bab 2 data dan analisa 2.1 sumber datathesis.binus.ac.id/doc/bab2/2007-3-00136-ds-bab 2.pdfhi-tech,...

22
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut : 1. Literatur Pencarian data melalui buku, catatan, artikel baik di koran, majalah, maupun website yang ada hubungannya dengan materi yang diangkat, yaitu mengenai perkembangan perhotelan yang ada di Indonesia pada umumnya dan sejarah Roemahkoe, Bed and Breakfast pada khususnya. 2. Wawancara dengan narasumber dari pihak terkait dan masyarakat sekitar di kota Solo. Untuk pencarian data-data dengan metode wawancara, data yang diperoleh hanya merupakan data kuantitatif bukan berupa data kualitatif, hanya merupakan pendapat pribadi, opini, dan pengalaman dari perorangan, tidak bersifat ilmiah. 3. Pengamatan langsung di tempat, Roemahkoe, Bed and Breakfast. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data, yaitu melalui proses pengeditan data dan analisa. Pada proses pengeditan, data yang sudah terkumpul diperiksa kembali untuk disesuaikan dan dipisahkan mana data yang dapat dipergunakan untuk mendukung pengerjaan proyek Tugas Akhir dan tidak. Proses selanjutnya adalah

Upload: hoangdien

Post on 06-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh

dari sumber-sumber sebagai berikut :

1. Literatur

Pencarian data melalui buku, catatan, artikel baik di koran, majalah, maupun

website yang ada hubungannya dengan materi yang diangkat, yaitu mengenai

perkembangan perhotelan yang ada di Indonesia pada umumnya dan sejarah

Roemahkoe, Bed and Breakfast pada khususnya.

2. Wawancara dengan narasumber dari pihak terkait dan masyarakat sekitar di

kota Solo. Untuk pencarian data-data dengan metode wawancara, data yang

diperoleh hanya merupakan data kuantitatif bukan berupa data kualitatif,

hanya merupakan pendapat pribadi, opini, dan pengalaman dari perorangan,

tidak bersifat ilmiah.

3. Pengamatan langsung di tempat, Roemahkoe, Bed and Breakfast.

Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data, yaitu melalui proses

pengeditan data dan analisa. Pada proses pengeditan, data yang sudah terkumpul

diperiksa kembali untuk disesuaikan dan dipisahkan mana data yang dapat dipergunakan

untuk mendukung pengerjaan proyek Tugas Akhir dan tidak. Proses selanjutnya adalah

Page 2: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

menganalisa, yaitu data yang sudah terpilih kemudian diolah dan diambil kesimpulan

berkaitan dengan masalah yang dihadapi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Hasil pencarian data sebagai berikut:

2.1.1 Pengertian Hotel

Menurut kamus Bahasa Indonesia Hotel merupakan bangunan yang terdiri dari

beberapa kamar yang disewakan untuk tamu yang menginap atau mengadakan acara.

Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan

publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, tempat

penampungan buat pendatang atau bisa juga bangunan penyedia pondokan dan makanan

untuk umum. Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.

Tak aneh kalau di Inggris dan Amerika, yang namanya pegawai hotel dulunya

mirip pegawai negeri alias abdi masyarakat. Tapi, seiring perkembangan zaman dan

bertambahnya pemakai jasa, layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya.

Tamu pun dipungut bayaran. Sementara bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata

sedemikian rupa agar membuat tamu betah. Meskipun demikian, bertahun-tahun standar

layanan hotel tak banyak berubah.

Sampai pada tahun 1793, saat City Hotel dibangun, hotel itulah yang menjadi

pelopor pembangunan penginapan gaya baru yang lebih fashionable. Sebab, dasar

pembangunannya tak hanya mementingkan letak yang strategis. Tapi juga pemikiran

bahwa hotel juga tempat istirahat yang memiliki nilai jual tinggi. Jadi, tak ada salahnya

didirikan di pinggir kota.

2.1.2 Pengertian Bed and Breakfast

Page 3: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

Bed and Breakfast adalah sebuah konsep penginapan yang menawarkan tempat

tidur dan sarapan, oleh karena itutidak sekomersial hotel selayaknya. Servis yang

disediakan tidak 24 jam dan aturan-aturannya sangat unik berdasarkan keinginan nyonya

rumah.

Komunikasi yang akrab untuk memenuhi kenyamanan tamu kepada orang rumah

merupakan salah satu pembeda antara penginapan Bed and Breakfast dengan hoteol atau

penginapan komersial lainnya.

Konsep Bed and Breaakfast, mendekatkan antara owner dan tamu dalam hal

saling tukar pengalaman, tukar pikiran tentang keadaan rumah, makanan yang disajikan,

fasilitas yang diberikan, semuanya pada dasarnya ada kontak untuk saling lebih

mengenal, akrab dan yang paling penting adalah tamu dapat merasakan seperti tinggal di

rumah sendiri atau rumah kedua yang dapat memberikan inspirasi pegenalan budaya,

sejarah dan pengetahuan lainnya.

2.1.3 Pengertian Butik Hotel

Interior ruang dengan sentuhan modern minimalis sekaligus bergaya

kontemporer yang artistik kini tak lagi menjadi monopoli galeri-galeri seni. Hotel-hotel

pun kini telah melirik desain-desain interior yang terkonsep. Bangunan modern, hiasan

hi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan

kesan yang berbeda. Ruangan memang terkadang terkesan dingin dan kaku tetapi cukup

ampuh untuk menghilangkan suasana yang sumpek atau sesak. Para tamu pun bisa

merasakan kenyamanan, tidak hanya dari segi pelayanan, melainkan juga dari segi tata

ruang yang indah. Itulah definisi dari Butik Hotel.

Page 4: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

2.1.4 Perkembangan Dunia Perhotelan di Indonesia

Dunia perhotelan di Indonesia terus berkembang seiring perkembangan zaman.

Makin banyak hotel-hotel yang muncul dan dibangun. Makin banyak pilihan pula yang

ditawarkan oleh hotel-hotel yang ada. Berbagai macam paket disuguhkan untuk menarik

para wisatawan yang mencari tempat untuk menginap. Promosi-promosi sangat kencang

terdengar. Walaupun terkadang naik turun karena adanya bencana alam dan musibah

lainnya, namu perhotelan di Indonesia tetap berkembang.

Selain itu dunia perhotelan di Indonesia dewasa ini semakin mengarah ke

perkembangan yang modern. Hotel-hotel masa kini memang kebanyakan sudah

meninggalkan adopsi lokal. Nuansa yang disuguhkan pun makin menawan. Adapula

yang memadukan diantara keduanya, yaitu budaya modern dan budaya lokal. Namun

ada juga yang masih mempertahankan dan menggunakan kekhasan Indonesia sebagai

ciri khas hotel mereka. Dari sekian banyak jenis hotel ada beberapa hotel yang sengaja

mempertahankan kekunoannya dan menjadikan hotel mereka seperti rumah sendiri bagi

tamunya.

2.1.5 Gambaran Umum Kota Solo dan Kebudayaan Solo

Melihat dari perjalanan sejarah Kota Solo, nampak jelas bahwa

perkembangan dan dinamika Surakarta (Solo) pada masa dahulu sangat

dipengaruhi selain oleh Pusat Pemerintahan dan Budaya Keraton (Kasunanan

dan Mangkunegaran), juga oleh kolonialisme Belanda (Benteng Verstenberg).

Sedangkan pertumbuhan dan persebaran ekonomi melalui Pasar Gedhe

(Hardjonagoro). Secara tidak langsung hal ini mempengaruhi pola hidup

masyarakat dan arsitektur bangunannya.

Page 5: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

Tanggal 16 Juni merupakan hari jadi Pemerintah Kota Surakarta. Secara de facto

tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Kota Surakarta yang berhak

mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan

Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran.

Kota Surakarta yang juga sangat dikenal sebagai Kota Solo, merupakan sebuah

dataran rendah yang terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu dan pegunungan

Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m diatas permukaan air laut. Dengan Luas sekitar

44 Km2, Kota Surakarta terletak diantara 110 45` 15" - 110 45` 35" Bujur Timur dan 70`

36" - 70` 56" Lintang Selatan. Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 buah Sungai

besar yaitu sungai Bengawan Solo, Kali Jenes dan Kali Pepe. Sungai Bengawan Solo

pada jaman dahulu sangat terkenal dengan keelokan panorama serta lalu lintas

perdagangannya.

Surakarta yang sangat dikenal dengan sebutan Solo, merupakan sebuah kota yang

menjadi jantung budaya Jawa. Sosok keraton yang menjadi simbol budaya Jawa, sampai

saat ini masih kokoh eksis baik secara fisik, komunitas maupun ritualnya. Pariwisata

Solo, banyak berkaitan dengan sejarah, budaya serta ritual keraton. Selain wisata

budaya, terdapat pula beberapa tempat dan even-even lain yang menarik untuk

dinikmati. Hal-hal ini yang mendukung perkembangan perhotelan di Solo.

Selama ratusan tahun, Solo terkenal sebagai pusat kebudayan dan kesenian

tradisional Jawa. Solo adalah kota kerajaan / istana, pusat kerajaan Jawa. Dahulu,

keluarga kerajaan adalah pendukung musik, tarian, tampaan senjata, penghasil gamelan,

batik, tenun dan kesusastraan. Sekarang, Solo masih menjadi pusat pelestarian dan

perkembangan untuk kebudayaan dan kesenian Jawa.

Page 6: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

2.1.6 Gambaran Umum Daerah Laweyan, Solo

Di kawasan Laweyan ada Kampung Laweyan, Tegalsari, Tegalayu, Tegalrejo,

Sondakan, Batikan, dan Jongke yang di mana penduduknya banyak yang menjadi

produsen dan pedagang batik sejak dulu sampai sekarang. Di sinilah tempat berdirinya

Syarekat Dagang Islam, asosiasi dagang pertama yang didirikan oleh para produsen dan

pedagang batik pribumi yang dipimpin oleh KH. Samanhudi pada tahun 1912. Bekas

kejayaan para pedagang batik pribumi tempo dulu ini bisa dilihat dari peninggalan

rumah mewahnya. Di kawasan ini, mereka memang menunjukkan kejayaannya dengan

berlomba membangun rumah besar yang mewah dengan arsitektur cantik.

Kawasan Laweyan dilewati Jalan Dr Rajiman (berada di poros Keraton

Kasunanan Surakarta-bekas Keraton Mataram di Kartasura). Dari jalan Dr Rajiman ini,

banyak terlihat tembok tinggi yang menutupi rumah-rumah besar, dengan pintu gerbang

besar dari kayu yang disebut regol. Salah satunya adalah bangunan yang dipakai oleh

Roemahkoe, Bed and Breakfast.

Sepintas tak terlalu menarik, bahkan banyak yang kusam. Tapi begitu regol

dibuka, barulah tampak bangunan rumah besar dengan arsitektur yang indah. Biasanya

terdiri dari bangunan utama di tengah, bangunan sayap di kanan-kirinya, dan bangunan

pendukung di belakangnya, serta halaman depan yang luas.

Dengan bentuk arsitektur, kemewahan material, dan keindahan ornamennya,

seolah para raja batik zaman dulu mau menunjukkan kemampuannya untuk membangun

istananya meski dalam skala yang mini. Tentu saja tak semuanya bisa membangun

‘istana’ yang luas, karena di kanan-kirinya adalah lahan tetangga yang juga membangun

‘istana’-nya sendiri-sendiri. Alhasil, kawasan ini dipenuhi dengan berbagai istana mini

yang hanya dipisahkan oleh tembok tinggi dan gang-gang sempit. Semangat berlomba

Page 7: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

membangun rumah mewah ini tampaknya mengabaikan pentingnya ruang publik. Jalan-

jalan kampung menjadi sangat sempit. Terbentuklah banyak gang dengan lorong sempit

yang hanya cukup dilewati orang atau sepeda motor.

Tapi di sinilah uniknya. Menelusuri lorong-lorong sempit di antara tembok tinggi

rumah-rumah kuno ini sangat mengasyikkan. Kita seolah berjalan di antara monumen

sejarah kejayaan pedagang batik tempo dulu.

Pola lorong-lorong sempit yang diapit tembok rumah gedongan yang tinggi

semacam ini juga terdapat di kawasan Kauman, Kemlayan, dan Pasar Kliwon (di

Yogyakarta, bisa ditemukan di Kotagede).

Salah satu keunikan dari rumah-rumah Laweyan adalah meskipun berwujudan

percampuran budaya tetapi dari denah dasar masih tetap mengunakan sistem zoning

rumah Jawa asli. Kawasan Laweyan juga sangat dipengaruhi trend dari Ingris dan

daratan Eropa lain abad 19an yang mana para pengusaha banyak menerapkan pengunaan

interior maupun eksterior arsitektur semacam stained glass, keramik bermotif, jeruji,

bahkan ornamen asli gaya romawi dan sebagainya tanpa mengubah bentuk dasar denah.

Sebab jika dibandingkan dengan jenis bangunan dengan interior dan eksterior yang sama

yang berada di Eropa (Jerman dan Belanda) maka jelas bahwa letak perbedaan yang

menyolok adalah perbedaan bentuk dasar denah, dan jumlah lantai rumah tersebut. Di

satu pihak ini bisa dikatakan bahwa pengaruh gaya internationalisme dan modernisme

juga mempengaruhi tampilan rumah-rumah Laweyan.

2.1.7 Perilaku Wisatawan

Survei sebagai bahan pencarian data dilakukan dengan responden wisatawan

yang berkunjung ke Roemahkoe, Bed and Breakfast ataupun yang belum pernah

Page 8: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

berkunjung, dan warga Solo dan sekitarnya baik pria ataupun wanita dengan jangka usia

20 sampai dengan 50 tahun.

Data hasil survei didapatkan melalui wawancara dan opini tertulis wisatawan

yang pernah menginap di Roemahkoe, Bed and Breakfast ataupun yang belum pernah

berkunjung dan warga Solo dan sekitarnya menyebutkan antara lain sebagai berikut:

1. Kebanyakan orang Solo dan orang suka berwisata dan berkunjung tahu akan

keberadaan Roemahkoe, Bed and Breakfast. Ada juga yang tahu namun tidak

mengetahui secara pasti letak Roemahkoe, Bed and Breakfast.

2. Responden yang telah menginap di Roemahkoe, Bed and Breakfast kebanyakan

ingin kembali dan menginap lagi di ataupun yang belum pernah berkunjung

karena terkesan dengan atmosfer Roemahkoe, Bed and Breakfast yang tidak

mereka temukan di penginapan lain dan kota-kota besar.

3. Responden rata-rata yang belum menginap namun suka travelling dan mencari

pengalaman baru jika telah mendengar tentang Roemahkoe, Bed and Breakfast

menyatakan ingin mengunjungi Roemahkoe, Bed and Breakfast karena fasilitas

dan atmosfer yang ditawarkan.

4. Responden rata-rata menyatakan bahwa Roemahkoe, Bed and Breakfast

memiliki nilai yang relatif tidak mahal untuk ukuran tarif butik hotel dan fasilitas

yang ada.

5. Responden setuju bahwa keistimewaan Roemahkoe, Bed and Breakfast terletak

pada suasana yang kuno, khas sekali dan tradisionalnya.

2.1.8 Sejarah Roemahkoe, Bed and Breakfast

Page 9: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

Bangunan Roemahkoe yang berada di kampung Laweyan, Solo sudah berdiri

sejak tahun 1938 yang semula merupakan rumah seorang saudagar yang bernama ibu

Hajah Pusposumarto yang kemudian kini dikelola menjadi tempat penginapan dan

restauran dengan mengunakan konsep Bed and Breakfast.

Bed and Breakfast dikenal pertama kali di Inggris sesudah Perang Dunia ke II

yaitu tahun 1940-an, bermula dari tentara Amerika yang menunggu giliran dijemput

untuk menuju Negara asalnya, karena pada waktu itu sangat sulit mendapatkan

penginapan atau hotel yang memadai, maka seorang nyonya rumah menawarkan

rumahnya sebagai tempat peristirahatan.

Selama menginap para tentara menikmati suasana rumah itu, sementara itu

pemilik rumah pun senang mendapatkan imbalan jasa karena telah “meminjamkan”

tempat tidur dan telah menyiapkan sarapan pagi untuk tentara perang itu. Sejak itu Bed

and Breakfast terus berkembang sampai saat ini meluas hingga Jerman dan Itali yang

disebut dengan sebutan Zimmer Frei Pensiones dan sekarang rata-rata 90% pelancong di

Inggris menggunakan konsep Bed and Breakfast, di Amerika Bed and Breakfast baru

berkembang 19 tahun yang lalu dan hanya ada 19 lokasi umumnya terdapat di Kalifornia

tapi sekarang ada 25000 lokasi tersebar dihampir setiap wilayah Amerika. Mereka juga

punya asosiasi usaha Bed and Breakfast.

Sekarang Roemahkoe, Bed and Breakfast dimiliki dan direnovasi oleh kakak-

beradik Ny. Minul Haryanto dan Ny. Krisnina Maharani Tandjung. Didalamnya juga

terdapat sebuah rumah makan yang diberi nama Restauran Laras yang memiliki cita rasa

yang sesuai dengan konsep yang diangkat oleh Roemahkoe, Bed and Breakfast yaitu

memiliki cita rasa yang khas jawa. Rumah makan ini berdiri bersamaan dengan

dibukanya Roemahkoe, Bed and Breakfast.

Page 10: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

2.1.9 Tentang Roemahkoe, Bed and Breakfast

Gambar 2.1

Terletak di Jalan Dr. Rajiman Nomor 501 Laweyan, Solo, adalah sebuah

bangunan rumah tinggal bangsawan yang berprofesi sebagai saudagar batik yang telah

dibangun pada tahun 1938. Bangunan yang berdiri di atas tanah seluas 1.950 meter

persegi itu masih utuh. Gaya dari Roemahkoe sangat terinspirasi oleh adat tradisional

Jawa baik dari segi arsitekturnya ataupun penataan rumahnya.

Gambar 2.2

Roemahkoe, Bed and Breakfast adalah sebuah hotel. Dari jumlah kamarnya yang

hanya 13 buah dengan 4 jenis kamar dengan harga dan fasilitas yang berbeda-beda tentu

tidak dapat dikategorikan hotel bintang. Tapi karena kekhasan arsitektur dan

Page 11: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

pelayanannya, menjadikan tarif menginap di sini setingkat atau bahkan mungkin lebih

dari hotel bintang tiga. Karena itulah Roemahkoe masuk dalam kategori butik hotel.

Daerah Laweyan, di mana tempat Roemahkoe berada, dulunya adalah daerah

rumah tinggal para saudagar batik. Salah satu ciri khasnya adalah tanah yang luas

dengan dinding-dinding yang tinggi menjulang sampai tiga meter. Begitu juga dengan

Roemahkoe, dengan dinding tinggi yang mengitarinya, Dua buah pintu gerbang kayu jati

di kiri dan kanannya akan menyambut semua tamu yang datang. Pintu gerbang ini akan

ditutup jam 23.00 WIB demi keamanan dan kenyamanan tamu. Seperti tipologi

bangunan Jawa umumnya, bangunan Roemahkoe pun menganut pola utara-selatan

sebagai poros dan bentuk yang simetri antara kiri dan kanan. Dari tampak depan

bangunan, belum begitu terlihat keunikannya. Tampak bangunan yang ada adalah sama

seperti umumnya bangunan tropis. Unsur kepala, badan dan kaki, sebagai unsur utama

arsitektur tampak jelas di sini.

Gambar 2.3 Gambar 2.4

Di Roemahkoe, ruang pertama yang berada paling depan berfungsi

sebagai pendopo / lobby. Sekeliling dindingnya yang dilapis panel kayu jati memberi

kesan lebih hangat. Seluruh furniture dan barang lainnya seperti lampu gantung dan

armatur lampu TL-nya juga masih asli. Di tengah ruangan disimpan meja marmer

Page 12: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

berbentuk bundar. Ornamen khas china berbentuk cakar naga tampak pada kaki meja ini.

Tak ketinggalan cermin-cermin berukuran besar (kaca benggala) tergantung di dinding.

Cermin ini dipercaya dapat berfungsi juga sebagai penolak bala. Selain itu diasosiasikan

untuk introspeksi. Bangun ini seluruhnya memakai kayu jati. Semua daun pintu dan

jendelanya dikombinasikan dengan kaca patri bergaya Art Deco yang memberikan

suasana ruang yang berbeda saat terkena sinar. Plafond yang berpola dengan ketinggian

yang berbeda.

Gambar 2.5 Gambar 2.6

Di balik lobby terdapat ruang krobongan. Ruang krobongan memiliki lantai yang

lebih tinggi menunjukkan sebagai tempat terpenting di dalam rumah. Tempat ini sering

dipakai untuk berbagai acara resmi seperti akad nikah atau menjadi pelaminan saat acara

berlangsung. Terdapat pula gebyok dengan dekorasinya yang khas, yaitu tumpukan

bantal guling berhiaskan perak membuat ruang semakin berkesan mewah dan tampak

memikat. Gebyok ini dalam rumah Jawa berfungsi sebagai pembatas antara ruang publik

dengan ruang privat di belakangnya. Di balik gebyok ini terdapat pula ruang baca atau

ruang perpustakaan mini dan sebuah ruang kerja kecil.

Page 13: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

Gambar 2.7

Setelah itu kita memasuki deretan kamar hotel yang memanjang kebelakang.

Secara struktur, bangunan utama dan deretan kamar ini berbeda. Sebuah bangunan

utama di tengah, dikelilingi kamar-kamar yang membentuk huruf U. Keduanya

dipisahkan oleh taman dengan selebar. Pemandangan pada taman ini juga dapat dilihat

saat kita duduk di ruang makan.

Di salah satu sisi ruang makan, terdapat sebuah dipan kayu tempat proses

pembuatan kain batik. Berbagai macam alat untuk membatik seperti canting berbagai

ukuran, lilin cair dan kain batik yang baru setengah jadi juga ada di sini. Seperti menjadi

sebuah museum kecil. Sesuai permintaan, pihak hotel dapat memberikan kursus singkat

pembuatan kain batik. Dapat juga jika ingin melihat lingkungan rumah-rumah saudagar

batik lainnya di daerah Laweyan ini dan merasakan gigantisnya dinding-dinding itu

dengan mengikuti tour dengan berkeliling memakai becak. Atau belajar bermain

Gamelan dan meramal masa depan dengan astrologi Jawa atau Primbon.

Page 14: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

 

Gambar 2.8 Gambar 2.9

Gambar 2.10

Untuk kamar tidur, desain interiornya lebih modern. Pintu dan jendela dari kayu

jati dengan gaya Art Deco sama seperti di ruangan yang lain tetap dipertahankan.

Sebuah foyer dan area penyimpanan berada di dekat pintu masuk. Kamar mandi modern

berada di sebelahnya. Dinding marmer dan washtafel dari tembaga memberi kesan lebih

natural. Area ruang tidur yang berlantai parket kayu berada sekitar 30 cm lebih tinggi.

Sebuah dipan kayu berada di tengah ruang, bersambung dengan rak berkonsep

minimalis sepanjang dinding tempat menyimpan kap lampu yang dibuat dari kaca patri

dengan model geometris, satu tema dengan kaca jendela dan pintu.

Page 15: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

Di selasar depan setiap kamar, terdapat satu set meja dan kursi untuk minum teh

sore atau sarapan pagi. Lagi-lagi furniture-nya kursi dan meja kayu zaman dulu. Tak

heran kursi di setiap kamar berbeda-beda desainnya.

Gambar 2.11 Gambar 2.12

Keunikan ini yang menjadi kekuatan bagi Roemahkoe, Bed and Breakfast.

Kekuatan ini lah yang menjadi nilai tambah yang tidak dimiliki oleh penginapan-

penginapan lain di Solo. Restorannya yang diberi nama Laras juga merupakan restoran

yang memang mempunyai ciri khas yang mungkin tidak dapat ditemui di rumah makan

lainnya. Bukan saja pada sajian menu masakannya, namun juga pada penataan ruangan

yang terkesan klasik dan terkesan sangat terlihat kebudayaan jawanya.

2.1.10 Format Produk

Roemahkoe, Bed and Breakfast menyediakan fasilitas antara lain:

- Kamar menginap yang memiliki 13 kamar dengan 4 macam tipe kelas :

Standard : 4 kamar @ Rp. 289.000,-

Deluxe : 6 kamar @ Rp. 338.000,-

Junior Suite : 1 kamar @ Rp. 390.000,-

Page 16: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

Royal Suite : 2 kamar @ Rp. 585.000,-

13 kamar ini memiliki arsitektur bangunan Jawa dengan ornamen-ornamen

yang antik. Fasilitas dalam kamar yang disediakan antara lain televisi, AC,

kamar mandi dengan shower dan mesin pengering rambut dan air panas.

- Terdapat foto-foto sejarah mengenai Solo yang terpampang sehingga suasana

tempo dulu tetap terjaga.

- Kapan saja dapat belajar tentang batik baik mengenal tentang batik ataupun

mencoba membuat batik.

- Dapat meramal dengan ramalan Jawa atau Primbon yaitu ramalan yang

menggunakan weton atau berdasarkan tanggal kelahiran dan tahunnya. Dapat

pula mengetahui keberuntungan dan hal yang buruk melalui melukis di atas

sebuah kertas dengan membayar Rp. 300.000,- dan akan dikirim ke alamat

rumah.

- Ruang baca yang penuh buku-buku kuno yang disediakan.

- Restoran dengan cita rasa yang tradisional, klasik dan sangat “jawani”.

Namun selain itu juga terdapat makanan yang bercitarasa masa kini.

- Pada even-even tertentu terdapat: kursus singkat belajar bermain gamelan

dan belajar tari tradisional (namun biasanya dilakukan bila berkelompok).

- Pemijatan tradisional dan lulur sesuai dengan pemesanan tamu saja.

- Tur dengan menggunakan becak melihat desa dan kota lama Solo.

- Penyewaan mobil

2.2 Khalayak Sasaran

Page 17: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

Yang menjadi target audience dari Roemahkoe, Bed and Breakfast Solo adalah:

Demogarfi sasaran Roemahkoe, Bed and Breakfast adalah Pria / Wanita dewasa

berumur 20-50 Tahun dengan golongan ekonomi menengah atas hingga golongan

ekonomi sosial atas yang kehidupannya sudah stabil dan mantap (B+ hingga A), dengan

psikografis memiliki gaya hidup sehari-hari penuh dengan kesibukan, tinggal di

perkotaan,suka berlibur dan mencari ketenangan, suka refreshing, suka travelling,

mencintai dan menghargai akan kebudayaan. Sedangkan dari segi geografis

sasarannya adalah orang-orang yang tidak hanya tinggal di kota Solo bahkan lebih

banyak yang berasal dari luar kota Solo (tinggal di kota-kota besar) dan ingin berekrasi

ke Solo.

2.3 Data Kompetitor

Kompetitor Primer:

Hotel Tugu Group

Hotel yang tersebar di 3 kota yaitu Bali, Malang dan Blitar . Hotel ini yang

dimiliki oleh Anhar Setjadibrata.

Gambar 2.13

Page 18: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

Hotel Tugu Bali

Berlokasi di dekat Seminyak tepat berada di Pantai Cangu. Hotel ini di bangun

pada awal tahun 1970 oleh Anhar Setjadibrata, hotel ini disebut juga “Museum

Boutique Hotel” karena banyak interiornya yang berupa barang-barang antik

yang menceritakan sejarah dan kebudayaan Indonesia.

Hotel Tugu Malang

Hotel Tugu Malang dibangun dan didesain pada tahun 1991 di jantung kota

Malang, salah satu kota yang indah di Indonesia. Hotel ini dikelolah oleh Michel

Anhar, anak dari Anhar Setjadibrata. Hotel ini mempunyai sentuhan religious

yang menawarkan kenyamanan dan keromantisan karena memiliki pelayanan

yang terbaik. Desain Hotel ini memiliki empat macam kultur yaitu Jawa

Indonesia, Cina Indonesia, Belanda dan Timur Tengah.

Hotel Tugu Blitar

Terletak dijantung kota Blitar, Hotel ini dibangun pada tahun 1850 dengan nama

Hotel Centrum lalu berubah menjadi Hotel Sri Lestari. Hotel ini terus berjalan

sampai sekarang dan bersebelahan dengan Hotel Tugu Blitar dan disebut Tugu

Sri Lestari. Hotel ini memiliki Sang Fajar Suite, kamar milik Proklamator

kemerdekaan Indonesia, Soekarno. Hotel ini mempunyai beragam hidangan

yaitu makanan tradisional Indonesia, Cina dan Eropa. Di sekitar Tugu Hotel

terdapat candi, pantai, kuburan Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno,

pasar tradisional, Alun-alun, transportasi umum becak.

Rumah Sleman

Page 19: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

"Rumah Sleman" sebenarnya bukanlah rumah asli Sleman. Hanya tempatnya

saja di Sleman. Aslinya merupakan rumah pangeran yang dibangun pada tahun

1814 di Kampung Sewu, Solo.

Jl. Purboyo No. 111 Warak Kidul, Sumberadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55288

Gambar 2.14

Hotel Majapahit

Bertempat di jantung kota Surabaya, yang merupakan kota ke dua terbesar di

Indonesia. Bangunannya telah berdiri sejak tahun 1910.

Jl. Tunjungan 65, Surabaya

Kompetitor Sekunder:

Hotel Quality

Jl. Ahmad Yani 40 Solo, Telepon 731322 (****)

Hotel Novotel

Jl. Slamet Riyadi 262 Solo, Telepon 772455 (****)

Hotel Sahid Raya

Jl. Gajah Mada 82 Solo, Telepon 644144 (****)

Hotel Sahid Kusuma

Jl. Sugiopranoto 20 Solo, Telepon 646356 (****)

Page 20: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

Hotel Agas

Jl. Dr. Muwardi 44 Solo, Telepon 714888 (***)

Comfort In

Jl. Slamet Riyadi 335, Telepon 713300, 717181 (**)

Riyadi Palace Hotel

Jl. Slamet Riyadi 335, Telepon 713300 (***)

2.4 Analisa SWOT

• Streght (Kekuatan)

- Roemahkoe, Bed and Breakfast sudah berdiri sejak tahun 1938, dan hal ini

merupakan kelebihan dari Roemahkoe yang memiliki arsitektur tempo dulu

yang kadang kerap dicari wisatawan dan membuat setiap orang yang pernah

menginap ingin kembali menginap lagi untuk merasakan atmosfer yang tidak

ditemukan di tempat lain.

- Roemahkoe, Bed and Breakfast memiliki restoran yang diberi nama Laras.

Laras merupakan restoran yang memiliki cita rasa makanan dengan kekhasan

tempo dulu yang jarang ditemui ditempat lain dengan harga yang terjangkau

dan beragam jenis dengan cita rasa luar biasa.

- Roemahkoe, Bed and Breakfast berada di tengah jalan kota Solo, mudah

terlihat dan mudah dijangkau oleh wisatawan.

- Tempat yang aman berbeda dengan hotel-hotel lain, karena gerbang ditutup

setiap jam 23.00 WIB.

- Ketenangan dan keamanan yang ditawarkan.

- Harga yang relatif terjangkau untuk ukuran boutique hotel.

Page 21: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

- Selain menginap tamu diajak bernostalgia tentang masa lalu atau dapat

mengetahui bagaimana suasana dimasa lalu yang menjadi kekhasan

Roemahkoe, Bed and Breakfast.

- Roemahkoe, Bed and Breakfast menyediakan fasilitas dan paket yang

menarik dan beda dengan hotel-hotel lain.

• Weakness (Kelemahan)

- Karena sudah lama dibangun walaupun sudah mengalami renovasi, namun

terkadang memberikan kesan yang seram di malam hari.

- Jumlah kamar yang terlalu sedikit untuk ukuran sebuah hotel.

- Tidak ada komunikasi visual yang jelas mencerminkan identitas visual

Roemahkoe, Bed and Breakfast.

- Tidak ada promosi untuk Roemahkoe, Bed and Breakfast.

• Opportunity (Kesempatan)

- Tidak banyak hotel yang memiliki karakteristik seperti Roemahkoe, Bed and

Breakfast.

- Letak Roemahkoe, Bed and Breakfast yang berada dijalan besar yang tampak

dan mudah dijangkau.

- Letak Roemahkoe, Bed and Breakfast yang berada di daerah wisata

Kampung Batik Laweyan memberikan kelebihan tersendiri bagi Roemahkoe,

Bed and Breakfast.

Page 22: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00136-DS-Bab 2.pdfhi-tech, dan furnitur yang simpel dalam bentuk, tetapi kontras dalam warna menciptakan kesan

- Indonesia masih memiliki komunitas yang merindukan suasana nostalgia

cukup besar dan komunitas yang rindu akan suasana Jawa Tengah tempo

dulu.

• Threat (Ancaman)

- Kebanyakan generasi muda menganggap bahwa sesuatu yang kunodan

tradisional itu, tidak asik dan tidak keren. Roemahkoe, Bed and Breakfast

hanya cocok untuk angkatan oma dan opa mereka atau tempat bagi orang tua

saja. Hal ini mengakibatkan pada akhirnya Roemahkoe, Bed and Breakfast

tidak menjadi pilihan bagi mereka menginap.

- Banyaknya hotel-hotel di Solo yang tentunya menjadi ancaman bagi

Roemahkoe.