bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 sebuah tindak komunikasi dengan model harold d. lasewell...

31
11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Fungsi komunikasi sebagai komunikasi social mengisyaratkan bahwa penting untuk membangun konsep diri kita untuk kelansungan hidup. Orang yang tidak berkomunikasi bisa dipastikan akan “ tersesat”, karena tidak sempat menata dirinya dalam lingkungan social. Menurut Rudolph Verderber , komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama fungsi social, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu. Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri sendiri dan yang kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat. Everett M. Rogers, Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 62, Dedy Mulyana)

Upload: letu

Post on 31-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

11  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Komunikasi

2.1.1 Definisi Komunikasi

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi social mengisyaratkan bahwa penting

untuk membangun konsep diri kita untuk kelansungan hidup. Orang yang tidak

berkomunikasi bisa dipastikan akan “ tersesat”, karena tidak sempat menata dirinya

dalam lingkungan social.

Menurut Rudolph Verderber , komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama

fungsi social, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan

orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan

keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada

saat tertentu.

Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan komunikasi mempunyai

dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri sendiri dan yang kedua,

untuk kelangsungan hidup masyarakat.

 Everett M. Rogers, Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber

kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

(Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 62, Dedy Mulyana) 

 

Page 2: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

12

 

Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan

who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa (sumber)

mengatakan (apa) pesan, dengan saluran apa (media yang digunakan), kepada siapa

(penerima), dengan pengaruh bagaimana? ( dampak atai efek yang dihasilkan ).

(Mulyana,2001 : 36)

Dari model Harold D. Lasewell dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang

merupakan suatu proses penyampaian pesan dari sumber kepada komunikan

mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Sumber, adalah komunikator atau orang yang menyampaikan isi pernyataan.

2. Pesan, adalah terjemahan ide-ide atau gagasan kedalam suatu kode simbolik

seperti lambing, gambar, tulisan, dan bahasa.

3. Saluran, adalah media yang digunakan komunikator untuk menyampaikan

pesan.

4. Komunikan, adalah penerima pesan dari komunikator.

5. Efek, adalah pengaruh yang timbul dari pesan yang disampaikan.

Jika dikaitkan dengan penelitian ini yang dimaksud dengan sumber adalah

acara One Stop Football dimana pesan yang disampaikan itu akan dikonsumsi

masyarakat secara luas. Sedangkan pesan adalah berita Liga Inggris yang ada

pada acara One Stop Football.

Sedangkan komunikannya adalah penonton acara One Stop Football

Binusian 2012 peminatan Broadcasting semester 6 jurusan Marketing

Page 3: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

13

 

Komunikasi. Dan yang dimaksud dengan efek adalah minat dan pengetahuan

penonton Liga Inggris pada acara One Stop Football

Dengan uraian penelitian diatas jika dikaitkan dengan unsur-unsur tersebut,

masalah penelitian terletak pada efek yang berupa minat dan pengetahuan. Efek

yang timbul dari pesan beraneka ragam disebarkan oleh komuikator melalui

media massa di acara One Stop Football kepada komunikan sebagai sasaran

komunikasi.

2.2 Komunikasi Massa

Banyak definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh para ahli

komunikasi yang masing-masing merumuskan definisinya dengan menggunakan

istilah yang berbeda untuk menunjuk pada ciri komunikasi massa yang sama.

Tetapi keragaman istilah tersebut sesungguhnya semakin memperjelas pengertian

serta luas lingkup komunikasi massa karena masing-masing definisi saling

melengkapi satu sama lain.

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa

(media cetak dan elektronik). Massa dalam arti komunikasi massa lebih

menunjuk pada penerimaan pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan

kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media

massa. Oleh karena itu, massa disini adalah khalayak, audience, penonton,

pemirsa, atau pembaca.

Page 4: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

14

 

Beberapa bentuk media massa yang sudah ada dalam masyarakat luas antara

lain media elektronik ( televisi dan radio ), media cetak ( surat kabar, majalah,

tabloid ) buku dan film. Dalam perkembangan komunikasi massa yang sudah

sangat modern dewasa ini, ada satu perkembangan tentang media massa, yakni

ditemukannya internet.

Mc Quial mengutarakan ciri utama komunikasi massa sebagai berikut :

1. Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang melainkan suatu

organisasi formal dan sang pengirim merupakan komunikator

professional.

2. Pesannya tidak unik dan beranekan ragam serta dapat diperkirakan.

3. Pesan tersebut seringkali “ diproses ”, distandarisasi dan selalu

diperbanyak.

4. Pesan itu juga merupakan suatu produk dan komoditi yang mempunyai

nilai tukar serta acuan simbolik yang mengandung nilai “ kegunaan ”.

5. Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang

sekali bersifat interaktif.

6. Hubungan tersebut juga bersifat impersonal, bahkan seringkali bersifat

non-moral dan kalkulatif dalam arti sang pengirim biasanyatidak

bertanggung jawab atau konsekuen yang terjadi pada individu.

Page 5: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

15

 

7. Pesan dijual belikan dengan uang atau nilai tukar dengan perhatian

tertentu (McQuail).

Michael W. Gamble mengemukakan definisi komunikasi massa :

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern

untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak

yang luas dan tersebar.

2. Komunikator mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak

saling kenal atau mengetahui satu sama lain ( Anonimitas audience ).

3. Pesan adalah milik publik. Pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh

banyak orang.

4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti

jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak

berasal dari seseorang, melainkan lembaga.

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper ( pengolah informasi ).

6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda ( delayed ).

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat penulis simpulakan bahwa

komunikasi massa adalah penyampaian pesan yang beranekaragam dan

diperbanyak, mengandung nilai tukar dan diperjual-belikan oleh komuikator dari

suatu organisasi formal kepada massa/khalayak yang tersebar, heterogen dan

anonim dengan menggunakan media massa.

Page 6: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

16

 

2.2.1 Proses Komunikasi Massa

Dalam aplikasinya komunikasi massa terbagi menjadi beberapa proses yaitu :

1. Ide : Creativitas ide dan gagasan ini diberikan oleh komunikator sebagai

pengolah pesan.

2. Encoding : Ide dan gagasan tersebut diaplikasikan kedalam sebuag lambang,

bahasa, gambar yang mempunyai makna dan nilai jual.

3. Pengiriman : Pesan yang sudah di encoding tersebut sudah dapat disalurkan

melalui media yang sesuai dengan tujuan ide yang akan dipasarkan kepada

komunikan.

4. Decoding : Penerima mengartikan pesan sesuai dengan pandanganya

terhadapa informasi yang di terima dan mengolah arti pesan tersebut.

5. Feedback : Setelah pesan didecoding dan keterima oleh masyarakat

komunikan akan memberikan tanggapan terhadap pesan tersebut.

2.2.2 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa terbagi menjadi :

1. Informasi :

Berita-berita yang di informasikan merupakan komponen paling penting.

Dalam berita tersebut istilah jurnalistik yang digunakan adalah ( 5W + 1H

( What, Where, Who, When, Why, + How ) atau Apa, Di mana, Siapa,

Kapan, Mengapa, dan Bagaimana. Bisa disebut straight news (berita

singkat). ( Dr.Dedy Nur Hidayat, M.Si,2007 : 66 )

Page 7: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

17

 

2. Hiburan :

Fungsi hiburan dalam media elektronik menduduki posisi yang paling

tinggi. Ini dikarenakan media massa mengemas program dengan ide dan

krearifitas yang berfungsi menghibur masyarakat. Mengapa paling tinggi

karena sebagian besar waktu keluarga di jam primetime dimana keluarga

berkumpul dirumah. (Dr.Dedy Nur Hidayat, M.Si ,2007 : 69 )

3. Persuasi (mengajak) :

Persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi

informasi dan hiburan. Aktifitas Public Relations (PR) dan promosi

khusus dalam komunikasi tatap muka juga menjadi bentuk dari fungsi

persuasi yaitu mengajak. (Dr.Dedy Nur Hidayat, M.Si ,2007 : 72 )

4. Transmisi budaya :

Salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling

sedikit dibicarakan. Hal ini ditransmisikan oleh individu, orang tua,

kawan sebaya, kelompok primer atau sekunder dan proses pendidikan

yang secara rutin dimodifikasi oleh pengalaman baru yang didapat.

(Dr.Dedy Nur Hidayat, M.Si ,2007 : 74 )

5. Mendorong Kohesi Sosial :

Fungsi media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Paul

Lazarfeld dan Robert K. Merton Mengatakan bahwa media juga

mempunyai fungsi narcotizing dysfunction ( racun pembius ). Meskipun

ekstrim, tidak dipungkiri media massa tidak kelola secara bijak maka

akan menjadi racun dan mengarahkan masyarakat justru menciptakan

Page 8: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

18

 

kemunduran. Tetapi bila dikelola dengan benar maka akan menjadi racun

yang baik karena dapat mempersatukan masyarakat. (Dr.Dedy Nur

Hidayat, M.Si ,2007 : 77 )

6. Pengawasan :

Bagi Lasewell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan.

Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi

mengenai kejadian-kejadian yang ada disekitar kita. Dibagi menjadi dua,

yakni warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan dan

instrumental surveillance atau pengawasan instrumental. (Dr.Dedy Nur

Hidayat, M.Si ,2007 : 78 )

7. Korelasi :

Fungsi yang menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai

dengan lingkungannya. Hal ini berlaku dalam iklan, karena iklan akan

menghubungkan antara pemasang iklan dengan sasaran iklan tersebut.

( Dr.Dedy Nur Hidayat, M.Si ,2007 : 82 )

8. Pewarisan sosial :

Media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut

pendidikan formal maupun informal.( Dr.Dedy Nur Hidayat, M.Si ,2007 :

86 )

Page 9: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

19

 

2.2.3 Elemen-Elemen Komunikasi Massa

1. Komunikator : Komunikator dalam komunikasi massa berbeda dengan

komunikator dalam bentuk komunikasi lain. Komunikator disini memiliki

jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan

sebuah acara televisi. Komunikator merupakan gabungan dari berbagai

individu dalam sebuah lembaga media massa. Komunikator dalam media

massa bukan individu, tetapi kumpulan orang yang bekerja sama satu sama

lain. Meskipun ada orang yang dominan, pada akhirnya ia akan terbatasi

perannyaoleh aturan kumpulan orang. Kumpulan orang itu bisa disebut

organisasi, lembaga, institusi, atau jaringan. Komunikator dalam

komunikasi massa bersifat mencari keuntungan. Bukan semata-mata

mencari keuntungan, tetapi orientasi keuntungan menjadi dasar

pembentukan organisasi. Media massa tentu tidak menyiarkan informasi

semata, tetapi membutuhkan pemasukan untuk kelangsungan hidup

lembaga itu sendiri.( Dr.Dedy Nur Hidayat, M.Si, 2007 : 96)

2. Isi : Media massa mempunyai mempunyai kebijakan sendiri-sendiri dalam

mengelola isinya. Menurut Ray Eldon Heibert dkk dapat dibagi menjadi

enam kategori yaitu :

1. Berita dan informasi

2. Analisis dan interpretasi

3. Pendidikan dan sosialisasi

4. Hubungan masyarakat dan persuasi

5. Iklan dan bentuk penjualan

Page 10: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

20

 

6. Hiburan

Berita dan informasi merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh media

massa. Setiap hari media massa memberikan informasi dan berbagai

kejadian diseluruh dunia kepada audience nya. Televisi menyediakan

laporan terkini sebagai salah satu tanggung jawab menyediakan berbagai

informasi kejadian di seluruh dunia kepada penontonya. Surat kabar

menyediakan berbagai bentuk informasi agar masyarakat memahami dan

lebih tahu. Media cetak tidak hanya memberitakan dengan straight news

semata, tetapi juga feature, investigative reporting (laporan investigasi),

tajuk rencana dan ulasan lainnya. Disamping itu, media massa juga tidak

sekedar memberitakan, tetapi juga mengevaluasi dan menganalisis setiap

kejadian tersebut. Menurut Jakob Oetama (2001) dalam buku Pers

Indonesia Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Lulus pernah

menggarisbawahi bahwa menulis berita tdak sekedar berita, perlu ditunjang

kemampuan untuk menumbuhkembangkan semangat dan kegiatan

kemanusiaan dalam kegiatan jurnalistik. Berita tidak sekedar berita, tetapi

harus mempunyai nilai berita yakni membuat masyarakat gemar membaca,

tergelitik untuk mengetahui lebih lanjut, memperluas cakrawala yang

merangsang kemajuan, memperkuat setiakawan kemanusiaan, dan

menggerakan kemajuan kualitatif manusia. (Dr.Dedy Nur Hidayat, M.Si,

2007 : 101 )

3. Audience : Yang dimaksud audience dalam komunikasi massa sangat

beragam, dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah,

Page 11: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

21

 

Koran, atau jurnal ilmiah. Menurut Hiebert dan kawan-kawan, audience

dalam komunikasi massa memilik lima karakteristik yaitu :

a) Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk

berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan social diantara

mereka.

b) Audience cenderung besar. Besar disini berarti tersebar ke berbagai

wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. Karena ada media

tertentu yang khalayaknya mencapai ribuan bahkan jutaan.

c) Audience cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai

lapisan dan kategori sosial. Beberapa media tertentu mempunyai

sasaran, tetapi heterogenitasnya juga tetap ada.

d) Audience cenderung anonim, yakin tidak mengenal satu sama lain.

Sebab, bisa saja sesama audience Trans 7, antara anggota keluarga

saling mengenal. Akan tetapi, saling mengenal disini bukan seperti

itu maksudnya.

e) Audience secara fisik dipisahkan dari komunikatornya. Atau dapat

dikatakatakan audience dipisahkan oleh ruang dan waktu.( 2007 :

105 )

4. Umpan balik : Ada dua macam umpan balik (feedback) dalam

komunikasi, yakni umpan balik langsung (immediate feedback) dan tidak

langsung (delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi jika

komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau ada kemungkinan

bisa berbicara langsung. Misalnya, dalam komuikasi antarpersonil yang

Page 12: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

22

 

melibatkan dua orang atau komunikasi antar kelompok. Umpan balik

secara tidak langsung, misalnya bisa ditunjukan dalam letter to the editor

/ surat pembaca/ pembaca menulis. Umpan balik merupakan bahan yang

direfleksikan kepada sumber/komunikan setelah dipertimbangkan dalam

waktu tertentu sebelum dikirimkan.

5. Gangguan saluran : Gangguan dalam saluran komunikasi massa biasanya

selalu ada. Di dalam media gangguan berupa sesuatu hal, seperti

kesalahan cetak, kata yang hilang, atau paragraph yang dihilangkan dari

surat kabar. Hal itu juga termasuk gambar tidak jelas dipesawat televisi,

gangguan gelombang radio, atau langganan majalah yang tidak datang.

Salah satu solusi untuk mengatasi adanya gangguan terhadap saluran

(misalnya) adalah pengulangan acara yang disajikan. Loyalitas kitapada

stasiun televisi tertentu atau pada produk iklan tertentu merupakan salah

satu usaha mengatasi gangguan. Cara lain untuk mengatasi gangguan

adalah dengan mempertajam komunikasi massa. (Dr.Dedy Nur Hidayat,

M.Si, 2007 : 114 )

a) Gangguan semantik : Semantik bisa diartikan sebagai ilmu bahasa

yang mempelajari tentang tata kalimat. Oleh karena itu, gangguan

semantik adalah gangguan yang berhubungan dengan bahasa.

Gangguan semantik lebih rumit, kompleks, dan sering kali muncul.

Bisa dikatakan, gangguan semantika adalah gangguan dalam proses

komunikasi yang diakibatkan oleh pengirim atau penerima pesan itu

sendiri. Media massa dianggap sukses mengatasi semua itu karena

Page 13: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

23

 

memakai pesan yang sederhana dan umum, yang mengarahkan

sasarannya pada nilai, mina yang melekat pada diri audience yang

paling rendah sekalipun. Fakta yang paling penting dan menarik hati

ditempatkan diawal tulisan atau paragraph sebagai perhatian

pembaca. 5 W + 1 H disebut pada awal tulisan. Kepentingan data

semakin berkurang seperti yang dikenal dengan piramida terbalik.

Kata-kata yang digunakan juga lebih sederhana dan denotative,

struktur kalimat tidak terbelit-belit dan dengan paragraph yang

singkat.( Dr.Dedy Nur Hidayat, M.Si ,2007 : 116 )

6. Gatekeeper : John R. Bittner (1996) mengistilahkan gatekeeper sebagai “

individu-individu atau kelompok yang memantau arus informasi dalam

sebuah saluran komunikasi (massa)”. Jika diperluas maknanya, yang

disebut sebagai gatekeeper adalah orang yang berperan pentinga dalam

media massa seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, internet, video

tape, compact disk, dan buku. Semua saluran media massa mempunyai

sejumlah gatekeeper. Merka memainkan peranan dalam beberapa fungsi.

Mereka dapat menghapus pesan atau mereka bahkan bisa memodifikasi

dan menambah pesan yang akan disebarkan. Mereka pun bisa

menghentikan sebuah informasi dan tidak membuka “pintu gerbang”

(gate) bagi keluarnya informasi yang lain. Gatekeeper mempunyai efek

potensial di dalam proses komunikasi massa, khususnya jika media

seharusnya milik masyarakat itu dikontrol dan dikendalikan oleh

kekuatan “elite minoritas” dengan melarang hak publik untuk

Page 14: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

24

 

mengetahui. Misalnya, “elite minoritas” itu adalah pemilik modal.

Pemilik modal ada kalanya memengaruhi kerja gatekeeper. Pemilik

modal berharap apa yang disiarkan sesuai dengan kebijakannya.

(Dr.Dedy Nur Hidayat, M.Si ,2007 : 119 ).

7. Pengatur : Yang dimaksud pengatur dalam media massa adalah mereka

yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media

massa. Pengatur ini tidak berasal dari dalam media tersebut, tetapi diluar

media. Namun demikian, meskipun diluar media massa, kelompok itu

bisa ikut menentukan kebijkan redaksional. Pengatur tersebut antara lain

pengadilan, pemerintahan, konsumen, organisasi professional, dan

kelompok penekan, termasuk narasumber, dan pengiklan. Semua itu

berfungsi sebagai pengatur. Pengatur bukanlah gatekeeper. Wilayah

gatekeeper di dalam media ( part of media institution ) memengaruhi

secara langsung kebijakan media. Semntara itu, pengatur itu diluar media

biasanya masyarakat atau pemerintah ( external agent of the public or

government ), tetapi secara tidak langsung ikut memengaruhi kebijakan

media.

8. Filter : Filter adalah kerangka pikir melalui mana audience menerima

pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata tempat audience bisa

melihat dunia. Hal ini berarti dunia riil yang diterima dalam memori

sangat tergantung dari bingkai tersebut. Ada beberapa filter, antara lain

fisik, psikologis, budaya, dan yang berkaitan dengan informasi. Filter

dibagi menjadi tiga jenis :

Page 15: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

25

 

i. Filter psikologis

ii. Filter fisik

iii. Fiter budaya ( warisan budaya, pendidikan, pengalaman kerja,

sejarah politik)

Semua filter tersebut akan memengaruhi kuantitas atau kualitas pesan

yang diterima dan respos yang dihasilkan.

2.3 Media Massa

Media massa adalah channel, saluran, sarana yang dipergunakan dalam proses

komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan untuk banyak orang. Fungsi utama

dari media massa adalah menyebarkan informasi kepada khalayak dan sekaligus

mengiklankan produk.

Dan yang termasuk di Big five of mass media adalah surat kabar, majalah,

televise, radio dan film.

2.3.1 Jenis Media massa

a. Media massa cetak : Koran dan majalah

b. Media massa elektronik : Radio, televise, dan film

c. Medial massa online : Internet

Page 16: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

26

 

2.3.2 Peran Media Massa

Peran media massa menurut Denis Mcquail ( 1987 ) :

a) Industri menciptakan lapangan pekerjaan, barang dan jasa serta

menghidupkan industri lain yaitu iklan/promosi.

b) Sumber kekuatan : alat kontrol, manajemen dan inovasi masyarakat.

c) Lokasi ( forum ) untuk menampilkan peristiwa yang terjadi didalam

masyarakat.

d) Wahana pengembangan kebudayaan : tatacara, mode, gaya hidup, dan

norma.

e) Sumber dominan pencipta.

2.4 Televisi

Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh

pada kehidupan manusia. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama

melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program teleisi kabel menjangkau seluruh

pelosok negri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi dirumah

dengan menggunakan wireless cable yang membuka tambahan saluran televisi bagi

pemirsa.

Secara bertahap, layar televisi berkembang dari diagonal 7 inci, kemudian 12, 17,

21, 24, sampai 39 inci. Penonton televisi kini lebih selektif. Jam tayang televisi pun

bertambah. Penerimaan programnya pun mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

Page 17: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

27

 

Karena itu pula sistem penyampaian programnya lebih berkembang lagi. Kini setidaknya

terdapat lima metode penyampaian program televisi yang telah dikembangkan :

1) Over-the-air reception of network and local station program. Kualitas gambar

yang masih kuno ditingkatkan dengan High Destiny Television (HDTV).

2) Cable. Program dissampaikan melalui satelite ke sistem kabel lokal, kemudian

didistribusikan ke rumah-rumah dengan kabel di bawah tanah atau dengan

tambahan kabel, sistem cable standart dibakukan tahun 1990-an.

3) Digital cable. Ini bagian dari Information Super Highway. Sistem kabel lokal

dan telepon untuk pelanggan dalam jumlah besar, dahulu menggunakan kabel

kuno sekarang diganti dengan kabel serat optik yang ditanam dibawah tanah

tetapi memiliki kapasitas lebih tinggi. Kabel serat optik ini dapat memuat 500

lebih saluran.

4) Wireless Cable. Sejumlah sistem kabel menyampaikan program bagi

pelanggan yang menggunakan transmisi microwave (gelombang pendek)

meskipun kabel ini dibawh tanah.

5) Direct Broadcast Satellite (DBS). Program-program yang ada di transmisikan

oleh satelite langsung dengan menggunakan piringan yang berdiameter 18 inci

ditaruh diatas rumah, atau di Indonesia dikenal sebagai antena parabola.

Metode ini merupakan terobosan sistem televisi kabel, yang dimulai di

Amerika Serikat sejak tahun 1994.

Page 18: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

28

 

Kegiatan penyiaraan televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962,

bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga se-Asia IV atau Asean

Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia (TVRI) dipergunakan

sebagai panggilan stasiun sampai sekarang. Selama tahun 1962-1963 TVRI berada di

udara rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanaanya.

TVRI yang berada di bawah Departement Penerangan, kini siarannya sudah

dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah 200 juta jiwa. Sejak

tahun 1989 TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya, yakni Rajawali Citra

Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial. Kemudian secara berturut-turut bermuncul-

lah stasiun televisi lainnya, antara lain SCTV (Surya Citra Televisi), TPI (Televisi

Pendidikan Indonesia), dan ANTV (Andalas Televisi). Saat ini jumlah stasiun televisi

swasta telah mencapai 11 statsiun televisi, termasuk Trans7. Semua orang ataupun

kalangan pasti pernah menonton televisi. Kesimpulannya, televisi adalah suatu media

yang sangat populer dan modern.

Televisi merupakan media massa yang dapat menyampaikan pesan melalui

gambar bergerak (video) sebagai kekuatan andalannya, suara (audio) sebagai kekuatan

pendamping dan bahkan tulisan atau gambar tak bergerak sebagai kekuatan pendukung

(2006:P63)

Televisi memberikan dampak positif pada anak, melalui televisi kosa kata anak

bertambah, dapat memberikan pengalaman berpetualang ke dunia baru yang masih asing

baginya, acara kesenian, pariwisata dan semacamnya dapat menambah wawasan dan

minat mereka. (2007:P97)

Page 19: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

29

 

2.4.1 Karakteristik Televisi

Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat kabar dan majalah,

hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Berikut beberapa karakteristik televisi:

1) Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat

(audiovisual). Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata,

musik, dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang

bergerak.

2) Berfikir dalam gambar

Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah

acara. Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar.

Pertama adalah visualisasi, dalam proses ini pengarah acara merangkai agar

gambar memiliki makna. Tahap kedua adalah penggambaran, yaitu merangkai

gambar sedemikian rupa sehingga mempunyai kontinuitas danmengandung

makna tertentu.

3) Pengoprasian lebih kompleks

Pengoprasian televisi siaran lebih kompleks dan melibatkan banyak orang.

Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoprasikannya

lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang yang terampil dan terlatih.

Page 20: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

30

 

2.4.2 Dampak Media Massa Televisi

Mc Luhan mengemukakan the medium is the massage, media adalah

pesan itu sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah mempengaruhi

khalayak. Seperti yang telah dijelaskan bahwa yang mempengaruhi khalayak

bukan apa yang disampaikan oleh media, tetapi jenis media komunikasi yang

digunakan oleh khalayak tersebut, baik tatap muka atau media cetak atau

elektronik. Menurut Steven M. Chaffe, ada lima jenis dampak kehadiran media

massa sebagai benda fisik, yaitu: dampak ekonomis, social, dampak pada

penjadwalan kegiatan, dampak penyaluran atau penghilangan perasaan tertentu,

dan dampak secara pesan yaitu: dampak kognitif, damapak afektif, dan dampak

konatif.( Elvinaro Ardiamto dan Lukiati Komala op.cit hal 52 )

1. Dampak Kognitif

Dampak kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang

sifatnya informative bagi dirinya. Dalam dampak kognitif ini akan dibahas

tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dan mempelajari

informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.

2. Dampak Konatif

Dampak konatif (behavioral) merupakan akibat yang timbul dari pada diri

khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

Page 21: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

31

 

3. Dampak Afektif

Dampak ini kadarnya lebih tinggi dari pada dampak kognitif. Tujuan dari

komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi

lebih dari itu, halayak dapat turut merasakan perasaan ibah, terharu, sedih,

gembira, marah dan sebagainya.

Menurut Asch, semua bersumber pada organisasi kognitif pada informasi

dan pengetahuan yang kita miliki ( Jakarta 2001 hlm 69 ). Sikap selalu diarahkan

oleh objek, kelompok, atau orang yang disebut objek sikap.

Hubungan kita dengan objek sikap pasti didasarkan pada informasi yang

kita peroleh tentang sifat-sifat objek sikap, dimana sikap pada seseorang atau

sesuatu bergantung pada citra kita tentang orang atau objek tersebut. Asch

menyimpulkan, “there cannot therefore be a theory of attitudes or of social

action that is not grounded in an examination of their cognitive foundation”.

(tidak ada teori sikap atau aksi-sosial yang tidak didasarkan pada penyelidikan

tentang dasar-dasar kognitifnya). Secara sangat sederhana.

Lebih lanjut McDavid dan Harari mengidentifikasi adanya empat karakter sikap

yaitu:

1. Memiliki objek sikap seperti; manusia, benda atau peristiwa, tempat,

gagasan atau situasi, dan kelompok.

2. Memiliki arah, positif-negatif, suka-tidak suka.

Page 22: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

32

 

3. Motivasional dan evaluasional.

4. Dipelajari atau hasil belajar.

2.4.3 Faktor – Faktor Yang Perlu Diperhatikan

Pesan yang akan disampaikan melalui media televisi, memerlukan

pertimbangan lain agar pesan tersebut dapat diterima khalayak. Faktor-faktor

yang perlu diperhatikan itu ada 4 macam yaitu :

1. Pemirsa : Faktor pemirsa pada media komunikasi televisi sangatlah

penting. Dalam hal ini komunikator harus memahami kebiasaan dan

minat pemirsabaik yang termasuk kategori anak-anak, remaja, dewasa

maupun orang tua. Hal ini berkaitan dengan materi pesan dan jam

penayangan. Kebiasaan dan minat kategori pemirsa, biasanya dapat

diketahui melalui survei, baik yang dilakukan oleh stasiun televisi

yang bersangkutan, maupun yang dilakukan oleh lembaga lain. Jadi,

setiap acara yang ditayangkan benar-benar berdasarkan kebutuhan

pemirsa, bukan acara yang dijejalkan begitu saja.

2. Waktu : Menyesuaikan waktu penayangan dengan minat dan

kebiasaan pemirsa adalah langkah selanjutnya. Faktor waktu menjadi

bahan pertimbangan, agar setiap acara dapat ditayangkan secara

proporsional dan dapat diterima oleh khalayak.

3. Durasi : Durasi berkaitan dengan waktu, yakni jumlah menit

dalam setiap tayangan acara. Antara acara berita dengan sinetron

Page 23: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

33

 

misalnya, acara berita biasanya berdurasi 60 menit sedangkan

sinetron hingga 120 menit.

4. Metode Penyajian : Fungsi utama televisi sepenuhnya adalah

menghibur, selanjutnya adalah informasi. Fungsi non hiburan dan non

informasi harus tetap ada karena sama pentingnya bagi keperluan dua

pihak, komunikator dan komunikan.

Page 24: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

34

 

2.5 Teori Stimulus Responses

Teori stimulus-respons ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang

sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian,

seseorang dapat menjelaskan suatu ikatan erat antara pesan-pesan media dan reaksi

audience.

McQuail menjelaskan elemen-elemen utama dari teori ini adalah :

a) Pesan (Stimulus)

b) Seorang Penerima (Organisme)

c) Efek (Respons)

Dalam masyarakat massa, di mana prinsip stimulus-respons mengasumsikan

bahwa pesan informasi dipersiapkan oleh media dan didistribusikan secara sistematis

dan dalam skala yang luas. Sehingga secara serempak pesan tersebut dapat diterima oleh

sejumlah besar individu, bukan ditunjukan pada orang per orang. Kemudian sejumlah

besar individu itu akan merespons pesan informasi itu.

Penggunaan teknologi telematika yang semakin luas dimaksudkan untuk

reproduksi dan distribusi pesan informasi itu sehingga diharapkan dapat memaksimalkan

jumlah penerima dan respons oleh audience, sekaligus meningkatkan respons oleh

audience.

Page 25: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

35

 

Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus, sehingga

seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi

komunikasi.

Unsur-unsur dalam model ini adalah stimulus (pesan) – Organisme (komunikan) –

Response (efek), yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Teori S-O-R

(Sumber : Onong Uchjana Effendi, “Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi”)

Seperti yang tampak pada gambar diatas, langkah pertama terjadinya suatu

komunikas dikarenakan adanya suatu stimulus atu pesan yang datang pada kita.

Pengertian stimulus atau pesan memiliki beberapa arti dalam penerapannya.

Stimulus

Organisme :

‐ Perhatian

‐ Pengertian

‐ Penerimaan

Responden

(Perubahan Sikap)

Page 26: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

36

 

Stimulus atau pesan dapat berisi kata-kata, simbol, tindakan, gerak badan, dan

sebagainya. Dalam penelitian ini stimulus diartikan sebagai betuk-bentuk dari program

One Stop Football.

Sedangkan organisme, sebagai pihak yang menerima dan merespons stimulus

atau pesan tersebut, dalam penelitian ini adalah Binusian 2012 peminatan Broadasting

semester 6 jurusan marketing komunikasi. Gambar diatas menunjukan bahwa stimulus

(pesan) direspon, individu harus terlebih dahulu melewati tiga tahap yaitu pertama, tahap

perhatian terhadap stimulus atau pesan yang datang. Kita tidak dapat belajar dari sesuatu

peristiwa kecuali kita menaruh perhatian kepadanya dan secara seksama mencerna hal-

hal penting yang dicakupnya.

Kedua adalah tahap pengertian, adalah proses dimana individu berusaha untuk

mengerti dan memahami stimulus atau pesan yang sedang diperhatikan atau

diterimanya. Setelah stimulus diperhatikan dan dimengerti, tahap ketiga adalah tahap

penerimaan, dimana individu akan menerima dan menolak stimulus tersebut dengan cara

memberikan respon. Respon (perubahan sikap) akan sangat bergantung pada proses yang

terjadi pada diri individu itu sendiri.

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, teori S-O-R mempersoalkan bagaimana

efek adalah reaksi khusus yang ditimbulkan terhadap stimulus khusus. Jadi, jelaslah

bahwa individu merespon karena adanya stimulus yang datang atau diterima oleh

individu tersebut. Berkaitan dengan itu, dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana

opini yang berbeda-beda (sebagai respon) dari Binusian 2012 peminatan Broadasting

semester 6 jurusan marketing komunikasi terhadap tayangan “One Stop Football”.

Page 27: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

37

 

Dari model S-O-R tersebut, menggambarkan adanya hubungan diantara

komponen yang membentuk atau mengarah pada pembentukan seorang individu

berespon. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya akan memberikan gambaran

mengenai bagaimana tanggapan (respon) Binusian 2012 peminatan Broadasting

semester 6 jurusan marketing komunikasi terhadap tayangan “One Stop Football”.

(stimulus) setelah mereka menonton Program One Stop Football.

2.6 Teori Uses And Gratifications

Jika dalam penelitian mengenai efek komunikasi massa sebelumnya kita

berbicara mengenai apa yang dilakukan media terhadap audience, maka pada

pendekatan ini kita akan berbicara mengenai apa yang dilakukan orangterhadap media.

Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) isi media untuk

mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang. Dalam hal ini,

seagian besar perilaku audience akan dijelaskan melalui berbagai macam kebutuhan

(needs) dan kepentingan suatu fenomena mengenai proses penerimaan (pesan dari

media), oleh karenanya pendekatan ini tidak mencakup atau mewakili keseluruhan

proses komunikasi.

Denis McQuail (1981) menyebutkan adanya dua hal dibalik kebangkitan

pendekatan ini. Pertama adalah adanya oposisi terhadap asumsi yang deterministik

mengenai efek media, yang merupakan agian dari dominannya peran individu yang kita

dalam model komunikasi dua tahap. Kedua, adanya keinginan untuk lepas dari

Page 28: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

38

 

perdebatan yang kering dan terasa steril mengenai penggunaan media massa yang

hanya didasarkan atas selera individu.

Dalam hal ini, pendekatan uses and gratifications memberikan suatu

caraalternatif untuk memandang pada hubungan antara isi media dan audience, dan

pengategorian isi media menrut fungsinya daripada sekedar tingkat selera yang

berbeda. (2007.5.39)

Tabel 2.1 : Tabel Teori Uses and Gratifications

Pengetahuan tentang sepakbola liga Inggris

-koqnitif

-afektif

-behavioral

Tayangan One Stop Football di Trans 7

‐ Intelegensi

‐ Tampilan

‐ Penyampaian Pesan

Page 29: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

39

 

2.7 Operational konsep

Variabel X

Variabel Dimensi Indikator

Program One Stop

Football

Minat Menonton Tayangan One

Stop Football

‐ Apakah anda selalu menonton program acara One Stop Football di Trans 7

‐ Anda menonton tayangan One Stop Football di Trans 7 dari awal hingga akhir acara

‐ Anda menonton tayangan One Stop Football di Trans 7 tanpa ganti stasiun televisi yang lain ketika jeda iklan

‐ Tayangan One Stop Football di Trans 7 adalah program acara prioritas pertama anda

‐ Sesibuk apapun anda selalu menyempatkan menonton One Stop Football di Trans 7

‐ Anda tidak melakukan aktivitas lain ketika acara One Stop Football di Trans 7 mulai tayang

Page 30: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

40

 

‐ Visual yang ditayangkan oleh Program One Stop Football terhadap berita Liga Inggris sudah bagus

Tabel 2.2 : Tabel Konsep Operasional Variabel X

Variabel Y

Variabel Dimensi Indikator

Pengetahuan Sepak Bola

Liga Inggris

Gelar ‐ Sudah berapa kali Liverpool

menjuarai liga Inggris

‐ Hingga saat ini sudah berapa

kali Chelsea menjuarai Gelar

Liga Inggris

Pemain

‐ Luiz Suarez adalah pemain

Liverpol dari kebangsaan

‐ Jhon Obi Mikel adalah

cpemain Chealse kebangsaan

Pelatih

‐ Alex Ferguson telah menangani MU selama berapa tahun

‐ Nama pelatih dari Klub Liga Inggris Everton adalah

Page 31: bab 2 atas - library.binus.ac.id file12 Sebuah tindak komunikasi dengan model Harold D. Lasewell yang mengatakan who says what in which channel to whom with what effect? Atau siapa

41

 

Julukan ‐ Julukan Newcastle adalah

‐ Julukan dari Westham United adalah

Tabel 2.3 : Tabel Konsep Operasional Variabel Y