bab 1,2,3,4 2 lalala

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai pemilu pasti tidak akan pernah lepas dari yang namanya demokrasi. Di zaman sekarang ini berbagai kegiatan dilaksanakan dengan jalan demokrasi, misalnya pemilu ( pemilihan umum ). Di mana pemilihan umum ini dilakukan untuk memilih ketua atau kepala dari sebuah kegiatan atau organisasi, baik itu resmi ataupun tidak, melalui suara tebanyak dari pemilih. Pemilihan umum ( pemilu ) merupakan salah satu mekanisme demokratis untuk melakukan pergantian pemimpin. Pemilu sering juga diadakan dalam kegiatan yang memerlukan pemilihan pemimpin dalam suatu kegiatan. Selain dari tujuan tersebut, tujuan lain dari diadakannya pemilu adalah untuk mewujudkan pelaksanaan demokrasi yang bisa melibatkan seluruh rakyat di dalamnya untuk menyampaikan aspirasinya. Di mana dari situs wikipedia bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa pengertian demokrasi itu adalah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi merupakan bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat 1

Upload: ikomang-giya-pramardika

Post on 18-Dec-2014

178 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

abcd

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berbicara mengenai pemilu pasti tidak akan pernah lepas dari yang

namanya demokrasi. Di zaman sekarang ini berbagai kegiatan dilaksanakan

dengan jalan demokrasi, misalnya pemilu ( pemilihan umum ). Di mana pemilihan

umum ini dilakukan untuk memilih ketua atau kepala dari sebuah kegiatan atau

organisasi, baik itu resmi ataupun tidak, melalui suara tebanyak dari pemilih.

Pemilihan umum ( pemilu ) merupakan salah satu mekanisme demokratis untuk

melakukan pergantian pemimpin. Pemilu sering juga diadakan dalam kegiatan

yang memerlukan pemilihan pemimpin dalam suatu kegiatan. Selain dari tujuan

tersebut, tujuan lain dari diadakannya pemilu adalah untuk mewujudkan

pelaksanaan demokrasi yang bisa melibatkan seluruh rakyat di dalamnya untuk

menyampaikan aspirasinya. Di mana dari situs wikipedia bahasa Indonesia,

dijelaskan bahwa pengertian demokrasi itu adalah sebuah pemerintahan dari

rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi merupakan bentuk atau

mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan

kedaulatan rakyat ( kekuasaan warga Negara ) atas negara untuk dijalankan oleh

pemerintah negara tersebut. Namun kegiatan demokrasi tidak hanya dilakukan

dalam pemilihan kepala pemerintahan, demokrasi juga biasa di lakukan di dunia

pendidikan misalnya dalam rangka pemilihan ketua suatu organisasi di dunia

pendidikan, misalnya dalam pemilihan ketua kelas, ketua osis, dan ketua

organisasi lainnya.

Di Universitas Udayana sendiri, budaya demokrasi ini sudah mulai

diterapkan. Salah satunya adalah melalui kegiatan pemilihan ketua BPMFT

( Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknik ) dan SMFT ( Senat Mahasiswa

Fakulktas Teknik ). Pemilihan umum ( pemilu ) di Fakultas Teknik Universitas

1

Page 2: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

Udayana itu sendiri biasa disebut dengan kegiatan Pemira yang diikuti oleh semua

mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknik Universita Udayana.

Kegiatan Pemira sudah dilaksanakan sejak berdirinya Fakultas Teknik

Universitas Udayana. Namun pada tahun 2008, 2009 dan 2010 Pemira tidak

dilakasanakan karena pada saat itu calon ketua SMFT dan BPMFT hanya ada

calon tunggal sehingga dirasa tidak perlu dilaksanakan Pemira. Kemudian pada

tahun 2011 dilaksanakan kembali pemira, namun pada proses pelaksanaannya

kegiatan ini terlupakan oleh para mahasiswa dikarenakan sudah 3 tahun kegiatan

ini tidak berlangsung. Akibat dari persoalan tersebut, banyak mahasiswa yang

tidak menghiraukannya, mereka hanya acuh tak acuh tentang siapa dan

bagaiamana ketua dari SMFT dan BPMFT mereka selanjutnya.

Akibat simpang siurnya masalah ini, beberapa mahasiswa yang peduli

akan Fakultas Teknik berpikir jalan terbaik untuk meluruskan masalah ini dan

sudah dirasa wajib untuk melaksanakan sebuah kegiatan yang mampu

menampung aspirasi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayana, sehingga

terpikirlah suatu gagasan tentang Pemira, yang mana menjadi suatu alternatif yang

dirasa mampu membudayakan demokrasi khususnya di Fakultas Teknik

Universitas Udayana itu sendiri untuk memilih seorang pemimpin yang baik dan

tepat di Fakultas Teknik yang benar-benar ditunjuk melalui suara terbanyak dari

mahasiswa dan mahasiswi. Di mana dalam pemungutan suaranya berasal dari

seluruh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Udayana yang

terdiri dari lima jurusan yaitu, Teknik Arsitektur, Teknik Sipil, Teknik Mesin,

Teknik Elektro dan Teknologi Informasi.

Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahunnya untuk memilih ketua SMFT

dan BPMFT ini, merupakan salah satu wadah untuk mengeluarkan dan

menyalurkan pendapat mahasiswa, tentang siapa yang pantas dan memenuhi

syarat menjadi seorang pemimpin di Fakulas Teknik Universitas Udayana. Namun

sayangnya kegiatan ini masih belum diwajibkan kepada seluruh mahasiswa

Fakultas Teknik sehingga tidak semua mahasiswa ataupun mahasiswi mau ikut

2

Page 3: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

berpartisipasi untuk mengeluarkan suara mereka. Padahal ini adalah kesempatan

yang sangat baik untuk kita melatih diri dalam kancah berdemokrasi yang

sebenarnya di masyarakat luas, dan baru hanya sedikit dari mereka yang sadar

akan pentingnya budaya demokrasi dan mau untuk ikut memilih dalam pemira

yang di selenggarakan.

Melihat berbagai permasalahan tersebut, kami selaku penulis, sepakat

membuat sebuah karya tulis dengan judul Pemira. Di mana dalam karya tulis kami

ini terdapat pengertian tentang apa itu pemira mulai dari pentingnya kegiatan

pemira, sejarah dari kegiatan pemira dan proses kegiatannya, struktur organisasi,

langkah-lankah kegiatan, sampai dengan kelebihan, kekurangan dan kendala dari

kegiatan pemira tersebut. Sehingga dengan pemaparan penulisan makalah ini

diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dari diri mahasiswa dan mahasiswi

Fakultas Teknik Universitas Udayana dan masyarakat luas pada umumnya akan

pentingnya kegiatan pemira sebagai suatu wadah untuk menuangkan aspirasi dan

suara mereka dalam pemilihan ketua SMFT maupun BPMFT. Kami juga berharap

kelak kegiatan pemira ini bisa menjadi program kegiatan yang tetap atau

diwajibkan bagi seluruh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknik Universitas

Udayana.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan

masalah yang diangkat adalah sebagai berikut :

1. Apakah itu Pemira ?

2. Bagaimana sejarah dan proses yang melatarbelakangi Pemira ?

3. Bagaimana struktur organisasi Pemira ?

4. Apa saja langkah – langkah pelaksanaan Pemira ?

3

Page 4: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

5. Apa kelebihan dan kekurangan organisasi tersebut ?

6. Apa kendala dari organisasi tersebut ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian Pemira.

2. Untuk mengetahui sejarah dan proses yang melatar belakangi

Pemira itu.

3. Untuk mengetahui struktur organisasi dari Pemira.

4. Untuk mengetahui langkah – langkah dalam pelaksanaan

Pemira.

5. Untuk mengetahui akan kelebihan dan kekurangan dari Pemira.

6. Untuk mengetahui kendala dari pelaksanaan Pemira.

1.4 Manfaat Penulisan

Hasil makalah yang diperoleh melalui wawancara ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan yang bersifat teoritis maupun praktis sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang pengertian Pemira.

2. Memberikan informasi tentang sejarah dan proses yang melatar

belakangai Pemira.

3. Memberikan informasi tentang struktur organisasi Pemira.

4. Memberikan informasi tentang pelaksanaan Pemira.

4

Page 5: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

5. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan

Pemira.

6. Memberikan informasi tentang kendala pelaksanaan Pemira.

5

Page 6: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Proses yang Melatarbelakangi Pemira

Pemira adalah kegiatan tersingkat yang ada di Fakultas Teknik Universitas

Udayana, karena pelaksanaannya hanya sehari saja serta waktu persiapannya yang

singkat. Pemira ini di laksanakan dengan tujuan untuk pemilihan siapa yang akan

menjadi ketua SMFT dan BPMFT untuk periode selanjutnya.

Menurut narasumber, I Dewa Gede Wahyu Widiatmika Hartawan, pada

Pemira tahun 2011 terjadi persaingan yang cukup ketat dimana terjadi sebuah

kompetisi yang dianggap mempunyai greget oleh ketua Pemira tahun 2012.

Karena terdapat dua kandidat calon ketua SMFT yang kesemuanya berasal dari

program reguler. Narasumber menjelaskan pada saat itu terlihat ketatnya

persaingan dalam pemilihan calon ketua SMFT. Padahal pada saat itu, kotak

suaranya hanya sebuah kotak sederhana yang terbuat dari kardus atau karton dan

hanya terdapat di dua tempat TPS untuk memilih, yaitu di Teknik Sipil dan

Gedung Undagi Graha. Hal itu dikarenakan minimnya biaya yang disubsidikan

dari pusat. Selain itu publikasinya juga sangat minim, sehingga sedikit mahasiswa

yang berpartisipasi dalam kegiatan pemira ini.

Namun untuk Pemira pada tahun 2012, bisa dianggap lebih baik dari

pemira – pemira sebelumnya, semua itu terbukti pada publikasi – publikasi yang

sudah lebih bagus dimana pamphlet - pamfletnya lebih tersebar luas di lingkungan

Fakultas Teknik. Serta di tiap – tiap jurusan sudah terdapat kotak suara sehingga

mahasiswa dari masing - masing jurusan dapat memilih dilingkungan jurusan

masing – masing.

6

Page 7: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

Selain di kampus bukit, TPS kotak suara juga terdapat di kampus

Sudirman sehingga mahasiswa yang tinggal di Denpasar atau mahasiwa program

non regular tidak perlu jauh – jauh pergi ke kampus bukit lagi. Namun kotak suara

yang terdapat tidak bersifat permanen. Kotak suara hanya berbentuk kardus

dikarenakan masalah yang selalu terjadi dari tahun ke tahun yaitu masalah dana

yang sangat minim sehingga ketua Pemira sendiri yang selalu menalangi biaya

dari kegiatan Pemira. Pada saat itu yang menjabat sebagai ketua Pemira adalah I

Dewa Gede Wahyu Widiatmika Hartawan.

Terlepas dari itu, pada Pemira tahun 2012 agak sedikit mengecewakan

karena kandidat calon ketua SMFT hanya terdapat satu calon tunggal yang

membuat Pemira itu hanya menjadi formalitas. Sedangkan untuk BPMFT

calonnya terdapat 3 orang yaitu 1 dari reguler dan 2 dari non reguler. Sayangnya

perbedaan suara pada pemira untuk ketua BPMFT tahun ini sangatlah tidak

bersaing. Suara yang diperoleh dari 2 calon non reguler hanya sekitar 30 suara dan

sekitar 60 suara. Sedangkan dari kandidat reguler mendapat suara 400an.

Namun sampai saat ini, belum ada aturan yang pasti tentang pelaksanaan

Pemira. Dimana tidak ada kewajiban kepada seluruh mahasiswa Fakultas Teknik

Universitas Udayana untuk menyumbangkan suaranya dalam pemilihan ketua

SMFT dan BPMFT Universitas Udayana. Padahal itu merupakan hak seluruh

mahasiswa Fakultas Teknik untuk memilih ketua SMFT dan BPMFT yang bisa

memenuhi syarat menjadi seorang pemimpin. Karena kurangnya antusias itulah

yang menyebabkan perhitungan suara yang didapat tidak sebanding dengan

jumlah data seluruh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayana.

2.2 Struktur Organisasi Pemira

Struktur organisasi pemira dari tahun ke tahun sama, yaitu hanya terdapat

ketua tanpa ada wakil, sekretaris, serta bendahara. Namun ketua pemira dapat

memilih delegasi – deligasi dari setiap himpunan mahasiswa dari kelas regular

7

Page 8: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

dan non regular masing - masing 2 orang yang nantinya akan membantunya untuk

melakukan kegiatan pemira ini. Ketua pemira itu sendiri ditunjuk dari koordinator

dewan karteker ( ketua Himpunan dari masing – masing Jurusan ) di Fakultas

Teknik Universitas Udayana.

8

Page 9: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

BAB III

HASIL ANALISA

3.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan Pemira

Kegiatan Pemira ini rutin dilaksanakan setiap setahun sekali, Dalam

pelaksanaannya pemira memiliki beberapa rangkaian kegiatan dalam proses

pemilihan ketua SMFT dan BPMFT. Ketua Pemira sendiri membuka stand

pendaftaran untuk calon – calon ketua SMFT selama 3 hari di sekber, karena

untuk calon ketua BPMFT sudah ditentukan sebelumnya dari MUSMA di mana

masing-masing calon minimal masing-masing 1 dari regular dan 1 dari

nonregular.

Sebelum pelaksanaan pemilihan ketua SMFT dan BMFT tersebut terlebih

dahulu dipilihlah Ketua Pemira itu sendiri. Kegiatan pertama yang dilaksanakan

sebelum pemira dilaksanakan, adalah MUSANG ( Musyawarah Anggota ) yang

dilaksanakan di masing-masing himpunan yaitu HMA ( Himpunan Mahasiswa

Arsitektur ), HMS ( Himpunan Mahasiswa Sipil ), HMM ( Himpunan Mahasiswa

Mesin ), HME ( Himpunan Mahasiswa Elektro ), HMTI ( Himpunan Mahasiswa

Teknologi Informasi ). Lalu dilanjutkan dengan pelaksanaan MUSMA

( Musyawarah Mahasiswa ).

MUSMA merupakan musyawarah terbesar yang ada di Fakultas Teknik

Universitas Udayana. Pada rapat MUSMA ini di hadiri oleh perwakilan dari

masing-masing himpunan atau biasa disebut dengan Dewan Karteker. Saat

MUSMA tersebut diadakan adalah saat masa di Fakultas Teknik tidak memiliki

pemimpin atau kekosongan kepemimpinan dan bisa disebut juga vacum of power.

Pada saat kekosongan tersebut di antara Dewan Karteker ini di pilih 1 koordinator

dari kelima jurusan di Fakultas Teknik, yang mana koordinator Dewan Karteker

ini sebagai pemimpin sementara di Fakultas Teknik saat vacum of power sedang

9

Page 10: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

berlangsung. Kebetulan koordinator dewan karteker tahun 2012 kemarin adalah

ketua himpunan dari jurusan Teknik Sipil Universitas Udayana. Di samping itu

pemimpin sementara ini juga mempunyai wewenang untuk memilih ketua

kegiatan Pemira.

Adapun langkah-langkah dalam pelaksana pemira adalah sebagai berikut :

1. Pelaksana Pemira membuka stand pendaftaran dan bagi mahasiswa yang

masih aktif yang ingin mendaftar dirinya sebagai ketua SMFT harus

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Sehat jasmani dan rohani.

c. Kandidat tidak sedang memegang jabatan ketua apapun di organisasi yang

ada di Universitas Udayana.

d. Minimal duduk di semester 4 ( empat ).

e. Pernah memiliki pengalaman atau menjabat menjadi pengurus organisasi,

baik organisasi yang ada dalam senat maupun himpunan masing-masing

jurusan.

Apabila mereka sudah memenuhi syarat tersebut, maka mereka berhak

menjadi calon ketua SMFT dan BPMFT.

2. Menyediakan fasilitas pendukung pelaksanaan pemira seperti kotak suara dan

bilik suara.

Pada Pemira periode 2012 ini, pelaksana Pemira menyediakan bilik suara

pada masing-masing jurusan, tidak seperti pada periode-periode pemira tahun

lalu.

3. Masa pelaksanaan kampanye

Pada masa pelaksanaan kampanye yang dilaksanakan selama dua hari ini,

memiliki tujuan untuk mengenalkan para kandidat beserta visi dan misi

mereka jika berhasil menjabat menjadi ketua SMFT dan BPMFT. Visi dan

10

Page 11: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

misi di sini di tulis kemudian dicetak dan diperbayak, dan selanjutnya di

tempel pada papan-papan pengumuman di masing jurusan atau di lingkungan

Fakultas Teknik Universitas Udayana, baik di kampus Bukit maupun di

kampus Sudirman.

4. Melaksanakan kegiatan Pemira dan melaksanakan pengawasan pada saat

pemira berlangsung.

Dikarenakan struktur organisasi pemira hanya ada 1 yaitu ketua saja, maka

pada saat pelaksanaan hari pemungutan suara, ketua meminta bantuan teman-

teman yang secara sukarela untuk membantu pelaksaan kegiatan guna

mensukseskan Pemira pada periodenya. Selain itu pada tiap-tiap bilik

pemungutan suara, ketua Pemira juga meminta seseorang untuk menjadi saksi

dalam pemilihan ketua SMFT dan BPMF.

5. Melakasanakan penghitungan suara.

6. Melantik ketua SMFT dan BPMFT

Setelah melakukan penghitungan suara selesai dan didapat nama-nama

ketua SMFT dan BPMFT, maka para kandidat yang memenangkan suara

terbanyak melaksanakan upacara SERTIJAB ( Serah Terima Jabatan ) yang

langsung ditandai dengan penandatanganan sertijab yang di isi oleh ketua

SMFT dan BPMFT yang baru, juga ketua SMFT dan BPMFT yang lama serta

para ketua-ketua himpunan di ruang lingkup Fakultas Teknik Universitas

Udayana.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Pemira

Dalam pelaksanaan Pemira pada tahun 2012 ini ada beberapa kelebihan

dan kekurangannya antara lain :

11

Page 12: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

1. Kelebihan Pemira Tahun 2012

a. Publikasi tentang pelaksanaan pemira lebih luas dibandingkan dengan

tahun yang lalu dimana pada tahun ini dibuat pamphlet – pamphlet di

setiap jurusan Fakultas Teknik yang menjelaskan akan adanya Pemira,

sehingga semakin banyak mahasiswa Fakultas Teknik yang tahu akan

dilaksanakannya Pemira.

b. Dari segi fasilitas, pemira pada tahun ini lebih meningkat dibandingakn

tahun lalu dimana tahun ini di masing-masing jurusan teknik sudah dibuat

stand khusus untuk pemungutan suara dibandingkan tahun lalu dimana

hanya dua 2 stand saja hingga memudahkan para mahasiswa untuk

memudahkan pemilihan guna memberikan suaranya

c. Pemungutan suara dilaksanakan di kampus Fakultas Teknik Jimbaran dan

sekber ( secretariat bersama ) Fakultas Teknik Sudirman. Sehingga bagi

para mahasiswa non reguler dan mahasiswa yang kuliah tetapi hanya

tinggal menyusun tugas akhir bisa menyumbangkan suaranya di kampus

Sudirman. Sedangkan bagi mahasiswa yang masih memiliki kesibukan di

kampus Jimbaran bisa menyumbangkan suaranya di stand masing –

masing sesuai jurusannya di Fakultas Teknik Universitas Udayana.

2 Kekurangan Pemira Tahun 2012

a. Kekurangan dana.

Dana memang merupakan masalah utama pada setiap pelaksanaan Pemira

pada tiap tahun sampai saat ini, hal tersebut dikarenakan lambatnya biaya

yang turun dari pusat.

b. Adanya calon tunggal pada pemilihan ketua SMFT

Hal ini menyebabkan kurang seru dan antusiasnya pemilu raya pada tahun

ini, karena tidak adanya kompetisi untuk memperebutkan calon ketua

c. Perbedaan perolehan suara yang terlalu jauh pada pemilihan ketua

BPMFT, dimana tahun ini ada tiga calon, yaitu dua dari non regular dan

12

Page 13: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

satu dari regular, dengan suara yang didapat dari non-reguler hanya

berkisar antar 30-60 suara, sedangkan dari regular berkisar 400 suara.

3.3 Kendala Pelaksanaan Pemira

Dalam pelaksanaanya, Pemira memiliki beberapa kendala, antara lain :

1. Dana yang dimiliki sangat sedikit, dan proses penurunan dananya

sangat lama sehingga pendanaannya ditanggung sendiri oleh ketua

Pemira.

2. Tingkat partisipasi mahasiswa Fakultas Teknik untuk memberikan hak

suaranya masih sangat rendah sehingga tidak semua mahasiswa ikut

berpartisipasi dalam pelaksanaan Pemira.

3. Minat mahasiswa untuk berani mencalonkan dirinya menjadi ketua

SMFT atau BPMFT masih sangat rendah.

4. Waktu pelaksanaan yang sangat singkat.

5. Publikasi yang masih perlu ditingkatkan.

13

Page 14: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari hasil diskusi kami dan hasil wawancara dengan I Dewa Gede Wahyu

Widiatmika Hartawan selaku ketua dari Pemira tahun lalu kami dapat

menyimpulkan bahwa kegiatan Pemira atau Pemilu Raya tersebut sebenarnya

sangatlah penting melihat adanya suatu gagasan tentang pemilihan Ketua Senat

Mahasiswa Fakultas Teknik ( SMFT ) dan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa

Fakultas Teknik ( BPMFT ) yang mana posisinya sangat penting di

Kemahasiswaan Teknik karena dengan adanya Pemira kita bisa ikut serta

memberikan aspirasi kita untuk memilih calon yang pantas menjadi pemimpin di

Teknik yang memiliki syarat-syarat sebagai pemimpin yang baik dan bijaksana

agar bisa menjadikan Fakultas Teknik lebih maju dan dipandang terhormat di

masyarakat. Selain itu, dengan adanya kegiatan Pemira kita bisa belajar untuk ikut

berpolitik di Teknik, sebelum nantinya kita terjun kemasyarakat untuk pemilihan

yang sesungguhnya yaitu, memilih Kepala Daerah ataupun Kepala Negara.

Pemira juga memberikan kesempatan bagi para mahasiswa Teknik yang telah

memenuhi syarat menjadi calon pemimpin di Teknik ikut berpartisipasi dalam

ajang pemilihan pemimpin, baik itu Ketua SMFT ataupun BPMFT.

4.2. Saran

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan berdasarkan tulisan ini adalah

sebagai berikut :

1. Sebagai masyarakat Fakultas Teknik sudah sepatutnya untuk ikut memilih

dalam kegiatan Pemira, karena di setiap suara yang kita pilih juga ikut

menentukan bagaimana nasib Fakultas kita selanjutnya.

2. Saat ini organisasi Pemira hanya memliki satu anggota saja yaitu ketua

dan delegasi – delegasinya . Kurangnya keanggotaan dari Pemira

14

Page 15: Bab 1,2,3,4 2 Lalala

menjadikan kegiatan ini sulit untuk dilaksanakan, di sini kami berharap

agar di tahun depan keanggotaan pemira agar di tambah, agar kegiatan

bisa berjalan lebih lancar, setidaknya ada wakil ketua, sekretaris dan

bendahara.

3. Lambatnya proses dana yang turun dari atasan membuat kegiatan ini

memiliki banyak kendala, berbagai sarana kegiatan ini sangatlah kurang,

tapi berkat kesadaran Ketua Pemira dan usaha dari rekan-rekan teknik

maka kegiatan Pemilihan Raya bisa dilaksanakan walaupun dengan sarana

dan prasarana seadanya. Kami berharap agar dari pihak Fakultas untuk

segera menurunkan dana untuk pelaksanaan Pemira yang lebh baik.

4. Pemira saat ini adalah Program Kegiatan Mahasiswa yang belum

diwajibkan bagi seluruh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayana

sehingga tidak semua mahasiswa menggunakan suaranya. Oleh karena itu

diharapkan ada aturan yang jelas untuk pemilihannya sehingga semua

mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayan ikut berpartisipasi.

15