bab 1,2,3,4 2 lalala
DESCRIPTION
abcdTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berbicara mengenai pemilu pasti tidak akan pernah lepas dari yang
namanya demokrasi. Di zaman sekarang ini berbagai kegiatan dilaksanakan
dengan jalan demokrasi, misalnya pemilu ( pemilihan umum ). Di mana pemilihan
umum ini dilakukan untuk memilih ketua atau kepala dari sebuah kegiatan atau
organisasi, baik itu resmi ataupun tidak, melalui suara tebanyak dari pemilih.
Pemilihan umum ( pemilu ) merupakan salah satu mekanisme demokratis untuk
melakukan pergantian pemimpin. Pemilu sering juga diadakan dalam kegiatan
yang memerlukan pemilihan pemimpin dalam suatu kegiatan. Selain dari tujuan
tersebut, tujuan lain dari diadakannya pemilu adalah untuk mewujudkan
pelaksanaan demokrasi yang bisa melibatkan seluruh rakyat di dalamnya untuk
menyampaikan aspirasinya. Di mana dari situs wikipedia bahasa Indonesia,
dijelaskan bahwa pengertian demokrasi itu adalah sebuah pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi merupakan bentuk atau
mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan
kedaulatan rakyat ( kekuasaan warga Negara ) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut. Namun kegiatan demokrasi tidak hanya dilakukan
dalam pemilihan kepala pemerintahan, demokrasi juga biasa di lakukan di dunia
pendidikan misalnya dalam rangka pemilihan ketua suatu organisasi di dunia
pendidikan, misalnya dalam pemilihan ketua kelas, ketua osis, dan ketua
organisasi lainnya.
Di Universitas Udayana sendiri, budaya demokrasi ini sudah mulai
diterapkan. Salah satunya adalah melalui kegiatan pemilihan ketua BPMFT
( Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknik ) dan SMFT ( Senat Mahasiswa
Fakulktas Teknik ). Pemilihan umum ( pemilu ) di Fakultas Teknik Universitas
1
Udayana itu sendiri biasa disebut dengan kegiatan Pemira yang diikuti oleh semua
mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknik Universita Udayana.
Kegiatan Pemira sudah dilaksanakan sejak berdirinya Fakultas Teknik
Universitas Udayana. Namun pada tahun 2008, 2009 dan 2010 Pemira tidak
dilakasanakan karena pada saat itu calon ketua SMFT dan BPMFT hanya ada
calon tunggal sehingga dirasa tidak perlu dilaksanakan Pemira. Kemudian pada
tahun 2011 dilaksanakan kembali pemira, namun pada proses pelaksanaannya
kegiatan ini terlupakan oleh para mahasiswa dikarenakan sudah 3 tahun kegiatan
ini tidak berlangsung. Akibat dari persoalan tersebut, banyak mahasiswa yang
tidak menghiraukannya, mereka hanya acuh tak acuh tentang siapa dan
bagaiamana ketua dari SMFT dan BPMFT mereka selanjutnya.
Akibat simpang siurnya masalah ini, beberapa mahasiswa yang peduli
akan Fakultas Teknik berpikir jalan terbaik untuk meluruskan masalah ini dan
sudah dirasa wajib untuk melaksanakan sebuah kegiatan yang mampu
menampung aspirasi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayana, sehingga
terpikirlah suatu gagasan tentang Pemira, yang mana menjadi suatu alternatif yang
dirasa mampu membudayakan demokrasi khususnya di Fakultas Teknik
Universitas Udayana itu sendiri untuk memilih seorang pemimpin yang baik dan
tepat di Fakultas Teknik yang benar-benar ditunjuk melalui suara terbanyak dari
mahasiswa dan mahasiswi. Di mana dalam pemungutan suaranya berasal dari
seluruh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Udayana yang
terdiri dari lima jurusan yaitu, Teknik Arsitektur, Teknik Sipil, Teknik Mesin,
Teknik Elektro dan Teknologi Informasi.
Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahunnya untuk memilih ketua SMFT
dan BPMFT ini, merupakan salah satu wadah untuk mengeluarkan dan
menyalurkan pendapat mahasiswa, tentang siapa yang pantas dan memenuhi
syarat menjadi seorang pemimpin di Fakulas Teknik Universitas Udayana. Namun
sayangnya kegiatan ini masih belum diwajibkan kepada seluruh mahasiswa
Fakultas Teknik sehingga tidak semua mahasiswa ataupun mahasiswi mau ikut
2
berpartisipasi untuk mengeluarkan suara mereka. Padahal ini adalah kesempatan
yang sangat baik untuk kita melatih diri dalam kancah berdemokrasi yang
sebenarnya di masyarakat luas, dan baru hanya sedikit dari mereka yang sadar
akan pentingnya budaya demokrasi dan mau untuk ikut memilih dalam pemira
yang di selenggarakan.
Melihat berbagai permasalahan tersebut, kami selaku penulis, sepakat
membuat sebuah karya tulis dengan judul Pemira. Di mana dalam karya tulis kami
ini terdapat pengertian tentang apa itu pemira mulai dari pentingnya kegiatan
pemira, sejarah dari kegiatan pemira dan proses kegiatannya, struktur organisasi,
langkah-lankah kegiatan, sampai dengan kelebihan, kekurangan dan kendala dari
kegiatan pemira tersebut. Sehingga dengan pemaparan penulisan makalah ini
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dari diri mahasiswa dan mahasiswi
Fakultas Teknik Universitas Udayana dan masyarakat luas pada umumnya akan
pentingnya kegiatan pemira sebagai suatu wadah untuk menuangkan aspirasi dan
suara mereka dalam pemilihan ketua SMFT maupun BPMFT. Kami juga berharap
kelak kegiatan pemira ini bisa menjadi program kegiatan yang tetap atau
diwajibkan bagi seluruh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknik Universitas
Udayana.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah yang diangkat adalah sebagai berikut :
1. Apakah itu Pemira ?
2. Bagaimana sejarah dan proses yang melatarbelakangi Pemira ?
3. Bagaimana struktur organisasi Pemira ?
4. Apa saja langkah – langkah pelaksanaan Pemira ?
3
5. Apa kelebihan dan kekurangan organisasi tersebut ?
6. Apa kendala dari organisasi tersebut ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Pemira.
2. Untuk mengetahui sejarah dan proses yang melatar belakangi
Pemira itu.
3. Untuk mengetahui struktur organisasi dari Pemira.
4. Untuk mengetahui langkah – langkah dalam pelaksanaan
Pemira.
5. Untuk mengetahui akan kelebihan dan kekurangan dari Pemira.
6. Untuk mengetahui kendala dari pelaksanaan Pemira.
1.4 Manfaat Penulisan
Hasil makalah yang diperoleh melalui wawancara ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan yang bersifat teoritis maupun praktis sebagai berikut :
1. Memberikan informasi tentang pengertian Pemira.
2. Memberikan informasi tentang sejarah dan proses yang melatar
belakangai Pemira.
3. Memberikan informasi tentang struktur organisasi Pemira.
4. Memberikan informasi tentang pelaksanaan Pemira.
4
5. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan
Pemira.
6. Memberikan informasi tentang kendala pelaksanaan Pemira.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan Proses yang Melatarbelakangi Pemira
Pemira adalah kegiatan tersingkat yang ada di Fakultas Teknik Universitas
Udayana, karena pelaksanaannya hanya sehari saja serta waktu persiapannya yang
singkat. Pemira ini di laksanakan dengan tujuan untuk pemilihan siapa yang akan
menjadi ketua SMFT dan BPMFT untuk periode selanjutnya.
Menurut narasumber, I Dewa Gede Wahyu Widiatmika Hartawan, pada
Pemira tahun 2011 terjadi persaingan yang cukup ketat dimana terjadi sebuah
kompetisi yang dianggap mempunyai greget oleh ketua Pemira tahun 2012.
Karena terdapat dua kandidat calon ketua SMFT yang kesemuanya berasal dari
program reguler. Narasumber menjelaskan pada saat itu terlihat ketatnya
persaingan dalam pemilihan calon ketua SMFT. Padahal pada saat itu, kotak
suaranya hanya sebuah kotak sederhana yang terbuat dari kardus atau karton dan
hanya terdapat di dua tempat TPS untuk memilih, yaitu di Teknik Sipil dan
Gedung Undagi Graha. Hal itu dikarenakan minimnya biaya yang disubsidikan
dari pusat. Selain itu publikasinya juga sangat minim, sehingga sedikit mahasiswa
yang berpartisipasi dalam kegiatan pemira ini.
Namun untuk Pemira pada tahun 2012, bisa dianggap lebih baik dari
pemira – pemira sebelumnya, semua itu terbukti pada publikasi – publikasi yang
sudah lebih bagus dimana pamphlet - pamfletnya lebih tersebar luas di lingkungan
Fakultas Teknik. Serta di tiap – tiap jurusan sudah terdapat kotak suara sehingga
mahasiswa dari masing - masing jurusan dapat memilih dilingkungan jurusan
masing – masing.
6
Selain di kampus bukit, TPS kotak suara juga terdapat di kampus
Sudirman sehingga mahasiswa yang tinggal di Denpasar atau mahasiwa program
non regular tidak perlu jauh – jauh pergi ke kampus bukit lagi. Namun kotak suara
yang terdapat tidak bersifat permanen. Kotak suara hanya berbentuk kardus
dikarenakan masalah yang selalu terjadi dari tahun ke tahun yaitu masalah dana
yang sangat minim sehingga ketua Pemira sendiri yang selalu menalangi biaya
dari kegiatan Pemira. Pada saat itu yang menjabat sebagai ketua Pemira adalah I
Dewa Gede Wahyu Widiatmika Hartawan.
Terlepas dari itu, pada Pemira tahun 2012 agak sedikit mengecewakan
karena kandidat calon ketua SMFT hanya terdapat satu calon tunggal yang
membuat Pemira itu hanya menjadi formalitas. Sedangkan untuk BPMFT
calonnya terdapat 3 orang yaitu 1 dari reguler dan 2 dari non reguler. Sayangnya
perbedaan suara pada pemira untuk ketua BPMFT tahun ini sangatlah tidak
bersaing. Suara yang diperoleh dari 2 calon non reguler hanya sekitar 30 suara dan
sekitar 60 suara. Sedangkan dari kandidat reguler mendapat suara 400an.
Namun sampai saat ini, belum ada aturan yang pasti tentang pelaksanaan
Pemira. Dimana tidak ada kewajiban kepada seluruh mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Udayana untuk menyumbangkan suaranya dalam pemilihan ketua
SMFT dan BPMFT Universitas Udayana. Padahal itu merupakan hak seluruh
mahasiswa Fakultas Teknik untuk memilih ketua SMFT dan BPMFT yang bisa
memenuhi syarat menjadi seorang pemimpin. Karena kurangnya antusias itulah
yang menyebabkan perhitungan suara yang didapat tidak sebanding dengan
jumlah data seluruh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayana.
2.2 Struktur Organisasi Pemira
Struktur organisasi pemira dari tahun ke tahun sama, yaitu hanya terdapat
ketua tanpa ada wakil, sekretaris, serta bendahara. Namun ketua pemira dapat
memilih delegasi – deligasi dari setiap himpunan mahasiswa dari kelas regular
7
dan non regular masing - masing 2 orang yang nantinya akan membantunya untuk
melakukan kegiatan pemira ini. Ketua pemira itu sendiri ditunjuk dari koordinator
dewan karteker ( ketua Himpunan dari masing – masing Jurusan ) di Fakultas
Teknik Universitas Udayana.
8
BAB III
HASIL ANALISA
3.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan Pemira
Kegiatan Pemira ini rutin dilaksanakan setiap setahun sekali, Dalam
pelaksanaannya pemira memiliki beberapa rangkaian kegiatan dalam proses
pemilihan ketua SMFT dan BPMFT. Ketua Pemira sendiri membuka stand
pendaftaran untuk calon – calon ketua SMFT selama 3 hari di sekber, karena
untuk calon ketua BPMFT sudah ditentukan sebelumnya dari MUSMA di mana
masing-masing calon minimal masing-masing 1 dari regular dan 1 dari
nonregular.
Sebelum pelaksanaan pemilihan ketua SMFT dan BMFT tersebut terlebih
dahulu dipilihlah Ketua Pemira itu sendiri. Kegiatan pertama yang dilaksanakan
sebelum pemira dilaksanakan, adalah MUSANG ( Musyawarah Anggota ) yang
dilaksanakan di masing-masing himpunan yaitu HMA ( Himpunan Mahasiswa
Arsitektur ), HMS ( Himpunan Mahasiswa Sipil ), HMM ( Himpunan Mahasiswa
Mesin ), HME ( Himpunan Mahasiswa Elektro ), HMTI ( Himpunan Mahasiswa
Teknologi Informasi ). Lalu dilanjutkan dengan pelaksanaan MUSMA
( Musyawarah Mahasiswa ).
MUSMA merupakan musyawarah terbesar yang ada di Fakultas Teknik
Universitas Udayana. Pada rapat MUSMA ini di hadiri oleh perwakilan dari
masing-masing himpunan atau biasa disebut dengan Dewan Karteker. Saat
MUSMA tersebut diadakan adalah saat masa di Fakultas Teknik tidak memiliki
pemimpin atau kekosongan kepemimpinan dan bisa disebut juga vacum of power.
Pada saat kekosongan tersebut di antara Dewan Karteker ini di pilih 1 koordinator
dari kelima jurusan di Fakultas Teknik, yang mana koordinator Dewan Karteker
ini sebagai pemimpin sementara di Fakultas Teknik saat vacum of power sedang
9
berlangsung. Kebetulan koordinator dewan karteker tahun 2012 kemarin adalah
ketua himpunan dari jurusan Teknik Sipil Universitas Udayana. Di samping itu
pemimpin sementara ini juga mempunyai wewenang untuk memilih ketua
kegiatan Pemira.
Adapun langkah-langkah dalam pelaksana pemira adalah sebagai berikut :
1. Pelaksana Pemira membuka stand pendaftaran dan bagi mahasiswa yang
masih aktif yang ingin mendaftar dirinya sebagai ketua SMFT harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Sehat jasmani dan rohani.
c. Kandidat tidak sedang memegang jabatan ketua apapun di organisasi yang
ada di Universitas Udayana.
d. Minimal duduk di semester 4 ( empat ).
e. Pernah memiliki pengalaman atau menjabat menjadi pengurus organisasi,
baik organisasi yang ada dalam senat maupun himpunan masing-masing
jurusan.
Apabila mereka sudah memenuhi syarat tersebut, maka mereka berhak
menjadi calon ketua SMFT dan BPMFT.
2. Menyediakan fasilitas pendukung pelaksanaan pemira seperti kotak suara dan
bilik suara.
Pada Pemira periode 2012 ini, pelaksana Pemira menyediakan bilik suara
pada masing-masing jurusan, tidak seperti pada periode-periode pemira tahun
lalu.
3. Masa pelaksanaan kampanye
Pada masa pelaksanaan kampanye yang dilaksanakan selama dua hari ini,
memiliki tujuan untuk mengenalkan para kandidat beserta visi dan misi
mereka jika berhasil menjabat menjadi ketua SMFT dan BPMFT. Visi dan
10
misi di sini di tulis kemudian dicetak dan diperbayak, dan selanjutnya di
tempel pada papan-papan pengumuman di masing jurusan atau di lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Udayana, baik di kampus Bukit maupun di
kampus Sudirman.
4. Melaksanakan kegiatan Pemira dan melaksanakan pengawasan pada saat
pemira berlangsung.
Dikarenakan struktur organisasi pemira hanya ada 1 yaitu ketua saja, maka
pada saat pelaksanaan hari pemungutan suara, ketua meminta bantuan teman-
teman yang secara sukarela untuk membantu pelaksaan kegiatan guna
mensukseskan Pemira pada periodenya. Selain itu pada tiap-tiap bilik
pemungutan suara, ketua Pemira juga meminta seseorang untuk menjadi saksi
dalam pemilihan ketua SMFT dan BPMF.
5. Melakasanakan penghitungan suara.
6. Melantik ketua SMFT dan BPMFT
Setelah melakukan penghitungan suara selesai dan didapat nama-nama
ketua SMFT dan BPMFT, maka para kandidat yang memenangkan suara
terbanyak melaksanakan upacara SERTIJAB ( Serah Terima Jabatan ) yang
langsung ditandai dengan penandatanganan sertijab yang di isi oleh ketua
SMFT dan BPMFT yang baru, juga ketua SMFT dan BPMFT yang lama serta
para ketua-ketua himpunan di ruang lingkup Fakultas Teknik Universitas
Udayana.
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Pemira
Dalam pelaksanaan Pemira pada tahun 2012 ini ada beberapa kelebihan
dan kekurangannya antara lain :
11
1. Kelebihan Pemira Tahun 2012
a. Publikasi tentang pelaksanaan pemira lebih luas dibandingkan dengan
tahun yang lalu dimana pada tahun ini dibuat pamphlet – pamphlet di
setiap jurusan Fakultas Teknik yang menjelaskan akan adanya Pemira,
sehingga semakin banyak mahasiswa Fakultas Teknik yang tahu akan
dilaksanakannya Pemira.
b. Dari segi fasilitas, pemira pada tahun ini lebih meningkat dibandingakn
tahun lalu dimana tahun ini di masing-masing jurusan teknik sudah dibuat
stand khusus untuk pemungutan suara dibandingkan tahun lalu dimana
hanya dua 2 stand saja hingga memudahkan para mahasiswa untuk
memudahkan pemilihan guna memberikan suaranya
c. Pemungutan suara dilaksanakan di kampus Fakultas Teknik Jimbaran dan
sekber ( secretariat bersama ) Fakultas Teknik Sudirman. Sehingga bagi
para mahasiswa non reguler dan mahasiswa yang kuliah tetapi hanya
tinggal menyusun tugas akhir bisa menyumbangkan suaranya di kampus
Sudirman. Sedangkan bagi mahasiswa yang masih memiliki kesibukan di
kampus Jimbaran bisa menyumbangkan suaranya di stand masing –
masing sesuai jurusannya di Fakultas Teknik Universitas Udayana.
2 Kekurangan Pemira Tahun 2012
a. Kekurangan dana.
Dana memang merupakan masalah utama pada setiap pelaksanaan Pemira
pada tiap tahun sampai saat ini, hal tersebut dikarenakan lambatnya biaya
yang turun dari pusat.
b. Adanya calon tunggal pada pemilihan ketua SMFT
Hal ini menyebabkan kurang seru dan antusiasnya pemilu raya pada tahun
ini, karena tidak adanya kompetisi untuk memperebutkan calon ketua
c. Perbedaan perolehan suara yang terlalu jauh pada pemilihan ketua
BPMFT, dimana tahun ini ada tiga calon, yaitu dua dari non regular dan
12
satu dari regular, dengan suara yang didapat dari non-reguler hanya
berkisar antar 30-60 suara, sedangkan dari regular berkisar 400 suara.
3.3 Kendala Pelaksanaan Pemira
Dalam pelaksanaanya, Pemira memiliki beberapa kendala, antara lain :
1. Dana yang dimiliki sangat sedikit, dan proses penurunan dananya
sangat lama sehingga pendanaannya ditanggung sendiri oleh ketua
Pemira.
2. Tingkat partisipasi mahasiswa Fakultas Teknik untuk memberikan hak
suaranya masih sangat rendah sehingga tidak semua mahasiswa ikut
berpartisipasi dalam pelaksanaan Pemira.
3. Minat mahasiswa untuk berani mencalonkan dirinya menjadi ketua
SMFT atau BPMFT masih sangat rendah.
4. Waktu pelaksanaan yang sangat singkat.
5. Publikasi yang masih perlu ditingkatkan.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil diskusi kami dan hasil wawancara dengan I Dewa Gede Wahyu
Widiatmika Hartawan selaku ketua dari Pemira tahun lalu kami dapat
menyimpulkan bahwa kegiatan Pemira atau Pemilu Raya tersebut sebenarnya
sangatlah penting melihat adanya suatu gagasan tentang pemilihan Ketua Senat
Mahasiswa Fakultas Teknik ( SMFT ) dan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Teknik ( BPMFT ) yang mana posisinya sangat penting di
Kemahasiswaan Teknik karena dengan adanya Pemira kita bisa ikut serta
memberikan aspirasi kita untuk memilih calon yang pantas menjadi pemimpin di
Teknik yang memiliki syarat-syarat sebagai pemimpin yang baik dan bijaksana
agar bisa menjadikan Fakultas Teknik lebih maju dan dipandang terhormat di
masyarakat. Selain itu, dengan adanya kegiatan Pemira kita bisa belajar untuk ikut
berpolitik di Teknik, sebelum nantinya kita terjun kemasyarakat untuk pemilihan
yang sesungguhnya yaitu, memilih Kepala Daerah ataupun Kepala Negara.
Pemira juga memberikan kesempatan bagi para mahasiswa Teknik yang telah
memenuhi syarat menjadi calon pemimpin di Teknik ikut berpartisipasi dalam
ajang pemilihan pemimpin, baik itu Ketua SMFT ataupun BPMFT.
4.2. Saran
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan berdasarkan tulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai masyarakat Fakultas Teknik sudah sepatutnya untuk ikut memilih
dalam kegiatan Pemira, karena di setiap suara yang kita pilih juga ikut
menentukan bagaimana nasib Fakultas kita selanjutnya.
2. Saat ini organisasi Pemira hanya memliki satu anggota saja yaitu ketua
dan delegasi – delegasinya . Kurangnya keanggotaan dari Pemira
14
menjadikan kegiatan ini sulit untuk dilaksanakan, di sini kami berharap
agar di tahun depan keanggotaan pemira agar di tambah, agar kegiatan
bisa berjalan lebih lancar, setidaknya ada wakil ketua, sekretaris dan
bendahara.
3. Lambatnya proses dana yang turun dari atasan membuat kegiatan ini
memiliki banyak kendala, berbagai sarana kegiatan ini sangatlah kurang,
tapi berkat kesadaran Ketua Pemira dan usaha dari rekan-rekan teknik
maka kegiatan Pemilihan Raya bisa dilaksanakan walaupun dengan sarana
dan prasarana seadanya. Kami berharap agar dari pihak Fakultas untuk
segera menurunkan dana untuk pelaksanaan Pemira yang lebh baik.
4. Pemira saat ini adalah Program Kegiatan Mahasiswa yang belum
diwajibkan bagi seluruh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayana
sehingga tidak semua mahasiswa menggunakan suaranya. Oleh karena itu
diharapkan ada aturan yang jelas untuk pemilihannya sehingga semua
mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayan ikut berpartisipasi.
15