bab 1 - · pdf filedengan standar akuntansi pemerintah (sap) dan ketentuan ... penjabaran...

213
1

Upload: dangphuc

Post on 17-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

1

Page 2: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

2

BAB 1

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengajuan Dokumen

Usulan Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga, yang merupakan tindak lanjut

dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand

Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 dan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010

tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 – 2014, telah ditetapkan bahwa

pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi hingga tahun 2025 dibagi menjadi tahapan

tiap lima tahunan, sesuai dengan tahapan RPJKP.

Untuk tahapan lima tahunanantara 2010 – 2014, diharapkan keadaan birokrasi

sudah berhasil mencapai peningkatan berikut ini pada tahun 2014:

a. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, bebas korupsi, kolusi

dan nepotisme;

b. Kualitas pelayanan publik.

Page 3: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

3

c. Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

d. Profesionalisme SDM aparatur yang didukung oleh sistem rekruitmen dan

promosi aparatur yang berbasis kompetensi, transparan, dan mampu

mendorong mobilitas aparatur antar daerah dan antar pusat dan daerah,

serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan.

Pada tahun 2011 seluruh Kementerian/Lembaga diharapkan telah memiliki

komitmen dalam melaksanakan proses reformasi birokrasi, dan pada tahun 2014

secara bertahap dan berkelanjutan ditargetkan seluruh Kementerian/Lembaga

telah memiliki kekuatan untuk memulai proses tersebut. Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi instansi juga diperluas sampai dengan ke daerah, sehingga pada tahun

2025 birokrasi pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi dapat

diwujudkan.

Untuk mencapai sasaran tersebut khususnya di Kementerian Kesehatan, maka

disusunlah Road Map ini sebagai pedoman bagi implementasi Reformasi Birokrasi

di Kementerian Kesehatan. Secara harfiah, Road Map dapat diartikan sebagai peta

penentu atau penunjuk arah. Dalam konteks upaya pencapaian hasil suatu

kegiatan, road map adalah sebuah dokumen rencana kerja rinci yang

mengintegrasikan seluruh rencana dan pelaksanaan program serta kegiatan dalam

rentang waktu tertentu.

Road Map ini berisi rencana kerja rinci dan berkelanjutan yang menggambarkan

pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Kesehatan sampai dengan tahun

2014. Selain rencana pelaksanaan kegiatan, Road Mapini juga menjelaskan

informasi penting lain yang mencakup: penanggungjawab, pelaksana, dukungan

yang diperlukan, anggaran yang diperlukan serta target atau indikator

pencapaiannya.

Road Map ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman

Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah

Daerah dan diharapkan dapat menjadi pedoman dalam implementasi Reformasi

Page 4: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

4

Birokrasi di lingkungan Kementerian Kesehatan sehingga berhasil mencapai

berbagai indikator kinerja yang telah ditetapkan.

1.1. GAMBARAN KONDISI DAN PERMASALAHAN SAAT INI

Berikut ini akan dipaparkan tentang berbagai kondisi nyata birokrasi dan

permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan.

1.1.1. Pelayanan Publik

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Pelayanan Publik adalah :

a) Pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Fasilitas Pelayanan

Kesehatan, yang dikelola oleh pemerintah dan swasta, belum optimal.

b) Pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Fasilitas Pelayanan

Kesehatan, yang dikelola oleh pemerintah dan swasta, belum optimal.

c) Adanya perbedaan perlakuan pelayanan bagi peserta jaminan

kesehatan masyarakat (Jamkesmas), Askes atau asuransi sosial

lainnya dan masyarakat umum.

d) Keterlibatan masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan

pelayanan, pelaksanaan pelayanan, dan pengawasan pelayanan

sudah dilakukan, namun belum optimal sesuai dengan harapan

masyarakat.

1.1.2. Akuntabilitas Kinerja

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait dengan area perubahan Akuntabilitas Kinerja adalah :

a) Sistem manajemen kinerja organisasi Kementerian Kesehatan belum

terpadu dan terintegrasi sehingga kesinambungan proses

Page 5: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

5

perencanaan, pemantauan dan evaluasi kinerja di level Kementerian

sampai ke unit eselon 1 dan 2 belum optimal.

b) Evaluasi kinerja hanya dilakukan pada akhir tahun tanpa adanya sistem

pemantauan kinerja. Hal ini menyebabkan kualitas dari capaian kinerja

tidak dapat diperbaiki jika ada kinerja yang masih belum tercapai.

c) Penyusunan laporan kinerja cenderung untuk pemenuhan formalitas

pelaporan, dan kurang berisikan analisis kinerja.

1.1.3. Tata Laksana

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Tata Laksana adalah :

a) Unit pengelola tatalaksana masih belum berfungsi secara optimal

dalam hal pengelolaan proses bisnis organisasi.

b) Belum adanya pengelolaan, pengawasan, dan perbaikan yang efektif

terhadap proses bisnis Kementerian Kesehatan.

c) Unit pengelola data, informasi, dan teknologi informasi masih belum

berfungsi secara optimal.

d) Penggunaan Information and Communication Technology (ICT) masih

belum optimum dalam mendukung pelaksanaan proses bisnis

organisasi.

e) Pemanfaatan data dari ICT belum optimal untuk menyusun kebijakan

pembangunan kesehatan.

1.1.4. Perundang-undangan

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Perundang-undangan adalah :

Page 6: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

6

a) Penyusunan peraturan perundang-undangan belum terintegrasi antar

Unit sehingga memungkinkan terjadinya tumpang tindih dan

inkonsistensi.

b) Pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan

belum efektif.

c) Proses penyusunan dan manajemen peraturan perundang-undangan

belum didukung oleh ICT

d) Belum terbentuknya peraturan perundang-undangan yang kondusif

untuk menunjang pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik.

1.1.5. Pengawasan

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Pegawasan adalah :

a) Akuntabilitas pengelolaan keuangan belum sepenuhnya sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

b) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah belum sepenuhnya

diterapkan.

c) Peran APIP (Aparatur Pengawas Internal Pemerintah) hanya sebagai

watch dog.

1.1.6. Sumber Daya Manusia Aparatur

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Sumber Daya Manusia Aparatur adalah :

a) Sistem pengelolaan SDM Aparatur belum berdasarkan kompetensi.

b) Belum ada sistem penilaian kinerja individu pegawai berdasarkan

pencapaian indikator kinerja dan kompetensi.

Page 7: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

7

c) Belum adanya Sistem Informasi Manajemen SDM yang terintegrasi

untuk menunjang proses / kegiatan manajemen SDM.

d) Sistem remunerasi dan kesejahteraan pegawai belum sesuai dengan

bobot, kompleksitas, kondisi pekerjaan, dan kinerja.

1.1.7. Pola Pikir dan Budaya Kerja

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja adalah :

a) Disiplin pegawai dalam bekerja masih kurang, antara lain disiplin jam

kerja dan perjalanan dinas.

b) Profesionalisme pegawai dalam bekerja masih kurang, antara lain

disiplin jam kerja, kejujuran, akuntabilitas, dan kompetensi.

c) Efektivitas proses kerja masih belum optimal (kurang komitmen dan

konsistensi).

d) Komunikasi dan kerjasama antar Unit belum optimal.

1.1.8. Organisasi

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Organisasi adalah :

a) Adanya indikasi duplikasi tugas dan fungsi.

b) Pembagian unit kerja tidak mendukung proses kerja yang efektif.

c) Pembagian beban kerja antara pusat dan daerah belum optimal.

d) Organisasi belum diisi oleh sumber daya manusia yang tepat

kuantitas dan kualitasnya.

Page 8: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

8

1.2. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI

2012-2014

Pada dasarnya rencana program dan kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan 2011-2014 ini merupakan rencana pembenahan atas kondisi dan

permasalahan nyata yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan. Adapun rencana

Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014

tersebut adalah sebagai berikut.

1.2.1. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah:

a) Penerapan standar pelayanan pada Puskesmas.

b) Penerapan standar pelayanan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

c) Penerapan standar pelayanan pada Perijinan Rumah Sakit Kelas A &

PMA.

d) Penerapan standar pelayanan di Unit Layanan Terpadu.

e) Penerapan standar pelayanan informasi (PTRC, Pojok Informasi, dan

Perpustakaan).

f) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

pelayanan kesehatan.

1.2.2. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penguatan

Akuntabilitas Kinerja adalah:

a) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tingkat Eselon 2.

b) Pendampingan penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja

Kementerian dan Eselon 1.

c) Sinkronisasi SAKIP dengan RENSTRA.

Page 9: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

9

1.2.3. Program Penataan Tatalaksana

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan

Tatalaksana adalah:

a) Penguatan unit tatalaksana sesuai dengan kebutuhan (strategic, fokus

pada proses bisnis). Lihat area perubahan “Organisasi”.

b) Pemetaan proses bisnis.

c) Penyusunan SOP Pelaksanaan Tugas dan Fungsi (berdasarkan proses

bisnis).

d) Audit Kepatuhan terhadap Proses secara Periodik. Lihat area

perubahan Pengawasan.

e) Program perbaikan (improvement) proses bisnis.

f) Penguatan unit yang bertanggung jawab untuk data, informasi, dan

teknologi informasi.

g) Pengembangan kebijakan dan NSPK terkait data, informasi, dan

teknologi informasi.

h) Pembangunan atau Pengembangan e-Government.

1.2.4. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan

Peraturan Peundang-undangan adalah:

a) Penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan

oleh Kementerian Kesehatan.

b) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen untuk Peraturan

Perundang-undangan.

c) Penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi peraturan

perundang-undangan.

Page 10: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

10

1.2.5. Program Penguatan Pengawasan

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penguatan

Pengawasan adalah:

a) Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada

Kementerian Kesehatan.

b) Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

sebagai Quality Assurance dan Consulting Agent.

c) Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Masyarakat

Terpadu.

1.2.6. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan

Sistem Manajemen SDM Aparatur adalah:

a) Penataan Sistem Rekrutmen Pegawai berbasis Kompetensi.

b) Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan.

c) Assessment Individu berdasarkan Kompetensi.

d) Penerapan Sistem Penilaian Kinerja Individu.

e) Pembangunan/ Pengembangan Database Pegawai.

f) Pengembangan pendidikan dan Pelatihan Pegawai berbasis

Kompetensi.

g) Pengembangan Pola Karir.

1.2.7. Program Manajemen Perubahan

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program

Manajemen Perubahan adalah:

a) Pembentukan Tim AdHoc Manajemen Perubahan.

b) Penyusunan Pedoman Manajemen Perubahan.

Page 11: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

11

c) Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam Rangka

Reformasi Birokrasi.

d) Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif,

Efektif, Bersih).

e) Penyusunan “Code of Conduct” Kementerian Kesehatan.

f) Penyusunan “Delegation of Authority” di Kementerian Kesehatan.

g) Pemutakhiran mekanisme “reward & punishment” untuk

meningkatkan disiplin pegawai, termasuk proses pengawasannya.

1.2.8. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan

dan Penguatan Organisasi adalah:

a) Restrukturisasi/Penataan tugas dan fungsi unit kerja pada

Kementerian Kesehatanberdasarkan evaluasi organisasi, proses bisnis

dan analisis beban kerja.

b) Penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana,

kepegawaian dan diklat pada Kementerian Kesehatan.

c) Penguatan unit kerja yang menangani fungsi pelayanan publik pada

Kementerian Kesehatan.

1.2.9. Program Monitoring dan Evaluasi

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Monitoring

dan Evaluasi adalah:

1. Pembentukan Tim Manajemen Perubahan Kementerian Kesehatan :

a. Penyusunan Formasi dan Koordinasi Tim Manajemen Perubahan

b. Pembekalan/Pelatihan Manajemen Perubahan

2. Penyusunan Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi

Kementerian Kesehatan

Page 12: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

12

a. Penyusunan Strategi Manajemen Perubahan Kementerian

Kesehatan

b. Penyusunan Strategi Komunikasi dalam rangka Manajemen

Perubahan Kementerian Kesehatan

3. Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam rangka

Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

a. Penyusunan Kajian Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen

Perubahan dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan

b. Pelaksanaan Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan

dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

c. Evaluasi pelaksanaan Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen

Perubahan dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Page 13: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

13

1.3 ANGGARAN

Seluruh Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan akan

dilaksanakan dari tahun 2011 sampai 2014 dengan estimasi total anggaran sebesar

Rp 657.326.330.492 (Enam ratus lima puluh tujuh milyar, tiga ratus dua puluh

enam juta, tiga ratus tiga puluh ribu, empat ratus sembilan puluh dua rupiah).

Perkiraan kebutuhan alokasi anggaran per tahun anggaran untuk pembiayaan

keseluruhan program dan kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

2011-2014 adalah:

Tahun 2011 sebesar Rp. 59.548.952.994

Tahun 2012 sebesar Rp. 182.171.231.193

Tahun 2013 sebesar Rp. 213.909.239.411

Tahun 2014 sebesar Rp. 201.696.906.894

Adapun rincian estimasi anggaran dari keseluruhan Program dan Kegiatan

Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut.

A. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Penerapan

standar

pelayanan pada

Puskesmas

500.000.000 1.123.030.000 646.525.000 700.000.000

2. Penerapan standar pelayanan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Balai Kesehatan)

500.000.000 1.100.000.000 600.000.000 700.000.000

Page 14: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

14

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

3. Penerapan standar pelayanan pada Perijinan Rumah Sakit Kelas A & PMA

500.000.000 1.000.000.000 600.000.000 700.000.000

4. Penerapan standar pelayanan di Unit Layanan Terpadu

500.000.000 412.890.000 813.510.000 1.000.000.000

5. Penerapan standar pelayanan informasi (Perpustakaan ,PTRC, dan Pojok Informasi)

30.000.000 1.107.360.700 1.122.980.000 1.235.278.000

6. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan

10.000.000 1.080.000.000 990.000.000 990.000.000

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

2.040.000.000 5.823.280.700 4.773.015.000 5.325.278.000

17.961.573.700

Tabel 1.1 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Page 15: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

15

B. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja Tingkat

Eselon 2

- 177.120.000 - 40.000.000

2. Pendampingan

penyusunan

laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Kementerian

dan Eselon 1

- 199.160.000 - 40.000.000

3. Sinkronisasi

SAKIP dengan

RENSTRA

- 82.140.000 700.000.000 150.000.000

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

- 458.420.000 700.000.000 230.000.000

1.388.420.000

Tabel 1.2 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Page 16: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

16

C. Program Penataan Tatalaksana

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Pemetaan proses

bisnis. - 145.560.000 - -

2. Penyusunan SOP

Pelaksanaan

Tugas dan Fungsi

(berdasarkan

proses bisnis)

99.160.000 290.875.000 -

3. Program

perbaikan

(improvement)

proses bisnis.

- 14.175.000 75.040.000 190.050.000

4. Penguatan unit

yang bertanggung

jawab untuk data,

informasi, dan

teknologi

informasi.

- 145.290.000 - -

5. Pengembangan

kebijakan dan

NSPK terkait data,

informasi, dan

teknologi

informasi

- 2.056.232.500 322.387.500 -

6. Pembangunan

atau

Pengembangan e-

Government.

2.900.000.000 16.506.606.900 4.550.000.000 -

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

2.900.000.000 18.967.024.400 5.238.302.500 190.050.000

27.295.376.900

Tabel 1.3 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Penataan Tatalaksana

Page 17: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

17

D. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Penataan

berbagai

peraturan

perundang-

undangan yang

dikeluarkan oleh

Kementerian

Kesehatan.

- 14.485.000.000 14.485.000.000 14.485.000.000

2. Pengembangan

Sistem Informasi

Manajemen

untuk Peraturan

Perundang-

undangan.

- 250.000.000 1.000.000.000 1.400.000.000

3. Penyebarluasan

informasi,

advokasi dan

sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan.

- 600.000.000 1.000.000.000 1.900.000.000

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

- 15.335.000.000 16.485.000.000 17.785.000.000

49.605.000.000

Tabel 1.4 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Penataan Peraturan Perundang-undangan

Page 18: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

18

E. Program Penguatan Pengawasan

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Penerapan

Sistem

Pengendalian

Intern

Pemerintah

(SPIP) pada

Kementerian

Kesehatan

- 8.114.920.000 13.653.980.000 13.653.980.00

0

2. Peningkatan

Peran Aparat

Pengawasan

Intern

Pemerintah

(APIP) sebagai

Quality

Assurance dan

Consulting Agent

- 37.634.393.000 36.527.183.000 36.527.183.00

0

3. Pengembangan

Sistem

Pengelolaan

Pengaduan

Masyarakat

Terpadu

- 1.065.000.000 16.315.000.000 16.315.000.00

0

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

- 46.814.313.000 66.496.163.000 46.814.313.000

160.124.789.000

Tabel 1.5 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Penguatan Pengawasan

Page 19: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

19

F. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Penataan Sistem

Rekrutmen

pegawai

- 8.253.000.000 8.253.000.000 8.253.000.000

2. Penyusunan

Standar

Kompetensi

Jabatan

- 610.995.000 639.770.000 658.995.000

3. Assessment

Individu

berdasarkan

Kompetensi

180.000.000 865.364.000 895.364.000 1.085.364.000

4. Penerapan Sistem

Penilaian Kinerja

Individu

- 1.044.275.000 580.375.000 561.385.000

5. Pembangunan/

Pengembangan

database pegawai

132.700.000 787.750.000 557.750.000 459.750.000

6. Pengembangan

pendidikan dan

pelatihan pegawai

berbasis

kompetensi

53.094.562.99

4 62.334.689.093 73.619.809.911 88.343.771.894

7 Pengembangan

Pola Karir 420.690.000 420.690.000 420.690.000 -

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

53.827.952.99

4 74.316.763.093 84.966.758.911 99.362.265.894

312.473.740.892

Tabel 1.6 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Page 20: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

20

G. Program Manajemen Perubahan

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Pembentukan Tim

AdHoc

Manajemen

Perubahan

- 904.575.000 1.185.000.000 1.405.000.000

2. Penyusunan

Pedoman

Manajemen

Perubahan

- 991.227.000 1.140.000.000 1.305.000.000

3. Sosialisasi dan

Internalisasi

Manajemen

Perubahan dalam

Rangka Reformasi

Birokrasi.

- 795.571.000 935.000.000 1.090.000.000

4. Penjabaran Nilai-

nilai Budaya

Organisasi (Pro-

Poor, Inklusif,

Responsif, Efektif,

Bersih)

- 1.800.000.00

0 250.000.000 -

5. Penyusunan

“Code of

Conduct”

Kementerian

Kesehatan

- 400.000.000 950.000.000 -

6. Penyusunan

“Delegation of

Authority” di

Kementerian

Kesehatan.

- - 1.900.000.000 -

7 Pemutakhiran

mekanisme

“reward &

punishment”

untuk

meningkatkan

disiplin pegawai,

termasuk proses

pengawasannya.

- 1.650.000.000 - -

Page 21: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

21

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

- 6.541.373.000 6.360.000.000 3.800.000.000

16.701.373.000

Tabel 1.7 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Manajemen Perubahan

Page 22: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

22

H. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Restrukturisasi/Pe

nataan tugas dan

fungsi unit kerja

pada

Kementerian

Kesehatan

berdasarkan

evaluasi

organisasi, proses

bisnis dan analisis

beban kerja.

89.000.000 4.410.000.000 5.725.000.000 5.730.000.000

2. Penguatan unit

kerja yang mena-

ngani fungsi

organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian dan

diklat pada

Kementerian

Kesehatan.

642.000.000 5.065.057.000 8.325.000.000 8.330.000.000

3. Penguatan unit

kerja yang

menangani fungsi

pelayanan publik

pada

Kementerian

Kesehatan.

50.000.000 4.160.000.000 13.940.000.000 13.970.000.000

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

781.000.000 13.635.057.000 27.990.000.000 28.030.000.000

70.436.057.000

Tabel 1.8 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Penataan dan Penguatan Organisasi

Page 23: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

23

I. Program Monitoring dan Evaluasi

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Monitoring

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

140.000.000 425.000.000

2. Evaluasi

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

140.000.000 475.000.000

3. Evaluasi

Menyeluruh

atas

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

160.000.000

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

280.000.000 900.000.000 160000000

1.340.000.000

Tabel 1.9 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Monitoring dan Evaluasi

Page 24: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

24

Keterangan :

Estimasi Anggaran untuk Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi atas setiap kegiatan

Reformasi Birokrasi sudah dialokasikan ke dalam Estimasi Anggaran di masing-masing

kegiatan terkait. Angaran untuk persiapan pelaksanaan Evaluasi Menyeluruh (pada tahun

2012 dan 2013) sudah tercakup dalam anggaran untuk kegiatan Evaluasi

Page 25: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

25

1.4. OPTIMALISASI ANGGARAN DAN RENCANA PENGHEMATAN

Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran dan rencana penghematan yang

diharapkan dengan adanya penerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian

Kesehatan adalah:

A. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Penerapan standar

pelayanan pada

Puskesmas

Sosialisasi

dilakukan per

regional

Biaya perjalanan

dinas berkurang

Rp. 200,000,000

2. Penerapan standar

pelayanan pada

Fasilitas Pelayanan

Kesehatan (balai

kesehatan)

Sosialisasi stándar

pelayanan

kesehatan

digabung melalui

pertemuan teknis

lainnya

Mengurangi biaya

pertemuan dan

perjalanan dinas.

.

Rp. 300.000.000

(13 Balai

kesehatan)

3. Penerapan standar

pelayanan pada

Perijinan Rumah

Sakit Kelas A &

PMA

Perolehan

informasi dari

manual ke on

line melalui

web :

www.buk.go.i

d

Pertemuan

sosialisasi

digabungkan

dengan

pertemuan

teknis lainnya

Mengurangi

pencetakan

buku pedoman

Mengurangi

biaya

pertemuan dan

perjalanan

dinas.

Pencetakan buku :

Rp. 40.000.000

Pertemuan:

Rp. 250.000.000 /

paket meeting.

4. Penerapan standar

pelayanan di Unit

Layanan Terpadu

Merubah

pelayanan manual

menjadi online

Mempercepat dan

kepastian layanan

pada pelanggan

Dari sisi publik

menghemat waktu

pengurusan

Page 26: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

26

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

perijinan Rp. 66

juta/bulan .

(100 org klien x

30.000 x 22 hr

kerja).

5. Penerapan standar

pelayanan

informasi (PTRC,

Pojok Informasi,

dan Perpustakaan)

Merubah

pelayanan

perpustakaan

manual menjadi

online

Mengurangi biaya

perjalanan

masyarakat ke

perpustakaan

Dari sisi publik ,

dengan e-book

akan menghemat

biaya fotocopy dan

transport publik

datang ke

perpustakaan

sebesar Rp. 45

juta/bulan.

( 2000 pengunjung

online/bln x Rp.

15.000 dan 300

pengunjung datang

x Rp. 50.000).

6. Peningkatan

partisipasi

masyarakat dalam

penyelenggaraan

pelayanan

kesehatan

Memanfaatkan

teknologi dalam

survey kepuasan

pasien secara on

line.

Mengurangi biaya

survey

Rp. 100.000.000

/UPT

(Rp.100.000.000 x

32 UPT = 3,2 M)

Tabel 1.10 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik

Page 27: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

27

B. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja Tingkat

Eselon 2

Penyusunan

laporan secara

bersama dengan

sistem regional

dan fasilitasi

penyusunan ,

akan terdapat

penghematan

anggaran

kesalahan dan

pengiriman

Mengurangi

tingkat

kesalahan

substansi

penyusunan

laporan dan

pengiriman

2. Pendampingan

penyusunan

laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Kementerian

dan Eselon 1

Sistem

pendampingan

penyusunan dan

evaluasi secara

periodic dan

regional akan

menghemat

anggaran

evaluasi

Pendampingan

penyusunan dan

evaluasi akan

menjaga

substansi

laporan dan

kualitas hasil

3,7 M/thn

(rincian

terlampir)

3. Sinkronisasi

SAKIP dengan

RENSTRA

Pemanfaatan

Juklak yang

terintegrasi akan

mengurangi

kegiatan yang

tidak

berkontribusi

pada pencapaian

IKU

Seluruh kegiatan

diarahkan untuk

berfokus pada

pencapaian IKU

dan sasaran

organisasi

sehingga

berpotensi ke

dalam

penghematan

Page 28: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

28

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

anggaran

Pemanfaatan

sistem e-gov

untuk

Manjemen

Kinerja akan

mengurangi

pengeluaran

dalam rangka

penyusunan

LAKIP

Kualitas Laporan

Akunta-bilitas

Kinerja

terstandard

dengan adanya

Juklak yang

integrated dan

Tim

Pendampingan

Proses

Penyusunan dan

Evaluasi

Penilaian

8,8 M ( dari 17 M

menjadi 8,2 M) *)

rincian terlampir

Potensi

penggunaan

waktu untuk

aktivitas yang

lebih produktif,

misal analisis

Laporan

Potensi

perolehan skor

minimal berada

pada grade B

Tabel 1.11 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Penguatan

Akuntabilitas Kinerja

Page 29: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

29

C. Program Penataan Tatalaksana

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Pemetaan proses

bisnis. Terpetakannya

tugas dan fungsi Kemenkes sesuai visi dan misi organisasi

Masing-masing unit kerja jelas tugas dan fungsinya, sehingga mengurangi kegiatan pertemuan/ rapat koordinasi

Rp 1,5 milyar

(eselon II Pusat

52, dan ± 100

UPT) dengan

asumsi kegiatan

Rakon 1 x 10 juta

per-tahun

2. Penyusunan SOP

Pelaksanaan Tugas

dan Fungsi

(berdasarkan

proses bisnis)

Penyederhanaan prosedur/ birokrasi

Penyederhaaan pelaksanaan tugas dan fungsi

Pelaksanaan tugas/ pelayanan tidak tergantung salah satu bidang/ pejabat/ pegawai

Pelaksanaan tugas fleksibel

Rp 1,6 milyar

(penyusunan

kebijakan

menjadi lebih

cepat) dengan

asumsi 8 unit

utama x 200 juta

per-tahun

3. Program

perbaikan

(improvement)

proses bisnis.

Evaluasi Proses Bisnis (analisis dan perbaikan tatalaksana)

Efisiensi dan efektivitas system, proses dan prosedur kerja yang jelas dan terukur

Rp 500 juta

(mengurangi

waktu

pertemuan/

konsinyasi/rapat

berdasarkan

waktu yang

tertera dalam

SOP)

4. Penguatan unit

yang bertanggung

jawab untuk data,

informasi, dan

teknologi

Membuat IT komunitas / Team think tank IT

Jika IT Komunitas ini sudah terbentuk dan berjalan serta SIKDA Generik

Penghematan setelah

diimplementasikan

secara Nasional

tahun 2013 = Rp.

1.817.000,- terdiri

Page 30: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

30

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

informasi. Membangun Sistem yang interoperable dan terintegrasi dengan sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas, RS dan dinas kesehatan yg terpadu (SIKDA Generik)

diimplementasikan akan bermanfaat antara lain dalam hal kemudahan mengorganisir SDM IT di unit di unit-unit yg bertanggungjawab terhadap data, informasi dan teknologi informasi

Capacity building terhadap SDM terpadu

Penghematan untuk pengadaan software, hardware dan infrastruktur

Output Data menjadi satu pintu yang realtime, akurat dan akuntable

dari Rp.

690.000.000,-

(pelatihan), + Rp.

1.028.000,-

(pengadaan

komputer dan

perangkatnya)

Pengembangan

kebijakan dan

NSPK terkait data,

informasi, dan

teknologi

informasi

Membuat PP SIK

Membuat Roadmap SIK

Membuat Pedoman SIK

System yang terintegrasi

Pembangunan

atau

Pengembangan e-

Membangun Aplikasi eOffice

Pembangunan dan penggunaan

Page 31: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

31

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

Government. Membagun

master plan eGov

Memperluas dan menstabilkan koneksi online

eGovernment akan menghasilkan transparansi, efisiensi, cepat, efektif, akuntabilitas dan terstandarisasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan di kementerian kesehatan

Kemudahan Akses

Dengan penyusunan Master plan memudahkan pelaksanaan analisis kepentingan berbagai sistem aplikasi yang direncakanan sehingga anggaran dapat diutamakan untuk pengembangan system aplikasi yang lebih prioritas

Selain itu pengembangan dan

Page 32: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

32

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

pemanfaatan system aplikasi dalam eGov dapat meningkatkan penghematan sumber daya di berbagai satker, misalnya dalam hal penggunaan alat penghematan tulis, kertas, dan sarana lainnya. Namun hal ini baru dapat dirasakan setelah aplikasi selesai dibangun dan dimanfaatkan secara optimal.

Tabel 1.12 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan

Tatalaksana

Page 33: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

33

D. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Penataan berbagai

peraturan

perundang-

undangan yang

dikeluarkan oleh

Kementerian

Kesehatan.

Penyusunan

Peraturan

perundang

undangan yang

lebih baik dan

sistematis, akan

terjadi

penghematan dari

biaya pembahasan

yang lebih singkat

Mengurangi biaya

rapat dan

konsinyering

4.000.000.000

2. Pengembangan

Sistem Informasi

Manajemen untuk

Peraturan

Perundang-

undangan.

Pengembangan e-

library

Mengurangi

biaya fotokopi

dan lemari arsip

Efisiensi tempat

200.000.000

3. Penyebarluasan

informasi,

advokasi dan

sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan.

Pengiriman

peraturan dalam

bentuk CD

peraturan

perundang-

undangan

Mengurangi biaya

fotokopi dan

cetakan

600.000.000

Tabel 1.13 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan

Peraturan Perundang-undangan

Page 34: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

34

E. Program Penguatan Pengawasan

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Penerapan Sistem

Pengendalian

Intern Pemerintah

(SPIP) pada

Kementerian

Kesehatan

- Pembentukan

ULP

- Penerapan Zona

Integritas

menuju WBK

- Pelaksanaan

kegiatan

dilakukan sesuai

dengan

peraturan,

efektif & efisien

- Penghematan 5

– 10%

2. Peningkatan Peran

Aparat

Pengawasan

Intern Pemerintah

(APIP) sebagai

Quality Assurance

dan Consulting

Agent

- Penerapan join

audit

- Konsultasi

pengadaan

barang/jasa

- Pelaksanaan

kegiatan

dilakukan sesuai

dengan

peraturan,

efektif & efisien

- Penghematan 5

– 10%

3. Pengembangan

Sistem

Pengelolaan

Pengaduan

Masyarakat

Terpadu

- Penerapan Sistim

Informasi Dumas

Terpadu

- Pelaksanaan

kegiatan

dilakukan sesuai

dengan

peraturan,

efektif & efisien

- Penghematan 5

– 10%

Tabel 1.14 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Penguatan

Pengawasan

Page 35: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

35

F. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Penataan Sistem

Rekrutmen

pegawai

Perubahan

mekanisme dari

manual menjadi

online

Adanya

pengurangan

anggaran untuk

pengadaan ATK,

berkurangnya

potensi terjadinya

KKN.

Perlu kesepakatan

besaran anggaran

dasar tahun 2013.

2. Penyusunan

Standar

Kompetensi

Jabatan

(tidak diperlukan

diklat Diklat

Karena dapat

menunjuk pejabat

yang sesuai

dengan

kompetensinya)

(Rekrutmen

pegawai sesuai

kompetensi yang

dibutuhkan

organisasi (lebih

sedikti))

pengurangan

biaya rekrutmen)

(pengurangan

pembayaran gaji)

(Pengurangan

anggaran diklat)

Rp. 91 milyar

(asumsi rekrutmen

pegawai dikurangi

menjadi 1000

orang dari 4000)*

3. Assessment

Individu

berdasarkan

Kompetensi

Membuat peta

kompetensi

pegawai

Memudahkan

dalam

pelaksanaan pola

rotasi dan promosi

pegawai

4. Penerapan Sistem

Penilaian Kinerja

Individu

Penerapan Sistem

penilaian kinerja

pegawai (SKP)

Memudahkan

perhitungan

tunjangan kinerja

Penilaian kinerja

lebih transparan

dan objektif

5. Pembangunan/

Pengembangan

database pegawai

Mengintegrasikan

system

pengelolaan data

Manajemen SDM

Aparatur tertata

lebih baik

Page 36: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

36

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

kepegawaian

6. Pengembangan

pendidikan dan

pelatihan pegawai

berbasis

kompetensi

TNA berdasarkan

peta kompetensi

individu

Peningkatan

kompetensi para

pejabat

Penghematan

biaya diklat

7 Pengembangan

Pola Karir

Penerapan alur

karir

Penempatan

sesuai dengan

kompetensi

Peningkatan

kinerja organisasi

NOTE : *Gaji Pokok Golongan IIIa + tunjangan kinerja kelas 6 X 12 bulan (2.064.000 +

5.566.000) x 12 bulan = 91.560.000.000

Tabel 1.15 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan Sistem

Manajemen SDM Aparatur

Page 37: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

37

G. Program Manajemen Perubahan

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Pembentukan Tim

AdHoc Manajemen

Perubahan

a. Rapat

koordinasi

pembentukan

tim

b. Penentuan

kriteria

c. Pemilihan

anggota tim

d. Penetapan SK

tim Adhoc

Terbentuknya tim

yang dapat

membantu

mempermudah

kerja tim reformasi

birokrasi

Pelaksanaan

sosialisasi dan

internalisasi RB lebih

efektif dan efisien

2. Penyusunan

Pedoman

Manajemen

Perubahan

a. Rapat

koordinasi tim

MP

b. Pengumpulan

bahan

c. Penyusunan

draft

d. Pembahasan

draft pedoman

MP

e. Penetapan

Pedoman

f. Pencetakan

pedoman MP

g. Sosialisasi

Pedoman MP

Pelaksanaan

Manajemen

Perubahan lebih

terstruktur.

Pelaksanaan

perubahan lebih

efektif dan efisien

3. Sosialisasi dan

Internalisasi

Manajemen

Perubahan dalam

Rangka Reformasi

Birokrasi.

a. Rapat

koordinasi

b. Pengumpulan

bahan

c. Penyusunan

bahan sosialisasi

d. Pembahasan

strategi

sosialisasi

e. Sosialisasi

Adanya pemahaman

tentang perubahan

dalam Reformasi

Birokrasi

Rendahnya resistensi

yang terjadi dalam

pelaksanaan

reformasi birokrasi

4. Penjabaran Nilai-

nilai Budaya

Organisasi (Pro-Poor,

a. Rapat

koordinasi

b. Pengumpulan

Perubahan sikap dan

perilaku

205,293,227,717.95*

)

Page 38: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

38

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

Inklusif, Responsif,

Efektif, Bersih)

bahan

c. Penyusunan

draft

penjabaran

nilai-nilai

d. Pembahasan

draft

penjabaran

nilai-nilai

e. Penetapan

penjabaran

nilai-nilai

f. Pencetakan

penjabaran

nilai-nilai

g. Sosialisasi

penjabaran

nilai-nilai

5. Penyusunan “Code

of Conduct”

Kementerian

Kesehatan

a. Rapat

koordinasi

b. Pengumpulan

bahan

c. Penyusunan

draft “Code of

Conduct”

d. Pembahasan

draft “Code of

Conduct”

e. Penetapan

“Code of

Conduct”

f. Pencetakan

“Code of

Conduct”

g. Sosialisasi

penjabaran

nilai-nilai

Peningkatan disiplin

pegawai

10,602,150,000**)

6. Penyusunan

“Delegation of

Authority” di

Kementerian

a. Rapat

koordinasi

b. Pengumpulan

bahan

Adanya kejelasan

dalam

pendelegasaian

wewenang

Pelaksanaan

wewenang kebijakan

lebih efektif dan

efisien

Page 39: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

39

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

Kesehatan. c. Penyusunan

draft

“Delegation of

Authority”

d. Pembahasan

draft

“Delegation of

Authority”

e. Penetapan

“Delegation of

Authority”

Pencetakan

“Delegation of

Authority”

f. Sosialisasi

“Delegation of

Authority”

7 Pemutakhiran

mekanisme “reward

& punishment”

untuk meningkatkan

disiplin pegawai,

termasuk proses

pengawasannya.

Pemberian reward

dan punishment

didasarkan atas

prestasi kerja

pegawai

Peningkatan kinerja

organisasi yang

disebabkan

tingginya prestasi

kerja pegawai

1,179,380,944,000**

*)

Keterangan :

* = diukur berdasarkan temuan hasil audit APF

** = Diperoleh dari estimasi 30% x 5437 x 2,5 jam x 5 hari x 52 minggu x Rp. 10.000

( 30% asumsi pegawai yang terlambat X jumlah pegawai kemkes pusat X asumsi

jumlah jam terlambat X 5 hari kerja X jumlah minggu dalam 1 tahun X standar

uang lembur golongan I )

*** = 30% x Rp. 3.931.269.812.000 (belanja pegawai)

Belanja pegawai akibat righsizing (organisasi yg tepat dengan jabatan dan jumlah

pegawai yang tepat)

Tabel 1.16 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Manajemen

Perubahan

Page 40: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

40

H. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Restrukturisasi/P

enataan tugas

dan fungsi unit

kerja pada

Kementerian

Kesehatan

berdasarkan

evaluasi

organisasi,

proses bisnis dan

analisis beban

kerja.

1. Melakukan

analisis

terhadap

tugas dan

fungsi unit

kerja dan

menggabung

kan /

merampingk

an struktur /

unit kerja

yang

memiliki

beban kerja

rendah

dengan

fungsi yang

mirip

dan/untuk

menghindari

tugas dan

fungsi yang

tumpang

tindih.

2. Melakukan

ABK secara

simultan

1. Efisiensi dan

efektifitas

struktur

organisasi

Kemenkes

yang right

sizing

2. Hasil ABK

terkait

jumlah

kebutuhan

pegawai yang

ideal dapat

menjadi

dasar

penghemata

n biaya

belanja

pegawai

Rp. 20 Milyar

Besaran anggaran

disesuaikan

dengan

perhitungan

Pokja Penguatan

SDM Aparatur

Page 41: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

41

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

untuk unit

kerja yang

serumpun

2. Penguatan unit

kerja yang

menangani

fungsi organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian

dan diklat serta

pelayanan publik

pada

Kementerian

Kesehatan.

Melakukan

analisis terhadap

pelaksanaan

tugas dan fungsi

unit kerja yang

menangani

fungsi organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian,

diklat dan

pelayanan publik

Efisiensi dan

efektifitas

pelaksanaan

tugas dan fungsi

di unit kerja yang

menangani

fungsi organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian,

diklat dan

pelayanan

publik, dengan

adanya SDM

yang kompeten,

penggunaan

aplikasi secara

on line,

menurangi

penggunaan ATK

dan FC, dll

Besaran anggaran

disesuaikan

dengan

perhitungan

Pokja Tatalaksana

Tabel 1.17 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan dan

Penguatan Organisasi

Page 42: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

42

I. Program Monitoring dan Evaluasi

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Monitoring

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Pelaksanaan

monitoring

dapat

dilakukan

secara simultan

untuk kegiatan

Reformasi

Birokrasi yang

masih saling

terkait dan

dalam waktu

pelaksanaan

yang sama

dalam program

Reformasi

Birokrasi yang

sama, sehingga

dapat

mengoptimalka

n penggunaan

anggaran

monitoring

Target

penghematan

yang dapat

diperoleh

adalah

penurunan

anggaran

pelaksanaan

Monitoring

sebesar 10%

Adanya

pembekalan/pe

latihan tentang

Monitoring dan

Evaluasi dan

penyusunan

pedoman dan

perangkat

Monev,

sehingga

adanya

optimaliasi

pelaksanaan

pemantauan

pelaksanaan

kegiatan

Reformasi

Birokrasi di

Kementerian

Kesehatan yang

juga

berdampak

pada

optimalisasi

anggaran

Target

penghematan

yang dapat

diperoleh

adalah

penurunan

anggaran

pelaksanaan

seluruh

kegiatan

Monitoring

pelaksanaan setiap

kegiatan Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Page 43: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

43

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

sebesar 10%

2. Evaluasi

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Pelaksanaan

evaluasi dapat

dilakukan

secara simultan

untuk kegiatan

Reformasi

Birokrasi yang

masih saling

terkait dan

dalam waktu

pelaksanaan

yang sama

dalam program

Reformasi

Birokrasi yang

sama, sehingga

dapat

mengoptimalka

n penggunaan

anggaran

evaluasi

Target

penghematan

yang dapat

diperoleh

adalah

penurunan

anggaran

pelaksanaan

Evaluasi

sebesar 10%

Adanya

pembekalan/pe

latihan tentang

Monitoring dan

Evaluasi dan

penyusunan

pedoman dan

perangkat

Monev,

sehingga

adanya

optimaliasi

pelaksanaan

evaluasi

pelaksanaan

kegiatan

Reformasi

Birokrasi di

Kementerian

Kesehatan yang

juga

berdampak

pada

optimalisasi

anggaran

Target

penghematan

yang dapat

diperoleh

adalah

penurunan

anggaran

pelaksanaan

seluruh

kegiatan

Evaluasi

pelaksanaan setiap

kegiatan Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Page 44: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

44

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

sebesar 10%

3. Evaluasi

Menyeluruh atas

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Pelaksanaan

evaluasi

menyeluruh

dapat

dilakukan

secara simultan

karena

dilakukan

bersamaan

pada semester

2 tahun 2014

untuk kegiatan

Reformasi

Birokrasi

dalam area

perubahan

yang sama,

sehingga dapat

mengoptimalka

n penggunaan

anggaran

evaluasi

menyeluruh

Target

penghematan

yang dapat

diperoleh

adalah

penurunan

anggaran

pelaksanaan

Evaluasi

Menyekuruh

sebesar 10%

a) Adanya

pembekalan/pe

latihan tentang

Monitoring dan

Evaluasi dan

penyusunan

pedoman dan

perangkat

Monev,

sehingga

adanya

optimaliasi

pelaksanaan

evaluasi

menyeluruh

atas

pelaksanaan

kegiatan

Reformasi

Birokrasi di

Kementerian

Kesehatan yang

juga

berdampak

pada

optimalisasi

anggaran

secara

keseluruhan

b) Target

penghematan

yang dapat

diperoleh

adalah

penurunan

Evaluasi

Menyeluruh atas

pelaksanaan setiap

kegiatan Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Page 45: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

45

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

anggaran

pelaksanaan

seluruh

kegiatan

sebesar 10%

Tabel 1.18 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Monitoring dan

Evaluasi

Page 46: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

46

1.5 Kriteria Keberhasilan

Berikut ini dipaparkan tentang kriteria keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan-

kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2011 – 2014.

A. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penerapan

standar pelayanan

pada Puskesmas

1. Tersusunnya pedoman

akreditasi Puskesmas

2. Tersusunnya

instrument standar

akreditasi Puskesmas

3. Tersusunnya jadwal

pelaksanaan sosialisasi

akreditasi Puskesmas

Tersosialisasinya Pedoman

Akreditasi di 33 provinsi

2. Penerapan

standar pelayanan

pada Fasilitas

Pelayanan

Kesehatan (Balai

Kesehatan)

1. Tersusunnya standar

pelayanan pada seluruh

Fasyankes

2. Tersusunnya jadwal dan

terlaskananya sosialisasi

standar pelayanan

3. Tersedianya pedoman

monitoring dan evaluasi

penerapan standar

pelayanan

Terimplementasinya

standar pelayanan pada

seluruh Fasilitas

Pelayanan Kesehatan

(Balai Kesehatan)

3. Penerapan

standar pelayanan

pada Perijinan

Rumah Sakit Kelas

A & PMA

1. Tersusunnya standar

pelayanan pada proses

perijinan RS

2. Tersedianya pedoman

monitoring dan evaluasi

penerapan proses perijinan.

3. Tersusunnya standar

feedback terhadap hasil

mintoring dan evaluasi

terhadap RS.

Terimplementasinya

standar pelayanan pada

proses Perijinan Rumah

Sakit Kelas A & PMA

Page 47: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

47

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

4. Penerapan

standar pelayanan

di Unit Layanan

Terpadu (ULT)

Tersedianya pedoman

standar pelayanan.

Terimplementasinya standar

pelayanan pada Unit Layanan

Terpadu

5. Penerapan

standar pelayanan

informasi (PTRC,

Pojok Informasi, &

Perpustakaan).

Tersedianya pedoman standar

pelayanan

Terimplementasinya standar

pelayanan dalam pelayanan

informasi (PTRC, Pojok

Informasi, dan Perpustakaan)

6. Peningkatan

partisipasi

masyarakat dalam

penyelenggaraan

pelayanan

kesehatan

1. Tersedianya pedoman

kerjasama masyarakat

2. Tersedianya pedoman

monitoring dan evaluasi

terhadap kerjasama dengan

masyarakat

Adanya kerjasama dengan

masyarakat dalam pelayanan

publik, terutama pada proses

perencanaan dan

pengawasan pelayanan.

Tabel 1.19 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Page 48: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

48

B. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja Tingkat

Eselon 2

1. Tersedianya pedoman

LAKIP

2. Tersedianya jadwal

kegiatan evaluasi

penyusunan LAKIP

Tersusunnya LAKIP Tingkat

Eselon 2 sesuai dengan

Permenpan No. 29 Tahun

2010 dan mengacu pada

Permenpan No. 35 Tahun

2011.

2. Pendampingan

penyusunan

laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Kementerian dan

Eselon 1

1. Tersedianya pedoman

LAKIP

2. Tersedianya jadwal

kegiatan evaluasi

penyusunan LAKIP

Tersusunnya LAKIP

Kementerian dan Eselon 1

sesuai dengan Permenpan

No. 29 Tahun 2010 dan

mengacu pada Permenpan

No. 35 Tahun 2011 dengan

disertai proses

pendampingan penyusunan

LAKIP Triwulan dan proses

pendampingan penilaian

evaluasi tengah tahun untuk

Tingkat Eselon 1

3. Sinkronisasi

SAKIP dengan

RENSTRA

1. Terbentuknya

pedoman standar

manajemen kinerja

2. Tersusunnya kegiatan

evaluasi sistem

manajemen kinerja

Terbangunnya Sistem

Manajemen Kinerja

Organisasi yang

terintegrasi dengan

RENSTRA, RAP, RAK dan

tersusunnya Petunjuk

Pelaksanaan Sistem

Manajemen Kinerja

Kementerian Kesehatan,

yang mencakup proses

perencanaan,

pemantauan dan evaluasi

kinerja .

Tabel 1.20 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Page 49: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

49

C. Program Penataan Tatalaksana

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penguatan unit

tatalaksana sesuai

dengan kebutuhan

(strategic, fokus

pada proses

bisnis). Lihat area

perubahan

“Organisasi”.

1. Terbentuknya unit

tatalaksana sesuai

kebutuhan (baik

secara level organisasi,

maupun kualitas dan

kuantitas SDM).

Berfungsinya unit

tatalaksana sesuai

kebutuhan yang dapat

dilihat dari hasil output

dan kinerja unit terkait

2. Pemetaan proses

bisnis

1. Tersedianya dan

tersosialisasikannya

proses bisnis level 0

dan level 1 ke semua

Satker.

Berfungsinya bisnis level 0

dan 1 di semua Staker

3. Penyusunan SOP

Pelaksanaan Tugas

dan Fungsi

(berdasarkan

proses bisnis)

1. Tersedianya dan

tersosialisasikannya SOP

berdasarkan proses bisnis

ke semua pegawai

Terinformasikannya SOP

ke semua pegawai di

Kementerian

4. Audit Kepatuhan

terhadap Proses

secara Periodik.

Lihat area

perubahan

Pengawasan

1. Tersedianya rencana audit

dan terlaksananya audit

sesuai dengan yang

direncanakan

Terlaksananya Audit sesuai

rencana dan target

5. Program perbaikan

(improvement)

proses bisnis

1. Tersedianya program

perbaikan (improvement)

proses bisnis

Terlaksananya program

perbaikan tersebut disertai

penyesuaian SOP terkait.

6. Penguatan unit

yang bertanggung

jawab untuk data,

informasi, dan

teknologi informasi

1. Tersedianya pedoman

penguatan SDM

2. Tersusunnya jadwal

pelatihan, diklat bagi SDM

3. Tersedianya pedoman

evaluasi kegiatan

penguatan unit dan SDM

Meningkatnya SDM IT

secara kualitas dan

kuantitas, untuk dapat

menjawab kebutuhan

berkaitan dengan data,

informasi, dan teknologi

informasi

7. Pengembangan 1. Tersedianya kebijakan dan Tersosialisasikannya

Page 50: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

50

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

kebijakan dan

NSPK terkait data,

informasi, dan

teknologi informasi

NSPK berkaitan dengan

data, informasi, dan

teknologi informasi

kebijakan dan NSPK

berkaitan dengan data,

informasi, dan teknologi

informasi

8. Pembangunan atau

Pengembangan e-

Government

1. Tersedianya aplikasi e-

government yang

direncanakan dan

terintegrasi.

Terimplementasikannya e-

government secara

menyeluruh di

Kementerian

Tabel 1.21 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Penataan Tatalaksana

Page 51: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

51

D. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penataan

berbagai

peraturan

perundang-

undangan yang

dikeluarkan oleh

Kementerian

Kesehatan.

1. Tersedianya pedoman

penyusunan peraturan

perundang-undangan

2. Tersedianya jadwal

penyusunan peraturan

perundang-undangan

3. Tersusunnya jadwal

sosialisasi peraturan

perundang-undangan

1. Teridentifikasinya dan

terpetakannya produk

Hukum dan Peraturan

Perundang-undangan

yang tidak sinkron dan

tidak harmonis.

2. Terlaksananya regulasi

dan deregulasi

peraturan perundang

undangan pada

Kementerian

Kesehatan.

2. Pengembangan

Sistem

Informasi

Manajemen

untuk Peraturan

Perundang-

undangan

1. Tersedianya dan

terimplementasinya

Sistem Informasi

Manajemen untuk

peraturan perundang-

undangan.

Pemanfaatan Sistem

Informasi Manajemen

untuk kegiatan

penyusunan peraturan

perundang-undangan

meningkat .

2. Penyebarluasan

informasi,

advokasi dan

sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan

1. Terbentuknya tim

sosialisasi dan

internalisasi

2. Tesusunnya jadwal

kegiatan dan evaluasi

kegiatan

Terinformasikannya

peraturan perundang-

undangan di bidang

kesehatan secara

efektif.

Tabel 1.22 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Penataan Peraturan Perundang-undangan

Page 52: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

52

E. Program Penguatan Pengawasan

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penerapan Sistem

Pengendalian

Intern Pemerintah

(SPIP) pada

Kementerian

Kesehatan

1. Tersedianya

pedoman umum

penyelenggaraan

SPIP

2. Tersusunnya jadwal

sosialisasi penerapan

SPIP

3. Tersedianya

pedoman monitoring

dan evaluasi

penerapan SPIP

Tersedianya Pedoman

Umum Penyelenggaran

SPIP Kementerian

Kesehatan, dan terjadinya

peningkatan ketaatan,

efisiensi dan efektivitas

pelaksanaan tugas dan

fungsi di seluruh jajaran

Kementerian

2. Peningkatan Peran

Aparat

Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP)

sebagai Quality

Assurance dan

Consulting Agent

1. Tersusunnya jadwal

monitoring dan evaluasi

pengelolaan keuangan

Opini BPK Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP)

3. Pengembangan

Sistem Pengelolaan

Pengaduan

Masyarakat

Terpadu

1. Tersusunnya standar

penanganan

pengaduan

masyarakat

2. Tersedianya jadwal

monitoring dan

evaluasi penanganan

pengaduan

masyarakat

Tertanganinya dan

terselesaikannya

pengaduan masyarakat

secara terpadu

Tabel 1.23 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Penguatan Pengawasan

Page 53: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

53

F. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

Penataan Sistem

Rekrutmen pegawai

Terumuskan sistem seleksi

(seleksi administrasi, tes

tertulis, wawancara, tes

psikologi, sistem penilaian, dll).

Tersedianya sistem seleksi

dengan menuju pada

penerapan sistem online.

Tersusunnya program orientasi

pegawai baru untuk

Kementerian Kesehatan.

Diperolehnya para pegawai

baru maupun yang sedang

berkarir yang memiliki

tingkat kompetensi yang

dipersyaratkan oleh

jabatan.

Penyusunan Standar

Kompetensi Jabatan

Tersedianya Standar

Kompetensi bagi seluruh

Jabatan di lingkungan

Kementerian Kesehatan.

Tersusunnya sistem standar

kompetensi jabatan di

database (online).

Tersedianya profil

kompetensi untuk masing-

masing jabatan di dalam

organisasi.

Assessment Individu

berdasarkan

Kompetensi

Tersedianya informasi peta

profil kompetensi individu

secara komprehensif dan

akurat.

Tersedianya informasi profil

kompetensi individu secara

komprehensif dan akurat.

Penerapan Sistem

Penilaian Kinerja

Individu

Tersedianya sistem pengukuran

kinerja individu yang obyektif,

transparan dan akuntabel.

Terwujudnya sistem penilaian

kinerja individu yang objektif,

transparan dan akuntabel.

Pembangunan/

Pengembangan

database pegawai

Tersedianya sistem Aplikasi

Online yang terintegrasi

sehingga tersedia data yang

akurat, up-dated dan mampu

memberikan informasi sesuai

kebutuhan organisasi.

Berjalannya sistem informasi

pegawai yang objektif,

transparan dan akuntabel.

Pengembangan

pendidikan dan

pelatihan pegawai

berbasis kompetensi

Tersusunnya program Diklat

berbasis kompetensi secara

optimal dan berdasarkan pada

hasil assessment/kebutuhan

untuk mengurangi kesenjangan

Berjalannya sistem

pendidikan dan pelatihan

pegawai yang mengurangi

kesenjangan antara

kompetensi yang dimiliki oleh

Page 54: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

54

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

kompetensi pegawai. seorang pegawai dan

kompetensi yang

dipersyaratkan oleh jabatan.

Pengembangan Pola

Karir

Tersusunnya pola karir untuk

Kementerian Kesehatan.

Berjalannya pengembangan

karir yang efektif dan optimal

bagi jajaran Kementerian

Kesehatan.

Tabel 1.24 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Page 55: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

55

G. Program Manajemen Perubahan

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Pembentukan Tim

AdHoc Manajemen

Perubahan

1. Tersedianya

pedoman

pembentukan tim

AdHoc

2. Tersedianya jadwal

kegiatan tim AdHoc

Berfungsinya Tim AdHoc

Manajemen Perubahan

dalam melaksanakan

strategi komunikasi untuk

setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi

2. Penyusunan

Pedoman

Manajemen

Perubahan

Tersusunnya Pedoman

Manajemen Perubahan

Kementerian.

Digunakannya Pedoman

Manajemen Perubahan

untuk melaksanakan

perubahan.

3. Sosialisasi dan

Internalisasi

Manajemen

Perubahan dalam

Rangka Reformasi

Birokrasi

1. Terbentuknya tim

sosialisasi dan

internalisasi

2. Tesusunnya jadwal

kegiatan dan evaluasi

kegiatan

Peningkatan pengetahuan

dan pemahaman

reformasi birokrasi di

Lingkungan Kementerian

Kesehatan

4. Penjabaran Nilai-

nilai Budaya

Organisasi (Pro-

Poor, Inklusif,

Responsif, Efektif,

Bersih)

1. Tersusunnya nilai Budaya

Organisasi Kementerian

dan pedoman penerapan

Penerapan nilai-nilai

Kementerian Kesehatan

dalam budaya kerja

5. Penyusunan “Code

of Conduct”

Kementerian

Kesehatan

1. Tersusunnya nilai “Code of

Conduct” Kementerian

dan pedoman penerapan

2. Tersusunnya jadwal

sosialisasi

Penerapan “Code of

Conduct” dengan tepat dan

menyeluruh di

Kementerian termasuk UPT

6. Penyusunan

“Delegation of

Authority” di

Kementerian

Kesehatan

1. Adanya pedoman

“Delegation of Authority”

yang menjadi pedoman

bagi seluruh jajaran dalam

pelaksanaan tugas dan

fungsi

Penerapan “Delegation of

Authority” secara tepat dan

terarah

Page 56: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

56

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

7. Pemutakhiran

mekanisme

“reward &

punishment” untuk

meningkatkan

disiplin pegawai,

termasuk proses

pengawasannya

1. Tersusunnya pedoman

peraturan dan sistem

“reward and punishment”

Penerapan mekanisme

‘reward and punishment”.

Tabel 1.25 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Manajemen Perubahan

Page 57: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

57

H. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Restrukturisasi/Pen

ataan tugas dan

fungsi unit kerja

pada Kementerian

Kesehatan

berdasarkan

evaluasi organisasi,

proses bisnis dan

analisis beban

kerja.

1. Tersedianya peta

tugas dan fungsi

serta kewenangan

unit kerja yang

tepat fungsi dan

tepat ukuran (right

sizing), yang disusun

berdasarkan hasil

evaluasi organisasi

terhadap pedoman

evaluasi tugas dan

fungsi, proses bisnis

dan ABK pada

organisasi

Kementerian

Kesehatan

1. Meningkatknya

efisiensi birokrasi pada

Kementerian

Kesehatan ( dapat

diukur dengan IKU,

ABK, Indeks Kepuasan

Konsumen/Stakeholde

r)

1. Penguatan unit

kerja yang

menangani

fungsi

organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian

dan diklat serta

pelayanan publik

pada

Kementerian

Kesehatan

1. Terbentuknya unit kerja

yang menangani fungsi

organisasi, tatalaksana,

kepegawaian dan diklat

yang efektif dan mampu

mendukung tercapainya

tujuan dan sasaran

reformasi birokrasi

1. Meningkatknya efisiensi

birokrasi pada

Kementerian Kesehatan

( dapat diukur dengan

IKU, ABK, Indeks

Kepuasan

Konsumen/Stakeholder)

.

2. Penguatan unit

kerja yang

menangani

fungsi pelayanan

1. Terbentuknya unit kerja

yang menangani fungsi

pelayanan publik yang

efektif dan mampu

1. Meningkatnya jumlah

layanan dan

penyelesaian

permasalahan yang

Page 58: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

58

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

publik pada

Kementerian

Kesehatan

mendukung tercapainya

tujuan dan sasaran

reformasi birokrasi

berhubungan dengan

pelayanan publik

serta meningkatknya

tingkat kepuasan

pelayanan publik .

Tabel 1.26 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Penataan dan Penguatan Organisasi

Page 59: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

59

I. Program Monitoring dan Evaluasi

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Monitoring

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Tersedianya Laporan

Monitoring pelaksanaan atas

setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan yang sesuai dengan Rencana Aksi yang telah disusun agar diperoleh hasil/outcome dari masing-masing kegiatan Reformasi Birokrasi sesuai yang telah ditetapkan dalam kriteria keberhasilan

2. Evaluasi

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Tersedianya Laporan Evaluasi

Tahunan atas pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

3. Evaluasi

Menyeluruh atas

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Tersedianya Laporan Evaluasi

Lima Tahunan atas pelaksanaan

keseluruhan kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Tabel 1.27 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Monitoring dan Evaluasi

Page 60: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

61

Page 61: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

62

Pada dasarnya, reformasi birokrasi merupakan suatu proses perubahan yang

dilaksanakan secara bertahap, sistematis dan berkesinambungan dalam rangka

menciptakan tata kelola yang bersih dan meningkatkan pelayanan publik. Proses

perubahan ini dapat dipandang sebagai perubahan dari kondisi saat ini menuju ke

kondisi yang diinginkan dalam lingkup Reformasi Birokrasi. Terkait dengan proses

perubahan ini, maka perlu dilakukan pemetaan terhadap kondisi saat ini dan

kondisi yang diinginkan dalam rangka reformasi birokrasi.

Berikut ini akan dipaparkan tentang berbagai kondisi nyata birokrasi saat ini di

Kementerian Kesehatan yang mencakup masalah-masalah yang dihadapi dan juga

kondisi yang diinginkan dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan.

Berdasarkan pemahaman dan analisis terhadap kondisi dan permasalahan ini,

maka dapat dipaparkan langkah-langkah pembenahan yang akan dilakukan dalam

rangka Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan.

Page 62: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

63

2.1 KONDISI BIROKRASI YANG TERKAIT DENGAN 8 (DELAPAN)

AREA PERUBAHAN

2.1.1. Area Perubahan Terkait Pelayanan Publik

Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

berikut ini.

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

Pelayanan kesehatan kepada

masyarakat melalui Fasilitas Pelayanan

Kesehatan, yang dikelola oleh

pemerintah dan swasta, belum

optimal.

Fasilitas pelayanan kesehatan

memberikan pelayanan yang sesuai

standar yang telah ditetapkan untuk

meningkatkan derajat kesehatan dan

kepuasan masyarakat.

Kualitas pelayanan perijinan masih

belum memenuhi harapan masyarakat.

Proses pelayanan yang memenuhi

standar pelayanan yang sudah

ditetapkan dan memenuhi harapan

masyarakat.

Adanya perbedaan perlakuan

pelayanan bagi peserta jaminan

kesehatan masyarakat (Jamkesmas),

Askes atau asuransi sosial lainnya dan

masyarakat umum.

Terjadinya kesetaraan perlakuan

pelayanan kesehatan bagi semua

anggota masyarakat.

Keterlibatan masyarakat dalam proses

pembuatan kebijakan pelayanan,

pelaksanaan pelayanan, dan

pengawasan pelayanan sudah

dilakukan, namun belum optimal

sesuai dengan harapan masyarakat.

Terjadinya peningkatan partisipasi

masyarakat dalam penyelenggaraan

pelayanan kesehatan, mulai dari

proses perencanaan pelayanan,

pelaksanaan pelayanan, sampai pada

pengawasan pelayanan.

Tabel 2.1 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

Diinginkan Terkait Area Perubahan Pelayanan Publik

Page 63: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

64

2.1.2. Area Perubahan Terkait Akuntabilitas Kinerja

Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

berikut ini.

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

Sistem manajemen kinerja organisasi

Kementerian Kesehatan belum terpadu

dan terintegrasi sehingga

kesinambungan proses perencanaan,

pemantauan dan evaluasi kinerja di

level Kementerian sampai ke unit

eselon 1 dan 2 belum optimal.

Terimplementasinya sistem

manajemen kinerja organisasi

Kementerian Kesehatan yang menjadi

standar baku bagi Kementerian dan

berbagai unit di bawahnya dalam

proses perencanaan kinerja (IKU),

pemantauan kinerja, dan evaluasi

kinerja.

Evaluasi kinerja hanya dilakukan pada

akhir tahun tanpa adanya sistem

pemantauan kinerja. Hal ini

menyebabkan kualitas dari capaian

kinerja tidak dapat diperbaiki jika ada

kinerja yang masih belum tercapai.

Terlaksananya proses pemantauan

pencapaian kinerja secara berkala

(pelaporan setiap triwulan, dan

evaluasi pada bulan keenam dengan

proses pendampingan) agar tindakan

perbaikan dapat dilakukan segera

untuk berbagai indikator kinerja yang

belum tercapai.

Penyusunan laporan kinerja cenderung

untuk pemenuhan formalitas

pelaporan, dan kurang berisikan

analisis kinerja.

Tersedianya SDM Pengelola yang

memiliki kompetensi untuk melakukan

analisis pencapaian kinerja dan

memberikan usulan perbaikan kinerja

yang relevan.

Tabel 2.2 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

Diinginkan Terkait Area Perubahan Akuntabilitas Kinerja

Page 64: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

65

2.1.3. Area Perubahan Terkait Tata Laksana

Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

berikut ini.

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

Unit pengelola tatalaksana masih

belum berfungsi secara optimal

dalam hal pengelolaan proses

bisnis organisasi.

Adanya unit tatalaksana yang kompeten dan

berkapasitas, dengan wewenang yang cukup

untuk mengelola proses bisnis.

Belum adanya pengelolaan,

pengawasan, dan perbaikan yang

efektif terhadap proses bisnis

Kementerian Kesehatan.

Adanya identifikasi, pengelolaan, dan

pengawasan proses bisnis dan prosedur

kerja Kemenkes yang optimal untuk

mencapai peningkatan efisiensi dan

efektivitas pelaksanaan pekerjaan

Kementerian Kesehatan.

Unit pengelola data, informasi,

dan teknologi informasi masih

belum berfungsi secara optimal.

Adanya unit pengelola data, informasi, dan

teknologi informasi yang memadai untuk

memastikan optimalnya pengelolaan data,

informasi, dan teknologi informasi di

Kementerian Kesehatan.

Penggunaan Information and

Communication Technology (ICT)

masih belum optimum dalam

mendukung pelaksanaan proses

bisnis organisasi.

Tersedianya sistem e-Government yang

terpadu untuk menunjang proses bisnis

yang efektif dan efisien.

Pemanfaatan data dari ICT belum

optimal untuk menyusun

kebijakan pembangunan

kesehatan.

Berbagai data dan informasi yang diperoleh

dari sistem ICT dimanfaatkan sepenuhnya

untuk mengambil keputusan dan menyusun

kebijakan pembangunan kesehatan.

Tabel 2.3 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

Diinginkan Terkait Area Perubahan Tatalaksana

Page 65: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

66

2.1.4. Area Perubahan Terkait Perundang-undangan

Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

berikut ini.

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

Penyusunan peraturan perundang-

undangan belum terintegrasi antar

Unit sehingga memungkinkan

terjadinya tumpang tindih dan

inkonsistensi.

Tertatanya peraturan perundang-

undangan Kementerian Kesehatan

sehingga menjamin integrasi,

kejelasan, konsistensi, dan efektifitas.

Pelaksanaan peraturan perundang-

undangan di bidang kesehatan belum

efektif.

Terlaksananya peraturan perundang-

undangan di bidang kesehatan secara

efektif.

Proses penyusunan dan manajemen

peraturan perundang-undangan belum

didukung oleh ICT

Adanya sistem manajemen peraturan

perundang-undangan yang efektif dan

didukung oleh ICT (Information and

Communication Technology).

Belum terbentuknya peraturan

perundang-undangan yang kondusif

untuk menunjang pelaksanaan tata

kelola pemerintahan yang baik.

Terbentuknya peraturan perundang-

undangan yang kondusif untuk

menunjang pelaksanaan tata kelola

pemerintahan yang baik.

Tabel 2.4 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

Diinginkan Terkait Area Perubahan Perundang-undangan

Page 66: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

67

2.1.5. Area Perubahan Terkait Pengawasan

Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

berikut ini.

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

Akuntabilitas pengelolaan keuangan

belum sepenuhnya sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

dan ketentuan perundang-undangan

yang berlaku.

Akuntabilitas pengelolaan keuangan

dilaksanakan sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP) dan

ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah belum sepenuhnya

diterapkan.

Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah diterapkan sepenuhnya

sesuai ketentuan perundang-undangan

yang berlaku (PP No. 60 Tahun 2008).

Peran APIP (Aparatur Pengawas

Internal Pemerintah) hanya sebagai

watch dog.

APIP berperan lebih sebagai Quality

Assurance dan Consulting Agent.

Tabel 2.5 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

Diinginkan Terkait Area Perubahan Pengawasan

Page 67: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

68

2.1.6. Area Perubahan Terkait Sumber Daya Manusia Aparatur

Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

berikut ini.

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

Sistem pengelolaan SDM Aparatur

belum berdasarkan kompetensi.

Pengelolaan SDM berbasis kompetensi,

baik dalam seleksi, promosi/rotasi, dan

pengembangan individu sehingga

mencerminkan kualitas SDM yang

profesional.

Belum ada sistem penilaian kinerja

individu pegawai berdasarkan

pencapaian indikator kinerja dan

kompetensi.

Terlaksananya penilaian kinerja

individu Pegawai yang obyektif dan

transparan berbasis kinerja dan

kompetensi.

Belum adanya Sistem Informasi

Manajemen SDM yang terintegrasi

untuk menunjang proses / kegiatan

manajemen SDM.

Terimplementasinya Sistem Informasi

Manajemen yang menunjang berbagai

proses manajemen SDM, seperti

pelatihan, karir, kehadiran,

kompetensi, dan lainnya.

Sistem remunerasi dan kesejahteraan

pegawai belum sesuai dengan bobot,

kompleksitas, kondisi pekerjaan, dan

kinerja.

Terciptanya sistem remunerasi dan

kesejahteraan pegawai Kementerian

Kesehatan yang menjamin keadilan

internal.

Tabel 2.6 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

Diinginkan Terkait Area Perubahan SDM Aparatur

Page 68: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

69

2.1.7. Area Perubahan Terkait Pola Pikir dan Budaya Kerja

Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

berikut ini.

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

Disiplin pegawai dalam bekerja masih

kurang, antara lain disiplin jam kerja

dan perjalanan dinas.

Profesionalisme pegawai dalam

bekerja masih kurang, antara lain

disiplin jam kerja, kejujuran,

akuntabilitas, dan kompetensi.

Pegawai Kesehatan secara aktif dan

bertanggung jawab melaksanakan

tugas dan fungsinya, serta mematuhi

berbagai aturan yang berlaku.

Efektivitas proses kerja masih belum

optimal (kurang komitmen dan

konsistensi).

Pelaksanaan pekerjaan yang efektif,

efisien, dan produktif.

Komunikasi dan kerjasama antar Unit

belum optimal.

Terjadinya sinergi yang baik antara

Unit yang ada di Kementerian

Kesehatan.

Tabel 2.7 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

Diinginkan Terkait Area Perubahan Pola Pikir dan Budaya

Kerja

Page 69: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

70

2.1.8. Area Perubahan Terkait Organisasi

Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

berikut ini.

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

Adanya indikasi duplikasi tugas dan

fungsi.

Pembagian unit kerja tidak mendukung

proses kerja yang efektif.

Pembagian beban kerja antara pusat

dan daerah belum optimal.

Organisasi Kementerian Kesehatan

dibangun berdasarkan proses bisnis

agar tepat fungsi dan menjamin

integrasi, efektifitas dan efisiensi

pelaksanaan pekerjaan.

Organisasi belum diisi oleh sumber

daya manusia yang tepat kuantitas dan

kualitasnya.

Organisasi yang tepat ukuran dan tepat

fungsi.

Tabel 2.8 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

Diinginkan Terkait Area Perubahan Organisasi

Page 70: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

71

2.2 PERMASALAHAN KRITIS TERKAIT DELAPAN AREA

PERUBAHAN

2.2.1. Area Perubahan Terkait Pelayanan Publik

Saat ini belum terdapat standar pelayanan masyarakat pada Unit Layanan Terpadu

(ULT) dan Puskesmas. Sehingga, pelayanan terhadap masyarakat dilakukan dengan

berbagai “standar” pada masing-masing unit yang kerap memicu munculnya

keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan. Sebagai Kementerian

yang berfungsi melayani publik dalam hal kesehatan, faktor pelayanan menjadi

sangat penting mengingat proses bisnis yang dilakukan akan menghasilkan jasa

layanan. Oleh karena itu, standar pelayanan yang baku diharapkan akan

menurunkan jumlah keluhan sebagai tolok ukur kualitas proses bisnis yang

dilaksanakan.

2.2.2. Area Perubahan Terkait Akuntabilitas Kinerja

Pada kegiatan Reformasi Birokrasi yang dilakukan pokja akuntabilitas kinerja pada

Kementerian Kesehatan, menemukan beberapa area kritis yang perlu diperhatikan

yaitu :

1. Diperlukan pedampingan penyusunan dan evaluasi laporan akuntabilitas untuk

setiap eselon dan ;

2. Belum terjadinya sinkronisasi SAKIP dengan Renstra

Penyusunan laporan akuntabilitas berperan penting dalam meilhat sejauh mana

kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kualitas yang ditetapkan termasuk dalam

ketentuan dan prosedur yang berlaku. Hal ini akan mempengaruhi mutu layanan

pada masyarakat.

Page 71: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

72

2.2.3. Area Perubahan Terkait Tata Laksana

Permasalahan kritis yang terdapat pada area perubahan tata laksana yaitu :

1. Belum terpetakannya Proses Bisnis. Pemetaan proses bisnis menjadi penting

jika Kementerian ingin mencapai kinerja yang diinginkan. Latar belakangnya

adalah setiap kegiatan unit/ satker perlu dihubungkan secara tepat sehingga

menjadi satu rangkaian kegiatan yang efektif dan efisien dan bukan sebaliknya.

Hambatan birokrasi yang terjadi sering disebabkan proses bisnis secara tepat

sehingga birokrasi tidak efisien dan rumit. Hal ini yang perlu menjadi fokus dan

segera dibenahi.

2. Prosedur dan operasional Kementerian belum mengandallkan teknologi

informasi. Perkembangan teknologi informasi sebenarnya dapat memudahkan

proses bisnis yang terjadi baik dari sisi keuangan, efisiensi waktu dan sumber

daya yang diperlukan. Perlunya Kementerian beradaptasi dengan e-

government sehingga perkerjaan dapat dilakukan dengan lebih cepat,

paperless dan menggunakan SDM yang lebih sedikit. Dan yang paling penting,

dengan menggunakan e-government, pekerjaan dapat dilakukans lebih cepat.

3. Perlunya pengembangan kebijakan dan NSPK terkait data, informasi, dan

teknologi informasi. Dengan penerapan e-government secara bertahap,

Kementerian perlu menerbitkan ketentuan norma, standar, prosedur, kinerja

terutama yang berhubungan dengan data, informasi dan teknologi informasi.

Kementerian perlu mengelola aliran informasi atau pemanfaatan data untuk

mencegah keluarnya informasi yang tdiak tepat atau bersifat rahasia.

Teknologi yang diergunakan semestinya memberikan manfaat bagi publik

dalam hal keterbukaan informasi menkipun tetap diperlukan pengelolaan

informsi.

Page 72: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

73

2.2.4. Area Perubahan Terkait Perundang-undangan

Pada area terkait peraturan perundang-undangan, area kritis yang perlu

diperhatikan adalah belum tertatanya peraturan perundang-undangan yang

dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Penataan peraturan perundang-

undangan menjadi penting karena peraturan adalah landasan hukum dari fungsi

dan tanggungjawab yang dilakukan Kementerian. Peraturan perundangan

berfungsi sebagai pandauan bagi Kementerian untuk bertindak dan disisi lain

sebagai payung hukum atas kegiatan/ tindakan. Selain itu, dengan tertatanya

peraturan perundang-undangan, kinerja Kementerian akan semakin baik karena

fungsi dan tanggungjawab terpapar dengan jelas.

2.2.5. Area Perubahan Terkait Pengawasan

Pada kegiatan Reformasi Birokrasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan

menemukan beberapa area kritis terkait pengawasan, yaitu :

1. Perlunya peningkatan kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan. Untuk

menyiasati kondisi ini, diperlukan penerapan sistem pengawasan internal yang

baik dan peningkatan fungsi aparat pengawasan internal untuk mencegah

pelanggaran prosedur. Peran aparat pengawas juga perlu ditingkatkan

sehingga menjadi konsultan intenal dan pengelola kontrol kualitas terhadap

pelaksanaan kegiatan sesuai prosedur dan ketentuan.

2. Pengembangan sistem pengaduan masyarakat terpadu. Sebagai Kementerian

yang melayani publik, peran kontrol masyarakat menjadi penting untuk

menjaga akuntabilitas kinerja Kementerian. Sehingga diperlukan satu sistem

yang berfungsi sebagai saluran publik untuk melakukan kontrol atas

pelanggaran yang terjadi. Sistem ini akan mendukung upaya peningkatan

kepatuhan terhadap prosedur dan ketentuan serta peran aparat pengawasan

internal dalam melaksanakan tugasnya.

Page 73: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

74

Kedua area kritis diatas menjadi fokus pada area pengawasan mengingat fungsi

kontrol pokja pengawasan agar proses kegiatan berlangsung transaparan dan

accountable dalam melayani publik.

2.2.6. Area Perubahan Terkait Sumber Daya Manusia Aparatur

Pada kegiatan area perubahan yang terkait sumber daya manusia, area kritis yang

perlu menjadi perhatian adalah:

1. Belum tersusunnya standar kompetensi jabatan. Standar kompetensi mutlak

diperlukan karena penempatan SDM yang tepat akan mempengaruhi

terselenggaranya kegiatan sesuai kualitas dan target yang ditetapkan. Dengan

demikian, hasil output kegiatan dapat ditingkatkan lebih baik dengan

penempatan SDM yang seuai kompetensi jabatan yang diperlukan.

2. Perlunya penerapan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (SKP). Dalam rangka

meningkatkan kinerja kementerian, salah satu faktor pendukung adalah kinerja

pegawai. Oleh karena itu, perlu disusun sistem evaluasi penilaian kinerja

sehingga dapat diperoleh cara untuk meningkatkankinerja pegawai. Dengan

demikian, akan dapat meningkatkan kualitas hasil pekerjaan.

2.2.7. Area Perubahan Terkait Pola Pikir dan Budaya Kerja

Area kritis terkait dengan pola pikir dan budaya kerja pada kegiatan Reformasi

Birokrasi di Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Belum tersusunnya penyusunan Pedoman Manajemen Perubahan.

Penyusunan pedoman perlu dilakukan agar perubahan yang dilakukan sesuai

aturan dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.

2. Belum terjabarnya nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif,

Efektif, Bersih). Sebagai salah satu poin penting dalam kegiatan Reformasi

Page 74: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

75

Birokrasi, penjabaran nilai budaya perlu dilakukan untuk menciptakan

Kementen yang berkualitas dan mampu memberikan pelayanan berkualitas

pada publik.

2.2.8. Area Perubahan Terkait Organisasi

Pada kegiatan Reformasi Birokrasi yang dilakukan pokja organisasi pada

Kementerian Kesehatan menemukan beberapa area kritis yang perlu diperhatikan

yaitu :

1. Perlunya dilakukan evaluasi tugas dan fungsi Unit Kerja di Lingkungan

Kemenkes/UPT. Hal ini perlu dilakukan mengingat fungsi Kementerian

Kesehatan sebagai penyedia layanan kesehatan bagi masyarakat. Sehingga

penting dilakukan evaluasi dalam fungsi unit kerja sehingga unit kerja dapat

berfungsi optimal dalam melayani masyarakat

2. Perlunya dilakukan penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi,

tatalaksana, kepegawaian dan diklat serta pelayanan publik pada Kementerian

Kesehatan. Penguatan unit kerja yang menangani internal Kementerian

Kesehatan perlu dilakukan agar business process berjalan maksimal. Sedangkan

penguatan fungsi pelayanan publik mutlak dilakukan melihat tanggungjawab

Kementerian Kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan kepada

masyarakat.

Page 75: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

76

2.3 RENCANA UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KRITIS

TERKAIT 8 (DELAPAN) AREA PERUBAHAN

2.3.1. Area Perubahan Terkait Pelayanan Publik

Rencana yang dilakukan untuk untuk mengatasi permasalahan kritis standar

pelayanan masyarakat pada Unit Layanan Terpadu (ULT) dan Puskesmas:

Proses ISO 9001 : 2008 :

Gap analysis

Training Penyusunan Dokumen

Penyusunan Dokumen Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu

Penyusunan Instruksi Kerja dan Rencana mutu

Implementasi ISO 9001:2008

Pelatihan dan praktek audit Internal

Manajemen Review

Sertifikasi & Pendampingan audit Sertifikasi

Penyusunan pedoman akreditasi puskesmas

Penyusunan instrumen akreditasi puskesmas

Ujicoba

Penyempurnaan pedoman dan instrumen akreditasi puskesmas

Pembentukan tim akreditasi puskesmas

Sosialisasi pedoman dan instrumen akreditasi puskesmas di 33 provinsi

2.3.2. Area Perubahan Terkait Akuntabilitas Kinerja

1. Diperlukan pedampingan penyusunan dan evaluasi laporan akuntabilitas untuk

setiap eselon. Langkah-langkah yang perlu dilakukan :

Pembentukan tim

Penyusunan jadwal pendampingan dan

evaluasi triwulan dan semester

Page 76: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

77

Pelaksanaan pendampingan sekaligus bedah

laporan dan evaluasi capaian

Pelaksanaan evaluasi tengah tahun

Koordinasi penyusunan disertai pendampingan penyusunan unit eselon 1

pada unit eselon 2 dan UPTnya

Fasilitasi penyusunan bersama secara regional

Koordinasi pelaporan hasil penyusunan untuk laporan akuntabilitas kinerja

tingkat eselon 1 dan Kementerian

2. Belum terjadinya sinkronisasi SAKIP dengan Renstra. Sehubungan dengan area

kritis ini, langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut :

Pengumpulan daftar inventarisasi masalah hasil evaluasi

Koordinasi dengan unit eselon 1 dan unit penanggungjawab sistem (sistem

perencanaan dan sistem evaluasi serta kementerian/ lembaga terkait)

laporan persiapan ke pimpinan

Pelaksanaan kegiatan koordinasi sinkronisasi

Penyampaian dan penyebarluasan hasil sinkronisasi

Penyampaian bahan rekomendasi pada tim penyusun Renstra dan tim

evaluasi (itjen/tim yang dibentuk khusus)

2.3.3. Area Perubahan Terkait Tata Laksana

1. Pemetaan Proses Bisnis. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk

mewujudkannya :

Identifikasi Visi, Misi, dan Renstra Kemenkes;

Identifikasi Tugas dan Fungsi Unit Organisasi di lingkungan Kemenkes saat

ini;

Identifikasi Tugas dan Fungsi Unit Organisasi di lingkungan Kemenkes yang

akan datang

Page 77: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

78

2. Pembangunan atau Pengembangan e-Government. Langkah-langkah yang

perlu dilakukan:

Penyediaan modul-modul eGov (e-Office)

Pembangunan infrastruktur (aplikasi, data center)

Pembangunan data warehouse

3. Pengembangan kebijakan dan NSPK terkait data, informasi, dan teknologi

informasi

Penyusunan Roadmap Pengembangan SIK

Penyusunan Pedoman SIK dan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang

SIK (2012)

Penyusunan tata kelola (manajemen) TI:

a. IT strategy dan planning

Penyusunan grand design dan masterplan TI, 2012

Penyusunan juknis atau SOP terkait tata kelola TI, 2012-dst

b. IT transformation/change management

Penyusunan dokumentasi TI, 2013

Penyusunan modul pelatihan TI, 2013

c. IT risk dan security

Penyusunan business impact dan disaster recovery plan (DRP),

2013

Penyusunan disain data center (reconfigure), 2012

d. IT governance compliance

Penyusunan peraturan (SK/Permen) untuk kepatuhan tata kelola

TI, 2013

e. IT audit

Assessment/audit penerapan TI, 2012

Assessment SIK di daerah, 2012

Page 78: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

79

Penyediaan infrastruktur jaringan system informasi dan data

center serta pengembangannya, 2012-dst

2.3.4. Area Perubahan Terkait Perundang-undangan

Penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh

Kementerian Kesehatan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :

Inventarisasi, pemetaan dan kajian peraturan perundang-undangan.

Melakukan perencanaan regulasi peraturan perundang-undangan bidang

kesehatan

2.3.5. Area Perubahan Terkait Pengawasan

Perlunya peningkatan kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan. Dalam hal ini

adalah penerapan SPIP dan peningkatan peran APIP. Langkah-langkah yang perlu

dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain :

Sosialisasi

Pelatihan

Pemetaan & pendampingan pelaksanaan

Pembentukan unit layanan pengadaan ULP

Monitoring & Evaluasi

Pembentukan tim konsultasi pengadaan barang/jasa

Pembentukan tim penyelesaian kerugian negara

Peningkatan Kompetensi SDM Pengawasan

Pendampingan penyusunan LK

Reviu LK

Inventarisasi BMN

Pelaksanaan Audit berbasis resiko

Page 79: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

80

Percepatan penyelesaian TL LHP & penyelesaian TPTGR

Selain itu, terdapat area kritis lain yaitu pengembangan sistem pengaduan

masyarakat terpadu. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi area kritis

tersebut yaitu :

Pembentukan tim pengelolaan

Penyusunan Pedoman

Sosialisasi Pedoman

Pelatihan

Penanganan Dumas

2.3.6. Area Perubahan Terkait Sumber Daya Manusia Aparatur

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasi area kritis pada SDM

aparatur yang berhubungan dengan penyusunan standar kompetensi jabatan

adalah :

Penyusunan kamus kompetensi jabatan struktural dan fungsional.

Penyusunan kamus standar kompetensi bidang

Penyusunan kamus standar kompetensi teknis

Selanjutnya, untuk mengatasi area kritis dalam penerapan Sistem Penilaian Kinerja

Pegawai (SKP), perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

Penyelesaian (penyempurnaan) aplikasi

Sosialisasi penggunaan aplikasi SKP

Uji coba pada beberapa satker percobaan

Page 80: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

81

2.3.7. Area Perubahan Terkait Pola Pikir dan Budaya Kerja

Terdapat dua area kritis yang dalam area perubahan ini, yaitu :

1. Belum tersusunnya penyusunan Pedoman Manajemen Perubahan. Langkah-

langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasinya adalah :

Sosialisasi peraturan pemerintah tentang disiplin pegawai

Pemberlakuan sistem absensi dengan elektronik

Penerapan “code of conduct”

Penerapan “reward and punishment”

2. Belum terjabarnya nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif,

Efektif, Bersih). Untuk mengatasi area kritis ini perlu dilakukan :

Rapat Pembahasan Draft awal Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi di

Lingkungan Pokja I RB

Pembahasan draft Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi antar Pokja RB

di Kemenkes

Finalisasi, sosialisasi dan implementasi Penjabaran Nilai-nilai Budaya

Organisasi

Evaluasi implementasi Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi

Page 81: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

82

2.3.8. Area Perubahan Terkait Organisasi

Pada area ini terdapat dua area kritis yang menjadi perhatian yaitu :

1. Perlunya dilakukan evaluasi tugas dan fungsi Unit Kerja di Lingkungan

Kemenkes/UPT. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasinya

adalah :

Penyusunan pedoman evaluasi tugas dan fungsi

Pelaksanaan evaluasi secara bertahap

Workshop hasil evaluasi

Penyusunan peta tugas dan fungsi

2. Perlunya dilakukan penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi,

tatalaksana, kepegawaian dan diklat serta pelayanan publik pada Kementerian

Kesehatan. Untuk mengatasi area kritis ini adalah sebagai berikut :

Analisis kondisi saat ini

Penyusunan strategi penguatan unit kerja

Pelaksanaan penguatan unit kerja

Monev hasil penguatan unit kerja

Page 82: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

83

Page 83: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

84

Bab 3 ini merupakan substansi dari Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan, yaitu konsolidasi Rencana Aksi dari setiap Program dan Kegiatan

Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan dalam rangka membenahi kondisi saat

ini dan permasalahan nyata yang dihadapi serta juga mencapai kondisi yang

diinginkan dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan. Pembahasan

Rencana Aksi secara lebih detil juga disajikan dalam lampiran, yaitu Rencana Aksi

dari setiap kegiatan Birokrasi Kementerian Kesehatan.

3.1 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

3.1.1. Pencapaian Program dan Kegiatan s.d. 2011

Adapun analisis status pencapaian kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan terkait Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah sebagai

berikut.

Page 84: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

85

NO. KEGIATAN PADA

AREA PERUBAHAN DESKRIPSI KEADAAN

STATUS

1 Penerapan standar

pelayanan pada Rumah

Sakit (PIC : BUKR)

Standar teknis rumah sakit dalam hal

pelayanan, sarana prasarana, dan SDM

sudah diterapkan.

Pedoman akreditasi dan klasifikasi

rumah sakit sudah digunakan.

Hijau

2 Penerapan standar

pelayanan pada

Puskesmas (PIC : BUKD)

Sudah ada standarisasi pelayanan

Puskesmas, tapi Pedoman Akreditasi

Puskesmas dalam Proses

Kuning

3 Penerapan standar

pelayanan pada Fasilitas

Pelayanan Kesehatan

(Balai Kesehatan) (PIC :

BUKR)

Sudah ada standarisasi pelayanan di

Balai Kesehatan, namun instrumen

akreditasi belum seluruhnya ada Kuning

4 Penerapan standar

pelayanan pada Fasilitas

Pelayanan Kesehatan

(Laboratorium Kesehatan)

(PIC : BUKR)

Standar pelayanan di Laboratorium

Kesehatan sudah ada dan sudah

diterapkan. Hijau

5 Penerapan standar

pelayanan pada Perijinan

Rumah Sakit Kelas A &

PMA (PIC : BUKR)

Standard Operating Procedure untuk

pelayanan perijinan rumah sakit masih

dalam proses penyusunan

Kuning

6 Penerapan standar

pelayanan pada Perijinan

Kefarmasian dan Alat

Kesehatan (PIC : Binfar &

Alkes)

Standard Operating Procedure untuk

pelayanan perijinan kefarmasian dan

alat kesehatan sudah ada dan sudah

diimplementasikan.

Hijau

7 Penerapan standar

pelayanan di Unit Layanan

Terpadu (PIC : Puskom)

Standard Operating Procedure belum

ada secara keseluruhan.

Kuning

8 Penerapan standar

pelayanan informasi

(PTRC, Pojok Informasi,

dan Perpustakaan) (PIC :

Puskom)

Standard Operating Procedure belum

ada secara keseluruhan.

Kuning

9 Partisipasi masyarakat

dalam penyelenggaraan

pelayanan kesehatan (PIC :

Keterlibatan masyarakat dalam proses

pembuatan kebijakan pelayanan,

pelaksanaan pelayanan, dan

Kuning

Page 85: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

86

NO. KEGIATAN PADA

AREA PERUBAHAN DESKRIPSI KEADAAN

STATUS

Promkes, PP&PL, Puskom) pengawasan pelayanan sudah dilakukan,

namun belum optimal sesuai dengan

harapan masyarakat.

Tabel 3.1 Pencapaian dan Status Kegiatan dalam Program

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Keterangan:

• Status ‘Hijau’ berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai

dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program

dan kegiatan reformasi birokrasi

• Status “Kuning” berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau

sedang dilaksanakan

• Status “Merah” berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan

dilaksanakan.

Manfaat yang Dirasakan atas Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi

Saat Ini

Pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi yang dilakukan telah memberikan

beberapa manfaat yang dirasakan oleh publik yaitu sebagai berikut.

NO NAMA

KEGIATAN

MANFAAT YANG

DIRASAKAN

1. Penerapan standar

pelayanan pada Rumah

Sakit

1. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan

dirasakan oleh masyarakat dengan perubahan

standar akreditasi versi 2007 yg berorientasi pd

dokumen dan dapat hanya dibuat oleh seorang

konsultan versi 2012 yang berorientasi pada

proses pelayanan dan harus dibuktikan dgn

implementasi.

2. Tertatanya sistem pelayanan kesehatan dengan

adanya pedoman/SOP pelayanan kesehatan

internal RS sehingga petugas kesehatan

menjalankan tugas secara seragam sesuai

standar internal

Page 86: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

87

NO NAMA

KEGIATAN

MANFAAT YANG

DIRASAKAN

2. Penerapan standar

pelayanan pada Fasilitas

Pelayanan Kesehatan

(Laboratorium Kesehatan)

1. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium

kesehatan kepada masyarakat.

2. Tertatanya sistem pelayanan laboratorium

kesehatan di internal laboratorium kesehatan

3. Penerapan standar

pelayanan pada Perijinan

Kefarmasian dan Alat

Kesehatan

1. Kemudahan akses mendapatkan informasi

perijinan kefarmasian dan alat kesehatan bagi

masyarakat

2. Kemudahan klien dalam melakukan proses

perijinan kefarmasian dan alat kesehatan

3. Tertatanya mekanisme proses perijinan

internal Kementerian Kesehatan

Tabel 3.2 Manfaat yang Dirasakan dari Pelaksanaan

Kegiatan Reformasi Briokrasi dalam Program Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik

3.1.2. Rencana Kegiatan

Adapun rencana kegiatan dalam Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

adalah:

1. Penerapan standar pelayanan pada Puskesmas

2. Penerapan standar pelayanan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Balai

Kesehatan)

3. Penerapan standar pelayanan pada Perijinan Rumah Sakit Kelas A & PMA

4. Penerapan standar pelayanan di Unit Layanan Terpadu (ULT).

5. Penerapan standar pelayanan informasi (PTRC, Pojok Informasi, dan

Perpustakaan).

6. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan.

Page 87: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

88

3.1.3. Kriteria Keberhasilan

Berikut ini adalah Kriteria Keberhasilan yang digunakan untuk mengukur

pencapaian kegiatan-kegiatan di atas.

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penerapan

standar pelayanan

pada Puskesmas

1. Tersusunnya pedoman

akreditasi Puskesmas

2. Tersusunnya

instrument standar

akreditasi Puskesmas

3. Tersusunnya jadwal

pelaksanaan sosialisasi

akreditasi Puskesmas

Tersosialisasinya Pedoman

Akreditasi di 33 provinsi

2. Penerapan

standar pelayanan

pada Fasilitas

Pelayanan

Kesehatan (Balai

Kesehatan)

1. Tersusunnya standar

pelayanan pada seluruh

Fasyankes

2. Tersusunnya jadwal dan

terlaskananya sosialisasi

standar pelayanan

3. Tersedianya pedoman

monitoring dan evaluasi

penerapan standar

pelayanan

Terimplementasinya

standar pelayanan pada

seluruh Fasilitas

Pelayanan Kesehatan

(Balai Kesehatan)

3. Penerapan

standar pelayanan

pada Perijinan

Rumah Sakit Kelas

A & PMA

1. Tersusunnya standar

pelayanan pada proses

perijinan RS

2. Tersedianya pedoman

monitoring dan evaluasi

penerapan proses perijinan.

3. Tersusunnya standar

feedback terhadap hasil

mintoring dan evaluasi

terhadap RS.

Terimplementasinya

standar pelayanan pada

proses Perijinan Rumah

Sakit Kelas A & PMA

4. Penerapan

standar pelayanan

Tersedianya pedoman

standar pelayanan.

Terimplementasinya standar

pelayanan pada Unit Layanan

Page 88: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

89

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

di Unit Layanan

Terpadu (ULT)

Terpadu

5. Penerapan

standar pelayanan

informasi (PTRC,

Pojok Informasi, &

Perpustakaan).

Tersedianya pedoman standar

pelayanan

Terimplementasinya standar

pelayanan dalam pelayanan

informasi (PTRC, Pojok

Informasi, dan Perpustakaan)

6. Peningkatan

partisipasi

masyarakat dalam

penyelenggaraan

pelayanan

kesehatan

1. Tersedianya pedoman

kerjasama masyarakat

2. Tersedianya pedoman

monitoring dan evaluasi

terhadap kerjasama dengan

masyarakat

Adanya kerjasama dengan

masyarakat dalam pelayanan

publik, terutama pada proses

perencanaan dan

pengawasan pelayanan.

Tabel 3.3 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Sasaran Pencapaian yang Realistis

Selain kegiatan pengembangan standar pelayanan minimal, pokja pelayanan publik

pada kegiatan Reformasi Birokrasi mengadakan sasaran pencapaian sebagai

berikut:

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

1. Penerapan

standar

pelayanan pada

Puskesmas

- Uji coba

pedoman

akreditasi

puskesmas

di 4 provinsi

Tersedianya

pedoman dan

tim akreditasi

Puskesmas

Tersosialisasi-

nya pedoman

akreditasi

puskesmas di

33 provinsi

2. Penerapan

standar

pelayanan pada

Tersedianya

draft revisi

standar

Tersedianya

draft

instrumen

Uji coba

stándar

pelayanan

Penerapan

standar

pelayanan

Page 89: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

90

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

Fasilitas

Pelayanan

Kesehatan

(Balai

Kesehatan)

pelayanan

Balai

Kesehatan

akreditasi

Balai

Kesehatan

Balai

Kesehatan

Balai

Kesehatan

3. Penerapan

standar

pelayanan pada

Perijinan

Rumah Sakit

Kelas A & PMA

Tersedia

standar

pelayanan

pada Perijinan

Rumah Sakit

Kelas A &

PMA

ujicoba

standar

pelayanan

pada

Perijinan

Rumah Sakit

Kelas A &

PMA

implementasi

standar

pelayanan

pada Perijinan

Rumah Sakit

Kelas A & PMA

Evaluasi

standar

pelayanan

pada Perijinan

Rumah Sakit

Kelas A &

PMA

4. Penerapan

standar

pelayanan di

Unit Layanan

Terpadu (ULT)

Penerapan

standard

pelayanan di

ULT mencapai

90 %

Penerapan

stándar

pelayanan di

ULT

(ISO

9001:2008,

Manajemen

Mutu)

- -

5. Penerapan

standar

pelayanan

informasi

(PTRC, Pojok

Informasi, dan

Perpustakaan)

Tersedianya

petunjuk

pelaksanaan

PTRC

Penerapan

stándar

pelayanan di

Perpustakaa

n (ISO

9001:2008

Manajemen

Mutu)

Penerapan

stándar

pelayanan di

PTRC

Penerapan

stándar

pelayanan di

Pojok

Informasi

6. Peningkatan

partisipasi

masyarakat

dalam

penyelenggara-

an pelayanan

Terbentuknya

Pos

Kesehatan

Desa

(Poskesdes)

Terbentuk-

nya Pos

Malaria Desa

(Posmaldes)

Terbentuknya

Pos

Pembinaan

Terpadu

Penyakit Tidak

Menular

(Posbindu

Terbentuknya

Pos Pelayanan

TB

Page 90: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

91

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

kesehatan PTM)

Terbentuknya

kerja sama

dengan ormas

/LSM (18) dan

dunia usaha

(20) dalam

mendukung

program

kesehatan

Terbentuk-

nya kerja

sama

dengan

ormas/LSM

dan dunia

usaha (22)

dalam

mendukung

program

kesehatan

Terbentuknya

kerja sama

dengan

ormas/LSM

(25) dan dunia

usaha (27)

dalam men-

dukung

program

kesehatan

Terbentuknya

kerja sama

dengan

ormas/ LSM

(30) & dunia

usaha (35)

dalam

mendukung

program

kesehatan

Terbentuknya

Dewan

Pengawas di

semua RS

Vertikal

Terbentuk-

nya Dewan

Pengawas di

semua RS

Vertikal

Terbentuknya

Dewan

Pengawas di

semua RS

Vertikal

Terbentuknya

Dewan

Pengawas di

semua RS

Vertikal

Tabel 3.4 Sasaran Pencapaian Kegiatan yang Realistis

dalam Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

3.1.4. Agenda Prioritas

Selaras dengan paparan pada butir 3.1.2 tentang Rencana Kegiatan, maka kegiatan

prioritas dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014 terkait

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah sebagai berikut.

NO AGENDA

PRIORITAS PERTIMBANGAN

1 Penerapan standar

pelayanan di Unit Layanan

Terpadu (ULT)

1. Banyak keluhan masyarakat terhadap pelayanan

perijinan.

2. Belum ada sasaran mutu pelayanan sesuai

Page 91: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

92

NO AGENDA

PRIORITAS PERTIMBANGAN

harapan pelanggan

2 Penerapan standar

pelayanan pada

Puskesmas

Banyaknya keluhan masyarakat tentang pelayanan

kesehatan yang belum memenuhi standar

Tabel 3.5 Agenda Prioritas dalam Program Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik

Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah

ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:

NO NAMA KEGIATAN

AGENDA PRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

1 Penerapan standar

pelayanan di Unit Layanan

Terpadu (ULT).

Proses ISO 9001 : 2008 :

- Gap analysis

- Training Penyusunan Dokumen

- Penyusunan Dokumen Kebijakan Mutu, Sasaran

Mutu

- Penyusunan Instruksi Kerja dan Rencana mutu

- Implementasi ISO 9001:2008

- Pelatihan dan praktek audit Internal

- Manajemen Review

- Sertifikasi & Pendampingan audit Sertifikasi

2 Penerapan standar

pelayanan pada

Puskesmas

- Penyusunan pedoman akreditasi puskesmas

- Penyusunan instrumen akreditasi puskesmas

- Ujicoba

- Penyempurnaan pedoman dan instrumen

akreditasi puskesmas

- Pembentukan tim akreditasi puskesmas

- Sosialisasi pedoman dan instrumen akreditasi

puskesmas di 33 provinsi

Tabel 3.6 Langkah-langlah Pelaksanaan Kegiatan dalam

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Page 92: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

93

3.1.5 Waktu Pelaksanaan, Tahapan Kerja, Penanggung Jawab dan

Rencana Anggaran

Rencana aksi program pelayanan publik yang diterbitkan oleh Kementerian

Kesehatan adalah Pengembangan sistem pelayanan publik pada Kementerian

Kesehatan dan Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik

pada Kementerian Kesehatan.

Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang

dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan untuk Area Perubahan/Program pelayanan publik adalah

sebagai berikut:

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Penerapan

standar

pelayanan pada

Puskesmas

500.000.000 1.123.030.000 646.525.000 700.000.000

2. Penerapan standar pelayanan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Balai Kesehatan)

500.000.000 1.100.000.000 600.000.000 700.000.000

3. Penerapan standar pelayanan pada Perijinan Rumah Sakit Kelas A & PMA

500.000.000 1.000.000.000 600.000.000 700.000.000

4. Penerapan standar pelayanan di Unit Layanan Terpadu

500.000.000 412.890.000 813.510.000 1.000.000.000

5. Penerapan standar pelayanan informasi (Perpustakaan

30.000.000 1.107.360.700 1.122.980.000 1.235.278.000

Page 93: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

94

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

,PTRC, dan Pojok Informasi)

6. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan

10.000.000 1.080.000.000 990.000.000 990.000.000

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

2.040.000.000 5.823.280.700 4.773.015.000 5.325.278.000

17.961.573.700

Tabel 3.7 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran yang dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan terkait dengan adanya pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi dalam

area perubahan Pelayanan Publik adalah sebagai berikut:

Mekanisme Efisiensi: terkait dampak penghematan dari proses untuk

melakukan efisiensi anggaran

Penghematan yang diperoleh: terkait dampak penghemantan dari output

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Penerapan standar

pelayanan pada

Puskesmas

Sosialisasi

dilakukan per

regional

Biaya perjalanan

dinas berkurang

Rp. 200,000,000

2. Penerapan standar

pelayanan pada

Sosialisasi stándar

pelayanan

Mengurangi biaya

pertemuan dan

Rp. 300.000.000

Page 94: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

95

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

Fasilitas Pelayanan

Kesehatan (balai

kesehatan)

kesehatan

digabung melalui

pertemuan teknis

lainnya

perjalanan dinas.

.

(13 Balai

kesehatan)

3. Penerapan standar

pelayanan pada

Perijinan Rumah

Sakit Kelas A &

PMA

Perolehan

informasi dari

manual ke on

line melalui

web :

www.buk.go.id

Pertemuan

sosialisasi

digabungkan

dengan

pertemuan

teknis lainnya

Mengurangi

pencetakan

buku pedoman

Mengurangi

biaya

pertemuan dan

perjalanan

dinas.

Pencetakan buku :

Rp. 40.000.000

Pertemuan:

Rp. 250.000.000 /

paket meeting.

4. Penerapan standar

pelayanan di Unit

Layanan Terpadu

Merubah

pelayanan manual

menjadi online

Mempercepat dan

kepastian layanan

pada pelanggan

Dari sisi publik

menghemat waktu

pengurusan

perijinan Rp. 66

juta/bulan .

(100 org klien x

30.000 x 22 hr

kerja).

5. Penerapan standar

pelayanan

informasi (PTRC,

Pojok Informasi,

dan Perpustakaan)

Merubah

pelayanan

perpustakaan

manual menjadi

online

Mengurangi biaya

perjalanan

masyarakat ke

perpustakaan

Dari sisi publik ,

dengan e-book

akan menghemat

biaya fotocopy dan

transport publik

datang ke

perpustakaan

sebesar Rp. 45

juta/bulan.

Page 95: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

96

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

( 2000 pengunjung

online/bln x Rp.

15.000 dan 300

pengunjung datang

x Rp. 50.000).

6. Peningkatan

partisipasi

masyarakat dalam

penyelenggaraan

pelayanan

kesehatan

Memanfaatkan

teknologi dalam

survey kepuasan

pasien secara on

line.

Mengurangi biaya

survey

Rp. 100.000.000

/UPT

(Rp.100.000.000 x

32 UPT = 3,2 M)

Tabel 3.8 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik

Page 96: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

97

3.2. PROGRAM PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA

3.2.1. Pencapaian Program dan Kegiatan sampai dengan 2011

Adapun analisis status pencapaian kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan terkait Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja adalah sebagai

berikut.

NO. KEGIATAN URAIAN STATUS

1 Penguatan akuntabilitas

kinerja instansi

pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP)

sudah tersedia. Nilai Akuntabilitas

Kinerja Kementerian Kesehatan 2009

adalah CC.

Kuning

2 Pengembangan Sistem

Manajemen KInerja

Organisasi

Beberapa unsur Sistem Manajemen

Kinerja Organisasi sudah tersedia,

seperti Perencanaan, Pengukuran,

Pelaporan, Evaluasi dan Pencapaian

sudah ada. Namun dokumen Petunjuk

Pelaksanaan Sistem Manajemen Kinerja

belum terintegrasi.

Kuning

3 Penyusunan Indikator

Kinerja Utama (IKU)

Kementerian.

Kementerian Kesehatan sudah memiliki

Indikator Kinerja Utama (IKU) di level

Kementerian dan Eselon 1 dan Eselon 2.

Hijau

Tabel 3.9 Pencapaian dan Status Kegiatan dalam Program

Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Keterangan:

• Status ‘Hijau’ berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai

dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program

dan kegiatan reformasi birokrasi

• Status “Kuning” berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau

sedang dilaksanakan

• Status “Merah” berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan

dilaksanakan.

Page 97: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

98

Pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi yang dilakukan telah memberikan

beberapa manfaat yang dirasakan oleh kementerian seperti:

NO

NAMA

KEGIATAN

(Status Hijau)

MANFAAT YANG

DIRASAKAN

1. Penyusunan Indikator

Kinerja Utama (IKU)

Kementerian.

1. Menjadi sumber utama penetapan kegiatan

2. Menjadi acuan pencapaian target dalam

pelaksanaan kegiatan

Tabel 3.10 Manfaat yang Dirasakan dari Pelaksanaan

Kegiatan Reformasi Briokrasi dalam Program Akuntabilitas

3.2.2. Rencana Kegiatan

Secara umum, Reformasi birokrasi dibidang akuntabilitas kinerja tahun 2011-2014

terdiri dari 3 (Tiga) program utama, yaitu:

1. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tingkat Eselon 2.

2. Pendampingan penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian dan

Eselon 1

3. Sinkronisasi SAKIP dengan RENSTRA.

3.2.3. Kriteria Keberhasilan

Berbagai hasil yang direncanakan untuk dicapai dari setiap program dan kegiatan

reformasi birokrasi, tidak terkecuali dalam reformasi birokrasi di area

akuntabilitas kinerja mengacu pada kriteria keberhasilan reformasi birokrasi

nasional. Keberhasilan dalam reformasi ini adalah:

Page 98: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

99

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja Tingkat

Eselon 2

1. Tersedianya pedoman

LAKIP

2. Tersedianya jadwal

kegiatan evaluasi

penyusunan LAKIP

Tersusunnya LAKIP Tingkat

Eselon 2 sesuai dengan

Permenpan No. 29 Tahun

2010 dan mengacu pada

Permenpan No. 35 Tahun

2011.

2. Pendampingan

penyusunan

laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Kementerian dan

Eselon 1

1. Tersedianya pedoman

LAKIP

2. Tersedianya jadwal

kegiatan evaluasi

penyusunan LAKIP

Tersusunnya LAKIP

Kementerian dan Eselon 1

sesuai dengan Permenpan

No. 29 Tahun 2010 dan

mengacu pada Permenpan

No. 35 Tahun 2011 dengan

disertai proses

pendampingan penyusunan

LAKIP Triwulan dan proses

pendampingan penilaian

evaluasi tengah tahun untuk

Tingkat Eselon 1

3. Sinkronisasi

SAKIP dengan

RENSTRA

1. Terbentuknya

pedoman standar

manajemen kinerja

2. Tersusunnya kegiatan

evaluasi sistem

manajemen kinerja

Terbangunnya Sistem

Manajemen Kinerja

Organisasi yang

terintegrasi dengan

RENSTRA, RAP, RAK dan

tersusunnya Petunjuk

Pelaksanaan Sistem

Manajemen Kinerja

Kementerian Kesehatan,

yang mencakup proses

perencanaan,

pemantauan dan evaluasi

kinerja .

Tabel 3.11 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Page 99: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

100

Sasaran Pencapaian yang Realistis

Berikut akan dipaparkan mengenai tahapan pencapaian sasaran pertahun dalam

kegiatan pokja Akuntabilitas Kinerja:

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

1. Penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Tingkat Eselon

2

1. Tersedianya Juklak penyusunan dan penetapan kinerja di lingkungan Kementerian kesehatan (100%)

2. Tersedianya laporan Akuntabilitas Kinerja seluruh unit eselon II di Unit eselon I Kementerian Kesehatan , bernilai rata –rata B (100%)

1. Tersedianya laporan Akuntabilitas Kinerja seluruh unit eselon II dan UPT Pusat di Unit eselon I Kementerian Kesehatan bernilai rata-rata B (100%)

2. Tersedianya bahan kajian penyempurnaan Juklak Penyusunan dan Tapja (100%)

1.Tersedianya Juklak Penyusunan dan Penetapan kinerja yang disempurnakan (100%)

2. Tersedianya laporan Akuntabilitas Kinerja seluruh unit eselon II dan UPT Pusat di Unit eselon I Kementerian Kesehatan bernilai rata-rata A (100%)

1. Tersedianya laporan Akuntabilitas Kinerja seluruh unit eselon II dan UPT Pusat di Unit eselon I Kementeri-an Kesehatan bernilai rata-rata A (100%)

2. Pendampinga

n penyusunan

laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Kementerian

dan Eselon 1

1. Tersusun-nya Tim Pendam-ping penyusun-an dan evaluasi lintas unit organisasi eselon I (100%)

2. Tersosialisasinya program dan rencana kerja tim pendampingan ke unit eselon I dan

1. Terlaksana-nya kegiatan pendampingan secara terkoordinasi untuk penyusunan laporan akuntabilitas kinerja di unit eselon I, II dan UPT beserta evaluasinya setiap triwulan (100%)

2. Terlaksananya koordinasi kegiatan

1. Terlaksananya kegiatan pendampingan secara terkoordinasi untuk penyusunan laporan akuntabilitas kinerja di unit eselon I, II dan UPT beserta evaluasinya setiap triwulan (100%)

2. Terlaksananya koordinasi kegiatan

1. Terlaksana-nya kegiatan pendampingan secara terkoordinasi untuk penyusunan laporan akuntabilitas kinerja di unit eselon I, II dan UPT beserta evaluasinya setiap triwulan (100%)

2. Terlaksana-nya koordinasi

Page 100: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

101

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

Eselon II serta UPT (100%)

evaluasi tengah tahun bersama Itjen di unit eselon I (100%)

evaluasi tengah tahun bersama Itjen di unit eselon I (100%)

kegiatan evaluasi tengah tahun bersama Itjen di unit eselon I (100%)

3. Sinkronisasi

SAKIP dengan

RENSTRA

1. Terkumpul-nya informasi inventarisasi masalah SAKIP (50%)

1. Terkumpulnya informasi tamba-han inventarisasi masalah SAKIP hasil midterm review renstra (100%)

2. Terlaksana-nya kegiatan koordinasi antar unit eselon I (Internalisasi Kementerian) dan benchmark dengan Kementerian/Lembaga lain (100%)

3. Terkumpulnya bahan dasar penyusunan Juklak SIM kinerja (100%)

1. Tersusunnya Juklak SIM Kinerja di lingkungan Kementerian Kesehatan (100%)

2. Persiapan pelaksanaan e_Gov SIM Manajemen Kinerja (100%)

3. Pelaksanaan e_Gov Manajemen Kinerja (50%)

1. Terimplemen e_Gov Manajemen Kinerja (100%)

2. Tersusunnya Juklak Evaluasi Sistem e_Gov Manajemen Kinerja (100%)

3. Terevaluasi-nya Sistem Manajemen Kinerja secara periodik (75%)

Tabel 3.12 Sasaran Pencapaian Kegiatan yang Realistis

dalam Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Page 101: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

102

3.2.4. Agenda Prioritas

Selaras dengan paparan pada butir 3.2.2 tentang Rencana Kegiatan, maka kegiatan

prioritas dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014 terkait

Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja adalah sebagai berikut:

NO AGENDA

PRIORITAS PERTIMBANGAN

1 Pendampingan

Penyusunan dan evaluasi

laporan akuntabilitas

kinerja unit eselon 1

Pelaksanaan pendampingan sekaligus evaluasi

secara periodic (triwulan, semester dan akhir tahun)

akan mempermudah unit melaksanakan penyusunan

laporan secara komprehensif, benar dan saling

terintegrasi serta diperolehnya pengawasan dan

capaian kinerja yang akurat

2 Penyusunan laporan

akuntabilitas kinerja

tingkat eselon 2 dan unit

mandiri

Pelaksanaan penyusunan laporan unit esselon 2 dan

unit mandiri yang benar dan akurat sesuai tahapan

akan memberi dampak positif bagi peningkatan

kualitas akuntabilitas kinerja tingkat eselon I dan

Kementerian Kesehatan

3 Pelaksanaan sinkronisasi

SAKIP dengan Renstra

Pengintegrasian serta koreksi dari hasil kegiatan

sinkronisasi SAKIP dengan sistem perencanaan,

penganggaran, dan sistem evaluasi akan memberi

kemudahan dan tertatanya sistem yang baik,

sekaligus kehadiran dan integrasi sistem dengan

kementerian/lembaga lain akan mewujudkan

pelaksanaan sistem terpadu yang tidak berulang.

Hasil pelaksanaan kegiatan ini juga dapat menjadi

bahan dasar penyusunan Renstra Kemenkes

berikutnya

Tabel 3.13 Agenda Prioritas Kegiatan dalam Program

Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah

ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:

Page 102: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

103

NO NAMA KEGIATAN

AGENDAPRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

1 Pendampingan

penyusunan dan evaluasi

laporan akuntabilitas

kinerja eselon 1

1. Pembentukan tim

2. Penyusunan jadwal pendampingan dan

evaluasi triwulan dan semester

3. Pelaksanaan pendampingan sekaligus bedah

laporan dan evaluasi capaian

4. Pelaksanaan evaluasi tengah tahun

2 Penyusunan laporan

akuntabilitas kinerja unit

eselon 2 dan UPT

1. Koordinasi penyusunan disertai pendampingan

penyusunan unit eselon 1 pada unit eselon 2 dan

UPTnya

2. Fasilitasi penyusunan bersama secara regional

3. Koordinasi pelaporan hasil penyusunan untuk

laporan akuntabilitas kinerja tingkat eselon 1 dan

kementerian

3 Sinkronisasi SAKIP dengan

Renstra

1. Pengumpulan daftar inventarisasi masalah hasil

evaluasi

2. Koordinasi dengan unit eselon 1 dan unit

penanggungjawab sistem (sistem perencanaan

dan sistem evaluasi serta kementerian/ lembaga

terkait)

3. laporan persiapan ke pimpinanan

4. Pelaksanaan kegiatan koordinasi sinkronisasi

5. Penyampaian dan penyebarluasan hasil

sinkronisasi

6. Penyampaian bahan rekomendasi pada tim

penyusun Renstra dan tim evaluasi (itjen/tim yang

dibentuk khusus)

Tabel 3.14 Langkah-langlah Pelaksanaan Kegiatan dalam

Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

3.2.5. Waktu Pelaksanaan, Tahapan Kerja, Penanggung Jawab dan

Rencana Anggaran

Waktu pelaksanaan, tahapan kerja, penanggung jawab dan rencana anggaran

secara detil sebagaimana pada Formulir 3 terlampir.

Page 103: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

104

Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang

dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan untuk Area Perubahan/Program Akuntabilitas Kinerja

adalah :

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja Tingkat

Eselon 2

- 177.120.000 - 40.000.000

2. Pendampingan

penyusunan

laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Kementerian

dan Eselon 1

- 199.160.000 - 40.000.000

3. Sinkronisasi

SAKIP dengan

RENSTRA

- 82.140.000 700.000.000 150.000.000

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

- 458.420.000 700.000.000 230.000.000

1.388.420.000

Tabel 3.15 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran yang dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan terkait dengan adanya pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi dalam

area perubahan/program Akuntabilitas adalah sebagai berikut:

Page 104: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

105

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALI-SASI

ANGGARAN

PENGHEMAT-AN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja Tingkat

Eselon 2

Penyusunan

laporan secara

bersama dengan

sistem regional

dan fasilitasi

penyusunan ,

akan terdapat

penghematan

anggaran

kesalahan dan

pengiriman

Mengurangi

tingkat

kesalahan

substansi

penyusunan

laporan dan

pengiriman

2. Pendampingan

penyusunan

laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Kementerian

dan Eselon 1

Sistem

pendampingan

penyusunan dan

evaluasi secara

periodic dan

regional akan

menghemat

anggaran

evaluasi

Pendampingan

penyusunan dan

evaluasi akan

menjaga

substansi

laporan dan

kualitas hasil

3,7 M/thn

(rincian

terlampir)

3. Sinkronisasi

SAKIP dengan

RENSTRA

Pemanfaatan

Juklak yang

terintegrasi akan

mengurangi

kegiatan yang

tidak

berkontribusi

pada pencapaian

IKU

Seluruh kegiatan

diarahkan untuk

berfokus pada

pencapaian IKU

dan sasaran

organisasi

sehingga

berpotensi ke

dalam

penghematan

anggaran

Page 105: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

106

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALI-SASI

ANGGARAN

PENGHEMAT-AN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

Pemanfaatan

sistem e-gov

untuk

Manjemen

Kinerja akan

mengurangi

pengeluaran

dalam rangka

penyusunan

LAKIP

Kualitas Laporan

Akunta-bilitas

Kinerja

terstandard

dengan adanya

Juklak yang

integrated dan

Tim

Pendampingan

Proses

Penyusunan dan

Evaluasi

Penilaian

8,8 M ( dari 17 M

menjadi 8,2 M) *)

rincian terlampir

Potensi

penggunaan

waktu untuk

aktivitas yang

lebih produktif,

misal analisis

Laporan

Potensi

perolehan skor

minimal berada

pada grade B

Tabel 3.16 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Penguatan

Akuntabilitas Kinerja

Page 106: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

107

Berikut ini adalah rincian penghematan anggaran yang dihasilkan dari program

Akuntabilitas.

Data Penghematan :

1. Dengan Proses Pendampingan :

Rata-rata penyusunan per satker = 155 satker x 100.000.000 = 15,5

M/tahun

Jika dengan proses pendampingan penyusunan maka akan ada

pemotongan tahapan kegiatan sbb:

a. Penyusunan draft = 33 jt ( dilakukan di satkernya)

b. Pembahasan = 10 jt ( dengan sistem pendampingan regional

dari 33 jt menjadi 10 jt )

c. Finalisasi = 33 jt ( dilakuan di satkernya)

Maka akan terjadi penghematan dari anggaran 100 jt – 76 jt = 24 jt/thn

Dari 24 jt x 155 satker = 3,7 M/thn

2. Dengan Sistem e-Gov

Detil Penghematan Anggaran yang Diperoleh dengan Penerapan penyusunan

bersama dengan sistem pendampingan dan penggunaan e-Gov Sistem Manajemen

Kinerja

Alokasi Anggaran tanpa

Sistem E-Gov Manajemen Kinerja

Alokasi Anggaran dengan

Sistem E-Gov Manajemen Kinerja

No. Aktivitas/Kegiatan Anggaran No. Aktivitas/Kegiatan Anggaran

1 Penyusunan laporan

kinerja seluruh Satker di

Kemenkes

Note: Anggaran

penyusunan laporan

kinerja per satker

(meliputi penyusunan

draft, pembahasan,

penyempurnaan dan

Rp 15,5 milyar Penyusunan laporan

kinerja seluruh Satker

di Kemenkes

Note: Anggaran hanya

dibutuhkan untuk:

Rapat Koordinasi (2x/tahun) (2 x 40 org x Rp 5 jt= 400 jt)

Rp 6,6 milyar

Page 107: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

108

Alokasi Anggaran tanpa

Sistem E-Gov Manajemen Kinerja

Alokasi Anggaran dengan

Sistem E-Gov Manajemen Kinerja

finalisasi) Rp 100

juta

Total terdapat 155

Satker

Rapat Monitoring Triwulanan (4 x 40 org x Rp 10 jt= 1,6 M)

Honor Tim Pengelolaan Sistem (10 or x Rp 6 jt=60 jt)

Pendampingan Monitoring KInerja ke Satker (100 satker x 4 or x Rp 10 jt=4 M )

Finalisasi penyusunan LAKIP (Rp 40jt/Satker 155 Satker)(Rp 620 jt)

2 Penggandaan laporan

kinerja seluruh Satket di

Kemenkes

Anggaran untuk

penggandaan laporan

per satker Rp 10 juta

Rp 1,5 milyar Penggandaan laporan

kinerja seluruh Satket

di Kemenkes

Anggaran untuk

penggandaan laporan

per satker Rp 10

juta

Rp 1,5 milyar

TOTAL Rp 17 milyar TOTAL Rp 2,8 milyar

Data dari Unit Utama tentang anggaran persatker :

1. GIZI KIA :

satker di pusat = 100 jt

satket di daerah = 75 juta

2. BUK

satker di pusat = 200 jt

satket di daerah = 50 - 75 juta

Page 108: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

109

3. P2PL

satker di pusat = 100 jt

satket di daerah = 75 juta

4. PPSDM

satker di pusat = 200 jt

satket di daerah = 50 juta

5. Litbang

satker di pusat = 100 jt

satket di daerah = 75 juta

6. Binfar Alkes

satker di pusat = 200 jt

satket di daerah = 100 juta

7. Setjen

satker di pusat = 100 jt

8. Itjen

satker di pusat = 100 jt

Page 109: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

110

3.3 PROGRAM PENATAAN TATALAKSANA

3.3.1. Pencapaian Program dan Kegiatan sampai dengan 2011

Adapun analisis status pencapaian kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan terkait Program Penataan Tatalaksana adalah sebagai berikut.

NO. KEGIATAN PADA

AREA PERUBAHAN DESKRIPSI KEADAAN

STATUS

1 Penyusunan SOP

Penyelenggaraan Tugas

dan Fungsi

Masih berproses, dan masih

menggunakan dasar PermenPAN 2008

(belum berdasarkan proses bisnis yang

terpetakan sesuai dengan PermenPAN

Nomor 12 tahun 2011)

Kuning

2 Pembangunan atau

Pengembangan e-

Government

Masih berproses. Masing-masing unit

mempunyai aplikasinya masing-masing

sesuai dengan kebutuhan mereka.

Masih perlu adanya integrasi.

Kuning

3 Pemetaan proses bisnis

level 0-1

Sudah dilaksanakan pemetaan proses

bisnis level 0 -1

Kuning

4 Membangun aplikasi

Proses Bisnis eQPR

Sudah dilaksanakan, masih dalam

penyempurnaan kegiatan yang akan

dilakukan tahun yang akan datang

Kuning

5 Pembentukan Tim “Think

Tank” Penataan

Tatalaksana

Belum dibentuk, masih dalam

perencanaan tahun yang akan datang Kuning

6 Pelatihan eQPR bagi Tim

Think Tank/pengelola IT

unit utama

Sudah dilaksanakan pertemuan, belum

dilaksanakan pelatihan pengelola IT

Kuning

7 Workshop Proses Bisnis ke

seluruh pimpinan dan

pokja RB di Kementerian

Kesehatan

Belum dilaksanakan, masih dalam

perencanaan tahun yang akan datang Kuning

8 Implementasi Belum dilaksanakan, masih dalam

perencanaan tahun yang akan datang

Kuning

Page 110: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

111

NO. KEGIATAN PADA

AREA PERUBAHAN DESKRIPSI KEADAAN

STATUS

9 Penyusunan SOP

penyelenggaraan tugas

dan fungsi

Seluruh Unit Utama Kemenkes sudah

berproses, dan terus dalam perbaikan

dengan menggunakan dasar PermenPan

No. 21/2008 tentang Pedoman

Penyusunan SOP AP dan Permenkes

1626 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Penyusunan SOP-AP di lingkungan

Kemenkes (belum berdasarkan proses

bisnis yang terpetakan sesuai dengan

PermenPAN No. 12 tahun 2011).

Kuning

Tabel 3.17 Pencapaian dan Status Kegiatan dalam

Program Penataan Tatalaksana

Keterangan:

• Status ‘Hijau’ berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai

dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program

dan kegiatan reformasi birokrasi

• Status “Kuning” berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau

sedang dilaksanakan

• Status “Merah” berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan

dilaksanakan.

Manfaat yang Dirasakan atas Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi

Saat Ini

Pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi yang dilakukan telah memberikan

beberapa manfaat yang dirasakan oleh internal kementerian seperti :

NO NAMA

KEGIATAN

MANFAAT YANG

DIRASAKAN

1. Penyusunan SOP

penyelenggaraan tugas

dan fungsi Kementerian

Kesehatan.

Dengan adanya SOP, maka:

- Pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang

menjadi tugasnya dapat terstandarisasi.

- Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian

yang mungkin dilakukan oleh seorang pegawai.

Page 111: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

112

NO NAMA

KEGIATAN

MANFAAT YANG

DIRASAKAN

- Membantu pegawai lebih menjadi lebih mandiri

dan tidak tergantung pada intervensi

manajemen.

- Menjamin konsistensi pelayanan kepada

masyarakat baik dari sisi mutu, waktu dan

prosedur.

- Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas.

Tabel 3.18 Manfaat yang Dirasakan dari Pelaksanaan

Kegiatan Reformasi Briokrasi dalam Program Tatalaksana

3.3.2. Rencana Kegiatan

Berikut ini adalah detail dari kegiatan-kegiatan terkait penataan tatalaksana:

1. Penguatan unit tatalaksana sesuai dengan kebutuhan (strategic, fokus

pada proses bisnis). Lihat area perubahan “Organisasi”.

2. Pemetaan proses bisnis.

3. Penyusunan SOP Pelaksanaan Tugas dan Fungsi (berdasarkan proses

bisnis)

4. Audit Kepatuhan terhadap Proses secara Periodik. Lihat area perubahan

Pengawasan..

5. Program perbaikan (improvement) proses bisnis.

6. Penguatan unit yang bertanggung jawab untuk data, informasi, dan

teknologi informasi.

7. Pengembangan kebijakan dan NSPK terkait data, informasi, dan teknologi

informasi

8. Pembangunan atau Pengembangan e-Government.

Page 112: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

113

3.3.3. Kriteria Keberhasilan

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penguatan unit

tatalaksana sesuai

dengan kebutuhan

(strategic, fokus

pada proses

bisnis). Lihat area

perubahan

“Organisasi”.

1. Terbentuknya unit

tatalaksana sesuai

kebutuhan (baik

secara level organisasi,

maupun kualitas dan

kuantitas SDM).

Berfungsinya unit

tatalaksana sesuai

kebutuhan yang dapat

dilihat dari hasil output

dan kinerja unit terkait

2. Pemetaan proses

bisnis

1. Tersedianya dan

tersosialisasikannya

proses bisnis level 0

dan level 1 ke semua

Satker.

Berfungsinya bisnis level 0

dan 1 di semua Staker

3. Penyusunan SOP

Pelaksanaan Tugas

dan Fungsi

(berdasarkan

proses bisnis)

1. Tersedianya dan

tersosialisasikannya SOP

berdasarkan proses bisnis

ke semua pegawai

Terinformasikannya SOP

ke semua pegawai di

Kementerian

4. Audit Kepatuhan

terhadap Proses

secara Periodik.

Lihat area

perubahan

Pengawasan

1. Tersedianya rencana audit

dan terlaksananya audit

sesuai dengan yang

direncanakan

Terlaksananya Audit sesuai

rencana dan target

5. Program perbaikan

(improvement)

proses bisnis

1. Tersedianya program

perbaikan (improvement)

proses bisnis

Terlaksananya program

perbaikan tersebut disertai

penyesuaian SOP terkait.

6. Penguatan unit

yang bertanggung

jawab untuk data,

informasi, dan

teknologi informasi

1. Tersedianya pedoman

penguatan SDM

2. Tersusunnya jadwal

pelatihan, diklat bagi SDM

3. Tersedianya pedoman

evaluasi kegiatan

Meningkatnya SDM IT

secara kualitas dan

kuantitas, untuk dapat

menjawab kebutuhan

berkaitan dengan data,

informasi, dan teknologi

Page 113: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

114

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

penguatan unit dan SDM informasi

7. Pengembangan

kebijakan dan

NSPK terkait data,

informasi, dan

teknologi informasi

1. Tersedianya kebijakan dan

NSPK berkaitan dengan

data, informasi, dan

teknologi informasi

Tersosialisasikannya

kebijakan dan NSPK

berkaitan dengan data,

informasi, dan teknologi

informasi

8. Pembangunan atau

Pengembangan e-

Government

1. Tersedianya aplikasi e-

government yang

direncanakan dan

terintegrasi.

Terimplementasikannya e-

government secara

menyeluruh di

Kementerian

Tabel 3.19 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Penataan Tatalaksana

Sasaran Pencapaian yang Realistis

Berikut akan dipaparkan mengenai tahapan pencapaian sasaran pertahun dalam

kegiatan pokja Tatalaksana:

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

1. Pemetaan

proses bisnis.

Persiapan

identifikasi

proses

bisnis

Pemetaan

Proses

Bisnis

Level 0-1

Pemapar-

an Proses

Bisnis

Level 0-1

kepada

Pejabat

Kemenkes

Penyusunan

Proses

Bisnis Level

2-4

Terpetakan-

nya Proses

Bisnis di

lingkungan

kemenkes

Page 114: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

115

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

2. Penyusunan

SOP

Pelaksanaan

Tugas dan

Fungsi

(berdasarkan

proses bisnis)

Tersusunnya

Permenkes

1626 Tahun

2011

tentang

Pedoman

Penyusunan

SOP-AP di

lingkungan

Kemenkes

(Belum

berdasarkan

Proses

Bisnis)

Tersusun-

nya

rancangan

SOP-AP di

masing-

masing

Unit Kerja

Kemenkes

(Belum

berdasark

an Proses

Bisnis)

Tersusunnya

rancangan

SOP-AP di

masing-

masing Unit

Kerja

Kemenkes

(Berdasar

kan Proses

Bisnis)

Tersosialisa-

si nya SOP-

AP kepada

pegawai

Kemenkes

3. Program

perbaikan

(improvement)

proses bisnis.

Dilaksana-

kannya

Review

Proses

Bisnis Level

0-1 di

lingkungan

Kemenkes

Dilaksana-

kannya

Evaluasi

Proses

Bisnis pada

seluruh unit

kerja di

lingkungan

Kemenkes

4. Penguatan unit

yang

bertanggung

jawab untuk

data, informasi,

dan teknologi

informasi.

Pembangun

-an sistem

pencatatan

dan

pelaporan

Puskesmas,

RS dan dinas

kesehatan

(SIKDA

Generik)

Uji coba

SIKDA

Generik

Penyiapan

protokol

pertukara

n data

Penyusun-

an

minimal

data set

Pengem-

Implementa

si SIKDA

Generik

Tersedia

Protokol

pertukaran

data

Tersedia

minimal

data set

Tersedia

Master

Implementa

si SIK yang

standar dan

terintegrasi

Implementa

si

transaksio-

nal data

Page 115: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

116

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

bangan

Master

Patient

Index

Patient

Index

Tabel 3.20 Sasaran Pencapaian Kegiatan yang Realistis

dalam Program Penataan Tatalaksana

3.3.4. Agenda Prioritas

Selaras dengan paparan pada butir 3.3.2 tentang Rencana Kegiatan, maka kegiatan

prioritas dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014 terkait

Program Penataan Tatalaksana adalah sebagai berikut.

NO AGENDA

PRIORITAS PERTIMBANGAN

1 Pemetaan Proses Bisnis - Memberikan panduan dan arah strategis bagi

Kebijakan Kementerian

- Terpetakannya proses bisnis Kemenkes

berdasarkan visi, misi dan Renstra Kemenkes

akan menjadi dasar pelaksanaan tugas dan

fungsi yang akan dilaksanakan oleh Kemenkes

2 Pembangunan atau

Pengembangan e-

Government

- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses

bisnis Kementerian

- Meningkatkan kinerja Kementerian dalam

pelayanan publik

3 Pengembangan kebijakan

dan NSPK terkait data,

informasi, dan teknologi

informasi

- Memberikan pedoman dan memperlancar

kegiatan proses bisnis

Tabel 3.21 Agenda Prioritas Kegiatan dalam Program

Penataan Tatalaksana

Page 116: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

117

Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah

ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:

NO NAMA KEGIATAN

AGENDAPRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

1 Pemetaan Proses Bisnis 1. Identifikasi Visi, Misi, dan Renstra Kemenkes;

2. Identifikasi Tugas dan Fungsi Unit Organisasi di

lingkungan Kemenkes saat ini;

3. Identifikasi Tugas dan Fungsi Unit Organisasi di

lingkungan Kemenkes yang akan datang;

2 Pembangunan atau

Pengembangan e-

Government

1. Penyediaan modul-modul eGov (eOffice)

2. Pembangunan infrastruktur (aplikasi, data

center)

3. Pembangunan data warehouse

3 Pengembangan kebijakan

dan NSPK terkait data,

informasi, dan teknologi

informasi

1. Penyusunan Roadmap Pengembangan SIK

2. Penyusunan Pedoman SIK dan Rancangan

Peraturan Pemerintah tentang SIK (2012)

3. Penyusunan tata kelola (manajemen) TI:

a. IT strategy dan planning

Penyusunan grand design dan

masterplan TI, 2012

Penyusunan juknis atau SOP terkait

tata kelola TI, 2012-dst

b. IT transformation/change management

Penyusunan dokumentasi TI, 2013

Penyusunan modul pelatihan TI, 2013

c. IT risk dan security

Penyusunan business impact dan

disaster recovery plan (DRP), 2013

Penyusunan disain data center

(reconfigure), 2012

d. IT governance compliance

Penyusunan peraturan (SK/Permen)

untuk kepatuhan tata kelola TI, 2013

e. IT audit

Assessment/audit penerapan TI, 2012

Assessment SIK di daerah, 2012

4. Penyediaan infrastruktur jaringan system

informasi dan data center serta

Page 117: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

118

NO NAMA KEGIATAN

AGENDAPRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

pengembangannya, 2012-dst

Tabel 3.22 Langkah-langlah Pelaksanaan Kegiatan dalam

Program Penataan Tatalaksana

3.3.5. Waktu Pelaksanaan, Tahapan Kerja, Penanggung Jawab dan

Rencana Anggaran

Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang

dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan untuk Area Perubahan/Program Penataan Tatalaksana

adalah:

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Pemetaan proses

bisnis. - 145.560.000 - -

2. Penyusunan SOP

Pelaksanaan

Tugas dan Fungsi

(berdasarkan

proses bisnis)

99.160.000 290.875.000 -

3. Program

perbaikan

(improvement)

proses bisnis.

- 14.175.000 75.040.000 190.050.000

4. Penguatan unit

yang bertanggung

jawab untuk data,

informasi, dan

teknologi

informasi.

- 145.290.000 - -

5. Pengembangan

kebijakan dan

NSPK terkait data,

informasi, dan

teknologi

informasi

- 2.056.232.500 322.387.500 -

Page 118: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

119

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

6. Pembangunan

atau

Pengembangan e-

Government.

2.900.000.000 16.506.606.900 4.550.000.000 -

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

2.900.000.000 18.967.024.400 5.238.302.500 190.050.000

27.295.376.900

Tabel 3.23 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Penataan Tatalaksana

Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran yang dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan terkait dengan adanya pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi dalam

area perubahan/program penataan tatalaksana adalah sebagai berikut:

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Pemetaan proses

bisnis. Terpetakannya

tugas dan fungsi Kemenkes sesuai visi dan misi organisasi

Masing-masing unit kerja jelas tugas dan fungsinya, sehingga mengurangi kegiatan pertemuan/ rapat koordinasi

Rp 1,5 milyar

(eselon II Pusat

52, dan ± 100

UPT) dengan

asumsi kegiatan

Rakon 1 x 10 juta

per-tahun

2. Penyusunan SOP

Pelaksanaan Tugas

dan Fungsi

(berdasarkan

proses bisnis)

Penyederhanaan prosedur/ birokrasi

Pelaksanaan tugas/ pelayanan tidak tergantung salah satu bidang/ pejabat/ pegawai

Rp 1,6 milyar

(penyusunan

kebijakan

menjadi lebih

cepat) dengan

asumsi 8 unit

Page 119: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

120

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

Penyederhaaan pelaksanaan tugas dan fungsi

Pelaksanaan tugas fleksibel

utama x 200 juta

per-tahun

3. Program

perbaikan

(improvement)

proses bisnis.

Evaluasi Proses Bisnis (analisis dan perbaikan tatalaksana)

Efisiensi dan efektivitas system, proses dan prosedur kerja yang jelas dan terukur

Rp 500 juta

(mengurangi

waktu

pertemuan/

konsinyasi/rapat

berdasarkan

waktu yang

tertera dalam

SOP)

4. Penguatan unit

yang bertanggung

jawab untuk data,

informasi, dan

teknologi

informasi.

Membuat IT komunitas / Team think tank IT

Membangun Sistem yang interoperable dan terintegrasi dengan sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas, RS dan dinas kesehatan yg terpadu (SIKDA Generik)

Jika IT Komunitas ini sudah terbentuk dan berjalan serta SIKDA Generik diimplementasikan akan bermanfaat antara lain dalam hal kemudahan mengorganisir SDM IT di unit di unit-unit yg bertanggungjawab terhadap data, informasi dan teknologi informasi

Capacity building terhadap SDM

Penghematan setelah

diimplementasikan

secara Nasional

tahun 2013 = Rp.

1.817.000,- terdiri

dari Rp.

690.000.000,-

(pelatihan), + Rp.

1.028.000,-

(pengadaan

komputer dan

perangkatnya)

Page 120: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

121

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

terpadu

Penghematan untuk pengadaan software, hardware dan infrastruktur

Output Data menjadi satu pintu yang realtime, akurat dan akuntable

Pengembangan

kebijakan dan

NSPK terkait data,

informasi, dan

teknologi

informasi

Membuat PP SIK

Membuat Roadmap SIK

Membuat Pedoman SIK

System yang terintegrasi

Pembangunan

atau

Pengembangan e-

Government.

Membangun Aplikasi eOffice

Membagun master plan eGov

Memperluas dan menstabilkan koneksi online

Pembangunan dan penggunaan eGovernment akan menghasilkan transparansi, efisiensi, cepat, efektif, akuntabilitas dan terstandarisasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan di kementerian kesehatan

Kemudahan Akses

Page 121: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

122

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

Dengan penyusunan Master plan memudahkan pelaksanaan analisis kepentingan berbagai sistem aplikasi yang direncakanan sehingga anggaran dapat diutamakan untuk pengembangan system aplikasi yang lebih prioritas

Selain itu pengembangan dan pemanfaatan system aplikasi dalam eGov dapat meningkatkan penghematan sumber daya di berbagai satker, misalnya dalam hal penggunaan alat penghematan tulis, kertas, dan sarana lainnya. Namun hal ini

Page 122: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

123

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

baru dapat dirasakan setelah aplikasi selesai dibangun dan dimanfaatkan secara optimal.

Tabel 3.24 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan

Tatalaksana

Page 123: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

124

3.4 PROGRAM PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

3.4.1. Pencapaian Program dan Kegiatan s.d. 2011

Adapun analisis status pencapaian kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan terkait Program Penataan Peraturan Perundang-undangan adalah

sebagai berikut.

NO. KEGIATAN PADA

AREA PERUBAHAN DESKRIPSI KEADAAN

STATUS

1 Penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan

Terindentifikasinya peraturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan

Kuning

Tersedianya peta peraturan perundang-

undangan yang tidak harmonis atau

tidak sinkron di lingkungan Kementerian

Kesehatan

Kuning

Terlaksananya regulasi dan deregulasi

peraturan perundang undangan pada

Kementerian Kesehatan

Kuning

Tabel 3.25 Pencapaian dan Status Kegiatan dalam

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Keterangan:

• Status ‘Hijau’ berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai

dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program

dan kegiatan reformasi birokrasi

• Status “Kuning” berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau

sedang dilaksanakan

• Status “Merah” berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan

dilaksanakan.

Page 124: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

125

Manfaat yang Dirasakan atas Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi

Saat Ini

Adapun manfaat yang dirasakan/diperoleh dari kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan yang telah dilakukan (status kuning) adalah:

NO NAMA

KEGIATAN

MANFAAT YANG

DIRASAKAN

1. Penataan berbagai

peraturan perundang-

undangan yang

dikeluarkan oleh

Kementerian Kesehatan

- Tertatanya peraturan perundang-undangan

sehingga terinventarisasi peraturan perundang-

undangan yang tumpang tindih, tidak harmonis

dan tidak sinkron, dan dapat dilakukan regulasi

dan deregulasi lebih lanjut.

- Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan

informasi mengenai peraturan perundang-

undangan.

- Adanya acuan dan pedoman bagi stakeholder

dan petugas kesehatan dalam meningkatkan

pembangunan kesehatan.

Tabel 3.26 Manfaat yang Dirasakan dari Pelaksanaan

Kegiatan Reformasi Briokrasi dalam Program Penataan

Peraturan Perundang-undangan

3.4.2. Rencana Kegiatan

Pada program penataan peraturan perundang-undanan terdapat beberapa

kegiatan, yaitu:

1. Penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh

Kementerian Kesehatan.

2. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen untuk Peraturan Perundang-

undangan

3. Penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi peraturan perundang-

undangan

Page 125: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

126

3.4.3. Kriteria Keberhasilan

Berikut ini adalah kriteria keberhasilan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan

kegiatan dalam area penataan perundang-undangan:

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penataan

berbagai

peraturan

perundang-

undangan yang

dikeluarkan oleh

Kementerian

Kesehatan.

1. Tersedianya pedoman

penyusunan peraturan

perundang-undangan

2. Tersedianya jadwal

penyusunan peraturan

perundang-undangan

3. Tersusunnya jadwal

sosialisasi peraturan

perundang-undangan

1. Teridentifikasinya dan

terpetakannya produk

Hukum dan Peraturan

Perundang-undangan

yang tidak sinkron dan

tidak harmonis.

2. Terlaksananya regulasi

dan deregulasi

peraturan perundang

undangan pada

Kementerian

Kesehatan.

2. Pengembangan

Sistem

Informasi

Manajemen

untuk Peraturan

Perundang-

undangan

1. Tersedianya dan

terimplementasinya

Sistem Informasi

Manajemen untuk

peraturan perundang-

undangan.

Pemanfaatan Sistem

Informasi Manajemen

untuk kegiatan

penyusunan peraturan

perundang-undangan

meningkat .

2. Penyebarluasan

informasi,

advokasi dan

sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan

1. Terbentuknya tim

sosialisasi dan

internalisasi

2. Tesusunnya jadwal

kegiatan dan evaluasi

kegiatan

Terinformasikannya

peraturan perundang-

undangan di bidang

kesehatan secara

efektif.

Tabel 3.27 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Penataan Peraturan Perundang-undangan

Page 126: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

127

Sasaran Pencapaian yang Realistis

Sasaran pencapaian yang realistis dari setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam area perubahan Penataan Peraturan Perundang-Undangan adalah sebagai

berikut:

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

1. Penataan

berbagai

peraturan

perundang-

undangan yang

dikeluarkan

oleh

Kementerian

Kesehatan.

Dilakukannya

pemetaan

peraturan

perundang-

undangan

bidang

kesehatan.

Dilakukanny

a pemetaan

peraturan

perundang-

undangan

bidang

kesehatan.

Tersusunnya

pemetaan

peraturan

perundang-

undangan

bidang

kesehatan.

Tertatanya

berbagai

peraturan

perundang-

undangan

yang

dikeluarkan

oleh

Kementerian

Kesehatan.

2. Pengembangan

Sistem

Informasi

Manajemen

untuk Peraturan

Perundang-

undangan.

Pembentukan

sistem

jaringan dan

dokumentasi

hukum

kemenkes

melalui

website

kemenkes

Pembuatan

software

sistem

informasi

manajemen

Hukum

Proses

pengadaan

Sistem

Informasi

Manajemen

Peraturan

Perundang-

undangan.

Adanya

Sistem

Informasi

Manajemen

untuk

Peraturan

Perundang-

undangan.

3. Penyebar-

luasan

informasi,

advokasi dan

sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan.

Penyebarluasa

n informasi,

advokasi dan

sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan

Penyebar-

luasan

informasi,

advokasi dan

sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan.

Penyebar-

luasan

informasi,

advokasi dan

sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan

dapat

dilaksanakan

secara efektif.

Penyebar-

luasan

informasi,

advokasi dan

sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan

dapat

dilaksanakan

secara efektif.

Page 127: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

128

Tabel 3.28 Sasaran Pencapaian Kegiatan yang Realistis

dalam Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

3.4.4. Agenda Prioritas

Selaras dengan paparan pada butir 3.4.2 tentang Rencana Kegiatan, maka kegiatan

prioritas dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014 terkait

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan adalah sebagai berikut.

NO AGENDA

PRIORITAS PERTIMBANGAN

1 Penataan berbagai

peraturan perundang-

undangan yang

dikeluarkan oleh

Kementerian Kesehatan.

- Agar terindentifikasi peraturan perundang-

undangan yang diterbitkan oleh Kementerian

kesehatan.

- Agar tersedia peta peraturan perundang-

undangan yang harmonis atau sinkron di

lingkungan Kementerian Kesehatan .

- Agar terlaksananya regulasi dan deregulasi

peraturan perundang undangan pada

Kementerian Kesehatan yang kondusif untuk

menunjang pelaksanaan tata kelola pemerintahan

yang baik.

Tabel 3.29 Agenda Prioritas dalam Program Penataan

Peraturan Perundang-undangan

Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah

ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:

NO NAMA KEGIATAN

AGENDAPRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

1 Penataan berbagai

peraturan perundang-

undangan yang

dikeluarkan oleh

Kementerian Kesehatan.

- Inventarisasi, pemetaan dan kajian peraturan

perundang-undangan.

- Melakukan perencanaan regulasi peraturan

perundang-undangan bidang kesehatan.

Page 128: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

129

NO NAMA KEGIATAN

AGENDAPRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

2 Pengembangan Sistem

Informasi Manajemen

untuk Peraturan

Perundang-undangan.

- Peningkatan sistem jaringan dan dokumentasi

hukum

- Analisis terhadap sistem ICT yang akan

dikembangkan.

- Pengadaan Sistem Informasi Manajemen untuk

Peraturan Perundang-undangan ICT

(Information and Communication Technology).

- Peningkatan sumberdaya manusia sebagai

tenaga pelaksana

3 Penyebarluasan informasi,

advokasi dan sosialisasi

peraturan perundang-

undangan.

- Peningkatan informasi peraturan perundang-

undangan yang efektif dan efisien .

- Peningkatan advokasi dan sosialisasi peraturan

perundang-undangan agar dapat

terimplementasi dengan baik.

Tabel 3.30 Langkah-langlah Pelaksanaan Kegiatan dalam

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

3.4.5. Waktu Pelaksanaan, Tahapan Kerja, Penanggung Jawab dan

Rencana Anggaran

Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang

dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan untuk Area Perubahan/Program Penataan Peraturan

Perundang-Undangan adalah:

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Penataan

berbagai

peraturan

perundang-

undangan yang

dikeluarkan oleh

Kementerian

- 14.485.000.000 14.485.000.000 14.485.000.000

Page 129: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

130

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

Kesehatan.

2. Pengembangan

Sistem Informasi

Manajemen

untuk Peraturan

Perundang-

undangan.

- 250.000.000 1.000.000.000 1.400.000.000

3. Penyebarluasan

informasi,

advokasi dan

sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan.

- 600.000.000 1.000.000.000 1.900.000.000

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

- 15.335.000.000 16.485.000.000 17.785.000.000

49.605.000.000

Tabel 3.31 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Penataan Peraturan Perundang-undangan

Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran yang dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan terkait dengan adanya pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi dalam

area perubahan/program penataan peraturan perundang-undangan adalah

sebagai berikut:

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Penataan berbagai

peraturan

perundang-

Penyusunan

Peraturan

perundang

Mengurangi biaya

rapat dan

konsinyering

4.000.000.000

Page 130: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

131

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

undangan yang

dikeluarkan oleh

Kementerian

Kesehatan.

undangan yang

lebih baik dan

sistematis, akan

terjadi

penghematan dari

biaya pembahasan

yang lebih singkat

2. Pengembangan

Sistem Informasi

Manajemen untuk

Peraturan

Perundang-

undangan.

Pengembangan e-

library

Mengurangi

biaya fotokopi

dan lemari arsip

Efisiensi tempat

200.000.000

3. Penyebarluasan

informasi,

advokasi dan

sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan.

Pengiriman

peraturan dalam

bentuk CD

peraturan

perundang-

undangan

Mengurangi biaya

fotokopi dan

cetakan

600.000.000

Tabel 3.32 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan

Peraturan Perundang-undangan

Page 131: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

132

3.5 Program Penguatan Pengawasan

3.5.1. Pencapaian Program dan Kegiatan s.d. 2011

Adapun analisis status pencapaian kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan terkait Program Penguatan Pengawasan adalah sebagai berikut.

NO. KEGIATAN PADA

AREA PERUBAHAN DESKRIPSI KEADAAN

STATUS

1 Penerapan Sistem

Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) pada

Kementerian Kesehatan

Sosialisasi dan pendidikan SPIP sudah

dilakukan namun implementasi SPIP di

Satker Eselon 2 SPIP belum terlaksana

dengan optimal.

Kuning

2 Peningkatan Peran Aparat

Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP) sebagai

Quality Assurance dan

Consulting Agent

Beberapa kegiatan consulting seperti

pendampingan penyusunan laporan dan

kegiatan QA seperti pelatihan dan

sosialisasi telah dilakukan namun belum

menyeluruh.

Kuning

3 Pelaksanaan pengadaan

menggunakan LPSE

Seluruh pengadaan menggunakan LPSE

(layanan pengadaan secara elektronik) Kuning

Tabel 3.33 Pencapaian dan Status Kegiatan dalam

Program Penguatan Pengawasan

Keterangan:

• Status ‘Hijau’ berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai

dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program

dan kegiatan reformasi birokrasi

• Status “Kuning” berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau

sedang dilaksanakan

• Status “Merah” berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan

dilaksanakan.

Manfaat yang Dirasakan atas Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi

Saat Ini

Pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi yang dilakukan telah memberikan

beberapa manfaat yang dirasakan oleh internal kementerian seperti :

Page 132: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

133

NO NAMA

KEGIATAN

MANFAAT YANG

DIRASAKAN

1. SPIP - Pengamanan Aset (Inventarisasi Aset)

- Hasil temuan pelanggaran menurun)

- Ketaatan dalam menindaklanjuti temuan

hasil audit meningkat

- Laporan Keuangan dapat diandalkan

(accountable; status dari disclaimer ke WDP)

- Keterbukaan informasi pengadaan

Barang/Jasa,

- Efisiensi pelaksanaan pengadaan barang/jasa

2. Peningkatan Peran APIP - Laporan Keuangan dapat diandalkan

(accountable; status dari disclaimer ke WDP)

- Hasil survei Integritas Pelayanan Publik

- Hasil Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PM)

- Kemudahan dalam konsultasi Pengadaan

Barang/Jasa

Ditambahkan mengenai Dumas + Dokumentasi harus ada

Tabel 3.34 Manfaat yang Dirasakan dari Pelaksanaan

Kegiatan Reformasi Briokrasi dalam Program Penguatan

Pengawasan

3.5.2. Rencana Kegiatan

Adapun rencana kegiatan dalam Program Pengawasan adalah:

1. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada

Kementerian Kesehatan

2. Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai

Quality Assurance dan Consulting Agent

3. Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Terpadu

Page 133: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

134

3.5.3. Kriteria Keberhasilan

Berikut ini adalah kriteria keberhasilan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan

kegiatan dalam area Pengawasan:

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penerapan Sistem

Pengendalian

Intern Pemerintah

(SPIP) pada

Kementerian

Kesehatan

1. Tersedianya

pedoman umum

penyelenggaraan

SPIP

2. Tersusunnya jadwal

sosialisasi penerapan

SPIP

3. Tersedianya

pedoman monitoring

dan evaluasi

penerapan SPIP

Tersedianya Pedoman

Umum Penyelenggaran

SPIP Kementerian

Kesehatan, dan terjadinya

peningkatan ketaatan,

efisiensi dan efektivitas

pelaksanaan tugas dan

fungsi di seluruh jajaran

Kementerian

2. Peningkatan Peran

Aparat

Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP)

sebagai Quality

Assurance dan

Consulting Agent

1. Tersusunnya jadwal

monitoring dan evaluasi

pengelolaan keuangan

Opini BPK Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP)

3. Pengembangan

Sistem Pengelolaan

Pengaduan

Masyarakat

Terpadu

1. Tersusunnya standar

penanganan

pengaduan

masyarakat

2. Tersedianya jadwal

monitoring dan

evaluasi penanganan

pengaduan

masyarakat

Tertanganinya dan

terselesaikannya

pengaduan masyarakat

secara terpadu

Tabel 3.35 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Penguatan Pengawasan

Page 134: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

135

Sasaran Pencapaian yang Realistis

Selain kegiatan pengembangan SPIP, pokja penguatan pengawasan pada kegiatan

Reformasi Birokrasi mengadakan sasaran pencapaian sebagai berikut :

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

1. Penerapan

Sistem

Pengendalian

Intern

Pemerintah

(SPIP) pada

Kementerian

Kesehatan

- Tersediany

a pedoman

umum

penyelengg

araan SPIP

Kemenkes

(100%)

- Tersedianya

SOP

penyelengg

araan SPIP

pada Unit

Utama

(100%)

- Terlaksanan

ya SPIP

Kemenkes,

Unit Utama

& Jenis Unit

Pelaksana

Teknis

(25%)

- Terlaksanan

ya

monitoring

& evaluasi

Penerapan

SPIP pada

masing-

masing Unit

Utama &

UPT (25%)

- Terlaksanany

a SPIP

Kemenkes,

Unit Utama

& Jenis Unit

Pelaksana

Teknis (75%)

- Terlaksanany

a monitoring

& evaluasi

Penerapan

SPIP pada

masing-

masing Unit

Utama &

UPT (50%)

- Terlaksanany

a SPIP

Kemenkes,

Unit Utama

& Jenis Unit

Pelaksana

Teknis

(100%)

- Terlaksanany

a monitoring

& evaluasi

Penerapan

SPIP pada

masing-

masing Unit

Utama &

UPT (100%)

2. Peningkatan

Peran Aparat

Pengawasan

Intern Peme-

rintah (APIP)

sebagai Quality

Assurance dan

Consulting Agent

- Terlaksanana

ya

pendampinga

n

penyusunan

laporan

keuangan

(100%)

- Terlaksanany

a reviu

- Terlaksanan

aya

pendampin

gan

penyusuna

n laporan

keuangan

(100%)

- Terlaksanan

ya reviu

- Terlaksanana

ya

pendamping

an

penyusunan

laporan

keuangan

(100%)

- Terlaksanany

a reviu

- Terlaksananya

pendampinga

n penyusunan

laporan

keuangan

(100%)

- Terlaksananya

reviu laporan

keuangan

(100%)

Page 135: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

136

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

laporan

keuangan

(100%)

- Terlaksanany

a Audit

Berbasis

Resiko (RBIA)

(50%)

- Terbentuknya

tim konsultasi

pengadaan

barang/jasa

(100%)

- Terlaksanany

a konsultasi

lapo-ran

keuangan,

pengadaan

barang/jasa,

penyelesaian

tindak lanjut

hasil audit &

penyelesaian

TPTGR

(100%)

laporan

keuangan

(100%)

- Terlaksanan

ya Audit

Berbasis

Resiko

(RBIA)

(75%)

- Terbentukn

ya tim

konsultasi

pengadaan

barang/jasa

(100%)

- Terlaksanan

ya

konsultasi

laporan

keuangan,

pengadaan

barang/jasa

,

penyelesaia

n tindak

lanjut hasil

audit &

penyelesaia

n TPTGR

(100%)

laporan

keuangan

(100%)

- Terlaksanany

a Audit

Berbasis

Resiko

(RBIA) (85%)

- Terbentukny

a tim

konsultasi

pengadaan

barang/jasa

(100%)

- Terlaksanany

a konsultasi

laporan

keuangan,

pengadaan

barang/jasa,

penyelesaia

n tindak

lanjut hasil

audit &

penyelesaia

n TPTGR

(100%)

- Terlaksananya

Audit

Berbasis

Resiko (RBIA)

(100%)

- Terbentuknya

tim konsultasi

pengadaan

barang/jasa

(100%)

- Terlaksananya

konsultasi

laporan

keuangan,

pengadaan

barang/jasa,

penyelesaian

tindak lanjut

hasil audit &

penyelesaian

TPTGR (100%)

3. Pengembangan

Sistem

Pengelolaan

Pengaduan

Masyarakat

Terpadu

- Penyusunan

pedoman

pengelolaan

pengaduan

masyarakat

terpadu

- Tersedianya

pedoman

pengelolaa

n

pengaduan

masyarakat

terpadu

- Sosialisasi

dan uji

coba

Pedoman

- Tertanganin

ya

Pengaduan

masyarakat

secara

terpadu

100%

- Tersedianya

Sistem

Informasi

Manajemen

- Sosialisasi

SIM

Investigasi

- Tertanganinya

Pengaduan

Masyarakat

secara

terpadu

(100%)

- Reviu

Pedoman

Page 136: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

137

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

Pe-

ngelolaan

Pengaduan

Masyarakat

Terpadu

- Terbentukn

ya Tim

Penangana

n

Pengaduan

Masyarakat

terpadu

Kementeria

n

Kesehatan

- Tertanganin

ya

Pengaduan

Masyarakat

yang

dikirimkan

ke

Inspektorat

Jenderal

Investigasi

- Membangun

Whistleblow

er System

Pengelolaan

Pengaduan

Masyarakat

Terpadu

Tabel 3.36 Sasaran Pencapaian Kegiatan yang Realistis

dalam Program Penguatan Pengawasan

3.5.4. Agenda Prioritas

Selaras dengan paparan pada butir 3.5.2 tentang Rencana Kegiatan, maka kegiatan

prioritas dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014 terkait

Program Penguatan Pengawasan adalah sebagai berikut.

Page 137: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

138

NO AGENDA

PRIORITAS PERTIMBANGAN

1 Penerapan SPIP - Mengamankan aset

- Meningkatan Kepatuhan

- Meningkatkan efisiensi

- Meningkatkan keandalan laporan keuangan

2 Peningkatan Peran APIP

sbg QA & CA

- Meningkatkan keandalan laporan keuangan

- Meningkatkan Hasil Integritas Pelayanan

Publik

- Meningkatkan Hasil Penilaian Inisiatif Anti

Korupsi (PM)

- Kemudahan dalam konsultasi Pengadaan

Barang/Jasa

3 Pengembangan Sistem

Pengelolaan Dumas

Terpadu

- Percepatan penanganan pengaduan lebih

komprehensif

Tabel 3.37 Agenda Prioritas dalam Program Pengawasan

Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah

ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:

NO NAMA KEGIATAN

AGENDA PRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

1 Penerapan SPIP - Sosialisasi

- Pelatihan

- Pemetaan & pendampingan pelaksanaan

- Pembentukan unit layanan pengadaan ULP

- Monitoring & Evaluasi

2 Peningkatan Peran APIP

sbg QA & CA

- Pembentukan tim konsultasi pengadaan

barang/jasa

- Pembentukan tim penyelesaian kerugian negara

- Peningkatan Kompetensi SDM Pengawasan

- Pendampingan penyusunan LK

- Reviu LK

- Inventarisasi BMN

- Pelaksanaan Audit berbasis resiko

- Percepatan penyelesaian TL LHP & penyelesaian

TPTGR

3 Pengembangan Sistem - Pembentukan tim pengelolaan

Page 138: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

139

NO NAMA KEGIATAN

AGENDA PRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

Pengelolaan Dumas

Terpadu

- Penyusunan Pedoman

- Sosialisasi Pedoman

- Pelatihan

- Penanganan Dumas

Tabel 3.38 Langkah-langlah Pelaksanaan Kegiatan dalam

Program Penguatan Pengawasan

3.5.5. Waktu Pelaksanaan, Tahapan Kerja, Penanggung Jawab dan

Rencana Anggaran

Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang

dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan untuk Area Perubahan/Program penguatan pengawasan

adalah sebagai berikut :

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Penerapan

Sistem

Pengendalian

Intern

Pemerintah

(SPIP) pada

Kementerian

Kesehatan

- 8.114.920.000 13.653.980.000 13.653.980.00

0

2. Peningkatan

Peran Aparat

Pengawasan

Intern

Pemerintah

(APIP) sebagai

Quality

Assurance dan

Consulting Agent

- 37.634.393.000 36.527.183.000 36.527.183.00

0

Page 139: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

140

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

3. Pengembangan

Sistem

Pengelolaan

Pengaduan

Masyarakat

Terpadu

- 1.065.000.000 16.315.000.000 16.315.000.00

0

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

- 46.814.313.000 66.496.163.000 46.814.313.000

160.124.789.000

Tabel 3.39 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Penguatan Pengawasan

Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran yang dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan terkait dengan adanya pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi dalam

area perubahan/program penguatan pengawasan adalah sebagai berikut:

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Penerapan Sistem

Pengendalian

Intern Pemerintah

(SPIP) pada

Kementerian

Kesehatan

- Pembentukan

ULP

- Penerapan Zona

Integritas

menuju WBK

- Pelaksanaan

kegiatan

dilakukan sesuai

dengan

peraturan,

efektif & efisien

- Penghematan 5

– 10%

2. Peningkatan Peran

Aparat

Pengawasan

Intern Pemerintah

(APIP) sebagai

Quality Assurance

dan Consulting

- Penerapan join

audit

- Konsultasi

pengadaan

barang/jasa

- Pelaksanaan

kegiatan

dilakukan sesuai

dengan

peraturan,

efektif & efisien

- Penghematan 5

– 10%

Page 140: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

141

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

Agent

3. Pengembangan

Sistem

Pengelolaan

Pengaduan

Masyarakat

Terpadu

- Penerapan Sistim

Informasi Dumas

Terpadu

- Pelaksanaan

kegiatan

dilakukan sesuai

dengan

peraturan,

efektif & efisien

- Penghematan 5

– 10%

Tabel 3.40 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Penguatan

Pengawasan

Page 141: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

142

3.6 PROGRAM PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR

3.6.1. Pencapaian Program dan Kegiatan s.d. 2011

Adapun analisis status pencapaian kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan terkait Program Penataan Sistem Manajemen SDM adalah sebagai

berikut.

NO. KEGIATAN URAIAN STATUS

1 Penataan Sistem Rekrutmen

Belum tampak standar alat tes untuk CPNS yang mengukur kompetensi, baru ada terkait dengan potensi dan tes kematangan. Metodologi, alat tes dan pengetesan diserahkan kepada pihak ketiga (vendor). Pedoman orientasi pegawai baru belum ada .

Kuning

2 Analisis Jabatan Telah dilaksanakan analisis jabatan yang menghasilkan informasi jabatan untuk seluruh jabatan struktural dan jabatan fungsional tertentu dan jabatan fungsional umum. Sedang dilakukan Penyempurnaan aplikasi e-Urjab berdasarkan PermenPAN dan RB No. 33 Tahun 2011 dan PerKa BKN No. 12 Tahun 2011 serta pelatihan Analisis Jabatan pada April 2011 telah menghasilkan informasi jabatan dan peta jabatan yang sudah diverifikasi MenPAN dan RB serta BKN. Informasi jabatan yang ada dalam aplikasi akan disesuaikan dengan format terbaru hasil pelatihan Analisis Jabatan namun tidak merubah substansi secara keseluruhan.

Hijau

3 Evaluasi Jabatan Sudah dilakukan evaluasi jabatan yang menghasilkan peringkat dan harga jabatan untuk jabatan struktural dan fungsional di Kementerian Kesehatan dan disetujui oleh MENPAN dan BKN.

Hijau

Page 142: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

143

NO. KEGIATAN URAIAN STATUS

(terlampir)

4 Standar Kompetensi Jabatan

Belum ada standar kompetensi jabatan. Kamus standar kompetensi dasar dan bidang baru akan dibuat 2012. Sudah ada draft pedoman penyusunan standar kompetensi jabatan.

Kuning

5 Assessment Individu Berdasarkan Kompetensi

Sudah ada tempat untuk assessment centre. Mekanisme dan pelaksanaan competency assessment untuk berbagai jabatan di Kemkes sedang dalam proses penyempurnaan. Sarana sudah ada namun perlu distandarkan. Program sertifikasi Assessor sudah dilakukan.

Kuning

6 Penerapan Sistem Penilaian Kinerja Individu

Sistem Penilaian Kinerja masih menggunakan DP III Hasil penilaian kinerja belum dikaitkan dengan pengembangan individU dan promosi/mutasi. Mulai di 2012 disusun draft Sistem Penilaian Kinerja yang terintegerasi dengan hasil kerja dalam analisis jabatan

Merah

7 Pembangunan / Pengembangan Database Pegawai

Sudah ada sistem database pegawai, tetapi belum terintegrasi dengan lengkap (belum mencakup transaksional HR proses) dan baru ada keterkaitan dengan diklat dan jenjang karir, penghargaan dan kedisiplinan.

Kuning

8 Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berbasis Kompetensi

Proses analisis kebutuhan pelatihannya masih belum dikaitkan dengan hasil assessment dan penilaian kinerja. Perlu penyempurnaan sistem evaluasi hasil pelatihan. Perlu penyempurnaan modul pelatihan berbasis kompetensi.

Kuning

Page 143: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

144

NO. KEGIATAN URAIAN STATUS

Sudah ada metodologi penyusunan diklat berbasis kompetensi.

Tabel 3.41 Pencapaian dan Status Kegiatan dalam

Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Keterangan:

• Status ‘Hijau’ berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai

dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program

dan kegiatan reformasi birokrasi

• Status “Kuning” berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau

sedang dilaksanakan

• Status “Merah” berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan

dilaksanakan.

Manfaat yang Dirasakan atas Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi

Saat Ini

Pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi yang dilakukan telah memberikan

beberapa manfaat yang dirasakan sebagai berikut.

NO NAMA

KEGIATAN

MANFAAT YANG

DIRASAKAN

1. Analisis Jabatan Tersedianya peta jabatan dan informasi jabatan

yang berisi identitas jabatan, uraian jabatan dan

syarat jabatan untuk pejabat struktural dan

fungsional di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Selanjutnya peta jabatan dan informasi jabatan

dapat digunakan sebagai bahan penataan

kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian.

2. Evaluasi Jabatan Tersedianya peringkat dan harga setiap jabatan baik

yang struktural maupun fungsional untuk

penentuan besaran tunjangan kinerja. Dengan

diketahuinya kelas dan harga masing-masing

jabatan diharapkan setiap pegawai dapat

berkontribusi untuk organisasi sesuai tugas dan

Page 144: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

145

NO NAMA

KEGIATAN

MANFAAT YANG

DIRASAKAN

tanggung jawabnya (kelas dan harga jabatannya)

dan tidak ada lagi pelaksanaan tugas yang tumpang

tindih karena masing-masing jabatan sudah ada

tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Tabel 3.42 Manfaat yang Dirasakan dari Pelaksanaan

Kegiatan Reformasi Briokrasi dalam Program Penataan

Sistem Manajemen SDM Aparatur

3.6.2. Rencana Kegiatan

Berdasarkan hasil Analisis Status Kegiatan pada Area SDM Aparatur maka dapat

diketahui bahwa beberapa kegiatan Reformasi Birokrasi terkait area SDM

Aparatur yang masih berstatus kuning dan merah, yang berarti berbagai kegiatan

tersebut masih berlangsung atau sedang berjalan. Karena itu, maka pada Road

Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tahun 2011 sampai 2014 ini

sedang dan akan disusun rencana kegiatan tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Penataan Sistem Rekrutmen pegawai

2. Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan

3. Assessment Individu berdasarkan Kompetensi

4. Penerapan Sistem Penilaian Kinerja Individu

5. Pembangunan/ Pengembangan database pegawai

6. Pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis

kompetensi

7. Pengembangan Pola Karir

Page 145: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

146

3.6.3. Kriteria Keberhasilan

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

Penataan Sistem

Rekrutmen pegawai

Terumuskan sistem seleksi

(seleksi administrasi, tes

tertulis, wawancara, tes

psikologi, sistem penilaian, dll).

Tersedianya sistem seleksi

dengan menuju pada

penerapan sistem online.

Tersusunnya program orientasi

pegawai baru untuk

Kementerian Kesehatan.

Diperolehnya para pegawai

baru maupun yang sedang

berkarir yang memiliki

tingkat kompetensi yang

dipersyaratkan oleh

jabatan.

Penyusunan Standar

Kompetensi Jabatan

Tersedianya Standar

Kompetensi bagi seluruh

Jabatan di lingkungan

Kementerian Kesehatan.

Tersusunnya sistem standar

kompetensi jabatan di

database (online).

Tersedianya profil

kompetensi untuk masing-

masing jabatan di dalam

organisasi.

Assessment Individu

berdasarkan

Kompetensi

Tersedianya informasi peta

profil kompetensi individu

secara komprehensif dan

akurat.

Tersedianya informasi profil

kompetensi individu secara

komprehensif dan akurat.

Penerapan Sistem

Penilaian Kinerja

Individu

Tersedianya sistem pengukuran

kinerja individu yang obyektif,

transparan dan akuntabel.

Terwujudnya sistem penilaian

kinerja individu yang objektif,

transparan dan akuntabel.

Pembangunan/

Pengembangan

database pegawai

Tersedianya sistem Aplikasi

Online yang terintegrasi

sehingga tersedia data yang

akurat, up-dated dan mampu

memberikan informasi sesuai

kebutuhan organisasi.

Berjalannya sistem informasi

pegawai yang objektif,

transparan dan akuntabel.

Pengembangan

pendidikan dan

pelatihan pegawai

berbasis kompetensi

Tersusunnya program Diklat

berbasis kompetensi secara

optimal dan berdasarkan pada

hasil assessment/kebutuhan

untuk mengurangi kesenjangan

Berjalannya sistem

pendidikan dan pelatihan

pegawai yang mengurangi

kesenjangan antara

kompetensi yang dimiliki oleh

Page 146: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

147

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

kompetensi pegawai. seorang pegawai dan

kompetensi yang

dipersyaratkan oleh jabatan.

Pengembangan Pola

Karir

Tersusunnya pola karir untuk

Kementerian Kesehatan.

Berjalannya pengembangan

karir yang efektif dan optimal

bagi jajaran Kementerian

Kesehatan.

Tabel 3.43 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Sasaran Pencapaian yang Realistis

Sasaran pencapaian yang realistis dari setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam area perubahan Sistem Manajemen SDM Aparatur adalah sebagai berikut.

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

1. Penataan

Sistem

Rekrutmen

pegawai

Pengembanga

n dan

penyempurna

an system

rekrutmen

online

Draft

pola

orienta

si

pegaw

ai baru

Penerapan

alat tes

berbasis

kompetensi

Finalisasi

dan

Sosialisasi

pola

orientasi

pegawai

baru

Pelaksanaan

pola orientasi

pegawai baru

2. Penyusunan

Standar

Kompetensi

Jabatan

Telah

tersedianya

draft

kompetensi

Tersedianya

kamus

kompetensi

jabatan

Tersedianya

kamus

kompetensi

jabatan

Tersedianya

standar

kometensi

seluruh

Page 147: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

148

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

jabatan

stuktural

fungsional

jabatan di

lingkungan

Kementerian

Kesehatan

3. Assessment

Individu

berdasarkan

Kompetensi

Pelatihan

anggota Unit

Pelaksana

Assessment

SDM

(sertifikasi

assessor)

Penyusunan

metode

assessment

kompetensi

teknis dan

manajerial

Pembangunan

system

aplikasi

database hasil

assessment

(Human asset

value

mapping)

peta profil

kompetensi

individu di

lingkungan

kementerian

Kesehatan

4. Penerapan

Sistem Penilaian

Kinerja Individu

Analisis

persiapan

untuk

pembuatan

aplikasi

Pembuatan

aplikasi

Sistem

Penilaian

Kinerja

Individu

yang

terintegrasi

dengan

berbagai

aplikasi

kepegawaian

Sosialisasi

penggunaan

aplikasi

kepada

seluruh

pegawai di

lingkungan

Kementerian

Kesehatan

Setiap

pegawai di

Kementerian

Kesehatan

sudah dapat

menggunakan

aplikasi ini

secara online

dan menjadi

pertanggunja

waban kinerja

pegawai

secara

individu

5. Pembangunan/

Pengembangan

database

pegawai

Pembangunan

Aplikasi E-

Urjab

Pembangun

an aplikasi

Analisis

Jabatan dan

Sistem

Penilaian

Kinerja

pegawai

Pengembanga

n riwayat

kompetensi

pegawai

(jabatan

structural)

Absen

elektronik

Pengembanga

n riwayat

kompetensi

fungsional

(seluruh

pegawai)

Page 148: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

149

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

6. Pengembangan

pendidikan dan

pelatihan

pegawai

berbasis

kompetensi

Tersusunnya

draft

pedoman

Diklat pegawai

berbasis

kompetensi

Tersedianya

pedoman

Diklat

pegawai

berbasis

kompetensi

Pengembanga

n kurikulum

dan modul

diklat sesuai

dengan

kebutuhan

Pengembanga

n kurikulum

dan modul

diklat sesuai

dengan

kebutuhan

7 Pengembangan

Pola Karir

Tersusunnya

Draft pola

karir untuk

pegawai

kementerian

kesehatan

Tersusunnya

pola karir

untuk

pegawai

kementerian

kesehatan

Sosialisasi

mekanisme

pola karir

kepada

seluruh

pegawai

kementerian

kesehatan

Penerapan

dan

pelaksanaan

pola karir di

lingkungan

Kementerian

Kesehatan

Tabel 3.44 Sasaran Pencapaian Kegiatan yang Realistis

dalam Program Penataan Sistem Manajemen SDM

Aparatur

3.6.4. Agenda Prioritas

Selaras dengan paparan pada butir 3.6.2 tentang Rencana Kegiatan, maka kegiatan

prioritas dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014 terkait

Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur adalah sebagai berikut.

NO AGENDA

PRIORITAS PERTIMBANGAN

1 Penerapan sistem

penilaian kinerja pegawai

(penilaian kinerja pegawai menjadi transparan

dan obyektif)

setiap pegawai mempunyai target kinerja dan

tanggungjawab atas apa yang dikerjakan sesuai

tugas dan fungsinya di organisasi.

Sebagai dasar pemberian Reward & Punishment

termasuk untuk Promosi/rotasi dan Diklat.

Page 149: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

150

NO AGENDA

PRIORITAS PERTIMBANGAN

Sehingga pegawai terpacu untuk terus

meningkatkan kinerja

2 Penyusunan standar

kompetensi jabatan

Agar ada kejelasan dan ketegasan tentang

standar kompetensi yang diperlukan untuk

setiap jabatan/posisi di Kementerian Kesehatan

sehigga tiap orang punya kesempatan untuk

menduduki jabatan/posisi tersebut.

Agar proses pengangkatan pejabat dan pegawai

dapat disesuaikan dengan kompetensi yang

dibutuhkan untuk jabatan dan posisi yang akan

diisi.

Sebagai dasar untuk perencanaan kebutuhan

pegawai sesuai kompetensi yang diperlukan

dalam menjalankan tugas organisasi

TNA bagi pegawai yang menduduki jabatan

tertentu dapat dilakukan lebih akurat setelah

dibandingkan dengan kompetensi individu yang

bersangkutan

Tabel 3.45 Agenda Prioritas dalam Program Penataan

Sistem Manajemen SDM Aparatur

Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah

ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:

NO NAMA KEGIATAN

AGENDA PRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

1 Penyusunan standar

kompetensi jabatan

Penyusunan kamus kompetensi jabatan

Penyusunan standar kompetensi

Penyusunan standar kompetensi bidang/teknis

2 Penerapan Sistem

Penilaian Kinerja Pegawai

(SKP)

Penyelesaian (penyempurnaan) aplikasi

Sosialisasi penggunaan aplikasi SKP

uji coba pada beberapa Satker percontohan

Tabel 3.46 Langkah-langlah Pelaksanaan Kegiatan dalam

Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Page 150: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

151

Selain kegiatan prioritas di tahun 2012-2014 diatas, ada beberapa kegiatan lainnya

yang disarankan untuk dilakukan pada periode reformasi birokrasi selanjutnya,

yaitu :

Penyusunan kurikulum diklat yang berbasis kompetensi inti.

Penyusunan modul diklat yang berbasis kompetensi inti.

Penyusunan kurikulum diklat yang berbasis kompetensi teknis.

Penyusunan modul diklat yang berbasis kompetensi teknis.

Pembangunan infrastructure untuk kegiatan assessment centre.

Pelatihan bersertifikasi untuk pegawai yang menjalankan fungsi

assessment centre.

3.6.5. Waktu Pelaksanaan, Tahapan Kerja, Penanggung Jawab dan

Rencana Anggaran

Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang

dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut:

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Penataan Sistem

Rekrutmen

pegawai

- 8.253.000.000 8.253.000.000 8.253.000.000

2. Penyusunan

Standar

Kompetensi

Jabatan

- 610.995.000 639.770.000 658.995.000

3. Assessment

Individu

berdasarkan

Kompetensi

180.000.000 865.364.000 895.364.000 1.085.364.000

Page 151: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

152

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

4. Penerapan Sistem

Penilaian Kinerja

Individu

- 1.044.275.000 580.375.000 561.385.000

5. Pembangunan/

Pengembangan

database pegawai

132.700.000 787.750.000 557.750.000 459.750.000

6. Pengembangan

pendidikan dan

pelatihan pegawai

berbasis

kompetensi

53.094.562.99

4 62.334.689.093 73.619.809.911 88.343.771.894

7 Pengembangan

Pola Karir 420.690.000 420.690.000 420.690.000 -

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

53.827.952.99

4 74.316.763.093 84.966.758.911 99.362.265.894

312.473.740.892

Tabel 3.47 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran yang dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan terkait dengan adanya pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi dalam

area perubahan/program Sistem Manajemen SDM Aparatur adalah sebagai

berikut:

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Penataan Sistem

Rekrutmen

pegawai

Perubahan

mekanisme dari

manual menjadi

online

Adanya

pengurangan

anggaran untuk

pengadaan ATK,

berkurangnya

Perlu kesepakatan

besaran anggaran

dasar tahun 2013.

Page 152: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

153

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

potensi terjadinya

KKN.

2. Penyusunan

Standar

Kompetensi

Jabatan

(tidak diperlukan

diklat Diklat

Karena dapat

menunjuk pejabat

yang sesuai

dengan

kompetensinya)

(Rekrutmen

pegawai sesuai

kompetensi yang

dibutuhkan

organisasi (lebih

sedikti))

pengurangan

biaya rekrutmen)

(pengurangan

pembayaran gaji)

(Pengurangan

anggaran diklat)

Rp. 91 milyar

(asumsi rekrutmen

pegawai dikurangi

menjadi 1000

orang dari 4000)*

3. Assessment

Individu

berdasarkan

Kompetensi

Membuat peta

kompetensi

pegawai

Memudahkan

dalam

pelaksanaan pola

rotasi dan promosi

pegawai

4. Penerapan Sistem

Penilaian Kinerja

Individu

Penerapan Sistem

penilaian kinerja

pegawai (SKP)

Memudahkan

perhitungan

tunjangan kinerja

Penilaian kinerja

lebih transparan

dan objektif

5. Pembangunan/

Pengembangan

database pegawai

Mengintegrasikan

system

pengelolaan data

kepegawaian

Manajemen SDM

Aparatur tertata

lebih baik

6. Pengembangan

pendidikan dan

pelatihan pegawai

berbasis

kompetensi

TNA berdasarkan

peta kompetensi

individu

Peningkatan

kompetensi para

pejabat

Penghematan

biaya diklat

Page 153: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

154

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

7 Pengembangan

Pola Karir

Penerapan alur

karir

Penempatan

sesuai dengan

kompetensi

Peningkatan

kinerja organisasi

Tabel 3.48 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan Sistem

Manajemen SDM Aparatur

Page 154: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

155

3.7 PROGRAM MANAJEMEN PERUBAHAN

3.7.1. Pencapaian Program dan Kegiatan s.d. 2011

Adapun analisis status pencapaian kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan terkait Program Manajemen Perubahan adalah sebagai berikut.

NO. KEGIATAN PADA

AREA PERUBAHAN DESKRIPSI KEADAAN

STATUS

1 Pembentukan Tim

Manajemen Perubahan

Tim telah dibentuk Hijau

2 Penyusunan Strategi

Manajemen Perubahan

dan Strategi Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan telah

disusun dan Strategi Komunikasi sedang

dalam proses penyempurnaan.

Kuning

3 Sosialisasi dan Internalisasi

Manajemen Perubahan

dalam rangka Reformasi

Birokrasi

Sosialisasi dan Internalisasi dilakukan

berdasarkan inisiatif masing-masing

Unit. Kuning

Tabel 3.49 Pencapaian dan Status Kegiatan dalam

Program Manajemen Perubahan

Keterangan:

• Status ‘Hijau’ berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai

dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program

dan kegiatan reformasi birokrasi

• Status “Kuning” berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau

sedang dilaksanakan

• Status “Merah” berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan

dilaksanakan.

Manfaat yang Dirasakan atas Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi

Saat Ini

Pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi yang dilakukan telah memberikan

beberapa manfaat yang dirasakan oleh internal kementerian seperti.

Page 155: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

156

NO NAMA

KEGIATAN

MANFAAT YANG

DIRASAKAN

1. Pembentukan Tim

Manajemen Perubahan

a. Memudahkan koordinasi antar Pokja dalam

Tim Reformasi Birokrasi

b. Memudahkan sosialisasi dan internalisasi

Reformasi Birokrasi di Lingkungan

Kementerian Kesehatan

c. Memastikan rencana dan pelaksanaan

perubahan sesuai yang ditetapkan

(perubahan pola pikir, cara kerja dan budaya

kerja)

Tabel 3.50 Manfaat yang Dirasakan dari Pelaksanaan

Kegiatan Reformasi Briokrasi dalam Program Manajemen

Perubahan

3.7.2. Rencana Kegiatan

Berdasarkan hasil Analisis Status Kegiatan pada Area Perubahan Pola Pikir dan

Budaya Kerja (Manajemen Perubahan), maka dapat diketahui bahwa ada beberapa

kegiatan Reformasi Birokrasi terkait area perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja

(Manajemen Perubahan) yang masih bersatus kuning dan merah, yang berarti

berbagai kegiatan tersebut masih berlangsung atau sedang berjalan maupun

belum atau akan dilaksanakan. Karena itu, maka pada Road Map Reformasi

Birokrasi Kementerian Kesehatan tahun 2012 samapai 2014 ini akan disusun

rencana kegiatan tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Pembentukan Tim AdHoc Manajemen Perubahan.

2. Penyusunan Pedoman Manajemen Perubahan

3. Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam Rangka

Reformasi Birokrasi

4. Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif,

Efektif, Bersih)

5. Penyusunan “Code of Conduct” Kementerian Kesehatan

Page 156: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

157

6. Penyusunan “Delegation of Authority” di Kementerian Kesehatan

7. Pemutakhiran mekanisme “reward & punishment” untuk meningkatkan

disiplin pegawai, termasuk proses pengawasannya

3.7.3. Kriteria Keberhasilan

Adapun kriteria keberhasilan dari pelaksanaan rencana kegiatan Reformasi

Birokrasi terkait Area Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja (Manajemen

Perubahan) Kementerian Kesehatan adalah:

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Pembentukan Tim

AdHoc Manajemen

Perubahan

1. Tersedianya

pedoman

pembentukan tim

AdHoc

2. Tersedianya jadwal

kegiatan tim AdHoc

Berfungsinya Tim AdHoc

Manajemen Perubahan

dalam melaksanakan

strategi komunikasi untuk

setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi

2. Penyusunan

Pedoman

Manajemen

Perubahan

Tersusunnya Pedoman

Manajemen Perubahan

Kementerian.

Digunakannya Pedoman

Manajemen Perubahan

untuk melaksanakan

perubahan.

3. Sosialisasi dan

Internalisasi

Manajemen

Perubahan dalam

Rangka Reformasi

Birokrasi

1. Terbentuknya tim

sosialisasi dan

internalisasi

2. Tesusunnya jadwal

kegiatan dan evaluasi

kegiatan

Peningkatan pengetahuan

dan pemahaman

reformasi birokrasi di

Lingkungan Kementerian

Kesehatan

4. Penjabaran Nilai-

nilai Budaya

Organisasi (Pro-

Poor, Inklusif,

Responsif, Efektif,

Bersih)

1. Tersusunnya nilai Budaya

Organisasi Kementerian

dan pedoman penerapan

Penerapan nilai-nilai

Kementerian Kesehatan

dalam budaya kerja

Page 157: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

158

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

5. Penyusunan “Code

of Conduct”

Kementerian

Kesehatan

1. Tersusunnya nilai “Code of

Conduct” Kementerian

dan pedoman penerapan

2. Tersusunnya jadwal

sosialisasi

Penerapan “Code of

Conduct” dengan tepat dan

menyeluruh di

Kementerian termasuk UPT

6. Penyusunan

“Delegation of

Authority” di

Kementerian

Kesehatan

1. Adanya pedoman

“Delegation of Authority”

yang menjadi pedoman

bagi seluruh jajaran dalam

pelaksanaan tugas dan

fungsi

Penerapan “Delegation of

Authority” secara tepat dan

terarah

7. Pemutakhiran

mekanisme

“reward &

punishment” untuk

meningkatkan

disiplin pegawai,

termasuk proses

pengawasannya

1. Tersusunnya pedoman

peraturan dan sistem

“reward and punishment”

Penerapan mekanisme

‘reward and punishment”.

Tabel 3.51 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Manajemen Perubahan

Sasaran Pencapaian yang Realistis

Berikut akan dipaparkan mengenai tahapan pencapaian sasaran per tahun dalam

kegiatan pokja Manajemen Perubahan:

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

1. Pembentukan Tim

AdHoc

Manajemen

Perubahan

Tersusunnya

draft Tim

Adhoc

Manajemen

Diterbitkanny

a SK Tim

Assessor dan

Oembangun

Page 158: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

159

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

Perubahan Integritas

(UPbI) serta

Tim Agen

Perubahan

(Agent of

Change)

2. Penyusunan

Pedoman

Manajemen

Perubahan

Tersusunnya

draft awal

pedoman

Manajemen

Perubahan

Tersusunny

a final

pedoman

Manajemen

Perubahan

Tersusunnya

pengembangan

pedoman

Manajemen

Perubahan

Tersusunnya

pengembangan

pedoman

Manajemen

Perubahan

3. Sosialisasi dan

Internalisasi

Manajemen

Perubahan dalam

Rangka Reformasi

Birokrasi.

Tersusunnya

bahan rencana

sosialisasi

Dilaksanakann

ya sosialisasi

dan

internalisasi

Manajemen

Perubahan

dalam Rangka

Reformasi

Birokrasi

Dilaksanakanny

a sosialisasi dan

internalisasi

Manajemen

Perubahan

dalam Rangka

Reformasi

Birokrasi

Dilaksanakanny

a sosialisasi dan

internalisasi

Manajemen

Perubahan

dalam Rangka

Reformasi

Birokrasi

4. Penjabaran Nilai-

nilai Budaya

Organisasi (Pro-

Poor, Inklusif,

Responsif, Efektif,

Bersih)

Tersusunnya

konsep

Penjabaran

Nilai-nilai

Budaya

Organisasi (Pro-

Poor, Inklusif,

Responsif,

Efektif, Bersih)

Tersusunnya

rencana dan

pelaksanaan

Penjabaran

Nilai-nilai

Budaya

Organisasi

(Pro-Poor,

Inklusif,

Responsif,

Efektif,

Bersih)

Pelaksanaan

Penjabaran

Nilai-nilai

Budaya

Organisasi (Pro-

Poor, Inklusif,

Responsif,

Efektif, Bersih)

Pelaksanaan

dan Evaluasi

Penjabaran

Nilai-nilai

Budaya

Organisasi (Pro-

Poor, Inklusif,

Responsif,

Efektif, Bersih)

5. Penyusunan

“Code of

Conduct”

Kementerian

Kesehatan

Tersusunnya

draft “Code of

Conduct”

Kementerian

Kesehatan

Penetapan,

sosialisasi dan

pelaksanaan

“Code of

Conduct”

Kementerian

Kesehatan

Pelaksanaan

dan

Pengembangan

“Code of

Conduct”

Kementerian

Kesehatan

Pelaksanaan

dan evaluasi

“Code of

Conduct”

Kementerian

Kesehatan

Page 159: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

160

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

6. Penyusunan

“Delegation of

Authority” di

Kementerian

Kesehatan.

Tersusunnya

draft

“Delegation of

Authority” di

Kementerian

Kesehatan.

Penetapan,

sosialisasi dan

pelaksanaan

“Delegation of

Authority” di

Kementerian

Kesehatan.

Pelaksanaan

dan

Pengembangan

“Delegation of

Authority” di

Kementerian

Kesehatan.

Pelaksanaan

dan evaluasi

“Delegation of

Authority” di

Kementerian

Kesehatan.

7 Pemutakhiran

mekanisme

“reward &

punishment”

untuk

meningkatkan

disiplin pegawai,

termasuk proses

pengawasannya.

Inventarisasi

peraturan

terkait “reward

& punishment”

1. UU 43 1999

2. PP 53 2010

3. PP 46 2011

Penyusunan

dan

pengembanga

n

1. Sistem

kinerja

2. Pola karir

dan pola

rotasi

Penerapan

dasar untuk

reward &

Punishment

1. Sistem

kinerja

2. Pola karir

dan pola

rotasi

Pelaksanaan

reward dan

punishment

Tabel 3.52 Sasaran Pencapaian Kegiatan yang Realistis

dalam Program Manajemen Perubahan

3.7.4. Agenda Prioritas

Selaras dengan paparan pada butir 3.7.2 tentang Rencana Kegiatan, maka kegiatan

prioritas dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014 terkait

Program Manajemen Perubahan adalah sebagai berikut.

NO AGENDA

PRIORITAS PERTIMBANGAN

1 Disiplin Pegawai masih

kurang

Disiplin pegawai merupakan salah satu hal yang

penting sebagai indikator kinerja organisasi dalam

melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik

2 Penjabaran Nilai-nilai

Budaya Organisasi (Pro-

Poor, Inklusif, Responsif,

Efektif, Bersih)

Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi merupakan

norma dasar untuk lebih meningkatkan kualitas pola

pikir, cara kerja dan budaya kerja di Kementerian

Kesehatan

Page 160: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

161

Tabel 3.53 Agenda Prioritas dalam Program Manajemen

Perubahan

Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah

ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:

NO NAMA KEGIATAN

AGENDA PRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

1 Disiplin pegawai masih

kurang

a. Sosialisasi peraturan pemerintah tentang

disiplin pegawai

b. Pemberlakuan sistem absensi dengan elektronik

c. Penerapan “code of conduct”

d. Penerapan “reward and punishment”

2 Penjabaran Nilai-nilai

Budaya Organisasi (Pro-

Poor, Inklusif, Responsif,

Efektif, Bersih)

a. Rapat Pembahasan Draft awal Penjabaran Nilai-

nilai Budaya Organisasi di Lingkungan Pokja I RB

b. Pembahasan draft Penjabaran Nilai-nilai Budaya

Organisasi antar Pokja RB di Kemenkes

c. Finalisasi, sosialisasi dan implementasi

Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi

d. Evaluasi implementasi Penjabaran Nilai-nilai

Budaya Organisasi

Tabel 3.54 Langkah-langlah Pelaksanaan Kegiatan dalam

Program Manajemen Perubahan

3.7.5. Waktu Pelaksanaan, Tahapan Kerja, Penanggung Jawab dan

Rencana Anggaran

Adapun Waktu Pelaksanaan, Tahapan Kerja, Penaggung Jawab dan Rencana

Angaran dari setiap kegiatan dalam Program Manajemen Perubahan di

Kementerian Kesehatan akan disajikan dalam Lampiran.

Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang

dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan untuk Area Perubahan/Program Pola Pikir dan Budaya

Kerja (Manajemen Perubahan) adalah sebagai berikut.

Page 161: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

162

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Pembentukan Tim

AdHoc

Manajemen

Perubahan

- 904.575.000 1.185.000.000 1.405.000.000

2. Penyusunan

Pedoman

Manajemen

Perubahan

- 991.227.000 1.140.000.000 1.305.000.000

3. Sosialisasi dan

Internalisasi

Manajemen

Perubahan dalam

Rangka Reformasi

Birokrasi.

- 795.571.000 935.000.000 1.090.000.000

4. Penjabaran Nilai-

nilai Budaya

Organisasi (Pro-

Poor, Inklusif,

Responsif, Efektif,

Bersih)

- 1.800.000.00

0 250.000.000 -

5. Penyusunan

“Code of

Conduct”

Kementerian

Kesehatan

- 400.000.000 950.000.000 -

6. Penyusunan

“Delegation of

Authority” di

Kementerian

Kesehatan.

- - 1.900.000.000 -

7 Pemutakhiran

mekanisme

“reward &

punishment”

untuk

meningkatkan

disiplin pegawai,

termasuk proses

pengawasannya.

- 1.650.000.000 - -

Page 162: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

163

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

- 6.541.373.000 6.360.000.000 3.800.000.000

16.701.373.000

Tabel 3.55 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Manajemen perubahan

Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran yang dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan terkait dengan adanya pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi dalam

area perubahan Manajemen Perubahan adalah sebagai berikut:

Mekanisme Efisiensi : terkait dampak penghematan dari proses untuk

melakukan efisiensi anggaran

Penghematan yang diperoleh : terkait dampak penghematan dari output

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Pembentukan Tim

AdHoc Manajemen

Perubahan

a. Rapat

koordinasi

pembentukan

tim

b. Penentuan

kriteria

c. Pemilihan

anggota tim

d. Penetapan SK

tim Adhoc

Terbentuknya tim

yang dapat

membantu

mempermudah

kerja tim reformasi

birokrasi

Pelaksanaan

sosialisasi dan

internalisasi RB lebih

efektif dan efisien

2. Penyusunan

Pedoman

Manajemen

Perubahan

a. Rapat

koordinasi tim

MP

b. Pengumpulan

bahan

c. Penyusunan

Pelaksanaan

Manajemen

Perubahan lebih

terstruktur.

Pelaksanaan

perubahan lebih

efektif dan efisien

Page 163: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

164

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

draft

d. Pembahasan

draft pedoman

MP

e. Penetapan

Pedoman

f. Pencetakan

pedoman MP

g. Sosialisasi

Pedoman MP

3. Sosialisasi dan

Internalisasi

Manajemen

Perubahan dalam

Rangka Reformasi

Birokrasi.

a. Rapat

koordinasi

b. Pengumpulan

bahan

c. Penyusunan

bahan sosialisasi

d. Pembahasan

strategi

sosialisasi

e. Sosialisasi

Adanya pemahaman

tentang perubahan

dalam Reformasi

Birokrasi

Rendahnya resistensi

yang terjadi dalam

pelaksanaan

reformasi birokrasi

4. Penjabaran Nilai-

nilai Budaya

Organisasi (Pro-Poor,

Inklusif, Responsif,

Efektif, Bersih)

a. Rapat

koordinasi

b. Pengumpulan

bahan

c. Penyusunan

draft

penjabaran

nilai-nilai

d. Pembahasan

draft

penjabaran

nilai-nilai

e. Penetapan

penjabaran

nilai-nilai

f. Pencetakan

penjabaran

nilai-nilai

g. Sosialisasi

penjabaran

nilai-nilai

Perubahan sikap dan

perilaku

205,293,227,717.95*

)

Page 164: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

165

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

5. Penyusunan “Code

of Conduct”

Kementerian

Kesehatan

a. Rapat

koordinasi

b. Pengumpulan

bahan

c. Penyusunan

draft “Code of

Conduct”

d. Pembahasan

draft “Code of

Conduct”

e. Penetapan

“Code of

Conduct”

f. Pencetakan

“Code of

Conduct”

g. Sosialisasi

penjabaran

nilai-nilai

Peningkatan disiplin

pegawai

10,602,150,000**)

6. Penyusunan

“Delegation of

Authority” di

Kementerian

Kesehatan.

a. Rapat

koordinasi

b. Pengumpulan

bahan

c. Penyusunan

draft

“Delegation of

Authority”

d. Pembahasan

draft

“Delegation of

Authority”

e. Penetapan

“Delegation of

Authority”

Pencetakan

“Delegation of

Authority”

f. Sosialisasi

“Delegation of

Authority”

Adanya kejelasan

dalam

pendelegasaian

wewenang

Pelaksanaan

wewenang kebijakan

lebih efektif dan

efisien

Page 165: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

166

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

7 Pemutakhiran

mekanisme “reward

& punishment”

untuk meningkatkan

disiplin pegawai,

termasuk proses

pengawasannya.

Pemberian reward

dan punishment

didasarkan atas

prestasi kerja

pegawai

Peningkatan kinerja

organisasi yang

disebabkan

tingginya prestasi

kerja pegawai

1,179,380,944,000**

*)

Tabel 3.56 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Manajemen

Perubahan

Keterangan :

* = diukur berdasarkan temuan hasil audit APF

** = Diperoleh dari estimasi 30% x 5437 x 2,5 jam x 5 hari x 52 minggu x Rp. 10.000

( 30% asumsi pegawai yang terlambat X jumlah pegawai kemkes pusat X asumsi

jumlah jam terlambat X 5 hari kerja X jumlah minggu dalam 1 tahun X standar

uang lembur golongan I )

*** = 30% x Rp. 3.931.269.812.000 (belanja pegawai)

Belanja pegawai akibat righsizing (organisasi yg tepat dengan jabatan dan jumlah

pegawai yang tepat)

Page 166: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

167

3.8 PROGRAM PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI

3.8.1. Pencapaian Program dan Kegiatan s.d. 2011

Adapun analisis status pencapaian kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan terkait Program Penataan dan Penguatan Organisasi adalah sebagai

berikut.

NO. KEGIATAN PADA

AREA PERUBAHAN DESKRIPSI KEADAAN

STATUS

1 Restrukturisasi/Penataan

tugas dan fungsi unit kerja

pada Kementerian

Kesehatan.

Sudah ada peta tugas dan fungsi serta

pemetaan kewenangan yang dituangkan

dalam Peraturan Menteri Kesehatan

No.1144/MENKES/PER/VIII/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan. Namun,

kegiatan restrukturisasi berdasarkan

evaluasi organisasi, proses bisnis dan

analisis beban kerja belum dilaksanakan

untuk menjamin tepat fungsi dan tepat

ukuran.

Kuning

2 Penguatan unit kerja

menangani fungsi

organisasi , tatalaksana,

pelayanan publik,

kepegawaian dan diklat.

Berbagai kegiatan untuk menguatkan

unit kerja yang menangani fungsi

organisasi, tatalaksana, pelayanan

publik, kepegawaian dan diklat sedang

berjalan di setiap unit secara

independen. Rencana penguatan unit

yang terintegrasi sedang dalam proses

penyusunan.

Kuning

Tabel 3.57 Pencapaian dan Status Kegiatan dalam

Program Penataan dan Penguatan Organisasi

Keterangan:

• Status ‘Hijau’ berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai

dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program

dan kegiatan reformasi birokrasi

• Status “Kuning” berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau

sedang dilaksanakan

Page 167: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

168

• Status “Merah” berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan

dilaksanakan.

Manfaat yang Dirasakan atas Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi

Saat Ini

Adapun manfaat yang dirasakan/diperoleh dari kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan yang telah dilakukan adalah:

NO NAMA

KEGIATAN

MANFAAT YANG

DIRASAKAN

1. Restrukturisasi/Penataan

tugas dan fungsi unit kerja

pada Kementerian

Kesehatan berdasarkan

evaluasi organisasi, proses

bisnis dan analisis beban

kerja.

- Belum dirasa manfaatnya oleh karena

evaluasinya baru akan dimulai tahun 2012

2. Penguatan unit kerja yang

menangani fungsi

organisasi, tatalaksana,

kepegawaian dan diklat

serta pelayanan publik

pada Kementerian

Kesehatan.

Dengan disusunnya SOP dan pelaksanaan e-gov,

maka :

- pelaksanaan tugas menjadi jelas, transparan,

cepat, terarah dan terukur.

- Meningkatnya kepuasan masyarakat.

- Memudahkan akses masyarakat dalam

mendapatkan informasi bidang kesehatan.

Tabel 3.58 Manfaat yang Dirasakan dari Pelaksanaan

Kegiatan Reformasi Briokrasi dalam Program Penataan

dan Penguatan Organisasi

3.8.2. Rencana Kegiatan

Berdasarkan hasil Analisis Status Kegiatan pada Area Perubahan Organisasi, maka

dapat diketahui bahwa beberapa kegiatan Reformasi Birokrasi terkait area

perubahan Organisasi yang masih berstatus kuning, yang berarti berbagai kegiatan

tersebut masih berlangsung atau sedang berjalan. Karena itu, maka pada Road

Page 168: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

169

Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tahun 2012 sampai 2014 ini akan

disusun rencana kegiatan tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Restrukturisasi/Penataan tugas dan fungsi unit kerja pada Kementerian

Kesehatan berdasarkan evaluasi organisasi, proses bisnis dan analisis

beban kerja.

2. Penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana,

kepegawaian dan diklat serta pelayanan publik pada Kementerian

Kesehatan.

3. Penguatan unit kerja yang menangani fungsi pelayanan publik pada

Kementerian Kesehatan.

3.8.3. Kriteria Keberhasilan

Adapun kriteria keberhasilan dari pelaksanaan rencana kegiatan Reformasi

Birokrasi terkait Area Perubahan Organisasi Kementerian Kesehatan adalah:

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Restrukturisasi/Pen

ataan tugas dan

fungsi unit kerja

pada Kementerian

Kesehatan

berdasarkan

evaluasi organisasi,

proses bisnis dan

analisis beban

kerja.

1. Tersedianya peta

tugas dan fungsi

serta kewenangan

unit kerja yang

tepat fungsi dan

tepat ukuran (right

sizing), yang disusun

berdasarkan hasil

evaluasi organisasi

terhadap pedoman

evaluasi tugas dan

fungsi, proses bisnis

dan ABK pada

organisasi

1. Meningkatknya

efisiensi birokrasi pada

Kementerian

Kesehatan ( dapat

diukur dengan IKU,

ABK, Indeks Kepuasan

Konsumen/Stakeholde

r)

Page 169: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

170

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

Kementerian

Kesehatan

2. Penguatan unit

kerja yang

menangani

fungsi

organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian

dan diklat serta

pelayanan publik

pada

Kementerian

Kesehatan

1. Terbentuknya unit kerja

yang menangani fungsi

organisasi, tatalaksana,

kepegawaian dan diklat

yang efektif dan mampu

mendukung tercapainya

tujuan dan sasaran

reformasi birokrasi

1. Meningkatknya efisiensi

birokrasi pada

Kementerian Kesehatan

( dapat diukur dengan

IKU, ABK, Indeks

Kepuasan

Konsumen/Stakeholder)

.

3. Penguatan unit

kerja yang

menangani

fungsi pelayanan

publik pada

Kementerian

Kesehatan

1. Terbentuknya unit kerja

yang menangani fungsi

pelayanan publik yang

efektif dan mampu

mendukung tercapainya

tujuan dan sasaran

reformasi birokrasi

1. Meningkatnya jumlah

layanan dan

penyelesaian

permasalahan yang

berhubungan dengan

pelayanan publik

serta meningkatknya

tingkat kepuasan

pelayanan publik .

Tabel 3.59 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Penataan dan Penguatan Organisasi

Sasaran Pencapaian yang Realistis

Sasaran pencapaian yang realistis dari setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam area perubahan Penataan dan Penguatan Organisasi adalah sebagai berikut.

Page 170: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

171

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2011 2012 2013 2014

1. Restrukturisasi

/Penataan tugas

dan fungsi unit

kerja pada

Kementerian

Kesehatan

berdasarkan

evaluasi

organisasi,

analisis proses

bisnis dan analisis

beban kerja.

Telah

tersedianya

Organisasi dan

Tata Kerja

Kementerian

Kesehatan

berdasarkan

Permenkes No

1144/Menkes/

Per/ VIII/2010

1. Tersedianya

pedoman

evaluasi

tugas dan

fungsi pada

Kemkes/UP

T

2. Terlaksanan

ya evaluasi

tugas dan

fungsi

terhadap 4

unit utama

di

lingkungan

Kemkes

Terlaksananya

evaluasi tugas

dan fungsi

terhadap 4 unit

utama di

lingkungan

Kemkes

1. Tersusunnya

peta tugas

dan fungsi

unit kerja di

lingkungan

Kemkes/UPT

2. Tersusunnya

rekomendasi

penataan

Organisasi

dan Tata

Kerja

Kemenkes

2. Penguatan unit

kerja yang

menangani fungsi

organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian dan

diklat serta

pelayanan publik

(yanblik)pada

Kementerian

Kesehatan.

1. Rakon Ortala,

yanpublik,

kepegawaian

dan diklat

2. Peningkatan

kemampuan

SDM Ortala,

yanblik,

kepegawaian

dan diklat

1. Tersusunnya

strategi

penguatan

unit kerja

ortala,

yanblik,

kepegawaia

n dan diklat

2. Rapat

koordinasi

ortala,

yanblik,

kepegawaia

n dan diklat

3. Peningkatan

kemampuan

SDM Ortala,

yanblik,

kepegawaia

n dan diklat

4. Penyediaan

fasilitas

1. Evaluasi unit

kerja Ortala,

yanblik,

kepegawaian

dan diklat

2. Rapat

Koordinasi

Ortala,

yanblik,

kepegawaian

dan diklat

3. Peningkatan

kemampuan

SDM Ortala,

yanblik,

kepegawaian

dan diklat

4. Penyediaan

fasilitas

1. Evaluasi Unit

Kerja Ortala,

yanblik,

kepegawaian

dan diklat

2. Rapat

Koordinasi

Ortala,

yanblik,

kepegawaian

dan diklat

3. Peningkatan

kemampuan

SDM Ortala,

yanblik,

kepegawaian

dan diklat

4. Penyediaan

fasilitas

Tabel 3.60 Sasaran Pencapaian Kegiatan yang Realistis

dalam Program Penataan dan Penguatan Organisasi

Page 171: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

172

3.8.4. Agenda Prioritas

Selaras dengan paparan pada butir 3.8.2 tentang Rencana Kegiatan, maka kegiatan

prioritas dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014 terkait

Program Penataan dan Penguatan Organisasi adalah sebagai berikut.

NO AGENDA

PRIORITAS PERTIMBANGAN

1 Evaluasi Tugas dan Fungsi

Unit Kerja di Lingkungan

Kemenkes/UPT

- Agar didapatkan gambaran organisasi saat ini

sebagai acuan bentuk organisasi Kementerian

Kesehatan yang tepat fungsi dan tepat ukuran.

2 Penguatan unit kerja yang

menangani fungsi

organisasi, tatalaksana,

kepegawaian dan diklat

serta pelayanan publik

pada Kementerian

Kesehatan.

- Agar pelaksanaan tugas di unit kerja yang

menangani fungsi organisasi, tatalaksana,

kepegawaian dan diklat serta pelayanan publik

menjadi lebih efektif dan efisien

Tabel 3.61 Agenda Prioritas Kegiatan dalam Program

Penataan dan Penguatan Organisasi

Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah

ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:

NO NAMA KEGIATAN

AGENDA PRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

1 Evaluasi Tugas dan Fungsi

Unit Kerja di Lingkungan

Kemenkes/UPT

- Penyusunan pedoman evaluasi tugas dan fungsi

- Pelaksanaan evaluasi secara bertahap

- Workshop hasil evaluasi

- Penyusunan peta tugas dan fungsi

2 Penguatan unit kerja yang

menangani fungsi

organisasi, tatalaksana,

kepegawaian dan diklat

serta pelayanan publik

pada Kementerian

Kesehatan.

- Analisis kondisi saat ini

- Penyusunan strategi penguatan unit kerja

- Pelaksanaan penguatan unit kerja

- Monev hasil penguatan unit kerja

Page 172: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

173

Tabel 3.62 Langkah-langlah Pelaksanaan Kegiatan dalam

Program Penataan dan Penguatan Organisasi

3.8.5. Waktu Pelaksanaan, Tahapan Kerja, Penanggung Jawab dan

Rencana Anggaran

Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang

dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan untuk Area Perubahan/Program Penataan dan Penguatan

Organisasi adalah:

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Restrukturisasi/Pe

nataan tugas dan

fungsi unit kerja

pada

Kementerian

Kesehatan

berdasarkan

evaluasi

organisasi, proses

bisnis dan analisis

beban kerja.

89.000.000 4.410.000.000 5.725.000.000 5.730.000.000

2. Penguatan unit

kerja yang mena-

ngani fungsi

organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian dan

diklat pada

Kementerian

Kesehatan.

642.000.000 5.065.057.000 8.325.000.000 8.330.000.000

3. Penguatan unit

kerja yang

menangani fungsi

pelayanan publik

pada

50.000.000 4.160.000.000 13.940.000.000 13.970.000.000

Page 173: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

174

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

Kementerian

Kesehatan.

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

781.000.000 13.635.057.000 27.990.000.000 28.030.000.000

70.436.057.000

Tabel 3.63 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Penataan dan Penguatan Organisasi

Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran yang dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan terkait dengan adanya pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi dalam

area perubahan/program penataan dan penguatan organisasi adalah sebagai

berikut:

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Restrukturisasi/P

enataan tugas

dan fungsi unit

kerja pada

Kementerian

Kesehatan

berdasarkan

evaluasi

organisasi,

proses bisnis dan

analisis beban

1. Melakukan

analisis

terhadap

tugas dan

fungsi unit

kerja dan

menggabung

kan /

merampingk

an struktur /

unit kerja

yang

1. Efisiensi dan

efektifitas

struktur

organisasi

Kemenkes

yang right

sizing

Rp. 20 Milyar

Page 174: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

175

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

kerja. memiliki

beban kerja

rendah

dengan

fungsi yang

mirip

dan/untuk

menghindari

tugas dan

fungsi yang

tumpang

tindih.

2. Melakukan

ABK secara

simultan

untuk unit

kerja yang

serumpun

2. Hasil ABK

terkait

jumlah

kebutuhan

pegawai yang

ideal dapat

menjadi

dasar

penghemata

n biaya

belanja

pegawai

Besaran anggaran

disesuaikan

dengan

perhitungan

Pokja Penguatan

SDM Aparatur

2. Penguatan unit

kerja yang

menangani

fungsi organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian

dan diklat serta

pelayanan publik

pada

Kementerian

Melakukan

analisis terhadap

pelaksanaan

tugas dan fungsi

unit kerja yang

menangani

fungsi organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian,

diklat dan

Efisiensi dan

efektifitas

pelaksanaan

tugas dan fungsi

di unit kerja yang

menangani

fungsi organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian,

diklat dan

Besaran anggaran

disesuaikan

dengan

perhitungan

Pokja Tatalaksana

Page 175: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

176

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

Kesehatan. pelayanan publik pelayanan

publik, dengan

adanya SDM

yang kompeten,

penggunaan

aplikasi secara

on line,

menurangi

penggunaan ATK

dan FC, dll

Tabel 3.64 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan dan

Penguatan Organisasi

Page 176: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

177

3.9 PROGRAM MONITORING DAN EVALUASI

3.9.1. Pencapaian Program dan Kegiatan s.d. 2011

Adapun analisis status pencapaian kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan terkait Program Monitoring dan Evaluasi adalah sebagai berikut.

NO. KEGIATAN URAIAN STATUS

1 Monitoring pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Pada dasarnya, kegiatan Monitoring

pelaksanaan atas setiap kegiatan

Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan telah dilakukan sejak awal

Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan.

Kuning

2 Evaluasi pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Pada dasarnya, kegiatan Evaluasi

pelaksanaan atas setiap kegiatan

Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan telah dilakukan sejak awal

Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan.

Kuning

3 Evaluasi Menyeluruh atas

pelaksanaan setiap

kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Evaluasi Menyeluruh atas

pelaksanaan setiap kegiatan

Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan belum dilakukan karena

kegiatan ini terkait dengan penilaian

lima tahunan yang dilakukan pada

semester 2 tahun 2014

Merah

Tabel 3.65 Pencapaian dan Status Kegiatan dalam

Program Monitoring dan Evaluasi

Keterangan:

• Status ‘Hijau’ berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai

dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program

dan kegiatan reformasi birokrasi

• Status “Kuning” berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau

sedang dilaksanakan

• Status “Merah” berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan

dilaksanakan.

Page 177: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

178

Manfaat yang Dirasakan atas Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi

Saat Ini

Adapun manfaat yang dirasakan/diperoleh dari kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan yang telah/sedang dilakukan (status hijau) adalah belum

ada manfaat yang seutuhnya dapat dirasakan karena kegiatan Reformasi Birokrasi

terkait Program Monitoring dan Evaluasi belum ada yang berstatus hijau (telah

selesai dilaksanakan). Namun, ada beberapa kegiatan Reformasi Birokrasi yang

masih berlangsung atau sedang dilaksanakan (berstatus kuning), yang sementara

sudah dapat dirasakan manfaatnya yaitu sebagai berikut:

Adanya kejelasan tentang proses pemantauan kegiatan Reformasi

Birokrasi secara lebih efektif terkait dengan adanya pelaksanaan

monitoring atas beberapa kegiatan Reformasi Birokrasi.

Adanya kejelasan tentang proses evaluasi kegiatan Reformasi Birokrasi

secara lebih efektif terkait dengan adanya pelaksanaan evaluasi atas

beberapa kegiatan Reformasi Birokrasi .

3.9.2. Rencana Kegiatan

Berdasarkan hasil Analisis Status Kegiatan pada Program Monitoring dan Evaluasi,

maka dapat diketahui bahwa ada beberapa kegiatan Reformasi Birokrasi terkait

Program Monitoring dan Evaluasi yang masih bersatus kuning dan merah, yang

berarti berbagai kegiatan tersebut masih berlangsung atau sedang berjalan

maupun belum atau akan dilaksanakan. Karena itu, maka pada Road Map

Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tahun 2012 samapai 2014 ini akan

disusun rencana kegiatan tersebut, yaitu sebagai berikut:

Monitoring pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Page 178: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

179

Evaluasi pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Evaluasi Menyeluruh atas pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan

3.9.3. Kriteria Keberhasilan

Adapun kriteria keberhasilan dari pelaksanaan rencana kegiatan Reformasi

Birokrasi terkait Program Monitoring dan Evaluasi di Kementerian Kesehatan

adalah:

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Monitoring

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Tersedianya Laporan

Monitoring pelaksanaan atas

setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan yang sesuai dengan Rencana Aksi yang telah disusun agar diperoleh hasil/outcome dari masing-masing kegiatan Reformasi Birokrasi sesuai yang telah ditetapkan dalam kriteria keberhasilan

2. Evaluasi

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Tersedianya Laporan Evaluasi

Tahunan atas pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

3. Evaluasi

Menyeluruh atas

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Tersedianya Laporan Evaluasi

Lima Tahunan atas pelaksanaan

keseluruhan kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Page 179: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

180

Tabel 3.66 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

Monitoring dan Evaluasi

Sasaran Pencapaian yang Realistis

Sasaran pencapaian yang realistis dari setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam Program Monitoring dan Evaluasi atas keseluruhan kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut.

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2012 2013 2014

1. Monitoring

pelaksanaan

setiap

kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Terlaksananya

persiapan

monitoring

atas setiap

kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Pelaksanaan

monitoring

atas beberapa

kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Terlaksananya

monitoring atas

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Meningkatkannya

efektivitas

pelaksanaan

monitoring atas

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

2. Evaluasi

pelaksanaan

setiap

kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Terlaksananya

persiapan

evaluasi

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Pelaksanaan

evaluasi atas

beberapa

Terlaksananya

evaluasi atas

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Meningkatkannya

efektivitas

pelaksanaan

evaluasi atas

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Page 180: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

181

NO NAMA

KEGIATAN

SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS

2012 2013 2014

kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

3. Evaluasi

Menyeluruh

atas

pelaksanaan

setiap

kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Terlaksananya

evaluasi

menyeluruh atas

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Tabel 3.67 Sasaran Pencapaian Kegiatan yang Realistis

dalam Program Monitoring dan Evaluasi

3.9.4. Agenda Prioritas

Selaras dengan paparan pada butir 3.9.2 tentang Rencana Kegiatan, maka kegiatan

prioritas dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014 terkait

Program Monitoring dan Evaluasi adalah sebagai berikut.

NO AGENDA

PRIORITAS PERTIMBANGAN

1 Monitoring pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Karena kegiatan monitoring pelaksanaan atas setiap

kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan merupakan kegiatan yang penting untuk

dapat memantau dan memastikan pelaksanaan

kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan yang sesuai dengan Rencana Aksi yang

telah disusun agar diperoleh hasil/outcome dari

Page 181: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

182

NO AGENDA

PRIORITAS PERTIMBANGAN

masing-masing kegiatan Reformasi Birokrasi sesuai

yang telah ditetapkan dalam kriteria keberhasilan

2 Evaluasi pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Karena kegiatan evaluasi pelaksanaan atas kegiatan

Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

merupakan kegiatan yang penting untuk dapat

mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan dapat diperoleh

hasil/outcome dari masing-masing kegiatan

Reformasi Birokrasi sesuai yang telah ditetapkan

dalam kriteria keberhasilan

Tabel 3.68 Agenda Prioritas Kegiatan dalam Program

Monitoring dan Evaluasi

Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah

ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:

NO NAMA KEGIATAN

AGENDAPRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

1 Monitoring pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Penyusunan Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan

Pembentukan Tim Pelaksana Monitoring dan

Evaluasi (Monev) terkait Monitoring untuk setiap

kegiatan Reformasi Birokrasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan

Pemahaman lebih mendalam tentang Metodologi

Pelaksanaan Kegiatan Monitoring pelaksanaan

atas setiap kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan

Koordinasi rencana pelaksanaan Monitoring

pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan

Pengumpulan Data terkait Monitoring

pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan

Analisis Data dan Kebutuhan akan Monitoring

Page 182: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

183

NO NAMA KEGIATAN

AGENDAPRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan

Penyusunan Pedoman dan Prosedur Monitoring

Penyusunan Tool/Perangkat Monitoring

Persiapan bahan Bimbingan Teknis/pembekalan

Pedoman dan Perangkat Monitoring pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Koordinasi jadwal Bimbingan Teknis Pedoman

dan Perangkat Monitoring pelaksanaan setiap

kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Pembekalan tentang Monitoring pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan kepada Tim Monev

Bimbingan Teknis tentang Monitoring

pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan kepada Tim Monev

Penyempurnaan Prosedur dan Pedoman

Monitoring pelaksanaan setiap kegiatan

Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

Monitoring pelaksanaan setiap kegiatan

Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

Pelaporan Hasil Monev terkait Monitoring

2 Evaluasi pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Penyusunan Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan

Pembentukan Tim Pelaksana Monitoring dan

Evaluasi (Monev) terkait Evaluasi untuk setiap

kegiatan Reformasi Birokrasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan

Pemahaman lebih mendalam tentang Metodologi

Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Koordinasi rencana Evaluasi pelaksanaan setiap

kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Pengumpulan Data terkait Evaluasi pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Page 183: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

184

NO NAMA KEGIATAN

AGENDAPRIORITAS

LANGKAH-LANGKAH

YANG PERLU DILAKUKAN

Kesehatan

Analisis Data dan Kebutuhan akan Evaluasi

pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan

Penyusunan Pedoman Evaluasi pelaksanaan

Penyusunan Tool/Perangkat Evaluasi

pelaksanaan

Persiapan bahan Bimbingan Teknis/Pembekalan

Pedoman dan Perangkat Evaluasi pelaksanaan

setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan kepada Tim Monev

Koordinasi jadwal Bimbingan Teknis Pedoman

dan Perangkat Evaluasi pelaksanaan seluruh

kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan

Pembekalan/Bimbingan Teknis tentang Prosedur

dan Pedoman Evaluasi pelaksanaan setiap

kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan kepada Tim Monev

Penyempurnaan Prosedur dan Pedoman Evaluasi

pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan

Evaluasi pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi

Birokrasi Kementerian Kesehatan

Pelaporan hasil Monev terkait Evaluasi

Tabel 3.69 Langkah-langlah Pelaksanaan Kegiatan dalam

Program Monitoring dan Evaluasi

3.9.5. Waktu Pelaksanaan, Tahapan Kerja, Penanggung Jawab dan

Rencana Anggaran

Adapun Waktu Pelaksanaan, Tahapan Kerja, Penaggung Jawab dan Rencana

Angaran dari setiap kegiatan dalam Program Monitoring dan Evaluasi di

Kementerian Kesehatan akan disajikan dalam Formulir 3, seperti terlampir.

Page 184: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

185

Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang

dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kesehatan untuk Program Monitoring dan Evaluasi adalah sebagai

berikut.

NO NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

1. Monitoring

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

140.000.000 425.000.000

2. Evaluasi

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

140.000.000 475.000.000

3. Evaluasi

Menyeluruh

atas

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

160.000.000

Total Estimasi

Anggaran Untuk

Keseluruhan Kegiatan

280.000.000 900.000.000 160000000

1.340.000.000

Tabel 3.70 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

Monitoring dan Evaluasi

Page 185: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

186

Keterangan :

Estimasi Anggaran untuk Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi atas setiap kegiatan

Reformasi Birokrasi sudah dialokasikan ke dalam Estimasi Anggaran di masing-masing

kegiatan terkait. Angaran untuk persiapan pelaksanaan Evaluasi Menyeluruh (pada tahun

2012 dan 2013) sudah tercakup dalam anggaran untuk kegiatan Evaluasi

Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran yang dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan terkait dengan adanya pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi dalam

Program Monitoring dan Evaluasi adalah sebagai berikut.

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

1. Monitoring

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Pelaksanaan

monitoring

dapat

dilakukan

secara simultan

untuk kegiatan

Reformasi

Birokrasi yang

masih saling

terkait dan

dalam waktu

pelaksanaan

yang sama

dalam program

Reformasi

Birokrasi yang

sama, sehingga

dapat

mengoptimalka

n penggunaan

anggaran

monitoring

Target

Adanya

pembekalan/pe

latihan tentang

Monitoring dan

Evaluasi dan

penyusunan

pedoman dan

perangkat

Monev,

sehingga

adanya

optimaliasi

pelaksanaan

pemantauan

pelaksanaan

kegiatan

Reformasi

Birokrasi di

Kementerian

Kesehatan yang

juga

berdampak

pada

Monitoring

pelaksanaan setiap

kegiatan Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Page 186: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

187

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

penghematan

yang dapat

diperoleh

adalah

penurunan

anggaran

pelaksanaan

Monitoring

sebesar 10%

optimalisasi

anggaran

Target

penghematan

yang dapat

diperoleh

adalah

penurunan

anggaran

pelaksanaan

seluruh

kegiatan

sebesar 10%

2. Evaluasi

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Pelaksanaan

evaluasi dapat

dilakukan

secara simultan

untuk kegiatan

Reformasi

Birokrasi yang

masih saling

terkait dan

dalam waktu

pelaksanaan

yang sama

dalam program

Reformasi

Birokrasi yang

sama, sehingga

dapat

mengoptimalka

n penggunaan

anggaran

evaluasi

Target

penghematan

yang dapat

Adanya

pembekalan/pe

latihan tentang

Monitoring dan

Evaluasi dan

penyusunan

pedoman dan

perangkat

Monev,

sehingga

adanya

optimaliasi

pelaksanaan

evaluasi

pelaksanaan

kegiatan

Reformasi

Birokrasi di

Kementerian

Kesehatan yang

juga

berdampak

pada

optimalisasi

Evaluasi

pelaksanaan setiap

kegiatan Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Page 187: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

188

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

diperoleh

adalah

penurunan

anggaran

pelaksanaan

Evaluasi

sebesar 10%

anggaran

Target

penghematan

yang dapat

diperoleh

adalah

penurunan

anggaran

pelaksanaan

seluruh

kegiatan

sebesar 10%

3. Evaluasi

Menyeluruh atas

pelaksanaan

setiap kegiatan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Pelaksanaan

evaluasi

menyeluruh

dapat

dilakukan

secara simultan

karena

dilakukan

bersamaan

pada semester

2 tahun 2014

untuk kegiatan

Reformasi

Birokrasi

dalam area

perubahan

yang sama,

sehingga dapat

mengoptimalka

n penggunaan

anggaran

evaluasi

menyeluruh

Target

penghematan

a) Adanya

pembekalan/pe

latihan tentang

Monitoring dan

Evaluasi dan

penyusunan

pedoman dan

perangkat

Monev,

sehingga

adanya

optimaliasi

pelaksanaan

evaluasi

menyeluruh

atas

pelaksanaan

kegiatan

Reformasi

Birokrasi di

Kementerian

Kesehatan yang

juga

berdampak

pada

Evaluasi

Menyeluruh atas

pelaksanaan setiap

kegiatan Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Kesehatan

Page 188: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

189

NO NAMA

KEGIATAN

MEKANISME

EFISIENSI/

OPTIMALISASI

ANGGARAN

PENGHEMATAN/

MANFAAT YANG

DIPEROLEH

BESARAN

PENGHEMATAN

ANGGARAN (Rp.)

yang dapat

diperoleh

adalah

penurunan

anggaran

pelaksanaan

Evaluasi

Menyekuruh

sebesar 10%

optimalisasi

anggaran

secara

keseluruhan

b) Target

penghematan

yang dapat

diperoleh

adalah

penurunan

anggaran

pelaksanaan

seluruh

kegiatan

sebesar 10%

Tabel 3.71 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

Penghematan atas Pelaksanaan Program Monitoring dan

Evaluasi

Page 189: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

190

3.10 Keterkaitan Agenda Prioritas

Berikut ini adalah bagan yang menggambarkan keterkaitan di antara berbagai

agenda prioritas di semua area perubahan.

3.11 Quick Wins

Reformasi birokrasi akan mendorong terwujudnya penerapan prinsip-prinsip clean

government dan good governance yang secara universal diyakini menjadi prinsip

yang diperlukan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Di dalam

reformasi birokrasi terdapat beberapa area perubahan yang setiap perubahannya

dapat memberikan dampak antara lain pada penurunan praktek KKN,

meningkatnya kualitas pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik, meningkatnya

Page 190: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

191

produktivitas aparatur, meningkatnya kesejahteraan pegawai negeri dan berbagai

hasil pembangunan secara nyata dirasakan oleh seluruh masyarakat. Kondisi

tersebut akan dicapai melalui berbagai upaya antara lain dengan penerapan quick

wins.

Melalui quick wins atau disebut juga low hanging fruit diharapkan didapatkan

momentum awal yang positif dan juga kepercayaan diri untuk selanjutnya

melaksanakan reformasi birokrasi secara konsisten dan berkelanjutan. Keluaran

dari pelaksanaan quick wins adalah perbaikan sistem dan mekanisme kerja atau

produk utama Kementerian Kesehatan yang sesuai dengan peran, tupoksi dan

karakteristik masing-masing. Untuk mengawal dan memandu pelaksanaan quick

wins, maka perlu disusun pedoman pelaksanaannya.

Karena ini, program quick wins harus memenuhi kriteria berikut ini:

1. Merupakan program atau aktivitas Reformasi Birokrasi.

2. Merupakan bagian utama (core business) dari peran/tupoksi dan karakteristik K/L dan Pemda.

3. Mendorong perbaikan yang lebih besar.

4. Memberi nilai perbaikan dan perubahan secara organisasional.

5. Merupakan aktivitas nyata dan manfaat perbaikan serta perubahan dapat dirasakan secepatnya oleh para stakeholders.

Page 191: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

192

Beberapa prinsip yang perlu diikuti dalam pemilihan program quick wins adalah:

1. Pengungkit. Program/inisiatif yang dipilih bermanfaat untuk mendapatkan momentum awal yang positif dan kepercayaan diri untuk selanjutnya melakukan sesuatu yang berat.

2. Mudah dan Cepat. Program/inisiatif yang dipilih harus mudah dilaksanakan dan hasilnya cepat dirasakan.

3. Motivasi. Mengingat program/inisitif mudah dikerjakan dan cepat dicapai, maka diharapkan dapat memotivasi individu/kelompok di dalam Kementerian Kesehatan untuk melanjutkan pekerjaan yang lebih berat (Reformasi Birokrasi).

4. Memperbaiki. Program/inisitif yang dipilih dapat memperbaiki sistem dan mekanisme kerja secara organisasional di Kementerian Kesehatan.

5. Meyakinkan. Program/inisitif yang dipilih harus dapat meyakinkan pemangku kepentingan dengan cara program/inisiatif tersebut segera dapat memberikan manfaat yang diinginkan.

6. Nyata. Artinya memberikan manfaat nyata sesuai dengan harapan internal dan eksternal.

7. Independen. Program/inisitif yang dipilih hendaknya di bawah kontrol penuh Kementerian Kesehatan dan keberhasilannya tidak tergantung secara dominan pada kementerian, lembaga dan Pemda lainnya.

Berdasarkan kritera dan prinsip di atas, maka Kementerian kesehatan telah

mengidentifikasi beberapa program quick wins sebagai berikut:

1. Peningkatan dalam PTRC (Pusat Tanggap dan Respons Cepat), yang

merupakan terobosan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat

dalam mendapatkan informasi yang berkaitan dengan bidang kesehatan

2. Peningkatan mutu (waktu, akurasi, kualitas) dalam proses layanan pada

Unit Layanan Terpadu (ULT)

3. Rekruitmen secara online untuk pengadaan CPNS, dokter/dokter

gigi/bidan PTT, TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia), yang bersifat

transparan, akuntabel, efektif dan efisien serta mudah diakses.

Berikut ini adalah penjelasan rinci tentang ketiga program Quick Wins tersebut.

Page 192: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

193

QUICK WINS

Peningkatan dalam

Pusat Tanggap dan Respon Cepat (PTRC)

I. LATAR BELAKANG

Kebijakan Reformasi Birokrasi telah dituangkan dalam Keputusan Presiden No. 81

tahun 2010 tentang Grand Disain Reformasi Birokrasi tahun 2010 – 2025.

Kebijakan operasional dari Reformasi Birokrasi diatur dalam Keputusan Menteri

Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 20 tahun 2010

tentang Roadmap Reformasi Birokrasi tahun 2010 – 2014. Inheren di dalam

reformasi birokrasi adalah pelaksanaan sejumlah program yang diberi label sebagai

Quick Wins. Sebagaimana termaktub di dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 13 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pelaksanaan Quick Wins, di dalam reformasi birokrasi terdapat beberapa area

perubahan yang setiap perubahannya dapat memberikan dampak antara lain pada

penurunan praktek KKN, meningkatnya kualitas pengelolaan kebijakan dan

pelayanan publik, meningkatnya produktivitas aparatur, meningkatnya

kesejahteraan pegawai negeri dan hasil-hasil pembangunan secara nyata dirasakan

oleh seluruh masyarakat. Inilah intisari dari program Quick Wins. Secara definisi,

Quick Wins adalah adalah suatu inisiatif yang mudah dan cepat dicapai yang

mengawali suatu program besar. Quick wins untuk suatu Kementerian/Lembaga

dapat mengambil suatu bentuk tertentu, yakni: organization quick wins, regulation

quick wins atau human resource quick wins.

Dalam konteks demikian, Kementerian Kesehatan telah memutuskan bahwa salah

satu Quick Wins yang akan dijalankan untuk tahun 2012 adalah Peningkatan dalam

Pusat Tanggap Respons Cepat (PTRC). Adanya PTRC sejalan dan sesuai dengan UU

No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), UU N0. 25 tahun

2009 tentang Pelayanan Publik dan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Quick Wins ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan untuk meningkatkan kinerja di ranah layanan publik, khususnya pada

pemberian informasi yang akurat dan cepat di bidang kesehatan.

Page 193: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

194

Aspek kinerja utama dari PTRC, sesuai dengan namanya, adalah mampu

memberikan informasi yang berkualitas dengan cepat (deliver the quality

information promptly) kepada publik peminta informasi (user). Saat ini, walaupun

upaya tanggapan telah dilakukan, namun belum ada suatu mekanisme untuk

mengetahui kualitas dari tanggapan yang disampaikan oleh PTRC. Fokus PTRC pada

Quick Wins adalah untuk melakukan peningkatan (improvement) terhadap kualitas

tanggapan, yang mencakup dua hal: (1) waktu respons dan (2) kesesuaian

tanggapan dengan inquiry yang disampaikan oleh user.

II. TUJUAN

Tujuan dari Quick Wins ini adalah pemberdayaan Pusat Tanggap dan Respon Cepat

untuk memastikan agar informasi yang diterima user dari PTRC sesuai dengan

pemintaan (inquiry) yang disampaikan serta diperoleh dalam tenggat waktu yang

layak, sesuai dengan jenis inquiry-nya.

III. SASARAN

Sasaran dari Quick Wins adalah sebagai berikut:

Kementerian Kesehatan akan

1) memiliki unit PTRC yang mampu menjadi corong penyampaian

informasi publik yang berkualitas dengan waktu respon yang cepat

kepada masyarakat.

Masyarakat akan:

1) Memiliki awareness bahwa terdapat suatu instusi pemerintah

(dalam lingkup Kementerian Kesehatan) yang memiliki fungsi

untuk secara cepat menanggapi permintaan informasi kesehatan

yang diajukan oleh publik;

2) dapat memperoleh informasi kesehatan yang akurat;

3) dapat memperoleh tanggapan yang cepat dan berkualitas

terhadap inquiry yang mereka sampaikan kepada PTRC.

Page 194: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

195

IV. KELUARAN

Keluaran (deliveables) yang diharapkan dapat diperoleh dengan tergarapnya Quick

Wins ini adalah:

1) Terbangunnya suatu mekanisme untuk dapat menelusuri dan merekam

(track and record) tingkat kualitas informasi yang disampaikan serta waktu

tanggap yang dibutuhkan untuk penyampaian informasi tersebut.

2) Terbangunnya suatu mekanisme untuk dapat melakukan analisis terhadap

data kualitas dan waktu tanggap yang terekam guna peningkatan lebih

lanjut (continuous improvement).

3) Tersedianya standard operating procedure/panduan/manual sebagai

pedoman untuk mengoperasikan PTRC yang dapat memenuhi tujuan dan

sasaran sebagaimana yang tersebut di atas.

4) Tersedianya Standard Pelayanan Minimal (SPM) sebagai acuan dalam

menentukan pemenuhan kinerja PTRC.

V. HASIL YANG AKAN DICAPAI

Hasil yang akan dicapai mencakup:

a. Kementerian Kesehatan dapat memastikan bahwa seluruh informasi yang

disampaikan memenuhi target waktu tanggap yang dibutuhkan dan dapat

secara akurat menjawab pertanyaan masyarakat.

b. Kementerian Kesehatan dapat mengidentifikasi jenis informasi apa saja

yang relatif sering dicari oleh masyarakat dan dapat menyusun mekanisme

information retrieval yang efektif.

c. Masyarakat dapat mengandalkan PTRC sebagai one-stop place untuk

mendapatkan informasi apapun terkait dengan pelayanan kesehatan di

Indonesia.

d. Sistem yang terbangun dapat ikut membantu pembentukan masyarakat

yang melek informasi kesehatan, dan selanjutnya menjadi masyarakat

yang peduli akan kesehatan.

Page 195: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

196

VI. KRITERIA KEBERHASILAN

Tolok ukur keberhasilan dari Quick Wins Peningkatan dalam Pusat Tanggap

Respon Cepat dapat dipilah ke dalam dua fase, yakni (1) fase pengembangan

sistem dan (2) fase implementasi sistem.

1) Fase Pengembangan Sistem

Pada fase pengembangan sistem, tolok ukur dilihat dari kemajuan

(progress) penyempurnaaan terhadap PTRC. Berikut adalah butir

pekerjaan yang akan digarap dalam Fase Pengembangan Sistem:

a) Pengembangan Mekanisme Penelusuran Kualitas Tanggapan

Ini adalah suatu mekanisme untuk mengetahui tanggapan dari

responden tentang kualitas informasi yang mereka terima terkait

dengan inquiry yang disampaikan ke PTRC. Kualitas didefinisikan

sebagai kesesuaian antara informasi yang diterima dengan inquiry

yang mereka ajukan ke PTRC.

Kriteria keberhasilan dari butir pekerjaan ini adalah:

i. Tingkat kemajuan penggarapan pekerjaan dibandingkan

dengan milestone proyek (target: ≥ 90 %)

ii. Tingkat penggunaan anggaran pekerjaan dibandingkan

dengan rencana (target: ≥ 90 % dan ≤ 100 %)

iii. Diperoleh deliverables berupa perangkat survey untuk

penelusuran kualitas tanggapan.

b) Pengembangan Sistem Database PTRC untuk Pembaharuan Data

dan Informasi

Butir pekerjaan ini merupakan penyempurnaan terhadap sistem

yang ada dalam hal pembaharuan informasi yang terdapat dalam

database PTRC. Dengan adanya pembaharuan ini, maka data dan

informasi yang terekam dalam sistem akan selalu diperbaharui

berdasarkan tanggapan yang diperoleh dari responden

berdasarkan butir a) di atas. Selanjutnya, tersedianya data dan

informasi yang lebih lengkap akan mendorong pemenuhan waktu

tanggap yang lebih baik.

Kriteria keberhasilan dari butir pekerjaan ini adalah:

Page 196: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

197

i. Tingkat kemajuan penggarapan pekerjaan dibandingkan

dengan milestone proyek (target: ≥ 90 %)

ii. Tingkat penggunaan anggaran pekerjaan dibandingkan

dengan rencana (target: ≥ 90 % dan ≤ 100 %)

iii. Diperoleh deliverables berupa sistem database PTRC

berbasis web yang memiliki kemampuan pembaharuan

data dan informasi, serta fungsi retrieve (tarik data atau

informasi) yang user-friendly.

c) Pengembangan Sistem Analisis Data dan Informasi

Item pekerjaan ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari

tersedianya Sistem Database PTRC. Data dan informasi yang

berada Sistem Database PTRC dapat dimanfaatkan untuk

memperoleh pendalaman (insight) tentang pola (pattern)

permintaan inquiry dari masyarakat. Selanjutnya dapat dipetakan

mengenai bagaimana pola kualitas dan waktu tanggapan terhadap

inquiry tersebut. Adanya sistem untuk pendalaman pola semacam

ini akan bermanfaat untuk upaya peningkatan yang berkelanjutan.

Kriteria keberhasilan dari butir pekerjaan ini adalah:

i. Tingkat kemajuan penggarapan pekerjaan dibandingkan

dengan milestone proyek (target: ≥ 90 %)

ii. Tingkat penggunaan anggaran pekerjaan dibandingkan

dengan rencana (target: ≥ 90 % dan ≤ 100 %)

iii. Diperoleh deliverables berupa Sistem Analisis Data dan

Informasi Berbasis Web dengan fitur analisis yang

komprehensif

Page 197: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

198

3) Fase Implementasi Sistem

Pada Fase Implementasi Sistem, yang menjadi tolok ukur keberhasilan

adalah efektifitas dari tanggapan yang disampaikan dalam memenuhi

kebutuhan informasi kesehatan dari masyarakat. Berikut adalah tolok ukur

yang akan digunakan

a) Tingkat pemenuhan waktu tanggap inquiry

Terpenuhinya target waktu tanggap, sesuai dengan media yang

digunakan untuk mengajukan inquiry informasi kesehatan:

Kriteria keberhasilan yang digunakan adalah sbb.:

No Media Data kontak Waktu Tanggap

1 E-mail kontak @depkes.go.id

[email protected]

Sesuai SPM

2 Pengaduan (021) 500567 Sesuai SPM

3 HP/SMS 0812 8156 2620 Sesuai SPM

4 Fax (021) 5292 1669 Sesuai SPM

5 Surat PTRC Kementerian Kesehatan Sesuai SPM

No. Pemenuhan Waktu Tanggap Tingkat Keberhasilan

1 ≥ 90 % s.d. 100 % sesuai SPM Baik

2 ≥ 80 % hingga 90 % sesuai SPM Cukup

3 ≥ 70 % hingga 80 % sesuai SPM Kurang

4 < 70 % sesuai SPM Buruk

Page 198: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

199

b) Tingkat kualitas tanggapan yang disampaikan

Tolok ukur ini mengukur perspesi masyarakat terhadap kualitas

tanggapan yang mereka terima. Penggunaan tolok ukur

keberhasilan ini untuk menyeimbangkan persepsi antara PTRC dan

masyarakat atas kualitas tanggapan. Kriteria keberhasilan yang

digunakan adalah sbb.:

VII. RENCANA KERJA

Rencana kerja yang menggambarkan pelaksanaan Quick Wins ini sejak tahap

persiapan hingga terpenuhinya seluruh deliverables ada di dalam Lampiran.

Skor Makna

4 Tanggapan melebihi ekspektasi

3 Tanggapan sesuai ekspektasi

2 Sebagian besar tanggapan memenuhi ekspektasi

1 Hanya sebagian tanggapan memenuhi ekspektasi

Page 199: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

200

QUICK WINS

Peningkatan Mutu Proses Layanan

pada Unit Layanan Terpadu (ULT)

I. LATAR BELAKANG

Reformasi Birokrasi merupakan suatu proses perubahan yang dilaksanakan secara

bertahap dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan tata kelola yang

bersih dan meningkatkan pelayanan publik. Untuk kurun waktu 2010-2014,

sasaran yang hendak dicapai dari pelaksanaan Program Reformasi Birokrasi oleh

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah adalah:

(1). Meningkatnya kualitas pelayanan publik

(2). Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

(3). Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan

nepotisme

Setiap Kementerian/Lembaga perlu mengidentifikasi wujud peningkatan kualitas

pada area pelayanan publik. Program peningkatan kualitas ini, selanjutnya, dapat

ditetapkan sebagai salah satu Program Quick Wins, yaitu suatu program, yang

merupakan bagian dari Reformasi Birokrasi, dengan durasi waktu pelaksanaan

kurang dari 1 tahun serta dapat menghasilkan suatu deliverables yang manfaatnya

dapat segera dirasakan langsung oleh stakeholder terkait. Quick Wins merupakan

suatu inisiatif yang mudah dan cepat dicapai yang mengawali suatu program besar.

Suatu Kementerian/ Lembaga menggulirkan Quick Wins dengan harapan

keberhasilan pelaksanaannya dapat menjadi penghela bagi bergulirnya program

lain, dengan karakteristik yang lebih kompleks, yang tercakup dalam Road Map

Reformasi Birokrasi.

Salah satu bentuk layanan publik dari Kementerian Kesehatan adalah layanan yang

diberikan oleh Unit Layanan Terpadu (ULT). Terdapat 8 jenis layanan yang

diberikan, diantaranya: pelayanan upaya kesehatan, layanan kepegawaian, dan

pengaduan dan permohonan informasi. ULT sendiri sudah beroperasi mulai tgl. 26

April 2010, dan diresmikan oleh Ibu Menkes RI pada tgl. 3 Desember 2011. Setelah

Page 200: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

201

beroperasi lebih dari satu tahun, dan dari hasil evaluasi yang dilakukan, diperoleh

sejumlah isu yang dinilai mengurangi efektivitas layanan yang diberikan ULT, yakni:

(1). Kurang disiplinnya petugas loket sehingga pelayanan tidak tepat waktu.

(2). Pada saat jam sibuk, kapasitas tempat duduk tidak memadai, sehingga

client berdiri atau menunggu diluar.

(3). Petugas loket kurang menguasai substansi dan tidak semua permintaan

dapat sepenuhnya diselesaikan di ULT, sehingga masih memerlukan

rujukan ke unit terkait. Unit belum sepenuhnya berkeinginan kuat

menyelesaikan dokumen melalui ULT.

Dalam konteks demikian, Kementerian Kesehatan telah memutuskan bahwa salah

satu Quick Wins yang akan dijalankan untuk tahun 2012 adalah Peningkatan Mutu

Proses Layanan pada Unit Layanan Terpadu (ULT). Pemilihan Program Quick Wins

ini sejalan dengan UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

(KIP), UU N0. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan UU No. 36 tahun 2009

tentang Kesehatan. Dijadikannya hal ini sebagai Quick Wins mencerminkan upaya

Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kinerja di ranah layanan publik,

khususnya pada pelayanan administratif kesehatan untuk publik.

II. TUJUAN

Tujuan dari Program Quick Wins “Peningkatan Mutu Proses Layanan pada Unit

Layanan Terpadu (ULT)” adalah untuk menstandarisasi seluruh layanan yang

diberikan pada ULT sehingga layanan yang diberikan bersifat tepat mutu, tepat

waktu dan tepat biaya. Dengan adanya standarisasi, maka customer dapat

memperoleh kepastian terhadap 3 aspek layanan tersebut.

III. SASARAN

Sasaran dari Program Quick Wins “Peningkatan Mutu Proses Layanan pada Unit

Layanan Terpadu (ULT)” adalah sebagai berikut:

(1). Kementerian Kesehatan akan:

Page 201: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

202

a. memiliki Unit Layanan Terpadu dengan layanan yang

komprehensif dan pemenuhan mutu (quality) yang konsisten.

(2). Masyarakat akan:

a. memperoleh kepastian (assurance) akan mutu layanan yang

diperolehnya dari Unit Layanan Terpadu

b. dapat mengetahui dengan persis durasi waktu (cycle time) yang

dibutuhkan untuk memproses suatu layanan

c. memperoleh kepastian atas biaya yang harus dikeluarkan untuk

memperoleh layanan yang diberikan oleh Unit Layanan Terpadu

d. memiliki persepsi yang positif atas layanan yang diberikan oleh

Unit Layanan Terpadu

IV. KELUARAN

Keluaran (deliveables) yang diharapkan dapat diperoleh dengan tergarapnya Quick

Wins ini adalah:

5) Diperolehnya standarisasi ISO untuk seluruh layanan yang menjadi

cakupan dari Unit Layanan Terpadu

6) Tersedianya personil pelaksana pada Unit Layanan Terpadu yang mampu

memberikan layanan sesuai dengan standard ISO.

7) Terbangunnya kapabilitas personil ULT untuk melakukan pemrosesan

layanan secara lebih independen, yakni mengurangi rujukan terhadap unit

kerja terkait.

V. HASIL YANG AKAN DICAPAI

Hasil yang akan dicapai mencakup:

e. Kementerian Kesehatan dapat memastikan bahwa seluruh layanan yang

diberikan memenuhi target waktu proses serta standard kualitas yang

dibutuhkan.

Page 202: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

203

f. Masyarakat dapat mengandalkan Unit Layanan Terpadu sebagai one-stop

service place untuk seluruh jenis layanan yang menjadi cakupannya.

VI. KRITERIA KEBERHASILAN

Tolok ukur keberhasilan dari Quick Wins Peningkatan Mutu Proses Layanan pada

Unit Layanan Terpadu (ULT) dapat dipilah ke dalam dua fase, yakni (1) Fase

Pengembangan Standard Layanan dan (2) Fase Implementasi Standard Layanan.

4) Fase Pengembangan Standard Layanan

Pada fase pengembangan sistem, tolok ukur dilihat dari kemajuan

(progress) pengembangan standarisasi layanan ULT. Berikut adalah butir

pekerjaan yang akan digarap dalam Fase Pengembangan Standard

Layanan:

a) Penyempurnaan Standard Operating Procedure (SOP)

Inti dari kegiatan ini adalah melakukan penyempurnaan terhadap

seluruh SOP yang dijadikan rujukan bagi personil ULT untuk

melaksanakan tugasnya. Termasuk yang menjadi garapan di sini

adalah menyusun peta proses (proses mapping) dari seluruh jenis

layanan. Peta proses akan menggambarkan alur proses secara

komprehensif, diawali dengan diterimanya permintaan layanan

dari customer oleh ULT dan berakhir pada pemenuhan layanan

tersebut oleh ULT.

Kriteria keberhasilan dari item pekerjaan ini adalah:

i. Tingkat kemajuan penggarapan pekerjaan dibandingkan

dengan milestone proyek (target: ≥ 90 %)

ii. Tingkat penggunaan anggaran pekerjaan dibandingkan

dengan rencana (target: ≥ 90 % dan ≤ 100 %)

iii. Diperoleh deliverables berupa SOP dan Peta Proses untuk

seluruh layanan yang menjadi cakupan ULT.

b) Perolehan Standard Kualifikasi ISO

Butir pekerjaan ini adalah mengajukan seluruh layanan ULT untuk

mendapatkan sertifikasi ISO. Untuk memastikan agar sertifikasi ISO

ini dapat dipertahankan, maka personil pelaksana harus memiliki

Page 203: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

204

kompetensi yang memadai. Dengan demikian, perlu

dikembangkan suatu bentuk training untuk membekali pesertanya

agar dapat menmberikan layanan sesuai dengan standard ISO.

Aspek pelatihan yang tidak kalah pentingnya adalah pelatihan

kepada para trainer yang mengajarkan standard layanan tersebut.

Kriteria keberhasilan dari butir pekerjaan ini adalah:

i. Tingkat kemajuan penggarapan pekerjaan dibandingkan

dengan milestone proyek (target: ≥ 90 %)

ii. Tingkat penggunaan anggaran pekerjaan dibandingkan

dengan rencana (target: ≥ 90 % dan ≤ 100 %)

iii. Diperoleh deliverables berupa: (1) sertifikasi ISO untuk

seluruh layanan ULT; (2) tersedianya sejumlah personil

yang telah dibekali ketrampilan sebagai trainer dalam hal

pemenuhan standard layanan berbasis ISO; dan (3)

tersedianya personil pelaksana ULT yang telah dibekali

dengan ketrampilan pemberian layanan sesuai standard

ISO.

c) Penyusunan Perangkat Survei Kepuasan Pelanggan

Ini adalah suatu mekanisme untuk mengetahui tanggapan dari

responden tentang kualitas layanan yang mereka terima. Survei ini

berguna untuk menangkap persepsi pelanggan terhadap layanan

yang mereka terima, di mana persepsi ini akan dilihat dari 2

dimensi: tingkat kualitas suatu layanan dan tingkat kepentingan

layanan tersebut di mata pelanggan. Salah satu hal yang dapat

digali dari survei ini adalah Kementerian Kesehatan dapat

mengidentifikasi mana saja layanan yang dianggap penting di mata

pelanggan, namun masih belum memenuhi tingkat kualitas yang

diharapkan. Survei ini akan menjadi landasan bagi upaya

peningkatan layanan yang berkelanjutan.

Kriteria keberhasilan dari item pekerjaan ini adalah:

i. Tingkat kemajuan penggarapan pekerjaan dibandingkan

dengan milestone proyek (target: ≥ 90 %)

ii. Tingkat penggunaan anggaran pekerjaan dibandingkan

dengan rencana (target: ≥ 90 % dan ≤ 100 %)

Page 204: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

205

iii. Diperoleh deliverables berupa perangkat survei kepuasan

pelanggan

5) Fase Implementasi Standard Layanan

Pada Fase Implementasi Sistem, yang menjadi tolok ukur keberhasilan

adalah efektifitas dari kinerja layanan yang diberikan oleh ULT. Kinerja

layanan akan dievaluasi dari sejumlah dimensi, yakni: mutu layanan,

fleksibilitas layanan dan biaya per pemberian layanan. Berikut adalah tolok

ukur yang akan digunakan

a) Indeks Mutu Layanan (Service Quality Index)

Indeks Mutu Layanan merupakan suatu tolok ukur kinerja layanan

yang bersifat komprehensif. Tolok ukur ini merupakan suatu

indeks komposit, di mana evaluasi akan mencakup 5 dimensi

sebagai berikut:

i. Reliability

ii. Assurance

iii. Tangible

iv. Empathy

v. Responsiveness

Terhadap setiap dimensi penilaian tersebut, akan

digunakan suatu skala Likert untuk menentukan level

kinerja yang telah dicapai, dengan rentang skor dari 1

sampai dengan 5. Skor 5 menunjukkan aspek kinerja

sangat memuaskan, sementara skor 1 menunjukkan aspek

kinerja sangat tidak memuaskan.

b) Indeks Fleksibilitas Layanan

Indeks Fleksibilitas Layanan dapat dilihat dari dua sisi, yakni

fleksibilitas pemenuhan permintaan (demand flexibility) dan

fleksibilitas kecepatan layanan (delivery speed flexibility).

Fleksibilitas pemenuhan permintaan mengukur apakah Unit

Layanan Terpadu memiliki tingkat infrastruktur dan sumber daya

Page 205: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

206

yang fleksibel di dalam memenuhi variasi permintaan. Fleksibilitas

kecepatan layanan memiliki dua komponen, yakni waiting time

(waktu yang dilalui seorang pelanggan untuk menunggu dilayani)

dan processing time (waktu untuk memproses seorang pelanggan).

c) Biaya per Pemberian Layanan

Tolok ukur ini akan menghitung berapa biaya rata-rata yang

dikeluarkan untuk memproses suatu jenis layanan tertentu.

Penggunaan tolok ukur ini adalah untuk memastikan bahwa level

layanan yang diberikan masih dalam koridor mutu yang

diharapkan sembari menjaga biaya pada level optimal.

VII. RENCANA KERJA

Rencana kerja dari Quick Wins ini ada dalam Lampiran.

Page 206: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

207

QUICK WINS

Rekruitmen Secara Online

I. LATAR BELAKANG Reformasi Birokrasi adalah suatu proses perubahan yang dilaksanakan secara

bertahap dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan tata kelola yang

bersih dan meningkatkan pelayanan publik. Reformasi Birokrasi berlangsung

untuk kurun waktu 2010 sampai dengan 2025. Tahap pertama dari Program

Reformasi Birokrasi berlangsung dari 2010 sampai dengan 2014. Salah satu sasaran

yang hendak dicapai dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi untuk kurun waktu ini

adalah terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan

nepotisme. Indikator untuk mengukur pencapaian sasaran ini adalah (1) Indeks

Persepsi Korupsi dan (2) Opini BPK. Target pada 2014 untuk indikator tersebut

adalah masing-masing 5 (skala 0 – 10) dan Wajar Tanpa Perkecualian untuk seluruh

Kementerian/Lembaga. Jelaslah, bahwa menjadikan Kementerian/Lembaga

sebagai suatu organisasi yang bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme

(KKN) adalah niat luhur dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Reformasi Birokrasi mencakup perubahan di sejumlah area, di antaranya adalah

Tatalaksana, Pengawasan, Akuntabilitas Kinerja dan Pelayanan Publik.

Keberhasilan di dalam menjalankan perubahan di sejumlah area ini berperan

penting dalam memberangus KKN. Salah satu unsur penting di dalam

meminimalkan KKN adalah dengan menciptakan transparansi pada seluruh bentuk

layanan publik yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan. Transparansi dapat

diperoleh dengan pemanfaatan teknologi informasi.

Setiap Kementerian/Lembaga perlu mengidentifikasi bagaimana transparansi

dapat diwujudkan pada area pelayanan publik. Program peningkatan transparansi

ini, selanjutnya, dapat ditetapkan sebagai salah satu Program Quick Wins, yakni

suatu inisiatif yang mudah dan cepat dicapai yang mengawali suatu program besar.

Program Quick Wins sering dianalogikan sebagai low hanging fruits, artinya

program yang dapat segera dipetik manfaatnya dalam jangka pendek (biasanya

kurang dari satu tahun). Program Quick Wins digulirkan, agar dapat menjadi

penggerak momentum awal, yang selanjutnya dapat menjadi penarik bagi

Page 207: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

208

pelaksanaan program-program lainnya, dengan karakteristik yang lebih kompleks,

yang tercakup dalam Road Map Reformasi Birokrasi dari Kementerian/Lembaga.

Dengan latar belakang seperti tersebut di atas, maka Kementerian Kesehatan

menetapkan Rekruitmen Online sebagaia salah satu Quick Wins-nya. Yang

tercakup dalam Rekruitmen Online adalah pengadaan CPNS, dokter/dokter

gigi/bidan PTT, dan TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia). Dengan proses

rekruitmen yang bersifat online (berbasiskan teknologi informasi), maka interaksi

antara recruiter dan recruitee, yang berpotensi menimbulkan katabeletje, dapat

diminimalkan. Pengambilan keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan

rekruitmen terhadap seorang calon pelamar dapat dilakukan dengan lebih

obyektif. Pada akhinya, Sistem Rekruitmen Online akan mendorong terciptanya

perekutan tenaga yang kompeten berbasiskan meritokrasi .

II. TUJUAN Tujuan dari Program Quick Wins “Rekrutmen Online” adalah untuk memperoleh

CPNS, dokter/dokter gigi/bidan PTT, TKHI (Tenaga Kesehatan Haji) yang terampil

dan kompeten (berdasarkan merit) melalui mekanisme rekruitmen yang bersifat

transparan, akuntabel, efektif dan efisien serta mudah diakses. Sifat rekrutmen

yang semacam itu didapat dari pemanfaatan teknologi informasi.

III. SASARAN Sasaran dari Program Quick Wins “Rekrutmen Online” adalah sebagai berikut:

(1). Kementerian Kesehatan akan:

a. memiliki suatu sistem perekrutan yang bersifat merit-based

(berdasarkan prestasi pada pelamar)

b. memiliki kepastian bahwa dalam setiap proses rekrutmen yang

dilakukan, maka hanya pelamar dengan kualifikasi terbaiklah yang

akan direkrut sebagai tenaga kerja

Page 208: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

209

c. memiliki suatu evidence bahwa salah satu upaya untuk

memberangus kolusi dan nepotisme telah termanifestasikan

dalam wujud rekrutmen pegawai

(2). Masyarakat akan:

a. mendapatkan kepastian bahwa setiap pelamar akan memiliki

kesempatan yang sama untuk direkrut

b. memahami bahwa pertimbangan yang diambil oleh Kementerian

Kesehatan di dalam merekrut mereka, semata-mata berdasarkan

prestasi yang mereka miliki

c. memiliki pandangan yang positif terhadap Kementerian Kesehatan

dalam upaya kementerian ini membentuk dirinya sebagai

organisasi yang bebas KKN

IV. KELUARAN Keluaran (deliveables) yang diharapkan dapat diperoleh dengan tergarapnya Quick

Wins ini adalah:

(1). Program Rekrutmen Online yang berfungsi sepenuhnya dalam proses rekrutmen terhadap CPNS, dokter/dokter gigi/bidan PTT, TKHI (Tenaga Kesehatan Haji)

(2). Tersedianya juklak/juknis untuk pelaksanaan rekrutmen online V. HASIL YANG AKAN DICAPAI Hasil yang akan dicapai mencakup:

a. Kementerian Kesehatan dapat memastikan bahwa seluruh individu yang

diperoleh dari hasil rekrutmen adalah mereka yang memiliki kualifikasi

terbaik sesuai dengan posisi yang mereka lamar.

b. Kementerian Kesehatan dapat memastikan bahwa rekrutmen dilakukan

melalui suatu proses yang berbasiskan meritokrasi

Page 209: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

210

c. Masyarakat, terutama kandidat yang melamar, dapat memastikan bahwa

mereka memiliki kesetaraan dalam proses rekrutmen dan mereka dapat

secara legawa memahami bahwa hanya kandidat terbaiklah yang pada

akhirnya akan direkrut

d. Sistem Rekrutmen Online dapat secara signifikan memangkas biaya dan

mereduksi waktu proses yang yang timbul dalam mekanisme perekrutan

secara manual

VI. KRITERIA KEBERHASILAN Tolok ukur keberhasilan dari Quick Wins Rekrutmen Online dapat dipilah ke dalam

dua fase, yakni (1) Fase Pengembangan Sistem dan (2) Fase Implementasi Sistem.

1) Fase Pengembangan Sistem

Pada fase pengembangan sistem, tolok ukur didasarkan pada kemajuan

(progress) dari penyempurnaan Sistem Rekrutmen Online. Berikut adalah

item pekerjaan yang akan digarap dalam Fase Pengembangan Sistem:

a. Perluasan Akses pada Sistem dan Penyempurnaan Fitur Penapisan

Inti dari kegiatan ini adalah melakukan penyempurnaan terhadap

Sistem Rekrutmen Online (SRO) yang sudah ada sedemikian

sehingga para pelamar dari wilayah manapun di Republik

Indonesia dapat mengakses SRO dengan kecepatan akses yang

wajar. Adanya fitur ini memungkinkan kandidat terbaik di seluruh

wilayah tanah air memiliki kesempatan yang sama untuk

mengikuti proses rekrutmen. Penyempurnaan Fitur Penampisan

akan memungkinkan proses seleksi berjalan secara lebih efektif

dan efisien. Untuk mengantisipasi jumlah pelamar yang dapat

mencapai ribuan, maka dibutuhkan suatu mekanisme yang handal

untuk melakukan penyaringan yang dapat menghasilkan short-

listed candidate. Dengan demikian, kerja tim rekrutmen

selanjutnya cukup berfokus pada hasil saringan ini.

Kriteria keberhasilan dari butir pekerjaan ini adalah:

i. Tingkat kemajuan penggarapan pekerjaan dibandingkan

dengan milestone proyek (target: ≥ 90 %)

Page 210: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

211

ii. Tingkat penggunaan anggaran pekerjaan dibandingkan

dengan rencana (target: ≥ 90 % dan ≤ 100 %)

iii. Diperoleh deliverables berupa (1) Sistem Rekrutmen

Online yang accessible dari seluruh wilayah di Indonesia

dengan bandwith yang wajar. Secara teknis, pengujian

accessibility ini dapat dilakukan dengan menggunakan

suatu metode sampling tertentu. (2) Suatu sistem yang

secara otomatis melakukan penapisan pada data pelamar

yang terinput dalam database sistem untuk menayangkan

short-listed candidates berdasarkan sekumpulan kriteria

tertentu.

b. Perolehan Sertifikasi ISO

Butir pekerjaan ini adalah mendapatkan sertifikasi ISO untuk

layanan Rekrutmen Online. Adanya sertifikasi ISO ini menjamin

bahwa proses rekrutmen online berjalan secara konsisten sesuai

dengan juklak/juknis yang berlaku. Inheren dalam tahapan ini

adalah terdapat sejumlah personil pelaksana yang memiliki

kompetensi yang memadai untuk melakukan rekrutmen secara

online. Kriteria keberhasilan dari butir pekerjaan ini adalah:

i. Tingkat kemajuan penggarapan pekerjaan dibandingkan

dengan milestone proyek (target: ≥ 90 %)

ii. Tingkat penggunaan anggaran pekerjaan dibandingkan

dengan rencana (target: ≥ 90 % dan ≤ 100 %)

iii. Diperoleh deliverables berupa: (1) sertifikasi ISO untuk

layanan Rekrutmen Online; dan (2) tersedianya personil

pelaksana layanan Rekrutmen Online yang telah dibekali

dengan ketrampilan pemberian layanan sesuai standard

ISO.

c. Penyempurnaan Juklak/Juknis

Inti dari kegiatan ini adalah melakukan penyempurnaan terhadap

seluruh Juklak dan Juknis yang menjadi landasan pengoperasian

SRO. Termasuk yang menjadi garapan di sini adalah menyusun

peta proses (proses mapping) dari layanan Rekrutmen Online. Peta

proses akan menggambarkan alur proses secara komprehensif,

Page 211: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

212

diawali dengan diaksesnya situs Rekrutmen Online oleh pelamar

hingga yang bersangkutan menerima konfirmasi bahwa lamaran

yang di-upload sudah terekam dalam database SRO. Selanjutnya,

sang pelamar akan menerima pemberitahuan tentang proses

berikutnya yang akan dijalani dalam tenggat waktu yang sudah

ditentukan (timely manner).

Kriteria keberhasilan dari butir pekerjaan ini adalah:

i. Tingkat kemajuan penggarapan pekerjaan dibandingkan

dengan milestone proyek (target: ≥ 90 %)

ii. Tingkat penggunaan anggaran pekerjaan dibandingkan

dengan rencana (target: ≥ 90 % dan ≤ 100 %)

iii. Diperoleh deliverables berupa SOP dan Peta Proses untuk

seluruh layanan SRO.

2) Fase Implementasi Sistem

Pada Fase Implementasi Sistem, yang menjadi tolok ukur keberhasilan

adalah efektifitas dari kinerja Sistem Rekrutmen Online. Kinerja layanan

akan dievaluasi dari sejumlah dimensi, yakni: Persentase Pemenuhan

Waktu Rekrutmen dan Indeks Kualitas Recruitee. Berikut adalah uraian

dari tolok ukur yang akan digunakan:

a) Persentase Pemenuhan Waktu Rekrutmen

Waktu Rekrutmen didefinisikan sebagai waktu yang

dibutuhkan untuk mengisi suatu posisi tertentu, sejak posting

posisi tersebut pada situs web layanan Rekrutmen Online

hingga posisi tersebut terisi. Berdasarkan rule-of-thumb yang

umum digunakan dalam proses rekrutmen, Waktu Rekrutmen

yang baik adalah 2 bulan (60 hari kalender). Persentase

Pemenuhan Waktu Rekrutmen menghitung proporsi Waktu

Rekrutmen yang dapat dilaksanakan dalam durasi waktu

tersebut untuk seluruh rekrutmen yang dilangsungkan dalam

satu tahun kalender. Tabel berikut berisikan kriteria

keberhasilannya:

Page 212: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

213

No. Persentase Pemenuhan

Waktu Rekrutmen Tingkat Keberhasilan

1 ≥ 90 % s.d. 100 % Baik

2 ≥ 80 % hingga 90 % Cukup

3 ≥ 70 % hingga 80 % Kurang

4 < 70 % Buruk

b) Indeks Kualitas Recruitee

Indeks Kualitas Recruitee merupakan suatu tolok ukur yang

mencerminkan keberhasilan dari proses rekrutmen online.

Hasil rekrutmen yang tepat akan terefleksikan dari kinerja sang

recruitee. Setelah melalui masa percobaan atau pembinaan,

setiap recruitee perlu memiliki sejumlah indikator kinerja

individu. Jumlah indikator kinerja berkisar antara 7 – 10 buah

per individu. Enam bulan setelah masa pembinaan, dihitung

berapa skor kinerja per individu berdasarkan pencapaian

indikator kinerja masing-masing. Selanjutnya, Indeks Kualitas

Recruitee didefinisikan sebagai rata-rata dari skor indikator

kinerja untuk seluruh individu (recruitee). Tabel berikut

berisikan kriteria keberhasilannya:

*) Catatan: Indeks Kualitas Recruitee dipangkas (capping) pada angka 110%

No. Indeks Kualitas Recruitee Tingkat Keberhasilan

1 ≥ 100 % s.d. 110 % *)

Cemerlang

2 ≥ 85 % s.d. 100 % Baik

3 ≥ 75 % hingga 85 % Cukup

4 ≥ 65 % hingga 75 % Kurang

5 < 65 % Buruk

Page 213: BAB 1 -  · PDF filedengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan ... Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

214

VII. RENCANA KERJA Rencana kerja dari Quick Wins Rekrutmen Online ada di dalam Lampiran.