bab 1. penelitian dalam bidang kedokteran dan kesehatan

12
Bab 1 - Penelitian dalam bidang kedokteran dan kesehatan Iskandar Wahidiyat, Sofyan Ismael, Hans E Monintia Jmu pengetahuan selalu berkembang oleh karena manusia I dianugerahi akal oleh Tuhan dan mempunyai sifat selalu ingin I tahu, suatu hal yang membedakan manusia dari hewan. LManusia selalu berpikir dan selalu ingin mencoba mengaitkan antara fakta atau fenomena dengan teori yang diketahuinya. Makin banyak teori yang dimiliki oleh manusia dengan makin banyaknya membaca dan makin banyak fakta yang diperolehnya, akan makin tinggi pula pengetahuannya, dan makin besar pula rasa ingin tahunya. Setiap fakta baru yang diperoleh akan mempertinggi tingkat teori yang dibuatnya; dengan demikian ilmu pengetahuan akan senantiasa berkembang tidak ada hentinya. PnnxnuBANGAN ILMU PENGETAHUAN Ilmu pengetahuan yang tertulis mula-mula berasal dari kitab-kitab suci. Dalam Al Qur'anul Karim kita temukan banyak sekali sumber ilmu yang menjadi cikal-bakal pbbagai ilmu pengetahuan seperti filsafat biologi, ilmu-ilmu sosial, hukum, antropologl kesehatan, obat- obatan, astronomi, dan lain-lain. Pengetahuan tersebut lambat-laun berkembang serta bercabang menjadi 2 kelompok besar ilmu, yakni kelompok ilmu alamiah serta kelompok ilmu pengetahuan budaya. i *

Upload: iinknisa

Post on 19-Feb-2016

98 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1. Penelitian Dalam Bidang Kedokteran Dan Kesehatan

Bab 1 - Penelitian dalam bidangkedokteran dan kesehatan

Iskandar Wahidiyat, Sofyan Ismael, Hans E Monintia

Jmu pengetahuan selalu berkembang oleh karena manusia

I dianugerahi akal oleh Tuhan dan mempunyai sifat selalu inginI tahu, suatu hal yang membedakan manusia dari hewan.

LManusia selalu berpikir dan selalu ingin mencoba mengaitkanantara fakta atau fenomena dengan teori yang diketahuinya. Makinbanyak teori yang dimiliki oleh manusia dengan makin banyaknyamembaca dan makin banyak fakta yang diperolehnya, akan makintinggi pula pengetahuannya, dan makin besar pula rasa ingintahunya. Setiap fakta baru yang diperoleh akan mempertinggitingkat teori yang dibuatnya; dengan demikian ilmu pengetahuanakan senantiasa berkembang tidak ada hentinya.

PnnxnuBANGAN ILMU PENGETAHUAN

Ilmu pengetahuan yang tertulis mula-mula berasal dari kitab-kitabsuci. Dalam Al Qur'anul Karim kita temukan banyak sekali sumberilmu yang menjadi cikal-bakal pbbagai ilmu pengetahuan sepertifilsafat biologi, ilmu-ilmu sosial, hukum, antropologl kesehatan, obat-obatan, astronomi, dan lain-lain. Pengetahuan tersebut lambat-launberkembang serta bercabang menjadi 2 kelompok besar ilmu, yaknikelompok ilmu alamiah serta kelompok ilmu pengetahuan budaya.

i

*

Page 2: Bab 1. Penelitian Dalam Bidang Kedokteran Dan Kesehatan

P enelitian dal am b idan g ke dokter an dan kesehat an

Ilmu-ilmu alamiahberkembang antara lain menjadi ilmu kimiafisika, dan kedokteran. Pengetahuan budaya berkembang menurutnorma-norma yang berlaku (yakni bersifat normatif). Di antarakedua sifat ini kemudian muncul ilmu-ilmu sosial, yang sebagianmemiliki karakteristik ilmu alamiah (empiris) dan sebagian bersifatnormatif. Baik ilmu alamiah maupun ilmu budaya mempunyaisifat terbuka,benat, dan dapat dipercaya.

PnNnuuAN DArAM BTDANG KEDoKTERAN

DAN KESEHATAN\

Skema pada Gambar l-1 secara umum memperlihatkan polaperkembangan pelbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alamiatr,sosial, maupun budaya, yang bersumber pada pengetahuan agamayang telah berlangsung selama ber ab ad- ab ad, sesuai dengan tingkatkemajuan umat manusia pada tiap kurun zarr.att. Pada Tabel 1-1dapat dilihat rangkuman pelbagai jenis karakteristik dasar cabang-cabang ilmu alamiatL sosial, dan budaya.

Gambar 1-1.. Pohon pengetahuan, melukiskan secara umum perkembangandan percabangan ilmu yang bersumber pada pengetahuan agama.

t

*

Page 3: Bab 1. Penelitian Dalam Bidang Kedokteran Dan Kesehatan

Iskan dar W ahidiy at dkk.

Tqbel l-1. Korokteristik umum pelbogoi disiplin ilmu

llmu-ilmu olomioh llmu sosiol Pengelohuon budoyo

Pendekoiqn:Empiris (Sesungguhnyo)

Tuluon:Mempeloiori keleroluron

/ kelerongon dolom olomsemesto

Contoh:Anotomi, fisiko, ilmuposli, ilmu kedokteron,kimio, geologi

Pendekoton:Empiris-Normotif

Tuiuon:Mempeloiori keleroturondolom hubungon qntor-

monusio

Conloh:llmu politik, sosiologi,ekonomi, ontropologi,demogrofi, psikologi

Pendekoion:Normoiif (Seboiknyo)

Tuiuon:Mempeloiori peristiwodon pernyotoon budoyoyong dionggop unik

Conloh:Pengelohuon ogomo,folsofoh, hukum, seni sostro,seni musik, seni lori

ITuu DAN PENELITIAN

Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkankhazanah ilmu dengan memperoleh pengetahuan berupa fakta baru,sehingga kemudian dapat disusun teori, konsep, hukum, kaidahatau metodologi yang baru. Dari sini pula dapat diperoleh masalahbaru yang kelak harus dipecahkan dengan penelitian. Fakta memangmenunjukkan bahwa setiap hasil sebagai jawaban atas masalah yangdiperoleh dengan cara melakukan penelitian akan mengundangpertanyaan atau masalah baru.

llrnu (science) dan penelitian (research) tidak dapat dipisahkan.Ilmu tidak akan berkembang tanpa penelitian, sebaliknya penelitiantidak akan ada apabila tidakberada di dalam kerangka ilmu tertentu.Meskipun banyak sekali definisi tentang ilmu dan penelitian, narnunsecara umum dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan filosofi,sedang penelitian merupakan tindakan (action) yang berguna untukmembangun serta mengembangkan ilmu penletahuan.

.r

*

Page 4: Bab 1. Penelitian Dalam Bidang Kedokteran Dan Kesehatan

P enelitian dalam b idan g ke dokt er an dan kes ehatan

Gambar 1-2. Alur penelitian ilmu empiris. Aktivitas penelitian dimulaidari kejelian peneliti dalam mengidentifikasikan kesenjangan antara apayang seharusnya ada (teori) dengan apa yang sekarang ada (fakta).Peneliti kemudian merumuskan masalah serta membangun hipotesis.Awal penelitian merupakan proses deduksi, yakni peneliti menerapkanapa yang ada dalam teori (yang bersifat umum) kepada masalah khusus.Unfuk menguji hipotesis, ia harus menyusun rancangan penelitian denganmetodologi penelitian yang sesuai. Hasil penelitiary yang bersifat khusus,digeneralisasi sebagai pernyataan umum yang akan memperkaya teoribaru; generalisasi ini merupakan proses induksi. Hasil penelitian dapatdigunakan untuk menyusun hipotesis baru yang timbul sebagai tindaklanjut penelitian, sehingga ilmu pengetahuan akan selalu bertambahmelalui proses siklus deduksi-induksi ini.

j|

KERANGKA TEORIKERANGKA KONSEP

*

Page 5: Bab 1. Penelitian Dalam Bidang Kedokteran Dan Kesehatan

trsk an dsr W ahi diy at dkk.

Ilmu pengetahuan merupakan akumulasi proses pengembanganilmu pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah, denganmenggunakan teori baru yang terus berkembang. Meski kemajuanilmu-ilmu alamiah yang dilandasi oleh penelitian empiris telahmenunjukkan tingkat yangcanggih, seringkali dengan metode danteknologi yang canggih pula namun hakikat perkembangan ilmumengikuti pola yang sama. Para peneliti melihat kesenjangan antarateori yang berdimensi umum dan fenomena alamiah yang bersifatkhusus (metode deduktif). Kesenjangan ini lalu dikembangkanmenjadi masalah penelitian, dan dirumuskan dalam hipotesis.Peneliti kemudian membuat desain penelitiary dan dengan metodeyang sesuai dilakukan pengumpulan data. Data yang diperoleh yangbersifat khusus diolah atau dianalisis, kemudian dilakukan inferensisebagai pernyataan umum (metode induktif) sehingga menjaditeori baru. Dari teori ini peneliti memperoleh masalah penelitianbaru, dan kembali kepada metode deduksi. Dengan demikian jelasbahwa perkembangan ilmu-ilmu merupakan akumulasi darisirkulus metode berpikir deduktif dan induktif yang berjalan terus-menerus, berkesinambungan. Lihat Gambar 1-2.

RnNau PENELITIAN KEDoKTERAN DAN

KESEHATAN

Bagi dokter yang berkecimpung dalam bidang kedokteran dankesehatan, penelitian pada umumnya bertujuan mengumpulkaninformasi atau data yang diperlukan untuk rencana kegiatan medis-klinis atau medis-sosial. Di samping itu penelitian juga bergunauntuk pengembangan ilmu kedokteran sendiri yang akan bermuarapada peningkatan kesejahteraan umat manusia.

Berdasarkan ranahnya, penelitian dalam bidang ilmu kedokterandan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi penelitian kedokterandasar, kedokteran klinis, serta kedokteran komunitas. Ketiga ranah(domain) penelitian tersebut dalam langkah-langkahnya memilikiperbedaan karakteristik, namun sekaligus juga mempunyai salingketerkaitan yang sangat erat, serta tetap berada dalam satu kerangka

t

{E

Page 6: Bab 1. Penelitian Dalam Bidang Kedokteran Dan Kesehatan

6 P eneliti an dal am b idang ke dokt er an dan kes ehat an

keilmuan yakni ilmu kedokteran. Keterkaitan tersebut dewasa inimemunculkan suatu konsep baru yang kini dikenal dengan namatranslationnl'res e srch. Apabila selima ini ketiga ranah ftJdokterandasar, klinis, dan kornunitas seolah masing-masing berjalan sendiri-sendiri), keterkaitan tersebut kini telah dipertegas menjadi kegiatanberkesinambungan, dan dikenal sebagai "frombench tobed, frombedto practice". Pembahasan selanjutnya tentang penelitian translasionaldapat dilihat dalam Bab 5.

Berdasarkan pada ada atau tidaknya analisis statistika, penelitiandalam bidang ilmu kedokteran atau kesehatan dapat dibagi kedalam 2 golongan besar, yakni penelitian yang bersifat deskriptifdan analitik. Dalam penelitian deskriptif peneliti melakukaneksplorasi fenomena kedokteran tanpa berupaya untuk mencarihubungan antar-variabel pada fenomena tersebut. Sedangkandalam penelitian analitik, di samping melakukanidentifikasi sertapengukuran variabel, peneliti juga mencari hubungan antar-variabel untuk menerangkan kejadian atau fenomena yang diamati.Dalam penelitian analitik ini, peneliti dapat hanya mengukurfenomena saja tanpa melakukan intervensi terhadap variabel (yaknibersifat analitik observasional), tetapi ia dapat pula melakukanintervensi terhadap variabel bebas dan menilai efek intervensi ataumanipulasi tersebut terhadap variabel tergantung (penelitianeksperimental atau intervensional). Hal yang perlu diingat bahwatidak selalu penelitian deskriptif (yang secara metodologis dapatdikatakan desainnya sederhana) nilainya rendah atau lebih rendahdibandingkan dengan penelitian analitik; banyak hadiah Nobel dalampelbagai bidang ilmu diterima oleh peneliti yang'hanya'melakukanpenelitian deskriptif saja. Jadi substansi, selain desain, memegang peranyang penting dalam menentukan kualitas suatu penelitian.

Penelitian dilakukan sejalan dengan sifat dasar manusia yangselalu ingin tahu terhadap pelbagai fenomena di sekelilingnya.Tujuan seseorang melakukan penelitian pada umumnya adalah:(1) Untuk mengetahui deskripsi pelbagai fenomena alam; (2) Untukmenerangkan hubungan antara pelbagai kejadian; (3) Untukmemecahkan pelbagai masalah yang ditemukan dalam kehidupan;(4) Untuk memperlihatkan efek tertentu.

,

{R

Page 7: Bab 1. Penelitian Dalam Bidang Kedokteran Dan Kesehatan

Isknnd ar W ahi diy at dkk.

Kembali ke masalah penelitian dalam bidang kedokteran dankesehatary masalah timbul bila orang bertanya "mengapa begini,mengapa begita?" - artinya terdapat kesenjangan antara fenomenakedokteran biologis, klinis, atau sosial dengan teori yang sudah ada.Dalam ilmu alamiah tidak semua kesenjangan dapat dikembangkanmenjadi masalah penelitiary atau merupakan masalah yang perluditeliti. Agar suatu kesenjangan dapat diangkat atau dikembangkanmenjadi penelitian maka ia harus dapat dijawab secara empiris,dan kemungkinan iawabannya lebih dari satu. Pertanyaan'Mengapa Tuhan menciptakan manusia' bukanlah merupakanpertanyaan penelitiar; oleh karena ia tidak dapat dijawab denganobservasi empiris. Demikian pula masalah kesehatan bahwa sebagianbesar pasien penyakit jantung bawaan di Indonesia tidak mendapatpengobatan yang adekuat bukanlah merupakan suatu pertanyaan'penelitiary oleh karena kita sudah tahu jawab annya, yakni ketiadaanbiaya dan fasilitas.

Bila suatu kesenjangan memang merupakan masalah penelitiarymaka masalah terse'but dapat dipecahkan dengan berbagai cara,yakni dengan: (a) trial and error; (b) spekulasi; (c) autoritas atautradisi; (d) penelitian ilmiah. Tentu untuk kita para sarjana, carayang terakhirlah yang merupakan cara terbaik. Untuk melakukansuatu penelitian, kita harus mempersiapkan strategi yang baik, baikdaribekal ilmu maupun dari sarana penelitiannya sehingga denganmetodologi yang benar kita akhirnya dapat memperoleh fakta-faktabaru yang dapat dipercaya pula. Metodologi penelitian yang sesuaiuntuk menjawab pelbagai pertanyaan penelitian yang dirumuskanakan diuraikan dalam bab-bab berikut.

Sesungguhnya masalah penelitian kedokteran tidak akan pemahhabis. Ia akan selalu ada, sejalan dengan kebutuhan serta tuntutanmasyaraka t y ang senantiasa berkembang. Lingkaran ilmiah berupasiklus deduksi dan induksi berjalan terus. Sesuatu yang dahuludianggap sudah tuntas sekarang ternyata dapat diteliti lebih jauhdan lebih dalam. Demikian seterusnya, sehingga keluasan dankedalaman ilmu makin lama makin bertambah.

Dalam penelitian klinis, seperti yang diuraikan dalam bab-babberikut, pelbagai masalah klinis dapat dan perlu diangkat serta

7

t

dn

Page 8: Bab 1. Penelitian Dalam Bidang Kedokteran Dan Kesehatan

P enelitian dal am b id nng kedokter an dan kesehat an

dikembangkan menjadi masalah penelitian. Dalam hal substansiserta kecanggihannya tentu terdapat tahapan atau tingkatan. Untukpara mahasiswa 51, baik substansi atau metodologinya mungkindigunakan yang sederhana. Penelitian mahasisw a S2diharapkan baiksubstansi maupun metodologinya harus lebih tinggi tingkatannya.Sedangkan untuk disertasi Doktor penelitian harus lebih canggih,terutama dari segi metodologi serta analisisnya. Bagi para staf pengajaq,serta para peneliti yang bekerja di institusi penelitian pada umumnya,terbuka lebar kesempatan untuk melakukan penelitiary dari yangsederhana sampai yang paling canggih, sesuai dengan relevansimasalah dalam bidang ilmu kedokteran itu sendiri, dalam masyarakatIndonesi4 maupun umat manusia pada umufirnya.

METnvTBAIANI PENELITI DAN PRAKTISI

Dewasa ini diperkirakan laporan hasil penelitian tidak kurang dari2 juta pertahury yang dimuat dalam puluhan ribu jurnal ilmiahkedokteran di seluruh dunia dalam pelbagai bahasa. Haruslahdiakui bahwa jumlah penelitian yang berkualitas tinggi lebihbanyak dilakukan di negara-negara maju ketimbang di negarasedang berkembang. Karena tujuan akhir penelitian kedokteranadalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakaf maka keadaantersebut memperbesar kesenjangan mutu pelayanan kesehatanmasyarakat antara negara maju dan negara sedang berkembang.Keadaan yang tidak menggembirakan ini harus segera diakhiri dandicari cara yang baik untuk meningkatkan kuantitas dan kualitaspenelitian di negara-negara yang sedang berkembang. Kerja samaantara para ilmuwan di negara maju dan negara Dunia Ketigamutlak diperlukan dalam masa mendatang.

Dengan kemajuan teknologi informasi yang amat pesat selamaempat dasawarsa ini, maka hasil-hasil penelitian yang dilakukandapat segera disebarluaskan, antara lain melalui media internet.Idealnya pengetahuan baru tersebut dapat segera diterapkan dalamtata laksana pasien. Namun tidak mungkin diharapkan seorangdokter dapat membaca demikian banyak hasil penelitian. Bahkan

i

*

Page 9: Bab 1. Penelitian Dalam Bidang Kedokteran Dan Kesehatan

I skan dar W ahidiy at dkk.

seorang spesialis, atau sub-spesialis pun tidak mungkin dapatmengikuti semua perkembangan ilmu pengetahuan di dalambidangnya inasing-masing. Agar dokter dapat memanfaatkan hasilpenelitian yang relevan dengan tugasnya, seyogyanya ia mencarisumber ilmiah setiap kali menjumpai masalah dalam tugas profesinya.Sumber ilmiah terbaru tersebut makin lama makin mudah diperoletr,antara lain dengan intemet. Meski demikian sumber ilmiah iersebutharus dinilai apakah sahih, penting, dan dapat diterapkan pada pasien.Dengan melaksanakan hal tersebut, dokter dapat melaksanakanperilaku belajar mandiri seumur hidup. Pendekatan ini disebut sebagaieztidence-based medicine, paradigma baru yang menjembatanipeneliti sebagai'produsen ilmu', dan petugas pelayan kesehatansebagai'pengguna ilmu'. Lihat Bab 24.

TANCCUNG IAWAB PENELITI

Para peneliti, termasuk peneliti dalambidang kedokteran, memilikihak seluas-luasnya untuk mengembangkan rasa ingin tahunya; hakyang besar ini harus diimbangi dengan tanggung jawab yang besarpula. Pengembangan ilmu harus mengacu pada kesejahteraan umatmanusia; tidaklah layak bila peneliti bersikap membabi buta, yaknimengembangkan ilmu untuk ilmu itu sendiri. Sikap 'ilmu untukilmu' dengan mengabaikan hakikat pengembangan ilmu justrumengancam hakikat kemanusiaan.

Masalah lain yang juga perlu diperhatikan dalam penelitianadalah kemungkinan terjadi conflict of interest (konflik kepentingan)peneliti, yang dapat mengganggu obyektivitas penelitian. Hal inidapat terjadi oleh karena para peneliti sering juga berperan sebagaipraktisi, sehingga kadang sulit baik bagi peneliti maupun pasienuntuk memisahkan suatu tindakan sebagai upaya pengobatan atausebagai prosedur penelitian.'Konflik kepentingan juga acapkaliterkait dengan masalah finansial, terutama dalam pengembanganobat baru yang disponsori oleh perusahaan farmasi atau firmabioteknologi. Harus diakui bahwa batas antara yang wajar dan tidakwajar yang berkaitan dengan keuangan tidaklah selalu jelas. Beberapa

t

*

Page 10: Bab 1. Penelitian Dalam Bidang Kedokteran Dan Kesehatan

10 P en el itian dalam bidan g kedokter an dan kesehatan

jurnal kedokteran dalam beberapa tahun terakhir ini mensyaratkanpenulis karangan untuk menyertakan kemungkinan adanya konflikkepentingan, dengan pemyataan siapa yang memberi sponsor, atauposisi penulis dalam institusi yang berkepentingan dengan maksudpenelitian. Kredibilitas dan integritas para peneliti dengan demikiandituntut dengan cara memberikan keterangan yang terbuka dan jujur.

Kemajuan pengetahuan manusia, antara lain yang saat ini sangatberkembang adalah rekayasa genetik4 membuka peluang yang luarbiasa bagi manusia untuk menciptakan pelbagai hal,yarrgsebenamyamempunyai sifat indffirent, bebas-nilai, tidak memihak. Kemajuanpengetahuan tersebut sey o6y ar'y adimanfaatkan unfuk kemaslahatanumat, namun dapat diselewengkan ke arah yang berseberangandengan norma-norma yang berlaku. Antara lain dengan maksuduntuk mengatasi hal tersebut, maka setiap institusi penelitiansekarang telah membentuk komisi etika penelitian yang di beberapainstitusi dikenal sebagai Clinical Ethics Committee atat InstitutionalReaiew Board (IRB) yang dapat berada di bawah institusi (fakultaskedokteran, rumah sakit, institusi penelitian), namun harus bersifatindependen dalam melaksanakan tugas. Sampai tingkat tertenfucara ini terbukti cukup efektif untuk memberi arah kepada penelitidalam melakukan aktivitasnya dengan tujuan serta cara yang tidakmelanggar etika. Lihat Bab 18. Namun sebenamya pembatasanyangterbaik adalah dari peneliti itu sendiri; peneliti hendaknya tetapberpegang teguh pada norma yang berlaku, dan tingkat yang tertinggidari tanggung jawab peneliti adalah kepada Tuhan Sang Pencipta.

Darran PUSTAKA

1 Feinstein AR. Clinical epidemiology - The architecture of clinical research.Philadelphia: Saunders, 1985.

Z ]!qg4" MN. Clinical research in communicative disorders. Boston: CollegeHill Press, 1987.

3 lazieh AR. Future of translational research: Why go pragmatic? diunduhdari www.dovepress.com/getfile.php?filelD=8741.

4 Lo B. Addressing ethical issues. Dalam: Hulley SB, Cummings SR" BrownerWS, Grady D, Newman TB, penyunting. Designing clinical lesearch. Edisike-3. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins;2007.

.r

*

Page 11: Bab 1. Penelitian Dalam Bidang Kedokteran Dan Kesehatan

I skandar W ahidiy at dkk.

5 Pratiknya AW. Dasar-dasar metodologi penelitian kedokteran dankesehatan. |akarta: Rajawali,1986.

6 Rennie D.AnAmerican perspective on researchintegrity.8M1.1998;316:1728-JJ.

7 Shamoo AE, Resnik DB. Responsible conduct of research. New York: OxfordUniversity Press, 2009.

8 Sitthi-anon C, Sumrongthong R. Strengthening health research capacity indeveloping countries - a crucial element for achieving health equity. BMJ.2000;32'J.:813-7.

9 Slowther A-M, Hope T. Clinical ethics committees. BMJ. 2000;321':649-50.

10 sugarman f. The role of institutional support in protecting human researchsubject. Acad Med. 2000;75:687-92.

11. Woolf SH. The meaning of translational research and why it matters. JAMA.299;299:2lI'13.

11

.t

I

&t

Page 12: Bab 1. Penelitian Dalam Bidang Kedokteran Dan Kesehatan

12 Penelitian dalam bidang kedokteran dan kesehntan

&@a

Seperti semuo cabong ilmu loinnyo, ilmu kedokteronberkembang dengan bersumber podo ilmu ogomo.

P erkembangon i I mu kedo kteron ber longsungseponjong moso. sesuoi dengan perkembongonperodobon monusio.

Penelition merupokon ujung tombok kemojuan ilmukedokteron yong bermuoro perboikon toto loksonopasien.

Hosil penelifion yong boik secoro longsung otoutidok longsung okon bermonfoot untukkesejohtaroon monusio.

Soot ini penelition dolom bidang kedokteron donkesehoton berlongsung omot cepot, nomun sebogianbesar penelition yong panting berlongsung dinegara-negaro moju. Untuk itu diperlukon kerjosomoontor penaliti di negoro moju don negsraberkembong secoro formol don informol.

Untuk memenuhi hosrot keingintohuannyo panelif i

bebos melokukon penalition seponjong dapotdipertonggung-jowobkon secono ilmioh don tidokmelanggar etika. Nomun tonggung jowob ferokhirpeneliti odoloh kapodo Song Pencipto.

.r

*