bab 1 pendahuluan 1.1 latar belakang · pdf fileindonesia telah bersatu dan berorganisasi...
TRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semenjak zaman sebelum kemerdekaan sebelum tahun 1945, masyarakat
Indonesia telah bersatu dan berorganisasi untuk melawan penjajah atau koloni VOC
Belanda. Pada tahun 1908, gerakan Bangkit Indonesia yang dikenal sebagai Hari
Kebangkitan Nasional adalah gerakan yang berdasar pada organisasi dan lembaga
masyarakat, tahun 1928 – Pemuda Indonesia bersatu dalam Gerakan Sumpah Pemuda,
pun sebelum tahun 1945 dan paska kemerdekaan gerakan pemuda masyarakat yang
tertuang dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Partai Politik (Par-Pol),
Organisasi Masyarakat dan lain – lain.
Di sini kita bisa lihat dan pertimbangkan bagaimana LSM dan organisasi telah
menjadi landasan organisatoris untuk perjuangan masyarakat yang mempercayai
idealisme tertentu yang menurut pandangan mereka wajib untuk diperjuangkan. LSM di
bidang kesehatan adalah salah satu dari pergerakan masyarakat yang percaya bahwa
banyak sekali perjuangan yang dibutuhkan oleh golongan tertentu yang memang
memerlukan perhatian medis dan bantuan kedaruratan. Golongan ini menggunakan dan
berjuang dibawah wadah tertentu untuk menyatukan dan mengintegrasikan persamaan
visi perjuangan, yang memang bertujuan untuk membantu sesama manusia yang
membutuhkan perhatian, dimana pemerintah dan negara tidak dapat melakukannya.
Keberadaan organisasi non profit berupa LSM dalam masyarakat tidak lepas dari
tujuannya untuk membantu masyarakat yang memerlukan bantuan. Bantuan yang di
2
berikan adalah di berbagi bidang kehidupan seperti pertolongan kedaruratan medis dan
kesehatan, sebagian dari elemen masyarakat yang membutuhkan.
Sifat dari organisasi dan LSM yang dimaksud, adalah bersifat tidak mencari
keuntungan (non-profit oriented), sehingga bagi pendiri dan pengurusnya tidak
mendapatkan pemasukan berupa gaji maupun keuntungan atau laba. LSM semacam ini,
kebanyakan tidak menganggarkan banyak uang untuk divisi public relations maupun
hubungan masyarakat membuat keberadaan organisasi semacam ini kurang diketahui
nama dan keberadaanya di tengah masyarakat.
Sehingga, sangatlah perlu bagi masyarakat mendapatkan informasi strategis
untuk mengetahui keberadaan organisasi ini agar dapat memberikan kontribusi yang
diperlukan organisasi berupa donasi atau bantuan langsung dan tidak langsung. Peran
dari organisasi seperti lembaga swadaya masyarakat ini lebih bersifat sosial kesehatan
dalam membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan darurat medis.
Organisasi non profit hidup dan keberlangsungannya sangat tergantung dari
kontribusi masyarakat secara langusng dan tidak langsung termasuk dari donasi – donasi
yang diberikan atas nama LSM tersebut, sebagaimana yang telah disampaikan
sebelumnya. Namun, permasalahan timbul dikarenakan LSM dan organisasi non-profit
di Indonesia pada umumnya mengalami kesulitan dalam hal pelaksanaan hubungan
kemasyarakatan dan tidak banyak yang berhasil mengimplementasikan praktek public
relations secara maksimal.
MER- C atau juga dikenal dengan nama Medical Emergency Rescue –
Committe adalah salah satu organisasi non- profit (LSM) yang bergerak dibidang sosial
kesehatan, telah berdiri sejak tahun 1999 atau selama 12 tahun. Penulis, telah memilih
3
LSM ini sebagai case study yang paling utama (diprioritaskan) untuk membahas aspek
media relations dan hubungan masyarakat.
Keberlangsungan MER-C lebih banyak bergantung kepada donasi serta bantuan
masyarakat untuk pembiayaan operasional, sedangkan untuk tenaga kesehatan, MER-C
sendiri didirikan dan banyak bergabung di dalamnya dokter – dokter terbaik (umum
maupun spesialis) yang merelakan serta mengkontribusikan ilmu, tenaga dan
kemampuannya secara cuma – cuma untuk kepentingan sosial atau kedaruratan medis.
Sehingga, penting bagi penulis untuk melakukan peneilitan mengenai aspek
hubungan masyarakat yang telah dan atau yang dibutuhkan oleh MER-C sebagai case
study, demi keberlangsungan serta kepentingan LSM tersebut di jangka panjang.
Hubungan masyarakat yang sukses dan berhasil akan mengakibatkan dan menciptakan
ketertarikan donatur serta kontributor yang akan membantu MER-C dalam mencapai
tujuan dan misinya.
Dalam pembahasan selanjutnya, akan diteliti mengenai aturan dan kebijakan
pemerintah mengenai keberadaan LSM di dunia medis, bagaimana perhatian pemerintah
terhadap dunia kesehatan serta dukungan kepada MER-C. Lebih lanjut, yang menjadi
fokus dari skripsi ini adalah peranan hubungan kemasyarakatan (Humas) terhadap
keberhasilan MER-C sebagai LSM di bidang kesehatan dalam menjalankan fungsi,
tujuan dan visinya.
4
1.2 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup dalam pembahasan skirpsi ini akan meliputi aspek – aspek berikut:
1. Peran Public Relations: dalam hal ini penulis akan mengaitkan bagaimana
organisasi MER-C sebagai bahan penelitian dengan peranan Public Relations dalam
menjalankan pelaksanaan pembangunan Rumah Sakit Indonesia yang ada di Gaza
secara khusus dan proyek lainnya secara umum.
2. Fungsi Public Relatuons: berbeda dengan peran Public Relations, fungsi dari
PR lebih menekankan kepadapembahasan jenis fungsi apa sajakah yang secara
teoritis telah diterapkan di MER-C, dan apakah fungsi ini sudah dijalankan oleh
MER-C secara baik dan maksimal.
Batasan masalah meliputi aspek hubungan kemasyarakatan yang terdapat pada
LSM umumnya, serta MER-C secara spesifik. Permasalahan hubungan kemasyarakatan
menjadi suatu aspek tersendiri yang perlu dicarikan solusi dan pemecahannya agar
penanganan serta pencapaian visi MER-C sebagai organisasi dan kelembagaan.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan:
Mempelajari aspek serta program public relations di MER-C yang berperan dan
berfungsi untuk melakukan hubungan kemasyrakatan yang memiliki objektifitas
penggalangan dana dari donatur.
5
Manfaat:
a) Memahami aspek dan pelaksanaan public relations dan hubungan masyarakat
dalam suatu organisasi atau LSM Non-Profit dengan tujuan untuk menggalang dana
dan kontribusi dari para donatur dan masyarakat.
b) Memberikan masukan dan kontribusi berupa analisa serta pembahasan tentang
bagaimana public relations bisa diterapkan dalam bentuk sistematika dan prosedur
nyata sehingga dapat diaplikasikan secara pasti, konsisten dan dalam jangka panjang.
1.4 Metodologi
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
kualitatif. Berdasarkan penjelasan dari Bogdan dan Taylor, penelitian deskriptif adalah
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari
orang- orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2003: 3). Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujua memahami suatu situasi sosial,
peristiwa, peran, interaksi dan kelompok yang terdiri ataupun berinteraksi langsung
dengan organisasi MER-C sebagai LSM yang dijadikan obyek observasi dalam
penelitian ini.
Penelitian ini juga memiliki metodologi khusus yang meliputi pendakatan riset
berdasarkan studi kasus. Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan
pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu obyek tertentu
berupa organisasi maupun kelembagaan atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad (1982)
membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan
perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci.
6
Dalam penelitian ini studi kasus yang digunakan berjenis: Studi Kasus
Organisasi, yang secara garis besar, Studi kasus kesejarahan mengenai organisasi,
dipusatkan pada perhatian organisasi tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan
rnenelusuri perkembangan organisasi (yaitu LSM MER-C sebagai Obyek Penelitian)
dari sudut historis, perkebangan saat ini serta keadaan di masa mendatang dari aspek
tertentu berkaitan dengan hubungan kemasyarakatan atau konsep Public Relations.
Metodologi pengumpulan data yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini
meliputi:
I.Wawancara – terhadap para pendiri serta pengurus MER-C untuk mengetahui
kebutuhan serta improvement di masa mendatang.
II.Observasi – melihat dan mengamati operasional di MER – C
III.Literatur: buku serta buku yang akan digunakan dalam tinjauan teori dan semua
journal yang meliputi pembahasan public relations dan aplikasinya.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun gambaran singkat tentang atau sistematika penulisan dalam skripsi ini
adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Pokok Bahasan, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
7
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan teori- teori, akan membahas definisi,
serta pengertian secara luas dari berbagai tinjauan pustaka dari
para ahli yang memberikan uraian secara sistematis, dan dapat
digunakan penulis sebagai panduan dalam melakukan penelitian
ini.
BAB 3 INTI PENELITIAN
Dalam bab 3 ini akan dijelaskan tentang Metode Penelitian yang
digunakan termasuk didalamnya pembahasan mengenai teknik
pengumpulan data dan analisa masalah. Lebih lanjut, juga dibahas
mengenai profil organisasi yang menjadi obyek penelitian,
prosedur serta tata cara operasional yang dijalankan dalam
organisasi. Permasalahan yang ada di dalam organisasi ataupun
masalah lain yang telah dirumuskan sebelumnya akan
disampaikan dalam bab 3, termasuk juga analisa maupun
pembahasan tentang alternatif pemecahan masalah.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Yang menjadi fokus utama dari bab 4 ini adalah mengenai
penjabaran hasil penelitian dengan disajikannya data primer
maupun sekunder yang telah dikumpulkan oleh penulis. Dalam
bab ini juga akan dijelaskan mengenai hasil analisa dan
pembahasan berdasarkan data penelitian yang sudah diolah.
Solusi maupun jawaban dalam bab ini, akan berkorespondensi dan
8
sesuai dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
BAB 5 PENUTUP
Dalam bab 5 atau terakhir ini, berisi kesimpulan berdasarkan hasil
penelitian yang didapatkan oleh peneliti, serta saran akademis dan
praktis yang dijabarkan pula oleh peneliti sebagai hasil
penelitiannya.