bab 1 dan pembahasan
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Varises eshofagus adalah suatu kondisi kelainan hemodinamik yang berhubungan
dengan adanya peningkatan tekanan portal dimana merupakan komplikasi paling
berat dari sirosis hati, peningkatan tekanan portal jika lebih dari 5 mmHg sangat
berbahaya. Terjadinya perdarahan oleh karena varises esophagus sering terjadi
pada 25-35 penderita sirosis hati. !ada kasus perdarahan pertama biasanya
memberi angka mortalitas yang tinggi, biasa sampai 3" sementara #" dari
penderita yang selamat akan mengalami perdarahan ulang setelah terjadiperdarahan pertama.
!erdarahan tersebut bermakna se$ara klinis bila kebutuhan transfusi darah 2 unit
atau lebih dalam %aktu 2& jam sejak penderita masuk rumah sakit, disertai
tekanan darah sistolik kurang dari '"" mmHg atau penurunan tekanan darah lebih
dari 2" mmHg.
(i negara-negara maju setiap penderita dengan perdarahan akut saluran $erna
bagian atas, terutama perdarahan varises dianjurkan untuk dira%at di )*.
!engobatan penderita dengan perdarahan varises esophagus meliputi prevensi
perdarahan ulang setelah perdarahan pertama terjadi. !engelolaan perdarahan
varises akut merupakan proses yang sangat kompleks, termasuk diantaranya
penanganan se$ara umum, seperi resusitasi, monitoring kardio, pulmo, transfusi,
pengobatan terhadap perdarahannya sendiri, dan pen$egahan dalam komplikasi.
!ada kasus +n. usia '3 tahun dengan diagnosa medis varises esophagus dengan
perdarahan stadium -V, dengan keluhan +/ ber%arna hitam, badan terasa
lemas. +n. sebelumnya 3 hari lalu sebelum masuk )umah sakit mengalami mual
dan muntah ber$ampur darah kental seperti jelly, dengan intesitas $ukup banyak
yang menyebabkan +n. kondisinya menurun. /etika masuk )umah sakit
keadaan klien masih sangat lemas, ini merupakan pera%atan yang le-& kali sejak
oktober 2"'&.
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
2/16
/ondisi klien dengan varises esophagus ini menyebabkan klien membutuhkan
pera%atan medis yang lebih lanjut agar mampu menangani penyakitnya. 0ntuk itu
dengan adanya masalah varises esophagus maka ditemukan beberapa masalah
kepera%atan yang dialami klien dan akan di berikan beberapa penanganan
kepera%atan yang sesuai terkait dengan diagnose kepera%atan yang mun$ul.
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
3/16
PEMBAHASAN
!ada kasus +n. 1'3 tahun 2 bualn dengan diagnosa medis varises esophagus
dengan perdarahan grade -V, dengan keluhan utama ketika +/ %arna urinhitam selama 3 hari sebelum masuk )* dan klien mengalami mual dan muntah
darah %arna merah kehitaman seperti jelly. /lien +n. sudah & kali ini dira%at
dirumah sakit dengan diagnosa yang sama. /lien tidak memilliki ri%ayat penyakit
apapun dalam keluarga.
!ada pemeriksaan fisik klien +n. fokus pemeriksaan pada mata karena
kemingkinan adanya konjungtiva anemis sebab muntah darah dan kondisi badan
lemas. /emudian untuk fokus yang berikutnya yaitu pemeriksaan abdomen dan
tidak ditemukan adanya gangguan pada abdomen. /e-3 pada bagian kulit juga
tidak didapatkan adanya gangguan pada bagian kulit. amun pada pemeriksaan
ekstremitas nampak adanya abnormalitas pada akral klien yaitu teraba akral
dingin, serta kekuatan otot klien & dikarenakan klien tampak lemah. 0ntuk
pemeriksaan lain yang sangat harus diperhatikan adalah kebutuhan eliminasi pada
pengeluaran + dan +/ ditemukan adanya keabnormalitas dengan
pengeluaran feses dan urin %arna hitam.
!ada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil abnormal hemoglobin yang
seharusnya normal namun klien mengalami penurunan kadar Hb yaitu 4.4& gd6
yang menyebabkan klien mengalami konjungtiva anemis sehingga klien merasa
lemah sebab klien dengan kadar Hb yang abnormal maka transport oksigen dalam
darah dan transport nutrisi mengalami gangguan sehingga klien merasa lemah.
(iagnosa kepera%atan yang didapatkan pada kasus klien +n. yaitu 7
'. /etidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan,
transport oksigen tidak adekuat. !enegakan diagnosa ini dikarenakan klien
tampak pu$at, konjungtiva klien anemis serta kondisi klien yang lemas.
2. /etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
mual, muntah, ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrisi. !enegakan
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
4/16
diagnosa ini dikarenakan kondisi status gi8i klien berada pada status gi8i
kurang dan 9T 7 '5.& serta berat badan klien turun '5kg semenjak sakit.
3. /elemahan berhubungan dengan anemia, penegakan diagnosa inidikarenakan kondisi klien yang lemah dan lemas, kemudian hasil
laboratorium Hb klien pada renang rendah atau abnormal yaitu '",2 grd6
serta ketika dilakukan pengkajian tampak konjungtiva anemis.
/lien dengan varises esophagus biasanya akan mendapatkan terapi diit
yang sesuai karena adanya gangguan sistem pen$ernaan sehingga klien
mandapatkan diit bubur dan susu agar pen$ernaan klien tidak berat ketika
mengabsorbsi makanan yang masuk yang nantinya akan menjadi energi
klien untuk beraktivitas. Terapi diit sesuai dengan intervensi kepera%atan
yang harus memberikan terapi diit bertahap dari makanan $air, lembek,
sedikit padat dan padat.
/lien juga diberikan terapi kolaborasi transfusi darah, hal ini dilakukan
karena klien mengalami penurunan kadar hemoglobin yang menyebabkan
klien lemas. :adi tujuannya agar meningkatkan kandungan-kandungan
yang ada dalam darah sehingga transport oksigen dan nutisi tidak
terganggu.
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
5/16
DAFTAR PUSTAKA
(e ran$his ). ;nvolving
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
6/16
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
istel entrokutan adalah keadaan abnormal kebo$oran isi perut atau usus 1usus
besar atau ke$il ke organ lain, biasanya bagian dari usus 1entero-enteral atau
kulit 1entero$utaneus 16ee, 2""@.
!enyebab dari terbentuknya fistel pas$a pembedahan sangat bervariasi tergantung
pada lokasi organ, faktor predisposisi, faktor resiko pasien dan tehnik atau
prosedur pembedahan. /ompleksitas dari fisel enterokutan terganung dari jumlah
pengeluaran. :umlah output dapat digunakan untuk memprediksi kematian seperti
ter$antum dalam seri klasik oleh ;dmunds, dkk. /lien dengan output fistel tinggi
memiliki mortalitas 5&, klien dengan moderat output meninggal dalam 3"
kasus, sedangkan rendah output fistel meninggal dalam '@ kasus.
!enatalaksanaan dari kasus fistel enterokutan meliputi foto sinar-B,
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
7/16
PEMBAHASAN
!ada kasus +n. 1& Tahun @ ulan dengan diagnosa medis fistel enterokutan,
klien dengan keluhan keluar + pada lubang fistel dan anus dan telah 2 kalimenjalani operasi serta dengan ri%ayat mega$olon sejak lahir mengalami
beberapa tanda dan gejala terkait dengan penyakit yang dialami yaitu timbulnya
fistel klien disebabkan karena adanya proses pembedahan sebelumnya yaitu
pembedahan appendiBitis. *elain itu ri%ayat mega$olon klien juga menyebabkan
adanya gangguan pada sistem pen$ernaan sehigga menyebabkan klien merasa
lemas dan harus dilakukan tindakan pembedahan.
!ada kasus klien +n. , dengan usia pada masa bermain dan berinteraksi dengan
orang lain yang berada dilingkungannya menjadi terhambat karena ketika klien
akan + maka tidak bisa mengontrol apakah fesesnya keluar dari anus ataupun
fistel sehingga klien merasa malu ketika +nya keluar.
!ada pemeriksaan fisik pada klien hanya ditemukan adanya masalah pada
abdomen dengan adnaya luka fistel yang terbuka. *edangkan untuk kondisi se$ara
umum ketika sebelum dilakukan pembedahan $post-operasi karena dari hasil
pemeriksaan tidak didapatkan adanya masalah.
*etelah dilakukan post-operasi pada tanggal 2' oktober 2"'5 didapatkan keadaan
klien merasa nyeri pada bagian perutnya dengan skala 5 1nyeri sedang. /etika
setelah operasi klien masih terpasangDo%er &ateter1(
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
8/16
/lien +n. pas$a operasi juga mengalami peningkatan kadar leukosit yaitu 'D,@
'"E3u6 karena pada klien dengan post-operasi selalu mengalami peningkatan
pada kadar leukosit yang memi$u resiko infeksi karena bakteri, namun biasanya
kadar leukosit tersebut akan berkurang ketika luka dira%at dengan baik dan
kondisi luka bersih serta tidak ditemukan tanda-tanda infeksi.
(iagnosa kepera%atan yang didapatkan pada klien +n. pre-operasi yaitu 7
'. )esiko infeksi hal ini dikarenakan adanya lubang terbuka pada luka fistel
yang memungkinkan terjadinya infeksi karena feses yang keluar dari
bagian yang tidak seharusnya.
2. +nsietas berhubungan dengan feses yang keluar dari fistel penegakan
diagnosa ini karena orang tua klien yaitu y. ( $emas dengan kondisi
anaknya yang tidak mengeluarkan feses ketika ingin + melalui lubang
yang seharusnya.
*edangkan diagnosa kepera%atan yang didapatkan pda klien +n. pos-operasi
yaitu 7
'. yeri akut berhubungan dengan agen $idera fisik 7proses pembedahan,
penegakan diagnosa ini karena pada saat dilakukan pengkajian post-
operasi klien mengeluh nyeri pada bagian abdomennya dan tampak
meringis menahan sakit.
2. Aangguan pola tidur berhubungan dengan restrain fisik atau pembatasan
mobilisasi, post-operasi, penengakan diagnosa ini karena pada saat
dilakukan pengkajian ibu klien mengatakan +n. tidak bisa tidur tadi
malam post-operasi dan meringis kesakitan. (an +n. tampak tidak ingin
dekat dengan pera%at atau dokter dulu karena masih merasa $emas.
3. (iagnosa yang ke-3 yaitu resiko infeksi, penegakan diagnosa ini
dikarenakan klien dengan post-operasi laparotomy akan mengalami
peningkatan pada hasil laboratorim terutama kandungan leukosit dalam
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
9/16
darah yang seharusnya pada rentang 5-'&.5 '"E3u6 naik menjadi 'D,@
'"E3u6, hal ini mampu meningkatkan adanya resiko infeksi klien.
/lien +n. mendapatkan terapi njeksi $eftriaBone 5""mg2& jam, injeksimetronida8ole 25"mg4 jam, injeksi tramadol 3" mg4 jam, serta
para$etamol syrup 25"mg4jam. (an mendapatkan terapi pemberian
nutrisi T! puasa dahulu selama 5 hari.
erdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bah%a klien telah
mendapatkan penanganan yang baik terkait dengan asuhan kepera%atan di
)*.
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
10/16
DAFTAR PUSTAKA
!ri$e +, *ylva, 6oraine 9. =ilson. 2""@. Pato'isiologi( Konsep Klinis Proses-
Proses Penakit. :akarta 7 ;A
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
11/16
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hiperbilirubin adalah suatu kondisi dimana produksi bilirubin yang berlebihan di
dalam darah 1*lusher, 2"'3. Hiperbilirubin merupakan kondisi klinis yang sering
ditemukan pada bayi baru lahir, dapat disebabkan oleh faktor fisiologis, patologis
atau kombinasi dari keduanya 16ubis, 2"'3. (erajat hiperbilirubin menurut
khamer diklasifikasikan menjadi 5 derajat sehingga nantinya mampu menentukan
terapi apa yang tepat yang akan diberikan kepada klien.
!enyebab hiperbilirubin dapat dikarenakan oleh beberapa sebab, yaitu
peningkatan jumlah sel darah merah, isoimmun hemolyti$ disease, kelainan
sruktur dan en8im darah, kera$unan obat, hemolysis ekstravaskuler,
$epalhematoma, e$$hymosis, gangguan fungsi hati serta karena adanya
komplikasi yang terjadi ketika proses persalinan bayi.
!emeriksaan diagnosti$ yang biasanya dilakukan pada klien dengan hiperbilirubin
yaitu pemeriksaan laboratorium, 0*A, radioisotope s$an. !emeriksaan diagnosik
ini dilakukan untuk mengetahui penyebab dari peningkatan bilirubin klien apakah
se$ara fisiologis atau patologis.
!ada kasus y. 9 usia " tahun dengan diagnosa medis neonatus
hiperbilirubinemia. /eluhan klien sejak usia 2 hari klien mengalami penurunan
kondisi karena sudah tidak mau menetek ketika diberikan +* oleh ibunya. *elain
itu klien juga mengalami ikterik khamer derajat & serta peningkatan kadar
bilirubin indirek dan bilirubin total. /ondisi y. 9 nampak lemas dan terpasang
>AT untuk mengalirkan nutrisi klien.
/ondisi klien dengan hiperbilirubin ini menyebabkan klien membutuhkan
pera%atan medis yang lebih lanjut agar mampu menangani penyakitnya. 0ntuk itu
dengan adanya masalah hiperbilirubin maka ditemukan beberapa masalah
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
12/16
kepera%atan yang dialami klien dan akan di berikan beberapa penanganan
kepera%atan yang sesuai terkait dengan diagnosa kepera%atan yang mun$ul.
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
13/16
PEMBAHASAN
!ada kasus y. 9 1" tahun 4 hari dengan diagnosa medis neonatus hiperbilirubin,
dengan keluhan utama klien mengalami penurunan kondisi pada hari ke-2 pas$adilahirkan yaitu ibu klien mengeluh bah%a y. 9 mulai tidak mau untuk menetek
lagi dan tampak hanya diam saja ketika akan diberikan +* oleh ibunya. !ada hari
ke-3 y. 9 nampak kuning dengan ri%ayat persalinan klien dilahirkan dengan
erat ayi 6ahir )endah 16) yang hanya 2'"" gram.
!engkajian yang difokuskan pada pemeriksaan klien neonatus lebih berfokus pada
ri%ayat kehamilan dan persalinan ibu klien, pada pengkajian didapatkan hasil jika
ibu klien mengatakan ketika hamil mengalami peningkatan tekanan darah. *elain
itu ketika persalinan klien mengatakan persalinan normal padahal sebelumnya
pada persalinan pertama dilakukan se$ara se,tion ,aesarea" *elain pemeriksaan
fisik, pemeriksaan lain yang sangat penting dilakukan adalah $ek darah klien.
9eliputi $ek (), /imia /linik, serta elekrolit. !entingnya melakukan
pemeriksaan kimia klinik dilakukan pada pemeriksaan kadar bilirubin total dan
bilirubin indirek. !ada kasus klien dengan neonates hiperbilirubin, klien akan
mengalami peningkatan pada kadar kimia klinik yaitu lebih dari ' mgd6. *elain
itu dengan melihat kondisi perubahan %arna kulit klien menjadi lebih ikterik perlu
diketahui tingkat atau derajad ikterik menurut khamer agar pera%at mampu
menentukan terapi apa yang akan dilakukan pada klien.
*elain pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan 0*A juga sangat diperlukan,
pemeriksaan 0*A ini dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi hiperbilirubin
atau peningkatan bilirubin diakibatkan karena faktor fisiologis yaitu faktor yang
se$ara fisiologis terjadi pada klien neonatus yang memang akan mengalami
peningkatan kadar bilirubin pada usia "-# hari dan akan turun ketika sudah
memasuki usia 4 hari. 9ungkin juga klien mengalami peningkatan bilirubin
karena faktor patologis yaitu faktor keadaan abnormal pada organ hati klien yang
mengalami gangguan sehingga mengakibatkan klien mengalami ikterik.
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
14/16
*etelah dilakukan pemeriksaan 0*A didapatkan hasil bah%a klien mengalami
kolebtasis, sehingga peningkatan kadar bilirubin klien disebabkan karena faktor
patologis.
(iagnosa kepera%atan yang didapatkan pada klien y. 9 yaitu 7
'. kterik neonatus berhubungan dengan peningkatan bilirubin. !enegakan
diagnosa ini dikarenakan dari data-data pengkajian didapatkan hasil jika
klien mengalami ikterik, derajat khamer &, kemudian y. 9 nampak lemah
dan tidak mampu menelan dan menghisap kuat ketika akan diberikan +*
langsung oleh ibunya. *elain itu hasil laboratorium klien juga mendukung
penegakan diagnosa ini dikarenakan kadar bilirubin total dan bilirubin
indirek lebih dari normal.
2. /etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan, refleB hisap lemah. !enegakan diagnosa ini
dikarenakan klien yang mengalami gangguan refleB hisap sehingga
pemberian nutrisi pada klien tidak adekuat. !emberian intervensi pada
masalah nutrisi klien ini dilakukan pemasangan >AT agar nutrisi klien
tetap terpenuhi, pemberian nutrisi hanya diberikan susu +* dari ibu yang
telah dipompa dan disimpan sebelumnya. /erana pada klien usia neonatus
nutrisi yang paling baik digunakan adalah +* saja. *erta untuk ibu klien
diberikan motivasi agar ibu klien mampu memberikan nutrisi yang
adekuat meskipun tidak mampu memberikan se$ara langsung.
3. )esiko ketidakseimbangan termoregulasi 1hipertermi, penegakan
diagnosa ini dikarenakan klien mendapatkan terapi fototerapi. !ada klien
dengan hiperbilirubin tindakan yang biasa dilakukan yaitu melakukan
fototerapi hal ini dilakukan apabila kadar bilirubin indirek lebih dari '"
mgd6, fototerapi dilakukan selama 2B2& jam dan pada klien setelah
dilakukan fototerapi mengalami penurunan kadar bilirubin yaitu menjadi 5
mgd6. +da juga pada beberapa kasus yang dilakukan double fototerapi,
pemberian terapi ini apabila kadar bilirubin sudah sampai lebih dari 2&
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
15/16
mgd6, selain itu ada pula klien yang diberikan terapi transfusi tukar. !ada
klien dengan terapi tukar dilakukan jika pada tindakan double fototerapi
tidak mampu menurunkan kadar bilirubin dan malah kadar bilirubin lebih
dari 32 grd6.
&. Aangguan perfusi jaringan berhubungan dengan anemia, penegakan
diagnosa ini dikarenakan pada hari ke-5 pera%atan klien mengalami
penurunan pada kadar Hb sehingga klien harus diberikan intervensi yang
tepat yaitu memberikan terapi transfuse darah 2 kolf =;. /emudian
setelah dilakukan transfuse Hb klien meningkat.
-
7/26/2019 Bab 1 Dan Pembahasan
16/16
DAFTAR PUSTAKA
+limul, Hidayat +. 2""5.Pengantar Ilmu Kepera%atan Anak I" :akarta 7 ;A