bab 1 bandara werur 04 12 2012

11
Rencana Pembangunan Bandar Udara Werur Kabupaten Tambrauw I-1 Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL) 1 ebagai negara kepulauan yang tersebar disepanjang khatulistiwa, Negara Republik Indonesia memiliki karakteristik yang khas, baik dalam dimensi geografis, sosiologi bahkan sosial budaya. Potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya kultural di yakini sampai saat ini belum digali dan dikembangkan secara optimal. Upaya peningkatan dan optimalisasi potensi yang selama ini dilakukan belum membuahkan hasil yang diharapkan. Adanya kendala, baik itu pada aspek sumber daya manusia aspek pendanaan, kualitas manajemen serta penguasaan ilmu pengetahuan. Salah satu aspek optimalisasi potensi khusunya terkait wilayah geografis Indonesia. Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat mencoba untuk memberikan kontribusinya demi kesejahteraan dan upaya pembangunan yang kian berkembang khususnya bidang Perhubungan dan Transportasi. Transportasi sebagai urat nadi kehidupan berbangsa dan bernegara, mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang pembangunan. Transportasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari sarana dan prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia membentuk jaringan prasarana dan jaringan pelayanan. Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh peran sektor transportasi. Karenanya sistem transportasi harus dibina agar mampu menghasilkan jasa transportasi yang handal, berkemampuan tinggi dan diselenggarakan secara terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman dan efisien dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan; mendukung mobilitas manusia, barang serta jasa; mendukung pola distribusi nasional serta mendukung pengembangan wilayah dan peningkatan hubungan internasional yang lebih memantapkan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara. Angkutan udara sebagai salah satu moda transportasi yang ditata dalam sistem transportasi nasional telah menjadi salah satu penghubung wilayah nasional dan 1.1. Latar Belakang S BAB PENDAHULUAN

Upload: diah-sabatini-sitiningrum

Post on 18-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kerangka Acuan ANDAL

TRANSCRIPT

  • Rencana Pembangunan Bandar Udara Werur

    Kabupaten Tambrauw

    I-1

    Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL)

    1

    ebagai negara kepulauan yang tersebar disepanjang khatulistiwa,

    Negara Republik Indonesia memiliki karakteristik yang khas, baik dalam

    dimensi geografis, sosiologi bahkan sosial budaya. Potensi besar yang

    dimiliki oleh Indonesia baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia maupun

    sumber daya kultural di yakini sampai saat ini belum digali dan dikembangkan secara

    optimal. Upaya peningkatan dan optimalisasi potensi yang selama ini dilakukan belum

    membuahkan hasil yang diharapkan. Adanya kendala, baik itu pada aspek sumber daya

    manusia aspek pendanaan, kualitas manajemen serta penguasaan ilmu pengetahuan.

    Salah satu aspek optimalisasi potensi khusunya terkait wilayah geografis

    Indonesia. Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat mencoba untuk memberikan

    kontribusinya demi kesejahteraan dan upaya pembangunan yang kian berkembang

    khususnya bidang Perhubungan dan Transportasi.

    Transportasi sebagai urat nadi kehidupan berbangsa dan bernegara,

    mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang pembangunan.

    Transportasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari sarana dan prasarana yang

    didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia membentuk jaringan prasarana

    dan jaringan pelayanan. Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh peran

    sektor transportasi. Karenanya sistem transportasi harus dibina agar mampu

    menghasilkan jasa transportasi yang handal, berkemampuan tinggi dan diselenggarakan

    secara terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman dan efisien dalam menunjang dan

    sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan; mendukung mobilitas manusia,

    barang serta jasa; mendukung pola distribusi nasional serta mendukung pengembangan

    wilayah dan peningkatan hubungan internasional yang lebih memantapkan

    perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka perwujudan

    Wawasan Nusantara.

    Angkutan udara sebagai salah satu moda transportasi yang ditata dalam sistem

    transportasi nasional telah menjadi salah satu penghubung wilayah nasional dan

    1.1. Latar Belakang

    S

    BAB

    PENDAHULUAN

  • Rencana Pembangunan Bandar Udara Werur

    Kabupaten Tambrauw

    I-2

    Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL)

    internasional dalam rangka mendorong dan mempercepat pembangunan nasional dan

    meningkatkan kesajahteraan rakyat. Angkutan udara mempunyai peran yang cukup

    besar dalam menunjang kegiatan ekonomi suatu daerah terutama sektor perdagangan

    dan pariwisata. Sub sektor angkutan udara mempunyai keunggulan dalam kecepatan

    yang tinggi atau waktu tempuh yang cukup singkat serta jangkauan atau cakupan yang

    luas. Bandar udara sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan penerbangan dan

    angkutan udara merupakan tempat atau titik (node) asal (origin) maupun tujuan

    (destination) perjalanan pengguna angkutan udara dalam melakukan berbagai kegiatan

    ekonomi, kegiatan pemerintahan maupun kegiatan lainnya. Bandar udara perlu ditata

    secara terpadu dalam satu kesatuan tatanan kebandar-udaraan nasional untuk

    mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang handal. Pembangunan Bandar Udara

    dipandang sangat mendesak dibangun karena dipandang oleh Undang - undang

    mempunyai potensi yang dapat dikembangkan secara ekonomi. Adapun target pesawat

    yang akan dioperasikan pada tahap awal sejenis Twin Otter, Cassa 212 atau sejenisnya.

    Sebagaimana tertuang dalam Tatanan Kebandar-udaraan Nasional, yaitu

    Keputusan Menteri Perhubungan No. 44 tahun 2002 tentang Peraturan Keselamatan

    Penerbangan Sipil dan Keputusan Menteri Perhubungan No. 48 Tahun 2004 tentang

    Penyelenggaraan Bandar Udara Umum, maka keberadaan bandar udara sebagai

    prasarana, penyelenggaraan penerbangan dalam menunjang aktivitas suatu wilayah

    perlu ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan jasa kebandar-udaraan sesuai

    dengan tingkat kebutuhannya. Agar penyelenggaraan layanan jasa bandar udara dapat

    terwujud dalam satu kesatuan tatanan kebandar-udaraan secara nasional yang handal

    dan berkemampuan tinggi, maka dalam proses penyusunan penataan bandar udara

    tetap perlu memperhatikan tata ruang, pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan,

    keamanan dan keselamatan penerbangan secara nasional.

    Sebelum dilakukan studi AMDAL pembangunan Bandar Udara Werur terlebih

    dahulu dilaksanakan studi kelayakan Bandar Udara di Kabupaten Tambrauw.

    Pelaksanaan studi kelayakan bandar udara tersebut merupakan langkah awal dari usulan

    rencana pembangunan bandar udara di Kabupaten Tambrauw. Dalam studi kelayakan

    sebelumnya telah dilakukan evaluasi terhadap beberapa alternatif lokasi dan lokasi

    yang tepat di kawasan Tambrauw disesuaikan dengan peta pencapaian transportasi

    udara oleh Propinsi Papua Barat secara terpadu yang merupakan rencana Tatrawil

    Propinsi Papua Barat, dimana lokasi Distrik Sausapor dan Distrik Fef sebagai rencana

  • Rencana Pembangunan Bandar Udara Werur

    Kabupaten Tambrauw

    I-3

    Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL)

    lokasi pembangunan bandar udara akan dilakukan kajian kelayakan pembangunannya.

    Mengingat kegiatan kebandar-udaraan memerlukan integrasi dari berbagai aspek yang

    mendukungnya, maka dalam pelaksanaan studi kelayakan dilakukan kajian detail:

    1) Kelayakan aspek teknik kebandar-udaraan,

    2) Kelayakan aspek operasional penerbangan,

    3) Kelayakan aspek pengusahaan angkutan udara,

    4) Kelayakan aspek lingkungan, dan

    5) Kelayakan aspek ekonomi dan finansial.

    Salah satu aspek kelayakan lingkungan adalah menjadi hal utama. Setiap

    rencana kegiatan pembangunan perlu dilakukan suatu kajian berupa studi lingkungan,

    dalam usaha menunjang Pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan berwawasan

    lingkungan begitupula dengan kegiatan pembangunan Bandar Udara Werur di Distrik

    Sausapor, Kabupaten Tambrauw, agar manfaatnya dapat dikembangkan secara

    maksimal dan dampak negatifnya dapat diperkecil atau dieliminir serta sebagai amanat

    dari peraturan perundangan yang berlaku. Sehingga pemrakarsa rencana pembangunan

    bandara Werur ini bekerjasama dengan CV. Geospasia Wahana Jaya untuk melakukan

    penyusunan dokumen AMDAL pembangunan Bandar Udara Werur.

    Pada saat studi AMDAL Bandara Werur dilakukan, untuk project pembangunan

    jalan sudah mencapai 100 %. Dimana pembangunan jalan ini merupakan jalan tembus

    yang menghubungkan antara kota Sorong menuju kabupaten Tambrauw. Sehingga studi

    ini tidak tepat jika masuk kedalam studi AMDAL, dimana seharusnya dikategorikan

    sebagai studi DELH (Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup) yang masa berlakunya hingga

    3 Oktober Tahun 2011.

    Dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun

    2012 tentang Izin Lingkungan dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun

    2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis

    Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Pembangunan bandar udara baru yang beserta

    fasilitasnya untuk fixed wing ataupun rotary wing termasuk kegiatan yang berteknologi

    tinggi, harus memperhatikan ketentuan keselamatan penerbangan dan terikat dengan

    konvensi internasional. Berpotensi menimbulkan dampak berupa kebisingan, getaran,

    dampak sosial, keamanan negara, emisi dan kemungkinan bangkitan transportasi baik

    darat dan udara. Adanya ketentuan KKOP (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan)

  • Rencana Pembangunan Bandar Udara Werur

    Kabupaten Tambrauw

    I-4

    Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL)

    yang membatasi pemanfaatan ruang udara serta berpotensi menimbulkan dampak

    sosial.

    Dalam penyusunan AMDAL terdiri dari atas beberapa dokumen yaitu

    Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL), Analisis Dampak Lingkungan

    (ANDAL), Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKL dan RPL) serta

    Ringkasan Eksekutif dalam dokumen ini. Semua sistematika penyusunannya mengacu

    kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

    1.2. Tujuan dan Manfaat Kegiatan

    Maksud pelaksanaan studi ini yaitu mengidentifikasi dampak rencana kegiatan

    pembangunan Bandar Udara Werur sejak tahap pra konstruksi, konstruksi, dan operasi

    terutama kegiatan yang diperkirakan berpotensi menimbulkan dampak besar dan

    penting terhadap lingkungan. Selain itu juga memberikan hasil studi sesuai dengan

    norma-norma persyaratan dan memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang

    berlaku dalam rangka peningkatan dan pemeliharaan pembangunan yang berawawasan

    lingkungan.

    1.2.1 Tujuan

    1.2.1.1 Tujuan Umum

    Adapun tujuan umum dari Pembangunan Bandar Udara Werur Tambrauw diantaranya

    adalah :

    1. Mengidentifikasi rona lingkungan hidup awal, yaitu kondisi rona lingkungan saat

    ini terutama rona lingkungan yang terkena dampak penting baik pada pra

    konstruksi dan sampai dengan operasi.

    2. Memprakirakan dan mengevaluasi dampak besar dan penting yang akan terjadi

    pada tahap pra konstruksi sampai dengan operasi rencana pembangunan

    Bandar Udara Werur.

    3. Memberikan arahan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana

    Pemantauan Lingkungan (RPL).

  • Rencana Pembangunan Bandar Udara Werur

    Kabupaten Tambrauw

    I-5

    Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL)

    1.2.1.2 Tujuan Khusus

    Adapun tujuan umum dari Pembangunan Bandar Udara Werur Tambrauw diantaranya

    adalah :

    1. Berkembangnya Kabupaten Tambrauw melalui pemanfaatan potensi dan peluang

    pengembangan wilayah untuk mewujudkan Tambrauw yang mandiri dan

    sejahtera dalam usaha percepatan pembangunan Kabupaten Tambrauw, Provinsi

    Papua Barat.

    2. Peningkatan kapasitas infrastruktur layanan jasa penerbangan di bidang

    perhubungan guna mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

    3. Pembangunan bandara sebagai fasilitas di bidang transportasi yang dapat

    mendukung sektor perekonomian dan pariwisata Kabupaten Tambrauw.

    4. Meningkatkan integrasi wilayah antar distrik.

    1.2.2 Manfaat

    Manfaat yang diperoleh dari Pembangunan Bandar Udara Werur Tambrauw adalah :

    1. Menyediakan prasarana munculnya tarnsportasi angkutan udara yang

    memudahkan dalam pencapaian jangkauan wilayah geografis untuk

    mempercepat pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat.

    2. Pusat pertumbuhan baru yang dapat mendorong pengembangan wilayah bagi

    Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat dan Negara Republik Indonesia

    umumnya.

    1.3. Peraturan & Perundang - undangan

    1.3.1. Undang - Undang

    1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan

    Dasar Pokok-pokok Agraria;

    2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

    Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

    3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 tentang hak tanggungan

    Atas Tanah Beserta Benda-benda yang Berkaitan dengan Tanah;

    4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa

    Konstruksi;

  • Rencana Pembangunan Bandar Udara Werur

    Kabupaten Tambrauw

    I-6

    Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL)

    5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang

    Ketenagakerjaan;

    6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

    7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

    Perundang-undangan;

    8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan;

    9. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2004 tentang Peraturan

    Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan

    menjadi Undang-undang;

    10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional;

    11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

    Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

    12. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

    13. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;

    14. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

    15. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

    Pulau-Pulau Kecil;

    16. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan

    Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

    17. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;

    18. Undang-undang No. 56 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Tambrauw;

    19. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;

    20. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;

    21. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

    22. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

    23. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

    Lingkungan Hidup;

    24. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus.

    1.3.2. Peraturan Pemerintah

    1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran

    Udara;

  • Rencana Pembangunan Bandar Udara Werur

    Kabupaten Tambrauw

    I-7

    Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL)

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta

    untuk Penataan Ruang Wilayah;

    3. Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan

    Penerbangan;

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan;

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air

    dan Pengendalian Pencemaran Air;

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan;

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan

    Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua Peraturan

    Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga

    Listrik;

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

    Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

    Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

    Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

    Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

    14. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja

    Sama Daerah;

    15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

    Wilayah Nasional;

    16. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya

    Air;

    17. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah;

    18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2009 tentang jenis dan tarif ata Jenis

    Penerimaan negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Perhubungan;

    19. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Cara Perubahan Peruntukan

    dan Fungsi Kawasan Hutan;

  • Rencana Pembangunan Bandar Udara Werur

    Kabupaten Tambrauw

    I-8

    Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL)

    20. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan

    Ruang;

    21. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran

    Masyarakat Dalam Penataan Ruang;

    22. Peraturan pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka

    Alam dan Kawasan Pelestarian Alam;

    23. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan;

    24. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran

    Sungai;

    25. Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2012 tentang Pembangunan dan

    Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara.

    1.3.3. Keputusan Presiden

    1. Keputusan Presiden Nomor 62 Tahun 2000 tentang Koordinasi Penataan Ruang

    Nasional;

    2. Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan

    Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

    3. Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan;

    4. Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan

    Pemerintah Nomor 10 Tahun 1969 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga

    Listrik;

    5. Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan

    Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

    Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

    1.3. 4 Peraturan Menteri

    1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat

    - Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih;

    2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan

    Penataan Ruang di Daerah;

    3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan

    Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;

  • Rencana Pembangunan Bandar Udara Werur

    Kabupaten Tambrauw

    I-9

    Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL)

    4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pedoman

    Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

    5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Ruang Terbuka

    Hijau;

    6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata

    Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

    7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2008 tentang Tata

    Kerja Lisensi Komisi AMDAL Kabupaten/Kota;

    8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara

    Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah;

    9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2009 tentang Pedoman

    Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang

    RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten/Kota beserta Rencana-Rencana Rincinya;

    10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman

    Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten;

    11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kriteria Teknis

    Kawasan Peruntukan Pertanian;

    12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Tata Cara

    Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Tentang Penjabaran Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Daerah;

    13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis

    Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai

    Dampak Lingkungan Hidup.

    1.3.5 Keputusan Menteri

    1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 50/MENLH/11/1996 tentang

    Baku Mutu Tingkat Kebauan;

    2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-48/MENLH/11/1996

    tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan;

    3. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-45/MENLH/10/1997

    tentang Indeks Standar Pencemaran Udara;

  • Rencana Pembangunan Bandar Udara Werur

    Kabupaten Tambrauw

    I-10

    Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL)

    4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000 tentang

    Penanggulangan Bahaya Kebakaran;

    5. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 22 tahun 2002 tentang Peraturan

    Keselamatan Penerbangan Sipil;

    6. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 44 tahun 2002 tentang Tatanan

    Kebandar-udaraan Nasional;

    7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 37 tahun 2003 tentang

    Metode Analisa Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan;

    8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 110 tahun 2003 tentang

    Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air;

    9. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang

    Baku Mutu Limbah Domestik;

    10. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 142 tahun 2003 tentang

    Perubahan KepMENLH Nomor 111 tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai

    Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah ke

    Air dan Sumber Air;

    11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 288 Tahun 2003 tentang Penyehatan

    Sarana dan Penyehatan Sarana/Bangunan;

    12. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor

    327/KPTS/M/2003 tentang Penetapan 6 (enam) Pedoman Bidang Penataan

    Ruang;

    13. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 43 tahun 2004 tentang Susunan

    Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan;

    14. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 48 tahun 2004 tentang

    Penyelenggaraan Bandar Udara Umum;

    15. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 31 tahun 2006 tentang Petunjuk

    Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan

    Bandar Udara;

    16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman

    Koordinasi Penataan Ruang Daerah;

    17. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 11 tahun 2010 tentang tatanan

    Kebandarudaraan Nasional.

  • Rencana Pembangunan Bandar Udara Werur

    Kabupaten Tambrauw

    I-11

    Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL)

    1.3.6. Keputusan Kepala BAPEDAL

    1. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor Kep-056 Tahun 1994 tentang Pedoman

    Mengenai Ukuran Dampak Penting;

    2. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor Kep-205/BAPEDAL/07/1996 tentang Pedoman

    Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak;

    3. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor Kep-299/11/1996 tentang Pedoman Teknis

    Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL;

    4. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor Kep-124/12/1997 tentang Panduan Kesehatan

    Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL.