b hub man, masyarakat, dan budaya edit (2-5)

38
PERTEMUAN KEDUA HUBUNGAN ANTARA MANUSIA, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN Sosiologi (Ilmu Sosial Dasar) adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori), seperti geografi sosial, sosiologi, antropologi sosial, ilmu politik, ekonomi, psikologi sosial dan sejarah). Sebagai mata kuliah dasar umum, Ilmu Sosial Dasar bertujuan membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa, agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota masyarakat terpelajar yang berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain serta tingkah laku manusia terhadap manusia yang bersangkutan. KONSEP MANUSIA A. PENGERTIAN MANUSIA Secara bahasa manusia berasal dari kata “Manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok atau seorang individu. Definisi manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dan dianugerahiNya akal, hati, fisik. Yang membedakan antara manusia dengan hewan Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 1

Upload: maudyanti

Post on 14-Jul-2016

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

PERTEMUAN KEDUA

HUBUNGAN ANTARA MANUSIA, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Sosiologi (Ilmu Sosial Dasar) adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori), seperti geografi sosial, sosiologi, antropologi sosial, ilmu politik, ekonomi, psikologi sosial dan sejarah).

Sebagai mata kuliah dasar umum, Ilmu Sosial Dasar bertujuan membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa, agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota masyarakat terpelajar yang berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain serta tingkah laku manusia terhadap manusia yang bersangkutan.

KONSEP MANUSIA

A. PENGERTIAN MANUSIA

Secara bahasa manusia berasal dari kata “Manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok atau seorang individu. Definisi manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dan dianugerahiNya akal, hati, fisik. Yang membedakan antara manusia dengan hewan adalah akal. Maka ada yang berpendapat bahwa manusia itu hewan yang berakal. Karena dari segi fisik memang tidak ada beda dengan hewan tetapi yang membedakannya adalah akal.

Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seorang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh karena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 1

Page 2: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

bersumber dari lingkungan. Oleh karena itu lingkungan mempunyai pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri.Pengertian manusia menurut beberapa ahli:1. UPANISADS : Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa,

pikiran, dan prana atau badan fisik.2. OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY : Manusia adalah

mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

3. ERBE SENTANU : Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.

4. PAULA J. C & JANET W. K : Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.

5. ABINENO J. I : Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana". 

Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spritual yang utuh dan unik. Teori kebutuhan manusia memandang manusia sebagai suatu keterpaduan, keseluruhan yang terorganisir yang mendorong untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia (Effendy, 1998;2).

Yura, W. (1983); Effendi N. (1998; 3) mengemukakan bahwa kebutuhan manusia dipandang sebagai tekanan internal sebagai hasil dari perubahan keadaan sistem, dan tekanan ini dinyatakan dengan perilaku untuk mencapai tujuan, sehingga terpenuhinya kebutuhan.

Bila dipandang dari aspek keperawatan, maka tekanan tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keperawatan dan kesehatan individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat yang menjadi sasaran dalam perawatan masyarakat.

B. MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

1. Manusia sebagai Makhluk IndividuPengertian individu menurut konsep sosiologi artinya manusia yang

hidup berdiri sendiri/ tidak mempunyai kawan. Menurut Soediman Kartohadiprojo; Manusia sebagai individu adalah

makhluk ciptaan Tuhan yang dalam dirinya dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi; raga, rasa, rasio, dan rukun.

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 2

Page 3: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

a. Raga adalah bentuk jasad manusia yang khas, mem-bedakan manusia dengan manusia.

b. Rasa yaitu perasaan individu dapat menangkap obyek gerakan dari isi alam. c. Rasio/ akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk

mengembangkan diri mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap individu.

d. Rukun yaitu hidup bergaul sesama individu secara harmonis, damai dan saling melengkapi.

Individu yang memiliki 4 (empat) syarat di atas dapat hidup bersama dalam masyarakat. Masyarakat merup. wadah hidup bersama dari individu-individu yang terjalin dan terikat dalam hubungan interaksi. Kumpulan dari individu-individu merupakan suatu kelompok sebagai faktor penentu bagi terjadinya proses kemasyarakatan.

Masyarakat terbentuk atas dasar hakikat individu, apabila kepentingan individu berubah, maka masyarakat akan berubah.

Dalam buku pengantar Sosiologi (Huky; 1982), Cooly mengemukakan dua fase dalam memunculkan konsep tentang diri sendiri yaitu:a. Fase persepsi yaitu apa yang dilihat orang lain dalam kepribadian dan

tingkah laku individu.b. Fase penafsiran yaitu bagaimana orang lain menilai apa yang mereka lihat

dalam individu (sikap bangga, sombong, rendah hati dll).2. Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial atau sebagai kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyangkut kaitan timbal balik yang saling mempengaruhi dan kesadaran untuk saling tolong menolong.

Beberapa persyaratan tentang himpunan manusia yang dapat dimanakan kelompok sosial, yaitu:a. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian

kelompok yang bersangkutan.b. Ada hubungan timbal balik antara anggota satu dengan anggota lainnya.c. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka

bertambah erat. (Misalnya Tujuan yang sama, kepentingan yang sama).d. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.e. Bersistem dan berproses. Empat faktor penting yang mempengaruhi kehidupan sosial manusia, yaitu:a. Warisan biologis atau heredity; meliputi bakat manusia untuk belajar dan

perlu dikembangkan.b. Keadaan alam di sekitar kita (Natural Environment), yaitu manusia harus

menyesuaikan diri dengan alam.

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 3

Page 4: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

c. Warisan sosial (Social hertage), diserahkan melalui kelompok manusia. Kelompok manusia yang pertama adalah keluarga, tetangga, kenalan, teman sepermainan.

d. Dalam kelompok manusia, jiwa dan tabiat manusia mendapat pengaruh, membentuk kepribadian atau personality.

PERTEMUAN KETIGA

KONSEP MASYARAKAT

A. Pengertian  MasyarakatManusia merupakan bagian  dari  kehidupan mahluk sosial yang ada di

muka bumi. Kumpulan dari manusia inilah yang kemudian dikenal sebagai masyarakat. Pengertian masyarakat sendiri secara umum diartikan sebagai sebuah kesatuan yang terjadi antara dua orang atau lebih manusia yang berada dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu atau Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Kondisi Umum yang menyebabkan munculnya masyarakat sendiri salah satunya disebabkan adanya  naluri alami manusia sebagai mahluk sosial. Sehingga manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa adanya hubungan dengan manusia yang lain. Dengan demikian, manusia akan memiliki reflek bawah sadarnya untuk selalu berusaha mencari manusia lainya dalam upaya menyempurnakan kodratnya sebagai mahluk hidup yang memiliki akal pikiran. Manusia tidak akan mampu memiliki kehidupan yang lengkap, jika manusia tidak mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan atau berada di sebuah kawasan dimana tidak terdapat manusia lain.

Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society, sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 4

Page 5: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu. Dari segi perlaksaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat – atau tidak dibuat – oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.

Pengertian masyarakat yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi:1. Selo Sumardjan (1974), Masyarakat merupakan sekelompok orang yang hidup

bersama dan mampu menciptakan kebudayaan.

2. Karl Marx (Pakar pemikiran Marxisme), masyarakat didefinisikan sebagai sebuah struktur organisasi yang muncul sebagau akibat adanya perbedaan diantaranya berbagai kelompok yang terpisah di bidang ekonomi.

3. Emile Durkheim. Menurutnya, pengertian masyarakat adalah sebuah realita yang apa adanya dari setiap pribadi yang menjadi anggota dari masyarakat itu sendiri.

4. Paul B. Horton dan C. Hunt. Menurut keduanya, pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia yang mampu bersikaf mandiri serta secara bersama hidup pada sebuah kawasan tertentu dan memiliki kebudayaan sama. Selain itu, mereka akan melakukan sebagian besar aktivitasnya dalam kumpulan tersebut.

5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007; 721) Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.

6. Menurut Pangkey HS (1990;18), Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

7. Hassan Saddily, 1993: 47 menemukakan bahwa; Masyarakat adalah Golongan besar atau kecil, terdiri dari beberapa manusia yang dengan sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain.

8. Menurut Koentjaraningrat 1994, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

9. Menurut Ralph Linton 1968, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

Pengaruh dan pertalian kebatinan yang terjadi dengan sendirinya menjadi unsur utama bagi masyarakat, bukan adanya sejumlah orang. Tiap anggota sadar

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 5

Page 6: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

akan adanya anggota lain dan ia memperhatikan adanya orang lain dalam setiap langkahnya. Bila cara memperhatikan itu sudah menjadi adat, tradisi, atau lembaga (Pranata), maka perhatian itu tetap terpelihara sekalipun tidak ada seseorang didekatnya.

Contoh: Peraturan lalu lintas di Indonesia menentukan orang mengendarai kendaraan atau berjalan kaki harus berada di sebelah kiri untuk menghindari tabrakan. Demikian pula dengan penggunaan lampu lalu lintas (Traffic light); merah, kuning, biru.

Contoh berikut ini dapat memudahkan pemahaman kita tentang masyarakat:1. Sekelompok fakir miskin yang hidup bersama siang dan malam hidup

sendiri-sendiri dan tidak mengadakan hubungan satu sama lain, sehingga kehidupan seperti ini tidak dapat dinamakan masyakat sesuai definisi di atas.

2. Di tengah-tengah pegunungan terdapat suatu tempat dimana hidup empat keluarga dengan letak rumah yang saling berjauhan jaraknya, namun anggota keluarganya saling datang dan berkumpul, saling membutuhkan dan pengaruh mempengaruhi, sehingga kehidupan bersama mereka memenuhi syarat masyarakat.

3. Di kota-kota besar seperti Baverly Hills (Los Angeles, Amerika Serikat), terdapat rumah-rumah bintang film dan orang-orang kaya ternama, penghuni-penghuni rumah tersebut jarang kelihatan karena hanya datang tidur dan kadang-kadang makan di rumahnya, selebihnya mereka bekerja di tempat yang jauh. Penghuni rumah yang satu bukan saja tidak mengenal bahkan tidak pernak melihat tetangganya. Di Indonesia kehidupan seperti ini dapat kita lihat di Jakarta atau Surabaya, khususnya di perumahan-perumahan elite, tetangga yang satu tidak mengenal tetangga lainnya, sekalipun bersebelahan rumah. Dalam keadaan seperti ini sulit untuk menyatakan adanaya hidup bersama sebagai golongan atau masyarakat.

Kegiatan bersama dalam Rukun tetangga dapat dihidupkan melalui perkenalan dan pertalian yang akrab, misalnya berhari raya bersama, melaksanakan pertemuan 2-3 bulan sekali dalam bentuk pengajian, makan bersama, wisata bersama, dll.

Masyarakat modern berkeberatan atau menentang definisi masyarakat di atas dan mengatakan bahwa, ”Masyarakat hanya terdapat dalam gambaran saja dan tidak dapat dilihat menurut waktu dan tempat sebagaimana kita melihat suatu barang yang konkrit. Mereka lebih mengutamakan proses kemasyarakatan yang memberi hidup dan kehidupan bersama.

Kedua pengertian di atas dipelajari bersama dalam sosiologi karena keduanya bertalian erat dan saling mempengaruhi.

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 6

Page 7: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

B. MASYARAKAT DAN MACAMNYA

Masyarakat merupakan satu kesatuan yang selalu berubah, hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan perubahan. Biasanya masyarakat mengenal kehidupan yang teratur dan aman, sebagai pengorabanan kemerdekaan dari anggotanya, baik secara paksa maupn sukarela. Pengorbanan menahan napsu atau kehendak sewenang-wenang an mengutamakan kepentingan dan keamanan bersama. Paksaan; Tunduk dan patuh pada aturan/ hukum yang ditetapkan oleh Negara atau kelompok. Sukarela; Menurut adat dan berdasarkan keinsyafan akan persaudraan dalam kehidupan bersama (Hasan Shadily, 1993;50)

C. CARA TERBENTUKNYA MASYARAKAT

1. Masyarakat Paksaan: Masyarakat tawanan, masyarakat pengungsi/ pelarian.

2. Masyarakat merdeka:a. Masyarakat alam yaitu masyarakat yang terjadi dengan

sendirinya; Suku, Golongan, atau suku Bangsa yang bertahan karena darah dan keturunan. Umumnya sederhana sekali kebudayaannya dalam keadaan terpencil atau tidak mudah berkembang dengan dunia luar.

b. Masyarakat Budidaya (Berbudaya) terbentuk karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan (keagama-an), antara lain kongsi perekonomian, keperasi, masyarakat muslim, Kristen, Hindu, Budha, dan sebagainya.

D. ASAL-USUL MASYARAKAT

Bermacam-macam penyelidikan dijalankan untuk menjawab asal masyarakat, tetapi tidak satupun yang menegaskan dengan benar. Semua pendapat hanya merupakan perkiraan dan pandangan saja. Diantara kesimpulan yang ada bahwa, “Manusia tidak dapat hidup seorang diri, hidup dalam gua atau di pulau yang terpencil dan sunyi. Ia selalu tertarik pada hidup bersama dalam masyarakat karena:1. Hasrat berdasarkan Naluri (Kehendak biologis di luar penguasaan akal)

untuk mencari teman hidup, untuk memenuhi kebutuhan seksual yang bersifat biologis.

Manusia dan hewan diberi naluri atau napsu untuk saling tertarik satu sama lain. Napsu biologis ini pada manusia timbul sejak masa pubertas (Remaja) sampai Dewasa, bahkan sampai umur tua pada laki-laki. Pada wanita napsu ini lebih cepat dipadamkan atau diatur pengendaliannya bila sudah mempunyai 3 sampai 4 anak atau sudah berumur 45-50 tahun (masa menopause).

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 7

Page 8: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

Hasil penelitian Prof, Lee Yun Suk (Seoul, Korea Selatan) menunjukkan bahwa dari 250 ressponden, lelaki berusia 80 tahunpun masih mengadakan hubungan seks, sedangkan pada usia lebih dari 60 tahun masih ditemukan 89,4% laki-laki dan 33,6% wanita yang tetap memelihara kehidupan seksnya.

Rasa kesepian, merantau, atau tidak mementingkan pendidikan akan mempercepat pencarian jodoh (cepat menikah), sementara di desa umumnya ada adat/ kebiasaan yang amat keras terhadap anak gadis yang melarang bergaul dengan lelaki sebelum menikah, sementara janda lebih bebas, sehingga banyak gadis desa yang asal menikah dan bercerai setelah 1-2 tahun usia pernikahannya. Adat ini mendatangkan rasa kurang tanggung jawab pada kaum laki-laki yang gampang menceraikan isterinya dan menikah lagi dengan wanita yang lebih muda. Data Statistik menunjukkan bahwa jumlah perceraian di Jawa sangat tinggi di desa-desa.

Di Kota, kaum wanita lebih mementingkan pendidikan sampai lulus. Pernikahan mereka relatif lebih kekal karena suami isteri menjaga kelangsungan hidup keluarga mereka. Para sarjana wanitapun masih ada kesempatan untuk mendapatkan jodoh, sementara wanita yang belum menikah tidak dicemoohkan oleh masyarakat.

Perpecahan keluarga umumnya terjadi karena salah satu pihak menyeleweng atau kurang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup keluarganya. Ada ke-enderungan bahwa kaum pria lebih suka mencari isteri yang lebih muda daripada isterinya.

Pertentangan antara hukum alam dan kebudayaan bahwa usia 20-an tahun merupakan usia yang terbaik bagi perempuan untuk melahirkan, tetapi panggilan emansipasi yang mengharuskan perempan untuk, melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi dan 4-5 tahun setelah lulus baru menikah. Dengan demikian Usia pernikahan yang baik bagi perempuan 20-35 tahun terlampaui, sedangkan usia 35-40 tahun secara biologis seorang perempuan sulit untuk melahirkan pertama kali.

Menjadi gadis atau perawan tua (Spinster) juga kurang disukai oleh wanita berpendidikan tinggi atau wanita karir. Untuk mencegah hal itu ditempuh jalan tengah, yaitu “Jangan melewatkan kesempatan per-jodohan (menikah), sambil menyelesaikan pendidikan, dengan menjunjung tinggi kehidupan yang terhormat sesuai ajaran agama maupun adat istiadat yang ada di masyarakat.

Lembaga (pranata) pernikahan diakui oleh hampir semua macam masyarakat di Indonesia. Lembaga inilah yang membdakan manusia dan hewan.

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 8

Page 9: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

Agama Islam amat keras terhadap segala macam pertemuan seks antara pria dan wanita di luar pernikahan, untuk mencegah anak yang terlantar (anak haram/ Zina) dan mempertahankan garis keturunan yang jelas.

Ikatan suami isteri berdasarkan pernikahan me-wajibkan orang tua memelihara anak sebagai anugerah Allah dengan baik sejak awal sampai mendapat jodoh, sehingga anak itu menjadi anggota masyarakat yang baik sesuai harapan orang tua, masyarakat, bangsa dan agamanya.

2. Kelemahan Manusia dan selalu mencari kekuatan ber-sama; mem-bentuk kelompok, agar aman dan memenuhi kebutuhan bersama. Manusia sejak lahir telah tampak dalam kelemahan, sehingga butuh perlindungan orang tuanya, keluarga, masyarakat, suku bangsa dan bangsa.

3. Aristoteles; Manusia adalah Zoon Politicon = Makhluk sosial yang suka bergolongan atau mencari teman untuk hidup bersama, daripada hidup sendiri.

4. Bergson (1859), “Manusia hidup bersama bukan karena persamaan tetapi karena perbedaan sifat, kedudukan dan sebagainya. (Teori Modern). Pendapat Aristoteles dan Bergson dapat diakui kebenarannya. Berdasarkan adat dan sifat meniru, maka perasaan solidaritas dalam golongan, keluarga, suku bangsa, bangsa dan negara akan menjadi kuat dan luas dalam menghadapi bahaya.

Agama dapat mempersatukan manusia segala bangsa demi keamanan, jika setiap manusia benar-benar memperhatikan dan melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dan tidak mementingkan kepentingan sendiri. Perang antar pemeluk agama bisa terjadi bila ada kepentingan kekuasaan dan politik, sehingga antara bangsa yang memeluk agama yang samapun bisa terjadi perang seperti antara Irak (Saddam Husain) dengan Iran (Khomeini). Timbulnya rasa per-saudaraan akan meminimalisasi percekcokan (Torang samua basudara).

5. Masyarakat menurut pandangan biologis Menurut pandang sosiologi Organik bahwa masyarakat merupakan suatu

badan yang hidup, tak berbeda dengan hewan atau manusia. Sebagai suat badan yang hidup, masyarakat mempunyai jantung (pemerintah), beranggota, dan berurat syaraf (Telepon dan telegraf). Masyarakat juga dapat sakit (penyakit masyarakat) seperti perjudian, pelacuran, pencurian, perampokan bahkan dapat menghasilkan sampah (sampah masyarakat). Manusia merupakan sel dari pada masyarakat berbeda dengan hewan, yaitu manusia memiliki sifat dan pemikiran yang berbeda sedangkan hewan memiliki bentuk dan sifat yang serupa. Disamping itu pertentangan secara biologis mendatang-kan rasa sakit, sedangkan pertentangan masyarakat dalam parlemen mendatangkan kebaikan.

6. Teori atomistis atau Individualistis

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 9

Page 10: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

Pengikut teori organis ini lebih suka mengganggap bahwa masyarakat dipelajari dari sudut golongan yang hidup dan dinamis, sedangkan teori atomistis mengatakan bahwa dalam masyarakat hanya terdapat perseorangan, yang masing-masing berdiri sendiri tanpa hubungan dengan orang lain dan bersifat statis, karena mementingkan perseorangan dan membabi buta terhadap proses sosial.

7. Manusia hanya dapat menjadi sempurna dalam masyarakat.Seringkali kita mendengar manusia buas atau berperilaku seperti

binatang, sehingga sering diasingkan dari golongan atau masyarakat.Masyarakat dapat dibedakan berdasarkan golongan, yaitu Golongan

sementara (Kerumunan), golongan yang sebenarnya (suku-bangsa, keluarga), dan perkumpulan (pedagang, olah raga, kesenian, dan sebagainya. Masyarakat dapat dibagi menjadi masyarakat umum (Society) dan masyarakat terbatas atau masyarakat setempat (Community).

Menurut Kuntjaraningrat (1990) dalam Effendi N., (1998;4), Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul dan saling berinteraksi. Masyarakat merupakan kesatuan–kesatuan hidup manusia (Society; Inggris), yang berarti kawan, sedangkan masyarakat dalam bahasa Arab berati ikut serta (berpartisipasi).

Ciri-ciri suatu masyarakat menurut Kuntjaraningrat (1990), adalah sebagai berikut:1. Interaksi antara warga-warganya.2. Adat istiadat, norma-norma, hukum-hukum dan aturan-aturan khas yang

mengatur seluruh pola tingkah laku warga kota atau desa.3. Suatu komunitas dalam waktu.4. Suatu rasa identitas kuat yang mengikat semua warga.

Dengan demikian masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat dapat dilihat sebagai kumpulan individu dalam suatu hubungan yang saling ketergantungan untuk memperoleh kebutuhan hidupnya secara terorganisir.

Masyarakat merupakan suatu bentuk sistem sosial, dalam hubungan dengan lingkungannya, akan berusaha mencapai tingkat pemenuhan kebutuhan seperti yang dikemukakan oleh Abraham Maslow (1967), maupun oleh A. Khalish, yaitu Kebutuhan Fisiologis, Kebutuhan rasa aman dan keselamatan, Kebutuhan dicintai, mencintai dan dimiliki, Kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri, termasuk di dalamnya untuk memenuhi kebutuhan akan asuhan keperawatan dan pelayanan kesehatan.

Unit-unit masyarakat adalah komuniti, keluarga, kelompok yang mempunyai tujuan dan nilai yang sama. Kuntjaraningrat (1990) mendefinisikan

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 10

Page 11: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

Komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia, yang menempati suatu wilayah nyata, dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta terikat oleh suatu rasa identitas suatu komunitas.Ciri-Ciri Komuniti: 1. Kesatuan Wilayah.2. Kesatuan Adat istiadat.3. Rasa identitas komunitas.4. Loyalitas terhadap komunitas.

Masyarakat sebagai suatu sistem sosial menunjukkan bahwa semua orang bersatu untuk saling melindungi dalam kepentingan bersama, dan berfungsi sebagai suatu kesatuan dan secara terus-menerus mengadakan hubungan (interaksi) dengan sistem yang lebih besar. Bagian-bagian yang saling berinteraksi tersebut merupakan sub sistem dari komuniti seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan keluarga.

Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dipersatukan oleh hubungan darah, perkawinan, adopsi atau pengakuan sebagai anggota keluarga yang tinggal bersama satu kesatuan/unit yang membina kerja sama yang bersumber dari kebudayaan umum, dimana setiap anggotanya belajar dan melakukan peranannya seperti yang diharapkan. Keluarga sebagai suatu sistem sosial melakukan beberapa fungsi yang paling dasar seperti memberikan keturunan, sosialisasi, psikologi, seks, proteksi dsb.

Dalam perawatan kesehatan masyarakat, keluarga sebagai unit utama yang menjadi sasaran pelayanan, karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Apabila salah satu diantara anggota keluarga mempunyai masalah keperawatan atau kesehatan, akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain, demikian terhadap kelompok, dan masyarakat sekitarnya. Masalah kesehatan keluarga saling berkaitan terhadap anggota keluarga, kelompok maupun masyarakat secara keseluruhan, yang akhirnya memberikan gambaran terhadap masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

E. UNSUR-UNSUR MASYARAKAT

Soekanto (2003) menyebutkan beberapa unsur masyarakat (Society):1. Manusia yang hidup bersama.2. Berampur untuk waktu yang lama.3. Adanya kesadaran bahwa mereka adalah satu kesatuan.4. Mereka merupakan suatu system hidup bersama.Abdulsyani (2007:14) juga mengungkapkan beberapa unsur masyarakat:1. Sejumlah masnusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama; di

dalamnya manusia dapat saling mengerti dan mempunyai harapan-harapan sebagi akaibat dari hidup bersama itu. Terdapat system komunikasi dan

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 11

Page 12: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia dalam masyarakt tersebut.

2. Manusia yang hidup bersama itu merupakan satu kesatuan3. Manusia yang bersama itu merupakan suatu system hidup bersama, yaitu

hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan, oleh karenanya setiap anggota masyarakat merasa terikat dengan kelompoknya.

PERTEMUAN KEEMPAT

KONSEP KEBUDAYAAN

A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta budhayah,yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Kata kebudayaan dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan istilah culture dan dalam bahasa Belanda disebut cultuur. Kedua bahasa ini berasal dari bahasa latin  yang colere berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan tanah (bertani), dengan demikian culture atau cultuur berarti sebagai segala hal daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Pengertian kebudayaan menurut para pakar:1. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana

hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.2. Melville J. Herkovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang

superorganic karena dapat diwariskan secara turun tumurun dari generasi ke generasi dan tetap hidup walaupun orang-orang  yang menjadi anggota masyarakat senantiasa berganti.

3. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. 

4. Menurut Herskovits,  kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik.  

5. Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. 

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 12

Page 13: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

6. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Sedangkan Kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut.

7. Koentjaraningrat mengemukakan bahwa Kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tatakelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.

8. Ahli lain, Ralph Linton, mengemukakan bahwa kebudayaan adalah seluruh dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu. Sejalan dengan Linton, Koentjaningrat merumuskan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat  yang dijadikan milik manusia dengan belajar.

9. M.M. Djojodiguno mengemukakan bahwa kebudayaan atau “Budaya” adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa, dan rasa.a. Cipta: kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada

dalam pengalamannya, yang meliputi pengalaman lahir dan bathin. Hasil cipta berupa berbagai ilmu pengetahuan.

b. Karsa: kerinduan manusia untuk menginsyafi tentang hal “sangkan paran”. Darimana manusia sebelum lahir (sangkan) dan kemana manusia sesudah mati (paran). Hasilnya berupa norma keagamaan/kepercayaan.

c. Rasa : kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan untuk menikmati keindahan dan monolak keburukan. Hasilnya berupa norma keindahan yang menghasilkan berbagai kesenian (seni).

Dari definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah hasil buah budi manusia manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Segala sesuatu yang diciptakan manusia baik yang konkrit maupun yang abstrak, itulah kebudayaan.

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang kesemuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat, dapat dirinci sebagai berikut;1. Bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan

manusia 2. Bahwa kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis),

melainkan hanya mungkin diperoleh dengan cara belajar.3. Bahwa kebudayaan itu diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Manusia yang susila atau berkebudayan, manusia yang sadar akan peranannya sebagai pengemban nilai-nilai moral ialah manusia yang selalu memprhatikan akal budi dan berusaha menaatinya. Berupaya melatih diri mengekang atau mengen-dalikan hawa napsu dan berusaha membatasi keinginan dalam segala segi. Tidak selalu menengok ke atas dan berusaha

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 13

Page 14: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

menengok yang ada di bawah akan mem-perhalus akal budi dan selalu menumbuhkan kesadaran bahwa selalu menuruti kemauan tanpa ingat batas-batasnya, akan menimbulkan hal-hal yang tidak baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Perlakukanlah manusia lain sesuai hak-hak kemanusiaannya. Sebagai pengemban nilai-nilai moral, setiap orang harus merasa terpanggil untuk mengadakan reaksi, kapan, dan dimana saja melihat perbuatan yang menginjak-injak nilai-nilai moral tersebut, untuk menciptakan suasana yang aman, tertib, adil dan damai.

B. WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi; Wujud kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu:1. Wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.

Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup.

2. Aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu sama lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret.

3. Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.

Berdasarkan penggolongan wujud budaya di atas kita dapat mengelompokkan budaya menjadi dua, yaitu: Budaya yang bersifat abstrak dan budaya yang bersifat konkret.1. Budaya yang Bersifat Abstrak

Budaya yang bersifat abstrak ini letaknya ada di dalam alam pikiran manusia, misalnya terwujud dalam ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan cita-cita. Jadi budaya yang bersifat abstrak adalah wujud ideal dari kebudayaan. Ideal artinya sesuatu yang menjadi cita-cita atau harapan bagi manusia sesuai dengan ukuran yang telah menjadi kesepakatan.

2. Budaya yang Bersifat konkretWujud budaya yang bersifat konkret berpola dari tindakan atau peraturan

dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati,

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 14

Page 15: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

disimpan atau diphoto. Koencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri atas: perilaku, bahasa dan materi.a. Perilaku : Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku dalam situasi

tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior) masyarakatnya.

b. Bahasa : Bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan telinga (auditory). Ralp Linton mengatakan salah satu sebab paling penting dalam memperlambangkan budaya sampai mencapai ke tingkat seperti sekarang ini adalah pemakaian bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat berpikir dan berkomunikasi. Tanpa kemampuan berpikir dan berkomunikasi budaya tidak akan ada.

c. Materi : Budaya materi adalah hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat transportasi.

C. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Kebudayaan setiap masyarakat  tentu terdiri dari unsur-unsur tertentu yang merupakan bagian dari kebulatan, yakni kebudayaan itu sendiri.

1. Menurut Melville J. Herkovits kebudayaan terdiri dari 4 unsur yaitu:a. Alat Teknologib. Sistem Ekonomic. Keluargad. Kekuatan Politik

2. Menurut Bronislaw Malinowski, unsur kebudayaan terdiri dari:a. sistem normab. organisasi ekonomic. alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikand. organisasi kekuatan.

3. Menurut Clyde Kluckhohn menyebutkan tujuh unsur kebudayaan:a. peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian,perumahan,alat-alat

rumah tangga,senjata,alat-alat produksi,dan transportasi)b. mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan,

sistem produksi dan sistem distribusi)c. sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik,sistem

hukum dan sistem perkawinan)d. bahasa (lisan maupun tulisan)e. kasenian (seni rupa, seni suara dan seni gerak)f. sistem pengetahuan,dang. sistem kepercayaan (religi)

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 15

Page 16: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

Ketujuh unsur diatas disebut sebagai kebudayaan universal (cultural universal). Unsur-unsur kebudayaan itu masih dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur kebudayaan yang lebih kecil berdasarkan kegiatannya.

D. FUNGSI KEBUDAYAAN

1. Hasil karya manusia melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan.2. Karsa masyarakat yang merupakan perwujudan norma dan nilai-nilai

sosial yang dapat menghasilkan tata tertib dalam pergaulan kemasyarakatan.3. Di dalam kebudayaan juga terdapat pola-pola perilaku (patterns of

behavior) yang merupakan cara-cara masyarakat untuk bertindak atau berkelakuan yang sama yang dimana harus diikuti oleh semua anggota masyarakat

Di antara fungsi-fungsi di atas juga termasuk dalam hubungan antara kebudayaan dan kemasyarakatan yang akan di bahas pada sesi selanjutnya.

E. KARAKTERISTIK KEBUDAYAAN

Secara umum, kebudayaan-kebudayaan masyarakat di dunia memiliki beberapa karakteristik umum, diantaranya adalah:1. Kebudayaan adalah milik bersama, artinya bahwa unsur-unsur yang tercakup

dalam kebudayaan, seperti ide, nilai, dan pala perilaku dijalankan dan dipelihara bersama-sama oleh seluruh anggota masyarakat. Dengan demikian pandangan atan tindakan-tindakan tertentu yang hanya dilakukan satu orang bukanlah sebuah pola kebudayaan,melainkan hanyalah sebuah kebiasaan pribadi.

2. Kebudayaan merupakan hasil belajar, artinya bahwa semua unsur kebudayaan adalah hasil belajar dan bukan merupakan warisan biologis (dibawa sejak lahir). Dengan demikian, kebudayaan suatu masyarakat dapat berbeda dengan masyarakat lainnya.Seseorang mempelajari kebudayaan dengan cara ikut serta menjadi besar didalam kebudayaan tersebut. Ralph Linton mengatakan bahwa kebudayaan adalah warisan sosial umat manusia.  Artinya, kebudayaan diwarisakan melalui hubungan-hubungan sosial yang terus-menerus. Proses penerusan kebudayaan dari suatu generasi ke genarasi yang lainnya disebut enkulturasi atau pembudayaan.

3. Kebudayaan didasarkan pada lambang, seorang ahli antropologi, Leslie White mengemukakan bahwa semua perilaku manusia dimulai dengan penggunaan lambang-lambang tertentu. Sebagaimana kita ketehui kekuatan atau ketaatan individu atau kelompok dapat dibangkitkan dengan adanya lambang-lambang, seperti lambang keagamaan, seni, politik dan ekonomi. Aspek simbolis yang

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 16

Page 17: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

terpenting dari gambar kebudayaan adalah bahasa. Bahasa telah berhasil mengganti objek gambar dengan lambang berupa bunyi-bunyian yang memiliki makna yang berbeda-beda. Unsur-unsur kebudayaan seperti strukur politik,agama,kesenian,organisasi ekonomi, tidak mungkin ada tanpa lambang-lambang. Dengan menggunakan bahasa itulah manusia dapat meneruskan kebudayaan dari generasi yang satu kepada generasi yang lain.

4. Kebudayaan bersifat universal, akan tetapi perwujudan kebudayaan memiliki ciri-ciri khusus yang sesuai dengan situasi maupun lokasinya.

5. Kebudayaan bersifat dinamis; Setiap kebudayaan pasti mengalami perubahan atau perkembangan, walaupun kecil dan seringkali tidak dirasakan oleh anggota-anggotanya.

6. Kebudayaan cenderung mengisi dan menentukan jalanya kehidupan manusia walaupun jarang disadari oleh manusia itu sendiri.

PERTEMUAN KELIMA

A. HUBUNGAN MANUSIA DAN MASYARAKAT

Manusia selain sebagai makhluk individu (perseorangan) mempunyai kehidupan jiwa yg menyendiri namun manusia juga sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan darimasyarakat. Manusia lahir, hidup dan berkembang dan meninggal dunia di dalam masyarakat.Menurut Aristoteles (Yunani, 384-322 SM), bahwa manusia itu adalah ZOON POLITICON artinya bahwa manusia itu sbg makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya, jadi makhluk yg suka bermasyarakat. Dan oleh karena sifatnya suka bergaul satu sama lain, maka manusia disebut makhluk sosial.

Terjadilah hubungan satu sama lain yang didasari adanya kepentingan, dimana kepentingan tersebut satu sama lain saling berhadapan atau berlawanan dan ini tidak menutup kemungkinan timbul kericuhan. Kepentingan adalah suatu tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. Disinilah peran hukum mengatur kepetingan - kepentingantersebut agar kepentingan masing-masing terlindungi, sehingga masing-masing mengetahui hak dan kewajiban. Pada akhirnya dengan adanya hukum masyarakat akan hidup aman, tentram, damai, adil dan makmur.

Dimana ada masyarakat disitu ada hukum Hukum ada sejak masyarakat ada. Dapat dipahami disini bahwa hukum itu sesungguhnya adalah produk otentik dari masyarakat itu sendiri yang merupakan kristalisasi dari naluri, perasaan,

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 17

Page 18: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

kesadaran, sikap, perilaku, kebiasaan, adat, nilai, atau budaya yang hidup di masyarakat. Bagaimana corak dan warna hukum yang dikehendaki untuk mengatur seluk beluk kehidupan masyarakat yang bersangkutanlah yang menentukan sendiri. Suatu masyarakat yang menetapkan tata hukumnya bagi masyarakat itu sendiri dalam berlakunya tata hukum itu artinya artinya tunduk pada tata hukum hukum itu disebut masyrakat hukum.

Alasan Masyarakat Mematuhi Hukum:

1. Karena orang merasakan bahwa peraturan -  itu dirasakan sebagai hukum. Mereka benar-benar berkepentingan akan berlakunya peraturan tersebut

2. Karena ia harus menerimanya supaya ada rasa ketentraman. Ia menganggap peraturan hukum secara rasional. Penerimaan rasional ini sebagai akibat adanya sanksi hukum. Agar tidak mendapatkan kesukaran – kesukaran orang memilih untuk taat saja pada peraturan hukum karena melanggar hukum mendapat sanksi hukum.

B. HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian persentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:1. Penganut kebudayaan2. Pembawa kebudayaan3. Manipulator kebudayaan4. Pencipta kebudayaan.

Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka  bertahan maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 18

Page 19: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

C. HUB. MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Seringkali kita mendengar perkataan-perkataan ataupun pernyataan tentang kebudayaan suatu masyarakat, Pertanyaannya adalah bagaimana sebenarnya hubungan antara kebudayaan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dalam waktu yang telah cukup lama dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada satu tujuan yang sama. Sedangkan Manusia adalah sumber kebudayaan dan masyarakat adalah ibarat danau besar dimana air dari sumber-sumber itu mengalir dan tertampung didalamnya. Manusia mengambil air dari danau tersebut, jadi erat sekali hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan.

Masyarakatlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan dan Kebudayaan tak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat, dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Demikian pula eksistensi suatu masyarakat hanya dapat dijaga kelangsungannya dengan adanya kebudayaan.

Masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (masyarakat) tersebut. 

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidak-sesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni:1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Perubahan KebudayaanTerjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 19

Page 20: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

Sebab-sebab yang berasal dari masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.

D. HUBUNGAN MANUSIA-MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

Hubungan antara manusia, masyarakat, dan kebuayaan ketiganya saling berhubungan satu sama lain . Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan dengan kebudayaan. Mc Iver pakar sosiologi politik pernah mengatakan:”Manusia adalah makhluk yang dijerat oleh jaring – jaring yang dirajutnya sendiri”. Jaring – jaring itu adalah kebudayaan.

Mc Iver ingin mengatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang diciptakan oleh masyarakat tetapi pada gilirannya merupakan suatu kekuatan yang mengatur bahkan memaksa manusia untuk melakukan tindakan dengan “pola tertentu”.  Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa tertanam dalam kepribadian individu . Dengan demikian kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk pola sikap dan perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral dalam suatu kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu konsepsi tentang apa yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika) serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur perilaku manusia di dalam masyarakat.

Dari uraian tersebut diatas jelas sekali bahwa kebudayaan merupakan unsur paling dasar (basic) dari suatu masyarakat, sehingga sampai sekarang sebahagian sosiolog dan antropolog masih menganut faham cultural determinism yaitu bahwa sikap, pola perilaku manusia dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaannya. Lawrence Harrison dalam bukunya “Culture Matters” menggambarkan bagaimana nilai – nilai budaya mempengaruhi kemajuan maupun kemunduran manusia (Harrison, 2000). Samuel Huntington memberi contoh bahwa pada tahun 1960-an Ghana dan Korea Selatan memiliki kondisi ekonomi yang kurang lebih sama. Tiga puluh tahun kemudian Korea telah menjadi Negara maju, tetapi Ghana hampir tidak mengalami kemajuan apapun dan saat ini GNP perkapitanya hanya seperlimabelas Korea Selatan. Ini disebabkan  karena bangsa Korea (selatan) memiliki nilai – nilai budaya tertentu seperti hemat, kerja keras, disiplin dan sebagainya. Semua ini tidak dimiliki masyarakat Ghana.

Secara umum kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pengetahuan, gagasan, ide, yang dimiliki oleh suatu kelompok manusia, yang berfungsi sebagai pengarah bagi mereka yang menjadi warga kelompok itu dalam bersikap dan bertingkah laku. Karena berfungsi sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku, maka pada dasarnya kebudayaan mempunyai kekuatan untuk

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 20

Page 21: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

memaksa pendukungnya untuk mematuhi segala pola acuan yang digariskan oleh kebudayaan itu. Dalam konteks Negara, kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan suatu Negara untuk makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang – orang mengenai resiko, penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain, pembangunan pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan terencana yang ditujukan untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi kearah yang lebih baik dan wajar dari waktu ke waktu.

E. HUB. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN DALAM MASYARAKAT

Telah kita ketahui bahwa unsur-unsur pokok dari kebudayaan meliputi peralatan dan perlengkapan hidup, sistem mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan dan sistem kepercayaan. Pada bagian ini, kita coba menjabarkan hal-hal tersebut secara terperinci.1. Peralatan dan perlengkapan hidup

Hasil karya manusia melahirkan teknologi/ kebudayaan yang mempunyai kegunaan untuk melindungi masyarakat dari lingkungannya.

Teknologi muncul sebagai cara-cara manusia untuk memenuhi kehidupan fisiknya, mengorganisasikan masyarakat serta sebagai wahana untuk mengekspresikan keindahan. Teknologi pada hakikatnya meliputi unsure-unsur berukut ini.a. Alat-alat reproduksi yaitu alat yang berfungsi untuk melaksanakan

pekerjaan produktif.b. Senjata; Dalam masyarakat tradisisonal, selain digunakan untuk membela

diri dari ancaman kelompok lain dan binatang buas, senjata juga diperguna-kan untuk berburu dan memperoleh makanan.

c. Makanan dan minumand. Pakaian dan perhiasan.e. Tempat berlindung dan perumahan.

Wujud kebudayaan yang paling menonjol pada masyarakat hingga kini adalah tempat berlindung atau perumahan. Di Indonesia, setiap suku bangsa umumnya memilki bentuk atau corak rumah yang berbeda-beda. Hal ini biasanya disusuaikan dengan adat kebiasaan hidup masyarakatnya.

2. Alat-alat transportasi; diciptakan secara bertahap mulai dari alat yang sederhana hingga modern sesuai perkembangan zaman.

3. Sistem mata pencaharian; yang dikenal masyarakat diantaranya;a. Berburu dan meramub. Beternak

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 21

Page 22: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

c. Bertanid. Menangkap ikan

4. Sistem kemasyarakatana. Sistem kekerabatan

Adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan.

b. Organisasi sosialAdalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat,baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Organisasi sosisl berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam membangun bangsa dan negara.

c. BahasaBahasa merupakan alat atau perwujudan budaya yang digunaka manusia untuk saling berkomunikasi dan berhubungan. Sebagai alat komunokasi, bahasa dapat berupa bahasa tulis,bahsa lisan dan bahasa gerak atau bahasa isyarat.

d. KesenianKesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi perasaan hati manusia. Dipandang dari cara ekspresi manusia akan keindahan, ada tiga lapangan besar kesenian berikut ini.1) Seni rupa,atau kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan mata

(visual).2) Seni suara,atau kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan telinga.3) Seni sastra atau kesenian yang menunjukkan keindahan hahasa.

5. Sistem ilmu dan pengetahuanSecara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, logika, atau kegiatan-kegiatan yang bersifat coba-coba (trial and error).

6. Sistem kepercayaan (religi)Dalam menghadapi lingkungannya, manusia kadang merasa bahwa kemampuannya sangat terbatas. Karena itu, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari suatu jagad raya ini. Manusia meyakini bahwa penguasa itu pulalah yang mengendalikan manusia. Keyakinan ini diformulasikan dalam serangkaian perilaku dan tata cara dangan penguasa tertinggi tersebut. Manusia juga kemudian mengembangkan sistem nilai dan norma  yang berhubungan dengan dosa dan tabu. Pelanggaran terhadap nilai dan norma itu diyakini akan menimbulkan angkara murka dari sang penguasa. Keyakinan, perilaku, tata cara, sistem nilai, dan norman inilah yang disebut dengan sistem kepercayaan.

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 22

Page 23: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

KESIMPULAN

1. Pengertin manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dan dianugerahiNya akal, hati, fisik. Yang membedakan antara manusia dengan hewan adalah akal

2. Pengertian masyarakat sendiri secara umum diartikan sebagai sebuah kesatuan yang terjadi antara dua orang atau lebih manusia yang berada dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu atau Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.

3. Pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari.

4. Tiga wujud kebudayaana. Wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, dan peraturan.b. Aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat.c. Wujud fisik

5. Kelompok Budaya terbagi dua yaitu Budaya yang Bersifat Abstrak dan Budaya yang Bersifat konkret

6. Unsur-Unsur Kebudayaan Menurut Melville J. Herkovitsa. Alat Teknologib. Sistem Ekonomic. Keluargad. Kekuatan Politik

7. Hubungan Manusia dan Masyarakat, Manusia selain sebagai makhluk individu (perseorangan) mempunyai kehidupan jiwa yg menyendiri namun manusia juga sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.

8. Menurut  Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.

9. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:a. Penganut kebudayaanb. Pembawa kebudayaanc. Manipulator kebudayaand. Pencipta kebudayaan

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 23

Page 24: b Hub Man, Masyarakat, Dan Budaya Edit (2-5)

10. Hubungan masyarakat dengan kebudayaan; Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dalam waktu yang telah cukup lama dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada satu tujuan yang sama.Sedangkan Manusia adalah sumber kebudayaan dan antara masyarakat dengan kebudayaan. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan

11.  Hubungan Antara Manusia, Masyarakat dan kebudayaan  hungan ketiganya sangat berhubungan dan tak bisa dipisahkan. Masyarakat terbentuk dari Manusia dan Manusia yang di dalam masyarakat tersebutlah yang menciptkan kebudayaan baik itu kebudayaan yang kongkret maupun abstrak.

Bun Yamin M. BAdjuka, M. Kes 2012/2013 24