ayunan matematis - web viewmampu menentukan besar percepatan gravitasi ditempat percobaan . alat dan...
TRANSCRIPT
PERCOBAAN I
AYUNAN MATEMATIS
A. Tujuan
1. Mampu memahami asas ayunan matematis dengan getaran selaras
2. Mampu memahami percepatan gravitasi
3. Mampu menentukan besar percepatan gravitasi ditempat percobaan
B. Alat dan Bahan
1. Ayunan sederhana
2. Stopwatch
3. Counter
4. Mistar
PERCOBAAN AYUNAN MATEMATIS
C. Dasar Teori
Bandul matematis adalah suatu titik benda digantungkan pada suatu titk tetap
dengan tali. Jika ayunan menyimpang sebesar sudut q terhadap garis vertical maka gaya
yang mengembalikan :
F = - m . g . sin q
Untuk q dalam radial yaitu q kecil maka sin q = q = s/l, dimana s = busur lintasan bola dan
l = panjang tali , sehingga :
F=−mgsl
Kalau tidak ada gaya gesekan dan gaya puntiran maka persamaan gaya adalah :
m d2 sdt2 =mg
ls
atau m d2 s
dt2 + gl
g=0
Ini adalah persamaan differensial getaran selaras dengan periode adalah :
T=2π √ lx
1
Dengan bandul matematis maka percepatan gravitasi g dapat ditentukan yaitu dengan
hubungan :
T=2 π √ lx
g=4 π2 lT2
Harga l dan T dapat diukur pada pelaksanaan percobaan dengan bola logam yang cukup
berat digantungkan dengan kawat yang sangat ringan (Anonim, 2007).
Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan disebut
bandul. Jika beban ditarik kesatu sisi, kemudian dilepaskanmaka beban akan terayun
melalui titik keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Bila amplitudo ayunan kecil, maka
bandul sederhana itu akan melakukan getaran harmonik. Bandul dengan massa m
digantung pada seutas tali yang panjangnya l. Ayunan mempunyai simpangan anguler θ
dari kedudukan seimbang. Gaya pemulih adalah komponen gaya tegak lurus tali.
F = - m g sin θ
F = m a
maka
m a = - m g sin θ
a = - g sin θ
Untuk getaran selaras θ kecil sekali sehingga sin θ = θ. Simpangan busur s = l θ atau θ=s/l ,
maka persamaan menjadi: a= gs/l . Dengan persamaan periode getaran harmonik
T=2 π √−s
a maka didapat menjadi:
T=2 π √ −s−gs / l atau
T=2 π √ lg
Dimana :
l = panjang tali (meter)
g= percepatan gravitasi (ms-2)
T= periode bandul sederhana (s)
2
Dari rumus di atas diketahui bahwa periode bandul sederhana tidak bergantung pada massa
dan simpangan bandul, melaikan hanya bergantung pada panjang dan percepatan gravitasi,
yaitu:
g= 4π 2 lT 2
(Hendra, 2006).
Gerak osilasi yang sering dijumpai adalah gerak ayunan. Jika simpangan osilasi
tidak terlalu besar, maka gerak yang terjadi dalam gerak harmonik sederhana. Ayunan
sederhana adalah suatu sistem yang terdiri dari sebuah massa dan tak dapat mulur. Ini
dijunjukkan pada gambar dibawah ini. Jika ayunan ditarik kesamping dari posisi
setimbang, dan kemudian dilepasskan, maka massa m akan berayun dalam bidang vertikal
kebawah pengaruh gravitasi. Gerak ini adalah gerak osilasi dan periodik. Kita ingin
menentukan periode ayunan. Pada gambar di bawah ini, ditunjukkan sebuah ayunan
dengan panjang 1, dengan sebuah partikel bermassa m, yang membuat sudut θ terhadap
arah vertical. Gaya yang bekerja pada partikel adalah gaya berat dan gaya tarik
dalam tali. Kita pilih suatu sistem koordinat dengan satu sumbu menyinggung lingkaran
gerak (tangensial) dan sumbu lain pada arah radial. Kemudian kita uraikan gaya berat mg
atas komponen-komponen pada arah radial, yaitu mg cos θ, dan arah tangensial, yaitu mg
sin θ.
Komponen radial dari gaya-gaya yang bekerja memberikan percepatan sentripetal yang
diperlukan agar benda bergerak pada busur lingkaran.Komponen tangensial adalah gaya
pembalik pada benda m yang cenderung mengembalikan massa keposisi setimbang. Jadi
gaya pembalik adalah :
F=−mg sin θPerhatikan bahwa gaya pembalik di sini tidak sebanding dengan θ akan tetapi sebanding
dengan sin θ. Akibatnya gerak yang dihasilkan bukanlah gerak harmonic sederhana. Akan
tetapi, jika sudut θ adalah kecil maka sin θ ≈ θ (radial). Simpangan sepanjang busur
lintasan adalah
x=lθ ,
dan untuk sudut yang kecil busur lintasan dapat dianggap sebagai garis lurus. Jadi kita
peroleh
3
F=−mg sin θ≈−mgθ=−mg(xl )
F=−mgl
x
Gambar. 1. Gaya-gaya yang bekerja pada ayunan sederhana adalah gaya tarik T dan gaya berat mg pada massa m
Jadi untuk simpangan yang kecil, gaya pembalik adalah sebanding dengan simpangan, dan
mempunyai arah berlawanan. Ini bukan laian adalah persyaratan gerak harmonic
sederhana. Tetapan mg/l menggantikan tetapan k pada F=-kx.
Perioda ayunan jika amplitude kecil adalah:
T=2 π √mk
=2 π √mmg /l
T=2 π √ lg
(Sutrisno, 1997).
Contoh dari kategori ayunan mekanis, yaitu pendulum. Kita akan memulai kajian
kita dengan meninjau persamaan gerak untuk sistem yang dikaji seperti dalam gambar 2.
4
Gambar 2.Pendulum, gaya pemulih yang timbul berkaitan dengan pengaruh gravitasi pada massa M. Dapat anda menyebutkan kondisi apa saja yang berlaku untuk pendulum sederhana seperti di samping.
Gaya pemulih muncul sebagai konsekuensi gravitasi terhadap bola bermassa M dalam
bentuk gaya gravitasi Mg yang saling meniadakan dengan gaya Mdv/dt yang berkaitan
dengan kelembaman. Adapun frekuensi ayunan tidak bergantung kepada massa M.
Dalam kasus sistem ayunan seperti yang disajikan dalam gambar di atas, maka gerakan
massa M terbatasi atau ditentukan oleh panjang pendulum L, dan persamaan gerak yang
berlaku adalah :
ML d2 θdt2 =−mg sin θ
dimana dalam hal ini kecepatan bola sepanjang lintasannya yang berupa busur lingkaran
adalah v ( t )=Lθ ( t ) . Faktor sinθ merupakan komponen yang searah dengan gravitasi dari
gaya yang bekerja pada bola dalam arah θ. Selanjutnya dengan membuang M dari kedua
sisi persamaan di atas, diperoleh bentuk
d2 θdt 2 + g
Lsin θ=0
, yang merupakan persamaan
diferensial tak linear untuk θ.
Jika dianggap simpangan awal ayunan cukup kecil , maka berlaku sin θ=θ
sehingga persamaan dapat diubah menjadi bentuk linear sebagai berikut,
d2 θdt 2 + g
Lθ=0
persamaan merupakan gambaran untuk ayunan sinusuidal dengan frekuensi diberikan
oleh:
ω=√ gl maka
T=2 π √ lg
(yahya, 2005).
Pada bandul matematis, berat tali diabaikan dan panjang tali jauh lebih besar dari
pada ukuran geometris dari bandul. Pada posisi setimbang, bandul berada pada titik A.
Sedangkan pada titik B adalah kedudukan pada sudut di simpangan maksimum (θ). Kalau
titik B adalah kedudukan dari simpangan maksimum, maka gerakan bandul dari B ke A
lalu ke B’ dan kemudian kembali ke A dan lalu ke B lagi dinamakan satu ayunan. Waktu
yang diperlukan untuk melakukan satu ayunan ini disebut periode (T). Seperti pada gambar
3. di bawah ini
5
Gambar 3. bandul matematis, berat tali diabaikan dan panjang tali dan panjang tali yang memiliki ukuran lebih besar.
Dengan mengambil sudut θ cukup kecil sehingga BB’= busur BAB’, maka dapat
dibuktikan bahwa
T=2 π √ lg
Dengan mengetahui panjang tali dan periode, maka percepatan gravitasi bumi dapat
dihitung (Anonim, 2004).
Cara sederhana mengukur g adalah dengan menggunakan bandul matematis
sederhana. Bandul ini terdiri dari beban yang diikatkan pada ujung benang (tali ringan) dan
ujung lainnya dogantungkan pada penyangga tetap. Beban dapat berayun dengan bebas.
Ketika disimpangkan, bandul bergerak bolak-balik. Waktu satu kali gerak bolak-balik
disebut satu periode. Kita nyatakan periode dengan symbol T. Periode bandul memenuhi
rumus :
T 2= 4π 2 L
g T= periode bandul (s)
L= panjang penggantung (m)
g= percepatan gravitasi (m/s2)
6
f = komponen w menurut garis
singgung pada lintasan bandul
P= gaya tegang tali
N= komponen normal dari W=mg
l= panjang tali
θ = sudut simpangan
Gambar 4. bandul yang diikat pada tali
(Anonim, 2003).
Fitting menurut kuadrat terkecil
1. Fitting menurut garis linear (y = ax + b).
Diketahui set data (xi, yi). Akan ditentukan persamaan garis lurus yang terbaik
yang melalui set data tersebut.
E=∑i=1
N
( y i− y )(1)
Erms=√ 1N ∑
i=1
N
( y i− y )2 = √ 1
N ∑i=1
N
[ y i−(axi+b )]2
= { 1
N ∑i=1
N
[ y i−(ax i+b )]2}1/2
(2)
NErms2 =∑
i=1
N
[ y i−(ax i+b )]2=ε(3)
Erms akan minimum jika NErms2
minimum. Misal NErms2
= ε . Nilai ε akan minimum jika
∂ ε∂a
=0 ; ∂ε∂ b
=0. Jika ini dikerjakan maka akan diperoleh nilai a dan b.
a. Menghitung ∂ ε∂a
=0
2∑i=1
N
[ y i−(ax i+b )](−x i)=0
∑i=1
N
[−xi y i+(axi2+bx i)]=0
−∑i=1
N
x i y i+∑i=1
N
axi2+∑
i=1
N
bxi=0
∑i=1
N
axi2+∑
i=1
N
bxi=∑i=1
N
x i y i(4)
b. Menghitung ∂ ε∂b
=0
7
2∑i=1
N
[ y i−(ax i+b )](1 )=0
∑i=1
N
[ y i−(axi+b ) ]=0
∑i=1
N
yi−∑i=1
N
ax i−∑i=1
N
b=0
∑i=1
N
yi−∑i=1
N
ax i− Nb=0
∑i=1
N
axi+ Nb=∑i=1
N
y i(5)
Persamaan (6.4) da (6.5) digabung
a∑i=1
N
xi2+ b∑
i=1
N
xi=∑i=1
N
xi yi
a∑i=1
N
x i+ Nb=∑i=1
N
y i
Jadi terdapat dua persamaan dengan 2 variabel yang belum diketahui yaitu a dan b. Kedua
pers. Tersebut dapat dibentuk dalam matrik:
(∑i=1
N
xi2
∑i=1
N
x i
∑i=1
N
x i N )(ab )=(∑i=1
N
x i y i
∑i=1
N
y i )(6)
Maka
a=
|∑i=1
N
x i yi ∑i=1
N
xi
∑i=1
N
y i N
|
|∑i=1
N
xi2 ∑
i=1
N
xi
∑i=1
N
x i N|
=
N ∑i=1
N
x i y i−∑i=1
N
x i∑i=1
N
y i
N∑i=1
N
xi2−(∑i=1
N
x i)2
(7)
8
b=
|∑i=1
N
xi2
∑i=1
N
x i y i
∑i=1
N
xi ∑i=1
N
y i
|
|∑i=1
N
xi2
∑i=1
N
xi
∑i=1
N
xi N|
=
∑i=1
N
xi2∑
i=1
N
y i−∑i=1
N
xi y i∑i=1
N
x i
N∑i=1
N
xi2−(∑i=1
N
x i)2
(8)
Maka diperoleh persamaan kurva fitting y = ax + b.
2. Garis lurus y = a + bx
y ( xi)=a+bx i
Δy i= y i− y ( x i)
a dan b dicari agar Ptotal bernilai maksimum.
Misal didefinisikan χ2
(chi kuadrat dibaca “kai kuadrat”) sebagai
χ2=∑ ( y i− y ( x i)s yi
)2
χ2=∑ ( y i−( a+bx i)s y i
)2
a. Jika |s y1
|=|s y2|=|s y3
|=|s yi|=|s y|
0
2
4
6
8
10
12
14
0 2 4 6 8 10 12
Hal ini terjadi jika pada masing-masing titik tidak dilakukan pengulangan sehingga
ralatnya merupakan ralat yang berasal dari alat ukur yang besarnya selalu tetap.
χ2= 1s
y2∑ ( y i−(a+bx i ))2
=
1s
y2∑ ( y i− yi )2
(9)
9
Syarat χ2
minimum adalah
∂ χ2
∂ a=∂ χ2
∂ b=0
∂ χ2
∂ a= 1
sy2∑ 2 ( y i−(a+bxi ))(−1)=0
Σa+Σ bx i=Σy i
Na+Σbx i=Σyi (10)
∂ χ2
∂ b= 1
sy2∑ 2 ( yi−(a+bxi ))(−xi)=0
aΣx i+Σbxi2=Σxi y i (11)
Dari pers. (10) dan (11) maka diperoleh:
a=
|Σxi yi Σx
i2
Σyi Σx i
|
|Σxi Σx
i2
N Σxi
|=
(Σxi ) (Σxi y i )−(Σxi2) (Σyi )
(Σxi )2−NΣxi2
(12)
Misal bagian penyebut pada pers. (12):
D = (Σxi )
2−NΣxi2
Maka :
a =
1Δ [ (Σx i ) (Σxi y i )−(Σx
i2) (Σyi )] (13)
Dengan cara yang sama yaitu dengan menerapkan
∂ χ2
∂ b=0
maka diperoleh:
b=
|Σxi Σxi y i
N Σy i
|
|Σx i Σx
i2
N Σxi
|=
(∑ x i) (∑ y i )−N∑ x i y i
(∑ xi )2−N∑ x
i2
b= 1Δ [ (Σxi ) (Σy i )−NΣxi yi ]
(14)
10
yiyi
xi
xi
Tampak bahwa nilai a dan b tidak ada ketergantungan terhadap sy.
b. Jika x i dan y i keduanya memiliki ralat yang besarnya |sxi
|=|s y i| maka s total
untuk xi dan yi adalah :
si=√sx i
2 +s y i
2
(15)
Lanjutan ...
a=a ( yi )=a( y1 , y2 , .. . , y N )
sa2=Σ ( ∂a
∂ yi )2
s yi
2 =( ∂ a∂ y1 )
2
s y1
2 +( ∂ a∂ y2 )
2
s y2
2 + .. .+( ∂a∂ yN )
2
sy N
2
= ∑j=1
N
( ∂ a∂ y j )
2s y j
2
(16)
dimana
∂ a∂ y j
= 1Δ [(∑i
x i x j)−(∑ix
i2)]ingat, karena
s y j=sy maka pada pers. (7) ungkapan tersebut dimasukkan sehingga:
sa2=
1Δ2 ∑
j=1
N
(∑ix i x j−∑
ix
i2)2
sy2
=s
y2
Δ2 ∑j=1
N
[ (∑ixi x j)
2+(∑i
x i2)
2−2(∑i
xi) (x j )(∑ix
i2)]=
sy2
Δ2 [(∑ix i)
2
(∑jx
j2)+N (∑ix
i2)2−2(∑i
x i)(∑ix
i2)(∑jx j)]
11
=s
y2
Δ2 [(∑ixi)
2
(∑ix
i2)+N (∑ix
i2)2−2(∑i
x i)2
(∑ix
i2)]s
a2=s
y2
Δ2Σxi
2 [ NΣx i2−( Σxi )
2]⏟Δ
sa2=
sy2
ΔΣxi
2
atau sa=s y √ Σxi
2
NΣx i2−( Σxi )
2 (17)
Dengan cara yang sama maka diperoleh:
sb2=
Nsy2
Δ atau sb=s y √ N
NΣx i2−( Σxi )
2
c.Jika
|s y1|≠|s y2
|≠|s y3|≠|s yi
| |s y i|=konstan
Hal ini dapat terjadi jika pada masing-masing titik dilakukan pengukuran berulang
sehingga memiliki simpangan baku.
0
2
4
6
8
10
12
14
0 2 4 6 8 10 12
χ2=∑ ( y i−( a+bx i)s y i
)2
=∑ 1s
yi2
[ y i−(a+bx i )]2
∂ χ2
∂ a=2∑ [ y i−( a+bxi)
sy
i2 ](−1)=0
(18)
12
aΣ 1s
yi2+bΣ
x i
sy i
2=Σ
yi
syi2
(19)
∂ χ2
∂b=2∑ [ yi−( a+bxi)
sy
i2 ](−xi)=0
(20)
aΣx i
syi2+bΣ
xi2
sy
i2=Σ
x i y i
sy
i2
(21)
Dari pers. (19) dan (21) maka diperoleh:
a=
|
Σy i
syi
2Σ
x i
syi2
Σxi yi
syi2
Σx
i2
syi2
|
|
Σ 1s
yi2
Σx i
syi2
Σx i
syi
2Σ
xi2
syi2
|
=
Σx
i2
syi2
Σy i
syi2−Σ
x i
syi2
Σx i yi
sy
i2
Σ 1s
yi2
Σx
i2
sy i
2−(Σ
x i
sy i
2 )2
(22)
Dengan memisalkan
D =
Σ 1s
yi2
Σx
i2
syi2−(Σ
x i
syi2 )
2
(23)
Δ=Σwi Σwi xi2−(Σwi xi )
2
Maka intersep
a =
1Δ [Σ
xi2
sy i
2Σ
y i
syi2−Σ
x i
sy i
2Σ
x i y i
syi2 ]
(24)
a= 1Δ [ Σwi xi2
Σw i yi−Σw i x i Σw i xi y i ]
sa2=∑
j ( ∂ a∂ y j )
2s
y j2
= ∑
j ( ∂ a∂ y j
s y j)2
(25)
13
atau untuk untuk memudahkan pemahaman:
sa=√( ∂a∂ y1
s y1)
2+( ∂ a
∂ y2s y
2)2+( ∂ a
∂ y3s y
3)2+.. .+( ∂ a
∂ yNs y
N )2
Pada pers. (16) turunan a terhadap yj dimana yj adalah salah satu nilai dari yi adalah:
∂ a∂ y j
= 1Δ [(∑i
xi2
syi2 )( 1
sy j2 )−(∑i
x i
sy i
2 )( x j
sy j2 )]
(26)
Dengan mensubstitusikan pers. (26) ke (25) dan kemudian memasukkan s y
2j ke
dalam kurung maka diperoleh:
sa2= 1
Δ2 ∑j [(∑i
xi2
sy i
2 )( 1s y
j)−(∑i
xi
syi2 )( x j
s yj)]
2
=
1Δ2 ∑
j [(∑i
xi2
syi
2 )2
( 1s y j
)2+(∑i
xi
syi2 )
2
( x j
s y j)2
−2(∑i
xi2
syi
2)( 1s y j
)(∑i
x i
sy i
2)( x j
s y j)]
Jika tanda ∑
j dimasukkan ke dalam kurung kotak maka
sa2= 1
Δ2 [(∑i
xi2
sy i
2)2
∑j
1s
y j2+(∑i
xi
syi2 )
2
∑j ( x j
s y j)2
−2(∑i
xi2
syi2 )(∑i
x i
sy i
2)(∑j
x j
sy j2 )]δij
(27)
sehingga dengan menjalankan i = j = 1... N maka diperoleh:
sa2= 1
Δ2 [(∑i
xi2
sy i
2 )2
(∑i
1s
yi2 )+(∑i
x i
syi2 )
2
(∑i
x i
s yi)2
−2(∑i
xi2
syi2 )(∑i
x i
sy i
2)2 ]
(28)
Dengan menguraikan D2 menjadi DD dan mengganti salah satu D dengan pers. (23)
maka DD ditulis menjadi:
Δ (Σ 1s
yi2
Σx
i2
syi
2−(Σ
x i
syi2 )
2
) (29)
14
maka persamaan (28) menjadi
sa2= 1
Δ [ [(∑i
xi2
syi2 )
2
(∑i
1s
yi2 )+(∑i
x i
sy i
2)2
(∑i
x i
s yi)2
−2(∑i
xi2
sy i
2)(∑i
xi
syi2 )
2](Σ 1
syi2
Σx
i2
sy i
2−(Σ
x i
sy i
2 )2
) ](30)
yang nilainya dapat didekati dengan:
sa2≃ 1
Δ∑i
xi2
syi2
atau
sa≃√ 1Δ∑
i
xi2
syi2
atau sa≃√ 1
Δ∑i
wi xi2
(31)
Slope grafik
b=
|
Σ 1s
y i2
Σy i
syi2
Σx i
sy i
2Σ
xi y i
syi2
|
|
Σ 1s
yi2
Σx i
syi2
Σx i
syi2
Σx
i2
syi2
|
=
Σ 1s
yi2
Σx i y i
sy i
2−Σ
y i
sy i
2Σ
x i
syi2
Σ 1s
yi2
Σx
i2
sy
i2−(Σ
x i
syi2)
2
b=Σw i Σwi x i yi−Σwi y i Σw i xi
Δ
Dengan cara yang sama untuk sb maka diperoleh:
sb2≃ 1
Δ∑i
1s
yi2
atau
sb≃√ 1Δ∑
i
1s
yi2
atau sb≃√ 1
Δ∑i
wi (32)
dengan Δ=Σw i Σwi x
i2−(Σwi xi )
2
Untuk gejala yang mengikuti distribusi Poisson maka
s yi=√ y i (32)
15
maka:
y=N sehingga s y=√N(Bevington, 2003).
D. Cara Kerja
Prosedur Percobaan Ayunan Matematis
1. Menetapkan kedudukan kawat penjepit sehingga jarak sampai pusat bola 90 cm dan
atur simpangan bola kemudian lepaskan ayunan.
2. Mencatat waktu yang diperlukan untuk 10 ayunan dengan menekan stopwatch pada
saat melewati titik keseimbangan.
3. Mengulangi langkah nomer 2 dengan panjang tali 90 cm sebanyak 5 kali
4. Mengulangi langkah nomer 2 dengan panjang tali 90 cm, 80 cm, 70 cm, 60 cm, 50
cm
5. Mengulangi langkah nomer 2 dengan panjang tali 90 cm, 80 cm, 70 cm, 60 cm, 50
cm masing-masing sebanyak 5 kali
6. Menghitung berapa g pada tempat percobaan
E. Analisis Data
1) Pengukuran tunggal
Diketahui :
Ketidak pastian mistar (sl) dan
stopwatch (sT):
16
sl 0.0005 m
sT 0.005 s
N l (m) t (s) T (s) T2 (s2) T3 (s3)
10 0.90 19.041.904
03.6252 47,6433
g 9,8010 m/s2
sg 0,0092 m/s2
g ± sg (9.8010 ± 0.0092) m/s2
2) Pengukuran Berulang
sLrat 0,0374166
sTrat 0,0074027
No N l (cm) (li-lrat)2 t (s) T (s) (Ti-Trat)2
1 10 90,1 0,0144 18,99 1,899 0,000016
2 10 90,3 0,0064 19,15 1,915 0,000144
3 10 90,2 0,0004 18,87 1,887 0,000256
4 10 90,3 0,0064 19,25 1,925 0,000484
5 10 90,2 0,0004 18,89 1,889 0,000196
90,22 0,028 1,903 0,001096
g 983,5240 cm/s2
g 9,8352 m/s2
sg 0,4166 cm/s2
sg 0,0042 m/s2
g ± sg (9.8352 ± 0.0042) m/s2
17
3) Rata-rata Berbobot
No g sg grata-rata Sgrata-rata
1 10,11 0,09
9,835221 0,003993
2 9,835 0,004
3 9,38 0,39
4 9,71 0,43
5 9,664 0,102
4) Regresi Linier Tanpa Bobot
No N l T2 T2 (s2) = y y (yi - yr)2 xy x2
1 10 0,90 1,91 3,6481 3,62600 0,00048841 3,28329 0,81
2 10 0,80 1,79 3,2041 3,22211 0,00032436 2,56328 0,64
3 10 0,70 1,68 2,8224 2,81822 1,74724E-05 1,97568 0,49
4 10 0,60 1,54 2,3716 2,41433 0,001825853 1,42296 0,36
5 10 0,50 1,43 2,0449 2,01044 0,001187492 1,02245 0,25
3,50 14,0911 14,0911 0,003843587 10,26766 2,55
Δ=nΣx2−( Σx)2
= 0,5b=
Σxi2
Σyi−Σxi y i Σxi
Δ= -0,00901
s y=√Σ( y i− y i)2
n−2= 0,021919
sa=s y √NΔ
= 0,069314
a=NΣxi y i−Σxi Σyi
Δ= 4,0389
a=4 π2
g
18
g=4 π2
a= 9,7745469
sg=√(∂ g∂ a
sa)2=4 π2
a2sa
= 0,167748
0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.75 0.80 0.85 0.90 0.950
0.51
1.52
2.53
3.54
f(x) = 4.0389 x − 0.00901000000000352R² = 0.997649347467144
Grafik 1. Hubungan antara peroide T2 dengan panjang tali L
Series2Linear (Series2)
l
T2
F. PEMBAHASAN
Suatu metode pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui gravitasi yang terjadi di
tempat kita berada dapat dilakukan dengan menggunakan bandul yang biasa kita kenal
dalam pembelajaran fisika adalah bandul matematis. Dari percobaan yang kami lakukan
dilaboratorium Fisika Dasar Universitas Ahmad Dahlan yogyakarta dapat kita ketahui
besar gravitasi di tempat tersebut yaitu dengan menggunakan metode regresi. Dari hasil
percobaan didapatkan suatu nilai gravitasi yang berbeda-beda yang disebabkan oleh
metode pengambilan data yang dilakukan dengan mengganti panjang tali dan tampa
mengganti panjang tali tersebut. Selisih nilai gravitasi tidak jauh berbeda sehingga grafik
yang diperoleh memiliki nilai korelasi yang sangat bagus sehingga didapatkan percobaan
bandul matematis yang kita lakukan sudah cukup baik untuk membuktikan nilai gravitasi
di laboratorium. Karena ralat yang diproleh dapat dikatakan cukup baik karena nilai ralat
yang diproleh tidak terlalu besar.
19
Dari hasil pengamatan maka dapat diperoleh grafik untuk data yang menggunakan
regresi linier berbobot maupun regresi linier tanpa bobot seperti ditampilkan pada gambar
di bawah ini!
0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.000
0.51
1.52
2.53
3.54
f(x) = 4.0389 x − 0.00900999999999996R² = 0.997649347467145
Grafik 1. Hubungan antara peroide T2 dengan panjang tali L
Series2Linear (Series2)
l
T2
Penentuan gravitasi melalui pengamatan yang dilakukan pada bandul matematis sangat
berpengaruh terhadap ketelitian pengamat sehingga nilai ralatnya tidak terlalu jauh
menyimpang dengan teori yang selama ini kita kenal. Sudut simpangan sangat berpengaruh
terhadap ayunan yang kita lakukan sebab jika sudut simpangannya besar maka jumlah
waktu ayunan yang diperoleh kecil sehingga gravitasi lebih kecil.
Grafik hubungan antara T^2 terhadap l
y = 4.0849x - 0.0253R2 = 0.9986
0.000
0.500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
panjang tali, l (m)
perio
de k
uadr
at, T
^2 (s
^2)
Series1
Linear (Series1)
gravitasi yang diperoleh memiliki kecenderungan yang relatif sama atau mirip,
sehingga grafitasi di laboratorium tersebut cenderung sama. Data yang diperoleh dapat
dianalisis mengguakan metode regresi linier berbobot dan rekresi linier tampa bobot. Data
yang diambil dilakukan pada panjang yang tetap dan panjang yang diubah-ubah sehingga
dapat diperoleh keakuratan perhitungan yang diperoleh.
20
G. KESIMPULAN
Dari data pengamatan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai gravitasi untuk pengamatan kenderung sama
2. Data yang diperoleh adalah :
Percepatan gravitasi (g)
g=g±Sg = (9.8010 ± 0.0092) m/s2
Percepatan gravitasi (g)
g=g±Sg=(9 . 8352 ± 0 .0042 )m/ s2
Percepatan gravitasi (g)
g=g±Sg=(9,835221± 0 ,003993 ) m/s2
Percepatan gravitasi (g)
g = g ± Sg = (9,7745469 ±0,167748 ) m/s2
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Bahan kuliah. Yogyakarta : www. Bandul_Matematis.com
Anonim.2004. Ayunan Sederhana. Jakarta: Depdiknas
Anonim.2007.Ensiklopedia Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika).Semarang:Aneka
Ilmu.
Beiser, Arthur.1990.Konsep Fisika Modern.Erlangga:Jakarta.
Bevington dan Robinson.2003.Data Reduction and Error Analysis for the physical
Sciences. McGrawHill.
21
Tipler, Paul A. 2001b. FISIKA Untuk Sains dan Teknik. Jilid 2, Edisi Ketiga.
Erlangga. Jakarta
Sutrisno.1997.Mekanika seri Fisika Dasar. Bandung : ITB
22