web viewhuman develpoment index (hdi) atau yang lebih dikenal dengan sebutan indeks pembangunan...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
1.2.TUJUAN
Tujuan Umum :
Memberikan gambaran informasi mengenai upaya kesehatan yang dilaksanakan di
Puskesmas Plumbon sehingga dapat bermanfaat dalam menyusun rencana kegiatan puskesmas
secara sistematik berdasarkan permasalahan yang ada.
Tujuan Khusus:
1. Diperolehnya data mengenai demografi
2. Diperolehnya data tentang upaya kesehatan yang meliputi kegiatan serta hasil
cakupannya
3. Diperolehnya informasi status kesehatan masyarakat yang meliputi angka kematian dan
angka kesakitan
4. Tersedianya informasi sumber pembiayaan pembangunan kesehatan
1.3.SISTIMATIKA PENYAJIAN
1. Bab 1 Pendahuluan
2. Bab II Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Plumbon
3. Bab III Gambaran Umum Puskesmas Plumbon
4. Bab IV derajat Kesehatan
5. Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan
6. Bab VI Pelayanan Kesehatan
7. Bab VII Penutup
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 1
BAB II
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PLUMBON
2.1 VISI
Visi Puskesmas Plumbon adalah “TERWUJUDNYA PUSKESMAS PLUMBON SEBAGAI PUSKESMAS
YANG EFEKTIF DAN RESPONSIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT YANG
BERKUALITAS MELALUI SUMBER DAYA MANUSIA YANG PROFESIONAL, DALAM MENINGKATKAN
DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT.
2.2. MISI
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima
b. Mewujudkan masyarakat yang sehat
c. Membangun koordinasi lintas sektoral dalam menggerakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas
2.3 KEBIJAKAN DAN UPAYA KESEHATAN
A. Kebijakan
Kebijakan pembangunan bidang kesehatan di Puskesmas Plumbon dirumuskan dan
disusun untuk mencapai visi dan misi yang ditetapkan. Adapun Kebijakan Bidang Kesehatan yang
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Cirebon
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan terutama untuk Ibu dan Anak ;
2. Mengembangkan sistim Informasi Kesehatan;
3. Meningkatkan upaya pencegahan , pemberantasan dan pengendalian penyakit menular
serta tidak menular
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
Selain itu “Strategi” yang ditetapkan Puskesmas Plumbon sebagai pedoman dan acuan dalam
melaksanakan pembangunan kesehatan yaitu :
1. Optimalisasi sumber daya tenaga kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kualitas
dan profesionalisme tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Meningkatkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh
masyarakat.
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 2
3. Optimalisasi standar operasional prosedur (SOP) menuju pelayanan bermutu.
4. Meningkatkan infrastruktur dan manajemen Puskesmas
5. Menggerakan/ meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan
6. Optimalisasi pertemuan lintas sektoral melalui rapat koordinasi tingkat kecamatan-desa.
Strategi tersebut merupakan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
mencapai visi dan misi Puskesmas serta disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di wilayah Puskesmas Plumbon.
B. Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Plumbon pada tahun 2011 adalah
sebagai berikut :
1. Upaya Kesehatan wajib
a. Upaya promosi kesehatan
- Komunikasi interpersonal dan konseling
- Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas
- Pembinaan institusi kesehatan ber PHBS
- Pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan kelompok oleh petugas di
masyarakat
- Pembinaan UKBM (Posyandu, Posbindu dll)
- Pembinaan pemberdayaan masyarakat Desa Siaga Aktif
- Pemberdayaan individu dan keluarga / kunjungan rumah
b. Upaya kesehatan lingkungan
- Pengawasan rumah sehat
- Pengawasan sarana air bersih
- Pengawasan jamban
- Pengawaan SPAL
- Pengawasan TTU
- Pengawasan dan pembinaan TPM
- Pengawasan industri
- Kegiatan klinik sanitasi
c. Upaya KIA dan KB
- Kunjungan ibu hamil K4
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 3
- Linakes
- Pelayanan Komplikasi kebidanan
- Pelayanan nifas
- Kunjungan neonatus KN1
- Kunjungan neonatus lengkap
- Pelayanan neonatus dengan komplikasi
- Kunjungan bayi
- Pelayanan anak balita
- Pelayanan KB
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
- Pembinaan keluarga sadar gizi
- Penimbangan baita
- Pendistribusian kapsul Vit A bagi bayi , balita dan bufas
- Pendistribusian tablet Fe pada ibu hamil
- Pendistribusian MP ASI baduta gakin
- Perawatan terhadap balita gizi buruk
- ASI Ekslusif
e. Upaya pencegahan dan P2M
- Pelayanan imunisasi dasar ( BCG, DPTHB 1, DPT HB 2, DPTHB 3, Polio 1 – 4 ,
Campak )
- Pelayanan imunisasi lanjutan ( BIAS Dt, TT, Campak, TT2 bumil)
- Kegiatan UCI
- Kewaspadaan Dini
- Surveilans penyakit
- Pengendalian KLB
- Penanggulangan KIPI
- Penanganan penderita Pneumonia balita
- Penemuan pasien TB BTA Positif
- Pengobatan pasien TB BTA Positif
- Penanganan penderita DBD
- Penemuan penderita Diare
- Penemuan dan penangan kasus penderita Kusta
f. Upaya Pengobatan
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 4
- Pelayanan pasien rawat jalan
- Pelayanan pasien Gigi
- Pelayanan pemeriksaan laboratorium
- Pelayanan pasien rawat inap
- Pelayanan sistem rujukan
- Melakukan asuhan keperawatan pada pasien rawat inap
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS )
- Penjaringan kesehatan anak sekolah
- Konsultasi kesehatan anak sekolah
- Penyuluhan Pendidikan Kesehatan Remaja
b. Upaya Kesehatan Olah Raga
- Pembinaan kelompok olah raga di sekolah
- Pembinaan kelompok olah raga di desa/masyarakat
c. Upaya Kesehatan Kerja
- Pembinaan Pos UKK
- Penanganan Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja
d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
- Pembinaan kesehatan gigi di masyarakat
- Pembinaan kesehatan gigi di TK
- Pembinaan Kesehatan gigi dan mulut di SD/MI
- Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut siswa TK
- Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut siswa SD
- Penanganan siswa TK yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi
- Penanganan siswa SD yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi
e. Upaya Kesehatan jiwa
- Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa
- Penanganan pasien dengan gangguan kesehatan jiwa
f. Upaya Kesehatan Indera
- Pelayanan skrinning kelainan / gangguan refraksi pada anak sekolah
- Penanganan kasus kelainan refraksi
- Skrinning katarak
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 5
- Penanganan penyakit katarak (Operasi katarak)
- Pelayanan rujukan pd pasien dengan gangguan penglihatan akibat DM
- Penjaringan penemuan kasus gangguan pendengaran di SD/MI
- Penanganan kasus gangguan pendengaran yang dialami siswa SD/MI
g. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
- Pelayanan kesehatan usia lanjut di Puskesmas dan di Posbindu
- Pembinaan kelompok usia lanjut
h. Upaya Kesehatan Tradisional
- Pembinaan upaya kesehatan tradisional
- Pembinaan pengobat tradisional berijin
- Pembinaan Taman obat keluarga (TOGA)
2.4 KERANGKA PIKIR UPAYA KESEHATAN DALAM INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 6
Human Develpoment Index (HDI) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator dari pembangunan sumber daya
manusia , dimana aspek yang terkait IPM ini adalah Umur Harapan Hidup (UHH) , UHH sendiri
sangat dipengaruhi oleh Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu (AKI) , Angka Kematian
Balita (AKABA) dan Angka Kematian Kasar (AKK).
Berikut ini kerangka pikir upaya kesehatan dalam peningkatan IPM dengan berpijak
pada teori H.L Bloom
Gambar 2.1
Kerangka pikir upaya kesehatan dalam rangka peningkatan IPM
2.5 FAKTOR KESEHATAN YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Perubahan yang terjadi pada nilai IPM dipengaruhi faktor kesehatan, indikator kesehatan
yang berpengaruh pada IPM adalah Umur Harapan Hidup (UHH) , dimana angka UHH ini sangat
dipengaruhi dari faktor kesehatan seperti Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu (AKI) ,
Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Kasar (AKK). Secara tidak langsung, dengan
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 7
Lingkungan (45%
Yankes (20%)
Keturunan (5%)
Perilaku (30%)
IPM 80%
kata lain untuk meningkatkan IPM maka diperlukan upaya kesehatan secara maksimal dan
terpadu untuk dapat menurunkan AKB, AKI, AKABA dan AKK.
Mengacu kepada teori HL.Bloom , bahwa yang mempengaruhi terhadap peningkatan
derajat kesehatan di masyarakat terdiri dari 4 faktor yaitu, lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan. Diantara keempatnya, yang memiliki kontribusi pengaruh yang paling
besar terhadap derajat kesehatan adalah faktor lingkungan 45%, sisanya perilaku 30%,
pelayanan kesehatan 20% dan keturunan 5%. Dengan mengacu pada teori tersebut, upaya
peningkatan derajat kesehatan dapat difokuskan pada lingkungan dan perilaku, dalam hal ini
faktor pelayanan kesehatan harus selaras dan berhubungan dengan kondisi lingkungan di sekitar
Puskesmas serta perilaku dari masyarakatnya.
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 8
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS PLUMBON
3.1. Gambaran Umum wilayah
UPT Puskesmas Plumbon terletak di Wilayah Kecamatan Plumbon tepatnya di Desa
Plumbon dan berada di tepi jalan Utama Provinsi Cirebon-Bandung yang berjarak 12 km dari
kota Cirebon kearah Bandung. Dengan Luas wilayah kerja 1207.278 Ha, yang terdiri dari
614.303 Ha sawah dan 592.975 Ha tanah. Wilayah kerja Puskesmas Plumbon juga meliputi 10
desa dari 29 desa yang berada di Wilayah Kecamatan Plumbon yaitu desa Plumbon, Kebarepan,
Pesanggrahan, Kedungsana, Karangasem, Karangmulya, Danamulya, Gombang, Bodesari dan
Bodelor dimana desa-desa tersebut termasuk jenis kualifikasi desa swadaya.
Daerah di Wilayah kerja Puskesmas Plumbon adalah dataran rendah dan merupakan
kawasan industri dan agraris, karena di beberapa desa terdapat sentra Produksi dan pertanian
seperti Pengrajin, Industri sedang dan Industri besar dan lain sebagainya. Sehingga mempunyai
resiko terjadinya kecelakaan baik lalu lintas maupun kecelakaan akibat kerja, KLB atau
penyebaran penyakit yang dapat diakibatkan dari faktor migrasi penduduk serta dapat juga
disebabkan vektor serangga dan nyamuk.
Kecamatan Plumbon dibagi menjadi 2 wilayah kerja Puskesmas, yaitu Puskesmas
Plumbon dan Puskesmas Lurah, adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Plumbon adalah :
1. Sebelah Barat : Puskesmas Klangenan
2. Sebelah Utara : Puskesmas Pangkalan
3. Sebelah Timur : Puskesmas Weru
4. Sebelah Selatan : Puskesmas Lurah
3.2. Keadaan Penduduk
3.2.1. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di wilayah Puskesmas secara umum dipengaruhi faktor
perpindahan penduduk (migrasi) , kelahiran (fertilitas) dan kematian (mortalitas) . Upaya yang
dilakukan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk antara lain melalui upaya kesehatan
Keluarga Berencana , seperti pelayanan pemasangan alat KB, operasi MOW dan MOP
bekerjasama dengan lintas sektor lain dan lain sebagainya. Gambaran penduduk selama 3 tahun
terakhir dapat dilihat di tabel ini ;
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 9
Tabel 3.1Pertumbuhan penduduk di Wilayah kerja Puskesmas Plumbon Tahun 2009-2011
Uraian 2009 2010 2011
Jumlah Penduduk
Kelahiran
Kematian Bayi
Kematian Balita
Kematian Ibu
45099
No Data
12
8
1
44941
No data
9
1
0
46.168
1061
9
9
0Sumber Data : Data di desa di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Umur dan jenis kelamin sangat berperan dalam membentuk karakteristik
kependudukan, karena berpengaruh terhadap tingkat sosial ekonomi, produktivitas dan upaya
pembangunan yang akan dilaksanakan. Jika angka kelahiran tinggi maka akan berpengaruh
terhadap jumlah penduduk usia muda , hal ini berkaitan pula dengan beban yang harus
ditanggung dalam pembangunan .
Tabel 3.2Pertumbuhan Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Berdasarkan Kelompok Umur tahun 2009-2011
Kelompok Umur 2009 2010 2011*)
1. Muda (0-14 th)
2. Produktif (15-64th)
3. Tua (>65 th)
No data
No Data
No Data
12.249
29.366
3.326
10.674
34.377
1.117 Sumber Data : Buku resume profil 2012,*) Data penduduk di Desa tahun 2011
Struktur penduduk wilayah kerja Puskesmas Plumbon tergolong menjadi kelompok
umur muda, produktif dan tua. Bila dilihat dari tahun 2010 dan 2011 bahwa kelompok umur
produktif lebih mendominasi, Pada tahun 2011 , persentase kelompok umur produktif yaitu
74,50% dari jumlah seluruh penduduk pada tahun 2011. Dapat disimpulkan bahwa dengan
jumlah kelompok umur yang produktif yang tinggi maka akan ada pertumbuhan ekonomi di
daerah tersebut, terdapat korelasi antara pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan tingkat
kesehatan yang baik. Peranan kesehatan di suatu daerah mempunyai peranan ekonomi yang
sangat kuat terhadap sumber daya manusianya karena Tenaga kerja yang sehat secara fisik dan
mental akan lebih enerjik, kuat, lebih produktif dan mendapatkan penghasilan relatif tinggi.Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 10
Selain mengetahui komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur , di dalam
pertumbuhan penduduk perlu juga diketahui struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin , hal
ini diperlukan dalam membuat perencanaan di bidang pelayanan kesehatan, untuk
mendapatkan gambaran ini biasanya digunakan visualisasi data dengan grafik Piramida
Penduduk .Berikut ini gambaran struktur penduduk tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas
Plumbon :
Grafik 3.1Piramida Penduduk (Struktur Penduduk dalam %) di wilayah Kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2011
0 - 45 - 9
10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 64
65+
15 10 05 00 05 10 15
7,627,73
8,688,098,098,02
9,487,727,84
8,516,716,73
2,412,37
7.357.52
8.258.22
7.827.97
9.188.22
8.018.29
6.506.86
3.392.42
Perempuan Laki-laki
Bentuk Piramida Penduduk berbeda-beda untuk setiap wilayah dan kurun waktu
tertentu , meskipun bentuknya berbeda, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
bentuk limas (menyerupai segitiga), Bentuk sarang tawon dan Bentuk segi empat. Bila dilihat
dari bentuknya , Piramida Penduduk diatas lebih menyerupai Segi empat, biasanya bentuk
seperti ini menggambarkan tingkat kelahiran yang yang hampir sama dengan tingkat kematian
atau bersifat stasioner(Stationary: Banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir
sama banyaknya, dan mengecil pada usia tua kecuali pada kelompok umur tertentu. Contoh:
Swedia).
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 11
, piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa dan tua hampir sama.
Namun secara umum Negara Indonesia bila digambarkan ke dalam Piramida Penduduk
cenderung berbentuk segitiga.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin (sex ratio) biasanya dapat dilihat dari
perkembangan angka sex ratio , perkembangan sex ratio di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
pada tahun 2011 yaitu :
Grafik 3.2Sex Ratio penduduk di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2011
Plum
bon
Kebar
epan
Pesan
ggra
han
Kedungsa
na
Danam
ulya
Karan
g Ase
m
Karan
g Mulya
Gomban
g
Bodesar
i
Bodelor
80.00
85.00
90.00
95.00
100.00
105.00
101.22
87.18
100.75
95.28
92.57 93.29
100.8799.83
91.2393.31
Sex Ratio
Jika Sex Ratio/SR>100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-lakinya,
sebaliknya jika SR,100 maka didaerah tersebut lebih banyak jumlah penduduk perempuannya.
Dari 10 desa diatas , yang jumlah penduduk laki-lakinya lebih tinggi dibanding penduduk wanita
adalah Desa Plumbon 101,22 . Ini artinya pada tahun 2011 untuk setiap 100 orang terdapat 101
laki-laki.
3.2.2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Persebaran dan kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Plumbon tidak merata ,
luas wilayah kerja Puskesmas adalah 1.207,278 km2, dengan jumlah keseluruhan populasi
penduduk 46.168 dan tersebar di 10 Desa .
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 12
Tabel 3.3Luas wilayah dan kepadatan penduduk di wilayah Kerja Puskesmas Plumbon tahun 2011
NO DESALUAS
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK(km2)*) TANGGA TANGGA per km2
1 2 3 4 5 6 7
1 Plumbon 1,42 4.294 1093 3,93 3023,94
2 Kebarepan 1,40 4.848 899 5,39 3462,56
3 Pesanggrahan 1,37 4.017 743 5,41 2932,12
4 Kedungsana 1,47 3.970 863 4,60 2700,68
5 Danamulya 1,47 3.370 747 4,51 2292,52
6 Karang Asem 1,04 5.217 1239 4,21 5016,35
7 Karang Mulya 0,70 3.232 699 4,62 4617,14
8 Gombang 1,26 5.817 1243 4,68 4616,67
9 Bodesari 1,28 5.909 1223 4,83 4616,67
10 Bodelor 0,64 5.494 1059 5,19 8584,38
JUMLAH (DESA) 12,050 46.168 9808 4,71 3831,37
Sumber : Buku resume Profil 2012 (Data dari Desa di wilayah Puskesmas Plumbon tahun 2011) *) BPS Sumber
Yang memiliki populasi jumlah penduduk terbanyak dari 10 Desa yaitu Desa Desa Bodesari ,
yang memiliki kepadatan penduduk terkecil yaitu Desa Danamulya dan yang memiliki kepadatan
penduduk tertinggi yaitu Desa Bodelor, meskipun jumlah penduduknya hampir sama dengan
Desa Bodesari. dapat dilihat pada grafik dibawah ini;
Grafik 3.3.Kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2011
Plumbon
Kebarepan
Pesangg
rahan
Kedungsana
Danam
ulya
Karang A
sem
Karang M
ulya
Gombang
Bodesari
Bodelor
0.00
1000.00
2000.00
3000.00
4000.00
5000.00
6000.00
7000.00
8000.00
9000.00
10000.00
3023.943462.86
2932.12 2700.682292.52
5016.354617.14 4616.67 4616.41
8584.37
KEPADATAN PENDUDUK
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 13
Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dari suatu daerah dengan daerah yang lain dalam suatu luas tertentu sperti Km2 atau mill. Kepadatan penduduk di suatu daerah akan tidak sama karena akumulasi suatu penduduk dipengaruhi oleh faktor geografis, topografi, iklim, lokasi, air, atau faktor sosial ekonomi. Kepadatan penduduk diatas adalah penduduk aritmatika yang menunjukkan jumlah penduduk dalam setiap Km tanah persegi.Dilihat dari grafik diatas, Desa Bodelor memiliki kepadatan penduduk paling tinggi yaitu yaitu 8584,38 jiwa per Km2, bukan karena jumlah penduduknya yang tinggi akan tetapi disebabkan luas wilayahnya.
Beberapa kemungkinan masalah kesehatan yang bisa terjadi di wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi adalah masalah lingkungan, hygiene sanitasinya dapat menjadi penyebab dari penyakit yang berbasis lingkungan seperti penyakit kulit, saluran pencernaan, dan lain-lain.
3.2.3. Angka Kelahiran Kasar/ Crude Birth Rate (CBR)
Dalam demografi dikenal istilah Angka Kelahiran Kasar (CBR) ,yaitu angka yang menunjukkan jumlah kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama . Angka kelahiran yang tinggi terkait erat dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Pengaruh angka kelahiran terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Plumbon sangat penting, hal ini menjadi bahan pertimbangan dalam rencana upaya kesehatan yang akan dilakukan. Jumlah kelahiran di wilayah kerja Puskesmas Plumbon ada 1061 kelahiran, Angka Kelahiran Kasar di wilayah Puskesmas Plumbon adalah 22,98 per 1000 penduduk.
Grafik 3.4Angka Kelahiran Kasar (CBR) Per Desa di wilayah Puskesmas Plumbon
Tahun 2011
Plumbon
Kebare
pan
Pesanggr
ahan
Kedungsa
na
Danam
ulya
Karang A
sem
Karang M
ulya
Gombang
Bodesari
Bodelor
-
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00 25.85 25.58
22.90 21.66
18.40
22.81 25.06
22.00 23.02 22.21
CBR
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 14
3.3. Keadaan Ekonomi
Tingkat pendapatan merupakan salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur
tingkat kesejahteraan masyarakat, namun pada kenyataannya data mengenai pendapatan
sangat sulit untuk diperoleh, jadi pendekatan yang dilakukan untuk melihat keadaan ekonomi di
wilayah kerja Puskesmas Plumbon adalah dengan melihat jenis mata pencaharian dari
masyarakatnya.
Grafik 3.5Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan
di wilayah Puskesmas Plumbon tahun 2011
1260 2209
8893
304
1010
4268 Petani
Pedagang
Buruh
Peternak/ Pengrajin
PNS /POLRI
Lain-lain
Sumber : Data di Desa di wilyaha Kerja Puskesmas Plumbon tahun 2011
Jumlah penduduk bermata pencaharian adalah 17944 atau 70,9% dari jumlah penduduk usia
produktif (15-54 thn) . Pada grafik diatas , mata pencaharian penduduk didominasi oleh buruh
sekitar 49,56% dari jumlah seluruh penduduk yang bermata pencaharian . Hal ini menunjukkan
bahwa di wilayah Puskesmas Plumbon sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai buruh
dalam hal ini buruk pabrik dan buruh tani, profesi buruh identik dengan tingkat pendidikan atau
status sosial ekonomi yang rendah serta kaitannya dengan perilaku kesehatan dan pemenuhan
kebutuhan pelayanan kesehatan sangat erat.
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 15
3.3.2. Penduduk Miskin
Persentase Penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Plumbon tahun 2011 adalah
26,54% dari jumlah penduduk keseluruhan , dengan jumlah KK Miskin sekitar 4696 atau 10,2% .
Tabel 3.4.Jumlah Penduduk miskin dan KK miskin di wilayah kerja Puskesmas Plumbon Tahun 2011
No Desa Jumlah Penduduk*)
Penduduk Miskin KK Miskin
Pddk Miskin % KK %
1 Plumbon 4294 1029 23,96 375 8,7
2 Kebarepan 4848 1313 27,08 524 10,8
3 Pesanggrahan 4017 1198 29,82 580 14,4
4 Kedungsana 3970 726 18,29 336 8,5
5 Danamulya 3370 950 28,19 700 20,8
6 Karangasem 5217 1827 35,02 522 10,0
7 Karangmulya 3232 1127 34,87 356 11,0
8 Gombang 5817 1253 21,54 451 7,8
9 Bodesari 5909 1285 21,75 305 5,2
10 Bodelor 5494 1547 28,16 547 10,0
Jumlah 46168 12255 26,54 4696 10,2
Sumber Data : Data dari desa di wilayah kerja Puskesmas Tahun 2011
Grafik 3.6.Persentase jumlah penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Plumbon Tahun 2011
Plumbon
Kebare
pan
Pesanggr
ahan
Kedungsa
na
Danamulya
Karang A
sem
Karang M
ulya
Gombang
Bodesari
Bodelor
-
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
23.96 27.08
29.82
18.29
28.19
35.02 34.87
21.54 21.75
28.16
Penduduk miskin
Penduduk yang termasuk dalam kategori miskin secara ekonomi (low income) berjumlah
10,2 % tersebar di 10 desa di wilayah kerja Puskesmas Plumbon. Namun tidak ada data pasti
mengenai jumlah penduduk miskin yang termasuk dalam program Jamkesmas ( Jaminan
Kesehatan Masyarakat), PKH ( Program Keluarga Harapan). Upaya kesehatan yang telah
dilakukan dalam membantu mengatasi masalah kesehatan bagi masyarakat miskin adalah
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 16
pelayanan rawat jalan dan rawat inap bagi pasien peserta jamkesmas/PKH, Pelayanan persalinan
menggunakan fasilitas jampersal (pengguna jampersal yang mayoritas dari keluarga tidak
mampu) , pelayanan gizi yaitu Pemberian makanan tambahan bagi balita gakin, melakukan
sistem rujukan dengan menggunakan fasilitas jamkesmas bila penderita memerlukan
penanganan kesehatan lebih lanjut. Hal ini bertujuan pemerataan di dalam pelayanan kesehatan
bagi seluruh lapisan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Plumbon.
3.4. Keadaan Pendidikan
3.4.1. Kemampuan membaca / menulis
Terdapat tiga hal dalam menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yaitu
Kesehatan, Ekonomi dan Pendidikan . Tingkat pendidikan adalah faktor penting dalam
menggambarkan perkembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang lebih
bermutu, sehingga dapat meningkatkan status ekonomi masyarakat. Berikut ini data jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan 10 tahun ke atas 39,231 , yang melek huruf di wilayah kerja
Puskesmas Plumbon tahun 2011 adalah 21,341 penduduk atau 54,40%.
Tabel 3.5Penduduk Usia 10 Tahun ke atas yang melek huruf di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2011
No Desa LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH MELEK HURUF %
1 2 9 10 11
1 Plumbon 3.551 3.266 91,97
2 Kebarepan 4.176 999 23,92
3 Pesanggrahan 3.645 2.377 65,21
4 Kedungsana 3.405 2.086 61,26
5 Danamulya 2.854 635 22,25
6 Karang Asem 4.400 2.760 62,73
7 Karang Mulya 2.708 874 32,27
8 Gombang 4.970 4.434 89,22
9 Bodesari 4.934 1.486 30,12
10 Bodelor 4.588 2.424 52,83
JUMLAH (DESA) 39.231 21.341 54,40 Sumber Data : BPS Kab. Cirebon Tahun 2011 ( Sensus Penduduk2010 )
3.4.2 Tingkat Pendidikan Penduduk
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 17
Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan memberikan gambaran mengenai
ketersediaan sumber daya manusia di tahun yang bersangkutan.
Grafik 3.7Distribusi Penduduk Usia 10 Tahun ke atas menurut tingkat pendidikan tertinggi yang
ditamatkan Di wilayah kerja Puskesmas Plumbon tahun 2011
Tidak atau belum tamat SD
SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA AK/Diploma Universitas0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
1523
4897
3689
2846
454301
1016
4007
2459
1897
403388
Laki=Laki Perempuan
Sumber Data : Data di Desa di wilayah kerja Puskesmas Plumbon tahun 2011
3.5. Keadaan Lingkungan
Salah Satu upaya kesehatan wajib yang ada di Puskesmas yaitu Upaya Kesehatan
Lingkungan, upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih dan sehat
dalam membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Menurut HL. Blum bahwa faktor
lingkungan berpengaruh sebesar 45%. Berdasarkan laporan program Kesehatan Lingkungan
jumlah rumah tangga yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Plumbon ada 10.487 ,
pemantauan dilakukan 100% dari jumlah rumah tangga yang ada , dari hasil pemeriksaan rumah
tangga yang berPHBS hanya 3.010 atau 28,7%.
Jumlah rumah yang ada di masyarakat 8.963, sebanyak 6.813 / 76,0% telah diperiksa. Dari
hasil pemeriksaan tersebut didapat 4.950 / 72,7% dinyatakan rumah sehat .
Pemeriksaan rumah tersebut biasanya berkoordinasi dengan program lain seperti program
Surveilans atau Program Promosi Kesehatan. Untuk program surveilans , pemeriksaan rumah
biasanya dalam rangka untuk mengetahui rumah/ bangunan bebas jentik , berdasarkan hasil
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 18
laporan program surveilans jumlah bangunan bebas jentik ada 727/80,60% dari 902/10,06%
rumah yang diperiksa.
Berdasarkan hasil laporan program Kesehatan Lingkungan tahun 2011, bahwa Jumlah
keluarga yang diperiksa SAB nya adalah 9.464 / 76,6% dari sasaran keluarga yang berjumlah
12.363 keluarga. Sarana Air Bersih yang digunakan bisa berupa kemasan, Ledeng, SPT, SGL, Mata
air dan Penampungan Air Hujan (PAH) . Jumlah rumah tangga berdasarkan jenis SAB yang
digunakan dapat diihat dari grafik di bawah ini
Grafik 3.8Jumlah rumah tangga berdasarkan jenis Sumber Air Bersih yang digunakan
Di wilayah kerja Puskesmas Plumbon tahun 2011
Kemasan Ledeng SPT SGL Mata Air PAH0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
0 0
3986
5478
0 0
Sumber Data : Laporan Program Kesehatan Lingkungan Tahun 2011
Jenis sumber air minum yang digunakan keluarga dapat berupa air kemasan, air isi
ulang, ledeng meteran (PDAM) , ledeng eceran, pompa, sumur terlindung, mata air terlindung,
air hujan dan sumur tak terlindung. Hasil pendataan yang telah dilakukan oleh petugas
kesehatan lingkungan di 10 desa di wilayah Puskesmas Plumbon , bahwa masyarakat
menggunakan sumber air minum dari sumur terlindung berjumlah 5.478/ 57,9% , dan sisanya
menggunakan Pompa sebanyak 3.986/ 42,1%.
Pemeriksaan lingkungan termasuk juga pemeriksaan sarana sanitasi dasar yang ada di
masyarakat, penilaian dilakukan dengan mengetahui jumlah keluarga yang memiliki sarsandas
seperti Jamban, tempat sampah atau pengelolaan air limbah. Jumlah Keluarga yang di wilayah
Puskesmas Plumbon ada 12.363 Keluarga, keluarga yang memiliki jamban 6.357 . Keluarga yang
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 19
memiliki tempat sampah 6.649 dan keluarga yang memiliki pengelolaan air limbah 5.887
keluarga. Dan Jumlah sarsandas sehat yang dimiliki masyarakat dapat dilihat pada grafik di
bawah ini.
Grafik 3.9Jumlah keluarga yang memiliki sarsandas sehat di wilayah kerja Puskesmas Plumbon Tahun 2011
Jamban Tempat Sampah Pengelolaan Air Limbah 0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
70006357
6649
5889
2995 28263195
Jml Sarsandas Sehat
Sumber Data : Laporan Program Kesling Tahun 2011
Demikian pula tempat-tempat umum seperti restoran, pasar dan tempat umum lain-lain
juga dilakukan pendataan, jumlah seluruh TUPM yang ada di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
adalah 445, dan telah diperiksa sebanyak 376 TUPM, dan jumlah TUPM yang sehat 87,23% dari
jumlah TUPM yang diperiksa. Didalam wilayah kerja Puskesmas Plumbon tidak memiliki tempat
umum seperti hotel, untuk restoran sendiri hanya ada 3 yaitu di Desa Plumbon dan Karang
Mulya dan 100% sehat (berdasarkan laik sehat yang dimiliki). Jumlah pasar tradisional ada 2
yaitu di Desa Karang Mulya dan Bodelor.
Pembinaan juga dilakukan pada instansi yang ada di wilayah Puskesmas Plumbon seberti
sarana pelayanan kesehatan lain, instansi pengolahan air minum sarana pendidikan, sarana
ibadah , perkantoran, Jumlah instansi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Plumbon sebanyak
208, dengan jumlah yang dibina sebanyak 197/ 94,7%. Perincian sebagai berikut : sarana
pelayanan kesehatan yang ada di Plumbon selain Puskesmas ada 5 dan 100% telah dibina.
Jumlah instalasi pengolahan air minum yang dibina ada 12/ 100%, untuk sarana pendidikan
berjumlah 52 , jumlah yang dibina 100%.
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 20
Jumlah Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas adalah 61 Posyandu, terdiri dari
55 Posyandu Pratama, 4 Posyandu Madya , 2 Posyandu Purnama dan 0 Posyandu Mandiri.
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 21
BAB IV
DERAJAT KESEHATAN
4.1.UMUR HARAPAN HIDUP
Umur Harapan Hidup (UHH) atau Angka Harapan Hidup (AHH) adalah salah satu indikator
dalam mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat , UHH dipengaruhi oleh
Angka Kematian dan Angka Kesakitan, maka untuk meningkatkan laju UHH yang perlu
diperhatikan dalam upaya kesehatan adalah bagaimana cara menekan angka kematian dan
kesakitan. Berikut ini grafik laju UHH dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
Grafik 4.1.Angka Harapan Hidup Kabupaten Cirebon dan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2005-2010
2005 2006 2007 2008 2009 201062
63
64
65
66
67
68
69
66.47
67.4 67.6 67.8 68 68.2
64.78 64.6864.92 65.05 65.17 65.19
Provinsi Jawa barat Kabupaten cirebon
Sumber : BPS Kab. Cirebon Tahun 2011
Dari Grafik diatas , sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 terdapat peningkatan
Umur Harapan Hidup sekitar 0,51 per tahun.
4.2.KEMATIAN
4.2.1. Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1
tahun AKB per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama . AKB cenderung lebih
menggambarkan kesehatan reproduksi bila dibandingkan dengan AKABA dan lebih relevan
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 22
dipakai untuk memonitor pencapaian target program misalnya program KIA. Berdasarkan data
yang diperoleh dari hasil kegiatan atau cakupan pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas
Plumbon , jumlah kematian bayi ada 7 atau 6,6 per 1000 kelahiran hidup. AKB laki-laki 11,5 per
1000 kelahiran hidup, sedangkan AKB perempuan 1,9 per 1000 kelahiran hidup.
Grafik 4.2Jumlah Kematian Bayi di Wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2009 – 2011
2009 2010 20110
2
4
6
8
10
12
14
16
18
16
97
Jumlah Kematian Bayi
Sumber Data : Laporan Program KIA tahun 2011
Sejak tahun 2009 sampai tahun 2011 Kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas
Plumbon mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dari hasil pencatatan dan pelaporan di
KIA , penyebab kematian bayi pada tahun 2011 BBLR, IUFD, Asfixia, Kelainan Kongenital dan
Sepsis, dapat dilihat pada grafik dibawah ini;
Grafik 4.3Penyebab Kematian Bayi di wilayah kerja Puskesmas Plumbon Tahun 2011
1
1
12
2
BBLRIUFDAsfixia Kelainanan Kongenital Sepsis
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 23
Desa yang memberikan kontribusi terhadap kematian bayi adalah Desa Plumbon,
Kebarepan, Karang Asem, Pesanggrahan , Bodesari.
Tabel 4.1Desa yang memberi kontribusi terhadap kematian bayi
di wilayah kerja Puskesmas Plumbon Tahun 2011
Penyebab Jumlah DesaBBLR 1 PlumbonIUFD 1 Kebarepan dan Karang Asem Asfixia 1 Plumbon Kelainanan Kongenital 2 Kebarepan, Karang Asem dan Pesanggrahan Sepsis 2 Karang Asem dan Bodesari
Jumlah 7
4.2.2. Kematian Balita
Pada Tahun 2011 tidak ada kematian balita di wilayah kerja Puskesmas Plumbon .
berdasarkan data dari pencatatan dan pelaporan Porgram KIA di Puskesmas Plumbon, bahwa
jumlah kematian balita (12 – 59 bl) mengalami penurunan dari tahun 2009. Dimana pola
penyebab penyakit dari kematian balita pada tahun 2009 hingga 2010 adalah DBD, Hepatitis ,
leukemia dan lain sebagainya.
Grafik 4.4
Jumlah Kematian Balita di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2009- 2011
2009 2010 20110
1
2
3
4
5
6
7
8
9
8
1
0
Kematian Balita
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 24
4.2.3. Kematian Ibu
Angka Kematian ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) menggambarkan angka
kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan masa nifas pada setiap 100.000 kelahiran hidup
diwilayah dan waktu tertentu. Angka ini menunjukkan gambaran status gizi dan kesehatan ibu,
kondsi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan maternal
(kesehatan ibu hamil, melahirkan dan ibu nifas). Pada tahun 2011 , tercatat bahwa tidak ada
kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Plumbon , hal ini dikarenakan pelaksanaan upaya
kesehatan dengan kerjasama lintas sektor yang dilaksanakan secara komprehensif,
profesionalisme bidan dan program-program pemerintah lain secara terpadu seperti program
desa siaga, jamkesmas dan jampersal.
Kami berupaya secara maksimal dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, melalui
program KIA/KB yang menjadi salah satu upaya wajib , pelayanan yang telah diberikan
diantaranya pemeriksaan kehamilan, pelayanan KB, pelayanan ibu nifas , pelayanan rujukan dan
lain sebagainya.
Serta fasilitas PONED ( Penanganan Obstetri Neonatus Emergency Dasar) yang ada di
Puskesmas, untuk menangani ibu bersalin yang dirujuk dari desa ke Puskesmas . serta
memberikan tindakan pra rujukan pada pasien pro rujukan ke Rumah Sakit. Dengan dukungan
dari pemerintah berupa program Jampersal , yang mempermudah akses masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayinya.
4.2.4. Kematian Kasar
Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR) menunjukkan jumlah kematian
tiap 1000 penduduk tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu. Berdasarkan data dari
desa di wilayah kerja Puskesmas Plumbon , tahun 2009 AKK di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
3,6 per 1000 penduduk, kemudian meningkat di tahun 2010 AKK ada 8,76 per 1000 penduduk,
terakhir tahun 2011 terdapat 398 kematian , diperkirakan jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Plumbon pada pertengahan tahun 2011 ada 46168 penduduk jadi perkiraan Angka
Kematian Kasar yaitu 8,6 atau 7 kematian per 1000 penduduk, dapat dilihat pada grafik dibawah
ini;
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 25
Grafik 4.5.Jumlah Populasi dan jumlah kematian di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2009-2011
2009 2010 201143500
44000
44500
45000
45500
46000
46500
47000
47500
48000
47554
44941
46168
172
394
398
Populasi CDR
Sumber Data : Data di desa di wilayah kerja Puskesmas Plumbon tahun 2009-2011
Diantara penyebab kematian kasar di wilayah kerja Puskesmas Plumbon adalah Anemi,
stroke, jantung, manula, komplikasi dan infeksi (typhoid, TBC dll).
Grafik 4.6.Persentase Lima Besar penyebab Kematian Kasar di wilayah Kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2011
45.23
7.79
6.536.03
1.27
Manula Stroke Lain-lain Jantung TBC
Sumber Data : Data Desa di wilayah kerja Puskesmas Plumbon tahun 2011
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 26
Penyebab Kematian lainnya yaitu Kecelakaan 5,03%, HHD 4,77%, DM 3,52%, Asthma
3,52%, Komplikasi 2,76%, Ca 2,51%, Liver 2,01% dan Tumor 1,01%.
4.3.KESAKITAN
4.3.1 Pola Penyakit rawat jalan
Pola penyakit yang ada di Puskesmas Plumbon, digambarkan melalui 10 besar penyakit .
Data ini diperoleh dari laporan penyakit yang ada di rawat jalan, Pola penyakit digolongkan
berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak berdasarkan umur .
Tabel 4.210 Besar Penyakit dan Kode Penyakit di rawat jalan Puskesmas Plumbon Tahun 2011
No NAMA PENYAKIT KODE PENYAKIT
JUMLAH JUMLAHLAKI – LAKI PEREMPUAN
1 Myalgia M791 1606 4871 64772 Penyakit saluran pernafasan
bagian atas lainnya J-6, J39 2315 3284 55993 Influensa J10-J11 2295 2743 50384 Demam R50 1607 2235 38425 Gangguan kulit yang tidak
terklasifikasi L98 1614 2196 38106 Gejala dan tanda umum lainnya R68 1394 2026 34207 ISPA J06 1193 1918 31118 Hipertensi essensial I10 934 1908 28429 dermatitis eksema L30 795 1128 192310 Gastroduodenitis Tidak Spesifik K29.9 492 1361 1853
Jumlah 14245 23670 37915Sumber Data : Buku Laporan LB1 10 Besar Penyakit rawat jalan tahun 2011
Grafik 4.7
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 27
Persentase 10 Besar Penyakit di rawat jalan Puskesmas Plumbon Tahun 2011
M791 J-6, J39 J10-J11 R50 L98 R68 J06 I10 L30 K29.90
2
4
6
8
10
12
14
16
18 17.08
14.77
13.29
10.13 10.059.02
8.217.50
5.07 4.89
%
Pada 10 besar penyakit, jumlah penderita perempuan lebih banyak bila dibandingkan dengan penderita laki-laki atau sekitar 62,43% dari jumlah seluruh 10 besar penyakit di Puskesmas Plumbon. Urutan teratas ditempati oleh Myalgia. Jumlah penderita myalgia tidak berdasarkan golongan umur, jadi tidak diketahui apakah penderita merupakan anak-anak, usia produktif atau lansia.
4.3.2. Pola Penyakit rawat inap
Tabel 4.310 Besar Penyakit di rawat inap Puskesmas Plumbon Tahun 2011
No NAMA PENYAKIT KODE PENYAKIT
JUMLAH JUMLAHLAKI - LAKI PEREMPUAN
1 GEA A09 107 75 1822 Febris R50 87 54 1413 Typhoid A01 82 37 1194 Susp DHF A91 56 29 855 Gastritis K29 46 28 746 Dispepsi K30 17 13 307 Febris Konvulsiv R56 18 11 298 Hipertensi I10 13 9 229 Hiperemesis Gravidarum O21 20 0 2010 Colic Abdomen K25 3 4 7
Jumlah 449 260 709Sumber Data : Buku register pasien rawat inap di Puskesmas Plumbon
4.3.3. Penyakit-Penyakit tertentu yang diamati
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 28
4.3.3.1. Kejadian Luar Biasa
Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa atau keluarahan dalam waktu
tertentu , diwilayah Puskesmas Plumbon ada beberapa jenis penyakit yang dikategorikan dapat
menyebabkan KLB yaitu DBD, DSS ,Campak dan Acute Flacyd Paralysis .
Tabel 4.4 Kasus yang berpotensi menyebabkan KLB di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2011
No Desa Jumlah Kasus Meninggal Tindak lanjut
DBD DSS Campak
1 Plumbon 1 0 2 0 Penyuluhan
2 Kebarepan 1 0 1 0 PSN/PE + Abatisasi + Penyuluhan
3 Pesanggrahan 0 0 0 0 PSN + Abatisasi + Penyuluhan
4 Kedungsana 0 0 1 0 Penyuluhan
5 Danamulya 0 0 0 0 PSN + Abatisasi + Penyuluhan
6 Karang Asem 0 0 1 0 Penyuluhan
7 Karang Mulya 0 0 4 0 Penyuluhan
8 Gombang 0 0 5 0 Penyuluhan
9 Bodesari 1 0 0 0 PSN + Abatisasi + Penyuluhan
10
Bodelor 2 0 1 0 PSN+PE + Abatisasi + Penyuluhan
Jumlah 5 0 15 0
Sumber data : Laporan program Suveilans tahun 2011
AFP
Surveilans AFP merupakan bagian dari program Eradikasi Polio yang bertujuan
memantau adanya penyebaran virus Polio liar di suatu wilayah. Survey AFP sendiri pada intinya
adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kelumpuhan yang sifatnya mendadak serta
bukan karena ruda paksa, seperti pada kelumpuhan poliomyelitis dan terjadi pada anak-anak
usia kurang dari 15 tahun dalam upaya menemukan virus Polio liar. Sesuai ketentuan WHO
penemuan kasus AFP setiap tahun ditargetkan >2/100.000 penduduk usia < 15 tahun , pada
tahun 2011 dari jumlah penduduk < 15 tahun yaitu 10.674 penduduk, tidak ditemukan satupun
kasus AFP di wilayah kerja Puskesmas Plumbon. Jumlah kasus AFP dapat dilihat pada grafik
dibawah ini
Grafik 4.8Jumlah kasus AFD di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2006-2011
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 29
2006 2007 2008 2009 2010 20110
0.5
1
1.5
2
2.5
2
1
0 0
1
0
jumlah kasus
Sumber data : laporan program Surveilans tahun 2006-2011
Campak
Berdasarkan data dari Profil kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, bahwa
selama 3 tahun berturut turut kasus campak di Kabupaten Cirebon tersebar di wilayah Barat,
tengah hingga ke Timur, sebarannya hampir merata di semua wilayah Kabupaten Cirebon .
Pemberantasan penyakit campak di Kabupaten Cirebon masuk pada tahap eliminasi, pada tahap
ini surveilans campak adalah case based atau individual record disertai pemeriksaan
laboratorium untuk semua kasus campak , setiap terjadi KLB campak harus diinvestigasi dan
semua kasus tercatat secara individual dan dilakukan konfirmasi laboratorium. Jumlah kasus
campak yang terjadi dapat dilihat pada grafik di bawah ini ;
Grafik 4.9Jumlah kasus campak di wilayah kerja Puskesmas Pumbon
Tahun 2006-2011
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 30
2006 2007 2008 2009 2010 20110
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
31
126
93
34
15
jumlah kasus
Sumber data : laporan program Surveilans tahun 2006-2011
Creeping Eruption (Migrasi Larva Kutaneus)
Creeping Eruption adalah suatu infeksi cacing tambang pada kulit yang disebarkan
melalui tanah yang hangat dan lembab , penyebabnya adalah cacing tambang, yang dalam
keadaan normal hidup di dalam tubuh anjing atau kucing . telur cacing di tanah, berasal dari
kotoran anjing atau kucing , jika kullit kaki menyentuh tanah maka cacing tambang bisa masuk
ke dalam kulit. Di wilayah kerja Puskesmas Plumbon pernah terjadi kasus ini yaitu tahun 2010
ada 1 kasus dan 2011 ada 2 kasus .
4.3.3.2. Penyakit Menular bersumber Binatang
DBD
DBD/Demam Berdarah Dengue (Dengue Heamorrhagic fever/DHF) adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegepty. Demam
berdarah adalah penyakit menular yang dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa . Untuk wilayah
Kabupaten Cirebon sendiri merupakan daerah endemis DBD , setiap tahun jumlah kasus relatif
tinggi. Data berikut merupakan Insiden rate/100.000 Penduduk pada tahun 2007-2010.
Grafik 4.10Insiden rate penyakit DBD di Kabupaten Cirebon
Tahun 2007-2010
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 31
2007 2008 2009 201005
101520253035404550
47.91
38.51
46.48
31.71
Insiden Rate
Sumber : Buku profil Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2010
Faktor faktor yang dapat menyebabkan peningkatan angka kesakitan Demam Berdarah
Dengue adalah kepadatan vektor penular (nyamuk aedes aegepty), mobilitas penduduk,
peningkatan kepadatan penduduk, kurangnya keberhasilan program pemberantasan sarang
nyamuk di masyarakat.
Endemis adalah Apabila dalam 3 tahun terakhir ditemukan kasus secara terus menerus
dalam satu wilayah, Dari 10 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Plumbon, 2 Desa
merupakan Desa endemis kasus DBD yaitu Kebarepan dan Bodelor, sisanya merupakan Desa
Sporadis yaitu bergantian (selang-seling) ditemukan kasus DBD. Grafik dibawah merupakan
jumlah kasus DBD yang terjadi diwilayah Puskesmas Plumbon pada tahun 2011
Grafik 4.11Jumlah kasus DBD di Wilayah kerja Puskesmas Plumbon Tahun 2011
1
1
1
2Plumbon Kebarepan Pesanggrahan Kedungsana Danamulya Karang Asem Karang Mulya Gombang Bodesari Bodelor
Bila dilihat dari hasil kegiatan Program surveilans, Kasus yang terjadi di Puskesmas
Plumbon , selama kurun waktu 2006-2011
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 32
Grafik 4.12Jumlah kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2006-2011
2006 2007 2008 2009 2010 20110
5
10
15
20
25
30
35
40
1816
13
37
23
5
jumlah kasus
Sumber data : laporan program Surveilans tahun 2006-2011
Chikungunya
Demam chikungunya adalah suatu penyakit yang ditularkan melalui nyamuk dan dikenal
pasti pertama kali di tanzania pada tahun 1952. Nama chikungunya ini berasal dari kata kerja
dasar bahasa Makonde yang bermaksud “membungkuk” , mengacu pada postur penderita yang
membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia) (Powers and logue 2007), penyebab dari
demam Chik adalah sejenis virus yaitu Virus Chkungunya (CHIKV) yang termasuk keluarga
Togaviridae dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albovictus. Pada
tahun 2011 ditemukan 52 kasus, Upaya yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan bersama-
sama dengan masyarakat yaitu berupa pemberantasan sarang nyamuk, pemberantasan jentik
dengan abatisasi atau menaburkan bubuk abate serta penyuluhan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat.
Grafik 4.13Jumlah kasus chikungunya di wilayah kerja Puskesmas PlumbonTahun 2006-2011
2006 2007 2008 2009 2010 20110
10
20
30
40
50
60
70
80
0 0
1620
68
52
jumlah kasus
Sumber data : laporan program Surveilans tahun 2006-2011
Malaria
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit yang dikenal dengan
Plasmodium , dimana ia menginfeksi sel-sel darah merah. Plasmodium tersebut ditularkan dari Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 33
satu manusia ke manusia lain melalui gigitan nyamuk Anopheles betina , di wilayah kerja
Puskesmas Plumbon bukan merupakan endemis malaria dan tidak ada kasus malaria di tahun
2011
Kematian Unggas (akibat Flu Burung)
Data mengenai kematian Unggas di wilayah kerja Puskesmas Plumbon dimulai sejak
2006, penyebab kematian unggas lebih spesifik yaitu disebabkan oleh virus H5N1/ Avian
Influensa. Virus ini dapat menular kepada manusia dengan ciri-ciri flu serta adanya kontak
dengan unggas yang mati dengan hasil rapid test positif unggas tersebut terinfeksi virus avian
influensa. Diwilayah kerja Puskesmas Plumbon tidak terdapat kasus Flu burung pada manusia
sejak awal tahun 2006 hingga tahun 2011 , namun adanya kematian unggas akibat flu burung.
Berikut ini grafik jumlah kasus kematian unggas
Grafik 4.14Jumlah Kematian Unggas di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2006 - 2011
2006 2007 2008 2009 2010 20110
5
10
15
20
25
30
0 0
17
26
0 0
jumlah kasus
4.3.3.3 Penyakit Menular Langsung
Diare
Jumlah perkiraan kasus Diare dari jumlah penduduk 46.168 adalah 1.593 penduduk,
kasus yang terjadi sama dengan jumlah kasus yang ditangani yaitu 2.083 penduduk. Kasus
tertinggi penderita diare adalah Desa Gombang yaitu 445 orang. Berikut ini grafik kasus diare di
wilayah kerja Puskesmas Plumbon tahun 2011
Grafik 4.15Jumlah Kasus Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Plumbon Tahun 2011
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 34
Plumbon
Kebare
pan
Pesanggr
ahan
Kedungsa
na
Danam
ulya
Karang A
sem
Karang M
ulya
Gombang
Bodesari
Bodelor
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
225
165
336
94 117
137 116
445
82
366
Sumber data : Buku resume profil Puskesmas Tahun 2011
Kusta
Pada tahun 2011 ditemukan 1 kasus baru kusta pada penduduk umur 0-14 tahun dan 4
kasus baru kusta pada penduduk umur ≥15 tahun yang termasuk ke dalam jenis Kusta Multi
Basiler (MB) / Kusta Basah. dengan angka prevalensi rate 1,1/ 10.000 penduduk yang ada
diwilayah kerja Puskesmas . Keseluruhan berjumlah 5 orang, 2 orang dari Desa Kebarepan, 1
orang dari Desa Danamulya dan sisanya dari Desa Gombang . Dengan jumlah penderita kusta
selesai berobat (RFT MB) yaitu 4 orang.
Tuberculosa
Jumlah kasus Tuberculosa baru BTA (+) dan diobati diwilayah kerja Puskesmas Plumbon
adalah 31 orang , dari jumlah perkiraan kasus 51 orang dengan Angka Penemuan Kasus (CFR)
yaitu 60,8% dari jumlah perkiraaan kasus dan Angka Prevalensi rate 67/100.000 penduduk.
Angka kesembuhan dari 31 penderita TB yaitu 100%, namun penderita yang melakukan
pengobatan lengkap hanya 6,67% serta Angka Kesuksesan (Success Rate ) sebesar 103,23%.
Penumonia
Pada tahun 2011 jumlah penderita pneumonia balita adalah 435 atau 62,8% dari jumlah
perkiraan penderita (692 penderita), kasus penderita pneumonia balita tertinggi adalah Desa
Pesanggrahan 87 penderita atau 20% dari penderita yang ditemukan dan ditangani.
Grafik 4.16Jumlah Penderita Pneumonia Balita di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2011
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 35
Plumbon
Kebare
pan
Pesanggr
ahan
Kedungsa
na
Danam
ulya
Karang A
sem
Karang M
ulya
Gombang
Bodesari
Bodelor
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
62
29
87
28 29
55
32
54
21
38
Jumlah Penderita
4.4 Status Gizi
Penilaian terhadap kesehatan seseorang diantaranya bisa dengan menilai dari status gizinya
, status gizi merupakan faktor penting dalam membentuk Sumber Daya manusia yang bermutu ,
oleh karena itu status gizi pada masyarakat khususnya pada kelompok rentan yaitu bayi, balita,
Ibu hamil, Ibu menyusui dan Ibu nifas perlu mendapat perhatian dan menjadi prioritas dalam
pembangunan kesehatan, dengan tidak mengabaikan status gizi masyarakat yang secara umum
dilihat dari status gizi anak sekolah dan usia produktif.
Penilaian status gizi pada balita disajikan dalam bentuk kriteria BB/U dan BB/TB. Penilaian
berdasarkan BB/U didapat dengan cara melakukan penimbangan balita yang hasilnya biasanya
diklasifikasikan menjadi Gizi lebih, Gizi baik, Gizi kurang dan Gizi buruk . Pengukuran status gizi
dilakukan pada saat Bulan penimbangan Balita serentak pada bulan Agustus. Persentase status
balita gizi lebih adalah 1,78%,Balita gizi baik 84,71%, Balita gizi kurang 12,66% dan Balita Gizi
buruk 0,85%. Dibawah ini grafik jumlah balita dengan status gizi di Puskesmas Plumbon tahun
2011.
Grafik 4.17Jumlah Balita dengan status gizi di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 36
63
2,992
447 30
GIZI LEBIH GIZI BAIK
GIZI KURANG GIZI BURUK
Sumber data : Laporan Program Gizi tahun 2011
Grafik 4.18Jumlah Status gizi balita BB/U per Desa di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2011
Plum
bon
Kebarep
an
Pesangg
rahan
Kedungsana
Danam
ulya
Karang A
sem
Karang M
ulya
Gomban
g
Bodesari
Bodelor
0
50
100
150
200
250
300
350
400
14 8 6 1 1 3 3 12 10 5
312 285
236
296 264
330
229
363 357
320
34 38 58
16 46
19 27 60
86 63
1 1 2 5 0 6 2 0 3 10
GIZI LEBIHGIZI BAIKGIZI KURANGGIZI BURUK
Sumber Data : Laporan Program Gizi Puskesmas Plumbon Tahun 2011
Status gizi balita berdasarkan BB/TB yaitu menilai status gizi balita berdasarkan
perbandingan antara Berat Badan dan Tinggi Badan. Hasil pengukuran di klasifikasikan menjadi
Balita dengan status gizi Gemuk, Normal, Kurus dan Kurus Sekali. Balita dengan status gizi gemuk
ada 1,70%, Normal 92,36%, Kurus 5,94% dan Kurus Sekali 0%., Dibawah ini grafik jumlah balita
dengan status gizi di wiayah kerja Puskesmas Plumbon tahun 2011.
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 37
Grafik 4.19Jumlah status gizi Balita BB/TB di Puskesmas Plumbon tahun 2011
60
3,263
210
GEMUKNORMALKURUSKURUS SEKALI
Sumber Data : Laporan Program Gizi di Puskesmas Plumbon tahun 2011
Grafik 4.20Jumlah Balita dengan status gizi BB/TB per Desa di wilayah kerja Puskesmas Plumbon
Tahun 2011
Plumbon
Kebare
pan
Pesangg
rahan
Kedungsa
na
Danam
ulya
Karang A
sem
Karang M
ulya
Gombang
Bodesari
Bodelor
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
9 11 6 1 0 3 5 9 10 6
333
290 284 311 300
346
241
404 403
351
19 30 15 5 11 9 14 22 43 42
GEMUKNORMALKURUSKURUS SEKALI
4.4.1 Kurang Vit A
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 38
Upaya penanggulangan defisiensi vitamin A terutama pada bayi, balita dan ibu nifas dengan
memberikan kapsul vitamin A. Pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan balita diberikan setiap
6 bulan sekali atau 2 kali dalam setahun yaitu bulan Februari dan Agustus , sedangkan ibu nifas
hanya diberikan satu kali. Pada tahun 2011 pemberian vitamin A pada bayi di bulan Februari dan
Agustus 98,8% dari 1.082 bayi, adapun cakupan pemberian vitamin A pada balita (1-4 tahun) ada
79,5% dari 3.535 balita dan pemberian vitamin A pada ibu nifas ada 92,9% dari 1.055 bufas.
Penanggulangan defisiensi vitamin A pada anak Balaita dilakukan dengan pemberian Kapsul
vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) setiap enam bulan sekali, pendidikan gizi ibu di Posyandu,
fortifikasi bahan makanan yang banyak dikonsumsi anak balita dengan vitamin A (1.800 IU).
Pemberian vitamin A pada ibu sehabis melahirkan bertujuan untuk meningkatkan kadar vitamin
A dalam ASI bagi ibu dalam 1-2 minggu.
Grafik 4.21Jumlah Pemberian Vitamin A pada Bayi, Balita dan Ibu Nifas di 10 desa
di wilayah kerja Puskesmas Plumbon, Bulan Februari dan Agustus Tahun 2011
Plumbon Kebarepan Pesanggrahan Kedungsana Danamulya Karang Asem Karang Mulya Gombang Bodesari Bodelor -
50
100
150
200
250
300
350
400
98 112 94 90 81
123
73
131 136 131
289 272
247 246 254 276
201
350 365
311
102 131
97 84 60
109 97 126
110 139
Bayi Balita (1-4 tahun) Ibu Nifas
4.3.2 BBLR
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 39
Bayi dengan berat badan saat lahir kurang dari 2,5 kg, dikategorikan dengan Berat Badan Lahir Rendah . Kondisi ini dipengaruhi oleh kondisi dan asupan nutrisi ibu saat ibu hamil. Jumlah bayi yang lahir hidup tahun 2011 ada 1.055 bayi jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah berjumlah 37 bayi atau 3,5%.
4.3.3 Status Gizi Ibu
Status gizi pada ibu hamil sangat penting karena berhubungan secara tidak langsung karena indikator kesehatan. Status gii pada ibu hamil antara lain dilihat dari kadar haemoglobin dalam darah dan pengukuran lingkar lengan atas untuk melihat apakah ibu hamil itu termasuk kategori KEK (Kurang Energi Kronik) atau bukan . Data anemia ibu hamil belum ada, karena tahun 2011 belum dilakukan survei mengenai status anemia ibu hamil.
Upaya peningkatan kesehatan ibu hamil yaitu dengan pemberian tablet besi (Fe) , Jumlah ibu hamil pada tahun 2011 adalah 1190 bumil, dengan cakupan pemberian Fe1 ibu hamil berjumlah 1.139 atau 95,71% dan pemberian Fe3 berjumlah 1.129 atau 94,87%.
Grafik 4.22Jumlah ibu hamil yang mendapatkan Fe1 dan Fe 3 per Desa
di wilayah kerja Puskesmas Plumbon Tahun 2011
Plumbon
Kebare
pan
Pesanggr
ahan
Kedungsa
na
Danam
ulya
Karang A
sem
Karang M
ulya
Gombang
Bodesari
Bodelor
-
20
40
60
80
100
120
140
160
112
131
91 97
69
136
82
139 146 136
109
122
99 97
74
126
84
136 141 141
Fe 1Fe 3
Sumber Data : Laporan porgram KIA Tahun 2011
BAB V
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 40
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan sarana pelayanan masyarakat
tingkat dasar. Puskesmas terdiri dari Puskesmas Perawatan , Non Perawatan, Puskesmas
Pembantu dan Puskesmas Keliling . Puskesmas memiliki sumber daya kesehatan yaitu tenaga
kesehatan , sarana & prasarana kesehatan dan pembiayaan kesehatan. Puskesmas Plumbon
merupakan Puskesmas Dengan Tempat Perawatan yang memiliki 2 buah Puskesmas Pembantu
dan kegiatan Puskesmas Keliling
5.1 Tenaga Kesehatan
Pengelompokan tenaga kesehatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
1996 tentang tenaga Kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Tenaga medis , meliputi Dokter spesialis, dokter umum dan dokter Gigi
2. Tenaga Keperawatan , meliputi perawat dan bidan
3. Tenaga Kefarmasian meliputi Apoteker , analis farmasi dan asisten apoteker
4. Tenaga kesehatan masyarakat terdiri dari epideiolog kesehatan, entomolog kesehatan,
mikrobiolog kesehatan , penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian .
5. Tenaga Gizi meliputi nutrisionis dan dietisien
6. Tenaga ketrampilan fisik , meliptui fisioterapi, okuterapis dan terapis wicara
7. Tenaga keteknisan medis meliputi radiografer, radioterafis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis oftisien, otorik prostetik, teknisi transfusi
dan perekam medis.
Data tenaga tahun 2011 diperoleh dari pencatatan dan pelaporan ketenagaan di Puskesmas
Plumbon .Jumlah tenaga kesehatan dan non kesehatan yang ada di Puskesmas Plumbon tahun
2011 ada 77 karyawan, mulai dari tenaga Dokter hingga staf lulusan SD .
Tabel 5.1Jumlah Tenaga Medis Dokter di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 41
NO STATUS KEPEGAWAIAN
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM JUMLAH DOKTER GIGI b
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 PNS - - - - 2 2 - 2 2 1 - 1
2 CPNS - - - 1 - 1 1 - 1 - - -
- - - 1 2 3 1 2 3 1 - 1
Sumber Data : Data Kepegawaian di Puskesmas Plumbon tahun 2011
Berdasarkan data diatas, Ratio tenaga Dokter umum 6,5/100.000 penduduk,ratio
tersebut masih dibawah Target Indonesia Sehat 2010 dan standar dari WHO yaitu 40 per
100.000 penduduk. dan ratio Tenaga Dokter Gigi 2,2/100.000 penduduk, meskipun ratio Dokter
Gigi tersebut masih dibawah target Indonesia Sehat 2010 dan standar WHO sebesar 11 per
100.000 penduduk.
Tabel 5.2Jumlah Tenaga Bidan dan Perawat di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
NO STATUS KEPEGAWAIAN
BIDAN PERAWAT
1 2 5 14
1 PNS 13 21
2 CPNS - -
3 PTT 9 -
4 SUKWAN - 4
Jumlah 22 25 Sumber Data : Data Kepegawaian di Puskesmas Plumbon tahun 2011
Tabel 5.3Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Tenaga Gizi di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
NO UNIT KERJA
KEFARMASIAN GIZI
JUMLAH JUMLAH
L P L + P L P L+P
1 2 9 10 11 18 19 20
1 PNS 1 1 2 - 1 1
2 CPNS - - - - - -
3 HONOR DINAS - - - - 1 1
4 SUKWAN - - 1 - - -
Jumlah 1 1 3 - 2 2 Sumber Data : Data Kepegawaian di Puskesmas Plumbon tahun 2011
Tabel 5.4Jumlah Tenaga Kesehatan masyarakat Dan Tenaga Sanitasi/Promkes
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 42
di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
STATUS KEPEGAWAIAN
TENAGA KESMAS TENAGA
SARJANA KESMAS a SANITASI / PROMKES
L P L+P L P L+P
2 3 4 5 12 13 14
PNS - - - - 1 1
CPNS - 1 1 - - -
TENAGA KERJA KONTRAK DAERAH - 1 1 1 - 1
SUKWAN - - - - - -
Jumlah - 1 1 1 2 3
Tabel 5.5Jumlah Tenaga Teknisi Medis di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
NO
UNIT KERJA
Tenaga Teknisi Medis
ANALIS LAB.
TEM & P.RONTG
L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PNS 1 1 1 1
2 CPNS - -
3 TKKD - -
4 SUKWAN 1 1 -
Jumlah 1 1 2 - 1 1
Tabel 5.6Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Puskesmas Plumbon
NO JENIS TENAGAPNS NON PNS JUMLAH
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SARJANA UMUM - - -
2 SARJANA MUDA - - - - 1 1 - 1 1
3 SMEA/SLTA / SEDERAJAT - 1 1 - 5 5 - 6 6
4 SLTP / SEDERAJAT - 3 3 - 3 3 - 6 6
5 SD - - - 1 - 1 1 - 1
6 Pekarya - - - - - - - - -
Jumlah - 4 4 1 9 10 1 13 14
5.2 Sarana Kesehatan
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 43
Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses
upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia
maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai
dengan rencana. Moenir (1992) mengungkapkan bahwa sarana adalah segala jenis peralatan,
perlengkapan kerja, fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan
pekerjaan dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi
kerja.
Puskesmas Plumbon memiliki alat-alat penunjang operasional pelayanan kesehatan di
Puskesmas induk dan Puskesmas Pembantu.
Tabel 5.7 Jenis dan Jumlah Alat kesehatan rawat jalan di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes
Puskesmas Plumbon Tahun 2011No Nama Alkes Jumlah Kondisi Jumlah
kebutuhanBaik Perlu perawatan
Rusak
12345
67
Tensi meterTermometerStetoskop biokulerStetoskop MonookulerPengukur Nadi Timbangan badan-Anak / dewasa- BayiAlat RontgentEKG
181518113
4511
191619123
4511
-------
-------
-------
2. Alat Kesehatan Rawat Inap
Tabel 5.8 Jenis dan Jumlah Alat Kesehatan di Ruang Rawat Inap/ UGD
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 44
Puskesmas Plumbon Tahun 2011
No Nama AlkesJumlah
KondisiJumlah
kebutuhanBaik Perlu perawatan
Rusak
RI UGD RI UGD RI UGD RI UGD RI UGD
1234
Tensi meterTermometerStetoskop Timbangan badan-Anak / dewasa- Bayi
111
1-
111
1-
111
1-
111
1-
---
--
---
--
---
--
---
--
---
--
---
--
Kondisi alat kesehatan pada pelayanan Kesehatan di Rawat Inap di Puskesmas Plumbon
90 % dalam keadaan baik, dari jumlah alat yang ada untuk melaksanakan pelayanan kesehatan
yang optimal masih diperlukan tambahan alat.
Tabel 5.9 Sarana dan Prasarana Kesehatan diUPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011
No Jenis Sarana/ Prasarana JML Kondisi Jumlah
KebutuhanBaik Rusak
1234567891011121314151617
Gedung Rawat jalan Gedung Rawat Inap Ruang PONEDRuang Operasi (OK)Rumah Dinas Dokter ( Kepala Puskesmas )Rumah Dinas Dokter GigiRumah Dinas Perawat Rumah Dinas BidanKamar jaga Perawat/ Bidan/PosLaboratoriumRuang Alat RontgenRuang CuciEKGAmbulanceMobil Pusling Sepeda motor DinasSAB
12111---22111114
2 Bor
1211----221111142
----1------------
Sumber : Data Inventaris sarana dan Prasarana Puskesmas, Tahun 2011
Awalnya terdapat 2 Gedung rumah dinas Paramedis ,namun pada bulan Agustus 2010 ,
namun sehubungan akan dibangunnya gedung rawat jalan, bangunan tersebut diratakan dengan
tanah. Sehingga Puskesmas tidak memiliki rumah dinas paramedis. Di sebelah timur terdapat
rumah dinas Dokter (Kepala Puskesmas) dalam kondisi rusak berat, dan memerlukan perbaikan
dengan dana yang tidak sedikit.
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 45
Gedung rawat jalan dan UGD telah ditempati sejak bulan Januari 2011, pelayanan
kesehatan yang ada di unit rawat jalan yaitu BP Umum, BP Gigi, BP Lansia, MTBS, Ruang Rujukan
, KIA/KB, Gizi, Ruang Obat, Gudang Obat dan Laboratorium. Sarana kantor seperti meja kursi dan
lain-lain merupakan barang inventaris lama yang dipindahkan dari tempat sebelumnya. Demi
menjaga stabilitas keamanan di lingkungan puskesmas, maka dibangun pagar keliling di sebelah
barat gedung rawat jalan.
Selain ruang rawat jalan, terdapat ruang rawat inap yang berada dalam kondisi baik, salah
satunya merupakan gedung lama yang telah di rehabilitasi sehingga layak untuk ditempati
pasien. Dalam ruang rawat inap terdapat 30 tempat tidur , masing-masing dilengkapi dengan
lemari pasien. Disamping itu terdapat ruang cuci alat tenun pasien, proses pencucian dilakukan
secara manual, karena Puskesmas belum memiliki sarana mencuci seperti mesin cuci.
Untuk sarana sanitasi dasar di gedung rawat jalan seperti kamar mandi dan tempat cuci
tangan hanya 50% yang berfungsi , karena sarana air bersih nya tidak berfungsi secara maksimal.
Sebelumnya sarana Air Bersih sebelumnya Puskesmas menggunalan SGL, namun bila musim
kemarau SAB tersebut tidak berfungsi dengan baik, maka SGL tersebut di nonaktifkan, Sebagai
gantinya dibuat 2 sumur Bor untuk memenuhi kebutuhan sarana air bersih di Puskesmas.
Tabel 5.10Sarana kesehatan di Pustu Pesanggrahan dan Pustu Bodelor Tahun 2011
No Jenis Sarana/ Prasarana Jumlah Kondisi Jumlah KebutuhanBaik Rusak
1234
1234
Pustu Pesanggrahan Gedung rawat jalanAlat BP GigiSAB SGL+Rumah Dinas BidanPustu Bodelor Gedung rawat jalan Alat BP Gigi SAB SGL+Rumah Dinas Bidan
1-11
111-
--11
1-1-
1---
-1--
1
5.3 Pembiayaan Kesehatan
Pencapaian visi dan misi pembangunan kesehatan dapat tercapai jika didukung dengan
pembiayaan yang memadai, sumber biaya dapat berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi ,
BLN atau BOK
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 46
Pembiayaan kesehatan digunakan di berbagai unit kegiatan Pemerintah yang
berhubungan dengan upaya kesehatan.Berikut ini adalah sumber pembiayaan yang ada di
Puskesmas selama tahun 2011
Tabel 5.11Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
No Jenis Sumber Biaya Jumlah
1 Pengembalian Retribusi 314.626.590 2 Jamkesmas 90.195.000 3 Jampersal 161.110.000 4 Askes 35.131.380 5 Nayaka 550.500 6 Astek 366.175 7 Bantuan Operasional Kesehatan 99.472.000 Jumlah 701.451.645
Sumber : Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas Plumbon, Tahun 2011
Sumber dana pembiayaan operasional Puskesmas Plumbon di tahun 2011 berasal dari
pengembalian retribusi, jamkesmas, jampersal, askes, nayaka dan Bantuan Operasional
Kesehatan
BAB VI
PELAYANAN KESEHATAN
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 47
Puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan yang banyak diminati masyarakat ,
karena kemudahan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan dasar. Rata –rata jarak
tempuh yang dilalui masyarakat di wilayah kerja Puskesmas , menuju Puskesmas lebih kurang
15-20 menit, dengan menggunakan alat transportasi. Desa Bodelor merupakan desa terjauh
yang ada di wilayah kerja Puskesmas plumbon.
6.1 Pelayanan Kesehatan Dasar
6.1.1. Pemanfaatan Faslitas Kesehatan
Pemanfaatan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar dapat dilihat dari jumlah
kunjungan masyarakat di Puskesmas , baik itu kunjungan rawat jalan maupun rawat inap.
Jumlah Kunjungan rawat jalan di Puskesmas ini merupakan kunjungan masyarakat dari dalam
wilayah maupun luar wilayah kerja Puskesmas . Jumlah kunjungan Puskesmas Plumbon dapat
dilihat melalui grafik berikut :
Grafik 6.1Jumlah Kunjungan rawat jalan per bulan berdasarkan jenis kelamin
Di Puskesmas Plumbon tahun 2011
Januari
Febru
ari
Maret
April
Mei Ju
ni Ju
li
Agustus
Septem
ber
Oktober
November
Desember
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
3090 29183523 3678
2904 2763
3407
2561 2579 35403156
3444
6016
3551
6006
4923 5160
43513729
4395
35493715
4064 3908
Laki-Laki Perempuan
Jumlah seluruh kunjungan masyarakat di Puskesmas Plumbon adalah 90.930 , terdiri
dari laki-laki 37.563 dengan persentase Cakupan Kunjungan 166,9% (bila dibandingkan dengan
jumlah penduduk laki-laki yang ada di wilayah kerja Puskesmas Plumbon) dan perempuan
53.367 dengan persentase cakupan kunjungan 225,6% (bila dibandingkan dengan jumlah
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 48
penduduk perempuan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Plumbon). Jumlah kunjungan pasien
baru nya yaitu 1700 dan kunjungan pasien lama sebanyak 89.230. Target kunjungan pasien baru
rawat jalan adalah 15% dari jumlah penduduk 46.168 yaitu 6925 orang, sedangkan baru tercapai
1700 atau sekitar 25% dari target.
Tabel 6.2Jumlah Kunjungan rawat Inap per bulan berdasarkan jenis kelamin
Di Puskesmas Plumbon tahun 2011
Januari
Februari
Maret
April
Mei Juni
Juli
Agustu
s
Septem
ber
Oktober
November
Desember
0
10
20
30
40
50
60
70
28 2925
19
34
2217 18 18
22
12
23
65
31
45
58 5853
30
38
21
3531
34
Laki-Laki Perempuan
Jumlah seluruh kunjungan rawat inap di Puskesmas Plumbon adalah 766 pasien, jumlah
pasien rawat inap laki-laki adalah 267 dengan persentase 1,2% (bila dibandingkan dengan
jumlah penduduk laki-laki yang ada di wilayah kerja Puskesmas Plumbon ) dan perempuan 499
dengan persentase 2,1% (bila dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan yang ada
diwilayah kerja Puskesmas Plumbon) . Kunjungan rawat inap juga terdiri dari 718 kunjungan
Baru dan 48 Kunjungan Lama.
6.1.2. Kesehatan ibu dan Anak
Cakupan kunjungan K1 yaitu kunjungan kontak pertama kali ibu hamil dengan tenaga
kesehatan tanpa melihat umur kehamilan , baik di dalam maupun diluar gedung Puskesmas
seperti Posyandu atau sarana kesehatan swasta lainnya di wilayah kerja Puskesmas untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Kunjungan pertama (K1) mendapatkan pelayanan antenatal
minimal 5T ( Timbang, tensi, Tinggi fundus, Tablet Fe dan Imunisasi TT) , cakupan kunjungan K1
tahun 2011 ada 1.155 atau 97,1% dari jumlah estimasi ibu hamil yaitu 1.190.Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 49
Pelayanan K4 yaitu pelayanan ibu hamil minimal 4 kali memeriksakan kehamilannya
yaitu 1 kali pada trimesterI , 1 kali pada terimester II dan 2 kali pada trimester III, dengan
memenuhi kriteria 5T . Kunjungan K4 pada tahun 2011 yaitu 1.145 atau 96,2%. Dari target K4
92,0% maka hasil cakupan mengalami selisih (+) sekitar 4,2%.
Kekurangan zat besi pada ibu hamil juga bisa berakibat buruk bagi ibu dan janin ,
penanganan defisiensi zat besi dengan pemberian suplemen fe/Besi dalam jangka waktu
pendek. Target pemberian Fe bumil tahun 2011 adalah 90.0% . Cakupan Ibu hamil yang
mendapatkan Fe 1 pada tahun 2011 adalah 1.139 atau 95,71% dari estimasi jumlah ibu hamil
dan yang mendapat Fe3 berjumlah 1.129 atau 94,87%. Pelaksanaan pemberian tablet Fe ini
belum ditindak lanjuti dengan memastikan apakah tablet Fe itu telah dikonsumsi oleh ibu hamil
secara baik dan benar.
Cakupan persalinan ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2011 yaitu
1.061 atau 93,40% dari 1.136 estimasi Ibu bersalin. Target yang ingin dicapai adalah 87,50% ,
maka hasil cakupan linakes telah melebihi 5,90 % dari target . Cakupan Ibu Nifas yang mendapat
pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan yaitu 1,067 atau 93,9% dari jumlah estimasi ibu
bersalin 1.136, target cakupan pelayanan nifas yang ingin dicapai adalah 90,00%, maka hasil
cakupan pelayanan nifas yang dicapai oleh Puskesmas Plumbon telah melebihi target sekitar
3,9%.
Program T dari 5T yang didapat oleh ibu hamil saat kunjungan ibu hamil ke sarana
pelayanan kesehatan adalah pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) , pada tahun 2011
cakupan pemberian TT1 pada bumil di Puskesmas Plumbon yaitu 1.148 atau 96,5% sedangkan
TT2 1.106 atau 92,9%.
Jumlah Ibu Hamil dengan resiko tinggi atau komplikasi ada 238, dan yang ditangani oleh
tenaga kesehatan 655 atau 275,2%. Jumlah Bayi lahir hidup 1.055 dengan perkiraan neonatal
risti/komplikasi sekitas 158 . Neonatal risti/komplikasi yang ditangani tenaga kesehatan
berjumlah 264 atau 166,8%.
6.1.3. Keluarga Berencana
Peserta KB Aktif adalah wanita atau pria yang menggunakan alat KB yang masih aktif
sejak pertama penggunaan hingga saat ini. Jenis – jenis kontrasepsi yang digunakan oleh
pasangan usia Subur tergolong menjadi 2 jenis yaitu Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 50
dan Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP). Yang termasuk MKJP adalah IUD,
MOW, MOP, Implant, serta yang termasuk kedalam Kontrasepsi Non MKJP yaitu Suntik, PIL,
Kondom , obat vagina dan lainnya.
Pengguna MKJP ada 964 atau 12,5% dari jumlah total keseluruhan penggunan MKJP +
Non MKJP. Proporsi pengguna KB MKJP dapat dilihat pada Grafik Dibawah ini
Grafik 6.3Jumlah peserta KB Aktif MKJP berdasarkan jenis kontrasepsi di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
IUD MOP MOW IMPLANT 0
50
100
150
200
250
300
350
400
240
38
313
373
Sumber Data : Laporan Program KIA tahun 2011
Grafik 6.4Jumlah peserta KB Akif Non MKJP berdasarkan jenis kontrasepsi di Puskesmas Plumbon Tahun
2011
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 51
Suntik Pil Kondom Obat vagina Lain-lain0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
5,136
1,386
217 0 0
Sumber Data : Laporan program KIA tahun 2011
Peserta KB baru adalah peserta yang baru menggunakan alat kontrasepsi di tahun 2011,
jenis kontrasepsi yang tergolong MKJP dan Non MKJP. Jumlah peserta KB baru MKJP ada 170
atau 12,3 dari jumlah total keseluruhan pengguna MKJP + Non MKJP. Jumlah peserta KB Non
MKJP adalah 1.214 atau 87,7%. Adapun jumlah peserta berdasarkan jenis kontrasepsi dapat
dlihat pada tabel dibawah ini
Grafik 6.5Jumlah peserta KB Baru MKJP berdasarkan jenis kontrasepsi
di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
IUD MOP MOW IMPLANT0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
53
0
25
92
Sumber Data : Laporan program KIA tahun 2011
Grafik 6.6Jumlah peserta KB Baru Non MKJP berdasarkan jenis kontrasepsi di Puskesmas Plumbon Tahun
2011
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 52
Suntik PIL Kondom Obat vagina Lain-Lain 0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
871
248
95
0 0
Sumber Data : Laporan program KIA tahun 2011
Jumlah PUS yang ada di wilayah kerja Puskesmas Plumbon ada 9368 PUS, tertinggi di
Desa Gombang yaitu 1420 PUS. Dari data di atas jadi jumlah seluruh peserta KB Aktif adalah
7.703 orang/14.4% dan jumlah peserta KB Baru yaitu 1.384 orang/ 79,9%.
6.1.4. Gizi
Untuk mengetahui keadaan status Gizi masyarakat adalah dengan mengetahui kondisi
status gizi dari masyarakat rentan seperti bayi , balita dan ibu hamil. Upaya pemantauan
dilakukan dengan banyak cara , penimbangan balita di Posyandu, pengukuran lingkat lengan ibu
hamil serta deteksi tumbuh kembang bayi dan balita . Selain itu juga dilakukan penimbangan
balita yang dilaksanakan secara serentak pada bulan Agustus bertujuan untuk mengetahui
status gizi masyarakat di saat tertentu.
Jumlah balita yang ada di Puskesmas Plumbon 4.167 , dan yang ditimbang sekitar 3.532
balita. Penilaian status gizi berdasarkan BB/U yang termasuk ke dalam kriteria gizi lebih 63 atau
1,78%, Gizi Baik 2.992 atau 84,71%, Gizi Kurang 447 atau 12,66% dan Gizi buruk 30 atau 0,85%.
Penilaian status gizi berdasarkan BB/TB yaitu , yang termasuk ke dalam kriteri Balita
Gemuk ada 60 atau 1,70%, Balita Normal 3.263 atau 92,36%, Balita Kurus 210 atau 5,94% dan
Balita Kurus sekali 0%.
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 53
Cakupan balita gizi buruk di Puskesmas Plumbon tahun 2011 yaitu 30 balita, Laki-laki 21
dan perempuan 9 balita. Jumlah balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100%. Anak Usia 6-
23 bulan yang berasal dari keluarga miskin berjumlah 419 anak yang pada tahun 2011 tidak
mendapat Pemberitan Makanan Pendamping ASI.
Dalam rangka mengurangi angka kesakitan akibat defisiensi Vit A, upaya yang dilakukan
adalah pemberian Vit A pada Bayi (6-11 bulan) , Balita ( 1-4 tahun) dan Ibu nifas. Jumlah bayi
yang mendapat vit A adalah 1.069 atau 98,8 % dari Jumlah Bayi 1.082, sedangkan jumlah balita
yang mendapat Vit A 2 kali yaitu 2.811 atau 79,5% dari jumlah balita 1-4 tahun 3.535 balita. Ibu
nifas yang mendapat vit A berjumlah 1.055 atau 92,87% dari jumlah ibu nifas 1.136 bufas.
6.1.5. Imunisasi
Program imunisasi merupakan cara yang efektif dalam pencegahan penyakit penyakit
tertentu yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) , sasaran dari program imunisasi ini adalah
bayi, ibu hamil, WUS dan anak usia sekolah. Dari 10 Desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Plumbon semuanya termasuk desa UCI (Universal Child Imunizations) meskipun hasil cakupan
per Desa per jenis imunisasi terkadang tidak mencapai target yang ditetapkan. Cakupan Desa
UCI adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah
mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Berdasarkan hasil laporan program
imunisasi sasaran bayi pada tahun 2011 ada 1.082 bayi. Yang mendapat imunisasi DPT1+HB1
ada 1.085 atau 100,3%, DPT3+HB3 ada 1.093 bayi atau 101,0%, Campak 1.047 atau 96,8% .
Angka DO Rate 3,5%.
Cakupan imunisasi BCG pada bayi 1.096 atau 101% dari target 98,0% , cakupan imunisasi
polio3 1.073 atau 99,2%. Cakupan Polio 4 yaitu 1.079 atau 99,7% dari target 90,0%.
Untuk pelayanan imunisasi lanjutan dengan sasaran anak usia sekolah SD dan ibu hamil,
dengan hasil cakupan untuk BIAS DT 832 / 99,28% dari target 95,0% , BIAS TT 1,688 / 99,7% dari
target 95%, BIAS Campak 820/99,5% dari target 95,0%, Cakupan pelayanan Imunisasi Ibu Hamil
TT2+ yaitu 1.106/92,94% dari target 90,0%. Dapat dilihat melalui grafik dibawah ini :
Grafik 6.7Cakupan Imunisasi di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 54
DPT1+HB1 DPT3+HB3 Campak BCG Polio 3 Polio 494.0
95.0
96.0
97.0
98.0
99.0
100.0
101.0
102.0
100.3
101.0
96.8
101.3
99.299.7
6.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan
6.2.1. Pemakaian Tempat Tidur di Puskesmas
Jumlah pasien rawat inap di Puskesmas Plumbon tahun 2001 ada 766 pasien dengan
jumlah hari rawat 2352 hari dengan 30 tempat tidur . pentingnya mengetahui jumlah pasien,
hari rawat dan jumlah tempat tidur adalah untuk menganalisa efektifitas dan efesiensi
pemakaian tempat tidur di ruang rawat inap.
Angka penggunaan tempat tidur secara umum biasa disebut dengan istilah Bed
Occupancy Rate/BOR, BOR digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur yang
ada , angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah
sakit oleh masyarakat, Angka BOR tinggi (idealnya 60-85% menurut Depker RI,2005)
menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi biasanya hal ini menjadi suatu
indikasi perlunya pengembangan atau penambahan tempat tidur. Di Puskesmas Plumbon
cakupan BOR/Bed Occupancy Rate (BOR)sebesar 21,5 %.
Angka perputaran tempat tidur dengan istilah Bed Turn Over (BTO) digunakan untuk
mengetahui tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur . BTO menurut Depkes Ri (2005 adalah
frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tdur itu dipakai dalam
satu satuan waktu tertentu, idelanya dalam satu tahun satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50
kali. BTO di Puskesmas Plumbon adalah 26,1 kali.
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 55
Turn Over Interval (TOI) atau tenggang perputaran / interval penggunaan tempat tidur
sama halnya dengan LOS yang merupakan indikator tentang efisiensi penggunaan tempat
tidur ,semakin besar TOI maka efesiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. Menurut
Depkes RI, 2005, TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi
sampai kesaat terisi berikutnya, idelanya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari
dan Di Puskesmas Plumbon angka TOI sebesar 11 Hari .
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan secara langsung pada klien /pasien , dilaksanakan berdasarkan
kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan ,
bersifat humanistic dan berdasarkan kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang
dihadapi klien, adapun cakupan asuhan keperawatan di Puskesmas Plumbon adalah 100% itu
berarti dari 766 pasien rawat inap seluruhnya telah dilakukan perawatan kesehatan berdasarkan
asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan ini penting karena bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan klien/pasien.
6.2.2. Lama rawat dan Kematian di Puskesmas Plumbon
Rata-rata lamanya pasien dirawat atau Average Length Of Stay (ALOS) digunakan untuk
mengukur efeisiensi pelayanan di Puskesmas ,ALOS menurut Depker RI, 2005 adalah rata-rata
lama rawat seorang pasien , idealnya nilai ALOS antara 6-9 hari (depkes RI, 2005) , indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi , juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan , angka ALOS di Puskesmas Plumbon adalah 3 Hari
Kematian kasar
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 56
Tabel 6.1Penyebab dan Jumlah Kematian di wilayah Kerja Puskesmas Plumbon
No Jenis Penyebab Kematian
Umur
0-12 bulan
13-59 bulan
5-14 tahun
15-45 tahun
> 40 tahun Jumlah
KEMATIAN BAYI a.BBLR 1 1 b. IUFD 5 5 c. Asfiksia 2 2 d. Kelainan Kongenital 3 3 e. Sepsis 3 3 KEMATIAN IBU 0 a. Jantung 0 KEMATIAN BALITA 0 a.DBD 0 b. Hepatitis 0 c. Dll 0 KEMATIAN KASAR 0 a.Anemi 0 b. Stroke 1 30 31 c. Jantung 1 23 24 d. Manula 180 180 e. Komplikasi 2 9 11 f. Asthma 1 13 14 g. Typhoid 0 0 0 h. TBC 2 3 18 23 i. Tumor 1 3 4 j. Hypertensi Heart Deases 0 19 19 k. Liver 1 7 8 l. Ca 1 9 10 m. Diabetes Melitus 14 14 n. Lain-lain 5 8 13 26 o. Kecelakaan 1 10 9 20 JUMLAH 14 0 8 29 347 398Sumber data : Data di Desa di wilayah Puskesmas Plumbon tahun 2011
6.2.3.Pasien Rawat Jalan dan Rujukan
Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas Plumbon berdasarkan jenis kelamin dan dan
berdasarkan kunjungan baru dan lama , total kunjungan rawat jalan di Puskesmas Plumbon
tahun 2011 adalah 90.930 , bila dibandingkan dengan kunjungan rawat jalan tahun 2010 yaitu
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 57
100.814 pasien, angka kunjungan mengalami penurunan. Lebih jelasnya kunjungan rawat jalan
tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 6.2Data kunjungan rawat jalan berdasarkan jenis kelamin dan Baru Lama
Di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
No Bulan Jumlah Kunjungan Jumlah Total
Laki laki Perempuan
Baru Lama Baru Lama Baru Lama
1 Januari 48 3042 111 5905 159 8947 91062 Februari 71 2847 71 3480 142 6327 64693 Maret 56 3466 105 5902 161 9368 95294 April 28 3650 84 4839 112 8489 86015 Mei 34 2870 58 5102 92 7972 80646 Juni 29 2734 76 4275 105 7009 71147 Juli 43 3365 84 3645 127 7010 71378 Agustus 67 2494 148 4247 215 6741 69569 September 63 2516 74 3475 137 5991 6128
10 Oktober 52 3488 84 3630 136 7118 725411 November 33 3123 89 3975 122 7098 722012 Desember 79 3365 113 3795 192 7160 7352 Jumlah 603 36960 1097 52270 1700 89230 90930
Sumber data : Pencatatan dan Pelaporan (SP3 dan buku register pasien) di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
Untuk kunjungan rawat inap di Puskesmas Plumbon tahun 2011 berjumlah 766 pasien ,
angka ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 1565 pasien,
hal ini kemungkinan dipengaruhi kebijakan tentang SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu),
bahwa masyarakat untuk sementara tidak dapat mengakses pelayanan kesehatan rawat inap
dengan menggunakan SKTM. Kunjungan pasien dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 6.3Data Kunjungan pasien rawat inap berdasarkan Jenis Kelamin dan Baru Lama
di Puskesmas Plumbon Tahun 2011
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 58
No Bulan Jumlah Kunjungan Jumlah Total
Laki laki Perempuan
Baru Lama Baru Lama Baru Lama
1 Januari 27 1 63 2 90 3 932 Februari 28 2 28 3 55 5 603 Maret 22 3 40 5 62 8 704 April 19 0 58 0 77 0 775 Mei 33 1 56 2 89 3 926 Juni 19 3 49 4 68 7 757 Juli 15 2 28 2 43 4 478 Agustus 16 2 35 3 51 5 569 September 17 1 20 1 37 2 39
10 Oktober 21 1 33 2 54 3 5711 November 11 1 29 2 40 3 4312 Desember 21 2 31 3 52 5 57 Jumlah 248 20 470 28 718 48 766
Tabel 6.4kunjungan pasien rawat inap berdasarkan jenis pembayaran Puskesmas Plumbon TAhun 2011
No Bulan Jumlah Kunjungan JUMLAH UMUM ASKES ASKESKIN /
JAMKESMAS & SKTM
JAMSOSTEK PKH
1 Januari 68 7 15 3 0 93
2 Februari 38 3 16 3 0 60
3 Maret 50 3 15 2 0 70
4 April 51 3 18 4 1 77
5 Mei 67 1 22 1 1 92
6 Juni 50 3 19 3 0 75
7 Juli 26 4 13 1 3 47
8 Agustus 37 1 12 2 4 56
9 September 26 0 5 6 2 39
10 Oktober 26 6 15 4 6 57
11 November 27 3 8 3 2 43
12 Desember 32 2 8 6 9 57
Jumlah 498 36 166 38 28 766
Sumber data : Register pasien rawat inap Puskesmas Plumbon tahun 2011
BAB VII
PENUTUP
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 59
Profil kesehatan Puskesmas Plumbon tahun 2011 ini merupakan paparan tentang situasi
lingkungan dan upaya-upaya kesehatan yang dilakukan. Profil kesehatan ini diharapkan dapat
menjadi bahan evaluasi untuk pembangunan kesehatan yang sudah dilakukan dan dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan serta acuan untuk pembangunan selanjutnya.
Harapan kami selalu ada kritik dan saran yang dapat memperbaiki keberadaan profil di
tahun selanjutnya dan mohon adanya kerjasama yang baik dari semua pihak yang diperlukan
kontribusi datanya, dalam penyusunan profil kesehatan tahunan ini.
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 60
1) Peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi langsung sebagai alat produksi untuk
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 61
menghasilkan barang atau berfungsi memproses suatu barang yang berlainan fungsi dan
gunanya.
2) Perlengkapan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi sebagai alat pembantu tidak
langsung dalam produksi, mempercepat proses, membangkit dan menambah kenyamanan
dalam pekerjaan.
3) Perlengkapan bantu atau fasilitas, yaitu semua jenis benda yang berfungsi membantu
kelancaran gerak dalam pekerjaan, misalnya mesin ketik, mesin pendingin ruangan, mesin
absensi, dan mesin pembangkit tenaga.
Visi pembangunan pembangunan kesehatan di Puskesmas Plumbon yaitu terwujudnya
Puskesmas plumbon sebagai Puskesmas yang efektif dan responsif dalam pelayanan kesehatan
masyarakat yang berkualitas melalui sumber daya manusia yang profesional dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 62
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Plumbon Tahun 2011| 63