awan

Upload: sandro-wellyanto-lubis

Post on 16-Jul-2015

422 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Cloud Microphysics

TRANSCRIPT

1Makalah Meteorologi FisikaDosen :Prof. Ahmad bey MIKROFISIKA AWAN (Cloud Microphysics) Oleh : SANDRO WELLYANTO LUBISG24063245 MAYOR METEOROLOGI TERAPAN DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 20082I. Pendahuluan Awanadalahkumpulanbutir-butirairataukristaleskecildiatmosferyang merupakanprodukdariproseskondensasiuapairdengankonsentrasisekitarseratus butir cm3 dan radius sekitar 10 mm (Lutgens, 1982 dan Rogers, 1983).Awanterbentukketikauapairmenjadijenuhdanmengalamikondensasi. Penjenuhandapatterjadikarenapenambahanair(penyatuan),tumbukan,atau kombinasinya. Proses pembentukan awan merupakan suatu rangakaian proses yang rumit danmelibatkanprosesdinamikdanprosesmikrofisik.Prosesdinamikberhubungan denganpergerakanparseludarayangmembentuksuatukondisitertentusehingga terbentuknyaawan.Prosesmikrofisikadalahprosespembentukanawanmelaluiproses kondensasi uap air daninteraksi antar partikel butir air (mechanics) .Faktor-fakor utama yang mempengaruhi proses perkembangan awan (Ahrens, 2007) diantaranya adalah: -Pemanasan permukaan dan free convection -Pengangakatan/lifting mechanism yang dipengaruhi oleh topografi -Prosespengangkatan/liftingmechanismakibatkonvergensipada permukaan udara -Pengangkatan udara/lifting mechanism di sepanjang frontal regions Keberlangsunganprosesinisangatditentukanolehkadaruapairdiatmosfer, distribusiaerosolhigroskopisdangerakudaravertikal(Tjasjono,1988).Kadaruapair bergantungpadaprosesevaporasidengansyaratadanyasumberuapairdipermukaan, sumber energi untuk pengangkatan, dan kondisi atmosfer. Distribusi aerosol berhubungan dengankonsentrasidanjenisaerosolyangturutsertadalamprosespertumbuhanawan. Keberadaanaersolhigroskopisdiatmosferakansangatberperandalamproses pertumbuhanawan.Prosesperkembangandropataudropletdalamprosespertumbuhan awanmelibatkanbeberapapersamaanpentingsepertiRaoult,Kelvin,Koehler,Fick, Stokesdanpersamaan-persamaanlainnyayangmemberikanserangkainpenjelasanmekanisme terbentuknya awan. 3II. Pembahasan 2.1 Inti Kondensasi Partikeldalamjumlahbesaryangterdapatdiatmosferadalahaerosolyang sebagiandari padanya bersifat higroskopis artinyamampumenyerap air dan menjadi intikondensasi.Ukurannyaberkisarantara10-3msampaidengan10mdan konsentrasinyabervariasiberkisarantara100-100.000cm-3.Aerosoladalahpartikel padat atau cair yang tersuspensi secara stabil berupa garam, debu, atau pertikelhasil pembakaran.Berdasarkanukurannya,aerosolyangberperansebagaiintikondensasi dapatdibagimenjadi3yaituintiaitkendenganradius1.0m.IntiAitkentidakterlalupenting dalamproseskondensasi(WMO,1981).Intiinimembutuhkankondisilewatjenuh hinggaratusanpersensehinggatidakmenunjukanperbedaanyangnyatadengan homogenous nucleation. Kemampuanaerosoldalammenyerapuapairtergantungpadaukurannya. MenurutKnollberg(1981)distribusiukuranpartikelmenentukanbutirairtotalatau kerapatankristalessertadimensipartikelmaksimumdanrata-ratavisibilitasdan kandungan air (liquid water content M). Kandungan air dalam awan adalah massa air yang terkondensasi per satuan volume udara: M= (4/3)L r3 n(r) r Distribusiaerosol(dalamukurandiameter)berdasarkanjumlah,luaspermukaan dan volumenya dapat diformulasikan sebagai berikut: Number distributionSurface area distributionVolume distribution nn(Dp)=dN/dDpns(Dp)=dS/dDnv(Dp)=dV/dDp S=Dp2V=(/6)*Dp3 dimanadNadalahpersamaanturunanjumlahdistribusiaerosol,dSadalahbentuk distribusi luas permukaan , dan dV adalah bentuk distribusi volume. Atau dapat juga dituliskan dalam bentuk logaritmanya yaitu: 4 Number distribution nn(log Dp)=dN/d log Dp Surface area distribution ns(log Dp)= dS/d log Dp Volume distribution nv(log Dp)=dV/d log Dp Gambar 1Ukuran diameter aerosol Darigambarinidapatditarikkesimpulanbahwasemakinkecilukuranpartikel (aerosol)makakonsentrasinyadalamudaraakansemakintinggisedangkanjika ukurannyabertambahbesarmakakonsentrasinyadalamudaraakanturundrastis. Pertambahanvolumeaerosolakanmengurangiresidencetimeatauwaktutinggalnyadi udara. Residence time yang pendek akanmengurangikonsentrasinya di udara. Hal inilah Aitken mode Accumulation mode Coarse mode 5yang sering mengecohkankan kita mengenai konsep konsentrasi aerosol laut dan daratan, sebagai contoh N Cu di laut adalah 50/cm3 sedangkan N Cu (darat) 200 cm3, sepintas kita menyimpulkanbahwadensitasnyaberbedanamunkenyataanyasamakarenaaersollaut memiliki volume yang lebih besar dari aerosol daratan. Setiapaerosolmemilikikarekteristikyangberbeda.Karakteristikinisangat bergantungdarisumberaersolituterbentuk.Berikutadalahperbedaankarakteristik aerosol di atmosfer: Marine Aerosol (Aerosol Laut) -Jumlahnya 100 ~ 300 #/cc; massa partikel relatif tinggi, volumenya besar tetapi jumlahnya sedikit. -Aerosolterbentukdarigaramhasillontaranbutirpadaprosesevaporasi atau bubble bursting spray.-Aerosol yang baik terbentuk dari reaksi produk DMS (dimetil sulfida). Remote Continental Aerosol -Jumlahnya 2000-10000 #/cc; alaminya dihasilkan dari atas tanah -Debu, pollen, atau dari produk oksidasi amoniak dan sulfat.-anthropogenic emissions Urban Aerosol -Jumlahnya 108 -109 #/cc;-Partikel mengandung unsur (Fe, Si, dsb.)-Partikelterutamaterbentukdariprosespembakaran,ataudarikonversi gasmenjadi partikelyang bergantungdari produksulfat, nitrat, amoniak dan elemen organik. 2.2 Konsentrasi Aerosol Konsentrasiadalahfungsidistribusin(r)(ukurandalamradius)yangmenunjukan banyaknyapartikelperunitvolumeudaradenganradiusantarardanr+drdinyatakan sebagai:

( )3loglog== Arr dr N dnln ( dn/ d ln r)= c-ln r

e ln(dn/ d ln r)= e (c- ln r) dn/ d ln r= A r-; A= Constant 6 ( )3ln== Arr dN dr nAr-3merupakanpersamaankurvadistribusijumlahaerosol,dimanaAmerupakan konstantayangberhubungandengankonsentrasidannilainyaberbedasetiapwilayah, sedangkanadalahnilainyaberadaantara2dan4.Aerosoldaratandengandiameter> 0.2m nilai 3. ( ) ( ) ' ' dr r n r Nr}= dimananilainyatergantungdatit,posisiawan,danvariabilitas statistik.N(r)menunjukandistribusikumulatifyaitubanyaknyapartikelperunitvolume udara dengan radius melebihi r.Konsentrasiintikondensasibervariasimenuruttempatdanwaktu(Rogers,1983). Konsentrasiintidiataslautanlebihsedikitdibandingkandidaratannamunmemiliki komposisiintibesardanraksasayanglebihbanyak.Dengandemikianpresipitasilebih potensialterjadidiataslautan.Konsentrasidiataslautandipengaruhiolehkecepatan angindankekasaranpermukaan.Jikasemakintinggikecepatanangindankekasaran permukaan maka konsentrasi inti akan semakin meningkat.Konsentrasiintipadadaerahurbandandaerahberpolusilebihtinggidaripada daerahyangbersih.Dengandemikianpertumbuhanbutirawandidaerahterpolusiakan menjadilebihefektifkarenarendahnyakompetisiantarbutir.Semakinmeningkatnya ketinggian,kosentrasiintidenganukurantertentuakanmenurun.Luasdaerahjangkaun intitergantungpadaukurannya.Semakinlama,kosentrasiintiakansemakinberkurang. Semakinbesarukuranintimaka,masstinggalnyaakansemakinrendah.Secaramakro kosentrasiaerosoldariantropogeniksemakinmeningkatkarenapertambahanjumlah penduduk. Masuknya inti kondensasi ke atmosfer melewati beberapa proses: -Bubleandspray;udaraterperangkapdalamairlautmembentukgelembung yang kemudian pecah dan menebarkan sejumlah partikel ke atmosfer. Gambar 2 Proses Buble and spray 7 -Burningandemission;berkaitandengankegiatanantropogenikdanlebih banyak di daerah urban. -Deposition atau konversi gas-partikel; menghasilkan inti aitken dan inti besar-Windblowndust,masuknyaintikondensasikeatmosferkarenaadanya dorongan ke atas oleh angin. -Volcanoes,lontaranintikondensasikeatmosferpadasaatperistiwaledakan gunung berapi. Dinamisnyakonsentrasiintidiatmosferdikarenakanintitersebutmengalami berbagaiprosessepertikoagulasi,kondensasi,scavenging,pencucian,sedimentasi, dispersi dan percampuran (Rogers, 1983). Gambar 3Proses dinamika inti kondensasi 2.3Pembentukan dan Pertumbuhan Awan Padasaatuapairmulaimencapaifasejenuhmakaproseskondensasimengawali pembentukandanpertumbuhanawanuntukkemudiandilanjutkandenganproses 8tumbukandanpenyatuan.Prosesiniberlangsungdenganluarbiasadiatmosferbumi. Agarawanterbentukdantumbuhmakakondisijenuhharustercapaibilatekananuap aktual(ea)samadengantekananuapjenuh(es).Adanyaperbedaannilaitekananlarutan dan air murni akan sangat berpengaruh pada proses pergerakan uap air ke inti kondensasi dan tumbuh terus-menerus untuk menjadi awan. Dua faktoryang mempengaruhi tekanan uapbutiryaituteganganpermukaanataupengaruhkelengkungan(curvatureeffect)dan bahan terlarut (solute effect). 2.3.1 Hukum Kelvin Menjelaskan bagaimana pengaruh tegangan permukaan terhadap tekanan uap butir air murni. Tegangan ini menyebabkan sejumlah energi tersimpan di permukan air (E).E = d2 = 0.075Jm-2 , 0C permukaan temu air udara. Butir awan akan berkembang jika butir telah mencapai ukuran rc atau r > rc ( )() ((

||.|

\|=rsvcer eT Rrln21 Sebaliknyalewatjenuhyangdibutuhkanbutiruntukdapatberukuranrc agar tumbuh dengan sendirinya adalah: ( )()((

==c v ssr T R er eS12exp es (r)= saturated vapour terhadap droplet radius r es (~)= saturated vapour terhadap airmurni

= tegangan droplet Dariformulasidiataskitadapatmenarikkesimpulanbahwadenganadanyaefek kelengkungan (Curvature effect) yang relevan dengan r akan menghambat (decay) proses pertumbuhandroplet.Jikardropletsemakinbesarmakapengaruhefekkelengkungan akansemakinkecilbegitupulasebaliknya.Perhatikandaripersamaandiatas,nilaies(r) akan bertambah besar jika r semakin kecil dan sebaliknya, sehingga jika selisih es (~) -es (r)>0pertumbuhandropletakanoptimalkarenatekananuapjenuhdropletlebihkecil 9dari airmurni sehinggamendorong uap airmenujukedropletdanjika es (~) -es (r) < 0 droplet akan sulit untuk tumbuh. 2.3.2 Hukum Roult MenurutRoultbahanterlarutmenyebabkantekananuapyangdibutuhkanuntuk terjadinyakondensasimenjadilebihrendah.Karenabahanterlarutdalamair menyebabkanpengurangantekananuapjenuh,jadisemakinrendahkandunganbahan terlarutsemakinrendahpulalewatjenuhyangdibutuhkan(Dennis,1980).Hukumini dikenal dengan solute effect. ( )()( )3 3143 1rbr MM m ver ew swss == atau dapat juga dituliskan sebagai: es (r)=mw es ()mw+ms es (r) = svp terhadap larutan Ms = berat molekul solutem = massa solute, es () = svp terhadap air murniMw = berat molekul air = derajat disosiasi w = densitas air 2.3.3 Kurva Kohler Menggambarkanhudunganantaraefekkelengkungandenganefekzatterlarut. Kurvaini merupakan kombinasi persamaan Kelvin dan Roult: Kelvin : es(r)/ es()= exp ({2 }/{wRvT r}) = exp (a/r)(1)Roult: es (r)/ es () = 1 (3 m Mw) / (4 Ms w r3) = 1 -b/r3(2) Denganmenggabungkankeduapersamaaninikitaperolehpersamaankurva Koehler yaitu: es (r) / es () = S = (1 -b/r3) * exp(a/r) ~ a/ r: efek kelengkungan a ~ 3.3 10-7/T [m]b/r3 :efek bahan terlarut b ~ 4.3 10-6 i Ms/ms [m3/mol], Ms adalah berat molekul zat terlarut(Kg/mol),msadalahmassazatterlarut(Kg)daniadalahefekkelvin tergantung jenis bahan terlarut. 1 + (a/r) (b/r3) 10Nilaijari-jarikritisrc yaitujari-jaridimanarasiolewatjenuh(supersaturation)Sc maksimum dapat dinyatakan dengan menderivasikan dS/dr: dS/dr = 0 maka d/dr [1 + (a/r) (b/r3)] 0 =-ar-2+ 3br-4keluarkan nilai r maka: rc= 3 b/a1/2 .............(critical radius) untuk mendapatkan critical supersaturation masukan nilai rc ke dalam persamaan Koehler: Sc= 1+ a / [ (3b/a)1/2] b/[(3b/a)1/2]3 Sc= 1+ 4 a3/27b1/2 ...........(critical supersaturation) Gambar 4 Kurva Koehler Efekkelengkunganmengakibatkanbutirakanterhambatpertumbuhannyadan adanyaefekzatterlarutmeningkatkanpertumbuhandropletuntukmembentukawan karena nilaies (r)kecil. Puncakkurva tercapai ketika jejarimencapaijejari kritis r*dan rasiojenuskritisS*.Dropletdenganrr) dari droplet.Persamaan inimenyatakan bahwa perubahanmassa butir adalah sebandingdengan jejaributirdanbedakerapatanuapairpadapermukaandanlingkunganjauhdaributir. Untuk keadaan lewat jenuh dimana v > w maka butir akan tumbuh.Lazimnyaukuranbutirtidakdinyatakandalammassatetapidalamjejarinyasaja. Mengingat m= (4/3) r3 L(L kerapatan air) maka persamaan tersebut dapat ditulis : ( )( )vr vvr vwxr xwwD rdtdmd Dxdxdtdmd Dxdxdtdmdxdxdtdm ====} } ==444422212rdtdr= [ D/ L ] [v - w] dengan menggunakanpersamaan gas ideal dapat ditulis dimana: () ( )RvTr edanRvTesvrsv==

() ( )|.|

\|=RvTr eRvTe Ddtdrrs sL ( ) ( )( )s s rvw se eD drrdt e| | | | | = | |\ .\ . yang artinya bahwa semakinkecil r (radius)maka laju pertumbuhan awan akan semakin besardancepatsedangkanmakinbesarrmakalajupertumbuhanawanakanmenjadi lambat. Fickjugamenunjukanadanyapelepasanpanaspadaproseskondensasidroplet. Fick merumuskan bahwa: 24dm dTL x Kdt dx = dimanaKadalahkonduktivitastermaludara,Lpanas laten,Dt/dxnegatif.Bahanglaten yang dilepas akibat adanya proses kondensasi H2O, dapat dihitung: ( )LrLT T Kdtdrr= Lbahanglatenkonduksi,KKonduktivitastermaldanTrsuhupermukaanbutir.Untuk larutan dapat ditulis: ( )(((

+||.|

\|((

+ = pL Ls rM DRTT RM LT KLr MmT RMSdtdrr 16 . 8 213 13Msadalahberatmolekulbahanterlarut,Mp adalahberatmolekulpadatekananjenuh pada suhu mutlak. Sebelumdansesudahdropletmencapaiukurankritis,iatumbuhmelaluiproses difusi molekul air dari uap di atas permukaannya. Proses kondensasi dalam pembentukan awandipengaruhiolehprosesdifusidankonduksisehinggaMason(1971) menggabungkankeduaprosesinisebagaipersamaanpertumbuhandroplet(growth droplet equation): ( )| | Fd FkSdtdrr+=1 S = rasio jenuh lingkungan Fk= berhubungan dengan konduksi panas~ [L2 L / RvKT2]-[ L2 L/ KT] Fd= berhubungan dengan difusi uap air~ L RvT / D es (T) D = Koefesien difusi uap air udara K = Konduktivitas termal udara Jika (S-1)/[Fk+Fd] adalah konstan maka : t c r rt220 + = Dariformulasiinikitadapatmengestimasiukuranpertumbuhandropletseiring denganbertambahnyawaktu.Pertumbuhansecarakondensasiberlangsunghinggajari-jaributirsekitar20m(mason,1971).Kesimpulannyaadalahbahwapadaproses kondensasiuapairdipermukaandroplet,semakinbesarukurandropletmakalaju pertumbuhannyaakansemakinlambat.r(dr/dt)=Cmakadr/dt=C/r,dimanacadalah konstanta. 2.5 Pertumbuhan Awan melalui Penumbukan dan Penyatuan Tumbukanantarbutirairdalamprosespembentukanawandapatterjadikarena adanyaperbedaanresponbutirterhadapgayagravitasi,elektrikatauaerodinamik.Gaya gravitasimerupakangayayangpalingdominandanpalingcepatdalammenimbulkan tumbukanantarbutir. Tumbukantidakselaluberakhirdenganpenyatuan,namunsetelah penyatuanbutirjugadapatterpentaldanterpisah.Prosestumbukandanpenyatuan bersifat stokastik. 14Rasioantarajumlahtumbukandanjumlahpenggabungandisebutefisiensi tumbukanataumerupakanrasioantarapenampangtumbukanefektif 2y dengan penampang tumbukan geometrik( )2r R + Efisiensi tumbukan (E) :( )22r Ry+ : ) (2r Ry+ Dimana X adalah jarak butir besar dan butir kecil, R kolektor dan r droplet. Tidak semua tumbukan menghasilkan penyatuan maka dikenal efisiensi penyatuan (E)yaitu rasio banyaknya penyatuandari tumbukanyang terjadi. Hasil perkalian antara E dan E adalah Efisiensi pengumpulan () yang menetukan pertumbuhan butir. Anggaplah butirkolektor berjari-jari R dimanakecepatan terminal jatuhnya adalah VRketikadiudara.Dropinijatuhmenumbukdropletyangmenyebarsecaraseragam denganukuranjari-jarirdankecepatanVrdanlajupenangkapankolektoradalahsama maka laju perubahan kolektor akibat tumbukan adalah: ( ) M E V V Rdtdmr R =2 Denganmensubtitusikanm=(4/3)R3LdimanaL adalahkerapatanairmaka persamaan tersebut dapat kita rumuskan (Wallace and Hobbs, 1977): ( )Lr REM V VdtdR 4= Kitajugadapatmerumuskanpersamaaninikedalambentukperubahanukuran butirterhadapketinggian.Jikaterdapatkecepatanpengangkatankeatasmassaudara (updraft, w) maka kecepatan akan berkurang dimana kecepatan kolektor akan menjadi VR dan droplet akan menjadi VR maka perubahan ketinggian kolektor terhadap waktu adalah: RV wdtdz =

( )( )R Lr RV wEM V VdzdtdtdRdzdR= =14 makadenganmengasumsikanbutiryangditumbuksangatkecildimanaVr=odan (R+r)RmakaVR>>Vr dan = E sehingga kita peroleh bahwa15

_LEM4 ( )RRV dRdz w V = Bila updraft diabaikan(w) maka persamaan akan berubah menjadi

L_4EM=dzdR Jikajari-jaributirkolektorpadaketinggianzdiaataspnucakawanadalahRHdanRo pada dasar awan maka ( )dRE VV wdz MHRR RRLH} }=040

(((

=} }H HRRRR RLEdRE VRMH0 04 Dari persamaan ini ketika butir air masih cukup kecil w>VR maka integral pertama yanglebihmendominasidariyangkeduaartinyazdanRHakanmeningkatsehingga butirtumbuhmelaluitumbukandanakanbergerakkeatas.Akhirnyakarenabutirterus bertumbuhVRmenjadilebihbesardariwdannilaiintegralkeduamenjadilebihbesar darinilaiintegralpertama.ZakanmenurundenganRHyangmeningkat.Sehinggabutir akan jatuh dan ini akan berakhir melewati dasar awan dan tiba dipermukaan bumi sebagai butir hujan. Beberapa butir berukuran besar (>1mm) akan pecah dan jatuh Dariperumusandiatasmakaterlihatbahwakecepatanjatuhterminalmemegang perananpentingdalamprosespertumbuhanawan,kecepatanterminalmerupakan kecepatan butir relatif terhadap kecepatan udara dimana tercapainya kesetimbangangaya gesekandangayagravitasi. Kecepatan ini sangat bergantung pada ukuran butir . Butiran yangpecahinimungkinsajapecahkembali,tumbuhataujugadapatjatuhsebagaibutir hujankembali.Olehkarenaitunilaikecepatanterminaldapatditentukandengan perumusan sebagai berikut: -Untuk butir ukuran 40m, u (kecepatan terminal) mengikuti hukum Stokes dimana: u= K1x r2 [K1 =1.19x106 cm-1s-1) -Untuk butir ukuran40m < r < 0.6 mmu= K2x r[ K2=8.103

s-1]-Untuk butir ukran 0.6 mm< r < 2 mm 16u= K3 r [K3= 2.01x103 cm s-1] Jadidapatdisimpulkanbahwapadaprosespertumbuhanmelaluitumbukandan penyatuan , laju pertumbuhan awan akan semakin tinggi jika r semakin besar begitu juga sebaliknya.

17 III.Kesimpulan Prosespembentukanawanmerupakansuaturangakaianprosesyangrumitdan melibatkanprosesdinamikdanprosesmikrofisik.Prosesdinamikberhubungandengan pergerakanparseludarayangmembentuksuatukondisitertentusehinggaterbentuknya awan.Prosesmikrofisikadalahprosespembentukanbutiranawanmelaluikondensasi uap dan tumbuh oleh interaksi antar individu.Prosespembentukanawanmelibatkansejumlahpersamaanyangmenjelaskan secararinciapadanbagaimanaprosespembentukandanpertumbuhanawanterjadi. Selainketersediaanuapair,intikondensasijugamemilikiperananpentingdalamproses pertumbuhan awan terutama inti yang bersifat higroskopis.Selainintikondensasifaktorlainyangmempengaruhipertumbuhanawanadalah tekanan uap butir. Tekanan ini dipengaruhi oleh efek kelengkungan (curvature effect) dan bahanterlarut(soluteeffect).Jikaradiussuatubutirsemakinbesarmakaefek kelengkunganyangbekerjajugaakansemakintinggiakibatnyalajupertumbuhanawan akanterhambatbegitupulasebaliknya.KonsepinidijelaskanolehpersamaanKelvin. Sedangkanpengaruhbahanterlarutakansangatmembantuprosespertumbuhanawan karenaadanyabahanterlarutdidalambutirakanmengurangitekananudarajenuhdi sekitar permukaan butir sehingga uap air akan bergerak ke butir sesuai dengan persamaan Roult. Pertumbuhanawandibedakanmenjadipertumbuhanmelaluikondensasidan pertumbuhanmelaluitumbukandanpenyatuan.Pertumbuhanmelaluiproseskondensasi melibatkan proses pertumbuhan melalui difusi seperti yang dijelaskan dalam hukum Fick bahwajikar(radius)makinkecilmakapertumbuhanawanakanlambatbegitujuga sebaliknya.Padamodelpertumbuhanmelaluitumbukandanpenyatuan,laju pertumbuhanawanakansemakintinggijikarbesardanlambatjikarkecil.Semuanya dapat di buktikan secara numerik. Prosespertumbuhanawanmerupakansuatuprosesmikrofisikyangluarbiasa. Semuanyaberjalanteraturdanmembentuksiklusyangtidakpernahputusdanberhenti. Proses-prosespertumbuhanawaninitidakpernahterlepasdariprosesfisika,kimiadan biologisyangmempengaruhinyadanterusrelevandalammenjagasistemkeseimbangan alam. 18 Daftar Pustaka Ahrens.2007.MeteorologyToday;AnIntroductiontoWeather,Climate,andthe Environment. Thomson Brooks/Cole : USAKnollenberg,R.G.1981.TechniquesforProbingCloudMicrostructure.pp:15-91.In :Hobss,P.V&A.Deepak(eds).Clouds:TheirFormationOpticalPropertiesand Effect. Acad Press, Inc. New York. Rogers, R.R. 1983. A short Course in Cloud Physic. 2nd ed. Pergamon Press. Oxford. Twomey,S.1977.AtmosphericAerosol.ElsevierScientificPublishingCompany: Amsterdam. Wallace,John.MandPeterV.Hobbs.1977.AtmosphericScience:AnIntroductory Survey. Academic Press, Inc : New York. WMO.1981.CompendiumofMeteorology.Volume1part2-PhysicalMeteorology WMO-No. 364. Geneva.