awalan atau prefiks adalah sebuah afiks yang dibubuhkan pada awal sebuah kata dasar

Upload: dennypolarisz

Post on 09-Jul-2015

860 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Awalan atau prefiks adalah sebuah afiks yang dibubuhkan pada awal sebuah kata dasar. Kata "prefiks" sendiri diserap dari kata "prefix" yang terdiri dari kata dasar "fix" yang berarti "membubuhi" dan prefiks "pre-", yang berarti "sebelum". Bahasa Indonesia terutama banyak menggunakan prefiks untuk menurunkan sebuah kata. Dalam studi bahasa Semitik, sebuah prefiks disebut dengan "preformatif", karena prefiks dapat mengubah bentuk kata yang dibubuhinya. Contoh prefiks dalam bahasa Indonesia:

berlari: ber- adalah prefiks yang memiliki arti "melakukan" seekor: se- adalah prefiks yang memiliki arti "satu" mahakuasa: maha- adalah prefiks serapan yang memiliki arti "paling"

1. Imbuhan mempunyai 3 fungsi : a] membentuk kata terbitan b] mengubah golongan kata c] mencipta perkataan baru 2. Dalam Bahasa Melayu imbuhan boleh dibahagikan kepada 4 jenis

IMBUHAN awalan akhiran apitan sisipan [ di awal [ di akhir [ di awal dan di akhir [ tersisip di tengah perkataan ] perkataan ] perkataan ] perkataan ] Awalan BerAwalan catatan contoh perkataan berwujud apabila bertemu kata Berjalan, bercukur, berkaki akar kecuali kata akar di bawah. belwujud apabila awalan berbelajar bertemu dengan kata akar ajar bewujud apabila kata kar bekerja, berumah, berada, bermula dengan huruf r beraja Awalan ber- mempunyai beberapa erti iaitu Erti perkataan contoh ayat mempunyai berbadan berduit memakai atau menggunakan berseluar berbedak mengerjakan atau berkebun bersawah mengusahakan menghasilakn / mengeluarkan berbuah berasap

menyatakan kumpulan kena melakukan perbuatan pada diri sendiri melakukan sesuatu antara dua pihak tabiat pekerjaan atau kebiasaan mengucapkan menunjukkan sesuatu sikap dalam keadaan menunjukkan ada sesuatu berlaku sebagai

bertiga berkelompok berhujan berembun bersaandar bersembunyi bertumbuk berlaga bertanak nasi berkirim surat berdoa berikrar berkeras berlembut bersedih bergembira berduri berbahaya berbomoh

Awalan keImbuhan awalan ke- berfungsi bagi membentuk kata bilangan tingkat, kata nama, dan kata bilangan himpuan. Lima kelima [ kata bilangan tingkat ] tiga ketiga [ keta bilangan himpunan ] tua ketua [ kata nama ] kasih kekasih [ kata nama ] hendak kehendak [ kata nama ] Beberapa erti awalan kePerkataan Erti kedua-dua himpunan kelima-lima kelapan kesepuluh diketuai dikehendaki Awalan seErti seluruh

urutan satu persatu

yang di- ..-kan di- .. - I perkataan se-Malaysia sedunia senegara sejenis sepadan sebaya seribu

atau

sama

satu

seratu sekampit sekampung serumah sekelas sepanjang sebaik seberat Awalan ter 1. Awalan ter- terbahagi kepada tiga jenis, iaiyu : a] ter- adjektif Awalan contoh perkataan keterangan teteramai, terendam. Teroboh, Apabila bertemu dengan kata terasuk dan huruf pangkalnya huruf r tertersayang, tersenyum, Apabila bertemu dengan kata terbawa, tercetus yang bermula dengan huruf lain selain daripada huruf r Erti paling perkataan tertinggi terbaik terkayuh terdaki tergelek terguris tidak sengaja diguris atau menguris Awalan menAwalan me- boleh menjadi me-, men-, meng- dan menge- yang wujud berdasarkan huruf pertama yang diimbuhkan dengannya seperti di bawah : Awalan perkataan keterangan meyakinkan meApabila bertemu dengan kata yang bermula dengan huruf l,m,n,ng, ny, y, r, dan w menganga menyanyi menanti melawat keterangan paling tinggi paling baik dapat dikayuh dapat diaaki tidak sengaja digelek atau menggelek

sama-sama di ..

sama dengan

dapat di .. atau keupayaan

tidak sengaja di- atau men-

men + keluh = mengeluh men + surat = menyurat men + pilih = memilih

Apabila bertemu kata yang bermula dengan huruf k, s, p, dan t huruf k menjadi ng huruf s akan menjadi ny huruf p bertukar menjadi m huruf t berubah menjadi n apabia bertemu dengan kata yang bermula dengan huruf b dan f Apabila bertemu dengan kata yang bermula dengan huruf c, d, dan j Apabila bertemu dengan kata yang bermula dengan huruf seperti a, I, e, o, u, g, dan h

mem-

membawa membaling mancuba mendarat mengasah mengikat mengubat mengecap mengecap mengebom mengesah

men-

meng-

menge-

Apabila bertemu dengan kata yang terdiri daripada satu suku kata.

Awalan penAwalan Perkataan pewangi pepenyanyi pelajar pemakai penasihat pemusnah pemfitnah pembohong pembawa penjahit

Keterengan Apabila beremu kata yang bermula dengan huruf m, n, l, ny, w, dan p

pem-

Apabila bertemu dengan kata yang bermula dengan huruf b dan f

pen-

Apabila bertemu kata yang bermula dengan huruf c, d, j, sy, dan z

pendengar pencabar pensyarah pengkhayal pengedar pengubah pengikut pengecat pengebom pengetin pengesah Erti alat / perkakas Perkataan pembakar pengasah penukul penapis penulis pencipta pentadbir pengasih pemanis pendingin penidur pemalas perokok pemalu pemurah pembengis Keterengan -alat untuk membakar

peng-

Apabila bertemu kata yang bermula dengan huruf a, I, e, o, u, g, h, dan kh

penge-

Apabila bertemu dengan kata yang cuma terdiri daripada satu suku kata.

orang yang membuat

prang yang menulis

susuatu yang menyebabkan jadi ..

sesuatu yang menyebabkan jadi dingin

Orang yang selalu atau suka ..

orang yang suka tidur

Orang yang mempunyai sifat .

orang yang mempunyai sifat malu

milik sifat seseorang

pemuda pembesar pemeluk penanak

oarang yang muda orang yang besar tarafnya seluas yang dapar dipeluk

Ukuran bagi waktu atau tempat

pelaung Hasil atau kesan daripada penyakit sesuatu pendapat Awalan perAwalan Perkataan pelakon pepekerja pekedai pelajar perburu pertapa pertendang Erti Orang yang melakukan sesuatu Orang yang di . Perkataan pelakon pelajar Pesalah pesuruh Awalan memperErti menjadikan lebih Perkataan memperdalam memperkaya memperluas memperempat memperlapan memperalat memperisteri memperhamba

kesan daripada sakit

Keterangan Apabila bertemu kata yang ada kaitan dengan kata-kata berawalan ber-

pelper-

Apabila bertemu dengan kata ajar Apabila bertemu dengan kata yang bermula dengan huruf t dan b

Keterangan orang berlakon

orang bersalah

Keterangan menjadikan lebih dalam

Membahagi

membahagikan kepada empat

Memperlakukan sebagai atau menggunakan sebagai ..

menggunkan sebagai alat melakukan memeperlakukan sebagai isteri

Lagi-lagi artikel bahasa Indonesia yang saya ketik. Berhubung saya ada bahan buat saya ketik dari jaman SMA dulu dan kangen dengan pelajaran bahasa Indonesia. Kali ini tentang jabatan atau fungsi gramatikal kalimat. Kalimat umumnya terdiri atas kumpulan kata. Kata ataupun kelompok kata dalam kalimat memiliki fungsi sesuai dengan kedudukannya. Fungsi kata atau kelompok kata dalam kalimat inilah yang dinamakan jabatan kalimat atau fungsi gramatikal kalimat, yang diantaranya adalah: 1. Subjek atau pokok kalimat, yaitu bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara. Jabatan ini lazimnya diduduki oleh nomina atau frase nominal. Contoh : Buku sekarang mahal.

Ibu pergi ke pasar. 1. Predikat atau sebutan adalah bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek. Predikat sebuah kalimat dapat berupa nomina atau frase nominal, verba atau frase verbal. Adjektiva atau frase adjektival, dan kata bilangan (numeralia), seperti pada kalimat-kalimat berikut. Contoh: Istrinya datang. Fiona rajin. Mobilnya dua. 1. Objek adalah bagian kalimat yang mengikuti verba transitif atau yang melengkapi predikat verbal transiitif. Objek ada dua macam: (a) objek langsung, yaitu yang menjadi tujuan langsung dari tindakan yang dimaksud verbanya, dan (b) objek tak langsung. Objek langsung tidak dapat di dahului oleh preposisi. Contoh: permasalahan itu. (1) Kita akan bertemu lagi dan akan membicarakan tentang Suaminya guru.

(2) Dosen itu memberi saya tugas. (3) Kakak membelikan adik boneka. Dalam kalimat (1) permasalahan itu adalah objek langsung, dengan demikian penyisian preposisi tentang tidak dibenarkan. Jadi kalimat itu rancu dan tidak baku, dan dapat dibakukan dengan menghilangkan preposisi tentang. Dalam kalimat (2) saya adalah objek langsung, dan tugas merupakan objek tidak langsung. Adapun dalam kalimat (3) yang menjadi objek langsung ialah adik, dan yang tidak langsung adalah boneka.

1. Pelengkap adalah unsur kalimat yang melengkapi predikat verbal. Contoh: Adri berlari cepat.

Pak Jun berdagang sepatu. Badi menjadi ketua kelas. Indonesia merupakan negara kepulauan. Kata bercetak tebal berfungsi sebagai pelengkap kalimat. 1. Keterangan adalah bagian kalimat yang memberi kejelasan tentang kapan, di mana, dan bagaimana peristiwa yang di utarakan dalam kalimat itu berlangsung. Contoh: a. Keterangan tempat:

Adik berbicara dengan temannya di kelas. b. Keterangan waktu:

Dia membaca buku kemarin. c. Keterangan sebab:

Tina tidak datang karena sakit. d. Keteranga kecaraan:

Shifa membaca dengan suara keras dan nyaring. e. Keterangan tujuan:

Gomi rajin belajar supaya lulus ujian. f. Keterangan syarat:

Mahasiswa itu dizinkan masuk kelas jika rapi.

Bahasa Indonesia/Konjungsi< Bahasa Indonesia

Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai: Konjungsi Konjungsi, konjungtor, atau kata sambung adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Contoh: dan, atau, serta. Preposisi dan konjungsi adalah dua kelas yang memiliki anggota yang dapat beririsan. Contoh irisannya adalah karena, sesudah, sejak, sebelum.

[sunting] Perilaku sintaksis1. Konjungsi koordinatif; menghubungkan dua atau lebih unsur (termasuk kalimat) yang sama pentingnya atau setara. Kalimat yang dibentuk disebut kalimat majemuk setara. Contoh: dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan. 2. Konjungsi korelatif; menghubungkan dua atau lebih unsur (tidak termasuk kalimat) yang memiliki status sintaksis yang sama dan membentuk frasa atau kalimat. Kalimat yang dibentuk agak rumit dan bervariasi, kadang setara, bertingkat, atau bisa juga kalimat dengan dua subjek dan satu predikat. Contoh: baik ... maupun, tidak hanya ..., tetapi juga, bukan hanya ..., melainkan juga, demikian ... sehingga, sedemikian rupa ... sehingga, apa(kah) ... atau, entah ... entah, jangankan ..., ... pun. 3. Konjungsi subordinatif; menghubungkan dua atau lebih klausa yang tidak memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi membentuk anak kalimat yang jika digabungkan dengan induk kalimat akan membentuk kalimat majemuk bertingkat. 1. Konjungsi subordinatif waktu; sejak 2. Konjungsi subordinatif syarat; jika 3. Konjungsi subordinatif pengadaian; andaikan 4. Konjungsi subordinatif tujuan; agar 5. Konjungsi subordinatif konsesif; biarpun 6. Konjungsi subordinatif pembandingan; ibarat 7. Konjungsi subordinatif sebab; karena 8. Konjungsi subordinatif hasil; sehingga 9. Konjungsi subordinatif alat; dengan 10. Konjungsi subordinatif cara; tanpa 11. Konjungsi subordinatif komplementasi; bahwa 12. Konjungsi subordinatif atributif; yang 13. Konjungsi subordinatif perbandingan; sama ... dengan

4. Konjungsi antarkalimat; merangkaikan dua kalimat, tetapi masing-masing merupakan kalimat sendiri.