avon tutup pabriknya di indonesia

8
AVON TUTUP PABRIKNYA DI INDONESIA Kesalahan-kesalahan Umum Seorang Manajer 1. Sistem pemberian reward yang sama kepada setiap karyawan adalah sebuah kesalahan. Berdasarkan prinsip utama manajer, dalam pemberian reward seharusnya sesuai dengan kinerja yang dilakukan karyawan. Prinsip ini akan memberikan kesempatan bagi semua karyawan yang ada untuk bekerja lebih giat guna memperoleh reward yang disediakan oleh manajer. 2. Membuat pekerjaan tampak berat akan membuat kinerja kita dalam perusahaan menurun, selain itu kinerja yang turun itu akan mempengaruhi karyawan yang lain untuk ikut bermalas-malasan, karena dalam sebuah perusahaan manajer adalah standar dari karyawan-karyawan yang ada di bawahnya. Seharusnya dalam menghadapi pekerjaan kita harus menikmatinya. Pekerjaan yang kita nikmati akan membuat kinerja kita meningkat, dan apabila kinerja manajer meningkat, maka kinerja karyawan di bawahnya juga akan ikut meningkat. Kinerja yang luar biasa dapat dicapai melalui orang-orang yang biasa hanya dengan menjadikan pekerjaan tampak menyenangkan. 3. Downsizing. Kebanyakan manajer menyukai downsizing, alias penciutan organisasi. Mengapa? Karena tampaknya inilah cara paling cepat untuk menaikkan laba perusahaan. Dengan demikian, manajer akan mendapatkan bonus lebih besar. Padahal riset menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, perusahaan yang melakukan downsizing justru lebih sulit memperoleh profit.

Upload: ayunlstr

Post on 23-Oct-2015

736 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dibuat untuk memenuhi persyaratan mata kuliah sistem ekonomi akuntansidosen pengajar:Tumpal Manik, M.SiUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TRANSCRIPT

Page 1: Avon Tutup Pabriknya Di Indonesia

AVON TUTUP PABRIKNYA DI INDONESIA

Kesalahan-kesalahan Umum Seorang Manajer

1. Sistem pemberian reward yang sama kepada setiap karyawan adalah sebuah

kesalahan. Berdasarkan prinsip utama manajer, dalam pemberian reward

seharusnya sesuai dengan kinerja yang dilakukan karyawan. Prinsip ini akan

memberikan kesempatan bagi semua karyawan yang ada untuk bekerja lebih

giat guna memperoleh reward yang disediakan oleh manajer.

2. Membuat pekerjaan tampak berat akan membuat kinerja kita dalam

perusahaan menurun, selain itu kinerja yang turun itu akan mempengaruhi

karyawan yang lain untuk ikut bermalas-malasan, karena dalam sebuah

perusahaan manajer adalah standar dari karyawan-karyawan yang ada di

bawahnya. Seharusnya dalam menghadapi pekerjaan kita harus

menikmatinya. Pekerjaan yang kita nikmati akan membuat kinerja kita

meningkat, dan apabila kinerja manajer meningkat, maka kinerja karyawan di

bawahnya juga akan ikut meningkat. Kinerja yang luar biasa dapat dicapai

melalui orang-orang yang biasa hanya dengan menjadikan pekerjaan tampak

menyenangkan.

3. Downsizing. Kebanyakan manajer menyukai downsizing, alias penciutan

organisasi. Mengapa? Karena tampaknya inilah cara paling cepat untuk

menaikkan laba perusahaan. Dengan demikian, manajer akan mendapatkan

bonus lebih besar. Padahal riset menunjukkan bahwa dalam jangka panjang,

perusahaan yang melakukan downsizing justru lebih sulit memperoleh profit.

Page 2: Avon Tutup Pabriknya Di Indonesia

4. Menumpuk-numpuk kekuasaan. Manajer yang rakus akan jabatan dan

kedudukan, biasanya akan mendominasi kekuasaan. Mereka akan berperilaku

seperti orang-orang superior yang tidak memberikan kesempatan orang lain

untuk berkembang dan berkuasa di bidangnya.

5. Tidak banyak melakukan pelatihan dan pengembangan SDM. Untuk

mendapatkan karyawan yang berkualitas, manajer hendaknya melakukan

penyeleksian secara mendalam dan obyektif. Karena kualitas karyawan

sangat menentukan kualitas perusahaan.

6. Menghabiskan banyak waktu dengan si biang kerok. Manajer yang baik

adalah manajer yang selalu mengingatkan karyawannya bila melakukan

kesalahan. Bukannya selalu mengkritik dan terus-menerus menggunjing

orang tersebut.

7. Mencari-cari kesalahan karyawan. Karyawan selalu berusaha untuk

melakukan yang terbaik untuk perusahaannya, namun manajer kadangkala

selalu mencari-cari kesalahan yang tidak dilakukan karyawan. Padahal itu

justru membuat karyawan jatuh mental dan malas melakukan yang terbaik

untuk perusahaan.

8. Tidak memuaskan customer. Konsumen atau pelanggan adalah segalanya.

Tanpa mereka sebuah perusahaan tidaklah berarti, oleh karena itu perusahaan

yang baik harus berani memuaskan pelanggannya. Demi terciptanya citra

yang baik dan menghasilkan profit.

9. Menghabiskan terlalu banyak waktu di kantor. Kesalahan manajer yang

lainnya adalah terlalu sering duduk diam di ruang kerjanya. Tidak pernah

Page 3: Avon Tutup Pabriknya Di Indonesia

mengamati dan mengawasi secara langsung dan intens kinerja karyawan-

karyawannya.

10. Tidak mempercayai karyawan. Manajer yang egois adalah manajer yang tidak

mempercayai karyawannya. Dia seolah-olah merasa benar sendiri, padahal

karyawan adalah tangan dan kaki sebuah perusahaan.

Avon (Perusahaan Kosmetika) – Kesalahan Pricing

Meski produk kosmetik ini memiliki kualitas bagus, namun harganya

relatif murah. Sehingga tingkat keuntungan yang diperoleh kecil. Apalagi

pemasarannya menggunakan sistem direct selling yang seharusnya harganya bisa

lebih tinggi. Kini Avon tidak lagi beredar di pasar.

Avon Tutup Pabriknya di Indonesia

Pihak Avon Indonesia menjelaskan, keputusan itu ditetapkan melalui

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Pabrik Avon yang terletak di

Cilandak, Jakarta Selatan akan ditutup. Seluruh distribusi produk akan dihentikan

dan kegiatan operasional akan dihentikan.

Menurut Wakil Presiden Avon Kawasan Asia Tenggara, Perry Mogar,

penutupan pabrik dan kegiatan operasional itu dilakukan berkaitan dengan

kerugian Avon Indonesia beberapa tahun belakangan ini. “Berdasarkan hasil

kajian ekstensif, perusahaan Avon Indonesia beberapa tahun belakangan terus

merugi,” katanya.

Perry mengakui, Indonesia memiliki potensi pasar jangka panjang

mengingat jumlah penduduknya serta kecepatan pertumbuhan ekonominya.

Page 4: Avon Tutup Pabriknya Di Indonesia

“Namun, analisa kami menunjukkan bahwa bagi Avon untuk dapat merealisasikan

potensi tersebut, dibutuhkan tambahan investasi yang signifikan,” ujarnya.

Akan tetapi, mengingat kegiatan operasional Avon di Indonesia telah

mengalami kerugian jutaan dolar dalam beberapa tahun belakangan ini, maka

untuk saat ini Avon belum siap melakukan investasi tambahan di Indonesia.

Penutupan pabrik tersebut, berdampak terhadap sekitar 600 karyawan, tapi

manajemen berkomitmen bahwa penutupan kegiatan operasional di Indonesia

akan dilakukan secara bertanggung jawab.

Analisis Kasus

Dari penulusuran INFO APLI, penutupan Avon memang disebabkan oleh

faktor-faktor yang sifatnya sangat basic atau mendasar, selain tentu saja ada faktor

pasar yang mempengaruhi. Sejak awal, sistem operasi Avon Indonesia memang

berbeda dengan Avon di negara-negara Asia lainnya, kecuali sistem operasi Avon

di Philipina yang memang dijadikan rujukan di sini. Avon menggunakan sistem

cabang, di mana dalam setiap kantor cabang, Avon harus membangun kantor

sendiri, merekrut karyawan, dan tentu saja membiayai operasionalnya. Semakin

besar perkembangan Avon, semakin banyak pula cabang yang harus didirikan,

sehingga makin besar pula biaya operasionalnya. Agaknya, hal dasar inilah yang

langsung atau tidak langsung mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Dari sini

dapat diketahui bahwa terdapat kesalahan dari pihak manajemen dalam hal

efisiensi tenaga kerja. Manejer terlalu banyak merekrut tenaga kerja dan kurang

mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai karyawan.

Page 5: Avon Tutup Pabriknya Di Indonesia

Sehingga keuntungan perusahaan kian menipis dan akhirnya menyebabkan

kebangkrutan perusahaan.

Selain itu, situasi yang sangat memberatkan, yaitu soal sewa pabrik Avon

di Cilandak yang dibayar dalam mata uang dollar AS. Sebelum krisis ekonomi

tahun 1998 atau saat nilai per dollar AS hanya berkisar antara Rp2000-2500,

biaya sewa pabrik mungkin bukan menjadi masalah. Namun ketika krisis

berlangsung dan per dollar harus dibeli dengan harga di atas Rp10.000, bahkan

pernah mencapai kisaran Rp15.000-17.000, maka mulailah ongkos produksi

menjadi masalah besar. Dari sini dapat kita ketahui bahwa terdapat kesalahan

manajer dalam hal ketanggapan dalam menghadapi perubahan. Perubahan harga

sewa tempat yang meningkat tajam akibat krisis ekonomi tahun 1998, seharusnya

segera menjadikan pihak manajer tanggap dan mengambil keputusan agar

efisiensi beban sewa tempat dapat segera terpenuhi. Karena kurang tangapnya

seorang menejer, perusahaan ini menaggung biaya sewa yang tinggi akibatnya

keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Kemudian, kebangkrutan perusaahn Avon ini juga dipicu oleh harga

produk yang relatif murah sehingga tidak sebanding dengan biaya-biaya produksi

yang dikeluarkan. Dengan alasan persaingan dengan produk kosmetik lain,

menejer kurang mempertimbangkan keuntungan yang diperoleh sehinga ia terlalu

fokus terhadap satu tujuan (produk laku di pasaran) namun tidak memperhatikan

dampak yang akan dialami oleh perusahaan, sehinga perusahaan bangkrut dan

akhirnya gulung tikar.

Page 6: Avon Tutup Pabriknya Di Indonesia

Tutupnya Avon Indonesia, tentu menyisakan banyak pelajaran. Di

antaranya kesimpulan bahwa tidak peduli sudah berapa lama dan mapan sebuah

perusahaan beroperasi, karena satu dan lain hal bisa saja perusahaan itu tutup.

Bisa karena perusahaan terus menerus merugi, bisa karena bangkrut akibat salah

pengelolaan, atau masalah-masalah lainnya. Yang pasti, tidak ada jaminan bahwa

jika hari ini situasi tampak baik-baik saja, maka itu berarti semuanya akan baik-

baik saja dan seterusnya begitu. Persaingan antar perusahaan pasti tambah ketat,

sementara tantangan-tantangan eksternal juga bertambah banyak mengingat

semakin dinamisnya situasi ekonomi nasional saat ini.

Perusahaan Kosmetik Avon dan Bisnis di Social Media

Perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik terus memperluas jaringan

pemasaran mereka melalui jaringan social media untuk terus dapat memperluas

pasar. Jaringan social media diyakini dapat menciptakan keterikatan emosional

antara perusahaan dan pengguna produk kosmetik. Social media telah

menciptakan sebuah sistem marketing yang baru yang dapat melibatkan antara

perusahaan dan konsumen dalam komunikasi dua arah yang dapat memperluas

jaringan pemasaran dan inovasi produk. Para konsumen dapat memberikan

masukan-masukan yang positif yang membangun untuk menilai kualitas sebuah

produk yang diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan.

Perusahaan kosmetik asal Amerika yang terkenal Avon Product Inc

menggunakan jaringan social media, khususnya facebook untuk mempromosikan

produk-produk mereka diseluruh dunia, Avon telah mempunyai pasar yang besar

Page 7: Avon Tutup Pabriknya Di Indonesia

disejumlah Negara yaitu jumlahnya sekitar lebih dari 140 negara diseluruh dunia.

Perusahaan ini memproduksi pakaian, parfum, perhiasan dan kosmetik sebagai

bisnis inti mereka. Sejak era tahun 1960-an Avon menggunakan pemasaran multi

level marketing sebagai sebuah sarana pemasaran yang dikenal senagai Avon Girl.

Tetapi perusahaan ini juga siap menyesuaikan perubahan era ke era pemasaran

digital untuk tetap fokus mengembangkan branding dan mengembangkan inovasi

produk yang siap dipasarkan ke seluruh dunia.

Perusahaan ini memproduksi merek-merek terkenal seperti Avon Color,

Anew, Mark, Avon Natural, Advance Techniques, Skin-Soft. Avon adalah

perusahaan kosmetik Amerika yang telah menjadi sebuah branding legenda, saat

ini Avon terus mengembangkan pemasaran di Negara-negara baru yang

mempunyai pertumbuhan ekonomi yang pesat seperti China dan Russia. Avon

terus mengembangkan branding global ke seluruh dunia untuk terus memperkuat

posisi marker mereka dalam dunia kosmetik dan dunia fashion.

Avon menggunakan facebook page dan grup untuk mempromosikan produk-

produk mereka yang akan diluncurkan ke pasaran. Avon banyak men-tag poster-

poster yang indah dan bagus untuk memperlihatkan kepada konsumen mengenai

halaman facebook mereka dan juga mentag foto-foto model Avon sehingga akan

banyak pengunjung untuk masuk ke halaman facebook mereka.

Desain poster dan foto-foto yang ditampilkan di desain semenarik

mungkin dengan warna-warna yang indah dan cerah. Ini untuk menunjukkan

bahwa perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang kecantikan dan

dunia fashion. Avon terus meng up-date informasi produk-produk mereka di Wall,

Page 8: Avon Tutup Pabriknya Di Indonesia

sehingga para konsumen mengetahui informasi sekitar produk-produk baru yang

akan diluncurkan segera oleh Avon. Sebagian informasi juga ditampilkan dalam

bagian-bagian bentuk cuplikan, konsumen juga bisa mengklik bagian Note untuk

bisa membaca informasi lengkap sekitar produk-produk Avon. Tersedia juga link

yang akan mengarahkan ke website resmi Avon, sehingga konsumen dapat

membaca informasi yang jauh lebih lengkap mengenai detail produk-produk yang

diluncurkan.

Daftar Pustaka

Wolf J. Rinke, PhD, CSP, Top 10 Stupidest Mistakes Managers Make and How to

Avoid Them

http://swa.co.id/updates/avon-tutup-pabriknya-di-indonesia