australia dari dekat: berbagi pengalaman dan tips hidup

217

Upload: nico-andrianto

Post on 13-Apr-2017

562 views

Category:

Travel


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 2: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruhnya isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.Isi di luar tanggung jawab percetakan.Ketentuan pidana Pasal 72 UU Nomor 19 tahun 2002

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 3: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

Nico Andrianto

Page 4: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

AUSTRALIA Dari Dekat,Pengalaman dan Tips Hidup

Nico Andrianto

Penyunting: Sinta Nisfuanna

Desain & Layout: Eka Pinsi Dintha

Perum. Depok Maharaja Blok P14 No. 4.

Pancoran Mas, Depok–Jawa Barat 021-77880581

[email protected] | www. Indie-Publishing.com

Cetakan Pertama, Juni 2013

ISBN : 978-602-281-001-8

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Australia Dari Dekat; Penyunting: Sinta Nisfuanna

Depok: Indie Publishing, 2013; xii + 205 hlm; 14 x 21 cm

I. Judul II. Nico Andrianto

Page 5: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

vNico A n d ri a nt o

Page 6: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

vi Pe rs e mba h a n

Persembahan

K u persemba hka n bu ku i n i k epada:Michaelia Rania Hayrunnisa,

ya ng te rla hi r di Indon e sia, 16 November 2012, ka ren a pe ru ba ha n renca na di Au st ra lia,

ka ren a ke sibu ka n ora ngtu a nya,te rma su k men u liska n bu ku i n i.

Page 7: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

viiK at a Pe n ga nt a r

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah

SWT atas selesainya penulisan buku “Australia dari Dekat:

Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup” ini. Dari beasiswa ADS, penulis

berkesempatan tinggal dan belajar di Australia, sesuatu yang tidak

setiap orang bisa merasakannya. Melalui buku ini, penulis ingin

berbagi pengalaman, suasana, dan kehidupan di Australia yang

diramu dengan latar belakangnya sebagai mahasiswa Master of

Public Policy di ANU.

Buku yang ada di tangan pembaca ini merangkum

pengalaman-pengalaman menarik tersebut. Pembaca akan

diajak penulis untuk menyelami sejarah, memahami budaya,

tata pemerintahan, menelusuri jalan-jalan dan keindahan

kota-kotanya, mendaki ke puncak ketinggian menaranya,

merasakan segar alam lingkungannya, larut dalam hiruk-pikuk

pasar sosial dan budayanya, mencicipi dunia akademisnya,

menelusuri lorong alam pikiran dan spirit warganya, menengok

komunitas muslimnya dan bahkan mengumpulkan ceceran

jejak kisah dari rubbish bin-nya.

Inspirasi buku ini berasal dari peristiwa-peristiwa

keseharian yang dirasakan sendiri oleh penulis, dari pengalaman

menjadi cleaning service dan casual work lainnya, bertemu

Page 8: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

viii K at a Pe n ga nt a r

dan bicara dengan perdana menteri Australia, diwawancarai

Radio Australia, serta tentu saja, penjelajahan berbagai sudut

kota-kota, tempat-tempat menarik, serta interaksi budaya

yang terjadi. Warna-warni pengalaman tersebut mengusung

tema-tema Australia dari Dekat, Pengalaman di ANU, Islam di

Australia, dan tips hidup serta keunikan Australia.

Pengalaman selama hidup dan menempuh studi di negeri

kanguru tersebut penulis tuangkan dalam artikel-artikel

dengan tema yang berbeda-beda. Artikel-artikel tersebut

memperoleh sambutan yang antusias di Kompasiana,

Hidayatullah.com, Koran Fajar Australia, Majalah Potret, Buku

FLP Australia dan berbagai blog pribadi. Sebagai buku, tema-

tema tulisan tersebut sudah bisa mewakili gambaran utuh

tentang negeri koala namun dengan “resolusi pemotretan”

yang tinggi. Tak lupa penulis lampirkan juga berbagai foto

koleksi yang relevan untuk mendukung deskripsi artikel

tersebut.

Melalui buku ini penulis ingin agar pengalaman berharga

tersebut bisa dinikmati oleh sebanyak mungkin pembaca.

Komentar-komentar yang penulis terima atas berbagai tulisan

tersebut di berbagai media elektronik mendorong penulis

untuk mengumpulkannya dan menghidangkan kepada Anda.

Semoga kumpulan duapuluh delapan artikel bisa memberi

inspirasi bagi para pembaca sekalian.

Mungkin beberapa di antara Anda ingin mengunjungi,

belajar, atau bekerja di Australia suatu hari nanti. Untuk

Andalah buku ini khusus saya tulis. Bagi Anda yang tertarik

ingin mengetahui seluk-beluk berbagai negara, maka buku ini

adalah inside story dari orang yang pernah tinggal di Australia.

Page 9: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

ixK at a Pe n ga nt a r

Semoga buku; “Australia Dari Dekat: Berbagai Pengalaman dan

Tips Hidup” ini juga bisa menjembatani perbedaan budaya

antara Indonesia dan Australia.

Melalui media ini, tak lupa saya ingin berterima kasih

kepada AUSAID atas Australian Development Scholarship-

nya, Iwan Triyuwono dan Barbara Wiechecki atas inspirasinya,

Thoso Priharnowo atas review naskah awal, Handy Asikin

dan Ade Isyanah atas supportnya, teman-teman di Crawford

School of Economics and Government Faisal Jabbar, Didik

Mulyanto, Marudut Napitupulu dan Herry Indratno atas

pengalaman bersama, Irma Handayani atas komentarnya,

Norman Abjorensen yang mengunjungi blogs saya, Wiwied

Mulyadi dan Dian Islamiati Fatwa atas bantuannya. Akhirnya,

ungkapan kasih yang dalam saya sampaikan kepada istri

tercinta Alvien Nur Amalia dan putraku, Muhammad Al Fatih

Paramayodha, yang menemani mengisi hari-hari yang penuh

warna di Australia dan dengan sabar memberi waktu saya

menuliskannya untuk Anda.

Jakarta, 04 Mei 2013

Nico Andrianto

Page 10: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

x Daft a r Is i

Daftar Isi

Persembahan ..................................................................... vi

Kata Pengantar ................................................................... vii

Daftar Isi ............................................................................. x

1. Patriotisme Australia, Pandangan Seorang Indonesia .... 1

2. Sistem Pemerintahan Australia, Sebuah Refleksi ........` 9

3. Australia dari Dekat: Kehidupan Sehari-hari ................ 17

4. Australia dari Dekat: Berlalu Lintas .............................. 25

5. Radio Australia............................................................. 33

6. Etos Australia ............................................................... 39

7. Museum-Museum Australia ........................................ 47

8. Belajar dari Pengelolaan Alam Lingkungan di Australia .... 55

9. Makanan Indo di Oz ..................................................... 63

10. “Duit Ostrali” ............................................................... 69

11. Melbourne, Sydney, atau Canberra,

Terbaik untuk Kuliah? .................................................. 77

12. Merasakan Kuliah di Australia ..................................... 85

13. Belajar dari Kosmopolitanisme di ANU........................ 93

14. Memimpin dengan Kerendahan Hati .......................... 99

15. Festival Indonesia di Canberra, Australia ..................... 105

16. Pagelaran Wayang Kulit di National Gallery of Australia .. 111

17. Virus Narsis dari Canberra ........................................... 119

18. “Babi Halal” dan Multikulturalisme di Australia .......... 127

Page 11: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

xiDaft a r Is i

19. Yarralumla Mosque, Masjid Segala Bangsa ................. 135

20. Ramadhan Ceria Muslim Canberra .............................. 141

21. Protes-Protes di Negeri Kanguru ................................. 147

22. Balai Bahasa, Soft Power Indonesia ............................. 155

23. Buku dan Transmisi Ilmu di Australia ........................... 161

24. Diaspora Orang-Orang Nusantara ............................... 167

25. The Cleaner ................................................................. 175

26. Pelatihan Menulis di Canberra .................................... 181

27. Tips Hidup di Australia ................................................. 187

28. Yang Unik-Unik di Australia .......................................... 197

Tentang Penulis ................................................................. 203

qqq

Page 12: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 13: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

1Nico A n d ri a nt o

Patriotisme Australia: Pandangan Seorang Indonesia

Setiap 25 April Australia menggelar ANZAC parade di depan

War Memorial, lima menit jalan kaki dari unit (rumah) saya

di bilangan Campbell, Canberra. Pada hari tersebut, Perdana

Menteri Australia beserta segenap veteran dari berbagai angkatan

dan generasi berkhidmad untuk sebuah peristiwa besar.

ANZAC day adalah peringatan kekalahan Australia

terhadap Turki di tahun 1915 pada pertempuran di Teluk

Gallipolli dengan korban sebanyak 8.709 pasukan. Australia

yang bertempur bersama Inggris, Perancis dan British India

Page 14: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

2

untuk menghancurkan Turki Ottoman (sekutu Jerman)

tergabung dalam ANZAC (Australian and New Zealand Army

Corps). Meskipun menderita kekalahan, peristiwa tersebut

diperingati sebagai hari kepahlawanan yang turut membentuk

entitas bangsa muda bernama Australia.

Di War Memorial dengan api abadi di pelatarannya, ditulis

nama-nama pasukan Australia yang tewas di berbagai konflik di

dunia, termasuk daftar korban dalam konfrontasi di Kalimantan

Utara. Catatan tentang para korban perang Australia juga saya

saksikan di Shrine of Remembrance, Melbourne dengan bangunan

menyerupai candi dengan tulisan “Greater Love Hath No Man” di

dalamnya yang akan tersinari cahaya Matahari dari puncak the

Page 15: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

3Nico A n d ri a nt o

shrine pada jam 11 tanggal 11 bulan 11 (saat Jerman menyetujui

gencatan senjata pada sekutu). Jika di dalam War Memorial

dipajang berbagai peralatan perang dan memorabilia di berbagai

konflik dalam penataan yang excellent, di the shrine dipamerkan

panji-panji bendera pasukan serta berbagai bintang jasa para

pahlawan Australia.

Penghargaan terhadap tentara yang pernah berjuang dan

bertugas demi negara sangat tinggi di Australia. Mereka yang

sudah tua tetap dihormati dan diposisikan di tempat terhormat.

Anak-anak remaja berpakaian ala tentara juga terlihat mengikuti

parade pasukan dan turut dalam peserta upacara. Setelah pidato

Perdana Menteri Kevin Rudd, disusul dengan devile pasukan

dan diakhiri dengan lintasan pesawat jet tempur (FA-18) yang

menggelegar.

Australia menghargai jasa warganya yang telah rela bertaruh

nyawa demi negaranya dengan mencukupi kesejahteraannya yang

diurus oleh Department of Veterans’ Affairs. Meski kebijakan

mengirimkan tentara ke berbagai daerah konflik sejak perang

Vietnam bisa diperdebatkan dan bahkan mendapat oposisi

Page 16: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

4

di dalam negara Australia sendiri, cara pemerintah Australia

memperlakukan veterannya patut diapresiasi.

Dalam sebuah parade ANZAC day, bukan hanya para

veteran dari orang Australia yang turut serta, namun juga

diantaranya veteran dari Bangsa Vietnam dan Korea. Tak lupa

mereka didudukkan di panggung kehormatan. Terlihat jelas dari

ekspresinya, mereka merasa sangat dihargai di Australia, meski di

negeri asal mereka boleh jadi sebaliknya.

Pada tur ke dalam bangunan War Memorial saya juga melihat

orang-orang Turki turut hadir di acara ANZAC day tersebut. Entah

apa yang mereka rasakan pada hari itu. Memang, untuk mengenang

peristiwa besar tersebut didirikan masing-masing Kemal Attarturk

Memorial di Canberra, ANZAC cove di teluk Gallipoli Turki.

Pada Perang Dunia II, Australia masih menjadi anggota dari

aliansi negara-negara sekutu. Hal ini “wajar” mengingat Australia

adalah bangsa “Eropa” di kawasan Asia. Doktrin Australia sebagai

power holder di Pasifik “mengharuskan” Australia berperang

menghadapi serbuan kekuatan imperialis Jepang saat itu. “Our

first naval victory” dalam peperangan laut melawan Jepang turut

Page 17: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

5Nico A n d ri a nt o

menaikkan kepercayaan diri Australia, yang diabadikan dalam

bentuk koleksi kapal perang, film, dan multimedia rekonstruksi

pertempuran laut yang menarik di dalam War Memorial tersebut.

Yang ingin di-framing serta ditransfer dalam museum perang

tersebut adalah “mental juara” para pendahulu.

Dalam sebuah diskusi dengan dosen di kampus, terungkap

bahwa Australia tidak akan lepas dari orbit Amerika Serikat,

karena posisi geopolitiknya yang sudah given. Ketakutan Australia

akan “bahaya kuning dari utara” masih ada, sehingga banyak

kebijakan perang dan damai Australia harus mengikuti para

aliansinya tersebut. Boleh dikata kebijakan untuk berperang

di Korea, Vietnam, Iraq, dan Afghanistan saat ini bukan semata

sebagai ekspresi ungkapan “right or wrong is my country”, namun

juga terkait erat dengan kepentingan Australia di kawasan.

Kini Australia telah menjelma menjadi negara multikultur

dengan lebih dari 8,7 persen penduduknya berlatar belakang

Asia (sensus 2006). Beberapa Perdana Menteri Australia seperti

Paul Keating dan Kevin Rudd juga menginginkan Australia lebih

dekat dengan Asia. Meski belum berhasil, upaya Australia menjadi

Page 18: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

6

Republik yang terlepas dari Monarkhi Inggris telah menjadi isu

politik penting. Australia terus berproses menjadi sebuah negara

sejak pendaratan Kapten Arthur Phillip pada 26 Januari 1788 yang

diperingati sebagai Australia day.

Pada acara ANZAC day tersebut, kami bertemu dengan

seorang mantan pasukan khusus Australia yang sudah sepuh

dengan pakaian lengkap dan bintang-bintang jasa di dada. Saat

kami memperkenalkan diri berasal dari Indonesia, beliau langsung

menyebut “RPKAD” (Kopassus) dengan rasa takzim, seolah

mengingat kembali pengalamannya bertempur menghadapi

keandalan pasukan khusus kita waktu itu di belantara Kalimantan

Utara. Beliau tak keberatan saat kami meminta untuk berfoto

bersama.

Di Australia tentara bukan diklasifikasikan sebagai lapangan

kerja, namun dianggap sebagai sebuah pengabdian kepada

negara. Canberra sebagai ibukota negara tempat kantor-kantor

pemerintah federal berada, termasuk tempat markas besar

Australian Defence Force (ADF) yang setiap pagi saya lewati saat

menuju tempat kerja cleaner di daerah Manuka. Tidak ada kesan

Page 19: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

7Nico A n d ri a nt o

sangar melihat gedung yang merupakan “Pentagon”-nya Australia

ini. Di Canberra juga terdapat Australian Defence Force Academy

(ADFA) dimana banyak perwira TNI belajar di sana, selain di tempat

lain semacam University of Wollongong atau di ANU.

Sepertinya bangsa kita bisa mengambil pelajaran dari cara

bangsa Australia menghargai orang-orang yang telah berjasa

kepada negara. Karena saat ini negara kita seolah telah melupakan

para pejuangnya, khususnya yang telah merebut kemerdekaan

atau yang pernah bertugas dalam pembebasan Papua atau Timor-

Timur yang merupakan keputusan politik saat itu. Selain pendek

ingatannya dalam menghargai pahlawan, orang Indonesia juga

lembek dalam menghukum para pengkhianat, seperti para mafia

pajak yang menghebohkan saat ini. Di Indonesia batas antara

pahlawan dan pengkhianat sangat tipis.

Perilaku para pejabat yang suka korupsi seakan menganggap

negara kita adalah warisan “engkong”-nya sendiri. Bagaimana

semangat kepahlawanan bisa tertransfer ke generasi yang lebih

muda, kalau kesadaran bahwa keberadaan kita hari ini adalah

hasil perjuangan para pendahulu dengan pengorbanan darah dan

Page 20: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

8

air mata sudah kikis. Lalu kapan kita bisa menjadi bangsa besar

yang mampu mencapai prestasi-prestasi membanggakan dan

dihormati negara-negara lain. Di Australia saya bisa merenungkan

ucapan Bung Karno: “bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa

menghargai jasa para pahlawannya”. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 21: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

9Nico A n d ri a nt o

Sistem Pemerintahan Australia, Sebuah Refleksi

Ada dua peristiwa yang menghubungkan saya dengan

pemerintah Australia. Pertama, saya mendapatkan beasiswa

Australian Development Scholarship, sebuah beasiswa yang

diberikan oleh pemerintah federal Australia kepada negara-negara

berkembang untuk mendorong pembangunan di negeri sasaran.

Peristiwa yang kedua, saat saya mengurus childcare benefit (CCB)

untuk anak saya di centre link di Braddon, Canberra, ACT. Kedua

Page 22: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

10

peristiwa tersebut yang mendorong saya untuk mencoba

memahami konteks dan sejarah dari sistem pemerintahan

Australia yang terdiri dari tiga cabang; eksekutif, legislative,

dan yudikatif.

Australia adalah sebuah benua berpenduduk sekitar

22 juta orang yang kebanyakan tinggal di kota tepi pantai

seperti Sydney, Melbourne, Brisbane, Adelaide, dan Perth.

Page 23: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

11Nico A n d ri a nt o

Negara tetangga di sebelah selatan (australis: latin) kepulauan

Nusantara ini adalah bagian dari monarkhi Inggris dibawah

Ratu Elizabeth II seperti dalam coin Australia dengan Gubernur

Jenderalnya sekarang bernama Quentin Brice yang istananya ada

di Canberra.

Benua yang dulunya sering dikunjungi pencari teripang dari

Makassar dan berpenduduk asli bangsa Aborigin ini dikolonisasi

oleh Inggris sejak kedatangan Kapten Phillip Arthur pada 26

Januari 1788 di Sydney cove, meski sebenarnya banyak penjelajah

Belanda dan Eropa lainnya yang mendarat sebelumnya seperti

Williem Janszoon, William Dampier atau Captain James Cook yang

rata-rata juga sampai ke Batavia (Jakarta). Tak mengherankan

nama lama Australia adalah New Holland.

Bangsa Aborigin yang tinggal di Benua Australia sejak 40 ribu

sampai 45 ribu tahun yang lalu dengan lebih dari 250 bahasa dan

suku ini terdesak sejak kedatangan bangsa Eropa yang lebih maju

secara peradaban. Persaingan memperebutkan lahan yang tak

jarang dengan penggunaan senjata terjadi dengan menyisakan

kisah-kisah pilu serta cerita tentang “penghilangan generasi”,

upaya men-civilize-kan Bangsa Aborigin dengan mengambil paksa

anak-anak mereka untuk dibesarkan di keluarga Eropa.

Benua yang pada mulanya dijadikan tempat pembuangan

narapidana dari Inggris ini kemudian semakin ramai oleh

pendatang dan imigran sejak ditemukannya emas (gold rush) pada

awal 1850 di Ballarat, dekat Melbourne.

Kemudian bermunculan kota-kota pusat hunian yang

berkembang menjadi negara-negara tersendiri (state). Australia

terbentuk dari bergabungnya enam koloni Inggris (self governing)

pada tahun 1901 menjadi sebuah negara federal. Masing-masing

Page 24: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

12

negara bagian memiliki konstitusinya sendiri yang independen dan

akan diselesaikan oleh High Court of Australia jika ada perselisihan

diantara mereka. Federal constitutional monarchy dengan sistem

demokrasi parlementer adalah bentuk pemerintahan negara

dengan nama resmi Commonwealth of Australia ini.

Enam state yang ada di Australia adalah Victoria, New

South Wales, Western Australia, Tasmania, Queensland,

South Australia, sedangkan dua territory utama adalah

Northern Territory dan Australian Capital Territory (ACT). Jika

state memiliki kekuasaan yang bersumber dari konstitusinya

masing-masing, territory mendapatkan mandat pelimpahan

kekuasaan dari pemerintah commonwealth. State atau

territory kemudian dibagi menjadi shire, city dan town atau

yang disebut pemerintahan local (local government). Masing-

masing pemerintahan lokal ini diurus oleh council yang

anggotanya terdiri dari orang-orang yang dipilih melalui

pemilu yang disebut councilor/alderman. Selain itu, terdapat

Page 25: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

13Nico A n d ri a nt o

wilayah-wilayah berpenghuni lain misalnya cristmas island

(sebelah selatan pulau Jawa) dan cocos island yang dijalankan

berdasarkan hukum federal.

Australia menganut bicameral parliament yang terdiri dari

Queen dan dua house, yaitu the senate beranggotakan 76 wakil

dan house of representatives beranggotakan 150 wakil. The

senate (the upper house) adalah representasi dari state dengan

masing-masing 12 orang wakil dan dari territory masing-masing

punya 2 wakil. Sedangkan, house of representatives (the lower

house) dengan 150 kursi diperebutkan oleh partai-partai politik

berdasarkan electorates/seats yang dialokasikan di berbagai

negara bagian berdasarkan banyaknya populasi. Saat ini Australia

dipimpin oleh Julia Gilard dari Labor Party yang ditunjuk oleh

Gubernur Jenderal karena memenangkan mayoritas tipis parlemen

setelah federal election pada bulan Agustus yang lalu.

Kemenangan Julia Gilard kemarin menarik, karena dukungan

anggota parlemen independen yang biasanya secara tradisional

menjadi bagian dari koalisi Liberal Party yang dipimpin Tony Abbot

bersama National Party, Australian Democrats serta Green Party.

Kemunculan Julia Gilard menggantikan Kevin Rudd (yang menurun

popularitasnya karena isu super tax) sebagai perdana menteri dua

bulan sebelum federal election dilangsungkan turut melapangkan

jalan bagi kemenangan perdana menteri perempuan pertama

Australia ini. Sedangkan, Kevin Rudd saat ini diangkat menjadi

menteri luar negeri, sebuah “turun jabatan” yang bisa dipahami

dalam konteks perpolitikan di Australia.

Federal excutive council adalah institusi yang secara resmi

mewadahi menteri-menteri dalam kabinet Australia. Di Australia

nama kementerian dalam setiap kabinet dinamis termasuk

Page 26: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

14

dibentuk, diubah, digabungkan sesuai dengan visi misi perdana

menteri terpilih. Karena berbentuk parlementer, disini terdapat

istilah kementerian portofolio dan non-portofolio, yaitu yang

memiliki suara dan tidak dalam pengambilan keputusan di

kabinet. Oposisi juga memiliki menteri bayangan sendiri yang akan

mengkritisi kinerja pemerintah terpilih.

Pada tahun 2008, Australia dibawah kabinet Kevin Rudd

secara resmi meminta maaf kepada Bangsa Aborigin atas

kesalahan di masa lalu, sesuatu yang penting mengingat

pemerintahan sebelumnya menolak untuk melakukannya. Kalau

kita datang di bandara di Australia, misalnya di Sydney biasanya

terdapat pegawai dari kalangan Aborigin. Inilah sebuah upaya

pemerintah Australia untuk mengarusutamakan orang Aborigin

dalam pemerintahan. Bendera Aborigin juga berkibar di berbagai

tempat resmi di Australia. Pengakuan terhadap eksistensi Aborigin

sebagai ancestor tanah Australia di berbagai produk perundangan

juga terjadi setelah referendum tahun 1967 dan mencuatnya kasus

Mabo versus Pemerintah Queensland di High Court of Australia

dengan penghormatan atas hak-hak ulayat mereka.

Pada tahun 1970 diperkenalkan multikulturalisme di Australia

dengan dicabutnya White Australia Policy yang membuat

para imigran dari Asia juga diperbolehkan masuk ke Australia.

Sebenarnya pada saat awal sejarah Australia juga telah terdapat

“para penunggang unta asal Afghanistan” yang membantu

mengirim logistik ke daerah pedalaman. Saat ini “orang Asia”

meliputi sekitar 8,7 persen dari populasi Australia (sensus 2006).

Dengan adanya Australia Act 1986, Australia “merdeka” dari

Inggris terkait pengambilan keputusan di parlemen Australia

sebagai undang-undang, namun gagal menjadi negara Republik

Page 27: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

15Nico A n d ri a nt o

dengan Presiden sebagai kepala negara karena 55% warga

menolaknya dalam referendum tahun 1999.

Di Australia, parlemen negara bagian memiliki kewenangan

perundangan atas polisi dan peradilan negara bagian, urusan

sekolah, jalan, angkutan umum, dan pemerintah lokal yang tidak

diurus pemerintah federal. Di Canberra, urusan manajemen

sampah dilakukan oleh “dinas” di bawah pemerintah ACT yang

seminggu sekali mengambil sampah warga dengan mobil robot.

Pengalaman saya mengurus rego (pajak mobil) di otoritas transpor

ACT sangat efisien dan cepat, hanya membutuhkan 15 menit dari

antri sampai urusan selesai. Demikian juga urusan Tax File Number

dan childcare benefit dimana informasinya dapat dengan mudah

kita peroleh dan urusan cepat selesai jika data kita lengkap.

Di Australia sistem pelayanan pemerintah sudah terintegrasi

jaringan internet, sehingga semua informasi terkait pelayanan

pemerintahan dan transaksinya bisa diakses dari rumah. Terdapat

database yang memungkinkan seluruh data kita diakses dan

digabungkan oleh organ pemerintahan untuk kemudian diambil

sebuah keputusan. Misalnya, saat kita mengurus child care

benefit, atau baby bonus kita bisa mengisi datanya melalui form

di situs centre link pemerintah daerah (state) setempat, dan

datang ke kantor hanya untuk menyerahkan data pendukung atau

mengoreksi kesalahan pengisian data. Data kinerja pemerintahan

dan hasil audit juga bisa kita peroleh di website resmi pemerintah.

Menurut hitungan saya, Indonesia masih memerlukan 40

tahun untuk mengejar ketertinggalan pelayanan publik sekelas di

Australia. Itupun dengan syarat, korupsi bisa dihentikan hari ini

juga dan upaya untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas

publik bukan cuma retoris. Diperlukan sebuah upaya “bersejarah”

Page 28: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

16

serta terstruktur untuk mengubah mentalitas rezim baik pusat

maupun lokal (yang berlaku bak penguasa daerah jajahan) agar

bisa mengejar ketertinggalan dari negeri maju seperti Australia.

Coba kalau orang Belanda waktu itu tidak menetap di Batavia dan

yang “mampir” adalah Bangsa Inggris, mungkin kondisi kita hari

ini berbeda. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 29: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

17Nico A n d ri a nt o

Australia dari Dekat: Kehidupan Sehari-hari

Sore itu kami menemukan sebuah pesawat televisi tergeletak

di tempat sampah Toad Hall, asrama mahasiswa ANU. Dengan

gerakan senyap serta sebisa mungkin menghindari memberikan

jawaban yang “memalukan” kepada penghuni lain, kamipun segera

memindahkan kotak ajaib itu ke kamar dan mencobanya. Ternyata

televisi masih berfungsi dengan baik. Ternyata mitos di negara

maju banyak barang berharga dibuang adalah benar adanya.

Itulah perjumpaan budaya pertama kami dengan Australia.

Page 30: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

18

Dari layar kaca itupun perjumpaan-perjumpaan lainnya

menjadi semakin intens. “Di Australia acara televisi sama payahnya

dengan di Indonesia,” kata dosen pembimbing akademik kami

yang memang lumayan sering ke Indonesia. “Karena banyak opera

sabun dan hal remeh-temeh yang diproduksi karena motivasi

rating,” tambahnya. Namun kalau mau jujur, di sini acara sedikit

lebih bagus. Minimal banyak acara edukatif dan terdapat channel

khusus untuk anak-anak yang menumbuhkan kreativitas serta

menjauhkan mereka dari tayangan dewasa di channel lainnya.

Page 31: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

19Nico A n d ri a nt o

Tayangan multicultural ada di salah satu channel, SBS. Selebihnya

adalah tayangan “Eropa”, “Amerika”, dan “Inggris”.

Setelah puas mengamati berbagai iklan produk di televisi

dari commercial break, kamipun harus memenuhi kebutuhan

alamiah kami, makanan. Civic shoping center di Canberra tempat

belanja terdekat menawarkan berbagai pilihan produk dengan

bermacam kualitas dan harga. Satu hal yang segera kami pelajari

dalam kondisi uang saku yang terbatas adalah, teliti harga

termurah dari berbagai macam jenis barang. Ada merek tertentu

yang menangkap peluang dari konsumen-konsumen berkantung

tipis, seperti kami para mahasiswa pendatang yang sangat

bergantung dari beasiswa ini. Tapi bagaimanapun, standar hidup

kami otomatis ikut meningkat ketika tinggal di Australia, karena

dari produk yang termurah tetap kualitasnya jauh lebih baik dan

lebih bervariasi dari kebanyakan produk sejenis di Tanah Air.

Beasiswa yang kami terima setiap dua minggu (fortnight

stipend) kalau dihitung-hitung sebanding dengan jaminan yang

diberikan kepada pengangguran di sini. Ya, orang tidak bekerja

di Australia ini diberi uang untuk kebutuhan kesehariannya.

Orang-orang yang di-PHK, misalnya karena krisis keuangan global

Page 32: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

20

kemarin, bisa mengajukan social benefit di Centre link terdekat.

Minimal untuk beberapa bulan ke depan mereka tidak akan

kelaparan dan menjadi masalah sosial.

Hal yang sama juga diberikan kepada orang cacat atau orang tua

renta yang sudah tidak produktif. Yang masih lolos dari saringan ini,

ada social worker yang biasanya dari berbagai lembaga keagamaan

memberikan makanan gratis bagi orang-orang miskin. Rekan saya

seorang mahasiswa pernah ditawari makanan jenis ini ketika lewat

di sudut city center, entah apa pertimbangan mereka. ☺Sehingga pekerjaan mengemis adalah “tabu”, dan hanya

dilakukan oleh mereka yang pemalas atau memiliki masalah

sosial seperti pemabuk. Meski tidak banyak pengemis, namun

saya pernah jumpai sangat sedikit spesies ini di city center dengan

penampilan yang cukup mentereng untuk ukuran kita, dengan jas

Page 33: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

21Nico A n d ri a nt o

penghangat musim dingin. Mereka hanya meminta “uang kecil”

tanpa memaksa.

“Orang kecil” lainnya yang pernah saya temui adalah Bule

lusuh pembersih kaca mobil sukarela di jalanan, yang melaksanakan

“tugas suci”-nya tersebut karena menjalani hukuman kerja sosial.

Sedangkan pengamen ataupun seniman jalanan pun di sini adalah

professional, dan hanya menyediakan tempat biola atau gitar

sebagai wadah bagi “apresiasi kecil” yang diberikan oleh penonton

yang merasa terhibur dengan penampilannya.

Sebenarnya, kalau mau sedikit peras keringat, tak akan ada

orang kelaparan di Canberra. Kerja dengan skill rendah seperti

cleaner, cashier, atau housekeeping yang banyak dijalani oleh

para mahasiswa kita memberikan dollar pemasukan yang berarti

kalau dirupiahkan. Standar gaji di sini sangat tinggi, mungkin

karena sejarah panjang peran organisasi buruh Australia yang

sampai mempunyai partai sendiri, Labor Party. Berganti-ganti

kekuasaan dengan Liberal Party yang “dikuasai” kaum usahawan,

partai buruh mendominasi jagat perpolitikan negeri kanguru

Page 34: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

22

dengan menyumbangkan nama-nama Perdana Menteri, termasuk

untuk mempertahankan sistem jaminan sosial ini ditengah

perkembangan ageing population.

Tidak semua Bule itu orang kaya. Benar, di samping gedung-

gedung megah, mobil-mobil sport terbaru di jalanan yang luas dan

mulus, masih ada orang kulit putih yang tidak beruntung. Mereka

kebanyakan imigran yang berasal dari Eropa Timur dengan latar

belakang pendidikan dan sosial lebih rendah yang tentu tak

seberuntung kebanyakan imigran dari Eropa Barat lainnya.

Tak heran, garage sale, sunday market maupun toko barang

second hand seperti di Salvos tak hanya diserbu orang-orang Asia

atau Afrika, tapi juga orang-orang bule. Pernah dengan perasaan

trenyuh kudapati pembantu toko kelontong seorang Tionghoa dari

Indonesia di sini adalah seorang Bule kurus. Beberapa kawan cleaner

akrab saya juga orang Eropa asli. Mungkin beberapa di antara mereka

pernah ke Bali sebagai wisatawan yang kita panggil “Mister”.

Dari interaksi yang intens bisa dipahami “stereotype” yang

berkembang, semisal, cleaner biasanya orang Kroasia, kasir

supermarket atau sopir taksi “hampir selalu” orang India, dan

Page 35: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

23Nico A n d ri a nt o

toko kelontong yang menyediakan berbagai bahan makanan

Asia biasanya dikelola orang-orang Vietnam. Australia memang

menjadi multikultur dalam beberapa dekade terakhir, dengan

populasi masyarakat India maupun China yang signifikan.

Beberapa diantara mereka bahkan masuk dalam jajaran kabinet

pemerintahan seperti minister for finance and deregulation,

Penny Wong, saat ini.

Masalah etnis di negeri multiethnic ini adalah krusial.

Masyarakat berlatar belakang India, Pasifik, Libanon, Asia dan

Eropa lainnya harus dikelola untuk menghindari konflik sosial.

Ditengah gejolak ekonomi dunia yang tidak selalu bagus, sebagai

eksportir layanan pendidikan, Australia banyak belajar dari

gesekan-gesekan sosial yang terjadi. Jujur secara pribadi saya

dan keluarga tidak pernah mengalami permasalahan terkait

etnis dan kepercayaan di kota kecil pusat pemerintahan dan

diplomatik Canberra yang kosmopolitan. Namun, di kota seperti

Sydney pernah terjadi kerusuhan rasial melibatkan pelajar India

yang memberi efek pada penurunan jumlah mahasiswa dari India

untuk belajar di negeri Koala.

Australia dengan standar hidup tinggi mengundang banyak

pendatang, dari yang legal sampai illegal. Para pengungsi perahu

dari negeri-negeri yang didera konflik seperti Afganistan dan Iraq

menjadi isu politik besar di Australia yang menyebabkan banyak

menteri bahkan perdana menteri menjadi bulan-bulanan di

parlemen. Sedangkan untuk urusan Bangsa Aborigin, menjadi

tugas ministry for Families, Housing, Community Services and

Indigenous Affairs membereskannya.

Tentu tidak hanya hal-hal bagus yang ada di negeri maju

berpenduduk sekitar 22 juta orang ini, misalnya masalah

Page 36: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

24

alkoholisme serta liberaisme individu yang tidak layak untuk

ukuran budaya timur kita. Setiap negeri tentu punya permasalahan

dan solusinya sendiri. Namun bagaimanapun, banyak yang bisa

kita ambil sebagai pelajaran berharga dari kehidupan sehari-hari

negeri yang bernama Australia. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 37: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

25Nico A n d ri a nt o

Australia dari Dekat:Berlalu-lintas

Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Jika para

ekspatriat di Indonesia harus belajar kembali menyetir mobil

di jalanan kita karena “budaya” dan aturan berlalu-lintas yang

berbeda, hal yang sama aku alami saat hidup di Australia. Aku mulai

mempergunakan mobil untuk mobilitas kuliah dan kerja setelah

membelinya seharga 750 AUD (kurang lebih enam juta rupiah) dari

orang Indonesia yang pulang setelah menyelesaikan study-nya.

Mobil Toyota sedan H-Back automatic warna coklat tahun 1987

dengan road worthy yang masih oke segera dalam penguasaanku.

Setelah mengurus balik nama dan bayar rego di Road Transport

Authority ACT yang hanya membutuhkan proses 15 menit, mobil

siap kukendarai di jalanan Canberra yang seperti tol di Indonesia.

Page 38: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

26

Mengendarai mobil di Canberra sangatlah menyenangkan,

karena volume mobil yang relatif sedikit, di luar jam sibuk pagi

dan sore hari. Sebuah minibus besar perusahaan pos Australia di

depanku bertuliskan, “if you can’t see me, I can’t see you” menjadi

salam perkenalanku dengan situasi jalanan. Sebuah elektronik

board di tikungan Coranderrk Street bertuliskan, “burn fat, not

petrol” menyindir para pengendara kendaraan yang sedang

melaju. Pada akhirnya aku ketahui itu bukan sekadar slogan

kosong, karena “Pemkot” Canberra menyediakan jalur sepeda

terlengkap di dunia. Kota “terdingin” di Australia ini memang

dirancang dengan penuh perhitungan, termasuk mengantisipasi

penambahan jumlah kendaraan untuk beberapa dekade ke depan.

Dari banyak plat mobil yang melintas bisa aku baca, “Canberra,

hearth of the Nation”, “The Nation Capital”, “celebration of a

century 2013”, atau “SA, the festival state”, atau “Queensland,

sunshine state”, “The Smart State”, bahkan “Victoria, golden

state”, “The place to be”. Cukup kreatif cara Road Transport

Authority Australia membedakan tahun plat nomor kendaraan

sambil mempromosikan daya tarik masing-masing negara bagian.

Bandingkan dengan slogan Blitar Kota Patria atau Kediri bersinar

terang yang dipajang di papan reklame statis kita.

Page 39: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

27Nico A n d ri a nt o

Hal utama dalam aturan lalu-lintas yang aku ingat adalah saat

berada di roundabout (bundaran), kita harus mendahulukan mobil

yang meluncur dari sebelah kanan kita. Perbedaan-perbedaan

“aturan” lainnya seperti kalau di Indonesia saat lampu lalu lintas

berwarna kuning berarti ngebut, di Australia kuning berarti harus

segera berhenti.

Terdapat jalur penyeberangan khusus untuk pejalan kaki

dengan tanda lampu kuning berkedip-kedip atau simbol dengan

tombol khusus di setiap lampu lalu-lintas yang harus kita

perhatikan. Kita harus segera menginjak rem, jika ada orang

yang menyeberang di jalur tersebut. Kalau tidak, maka kita harus

berbesar hati jika mobil ditendang orang seperti yang pernah saya

alami. Juga, kita jangan sampai berdiri di pinggir jalan tanpa tujuan

yang jelas, karena akan membuat bingung para pengendara mobil.

Kita harus taati aturan lalu-lintas di sini dengan kepatuhan

yang tidak boleh ditawar, seperti kewajiban menggunakan

seat belt, car seat khusus anak dan bahkan helm khusus untuk

pengendara sepeda. Meski jarang sekali saya jumpai polisi lalu-

Page 40: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

28

lintas di jalanan, semua orang terlihat taat aturan. Tak peduli

mobil sebesar lima kali gajah akan berhenti dan memberi jalan

bagi pengendara sepeda jika aturan memang menghendakinya.

Di beberapa jalur terdapat rambu khusus yang memberitahu kita

banyak Kanguru yang sering menyeberang.

Dalam urusan kecepatan, banyak kamera pemantau dipasang

di seantero kota atau polisi dengan “senjata” pemantau di sudut

jalanan yang siap mengirimkan surat tilang dengan keterangan

kapan, di mana pelanggaran terjadi disertai foto buktinya. Tak

heran, di beberapa titik seperti jembatan, secara hampir bersamaan

semua kendaraan mengurangi kecepatan pada ambang yang

diperbolehkan. Menyerobot lampu merah tilangnya lebih mahal

dari speeding, tinggal mana pilihan kita. Yang jelas, pembayaran

dengan mata uang Dollar Australia adalah sangat mahal bagi kita

para “ekspatriat” yang sangat bergantung dari beasiswa atau kerja

part time ini.

Memang, salah satu permasalahan di banyak kota Australia

ini adalah sulitnya mencari tempat parkir. Salah posisi parkir di

reserve parking, atau parkir tidak pada tempatnya, misalnya

di tempat khusus untuk mobil orang cacat bisa mengundang

surat tilang yang tidak murah. Dalam urusan lalu-lintas di sini

semua serba otomatis. Tidak ada juru parkir seperti di Indonesia,

demikian juga untuk membeli bensin kita harus self service. Di

tempat parkir di pinggir jalan atau di mal-mal, tersedia semacam

ATM parkir untuk pembayarannya.

Aturan parkir ini juga sangat strict. Pernah suatu ketika aku

salah tempat parkir, langsung surat tilang 72 dollar diletakkan di

kaca depan mobil oleh petugas. Tilang kedua aku terima hanya

karena kelupaan memasang stiker parkir di kaca depan kurang dari

Page 41: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

29Nico A n d ri a nt o

24 jam setelah aku beli

sebelumnya. Keterangan

di belakang stiker yang

berbunyi, “it is an offence

if this permit label is not

clearly readable from

outside the vehicle” dan

gelengan kepala polisi

petugas loket tilang

memaksaku dengan berat

hati menerima denda

tilang 72 dollar, meski ada

mekanisme pengadilan

yang bisa ditempuh jika

tidak puas.

Mobil-mobil khusus dengan papan elektronik pemberitahuan

juga ditempatkan di berbagai sisi jalan untuk memberitahu

pengendara jika terdapat perbaikan jalan di depan atau aktivitas

lainnya. Di setiap lokasi perbaikan jalan atau pembangunan gedung

yang mengganggu lalu-lintas selalu disediakan petugas pengatur

lalu-lintas. Penutupan jalan, misalnya saat diselenggarakan

parade selalu disertai selebaran pemberitahuan beberapa hari

sebelumnya kepada setiap rumah yang terkena dampaknya.

Hampir semua kota besar di Australia sudah dipetakan, yang

bisa diakses melalui google map atau fasilitas GPS yang memberi

petunjuk arah, rute terdekat, jarak, dengan apa dan berapa lama

bisa ditempuh sekalian suara pemberi arahannya. Namun “bantuan

kemanusiaan universal” juga ada. Pernah suatu ketika mobil tuaku

mogok di tengah jalan yang serta merta mengundang dua pekerja

Page 42: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

30

bangunan bule menawarkan bantuan untuk meminggirkannya.

Pada akhirnya, mobil towing membantuku membawanya ke

bengkel yang berhasil mendiagnosis penyebabnya kemudian,

kehabisan bensin.

Kota-kota di Australia dirancang sangat manusiawi sedemikian

rupa sehingga orang cacat dengan kendaraan khususnya (seperti

sepeda motor roda tiga) bisa mengakses ke semua tempat tanpa

bantuan orang lain. Fasilitas untuk mereka juga diutamakan di

segala angkutan umum, sebagaimana di Busway kita. Selain mobil

sebagai transportasi utama untuk mobilitas tinggi warga kota,

sistem bus kota juga sangat efektif di Canberra.

Jadwal bus Action perusahaan satu-satunya milik Kota

memiliki jalur dengan bus stop tertentu dengan fasilitas berteduh

dan tempat duduk di berbagai titik dan jadwal tetap yang bisa

diprediksi menit-menitnya. Kita bisa mendapatkan jadwalnya dari

tempat penjualan tiket elektronik atau website, atau di platform

tempat kita menunggu kehadiran bus warna hijau atau kuning ini.

Page 43: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

31Nico A n d ri a nt o

Di kota “pendidikan tinggi” semacam Wolongong terdapat

bus gratis yang disediakan oleh pemerintah kota dengan rute

melewati kampus-kampus, atau bus wisata gratis di Melbourne

yang memang mendeklarasikan diri sebagai kota wisata. Di

kota-kota besar seperti Sidney dan Melbourne, sistem kereta

api terintegrasi dengan subway, tram atau bus kota dengan

efektivitas yang bisa diperkirakan, hanya dengan satu tiket.

Semua serba elektronik dan otomatis. Pelanggaran atas sistem

ini menghadapi denda yang tidak murah, bahkan untuk ukuran

warga Australia. Kerugian lainnya tentu rasa malu dilihat banyak

orang tak punya tiket. Bahkan saya pernah melihat di stasiun

Sydney, seorang bule segede gajah ditindih oleh tiga polisi yang

juga sebesar Mamoot, karena berteriak-teriak mabuk atau

mungkin tidak mempunyai tiket.

Meski terkenal tertib, bukan tidak ada pelanggaran terhadap

lalu-lintas di Australia. Anak-anak muda mabuk di akhir pekan

dengan mobil sport bersuara keras kerap membuat pengendara

lain terganggu dan harus berhati-hati. Banyak kecelakaan karena

dampak alkohol yang membuat polisi melakukan kampanye,

“Don’t drink and drive”, atau “Drunk and drive is an offence” di

banyak media. Sweeping oleh polisi Australia dengan menyodorkan

ke mulut alat tiup pengukur kandungan alkohol di paru-paru

pengendara mabuk sering menjadi tontonan menarik acara televisi.

Di sisi lain, para pengemudi taksi yang kebanyakan berasal dari Asia

Selatan sering kurang menaati peraturan lalu-lintas.

BMW (Brown Mobile Wagon)-ku terus melaju, menyusuri

jalanan kota untuk mengantar istri kerja, anak ke childcare, atau

aku kuliah. Memang enak hidup di negeri maju, jalan-jalannya luas

dan mulus, peraturan lalu-lintasnya jelas, demikian juga sanksi

Page 44: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

32

atas pelanggarannya efektif yang memberi efek deterent. Saking

nyamannya hingga suatu saat tak kusadari mobil di depanku

pindah jalur dan berhenti mendadak karena menabrak mobil

di depannya di dekat lampu merah, dan …. brakkk…, tak bisa

kuhindari mobilku menabrak bagian belakangnya.

Sekali lagi, setiap tempat memiliki adat kebiasaan sendiri.

Tak ada acara marah-marahan. Keselamatan adalah nomor satu

yang mengkonfirmasi pentingnya seat belt dan car seat. Urusan

berikutnya, asuransi yang akan menanggung semuanya. Wallohu

a’lam bissawab.

qqq

Page 45: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

33Nico A n d ri a nt o

Radio Australia

Tanggal 22 November yang lalu adalah hari bersejarah

bagiku. Jika sebelumnya hanya bisa mendekati perwakilan

Radio Australia di Canberra maupun Sydney, juga outlet ABC

yang menjual macam-macam DVD, buku dan souvenir, hari

itu aku “berhasil” mengunjungi kantor pusatnya di Southbank

dekat sungai Yarra, Melbourne.

Maklumlah, event itu telah aku nantikan lebih dari dua

puluh tahun lamanya. Karena, jauh sebelum aku mempunyai

anak, menikah, bekerja, atau kuliah, saat SMP sampai SMA

dulu tiap pagi dan sore aku mendengarkan siaran Radio

Australia berbahasa Indonesia. Aktivitas itu aku lakukan

sambil menunaikan tugas menyapu lantai atau mencuci piring

rumah, di Blitar.

Page 46: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

34

Siang itu aku bertemu dengan para penyiar legendaris

favoritku yang segera menyergap dengan keramah-tamahan.

Aku temui suara penuh wibawa Hidayat Djajamiharja. Kujumpai

flamboyannya Oska Leon Setiyana. Kudengar secara life, suara

mantab Juni Tampi yang selama ini hanya bisa aku dengarkan

melalui acara warta berita. Eny Wibowo tampil seperti dalam

bayanganku selama ini. Sayang, penyiar gaek lainnya seperti Edy

Tando dan Istas Pratomo yang nyentrik sudah pensiun.

Aku adalah pendengar Radio Australia pasca periode Ebet

Kadarusman (alm), generasi ayahku. Beberapa penyiar generasi

baru tak kalah ramah dan humble-nya. Sedangkan Dian Islamiati

Page 47: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

35Nico A n d ri a nt o

Fatwa, sangat memahami kebahagianku hari itu yang dengan

telaten memperkenalkan kehadiranku dan menunjukkan berbagai

fasilitas siaran yang ada. Obrolan yang tercipta siang itu, tak terasa

menarik ingatanku saat masih “muda” dulu. Sederet rangkaian

acara aku nikmati dari naik turun suara radio gelombang pendek

tua milik kakekku. Tak rugi rasanya telah susah-payah kupasang

enam meter antena kabel tembaga membentang di atas genting,

atas petunjuk dari brosur yang kuterima bersama stiker dan

kalender yang bergambar para penyiar dan Kota Melbourne.

Namun, hari itu tak kutemui penyiar pujaanku. Ya, Nuim

Khayyat, pembawa acara multitalenta sedang berlayar sampai akhir

tahun ini. Dahulu, dia berhasil menjejalkan berbagai pengetahuan

ke benakku serta melebarkan wawasanku. Pak Cik Nuim, biasa

membawakan dengan kualitas yang “sama” acara Samba “Sabtu

Gembira”, perspektif; tinjauan segi-segi kejadian dunia, lensa olah

raga, ilmu pengetahuan, warta berita, muda-mudi, dan mengenal

Australia. Jalan Masjid, Gang Bengkok di Kota Medan, lagu dan syair

Melayu seakan masih terngiang di telingaku sampai hari ini. Pernah

kutanyakan tentang Gang Bengkok itu ketika sedang tugas kantor ke

Medan, tapi tidak kutemui.

Page 48: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

36

Aku merasa mendapatkan “tiket” untuk ke Radio Australia

melalui beasiswa pemerintah Australia untuk jenjang pendidikan

Master di ANU Canberra. Dalam rekaman wawancara yang secara

spontan dilakukan kemudian, jujur kukatakan bahwa keinginan

mengunjungi kantor Radio Australia di Melbourne adalah motivasi

yang mendorongku mencoba beberapa kali beasiswa ADS sampai

berhasil. Akhirnya bukan hanya beramah-tamah dan melihat-

lihat gedung serta fasilitas radio corong pemerintah Australia itu,

bahkan aku dijadikan nara sumber siaran. Serasa mimpi saja.

Bagaimanapun, Australia adalah sebuah paradoks bagi

Indonesia. Tetangga dekat, namun bisa juga jauh. Hanya berjarak

Laut Arafura, Australia memiliki budaya dan cara berpikir yang

jauh berbeda. Masyarakatnya kebanyakan terdiri dari dan

berorientasi Eropa, meski menjadi multikultur dalam beberapa

dekade terakhir. Hubungan dengan Indonesia juga naik dan turun,

sebagaimana layaknya seorang tetangga. Kisah sejarah yang

pernah kudengar dari Radio Australia mulai dari penolakan buruh

pelabuhan Sydney mengangkut barang untuk kapal Belanda di

awal kemerdekaan dulu, sampai berbagai kerumitan dalam peran

Australia terkait Timor Timur.

Page 49: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

37Nico A n d ri a nt o

Radio Australia adalah jendela bagi alternatif sumber

berita saat Indonesia masih di bawah rezim otoriter waktu itu.

Hal itu pula yang kusampaikan saat secara mendadak dimintai

pendapat oleh pembesar media penyiaran pemerintah Australia

ini, Mike McCluskey. Sekalian kukatakan kepadanya bahwa jam

siarannya seharusnya ditambah, bukannya dikurangi. Sebab

banyak yang menarik manfaat dari siarannya di Indonesia. Bukan

hanya pelajaran Bahasa Inggris yang sangat berguna, tapi juga

wawasan internasional serta cara untuk memahami Australia

secara budaya, social, dan politik sebagai tetangga. Syukur-syukur,

kita bisa mengambil banyak sistem pemerintahan yang baik dari

negeri maju ini. Tak heran di tahun 1997-an banyak pendengar

yang mengirim surat protes, termasuk almarhum ayahku, saat

pemerintah Australia berencana mengurangi jam siaran Seksi

Indonesia.

Meski mungkin di Indonesia sekarang pers telah bebas,

namun dengan gaya khasnya Radio Australia masih dinanti banyak

pendengar setianya. Bagaimanapun, perspektif Australia juga

memiliki nilai tersendiri sebagai pembanding. Akhirnya, Radio

Australia dikombinasikan dengan beasiswa-beasiswa pendidikan

tinggi yang diberikan adalah seperangkat instrumen kebijakan

publik untuk mendekatkan dua negara yang memang banyak

memiliki perbedaan, selain juga persamaan (multikultur).

Dengan fasilitas life streaming saat ini, siaran RASI (Radio

Australia Seksi Indonesia) semakin mudah diakses. Kontennya

juga semakin beragam dan menarik. Kekuatannya ada pada

akses terhadap berbagai pihak terkait sebagai sumber

informasi, kekhasan yang harus terus dijaga, dan menjadi

berbeda dari BBC London, Radio Nederland, atau VoA. Juga,

Page 50: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

38

regenerasi penyiar yang berhasil adalah vital untuk menjaga

loyalitas pendengarnya yang telah berganti generasi.

Kembali ke Pak Cik Nuim Khaiyyat yang aku belum sempat

kesampaian bertemu muka. Hanya meja kerjanya yang dipenuhi

material bahan siaran, berbagai peralatan kantor serta sebuah

Al Quran namun dengan kursi kosong. Aku dengar dari temanku

penyiar favoritku itu sering khotbah jumat dan menjadi sesepuh

masyarakat Indonesia di Melbourne.

Selamat berlayar Pak Cik Nuim. Mungkin di lain waktu

atau lain media aku bisa berjumpa Anda. “Bersyukur dalam

kejayaan, bersabar dalam cobaan”, itulah kata-kata bijak bestari

yang masih kuingat darinya. Toh, melalui life streaming aku

masih bisa mendengarkan suaranya yang bak kicau burung

Kokkabura itu. Diam-diam anakku umur tiga tahun sudah terbiasa

mendendangkan, “Come to me Mr. Mahmud…….”. Wallahu a’lam

bissawab.

qqq

Page 51: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

39Nico A n d ri a nt o

Etos Australia

Sapaan hangat, “hello mate”, sering saya terima saat

membersihkan sebuah residential area di pagi hari. Sedangkan

pada kesempatan lainnya, “Good day, mate”, atau “how are you

going”, dengan senyum mengembang. “Work is work, mate!”

komentar seorang tetangga flat, suatu saat, dengan muka protes

menjawab “cengir malu” saya yang barusan mengaku kerja

sebagai cleaner.

Selain itu, kebanyakan orang Australia yang saya temui

adalah suka menolong. Pernah suatu ketika saya ketinggalan

kunci di dalam rumah, dan diluar dugaan saya, para tetangga

membantu dengan senang hati mengantarkan ke agen rumah

untuk mendapatkan kunci cadangan. Pernah juga seorang ibu

berlari kecil memberikan lukisan anak saya yang terjatuh saat di

jalan. Namun, pernah juga saya ditegur, “that’s not a rubbish bin!”

Page 52: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

40

gara-gara saya buang tisu di

pot bunga childcare anak. ☺Lihatlah perangkonya,

jika kita ingin menilai

sebuah negeri. Gambar-

gambar perangko Australia

yang saya kumpulkan

sembari mengosongkan

rubbish bin sebuah institute

of technology berbicara

tentang kehidupan sehari-

hari dan prestasi-prestasi

masyarakat Australia.

Tentang Queen Victoria Market, atlet berprestasi “pahlawan”

Australia di Olimpiade, line telepon darurat 000, binatang

kesayangan, gedung-gedung menarik, kisah kepahlawanan

tentara Australia di PD II, selain tentu saja sesekali gambar

Ratu Inggris, Putri Diana, atau Pangeran Charles.

Kalau kita berkesempatan melihat ruang pemutaran

film di dalam tiang beton jembatan Sydney Harbour, maka

akan terlihat gambar-gambar para pekerja yang berjuang

mendirikan bangunan icon kebanggaan Bangsa Australia

tersebut. Tentang berapa biayanya, tentang teknologi yang

digunakan, berapa ton besi yang digunakan, kondisi ekonomi

saat itu, berapa pekerja yang dikerahkan, termasuk berapa

yang “gugur” dalam menjalankan tugas tersebut. Bagian yang

ingin ditonjolkan bukan siapa Perdana Menteri saat jembatan

raksasa tersebut didirikan, namun bahwa bangunan raksasa

tersebut adalah hasil kerja kolektif Bangsa Australia.

Page 53: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

41Nico A n d ri a nt o

Juga, di Australia tidak semua yang dihormati adalah tentang

kemenangan. ANZAC day yang diperingati setiap tahun dengan

devile pasukan dan lintasan jet tempur adalah tentang kekalahan

tentara Australia di Galipolli, Turki, pada Perang Dunia pertama.

Dari peristiwa kekalahan tersebut mengalir cerita-cerita herois

dan kesetiakawanan yang membangkitkan kepahlawanan negeri

yang masih “muda” dalam ukuran sejarah ini. Dan semua kisah itu

ada di War Memorial dengan berbagai koleksi memorabilia dan

tema yang dirancang serius menggunakan teknologi terkini. Dari

penjelasan di buku Makro Ekonomi yang saya pelajari, tentara

Page 54: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

42

Australia dikeluarkan dari hitungan aset produksi Negara Australia

alias bukan dianggap sebagai pekerjaan, tetapi dihargai sebagai

bentuk pengabdian kepada negara.

Satu kata yang mungkin bisa menjelaskan hal di atas adalah,

orang Australia itu logis. Untuk memacu pertumbuhan ekonomi,

mereka menciptakan childcare-childcare untuk menampung anak-

anak dari wanita pekerja. Mereka bahkan harus memajumundurkan

satu jam setiap enam bulan karena pergantian posisi Matahari

yang mengubah lamanya siang dan malam. Negeri empat musim

di belahan bumi selatan ini memang bukanlah negeri “tongkat

ditancapkan jadi tanaman”. Mereka harus bekerja keras dan putar

otak untuk menumbuhkan ekonomi setelah tambang emas di

Ballarat atau tambang-tambang lainnya habis.

Kota-kota Australia seperti Melbourne, Sydney, dan Perth

adalah di pinggiran pulau karena di tengah-tengahnya adalah

padang pasir yang luas. Tanahnya yang keras dan sedikit humus tidak

bisa lama menyimpan air. Setelah hujan biasanya akan terbentuk

aliran air dan luapan sungai-sungai atau bahkan banjir bandang.

Karena air sangat langka, mereka menciptakan teknologi untuk

Page 55: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

43Nico A n d ri a nt o

mendapatkannya,

termasuk dengan

m e n c i p t a k a n

danau buatan

di Canberra.

Salah kelola

sedikit di musim

panas maka

kebakaran hutan

menghadang.

Terlalu ceroboh melihat Australia dari hasil jadi sekarang ini,

tetapi merupakan hasil kerja keras dan cerdas selama ratusan

tahun sejak kedatangan Captain Cook. Bertahun-tahun negara

ini, yang banyak memiliki padang rumput, dikenal sebagai

produsen ternak domba, sapi selain juga gandum. Australia juga

tidak kebal dari dampak krisis ekonomi global. Kalau hampir

semua pelayanan publik, sistem perbankan, pendidikan sudah

terintegrasi internet, itu karena ada Minister for Broadband,

Communications and the Digital Economy, Minister Assisting the

Prime Minister on Digital Productivity.

Kreativitas di sini ditumbuhkan sejak usia dini dimulai dari

sistem pendidikan yang sangat mendukung. Acara televisi khusus

anak-anak merangsang mereka untuk kreatif dengan mengenalkan

mereka pada pembuatan sendiri berbagai mainan. Perlombaan

semacam karya ilmiah remaja sampai pada hitungan pemasaran

produk melalui mekanisme pasar, dan bukan hanya berhenti pada

penciptaan inovasi produk baru.

Hal yang agak mengherankan bagi orang luar adalah semua

alat-alat kerja merupakan bentuk mekanisasi dan otomatisasi.

Page 56: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

44

Bukan hanya semacam ATM tiket parkir yang self service, mobil

untuk mengangkut sampah di seluruh kota adalah semacam

robot “transformer” dengan lengan untuk memasukkan

sampah. Juga mobil pemotong rumput, pemotong ranting

pohon, sampai traktor kecil untuk membuat galian tanah

adalah alat mekanis. Bahkan untuk menyapu jalan, orang sini

menggunakan semacam mesin blower tangan untuk menghalau

dan mengumpulkan sampah. Saya pernah mengalami gagap

teknologi saat harus menggunakan self key access, semacam

ATM untuk mendapatkan kunci kamar di guest house ANU.

Kalau kita melihat gedung-gedung tua maupun kontemporer

di Sydney atau Melbourne, maka kita akan merasakan sentuhan

arsitektur yang cerdas sekaligus artistik. Hal yang sama juga

terjadi pada ruang publik yang menjadi bagian wewenang

pemerintah kota. Bukan hanya keterjangkauan, tetapi juga

memperhatikan fungsi dan kebutuhan stakeholder sekaligus

memfasilitasi aturan yang ingin ditegakkan. Tak heran, jalanan

Page 57: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

45Nico A n d ri a nt o

telah dirancang sedemikian rupa dengan sangat detail dan

memudahkan pengguna jalan termasuk orang cacat.

Mungkin hal-hal di atas terjadi karena semua sudah ada

standarnya, termasuk bahwa semua keahlian disertifikasi.

Mengasuh bayi di childcare, plumbing, pekerja bangunan, listrik,

housekeeping, semua harus melalui sertifikasi di berbagai institute

of technology. Hanya program pemasangan insulasi rumah di

era Kevin Rudd sebagai upaya spontan mengatasi dampak krisis

ekonomi global serta penghematan listrik yang gagal dan banyak

terjadi kecelakaan, sering dikritik karena kurang ahlinya para

pekerja pemasang.

Di Canberra ada Institute of Sport yang berhasil mencetak

para olahragawan berprestasi sekelas olimpiade. Tahun ini, the

Socceroo berhasil masuk ke ajang Piala Dunia. Ini bukan hal

yang biasa mengingat di Australia sepak bola bukanlah olahraga

favorit, meski kebanyakan warga memiliki akar budaya Inggris.

Orang Australia yang lebih suka sepakbola gaya Australia, kriket

atau berkuda mampu melampaui prestasi negeri-negeri lain yang

bertahun-tahun dikenal lebih gila bola. Untuk hal ini sepertinya

“etos Australia” bisa dijadikan jawaban memuaskan. Wallohu

a’lam bissawab.

qqq

Page 58: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 59: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

47Nico A n d ri a nt o

Museum-Museum Australia

Meski termasuk “muda” secara sejarah dan budaya, Australia

memiliki banyak sekali museum. Museum imigrasi, museum

binatang, museum maritim, museum film and archieve, museum

film dan audio, museum pencetakan uang, museum pendirian

jembatan Sydney, war memorial, dan museum Kota Canberra

untuk menyebut beberapa diantaranya. Australia seakan terus

menuliskan sejarahnya dengan membangun berbagai museum

tersebut. Kebanyakan museum milik pemerintah Australia adalah

free of charge alias gratis, tapi dengan fasilitas, koleksi, dan

pelayanan yang sangat bagus.

Penataan koleksi dilakukan secara detail dengan perencanaan

yang matang, termasuk dengan memanfaatkan kemajuan

teknologi informasi dan visualisasi tiga dimensi. Audio visual

Page 60: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

48

dirangkai dengan berbagai koleksi untuk memperkuat tema-

tema yang relevan.

Museum di Australia jauh dari kesan angker, lembab, dan

membosankan. Pada berbagai momentum, museum Australia

juga menampilkan berbagai tema-tema tertentu yang menarik

banyak pengunjung termasuk anak-anak sekolah, pensiunan,

dan khalayak umum. Selain untuk mengenal sejarah bangsanya,

datang ke museum juga berarti untuk memperoleh berbagai ilmu

pengetahuan yang berguna.

Museum Nasional Australia

Sesaat setelah masuk Museum Nasional Australia di Canberra,

kita disuguhi tiga segmen film tentang sejarah Australia dalam

studio berputar dengan tata suara dan gambar dari puluhan

televisi layar datar yang excelent. Ketiganya terdiri dari era

Aborigin, era kedatangan Bangsa Eropa sejak Captain Cook,

dan Australia kontemporer yang multikultur. Museum ini ingin

menonjolkan sebuah kebijakan publik terkait multikulturisme

dan pengarusutamaan Aborigin sebagai penghuni asli benua

Page 61: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

49Nico A n d ri a nt o

Australia dengan berbagai hak-hak adat budaya yang melekat.

Bangsa Aborigin telah ada di Benua Australia ribuan tahun di era

Eora. Peninggalannya bisa kita temukan di Uluru, ayers rock dan

situs-situs tradisional lainnya. Suku Aborigin sangat terkait dengan

alam, berpindah-pindah, terpecah dalam berbagai sub-tribal dan

budaya. Tampil dalam kemasan ini tarian bertema alam, musik

aborigin, serta model tempat tinggal. Produk-produk budaya

yang dipamerkan diantaranya adalah boomerang, tombak, bubu

penangkap ikan, kain tenun yang seperti batik dan alat-alat hidup

Aborigin lainnya.

Berbagai artefak, lukisan tradisional, film, multimedia, dan

instalasi menggambarkan bagian ini pula. Aborigin identik pula

dengan berburu, batu, olesan tanah liat di tubuh, dan musiknya

yang khas. Ditampilkan pula dingo, kangaroo, emu, koala, harimau

yang punah, possum, wombat, kakatua dan wallabies. Semuanya

tersaji apik dalam artefak, tayangan audio visual, dan pencahayaan

yang indah.

Dengan museum ini Australia ingin menatap ke depan

sejarahnya dan membangun platform berbangsa dengan mengakui

kesalahannya di masa lampau. Kejujuran akan perlakukan kelam

terhadap Bangsa Aborigin di masa lampau, misalnya tentang

“generasi yang hilang” dan permohonan maaf Bangsa Australia,

menjadi tema-tema pentingnya. Sedangkan perlakuan yang

lebih manusiawi dan beradab ditonjolkan di bagian berikutnya,

termasuk peran Aborigin dalam barisan tentara Australia di Perang

Dunia II serta berbagai sektor kehidupan terkini.

Pada bagian berikutnya ditampilkan era kedatangan Bangsa

Eropa serta pencapaian-pencapaiannya sehingga menjadi negara

maju seperti sekarang ini. Bagian selanjutnya menonjolkan

Page 62: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

50

program multikultur Negara Australia pada beberapa dekade

terakhir. Kebijakan publik sangat kentara mempengaruhi tema

penggelaran koleksi di museum pemerintah pusat Australia ini.

Namun, meski banyak orang Australia mengetahui pernah pada

suatu masa para pelaut Bugis dan Makassar mencari teripang di

pantai Australia Barat, fakta tersebut belum dimasukkan ke dalam

tema museum yang terletak di dekat komplek Australian National

University ini.

Victoria Museum

Museum ini memberi impresi yang sangat kuat akan keinginan

negara bagian Victoria untuk membuat museum berkelas dunia.

Dengan bangunan ultra-modern, dipadu dengan koleksi yang

sangat menarik dan edukatif, menjadikan Victoria Museum tempat

yang layak untuk dikunjungi. Bisa dicapai dengan suttle bus gratis

yang disediakan pemerintah kota, museum ini menjadi salah satu

ikon kota yang digemari anak-anak dan keluarga.

Masuk ke dalam museum ini kita disuguhi berbagai kerangka

dinosaurus yang lumayan lengkap. Ukurannya yang raksasa tentu

saja menarik perhatian para pengunjung. Dinosaurus pemakan

daging, pemakan tumbuhan, dan burung purba ditampilkan di

Page 63: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

51Nico A n d ri a nt o

bagian ini. Kerangka ikan paus raksasa juga melengkapi bagian

ini, dengan visualisasi dan reka ulang kehidupan purba pada

beberapa bagiannya.

Pada bagian selanjutnya, terpapar berbagai koleksi tentang

binatang khas Australia, beberapa diantaranya dalam keadaan

hidup. Berbagai ragam burung, serangga, ikan, invertebrate, dan

mamalia dipajang di museum ini dengan tampilan yang sangat

artistik. Interaktivitas sangat ditonjolkan di beberapa bagiannya

dengan bantuan teknologi, sehingga anak-anak bisa dengan

mudah belajar mengenali ciri-ciri, suara, sifat, dan cara hidup

binatang-binatang tersebut.

Pada bagian lainnya, berbagai binatang dari seluruh

dunia yang telah diawetkan menjadi koleksi yang artistik

sekaligus edukatif. CSIRO, atau LIPI-nya Australia banyak

menyumbangkan koleksinya di museum kota metropolitan ini,

termasuk berbagai mainan dan sarana pendidikan interaktif

berteknologi tinggi. Bukan hanya mengenal binatang, pada

bagian the human body, kita diperkenalkan dengan organ

tubuh kita. Berbagai bagian dalam tubuh kita, beserta berbagai

penjelasan ilmiahnya turut dipamerkan. Pada bagian brain kita

Page 64: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

52

diperkenalkan dengan fungsi-fungsi otak kita dengan berbagai

pengaruh psikis dan emosinya.

Di museum yang terletak di tengah Kota Melborne ini, pada

bagian dalam juga membangun hutan dengan gambaran yang

sesungguhnya. Desainnya yang sangat matang memungkinkan

kita melalui track-nya sambil mempelajari ekosistem hutan

dengan aneka pepohonan, binatang-binatang, burung-burung,

sungai, dan rawa-rawanya. Pembelajaran yang ingin disampaikan

adalah pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem, mencegah

kebakaran hutan, menghargai pentingnya air, dan sebagainya.

Menghadirkan hutan di tengah metropolitan Melbourne, itulah

sensasi yang ditawarkan bagian ini.

Pada bagian terakhir disajikan IMAX, gedung bioskop dengan

layar terbesar ketiga di dunia. Bioskop ini juga bisa menampilkan

film tiga dimensi dan tata suara yang prima. Dengan bantuan

kacamata khusus, kita bisa menikmati berbagai tayangan tentang

alam semesta, peradaban-peradaban kuno, dan tentu alam

lingkungan di sekitar kita.

Museum Kota Canberra

Sebuah brosur memuat tulisan, “Canberra, Our Nation, Your

Capital” menjadi salam persahabatan dari ibukota Australia ini.

Sebagaimana di banyak negara bagian, Australian Capital Territory

(ACT) tak ketinggalan juga memiliki museumnya sendiri. Museum

ini menceritakan tentang sejarah ibukota Australia ini dalam

berbagai bentuk tampilan artefak, dan produk-produk seni.

Dipamerkan berbagai koleksi terkait perkembangan Kota

Canberra mulai awal pendiriannya sampai menjelma menjadi kota

modern saat ini. Pada beberapa bagian dipajang berbagai koleksi

Page 65: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

53Nico A n d ri a nt o

yang merupakan sumbangan warga kota, semisal koleksi mainan

anak-anak, mobil-mobilan dengan berbagai bentuknya, sesuatu

yang mungkin hanya bisa dipahami jika kita menjadi bagian dari

kota ini. Salah satu yang ditampilkan di museum ini adalah sosok

Ned Kelly yang sangat fenomenal di negara benua ini. Penjahat

dengan berbagai sisi menarik kehidupannya ini tergambar dalam

berbagai tema lukisan.

Page 66: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

54

Di museum ini juga dipamerkan kendaraan polisi, penjara

jaman dahulu, sampai polisi sahabat anak-anak. Untuk

memperingati agar tidak terulang polisi korup, pemerintah ACT

memasukkan ke dalam museum tentang polisi yang jahat dan

korup, sebuah kejujuran untuk mengakui kesalahan masa lalu.

Mereka seolah ingin mengatakan bahwa korupsi di kepolisian

adalah bagian masa lalu yang sudah masuk museum. Sebuah kisah

yang masih relevan dengan kondisi negara kita dimana korupsi

seharusnya segera dimasukkan ke museum pula. Sebab korupsilah

yang mencegah kita mewujudkan museum-museum berkelas

dunia seperti yang ada di Australia. Wallahu a’lam bissawab.

qqq

Page 67: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

55Nico A n d ri a nt o

Belajar dari PengelolaanAlam Lingkungan di Australia

Segar dan melegakan paru-paru, begitulah udara yang saya hirup

di Canberra. Meski Matahari terik menyengat, tapi angin terasa

dingin di awal musim panas itu. Beraneka tumbuhan empat musim

menghiasi seantero kota. Beberapa jenis cemara mengeluarkan

aroma segarnya khas. Pengaturan tata ruang kota yang bagus dan

konsisten, larangan membakar sampah dan kepadatan kendaraan

yang rendah turut mendukung lingkungan yang alami tersebut.

Di pagi dan sore hari kita akan disambut koakan suara aneka

burung. Burung-burung di sini memang bebas merdeka. Bebek

(Plumed Whistling Duck) dan angsa hitam (Black Swan) datang

dan pergi dari berbagai kolam dan danau yang ada di Canberra.

Page 68: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

56

Sementara, Kakaktua putih (Sulphur-crested Cockatoo), Kakaktua

merah (Galah), gagak, Australian Magpie, jalak, merpati, maupun

aneka burung parkit yang berwarna-warni juga bebas berkeliaran.

Mereka berkelompok di taman-taman kota, rerumputan pembatas

jalanan, termasuk di halaman flat saya di bilangan Campbell.

Burung-burung itu makan dari berbagai tanaman yang

tersedia di ruang publik, seperti plum yang berbuah di musim

semi serta biji-bijian lainnya. Pada bulan Oktober-November

saat musim beranak, burung Australian Magpie terlihat sangat

protektif terhadap anak-anak mereka yang baru menetas. Mereka

sering paranoid dengan menyerang serta mengejar pengendara

sepeda yang lewat di dekat sarangnya sampai berkilo-kilometer

jauhnya demi “keselamatan” bayi mereka.

Upaya burung Australian Magpie ini tak sia-sia, karena pemerintah

Australia membantu dengan seperangkat paraturan untuk perlindungan

spesies-spesies yang berpindah tempat dengan cara terbang ini.

Sanksi hukuman denda telah menanti bagi mereka yang menembak

burung-burung, khususnya di dalam kota. Saya tidak pernah melihat

pelanggaran atas aturan tersebut, meskipun dari pemberitaan ada juga

orang yang ditangkap karena mencuri-curi kesempatan.

Page 69: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

57Nico A n d ri a nt o

Bukan hanya di Canberra yang “ndeso”, tapi di kota-kota lain

yang pernah saya kunjungi burung-burung sejenis juga bebas

beterbangan. Di kota-kota tepian pantai semacam Melbourne,

Sydney, atau Wollongong, burung-burung laut seperti camar

bahkan masuk ke pusat kota. Di pantai, burung-burung camar

bersama bangau, pelikan dan lainnya menjadi atraksi tersendiri

saat orang-orang memberi mereka makanan. Juga, di Canberra

sudah biasa jika kita menemukan possum di luar jendela kamar,

kelinci liar, atau kangguru berlompatan di jalanan di pagi hari

tertinggal dari kawanannya.

Kalau di dalam kota pemerintah Australia biasanya membangun

botanical garden atau taman-taman kota di setiap suburb, di luar

kota mereka menetapkan dan mengelola natural reserve atau

Page 70: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

58

national park untuk menjaga eksistensi binatang dari desakan

manusia. Salah satunya adalah Tidbinbilla Natural Reserve,

tiga puluh menit dari pusat Canberra, yang mengusung konsep

konservasi lingkungan sekaligus wisata alam. Para pengunjung

bisa melakukan perjalanan dengan kendaraan atau jalan kaki

penjelajahan. Di tempat tersebut pemerintah mengedukasi para

pengunjung akan pentingnya menjaga lingkungan hidup serta

keanekaragaman flora dan fauna.

Di Tidbinbilla Natural Reserve, pengunjung bisa melihat

secara langsung habitat kanguru, koala, burung emu, serta aneka

burung lainnya, reptile, dan serangga di alam terbuka. Selain bisa

berfoto, memegang, dan berinteraksi dengan berbagai binatang di

stan yang disediakan, terdapat pula sanctuary dengan track khusus

sebagai highlight dari natural reserve tersebut. Dengan berjalan

kaki berkelok-kelok di jalur sekitar tiga kilometer, kita sudah bisa

menikmati hutan, gemericik aliran sungai, genangan rawa-rawa,

gemerisik angin menyapu semak-semak dengan berbagai hewan

liarnya serta penjelasan ilmiahnya. Akhirnya, aneka merchandise

dan souvenir juga disediakan di shop yang disediakan di dekat

pintu keluar Tidbinbilla.

Sedangkan siklus alam di kota Canberra, saat spring daun-

daun dan bunga bermekaran, acara seperti festival bunga Flouriade

ramai dikunjungi wisatawan, summer banyak binatang turun bukit

masuk ke pinggiran kota di malam hari mencari makanan, saat

autumn daun-daun berubah warna mengundang para fotografer

mencari obyek artistik, sebelum akhirnya berguguran. Sedangkan

saat winter segalanya membeku, morning frost di rerumputan dan

pepohonan, hewan-hewan bersembunyi, lalu orang-orang pergi

ke Perisher Blue untuk bermain salju.

Page 71: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

59Nico A n d ri a nt o

Meski terdapat daerah tropis di utara, sebagian besar

Australia berada di wilayah sub-tropis dengan gurun pasir di

tengah daratannya, serta memiliki garis pantai yang sangat

panjang. Dinding perbukitan berbatu-batu yang indah di berbagai

negara bagian sering dijadikan obyek wisata untuk dinikmati

melalui helikopter. Di Canberra yang berbukit-bukit dibangun

danau-danau buatan untuk menampung air hujan, mencegah

banjir, serta menjadi sumber air minum warga kota. Teman saya

yang hobi memancing sering mendapatkan ikan besar, jenis ikan

yang diperbolehkan untuk ditangkap, di danau ini. Selain itu,

pemerintah Australia juga sangat serius melakukan penghijauan.

Pohon sejenis cemara ditanam di berbagai lahan berbatu agar

menjadi hutan di masa mendatang tempat hewan-hewan

menemukan habitatnya.

Hewan paling popular dari Australia tentu saja kanguru dan

koala, meskipun lambang negara ini adalah kangguru dan burung

emu. Binatang Australia lainnya yang mendunia adalah ikan seperti

dalam film animasi “Nemo” asal Great Barrier Reef, Queensland.

Sedangkan hiu dan buaya, burung penguins di Philip island, serta

laba-laba black widow telah lama terkenal lewat berbagai film

Page 72: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

60

dokumenter. Aneka macam satwa ini juga muncul di perangko

serta koin dollar Australia.

Selain itu, Australia juga memiliki beberapa kebun binatang

seperti Tarungga Zoo di Sydney, Canberra Zoo, juga museum-

museum sebagai media edukasi. Di Victoria museum Melbourne

dipajang aneka serangga, burung, mamalia yang diawetkan,

beberapa diantaranya berasal dari jaman prasejarah Australia

beserta segala penjelasan ilmiahnya. Di tengah punah dan

munculnya spesies-spesies baru karena perubahan iklim, Australia

seperti tak ingin kehilangan spesies berharga untuk kedua kalinya

seperti sejenis macan Australia yang telah punah beberapa puluh

tahun yang lalu. Para penyayang binatang banyak berperan dalam

upaya konservasi serta menjadi mitra pemerintah dalam upaya

memelihara kekayaan alam yang ada. Mereka mengkampanyekan

perlindungan satwa, mengedukasi masyarakat, membuat

situs-situs di internet, kampanye fotografi, serta melakukan

penggalangan dana. Tak heran, kasus pembantaian Brumbies

(kuda liar) yang dianggap hama menjadi isu nasional yang gaduh

beberapa tahun lalu, yang memaksa pemerintah Australia

menghentikan perburuannya.

Page 73: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

61Nico A n d ri a nt o

Di perguruan-perguruan tinggi Australia seperti Crawford

School di ANU terdapat jurusan Environmental Management and

Development, yang membahas isu-isu seperti lingkungan, climate

change yang dikaitkan isu-isu pembangunan serta kependudukan.

Di Australia terdapat Ministry for Sustainability, Environment,

Water, Population and Communities, selain Ministry for Climate

Change and Energy Efficiency. Australia terkenal paling ketat

dalam mem-protect lingkungannya dari intrusi anasir asing, baik

benda maupun hewan. Tak heran, di bandara atau pelabuhan

pengecekan atas barang-barang bawaan biasanya dilakukan

secara ketat.

Australia dengan segala upaya konservasi alam lingkungannya

sepertinya telah menjalankan hadis nabi riwayat Muslim, “Seorang

Muslim tidak menanam tanaman, hingga memakan dari tanaman

itu manusia, binatang atau burung, kecuali merupakan shadaqah

baginya, hingga datang hari kiamat,” pada tataran praktis. Wallohu

a’lam bissawab.

qqq

Page 74: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 75: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

63Nico A n d ri a nt o

Makanan Indo di Oz

Apa respon orang lapar saat menemukan makanan favorit,

misalnya sambal teri yang pedas atau manis gurih pada jarak

ribuan kilometer dari pembuatnya? Apalagi sambal teri tersebut

sudah terhidang di atas piring dengan nasi hangat yang pulen,

dilengkapi dengan kerupuk udang. Ada kalanya dengan aroma

jengkol kesukaan atau terasi yang sedap atau tahu tempe yang

sangat langka. Jawaban pastinya, siapapun akan melahapnya

dengan senang hati.

Begini, jika keadaannya diubah agar semakin jelas. Anda

berada di kota kecil di Australia, setiap hari makanan yang

tersedia adalah khas Eropa, atau dari sudut dunia lain. Terus

ada toko kecil menjual produk makanan Indonesia dengan

harga yang terjangkau untuk ukuran dollar meski tak murah

untuk ukuran Indonesia. Juga terdapat label halal. Tentu yang

Page 76: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

64

Anda lakukan adalah membelinya dengan gembira. Percaya

nggak, hal terkait makanan ini yang mendorong perdagangan

produk Indonesia di Australia.

Bermula dari kebutuhan alamiah “lapar”, mengalir banyak

produk makanan Indonesia di toko-toko Asia dan supermarket

di Australia ini. Bukan produk televisi, lemari es, atau sepeda

motor made in Indonesia yang saya temui di sini, tetapi sambal

terasi, bumbu gado-gado, kerupuk udang Sidoarjo, sambal pecel

Blitar, abon sapi, serta berbagai bumbu instan. Beberapa produk

Indonesia lainnya di beberapa toko Asia meliputi kecap (soy

souce), bakso, onde-onde, tahu, dan tempe “merah putih”. Untuk

diketahui, produk-produk Thailand, Malaysia, China, India sudah

lama merajai pasar bahan makanan Asia di Australia. Sedangkan

produk Indonesia paling mudah ditemukan di Oz adalah Indomie.

Jumlah masyarakat Indonesia di Australia yang lumayan

banyak menjadi pasar tersendiri bagi produk makanan Indonesia.

Distribusinya diantaranya melalui jaringan komunitas Indonesia,

seperti misalnya K*****a Sembako, sebuah “toko kelontong

kecil” yang menawarkan produk-produk makanan Indonesia.

Page 77: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

65Nico A n d ri a nt o

“Koperasi” milik para “ekspatriat” Indonesia ini tersebar melalui

jaringan facebook dan mempunyai fasilitas antar ke rumah jika

pesan banyak, atau kenal sama pengurusnya. Sedangkan toko

bahan makanan halal/Asia yang lebih besar pernah saya temui

di Lakemba, sebuah suburb di Sydney. Kota-kota besar semacam

Sydney atau Melbourne yang banyak komunitas Indonesia

memang jalur perdagangan bahan makanan asal Indonesia.

Di Australia biaya tenaga kerja mahal, sehingga makan di

restoran juga tidaklah murah biayanya. Makanya kebanyakan

student Indonesia memilih memasak sendiri di flat atau unitnya

masing-masing. Produk bahan makanan Indonesia menjadi favorit

mereka untuk mengobati kangen tanah air sekaligus menghemat

biaya. Orang-orang yang bisa menangkap peluang usaha di bidang

Page 78: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

66

makanan Indonesia ini adalah mereka yang cerdas sekaligus

berjasa ikut memasarkan produk dan budaya Indonesia.

Setiap orang Indonesia yang bepergian ke suatu kota besar di

Australia, maka restoran makanan Indonesia adalah tempat tujuan

favorit mereka. Kata teman, banyak restoran Padang di Sydney

dan Melbourne. Saya sendiri menemukan dua restoran Indonesia

saat berlibur ke Melbourne, yaitu Nelayan: Indonesian cuisine

dan frenchise Es teller 77 di bilangan Swanston Street yang cukup

strategis (sebut merek ikut promosi lho). Menu yang ditawarkan

mulai nasi dan mie goreng, nasi uduk, pecel lele, ayam bakar, bakso,

rendang, kue klepon, donat, teh botol, es campur, dll.

Saya agak heran mengapa hanya sedikit orang Indonesia yang

membuka restoran di Australia, padahal pasarnya ada. Mungkin

karena makanan Indonesia agak rumit cara memasaknya, tidak

seperti Kebab Turky atau Pizza Italia yang telah lama mendunia.

Lalu bagaimana dengan fenomena banyaknya restoran Thailand,

Burma, Malaysia, Vietnam, Jepang, China. Mungkin jawaban

yang lebih pas, orang Indonesia tak terlalu pandai berdagang.

Padahal terbukti, kedua restoran Indonesia tersebut sangat laris

didatangi banyak konsumen. Jadi, pasar bukanlah kendala. Selain

orang-orang Australia umumnya, restoran Indonesia juga punya

pelanggan loyal para orang-orang “Indo” di Oz.

Memang, kalau sudah menyangkut makanan, orang Indonesia

pasti kangen dengan selera asal. Tak peduli apa profesinya, gajinya,

asal daerahnya, makanan Nusantara mempersatukan kami semua.

Saat di jalanan mungkin kita tidak bisa mengenali seseorang dari

tampilannya, apakah Melayu Malaysia, Tionghoa dari Thailand

atau dari Indonesia, tapi saat di dalam restoran Indonesia akan

kelihatan dari mana ia berasal. Dari celotehan mereka, akhirnya

Page 79: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

67Nico A n d ri a nt o

bisa ditebak dari sudut Indonesia mana mereka pernah tinggal.

Hal yang lebih jelas lagi, acara-acara di KBRI yang menghidangkan

masakan Indonesia “pasti” diserbu banyak orang Indonesia seperti

acara tujuh belasan.

Makanan memang bisa menjadi penanda budaya seseorang.

Rasa makanan mak nyuss yang sering dinikmati sejak kanak-

kanak, akan membentuk selera dan mengantarkan orang pada

identifikasi budaya. Ketika banyak orang belum merasakan makan

kalau belum makan nasi, maka makanan lainnya hanyalah serasa

kudapan belaka. Makanan Nusantara, adalah salah satu produk

hybrid bangunan budaya yang bernama Indonesia. Orang boleh

bertolak belakang pandangan politik, memiliki strata sosial yang

berbeda, atau berbeda keyakinan, namun bisa bertemu dalam

kegemaran makanan yang sama.

Namun, budaya makanan masyarakat bisa berubah. Saya

pernah bertemu seorang Inggris sedang menanak nasi di Asrama

mahasiswa Toad Hall. Ketika saya tanya mengapa dia makan nasi,

justru dia merasa aneh dengan pertanyaan saya karena ternyata di

Page 80: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

68

Inggris sudah hal biasa orang bule makan nasi, karena banyak toko

Asia di UK. Australia yang menjadi multikultur juga mengubah

kebiasaan makan warganya. Juga kesimpulan lainnya, kalau selera

nusantara masih kuat maka budaya kita juga masih eksis.

Seharusnya makanan Indonesia bisa mendunia. Sudah

saatnya para frenchisor Indonesia datang ke Australia untuk

menjaring konsumen potensial sekaligus dollar. Jangan silau oleh

kesan “Barat”, Australia. Rekan-rekan restoran Asia sudah pada

datang ke Australia. Buat Cak Man bakso kota, Pak Puspo Wardoyo

Wong Solo, atau lainnya, ditunggu kehadirannya di Australia.

Wallohu a’lam bissawab. qqq

Page 81: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

69Nico A n d ri a nt o

“Duit Ostrali”

Di penghujung sampai pergantian tahun (November-Januari)

kemarin nilai tukar dollar Australia (AUD) terhadap rupiah

(IDR) menguat sangat signifikan. Dari yang biasanya berkisar

Rp8.000,00 per dollar, pada periode tersebut mencapai sekitar

Rp9.000,00 per dollar. Bahkan AUD mencatat sejarah untuk

pertama kalinya melampaui nilai Dollar Amerika Serikat (USD).

Kondisi tersebut tentu saja berkah bagi para pekerja “mahasiswa”

yang mentransfer dollar hasil peras keringat selama di Australia

ke Tanah Air, yang biasanya melalui kanggaru.net milik seorang

Indonesia di Australia.

Otot-otot perekonomian Australia semakin perkasa sejak

meningkatnya permintaan atas produk-produk Australia di pasar

Page 82: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

70

dunia. Negeri seperti China dan India yang haus bahan baku dan

sumber energi untuk geliat industri mereka melakukan impor

besar-besaran atas produk-produk Australia. Lonjakan permintaan

terhadap batu bara, bahan-bahan tambang serta produk pertanian

dan peternakan (life stock) otomatis meningkatkan pula kebutuhan

dunia akan mata uang bergambar ratu Inggris tersebut.

Saya pernah mengunjungi Royal Australian Mint di bilangan

Denison Street, Canberra. Pabrik uang koin Australia ini

menghasilkan enam jenis koin pecahan 5, 10, 20, dan 50 cent, serta

1 dan 2 dollar. Koin pecahan cent berwarna keperakan, sedangkan

koin pecahan dollar berwarna keemasan. Kalau ukuran koin cent

berbanding lurus terhadap nilai nominalnya, sebaliknya koin 2

dollar lebih kecil ukurannya dari koin 1 dollar. Ukuran masing-

masing jenis koin adalah standar, mengingat koin digunakan di

Page 83: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

71Nico A n d ri a nt o

banyak mesin pembayar (ATM) dari urusan parkir, bayar tiket bus,

sampai telepon umum. Sedangkan untuk uang kertas (bank notes)

terdapat pecahan 5, 10, 20, 50 dan 100 dollar yang semuanya

dicetak di pabrik duit di Melbourne.

Di Royal Australian Mint, pengunjung bisa melihat koin

Australia dari tahun ke tahun. Saya jadi tahu bahwa gambar di uang

koin Australia dibalik gambar Ratu Inggris adalah beraneka ragam.

Setiap tahun Australia mengeluarkan edisi koinnya, bergantung

momen dan tema yang sedang dipilih. Untuk jenis koin yang sama,

ada edisi olimpiade, edisi ilmu pengetahuan, edisi kepahlawanan,

edisi flora dan fauna, edisi luar angkasa, dll. Terdapat pula koin

edisi khusus yang diperjualbelikan sebagai cendera mata yang

dibuat dari emas dan perak.

Melalui lorong dinding kaca tembus pandang di lantai

atas, kita bisa melihat proses pembuatan uang koin, mulai dari

desain, pencetakan, pemolesan sampai pendistribusiannya.

Jika kita datang saat jam kerja, kita bisa melihat para pekerja

mengoperasikan alat-alat otomatis yang beberapa diantaranya

seperti lengan robot. Dari tempat tersebut kita juga bisa melihat

Page 84: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

72

tumpukan koin setengah jadi, yang sekilas seperti gudang koin

Paman Gober dalam cerita Donald Bebek. Di pabrik duit ini kita

juga bisa mencoba membuat uang sendiri, dengan memasukkan

koin dua dollar ke dalam mesin khusus, dan kita bisa melihat

prosesnya sampai keluar uang se-dollar serta bungkusnya sebagai

souvenir.

Dari pabrik koin ini didistribusikan cent dan dollar untuk

mengisi kebutuhan bank, mal, pasar, serta dompet orang-orang di

seantero Australia. Dengan duit dollar sebagai alat tukar tersebut

roda perekonomian Australia berputar dalam siklus usaha yang

naik dan turun, tergantung iklim ekonomi dalam negeri serta

global. Perdagangan dengan negara-negara lain di kawasan

maupun di ujung dunia pun berjalan.

Jika dilihat di berbagai mal dan market bisa dikatakan produk-

produk murah China telah merasuk begitu dalam pada struktur

perekonomian Australia. Barang mulai dari mug, t-shirt, sepatu,

tas, ATK, handphone, souvenir, makanan bahkan mungkin bendera

Australia adalah made in China, yang dipasarkan melalui toko-

toko seperti Top Bargain, Hot Dollar atau Price Attack. Banyak

pula produk mainan anak-anak didesain di Australia, tapi dibuat

di daratan China. Di Padys Market di Sydney atau Victoria Market

di Melbourne, produk pakaian dan souvenir khas Australia

dengan label made in China yang gampang dirobek sangat mudah

ditemukan.

Tak pelak, upaya Australia membendung perkembangan ini

dengan melabeli produk-produknya “Australian made” berlambang

kanguru menghadapi tantangan yang sangat berat. Juga, pada boxing

day saat toko melakukan obral besar-besaran beberapa waktu lalu,

produk China yang memang murah saya lihat tidak termasuk yang

Page 85: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

73Nico A n d ri a nt o

dipotong harganya. Efek samping lainnya, kebanyakan barang yang

dijual di garage sale atau Sunday market juga adalah produk-produk

berkualitas rendah dari Negeri Tirai Bambu ini.

Akhirnya, gejolak fluktuasi kurs mata uang antar negara

berpengaruh pada isu-isu perdagangan bebas, daya saing produk

antar negara dan juga perbedaan purchasing power parity.

Pedang uang China begitu tajamnya sampai membuat keteteran

negeri adidaya Amerika Serikat. Sementara China berusaha

mendevaluasi “Renmimbi” atas mata uang dunia untuk menjaga

daya saing produknya agar tetap kuat. Negara seperti Amerika

Serikat berusaha menekan Negeri Tirai Bambu tersebut untuk

menaikkan nilai mata uangnya.

Kondisi yang mengarah pada “perang mata uang” menjadi

pokok bahasan yang menarik di universitas-universitas, termasuk

kampus saya, ANU College of Asia and the Pacific, dimana mata

kuliah seperti China and the World menjadi tren baru. Australia

mengamati dengan seksama geliat China, misalnya dengan

membentuk pusat-pusat kajian yang diantara produknya adalah

jurnal-jurnal ilmiah yang berpengaruh.

Bukan hanya mengundang produk-produk China,

perekonomian Australia yang prospektif juga menyerap banyak

tenaga kerja termasuk diantara para student. Karena membutuhkan

banyak tenaga kerja, khususnya untuk “pekerjaan casual” seperti

Page 86: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

74

cleaner, house keeper, loper koran, kasir toko, pemetik buah atau

jamur yang kebanyakan orang sini kurang tertarik, pemerintah

Australia mengijinkan para mahasiswa bekerja part time 20 jam per

minggu dan full time bagi spouse mereka.

Demi duit Ostrali inilah banyak di antara mahasiswa kita

bekerja. Jadi jangan heran kalau yang membersihkan gedung atau

yang menjadi security atau cashier di mal adalah para kandidat

doktor atau master di berbagai bidang keilmuan. Saya pernah

bertemu seorang mahasiswa S-3 RMIT bekerja sebagai asisten

toko di Victoria Market, Melbourne yang tugasnya membuka

dan menutup toko. Dengan rate salary tinggi yang berbeda antar

negara bagian, mereka berlomba mengumpulkan bugs demi

bugs sebagai tabungan. Dari sinilah istilah “full time work, part

time study” bermula. Kalau setelah pulang ke Tanah Air mereka

bisa membeli rumah, mobil, atau biaya menikah itu bukan karena

korupsi, tetapi dari hasil membanting tulang.

Australia juga masih membutuhkan banyak tenaga kerja

terampil, khususnya di bidang kesehatan. Karena kekurangan

Page 87: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

75Nico A n d ri a nt o

dokter dan perawat, kalau “sakit ringan” perlu beberapa hari

appointment sebelum kita ditangani oleh dokter. Dengan cukup

pelatihan, sertifikasi keilmuan, standarisasi dan bahasa inggris

yang bagus, terbuka peluang bagi TKI kita untuk bekerja di bidang

kesehatan, selain juga perhotelan atau kerja kasar lainnya. Gaji

tinggi dengan perlindungan tenaga kerja yang lumayan bagus,

berpotensi menciptakan para “pahlawan devisa”.

Uang memang bisa membeli banyak hal, tapi bukan segalanya.

Kalau di Indonesia duit gambar Gayus sangat digemari anak-anak,

paralel dengan rupiah yang bisa digunakan untuk membeli suara

pemilih dan bahkan keadilan seperti kasus joki penjara atau

plesiran Gayus ke Bali, sebaliknya di negara maju seperti Australia

pasca krisis banyak mantan eksekutif swasta bergaji tinggi rela

bekerja di lembaga sosial dengan bayaran murah atau bahkan

tidak digaji. Tentu yang begini yang mereka cari adalah kepuasan

non material, bukan duit Ostrali. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 88: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 89: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

77Nico A n d ri a nt o

Melbourne, Sydney atau Canberra terbaik untuk

Kuliah?

Banyak pertimbangan sebelum seseorang memilih suatu kota

sebagai tempat kuliah, mulai dari mutu universitasnya, jurusan

studi yang tersedia, murah mahalnya biaya hidup, mudahnya

mencari akomodasi, kerja part time sampai menarik tidaknya kota

tersebut. Kalau bisa wisata sambil kuliah, eh ….. kuliah sambil

menikmati indahnya negeri yang kita datangi, tidak ada salahnya.

Saya dulu memilih Canberra dengan minim pertimbangan, tapi

Page 90: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

78

alhamdulillah cukup memuaskan. Dengan tidak mengesampingkan

kota-kota lain seperti Adelaide, Perth, Wollongong, atau Brisbane

yang sedang terkena musibah flash flooding, inilah hasil

perenungan saya.

Pertama, Sydney tempat UNSW, Sydney University, UTS,

SCU dan UWS adalah kota Australia yang wajib dikunjungi. Opera

House dan Sydney Harbour Bridge adalah dua icon Australia yang

sudah mempunyai brand name kuat di seluruh dunia. Berfoto di

depannya adalah jaminan orang akan diakui telah berkunjung ke

Australia, setidaknya bagi teman-teman facebook atau tetangga

dekat rumah. Tahun baru di Sydney adalah kejadian kelas dunia

yang menjadi tujuan wisata banyak orang, bahkan kaum selebritis.

Permainan firework yang fenomenal di jembatan Sydney Harbour

menyedot kehadiran jutaan orang dari segala penjuru dunia.

Kita bisa menjangkau seisi kota dengan bus, kereta api, tram,

taksi, perahu, helikopter atau menyewa mobil di bandara. Terdapat

bis merah bertiket untuk menjelajahinya dari tempat-tempat

wisata seperti Sydney Aquarium, Museum Maritim, Museum of

Sydney, The Australian Museum, Sydney Botanical Garden, Sydney

Page 91: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

79Nico A n d ri a nt o

Harbour National Park, Opera House dan Sydney Harbour Bridge,

dan ANZAC Memorial. Agak keluar kota terdapat Taronga Zoo,

Luna Park, dan Bondi beach yang terkenal.

Kota kosmopolitan

Sydney dengan 4,3 juta

penduduk (sensus 2006)

membuat kita tidak kesepian

selayaknya hidup di Indonesia

yang ramai, asal tidak

larut oleh negatif hingar-

bingar kota. Kita mudah

mendapatkan aneka jenis

makanan, termasuk menu

Indonesia di sini. Komunitas

Indonesia juga ramai di

beberapa suburb kota

terbesar Australia ini seperti di Lakemba. Kita juga bisa menikmati

indahnya panorama seisi kota dari ketinggian Sydney Tower dan

skywalk tower. Kalau masih tersisa uang, kita bisa belanja oleh-

oleh di Padys Market untuk yang terkenal menjual aneka souvenir

“murah”.

Sebagai kota pelabuhan tempat bongkar muat barang-barang

import, di Sydney biaya hidup lebih murah, tapi salary kerja part

time pun lebih rendah dibanding kota semacam Canberra. Hal

yang harus diingat, mencari pekerjaan part time di Sydney lebih

sulit, karena harus bersaing dengan orang-orang lokal. Sedangkan

mencari akomodasi termasuk mudah di kota yang Central Station-

nya bisa ditempuh dengan 3 jam naik bis dari Canberra.

Page 92: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

80

Lalu, Melbourne kota tempat Melbourne University, Victoria

University, La Trobe University, RMIT, Swinburne dan Monash

University ini terkenal dengan event internasional pacuan kuda

tahunan, Melbourne Cup, Tenis Australia Open dan F-1 motor GP.

Berjalan-jalan di Melbourne terasa benar-benar di Dunia Barat.

Melbourne adalah perpaduan kota berarsitektur kuno dan modern

seperti bisa dilihat dari gedung tua Flinders Street Station dan

Southern Cross Station yang ekstra modern. Tram dengan jalur-

jalurnya yang membelah sampai ke sudut-sudut kota adalah alat

transportasi khas Melbourne yang masih berfungsi hingga kini.

Dipadu dengan bus, kereta api, taksi, helicopter, perahu, dan

sewa mobil berbayar atau suttle bus wisata dan City Circle tram

route gratis, kita bisa menjelajahi kota untuk melihat Victoria

Museum, Bioskop IMAX, Museum Imigrasi, Recital and Sound

archive, Royal Botanic Gardens Melbourne, Melbourne Zoo,

Melbourne Aquarium, National Sport Museum, Geelong Baech,

Shrine of Remembrance, melihat aneka karnaval dan art exhibition,

menyusuri Yarra river atau kita bisa menikmati pemandangan

seluruh kota dari Eureka Skydeck Tower yang memiliki 88 tingkat.

Agak keluar kota, kita bisa ke Balarat, kota wisata yang

Page 93: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

81Nico A n d ri a nt o

dipertahankan berarsitektur kuno beserta penduduknya yang

berpakaian seperti di abad 19, atau Philiph Island untuk melihat

habitat penguins. Menjelajahi Great Ocean Road dengan tebing

dan hamparan pasir sepanjang puluhan kilometer adalah

pengalaman yang tak terlupakan. Sedangkan untuk oleh-oleh

keluarga kita di tanah air

kita bisa berbelanja di

Queen Victoria Market,

untuk membeli aneka

T-Shirt, boneka semacam

kanguru dan koala,

gantungan kunci, lampu

kristal khas Australia, serta

bumerang.

Komunitas Indonesia

dan Asia termasuk ramai

di kota yang terlihat sangat

multiethnic ini. Kantor

Radio Australia terletak

di sisi selatan kota yang

Page 94: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

82

dibelah oleh Sungai Yarra. Di kota yang bisa dijangkau dengan 8

jam naik bis dari Canberra ini mencari akomodasi relatif mudah,

sedangkan kerja part time dengan membuka tutup toko, cleaner,

menjadi security yang harus bersaing dengan resident lainnya dari

kota berpenduduk sekitar 3,7 juta jiwa ini (sensus 2006) dengan

salary lebih rendah

dibanding Canberra.

Akhirnya, Canberra

kota tempat Australia

National University,

University of Canberra,

Canberra Institute of

Technology dan Australian

Institute of Sport berada

dengan julukan Bush

Capital memiliki even

terkenal seperti festival

bunga “Flouriade”,

multicultural event dan

Balloon Fiesta. Di kota

Page 95: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

83Nico A n d ri a nt o

dengan bunga sakura dan tulip di berbagai sudut, didesain dengan

sangat baik oleh Walter Burley Griffin dengan lingkungan yang

alami serta danau buatan di tengahnya yang sangat nyaman untuk

tempat kuliah.

Kota terdingin di Australia ini adalah tempat Parliament House

dan Perdana Menteri Australia berkantor. Juga berlokasi Museum

Nasional, Perpustakaan Nasional, War Memorial, Royal Australian

Mint, National Film and Sound Archive, Australia National Botanic

Garden, National Gallery, dan Canberra Deep Space yang gratis

dikunjungi. Sedangkan yang berbiaya ada miniatur bangunan

seluruh dunia di Cockingtong Garden, habitat Kanguru, burung

Emu dan Koala di Tidbinbilla Nature Reserve, atau taman

edutaintment Questacon. Kesemuanya bisa kita jangkau dengan

bus Action, taksi atau mobil pribadi. Di musim dingin orang-orang

bahkan dari Sydney dan Wollongong pergi ke Perisher Blue, tiga

jam dari Canberra untuk bermain salju.

Seperti di Melbourne maupun Sydney, Canberra juga memiliki

Telstra tower dari ketinggian 800 meter di atas black mountain

untuk menikmati panorama kota dengan pancaran water jet-nya

di Lake Burley Griffin. Di Canberra agak sulit mencari akomodasi,

tapi mudah mencari kerja part time dengan salary yang boleh

dikata tertinggi di Australia. Meski tidak seramai di Melbourne dan

Sydney, di Canberra yang saat ini berpenduduk sekitar 334 ribu

jiwa (sensus 2006) terdapat komunitas Indonesia yang lumayan

ramai. KBRI juga terletak di kota hasil jalan tengah persaingan

antara Melbourne dan Sydney untuk menjadi ibu kota Australia.

Sepertinya menjadi kebiasaan kita yang mempunyai kota

obyek wisata namun malah jarang menikmatinya. Kalau rekan-

rekan saya di Melbourne atau Sydney “jarang” menjelajahi

Page 96: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

84

kotanya mungkin karena terlalu sibuk belajar, banyak rekan saya

di Canberra malah melakukan konvoi tour ke beberapa kota dan

negara bagian saat liburan. Di antara mereka ada yang berkemah

di beberapa lokasi selama perjalanan yang sangat menantang,

diantaranya sampai ke Sydney, Melbourne, Gong Beach di

Wollongong dan Gold Coast di Brisbane.

Promo wisata di Australia sangat terintegrasi dengan

informasi hotel dan transportasi, dimana kalender wisata tetap

telah dirancang dengan baik yang bisa diakses dari website

wisata seperti visitvictoria.com, sydneytorguide.com.au,

Australianexplorer.com, atau dengan brosur dan buku saku di

banyak bus terminal, airport atau train station. Kalau ingin murah

bisa menginap di flat teman kita di kota tujuan.

Di Canberra tersedia bis Greyhound atau Murrays yang

dengan pemesanan online siap mengantarkan kita ke Sydney

atau Melbourne. Kalau ingin lebih cepat, kita bisa meluncur dari

Canberra airport dengan Tiger arways, Virgin Blue atau Quantas.

Dengan beberapa pertimbangan subyektif, sepertinya Canberra

tetap merupakan pilihan terbaik tempat kuliah, dengan kesadaran

bahwa tujuan kita ke Australia adalah untuk menuntut ilmu, bukan

wisata. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 97: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

85Nico A n d ri a nt o

Merasakan Kuliah di Australia

Sungguh bukan perkara mudah bagi saya untuk memperoleh

beasiswa Australian Development Scholarship. Saat S-1

dulu saya mati-matian mencari IPK di atas 3 agar bisa melamar

beasiswa luar negeri, dan setelah dapat masih harus lima kali apply

sebelum akhirnya dipanggil. Saat wawancara saya ungkapkan

alasan kenapa saya layak dapat chance untuk merasakan bangku

kuliah di Australia karena ilmu yang saya cari terkait erat dengan

pekerjaan saya di Indonesia, serta tentu saja dengan menceritakan

perjuangan panjang saya. ☺

Mungkin yang menjadi salah satu pertimbangan yang

memberatkan keputusan panitia seleksi meloloskan adalah saya

Page 98: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

86

pernah menulis buku yang telah dikoleksi oleh Perpustakaan

Nasional Australia (NLA). Buku berjudul Good e-Government

tersebut pada akhirnya bisa saya temukan saat berada di Canberra

tempat NLA. Hal lain yang menentukan, menurut saya, adalah doa

orang tua dan banyak lainnya yang ingin saya bisa mewujudkan

mimpi saya waktu kecil untuk bisa mengunjungi Australia.

Jika Andrea Hirata dalam sekuel Laskar Pelangi mempunyai

Bu Muslimah, maka salah satu inspirator yang mendorong saya

terus berjuang agar bisa kuliah di luar negeri adalah dosen S-1

yang tak keberatan membuatkan surat referensi bagi saya. Beliau

Doktor lulusan Wollongong University Australia dengan tesis dan

desertasi tentang Akuntansi Syariah. Kuliah di negeri “Barat” tapi

tesisnya tentang Akuntansi Syariah? Itulah yang terjadi. Saat Bank

Syariah di negara kita belum berkembang seperti sekarang, Doktor

Iwan Triyuwono telah mempelajari dan meletakkan epistemology

pemikiran tentang Akuntansi yang digali dari khasanah Islam

sebagai wacana alternatif saat itu.

Hal yang saya rasa menarik dari studi di luar negeri adalah

sistem yang sangat mendukung dan lingkungan akademiknya yang

Page 99: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

87Nico A n d ri a nt o

memungkinkan kita berkembang secara intelektual. Saya beruntung

mendapatkan bangku kuliah di ANU, yang menurut Times Educational

Supplement merupakan universitas peringkat 16 besar dunia (2009)

dan nomor satu di Australia serta bumi bagian selatan yang sekarang

dipimpin mantan Menlu, Gareth Evans. Dosen saya adalah orang-

orang yang ahli dan terkenal di bidangnya, yang selama ini saya kenal

melalui buku-buku karya mereka.

Lebih dari itu, universitas elit anggota “group of eight” di

Australia ini telah mempertemukan saya dengan orang-orang dengan

talenta dan bakat akademis yang tinggi dari seluruh dunia untuk

saling bertukar pengalaman. Di sini juga terdapat banyak pusat kajian

yang menghasilkan jurnal-jurnal ilmiah berpengaruh sebagai rujukan

para pengambil kebijakan di seluruh dunia. Satu diantaranya adalah

jurnal East Asia Forum, sebuah jurnal yang menyoroti dinamika

sosial, ekonomi, dan politik negara-negara kawasan Asia Timur yang

melesat saat ini. Berbeda dengan dunia kerja, di dunia ilmiah kita bisa

mengembangkan insting akademis kita.

Mungkin yang membuat pendidikan di Dunia Barat maju

adalah kebebasan akademik serta tradisi ilmiahnya yang hidup.

Page 100: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

88

Ketika banyak universitas melarang akses terhadap informasi sensitif

Wikileaks, ANU (almamater Julian Assange) termasuk universitas

yang membolehkannya. Beberapa kali saya juga berkesempatan

mengikuti event orasi ilmiah yang menghadirkan tokoh-tokoh besar

dunia di berbagai bidang, seperti Jozeph Stiglitz pemenang nobel

ekonomi atau Kevin Rudd, Perdana Menteri Australia, ahli masalah

China atau Anwar Ibrahim untuk isu Malaysia terkini. Di Indonesia

Study Group, beberapa kali saya menghadiri diskusi dengan para

pelaku dinamika penentu kebijakan, seperti Jusuf Kalla tentang

pengalamannya sebagai wapres serta Chatib Basri, alumni Crawford

School ANU yang membahas kasus Bank Century dari kronologis

beserta segala dampak politisnya.

Kelebihan lainnya dari universitas di Australia adalah

perpustakaan sebagai jantung pendidikan. Koleksi buku, jurnal,

dan aneka terbitan, sebagai urat nadi bagi tersalurnya ilmu

pengetahuan, di perpustakaan sini sangatlah lengkap. Banyak buku

maupun terbitan tentang Indonesia dalam berbagai bahasa yang

bahkan di Indonesia pun kita kesulitan mendapatkannya. Juga, jika

Page 101: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

89Nico A n d ri a nt o

di perpustakaan sini tidak tersedia, kita masih bisa meminjam dari

perpustakaan di universitas lain yang akan dikirimkan melalui pos.

Kita juga bisa menyarankan perpustakaan untuk membeli buku

tertentu, dengan batas peminjaman selama enam bulan, kecuali

jika sedang di-call oleh peminjam lainnya.

Kita bisa mencari daftar koleksi buku atau jurnal-jurnal

di perpustakaan dengan cara search di website kampus.

Perpustakaan juga berlangganan aneka jurnal elektronik

internasional yang bebas kita akses. Di Australia seluruh informasi

terkait perkuliahan telah terkomputerisasi secara integral,

seperti urusan rencana studi, jadwal kuliah, administrasi, nilai

ujian, email akademik, silabus, undangan even-even ilmiah,

bantuan akademik, biaya, perpustakaan, serta akun print dan

foto copy kita. Kita juga bisa mendengarkan ulang rekaman

kuliah, karena seluruh perkuliahan di kelas kita didigitalkan yang

didukung oleh pengaturan tata suara, pencahayaan, dan udara

yang excelent. Bahkan di beberapa kampus kita bisa belajar

secara online tanpa harus hadir di kelas.

Page 102: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

90

Kita bisa memilih mata kuliah yang sesuai dengan spesialisasi

dan kebutuhan kita. Kita juga dimungkinkan memilih beberapa mata

kuliah lintas jurusan. Sistem Commonwealth Register of Institutions

and Courses for Overseas Students (CRICOS) memungkinkan kita

melakukan pemilihan mata kuliah yang ditawarkan seluruh jurusan

dan universitas di Australia, beserta deskripsi, tujuan pengajaran,

serta penilaiannya. Sistem penilaian di universitas Australia sangatlah

transparan, dengan kriteria yang telah diberitahukan sejak awal

di silabus, misalnya berapa persen nilai essay, berapa persen nilai

presentasi, atau berapa ribu kata harus kita tulis.

Plagiarisme sangat diharamkan di dunia pendidikan Australia.

Segala quotation, citation dan pengambilan ide orang lain harus

melalui referencing yang caranya telah diatur termasuk styleguide-

nya. Pelanggaran atas plagiarism ini mendapatkan sanksi yang

berat, sampai diberhentikan dari universitas dan dipulangkan ke

negara asal. Di sini berlaku adagium, “lebih baik dapat nilai jelek

daripada mencuri hasil karya orang lain”. Untuk menyaringnya,

tulisan yang kita buat harus lolos melalui turnitin untuk mengecek

orisinilitasnya.

Bagi yang ingin berhasil, kita bisa memanfaatkan academic

skill adviser yang akan membantu kita dari urusan ide, ekspektasi

Page 103: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

91Nico A n d ri a nt o

dosen, sampai soal bahasa. Selain itu para penasihat akademik,

manager program, dan tenaga administrasi sangat membantu

kita menjalani perkuliahan yang mengikuti musim, yaitu summer,

winter, spring, dan autumn session. Untuk yang telah lulus

biasanya terdapat jaringan alumni yang siap membantu, salah

satunya adalah Crawford Connection.

Para mahasiswa Indonesia di Australia juga memiliki wadah

bernama Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Australia

(PPIA). Banyak kegiatan yang dilaksanakan, diantaranya adalah

penjemputan, orientasi, dan mencarikan akomodasi bagi

mahasiswa baru, pelepasan mahasiswa yang lulus, penulisan

buku contribution matter berisi ide-ide cemerlang para anggota,

pembuatan film pendek inspiratif tentang mahasiswa Indonesia

di Australia yang diunggah di youtube oleh PPIA-Victoria, dan

juga membantu para mahasiswa kita yang menjadi korban banjir

bandang di Queensland saat ini.

Universitas Australia banyak memberikan pengalaman

berharga bagi orang-orang yang menyelami lingkungan

akademiknya, serta memunguti mutiara-mutiara ilmu yang

terserak. Tentu banyak orang yang juga menginginkannya dan

masih berjuang seperti saya dulu. Serasa mimpi, beberapa waktu

lalu saya bertemu dengan Pak Iwan Triyuwono di Canberra, kota

tempat saya sedang menempuh studi di Crawford School of

Economic and Government ANU, karena beliau adalah salah satu

inspirator bagi saya. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 104: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 105: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

93Nico A n d ri a nt o

Belajar dari Kosmopolitanisme di ANU

Harus jujur saya akui, saya merasa beruntung bisa merasakan

kosmopolitanisme Australian National University (ANU),

sebuah universitas dengan mahasiswa dari berbagai etnik bangsa

di dunia. Bukan karena Indonesia bukan negara multi-ethnic,

tetapi keragaman di Australia lebih kaya.

Saya tidak akan pernah melupakan saat pertama di Crawford

School of Economic and Government berjumpa teman-teman dari

berbagai negara, para mahasiswa berbakat dari berbagai sub-

Page 106: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

94

kultur Asia-Tengah, Selatan, Tenggara, Timur, Afrika, Pasifik, Eropa,

serta Australia.

Keragaman ini tergambar jelas dalam sebuah acara

multicultural event di kampus kami, di mana setiap mahasiswa

mengenakan pakaian nasionalnya masing-masing. Untuk pertama

kalinya kami mengetahui betapa eksotiknya pakaian tradisional

yang membalut tubuh dengan wajah tersenyum seorang kawan

kami dari Bhutan. Negeri kecil yang aman damai di kaki gunung

Himalaya ini ternyata merupakan satu-satunya negara di dunia

yang menerapkan Gross National Happiness untuk mengukur

kesejahteraan rakyatnya.

Keadaan yang agak kontras tergambar dari wajah rekan kami

dari Afghanistan yang terkesan murung dan loyo saat pertama

kami jumpai di kelas Policy of Government Program. Baju yang

mereka kenakan pada acara budaya itupun model barat, bukan

baju nasional kebanggaan mereka. Tampaknya, pengaruh perang

yang berkepanjangan di negara asal turut merembes ke dalam

alam pikiran bawah sadar mereka. Syukurlah, kini mereka sudah

bisa tersenyum dan satu diantaranya bahkan dikenal sebagai

mahasiswa yang cukup cerdas dan aktif dalam diskusi-diskusi di

kelas kami.

Sementara itu, teman-teman Pakistan kami rata-rata lebih

santai dan cuek dengan penampilan mereka. Saya menangkap

kesan mahasiswa dari negara tetangga Afganistan ini, senang

dengan keberadaan mereka di Negeri Kanguru untuk melepaskan

kepenatan permasalahan di negeri asal mereka. Mereka sangat

percaya diri mengungkapkan ide-ide dan tidak terkendala bahasa.

Keadaan yang tak jauh berbeda juga tergambar dari sobat-sobat

India kami yang sangat fasih berbahasa Inggris, meski tak bisa

Page 107: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

95Nico A n d ri a nt o

mengelakkan logat khas mereka. Hanya pakaian tradisional para

wanita mereka yang memberi penanda identitas mereka sebagai

kaum dari anak benua India.

Keadaan di atas sedikit berbeda dengan penampilan kawan-

kawan kami dari China. Pakaian dan penampilan keseharian

mereka memberi impresi akan negeri mereka yang fast-developing

dan kaya baru. Kemampuan akademis mereka juga di atas rata-

rata, tapi dengan daya spontanitas dan kritisisme intelektual

yang agak lemah. Mungkin kenyataan itu bisa menggambarkan

sistem pemerintahan mereka yang masih komunis tapi dengan

penerapan ekonomi pasar sebagai “kucing pilihan yang bisa

menangkap tikus”.

Dengan berat hati dan subyektif, saya harus mengelompokkan

kolega-kolega kami dari Filiphina, Thailand, Cambodia, Vietnam,

Malaysia, Uganda, Usbekistan dalam satu grup strata akademis,

rata-rata. Keadaan yang tak jauh berbeda juga melanda sahabat-

sahabat dari kawasan Pasifik kami; Vanuatu, Marshal Island, dan

Fiji, dengan beberapa pengecualian dari sedikit di antara mereka.

Page 108: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

96

Kejutan, terus terang datang dari kawan-kawan Srilanka dan

Bangladesh kami. Di tengah pusara konflik berkepanjangan serta

kemiskinan yang melanda, ternyata muncul “mutiara-mutiara

hitam” yang sangat berharga. Meski terkesan kurang kritis di dalam

diskusi, pencapaian akademis mereka rata-rata tinggi. Beberapa

nilai ujian tulis maupun short paper mereka bahkan mencapai

high distinction, sebuah pencapaian akademis yang didambakan

oleh para mahasiswa di universitas dengan tingkat penilaian yang

sangat ketat dan merupakan salah satu terbaik di Australia ini.

Justru yang membuat saya heran adalah kondisi friends kami

dari negara semacam Australia, Hungaria, dan Inggris. Mereka tidak

begitu menonjol di ruang-ruang diskusi kelas kami. Mungkin hal ini

terjadi karena keberadaan mereka yang minoritas, sehingga kurang

bisa berkembang. Hal yang melatarbelakangi keheranan saya

adalah bukankah bahasa, budaya, pola pikir tidak menjadi kendala

di tengah banjir informasi di jaman globalisasi sekarang ini.

Lalu bagaimana dengan kondisi para mahasiswa dari Tanah

Air? Jujur saya katakan kondisi mereka secara akademis tidak

perlu dikhawatirkan. Prestasi mereka patut dibanggakan di

banyak individu dan masih masuk rata-rata passing grade untuk

selebihnya, termasuk saya. Hal yang patut dicatat, kami lumayan

mendominasi dalam berbagai topik perdebatan-perdebatan di

dalam kelas dengan kitisisme yang boleh dikatakan di atas rata-

rata. Dan kami yang mengenakan pakaian batik dalam acara

kultural tersebut, cukup menggambarkan keunikan serta unity in

diversity Bangsa Indonesia.

Perjumpaan antar budaya kami di Australia telah membuka

banyak wawasan baru. Saya berjumpa dengan kisah polisi

korup di museum Kota Canberra. Saya paham tentang kejujuran

Page 109: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

97Nico A n d ri a nt o

sejarah kelamnya nasib Kaum Aborigin dari perkuliahan di ANU,

di mana pemerintah Australia telah resmi meminta maaf dan

Ministry of Multicultural and Indigeneous People dalam struktur

pemerintahan mengelola keragaman yang ada. Perjumpaan sosial

dan budaya di ANU seperti Kebab Turki dari Yarralumla kesukaan

saya yang merepresentasikan eksotisme Dunia Barat dan Timur.

Bisa dikata ANU bukan hanya melting pot budaya tetapi

juga pemikiran. Saya jadi tahu ternyata negara dengan tingkat

indeks kesehatan tertinggi di dunia adalah Kuba, bukan Amerika

Serikat. Negara-negara di Skandinavia sejak lama menerapkan

pajak tinggi untuk membiayai sistem jaminan sosial mereka.

Jepang dengan MITI-nya adalah negara yang memperkenalkan

sistem pembangunan terarah berstrategi dengan memanfaatkan

segala keunggulan SDM yang ada untuk membangun kembali

kehancurannya pasca kekalahan dalam Perang Dunia II.

Dalam bahasan perkuliahan yang jujur, demokrasi liberal atau

bahkan kemerdekaan teritori dan administratif sebuah bangsa

sekalipun tidak akan serta-merta menghadirkan kesejahteraan jika

tidak jelas arahnya, serta dikelola dengan baik, dan sebagainya.

Namun tak jarang, pembahasan perkuliahan merembet pada

tema-tema yang menyentuh penanda identitas masing-masing

mahasiswa. Bahasan tentang kompatibilitas agama dengan

developmentalism, neo-imperialisme negara industri baru yang

haus bahan baku dan energi, atau kemiskinan negeri-negeri

tertentu misalnya, tak jarang mengundang “protes” spontan dan

rasa nasionalisme dari beberapa mahasiswa. Sedangkan kami

dari Indonesia bisa berbangga dengan kenyataan sebagai negara

muslim demokrasi terbesar, meski harus tersenyum kecut dengan

stigma sebagai pemilik negara “terkorup” di dunia.

Page 110: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

98

Akhirnya, para mahasiswa kita bisa menilai dengan jujur

berbagai keadaan di banyak negara ketika berjarak dan dalam

lingkungan akademis yang bebas. Mungkin, kondisi semacam

ini yang dirasakan oleh para founding fathers kita saat mereka

terpikir akan bangsanya ketika mereka menuntut ilmu di negeri

manca. Meski terkesan riuh rendah, tapi ide-ide mereka sangat

berharga ketika dilandasi oleh semangat cinta tanah air. Hal yang

mungkin perlu dilakukan oleh pemerintah kita adalah mengirim

lebih banyak mahasiswa, mencegah brain drain dengan memberi

tempat, fasilitas serta dana yang cukup untuk mewujudkan ide-ide

cemerlang mereka. Dengan demikian keadaan semacam Restorasi

Meiji akan terjadi di Indonesia. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 111: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

99Nico A n d ri a nt o

Memimpin denganKerendahan Hati

Saat menghadiri pidato ilmiah di ANU, saya beruntung

berkesempatan berjabat tangan dan berbincang singkat

dengan sang pembicara tunggal, Kevin Rudd. Di luar dugaan

saya, Perdana Menteri Australia ini begitu mudah didekati,

ramah, dan jauh dari kesan protokoler seorang kepala

pemerintahan dari negara kaya berpenduduk 22 juta orang.

Meski tetap saja tergambar ketegangan di raut wajah dosen

pengantar kami, pertemuan pemimpin Australia dengan para

mahasiswa dari Indonesia berlangsung penuh bersahabat

dan benar-benar easy going.

Page 112: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

100

Ini sungguh, buktinya dia menyapa kami dengan kata

“selamat malam”, dan lalu menyebut “Surabaya?” ketika

saya mengatakan berasal dari Jawa Timur. Bukan semata

karena pengetahuannya tentang Asia yang sangat mumpuni,

sebagaimana pidato ilmiahnya tentang China malam itu

cukup presisi dan ditaburi berbagai ungkapan dalam bahasa

mandarin yang fasih. Di berbagai kesempatan pemimpin

Partai Buruh Australia ini memang dikenal cukup friendly.

Bahkan saat menangkis serangan-serangan politik

pemimpin oposisi Tony Abbott dan kawan-kawannya,

Kevin Rudd cukup dingin dan jauh dari emosional. Pada

kasus kegagalan program pemasangan insulasi rumah yang

menjadi amunisi penuh daya ledak kaum oposisi, Kevin Rudd

pasang badan membela menterinya dengan pernyataan,

“don’t blame my minister, please blame me”.

Sebagai mahasiswa Master of Public Policy, saya

beruntung berkesempatan menyaksikan langsung debat

Page 113: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

101Nico A n d ri a nt o

terbuka di Parliament House Australia beberapa waktu lalu

yang berjalan panas, diwarnai lontaran-lontaran cemoohan

serta gerutuan khas kaum oposisi pada setiap pemaparan

oleh menteri-menteri pemerintah. Berhadap-hadapan di

depan ketua parlemen, hanya dipisahkan sebuah meja

dengan buku-buku produk perundangan dan tiga orang ahli

hukum Mahkamah Agung Australia, perdebatan berlangsung

sangat dinamis. Harus dipahami, di Australia peran oposisi

diakui secara resmi oleh undang-undang dan diberi tempat

terhormat di Parlemen.

Saya jadi mahfum, di negeri maju semacam Australia

peran seseorang sebagai pemimpin pemerintahan atau

politisi hanyalah sebuah profesi belaka sebagaimana seorang

akuntan atau cleaner. Rasionalitas sebagai perwakilan rakyat

membuat budaya politik dan pemerintahan berlangsung

wajar dan jauh dari elitisme, apalagi mitos-mitos feodalisme.

Pemimpin dan rakyatnya ibarat kawan yang akrab. Dalam

posisi yang berbeda, pemimpin Partai Liberal, Tony Abbot

dinamai oleh pendukungnya sebagai iron man karena sering

muncul di televisi dengan peran “penyeterika” baju saat

mengunjungi para pekerja garmen.

Apakah kedekatan seorang pemimpin dan rakyatnya

hanya monopoli di negara demokrasi liberal? Sepertinya

tidak. Buktinya dari sejarah kita mengenal almarhumah Sri

Sultan Hamengkubowono IX yang di jalan rela mengangkatkan

barang dan mengantarkan mbok-mbok bakul dengan mobil

yang beliau kemudikan sendiri. Si mbok baru terbengong-

bengong hampir pingsan ketika kemudian mengetahui yang

mengantarkannya ke pasar tadi adalah “Sinuwun” yang

Page 114: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

102

sangat dihormatinya. Jadi, tidak ada hubungan linier antara

feodalisme dengan “jarak” antara rakyat dan pemimpin.

Bukti lainnya, di jaman kekhalifahan Umar bin Khattab

(634-644 M), sang amirul mukminin rela memikul sendiri

sekarung gandum untuk rakyatnya yang sedang kelaparan. Hal

tersebut dilakukannya setelah mendengar dengan telinganya

sendiri seorang janda mencela pemimpinnya, yaitu dirinya,

yang membiarkannya kelaparan karena tidak mempunyai

bahan makanan. Kedekatan seorang pemimpin dengan rakyat

ini sangatlah penting untuk mengetahui aspirasi dan kebutuhan

nyata rakyat, karena filosofinya pemimpin adalah orang yang

melayani umat/rakyat yang dipimpinnya.

Selain itu, Khalifah Umar bin Khattab juga melakukan

”penyamaran” mengunjungi berbagai wilayah secara diam-

diam guna mendengar langsung keluhan rakyat terhadap

pemerintah (tugas Muhtasib). Khalifah kemudian membentuk

Qadi al Quadat (Ketua Hakim Agung) dengan tugas khusus

Page 115: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

103Nico A n d ri a nt o

melindungi warga masyarakat dari kesewenangan dan

penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat pemerintah (Gilling:

1998), yang menurut Dean M Gottehrer (2000) mantan

Presiden Asosiasi Ombudsman Amerika Serikat menjadi cikal

bakal dan akar ombudsman modern.

Lalu bagaimana dengan keadaan negara kita saat ini?

Demokrasi prosedural yang sedang kita jalani mensyaratkan

pencitraan yang baik seorang pemimpin di mata rakyatnya.

Oleh karena itu, tak heran di masa-masa pemilu banyak calon

pemimpin yang mengunjungi pasar tradisional sebagai sebuah

seremonial merebut hati dan pikiran rakyat. Tak ada salahnya

seremoni semacam ini, tapi yang jauh lebih penting lagi adalah

kebijakan sang pemimpin yang memihak rakyat, dan bukan

hanya menjadi kepanjangan tangan kepentingan pemilik modal

atau bahkan kekuatan asing ketika sudah terpilih.

Sepertinya kita masih jauh dari demokrasi substantif,

terbukti dari masih banyaknya korupsi dan penyalahgunaan

kewenangan oleh pengemban amanah rakyat. Pemimpin kita

masih cenderung feodal dan minta dilayani oleh rakyatnya,

bak raja-raja kecil. Pemandangan yang sudah pasti kita temui

hari-hari ini adalah kemacetan lalu-lintas saat seorang pejabat

berkunjung ke suatu tempat dengan protokoler bak seorang

presiden sebuah negara adikuasa. Padahal yang kita dambakan

adalah pemimpin sebenarnya yang bisa mendengarkan aspirasi

dan mengetahui keluhan rakyatnya, serta rela mendengarkan

suara-suara yang lemah itu dengan kerendahan hati. Wallohu

a’lam bissawab.

qqq

Page 116: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 117: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

105Nico A n d ri a nt o

Festival Indonesiadi Canberra, Australia

Oh, apakah Indonesia itu? Orang tentu saja boleh

mendefinisikannya secara akademis, hukum tatanegara, atau

penjelasan formal lainnya. Namun Indonesia yang saya rasakan di

Festival Indonesia, berarti lagu-lagu Dewa 19, Padi, Afghan, Andra

& the Backbone serta Chrisye. Ya, lirik mendayu-dayu mereka yang

tipikal lagu Melayu seperti Kangen, Sempurna, Mahadewi, Separuh

Nafas, Sobat, Lilin-lilin Kecil adalah Indonesia. Lagu-lagu itu bukan

saja dimainkan, tetapi juga begitu dinikmati oleh orang-orang yang

mengidentikkan dirinya sebagai orang Indonesia. Didengarkan di

Canberra, hanya orang “Indonesia” yang bisa menikmati sepenuhnya.

Page 118: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

106

Di antara mereka ada yang berkulit sawo matang, hitam, putih,

kuning, bule, bermata bulat, sipit, hitam, cokelat, biru, berambut lurus,

ikal, keriting, berkebaya, mengenakan batik, berjilbab, mengenakan

T-Shirt gaul, atau berjas. Mereka larut dalam aneka tarian tradisional

dan nyanyian sambil menikmati sate, nasi bakar, siomay, martabak,

bakso, dan aneka kue selera nusantara lainnya. Mereka bisa saling

berbagi cerita tentang daerah asalnya, keluarganya, saling menyapa,

cengengesan dan tersenyum bahkan untuk sebuah “kesalahan”. Jelas

mereka bukan tipikal orang barat yang cenderung individualistis,

dingin, dan serius pada orang yang belum dikenal dekat.

Indonesia berarti keragaman budaya, bahasa, kebiasaan,

kepercayaan, dan adat-istiadat yang kaya, keramah-tamahan,

dan saling menyapa. Indonesia juga berarti eksotisme tempat-

tempat yang indah, ribuan pulau yang memanjang di sekitar

Khatulistiwa, awan bergelayutan di punggung gunung, hutan

hujan tropis, sungai-sungai, sawah berteras, Orangutan, Komodo

serta bunga Raflesia, bangunan-bangunan bersejarah, istana raja-

raja, benteng, candi, masjid-masjid, pura, wihara, dan gereja.

Gambaran eksotis itu seperti mewujud pada motif-motif batik,

seni ukir, anyaman, lukisan, wayang, keris, dan produk kerajinan

lainnya.

Page 119: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

107Nico A n d ri a nt o

Semua bayangan itu terhidang di acara tahunan yang berhasil

mendatangkan orang-orang Indonesia, selain juga dari berbagai

bangsa. Musim semi awal Oktober sungguh nyaman untuk sebuah

pesta rakyat. Karena jarak, mereka datang menggunakan mobil

yang memenuhi pelataran KBRI Canberra, bersama keluarga,

anak-anak, blasteran, tua, muda, yang berstatus permanent

resident, serta tentu saja para mahasiswa. Mereka larut dalam

joget, senandung, atau sekadar ketukan ritmis kaki dan tangan

saat aneka hiburan tersaji. Salah satu alasannya juga karena Pak

Dubes ikut pula menyumbangkan suara emasnya melalui dua buah

lagu. Lambang Garuda Pancasila di atas panggung menjadi simbol

betapa perbedaan-perbedaan itu justru membuat kita kaya.

Rintik hujan yang sempat menyapa pun tak mampu menyurutkan

semangat para penonton.

Mereka sejenak melupakan permasalahan bangsanya dan diri

mereka untuk sebuah pesta. Lenggak-lenggok tarian Jawa bertema

burung, lincah luwes tarian Jaipong, atau penuh tenaganya tarian Papua

seperti tahun lalu. Ibu-ibu tampil bersama pula dengan beberapa lagu

dan juga aksi narsis mereka. Dengan melupakan segala realita di Tanah

Air tentang konflik politik dan sosial antar komunitas, aneka korupsi

Page 120: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

108

kelas kakap, tidak diurusnya kesejahteraan sosial secara memadai,

penjarahan bahan-bahan tambang oleh asing, maka Indonesia masih

ada. Kalau Indonesia adalah konsep produk hybrid dari bekas koloni

Belanda pasca Perang Dunia II dalam bentuk ragam produk-produk

budaya maka saya konfirmasikan ia masih ada di Canberra.

Banyak pula di antara mereka yang tak beranjak karena

menanti aneka undian berhadiah alat-alat elektronik dan tiket ke

Indonesia yang diberikan oleh maskapai penerbangan nasional kita

dan beberapa sponsor lainnya. Berbagai stan makanan juga masih

menggelar aneka menu nusantara beberapa dengan diskon harga.

Sepertinya lebih banyak yang berupaya mengabadikan momen

itu dengan kamera foto atau video daripada yang hanya ingin

menontonnya. Anak-anak pun antusias dengan duduk bersila di

bawah terik matahari, dalam wajah yang dilukisi dari aneka motif

fauna sampai hantu drakula. Banyak pula yang berwajah ceria

tampil di panggung dengan masing-masing memegang bendera

Sang Saka.

Pesta itu terus berlanjut, seakan tak rela untuk dihentikan

karena rasa keindonesiaan yang terus menjalar. Lagu demi lagu,

sampai serak suara para penyanyi yang memang membentuk grup

Page 121: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

109Nico A n d ri a nt o

band dadakan itu untuk sebuah sumbangsih kepada Ibu Pertiwi,

merayakan keindonesiaan mereka. Sampai beberapa Polisi

Federal Australia menampakkan diri untuk melihat-lihat, mungkin

akibat protes dari penghuni kedutaan besar sebelah yang merasa

terganggu oleh suara berisik acara yang dijadwalkan selesai

hampir satu jam sebelumnya. Orang-orang Indonesia seakan

tak mau beranjak sampai benar-benar sadar akan realita bahwa

mereka sebenarnya di Australia meski berada di dalam yurisdiksi

diplomatik Indonesia. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 122: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 123: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

111Nico A n d ri a nt o

Pagelaran Wayang Kulit di National Gallery of

Australia

Tanggal 21 Mei yang lalu, James O. Fairfax theatre dalam

area National Gallery of Australia, Canberra menjadi host

pagelaran wayang kulit berjudul “Bima in the forest of Marta”

atau “Babad Wanamarta”. Ruangan berkapasitas 300 tempat

duduk tersebut dipenuhi oleh penonton yang bahkan rela berdiri

di sisi-sisi ruangan, di balkon, tiduran, atau duduk-duduk di bantal

di samping panggung. Serasa memindahkan suasana pedesaan

jawa tiga dekade yang lalu ke Australia, Ki puppet master Dr.

Page 124: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

112

Joko Susilo didukung Ngesti Budaya Gamelan ensemble yang di-

kendang-i oleh Soegito Hardjodikoro menjadi bintang pada acara

budaya sore itu.

Wayang versi jawa dipertunjukkan di sebuah layar

putih/“kelir” di depan sorot lampu yang ditonton di sisi sebaliknya

sehingga disebut wayang (bayang-bayang). Bersumber kisah

Mahabarata atau Ramayana, wayang jawa menceritakan Pandawa

melawan Kurawa yang merefleksikan nilai-nilai filosofi kehidupan

pertarungan antara kebenaran melawan kebathilan. Dimainkan

oleh ki dalang dalam beberapa fragmen, figur-figur wayang bisa

berdialog, bermanuver, berperang, dilengkapi dengan berbagai

Page 125: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

113Nico A n d ri a nt o

senjata atau kendaraan. Percakapan dibuat dengan suara berbeda

antar tokoh, diselingi humor, petuah, tembang, suluk, membuat

wayang kulit sebuah hiburan populer di Jawa.

Dalam pertunjukan sore itu diceritakan upaya Pandawa

untuk mempertahankan eksistensi mereka akibat perseteruannya

dengan Kurawa. Karena kehilangan kerajaan dalam sebuah

perjudian akibat bujukan Kurawa, Bima bermaksud membuka

wilayah baru Pandawa di Hutan Marta. Upaya itu banyak menemui

rintangan, melewati gunung, hutan, sungai, goa-goa, dan terutama

tantangan dari kalangan para raksasa penghuni Hutan Marta.

Sesaat setibanya di Hutan Marta, dua tokoh antagonis, raksasa

dan Togog menghalangi upaya Bima itu dan terjadilah percakapan:

Raksasa : “Good, day mate. How are you?”

Bima : “I am Bima. And You?”

Raksasa : “My Name is Muhammad Umam, from the

Indonesian Embassy in Canberra.”

Bim : “And you at the back, what is your name?”

Togog : “Are you talking to me?” (penonton: hahahaha),

My name is Gatot Subroto, (penonton: hahahaha) also from the

Indonesian embassy” Oh, lot of staff in here.

Raksasa : “Look, listen Mate, you can’t do that”, “What

do you think you are, what do you think you’re doing?”, This is

a conservation forest, so by the name it is an animal place and

you just cut all the trees. Well, Julia Gillard will upset to you”.

(penonton: hahahaha)

Bima : “I just want to make a home for my family”.

Togog : “Nnnooo, you can’t do that, body. You can’t. Go

back to your country. Go back where you from, Mate. Hehehe,

Where is your passport (penonton: hahahaha), have you got a

Page 126: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

114

visa? (penonton: hahahaha), you speak English?, you must speak

English if you came to the English speaking country. (penonton:

hahahaha)

Raksasa : You are just like John Howard. (penonton:

hahahaha)

Bima : Well, I have to pay my job, clean up this forest and

build up for my family.

Togog : If you do not stop what you’re doing right now,

you will become our dinner. (penonton: hahahaha). I will put your

body, man, put view sauce, and skin you and make sure paid tend

your meat, and put a sauce, pepper, and soup …. and ehh. Ooh,

look at that, You are like a Rugby player”.

Raksasa : If you do not stop, you will meet your death.

Bima : Bring, it on. (penonton: hahahahahahaha)

Penonton terbius oleh pertunjukan langka ini. Mereka

tak beranjak dari tempat duduknya selama lebih dari 2,5

jam, bahkan standing ovation meledak selama lebih lima

menit. Banyak di antara mereka berhamburan ke panggung

dan menanyakan berbagai hal mengenai wayang kepada ki

dalang dan para penabuh gamelan yang beberapa diantaranya

Page 127: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

115Nico A n d ri a nt o

juga bule Australia. Mereka menanyakan bagaimana cara

memainkan gamelan, bertanya tentang figur-fugur wayang

atau sekadar ingin berfoto bersama dengan latar belakang

“kelir” wayang.

Selain beberapa pegawai KBRI, beberapa bule ikut menjadi

“nayaga” atau penabuh gamelan yang terdiri dari saron,

rebab, gong, kendang, bonang, dan kenong. Salah satunya

adalah Pak Bill, seorang bule keturunan Belanda kelahiran

Indonesia yang berimigrasi ke Australia. Dari pengakuannya,

mereka berlatih selama dua minggu untuk mempersiapkan

pentas kali ini. Beberapa kesulitan berhasil diatasi dalam sesi

latihan, meskipun diakuinya tidak ada sinden. Pertunjukan kali

ini dipersiapkan dengan sangat baik, seperti adanya script di

bawah kelir yang dibaca ki puppet master.

Gamelan dan wayang yang dipakai berasal dari KBRI di

Canberra, sehingga tidak perlu mendatangkan dari Indonesia.

Membawa wayang ke Australia tentu tidak mudah secara imigrasi

karena wayang adalah produk olahan dari kulit binatang. Kelir

pertunjukan berukuran lebih kecil dari ukuran normal. Karena

Page 128: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

116

keterbatasan pula terpaksa wayang-wayang itu ditancapkan di

stereoform, bukan pelepah pisang. Tentu tak ada blencong dari

nyala api atau pawang hujan, karena pagelaran diadakan di dalam

gedung dengan tata cahaya dan suara yang excellent.

Bagi orang Indonesia di Canberra, pertunjukan wayang

tersebut adalah sebuah nostalgia masa kecil, sementara

bagi warga Australia adalah eksotisme budaya timur yang

kaya dan penuh filosofis. Pertunjukan sore itu benar-benar

berubah menjadi duta kebudayaan Indonesia dalam cara yang

menghibur, sebuah keberhasilan soft diplomasi Indonesia.

Peristiwa itu seperti mengulangi keberhasilan Sunan Kalijogo

menggunakan wayang sebagai sarana dakwah, menyampaikan

pesan-pesan Islam kepada masyarakat jawa beberapa abad

yang lalu.

Dalang bisa menyelami budaya Australia dan membuat

penonton terkesima dengan humor-humor khas Australia-nya.

Suaranya merdu seperti Ki Anom Suroto, sementara sabetannya

mirip Ki Manteb Sudarsono. Dialog menggunakan bahasa

inggris yang dimengerti oleh audien Australia, meskipun suluk

Page 129: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

117Nico A n d ri a nt o

dan tembang masih dalam bahasa Jawa. Karena terbatasnya

waktu, tentu pertunjukan kali ini tidak persis pertunjukan

wayang semalam suntuk. Pakem wayang misalnya goro-

goro tetap hadir meskipun dipersingkat. Dalam situsnya, ki

dalang jebolan STSI Solo yang menetap di New Zealand ini

berpengalaman membuat wayang Karetao negeri Kiwi, wayang

Cuchulain, Skotlandia dan juga beberapa pertunjukan serta

kolaborasi seni di Amerika Serikat, Inggris, New Zealand dan

Australia.

Terdengar di tengah pertunjukan beberapa anak kecil

menangis disindir ki dalang akan dimakan oleh raksasa yang

suka makan anak-anak yang berisik. Sepertinya banyak publik

Australia sudah familiar dengan wayang. Pernah penulis

melihat wayang di musem nasional Australia dimana beberapa

anak bule mencoba memainkan gamelannya. Anak-anak bule

serta orangtuanya banyak mengenakan batik atau kebaya Jawa

dalam pertunjukan itu sepertinya menunjukkan kecintaan

mereka akan budaya Indonesia. Pertunjukan wayang kali

Page 130: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

118

ini adalah sebentuk diplomasi budaya yang cukup berhasil.

Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 131: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

119Nico A n d ri a nt o

Virus Narsis dari Canberra

Selama menempuh studi di

ANU saya berkesempatan

bertemu banyak orang-orang

top, baik dalam skala Australia,

Indonesia, maupun Dunia. Hal

itu bermula karena kampus

saya banyak menyelenggarakan

pusat kajian, acara orasi

ilmiah dan public lecture

lainnya. Sebagai kampus elit

di Australia, ANU memiliki

brand name tersendiri sehingga

sanggup menghadirkan orang-orang penting di berbagai bidang

tersebut untuk berbicara di depan para civitas academica. Nama-

nama seperti Joseph Stiglitz sang peraih nobel atau Anwar Ibrahim

mantan menteri Malaysia adalah tamu-tamu kampus ANU. Tanda

tangan Joseph Stiglitz di buku adalah awal mula virus narsis yang

menjangkiti saya.

Pengalaman pertama saya berfoto dengan orang terkenal

adalah saat Kevin Rudd melakukan orasi ilmiah di kampus

almamaternya saat pembukaan pusat kajian China. Pada sesi rehat

minum kopi, secara tak disangka-sangka saya berkesempatan

berbincang singkat dan berfoto bersama. Di acara yang

Page 132: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

120

undangannya mendadak itu, saya ibarat “kejatuhan bulan” bisa

berbincang singkat dengan Perdana Menteri Australia (waktu

itu) dalam suasana yang santai. Pertemuan kedua dengan Pak

Rudd adalah saat beliau mengunjungi restoran Kebab di bilangan

Yarralumla. Kali ini istri saya yang meminta berfoto bersama dengan

Mr. Rudd yang sudah berganti posisi menjadi Menteri Luar Negeri.

Saat itu saya merasa agak nervous karena permintaan spontan itu,

meski yang saya tahu para pemimpin Australia memang rata-rata

rendah hati dan “merakyat”.

Flashback, sebenarnya saya agak anti berfoto bersama

dengan orang terkenal. Pernah suatu saat waktu di Malang saya

diajak teman berkunjung ke rumah seseorang dimana Cak Nun

singgah. Di sela obrolan santai dengan Kyai Mbeling itu beberapa

orang meminta berfoto bersama. Saya yang masih mahasiswa

waktu itu merasa “tak sudi” berfoto dengan beliau, walau

sebenarnya terbersit pula keinginan untuk berfoto bersama, dan

kawan saya yang “orang dekat” Emha Ainun Nadjib itu juga sudah

menawari saya. Namun rasa gengsi bercampur rasa, “ngapain juga

kayak kurang kerjaan”, mencegah saya untuk melakukan tindakan

“rendah” itu.

Page 133: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

121Nico A n d ri a nt o

Di Indonesia banyak pengusaha menampilkan foto bersama

dengan jenderal atau pejabat tertentu untuk berbagai tujuan, mulai

dari menjaga keamanan bisnisnya sampai agar diakui kedekatan

dengan para petinggi negeri. Hal ini berbeda dengan di negeri

rasional egaliter semacam Australia. Kalau di Indonesia orang

kebanyakan ingin muncul di televisi dengan menampil-nampilkan

diri di belakang presenter yang sedang siaran di lapangan, di

Australia hal semacam itu jarang terjadi. Ketika presenter siaran

langsung, terlihat orang Australia yang sedang lewat di belakangnya

tidak tertarik ikut di-shooting untuk numpang beken masuk televisi.

Mereka rata-rata cuek dan menjalankan aktivitasnya secara wajar.

Page 134: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

122

Justru di Canberra tempat kampus ANU kenarsisan saya

tumbuh subur. Datangnya orang-orang besar dan aktor-aktor

penting “sejarah” Indonesia kontemporer turut memupuknya.

Beberapa event di kampus menampilkan pembicara para

pengambil kebijakan tertinggi di Tanah Air. Beberapa diantaranya

saya ikuti karena mereka adalah inspirator atau orang-orang yang

saya hormati. Mereka itu diantaranya adalah Pak Jusuf Kalla yang

berbicara tentang pengalamannya saat menjadi wapres serta Sri

Mulyani yang saat ini menjabat Managing Director World Bank.

Bertemu mereka dari dekat membuat saya seolah mendapatkan

energi positif yang bisa dimanfaatkan di masa depan, baik dalam

konteks pribadi maupun profesi. Menghargai achievement mereka

bisa menerbitkan motivasi sekaligus mengasah kepercayaan diri.

Tidak selalu mudah menarik perhatian mereka, sehingga saya

bisa berfoto bersama. Keberuntungan adalah kata kunci ketika saya

bisa berfoto dengan Pak Jusuf Kalla. Karena orang yang energik dan

pemimpin bertipe risk taker itu memang mudah didekati dan easy

going. Mungkin karena menganggap kita elit terdidik di Australia

dari Indonesia, beliau merasa nyaman dekat dengan rakyatnya ini.

Sebaliknya, pada saat event orasi ilmiah Sri Mulyani, terus

terang saya memang berniat sejak awal untuk mengambil gambar

Page 135: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

123Nico A n d ri a nt o

kami bersama. Kesempatan itu hampir saja menguap karena

begitu banyaknya mahasiswa/i yang antusias untuk bersalaman,

meminta tandatangan atau berfoto bersama. Setelah pengawal

memberi isyarat untuk meninggalkan ruangan orasi, saya merasa

sudah kehilangan moment berharga untuk berbicara secara “dekat”

dengan salah satu inspirator saya di bidang good governance itu.

Namun ternyata dewi fortuna masih berpihak kepada saya.

Tanpa diduga, kandidat Presiden dari partai SRI itu masih melayani

antusiasme para mahasiswa, yang memang kebanyakan berasal

dari Indonesia, di luar ruangan orasi. Saat itulah saya berhasil

mendapatkan moment berharga itu dengan cara menghadiahkan

dua buku karangan saya kepada beliau. Saya katakan; “Bu Sri, saya

mau menghadiahkan dua buku kepada anda. Buku ini saya tulis

salah satunya karena inspirasi dari anda”, yang ditanggapi antusias

oleh beliau. Jadilah buku saya serahkan, dan dengan berpose

memegang dua buku itu disamping Sri Mulyani saya dijepret oleh

teman yang kebetulan sudah siap dengan kamera handphone.

Keinginan dalam hati untuk berfoto bersama sebenarnya tak

selalu terkait dengan orang terkenal. Pernah suatu saat saya terkesima

dengan semangat dan penampilan bule Australia yang menjadi

penabuh gamelan di suatu acara pertunjukan wayang kulit di the

National Gallery of Australia. Pak Bill namanya, seorang Belanda

pecinta wayang dan gamelan kelahiran Indonesia yang berimigrasi ke

Australia sesaat setelah kemerdekaan Indonesia. Di kesempatan lain

saya berkesempatan berfoto bersama Kang Abik pada acara pelatihan

menulis di KBRI Canberra. Juga bertemu Riri Riza saat pemutaran film

Sang Pemimpi di ANU. Kemudian, di kesempatan setelah sholat Iedul

Fitri tahun ini saya berkesempatan berfoto dengan imam sholat yang

juga merupakan imam Yarralumla mosque kelahiran tanah terjajah,

Page 136: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

124

Palestina. Berfoto bersama mereka seakan menyerap daya hidup dan

kesetiaan terhadap “profesi”, nilai kemanusiaan, dan perjuangan.

Pada kesempatan lainnya saya berkesempatan untuk

mengunjungi kantor Radio Australia di daerah Southbank Sungai Yarra

yang membelah kota Melbourne. Berfoto dengan Hidayat Djajamiharja,

Oska Leon Setiyana, Juni Tampi, Ira Wibowo adalah mimpi masa

remaja yang terbayar lunas. Saat itu di malam-malam dan paginya

saya terbang dengan imajinasi yang keluar dari suara radio gelombang

pendek yang menceritakan keeksotisan negeri di sebelah selatan

Kepulauan Nusantara. Siaran Radio Australia pernah menumbuhkan

mimpi-mimpi saya untuk berkunjung ke Negeri Kanguru suatu hari

kelak. Dan saya telah menginjak tanah Australia saat ini. Sayangnya,

pada saat itu saya tidak bisa berfoto bersama dengan penyiar pujaan

saya, Nuim Khaiyyat yang sedang berlayar akhir tahun.

Pada kesempatan lainnya saya berkesempatan untuk berfoto

bersama dosen saya yang sedang berkunjung ke Canberra untuk

suatu kunjungan ke University of Canberra. Moment foto bersama

itu selain bermakna reuni, juga menyalurkan semangat untuk maju

dan terus berkarya. Pak Iwan Tri Yuwono, dosen saya waktu S-1

Page 137: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

125Nico A n d ri a nt o

di Kampus Unibraw itu telah memompakan inspirasi kepada saya

untuk gigih berusaha agar bisa kuliah di luar negeri. Beliau yang

merupakan alumni University of Wollongong itu telah berkenan

memberikan surat rekomendasi, yang meski akhirnya tak saya

pakai namun tetap menyalakan semangat saya.

Yang jelas saya juga banyak berfoto dengan teman-teman

saya di kampus yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia dan

“dunia”. Virus narsis yang menjangkiti saya di Canberra, adalah

jejak-jejak kehidupan masa lalu, sekarang, dan mungkin masa

depan saya. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 138: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 139: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

127Nico A n d ri a nt o

“Babi Halal” dan Multikulturalisme

di Australia

Kuliner adalah representasi paling orisinil atas karakteristik

dari kelompok sosial yang dinamakan bangsa. Karena

keragaman di dunia ini adalah sebuah keniscayaan, maka saling

mengenalkan makanan bisa menjadi pintu masuk bagi upaya

pemahaman budaya yang lebih luas dan intens. Tanggal 12 sampai

13 Februari yang lalu, di Canberra digelar acara tahunan National

Multicultural Festival 2011 yang diisi stan makanan dan budaya

dari lebih seratusan negara di dunia. Acara yang digelar di city

Page 140: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

128

walk, city center ini dibagi ke dalam lima zona, yaitu Asia, Afrika,

Eropa, Amerika serta Australia.

“You are, what you eat”, demikian bunyi pepatah terkenal.

Sebagai warga dunia di kota pusat diplomatik Canberra, kita

didorong untuk saling mengenal dengan komunitas dari seluruh

penjuru dunia melalui acara ini. Tanpa harus kehilangan identitas

masing-masing, kita seolah diberikan ruang untuk memuaskan

keingintahuan kita. Bagi muslim mungkin kita bisa mencoba “babi

halal” di restoran vegetarian Vietnam misalnya, sebab semua

makanan menyerupai udang, ayam, babi, sapi yang berakar pada

budaya Budha tersebut murni terbuat dan diolah dari bahan

tetumbuhan. Soy beef satay souce, soy chicken on hot plate atau

bahkan roast soy pork dengan kuahnya yang khas yang dimakan

menggunakan sumpit tersebut semuanya terbuat dari bahan soy

protein.

Di acara yang selalu ramai oleh pengunjung tersebut kita

bukan hanya disuguhi mondial culinary seperti pizza Italia, Kebab

Turki, mie China atau aneka junk food model Amerika, tetapi

hampir seluruh jenis makanan dari lima benua dan ratusan

negara di dunia tersedia. Kalau di Indonesia kita belum merasa

Page 141: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

129Nico A n d ri a nt o

kenyang kalau belum makan nasi, di acara ini kita diperkenalkan

dengan “konsep kenyang” dari tiap bangsa di dunia. Acara ini

memang khusus diselenggarakan oleh ministry of indigenous and

multicultural affairs ACT untuk warga Canberra yang beraneka

ragam warna kulit dan budayanya.

Bermula dari mengenal budaya yang berbeda ini diharapkan

tercipta saling memahami perbedaan yang ada. Kalau bisa terjadi

saling memberi, membentuk budaya hybrid, seperti pasangan

temanten Betawi yang mana laki-lakinya berpenampilan Arab,

wanitanya berpenampilan China, dan acaranya dilengkapi dengan

hadrah dan petasan serta tanjidor.

Poin yang diharapkan pemerintah Australia dari pameran

makanan-makanan tersebut adalah penyerapan intisari budaya serupa

konsep Lumpia dari Semarang, Bakpia dari Jogjakarta atau Tahu Taqwa

dari Kediri, produk yang sudah dianggap khas lokal padahal berakar

pada budaya asing (China). Paling tidak masing-masing komunitas

budaya mengetahui kekhasan perbedaan yang ada.

Di setiap zona di acara budaya ini sekaligus menjadi sentral

bagi penampilan tari, teater, lagu serta puisi masing-masing

benua. Selain memiliki stan budaya dan pariwisata, negara-negara

Page 142: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

130

yang memiliki kantor perwakilan di Australia menampilkan seni

pertunjukan khasnya masing-masing seperti “tari Bollywood”

India, dansa Latino, tarian sufi Turki, Barongsai China, tarian dari

Kepulauan Pasifik, termasuk kuda lumping dari Indonesia.

Beberapa pertunjukan mandiri di berbagai sudut juga terlihat

di acara tersebut seperti musik bernuansa alam suku Maya dari

Bolivia serta pelukis jalanan dari Canberra. Di festival budaya

tersebut juga disediakan area stan khusus untuk Bangsa Aborigin

memamerkan produk budayanya; tarian, nyanyian, boomerang,

lukisan, dan aneka hasil kerajinan tangan.

Stan-stan tersebut dengan penjaganya yang berpakaian

tradisional menyediakan brosur-brosur dan acara-acara menarik

untuk mempromosikan keindahan pariwisata negeri masing-

masing. Stan Uni Eropa sebagaimana tahun lalu menyediakan

aneka souvenir cantik dan tiket naik balon udara di acara Baloon

Viesta bagi masyarakat yang mampu menjawab beberapa

pertanyaan.

Stan UEA sebuah negeri di Gurun Arab menyediakan brosur-

brosur, buku serta compact disc promosi wisata memperkenalkan

Page 143: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

131Nico A n d ri a nt o

pencapaian pembangunan yang mencengangkan. Warga Indonesia

di Canberra tak ketinggalan juga membuka dua stan yang menjual

sate ayam dan kambing serta nasi rendang.

Di kota-kota besar di Australia biasanya terdapat enclave-

enclave budaya seperti pecinan atau suburb pusat hunian

suatu bangsa. Kalau di daerah Dickson Canberra terdapat pusat

perbelanjaan makanan Asia (China, Korea, Jepang, Vietnam, India),

di Lakemba bagian dari Kota Sydney terdapat pusat komunitas

muslim dari seluruh dunia. Multikulturalisme memang telah

menjadi bagian dari budaya Australia sejak dicabutnya kebijakan

white Australia policy di tahun 1973. Sudah jamak makanan China

atau makanan halal (halal pide) Turki atau Lebanon menjadi bagian

dari budaya Australia. Dari hasil sensus didapati masyarakat berlatar

belakang Asia meliputi 9,3 persen penduduk Australia hari ini.

Pemerintah Australia berupaya maksimal melalui ministry

of indigeneous and multicultural affairs untuk mengintegrasikan

budaya-budaya yang berbeda tersebut. Di kantor-kantor

pemerintah Australia pegawai bukan hanya berasal dari berbagai

ras, tetapi juga ada kuota untuk orang cacat. Petugas di bandara-

bandara Australia atau kepolisian beberapa diantaranya direkrut

Page 144: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

132

dari latar-belakang Aborigin, Asia, atau juga muslim. Hal ini

dimaksudkan untuk merepresentasikan kaum minoritas serta

mempermudah pemahaman budaya saat bertugas melayani

masyarakat dari berbagai latar belakang.

Di Canberra mulai tahun lalu diadakan acara Eid El Fitr

festival. Meskipun muslim hanyalah merupakan kurang dari dua

persen penduduk, di beberapa fasilitas publik baru di Australia

disediakan ruang sholat seperti di Bandara Canberra, serta

Southern Cross Station, Melbourne. Pengalaman langsung penulis

memberi kesimpulan bahwa penduduk Canberra termasuk sangat

toleran dan menghargai perbedaan budaya. Di tengah pernyataan

kegagalan multikulturalisme dan meningkatnya sikap anti-muslim

dan anti-Asia di negara-negara Eropa Barat yang berimbas juga

di Australia, acara multicultural event tersebut adalah sebentuk

upaya pemerintah Australia membaurkan warganya yang berasal

dari segala penjuru dunia.

Namun, meskipun hanya merupakan suara “minoritas”,

sebuah hasil survei The Challenging Racism Project oleh University

of Western Sydney seperti dilaporkan oleh media-media Australia

Page 145: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

133Nico A n d ri a nt o

baru-baru ini tentang 40% orang Canberra mengatakan dirinya anti-

muslim cukup mengejutkan. Seorang senator dari kubu Liberal dari

ACT bahkan menyampaikan petisi tentang moratorium sepuluh

tahun bagi imigram muslim di Australia, yang spontan ditentang

oleh banyak pihak termasuk komunitas muslim dan minister of

indigenous and multicultural affairs. Masih terkait rasialisme,

di tahun 2009 para mahasiswa asal India melakukan protes

anti rasialisme di Melbourne yang menyebabkan menurunnya

jumlah pelajar dan mahasiswa asal India. Pemerintah Australia

masih harus terus berjuang untuk mewujudkan multikulturlisme.

Wallahu a’lam bissawab.

qqq

Page 146: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 147: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

135Nico A n d ri a nt o

Yarralumla Mosque,Masjid Segala Bangsa

Selepas kumandang azan, rangkaian kalimat penuh makna

yang disampaikan dalam Bahasa Inggris mengawali prosesi

Jumatan siang itu. Bahasa Inggris memang menjadi lingua franca

bagi jamaah yang berasal dari berbagai negara.

Sesekali, sang imam menyelingi ayat-ayat al-Qur’an dan

Hadits Nabi SAW (dalam bahasa Arab).Sang imam memberi

pesan-pesan mengenai persatuan umat, akhlak islami, cara hidup

Muslim, serta tata cara peribadatan yang benar. Ia adalah seorang

diaspora dari tanah terjajah, Palestina.

Page 148: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

136

Tak lupa di akhir khotbah sang imam bersemangat mengajak

mendoakan saudara-saudara Muslim yang tertindas di berbagai

penjuru dunia seperti Kashmir, Iraq, Kaukasus, Afghanistan,

Thailand, Phillipina dan Palestina.

Dalam heningnya musim dingin, gerahnya musim panas,

cerahnya musim semi atau murungnya musim gugur, para jamaah

tetap khusuk menikmati rukun sebelum dilaksanakan sholat Jumat

di masjid ini.

Wajah-wajah teduh Muslim dari anak benua India, benua

Afrika, Asia Tenggara, Arab, Asia Tengah, Asia Timur, Eropa atau

blasteran larut dalam ritual mingguan tersebut. Dari atribut

pakaiannya bisa dikira-kira mereka diantaranya adalah para

diplomat, tentara, pelajar, pegawai pemerintah, penjaga mal, sopir

taksi, cleaner, serta masyarakat umum lainnya.

Tidak selalu mudah upaya mereka untuk hadir di momen

religius tersebut, mengingat kendala pekerjaan, jauhnya tempat

tinggal atau hambatan cuaca di ibukota Australia. Namun,

melubernya jamaah sampai keluar masjid berdaya tampung sekitar

Page 149: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

137Nico A n d ri a nt o

750 orang tersebut menjadi pertanda ghirah keislaman yang kuat

di tengah mayoritas masyarakat Kristen, sekuler, agnostic, atau

bahkan atheis.

Pukul 01:30 pm biasanya prosesi Sholat Jumat dimulai.

Sebelumnya, biasanya imam mengingatkan untuk, “Straight line

your shaf, shoulder to shoulder”, yang memberi filosofi kesatuan

umat Islam dalam rapinya barisan seperti diperintahkan Nabi SAW.

Sangat terasa dalam momen tersebut universalisme

Islam, konsep egalitarian serta kesatuan ummah. Bahwa Islam

meniadakan perbedaan warna kulit, bahasa, suku bangsa, profesi,

atau penghalang imajiner lainnya.

Pernah suatu ketika loudspeaker tiba-tiba mati, dan ada yang

mengulangi dengan keras bacaan imam sebagai penanda gerakan

sholat, seperti didapati pada sholat di pusat Islam, Mekkah.

Beberapa kali terlihat bule berkemeja batik dan berkopyah

hitam, atau pria ber-kafiyeh Palestina, atau bule berpakaian baju

muslim khas Pakistan/India. Mungkin ekspresi mereka tersebut

menandakan di mana pertama kali mereka memeluk Islam. Terlihat

Page 150: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

138

pula gerakan sholat penuh ekspresi bule Muslim yang terlihat agak

kaku untuk ukuran kita yang muslim sejak lahir. Dengan sedikit

variasi, bisa dikatakan muslim dari manapun berasal melakukan

gerakan sholat yang sama.

Sehabis sholat Jumat, seringkali kami diajak sholat ghaib

untuk saudara-saudara Muslim yang meninggal di berbagai negeri

asal para jamaah atau mendoakan saudara muslim yang sedang

terbaring sakit. Juga menyusul, pengumuman berkenaan urusan

kaum muslim seperti sedang dibangunnya Islamic Center of

Canberra, acara festival keislaman, pengajian bulanan, atau lainnya.

Kadangkala juga terjadi acara pengikraran keislaman mualaf baru

yang menyentuh rasa persaudaraan. Sementara pada beberapa

kesempatan ada juga jamaah yang melakukan fundraising dana

untuk pembangunan masjid di tempat lain dengan menggelar

sorban sebagai tampat infaq. Beberapa tegel dan semen bantuan

dari jamaah terlihat pula di sudut ruang masjid.

Menjangkau Muslim

Abu Bakr Mosque atau Canberra Mosque, berada di wilayah

Yarralumla tempat komplek berbagai kedutaan besar serta

perwakilan diplomatik negara-negara di dunia, sekaligus pusat

pemerintahan Australia berada. Dari prasasti di pintu keluar

diketahui pendirian fondasi masjid ini dimulai pada tahun 1960

oleh misi diplomasi Indonesia, Malaysia, dan Pakistan.

Masjid ini terletak kurang dari lima menit jalan kaki dari kedutaan

besar Indonesia, Mesir serta bersebelahan dengan kedutaan besar

Norwegia/Denmark dan Malaysia. Dari arsitektur bangunan utama,

ruang tengah yang bertenda, menara, mimbar khotbah (ukiran dari

Jepara Indonesia) dan rak kitab-kitab terlihat Yaralumla mosque

Page 151: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

139Nico A n d ri a nt o

berarsitektur perpaduan Arab, Eropa, serta Asia. Tempat shalat utama

berada di lantai dasar, sementara untuk tempat sholat wanita

berada di lantai dua. Tersedia air wudhu hangat di musim dingin,

juga toilet, wastafel dan kamar mandi yang terpisah lokasinya

antara jamaah pria dan wanita. Selebaran serta papan kaca

pengumuman berada di pintu keluar masjid yang memberikan

informasi dari urusan akomodasi, penjualan berbagai jenis

barang, atau tempat restoran/toko makanan halal. Sementara, di

luar masjid disediakan pula playground untuk anak-anak dan kursi

untuk penjaganya yang tidak ikut sholat Jumat.

Selesai sholat biasanya para jamaah mengobrol akrab di luar

masjid dengan bahasa masing-masing, sebagai ajang silaturahmi.

Kegiatan yang lainnya membeli aneka buku, kebab dan pizza

Libanon, serta kadang makanan dari Indonesia.

Setiap Shalat Jumat, bisa dipastikan tempat parkir dan

halaman masjid dijejali oleh mobil-mobil jamaah. Beberapa Polisi

Federal Australia biasanya terlihat di ujung jalan untuk menjaga

keamanan dan ketertiban di luar masjid. Menjadi pusat kegiatan

Page 152: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

140

keislaman di Canberra, acara barbeque keluarga, termasuk kegiatan

pada momen Ramadhan dan hari-hari besar Islam lainnya, masjid

ini selalu dimakmurkan oleh berbagai jamaah Muslim di Canberra.

Pada Bulan Ramadhan biasanya mengudara radio islam berisi

murotal dan ceramah keislaman untuk menjangkau muslim yang

tersebar di penjuru city dan suburb dari kota berpenduduk sekitar

350 ribu jiwa ini. Fasilitas sms kepada jamaah disediakan untuk

memberikan informasi seputar jadwal puasa, sholat lima waktu

atau jika ada muslim yang meninggal dunia. Yarralumla Mosque

menjadi oase keimanan serta wadah eksistensi muslim segala

bangsa dalam upaya mengurangi berkembangnya islamophobia

“masyarakat Barat”, di ibukota negeri yang opini mainstream-nya

tak selalu berpihak pada minoritas Muslim ini. Wallohu a’lam

bissawab.

qqq

Page 153: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

141Nico A n d ri a nt o

Ramadhan CeriaMuslim Canberra

Detik-detik berbuka di negeri seperti Australia selalu

dinantikan oleh setiap muslim yang menjalani puasa.

Apalagi hidangan takjil berupa aneka penganan kecil dan

minuman serta kurma sudah tersedia di depan mata setelah

berpuasa selama kurang lebih 12 jam di musim dingin kali

ini. Makanan khas selera nusantara yang dihidangkan oleh

host acara juga menjadi daya tarik tersendiri. Kebersamaan

acara buka bersama selalu menghadirkan sensasi spiritual

dan kekeluargaan yang mengundang kehadiran ratusan orang

memenuhi Balai Kartini KBRI Indonesia di Canberra.

Page 154: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

142

Kali ini keluarga muslim yang tergabung dalam Australian

Indonesian Muslim Foundation ACT (AIMFACT) dan Australian

Indonesian Family Association (AIFA) menjadi host acara

buka puasa bersama yang diadakan hari sabtu (13 Agustus

2011) tersebut. Lebih dari 300 orang dari Queenbeyan,

Woden, Belconnen, City dan Tuggeranong termasuk bapak

Duta Besar hadir dalam acara mingguan tersebut. Bersama

keluarga mereka menghadiri buka puasa bersama, beberapa

diantaranya bule muslim beserta keluarga Indonesia dan

anak-anak mereka serta para mahasiswa kita yang sedang

menempuh pendidikan di Canberra.

Rangkaian acara ramadhan di Canberra tahun ini pun

terasa lebih ceria dari tahun kemarin karena dua hal. Pertama,

karena keceriaan anak-anak yang tampil dalam berbagai

perlombaan dan pentas seni. Kedua, anak-anak itu tergabung

sebagai santriwan/santriwati “TPA Ceria”. Kegiatan TPA Ceria

yang biasanya berlokasi di bangunan Australian National

University Muslim Association (ANUMA) seperti berpindah

Page 155: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

143Nico A n d ri a nt o

ke Balai Kartini KBRI Indonesia di Canberra pada Ramadhan

tahun ini. Anak-anak mulai umur 1 sampai 12 tahun itu

sibuk dengan lomba azan, cerdas cermat keislaman, lomba

puzzle dan lomba mewarnai sesuai kelompok umur serta

menyanyikan lagu islami.

Antusiasme anak-anak sangat tinggi mengikuti

perlombaan tersebut seperti terlihat pada perlombaan

mewarnai gambar islami. Lomba puzzle menjadi tantangan

tersendiri bagi anak-anak yang baru pertama kali mengikutinya

seperti pada kelompok umur 2-4 tahun. Lomba azan cukup

memberikan oase tersendiri di negeri yang suara azan tidak

boleh diperdengarkan di tempat terbuka. Sedangkan lomba

cerdas cermat keislaman cukup menarik perhatian para orang

tua dengan menyemangati anak-anak mereka berlomba. Pada

akhirnya, keceriaan itu dinikmati oleh semuanya, karena

setiap peserta lomba mendapatkan hadiah yang menarik.

Acara dilanjutkan dengan menyantap takjil, sholat

maghrib berjamaah, berbuka puasa bersama, Sholat Isya serta

Page 156: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

144

sholat tarawih berjamaah. Kultum diberikan diantara sholat

Isya’ dan sholat tarawih. Penjelasan sang ustadz tentang hadist

sahih Nabi SAW bahwa silaturahmi bisa menambah umur dan

rejeki dalam pendekatan ilmiah sangat menarik disimak oleh

para jamaah. Hasil penelitian di sebuah kota kecil di Amerika,

di mana komunitas Italia rata-rata berumur lebih panjang

diketahui karena kegemaran bersilaturahmi antara tetangga,

saling menyapa, dan mengenal satu dan lainnya memberikan

pembenaran atas hadist Nabi di atas. Sedangkan silaturahmi

akan menambah rezeki menurut penceramah tentu masuk

dalam common sense setiap orang karena luasnya jaringan

pertemanan akan mendatangkan banyak hal termasuk rezeki.

Bagi masyarakat Indonesia di Canberra, acara itu juga

sebentuk penyambung tali silaturahmi masyarakat yang hidup

terpencar di berbagai suburb. Bagi para mahasiswa yang baru

datang ke Australia untuk menempuh studi tahun ini, acara

tersebut bisa sedikit mengobati kerinduan Tanah Air yang

ditinggalkan dan bertemu dengan “keluarganya” yang lain.

Page 157: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

145Nico A n d ri a nt o

Beberapa warga non muslim juga nampak hadir serta turut

menikmati hidangan dan acara tersebut. Acara Iftaar jama’i di

Canberra mirip acara budaya tanpa kehilangan substansi nilai

ibadahnya.

Sebagai komunitas minoritas di Canberra, muslim terus

bergeliat dengan berbagai kegiatan keislamannya. Ibadah

puasa sebagai ritual melatih keimanan juga sebagai ajang

ekspresi muslim mewujudkan rahmatan lil alamin. Muslim

Canberra tersentuh dengan penderitaan yang dialami

masyarakat Somalia yang kelaparan, seperti tampak dalam

penggalangan dana sumbangan sesaat setelah Sholat Jumat

di kampus ANU beberapa waktu lalu. Yarralumla Mosque juga

mengumpulkan donasi untuk masyarakat di tanduk Afrika

yang sedang mendapat musibah bencana kelaparan seperti

nampak pada poster di Canberra Institute of Technology (CIT)

yang penulis jumpai.

Page 158: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

146

Bagi orang di negara Barat yang rasional, puasa adalah

hal yang dianggap aneh dan menyiksa diri. Namun, sebagai

seorang muslim, puasa berarti menghayati rasa lapar

orang-orang miskin dan tidak beruntung lainnya untuk

meningkatkan rasa solidaritas dan kasih sayang. Hidup di

tengah-tengah masyarakat liberal Australia ternyata tak

menyurutkan keinginan muslim untuk menyemarakkan bulan

suci Ramadhan dengan ibadah, silaturahmi, dan membangun

kebersamaan. Liberalisme ternyata tak berpengaruh banyak

bagi muslim yang mempunyai nilai-nilai dan keimanan yang

khas. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 159: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

147Nico A n d ri a nt o

Protes-protesdi Negeri Kanguru

Sebagai pilar demokrasi, kebebasan mengungkapkan

pendapat dalam bentuk demonstrasi atau protes-protes juga

dijamin di Australia. Setidaknya selama lebih setahunan tinggal

di Canberra, saya mendapati beberapa diantaranya. Namun,

demonstrasi yang saya temui terasa tidak mengusung isu “remeh-

temeh” seperti di negeri kita. Demonstrasi yang dilakukan orang

Australia mengangkat tema-tema yang lebih fundamental, terasa

lebih laten, militan, tapi tetap tanpa menggunakan kekerasan.

Page 160: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

148

Sejarah protes di Australia terkait Indonesia paling klasik

adalah dukungan kaum buruh yang bersimpati terhadap

perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka yang tergabung

dalam berbagai union melakukan long march melewati jembatan

Sydney mendukung negeri muda di utara saat awal-awal

kemerdekaan. Bahkan, para buruh angkut pelabuhan tersebut

menolak mengangkut barang-barang dari kapal Belanda yang akan

kembali menjajah Indonesia dan membuang koper-koper Belanda

itu ke laut sebagai bentuk protes. Kepentingan politik antara kedua

negara boleh mengalami pasang-surut seiring berjalannya waktu,

tapi fakta sejarah tersebut terasa manis dikenang saat Indonesia

telah berdaulat saat ini.

Kalau pembaca sedang di Canberra, tepatnya di depan old

parliament house, Anda akan jumpai demonstrasi yang dilakukan

oleh Suku Aborigin. Mereka memarkir rumah-rumah caravan

serta membangun tenda semi permanen di tempat tersebut. Suku

asli benua kangguru itu menulis kata-kata protesnya di berbagai

media ekspresi dengan satu jargon yang cukup mengena dalam

Page 161: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

149Nico A n d ri a nt o

bentuk huruf-huruf berukuran besar yang dipancangkan di dekat

perapian yang berbunyi: “S O V E R E I G N T Y”. Bendera warna

merah hitam dengan bulatan kuning di tengahnya yang berbeda

dari bendera Australia yang kita kenal juga terlihat dikibarkan.

Protes serupa dengan tema “healing spirit” juga penulis

temui saat perayaan ANZAC day tahun ini. Mereka membagikan

stiker, membentangkan spanduk, dan tulisan-tulisan protes

menyuarakan kisah-kisah tragis selama proses kedatangan bangsa

Eropa serta ketergusuran mereka atas budaya, alam, dan sumber

kehidupan. Protes tersebut tentu saja mengganggu kekhidmatan

acara hari kepahlawanan Bangsa Australia, ditandai dengan

adanya cemoohan dari beberapa penonton. Pagar besi yang

dipasang mengelilingi tempat upacara di War Memorial tahun ini

sepertinya mengantisipasi kejadian tersebut.

Pada tahun 2008 di dalam gedung parlemen, Perdana Menteri

Kevin Rudd atas nama pemerintah Australia menyampaikan

permintaan maaf secara resmi atas stolen generation yang dialami

suku Aborigin di masa lalu. Seperti menjawab protes-protes mereka

lebih lanjut, tahun ini pemerintah Australia membuat stan khusus

aborigin di acara multicultural event yang menampilkan public

relation terkait berbagai program pemberdayaan serta display hasil

kerajinan, lukisan, dan seni pertunjukan penduduk asli yang relatif

lebih terbelakang secara ekonomi, sosial, dan politik.

Demonstrasi selalu ada, ketika terdapat aspirasi yang ingin

disampaikan. Pada tahun 2009 terdapat demonstrasi di Sydney

oleh para pelajar India atas pelecehan berbau rasialis yang mereka

terima dalam beberapa insiden. Ketika kasus Wikileaks merebak

dengan dituntutnya Julian Assange oleh pemerintah Swedia,

para pendukungnya melakukan demonstrasi di berbagai kota di

Page 162: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

150

Australia. Dalam kasus lainnya, saat di Sydney orang-orang

memprotes tilang lalu-lintas karena alat pencatat kecepatan

milik polisi ternyata tidak akurat, pemerintah setempat bersedia

meminta maaf dan membayar ganti rugi.

Lebih dari setahun ini, setiap melewati kedutaan besar China di

bilangan Yarralumla penulis selalu menjumpai demonstrasi yang

dilakukan oleh organisasi Falun Gong. Mereka membentangkan

spanduk protes dalam abjad China serta menggelar ritual semacam

meditasi di seberang jalan dari kantor perwakilan diplomatik

Negeri Tirai Bambu tersebut. Demonstrasi serupa pernah

penulis lihat di depan Sydney Opera House. Cueknya tanggapan

pemerintah China atas protes mereka seakan mengatakan pada

para pendemo: “memangnya gue pikirin”. Beberapa minggu yang

lalu terlihat demonstrasi ini telah membubarkan diri.

Tidak lama setelah jalur Gaza dibombardir penjajah Israel

di city center penulis melihat maraknya bule-bule Australia

mengenakan kalung kafiyeh Palestina di leher. Organisasi

penentang pembangunan tembok beton yang menyengsarakan

rakyat Palestina juga pernah penulis temui di Ied El Fitr Festival.

Page 163: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

151Nico A n d ri a nt o

Organisasi yang terlihat dijalankan beberapa wanita aktivis

bule Australia ini bermaksud mengedukasi warga Australia

tentang penderitaan Negeri Palestina serta mengkampanyekan

pengakhiran tindakan apartheid oleh negara penjajah, Israel. Di

lain kesempatan, di saat terjadi pergolakan demokrasi terkini

di negara seperti Mesir serta Libya, pernah beberapa selebaran

demonstrasi penulis dapatkan di kampus ANU.

Ada pula demonstrasi yang berbau politik, seperti

penentangan atas rancangan undang-undang carbon tax di depan

parliament house beberapa saat lalu. Pada saat diwawancarai

oleh penyiar Radio Australia yang terdengar kritis, pemimpin

demonstrasi gelagapan menjawab pertanyaan apakah mereka

menolak kenyataan fenomena climate change/global warming

dengan menolak carbon tax tersebut. Demo yang agak terasa

“pesanan” ini sempat menjadi polemik di media massa saat

pemimpin oposisi Tony Abbot difoto oleh para jurnalis di depan

tulisan protes berbunyi “juLIAR…. Bob Browns B**ch” dengan latar

belakang api yang menyala-nyala yang dirasa kurang sopan bahkan

untuk ukuran Australia. Para pemimpin Labor Party menjadikan

event tersebut amunisi untuk menembak oposisi yang gigih

memperjuangkan pembatalan pajak yang akan memberatkan

para pengusaha tersebut.

Masih di dunia politik Australia, kebanyakan anggota parlemen

dari Green Party adalah aktivis lingkungan pada saat mudanya. Bob

Browns, pemimpin “partai hijau” Australia saat ini adalah veteran

demonstrasi penentang pembuatan dam di Franklin river pada

tahun 1980-an. Demonstrasi itu begitu fenomenal dalam sejarah

pecinta lingkungan hidup di Australia. Keberhasilan protes tersebut

turut mengantarkan para tokohnya menduduki kursi di parlemen

Page 164: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

152

yang terus menanjak perolehannya dengan sembilan kursi saat ini.

Green party telah bermetamorfosis dari sebuah partai kecil (United

Tasmania Group) di tahun 1972 menjadi partai dengan 13 persen

suara di Senat, partai minor terbesar saat ini.

Yang paling fenomenal tentu saja Labor Party yang muncul

sebagai kelanjutan dari protes-protes kaum buruh atas buruknya

kondisi kerja serta rendahnya salary yang mereka terima di masa

lalu. Bergantian dengan Liberal Party, sebagian besar perdana

menteri Australia berasal dari partai kaum buruh ini.

***

Terdapat cerita tentang sebuah protes di kampus saya yang beredar

di antara mahasiswa dari mulut-ke mulut. Setiap sore sampai malam

hari, mahasiswa di kampus ANU biasa melihat minibus tua berwarna

coklat dengan nomor telepon terpampang di dindingnya yang selalu

berjalan mengelilingi kampus. Minibus itu bisa dipanggil dengan

telepon untuk mengantar siapapun yang kemalaman di kampus.

Page 165: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

153Nico A n d ri a nt o

Singkat cerita, sang sopir dulunya adalah orang yang memprotes

manajemen kampus atas kejadian tragis yang menimpa putrinya.

Putrinya yang seorang mahasiswi ANU suatu saat pulang larut malam

dari kampus. Entah bagaimana, sang puteri tercinta diculik orang tak

dikenal dan tak ditemukan lagi hingga saat ini. Terpukul atas kejadian

tersebut, sang ayah melakukan protes-protes. Namun sejauh ini,

hasilnya nihil karena security kampus serta pihak kepolisian tidak bisa

menemukan putrinya atau menangkap pelakunya.

Atas inisiatif sendiri sebagai ekspresi kekecewaannya, sang ayah

mahasiswi yang sangat sedih itu kemudian mendedikasikan dirinya

dengan menyediakan bus malam bagi siapapun di kampus ANU

yang membutuhkan. Ia menjadi sopir bus itu serta membiayai dari

kantongnya sendiri operasionalnya. Namun saat ini, pihak kampus

melakukan subsidi biaya operasional atas bus tersebut. Itulah salah

satu contoh begitu militan dan latennya protes-protes di Negeri

Kanguru. Walalohu a’lam bissawab.

qqq

Page 166: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 167: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

155Nico A n d ri a nt o

Balai Bahasa,Soft Power Indonesia

Sedikit sekali orang Australia bisa berbahasa Indonesia

atau bahasa lokal Indonesia lainnya. Dari yang sedikit

tersebut, saya beruntung bisa mengobrol menggunakan Bahasa

Jawa dengan Professor George Quinn yang dikenal pakar Bahasa

Indonesia dan Bahasa Jawa dari Australian National University.

Bukan hanya berbahasa Jawa “ngoko”, tetapi “kromo inggil”

yang bahkan generasi muda Indonesia berlatar belakang etnis

Jawa sekalipun sudah jarang yang bisa menggunakannya.

Percakapan itu terjadi sesaat setelah peresmian Balai Bahasa

Page 168: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

156

Indonesia oleh Mendiknas di Canberra. Dari percakapan itu

saya peroleh informasi bahwa beliau belajar Bahasa Jawa di

Jogjakarta pada tahun 1968, sekitar lima tahun lamanya.

Saya jadi teringat cerita lucu ibu saya saat berdarmawisata di

Jogjakarta sekitar tahun 1980-an. Saat itu ada seorang bule yang

ikut naik kendaraan colt yang membawa ibu-ibu wisnu (wisatawan

nusantara) tersebut. Karena memiliki badan yang ekstra besar,

posisi duduk si bule terpaksa mendesak penumpang lainnya.

Dengan maksud bergurau ibu saya menyindir si bule dengan

memakai Bahasa Jawa agar tidak ketahuan, “lungguhan dadi

sumpek mergo walang kadung siji iku” (tempat duduk menjadi

terasa sempit karena si belalang sembah itu) yang disambut derai

tawa ibu-ibu lainnya. Tanpa diduga, saat turun di tempat tujuan

si bule berseloroh, “nuwun sewu, walang kadung badhe mandap

rumiyin” (permisi, belalang sembah mau turun dulu), yang serta-

merta mengundang senyum malu ibu-ibu tersebut.

Pada tahun-tahun 1980-an memang banyak orang Australia

mempelajari Bahasa Indonesia dan bahasa lokal Indonesia

lainnya. Sebagai tetangga terdekat, Indonesia dipandang penting

dalam bidang ekonomi, politik, dan pertahanan. Waktu itu

Indonesia tumbuh sebagai kekuatan regional di ASEAN baik secara

ekonomi dan politik sehingga memiliki pengaruh yang signifikan di

kawasan. Dalam kontek seperti itu, orang-orang Australia banyak

yang tertarik belajar Bahasa Indonesia, selain tentu saja karena

keinginan untuk mengenal budaya Indonesia dan tempat-tempat

wisatanya.

Dalam pidato sambutannya yang sulit dideteksi peralihan

penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggrisnya karena

kefasihannya, Professor George Quinn menyampaikan bahwa

Page 169: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

157Nico A n d ri a nt o

saat ini terjadi penurunan minat pelajar Australia untuk belajar

Bahasa Indonesia. Pada tahun 2007, hanya terdapat kurang lebih

15% pelajar tingkat akhir sekolah menengah atas di Australia

yang belajar bahasa asing, dan dari jumlah yang sedikit tersebut

hanya 1% yang belajar Bahasa Indonesia. Namun, penurunan

minat tersebut juga terjadi pada bahasa asing lainnya, termasuk

Bahasa Eropa seperti Bahasa Italia dan Perancis. Hal ini terjadi

menurut George Quinn karena meluasnya penggunaan Bahasa

Inggris sebagai bahasa global, bahkan di negeri-negeri non-

Bahasa Inggris. Tak lupa, melalui sambutannya George Quinn

meminta Pemerintah Indonesia untuk mendukung upaya-upaya

memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia di Australia.

Dalam pidato peresmiannya, Mendiknas Professor

Muhammad Nuh menyampaikan pentingnya menyebarkan bahasa

dan budaya Indonesia sebagai sarana mempererat hubungan

kedua negara yang banyak memiliki perbedaan. Perbedaan-

perbedaan etnis, warna kulit, budaya, agama, dan orientasi politik

antara kedua negara bisa dijembatani dengan adanya saling

pemahaman, dan bahasa Indonesia adalah salah satu instrument

Page 170: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

158

penting dalam proses tersebut. Mendiknas juga menyampaikan

bahwa tersebarnya bahasa dan budaya adalah salah satu bentuk

soft power suatu negara. Beliau juga menyampaikan dukungan

penuh atas upaya-upaya memperkenalkan Bahasa Indonesia,

termasuk dengan dibentuknya direktorat baru di kementeriannya

sebagai implementasi dari undang-undang bahasa negara.

Peresmian Balai Bahasa Indonesia tersebut ditandai

dengan pemukulan gong serta pembukaan selubung plakat Balai

Bahasa Indonesia di dinding depan bangunan oleh Mendiknas,

Muhammad Nuh. Diharapkan gema dari acara peresmian tersebut

bisa membangkitkan kembali minat orang Australia untuk belajar

bahasa dan budaya Indonesia. Berbagai buku dan alat membatik

serta aneka kerajinan Indonesia terlihat turut mengisi bangunan

tersebut. Terdapat pula fasilitas ruang utama, ruangan pertemuan,

ruang tamu, dapur, dan berbagai fasilitas lainnya di gedung yang

terletak di 143 Carruthers St., Curtin, ACT tersebut.

Dalam acara tersebut seorang guru Bahasa Indonesia

menyerahkan kepada Mendiknas, karya tulis dari para pelajar

Bahasa Indonesia dari sekolah di Canberra yang salah satu

slide kegiatannya turut diproyeksikan di layar. Juga, seorang

sesepuh masyarakat Indonesia menyampaikan hasil karya

murid beliau berupa lukisan bercorak Eropa yang dibuat

dengan teknik membatik Indonesia.

Tampilan batik memang mendominasi acara tersebut,

sebagaimana dikenakan sang pembawa acara, Sarah

Dinsmore, serta tokoh-tokoh masyarakat Australia dan para

mahasiswa Indonesia yang hadir. Internasionalisme batik

bisa dilihat dari seorang Nelson Mandela yang dikenal sering

tampil di berbagai acara internasional dengan pakaian yang

Page 171: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

159Nico A n d ri a nt o

corak kainnya dilukis tangan dengan menggunakan alat

canting tersebut.

Penguasaan Bahasa Indonesia oleh masyarakat Australia

pada akhirnya tidak hanya terkait dengan pemahaman budaya

Indonesia. Pengetahuan tentang Indonesia diharapkan pada

akhirnya akan mendorong kegiatan lain seperti investasi,

perdagangan, dan kerjasama ekonomi lainnya yang membawa

kesejahteraan bersama. Merujuk pada China yang produk-

produknya telah membanjiri pasar Australia, tak menutup

kemungkinan pada saatnya produk-produk Indonesia juga akan

digemari masyarakat Australia. Kita boleh berharap pada suatu

saat tidak hanya mendapati indomie di mal-mal Australia, tetapi

juga produk pakaian, kerajinan tangan, frenchise makanan, atau

produk industri Indonesia lainnya.

“Tak kenal, maka tak sayang”, demikian bunyi pepatah

populer kita. Kalau di Indonesia banyak penggemar Radio Australia,

sebaliknya kita juga harus memiliki media untuk memperkenalkan

budaya dan bahasa Indonesia di khalayak Australia, termasuk

melalui koran komunitas Fajar Australia ini.

Banyak cara untuk memperkenalkan Indonesia kepada

dunia internasional, misalnya melalui martial art (pencak silat)

serta kain atau musik tradisional asli Indonesia. Semakin intens

hubungan antara penduduk kedua negara, semakin mudah kerja

misi diplomatik kita di Australia. Namun untuk sampai ke sana

perlu upaya terus menerus dan sinergis dari segenap komponen

diplomatik dan masyarakat Indonesia di Australia. Dan Balai

Bahasa Indonesia adalah awal yang baik untuk menghasilkan Pak

Quinn-Pak Quinn lainnya. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 172: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 173: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

161Nico A n d ri a nt o

Buku dan Transmisi Ilmudi Australia

Di Australia saya mulai berpikir bagaimana ilmu pengetahuan

ditransmisikan. Ceritanya, pada tanggal 27 Maret yang lalu

saya menghadiri acara book fair yang diadakan di bilangan Mitchel,

Canberra. Acara charity event tersebut menyediakan sekitas 200

ribu buku bekas yang hasil penjualannya akan digunakan untuk

membiayai operasional lembaga amal penyelenggara pameran

tersebut, lifeline.

Saya melihat begitu banyak penggemar buku di event tersebut,

termasuk beberapa dosen dan teman di kampus. Tua-muda,

Page 174: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

162

laki-perempuan tumplek blek di acara yang berlangsung selama

tiga hari. Pada hari terakhir pameran, terlihat orang-orang kalap

mengambil sebanyak mungkin buku bagus. Aturan mainnya, asal

buku masih muat dimasukkan ke dalam tas kain seharga 2 dollar

yang dibeli dari panitia, pengunjung cukup membayar 15 dollar

untuk semua buku yang diambil. Cukup menjanjikan memang.

Jadilah hari terakhir pameran buku sebagai hari keserakahan.

Mereka terlihat begitu buas dengan buku yang dicari, entah

apakah akhirnya dibaca atau tidak. Ibarat para pecinta buku

adalah nelayan, maka pada hari itu semua berhasil menjaring

tangkapan, beberapa tas besar ilmu pengetahuan. Kelihatannya

semua puas dengan yang mereka dapatkan. Kalau beruntung, kita

bisa mendapatkan buku dengan tandatangan asli pengarangnya.

Bukankah di Indonesia buku seperti “Di Bawah Bendera Revolusi”

sempat menjadi buruan banyak orang, apalagi yang telah

ditandatangani oleh mantan Presiden Soekarno.

Sedikit berbagi tips nakal, seseorang menulis di milis

bagaimana cara mengakali aturan agar mendapat buku berkualitas

Page 175: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

163Nico A n d ri a nt o

dengan sedikit uang. Caranya, mencari buku bagus sebanyak-

banyaknya di hari awal pameran, lalu simpan di dalam tas di

pinggir hall dan membeli dengan harga hanya 15 dollar di hari

terakhir pameran. Cukup gila bukan. Dasar mahasiswa, hehe.

Bagaimana panitia menyediakan buku-buku sebanyak itu di

setiap acara book fair. Buku-buku tersebut adalah sumbangan dari

berbagai pihak, entah si pemilik sudah tidak memerlukannya atau

orangnya sudah meninggal dan dihibahkan oleh kerabatnya. Baru

atau bekas sebuah buku menjadi tidak relevant ketika isinya sangat

menarik dan bermanfaat bagi pembacanya. Bukankah kalau ingin

mengetahui cerita tentang Blok Timur atau bahkan Perang Dunia

kedua, buku-buku lama justru lebih memberi informasi berharga.

Dalam konteks tersebut, banyak buku-buku berkualitas dan

bahkan langka terhidang di meja-meja panjang pameran.

Melalui organizer yang profesional, berbagai jenis buku

berbahasa inggris tersebut disediakan. Tema-tema membentang

mulai dari psikologi, Aborigin, sejarah dunia, Indonesia, Eropa,

novel, kartun, cerita anak-anak, sampai ekonomi dan politik.

Saya cukup bahagia mendapatkan buku bertema Australia, China,

Perang Dunia II, beberapa novel, dan pariwisata. Sedangkan istri

saya mendapatkan buku aneka resep masakan serta flora dan

fauna Australia. Anak saya terlihat senang sekali dengan buku

cerita dan komik yang didapatkannya.

Kalau tahu hari itu, pastilah Gutenberg bahagia karena

alat cetak temuannya ternyata telah membahagiakan banyak

orang serta memicu revolusi transmisi ilmu pengetahuan tak

terkira. Entah berapa juta buku baru dicetak setiap tahunnya

di seluruh dunia, dan berapa jenis ilmu pengetahuan telah

tersampaikan kepada semakin banyak orang. Sebab jika

Page 176: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

164

tinta adalah pengikat ilmu pengetahuan, maka buku menjadi

sumber ilmu yang hampir tiada batas.

Setiap orang berusaha mendapatkan sebanyak mungkin

buku favoritnya. Demikian terus berlangsung setiap waktu.

Rasanya hanya sedikit yang kita dapat, itupun tak semua bisa

dicerna. Penjelajahan manusia untuk mengungkap tabir misteri

ilmu pengetahuan pun semakin luas menemukan labirin-labirin

baru, meskipun ujungnya hampir pasti semakin sulit ditemukan.

Sehingga kesombongan bagi manusia merupakan hal yang tak

boleh terjadi.

Kalau di jaman dulu, kekhalifahan membeli dengan

emas seberat buku baru dan menyediakannya untuk rakyat

di perpustakaan umum. Di Canberra, di setiap wilayah seperti

Dickson atau City, terdapat public library. Perpustakaan milik

universitas atau National Library adalah contoh lainnya. Orang

bebas meminjam buku atau DVD di pusat-pusat ilmu pengetahuan

itu. Mendaftar keanggotaannya pun cukup dari rumah melalui

internet, dan kartu anggota akan dikirimkan ke rumah. Kegiatan

di perpustakaan pun juga beragam, termasuk pelatihan Bahasa

Inggris bagi warga yang membutuhkan. Juga disediakan tempat

penitipan anak bagi yang sedang menikmati koleksi atau layanan

perpustakaan.

Hal yang sama juga saya dapatkan di toko buku di Australia,

yang terasa sangat nyaman dan lengkap menyediakan aneka

judul dan tema. Disediakan kursi dan tempat duduk untuk orang-

orang yang ingin membaca. Anak-anak disediakan tempat dengan

desain khusus yang membuat mereka betah berada di toko buku

tersebut. Tak mengherankan, buku seperti sudah menjadi bagian

dari kehidupan orang Australia. Di city bus, tram atau di tempat-

Page 177: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

165Nico A n d ri a nt o

tempat umum lainnya sering kita jumpai orang sedang membaca

novel atau buku lainnya.

Sangat mudah mendapatkan buku di Australia. Orang-

orang sibuk bisa menggunakan toko buku online sebagai tempat

berburu buku. Saya pernah membeli dua buah buku melalui

layanan ini, dimana cukup dengan mencari di katalog, memesan,

dan mengisikan data serta informasi kartu kredit kita maka buku

akan sampai di alamat kita beberapa hari ke depan. Harga buku

juga masih dapat dijangkau oleh penghasilan kebanyakan orang.

Di jaman komputer ini ilmu pengetahuan sudah bukan

barang eksklusif dan bisa menjadi milik seluruh warga dunia tanpa

kecuali. E-book sudah mulai menjadi fenomena. Perdebatan

sengit di parlemen Australia tentang rencana broadband network

yang akan dibangun adalah tema hangat tentang transmisi ilmu

pengetahuan. Saya tidak berpikir akan terjadi penghancuran

perpustakaan seperti dilakukan oleh Jenghis Khan di Baghdad

beberapa abad lalu akan terjadi lagi, karena banyaknya format

digital buku.

Page 178: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

166

Sebagai salah satu instrumen transmisi ilmu pengetahuan,

buku telah mendapat tempat yang layak di negeri Kanguru. Bukan

hanya karena minat baca yang relatif tinggi, tetapi apresiasi

terhadap ilmu juga sangatlah tinggi. Buku tidak dihargai sebagai

barang keramat yang harus disimpan rapat-rapat, tetapi digunakan

untuk menyalurkan ilmu pengetahuan. Buktinya, banyak orang

yang bersedia mendonasikan bukunya untuk dijual dengan harga

terjangkau agar bisa dinikmati semakin banyak orang, termasuk

kita-kita mahasiswa yang berkantong tipis ini. Wallohu a’lam

bissawab. qqq

Page 179: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

167Nico A n d ri a nt o

DiasporaOrang-orang Nusantara

Saat menempuh kursus Bahasa Inggris di IALF Jakarta, penulis

pernah mendapatkan kisah tentang kedatangan orang-orang

Makassar beberapa abad lalu di Australia Utara. Mempedomani

bintang-bintang selatan kapal-kapal Padewakang mereka

menuju ke Benua Kanguru. Di daerah yang dinamakan “Marege”

(Arnhem land) sekitar seribuan orang Makassar itu setiap bulan

Desember mendarat di sepanjang teluk Carpentaria. Dalam

kelompok-kelompok yang dibiayai oleh orang Melayu, China,

atau Belanda mereka membuat kamp untuk memasak dan

mengeringkan teripang, komoditas yang ditangkap di Marege.

Page 180: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

168

Mereka tidak menetap di Marege tetapi tinggal selama empat

bulan setiap tahunnya. Orang-orang Makassar itu menukar hak

memanen ketimun laut dengan aneka komoditi seperti pakaian,

tembakau, pisau, beras, dan alkohol dengan penduduk Aborigin,

selain juga mempekerjakan laki-laki setempat. Selama periode

itu mereka memanen teripang dengan menggunakan tombak

bermata tiga kemudian merebus dengan menggunakan periuk di

pantai, mendinginkan di pasir lalu mencucinya dengan air laut dan

kemudian mengasap serta menjemurnya di bawah sinar Matahari.

Mereka kembali berlayar ke Makassar pada Bulan April

memanfaatkan angin monsoon membawa teripang kering itu

untuk kemudian dijual ke China. Orang-orang China dari Canton

(Guangzhou) dan Amoy (Xiamen) datang ke Pelabuhan Makassar

membawa komoditi porselen dan kemudian kembali ke negerinya

membawa teripang. Pada pertengahan abad 19 diketahui orang

Makassar membawa sekitar 900 ton teripang dari Marege yang

merupakan sepertiga kebutuhan di China.

Page 181: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

169Nico A n d ri a nt o

Kegiatan ekonomi tahunan itu rutin dijalankan dari 1700-

an sampai tahun 1907 saat penguasa kolonial Australia Utara

melarangnya. Tak mengherankan Bahasa Makassar menjadi

bahasa umum yang dipakai orang-orang Aborigin di Marege untuk

berinteraksi dan berkomunikasi termasuk dengan suku-suku

Aborigin yang berbeda. Suku Yolngu, Iwaidja, penduduk Pulau

Tiwi, Pulau Elcho dan Selat Tores telah menyerap kata-kata seperti

rupiah (uang), jama (kerja), atau balanda (orang kulit putih).

Mereka juga mengadopsi teknologi perahu lepa-lepa yang mereka

namakan Lipalipa.

Peninggalan yang tersisa dari sejarah hubungan orang Makassar

dan Benua Australia ini diantaranya adalah pohon-pohon asam jawa,

koin-koin VOC, porselen China, serta periuk untuk merebus teripang

selain juga beberapa keturunannya di Australia Utara. Pada tahun

2005 dibuat acara reuni dan pertunjukan kesenian di Australia serta

Makassar, yang ke semua cerita ini juga bisa disaksikan di Museum

Nasional Australia di dekat kampus ANU.

Page 182: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

170

Saat awal-awal kuliah di ANU dulu, saya secara tak sengaja

menemukan fakta bahwa pelafalan angka-angka oleh orang-orang

Kepulauan Pasifik mirip dengan angka-angka Jawa. Beberapa

diantaranya adalah telu, fitu, dan wolu. Seorang teman mahasiswa

dari Marshal Island dan teman saya seorang cleaner orang suku asli

New Zealand mengkonfirmasi fakta ini. Wikipedia akhirnya lebih

menguatkan keyakinan itu, yang menteorikan bahwa bahasa-bahasa

di Asia Tenggara dan Pasifik berakar pada Bahasa Austronesia yang

dikatakan berasal dari Pulau Formosa (Taiwan kini). Meski tidak

disepakati mengenai alur migrasinya karena mungkin terjadi dalam

kurun waktu dan periode yang sangat komplek, cukup menarik

diketahui fakta-fakta kesamaan bahasa ini.

Page 183: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

171Nico A n d ri a nt o

Orang-orang Jawa diperkirakan di abad pertama masehi

berimigrasi ke Madagaskar, sebuah pulau di sebelah selatan

Afrika, di mana Bahasa Jawa banyak diserap ke dalam bahasa

Malagasy (Wikipedia). Pada abad kedua sampai kelima masehi

orang-orang Kalimantan dan Sulawesi berlayar pula sampai

Madagaskar. Ketika Kerajaan Sriwijaya eksis dengan kekuatan

maritimnya sebagai pemain utama perdagangan antara Asia

dan Eropa, mereka juga berlayar ke Samudera Hindia dan Laut

China selatan, singgah di kota-kota Madagaskar, India, Afrika

Selatan, dan Thailand. Pada tahun 1300-an orang Minangkabau

yang terkenal sangat mobile, merantau sampai ke Malaysia dan

Filipina Selatan. Orang-orang Aceh juga beberapa kali memiliki

pengaruh yang kuat di semenanjung Malaya.

Orang-orang Melayu, Jawa, dan Bugis yang diasingkan

Belanda membentuk Melayu Sri Lanka dan Melayu Cape

Town. Di Cape Town kita mengenal Syekh Yusuf Al Makassari

(1626-1699) yang dibuang oleh Belanda dan menjadi

Page 184: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

172

penyebar Islam di Afrika Selatan. Perjuangan Syekh Yusuf

menginspirasi seorang Nelson Mandela melawan Apartheid

di negaranya, yang kemudian menghadiahkan Oliver Tambo

Award atas kepahlawanannya. Di dalam negeri kita tahu

seorang Diponegoro akhirnya diasingkan ke Sulawesi Utara

dan beberapa pengikutnya di Sulawesi Tengah. Kita juga tahu

terdapat orang-orang Maluku dalam jumlah besar di negeri

Belanda.

Orang Jawa banyak didatangkan oleh penjajah Belanda

sebagai buruh kontrak di Suriname dan saat ini meliputi sekitar

15% penduduk setempat. Di negeri Amerika Latin ini mereka

membuat komunitasnya sendiri, memelihara pemakaian

Bahasa Jawa (kebanyakan logat Kedu) dan menjaga budaya

serta agamanya. Pada awal-awal kedatangannya, orang-orang

Jawa itu bahkan bersikeras membuat masjidnya ke arah Barat

seperti kebiasaan di Jawa, meskipun seharusnya mengarah

ke timur karena berada di sebelah barat Ka’bah. Mereka juga

berupaya mengawetkan adat-istiadatnya seperti wayang,

jaranan, selamatan, dan kesenian lainnya. Juga, di New

Caledonia di sebelah timur Australia, orang-orang Indonesia

meliputi sekitar 1,6% penduduk yang turut menyusun struktur

sosial dan budaya setempat.

Di jaman modern kita mengetahui terdapat sekitar 1,5

juta orang kita di Arab Saudi, 2,5 juta di Malaysia, 200 ribu di

Singapura, 86 ribu di Australia, 75 ribu di UEA, 70 ribu di Amerika

Serikat, selain sejumlah besar pula di Taiwan, Hong Kong, Korea

Selatan, Jepang, Kanada, dan Filipina (Wikipedia) sebagai TKI

atau belajar di berbagai perguruan tinggi. Banyak pula yang tak

mau pulang karena telah nyaman bekerja di industri-industri

Page 185: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

173Nico A n d ri a nt o

besar atau menjadi pengajar di berbagai universitas ternama

(brain drain). Para santri juga secara tradisional banyak belajar

ke Makkah di Arab Saudi dan Al Ashar di Mesir.

Ketika peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru banyak

mahasiswa kita tidak bisa pulang dari negara-negara Blok Timur

dan banyak yang akhirnya menetap di Rusia atau China. Kami

yang sedang menuntut ilmu di perantauan ini pernah bergurau,

“jika terjadi pergantian rezim mungkin terpaksa harus tinggal

di Australia karena tidak boleh pulang”.☺ Semoga saja tidak

terjadi. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 186: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 187: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

175Nico A n d ri a nt o

The Cleaner

Di suatu siang, saya Sholat Dhuhur di basement sebuah

gedung perkantoran elit di bilangan Kuningan, Jakarta. Tak

dinyana, sang imam sholat adalah seorang cleaner yang sering

saya jumpai membersihkan ruangan-ruangan di gedung tersebut.

Dengan tampilan pakaian seragam yang bersahaja tapi penuh

fungsi, sang cleaner dengan tanda hitam bekas sujud di dahinya

memimpin ritual sembahyang para pekerja dari berbagai negara

yang mungkin beberapa diantaranya adalah bos di perusahaan-

perusahaan multinasional yang berkantor di gedung berlantai tiga

puluh dua tersebut.

Page 188: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

176

Alangkah indahnya agama ini yang memberikan persamaan

derajat di hadapan Sang Pencipta. Bahwa di hadapan Sang Khaliq,

tak ada pembedaan tingkatan profesi atau penderajatan lainnya

yang diciptakan manusia. Namun, saya menangkap kesan yang tak

bisa ditutupi bahwa seorang cleaner yang berkutat membersihkan

barang-barang kotor tersebut, ternyata mempunyai religiusitas

lebih tinggi dibanding para pekerja berdasi, meski hal tersebut bisa

jadi sebuah generalisasi yang ceroboh. Yang jelas, dalam sholat

seorang yang datang lebih dulu akan mendapatkan shaf di depan,

sementara saat itu banyak para karyawan berdasi yang hadir dan

mengisi barisan-barisan belakang.

Dalam perspektif yang agak berbeda, kenyataan tersebut

seolah membenarkan sebuah hadis nabi, “Kebersihan sebagian

dari iman”. Tentu kalimat Hadis tersebut bukan hanya berdimensi

arti kebersihan fisik, tapi juga kebersihan hati, pikiran, dan ucapan

serta tindakan. Dalam artian kebersihan fisik, seorang cleaner

harus memiliki kualitas tingkat kesabaran yang tinggi, karena harus

Page 189: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

177Nico A n d ri a nt o

membersihkan barang-barang yang kotor yang seringkali juga bau,

seperti wastafel dan bahkan WC. Selain itu, seorang cleaner juga

harus jujur, karena selalu terkait dengan barang-barang berharga

di suatu kantor.

Seorang cleaner, paling tidak karena rutinitas pekerjaan yang

dijalaninya akan mengetahui berbagai hal, misalnya pada hari apa

biasanya banyak sekali sampah. Dia mengetahui kebiasaan seorang

karyawan dari apa saja yang dikonsumsinya setiap hari. Ada karyawan

yang jorok, ada karyawan yang ajeg mengkonsumsi makanan/

minuman tertentu. Bahkan juga seorang cleaner bisa tahu berapa

karyawan yang sering tugas luar atau bolos kerja dari sampah yang

harus dipungut dari tempat sampah di setiap meja kerja.

Jangan salah, kadang-kadang seorang cleaner memiliki sedikit

otoritas dan akhirnya derajad lebih tinggi, tepatnya ketika barang

sudah berada di dalam tempat sampah. Sering kali si cleaner

menemukan mouse komputer, koran baru, buku agenda kosong,

Page 190: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

178

atau barang-barang kecil “berharga” lainnya yang sudah dibuang

oleh sang pemiliknya. Kalau sudah berada di dalam bak sampah,

maka barang-barang tersebut sudah tentu sah jika diambil dan

kemudian di bawah kendali penuh si cleaner. Sedangkan orang

lain yang juga ingin memilikinya, jelas sangat tergantung pada

kebaikan hati sang cleaner.

Banyak nilai filosofi yang bisa kita serap dengan menghayati

peran seorang cleaner. Sebagai orang yang sejak masa kanak-kanak

sering membantu tugas orang tua menyapu lantai dan halaman

rumah, mengepel, serta mencuci piring, saya banyak menarik

pelajaran dari aktivitas tersebut. Pertama, jangan memaksakan

menyapu halaman rumah kalau angin sedang besar, karena hanya

akan membuahkan kesia-siaan. Tunggu sampai angin reda, baru

kita bisa membersihkannya dengan sempurna. Kedua, bersihkan

lantai dengan sapu atau alat pel yang bersih. Membersihkan lantai

dengan alat yang kotor juga merupakan sebuah kemubadziran yang

nyata. Ketiga, membersihkan piring dari pinggir menuju ke tengah,

atau membersihkan alat rumah tangga yang mudah, baru yang

tersulit di akhir pekerjaan. Keempat, dalam lingkungan modern,

seorang cleaner juga harus tahu dari mana dia mulai meng-vacum

karpet lantai untuk menghindari terjadinya kabel terikat-ikat meja

kursi dikarenakan jalur pembersihan yang “salah”.

Tentu saja filosofi cleaner bisa kita terapkan pada bidang

kehidupan lainnya, termasuk pekerjaan kita sehari-hari. Keempat

filosofi di atas misalnya, bisa diterapkan pada pekerjaan semacam

pemberantasan korupsi atau audit keuangan negara. Saya jadi

teringat dengan wejangan senior di kampus dulu, saat dia bilang:

“kalau ingin mengetahui kualitas manajamen suatu kantor/instansi

maka lihatlah toiletnya”. Kalau bau dan kotor, maka bisa dipastikan

Page 191: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

179Nico A n d ri a nt o

manajemen kantor tersebut juga amburadul. Mengurusi hal

sepele saja nggak beres, apalagi menyelesaikan hal-hal yang

besar. Jangan-jangan banyak terjadi korupsi, karena anggaran

untuk pengelolaan kebersihan toilet saja tidak dibelanjakan

sebagaimana mestinya.

Dalam sebuah kesempatan, mantan ketua BPK di instansi

tempat saya berkarya mengatakan: “Desinfektan paling tangguh

Page 192: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

180

itu sinar Matahari, maka keterbukaan itu penting”, untuk

memberi metafora betapa pentingnya transparansi publik

pengelolaan keuangan negara kita. Tentu orang bisa menafsirkan

dari pernyataan tersebut bahwa sinar matahari yang mengandung

ultraviolet itu mampu membunuh baksil-baksil yang menyebabkan

berbagai penyakit. Sedangkan bila orang menafsirkannya lebih

lanjut, baksil-baksil adalah para koruptor, itu sepenuhnya hak

mereka.

Dalam sebuah lagunya yang terkenal di era Orba, sang

maestro Iwan Fals menorehkan bait-bait tentang tukang sapu

sebagai berikut:

Tukang sapu bawa sapu masuk di kantor

Bersihkan yang kotor

Cukong kotor mandor koruptor semua yang kotor

Awas kena sensor

☺ ☺ ☺Untuk menghidupi diri dan keluarga, saat ini jujur saya

bekerja sebagai cleaner, sebuah pekerjaan sambilan terfavorit

bagi para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan lanjutan

di Australia. Sambil bercanda teman-teman sesama pembersih

ruangan ini mengaku dengan bangga sebagai anggota ICMI.

Bukan sebutan untuk organisasi para intelektual yang terkenal

itu, melainkan singkatan dari “ikatan cleaner muda Indonesia”. Ya,

sekarang saya adalah seorang cleaner dan berusaha menghayati

peran itu dengan baik. Kalau bisa seperti sang cleaner yang

memimpin sholat di sebuah gedung elit di Jakarta tadi. Wallohu

a’lam bissawab.

qqq

Page 193: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

181Nico A n d ri a nt o

Pelatihan Menulisdi Canberra

Hidup di negeri lain tentu memberikan pengalaman berharga

yang tidak semua orang bisa merasakannya. Kekhasan budaya,

iklim, dan cara hidup saat tinggal dan belajar di Australia menarik

untuk diceritakan kepada orang lain, khususnya di Tanah Air.

Seakan menangkap potensi tersebut, FLP Australia bekerjasama

dengan PPIA-ACT pada tanggal 6 Maret 2011 menyelenggarakan

pelatihan menulis dengan tema: “Dari Novel ke Layar Lebar”

dengan pembicara Habiburrahman El Shirazy (Kang Abik) dan

Dr. Minako Sakai. Acara tersebut dibagi ke dalam dua sesi, yaitu

Page 194: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

182

sesi untuk masyarakat umum dan dilanjutkan dengan sesi khusus

pelatihan penulisan.

Menurut pembicara utama, Kang Abik, meski banyak orang

berkeinginan menulis, tetapi tidak semua bisa mewujudkannya.

Ada banyak alasan yang membuat orang tidak jadi menulis,

mulai dari merasa tidak mempunyai bakat, banyaknya kesibukan,

sampai takut “kadar intelektualitasnya diukur orang lain”. Di

acara inilah Kang Abik memotivasi para penulis pemula untuk

terus berkarya. Dalam bahasa Kang Abik, setiap orang yang bisa

membuat selembar surat, berarti mempunyai kans untuk menjadi

penulis andal. Syarat yang diberikan penulis buku best seller Ayat-

Ayat Cinta tersebut jauh lebih ringan dari yang diberikan misalnya

oleh Ahmadun Y. Herfanda, yaitu orang yang bisa membuat skripsi

maka memiliki kemampuan menjadi penulis.

Menurut sutradara film Dalam Mihrab Cinta ini, modal utama

penulis adalah niat yang kuat. Seorang Iwan Gayo, atau Dr. Abdul

Hadi W.M., berhasil mewujudkan impiannya menjadi penulis

terkenal setelah upaya yang kesekiankalinya. Buku Pintar Iwan

Gayo ditolak oleh beberapa penerbit sebelum akhirnya diterbitkan

sendiri dan sukses besar.

Penyair Dr. Abdul Hadi W.M menurut Kang Abik harus

mencoba lebih seratus kali mengirimkan puisi sebelum akhirnya

diterima oleh media massa. Orang akan dengan mudah menyebut

seseorang berbakat menulis ketika seseorang tersebut telah

berhasil. Dari sisi penulis, ketika telah diterbitkan, kepercayaan

dirinya akan semakin menjulang. Jadi, tanpa niat yang kuat

meskipun seseorang mengikuti puluhan kali pelatihan menulis

atau membaca ratusan buku motivasi menulis tidak akan banyak

manfaatnya.

Page 195: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

183Nico A n d ri a nt o

Sedangkan terkait inspirasi tulisan menurut Kang Abik

orang bisa mengupayakannya dengan berbagai cara. Ada yang

mencari inspirasi dengan berlayar seperti dilakukan oleh Ernest

Hemingway, tiduran di stasiun seperti dilakukan oleh Gerson Poyk,

atau bahkan bermula dari sobekan koran seperti terjadi pada Ali

Muakhir yang meraih juara pertama Lomba Cipta Cerpen Remaja.

Jika ide dan inspirasi ibarat ikan-ikan di lautan, seorang penulis

menurut Bambang Trim seperti dinukil Kang Abik harus berusaha

keras dan memiliki kepiawaian untuk mengailnya. Bagi sebagian

orang, ilham dalam menulis bisa saja datang begitu saja sebagai

karunia Allah yang sangat berharga.

Ditambahkan oleh Kang Abik bahwa saat memperjuangkan

sesuatu yang diyakini, maka semangat untuk menulis akan terus

menyala di ujung pena. Dicontohkan bagaimana seorang Yusuf

Qardhawi menulis lebih dari enam puluh buku best seller yang

tersebar di seluruh dunia. Juga, seorang Imam Bukhari harus

melakukan perjalanan ribuan kilometer sambil memunguti dan

menghafal lebih dari 600 ribu hadits di berbagai negara selama

Page 196: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

184

lebih dari 16 tahun serta menyeleksinya melalui proses penyucian

jiwa untuk sebuah buku kumpulan 4.000 hadis shahih, demi rasa

cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.

Seorang J.K. Rowling mendapatkan penghasilan bulanan

yang lebih besar dari Ratu Elizabeth dan ketenaran yang melebihi

Kaisar Jepang karena membawa idealisme. Bahkan seorang Karl

Mark yang komunis-pun menghasilkan karya yang monumental,

Das Capital, karena memperjuangkan sesuatu. Sebagai seorang

penulis, Kang Abik mengakui bahwa kekuatan Cinta-lah yang

membuatnya bisa menyelesaikan buku laris Ayat-Ayat Cinta, Di

Atas Sajadah Cinta, Ketika Cinta Berbuah Surga, Pudarnya Pesona

Cleopatra, Ketika Cinta Bertasbih, Dalam Mihrab Cinta, dan Bumi

Cinta.

Kang Abik dalam acara pelatihan tersebut membagikan

pengalaman pribadinya sebelum berhasil menelurkan karya yang

diterima khalayak luas, bukan hanya di Indonesia tetapi juga

di Malaysia, Brunei Darussalam, Mesir, Hongkong, Singapura,

Page 197: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

185Nico A n d ri a nt o

Taiwan dan Australia. Beliau menjadi sastrawan karena terpicu

oleh kemenangan lomba deklamasi saat Sekolah Dasar dan

bangga mendapatkan hadiah buku tulis. Pengalaman itu terus

memacunya untuk menyenangi puisi dan cerpen saat menempuh

MTs Futuhiyyah 1 Mranggen dan Pondok Pesantren Al Anwar,

Demak. Persentuhannya dengan banyak perlombaan baca

puisi, pidato, dan olah teater di Surakarta turut mengasah bakat

berkeseniannya yang mengantarkannya memenangkan berbagai

penghargaan.

Hobi berkesenian itupun akhirnya tetap dipelihara saat

melanjutkan kuliah di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist

Universitas Al-Azhar. Novelnya yang berjudul Ayat-Ayat Cinta

akhirnya menjadi best seller dan bahkan dijadikan mahar

pernikahan beliau yang terasa sangat istimewa. Dr. Minako Sakai,

seorang Jepang pengajar Bahasa Indonesia di beberapa universitas

di Australia menceritakan pengalamannya menangis saat

membaca buku Ayat-Ayat Cinta ini ketika berada di Palembang.

Minako Sakai terkesan terhadap karya-karya Kang Abik yang

menurutnya banyak menyentuh perasaan.

Di sesi pelatihan menulis, Kang Abik memaparkan bagaimana

kiat-kiat menjadi penulis novel best seller dengan “enam langkah

dan tujuh pertanyaan”. Ibarat jurus-jurus pencak silat, Kang Abik

memberikan tips-tips berdasarkan pengalaman keberhasilan

yang pernah dialaminya sendiri. Acara ini sangat bermanfaat bagi

masyarakat dan para student Indonesia yang sedang belajar di

Australia, beberapa di antaranya bahkan datang langsung dari

Sydney. Beberapa penggemar Kang Abik dari Malaysia juga terlihat

hadir di acara tersebut dan merasa senang karena terdapat pula

sesi tanda tangan buku dan sesi foto bersama.

Page 198: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

186

Berbekal kesuksesan di pasar, beberapa novel Kang Abik

telah difilmkan dan meraih kesuksesan pula. Meski kecewa karena

bahasa film tidak bisa mengungkapkan seluruh imajinasi dalam

sebuah novel, adaptasi novel ke dalam film memberi banyak

pengalaman bagi Kang Abik yang bersedia berbagi pengalaman

dalam acara tersebut. Acara semakin semarak dengan pemberian

door prize berupa buku dan produk kerudung dari sponsor bagi

yang berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan. Para peserta

pelatihan penulisan sangat antusias mengikuti acara yang diadakan

di Balai Kartini, KBRI Canberra tersebut dengan memberikan

banyak pertanyaan kritis dan menarik.

FLP Australia pada acara tersebut juga melakukan soft

launching buku berjudul “Catatan dari Negeri Selatan”. Buku

tersebut berisi tulisan dari para penulis yang tinggal atau sedang

studi di Australia dengan tema tentang kehidupan sehari-hari di

Australia. Seluruh royalty dari penjualan buku tersebut rencananya

akan disumbangkan kepada para korban bencana alam di Tanah

Air. Dalam acara tersebut sekaligus dikukuhkan pembentukan FLP

Australia dan dilantik para pengurusnya oleh Kang Abik. Diangkat

sebagai penasihat dalam kepengurusan tersebut, atase pendidikan

KBRI, Canberra. Semoga acara tersebut bisa menjadi trigger bagi

kemajuan para penulis kita. Amin.

qqq

Page 199: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

187Nico A n d ri a nt o

Tips “Hidup” di Australia

Dengan menceritakan tips hidup di Australia ini saya bukan

bermaksud “sok menggurui”, namun lebih bernada “jangan

ulangi kesalahan saya”. Sebab, kata orang pengalaman adalah

guru terbaik dan menurut saya “mahal harganya”. Tips-tips di sini

juga tidak ditujukan bagi orang semacam “Gayus, dkk” yang sudah

tidak memikirkan “sensitivitas harga”, namun lebih ditujukan bagi

mereka yang berpikir rasional dalam “membelanjakan” tenaga

dan uangnya. Tips ini berguna bagi mereka yang akan melanjutkan

studi atau yang akan menetap lama di Australia.

Sebenarnya sudah banyak buku yang membahas hasil survey

tentang biaya hidup, akomodasi, kerja part time di kota-kota di

Page 200: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

188

Australia, namun yang saya sampaikan di sini materinya lebih

taktis dan kontekstual sesuai pengalaman saya di Australia. Saya

beruntung sebelum ke Australia dulu mendapat pelajaran cross

cultural di IALF oleh Barbarra Wiechecki, dan juga tidak harus

mengurus visa karena ADS office sudah melakukannya untuk saya

sebagai awardee. Sengaja saya tulis share pengalaman ini dalam

bentuk FAQ (Frequently Asked Question) untuk mempermudah

pemaparan, berikut ini:

Apa yang harus saya persiapkan sebelum berangkat ke Australia?

Pertama, passport dan visa sudah harus di tangan. Berikutnya, kita

harus mempersiapkan barang bawaan, khususnya pakaian untuk

seminggu. Saya dulu belanja pakaian musim dingin (long john,

jaket musim dingin, kaos tangan, dll) di Pasar Mangga Dua, Jakarta.

Kalau kita datang saat musim panas, jangan bawa pakaian

musim dingin terlalu banyak. Kita bisa berbelanja pakaian musim

dingin di sini (baru atau bekas) yang biasanya dijual murah di musim

panas. Sebab, biasanya pesawat akan membatasi barang bawaan

kita sampai 20 kilogram. Berikutnya, pilihlah pesawat Garuda jika

Bahasa Inggris (kita atau keluarga) minim, sebab pesawat Garuda

biasanya pramugarinya bisa berbahasa Indonesia.

Bagi yang membawa anak balita jangan lupa siapkan translate

(resmi) data imunisasi anak kita yang akan berguna saat dia

akan mendapatkan tambahan imunisasi. Harap diketahui, daftar

imunisasi di Australia jauh lebih banyak (lengkap). Berikutnya,

sangat penting untuk membawa SIM (mobil) dari Indonesia, jika

ingin berkendara di Australia. SIM ini akan di-translate di KBRI agar

bisa dipergunakan di sini. Mencari SIM Australia sangatlah sulit,

karena standarnya yang tinggi.

Page 201: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

189Nico A n d ri a nt o

Apa yang pertama harus saya lakukan saat tiba di Australia?

Yang harus dilakukan adalah melaporkan diri di KBRI atau KJRI

terdekat, segera buka rekening bank, urus Tax File Number (TFN)

bagi yang ingin kerja part time, dan bagi yang ingin memasukkan

anaknya ke childcare segera dapatkan Child Care Benefit (CCB)

dengan mengurus di centre link terdekat (CCB diberikan khusus

bagi penerima beasiswa dari pemerintah Australia).

Sesegera mungkin daftarkan anak Anda di beberapa childcare

terdekat, karena biasanya daftar tunggunya panjang dan lama.

Biasanya sebelum mendapatkan childcare terdapat daycare,

pengasuh anak oleh orang (bukan lembaga) dengan biaya harian.

Bagaimana tips mencari akomodasi?

Di Australia, bangunan yang disewakan terdiri dari banyak flat

atau unit yang masing-masing dimiliki perseorangan dan biasanya

dikelola oleh agen-agen rumah. Ada tiga pilihan menyewa flat atau

Page 202: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

190

unit untuk akomodasi kita, yaitu di asrama kampus, yang dekat

city center dan jauh dari city center. Bagi yang tidak berkeluarga,

asrama kampus bisa menjadi pilihan utama karena jaraknya yang

dekat kampus dan biasanya murah harga sewanya.

Menyewa unit/flat atau rumah jauh dari city center biasanya

harganya lebih murah dibanding dengan menyewa dekat city

center. Perbandingannya, kalau rumah di city center (Canberra)

sewanya 290 dollar per week, di luar city center bisa 160 atau

180 dollar per week. Biasanya sewa dibayarkan tiap dua minggu

(fortnightly). Keuntungan tinggal di city center adalah dekat

dengan tempat-tempat pekerjaan part time.

Menyewa unit-unit dalam satu komplek bersama-sama

memberi keuntungan tersendiri, karena akan mempunyai

tetangga-tetangga dari Indonesia yang mempermudah sosialisasi

dan kalau sewaktu-waktu kita membutuhkan pertolongan. Di

Canberra ada istilah “Kelurahan Huges” atau “Kelurahan Hacket”

karena banyak keluarga Indonesia yang tinggal di komplek

tersebut. Namun ada juga yang lebih suka tinggal sendiri dan

bersosialisasi dengan tetangganya yang bule. Di Australia semua

pekerjaan rumah (mencuci pakaian, memasak, membersihkan

rumah, mengasuh anak) harus dilakukan sendiri, karena tidak ada

pembantu seperti di Indonesia (sangat mahal).

Alangkah baiknya jika kita bisa take over kepenghunian

rumah/flat dari teman kita yang akan pulang ke Indonesia,

karena kita tidak perlu masuk daftar calon penyewa di agen yang

biasanya panjang dan banyak syaratnya. Bagi yang rumahnya

akan di-take over juga mendapatkan keuntungan, karena tidak

harus membuang barang-barang perabotan dan perlengkapan di

rumahnya yang tidak mungkin dibawa ke Tanah Air.

Page 203: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

191Nico A n d ri a nt o

Di Australia, bagi yang memiliki anak balita lebih dari satu,

harus menyewa flat yang memiliki kamar minimal dua. Pernah

teman saya yang memiliki tiga orang anak harus memulangkan

keluarganya ke Indonesia karena tidak bisa mendapatkan flat/

unit/rumah berkamar dua.

Biasanya kita diharuskan membayar deposit di muka senilai

sewa selama sebulan sebelum kita menempati rumah. Membayar

sewa rumah dengan auto debet rekening bank (misalnya reconnect)

bisa mencegah kita lupa membayar sewa rumah.

Kita harus mencermati kontrak sewa unit/rumah kita agar tahu

hak dan kewajiban, misalnya kerusakan jendela adalah kewajiban

agen untuk memperbaiki, sementara kerusakan saluran air atau

kotornya tembok rumah menjadi tanggung jawab penyewa.

Lebih baik saya membeli mobil atau pakai transportasi umum?

Di Australia, sistem transportasi sangatlah efektif dan bisa

diprediksi menit-menit kedatangan kendaraan umumnya. Kalau

kita hidup sendiri, atau tidak berniat kerja part time, lebih baik

memanfaatkan transportasi umum yang tersedia.

Page 204: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

192

Kalau kita membawa keluarga (anak, istri) atau kerja part

time, lebih baik membeli mobil sendiri, yang biasanya murah

menjelang pergantian semester di mana banyak mahasiswa

yang akan pulang ke negaranya masing-masing dan perlu untuk

melepas kepemilikan kendaraannya.

Harga kendaraan second hand berkisar antara 1.000 sampai

2.500 dollar, tergantung tahun pembuatan dan kondisinya. Kalau

beruntung, kita bisa memiliki mobil hanya dengan 750 atau 500

dollar. Teman saya akhirnya harus rela melepas mobil yang dulu

dibeli dengan 3.000 dollar ke dealer seharga 400 dollar karena

tidak ada temannya yang membeli.

Biaya-biaya terkait mobil kita adalah Rego (setiap 3, 6 bulan

atau 1 tahun), tiket/stiker parkir, bensin, service rutin tiap tiga bulan

yang akan worthy jika kita mempunyai penghasilan tambahan

(kerja part time). Jangan lupa membeli polis asuransi kendaraan

(misalnya NRMA) minimal third party atau akan lebih baik jika

“full protection” sebelum berkendara. Teman saya baru satu hari

berselang setelah membeli asuransi, menabrak kendaraan lainnya

di jalan. Saya setelah sembilan bulan menyetir mobil, menabrak

kendaraan yang berhenti mendadak di depan kendaraan saya.

Selain itu, Overseas Health Cover (OSHC) atau asuransi untuk kita

dan keluarga juga perlu, sebagaimana teman saya memperoleh

manfaat gratis biaya melahirkan di sini (Di Australia asuransi

adalah kebutuhan primer).

Bagaimana cara mendapatkan part time job?

Biasanya melalui jaringan pertemanan informasi tentang pekerjaan

kita dapatkan. Untuk itu perbanyak silaturahmi, misalnya melalui

acara di KBRI, setelah Jumatan, acara makan-makan di kampus,

Page 205: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

193Nico A n d ri a nt o

dll. Untuk mengambil kerja sampingan disarankan jika kita sudah

seatle, khususnya secara akademik.

Bagaimana caranya agar kita bisa berhemat?

Belilah produk murah di Wolworth, Aldi, Supabarn, Coles, dengan

“merek murah” seperti Black and Gold, Home Brand, dll. Belilah

sayuran di sore hari (biasanya jam 4 atau 5 pm) yang biasanya

diobral murah oleh penjualnya. (Di sini sayuran, buah-buahan,

dll dijual murah di sore hari meskipun kondisinya masih sangat

layak dikonsumsi untuk ukuran kita) Pernah suatu sore saya lihat

di Queen Victoria Market dimana orang berebut membeli sayur

obralan jenis ini. Jika di pagi hari harga kol sekilo lima dollar, di

sore hari bisa hanya dua dollar.

Carilah produk-produk murah buatan China di toko seperti Top

Bargain, Price Attack, Hot Dollar atau belilah pakaian atau sepatu

baru produk China di misalnya Brand Depo. Jangan gengsi untuk

membeli barang second hand seperti di Sunday Market, Salvos,

Garage Sale, atau saat obral Boxing Day. Teman saya mendapatkan

Page 206: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

194

mainan anak-anak sebungkus plastik besar di Sunday Market

hanya dengan sedollar, sementara kalau membeli yang baru

bisa 25 dollar lebih. Biasanya juga ada bazaar barang bekas pada

tanggal-tanggal tertentu dengan tema seperti “kebutuhan balita”,

“kebutuhan manula”, khusus “mainan anak-anak”, dll.

Biasanya setiap enam bulan ada hari buang barang di

Australia yang diorganisir oleh pemerintah kota. Pada hari itu

semua keluarga yang sudah tidak memerlukan barang tertentu

(TV, kulkas, mesin cuci, lemari, buku, kursi, dll) akan meletakkan

barang tersebut di depan rumah yang boleh diambil oleh siapapun.

Biasanya mahasiswa baru “kemaruk” dengan penawaran ini,

meskipun barang tersebut tidak terlalu diperlukan atau beberapa

diantaranya adalah rusak.

Page 207: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

195Nico A n d ri a nt o

Apa yang harus saya hindari?

Jangan ulangi kesalahan saya, jangan boros menggunakan

listrik di musim dingin. Di Australia alat-alat elektronik biasanya

membutuhkan daya yang sangat tinggi, sehingga boros energi.

Saya pernah harus membayar rekening listrik tiga bulanan 800

dollar karena menyalakan heater udara di musim dingin. Jika

masih bisa bertahan di suhu dingin, gunakan elektric blanket

karena dayanya jauh lebih rendah.

Awas penggunaan pulsa telepon anda, jangan terjerat alasan

“rindu tanah air” yang menyebabkan Anda tidak rasional dalam

menggunakan pulsa. Tips saya, pergunakan layanan telepon

murah semacam kartu HP “Lebara”, atau paket murah lainnya yang

jauh akan menyelamatkan isi kantong anda. Saya pernah harus

membayar 700 dollar gara-gara telepon ke Indonesia memakai

kartu telepon utama (Three atau Optus). Kalau ada sambungan

internet bisa anda menggunakan Voipwise atau Skype.

Inilah sekelumit tips-tips yang bisa saya berikan, semoga

bermanfaat, karena informasi adalah mahal harganya. Wassalam.

qqq

Page 208: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup
Page 209: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

197Nico A n d ri a nt o

Yang Unik-unik di Australia

Saat di Australia, saya mendapati banyak sekali hal menarik

untuk ukuran kita orang Indonesia. Ada yang konyol, aneh,

atau nggak masuk akal. Obyek-obyek unik tersebut mulai dari

misalnya patung “Banana” raksasa di Coffs Harbour NSW, patung

kambing raksasa (Big Merino) di Goulburn NSW, atau tak seperti

dalam bayangan kita ternyata ada juga becak (padycab) di

Australia yakni di Sydney. Terdapat kotak pos tertinggi di Canberra

pada ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan laut yang

masih difungsikan, yaitu di dalam Telstra Tower.

Saya mulai mengumpulkan hal-hal unik ini saat pertama

menemukan peringatan dalam Bahasa Jawa di toilet perpustakaan

Page 210: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

198

ANU. Waktu itu saya berpikir, kenapa nggak cukup bahasa Indonesia

saja (di samping bahasa asing lainnya) dalam pengumuman itu

untuk menekankan keragaman audiens. Yang lainnya, waktu

membersihkan ruangan di CIT saya mendapati coretan ekspresif

mahasiswa di meja kelas bergambar UFO, atau koleksi vespa kecil

di atas lemari pegawai administrasi yang saya “curi” gambarnya

dengan Iphone.

Indonesia dan Australia hanya dipisahkan Laut Arafura,

namun memiliki kebiasaan yang jauh berbeda. Yang sudah saya

ceritakan sebelumnya misalnya tentang dibuangnya barang-

barang berharga yang sudah tidak diperlukan. Atau di Australia

tidak ada tukang parkir dan pelayan pom bensin, alias semua harus

self service. Bayangkan kalau kedua hal terakhir ada di Indonesia,

bisa-bisa nggak ada yang bayar. ☺

Pada suatu hari saya mendapati tulisan informasi air and water

di pom bensin. Pertama saya agak kaget, bagaimana satu jenis

barang yang sama harus ditulis dalam dua bahasa. Ternyata papan

tulisan itu menjelaskan adanya air (udara) dan water (air) yang

Page 211: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

199Nico A n d ri a nt o

disediakan untuk kebutuhan kendaraan di pom bensin tersebut.

Di kota-kota Australia kran air siap minum atau pemanggang

(barbeque) disediakan gratis di setiap tempat wisata atau public

area. Apa yang terjadi kalau hal yang sama juga diterapkan di

Tanah Air, pasti sudah banyak pedagang sate atau ikan bakar yang

memanfaatkannya untuk berdagang. ☺

Saat berbelanja di market, kita mendapati hal-hal aneh

pula. Bukan hanya karena harga sekilo tempe di Canberra jauh

lebih mahal daripada harga sekilo daging ayam atau telur, dan

daun pisang 10 lembar bisa seharga 20 ribu rupiah, namun

juga dijualnya sweet potato (ketela rambat), dan teh “Madura”

di suatu pusat perbelanjaan. Untuk mendongkrak penjualan,

kadang-kadang produsen juga kreatif misalnya menjual tiga

warna capsicum, hijau, merah dan kuning dalam satu plastik

yang unik.

Page 212: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

200

Perjumpaan dengan orang-orang Australia di sekitar kita

perlahan menyingkap kabut seperti bertambahnya pengertian kita

atas pelafalan Bahasa Inggris orang Oz yang seperti “menggumam”

dan sulit dimengerti awal-awalnya. Dengan kita berinteraksi,

maka semakin jelas pola pikir orang Australia. Seperti kalau kita

mengambil uang ATM di Australia maka kartu ATM dulu yang

keluar baru uangnya kemudian, kebalikan dengan di Indonesia. Hal

Page 213: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

201Nico A n d ri a nt o

ini seperti mengkonfirmasi bahwa kartu ATM jauh lebih berharga

daripada sebagian uang yang diambil.

Pemahaman kita atas orang Australia pasti bertambah, seiring

dengan berjalannya waktu. Tak seperti bayangan kita sebelumnya

bahwa orang “Barat” jarang mempunyai anak, yang sering saya

lihat di sini malah mereka mendorong kereta bayi dengan tiga

sampai empat orang anak. Di sini pula hampir setiap keluarga

mempunyai anjing kesayangan, yang seolah-olah seperti anak

sendiri. Banyak dijual aneka makanan “khusus” hewan yang suka

menggongong ini, yang beberapa diantaranya juga dikonsumsi

oleh orang kita seperti hati ampela dan kepala ikan kakap (bisa

dimasak rendang), namun cara kita membelinya jangan sampai

membuat penjualnya curiga. ☺

Australia mempunyai empat musim yaitu summer yang

dimulai sekitar Bulan Januari, fall sekitar Maret, winter sekitar

Juni, dan spring sekitar Oktober. Perubahan posisi geografis

Australia terhadap posisi matahari pada bola bumi menyebabkan

terdapat perbedaan lamanya pemunculan siang dan malam. Hal

Page 214: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

202

ini memaksa Australia memajumundurkan waktunya sejam setiap

enam bulan sekali yang dikenal dengan “day light time saving”.

Seperti saat ini, masuk waktu sholat maghrib bisa pukul 8:20 pm

dan mulai isya’ pukul 10:00 pm. Perubahan tersebut juga berimbas

pada bergesernya waktu aktivitas orang Australia, misalnya jam

kantor, sekolah dan pelayanan publik lainnya.

Dan terakhir, yang menarik adalah saya bertemu dengan

kompasianer sedang menggelar dagangannya di Sunday Market.

Beliau seorang student dari Indonesia yang sedang memasarkan

aneka pin dan gantungan kunci di tempat orang-orang Australia

dari berbagai latar belakang berbelanja. Tentu hal ini seperti

sebuah mozaik yang indah, dan menjadi inspirasinya buat saya

untuk mengabadikannya. Wallohu a’lam bissawab.

qqq

Page 215: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

203Te nt a n g Pe n u li s

Tentang Penulis

Nico Andria nto, lahir di Kediri, 19

Oktober 1976. Suami dari Alvien Nur

Amalia serta ayah dari Muhammad Al

Fatih Paramayodha dan Michaelia Rania

Hayrunnisa ini bekerja di BPK RI. Ia

memiliki ketertarikan yang besar pada

dunia filsafat, cyberspace dan tulis-

menulis. Selalu berpindah-pindah karena tuntutan pekerjaan

serta studi telah memberi inspirasi tulisan yang melimpah

ruah. Selain telah menulis berbagai laporan audit, tiga buah

buku berjudul: “Catatan Muslim Indonesia di Australia”

(2013, ditulis bersama Redi Bintarto), “Korupsi di Daerah:

Modus Operandi dan Peta Jalan Pencegahannya” (2010, ditulis

bersama Ludy Prima Johansyah) dan “Good E-Government:

Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui E-Government”

(2007) telah dihasilkannya. Berbagai artikel dan tulisan

dengan beragam tema telah ditulisnya, yang dimuat di

berbagai media lokal maupun nasional, blogs serta situs

berita, seperti Hidayatullah.com, Eramuslim.com, Duaberita.

com, Kompasiana.com, Majalah Potret, Koran Fajar Australia,

Banjarmasin Post dan Dayak Post. Kumpulan tulisannya bisa

diakses melalui http://nico-andrianto.blogspot.com/. Saat

menulis buku ini penulis sedang menempuh studi pada program

Page 216: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

204

Master of Public Policy di Crawford School of Economics and

Government, The Australian National University, Canberra.

qqq

Page 217: Australia dari Dekat: Berbagi Pengalaman dan Tips Hidup

Mau Menerbitkan Buku SendiriTapi bingung mulai dari mana? Mulailah dari sini:

www.Indie-Publishing.comPublish yourself and create your own history!

FB : indiepublishing |Twitter : @IndiPublishing

Email: [email protected].: 021-77880581 | PIN BB 29EB65ED