auditor rohil

16
auditor -rohil TOWARD GOOD GOVERNANCE & INTERNAL AUDIT PRACTICE No 9 Triwulan I 2009 DAFTAR ISI Peringkat Kinerja Instansi Pemerintah M enteri Negara Pen dayagunaanAparatur Negara Taufiq Effen di menyerahkan penghargaan kepada sepuluh in- stansi pemerintah pusat yang di- nilai terbaik dalam Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja In- E-mail : [email protected] lklik www.auditor-rohil.com stansi Pemerintah (SAKIP), dari 74 instansi pusat. Peringkat tertas Departemen Pendidikan untuk pusat dan Propinsi Jawa Tengah untuk daerah. Bagaimana pering- kat kinerja 25 pemerintah daerah lainnya dapat dibaca lebih lanjut pada halaman 12. Teras Auditorial .............................. 2 Surat dari Bupati ............................ 2 Catatan Inspektur ........................... 3 Unjuk Kinerja Akuntabilitas dan Kiprah Auditor Internal ................ 4 Auditor Headline ............................ 5 Unjuk Kinerja Tahun 2008 .............. 5 Rekap Rekomendasi dan Tindak Lajut 7 Peringkat Kinerja Instansi Pemerintah 8 Komitmen Pimpinan, Kunci Sukses SAKIP ..................... 8 Auditor News ............................... 10 Ketua KPU ke Bagansiapiapi .......... 10 Siap Dukung Rohil ...................... 10 Cegah Korupsi Dengan Agama ........ 11 Gubri Tinjau Kesiapan Rohil .......... 11 Perbaiki Layanan Tingkatkan IPK ...... 11 Auditorial Khas .............................. 12 Bupati: Rencana Bangun Kota Pantai .. 12 Satpol PP: HUT ke-59 di Bagansiapiapi ........... 12 Sekda Propinsi Riau Definitif .......... 12 MoU: Investor Korsel Masuk Rohil .. 13 Upah Pungut: Terus Mengalir Sampai Jauh ........... 13 Advertorial ........................... 14 Neraca .................................... 14 Album Auditor-Rohil ....................... 15 Unjuk Kinerja Akuntabilitas dan Kiprah Auditor Internal repro

Upload: yendriz-zal

Post on 24-Mar-2016

248 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Buletin Auditor Rohil Versi Cetak. Inspektorat Kabupaten Rokan Hilir - Riau

TRANSCRIPT

Page 1: Auditor Rohil

auditor-rohilTOWARD GOOD GOVERNANCE & INTERNAL AUDIT PRACTICE

No 9 Triwulan I 2009

DAFTAR ISI

Peringkat Kinerja Instansi Pemerintah

Menteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara Taufiq Effendi menyerahkan

penghargaan kepada sepuluh in-stansi pemerintah pusat yang di-nilai terbaik dalam ImplementasiSistem Akuntabilitas Kinerja In-

E-mail : [email protected] lklik www.auditor-rohil.com

stansi Pemerintah (SAKIP), dari 74instansi pusat. Peringkat tertasDepartemen Pendidikan untukpusat dan Propinsi Jawa Tengahuntuk daerah. Bagaimana pering-kat kinerja 25 pemerintah daerahlainnya dapat dibaca lebih lanjutpada halaman 12.

n Teras Auditorial .............................. 2

n Surat dari Bupati ............................ 2

n Catatan Inspektur ........................... 3

n Unjuk Kinerja Akuntabilitas dan

Kiprah Auditor Internal ................ 4

n Auditor Headline ............................ 5

n Unjuk Kinerja Tahun 2008 .............. 5

n Rekap Rekomendasi dan Tindak Lajut 7

n Peringkat Kinerja Instansi Pemerintah 8

n Komitmen Pimpinan,

Kunci Sukses SAKIP ..................... 8

n Auditor News ............................... 10

n Ketua KPU ke Bagansiapiapi .......... 10

n Siap Dukung Rohil ...................... 10

n Cegah Korupsi Dengan Agama ........ 11

n Gubri Tinjau Kesiapan Rohil .......... 11

nPerbaiki Layanan Tingkatkan IPK ...... 11

n Auditorial Khas .............................. 12

nBupati: Rencana Bangun Kota Pantai .. 12

n Satpol PP:

HUT ke-59 di Bagansiapiapi ........... 12

n Sekda Propinsi Riau Definitif .......... 12

n MoU: Investor Korsel Masuk Rohil .. 13

n Upah Pungut:

Terus Mengalir Sampai Jauh ........... 13

n Advertorial ........................... 14

n Neraca .................................... 14

n Album Auditor-Rohil ....................... 15

Unjuk Kinerja Akuntabilitasdan Kiprah Auditor Internal

repro

Page 2: Auditor Rohil

AUDITORIAL

22222

Redaksi menerima sumbangan tulisan,

foto atau naskah lainya untuk di muat.

Naskah yang masuk dan dimuat akan

diberikan imbalan.

auditor-rohil.net

Penasihat

Bupati Rokan Hilir

Pengarah

Wakil Bupati Rokan Hilir

Sekretaris Daerah Kab. Rokan Hilir

Penanggung jawab/

Pemimpin Redaksi

Hardy Djamaluddin

Pelaksana Harian/

Redaktur Pelaksana

Sarman Syahroni

Sidang Redaksi

Hardy Djamaluddin

Iwan Somantri, Hari Darma,

Augus Setya, Irwandi,

Sarman Syahroni,

Hendri Yunis

Operator Online

Zulkifli, Masri, Alfami

Divisi Produksi

Nasori Habib, Syarifah, Dori

Desain/Tata Letak

Yendrizal

Diterbitkan oleh Inspektorat Kab.

Rokan Hilir bekerja sama dengan

Riau Pos.Net

Alamat Redaksi:

Jl. Perniagaan 80,

Bagansiapiapi, Rokan Hilir

website: www.auditor-rohil.com

e-mail: [email protected]

Dicetak oleh: CV Berkat

TERAS

LAKIP, Komitmen untuk Transparansi

Sebagai dokumen resmi, LAKIP disusunoleh sebuah Tim yang dikoordinasikanInspektorat Rokan Hilir sesuai denganketentuan yang terkandung dalam SuratKeputusan Kepala Lembaga AdministrasiNegara Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal25 Maret 2003 tentang Perbaikan PedomanPenyusunan Laporan Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP 2008merupakan upaya Pemerintah KabupatenRokan Hilir beserta seluruh organisasiperangkat daerah untuk menginformasikanpertanggungjawaban kinerja yang telahdilakukan selama tahun 2008, sebagai komit-men kami untuk menciptakan transparansiyang merupakan salah satu pilar terwujudnyatata pemerintahan yang baik.

Berbagai program pembangunan telahdilaksanakan oleh Pemerintah KabupatenRokan Hilir dengan dukungan dari DPRDRokan Hilir, kalangan dunia usaha baik swastamaupun pemerintah, akademisi, lembagaswadaya masyarakat, Pemerintah ProvinsiRiau maupun Pemerintah Pusat serta partisi-pasi segenap lapisan masyarakat khususnyamasyarakat Rokan Hilir. Selanjutnya, Pemer-intah Kabupaten Rokan Hilir tentu perluuntuk mengevaluasi berbagai program yangtelah dilaksanakan sehingga dapat mengetahuisejauh mana kontribusinya terhadap penca-paian visi dan misi Pembangunan KabupatenRokan Hilir.

Bagi Pemda Rohil, LAKIP dapat digunakansebagai media untuk melakukan evaluasi ataspencapaian kinerja dan selanjutnya digunakansebagai umpan balik (feed back) untuk men-

ingkatkan kinerja di masa datang. Selain itu,LAKIP dapat digunakan sebagai saranauntuk menyampaikan pertanggungjawabankinerja kepada seluruh stakeholders selakupihak yang memberikan amanah ataumendelegasikan wewenangnya. Hal inisejalan dengan keinginan masyarakat yangmenghendaki agar pemerintah menyeleng-garakan sistem akuntabilitas kinerja instansiyang baik, tertib, dan teratur dalam melak-sanakan tugas pokok dan fungsinya.

Kami menyadari bahwa kinerja akuntabil-itas Pemda Rohil belumlah sempurnasebagaimana prinsip akuntabilitas dantransparansi seperti yang diharapkan.Namun, setidaknya masyarakat dan berbagaipihak yang berkepentingan (stakeholders)dapat memperoleh gambaran tentang hasilkinerja yang telah dilakukan oleh jajaranPemerintah Kabupaten Rokan Hilir dalamtahun 2008.

Kepada seluruh pihak yang telah berparti-sipasi dalam pembangunan Kabupaten RokanHilir, termasuk Perwakilan BPKP PropinsiRiau, yang membantu penyusunan LAKIPdan kegiatan-kegiatan pengawasan lainnya se-suai MOU yang telah disepakati, kami uca-pan terima kasih.

Semoga Allah S.W.T tetap membimbingdan menyadarkan kita untuk dapat berkaryalebih baik lagi sehingga Visi Kabupaten RokanHilir dapat tercapai sesuai dengan rencanayang telah ditetapkan.

nnnnn H. ANNAS MAAMUN

Surat Bupati :

klik www.auditor-rohil.com

. . . . . .Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.Tyang selalu memberkahi rahmat dan hidayah-Nyakepada kita semua. Awal tahun ini LaporanAkuntabilitas Kinerja Pemerintah KabupatenRokan Hilir Tahun 2008 telah selesai disusun.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)ini disusun dan telah disampaikan kepada Presiden RI melaluiMenteri PAN untuk memenuhi Instruksi Presiden Nomor.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah, dan memperhatikan Surat MenteriPendayagunaan Aparatur Negara Nomor B.3302/M.PAN/12/2008 tanggal 10 Desember 2008 perihal penyampaianLAKIP tahun 2008 dan PENJA tahun 2009.

Page 3: Auditor Rohil

2Auditorial

33333

AUDITORIAL

TERAS

Oleh Hardy Djamaluddin

(hardy-djamaluddin.blogspot.com;

email: [email protected])

klik www.auditor-rohil.com

Unjuk Kinerja Akuntabilitasdan Kiprah Auditor Internal

“Create a Cadence of Accountability: Great leader regularly and frequenly accountto each other for their commitments.

Steven R. Covey

gan dan laporan kinerja itu jelas memberi pri-oritas utama pertanggunggugatan kepada pe-mangku mandat (stakeholders), pemilik modalatau investor. Sementara, hubungannya denganstakeholders, alam dan Tuhan dianggap sebagai bi-aya. Dan akuntabilitas yang dipentingkan bukankepada Allah SWT, tetapi utamanya kepada stake-holders, pemilik modal atau investor.

Secara akademis, kebutuhan good governance(GG) – public dan corporate— timbul berkaitandengan teori agensi (agency theory), yaitu untukmenghindari konflik antara prinsipal dan agen-nya. Berdasarkan teori ini, tata kelola pemerin-tahan itu merupakan sistem pengendalian danpengaturan organisasi (pemerintah atau korpo-rat) yang dapat dilihat dari mekanisme hubun-gan antara berbagai pihak yang berkepentingan.Tujuannya, untuk mendorong terciptanya tatakepemerintahan atau pasar yang efisien, transpa-ran, dan konsisten dengan peraturan dan perun-dang-undangan.

Sejak era reformasi hingga sekarang, terdap-at hanya sedikit pemerintah (daerah) yangmendapat kinerja memuaskan atau banyak pe-rusahaan yang umurnya puluhan tahun bahkanratusan tahun dengan tingkat pertumbuhan yangtinggi. Karyawan atau pegawainya pun banggakarenanya, pelaksanaan GG dan etika bisnismenjadi salah satu sustainable competitive advan-tage.

Namun, sebaliknya terdapat banyak instansipemerintah/lembaga publik yang berkinejaburuk atau perusahaan-perusahaan besar yangbangkrut, atau sekadar ‘mati nggak, hidup punogah’— karena penerapan GG dan etika bisnisyang tidak konsisten. Salah satu penyebabnyaadalah lemahnya komitmen, kepemimpinan dantidak dipakainya instrumen di dalam penerapanetika. Bad governance (BG) atau perbuatan ko-

Siapa tak kenal Steven R. Covey? Itulah disiplin ke-4 yang dikemukakan pakarmanajemen, penulis buku The 7 Habits of Highly Effective People, dalam The 4 Disciplinsof Execution, The Secret to Getting Done, On Time, With Excellece (2007). “Untuk itu,ciptakan sejatinya akuntabilitas (create a cadence of accountability). Pemimpin yangsukses secara tertib dan berkala membuat pertanggunggugatan komitmen yangtelah dibuatnya,” ujarnya, dalam CD-rom yang berdurasi sekitar 60 menit itu.

Pertanggunggugatan atau akuntabilitas ad-alah disiplin atau roadmap ke-empat yang di-tawarkan Covey bagi para pemimpin atau ek-sekutif dalam kondisi dunia yang sedangberubah cepat. Disiplin pertama, katanya,fokus pada tujuan akhir (focus on the wildly im-portant); kedua, membuat aksi terukur (aktiv-itas prioritas) untuk mencapai tujuan akhir (acton the lead measure); dan ketiga, buat catatankeberhasilan (keep a compelling scoreboard).

Akuntabilitas itu kewajiban untuk memper-tanggung gugat (obligation to answer) apa sajayang telah dicapai, termasuk pertanggung-jawaban (responsibility) untuk menentukan tin-dakan (obligation to act) apa yang akan dilaku-kan.

Bagi Muslim sejati, akuntabilitas utama han-yalah pada Allah SWT, sebagai pencipta alamsemesta, dan untuk kebahagiaan hidup dankesejahteraan hakiki secara material dan spir-itual. Akuntabilitas adalah wujud pertanggung-jawaban amanah. Ada hadist”…Dan setiappemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atasapa yang dipimpinnya.

Akuntabilitas amanah itulah landasan parapemimpin Islam. “The feeling of accountabilityin the Hereafter has played a great role in the suc-cess of Muslim leaders throughtout history,” tulisDr. Naceur Jabnoun dalam “Islam and Manage-ment” (2008:167). Prinsip akuntabilitas inilahkarakteristik utama kekhalifahan Umar ibn‘Abdul ‘Aziz, khalifah Muslim ke-5 yang ju-jur. Sedangkan, Umar bin Khattab, khalifah ke-2, sudah mengajak umat Islam untuk melaku-kan kendali-diri (self-control).

Hal semacam itu tentu saja tidak nampakpada laporan keuangan ataupun laporan akunt-abilitas kinerja yang wajib dibuat dan dilapor-kan pejabat publik. Bottom line laporan keuan-

rupsi kerapkali dirumuskan sebagai peng-gunaan kekuasaan (power) tanpa akuntabiltasatau dirumuskan: C=P-A=BG.

Mantan Wakil Ketua KPK, Dr. SjahruddinRasul, mengutip Milan Kundera (Laughter andForgetting) pernah mengingatkan bahwa per-juangan hidup manusia sesungguhnya adalahpertarungan antara ingat dan lupa. “Berkenandengan lupa pula, terutama pada janji perta-ma manusia (primordial covent) sebagaimana’dipastikan’ dalam QS Al-A’raf (7): 172 ,” ujartokoh yang konsisten mengembangkan kon-sep akuntabilitas kinerja. Menurutnya, bang-sa Indonesia memiliki landasan yang kuat ten-tang konsep akuntabilitas. “Karena itu sudahsepatutnya apabila akuntabilitas dapat diban-gun dan diimplementasikan di negeri ini.”

Berkaitan dengan GG, setidaknya ada limakaidah. Di samping transparansi; responsibil-itas, independensi; dan kesetaraan dan kewa-jaran, ada aspek akuntabilitas atau pertang-gunggugatan yang sangat relevan dengan temayang dibahas dalam edisi cetak kali ini. Akunt-abilitas pada dasarnya ditujukan untuk men-gukur penerapan sistem internal checks andbalances yang antara lain mencakup juga prak-tik audit yang sehat. Akuntabilitas juga dapatdicapai melalui pengawasan efektif berdasar-kan keseimbangan kewenangan antara pihak-pihak yang terkait dengan suatu lembaga.

Nah, pengambilan keputusan yang tidakakuntabel tentu saja berdampak pada unjukkinerja yang tidak memuaskan. Inilah damp-ak pola perilaku manajemen yang disfungsion-al, yang menghambat pencapaian strategi ke-

Page 4: Auditor Rohil

2Auditorial44444

klik www.auditor-rohil.com

suksesan kepemimpinan pada tahun-tahun per-tama. Menurut Peter H. Daly dkk., dalam bukuThe Fist 90 Days in Government, Critical Success Strat-egies for New Public Managers at All Levels; (2006),dalam situasi demikian, diagnosa portfolio StaRS(Start-up, Turnaround, Realignment, Sustaining suc-cess) dapat membantu, antara lain perlunyapenyesuaian strategi unjuk kinerja antara mana-jemen menengah dan manajemen senior.

***Dalam konteks ini, di mana posisi dan kiprah

auditor internal? Inilah agaknya problematikaaparat pengawasan internal pemerintah (APIP),sebagai auditor internal pemerintah, di negarakita: eksistensi dan visi serta strategi yang tidakjelas. Lihatlah keruwetan dalam tubuh APIP dinegeri tercinta ini boleh jadi pangkal dari mis-persepsi eksistensi dan peranan auditor inter-nal itu.

Masalah pengawasan internal yang menum-puk bak sebuah sketsa persoalan nasional darisetumpuk masalah yang belum terpecahkan.Ketidakfokusan visi dan kevakuman koordinasipengawasan internal dalam kerangka sistempengawasan nasional, misalnya, menimbulkanperbagai persoalan baik teknis maupun nontek-nis yang berakibat inefektivitas hasil audit.

Berbagai wacana mengenai sistem dan organ-isasi pengawasan internal nasional sampai saatini terus berkembang. Kantor Menpan konontengah menyiapkan konsep solusi permasalah-an APIP, tapi tampaknya belum masuk agendalegislatif. KPK pun sudah mengusulkan proposalalternatif, tapi belum jelas ujungnya. Ada me-mang upaya untuk mengatasi pelbagai persoalanaktual pengawasan internal, namun persoalanmendasar pengawasan internal sendiri belumada solusi alternatifnya.

Dalam hal kelembagaan, agar APIP tidak be-rada pada posisi off-side terlalu lama, sudah saat-lah ketika momentum suksesi kepemimpimannasional tahun 2009 kiranya segera dilakukanpenyegaran atau reaktualisasi visi auditor inter-nal menjadi agen perubahan, penjamin mutu(quality assurer). Kendati menjadi “the internal au-

ditor of tomorrow” seperti itu —yang memerlu-kan para auditor yang memiliki new dimensionsdan new comptencies— memang tidaklah mudah.Tapi saya yakin bisa. Semangatnya toh ada.

Syaratnya, segera pacu pergeseran mindset atauparadigma (paradigm swift) dari auditor menjadikonsultan atau advisor. Gesa pergeseran mindsetinsan auditor internal dalam APIP menjadi pen-jamin mutu (quality assurer); tidak hanya fokuspada pengendalian internal (internal control) dansistem tata kelola kepemerintahan (governancesystem), tetapi juga manajemen risiko (risk man-agement).

Sebagai advisor, auditor seyogyanya lebih ber-peran sebagai katalis (catalyst). Auditor internaladalah katalisator pembaharuan manajemen. Se-buah visi, yang visionary, smart. Namun, cilakan-ya, sebagai katalis, seperti enzim dalam sebuahproses persenyawaan (fermentasi), dia tidakberubah! Dia cenderung tidak berlajar dari pe-rubahan itu; akhirnya pupus, tak ada ada artidan perannya. Untuk meraih sukses besar, dis-amping “intervensi” Sang Khalik tentu saja, san-gat dibutuhkan proses pembelajaran (learning)yang well-planned dan tanpa henti alias kontinyu.

Sayangnya, auditor sudah dicap miring sejakdulu. Hampir sepuluh tahun lalu, Janet L Col-bert, dalam majalah Internal Auditor, 1 Desem-ber 1999, sudah menulis pernyataan bahwa kata“auditor” kerapkali dikonotasikan negatif. Dialebih suka memilih kata “advisor” yang berkono-tasi positif. Bagi negeri kita, hal ini tampaknyatidak sesederhana itu; pernyataan inilah yangberimplikasi relatif kompleks di ranah penga-wasan internal dan kaitannya dengan unjuk ki-nerja akuntabilitas organisasi.

Idealnya, auditor internal sejatinya adalahkatalis plus, agen pembaharuan, agent of change.Untuk menjadi katalis yang efektif di birokrasipemerintahan dan organisasi bisnis, auditor in-ternal mau tidak mau mesti menjadi modelpanutan, the best practices. Sebuah tantangan yangtidak ringan dalam kondisi lingkungan ekster-nal yang terus berubah cepat dan lingkunganinternal yang belum kondusif, hingga sekarang.

Singkatnya, sudah saatnya lahir APIP nasion-

Kompetensi Baru (New Competencies)Internal Auditor

n More specializationn Complex systems and processesn Financial accounting knowledgen SOX leadership and supportn Increasing accounting complexityn Greater reliance on others beyond the “4 walls”n Leadership skillsn Getting things done (decision making)n Clear communications to all levelsn Larger resource pools (inside or outside of

organization) to manage

The Internal auditorof Tomorrow… Skill Set Proficiencyn Business Process Highn Internal Controls Highn Accounting Mediumn Systems Mediumn Analytical Highn Presentation Skills Highn Unstructured

Problemsolving Highn Risk Orientation High

Sumber: Urton Anderson, CIA, CCSA, CGAP,CFSA, CCEP; Clark W.Thompson Professor in Accounting Education; The University of

Texas at Austin

al —sebagai auditor internal pemerintah danidealnya setingkat menteri (seperti Negeri Cina)dalam manajemen pemerintahan nanti —mampu bersanding sejajar dan harmonis den-gan BPK RI, sebagai auditor eksternal yangmelakukan atestasi akuntabilitas keuangan nega-ra. Tanggalkan (unlearning) wacana, tindakan atauperilaku eksklusivitas pengawasan yang tidakkondusif.

Kita mendambakan kehadiran dan kiprah sos-ok the internal auditor of tomorrow. Yang tidak seke-dar berperan oversight (auditor, pengawas, ins-pektur) dan insight (konsultan, fasilitator), teta-pi juga berperan foresight (quality assurer)!...

Dimensi Baru (New Dimensions) of Internal Auditor

Past Focus Additional Focus Past Focus Additional Focus Past Focus Additional FocusHard control Soft control Risk threats Risk opportunity Operational audit Strategy auditControl evaluation Self-assesment Past Future Auditor ConsultantControl Risk Review Preview Imposition InvitationRisk Context Detective Preventive Independence ValuePersuasion Negosiation Audit knowledge Business knowledge Catalyst Change fasilitatorTransaction Process Control activities Managemt activities Conciousness Conciousness

AUDITORIAL

TERAS

Sumber: K.H. Spencer Pickett, The Essential Handbook of Internal Auditor, 2006/2007)

Page 5: Auditor Rohil

55555

Auditor Headline

klik www.auditor-rohil.com

Unjuk Kinerja Tahun 2008

Aktivitas pengawasan dan monitoring implementasi tata kelola pemerintahan yang baik(GG) selama 2008 berjalan lancar kendati belum maksimal. Berikut ringkasannya.

Inspektorat Rohil telah menuntaskan pelaksan-aan kegiatan audit reguler dan audit khusus ter-hadap satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) dilingkungan Kabupaten Rokan Hilir tahun angga-ran 2008, kecuali Sekretariat Daerah, Sekretari-at DPRD, Dispenda dan Bappeda KabupatenRokan Hilir yang telah diperiksa oleh Bawasp-rop/Inspektorat Propinsi Riau dan PerwakilanBPK Propinsi Riau. Beberapa masukan telah dis-ampaikan untuk pelaksanaan kegiatan tahun se-dang berjalan dan di masa yang akan datang sertabeberapa permasalahan berikut solusi alternat-ifnya.

Penugasan Inspektorat. Penugasan auditreguler (PKPT dan Non-PKPT) atas SKPD dilingkungan Kabupaten Rokan Hilir sudah dilak-sanakan selama tahun 2008 oleh Bawaskab Ro-kan Hilir (sampai dengan September 2008) danInspektorat Kabupaten Rohil (Oktober- Desem-ber 2008) sesuai dengan PKPT 2008 sebanyak92 obyek pemeriksaan (termasuk 40 sekolah yangmengelola dana bos) dari 65 target (154%), se-dangkan audit khusus sebanyak 24 kasus (80%)dari target 30 kasus.

Pada akhir tahun 2008, reviu internal atas se-luruh SKPD sudah dilakukan, tetapi terbatas padaSistem Pengendalian Intern (SPI), tidak atas lap-oran keuangan (neraca, catatan atas laporankeuangan) yang pada umumnya belum disusunoleh SKPD tepat pada waktunya. Sedangkanreviu terhadap Laporan Keuangan KabupatenRokan Hilir tahun 2008 saat ini masih dalam ta-hap pengumpulan data dan menunggu laporankeuangan tahun 2008 yang dalam proses peny-usunan oleh Bagian Keuangan Setda Rohil.

Dari hasil reviu, sistem pengendalian internal(SPI) hampir seluruh SKPD, termasuk 13 keca-matan, masih dijumpai sejumlah kelemahan. Halini perlu ditangkal pada tahap dini, agar mem-persempit peluang penyimpangan administratifprosedural, atau pun yuridis. Ada beberapa halpokok yang ditemui dalam penerapan sistem pen-gendalian intern yang menunjukkan tren kelema-han di level manajemen SKPD PemerintahanDaerah Kabupaten Rokan Hilir sehingga perlupembenahan baik internal maupun eksternal.

Pertama, pentingnya komitmen yang kuat daripimpinan dan jajaran satuan kerja perangkat daer-ah (SKPD) untuk menciptakan lingkungan pen-gendalian yang memadai dalam mengelola keuan-gan daerah secara efektif, efisien, transparan danakuntabel. Kedua, perlunya ditingkatkan komu-

nikasi (koordinasi atau hubungan kerja ) dari danantar kepala satuan kerja perangkat daerah den-gan Bagian Keuangan Setda Kabupaten Rokanuntuk mengelola keuangan daerah secara efektif,efisien, transparan dan akuntabel. Ketiga, perlun-ya memaksimalkan ketaatan atas ketentuan-ke-tentuan dan peraturan perundang-undangan yangberlaku di bidang pengelolaan keuangan Daerah;Dan keempat, perlunya memaksimalkan pembi-naan dan pengendalian dalam penyelenggaraanpengelolaan keuangan daerah secara efektif,efisien, transparan dan akuntabel.

Berdasarkan reviu terhadap SPI dan temuanhasil pemeriksaan di sejumlah SKPD, telah diusul-kan kepada pimpinan daerah sejumlah langkah-langkah untuk penyelesaian permasalahan yangperlu mendapat perhatian dan tindak lanjut. Per-tama, para pimpinan SKPD dan pemimpin keg-iatan sesuai hasil pemeriksaan fisik ke lapanganagar segera menyelesaikan baik administrasi mau-pun sisa pekerjaan fisik kegiatan tahun 2008 dankegiatan luncuran/lanjutan sebelumnya dilingkungan masing-masing.

Kedua, para pimpinan SKPD dan pemimpinkegiatan sesuai hasil pemeriksaan agar mengam-bil langkah-langkah konkret untuk segera menye-lesaikan pertanggungjawaban keuangan (SPJ) ser-ta melaksanakan kewajiban-kewajiban yang ter-hutang kepada negara/daerah secara tertib;

Ketiga, para pimpinan SKPD, Panitia Lelang/Pejabat Pengadaan, Pemimpin Kegiatan dan Pe-megang Kas/Bendaharawan harus mematuhi se-cara sungguh-sungguh ketentuan yang berlaku,antara lain UU No. 17 Tahun 2003,UU No. 1Tahun 2004, UU No. 15 Tahun 2004, KeppresNo. 80 Tahun 2003 serta perubahannya dan SKBupati No. 298/Ekbang/2004 dalam pelaksan-aan pekerjaan, khususnya yang berkaitan denganprosedur pengadaan barang/jasa, pelaksanaankegiatan, mekanisme pembayaran, dan pelapo-ran keuangan.

Keempat, setiap pimpinan SKPD agar lebihmemberdayakan Kepala Bagian Tata Usaha atauSekretaris Badan dalam pengawasan dan pengen-dalian internal, antara lain dengan mengaktifkan-nya sebagai verifikator dan pengendali internal,dan mempersiapkan/memberdayakan tenagayang ada/kompeten untuk mengelola adminis-trasi keuangan daerah berdasarkan Peraturan Pe-merintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelo-laan Keuangan dan Daerah.

Kelima, para pimpinan SKPD dan Pemimpin

Kegiatan agar lebih meningkatkan unsur-unsursistem pengendalian manajemen, termasuk as-pek pengawasan atasan langsung kepada bawa-han secara berkala sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

Dan keenam, sisa temuan hasil pemeriksaanbaik oleh Bawas/Inspektorat maupun AparatPengawasan Fungsional lainnya untuk tahun-tahun sebelumnya hendaknya ditindaklanjutidan diambil langkah secara serius untuk disele-saikan pada kesempatan pertama.

Tindak Lanjut Hasil Audit. Secara ring-kas dapat dikatakan, pelaksanaan tindak lan-jut hasil pengawasan/pemeriksaan reguler sam-pai posisi 31 Desember 2008 sudah cukup baik,kendati masih terdapat sejumlah SKPD yangbelum melaksanakan tindak lanjut.

Sampai akhir Desember 2008, Pemkab Ro-hil telah melaksanakan tindak lanjut rekomen-dasi hasil audit keuangan yang dilakukan baikoleh BPK-RI Perwakilan Medan (untuk lapo-ran keuangan Pemkab Rokan Hilir Tahun Ang-garan 2002-2004 maupun tindak lanjut hasilaudit laporan keuangan BPK Pekanbaru (peri-ode laporan keuangan tahun anggaran 2005-2007).

Ada pun rekomendasi untuk temuan auditoleh BPK tahun 2005 s.d 2007 dari 74 reko-mendasi dengan nilai Rp 924,44 miliar, yangtelah ditindaklanjuti 44 kejadian dengan nilaiRp 818,68 miliar, sedangkan yang belum ditin-daklanjuti 30 kejadian dengan nilai Rp 105,75miliar. Rekomendasi itu tercakup dalam lapo-ran atas sistem pengendalian internal dan auditkepatuhan.

Ada pun nilai rupiah tersebut mencakup ant-ara lain nilai ketidaklengkapan surat/bukti fak-tur pendukung SPJ, belum dibuatnya pertang-gungjawaban SPJ, kelebihan pembayaran dalamperhitungan HPS dalam pengadaan barang danjasa pemerintah, dan pajak/hak negara yangharus disetorkan ke kas negara. Jadi, masalahadministratif akuntansi dan potensi kerugiannegara (yang akan menjadi kerugian negara bilatidak direalisasikan, setelah dilakukan pemer-iksaan lebih mendalam).

Terhadap temuan audit atas belanja modalpada Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan danDinas Kimpraswil tahun anggaran 2007, sebagi-an besar sudah ditindaklanjuti oleh ketiga SKPD.Sampai akhir Desember 2008, untuk DinasPendidikan dan Dinas Kesehatan sudah tuntassemua.

Namun, dari data terakhir Inspektorat dansudah disampaikan ke Perwakilan BPK di Pe-kanbaru berupa action plan penyelesaian TL, me-mang masih terdapat sisa rekomendasi audityang masih dalam penyelesaian dan pengesah-an oleh Perwakilan BPK RI di Pekanbaru,

Page 6: Auditor Rohil

2AuditorialAuditor Headline

66666

klik www.auditor-rohil.com

khususnya Dinas Kimpraswil dengan rincian tun-tas sebanyak 16 rekomendasi sebesarRp.12.437.534.050,14, yang berpotensi menja-di kerugian negara apabila sisa pekerjaan fisik atau-pun kelebihan pembayaran/denda tidak disetor-kan ke kas negara dan setelah dilakukan pemer-iksaan lebih mendalam sesuai dengan mekanis-me yang telah ditetapkan.

Ada pun, temuan pemeriksaan (TP) oleh BPKPRiau, khususnya dana DAK telah seluruhnya dit-indaklanjuti. Untuk Bawas/Inspektorat PropinsiRiau masih terdapat sisa 2 (dua) rekomendasi yangdalam proses penyelesaian senilaiRp6.161.071.000,-.

Ada pun untuk TP yang dilakukan Bawas/In-spektorat Rohil, masih terdapat tunggakan TPByang cukup besar; 342 senilai Rp 3,973 miliaruntuk pemeriksaan reguler dan 48 senilaiRp4,812 miliar untuk pemeriksaan khusus. Rin-ciannya dapat dilihat dalam tabel.

Monev Governance. Sejak ditandatangan-inya MOU antara Gubernur Riau, Ketua DPRDdan Bupati/Walikota se Riau Juli 2004 perihalPembangunan Island of Integrity melalui Penera-pan GG dan terbitnya Inpres No. 5 Tahun 2004tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi hing-ga saat ini, dari laboran Itda Rohil, selaku Sekre-tariat Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) GG,implementasi GG di Kabupaten Rokan Hilir da-pat dikatakan sudah mencapai sejumlah kemajuanberarti kendati masih perlu dimaksimalkan kin-erjanya.

Sejumlah kemajuan sudah dapat dicapai sesuaidengan target indikator kinerja yang telah diteta-pkan dalam Rencana Tindak (Action Plan) yangsecara berkala disesuaikan dan dilaporkan kepa-da Presiden RI melalui Menteri PAN, termasukpembentukan Kantor Pelayanan Terpadu (KPT)pada tahun 2007, pembentukan kawasan bebaskorupsi/warung jujur di beberapa sekolah, des-iminasi konsep Island of Integrity dan Inspres 5/2004 kepada para pejabat, kepala sekolah, relajardan kelompok masyarakat.

Namun, sejumlah indikator kinerja utamamasih menunjukkan tren masih rendah. Pertama,masih terdapat pimpinan SKPD/aparatur pelak-sana yang kurang sungguh-sungguh, kurang me-mahami dan kurang komitmen untuk mengikutisecara serius seluruh butir-butir action plan pen-erapan good governance sesuai dengan MOU danInpres 5/2004, termasuk penerapan SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAK-IP) sesuai Inpres 7/1999 dan prosedur kegiatan/program sesuai dengan peraturan perundanganyang berlaku, terutama Keppres No. 80 Tahun2003 dan peraturan perubahannya.

Kedua, dalam pengelolaan keuangan daerah(PKD), belum terbangun sistem penganggaran

yang terintegrasi dengan akuntansi dan pelapo-ran keuangan, terbatasnya kuantitas dan kapasi-tas tenaga keuangan yang memiliki basis akun-tansi yang memadai, dan belum adanya payunghukum atau peraturan Bupati mengenai pengelo-laan keuangan daerah serta petunjuk teknis ad-ministrasi keuangan daerah (TUK) bagi PejabatPengelola Keuangan Daerah dan Pengguna Ang-garan/SKPD.

Ketiga, ada indikasi penyusunan rencana kin-erja (Renja), Penetapan Kinerja (Penja) dan LAK-IP cenderung menjadi formalitas untuk memenu-hi permintaan Kementerian PAN dan kurang di-pahami filosofi dan manfaatnya.

Ada kemungkinan pimpinan dan jajaran SKPDkurang memahami makna penting Penja sehing-ga tidak ada upaya menyempurnakan isinya se-suai dengan DPA yang sudah disahkan atau dise-suaikan dengan RAPBD-P. Dan keempat, kepatut-ahan penyampaikan laporan kekayaan bagi peja-bat eselon dua atau LHKPN ke KPK masihrendah, masih di bawah 70%.

Selain tugas audit ketaatan, audit kinerja, eval-uasi kinerja, audit khusus dan telaah kasus pen-gaduan dan monev GG, tugas-tugas lain juga te-lah dilaksanakan oleh Itda Rohil.

Mulai dari penyusunan, konsultasi dan koor-dinasi penyusunan program kerja pengawasan,fasilitasi penyusunan LAKIP Kabupaten danSKPD, pendidikan dan pelatihan serta in-housetraining SDM aparatur pengawasan, penyempur-naan pedoman pengawasan, penyempurnaansistem informasi manajemen hasil pengawasan(SIM-HP), dan situs Itda. Dan tentu penugasan-penugasan lain dari pimpinan daerah. Misinyamembenahi kinerja pengawasan internal dan pen-erapan GG di Rokan Hilar.

Langkah-langkah dan Rekomendasi.Sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai audi-tor internal Pemda, Inspektorat Rohil telah men-gambil beberapa langkah preventif, represif danproaktif.

Pertama, melakukan monitoring dan evaluasisecara berkala terhadap semua hasil pemeriksaanaparat pengawasan, termasuk BPK, antara laindengan menyampaikan surat penegasan (yangditandatangani oleh Bupati Rokan Hilir atau WakilBupati Rokan Hilir) lebih dari dua kali.

Kedua, mengusulkan pembentukan/penyem-prnaan Tim Monev Inspres 5/2004 dan Imple-mentáis GG; Ketiga, melaksanakan gelar penga-wasan dan GG sekaligus rapat pemutakhiran danevaluasi data tindak lanjut sekali dalam satu tahun;melakukan pengecekan ulang ke lapangan bersa-ma instansi terkait (Staf Dinas PU Propinsi Riaudan Dinas Kimpraswil Rohil) atas temuan audityang rekomendasinya masih belum dapat ditin-daklanjuti.

Keempat, menyampaikan dan melakukan tatapmuka/pembahasan secara berkala dengan timPerwakilan BPK Propinsi Riau yang menanganidata tindak lanjut.

Kelima, mengusulkan dan menyiapkan draf Per-aturan Bupati Rokan Hilir tentang MekanismePenyelesaian Tindak Lanjut.

Keenam, menyampaikan secara berkala renca-na tindakan (action plan) penyelesaian sisa tindaklanjut kepada Perwakilan BPK RI Pekanbaru.

Dan ketujuh, mengusulkan dan menyiapkandraf Peraturan Bupati Rokan Hilir tentang TimPenanganan Kerugian Negara (TPKN) untukmenyelesaikan kasus-kasus kerugaian negara/daerah yang disebabkan bendaharawan dan pe-gawai bukan bendahrawan.

Kepada pimpinan daerah telah direkomendasi-kan untuk menginstruksikan seluruh pimpinanSKPD di lingkungan Kabupaten Rokan Hilir un-tuk melakukan beberapa hal.

Pertama, melaksanakan seluruh proses kegia-tan sesuai dengan peraturan perundangan yangberlaku, terutama Keppres No. 80 Tahun 2003serta SK perubahannya serta mempersiapkan danmengantisipasi penerapan peraturan/ketentuanbaru a.l. Peraturan Pemerintah No. 58 tahun2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah(pengganti PP No. 105 Tahun 2000) dan Peratu-ran Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pe-doman Pembinaan dan Pengawasan Penyeleng-garaan Pemerintah Daerah (pengganti PP No. 20Tahun 2001).

Kedua, melaksanakan pengendalian internaldan pengawasan melekat di lingkungan SKPDmasing-masing serta memberikan sanksi sesuaiketentuan yang berlaku.

Ketiga, melaksanakan Sistem AKIP, antara laindengan menyempurnakan/menyusun Renstra,Rencana/Kinerja Tahunan, LAKIP, dan Peneta-pan Kinerja (Penja). Keempat, melaksanakan prin-sip-rinsip tata kepemerintahan yang baik (goodgovernance). Dan kelima, segera menindaklanjutisisa temuan pemeriksaan yang belum diselesai-kan (TPB) serta memberikan sanksi sesuai den-gan ketentuan yang berlaku.

Menggenjot kinerja pengawasan dan GG me-mang tidak mudah. Tidak saja butuh komitmendan keseriusan seluruh pemangku mandat (stake-holders), tetapi juga sangat penting strategi danprogram terpadu, dukungan kapasitas dan ko-mpetensi para pejabat dan jajaran aparatur untuklebih menyempurnakan proses perencanaan, pel-aksanaan dan pengendalian.

Ke depan, diharapkan kinerja dan sistem pen-gendalian internal dapat diperkuat sehingga ter-bangun good governance di Kabupaten Rokan Hilirsekaligus meningkatnya kualitas dan efektivitas ha-sil pengawasan internal. n

Page 7: Auditor Rohil

77777

Auditor Headline

Rekap Rekomendasi dan Tindak Lanjut per 31 Desember 2008 Unit Pemeriksa : Perwakilan BPK RI Propinsi Riau

No Tahun Audit Rekomendasi T S T P BJumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1. Tahun 2005- Kejadian 20 100 15 80,00 5 20,00- Rp (1000) 179.761.548 100 172.877.929 96,17 6.883.619 3,83

2. Tahun 2006- Kejadian 43 100 31 72,09 12 27,91- Rp (1000) 536.750.619 100 417.716.978 77,82 119.033.640 22,18

3. Tahun 2007 (LK)- Kejadian 52 100 26 50,00 26 50,00- Rp (1000) 186.205.168 100 64.345.385 34,56 121.859.783 65,43

4. Tahun 2007 (BM)- Kejadian 57 100 31 54,38 26 45,62- Rp (1000) 21.727.698 100 253.726 1,17 21.473.972 98,83

Rekap Rekomendasi dan Tindak Lanjut per 30 April 2009 (versi Itda Rohil) Unit Pemeriksa : Perwakilan BPK RI di Pekanbaru

No Tahun Audit Rekomendasi T S T P BJumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1. Tahun 2005- Kejadian 20 100 15 80,00 5 20,00- Rp (1000) 179.761.548 100 172.877.929 96,17 6.883.619 3,83

2. Tahun 2006- Kejadian 43 100 31 72,09 12 27,91- Rp (1000) 536.750.619 100 417.716.978 77,82 119.033.640 22,18

3. Tahun 2007 (LK)- Kejadian 52 100 26 50,00 26 50,00- Rp (1000) 186.205.168 100 64.345.385 34,56 121.859.783 65,43

4. Tahun 2007 (BM)- Kejadian 57 100 31 54,38 26 45,62- Rp (1000) 21.727.698 100 774.882 3,57 20.952.816 96,43

Rekap Rekomendasi dan Tindak Lanjut per 31 Desember 2008 Unit Pemeriksa : Bawasprop Riau.

No Tahun Audit Rekomendasi T L T P BJumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1. Tahun 2005- Kejadian 22 100 21 95,45 1 4,55- Rp (1000) 9.509 100 9.509 100 0 0

3. Tahun 2007- Kejadian 46 100 45 97,83 1 2,17- Rp (1000) 66.913.267 100 60.752.196 90,79 6.161.071 9,21Total:- Kejadian 68 100 66 97,06 2 2,94- Rp (1000) 66.930.596 100 60.761.705 90,79 6.161.071 9,21

Rekap Rekomendasi dan Tindak Lanjut per 31 Desember 2008 Unit Pemeriksa : Inspektorat Kab. Rokan Hilir

No Tahun Audit Rekomendasi T S T P BJumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1. Tahun 2003- Kejadian 260 100 226 86,92 34 13,08- Rp (1000) 3.340.038 100 2.982.123 89,28 357.915 10,72

2. Tahun 2004- Kejadian 51 100 487 94,56 28 5,44- Rp (1000) 58.733.691 100 8.206.012 93,95 527.679 6,05

3. Tahun 2005- Kejadian 399 100 253 63,40 146 36,60- Rp (1000) 10.080.429 100 1.787.479 17,73 8.292.949 82,27

4. Tahun 2006- Kejadian 282 100 116 41,13 166 58,87- Rp (1000) 6.279.780 100 1.016.092 16,18 5.011.454 83,82

5. Tahun 2007- Kejadian 81 100 10 12,34 71 87,66- Rp (1000) 3.425.115 100 3.537 0,10 3.421.578 99,90

6. Tahun 2008- Kejadian 103 100 0 0 103 0- Rp (1000) 71.747 100 0 0 71.747 0Total:- Kejadian 1640 100 1092 66,58 548 33,42- Rp (1000) 31.930.800 100 13.995.243 43,82 17.935.557 56,18

klik www.auditor-rohil.com

Page 8: Auditor Rohil

88888

Auditor Headline

klik www.auditor-rohil.com

Peringkat Kinerja Instansi Pemerintah

Menpan Taufik Effendi (kiri) menyerahkan penghargaan kepada Sekjen Depdiknas(kanan), yang meraih peringkat pertama SAKIP Tahun 2007.

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Nega-ra Taufiq Effendi menyerahkan penghargaan kepa-da sepuluh instansi pemerintah pusat yang dinilaiterbaik dalam Implementasi Sistem AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dari 74 in-stansi pusat. Acara ini merupakan rangkaian keg-iatan penyerahan penghargaan implementasi SAK-IP kepada instansi pemerintah awal tahun 2009.Desember 2008. Kesepuluh instansi pusat dimak-sud adalah Depdiknas yang berada di urutan per-tama, disusul oleh KPK, BPKP, Depkes, Depbud-par, Departemen PU, Depkeu, BPPT, Setneg, danSetkab. Ada pun untuk pemerintah daerah, dari25 propinsi yang menyerah LAKIP Tahun 2007hingga Agustus 2008, urutan sepuluh besar adalahsebagai berikut:

Sementara Propinsi Riau yang beberapa tahunterakhir telah menyampaikan LAKIP tepat wak-tu, dari evaluasi itu masih berada di urutan ke-24.Menpan menekankan, apresiasi ini diharapkan bisalebih memotivasi pelaksanaan manajemen pemer-intah berbasis kinerja, sehingga program dan keg-iatan seluruh instansi dapat terukur secara benar,dapat dipertanggungjawabkan, dan hasilnya dapatdirasakan masyarakat. ”Sebagai pemegang amanahdalam penyelenggaraan pemerintahan, kita haruslebih fokus pada pelayanan, pemberian manfaatatau out come bagi masyarakat, dan perbaikan se-cara terus-menerus dan berkelanjutan,” ujar TaufiqEffendi.

Selain itu, lajutnya, harus mengedepankan sasa-ran-sasaran strategis yang layak menjadi prioritasdan hasil yang berdampak pada peningkatan kese-jahteraan masyarakat, melalui peningkatan investasidan fiskal, pengurangan angka kemiskinan, sertapenurunan angka pengangguran.

Melalui implementasi sistem AKIP ini, seharus-nya bisa mengubah paradigma instansi pemerin-tah, yang semula hanya berorientasi pada uang (in-

Menpan Taufik Effendi menyerahkan penghargaan kepada Sekjen Depertemen Pendidikan.

put oriented) menjadi orientasi pada hasil (resultorientetd). ”Evaluasi akuntabilitas kinerja ini jugadimaksudkan untuk mendorong usaha-usaha yangberkelanjutan dalam perbaikan dan peningkatankinerja instansi pemerintah,” tambahnya.

Dikatakan juga bahwa pelaksanaan manajemenpemerintahan berbasis kinerja ini merupakan up-aya yang sejalan dengan pelaksanaan reformasibirokrasi, yang dilakukan secara bertahap.

Kepada seluruh instansi pemerintah, Menpanjuga menekankan agar segera menyusun danmelaksanakan program reformasi birokrasi dilingkungannya, sesuai pedoman umum reformasibirokrasi. ”Bagi Departemen, Kementerian atauLembaga yang sudah siap, dapat segera menyam-paikan dan melaporkan kepada Tim Kerja Refor-masi Birokrasi,” tambah Menteri Taufiq Effendi.

Dalam kesempatan itu, Deputi Menpan bidangAkuntabilitas, Herri Yana Sutisna mengatakan, ma-teri evaluasi dilaksanakan terhadap lima komponenbesar manajemen kinerja, yakni perencanaan, pen-gukuran, pelaporan, evaluasi, dan capaian kinerja.

Dari kelima komponen tersebut, perencanaankinerja yang meliputi dokumen Renstra, RencanaKerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja, mendapatbobot paling besar, yakni 35%. Selanjutnya, pen-gukuran kinerja (indikator kinerja, pengukuran ki-nerja) 20%; pelaporan kinerja (pemenuhan pe-laporan, penyajian informasi kinerja, pemanfaataninformasi kinerja) 15%; evaluasi kinerja (pelak-sanaan evaluasi, pemanfaatan evaluasi) 10%; danpencapaian kinerja (capaian output, capaian out-come ) 20%.

Menurut Herri, dari evaluasi yang dilaksana-kan terhadap 74 instansi pemerintah pusat padabulan Oktober hingga November 2008, nilai ter-tinggi adalah 75,35, dan terendah 16,41, dengannilai rata-rata 42,71. Riau masuk dalam peringkat24 dari 25 daerah yang dievaluasi. n

Komitmen Pimpinan,

Kunci Sukses SAKIP

Komitmen yang kuat dari pimpinaninstansi pemerintah untukmenciptakan good governance danclean government di lingkungankerjanya merupakan faktor terpentingdalam mewujudkan SistemAkuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (SAKIP).

Demikian dikatakan Deputi MenpanBidang Akuntabilitas, Herri Yana Sutisna dalampercakapan dengan wartawan, usai acara peny-erahan penghargaan 10 besar Laporan HasilEvaluasi Kinerja Instansi Pusat di Jakarta, Se-lasa (24/2). ”Karena itu wajar kalau Depdik-nas menduduki peringkat pertama pada tahunini, karena sangat didukung oleh Pak BambangSudibyo sebagai Mendiknas,” ujarnya.

Hal itu diakui oleh Sekjen Depdiknas, DodiNandika, yang mengatakan bahwa pihaknyamelakukan pembenahan sistem akuntabilitaskinerja instansinya selama 4 tahun. ”Ini meru-pakan buah dari hasil kerja keras kami besertajajaran Depdiknas, dan diharapkan ke depanbisa meningkatkan sistem akuntabilitas kinerjakami,” ujarnya. Dodi Nandika juga berharap,prestasi ini bisa menjadi modal untuk menda-patkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian(WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan(BPK).

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap lima ko-mponen besar manajemen kinerja, Kement-erian Negara PAN menetapkan dan memberi-kan penghargaan kepada 10 instansi pemer-intah pusat sebagai the best ten dalam SistemAkuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP)tahun 2008.

Kelima komponen itu meliputi peren-canaan kinerja, pengukuran kinerja, pelapo-ran kinerja, evaluasi kinerja, dan capaian kin-erja. Perencanaan kinerja yang meliputi do-

nnnnn Herry Yana Sutisna:

Page 9: Auditor Rohil

999992Auditorial

Auditor Headline

Instansi Daerah

1 JATENG

2 SUMBAR

3 SULUT

4 KALTIM

5 KALSEL

6 KALBAR

7 SULSEL

8 KEPRI

9 JABAR

10 DKI JAKARTA

11 JATIM

12 KALTENG

13 MALUKU

14 GORONTALO

15 SUMSEL

16 NTB

17 BALI

18 NTT

19 SUMUT

20 BANTEN

21 NAD

22 LAMPUNG

23 BENGKULU

24 RIAU

25 SULTENG

PERINGKAT KINERJA AKIP TAHUN 2008

1. Departemen Pendidikan Nasional2. Komisi Pemberantasan Korupsi3. Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan4. Departemen Kesehatan5. Departemen Kebudayaan

dan Pariwisata6. Departemen Pekerjaan Umum7. Departemen Keuangan8. Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi9. Sekretariat Negara10. Sekretarian Kabinet11. Departemen Perindustrian12. Kementerian Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara13. Kementerian Negara Pembangunan

Daerah Tertinggal14. Departemen Perdagangan15. Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional16. Kementerian Negara Perumahan Rakyat17. Departemen Tenaga Kerja dan

Transmigrasi18. Badan Koordinasi Penanaman Modal19. Departemen Luar Negeri20. Departemen Kehutanan21. Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional22 . Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia23. Departemen Komunikasi

dan InformasiSumber: Kementrian PAN

24. Departemen Energi danSumber Daya Mineral

25. Kementerian NegaraPemuda dan Olah Raga

26. Mabes Tentara Nasional Indonesia27. Departemen Dalam Negeri28. Lembaga Administrasi Negara29. Setjen Badan Pemeriksa Keuangan30. Badan Koordinasi Survei

dan Pemetan Nasional31. Badan Pengawas Obat dan Makanan32. Departemen Agama33. Departemen Kelautan dan Perikanan34. Badan Standardisasi Nasional35. Badan Pengawas Tenaga Nuklir36. Departemen Pertahanan37. Badan Kepegawaian Negara38. Setjen Mahkamah Konstitusi39. Kementerian Negara Perencanaan

Pembangunan Nasional40. Badan Meteorologi, Klimatologi dan

Geofisika41. Lembaga Sandi Negara42. Kepolisian Negara Republik Indonesia43. Departemen Perhubungan44. Badan Tenaga Nuklir Nasional45. Badan Pusat Statistik46. Kementerian Negara

Pemberdayaan Perempuan47. Setjen Majelis Permusyawaratan Rakyat48. Kementerian Negara Lingkungan Hidup49. Kementerian Negara Riset dan Teknologi50. Arsip Nasional Republik Indonesia

51. KementerianKoordinatorBidang Politik,Hukum, dan Keamanan

52. Kementerian Negara Koperasi,Usaha Kecil dan Menengah

53. Kementerian KoordinatorPerekonomian

54. Otorita Batam55. Setjen Komnas HAM56. Departemen Sosial57. Badan Nasional Penempatan

dan Perlindungan TKI58. Deprtemen Pertanian59. Kementerian Negara

Badan Usaha Milik Negara60. Setjen Komisi Pemilihan Umum61. Badan Nasional

Penanggulangan Bencana62. Setjen Dewan Perwakilan Rakyat63. Kementerian Koordinator

Bidang Kesejahteraan Rakyat64. Departemen Hukum dan HAM65. Badan Pertanahan Nasional66. Perpustakaan Nasional67. Badan Narkotika Nasional68. Kejaksaan Agung69. Badan Intelejen Negara70. Lembaga Ketahanan Nasional71. Setjen Dewan Perwakilan Daerah72. Dewan Ketahanan Nasional73. Setjen Mahkamah Agung74. Sekretariat Komisi Yudisial

kumen renstra, rencana kerja tahunan, dan pen-etapan kinerja, mendapat bobot paling besar, yak-ni 35.

Sedangkan komponen kedua, yakni penguku-ran kinerja diberi bobot 20, dengan indikator ki-nerja dan pengukuran kinerja.

Sedangkan pelaporan kinerja, yang meliputipemenuhan pelaporan, penyajian informasi kin-erja, dan pemanfaatan informasi kinerja diberiskor 15. Untuk evaluasi kinerja yang terdiri daripelaksanaan evaluasi dan pemanfaatan evaluasidiberikan skor 10, dan capaian kinerja yang ter-diri dari capaian output dan capaian outcome,skornya 20. ”Nilai tersebut merupakan cermi-nan tingkat akuntabilitas instansi terhadap kiner-ja yang telah dicapainya,” ujar Deputi MenpanBidang Akuntabilitas, Herri Yana Sutisna.

Ditambahkan, dari evaluasi yang dilaksanakanterhadap 74 instansi pemerintah pusat pada bu-lan Oktober hingga November 2008, nilai tert-inggi adalah 75,35, dan terendah 16,41, dengannilai rata-rata 42,71.

Menurut Herri Yana Sutisna, nilai itu meru-pakan akumulasi dari kelima komponen yang di-nilai tersebut. ”Bisa saja perencanaan kinerjanyayang bagus, tetapi komponen lainnya kurang,’

Instansi Pusat

ujarnya.Dikatakan juga bahwa metode yang diper-

gunakan dalam evaluasi adalah revieu dengan meng-gunakan teknik criteria referenced test, atau meng-gunakan daftar pertanyaan dengan jawaban ber-dasarkan kriteria yang tersedia. Selain itu, juga dariSAKIP tahun 2007 yang diserahkan kepada Pres-iden melalui Menpan. n

Penyerahan LAKIP Kab. Rokan Hilir Tahun2008 kepada Menteri PAN Taufik Effendi(kanan) oleh Wakil Bupati Rohil H. Suyatno,18 Maret 2009 di Jakarta. Tampak GubernurRiau H.M. Rusli Zainal, MP dan GubernurSulawesi Tengggara. Propinsi Riau masihperlu meningkatkan kinerja AKIP kendatidalam beberapa terkahir tergolong cepatdan kompak menyampaikan LAKIP keKantor Menpan.

klik www.auditor-rohil.com

Page 10: Auditor Rohil

1010101010

Auditor News

klik www.auditor-rohil.com

Ketua KPU ke Bagansiapiapi

Siap Dukung Rohil

Gencarnya pembangunan di Rohil, Bupati Ro-hil berharap dukungan dari Gubri, termasuk ang-garan (sharing budget).

Dalam sambutan acara ramah tamah GubenurRiau (Gubri) Rusli Zaenal dengan tokohmasyarakat Kabupaten Roak Hilir (Rohil), awalMaret di Bagansiapi-api Gubri mengucapkan teri-makasih atas sambutan yang telah diberikan Pemk-ab Rohil.

Dalam sambutanya, Gubri juga sangat men-dukung pembangunan yang dilakukan oleh PembRohil. Ia juga menjamin Kabupaten Rohil akanmenjadi salah satu Kabupaten yang sanggup ber-saing di Provinsi Riau.

“Kita bisa lihat, Rohil sebelum memekarkandiri dari Kabupaten Bengkalis, sangat lambat pem-bangunanya. Namun, sekarang dalam empat ataulima tahun terahir ini Rohil pembangunanya san-gat maju,” jelasnya.

Ia juga bangga dengan Bupati Rohil Annas Maa-mun yang sering melakukan komunikasi dalammembangun daerahnya,”Saya berterimakasih ke-pada Bupati yang telah mau dan sering melaku-kan komunikasi dengan Propinsi Riau,” tambah-nya.

Bupati Rohil Annas Maamun menyambutdukungan dari Gubri. Salah satunya ia memintabantuan APBD Provinsi untuk membangun jalanlintas pesisir Timur yang dinilai sangat memban-tu peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kita minta sharing budget pembangunanya den-gan Propinsi Riau. Jalan pesisir itu untuk aksesbagi masyarakat bawah atau masyarakat miskinyang kebanyakan pada daerah-daerah pesisir danpinggiran Sungai Rokan,” jelas Annas Maamun.

Acara ramah tamah ini dihadiri oleh KanwilAgama Riau, Muspida Rohil, Sekda Rohil dan Ket-ua DPRD Rohil serta ratusam tokoh danmasyarakat rokan hilir. (RTC)

Hal itu dikatakan KetuaKomisi Pemilihan Umum(KPU) Prof Dr H AbdulHafiz Anshary AZ, MA,saat melaksanakan sosial-isasi Pemilu di Bagainsiapi-api, 3 Maret lalu, di hada-pan sekitar 1000 peserta.Hadir dalam acara itu Gu-bernur Riau HM RusliZainal, SE MP, Bupati Ro-hil H. Annas Maamun ser-ta sejumlah pejabat dariPemprov Riau dan Pemk-ab Rohil. ‘’Kita tidak pun-ya pilihan lain selainmenyukseskan pelaksan-aan Pemilu 9 April menda-tang. Negara-negara asingmelihat bahwa Indonesiaadalah pilar demokrasi diAsia Tenggara, Pemilu di-lakukan langsung olehrakyat, karenanya semuatergantung rakyat,” katan-ya.

Yang jelas, tambahnyalagi apa pun yang terjadidalam pelaksanaan Pemilumendatang akan menjadipenilaian dunia, karenabangsa Indonesia tidak punya pilihan lainselain menyukseskan pelaksanaan Pemilumendatang. ‘’Saya berharap pelaksanaanPemilu di Riau bisa berhasil  dengan baik dantingkat partisipasi pemilihnya tinggi,” katan-ya.

Gubri HM Rusli Zainal ketika membukaacara mengatakan, masyarakat dan seluruhjajaran pemerintahan di Riau siap menyuk-seskan pelaksanaan Pemilu t9 April menda-tang. Menurut Gubri, menyukseskan pel-aksanaan Pemilu ini sangat penting sekali,sebab jika Pemilu akan menentukan masadepan bangsa ini.

‘’Kalau dalam pemilihan kepala daerah

Rencana pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) anggota legislatif 9 April 2009di Indonesia menjadi pusat perhatian dunia, karena Indonesia adalah pilardemokrasi di Asia Tenggara. Banyak pihak luar yang akan datang ke Indonesiaguna memantau pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.

n Pemilu 2009 :

(Pilkada) apakah guber-nur atau bupati jika tidakberhasil, maka pemerin-tah akan bisa menunjukPlt gubernur atau bupat-inya, sementara jikaPemilu ini gagal manapernah ada Plt presiden,jika ini terjadi bangsa iniakan hancur,” kata Gu-bernur.

Oleh karenanya, agarbangsa dan negara initetap kokoh dan tidakbercerai berai maka pel-aksanaan Pemilu iniharus berjalan denganbaik dan masyarakatnyadatang berbondong-bondong menyalurkanaspirasi politiknya. ‘’Sayamengajak seluruhmasyarakat Riau datangke TPS 9 April menda-tang,” katanya.

Tapi ternyata suaran-ya sama, maka yangditetapkan oleh KPU ad-alah berdasarkan usuldari pimpinan parpolyang bersangkutan yang

ditandatangani oleh ketua umum atau ketuaharian atau sekjen. ‘’Jadi, kita serahkan keparpol,” ujarnya.

Ketua KPU juga meminta masyarakattidak terbuai dengan bujuk rayu anggotacalon legislatif dengan memberikan sejum-lah uang.

‘’Kalau dulu ada yang namanya seranganfajar, namun sekarang sudah berubah men-jadi serangan dhuha, saya berharapmasyarakat mewaspadai ini. Sebelum datangke TPS tentukan pilihan dengan memilihcalon terbaik yang bisa membawa perubah-an bagi bangsa dan negara ini,”katanya.(Ripos)

‘’Kita tidak punyapilihan lain selain

menyukseskan pelaksan-aan Pemilu 9 April men-

datang. Negara-negaraasing melihat bahwa

Indonesia adalah pilardemokrasi di Asia Tengga-

ra, Pemilu dilakukanlangsung oleh rakyat,

karenanya semua tergan-tung rakyat,” .

nnnnn Prof Dr H AbdulHafiz Anshary AZ

Gubri:

Page 11: Auditor Rohil

Cegah Korupsi melalui Agama

Wakil Gubernur Riau(Wagubri) HRMambang Mitmenyebut bahwa

pencegahan korupsi paling idealdilakukan dengan pendekatanspiritual atau agama. Sebab, semuaagama mengajarkan bahwakorupsi itu dilarang.

“Memang benar bahwa pencegahan korupsi itupaling ideal dilakukan dengan pendekatan spiritualdi samping kita juga harus membenahi sistem yangada,” kata Wagubri di sela-sela pelatihan pencegah-an korupsi yang ditaja DPN Korpri di Kantor Men-neg PAN, Jakarta, awal Februari 2009.

Mambang menegaskan bahwa orang yang taatakan agama dan menyadari bahwa dirinya detik perdetik selalu diawasi oleh Sang Pencipta, akan ber-pikir seribu kali untuk melakukan korupsi. “Namun,anehnya memang, selama ini justru korupsi itumarak di lembaga-lembaga keagamaan. Ini perlumenjadi perhatian kita semua, sebenarnya apa yangsalah di balik semua ini,” ucap Mambang.

Mambang juga mengungkapkan bahwa ternyatadi negara-negara yang mendasarkan dirinya kepa-da agama, seperti Arab Saudi atau Republik IslamIran, praktik korupsi ternyata juga ada. “Kalaudemikian, berarti kita juga perlu membangun sistemyang bisa membuat orang tidak bisa berbuat ko-

rupsi,” ucapnya lagi.Selaku Ketua Umum Korpri Riau, Mambang

mengajak segenap anggota Korpri untuk menjauhipraktik korupsi. Apalagi di era sekarang yangmenuntut transparansi di berbagai bidang. “Perilakukorupsi sudah tidak bisa ditolerir. Apalagi sekarangsudah ada KPK yang setiap saat bisa saja menangkaporang-orang yang melakukan praktik korupsi. Jadi,jangan coba-coba lagi. Mari kita bersama-samamembangun pemerintahan yang bersih dan transpa-ran,” himbaunya.

Pada kesempatan itu juga sempat ditandatanga-ni MoU tentang pemberantasan korupsi bersamaForum Tiga Pilar Kemitraan (3-PK). Forum inimerupakan forum bersama dalam pencegahan ko-rupsi yang terdiri dari unsur pemerintah (yang di-wakili Menneg PAN), dunia usaha (yang diwakiliKetua Umum KADIN) dan masyarakat (yang di-wakili antara lain oleh Masyarakat Transparansi In-donesia). n

Gubri Tinjau Kesiapan Rohil

Wagubri:

Gubernur Riau M Rusli Zainal menijau ke-siapan Kabupaten Rokan Hilir sebagai tuan ru-mah MTQ tingkat provinsi. Secara umum takada masalah dengan persiapan MTQ pada Ok-tober mendatang.

Setelah rehat sejenak di kantor Bupati Rohil,Gubernur Riau, HM Rusli Zainal, awal Maretmelakukan peninjauan ke lokasi arena MTQ yangpelaksanaannya tahun ini rencananya akan dilak-sanakan di Rohil. Peninjauan didampingi olehBupati Rohil dan sejumlah pejabat Pemkab Rohildan rombongan dari Pemprov Riau.

Terkait pembangunan arena MTQ, Gubri RusliZainal mengatakan bahwa secara garis besar, pem-bangunan arena MTQ berjalan dengan maksimal.Pemprov sangat berterima kasih kepada PemkabRohil yang sudah menjadi tuan rumah untuk pel-aksanaan MTQ tingkat provinsi yang digelar pada

10 Oktober 2009.“Kita berterima kasih kepada Pemkab Rohil

yang sudah mau menjadi pelaksana MTQ tingkatprovinsi. Kita berharap agar usai pelaksanaanMTQ, arena yang sudah dibangun dengan APBDRohil itu digunakan untuk sarana atau kegiatanlainnya agar tidak mubazir,” kata Gubri.

Sementara itu, Bupati Rohil, Annas Maamunmengatakan bahwa untuk pelaksanaan MTQtingkat provinsi Riau nanti, pemkab Rogil sudahmenganggarkan dana pembangunan arena MTQsebesar Rp 10 miliar. Hingga saat ini, pemban-gunan sudah mencapai 50 persen dan telah meng-habiskan anggaran sebesar Rp5 miliar.

“Pembangunan arena MTQ sudah selesai den-gan arena perlombaan MTQ (Astaka). Alokasianggaran sebesar Rp 10 miliar sepenuhnya diang-garkan dari APBD Rohil tahun 2009,”terangnya.n

MTQ: Riau

Perbaiki Layanan

Seminar:

Tingkatkan IPK

Salah satu indikator yang bisa mempengaruhipeningkatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) ad-alah pelayanan publik yang baik. IPK juga meru-pakan potret yang diharapkan bisa memotivasiperbaikan di segala bidang.

Demikian dikatakan Deputi Menpan BidangPengawasan, Gunawan Hadisusilo dalam Semi-nar Sosialisasi Indeks Persepsi Korupsi (IPK) In-donesia 2008 di Hotel Arya Duta Pekanbaru,23 Februari 2009. Untuk itu, Gunawan menga-jak seluruh daerah, terutama yang IPK-nyarendah, untuk memperbaiki pelayanan publikn-ya, sehingga IPK bisa terdongkrak.

“Prioritas pelayanan adalah administasikependudukan, seperti membuat KTP, akte kela-hiran, catatan sipil, pelayanan perijinan, dan se-bagainya,” ujarnya.Seperti dikemukakan KetuaTransparency International Indonesia (TII), To-dung Mulya Lubis, hasil Survei IPK Indonesia2008 dan Indeks Suap, Pekanbaru mendapat skorIPK 3,55, berada di ranking kelima terburuk.

Ada pun skor terendah ditempati Kupang,dengan skor IPK 2,97 disusul Tegal, Manokwari,Kendari, dan Purwokerto. Ditambahkan, IPKyang rendah mengindikasikan bahwa praktekkorupsi masih lazim dilakukan, terutama dalamkonteks suap untuk mempercepat prosesbirokrasi, kecurangan di pemerintahan dan kon-flik kepentingan dalam tender pengadaan barangdan jasa publik.

Kepada pejabat Kota Pekanbaru, Gunawanmengimbau agar hasil survei tersebut dijadikanpemicu dan pemacu dalam meningkatkan pel-ayanan publiknya, sekaligus menutup peluangpraktek-praktek korupsi. Dalam pemberantasankorupsi, tambahnya, tidak bisa dilakukan olehpemerintah sendiri, tetapi hal itu merupakanupaya bersama antara pemerintah, dunia usahadan masyarakat.

Sementara itu, pengamat ekonomi Riau, Edy-anus Herman Halim mengatakan, untuk meng-hilangkan wilayah abu-abu di daerah, juga perludilakukan bersama antara pemerintah pusat mau-pun daerah. n

Gunawan Hadisusilo

1111111111

Auditor News

klik www.auditor-rohil.com

Page 12: Auditor Rohil

12121212122Auditorial

Auditorial Khas

klik www.auditor-rohil.com

HUT Ke-59 di Bagansiapiapi

fisik untuk menghadapi itu semua. Namun, jan-gan lupa tetap berlaku baik sesuai norma kemanu-siaan,” ujarnya.

Himbauan ini terkait tugasnya Satpol PP dalammembantu daerah dalam menegakkan peraturandaerah dan keputusan daerah. Ia juga menyam-paikan bahwa tugas Satpol PP juga sebagai pelak-sana ketertiban masyarakat.

HUT Satpol PP ini diakhiri dengan dimeriah-kan pawai oleh drumband dari Rokah Hilir dandari Rokan Hulu sebagai kabupaten perbatasan.Pawai ini diikuti oleh TNI, Kepolisian, PNS danPramuka dari Rokan Hilir.(RTC)

Perayaan HUT Satpol PP Provinsi Riau ke-59 berlangsung meriah. Setelah peringatan upacara, HUTdimeriahkan dengan pawai keliling Kota Bagansiapi-api.

n Bupati Rohil:Rencana Bangun Kota Pantai

Terinspirasi dengan kemajuan kota Hongkongyang berada di tepi pantai sekaligus mengembali-kan ciri khas Rohil sebagai kota pelabuhan, mulaiotahun 2009 ini, Pemkab Rohil menganggarkan danapuluhan miliar rupiah untuk membangun kota pan-tai. Kantor-kantor utama Pemkab Rohil secara ber-tahap akan dipindahkan ke kota pantai tersebut.

“Rencana untuk mengembalikan ciri khas Rohilsebagai kota pelabuhan dengan akan dibangunnyakota pantai sebagai pusat kota dan pusat pemerin-tahan kabupaten Rokan Hilir sudah mendapatkanpersetujuan DPRD Rohil. Rencana itu sudah ma-suk ke anggaran pembangunan daerah (APBD)Rohil tahun 2009 ini,” terang Bupati Rohil, AnnasMaamun.

Menurut Annas, pembangunan gedung utamapemerintahan kabupaten Rohil di kota pantai yangdianggarkan dalam APBD Rohil tahun 2009 adalahKantor Bupati Rohil, Gedung kantor DPRD Rohil, mesjid Raya Rohil dan sejumlah kantor instansi

pemerintah. Seluruh gedung kantor itu letaknyadi tepi pantai Suangai Rokan.

Alsananya, gedung kantor Bupati Rohil danDPRD yang kini terletak di Jl Merdeka, sekitarserengah jam perjalanan dengan mobil (30 km)dari pantai itu, dirasakan tidak sesuai dengan cirikhas Rohil sebagai kota Pelabuhan yang terletakdi tepi pantai.

Dia menambahkan, “Pihak swasta pun kini jugasudah banyak yang menyatakan mendukung pem-bangunan kota pantai tersebut. Di antaranya ma-najemen Ramayanan dan hotel Grand Zuri sudahmenyatakan akan membangun usahanya di kotapantai tersebut,” katanya.

Bukan hanya itu, sambungnya, sedikitnya 36pintu ruko (rumah toko) juga akan dibangun olehpengusaha-pengusaha lokal di tepi kota pantaitersebut. Diharapkan ke depan, ciri khas Rohilakan menjadi masyarakat Riau pada umumnya.(RTC)

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Satuan PolisiPamong Praja (Satpol PP) Provinsi Riau ke-59 ber-langsung meriah. Upacara dihadiri Gubri, Kepaladan staf Satpol PP dari seluruh Kabupaten yangada di Riau.

Upacara dipimpin langsung oleh Gubri sebagaiInspektur upacara. Dalam sambutanya, Gubri ber-harap staf Satpol PP yang bertugas dapat berlakudengan baik dan persuatif dalam menghadapimasyarakat.

“Sebagai Satpol PP memang banyak tantangan-nya dalam menghadapi permasalahan denganmasyarakat. Jadi, Satpol PP harus siap mental dan

nnnnn Satpol PP:

Gubernur Riau HM Rusli Zainal, SE,MP didampingi Bupati Rokan Hilir H Annas Maamun beserta unsurmuspida kabupaten rokan hilir saat menghadiri HUT Satpol PP ke-59 di Bagansiapiapi.

Untuk mengembalikan ciri khas Rohil sebagai kota pelabuhan, rencananya Pemkab Rohilakan membangun kota pantai. Pusat pemerintahan pun akan dipindahkan ke sana.

Sekda Propinsi

Riau DefinitifAkhirnya proses penetapan Setdaprov Riaudefinitif tuntas sudah. Mendagri telahmengeluarkan SK penunjukkan atas namaWan Syamsir Yus.

Setelah melalui proses cukup panjang dansempat menimbulkan polemik karena diang-gap terlalu lama, akhirnya Menteri DalamNegeri Mardiyanto mengeluarkan Surat Kepu-tusan (SK) penetapan Setdaprov Riau definitif.SK yang baru diterima Badan KepegawaianDaerah (BKD) Riau, 3 Maret 2009, resmimenunjuk Wan Syamsir Yus sebagai SetdaprovRiau. Dengan demikian, Wan tinggal menai-kan status dari pelaksana tugas (Plt) menjadiSetdaprov definitif.

Dengan keluarnya SK Mendagri tersebut,berarti Wan Syamsir Yus menyisihkan dua ca-lon lain, yakni Herliyan Saleh yang kini menja-bat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Per-dagangan dan M Yafiz yang kini menjadi KepalaDinas Perkebunan Riau.

Wan Syamsir Yus membenarkan bahwa SKpengangkatan dirinya sebagai Setdaprop Riau.Hanya saja ia belum bersedia banyak berkomen-tar mengenai masalah itu. “Memang benar SK-nya sudah keluar, tetapi saya belum bisa mem-beri komentar apa-apa,” ujar Wan.

Kepala BKD Riau Zaini Ismail membenar-kan pihaknya telah menerima SK pengangka-tan Wan Syamsir Yus sebagai Setdaprov Riau.Hanya saja Zaini mengaku tidak ingat nomorSK Mendagri tersebut. “Tadi saya hanya sem-pat melihat selintas. Belum sempat mencatatnomor SK-nya,” ujar Zaini.

Saat ini Wan Syamsir Yus menjabat sebagaiAsisten II Setdaprop Riau. Jabatan sebelumnyaadalah Kepala Bawasprop Riau dan WalikotaDumai. (diolah dari RTC)

Wan Syamsir Yus

Page 13: Auditor Rohil

13131313132Auditorial

Auditorial Khas

klik www.auditor-rohil.com

Investor Korsel Masuk Rohiln MoU :

Kebutuhan akan energi listrik di Riau masih sangat tinggi. Kondisi tersebut dinilai sebagaipeluang binis menjanjikan, karena itu investor Korea Selatan berminat bangun pembangkitlistrik, termasuk ke Rokan Hilir.

Swasta Korea Selatan berminat membangundua buah power plant (pembangkit listrik) berbah-an bakar batubara di Provinsi Riau; masing-mas-ing di Pulau Padamaran, Rokan Hilir, dan di Ren-gat, Indra girihulu. Gubernur Riau HM Rusli Zain-al bersama Bupati Rokan Hilir Annas Ma’munmenandatangani nota kesepahaman (MoU) den-gan Presiden & CEO Korea Midland Power Co.Ltd, Bae Sung Ki, di Ritz Carlton Hotel, Jakarta,awal Maret.

Penandatanganan kerja sama yang dilaksanakandalam acara “Indonesia – Korea CEO Business Di-alogue” disaksikan langsung pemerintahan keduanegara. Dari Indonesia nampak menyaksikan Men-kom Perekonomian Sri Mulyani Indrawati danMenteri Perdagangan Marie Elka Pangestu.

Selain penandatangan MoU dengan Riau, pe-merintah dan swasta Korea Selatan yang datangbersama Presidennya, Lee-Myung-bak, itu jugamenandatangani enam proyek lainnya dengan ren-cana nilai total investasi (termasuk untuk Riau)sekitar USD 6 miliar. Keenam MoU itu ditanda-tangani antara Korea Energy Management Cor-poration of Korea dengan Pemerintah DKI Jakar-ta, Korea Gas Corp dengan PT Pertamina, KoreaInstitute of Industrial Technology of Korea den-gan Departemen Kelautan dan Perikanan, KoreaEnergy Management Corp dengan PemerintahGorontalo, Korea Export Insurance Corp denganPT Asuransi Ekspor Indonesia dan Korea MidlandPower Orient F A Machinary Samsung C & T Corpdengan Medcopapua Industri Lestari.

Dalam keterangannya kepada pers seusai pen-andatanganan MoU tersebut, Gubernur Riau HMRusli Zainal menyebutkan kerja sama ini merupa-kan kelanjutan dari rencana pemerintah untukmembangun pembangkit listrik 10.000 MW diseluruh Indonesia. Ternyata, kata Gubri, investoryang berminat untuk membangun power plant inidi Riau adalah pengusaha dari Korea Selatan.

n Upah Pungut:

Terus Mengalir

Sampai JauhDana upah pungut bakal terus mengalir kekepala daerah. Karenanya, KomisiPemberantasan Korupsi (KPK) memintapenataan upah pungut segera selesai padaMaret ini. Departemen Dalam Negeri(Depdagri) mengeluarkan surat edaran (SE)untuk menunda sementara biaya pajak daerah.

Namun, penundaan dalam SE No 973/321/SJ tertanggal 15 Februari 2009 tersebut tidakberlaku untuk kepala daerah selaku penanggungjawab pajak daerah. “Ada pengecualian dalamsurat ini, yakni untuk pelaksana dan penanggungjawab pemungutan pajak daerah,” ujar Juru Bic-ara Depdagri Saut Situmorang, awal Maret2009.

Ia menyatakan, surat ini dikeluarkan untukmengatur upah pungut pajak daerah. Karena,pengaturan upah pungut hingga saat ini masihmenunggu keluarnya Peraturan Menteri DalamNegeri (Permendagri) baru untuk memperbaha-rui Kepmendagri No 35 Tahun 2002 Tentang Pe-doman Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah.

“Intinya, surat itu penyempurnaan upah pun-gut pajak daerah,” katanya. Dalam KeputusanMenteri Dalam Negeri (Kepmendagri) terse-but, kepala daerah setingkat gubernur hinggabupati/walikota mendapatkan alokasi upah pun-gut. Besaran nilai yang mereka dapatkan diaturdalam peraturan daerah. “Itu tergantung daer-ahnya masing-masing,” katanya.

Sementara itu, pihak KPK menyatakan be-lum mendapatkan salinan surat itu. Seprti dike-tahui, KPK tengah melakukan supervisi ter-hadap kebijakan upah pungut, setelah Kep-mendagri No 35 Tahun 2002 mengakibatkanpengelolaan pajak daerah tidak efektif. Kep-mendagri ini melegalkan aliran pajak kepada pi-hak-pihak yang tak berkepentingan.

“Saya belum membaca surat itu,” ujar Hary-ono Umar, Wakil Ketua KPK, kepada pers.Menurutnya, alokasi upah pungut hanya diberi-kan kepada pelaksana teknis di daerah. Penga-lokasian dana untuk penanggung jawab dirasatidak perlu. “Itu tidak perlu. Yang penting pelak-sananya saja,” ujarnya.

Dia menyatakan, seharusnya aturan men-yangkut upah pungut dikonsultasikan denganDepartemen Keuangan (Depkeu). Terutama bilaitu peraturan menteri. KPK baru akan menilaiaturan tersebut setelah konsultasi dilakukan. “Ka-lau menurut UU No 34 Tahun 2001, Depdagriharus berkonsultasi dengan Depkeu. Setelah itu,KPK akan memonitor,” ungkapnya. n

Gubernur Riau Rusli Zainal (ke-2 dari kanan) Menanda tangani MOU dengan Investor Korsel.

Secara detail, beluam bisa dipastikan jumlahmega watt yang akan dibangun oleh pihak Koreadi dua tempat di Riau tersebut. Namun untuk loka-si Pulau Padamaran direncanakan 2 x 250 MW.“Ini kan baru nota kesepahaman. Masih akan di-lakukan penjajakan lebih lanjut oleh kedua belahpihak,” kata Gubernur.

Menurut Rusli, Riau memang membutuhkanlistrik dalam jumlah besar untuk memenuhi per-mintaan masyarakat dan industri yang terus ber-tumbuh. Untuk calon pelanggan rumah tanggasaja, kata dia, tercatat 80.000 pemohon baru yangharus dipenuhi dengan segera. Ia berharap, sete-lah MoU ini segera dilakukan dalam bentuk ac-tion sehingga kebutuhan listrik untuk daerah inibisa diatasi secara bertahap.

Kepala BKPM M. Lutfi, dalam keterangannyakepada wartawan menyebutkan Korsel merupa-kan negara di posisi keenam dalam peringkat in-vestasi di Indonesia. Sejak tahun 1990 sampai Jan-uari 2009, negeri gingseng itu sudah menginvesta-sikan dananya sebesar USD4,8 miliar dengan 1.195proyek. Untuk masalah infrastruktur, terutama dibidang kelistrikan dan kelautan, kata Lutfi, Korselmempunyai komitmen besar. “Ini sesuatu yangperlu kita kembangkan bersama-sama,” katanya.

Menteri Keuangan yang sekaligus MenkoPerekonomian, menyebutkan bahwa Korsel meru-pakan negara paling setia untuk tetap menjalan-kan bisnisnya di In donesia, meskipun dalam kon-disi perekonomian dunia sedan g sedang krisis. “Inipatut kita hargai, karena sejak krisis tahun 1997/1998, Korea tetap bertahan di Indonesia,” kata SriMulyani.

Setelah penandatanganan MoU ini, Wakil Pres-iden RI HM Jusuf Kalla juga datang ke tempat di-alog, sekaligus mengadakan jamuan makan siangbersama Presiden Korsel, Lee Myung-bak danrombongan. n

Page 14: Auditor Rohil

1414141414

Advertorial

Tahun 2008 Tahun 2007 Jumlah %

1. Aset 4.486.395.126.449,25 3.749.806.214.719,56 736.588.911.729,69 19,64

Aset Lancar 1.268.614.294.679,25 1.306.421.119.468,56 (37.806.824.789,31) (2,89)

Kas 1.163.283.041.739,00 1.301.089.866.528,31 (137.806.824.789,31) (10,59)

Kas di kas Daerah 1.156.120.774.012,00 1.235.822.148.301,31 (79.695.373.489,31) (6,45)

Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 55294.000.,00 (55294.000.,00) (100,00)

Kas di Bendahara Pengeluaran 7.156.266.927,00 65.212.424.227,00 (58.056.157.300,00) (89,03)

Investasi Jangka Pendek 100.000.000.00,00 0,00 (100.000.000.000,00) (0,00)

Piutang 2.995.099.166,25 2.995.099.166,25 0,00 0,00

Piutang Retribusi 2.979.282.314,25 2.979.282.314,25 0,00 0,00

Piutang Lain-lain 15.816.852,00 15.816.852,00 0,00 0,00

Persediaan 2.336.153.774,00 2.336.153.774,00 0,00 0,00

INVESTASI JANGKA PANJANG 39.451.778.398,00 34.596.986.588,00 4.854.792.108,00 14,03

Investasi Nonpermanen 0,00 0,00 0,00 0,00

Pinjaman kpd Perusahaan Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00

Investasi Permanen 39.451.778.696,00 34.596.986.588,00 4.854.792.108,00 14,03

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 39.451.778.696,00 34.596.986.588,00 4.854.792.108,00 14,03

ASET TETAP 3.171.437.553.074,00 2.407.8/96.608.663,00 769.540.994.411,00 31,96

Tanah 185.213.500.360,00 85.256.439.310,00 99.857.061.050,00 117,00

Peralatan Mesin 183.824.658.882,00 149.750.577.148,00 34.074.081.734,00 22,75

Gedung dan Bangunan 513.824.330.857,00 436.555.799.307,00 77.268.531.550,00 17,70

Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.834.942.727.209,00 1.263.444.943.227,00 541.495.784.024,00 41,86

Aset Tetap Lainya 16.915.070.817,00 12.344.538.517,00 6.570.532.300,00 53,23

Konstruksi dalam Pengerjaan 440.719.264.865,00 430.544.311.154,00 10.174.953.735,00 2,36

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 0,00 0,00 0,00 0,00

DANA CADANGAN 0,00 0,00 0,00 0,00

ASET LAINYA 891.500.000,00 891.500.000,00 0,00 0,00

Aset Tak Berwujud 891.500.000,00 891.500.000,00 0,00 0,00

2. KEWAJIBAN 0,00 0,00 0,00 0,00

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 0,00 0,00 0,00 0,00

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0,00 0,00 0,00 0,00

3.EKUITAS DANA (4.486.395.126.449,25) (3.749.806.214.719,56) (736.588.911.729,69) 19,64

Ekuitas Dana Lancar (1.168.614.251.679,25) (1.306.421.119.468,56) 137.806.824.789,31 (10,59)

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) (1.163.283.041.739,00) (1.301.034.572.528,31) 137.751.530.789,31 (10,59)

Cadangan Piutang (2.995.099.106.,25) (2.995.099.106.,25) 0,00 (0,00)

Pendapatan yang Ditangguhkan 0,00 (55.294.000,00) (55.294.000,00) (0,00)

Cadangan Persediaan (2.336.153.774,00) (2.336.153.774,00) 0,00 (0,00)

Ekuitas Dana Investasi (3.317.780.831.770,00 (2.443.385.095.251,00) (874.395.736.519,00) 35,79

Diinvestasikan dlm Inves. Jangka Panjang (39.451.778.696,00 (34.596.986.588,00) (4.854.792.108,00) 14,03

Dinvestasikan dlm Aset Tetap (3.177.437.553.074,00) (2.107.896.608.663,00) (796.540.944.411,00) 31,96

Diinvestasikan dlm Aset Lainnya (100.891.500.000,00) (891.500.000,00) 100.000.000.000,00) 11.217,00

Ekuitas Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA (4.486.395.126.449,25) (3.749.866.214.719,56) (736.588.911.729,69) 19,64

klik www.auditor-rohil.com

UraianJumlah Kenaikan (Penurunan)

Neraca Belum di editPer 31 Desember Tahun 2008 dan 2007

Page 15: Auditor Rohil

2Auditorial1515151515

Auditor -Rohil

ALBUM

Pertemuan dan diskusi AKIP Tim LAKIP Kab. Rohil di KantorMenpan 18 Maret 2009, Tampak Deputi Bidang AkuntabiliatasMenpan Herry Yana Sutisna.

Gubri H.M. Rusli Zainal tengah memberi contoh carapenyontrengan saat sosialisasi Pemilu 2009 di Bagansiapiapi, 3Maret 2009.

Penyerahan LPH Wajar 9 Tahun dan BOS tahun 2008 oleh KepalaPerwakilan BPK Prop. Riau (Dr. Eko Sumbodo) kepada WabupH. Suyatno, 20 Maret 2009, di pekanbaru.

Saat pembukaan sosialisasi Pemilu 2009 di Bagansiapiapi hadirketua KPU puasat dan ketua KPU Riau, sekitar 1000 peserta.

Ketua KPU Pusat Prof Dr H Abdul Hafiz Anshary AZ, MA didampingi KetuaKPU Propinsi Riau Dr. Raja Syofian Samat (liri) Gubri HM. Rusli Zaenal(tengah), Bupati Rohil H. Annam Maamun (kanan) dan Ketua DPRD RohilDedi Humadi (kanan) pada acra sosialisasi pemilu.

klik www.auditor-rohil.com

Penyerahan Piala Adipura kepada Bupati Rokan Hilir oleh WakilBupati sebagai kota kecil terbersih tahun 2009.

Page 16: Auditor Rohil

1616161616

Auditor -Rohil

ALBUM

Bupati rohil H. Annam Maamun foto bersama dan kepala Perwakilan BPKPPropinsi Riau Agus Sukiswo didampingi Ketua KPUD Rohil Azhar syakban(Kiri) dan Kepala Inspektorat Hardy, Ak (kanan)

Suasana Rapat bulanan Inspektorat Kab. Rohil Bagansiapiap 10 Maret 2009

Kabag TU BPKP Propinsi Riau Srd. Zulheri disaksikan oleh Inspektur Inspe-ktorat Hardy, Ak. Pada acara in house trainning di ruang rapat Inspektorat Kab.Rohil, 14 Februari 2009

Gubernur Riau HM Rusli Zainal, SE,MP didampingi Bupati Rokan Hilir H Annas Maamun, foto bersama Kakan Satpol PP se-Propinsi Riau.

Ketua KPU Pusat Prof Dr H Abdul Hafiz Anshary AZ, MA menerima sekapursirih persembahan budaya Melayu Rokan Hilir Bagansiapiapi 3 Maret 2009.

klik www.auditor-rohil.com