audit responsibilities and objectives

14
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Tugas Rangkuman Materi Kuliah AUDIT RESPONSIBILITIES AND OBJECTIVES Disusun oleh: Abraham W Setiawan NIM. F1315100 Sugiyono NIM. F1315092 Zahara Nur Af-idah NIM. F1315098

Upload: bram-wahyu

Post on 19-Feb-2016

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Audit Responsibilities and Objectives

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Responsibilities and Objectives

UNIVERSITAS SEBELAS MARETFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Tugas Rangkuman Materi Kuliah

AUDIT RESPONSIBILITIES AND OBJECTIVES

Disusun oleh:Abraham W Setiawan NIM. F1315100

Sugiyono NIM. F1315092Zahara Nur Af-idah NIM. F1315098

Kelas C S1 – Akuntansi (Transfer)

Page 2: Audit Responsibilities and Objectives

AUDIT RESPONSIBILITIES AND OBJECTIVES

Tujuan Pembelajaran1. Menjelaskan tujuan pelaksanaan audit laporan keuangan dan audit pengendalian

internal (pengendalian intern)2. Menguraikan tanggungjawab manajemen atas laporan keuangan dari tanggungjawab

audit atas verifikasi laporan keuangan dan keefektifan pengendalian internal dan tanggungjawab audit dalam pengungkapan salah saji yang material (material misstatements)

3. Menjelaskan tanggungjawab auditor dalam menemukan salah saji material (material misstatements).

4. Memahami cara mengklasifikasikan transaksi dan rekening-rekening dalam laporan keuangan menjadi siklus laporan keuangan dan mengidentifikasikan manfaat pendekatan ini dalam segmentasi audit

5. Menguraikan 3 kategori dari assersi manajemen  mengenai informasi keuangan6. Mengkaitkan keenam general transaction – related audit objectives ke assersi

manajemen tentang klasifikasi rekening7. Mengkaitkan kedelapan general transaction – related audit objectives ke assersi

manajemen mengenai saldo rekening8. Mengkaitkan keempat presentation and disclosure –related audit objectives ke assersi

manajemen untuk presentation dan disclosure9. Menjelaskan hubungan antara audit objectives dengan pengumpulan audit

evidence (bukti audit)

Tujuan Audit Laporan KeuanganTujuan dari audit laporan keuangan adalah untuk menyampaikan opini mengenai kewajaran penyajian laporan. Langkah-langkah untuk menetapkan Audit Objectives (tujuan audit) adalah sebagi berikut:1. Memahami objektif dan  tanggungjawab audit2. Membagi laporan keuangan menjadi beberapa siklus3. Mendapatkan asersi manajemen terhadap rekening-rekening laporan keuangan4. Mengenal tujuan audit umum untuk kelompok-kelompok  transaksi dan  rekening.5. Mengenal  tujuan audit khusus untuk kelompok-kelompok transaksi dan rekening

Tanggung Jawab ManajemenManajemen merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap laporan keuangan dan pengendalian internal karena manajemen adalah pihak yang menjalankan operasional perusahaan sehari-hari sehingga otomatis merekalah yang lebih mengerti transaksi dan keuangan perusahaan. Sementara, pengetahuan auditor mengenai perusahaan dan pengendalian internal cukup terbatas sebatas yang diperoleh selama periode penugasan saja.Undang-undang  Sarbanes-Oxley Act meningkatkan tanggungjawab manajemen terhadap laporan keungan. Peraturan ini mensyaratkan para direktur dari perusahaan publik untuk mensertifikasi laporan keuangan kuartalan maupun tahunan ke SEC. Siapapun yang memalsukan sertifikasi ini diancam tindakan pidana.

Page 3: Audit Responsibilities and Objectives

Tanggung Jawab AuditorAudit ditujukan untuk memperoleh keyakinan (assurance) memadai, bukan absolut, sehingga dengan demikian terdapat risiko didalam audit yang dilaksanakan auditor. Auditor menggunakan konsep materialitas. Suatu audit direncanakan dan dilaksanakan untuk menemukan salah saji material, namun bukan semua salah saji dalam laporan keuangan. Material versus immaterial misstatements

Misstatement (salah saji) dianggap material jika salah saji tersebut dapat mempengaruhi/ merubah keputusan yang akan diambil oleh user laporan keuangan.

Reasonable assuranceAssurance merupakan ukuran tingkat keyakinan auditor terhadap hasil audit. Standar auditing mengharuskan auditor untuk memperoleh keyakinan  memadai (reasonable assurance), bukan absolut, bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan auditor bukan penjamin kebenaran laporan keuangan, dengan demikian terdapat risiko kemungkinan auditor gagal dalam mendeteksi salah saji yang material.

Errors versus fraudError merupakan salah saji yang tidak disengaja sedangkan fraud merupakan salah saji yang disengaja. Contoh error adalah kesalahan perhitungan matematis. 

Professional skepticism Merupakan sikap yang harus dikembangkan auditor selama penugasan pemeriksaan yang selalu kritis dalam pengumpulan bukti dan senantiasa berpikir positif bahwa manajemen merupakan pihak yang jujur. Walaupun demikian kemungkinan manajemen bertindak tidak jujur juga harus selalu dipertimbangkan.

Fraud resulting from fraudulent financial reporting versus misappropriation of assetsFraud ada 2 macam, missapropriation of assets (pencurian aktiva) misal karyawan mencuri uang dari register kas  dan fraudulent financial reporting (pemalsuan laporan keuangan) misal menaikkan angka penjualan dalam laporan keuangan pada tanggal-tanggal mendekati tanggal pelaporan keuangan dalam rangka meningkatkan pendapatan.

Financial Statements Cycles (Siklus Laporan Keuangan)Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan menjadi segmen atau komponen yang lebih kecil. Pembagian ini memudahkan pelaksanaan audit dan membantu pembagian tugas kepada para anggota tim audit. Setiap segmen audit diaudit secara terpisah, tetapi tidak seluruhnya berdiri sendiri. Setelah audit setiap segmen itu diselesaikan, termasuk melihat hubungannya dengan segmen lainnya, hasilnya dapat digabungkan. Setelah itu diambil kesimpulan tentang laporan keuangan secara keseluruhan.Hal ini dapat dijelaskan dari bagan siklus berikut ini

Page 4: Audit Responsibilities and Objectives

Asersi ManajemenAsersi manajemen adalah penyampaian yang tersirat atau yang dinyatakan dengan jelas oleh manajemen tentang komponen laporan keuangan. Asersi manajemen berhubungan langsung dengan standar akuntansi yang berterima umum. Asersi Manajemen terdiri dari 3 kategori:1. Assersi mengenai klasifikasi transaksi dan events selama periode audit2. Assersi mengenai saldo rekening pada akhir periode3. Assersi mengenai penyajian dan pengungkapan.

Page 5: Audit Responsibilities and Objectives

Penjelasan:Assersi mengenai klasifikasi transaksi dan events selama periode audit

Assertions PenjelasanOccurance(keberadaan atau keterjadian)

Semua transaksi yang tercatat benar-benar terjadi/ada dalam perusahaan

Completeness(kelengkapan)

Semua transaksi yang seharusnya dicatat telah tercatat seluruhnya

Accuracy (akurasi)

Semua angka dan data transaksi telah dicatat secara akurat

Classification(klasifikasi)

Seluruh transaksi telah dicatat pada rekening yang tepat

Cutoff(pisah batas)

Seluruh transaksi telah dicatat pada periode akuntansi yang tepat

Assersi mengenai saldo rekening pada akhir periodeAssertions Penjelasan

Existence(Eksistensi)

Asset, liability, Equity benar-benar ada pada tanggal neraca

Completeness(kelengkapan)

Semua Asset, liability, Equity yang seharusnya dicatat telah tercatat seluruhnya

Valuation and allocation(penilaian dan alokasi)

Semua asset, liability, Equity telah dicatat dalam laporan keuangan dengan angka yang wajar

Rights and Obligation(hak dan kewajiban)

Semua asset merupakan hak perusahaan, liabities merupakan kewajiban perusahaan

Assersi mengenai penyajian dan pengungkapan.Assertions Penjelasan

Occurance and rights and obligations(keterjadiaan, hak dan kewajiban)

Semua disclosure transaksi benar-benar terjadi

Completeness(kelengkapan)

Semua yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan telah dimasukkan seluruhnya

Accuracy and valuation(akurasi dan penilaian)

Informasi keuangan dan informasi lainnya telah di-disclose secara tepat dan pada angka yang tepat

Classification and understandability(klasifikasi dan kejelasan)

Informasi keuangan dan informasi lainnya telah disajikan dan dideskripsikan secara tepat, disclosure telah disajikan secara jelasdideskripsi dengan jelas

Setelah kita mengetahui assersi manajemen, maka kita akan menghubungkan general transaction – related audit objectives ke assersi manajemen. Hal ini sejalan dan berkaitan erat dengan tanggungjawab auditor untuk melakukan audit terhadap assersi manajemen.Audit Objective (tujuan audit) berfungsi sebagai kerangka kerja bagi auditor dalam mengumpulkan bukti kompeten yang cukup yang dibutuhkan oleh standar auditing-standar

Page 6: Audit Responsibilities and Objectives

pekerjaan lapangan. Audit objective akan tetap sama untuk setiap penugasan audit, tetapi bahan buktinya berbeda tergantung keadaan.General transaction – related audit objectives (tujuan audit umum) merupakan audit objectives yang dapat diterapkan untuk setiap rekening, tetapi dinyatakan secara luas . Tujuan khusus audit juga diterapkan pada setiap saldo rekening pada laporan keuangan, tetapi dinyatakan sesuai dengan penugasan.

General Transactions-related Audit Objectives

Penjelasan

Occurrence(keterjadian)

Memastikan bahwa semua transaksi yang tercatat benar-benar terjadi/ada.

Completeness(kelengkapan)

Memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi  sudah dicatat

Accuracy(akurasi)

Memastikan bahwa semua transaksi yang tercatat sudah memakai angka yang benar

Posting andsummarization(Posting dan pengikhtisaran)

Memastikan transaksi secara tepat telah diposting secara kedalam masterfile dan diiktisarkan

Classification(klasifikasi)

Memastikan transaksi diklasifikasikan dengan tepat

Timing(ketepatan waktu)

Memastikan transaksi dicatat pada tanggal yang tepat

Specific Transactions-related Audit Objectives (tujuan khusus audit transaksi)Setelah general transaction related audit objectives ditentukan, akan dilanjutkan dengan penetapan Specific Transactions-related Audit Objectives. Tujuan khusus ini dibuat untuk setiap siklus transaksi dan disesuaikan sesuai dengan jenis penugasan. Contoh hubungan antara asersi manajemen dengan transation related audit objectives pada Hillsburg Hardware Company diaplikasikan untuk transaksi penjualan

Manajemen Assertion about

classes of transaction and

event

General Transaction-related AuditObjectives

Specific Sales Transaction-related Audit Objectives

Occurrence Occurrence Penjualan yang tercatat adalah untuk pengiriman barang bukan kepada pelanggan fiktif

Completeness Completeness Transaksi penjualan yang ada telah dicatat

Accuracy -Accuracy

-Posting and

-Penjualan yang dicatat adalah untuk sejumlah barang yang telah dikirimkan dan telah ditagihkan dan dicatat dengan benar-Transaksi penjualan telah secara benar ada di master file dan

Page 7: Audit Responsibilities and Objectives

Summarization diikhtisarkan dengan benarClassification Classification Transaksi penjualan telah

diklasifikasikan dengan tepatCutoff Timing Transaksi penjualan telah dicatat pada

tanggal yang benar

Balance Related Audit Objectives (Objektif audit untuk saldo)Balance related audit objective sama dengan transaction related audit objective karena sama-sama membantu auditor untuk mengumpulkan audit evidence untuk masing-masing perkiraan. Auditor mengumpulkan evidence untuk mendukung verifikasi  saldo perkiraan. Contohnya dalam audit terhadap saldo Piutang dagang, auditor mengumpulkan bukti dengan mendapatkan daftar piutang dagang pada masterfile yang angkanya sesuai dengan saldo pada bukubesar, lalu verifikasi difokuskan pada nama-nama pelanggan di daftar tersebut. Balance related audit objective juga terdiri dari 2 macam yaitu general dan specific related audit objectives. Perbedaan antara balance dan transaction related audit objective adalah sebagai berikut:

Transaction related audit objective

Balance related audit objective

Objek audit Siklus transaksi misal transaksi penjualan dan pembelian inventory

Saldo perkiraan misal saldo akhir piutang dagang, inventory

Jumlah audit objective

6 8

Balance -related Audit Objectives

Penjelasan

Existence(keberadaan)

Memastikan bahwa saldo yang tercantum dalam laporan keuangan, benar-benar ada.

Completeness(kelengkapan)

Memastikan bahwa saldo yang seharusnya  tercantum dalam laporan keuangan, benar-benar sudah dicatat

Accuracy(akurasi)

Memastikan bahwa saldo yang tercantum, dicatat /dihitung secara benar

Classification(klasifikasi)

Memastikan saldo yang tercantum dalam listing klien telah diklasifikasikan dengan tepat

Cutoff(pisah batas)

Transaksi dekat tanggal neraca telah dicatat pada periode yang tepat

Detail Tie In(Kesesuian rincian)

Memastikan rincian pada listing saldo perkiraan sesuai dengan masterfile, sesuai juga dengan total listing dan sesuai dengan total  pada bukubesar.

Timing(ketepatan waktu)

Memastikan transaksi dicatat pada tanggal yang tepat

Realizable Value(nilai realisasi)

Asset dicantumkan sebesar saldo yang diestimasi dapat direalisasi

Rights and obligation Semua asset harus benar-benar merupakan hak

Page 8: Audit Responsibilities and Objectives

(hak dan kewajiban) perusahaan sebelum dapat dimasukkan dalam laporan keuangan. 

Contoh hubungan assersi manajemen dengan balance related audit objective pada Hillsburg Hardware company untuk inventory (persediaan barang dagangan)

Asersi Manajemen General Balance –Related audit objective

Specific Balance –Related audit objective untuk inventory

Existence(Eksistensi)

Existence(Eksistensi)

Semua inventory yang tercatat, memang benar-benar ada pada tanggal neraca

Completeness(kelengkapan)

Completeness(kelengkapan)

Semua inventory telah dihitung dan dimasukkan dalam laporan inventory

Valuation  and allocation(penilaian dan alokasi)

Accurracy

-Classification

-Cutoff

-Detail Tie-in

-Realizable Value

-Jumlah inventory pada kartu inventory sama dengan jumlah inventory secara phisik-Harga yang dipakai untuk menilai inventory, adalah harga yang tepat-Perkalian harga dengan  jumlah inventory sudah benar, demikian juga perhitungan angka-angka lainnya

Jenis-jenis inventory telah diklasifikasikan dengan benar menjadi persediaan barang mentah, barang setengah jadi,dan barang jadi-Cutoff pembelian pada akhir tahun telah tepat-Cutoff penjualan pada akhir tahun telah tepat-Total inventory sama dengan total di buku besar-Inventory telah diturunkan nilainya bila terjadi penurunan realizable value

Rights and Obligations

Rights and Obligations -Perusahaan memiliki hak atas semua inventory yang tercantum-Inventory tidak ada yang dijadikan jaminan kredit

Penyajian dan Pengungkapan Terkait Tujuan AuditPenyajian dan pengungkapan terkait tujuan audit memiliki sifat dan konsep yang sama dengan manajemen assertions untuk presentation dan disclosure. Contoh hubungan assersi

Page 9: Audit Responsibilities and Objectives

manajemen dengan presentation and disclosure related audit objective pada Hillsburg Hardware company untuk Notes Payable (hutang wesel)

Asersi Manajemen General presentation and disclosure -Related audit

objective

Specific presentation and disclosure –Related audit

objective untuk notes payableOccurrenceand rights andobligations(keberadaan, hak, kewajiban)

Occurrenceand rights andobligations (keberadaan, hak, kewajiban)

Notes payable pada footnotes (catatan pendukung) memang benar-benar ada dan merupakan kewajiban perusahaan

Completeness(kelengkapan)

Completeness(kelengkapan)

Semua disclosures yang diperlukan untuk notes payable telah dimasukkan dalam  financial statement footnotes

Valuation andallocation(penilaian dan alokasi)

Valuation andAllocation(penilaian dan alokasi)

- disclosure untuk footnote untuk notes payable sudah tepat

Classificationandunderstandability

Classificationandunderstandability

- Notes payable telah diklasifikasikan dengan tepat sebagai kewajiban jangka pendek dan jangka panjang , semua disclosures jelas/dapat dimengerti

Untuk mencapai tujuan audit, auditor harus mendapatkan bukti audit (audit evidence) yang cukup dan tepat untuk mendukung semua asersi manajemen untuk laporan keuangan. Proses audit terdiri dari 4 tahapan.  

Page 10: Audit Responsibilities and Objectives

Tahap I merupakan tahap awal pemeriksaan dimana audit melakukan perencanaan dan perancangan pendekatan audit. Setiap penugasan audit harus direncanakan karena alasan:1. Bukti yang cukup dan kompeten harus didapatkan selama pemeriksaan untuk

memenuhi tanggungjawab auditor.2. Biaya pengumpulan bukti harus diminimalisasi.Dalam tahap I ini maka auditor akan melakukan:- Memperoleh pemahaman awal mengenai bisnis dan industri klien- Mengerti mengenai pengendalian internal dan menetapkan risiko pengendalian- Menetapkan sejauhmana tingkat risiko salah saji yang material

Tahap II merupakan tahap dimana auditor akan melaksanakan test of control (pengujian pengendalian) dan test substantive (pengujian substantive) terhadap transaksi. Test of control dimaksudkan untuk menguji sejauhmana efektivitas dari pengendalian internal dalam rangka penetapan banyaknya bukti audit yang harus dikumpulkan. Test substantive adalah pengujian terhadap pencatatan transaksi  dengan memverifikasi kesalahan moneter dari transaksi.

Tahap III terdiri dari Analytical procedur (prosedur analitis) dan Test of detail balances. Analytical procedure merupakan evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan yang logis antara data keuangan dan non keuangan, meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor. Misal melakukan perbandingan antara biaya komisi dengan tingkat penjualan untuk menguji kewajaran nilai komisi.Test of detail balance merupakan prosedur audit khusus untuk menguji saldo perkiraan laporan keuangan. Misal untuk memeriksa saldo Piutang dagang dapat dilakukan pengujian dengan mengirimkan konfirmasi kepada para pelanggan perusahaan klien.

Tahap IV, merupakan tahap penyelesaian seluruh prosedur baik untuk audit objektif maupun setiap perkiraan laporan keuangan. Seluruh informasi yang diperoleh beserta pertimbangan auditor, digunakan untuk memperoleh kesimpulan tentang kewajaran laporan keuangan. Setelah keseluruhan audit diselesaikan, laporan audit dapat dibuat.