audit atas transaksi belanja

8
RANGKUMAN MATA KULIAH AUDIT KEUANGAN NEGARA AUDIT ATAS TRANSAKSI BELANJA Disusun oleh: M. Arrijalul Akbar (1102120887) Muhammad Reza Rachaprima (1102111488) Wahyudi Agus Laksono (1102113160) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU 2013

Upload: razuki-ridwan

Post on 28-Nov-2015

524 views

Category:

Documents


56 download

DESCRIPTION

Audit Keuangan Negara

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Atas Transaksi Belanja

RANGKUMAN MATA KULIAH

AUDIT KEUANGAN NEGARA

AUDIT ATAS TRANSAKSI BELANJA

Disusun oleh:

M. Arrijalul Akbar (1102120887)

Muhammad Reza Rachaprima (1102111488)

Wahyudi Agus Laksono (1102113160)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS RIAU

2013

Page 2: Audit Atas Transaksi Belanja

AUDIT ATAS TRANSAKSI BELANJA

Pada umumnya audit terhadap belanja daerah terdiri atas audit terhadap

belanja aparat dan belanja pelayanan publik. Belanja aparat dan belanja

pelayanan publik terdiri atas belanja administrasi umum. Belanja operasi dan

pemeliharaan, serta belanja modal / pembangunan

1. SIFAT SIKLUS BELANJA DAERAH

Siklus belanja daerah mencakup berbagai proses dan keputusan untuk

memperoleh barang dan jasa yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan

pemerintah daerah, termasuk dinas dan instansi pemerintah daerah.siklus ini

dimulai dengan adanya permintaan pembelian dari berbagai dinas/setingkat

dinas melalui pengajuan daftar isian anggaran dari masing – masing dinas.

Transaksi belanja yang dilakukan oleh pemerintah daerah bisa dilakukan secara

tunai maupun kredit (menimbulkan uang), baik untuk belanja aparat maupun

belanja pelayanan publik. Audit siklus belanja ini berkaitan dengan belanja

pegawai; belanja operasional seperti pengadaan barang inventaris kantor dan

ATK; belanja pemeliharaan dan lain-lain. Dua kelompok transaksi utama dalam

siklus ini adalah transaksi pembelian dan pengeluaran kas.

Kedua kelompok ini mempengaruhi rekening-rekening sebagai berikut :

1) Kas

2) Persediaan barang habis pakai

3) Aktiva tetap

4) Aktiva lain-lain

5) Utang

Page 3: Audit Atas Transaksi Belanja

2. MATERIALITAS

Transaksi-transaksi dalam siklus belanja daerah ini sangat berpengaruh

terhadap laporan keuangan pemerintah daerah. Kesalahan dalam membedakan

antara pengeluaran / belanja untuk belanja aparat dengan pengeluaran/belanja

untuk pelayanan publik akan menyebabkan laporan keuangan yang salah saji.

Berbagai pos rekening seperti belanja administrasi umum, belanja operasi

dan pemeliharaan, serta belanja modal/pembangunan dapat bersifat material

secara individual. Dengan demikian, auditor berusaha untuk mencapai tingkat

resiko yang lebih rendah dengan memastikan bahwa transaksi dalam pos

belanja daerah bukan merupakan sumber salah saji material dalam laporan

keuangan.

3. RESIKO BAWAAN

Resiko bawaan pada pos belanja daerah pada banyak entitas adalah

tinggi. Ada berbagai faktor yang menyebabkan tingginya resiko bawaan siklus

belanja, yaitu :

1) Volume transaksi yang selalu tinggi

2) Kemungkinan adanya pembelanjaan dan pengeluaran tanpa rotasi

3) Pembelian aktifa yang tidak perlu

4) Masalah akuntansi yang berkembang.

Tingginya volume transaksi akan meningkatkan kemungkan terjadinya

salah saji. Semakin tinggi volume transaksi, maka semakin tinggi pula

Page 4: Audit Atas Transaksi Belanja

kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan transaksi tersebut.

Disamping it, terdapat juga kemungkinan bahwa entitas melakukan pembelian

aktiva yang tidak perlu. Namun, sering terjadi kasus dimana dimana entitas

masih tetap mencatumkan aktiva yang tidak berguna dalam neracanya sebesar

nilai dari aktiva tersebut. Masalah akuntansi mengenai penetuan apakah harga

perolehan aktiva dikapitalisasi atau dibebankan mengakibatkan tingginya

kemungkinan kesalahan dalam pengeluaran kas.

4. STRATEGI AUDIT

Tingginya resiko bawaan dalam siklus belanja daerah menyebabkan

banyak entitas memprioritaskan atau memperluas struktur pengendalian

internal terhadap siklus belanja guna mencegah dan mendeteksi terjadinya salah

saji. Hal ini dapat secara signifikan mengurangi resiko pengendalian dalam

pernyataan keberadaan dan keterjadian; kelengkapan serta penilaian dan

pengalokasian yang berkaitan dengan transaksi dan rekening siklus belanja

daerah. Dengan demikian , strategi audit yang sering dipakai adalah pendekatan

tingkat resiko kontrol yang ditetapkan lebih rendah.

Dalam strategi ini auditor lebih banyak mengandalkan pengujian

pengendalian. Logika pemikiran yang mendasari penggunaan strategi ini adalah

apabila auditor yakin bahwa struktur pengendalian internal klien sangat baik dan

dapat mencegah serta mendeteksi terjadinya salah saji, maka auditor perlu

menguji kelayakan dari keyakinannya tersebut. Auditor akan menguji afektifitas

struktur pengendalian internal. Dengan kata lain auditor akan melaksanakan

pengujian pengendalian.

Page 5: Audit Atas Transaksi Belanja

Sebagaimana halnya dengan siklus pengujian pengendalian umumnya

tidak mengurangi resiko pengendalian untuk pernyataan hak dan kewajiban.jadi,

auditor dapat menggunakan kombinasi antara strategi resiko kontrol yang

ditetapkan lebih rendah dengan substantif. Faktor lain yang perlu

dipertimbangkan dalam memilih strategi audit adalah manfaat versus biaya.

Pengujian pengendalian sangat dipengaruhi oleh pertimbangan antara manfaat

versus biaya. Auditor perlu membandingkan biaya untuk melakukan pengujian

pengendalian internal dengan penghematan yang diperoleh sebagai akibat

berkurangnya pengujian tersebut.

5. TUJUAN AUDIT

Tujuan audit siklus belanja adalah memperoleh bukti mengenai masing-

masing pernyataan signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus

belanja. Tujuan audit ditentukan berdasarkan lima kategori pernyataan laporan

keuangan berikut:

a. Pernyataan Keberadaan dan Keterjadian

b. Pernyataan Kelengkapan

c. Pernyataan Hak dan Kewajiban

d. Pernyataan Penilaian dan Pengalokasian

e. Pernyataan Pelaporan dan Pengungkapan

6. PEMAHAMAN ATAS STRUKTUR PENGENDALIAN

INTERNAL BELANJA

a. Lingkungan Pengendalian

b. Sistem akuntansi

c. Prosedur pengendalian, meliputi :

Otorisasi yang memadai

Page 6: Audit Atas Transaksi Belanja

Adanya pemisahan tugas

Dokumen dan catatan

Pengendalian atas setiap akses terhadap harta atau aktiva

perusahaan

Pemeriksaan independen

7. PERTIMBANGAN PENGENDALIAN INTERNAL-

TRANSAKSI PEMBELIAN

Dalam transaksi pembelian, dokumen dan catatan yang dipakai antara lain yaitu:

a. Surat penyediaan Dana (SPD)

b. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

c. SPP uang Persediaan

d. SPP Tambahan Uang Persediaan

e. SPP Langsung

f. Surat Perintah Membayar

g. Surat Perintah Membayar Utang Persediaan

h. Surat perintah Membayar ganti Uang Persediaan

i. Surat Perintah Membayar tambahan Uang Persediaaan

j. Surat Perintah Membayar Langsung

k. Surat Perintah Pencairan Dana

8. BAGIAN YANG TERKAIT

Bagian yang terkait yaitu:

Bendaharawan khusus barang

Bendaharawan (pemegang kas)

Page 7: Audit Atas Transaksi Belanja

Sub bagian keuangan setiap unit kerja

Kepala dinas

Kepala daerah, dalam hal ini kepala biro/bagian keuangan

9. PENGHIMPUNAN DAN PENDOLUMENTASIAN

PEMAHAMAN

Tinjauan pendahuluan

Dokumentasi sistem

Analisis alur transaksi