badan pemeriksa keuangan republik...

62
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS BELANJA DAERAH TA 2008 DAN TA 2009 PADA KABUPATEN PASAMAN DI LUBUK SIKAPING PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN ANGGARAN 2009 NOMOR : /S/XVIII.PDG/01/2010 TANGGAL : Januari 2010 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Upload: lytruc

Post on 29-Aug-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS BELANJA DAERAH

TA 2008 DAN TA 2009 PADA

KABUPATEN PASAMAN DI LUBUK SIKAPING

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN ANGGARAN 2009

NOMOR : /S/XVIII.PDG/01/2010

TANGGAL : Januari 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 2: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

i

DAFTAR ISI

Halaman

RESUME HASIL PEMERIKSAAN iii

HASIL PEMERIKSAAN

I.

GAMBARAN UMUM

1. Tujuan Pemeriksaan …………………………………………...................................

2. Sasaran Pemeriksaan ………………………………………………………………..

3. Metode Pemeriksaan ………………………………………………………………..

4. Jangka Waktu Pemeriksaan ……...………………………………............................

5. Obyek Pemeriksaan ………………………………...……….....................................

a. Uraian Singkat Entitas yang Diperiksa ………..……………………………….

b. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah ...……………………………………...

c. Cakupan Pemeriksaan …………………………………………………………..

d. Temuan Pemeriksaan……………………………………………………………

1

1

1

1

1

1

2

3

4

II. SISTEM PENGENDALIAN INTERN

1. Organisasi ……..…………………………………………………………………….

2. Kebijakan ……..……………………………………………………………...……..

3. Prosedur ………………..…………………….……………………………………...

4. Personalia ………………….……………….…………………….............................

5. Perencanaan ………………….…………….………………………………………..

6. Pencatatan ……………………….…………….…………………………………….

7. Pelaporan ……………………………..……………………………………………..

8. Pengawasan ………………………………..………………………………………..

5

5

6

6

6

6

7

7

III. TEMUAN PEMERIKSAAN

1. Biaya Langsung Personil dan Non Personil Pengadaan Jasa Konsultansi pada

Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Pasaman Tidak

Didukung Audited Payroll Sebesar Rp1.129.595.365,33 dan Bukti

Pertanggungjawaban atas Pengeluaran yang Sebenarnya (at cost) Sebesar

Rp526.622.125,00........................................................................................................

8

2. Pekerjaan Jasa Konsultasi pada Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

di Kabupaten Pasaman Tahun Anggaran (TA) 2008 dan 2009 Tidak Sesuai

Ketentuan dan Merugikan Keuangan Daerah Sebesar Rp50.768.750,00 serta

Berpotensi Merugikan Keuangan Daerah Sebesar Rp15.297.500,00..........................

10

Page 3: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

ii

3. Bangunan Gedung dan Barang Perlengkapannya Pengadaan Tahun Anggaran 2009

pada Empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Belum Dimanfaatkan Sebesar

Rp562.539.960,00 dan Terdapat Pemborosan Sewa Rumah Jabatan Sekretaris

Daerah Sebesar Rp2.100.000,00..................................................................................

17

4. Terdapat Pemecahan Kontrak pada Dinas Pendidikan atas Kegiatan Pengadaan

Perlengkapan Sekolah, Pengadaan Buku Referensi dan Pengadaan Alat

Laboratorium Sebesar Rp523.000.000,00....................................................................

21

5. Proses Pelelangan Pengadaan Pakaian Dinas serta Perlengkapannya pada Dinas

Pendidikan Sebesar Rp788.200.000,00 Tidak Sesuai Dengan Ketentuan...................

26

6. Penunjukan PT Andalas Medical Sukses sebagai Pelaksana atas Pengadaan

Obat-obatan Tahun Anggaran 2008 pada Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

Sikaping Tidak Sesuai dengan Ketentuan dan Terdapat Kerugian atas Pengadaan

Obat-obatan Sebesar Rp43.265.776,00 serta Tidak Dikenakan Sanksi Denda

Keterlambatan Maksimal Sebesar Rp20.900.500,00...................................................

31

7. Terjadi Keterlambatan atas Penyelesaian Beberapa Pekerjaan pada Tiga SKPD

Kabupaten Pasaman TA 2009 dan Belum Dikenakan Denda Keterlambatan

Minimal Sebesar Rp31.037.638,00..............................................................................

37

8. Terdapat Kekurangan Fisik Pekerjaan TA 2008 dan 2009 pada Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Pasaman Sebesar Rp231.738.469,29.............................................

43

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Biaya Personil Dan Non Personil Jasa Konsultan

Lampiran 2.a. Tabel Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil dan Biaya

Langsung Non Personil Pada Dinas Pekerjaan Umum

Lampiran 2.b. Tabel Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil dan Biaya

Langsung Non Personil Pada Dinas Kesehatan

Lampiran 2.c. Tabel Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil dan Biaya

Langsung Non Personil Pada Dinas Tanaman Pangan dan

Hortikultura

Lampiran 2.d. Tabel Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil dan Biaya

Langsung Non Personil Pada Sekretariat Daerah

Lampiran 2.e. Tabel Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil dan Biaya

Langsung Non Personil Pada Badan Perencanaan dan Pembangunan

Daerah

Lampiran 3 Perbandingan Spesifikasi Teknis antara HPS dengan Pemenang

Tender

Page 4: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT iii

RESUME HASIL PEMERIKSAAN

Berdasarkan pemeriksaan atas Pelaksanaan Belanja Daerah Tahun Anggaran (TA) 2008 dan 2009 (realisasi s.d. bulan Oktober) pada Kabupaten Pasaman dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut:

A. Cakupan Pemeriksaan

1. TA 2008

a. Anggaran Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp38.604.391.859,00 dengan realisasi sebesar Rp32.874.773.803,00 atau 85,16%. Dari realisasi tersebut telah diperiksa secara uji petik (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%.

b. Anggaran Belanja Modal sebesar Rp93.103.776.900,00 dengan realisasi sebesar Rp84.196.848.823,00 atau 90,43%. Dari realisasi tersebut telah diperiksa secara uji petik (audit coverage) sebesar Rp38.515.477.965,00 atau 45,74%.

2. TA 2009 (realisasi s.d. Oktober 2009)

a. Anggaran Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp47.101.339.870,00 dengan realisasi sebesar Rp24.898.056.748,00 atau 52,86%. Dari realisasi tersebut telah diperiksa secara uji petik (audit coverage) sebesar Rp8.023.006.399,00 atau 32,22%.

b. Anggaran Belanja Modal sebesar Rp58.479.252.193,00 dengan realisasi sebesar Rp43.181.463.335,00 atau 73,84%. Dari realisasi tersebut telah diperiksa secara uji petik (audit coverage) sebesar Rp23.118.691.938,00 atau 53,54%.

B. Dari hasil penelaahan Sistem Pengendalian Intern diketahui masih terdapat kelemahan dalam perencanaan, pelaksanaan prosedur dan penyampaian laporan pelaksanaan kegiatan oleh pejabat/pegawai yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan anggaran, antara lain kesalahan penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk kontrak pengadaan jasa konsultan yang menyebabkan terdapat kelebihan pembayaran kepada rekanan, adanya kegiatan pengadaan yang seharusnya dilakukan dengan proses tender tetapi dilaksanakan dengan penunjukan langsung dan penetapan biaya langsung personil tidak dilengkapi dengan dokumen gaji dan bukti setor pajak tenaga ahli pada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta lemahnya pengawasan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan atas kegiatan di masing-masing SKPD yang menyebabkan penyelesaian atas kegiatan tersebut mengalami keterlambatan.

C. Dari pemeriksaan tersebut menghasilkan delapan temuan sebesar Rp3.254.597.916,95 yang terdiri dari TA 2008 dan 2009 (realisasi s.d. bulan Oktober) masing-masing sebesar Rp1.602.719.008,75 dan sebesar Rp1.651.878.908,20. Temuan-temuan tersebut digolongkan dalam masalah penyimpangan terhadap kriteria atau peraturan yang telah ditetapkan sebanyak tiga temuan, penyimpangan yang mengganggu asas kehematan sebanyak satu temuan, penyimpangan yang mengganggu asas efisiensi sebanyak dua temuan dan penyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya program yang direncanakan sebanyak dua temuan dengan rincian sebagai berikut:

Page 5: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT iv

1. Penyimpangan terhadap kriteria atau peraturan yang telah ditetapkan

a. Biaya Langsung Personil dan Non Personil Pengadaan Jasa Konsultansi pada Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Pasaman Tidak Didukung Audited Payroll Sebesar Rp1.129.595.365,33 dan Bukti Pertanggungjawaban atas Pengeluaran yang Sebenarnya (at cost) Sebesar Rp526.622.125,00.

b. Terdapat Pemecahan Kontrak pada Dinas Pendidikan atas Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Sekolah, Pengadaan Buku Referensi dan Pengadaan Alat Laboratorium Sebesar Rp523.000.000,00.

c. Proses Pelelangan Pengadaan Pakaian Dinas serta Perlengkapannya pada Dinas Pendidikan Sebesar Rp788.200.000,00 Tidak Sesuai Dengan Ketentuan.

2. Penyimpangan yang mengganggu asas kehematan

a. Pekerjaan Jasa Konsultansi pada Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Pasaman Tahun Anggaran (TA) 2008 dan 2009 Tidak Sesuai Ketentuan dan Merugikan Keuangan Daerah Sebesar Rp50.768.750,00 serta Berpotensi Merugikan Keuangan Daerah Sebesar Rp15.297.500,00.

3. Penyimpangan yang mengganggu asas efisiensi

a. Penunjukan PT Andalas Medical Sukses sebagai Pelaksana atas Pengadaan Obat-obatan Tahun Anggaran 2008 pada Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping Tidak Sesuai dengan Ketentuan dan Terdapat Kerugian atas Pengadaan Obat-obatan Sebesar Rp43.265.776,00 serta Tidak Dikenakan Sanksi Denda Keterlambatan Maksimal Sebesar Rp20.900.500,00.

b. Terdapat Kekurangan Fisik Pekerjaan TA 2008 dan 2009 pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pasaman Sebesar Rp231.738.469,29.

4. Penyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya program yang direncanakan

a. Bangunan Gedung dan Barang Perlengkapannya Pengadaan Tahun Anggaran 2009 pada Empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Belum Dimanfaatkan Sebesar Rp562.539.960,00 dan Terdapat Pemborosan Sewa Rumah Jabatan Sekretaris Daerah Sebesar Rp2.100.000,00.

b. Terjadi Keterlambatan atas Penyelesaian Beberapa Pekerjaan pada Tiga SKPD Kabupaten Pasaman TA 2009 dan Belum Dikenakan Denda Keterlambatan Minimal Sebesar Rp31.037.638,00.

Page 6: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

Untuk meningkatkan nilai manfaat dari laporan ini maka atas berbagai penyimpangan yangdikemukakan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia telah menyampaikan rekomendasi-rekomendasi untuk menjadi perhatian dan ditindaklanjuti pihak-pihak terkait, sebagaimana dapatdibaca pada bagian hasil pemeriksaan ini.

Padang, Januari 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

Perwakilan Provinsi Sumatera BaratPenanggung Jawab Pemeriksaan

PERW AKILAN BPK Rl PROVINSI SUMATERA BARAT L, v

.q~

Page 7: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

1

HASIL PEMERIKSAAN

I. GAMBARAN UMUM

1. Tujuan Pemeriksaan

Untuk menguji dan menilai apakah informasi keuangan atas belanja daerah telah disajikan

sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, apakah pelaksanaan belanja daerah telah mematuhi

persyaratan kepatuhan terhadap peraturan keuangan tertentu, serta apakah sistem pengendalian

intern atas pelaksanaan belanja daerah telah dirancang dan dilaksanakan secara memadai untuk

mencapai tujuan pengendalian.

2. Sasaran Pemeriksaan

Sasaran pemeriksaan difokuskan pada pelaksanaan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten

Pasaman Tahun Anggaran (TA) 2008 dan 2009 yang dilakukan secara uji petik terutama pada

satuan kerja Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Sekretariat Daerah,

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, RSUD Lubuk Sikaping, Dinas Tanaman Pangan

dan Holtikultura, dan Kantor Lingkungan Hidup.

3. Metode Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban keuangan dan

pelaksanaan fisik pekerjaan pada Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan,

Sekretariat Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, RSUD Lubuk Sikaping, Dinas

Tanaman Pangan dan Holtikultura, dan Kantor Lingkungan Hidup serta melalui wawancara

dan konfirmasi dengan pejabat dan instansi terkait.

4. Jangka Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan selama 30 hari mulai tanggal 15 November sampai dengan 16

Desember 2009 berdasarkan Surat Tugas BPK RI Nomor 225/ST/XVIII.PDG/11/2009 tanggal

1 November 2009.

5. Objek Pemeriksaan

a. Uraian Singkat Entitas yang Diperiksa

Kabupaten Pasaman dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang

Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera

Tengah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003 sebagian dari wilayah

Kabupaten Pasaman dimekarkan menjadi Kabupaten Pasaman Barat. Sekarang Kabupaten

Pasaman terdiri dari 12 Kecamatan. Penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dipimpin oleh

Bupati dan Wakil Bupati yang diangkat berdasarkan Pemilihan Kepala Daerah yang

dilaksanakan pada tahun 2005. Penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan pelayanan

kepada masyarakat dilaksanakan oleh aparatur yang tersebar pada unit Sekretariat Daerah,

Sekretariat DPRD, 15 Dinas, lima Badan, tiga Kantor, satu Inspektorat dan 12 Kecamatan

serta satu unit Rumah Sakit Umum Daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Pasaman. Untuk mengawasi kegiatan pemerintahan telah terbentuk lembaga legislatif yaitu

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hasil Pemilu Legislatif tahun 2009 yang

beranggotakan 30 orang.

Page 8: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

2

b. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah

1) Anggaran dan realisasi Belanja Daerah TA 2008 dan 2009 (s.d. Oktober) adalah sebagai

berikut:

No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2 3 4 5

TA 2008

1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 261.253.353.140,00 229.850.595.550,00 87,98

Belanja Pegawai 222.999.410.640,00 196.060.786.452,00 87,92

Belanja Hibah 16.257.337.500,00 15.555.101.000,00 95,68

Belanja Bantuan Sosial 4.672.530.000,00 3.866.335.000,00 82,75

Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemdes

200.000.000,00 101.423.703,00 50,71

Belanja Bantuan Keuangan 11.959.800.000,00 9.983.634.645,00 83,48

Belanja Tak Terduga 5.164.275.000,00 4.283.314.750,00 82,94

2. BELANJA LANGSUNG 205.342.172.173,00 179.178.069.374,00 87,26

Belanja Pegawai 15.499.901.764,00 12.370.046.555,00 79,81

Belanja Barang dan Jasa 84.009.738.509,00 71.368.202.005,00 84,95

Belanja Modal 105.832.531.900,00 95.439.820.814,00 90,18

JUMLAH BELANJA 466.595.525.313,00 409.028.664.924,00 87,66

TA 2009 (s.d. Oktober)

1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 298.360.543.899,88 227.092.036.954,00 76,11

Belanja Pegawai 240.203.978.899,88 189.137.573.005,00 78,74

Belanja Hibah 39.581.424.000,00 27.216.879.168,00 68,76

Belanja Bantuan Sosial 4.358.641.000,00 2.747.989.200,00 63,05

Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Nagari

700.000.000,00 0,00 0,00

Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah/Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Nagari

11.082.000.000,00 6.054.513.387,00 54,63

Belanja Tidak Terduga 2.434.500.000,00 1.935.082.194,00 79,49

2. BELANJA LANGSUNG 183.344.999.822,00 110.938.394.044,00 60,53

Belanja Pegawai 12.605.228.500,00 7.880.724.350,00 62,52

Belanja Barang dan Jasa 94.736.741.929,00 48.559.836.470,00 51,26

Belanja Modal 76.003.029.393,00 54.497.833.224,00 71,70

JUMLAH BELANJA 481.705.543.721,88 338.030.430.998,00 70,18

Dari tabel di atas diketahui bahwa:

a) Realisasi Belanja TA 2008 sebesar Rp409.028.664.924,00 atau 87,66% dari

anggaran sebesar Rp466.595.525.313,00. Dari jumlah tersebut terdapat realisasi

Belanja Tidak Langsung sebesar Rp229.850.595.550,00 atau 87,98% dari anggaran

sebesar Rp261.253.353.140,00. Selain itu diketahui bahwa realisasi Belanja

Langsung sebesar Rp179.178.069.374,00 atau 87,26% dari anggaran sebesar

Rp205.342.172.173,00.

b) Realisasi Belanja TA 2009 (s.d. Oktober 2009) sebesar Rp338.030.430.998,00 atau

70,17% dari anggaran sebesar Rp481.705.543.721,88. Dari jumlah tersebut terdapat

realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp227.092.036.954,00 atau 76,11% dari

anggaran sebesar Rp298.360.543.899,88. Selain itu diketahui bahwa realisasi

Belanja Langsung hanya sebesar Rp110.938.394.044,00 atau 60,51% dari anggaran

sebesar Rp183.344.999.822,00.

2) Anggaran dan Realisasi Belanja pada SKPD yang diperiksa (Dinas Pekerjaan Umum,

Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Sekretariat Daerah, Badan Perencanaan

Page 9: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

3

Pembangunan Daerah, RSUD Lubuk Sikaping, Dinas Tanaman Pangan dan

Holtikultura, dan Kantor Lingkungan Hidup) adalah sebagai berikut:

No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2 3 4 5

TA 2008 1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 173.882.950.096,00 152.583.708.521,00 87,75

Belanja Pegawai 173.882.950.096,00 152.583.708.521,00 87,75

2. BELANJA LANGSUNG 138.471.521.448,00 122.708.384.406,00 88,62

Belanja Pegawai 6.763.352.689,00 5.636.761.780,00 83,34

Belanja Barang dan Jasa 38.604.391.859,00 32.874.773.803,00 85,16

Belanja Modal 93.103.776.900,00 84.196.848.823,00 90,43

JUMLAH BELANJA 312.354.471.544,00 275.292.092.927,00 88,13

TA 2009 (realisasi s.d. Oktober)

1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 182.477.957.563,88 144.459.642.453,00 79,17

Belanja Pegawai 182.477.957.563,88 144.459.642.453,00 79,17

2. BELANJA LANGSUNG 112.013.672.563,00 72.305.878.133,00 64,55

Belanja Pegawai 6.433.080.500,00 4.226.358.050,00 65,70

Belanja Barang dan Jasa 47.101.339.870,00 24.898.056.748,00 52,86

Belanja Modal 58.479.252.193,00 43.181.463.335,00 73,84

JUMLAH BELANJA 294.491.630.126,88 216.765.520.586,00 73,61

Dari tabel di atas diketahui bahwa:

a) Realisasi Belanja Pegawai – Belanja Tidak Langsung TA 2008 sebesar

Rp152.583.708.521,00 atau 87,75% dari anggaran sebesar Rp173.882.950.096,00.

b) Realisasi Belanja Langsung TA 2008 sebesar Rp122.708.384.406,00 atau 88,62%

dari anggaran sebesar Rp138.471.521.448,00. Dari jumlah tersebut terdapat realisasi

Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp32.874.773.803,00 atau 85,16% dari anggaran

sebesar Rp38.604.391.859,00, dan realisasi Belanja Modal sebesar

Rp84.196.848.823,00 atau 90,43% dari anggaran sebesar Rp93.103.776.900,00.

c) Realisasi Belanja Pegawai – Belanja Tidak Langsung TA 2009 (s.d. 30 Oktober

2009) sebesar Rp144.459.642.453,00 atau 79,17% dari anggaran sebesar

Rp182.477.957.564,00.

d) Realisasi Belanja Langsung TA 2009 (s.d. 30 Oktober 2009) sebesar

Rp72.305.878.133,00 atau 64,55% dari anggaran sebesar Rp112.013.672.563,00.

Dari jumlah tersebut terdapat realisasi Belanja Barang dan Jasa sebesar

Rp24.898.056.748,00 atau 52,86% dari anggaran sebesar Rp47.101.339.870,00, dan

realisasi Belanja Modal sebesar Rp43.181.463.335,00 atau 73,84% dari anggaran

sebesar Rp58.479.252.193,00.

c. Cakupan Pemeriksaan

1) TA 2008

a) Anggaran Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp38.604.391.859,00 dengan realisasi

sebesar Rp32.874.773.803,00 atau 85,16%. Dari realisasi Belanja Barang dan Jasa

tersebut telah diperiksa secara uji petik (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00

atau 29,96%

b) Anggaran Belanja Modal sebesar Rp93.103.776.900,00 dengan realisasi sebesar

Rp84.196.848.823,00 atau 90,43%. Dari realisasi Belanja Modal tersebut telah

diperiksa secara uji petik (audit coverage) sebesar Rp38.515.477.965,00 atau

45,74%.

Page 10: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

4

2) TA 2009 (realisasi s.d. 30 Oktober 2009)

a) Anggaran Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp47.101.339.870,00 dengan realisasi

sebesar Rp24.898.056.748,00 atau 52,86%. Dari realisasi Belanja Barang dan Jasa

tersebut telah diperiksa secara uji petik (audit coverage) sebesar Rp8.023.006.399,00

atau 32,22%.

b) Anggaran Belanja Modal sebesar Rp58.479.252.193,00 dengan realisasi sebesar

Rp43.181.463.335,00 atau 73,84%. Dari realisasi Belanja Modal tersebut telah

diperiksa secara uji petik (audit coverage) sebesar Rp23.118.691.938,00 atau

53,54%.

d. Temuan Pemeriksaan

Dari cakupan pemeriksaan pada TA 2008 dan 2009 ditemukan sebanyak delapan temuan

dengan nilai sebesar Rp3.254.597.916,95 atau audit finding sebesar 4,09% dari cakupan

pemeriksaan sebesar Rp79.507.714.299,00 (Rp48.366.015.962,00 + Rp31.141.698.337,00),

yang terdiri dari TA 2008 sebesar Rp1.602.719.008,75 atau 3,31% dari cakupan

pemeriksaan sebesar Rp48.366.015.962,00 (Rp9.850.537.997,00 + Rp38.515.477.965,00)

dan TA 2009 sebesar Rp1.651.878.908,20 atau 5,30% dari cakupan pemeriksaan sebesar

Rp31.141.698.337,00 (Rp8.023.006.399,00 + Rp23.118.691.938,00).

Rincian cakupan pemeriksaan dan penyimpangan disajikan dalam matriks berikut:

No Uraian

Anggaran

Perubahan

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Cakupan

(Rp)

Temuan

(Rp) %

I. TA 2008

1. BELANJA LANGSUNG

a Belanja Barang dan Jasa 38.604.391.859,00 32.874.773.803,00 9.850.537.997,00 1.582.795.151,00 16,07

b Belanja Modal 93.103.776.900,00 84.196.848.823,00 38.515.477.965,00 19.923.857,75 0,05

JUMLAH BELANJA 131.708.168.759,00 117.071.622.626,00 48.366.015.962,00 1.602.719.008,75 3,31

II. TA 2009

1. BELANJA LANGSUNG

a Belanja Barang dan Jasa 47.101.339.870,00 24.898.056.748,00 8.023.006.399,00 472.487.698,66 5,89

b Belanja Modal 58.479.252.193,00 43.181.463.335,00 23.118.691.938,00 1.179.391.209,54 5,10

JUMLAH BELANJA 105.580.592.063,00 68.079.520.083,00 31.141.698.337,00 1.651.878.908,20 5,30

Page 11: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

5

II. SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Dari hasil penelaahan atas unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern pada Dinas Pekerjaan Umum,

Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Sekretariat Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, RSUD Lubuk Sikaping, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, dan Kantor

Lingkungan Hidup, dapat disimpulkan hal sebagai berikut:

1. Organisasi

Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Sekretariat

Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, RSUD Lubuk Sikaping, Dinas Tanaman

Pangan dan Holtikultura, dan Kantor Lingkungan Hidup, masing-masing diatur dalam

Peraturan Daerah (Perda) sebagai berikut:

No. SKPD Nomor / Tanggal Perda

1. Dinas Pekerjaan

Umum

Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 21 Tahun 2007

Tanggal 12 Desember 2007 tentang Pembentukan Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Daerah

2. Dinas Pendidikan Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 21 Tahun 2007

Tanggal 12 Desember 2007 tentang Pembentukan Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Daerah

3. Dinas Kesehatan Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 21 Tahun 2007

Tanggal 12 Desember 2007 tentang Pembentukan Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Daerah

4. Sekretariat Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 20 Tahun 2007

Tanggal 12 Desember 2007 tentang Pembentukan Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Daerah

5 Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 22 Tahun 2007

Tanggal 12 Desember 2007 tentang Pembentukan Organisasi

dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah

6. RSUD Lubuk Sikaping

Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 22 Tahun 2007 Tanggal 12 Desember 2007 tentang Pembentukan Organisasi

dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah

7. Dinas Tanaman

Pangan dan

Holtikultura

Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 21 Tahun 2007

Tanggal 12 Desember 2007 tentang Pembentukan Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Daerah

8. Kantor Lingkungan

Hidup

Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 22 Tahun 2007

Tanggal 12 Desember 2007 tentang Pembentukan Organisasi

dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah

Berdasarkan Perda masing-masing Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) tersebut,

organisasi Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah dan dibantu oleh tiga orang

asisten serta sembilan Kepala Bagian. Sekretariat Dewan dipimpin oleh Sekretaris Dewan

dibantu oleh empat Kepala Bagian. Dinas Pendidikan, Kesehatan, dan Dinas Pekerjaan Umum,

sebagaimana 12 Dinas lainnya dipimpin oleh Kepala Dinas yang dibantu oleh Kepala

Sekretariat dan beberapa Kepala Bidang pada masing-masing dinas. Demikian pula dengan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang dipimpin oleh Kepala Bappeda yang dibantu

oleh Kepala Sekretariat dan beberapa Kepala Bidang pada bidang masing-masing Lembaga

Teknis Daerah.

2. Kebijakan

Dalam rangka pelaksanaan belanja daerah, Pemerintah Kabupaten Pasaman pada umumnya

telah menetapkan beberapa kebijakan yang mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 80

Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, antara lain

menetapkan Standar Biaya Pemerintah Kabupaten Pasaman sebagai dasar penentuan pagu

anggaran pada APBD/Perubahan APBD dan sebagai pedoman bagi Panitia Pengadaan

Barang/Jasa SKPD untuk membuat Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Disamping itu, Pemerintah

Page 12: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

6

Kabupaten Pasaman telah membentuk Unit Pelayanan Satu Pintu sesuai dengan Keputusan

Bupati Nomor 188.45/01/BUP-PAS/2009 tanggal 5 Januari 2009 tentang Pembentukan Panitia

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Pasaman (PPBJP) dan Sekretariat Layanan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Pasaman Tahun 2009. Namun demikian masih

terdapat beberapa kelemahan diantaranya Panitia Pengadaan Barang dan Jasa belum

mendokumentasikan hasil survey harga dengan baik sebagai dasar penyusunan HPS untuk

harga-harga barang yang tidak terakomodir didalam Standar Biaya Kabupaten Pasaman.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Pasaman dalam mengelola administrasi Barang Milik

Daerah (BMD) belum mengacu kepada Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 yang ditetapkan

oleh Pemerintah Pusat khususnya ketentuan/peraturan perundang-undangan yang mengatur

tentang pedoman pelaksanaan pengelolaan Barang Milik Daerah. Hal ini dapat dilihat dari tata

cara penatausahaan BMD yang belum tertib berupa pemberian kode barang, kartu inventaris

barang, kartu inventaris ruangan yang mengakibatkan pengamanan BMD menjadi kurang

terjamin. Selain itu Bagian Aset selaku pengelola aset daerah belum memiliki data mutakhir

mengenai aset yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Pasaman.

3. Prosedur

Prosedur pelaksanaan belanja daerah pada umumnya telah mengacu pada ketentuan yang

berlaku antara lain Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang dan Jasa, namun masih ada beberapa kelemahan antara lain, kesalahan

penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk kontrak pengadaan jasa konsultan yang

menyebabkan terdapat kelebihan pembayaran kepada rekanan, adanya kegiatan pengadaan

yang seharusnya dilakukan dengan proses tender tetapi dilaksanakan dengan penunjukan

langsung dan penetapan biaya langsung personil tidak dilengkapi dengan dokumen gaji dan

bukti setor pajak tenaga ahli pada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

4. Personalia

Sumber daya manusia pada perangkat daerah yang bertanggung jawab mengelola keuangan

daerah dan perangkat daerah yang bertanggung jawab menyusun dan melaporkan

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah belum memadai, baik dari segi kuantitas

maupun kualitas. Kelemahan ini terlihat dari cara kerja yang belum terkoordinasi dengan baik,

pemahaman terhadap bidang tugas masing-masing yang masih kurang karena adanya

perubahan peraturan dengan pelatihan yang tidak memadai.

5. Perencanaan

Untuk menciptakan pelaksanaan APBD yang tertib, sesuai ketentuan, efisien, efektif, dan

ekonomis, serta berhasil guna, maka dalam anggaran belanja telah ditetapkan rincian kegiatan

yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD) pada saat

pengusulan anggaran yang kemudian menjadi Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA

SKPD) setelah Perda APBD ditetapkan. Namun demikian, berdasarkan hasil pemeriksaan

masih ditemukan beberapa kelemahan berkaitan dengan perencanaan, diantaranya

penyelesaian beberapa kegiatan pembangunan mengalami keterlambatan yaitu pada RSUD

Lubuk Sikaping, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura dan Dinas Pendidikan Kabupaten

Pasaman.

6. Pencatatan

Pelaksanaan pencatatan atas belanja daerah pada masing-masing SKPD telah dicatat oleh

Bendahara Pengeluaran pada Buku Kas Umum dan Buku Pembantu sesuai Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

sedangkan pelaksanaan atas setiap program/kegiatan dicatat oleh Bendahara Pengeluaran,

Page 13: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

7

namun masih ditemukan kelemahan yaitu transaksi pengeluaran kas belum dicatat seluruhnya

secara mutakhir oleh para Bendahara Pengeluaran antara lain terdapat panjar, SPJ yang sudah

dibukukan tetapi belum dibayar, sisa gaji PNS bulan Nopember 2009 yang belum disetor, SPJ

yang sudah dibayar tetapi belum dibukukan, pajak yang sudah diterima belum dibukukan.

7. Pelaporan

Sebagai bahan monitoring atas penyelesaian program/kegiatan yang telah dilaksanakan, setiap

SKPD diwajibkan menyusun dan menyampaikan Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan setiap

bulan kepada Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah, namun beberapa SKPD dalam

menyampaikan Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan setiap bulan tidak tepat waktu.

8. Pengawasan

Pengawasan atas setiap kegiatan di masing-masing SKPD dilaksanakan oleh Pengguna

Anggaran, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pengawas Lapangan dan Inspektorat

Kabupaten Pasaman. Laporan Pengawas Lapangan dituangkan dalam laporan harian, laporan

mingguan, laporan kemajuan fisik, back up data dan final quantity/actual check, sedangkan

rencana kegiatan dan hasil pengawasan Inspektorat Kabupaten Pasaman dituangkan dalam

Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) dan Laporan Pengawasan Intern Pemerintah

(Lapip). Dari hasil pemeriksaan fisik diketahui bahwa laporan pengawasan yang dibuat oleh

Pengawas Lapangan yang dituangkan dalam laporan final quantity tidak sepenuhnya dicatat

sesuai kondisi di lapangan hal ini terlihat masih adanya kekurangan volume pekerjaan

dibeberapa ruas jalan yang dikerjakan oleh rekanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis

didalam kontrak pada Dinas Pekerjaan Umum.

Page 14: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

8

III. TEMUAN PEMERIKSAAN

1. Biaya Langsung Personil dan Non Personil Pengadaan Jasa Konsultansi pada Beberapa

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Pasaman Tidak Didukung Audited

Payroll Sebesar Rp1.129.595.365,33 dan Bukti Pertanggungjawaban atas Pengeluaran yang

Sebenarnya (at cost) Sebesar Rp526.622.125,00

Pada Tahun Anggaran (TA) 2008 Pemerintah Kabupaten Pasaman menganggarkan

Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp84.009.738.509,00 dan direalisasikan sebesar

Rp71.368.202.005,00 atau 84,96% sedangkan pada TA 2009 anggaran Belanja Barang dan Jasa

sebesar Rp94.736.741.929,00 dengan realisasi sebesar Rp48.599.836.470,00 atau 51,30%. Hasil

pemeriksaan terhadap realisasi barang dan jasa diketahui bahwa terdapat kegiatan perencanaan

dan pengawasan yang diantaranya ditangani oleh pihak ketiga yaitu konsultan perencana dan

konsultan pengawas.

Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan oleh Jasa Konsultan merupakan jasa keahlian

profesional dalam bidang perencanaan dan pengawasan untuk mencapai sasaran tertentu yang

disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan yang ditetapkan pengguna jasa. Agar

pencapaian kegiatan jasa konsultansi dapat dilakukan secara efisien dan efektif maka perlu

diperhatikan kesesuaian antara bobot pekerjaan dengan tenaga ahli yang ditugaskan dan negosiasi

terhadap unit personil berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak

penghasilan tenaga konsultan yang bersangkutan.

Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap dokumen kontrak beserta pendukungnya pada

kegiatan perencanaan dan pengawasan di beberapa SKPD diketahui bahwa dalam hal penentuan

gaji dasar dari para tenaga ahli, asisten tenaga ahli maupun tenaga pendukung yang dipakai dalam

kegiatan perencanaan maupun pengawasan tidak didasarkan pada bukti pembayaran gaji yang

telah diaudit (audited payroll) sebagai syarat penentuan pembayaran biaya langsung personil

dalam kegiatan perencanaan maupun pengawasan yang akan diikutinya. Dari hasil pemeriksaan

lanjutan terhadap dokumen pertanggungjawaban diketahui bahwa pembayaran biaya langsung

non personil kepada pihak konsultan baik perencana maupun pengawas tidak didasarkan pada

bukti at cost sebagai dasar pengeluaran biaya langsung non personil.

Adapun kegiatan perencanaan dan pengawasan oleh jasa konsultan pada beberapa SKPD

secara uji petik yang tidak didukung dengan audited payroll dan bukti pengeluaran yang sah

dapat dilihat pada tabel berikut:

No SKPD TA Nilai Kontrak

(Rp)

Biaya Personil

yang Tidak

Didukung

Audited Payroll

(Rp)

Biaya Non Personil

yang Tidak

Didukung Bukti

Pengeluaran yang

Sebenarnya (Rp)

1 Dinas Pekerjaan Umum (PU) 2008 1.194.391.500,00 687.997.500,00 396.913.125,00

2 Dinas Kesehatan 2008/2009 316.168.000,00 183.517.500,00 92.330.000,00

3 Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 2009 69.162.000,00 49.307.733,33 13.567.500,00

4 Sekretariat Daerah 2009 29.900.000,00 10.150.000,00 17.038.000,00

5 Bappeda 2009 325.897.000,00 181.545.000,00 -

6 RSUD 2009 26.235.000,00 17.077.632,00 6.773.500,00

Jumlah 1.961.753.500,00 1.129.595.365,33 526.622.125,00

Dari tabel di atas diketahui biaya langsung personil (remuneration) yang tidak didasari

oleh daftar gaji pegawai yang telah diaudit (audited payroll) dan bukti pembayaran pajaknya

diketahui sebesar Rp1.129.595.365,33 sedangkan biaya langsung non personil yang tidak

Page 15: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

9

dilengkapi dengan bukti pengeluaran yang sah sebesar Rp526.622.125,00 (Rincian lihat lampiran

1). Hasil konfirmasi dengan Ketua Panitia Lelang pada Dinas PU, dinyatakan bahwa pada saat

proses pelelangan, panitia pernah meminta audited payroll kepada peserta pengadaan namun tidak

ditindaklanjuti dan proses lelang tetap dilanjutkan tanpa adanya evaluasi terhadap kewajaran dan

kebenaran dari gaji dasar para personil yang terlibat dalam pekerjaan konsultansi tersebut

sedangkan hasil konfirmasi dengan Panitia Lelang pada SKPD lainnnya tersebut di atas diketahui

bahwa panitia tidak pernah meminta dan menjelaskan mengenai audited payroll kepada peserta

pengadaan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah, yaitu:

1) Lampiran I Bab I Huruf E angka 4 poin a yang menyatakan bahwa HPS dibuat pada saat

akan melaksanakan pengadaan yang terdiri dari dua komponen pokok, yaitu: Biaya

Personil (Remuneration) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost)

yang meliputi antara lain biaya untuk sewa kantor, biaya perjalanan, biaya pengiriman

dokumen, biaya pengurusan surat ijin, biaya komunikasi, tunjangan perumahan, dan lain-

lain.

2) Lampiran Bab II.B. tentang Pelaksanaan Jasa Konsultansi yang antara lain menyatakan

bahwa klarifikasi dan/atau negosiasi terhadap unit biaya personil dilakukan berdasarkan

daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan

yang bersangkutan.

b. Surat Edaran Bersama Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 1203/D.II/03/2000–

SE-38/A/2000 tanggal 17 Maret 2000 tentang Petunjuk Penyusunan Rencana Anggaran Biaya

(RAB) untuk jasa konsultansi Biaya Langsung Personil (Remuneration) dan Biaya Langsung

Non Personil (Direct Reimbursable Cost) yaitu:

1) Bagian I.1, menyatakan bahwa Biaya Langsung Personil (Tenaga Ahli) untuk Jasa

Konsultansi, jasa lainnya dan untuk tenaga pendukung dihitung berdasarkan harga pasar

yang berlaku dan wajar serta didasarkan pada dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan

yaitu melalui daftar gaji yang telah diperiksa (audited payroll) disertai bukti pembayaran

pajak terhadap gaji yang diterima.

2) Bagian II.1.a., menyatakan bahwa Biaya Langsung Non Personil yang dapat diganti yang

sebenarnya dikeluarkan oleh Konsultan untuk pengeluaran-pengeluaran

sesungguhnya/sesuai pengeluaran (at cost).

Hal tersebut mengakibatkan:

a. Biaya Langsung Personil atas jasa konsultansi pada dinas terkait sebesar Rp1.129.595.365,33

tidak dapat diyakini kewajarannya.

b. Biaya Langsung Non Personil atas jasa konsultansi pada dinas terkait sebesar

Rp526.622.125,00 tidak dapat diyakini keabsahan pertanggungjawabannya.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Kepala Dinas terkait selaku Pengguna Anggaran lemah dalam melakukan pengawasan dan

pengendalian terhadap kegiatan jasa konsultansi di lingkungan kerjanya.

b. Panitia lelang pengadaan jasa konsultansi lalai dan tidak cermat dalam mengevaluasi

kelengkapan persyaratan untuk menilai kewajaran harga biaya personil.

Page 16: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

10

c. Pihak konsultan berusaha mendapatkan keuntungan dengan cara tidak wajar.

Pemerintah Kabupaten Pasaman dhi. Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum,

Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala Bappeda dan

Direktur RSUD mengakui bahwa hal tersebut benar dan pada masa yang akan datang akan

melaksanakan jasa konsultansi sesuai ketentuan yang berlaku.

BPK RI merekomendasikan Bupati Pasaman agar:

a. Menegur secara tertulis Pengguna Anggaran, Panitia Lelang dan PPTK Jasa Konsultansi pada

SKPD terkait untuk lebih cermat dalam menjalankan tugasnya.

b. Memerintahkan Pengguna Anggaran pada SKPD terkait untuk meminta rekanan melengkapi

bukti-bukti pengeluaran Biaya Langsung Non Personil. Apabila biaya langsung non personil

sebesar Rp526.622.125,00 tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan supaya disetor ke kas

daerah.

2. Pekerjaan Jasa Konsultansi pada Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di

Kabupaten Pasaman Tahun Anggaran (TA) 2008 dan 2009 Tidak Sesuai Ketentuan dan

Merugikan Keuangan Daerah Sebesar Rp50.768.750,00 serta Berpotensi Merugikan

Keuangan Daerah Sebesar Rp15.297.500,00

Pada TA 2008 Pemerintah Kabupaten Pasaman menganggarkan Belanja Barang dan Jasa

sebesar Rp84.009.738.509,00 dan direalisasikan sebesar Rp71.368.202.005,00 atau 84,96%

sedangkan pada TA 2009 anggaran Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp94.736.741.929,00

dengan realisasi sampai dengan Oktober 2009 sebesar Rp48.599.836.470,00 atau 51,30%. Dari

realisasi belanja barang dan jasa tersebut diantaranya digunakan untuk kegiatan jasa konsultansi

perencanaan maupun pengawasan dengan melakukan perikatan kontrak antara masing-masing

SKPD dengan penyedia jasa konsultansi yaitu konsultan perencana dan konsultan pengawas.

Proses pengadaan jasa konsultansi tersebut dilaksanakan oleh panitia pengadaan di SKPD

itu sendiri maupun melalui panitia pengadaan barang/jasa pemerintah Kabupaten Pasaman. Salah

satu tugas, wewenang dan tanggung jawab panitia diantaranya menyusun dan menyiapkan Harga

Perkiraan Sendiri (HPS) sebagai acuan dalam menganalisa penawaran dari pihak ketiga atau

penyedia barang/jasa maupun mengevaluasi dokumen penawaran peserta pengadaan barang/jasa.

Dari hasil pemeriksaan dokumen kontrak diketahui bahwa pelaksanaan pekerjaan kurang

dari atau sama dengan enam bulan. Pemeriksaan lebih lanjut terhadap pembuatan HPS dan

Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari masing-masing pekerjaan pada kontrak di beberapa SKPD,

diketahui terdapat biaya personil dan non personil yang tidak sesuai dengan ketentuan dan tidak

diperbolehkan untuk dibayarkan sehingga terjadi kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar

Rp50.768.750,00 dan potensi kelebihan pembayaran sebesar Rp15.297.500,00 dengan rincian

sebagai berikut:

a. Dinas Pekerjaan Umum (PU)

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen kontrak jasa konsultansi pada Dinas

PU Tahun Anggaran (TA) 2008 diketahui bahwa terdapat kelebihan pembayaran atas biaya

langsung personil sebesar Rp24.881.250,00 dan biaya non personil sebesar Rp2.500.000,00

dengan rincian sebagai berikut:

Page 17: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

11

No. Pekerjaan

Nomor,Tanggal

dan Nilai SP2D

Terakhir

Kelebihan Biaya Langsung

(Rp)

Personil Non

Personil

1 Perencanaan Pembangunan Gedung dan

Bangunan melalui penunjukan langsung, Kontrak

No.349/SPK/CK-TR/DPU/PAS/2008 tgl. 20

November 2008 sebesar Rp27.400.000,00 oleh

CV Trimulti Gemilang Consultant selama 30 hari kalender (20 Nov s.d. 19 Des 2008)

07933/SP2D/2008

24 Desember 2008

Rp27.400.000,00

1.500.000,00 -

2 Perencanaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor, Rehab Sedang/Berat Gedung Kantor

melalui penunjukan langsung, Kontrak

No.346/SPK/CKTR/DPU/PAS/2008 tgl. 20

November 2008 sebesar Rp41.900.000,00 oleh

CV Vizasa Graha Utama selama 30 hari kalender

(20 Nov s.d. 19 Des 2008)

07935/SP2D/2008

24 Desember 2008

Rp41.900.000,00

1.625.000,00 -

3 Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan Bt.

Sibinail melalui penunjukan langsung, Kontrak

No.106/SPP/SPPJ-BM/DPU-PAS/2008 tgl. 30

September 2008 sebesar Rp85.550.000,00 oleh

CV Vizasa Graha Utama selama 45 hari kalender (30 Sept s.d. 13 Nov 2008)

05589/SP2D/2008

1 Desember 2008

Rp85.550.000,00

800.000,00 -

4 Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana

Air Limbah melalui penunjukan langsung,

Kontrak No.343/SPK/CK-TR/DPU/PAS/2008 tgl.

20 November 2008 sebesar Rp49.800.000,00 oleh

CV Trimulti Gemilang Consultant selama 30 hari

kalender (20 Nov s.d. 19 Des 2008)

07394/SP2D/2008

24 Desember 2008

Rp49.800.000,00

1.875.000,00 -

5 Perencanaan Pembangunan Tribun Utama dan

Gapura Arena MTQ melalui penunjukan

langsung, Kontrak No.340/SPK/CK-

TR/DPU/PAS/2008 tgl.20 November 2008

sebesar Rp71.200.000,00 oleh CV Geo

Engineering Consultant selama 30 hari kalender

(20 Nov s.d. 19 Des 2008)

07932/SP2D/2008

24 Desember 2008

Rp71.200.000,00

1.750.000,00 -

6 Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan

Bt.Timbawan melalui penunjukan langsung,

Kontrak No.105/SPP/SPPJ-BM/DPU-PAS/2008

tgl.30 September 2008 sebesar Rp86.600.000,00

oleh CV Lusindo Consultant selama 45 hari

kalender (30 Sept s.d. 13 Nov 2008)

05549/SP2D/2008

1 Desember 2008

Rp86.600.000,00

850.000,00 -

7 Perencanaan Teknis Pembangunan Bangunan atas Jembatan Bt.Timah dan Jembatan Durian

Kunyuik melalui penunjukan langsung, Kontrak

No.107/SPP/SPPJ-BM/DPU-PAS/2008 tgl.30

September 2008 sebesar Rp84.286.000,00 oleh PT

Multi Guna Engineering Konsultan selama 45 hari

kalender (30 Sept s.d. 20 Nov 2008)

05588/SP2D/2008 1 Desember 2008

Rp84.286.000,00

1.700.000,00 -

8 Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Pasar

Kamis-Sopo Duo Segmen III melalui penunjukan

langsung, Kontrak No.111/SPT/SPPJ-

BPKP/DPU-PAS/2008 tgl.30 Oktober 2008

sebesar Rp78.086.000,00 oleh CV Trimulti

Gemilang Consultant selama 45 hari kalender (30

Okt s.d. 12 Des 2008)

06893/SP2D/2008

18 Desember 2008

Rp78.086.000,00

862.500,00 -

Page 18: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

12

No. Pekerjaan

Nomor,Tanggal

dan Nilai SP2D

Terakhir

Kelebihan Biaya Langsung

(Rp)

Personil Non

Personil

9 Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Pasar

Kamis-Sopo Duo Segmen II melalui penunjukan

langsung, Kontrak No.112/SPT/SPPJ-

BPKP/DPU-PAS/2008 tgl.30 Oktober 2008

sebesar Rp77.401.000,00 oleh PT Multi Guna Engineering Konsultan selama 45 hari kalender

(30 Okt s.d. 12 Des 2008)

06894/SP2D/2008

18 Desember 2008

Rp77.401.000,00

850.000,00 -

10 Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Pasar

Kamis-Sopo Duo melalui penunjukan langsung,

Kontrak No.104/SPP/SPPJ-BM/DPU-PAS/2008

tgl.30 September 2008 sebesar Rp77.401.000,00

oleh PT Multi Guna Engineering Konsultan selama 45 hari kalender (30 Sept s.d. 13 Nov

2008)

05548/SP2D/2008

1 Desember 2008

Rp77.401.000,00

850.000,00 -

11 Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Rao-

Rokan Hulu melalui penunjukan langsung,

Kontrak No.114/SPT/SPPJ-BPKP/DPU-

PAS/2008 tgl.30 Oktober 2008 sebesar Rp78.000.000,00 oleh CV Mitra Design

Engineering selama 45 hari kalender (30 Oktober

s.d. 12 Desember 2008)

06906/SP2D/2008

18 Desember 2008

Rp78.000.000,00

862.500,00 -

12 Pekerjaan Supervisi/Pembangunan Jalan Tahun

2008 melalui seleksi umum, Kontrak

No.72/SPP/SPPJ-BM/DPU/PAS/2008 tgl.21 Juli

2008 sebesar Rp322.767.500,00 oleh PT Multi

Guna Engineering Konsultan selama 150 hari

kalender (21 Juli s.d. 17 Des 2008)

07917/SP2D /2008

24 Desember 2008

Rp110.312.400,00

7.356.250,00 2.500.000,00

13 Supervisi Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan

Irigasi Tahun 2008 melalui seleksi umum,

Kontrak No.32/SPP/SPP-J-PENG/DPU-PAS/2008

tgl.21 Juli 2008 sebesar Rp114.000.000,00 oleh

CV Lusindo Consultant selama 120 hari kalender (21 Juli s.d. 17 Nov 2008)

07847/SP2D/2008

24 Desember 2008

Rp23.479.600,00

4.000.000,00 -

Jumlah 24.881.250,00 2.500.000,00

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap dokumen kontrak Perencanaan Teknis

Pembangunan Jalan Pasar Kamis-Sopo Duo Segmen III yang dilaksanakan oleh CV Trimulti

Gemilang Consultant sesuai Kontrak Nomor 111/SPT/SPPJ-BPKP/DPU-PAS/2008 tanggal 30

Oktober 2008 sebesar Rp78.086.000,00 dengan jangka waktu selama 45 hari kalender (30 Okt

s.d. 12 Des 2008) diketahui bahwa terdapat ketidaksesuaian baik rincian maupun hasil

rekapitulasi antara harga penawaran rekanan, hasil koreksi klarifikasi dan negosiasi serta nilai

yang dicantumkan pada pasal dalam kontrak. Pada RAB penawaran CV Trimulti Gemilang

Consultant, jumlah penawaran sebesar Rp77.003.000,00, pada hasil rekapitulasi klarifikasi dan

negosiasi harga satuan tawaran sebesar Rp77.086.000,00 yang ditetapkan dengan surat

persetujuan/penetapan harga negosiasi konsultan perencanaan teknis No /KPA-BM/DPU/Pas-

2008 (tanpa nomor) tanggal 29 Oktober 2008 sedangkan pada pasal 7 tentang nilai kontrak

ditetapkan nilai kontrak sebesar Rp78.086.000,00. Dari hasil pemeriksaan terhadap rincian

tabulasi klarifikasi dan negosiasi, diketahui bahwa terdapat harga satuan biaya personil (team

leader) berbeda dengan harga satuan pada dokumen penawaran dimana seharusnya harga

satuan yang diklarifikasi dan dinegosiasikan sama dengan harga satuan yang terdapat pada

dokumen penawaran, sehingga hasil klarifikasi dan negosiasi tersebut tidak dapat diyakini

keabsahannya. Hasil konfirmasi secara lisan kepada panitia lelang dinyatakan bahwa terdapat

Page 19: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

13

kesalahan pencantuman angka pada kontrak. Hal tersebut menunjukkan panitia tidak bekerja

dengan cermat dan profesional dalam proses pengadaan barang/jasa dan mengakibatkan

terdapat kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar Rp1.085.000,00 (Rp78.086.000,00 –

Rp77.003.000,00).

Dengan demikian terdapat kelebihan pembayaran terhadap beberapa kegiatan

pekerjaan konsultansi sebesar Rp28.466.250,00 yang terdiri dari kelebihan pembayaran biaya

personil sebesar Rp24.881.250,00 dan biaya non personil sebesar Rp2.500.000,00 (Rincian

lihat lampiran 2.a.), serta kelebihan pembayaran atas pekerjaan Perencanaan Teknis

Pembangunan Jalan Pasar Kamis-Sopo Duo Segmen III sebesar Rp1.085.000,00.

b. Dinas Kesehatan

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen kontrak jasa konsultansi pada Dinas

Kesehatan Tahun Anggaran (TA) 2008 diketahui bahwa terdapat pembayaran atas biaya

langsung personil sebesar Rp8.600.000,00 dan biaya non personil sebesar Rp3.000.000,00

dengan rincian sebagai berikut:

No. Pekerjaan

Nomor,Tanggal

dan Nilai SP2D

Terakhir

Kelebihan Biaya Langsung

(Rp)

Personil Non

Personil

1 Perencanaan Teknis Pembangunan Fisik 2009 (paket I) melalui proses penunjukan langsung,

Kontrak No.690/SPK/DAK/DINKES/XI/2008 tgl.7

November 2008 sebesar Rp49.500.000,00 oleh CV

Geo Engineering Consultant selama 45 hari

kalender (7 Nov 2008 s.d. 22 Des 2008)

07940/SP2D/2008 24 Desember 2008

Rp49.500.000,00

800.000,00 750.000,00

2 Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Fisik

2009 (paket 2) melalui penunjukan langsung,

Kontrak No.705/SPK/DAK/DINKES/XI/2008 tgl.7

November 2008 sebesar Rp49.500.000,00 oleh CV

Lusindo Consultant selama 45 hari kalender (7 Nov

2008 s.d. 22 Des 2008)

07937/SP2D/2008

24 Desember 2008

Rp49.500.000,00

3.300.000,00 750.000,00

3 Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Fisik

2009 (paket III) melalui penunjukan langsung,

Kontrak No.687/SPK/DAK/DINKES/XI/2008 tgl.7 November 2008 sebesar Rp49.500.000,00 oleh CV

Trimulti Gemilang selama 45 hari kalender (7 Nov

2008 s.d. 22 Des 2008)

07939/SP2D/2008

24 Desember 2008

Rp49.500.000,00.

1.200.000,00 750.000,00

4 Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Fisik

2009 (paket 4) melalui penunjukan langsung,

Kontrak No. 709/SPK/DAK/DINKES/XI/2008

tgl.7 November 2008 sebesar Rp49.600.000,00

oleh CV Vizasa Graha Utama selama 45 hari

kalender (7 Nov 2008 s.d. 22 Des 2008)

07936/SP2D/2008

24 Desember 2008

Rp49.600.000,00

3.300.000,00 750.000,00

Jumlah 8.600.000,00 3.000.000,00

Selain hal tersebut di atas, berdasarkan pemeriksaan atas dokumen Rencana Anggaran

Biaya (RAB) kontrak Pengawasan Teknis Pembangunan Fisik TA 2009 yang dilaksanakan

oleh CV Lusindo Consultant sesuai kontrak Nomor 080/SPK/DAU/DINKES/2009 tanggal 28

April 2009 senilai Rp118.068.000,00 dengan jangka waktu 180 hari kalender (28 April 2009

s.d. 24 Okt 2009), diketahui bahwa terdapat item biaya langsung personil sebesar

Rp3.000.000,00 dalam RAB kontrak yang seharusnya tidak dapat dibayarkan karena

bertentangan dengan Surat Edaran Bersama Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor

1203/D.II/2000-SE-38/A/2000. Pemeriksaan lebih lanjut atas pembayaran SP2D kepada

konsultan pengawas diketahui bahwa sampai dengan berakhirnya pemeriksaan, CV Lusindo

Page 20: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

14

Consultan baru menerima pembayaran sebesar Rp75.094.600,00 dengan SP2D Nomor

04578/SP2D/2009 pada tanggal 16 September 2009.

Dengan demikian terdapat kelebihan pembayaran terhadap beberapa kegiatan

pekerjaan konsultansi sebesar Rp11.600.000,00 yang terdiri dari kelebihan pembayaran biaya

personil sebesar Rp8.600.000,00 (Rp800.000,00 + Rp3.300.000,00 + Rp1.200.000,00 +

Rp3.300.000,00) dan biaya non personil sebesar Rp3.000.000,00 (Rp750.000,00 +

Rp750.000,00 + Rp750.000,00 + Rp750.000,00) serta terdapat potensi kelebihan pembayaran

biaya personil atas pekerjaan Pengawasan Teknis Pembangunan Fisik TA 2009 sebesar

Rp3.000.000,00. (Rincian lihat pada lampiran 2.b.)

c. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Hasil pemeriksaan atas dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) kontrak jasa

konsultan Perencana Pembangunan Gedung dan Kantor yang dilaksanakan oleh CV Jasa

Panggaso Consultant sesuai Kontrak Nomor 521/06/DISTANHORT/BIGRAM/IV/2009

tanggal 3 April 2009 sebesar Rp34.600.000,00 dengan jangka waktu selama 25 hari kalender

(tanggal 3 April 2009 s.d. 27 April 2009) diketahui bahwa terdapat item biaya langsung

personil sebesar Rp7.605.833,33 dan item biaya non personil sebesar Rp2.250.000,00 dalam

RAB kontrak yang seharusnya tidak dapat dibayarkan karena bertentangan dengan Surat

Edaran Bersama Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 1203/D.II/2000-SE-

38/A/2000. Pemeriksaan lebih lanjut atas pembayaran SP2D kepada konsultan perencana

diketahui bahwa pekerjaan tersebut telah dibayar lunas sesuai SP2D Nomor 01310/SP2D/2009

pada tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp34.600.000,00.

Selain hal tersebut di atas, berdasarkan pemeriksaan atas Rencana Anggaran Biaya

(RAB) kontrak pekerjaan jasa pengawasan Pembangunan Fisik Gedung Baru TA 2009 yang

dilaksanakan oleh CV Chikara Tama Consultant sesuai Kontrak Nomor

521/11/DISTANHORT/BIGRAM/VI/2009 tanggal 29 Juni 2009 sebesar Rp34.600.000,00,

dengan jangka waktu 120 hari kalender terhitung tanggal 29 Juni 2009 s.d. 27 Oktober 2009

diketahui bahwa terdapat kelebihan pembayaran atas item biaya langsung personil sebesar

Rp1.040.000,00. Berdasarkan RAB kontrak yang seharusnya tidak dapat dibayarkan karena

bertentangan dengan Surat Edaran Bersama Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor

1203/D.II/2000-SE-38/A/2000. Pemeriksaan lebih lanjut atas pembayaran SP2D kepada

konsultan pengawas diketahui bahwa sampai dengan berakhirnya pemeriksaan, CV Jasa

Panggaso belum menerima pembayaran dari Dinas Tanaman dan Holtikultura.

Dengan demikian terdapat kelebihan pembayaran terhadap pekerjaan konsultansi

sebesar Rp9.927.500,00 yang terdiri dari kelebihan pembayaran biaya personil sebesar

Rp7.677.500,00 dan biaya non personil sebesar Rp2.250.000,00 serta terdapat potensi

kelebihan pembayaran biaya personil sebesar Rp1.040.000,00. (Rincian lihat lampiran 2.c.)

d. Sekretariat Daerah

Hasil pemeriksaan atas dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) kontrak jasa

konsultan Perencana Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran yang

dilaksanakan oleh CV Trimulti Gemilang Consultant sesuai Kontrak Nomor 09/SPK/Umum-

Perlk/2009 tanggal 7 Mei 2009 sebesar Rp29.900.000,00 dengan jangka waktu pelaksanaan

selama 100 hari kalender (tanggal 7 Mei s.d. 18 Agustus 2009) diketahui bahwa terdapat item

biaya langsung personil sebesar Rp250.000,00 dan item biaya non personil sebesar

Rp525.000,00 dalam RAB kontrak yang seharusnya tidak dapat dibayarkan karena

bertentangan dengan Surat Edaran Bersama Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor

1203/D.II/2000-SE-38/A/2000. Pemeriksaan lebih lanjut atas pembayaran SP2D kepada

Page 21: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

15

konsultan perencana diketahui bahwa pekerjaan tersebut telah dibayar lunas sesuai SP2D

Nomor 05922/SP2D/2009 pada tanggal 11 November 2009. Dengan demikian terdapat

kelebihan pembayaran terhadap pekerjaan konsultansi sebesar Rp775.000,00 yang terdiri dari

kelebihan pembayaran biaya personil sebesar Rp250.000,00 dan biaya non personil sebesar

Rp525.000,00. (Rincian lihat lampiran 2.d.)

e. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

Hasil pemeriksaan atas dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) kontrak jasa

konsultan Perencana Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran yang

dilaksanakan oleh PK Delta Arsitektur sesuai Kontrak Nomor 050/SPK/PPTR/BAPPEDA-

2009 tanggal 31 Juli 2009 sebesar Rp325.897.000,00 dengan jangka waktu pelaksanaan

selama 150 hari kalender (tanggal 31 Juli s.d. 27 Desember 2009), diketahui bahwa terdapat

item biaya langsung personil sebesar Rp7.507.500,00 dan biaya non personil sebesar

Rp3.750.000,00 dalam RAB kontrak yang seharusnya tidak dapat dibayarkan karena

bertentangan dengan Surat Edaran Bersama Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor

1203/D.II/2000-SE-38/A/2000. Pemeriksaan lebih lanjut atas pembayaran SP2D kepada

konsultan pengawas diketahui bahwa sampai dengan berakhirnya pemeriksaan, PK Delta

Arsitektur telah menerima pembayaran termin I sebesar Rp97.769.100,00 sesuai dengan SP2D

Nomor 04568/SP2D/2009 tanggal 15 September 2009. Dengan demikian terdapat potensi

kelebihan pembayaran terhadap pekerjaan konsultansi sebesar Rp11.257.500,00 yang terdiri

dari kelebihan pembayaran biaya personil sebesar Rp7.507.500,00 dan biaya non personil

sebesar Rp3.750.000,00. (Rincian lihat lampiran 2.e.)

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah, yaitu:

1) Pasal 5 poin f yang antara lain menyatakan bahwa pengguna barang/jasa, penyedia

barang/jasa dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus

mematuhi etika sebagai berikut: menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan

kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barang/jasa.

2) Lampiran I Bab I Huruf E Angka 4 poin a yang menyatakan bahwa HPS dibuat pada saat

akan melaksanakan pengadaan yang terdiri dari dua komponen pokok, yaitu: Biaya

Personil (Remuneration) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost)

yang meliputi antara lain biaya untuk sewa kantor, biaya perjalanan, biaya pengiriman

dokumen, biaya pengurusan surat ijin, biaya komunikasi, tunjangan perumahan, dan lain-

lain.

b. Surat Edaran Bersama Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 1203/D.II/03/2000–

SE-38/A/2000 tanggal 17 Maret 2000 tentang Petunjuk Penyusunan Rencana Anggaran Biaya

(RAB) untuk jasa konsultansi Biaya Langsung Personil (Remuneration) dan Biaya Langsung

Non Personil (Direct Reimbursable Cost) yaitu:

1) Bagian I.1, menyatakan bahwa Biaya Langsung Personil (Tenaga Ahli) untuk Jasa

Konsultansi, jasa lainnya dan untuk tenaga pendukung dihitung berdasarkan harga pasar

yang berlaku dan wajar serta didasarkan pada dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan

yaitu melalui daftar gaji yang telah diperiksa (audited payroll) disertai bukti pembayaran

pajak terhadap gaji yang diterima.

Page 22: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

16

2) Bagian II.1.a. menyatakan bahwa Biaya Langsung Non Personil yang dapat diganti yang

sebenarnya dikeluarkan oleh Konsultan untuk pengeluaran-pengeluaran

sesungguhnya/sesuai pengeluaran (at cost).

3) Lampiran 1, menyatakan bahwa Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost)

poin 11 yang menyatakan bahwa biaya sewa kantor tidak berlaku untuk pekerjaan yang

jangka waktunya kurang dari 6 (enam) bulan dan poin 13 yang menyatakan bahwa sewa

kendaraan termasuk O & M (Operation dan Maintenance) serta gaji pengemudi.

Hal tersebut mengakibatkan:

a. Kerugian keuangan daerah sebesar Rp50.768.750,00 atas kelebihan pembayaran pekerjaan

jasa konsultansi yang terdiri dari:

1) Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp28.466.250,00;

2) Dinas Kesehatan sebesar Rp11.600.000,00;

3) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura sebesar Rp9.927.500,00;

4) Sekretariat Daerah sebesar Rp775.000,00.

b. Potensi kerugian keuangan daerah sebesar Rp15.297.500,00 atas kelebihan pembayaran

pekerjaan jasa konsultansi yang terdiri dari:

1) Dinas Kesehatan sebesar Rp3.000.000,00;

2) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura sebesar Rp1.040.000,00;

3) Bappeda sebesar Rp11.257.500,00.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas

Tanaman dan Holtikultura, Kepala Bappeda selaku Pengguna Anggaran lemah dalam

melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan jasa konsultansi di lingkungan

kerjanya.

b. KPA dan PPTK lalai dalam melaksanakan tugasnya serta kurang memahami pedoman dalam

melaksanakan pekerjaan pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintahan.

c. Panitia pengadaan jasa konsultansi lalai dan tidak cermat dalam menyusun HPS yang menjadi

dasar penyusunan RAB serta tidak mempedomani Petunjuk Teknis Penyusunan RAB

Konsultan.

d. Pihak konsultan beritikad tidak baik dengan berusaha mendapatkan keuntungan dengan cara

tidak wajar.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dhi. Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pekerjaan

Umum, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Direktur

RSUD mengakui bahwa hal tersebut benar dan hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman

panitia lelang dan pengguna anggaran dalam melaksanakan jasa konsultansi sesuai ketentuan

yang berlaku. Atas biaya langsung personil dan non personil yang tidak boleh dibayarkan akan

ditarik dan disetorkan ke kas daerah sedangkan untuk pekerjaan yang belum dibayarkan akan

dipotong pada termin berikutnya.

BPK RI merekomendasikan Bupati Pasaman agar:

a. Menegur secara tertulis Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas

Kesehatan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Kepala Bappeda untuk

Page 23: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

17

meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan jasa konsultansi di lingkungan

kerjanya.

b. Menegur secara tertulis KPA dan PPTK masing-masing kegiatan supaya memahami pedoman

pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintahan.

c. Menegur secara tertulis Panitia pengadaan jasa konsultansi agar lebih cermat dalam menyusun

HPS dan mempedomani Petunjuk Teknis Penyusunan RAB Konsultan.

d. Memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas

Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Kepala Bappeda untuk menarik biaya personil dan non

personil yang tidak diperbolehkan yang telah dibayarkan kepada rekanan sebesar

Rp50.768.750,00 serta menyetorkannya ke kas daerah dan memotong langsung dari

pembayaran kepada rekanan sebesar Rp15.297.500,00 atas pembayaran yang belum

dilaksanakan.

3. Bangunan Gedung dan Barang Perlengkapannya Pengadaan Tahun Anggaran 2009 pada

Empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Belum Dimanfaatkan Sebesar

Rp562.539.960,00 dan Terdapat Pemborosan Sewa Rumah Jabatan Sekretaris Daerah

Sebesar Rp2.100.000,00

Pada Tahun Anggaran (TA) 2009 Kabupaten Pasaman menganggarkan Belanja Modal

sebesar Rp76.003.029.393,00 dengan realisasi s.d. bulan Oktober 2009 sebesar

Rp54.497.833.224,00 atau 71,71% dan Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp94.736.741.929,00

dengan realisasi s.d. bulan Oktober 2009 sebesar Rp48.599.836.470,00 atau 51,30%.

Hasil pemeriksaan fisik terhadap beberapa kegiatan pada empat SKPD Kabupaten

Pasaman dengan sumber dana dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk pembangunan gedung dan

pengadaan barang/jasa telah selesai dikerjakan namun belum dimanfaatkan. Realisasi atas

kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sekretariat Daerah

1) Pembangunan gedung rumah jabatan Sekretaris Daerah dilaksanakan oleh CV Adek Karya

dengan nilai kontrak sebesar Rp244.900.000,00. Berdasarkan Kontrak Nomor

08/SPK/UMUM-PERLK/2009 tanggal 25 Mei 2009 diketahui bahwa dengan jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan adalah selama 75 hari kalender, kemudian diaddendum dengan

Nomor 08A/ADD.1/SPK/UMUM-PERLK/2009 tanggal 23 Juli 2009 sehingga nilai

kontrak menjadi Rp249.916.000,00. Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen kontrak

dan pekerjaan diketahui bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan sesuai dengan Berita

Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama (PHO) Nomor /BA/PHO/Umum-Perlk/VIII/2009

(tanpa nomor) tanggal 28 Agustus 2009 dan telah dibayar lunas berdasarkan SP2D Nomor

06195/SP2D/2009 tanggal 19 November 2009. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik di

lapangan tanggal 7 Desember 2009 diketahui bahwa bangunan tersebut belum

dimanfaatkan dan belum digunakan untuk tempat tinggal Sekretaris Daerah.

2) Kegiatan pengadaan meja kerja dilaksanakan oleh CV Srikandi sesuai Kontrak Nomor

16/SPK/UMUM-PERLK/2009 tanggal 30 Juni 2009 dengan nilai kontrak sebesar

Rp9.790.000,00 dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama 20 hari kalender.

Pengadaan meja kerja sebanyak dua unit yang akan digunakan untuk rumah jabatan Wakil

Bupati dan Sekretaris Daerah. Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen kontrak dan

pekerjaan diketahui bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan sesuai dengan Berita Acara

Serah Terima Barang Nomor 20/BA/STB/Umum&Perlk/200 tanggal 17 Juli 2009 dan telah

Page 24: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

18

dibayar lunas berdasarkan SP2D Nomor 03744/SP2D/2009 tanggal 20 Agustus 2009

dengan nilai Rp9.790.000,00. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik di lapangan tanggal 7

Desember 2009 diketahui bahwa satu unit meja kerja dengan nilai Rp4.895.000,00 yang

diperuntukkan di rumah jabatan Sekretaris Daerah belum dimanfaatkan.

3) Kegiatan pengadaan kursi kerja dilaksanakan oleh CV Srikandi sesuai Kontrak Nomor

17/SPK/UMUM-PERLK/2009 tanggal 30 Juni 2009 dengan nilai kontrak sebesar

Rp9.680.000,00 dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 20 hari kalender.

Pengadaan meja kerja sebanyak dua unit yang diperuntukkan untuk rumah jabatan Bupati

dan Sekretaris Daerah. Berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan atas dokumen kontrak dan

pekerjaan diketahui bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan sesuai dengan Berita Acara

Serah Terima Barang Nomor 19/BA/STB/Umum&Perlk/2009 tanggal 17 Juli 2009 dan

telah dibayar lunas berdasarkan SP2D Nomor 03741/SP2D/2009 tanggal 20 Agustus 2009.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik di lapangan tanggal 7 Desember 2009 bersama dengan

PPTK diketahui bahwa satu unit meja kerja dengan nilai Rp4.840.000,00 yang

diperuntukkan di rumah jabatan Sekretaris Daerah belum dimanfaatkan.

4) Kegiatan pengadaan mobiler berupa rak buku dan lemari pakaian dilaksanakan oleh CV

Srikandi sesuai Kontrak Nomor 18/SPK/UMUM-PERLK/2009 tanggal 30 Juni 2009

dengan nilai kontrak sebesar Rp8.910.000,00 dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan

selama 20 hari kalender. Hasil pemeriksaan lanjutan atas dokumen kontrak dan pekerjaan

diketahui bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan sesuai dengan Berita Acara Serah

Terima Barang Nomor 21/BA/STB/Umum&Perlk/2009 tanggal 17 Juli 2009 dan telah

dibayar lunas berdasarkan SP2D Nomor 03739/SP2D/2009 tanggal 20 Agustus 2009.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik di lapangan tanggal 7 Desember 2009 diketahui bahwa

rak buku dan lemari pakaian tersebut senilai Rp8.910.000,00 belum dimanfaatkan pada

rumah jabatan Sekretaris Daerah.

5) Kegiatan pengadaan gorden dilaksanakan oleh CV Maharatu sesuai Kontrak Nomor

25/SPK/UMUM-PERLK/2009 tanggal 12 Oktober 2009 dengan nilai kontrak sebesar

Rp27.953.000,00 dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 20 hari kalender. Hasil

pemeriksaan lanjutan atas dokumen kontrak dan pekerjaan diketahui bahwa pekerjaan telah

selesai dilaksanakan sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Barang Nomor

28/BA/STB/Umum&Perlk/2009 tanggal 12 Oktober 2009 dan telah dibayar lunas

berdasarkan Nomor 06195/SP2D/2009 tanggal 19 November 2009. Berdasarkan hasil

pemeriksaan fisik di lapangan tanggal 7 Desember 2009 diketahui bahwa gorden tersebut

dengan nilai Rp27.953.000,00 sebagian telah digunakan dan dipasang pada rumah yang

disewa Pemerintah Kabupaten Pasaman untuk dihuni Sekretaris Daerah di Jalan Puti

Sangkar Bulan dan sebagian lagi terpasang pada rumah jabatan Sekretaris Daerah di Jalan

Achmad Yani namun belum dimanfaatkan dengan nilai Rp18.141.760,00.

6) Kegiatan pengadaan tempat tidur dilaksanakan oleh CV Srikandi sesuai Kontrak Nomor

13/SPK/UMUM-PERLK/2009 tanggal 15 Juni 2009 dengan nilai kontrak sebesar

Rp25.850.000,00 dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 30 hari kalender. Hasil

pemeriksaan lanjutan atas dokumen kontrak dan pekerjaan diketahui bahwa pekerjaan telah

selesai dilaksanakan sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Barang Nomor

17/BA/STB/Umum&Perlk/2009 tanggal 13 Juli 2009 dan telah dibayar lunas berdasarkan

SP2D Nomor 3746/SP2D/2009 tanggal 20 Agustus 2009. Berdasarkan hasil pemeriksaan

fisik di lapangan tanggal 7 Desember 2009 diketahui bahwa tempat tidur tersebut senilai

Rp25.850.000,00 belum dapat dimanfaatkan dan digunakan pada rumah jabatan Sekretaris

Daerah.

Page 25: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

19

Pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa telah dianggarkan belanja sewa rumah dinas

jabatan Sekretaris Daerah sebesar Rp8.000.000,00 dan direalisasikan dengan nilai sebesar

Rp8.000.000,00 atau 100%. Perjanjian sewa rumah yang berada di Jalan Puti Sangkar

Bulan Nomor 6 tersebut ditetapkan berdasarkan SK Bupati Nomor 188.45/157/BUP-

PAS/2009 tanggal 5 Maret 2009. SK Bupati tersebut menyatakan bahwa harga sewa rumah

jabatan Sekretaris Daerah adalah sebesar Rp4.500.000,00 untuk jangka waktu enam bulan

dan masa berlaku SK tersebut adalah sejak 2 Januari 2009. Selanjutnya SK Bupati tersebut

diwujudkan dalam Surat Perjanjian Sewa Nomor 020/560/UMUM-PERLK/2009 tanggal

10 Maret 2009 dengan nilai sewa sebesar Rp4.500.000,00 untuk jangka waktu enam bulan

terhitung 1 Januari 2009 s.d. 30 Juni 2009 dan dapat diperpanjang sesuai dengan

kesepakatan kedua pihak. Selanjutnya perjanjian sewa dilanjutkan dengan Surat Perjanjian

Sewa Nomor 020/2752/UMUM-PERLK/2009 tanggal 1 Juli 2009 dengan nilai sewa

sebesar Rp3.500.000,00 untuk jangka waktu lima bulan terhitung 1 Juli 2009 s.d. 30

November 2009. Sampai dengan pemeriksaan berakhir tanggal 16 Desember 2009, panitia

belum membuat berita acara serah terima kepada pengguna yaitu Sekretaris Daerah,

sehingga Sekretaris Daerah masih menempati rumah di Jalan Puti Sangkar Bulan,

walaupun rumah jabatan Sekretaris Daerah hasil pembangunan TA 2009 di Jalan Ahmad

Yani telah selesai dilaksanakan dan siap digunakan sejak 28 Agustus 2009.

b. Dinas Kesehatan

Kegiatan pembangunan Poliklinik Desa (Polindes) yang dilaksanakan di Kecamatan

Bonjol dengan nama pekerjaan pembangunan Polindes Sungai Hitam berdasarkan Kontrak

Nomor 063/SPK/DAK/DINKES/2009 tanggal 29 April 2009 yang dilaksanakan oleh CV

Gunung Lintang dengan nilai kontrak sebesar Rp83.142.000,00 dan jangka waktu pelaksanaan

selama 91 hari kalender terhitung mulai tanggal 29 April 2009 s.d 28 Juli 2009. Dalam

pelaksanaan kegiatan terdapat addendum pekerjaan yang dituangkan dalam Addendum Nomor

063a/SPK/DAK/DINKES/2009 tanggal 25 Mei 2009 mengenai penambahan volume

pekerjaan sehingga nilai kontrak menjadi sebesar Rp91.427.000,00. Pekerjaan telah selesai

dilaksanakan berdasarkan Berita Acara Penyerahan Pertama/PHO Nomor 496/BA-

PHO/DAK/DINKES/VII/2009 tanggal 17 Juli 2009 dan telah dibayar lunas dengan SP2D

Nomor 05429/SP2D/2009 dan 05430/SP2D/2009 tanggal 23 Oktober 2009 sebesar

Rp78.959.682,00 dan Rp7.895.968,00. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik di lapangan

tanggal 23 November 2009 diketahui bahwa polindes tersebut sebesar Rp91.427.000,00 belum

dimanfaatkan dan ditempati karena belum adanya penempatan bidan pada Polindes Sungai

Hitam.

c. Kantor Lingkungan Hidup

Kegiatan pengadaan barang dengan nama pekerjaan pengadaan komputer

mainframe/server berdasarkan Kontrak Nomor 674A/SPK/KSDA/KLH/2009 tanggal 24 Juni

2009 yang dilaksanakan oleh CV Adika dengan nilai kontrak sebesar Rp118.750.000,00 dan

jangka waktu pelaksanaan selama 45 hari kalender terhitung mulai tanggal 24 Juni 2009 s.d. 7

Agustus 2009. Kontrak tersebut mengharuskan rekanan untuk menyediakan sembilan jenis

barang yaitu:

Page 26: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

20

No Nama Barang Jumlah

(unit)

Harga Satuan

(Rp) Jumlah (Rp)

1

2

3

4

5

6 7

8

9

Server

UPS APC SUI 1500i

Rak system

PC dan speaker altec

UPS ICA

Laptop HP Pavilion Printer HP Laser Jet CP 1215

Meja komputer besar

Wireless outdoor dan patch

antenna

1

1

1

1

1

1 2

1

1

40.500.000,00

11.500.000,00

12.100.000,00

9.500.000,00

1.900.000,00

14.500.000,00 6.150.000,00

950.000,00

4.700.000,00

40.500.000,00

11.500.000,00

12.100.000,00

9.500.000,00

1.900.000,00

14.500.000,00 12.300.000,00

950.000,00

4.700.000,00

Jumlah 107.950.000,00

PPn 10% 10.795.000,00

Total 118.745.000,00

Dibulatkan 118.750.000,00

Pekerjaan telah selesai dilaksanakan berdasarkan Berita Acara Serah Terima Barang

Nomor 797/BASTB/KLH-PAS/2009 tanggal 5 Agustus 2009 dan telah dibayar lunas sesuai

dengan SP2D Nomor 03402/SP2D/2009 dan 03403/SP2D/2009 tanggal 7 Agustus 2009

sebesar Rp107.954.545,00 dan Rp10.795.455,00. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik di

lapangan tanggal 23 November 2009 bersama PPTK diketahui bahwa salah satu jenis barang

diatas yaitu server senilai Rp44.550.000,00 belum bisa dimanfaatkan karena server tersebut

belum mendapatkan nomor PIN yang dikeluarkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Pasaman.

d. Rumah Sakit Umum Daerah

Kegiatan pengadaan barang berdasarkan Kontrak Nomor 09/SPK/RSUD/2009 tanggal

28 Agustus 2009 yang dilaksanakan oleh CV Miranti Adilha dengan nilai kontrak

Rp114.010.200,00 dan jangka waktu pelaksanaan selama 80 hari kalender. Kontrak tersebut

mengharuskan rekanan untuk menyediakan tiga jenis barang yaitu:

No Nama Barang Jumlah (unit)

1

2 3

Tempat tidur

Bed side cabinet dan bed cover Infusion stand

9

9 9

Pekerjaan telah selesai dilaksanakan sesuai Berita Acara Serah Terima Barang Nomor

12/BAP-STB/2009 tanggal 9 November 2009 dan telah dibayar lunas dengan SP2D Nomor

06224/SP2D/2009 tanggal 20 November 2009 sebesar Rp114.010.200,00. Berdasarkan hasil

pemeriksaan fisik di lapangan tanggal 23 November 2009 bersama PPTK diketahui bahwa

barang-barang diatas belum dimanfaatkan karena sedianya barang-barang tersebut akan

ditempatkan pada ruang VIP baru di RSUD Kabupaten pasaman, namun pada saat

pemeriksaan fisik pembangunan ruang VIP belum selesai.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah RI Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah pasal 11 yang menyatakan bahwa pengadaan barang milik negara atau daerah

dilaksanakan berdasarkan prinsip efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil/tidak

diskriminatif dan akuntabel.

b. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan

Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah pasal 3 yang menyatakan bahwa pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-

pinsip antara lain:

Page 27: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

21

1) Efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan

dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang

ditetapkan.

2) Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi

kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai

dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.

c. Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Daerah pada Bab Pengadaan, Umum

huruf (a) yang menyatakan bahwa pengadaan barang daerah dilaksanakan oleh Panitia/Pejabat

Pengadaan dengan tujuan antara lain pendayagunaan barang daerah secara maksimal sesuai

dengan tujuan pengadaan barang daerah.

Kondisi tersebut mengakibatkan pengadaan barang dan gedung sebesar

Rp562.539.960,00 (Rp249.916.000,00 + Rp4.895.000,00 + Rp4.840.000,00 + Rp8.910.000,00 +

Rp18.141.760,00 + Rp25.850.000,00 + Rp91.427.000,00 + Rp44.550.000,00 +

Rp114.010.200,00) untuk tersedianya bangunan rumah dinas dan fasilitas yang memadai belum

memenuhi asas manfaat dan pengeluaran belanja modal serta belanja barang dan jasa menjadi

tidak efektif dan cepat rusak serta telah terjadi pemborosan keuangan daerah sebesar

Rp2.100.000,00 (3/5 x Rp3.500.000,00) atas biaya sewa rumah sejak bulan September 2009.

Kondisi tersebut terjadi karena :

a. Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Kantor Lingkungan Hidup dan Direktur

RSUD Lubuk Sikaping sebagai Pengguna Anggaran, lemah dalam merencanakan

pembangunan gedung dan pengadaan barang sesuai dengan kebutuhan;

b. Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas tekait kurang maksimal melaksanakan pengawasan dan

pengendalian terhadap kegiatan dilingkungan kerjanya.

Pemerintah Kabupaten Pasaman dhi. Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala

Kantor Lingkungan Hidup dan Direktur RSUD Lubuk Sikaping menyatakan bahwa sampai saat

ini aset-aset tersebut memang belum dimanfaatkan dan akan segera dimanfaatkan pada awal

Tahun Anggaran 2010.

BPK RI merekomendasikan Bupati Pasaman agar:

a. Menegur secara tertulis Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Kantor

Lingkungan Hidup dan Direktur RSUD Lubuk Sikaping agar lebih cermat dalam perencanaan

pengadaan barang serta segera memanfaatkan bangunan dan hasil pengadaan barang yang

telah selesai dilaksanakan.

b. Menegur secara tertulis Kepala Dinas terkait untuk lebih meningkatkan pengawasan dan

pengendalian terhadap kegiatan di lingkungan kerjanya.

4. Terdapat Pemecahan Kontrak pada Dinas Pendidikan atas Kegiatan Pengadaan

Perlengkapan Sekolah, Pengadaan Buku Referensi dan Pengadaan Alat Laboratorium

Sebesar Rp523.000.000,00

Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman pada Tahun Anggaran 2009 telah mengalokasikan

anggaran untuk kegiatan Belanja Modal Pengadaan Meubelair Sekolah sebesar Rp255.000.000,00

dengan realisasi sebesar Rp254.400.000,00 atau 99,77% dari anggaran, sebagian dianggarkan

untuk kegiatan Belanja Modal Pengadaan Buku Referensi sebesar Rp149.400.000,00 dengan

realisasi sebesar Rp149.000.000,00 atau 99,74% dari anggaran dan sebesar Rp119.900.000,00

Page 28: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

22

dianggarkan untuk kegiatan Belanja Modal Pengadaan Alat Laboratorium dengan realisasi

sebesar Rp119.600.000,00 atau 99,75% dari anggaran.

Hasil pemeriksaan atas dokumen pengadaan barang/jasa untuk kegiatan tersebut diketahui

bahwa pemilihan penyedia barang/jasa dilakukan melalui metode penunjukan langsung dengan

penjelasan sebagai berikut:

a. Pekerjaan Pengadaan Meubelair Sekolah

Pengadaan Meubelair Sekolah dengan total nilai sebesar Rp254.400.000,00 yang

dilaksanakan dalam enam paket pekerjaan oleh enam perusahaan. Pekerjaan tersebut meliputi

penyediaan meja siswa, kursi siswa, dan papan tulis untuk 12 SMPN dan tiga SMAN yang

tersebar di delapan kecamatan. Pekerjaan atas enam paket pengadaaan meubelair sekolah

tersebut telah selesai dilaksanakan dan telah didistribusikan ke masing-masing sekolah

penerima.

Rincian enam paket pekerjaan pengadaan meubelair adalah sebagai berikut:

No Pelaksana Kontrak/SPK

Pekerjaan HPS

(Rp)

Selisih

(Rp) Nomor Tanggal Nilai (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 = 7-5

1 CV. Patra

Larasindo 08/SPK/SLTP/SLTA/DISPENDD/2009

01-06-

2009 44.900.000,00

Pengadaan Mobiler

SMPN 1 Rao Selatan 45.000.000,00 100.000,00

2 CV. Surya

Ananda 12/SPK/SLTP/SLTA/DISPENDD/2009

01- 06-

2009 44.900.000,00

Pengadaan Mobiler

SMPN 1, 2, 3 Lubuk

Sikaping

45.000.000,00 100.000,00

3 CV. Wafy 13/SPK/SLTP/SLTA/DISPENDD/2009 01-06-

2009 44.900.000,00

Pengadaan Mobiler

SMPN 1 dan 2 Bonjol,

SMPN 1 Rao

45.000.000,00 100.000,00

4 CV. Rekacipta

Prakarsa 17/SPK/SLTP/SLTA/DISPENDD/2009

01-06-

2009 44.900.000,00

Pengadaan Mobiler

SMPN 1 dan 2 Tigo

Nagari, SMAN 1 Tigo

Nagari

45.000.000,00 100.000,00

5

CV. Fahmi

Anugrah

Pratama

14/SPK/DISPENDD/2009 01-06-

2009 29.900.000,00

Pengadaan Mobiler

SMAN 1 Padang

Gelugur dan SMAN 1

Panti

30.000.000,00 100.000,00

6 CV. Vedeza 26/SPK/SLTP/SLTA/DISPENDD/2009 14-08-

2009 44.900.000,00

Pengadaan Mobiler

SMPN 1, 2, dan 3 Duo

Koto

45.000.000,00 100.000,00

Jumlah 254.400.000,00 255.000.000,00 600.000,00

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk lima paket pekerjaan dilaksanakan dalam

waktu yang bersamaan yaitu tanggal 1 Juni 2009, sedangkan satu paket perkerjaan

dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2009. Selanjutnya diketahui bahwa selisih antara HPS

dengan total nilai kontrak untuk enam paket adalah sebesar Rp600.000,00 (Rp255.000.000,00

– Rp254.400.000,00). Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen pengadaan meubelair

untuk enam paket pekerjaan diketahui bahwa dalam Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing)

panitia pengadaan tidak merinci secara jelas mengenai syarat teknis untuk spesifikasi (jenis

dan kualitas) bahan yang harus digunakan oleh penyedia barang.

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Barang oleh Tim Pemeriksa Barang dan Berita

Acara Serah Terima Barang menunjukkan bahwa seluruh barang tersebut telah diterima oleh

masing-masing sekolah dengan rincian sebagai berikut:

No Sekolah Penerima

Nomor Berita Acara Serah Terima

Nomor Tanggal

1. SMPN 1 Rao Selatan 03/BASTB/DISPENDD/2009 26 Juni 2009

2. SMPN 1, 2, 3 Lubuk Sikaping 14/BASTB/DISPENDD/2009 26 Juni 2009

Page 29: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

23

No Sekolah Penerima

Nomor Berita Acara Serah Terima

Nomor Tanggal

3. SMPN 1 dan 2 Bonjol, SMPN 1 Rao 11/BASTB/DISPENDD/2009 26 Juni 2009

4. SMPN 1 dan 2 Tigo Nagari, SMAN 1 Tigo Nagari 12/BASTB/DISPENDD/2009 26 Juni 2009

5. SMAN 1 Padang Gelugur dan SMAN 1 Panti 19/BASTB/DISPENDD/2009 26 Juni 2009

6. SMPN 1, 2, dan 3 Duo Koto 17/BASTB/DISPENDD/2009 14 September 2009

Berdasarkan uraian di atas, seharusnya keenam paket pekerjaan tersebut dapat

dilakukan dengan metode pelelangan umum dengan mengacu kepada:

- Desain dan jenis barang yang harus disediakan oleh setiap penyedia barang adalah sama

yaitu meja dan kursi siswa serta papan tulis.

- Kegiatan merupakan satu kesatuan yang dianggarkan pada rekening yang sama yaitu

Belanja Modal Pengadaan Meja dan Kursi Siswa.

b. Pekerjaan Pengadaan Buku Ujian Nasional

Pengadaan Buku Ujian Nasional dengan nilai total sebesar Rp149.000.000,00

dilaksanakan dalam empat paket pekerjaan oleh empat perusahaan. Pekerjaan tersebut meliputi

penyediaan buku-buku referensi untuk tiga SMPN dan satu SMAN yang tersebar di tiga

kecamatan. Pekerjaan atas empat paket pengadaaan buku ujian nasional tersebut sudah selesai

dilaksanakan dan telah didistribusikan ke masing-masing sekolah penerima.

Rincian empat paket pekerjaan pengadaan buku ujian nasional adalah sebagai berikut:

No Pelaksana Kontrak/SPK

Pekerjaan HPS

(Rp)

Selisih

(Rp) Nomor Tanggal Nilai (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 = 7-5

1 CV. Al-Fallah 19/SPK/SLTP/SLTA/DISPENDD/2009 25 -06-

2009 49.800.000,00

Pengadaan Buku Ujian

Nasional SMPN 2 Rao

Utara

49.900.000,00 100.000,00

2 CV. Jihan

Contractor 07/SPK/SLTP/SLTA/DISPENDD/2009

01 -06-

2009 24.900.000,00

Pengadaan Buku Ujian

Nasional SMPN 3 Rao 25.000.000,00 100.000,00

3 CV. JD Putra 11/SPK/SLTP/SLTA/DISPENDD/2009 01 -06-

2009 24.900.000,00

Pengadaan Buku Ujian

Nasional SMPN 1 Rao

Utara

25.000.000,00 100.000,00

4 CV. Elgi 06/SPK/SLTP/SLTA/DISPENDD/2009 01 -06-

2009 49.400.000,00

Pengadaan Buku Ujian

Nasional SMAN 1

Bonjol

49.500.000,00 100.000,00

Jumlah 149.000.000,00 149.400.000,00 400.000,00

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk tiga paket pekerjaan dilaksanakan dalam

waktu yang bersamaan yaitu tanggal 1 Juni 2009, sedangkan satu paket perkerjaan

dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2009. Selanjutnya diketahui bahwa selisih antara HPS

dengan total nilai kontrak untuk empat paket adalah sebesar Rp400.000,00 (Rp149.400.000,00

– Rp149.000.000,00). Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen pengadaan buku untuk

empat paket pekerjaan diketahui bahwa dalam Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) panitia

pengadaan tidak merinci secara jelas mengenai syarat teknis untuk spesifikasi (jenis dan

kualitas) bahan yang harus disediakan oleh penyedia barang.

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Barang oleh Tim Pemeriksa Barang dan Berita

Acara Serah Terima Barang menunjukkan bahwa seluruh barang tersebut telah diterima oleh

masing-masing sekolah dengan rincian sebagai berikut:

Page 30: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

24

No Sekolah Penerima

Nomor Berita Acara Serah Terima

Nomor Tanggal

1. SMPN 2 Rao Utara 13/BASTB/DISPENDD/2009 23 Juli 2009

2. SMPN 3 Rao 04/BASTB/DISPENDD/2009 26 Juni 2009

3. SMPN 1 Rao Utara 08/BASTB/DISPENDD/2009 26 Juni 2009

4. SMAN 1 Bonjol 09/BASTB/DISPENDD/2009 26 Juni 2009

Berdasarkan uraian di atas, seharusnya keempat paket pekerjaan tersebut dapat

dilakukan dengan metode pelelangan umum dengan mengacu kepada:

- Jenis barang yang harus disediakan oleh setiap penyedia barang adalah sama dan sejenis

diantaranya buku matematika kelas IX, seri buku terpadu, dan lainnya.

- Kegiatan merupakan satu kesatuan yang dianggarkan pada rekening yang sama yaitu

Belanja Modal Pengadaan Buku Referensi.

c. Pekerjaan Pengadaan Alat Laboratorium

Pengadaan Alat Laboratorium dengan nilai total sebesar Rp119.600.000,00

dilaksanakan dalam tiga paket pekerjaan oleh tiga perusahaan. Pekerjaan tersebut meliputi

penyediaan alat-alat laboratorium untuk dua SMPN dan satu SMAN yang tersebar di tiga

kecamatan. Pekerjaan atas tiga paket pengadaaan alat laboratorium sekolah tersebut sudah

selesai dilaksanakan dan telah didistribusikan ke masing-masing sekolah penerima.

Rincian tiga paket pekerjaan pengadaan alat laboratorium adalah sebagai berikut:

No Pelaksana Kontrak/SPK

Pekerjaan HPS

(Rp)

Selisih

(Rp) Nomor Tanggal Nilai (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 = 7-5

1 CV Gusti Karya 03/SPK/SLTP/SLTA/DISPENDD/2009 01-06-

2009 44.900.000,00

Pengadaan Alat Labor

SMAN 1 Tigo Nagari 45.000.000,00 100.000,00

2 CV Hendra

Karya 04/SPK/SLTP/SLTA/DISPENDD/2009

01- 06-

2009 49.800.000,00

Pengadaan Alat Labor

SMPN 1 Lubuk

Sikaping

49.900.000,00 100.000,00

3 CV Basamo

Karya 05/SPK/SLTP/SLTA/DISPENDD/2009

01-06-

2009 24.900.000,00

Pengadaan Alat Labor

dan Praktikum SMPN 2

Rao Utara

25.000.000,00 100.000,00

Jumlah 119.600.000,00 119.900.000,00 300.000,00

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk tiga paket pekerjaan dilaksanakan dalam

waktu yang bersamaan yaitu tanggal 1 Juni 2009 dengan jangka waktu pelaksanaan selama 30

hari. Selanjutnya diketahui selisih antara HPS dengan total nilai kontrak untuk tiga paket

adalah sebesar Rp300.000,00 (Rp119.900.000,00 – Rp119.600.000,00). Hasil pemeriksaan

lebih lanjut atas dokumen pengadaan alat labor untuk tiga paket pekerjaan diketahui bahwa

dalam Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) panitia pengadaan tidak merinci secara jelas

mengenai syarat teknis untuk spesifikasi (jenis dan kualitas) bahan yang harus digunakan oleh

penyedia barang.

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Barang oleh Tim Pemeriksa Barang dan Berita

Acara Serah Terima Barang menunjukkan bahwa seluruh barang tersebut telah diterima oleh

masing-masing sekolah dengan rincian sebagai berikut:

Page 31: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

25

No Sekolah Penerima

Nomor Berita Acara Serah Terima

Nomor Tanggal

1. SMAN 1 Tigo Nagari 06/BASTB/DISPENDD/2009 26 Juni 2009

2. SMPN 1 Lubuk Sikaping 05/BASTB/DISPENDD/2009 26 Juni 2009

3. SMPN 2 Rao Utara 02/BASTB/DISPENDD/2009 26 Juni 2009

Berdasarkan uraian di atas, seharusnya ketiga paket pekerjaan tersebut dapat dilakukan

dengan metode pelelangan umum dengan mengacu kepada:

- Jenis barang yang harus disediakan oleh setiap penyedia barang adalah sama yaitu alat

laboratorium siswa baik untuk tingkat SMP maupun SMA.

- Kegiatan merupakan satu kesatuan yang dianggarkan pada rekening yang sama yaitu

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Laboratorium.

Berdasarkan penjelasan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pejabat Pengadan

Barang/Jasa Dinas Pendidikan diketahui bahwa pemecahan atas beberapa paket pekerjaan tersebut

sudah dituangkan dalam DPA Dinas Pendidikan secara terpisah sehingga dalam pelaksanaannya

dilakukan secara terpisah melalui proses penunjukan langsung untuk masing-masing pekerjaan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana

diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pada:

a. Pasal 3 huruf c, yang menyatakan bahwa pengadaan barang dan jasa wajib menerapkan

prinsip-prinsip terbuka serta bersaing, berarti pengadaan barang dan jasa harus terbuka bagi

penyedia barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang

sehat diantara penyedia barang dan jasa yang setara dan memenuhi syarat atau kriteria tertentu

berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan;

b. Pasal 29 huruf e, yang menyatakan bahwa kontrak sekurang-kurangnya memuat ketentuan

persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terperinci.

c. Lampiran I pada Bab 1 huruf a.3), yang antara lain menyatakan bahwa pengguna barang dan

jasa dilarang memecah pengadaan barang dan jasa menjadi beberapa paket dengan maksud

untuk menghindari pelelangan dan semua pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa

lainnya pada prinsipnya dilakukan dengan pelelangan umum.

Hal tersebut mengakibatkan:

a. Nilai pengadaan untuk belanja modal perlengkapan sekolah dengan total nilai sebesar

Rp523.000.000,00 (Rp254.400.000,00 + Rp149.000.000,00 + Rp119.600.000,00) belum dapat

diyakini sebagai harga yang paling menguntungkan bagi Pemerintah Kabupaten Pasaman dan

tidak terciptanya persaingan yang sehat diantara rekanan.

b. Barang yang diserahkan oleh rekanan kepada Dinas Pendidikan tidak dapat diyakini

kualitasnya dan membuka peluang terjadinya penyimpangan menggunakan bahan yang

kualitasnya rendah.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengawasan dan pengendalian Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman terhadap

kegiatan pengadaan barang dan jasa dilingkungan kerjanya lemah.

Page 32: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

26

b. Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman dan Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan lalai dalam menjalankan tugasnya tidak mempedomani ketentuan yang

berlaku.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman menyatakan

bahwa pada prinsipnya pemecahan kontrak pada kegiatan pengadaan meubelair, alat laboratorium

dan buku referensi bukan untuk menghindarkan pelelangan umum, namun disebabkan karena

memang sudah tertuang secara terpisah dan ditampung di dalam DPA Dinas Pendidikan dan

disebabkan karena letak geografis yang cukup sulit untuk ditempuh oleh penyedia barang/jasa.

BPK RI merekomendasikan Bupati Pasaman agar:

a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pendidikan supaya meningkatkan pengawasan dan

pengendalian terhadap pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan satuan kerjanya.

b. Menegur secara tertulis Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan supaya dalam merencanakan dan

melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa pada Dinas Pendidikan mempedomani

ketentuan yang berlaku.

c. Menegur secara tertulis Pejabat Pengadaan Barang /Jasa pada Dinas Pendidikan supaya dalam

memproses pengadaan jasa mempedomani ketentuan yang berlaku.

5. Proses Pelelangan Pengadaan Pakaian Dinas serta Perlengkapannya pada Dinas

Pendidikan Sebesar Rp788.200.000,00 Tidak Sesuai Dengan Ketentuan

Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman pada Tahun Anggaran 2008 telah mengalokasikan

dana untuk kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas serta Perlengkapannya sebesar Rp943.950.000,00

dengan realisasi sebesar Rp824.291.000,00 atau 87,33% dari anggaran.

Hasil pemeriksaan atas dokumen pengadaan pakaian dinas diketahui bahwa pekerjaan

dilaksanakan oleh CV Simpatich Medhatama sesuai kontrak Nomor 72/SPK/PENDD/2008

tanggal 15 Desember 2008 dengan nilai kontrak sebesar Rp788.200.000,00 dan jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan adalah 8 (delapan) hari kalender. Pekerjaan tersebut telah selesai

dilaksanakan sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Barang Nomor 90/BASTB/PENDD/2008

tanggal 17 Desember 2008 dan telah dibayar lunas sesuai SP2D terakhir Nomor

07115/SP2D/2008 tanggal 19 Desember 2008. Pekerjaan tersebut meliputi penyediaan bahan

dasar pakaian dinas sipil harian warna kuning beserta atributnya.

Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen pengadaan pakaian dinas serta

perlengkapannya diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Pekerjaan Pengadaan Pakaian Dinas tersebut dilakukan melalui metode pelelangan umum

yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2008 sesuai dengan lembar pengesahan dokumen

pelelangan umum pasca kualifikasi Nomor 125/Dok./PPBJ-PAS/2008 dengan peserta lelang

sebanyak 17 perusahaan, sedangkan yang memasukkan penawaran sebanyak enam perusahaan

yaitu:

No Urut

Perusahaan Harga Penawaran Terkoreksi (Rp)

1 CV Nila 585.684.000,00

2 CV Rifa Contractor 605.880.000,00

3 CV Dharma Persada 623.271.000,00

4 CV Yasmin 639.540.000,00

5 CV Rezki Pratama 732.666.000,00

6 CV Birrul Walidain 745.967.000,00

Page 33: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

27

Metode penawaran menggunakan sistem gugur melalui tiga tahapan yaitu evaluasi

administrasi, teknis dan kewajaran harga yang mengacu kepada Harga Perkiraan Sendiri

(HPS) sebesar Rp670.395.000,00.

Hasil evaluasi administrasi yang dilakukan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Daerah Kabupaten Pasaman menyatakan bahwa CV Rezki Pratama dan CV Birrul Walidain

gugur, sedangkan empat perusahaan lainnya dinyatakan lulus. Selanjutnya, sesuai Berita Acara

Hasil Pelelangan Nomor 355/BAHP/PPBJ-PAS/2008 tanggal 10 November 2008 tentang

tahapan evaluasi dan pembuktian kualifikasi terhadap penawaran, Panitia mengusulkan hanya

satu calon pemenang yang lulus yaitu CV Rifa Contractor, sedangkan tiga perusahaan lainnya

dinyatakan gugur karena dokumen teknis yang disampaikan tidak sesuai dengan persyaratan

yang ditentukan. Pada tahap evaluasi kewajaran harga CV Rifa Contractor dinyatakan lulus

dan ditetapkan sebagai calon pemenang tunggal sesuai dengan Surat Panitia Pengadaan

Barang/Jasa mengenai usulan Penetapan Pemenang Pekerjaan Pengadaan Pakaian Dinas

Harian dan Atribut untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman TA 2008 Nomor 168/PPBJ-

PAS/2008 tanggal 10 November 2008. Berdasarkan dokumen penawaran CV Rifa Contraktor

diketahui bahwa rekanan telah menyerahkan Jaminan Penawaran sebesar 2% dari nilai HPS

atau senilai Rp13.407.900,00 dengan Nomor Bond 304.841.200.08.2065 tanggal 3 November

2008 yang dikeluarkan oleh PT Asuransi Jasa Indonesia.

Atas usulan calon pemenang tersebut, CV Rifa Contraktor diharuskan melakukan pengujian

laboratorium atas barang yang ditawarkan untuk memenuhi persyaratan teknis yang

ditetapkan. Namun, pada tanggal 17 November 2008, CV Rifa Contraktor membuat Surat

Permohonan Penundaan Waktu Uji Labor yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan

Pasaman sesuai Surat Nomor 09/CV-RC/XI-2008 yang berisikan tentang alasan

ketidaksanggupan CV Rifa Contraktor untuk melakukan uji laboratorium dalam waktu dekat

karena kesibukan rekanan dalam mengurus partai untuk menghadapi Pemilu Tahun 2009.

Menanggapi Surat Permohonan dari CV Rifa Contraktor tersebut, Dinas Pendidikan dhi.

Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan kepada Panitia Surat Nomor 420/5064/Pendidikan-

2008 tanggal 18 November 2008 perihal tentang ketidaksanggupan CV Rifa Contraktor

melakukan uji laboratorium. Selanjutnya, Panitia melakukan klarifikasi kepada rekanan sesuai

dengan Berita Acara Klarifikasi Nomor 366/BA/PPBJ-PAS/2008 tanggal 18 November 2008

yang menyatakan bahwa CV Rifa Contraktor mundur sebagai pemenang lelang, sehingga

pelelangan pertama dinyatakan gagal oleh Panitia yang dituangkan dalam Pengumuman Hasil

Pelelangan Umum Nomor 99/Peng./PPBJ-PAS/2008 tanggal 19 November 2008.

Sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan Umum bahwa setiap

perusahaan yang diusulkan sebagai pemenang lelang harus sanggup untuk melakukan uji

laboratorium terhadap barang yang ditawarkan sehingga alasan pengunduran diri CV Rifa

Contraktor sebagai calon pemenang yang diusulkan tidak dapat diterima. Dengan demikian

seharusnya jaminan penawaran CV Rifa Contraktor sebesar Rp13.407.900,00 dicairkan.

b. Selanjutnya, berdasarkan Surat Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran

Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas serta Perlengkapannya Nomor

5156/PPTK/APBD/PENDD/2008 tanggal 25 November 2008 perihal Proses Pelelangan

Ulang, maka Panitia Pengadaan Barang/Jasa melakukan pelelangan ulang untuk kegiatan yang

sama dimulai tanggal 27 November 2008. Pelelangan ulang diikuti sebanyak 17 perusahaan

dan peserta yang memasukkan penawaran sebanyak 10 perusahaan. Panitia Pengadaan

melakukan beberapa perubahan dokumen lelang sesuai dengan addendum perubahan dokumen

lelang Nomor 125/Dok./PPBJ-PAS/2008 tanggal 24 Oktober 2008 dan Berita Acara

Penjelasan Lelang (Aanwizjzing) Nomor 341/BA/PPBJ-PAS/2008 tanggal 30 Oktober 2008

Page 34: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

28

Nomor 01/ADD./PPBJ-PAS/2008. Pada pelelangan kedua terjadi beberapa perubahan item

dibandingkan dengan penjelasan pelelangan pertama yaitu:

1) Jangka waktu pelaksanaan berubah semula 20 hari kalender menjadi delapan hari kalender;

2) HPS semula sebesar Rp670.395.000,00 menjadi sebesar Rp863.940.000,00;

3) Evaluasi penawaran pada pelelangan pertama menggunakan sistem gugur, sedangkan

pelelangan kedua menggunakan sistem nilai (merit point system) dengan nilai passing

grade ≥75;

4) Pencantuman hasil uji laboratorium semula masuk dalam persyaratan dokumen teknis,

sedangkan pada pelelangan kedua tidak dipersyaratkan.

Menurut penjelasan Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Pasaman kepada Tim

BPK pada tanggal 4 Desember 2009 dan dengan Anggota Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Kabupaten Pasaman pada tanggal 9 Desember 2009 diketahui hal-hal sebagai berikut:

1) Jangka waktu dipersingkat dengan alasan sudah mendekati akhir Tahun Anggaran 2008,

sedangkan kegiatan harus tetap dilaksanakan;

2) Nilai HPS meningkat karena spesifikasi barang yang diminta oleh Pengguna Anggaran

dhi. Kepala Dinas Pendidikan menjadi lebih tinggi dari spesifikasi barang pada saat

pelelangan sebelumnya;

3) Persyaratan uji laboratorium ditiadakan dengan alasan bahwa masalah waktu yang

mendesak (mendekati akhir Tahun Anggaran) dan pengujian laboratorium menurut

estimasi membutuhkan waktu ± dua minggu.

Berdasarkan hasil evaluasi terakhir (evaluasi atas penawaran) diketahui bahwa Panitia

menetapkan pemenang lelang CV Simpatich Medhatama sesuai dengan Surat Pengumuman

Pemenang Lelang Nomor 105/Peng./PPBJ-PAS/2008 tanggal 2 Desember 2008 dengan urutan

pemenang sebagai berikut:

No Urut

Perusahaan Harga Penawaran Terkoreksi (Rp)

Keterangan

1 CV Simpatich Medhatama 788.200.000,00 Pemenang Lelang

2 CV Ananda Putri 796.620.000,00 Pemenang Cadangan 1

3 CV Rifa Contractor 816.255.000,00 Pemenang Cadangan 2

Hasil pemeriksaan lebih lanjut terhadap dokumen penawaran CV Simpatich Medhatama

diketahui bahwa spesifikasi barang yang ditawarkan berbeda dengan spesifikasi barang dalam

Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) Lelang Ulang. Barang yang ditawarkan oleh rekanan

pelaksana justru memiliki spesifikasi yang sama dengan spesifikasi teknis pada pelelangan

pertama (Rincian lihat lampiran 3). Selanjutnya diketahui bahwa dari spesifikasi barang yang

terdapat pada dokumen pelelangan ulang mengarah ke bahan dengan merk Bellini Type

Strevo, sedangkan barang yang ditawarkan oleh CV Simpatich Medhatama adalah Bellini

Type Chez Louis yang memiliki spesifikasi yang berbeda dengan merk Bellini Type Strevo.

Rekanan pelaksana juga tidak melampirkan hasil uji laboratorium sebagai dasar pendukung

atas barang yang ditawarkan. Seharusnya, Dinas Pendidikan selaku Pengguna Barang yang

menentukan spesifikasi yang tinggi pada pelelangan ulang mutlak mensyaratkan pengujian

laboratorium sebagai alat ukur yang dapat dipertanggungjawabkan atas barang yang

ditawarkan oleh penyedia barang. Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen pelelangan

ulang diketahui bahwa panitia menetapkan nilai ambang batas lulus (passing grade) pada

Aanwijzing Lelang Ulang tanggal 27 November 2008 dengan nilai ≥75 untuk evaluasi teknis

Page 35: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

29

atas penawaran yang diberikan oleh rekanan pelaksana, namun pada saat pembukaan

penawaran panitia lelang mengganti nilai passing grade menjadi ≥65 yang tertuang dalam

Berita Acara Hasil Pelelangan Ulang Nomor 372/BAHP/PPBJ-PAS/2008 tanggal 2 Desember

2009. Seharusnya, Panitia tidak dibenarkan melakukan perubahan terhadap passing grade

yang sudah ditetapkan dalam Aanwijzing Lelang Ulang yaitu sebesar ≥75 sebagai dasar

melakukan evaluasi teknis terhadap dokumen penawaran. Adapun hasil evaluasi teknis oleh

Panitia adalah sebagai berikut:

1) CV Birrul Walidain dengan nilai 60;

2) CV Simpatich Medhatama dengan nilai 70;

3) CV Ananda Putri dengan nilai 70;

4) CV Rifa Contractor dengan nilai 70;

5) CV Aida dengan nilai 50;

6) CV Yasmin dengan nilai 70;

7) CV Dharma Persada dengan nilai 70;

8) CV Rawa Bening dengan nilai 50;

Dari hasil evaluasi teknis di atas diketahui bahwa passing grade tertinggi hanya nilai 70,

sehingga seharusnya tidak ada satupun rekanan yang memenuhi persyaratan teknis. Dengan

demikian, terlihat bahwa proses pelelangan ulang terkesan dipaksakan agar kegiatan

Pengadaan Pakaian Dinas serta Perlengkapannya tetap terlaksana dalam waktu yang singkat

dengan spesifikasi barang yang tinggi, namun persyaratan dipermudah dimana item pengujian

laboratorium atas barang yang ditawarkan tidak disyaratkan Panitia Pengadaan Barang/Jasa.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana

diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pada:

a. Pasal 3 huruf a dan huruf e yang menyatakan bahwa pengadaan barang dan jasa wajib

menerapkan prinsip-prinsip efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan

menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam

waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan; adil/tidak diskriminatif, berarti

memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah

untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun;

b. Lampiran I Bab I Poin C.3 tentang Evaluasi Penawaran pada huruf b (Sistem Nilai atau merit

point system) yang diantaranya menjelaskan bahwa bila menggunakan nilai ambang batas lulus

(passing grade), hal ini harus dicantumkan dalam dokumen pengadaan. Panitia membuat

daftar urutan yang dimulai dari penawaran harga terendah untuk semua penawaran yang

memperoleh nilai di atas atau sama dengan nilai ambang batas lulus (passing grade).

c. Lampiran I Bab II Poin A.1 tentang Pelelangan Umum pada huruf l.3 (Penerbitan Surat

Penunjukan Penyedia Barang/Jasa) yang menyatakan bahwa terhadap penyedia barang/jasa

yang ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan mengundurkan diri dengan alasan yang tidak

dapat diterima dan masa penawarannya masih berlaku, disamping jaminan penawaran yang

bersangkutan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara/Daerah penyedia barang/jasa tersebut

juga dikenakan sanksi berupa larangan untuk mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa di

instansi pemerintah selama 2 (dua) tahun.

Page 36: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

30

Hal tersebut mengakibatkan:

a. Pemerintah Kabupaten Pasaman kehilangan memperoleh pendapatan sebesar Rp13.407.900,00

dengan tidak dicairkannya jaminan penawaran CV Rifa Contraktor yang mengundurkan diri.

b. Tujuan untuk memperoleh kualitas pakaian dinas yang lebih baik sesuai dengan spesifikasi

yang telah ditetapkan tidak tercapai.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman lemah dalam melakukan pengawasan dan

pengendalian terhadap pengadaan pakaian dinas di lingkungan SKPD-nya.

b. Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah lalai dan tidak cermat dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya dalam hal pengadaan barang/jasa dan tidak mempedomani ketentuan

yang berlaku

c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan lalai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan menyatakan bahwa:

a. Kenaikan HPS dari sebesar Rp670.390.000,000 menjadi sebesar Rp863.940.000,00

disebabkan karena Dinas Pendidikan ingin mencapai kualitas barang yang lebih baik dari yang

sebelumnya.

b. Pelelangan kedua memang tidak mensyaratkan uji laboratorium, penilaian mengacu kepada

merk dan type dari sampel kain yang diberikan oleh Dinas Pendidikan kepada Panitia

Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Pasaman.

c. Pekerjaan pengadaan pakaian dinas serta perlengkapannya harus dilaksanakan karena

menyangkut hajat orang banyak (guru-guru).

BPK RI merekomendasikan Bupati Pasaman agar:

a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pendidikan supaya meningkatkan pengawasan dan

pengendalian terhadap pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan satuan kerjanya.

b. Menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan untuk menegur secara tertulis Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan supaya lebih meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas kegiatan yang

menjadi tanggung jawabnya.

c. Menegur secara tertulis Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Pasaman supaya dalam

melakukan evaluasi penawaran barang/jasa mempedomani ketentuan yang berlaku dan

meminta pertanggungjawabannya atas kelalaian tidak dicairkannya jaminan penawaran CV

Rifa Contraktor sebesar Rp13.407.900,00.

d. Menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk mengenakan sanksi kepada CV Rifa

Contraktor berupa larangan untuk mengikuti kegiatan pengadaan barang dan jasa di instansi

pemerintah (black list) selama dua tahun.

Page 37: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

31

6. Penunjukan PT Andalas Medical Sukses sebagai Pelaksana atas Pengadaan Obat-obatan

Tahun Anggaran 2008 pada Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping Tidak Sesuai

dengan Ketentuan dan Terdapat Kerugian atas Pengadaan Obat-obatan Sebesar

Rp43.265.776,00 serta Tidak Dikenakan Sanksi Denda Keterlambatan Maksimal Sebesar

Rp20.900.500,00

Pada Tahun Anggaran (TA) 2008 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping

menganggarkan pengadaan obat-obatan sebesar Rp425.000.000,00 dengan realisasi sebesar

Rp418.010.000,00 atau 98,36% dari anggaran. Pekerjaan pengadaan obat-obatan tersebut

dilaksanakan oleh PT Andalas Medical Sukses (PT AMS) sesuai Kontrak Nomor

12/SPK/APBD/RSUD/2008 tanggal 12 November 2008. Jangka waktu pelaksanaan kontrak

selama 30 hari kalender terhitung tanggal 12 November 2008 s.d. 11 Desember 2008. PT AMS

telah menyerahkan jaminan pelaksanaan dengan Nomor B.188-III/KCP/ADK/11/2008 tanggal 10

November 2008 sebesar Rp20.900.500,00 atau sebesar 5% dari kontrak dengan masa berlaku

selama 90 hari kalender terhitung tanggal 29 Oktober 2008 s.d. tanggal 27 Januari 2009. Dari

dokumen pengadaan obat-obatan diketahui bahwa pekerjaan tersebut telah selesai dilaksanakan

sesuai Berita Acara Serah Terima Barang Nomor 14b/BASTB/APBD/RSUD/XII/2008 tanggal 10

Desember 2008 dan telah dibayar lunas sesuai dengan SP2D Nomor 07488/SP2D/2008 tanggal

23 Desember 2008.

Hasil pemeriksaan atas dokumen pengadaan obat-obatan dan penjelasan dari beberapa

pejabat yang terkait dengan pengadaan obat-obatan tersebut diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Proses pelelangan

1) Berdasarkan pemeriksaan terhadap proses lelang diketahui bahwa kegiatan pengadaan obat-

obatan pada RSUD Lubuk Sikaping menggunakan metode pelelangan umum yang

dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2008 sesuai dengan lembar pengesahan dokumen

pelelangan umum pascakualifikasi Nomor 52/Dok./PPBJ-PAS/2008 tanggal 11 Juli 2008.

Selanjutnya, berdasarkan Berita Acara Pembukaan Penawaran Nomor 147.BAPP/PPBJ-

PAS/2008 tanggal 24 Juli 2008, Panitia Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ) menyatakan bahwa

pelelangan umum gagal karena jumlah peserta yang memasukkan dokumen penawaran

hanya satu perusahaan. Atas usulan PPBJ kepada Pengguna Anggaran (PA) pada tanggal

31 Juli 2008 memberikan persetujuan untuk diadakan pelelangan ulang atas paket

pekerjaan yang sama.

2) Pada tanggal 15 Agustus 2008, PPBJ mengumumkan paket pelelangan ulang melalui media

surat kabar Harian Singgalang. Berdasarkan Berita Acara Pembukaan Evaluasi Penawaran

Lelang Ulang Nomor 276/BAPP/PPBJ-PAS/2008 tanggal 27 Agustus 2008, diketahui

bahwa jumlah peserta yang mengikuti pelelangan ulang sebanyak tiga perusahaan,

sedangkan peserta yang memasukkan penawaran hanya satu perusahaan yaitu PT AMS

sehingga PPBJ melanjutkan proses pengadaan dengan metode penunjukan langsung.

Selanjutnya, tanggal 6 Oktober 2008 PPBJ melakukan evaluasi terhadap dokumen

administrasi, dokumen teknis dan dokumen kualifikasi atas dokumen penawaran PT AMS.

Hasil evaluasi PPBJ adalah bahwa PT AMS dianggap telah memenuhi syarat sesuai dengan

ketentuan yang ada dalam dokumen lelang dan selanjutnya PPBJ mengundang peserta

terpilih dhi. PT AMS untuk melakukan klarifikasi dan negosiasi harga.

3) Berdasarkan BA klarifikasi dan negosiasi Nomor 311c/BA/PPBJ-PAS/2008 tanggal 14

Oktober 2008, PPBJ mengusulkan kepada PA untuk menetapkan PT AMS sebagai

pelakana pekerjaan pengadaan obat-obatan pada RSUD.

Page 38: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

32

4) Dari hasil pemeriksaan atas evaluasi yang telah dilaksanakan oleh PPBJ terhadap dokumen

penawaran lelang ulang, diketahui bahwa PT AMS tidak melampirkan surat dukungan dari

agen/distributor yang meliputi ketersediaan barang, jaminan expired date dan kualitas

barang yang merupakan salah satu syarat dalam dokumen teknis sehingga seharusnya PT

AMS tidak memenuhi syarat atau gugur dalam evaluasi teknis sesuai dengan ketentuan

yang ada dalam dokumen pelelangan umum pascakualifikasi. Menurut tim pemeriksa, surat

dukungan dari agen/distributor merupakan hal yang prinsip untuk menjamin terlaksananya

pekerjaan yang akan dilaksanakan rekanan pelaksana secara tepat waktu sehingga, PPBJ

tidak seharusnya mengundang PT AMS untuk melakukan negosiasi dan klarifikasi harga

dan menunjuk PT AMS sebagai pelaksana dalam kegiatan pengadaan obat-obatan RSUD

Lubuk Sikaping TA 2008. Namun, jika PPBJ tetap melakukan negosiasi dan klarifikasi

dengan PT AMS, seharusnya PPBJ tetap meminta PT AMS untuk memberikan surat

dukungan ketersediaan barang, jaminan barang dan jaminan expired date sehingga PPBJ

mendapatkan keyakinan yang memadai untuk menunjuk PT AMS sebagai rekanan

pelaksana.

b. Obat-obatan yang tercantum dalam Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

Hasil pemeriksaan terhadap nama obat-obatan yang ada dalam HPS diketahui bahwa tidak

seluruh obat-obatan merupakan obat generik berlogo (OGB), tetapi terdapat beberapa obat

generik bernama dagang (branded generic), yaitu Ketalar Injeksi dan Valium Injeksi. Menurut

penjelasan Kepala Instalasi Farmasi RSUD Lubuk Sikaping sebagai pihak yang menentukan

spesifikasi dan jenis obat yang dibutuhkan, menyatakan bahwa pengadaan obat generik

bernama dagang untuk beberapa item tersebut karena adanya permintaan dari petugas ruangan

anastesi sehingga dicantumkan obat generik bernama dagang dalam daftar kebutuhan obat

sebagai dasar penyusunan HPS oleh PPBJ. Jika dibandingkan dengan harga OGB sebagaimana

tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 302/Menkes/SK/IV/2008 tanggal 26

Maret 2008, bahwa harga obat generik bernama/bermerk dagang pada kontrak melebihi harga

toleransi yang ditetapkan Menteri Kesehatan. Selisih harga tersebut sebesar Rp15.289.058,00

dengan rincian sebagai berikut:

No

Nama Obat Harga Satuan

Volume Kemahalan

Harga (Rp) Nama/Merk

Dagang OGB

Nama/Merk

Dagang Toleransi * Selisih

1 2 3 4 5 6 = 4 – 5 7 8 = 6 x 7

1. Ketalar

Injeksi

Ketamin

Injeksi

350.000,00 33.060,00 316.940,00 40 12.677.600,00

2. Valium

Injeksi

Diazepam

Injeksi

15.675,00 2.617,71 13.057,29 200 2.611.458,00

Jumlah 15.289.058,00

* Harga Toleransi sebesar tiga kali harga Obat Generik yang ditetapkan Menteri Kesehatan dengan Keputusan Nomor

302/Menkes/SK/III/2008 tanggal 26 Maret 2008 tentang Harga Obat Generik.

c. Bukti serah terima obat-obatan dan penjelasan dari Panitia Pemeriksa Barang

1) Berdasarkan pemeriksaan terhadap bukti serah terima obat-obatan diketahui bahwa PT

AMS telah mengirimkan obat-obatan ke RSUD Lubuk Sikaping sebanyak 10 kali

pengiriman dengan bukti serah terima obat-obatan sebanyak 10 lembaran kertas yang

ditandatangani oleh Panitia Pemeriksa Barang RSUD dan karyawan PT AMS. Namun,

pemeriksa tidak dapat meyakini keabsahan atas bukti serah terima obat-obatan tersebut

karena terdapat banyak kelemahan dalam bukti serah terima obat-obatan tersebut yaitu:

a) Bukti serah terima obat-obatan hanya berupa satu lembar kertas, tidak seperti lazimnya

surat jalan (delivery order) yang ada pada setiap perusahaan;

Page 39: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

33

b) Dari 10 bukti serah terima obat-obatan hanya dua bukti serah terima obat-obatan yang

memakai kop perusahaan (PT AMS);

c) Dari 10 bukti serah terima obat-obatan hanya tiga bukti serah terima obat-obatan yang

mencantumkan tanggal serah terima obat, sementara tujuh bukti serah terima obat-

obatan hanya mencantumkan bulan dan tahun pengiriman;

d) Dari 10 bukti serah terima obat-obatan terdapat dua bukti serah terima obat-obatan yang

tidak ditandatangani oleh pemeriksa barang dan pengirim barang (hanya berupa

selembar kertas tanpa tanda tangan pemeriksa barang dan pengirim barang);

e) Sampai dengan pemeriksaan tanggal 10 Desember 2009, sesuai bukti serah terima obat-

obatan diketahui bahwa terdapat nama obat-obatan dan barang medik habis pakai yang

belum diterima oleh RSUD Lubuk Sikaping. Nama-nama obat-obatan tersebut dengan

rincian sebagai berikut:

No Nama Barang

Harga

Satuan

(Rp)

Satuan

Kuantitas

Kekurangan

Penerimaan

Obat

Kelebihan

Pembayaran

(Rp) Kontrak

Bukti

serah

terima

obat

(I-X)

1 2 3 4 5 6 7 8 = 3 X 7

1 Cat Gut Cromic No 0 859.879,00 Roll 2 0 2 1.719.758,00

2 Cat Gut Cromic No 1 959.000,00 Roll 3 0 3 2.877.000,00

3 Cat Gut Cromic No 2 828.000,00 Roll 8 0 8 6.624.000,00

4 Cat Gut Cromic No 2/0 959.000,00 Roll 6 0 6 5.754.000,00

5 Cat Gut Cromic No 3 876.000,00 Roll 6 0 6 5.256.000,00

6 Cat Gut Cromic No 3/0 932.000,00 Roll 6 0 6 5.592.000,00

7 Aminopilin Injeksi 1.283,00 Ampul 600 480 120 153.960,00

Jumlah 5.415.162,00 631 480 151 27.976.718,00

f) Sesuai dengan Pasal 7 ayat (2) Kontrak Nomor 12/SPK/APBD/RSUD/2008 tanggal 12

November 2008 dan dokumen pelelangan umum pascakualifikasi Nomor

52/Dok./PPBJ-PAS/2008 tanggal 11 Juli 2008 dinyatakan bahwa jenis kontrak adalah

lumpsum sehingga atas kekurangan penerimaan obat-obatan tersebut, seharusnya PT

AMS dikenakan denda keterlambatan maksimal dengan nilai sebesar Rp20.900.500,00

(5% x Rp418.010.000,00).

2) Berdasarkan penjelasan Panitia Pemeriksa Barang diketahui hal-hal sebagai berikut:

a) Pada tanggal 26 Mei 2008, Direktur RSUD Lubuk Sikaping telah mengeluarkan Surat

Perintah Tugas dengan Nomor 800/228/Tu-Peg/2008 perihal penugasan dua orang

karyawan RSUD Lubuk Sikaping yang ditunjuk sebagai Panitia Pemeriksa Barang pada

RSUD Lubuk Sikaping;

b) Panitia Pemeriksa Barang telah melakukan pemeriksaan atas obat-obatan yang

dikirimkan oleh PT AMS ke RSUD Lubuk Sikaping (pengiriman pertama s.d.

pengiriman ke sembilan) dan bukti serah terima obat-obatan yang diterima merupakan

bukti serah terima obat-obatan yang dibawa oleh pegawai PT AMS;

c) Panitia Pemeriksa Barang tidak memeriksa obat-obatan yang dikirim oleh PT AMS

pada pengiriman ke sepuluh/terakhir, namun mereka diminta oleh PPTK yang juga

merupakan Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Lubuk Sikaping TA 2008 untuk

Page 40: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

34

menandatangani bukti serah terima obat-obatan kesepuluh sehingga obat-obatan yang

diterima tidak dapat diyakini kualitas dan kuantitasnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Panitia Pemeriksa Barang lalai dalam

melaksanakan tugas untuk memeriksa obat-obatan yang diterima sesuai dengan ketentuan

dan spesifikasi yang tercantum dalam kontrak.

d. Penjelasan dari PPTK obat RSUD Lubuk Sikaping TA 2008

Berdasarkan penjelasan dari PPTK pengadaan obat RSUD TA 2008 dinyatakan bahwa PPTK

meminta Panitia Pemeriksa Barang untuk menandatangani bukti serah terima obat-obatan

kesepuluh tanpa melakukan pemeriksaan atas obat-obatan yang diserahkan oleh PT AMS ke

RSUD Lubuk Sikaping. Selain itu, dinyatakan bahwa PPTK telah memerintahkan Kepala

Seksi (Kasi) Penunjang Medik yang juga merupakan PPBJ untuk memeriksa obat yang

dikirimkan oleh PT AMS. Namun, berdasarkan penjelasan Kasi Penunjang Medik diketahui

bahwa dia tidak memeriksa secara terinci dan lengkap atas penyerahan obat yang dikirimkan

oleh PT AMS dan tidak menandatangani bukti serah terima obat-obatan. Selain itu diketahui

juga bahwa obat yang telah diterima tidak langsung diserahkan kebagian gudang namun

disimpan di ruangan Direktur RSUD. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan

bahwa PPTK lalai dalam melakukan tugasnya sebagai pemimpin kegiatan dan memerintahkan

Kasi Penunjang Medik untuk memeriksa obat yang diserahkan oleh PT AMS serta meminta

Panitia Pemeriksa Barang untuk menandatangani bukti serah terima obat-obatan kesepuluh

tanpa melakukan pemeriksaan atas obat-obatan tersebut.

e. Penjelasan dari Kepala Instalasi Farmasi dan Pemeriksaan terhadap kartu gudang atas

pengadaan obat-obatan RSUD Lubuk Sikaping TA 2008

Berdasarkan penjelasan Kepala Instalasi Farmasi diketahui bahwa RSUD Lubuk Sikaping

hanya mempunyai satu gudang obat yaitu gudang obat farmasi dan Kepala Instalasi Farmasi

bertanggung jawab atas penerimaan obat ke gudang farmasi dan pengeluaran obat dari gudang

farmasi. Kepala Instalasi Farmasi juga menyatakan bahwa obat-obatan yang bersumber dari

kegiatan pengadaan obat-obatan RSUD Lubuk Sikaping TA 2008 disimpan di ruangan

direktur sampai tanggal 15 Januari 2009 dan baru pada tanggal 16 Januari 2009 diserahkan

oleh pemeriksa barang ke petugas gudang. Selain itu, dinyatakan juga bahwa petugas gudang

memeriksa dan mencatat obat yang diserahterimakan ke gudang farmasi kedalam buku register

gudang dan kartu gudang untuk kemudian dilaporkan kepada Kepala Instalasi Farmasi.

Berdasarkan pemeriksaan atas buku register gudang dan kartu gudang RSUD Lubuk Sikaping

TA 2008 diketahui bahwa jumlah obat yang diterima oleh petugas gudang telah sama dengan

jumlah yang diserahkan oleh pemeriksa barang sehingga jika dibandingkan antara kartu

gudang dengan lampiran dalam kontrak akan terdapat kekurangan jumlah/kuantitas obat yang

diterima dari PT AMS dengan jumlah yang sama dengan kekurangan obat pada bukti serah

terima obat-obatan dengan rincian sebagai berikut:

No Nama Barang

Harga

Satuan

(Rp)

Satuan

Kuantitas

Kekurangan

Penerimaan

Obat

Nilai

(Rp) Kontrak Kartu

Stok

1 2 3 4 5 6 7 8 = 3 X 7

1 Cat Gut Cromic No 0 859.879,00 Roll 2 0 2 1.719.758,00

2 Cat Gut Cromic No 1 959.000,00 Roll 3 0 3 2.877.000,00

3 Cat Gut Cromic No 2 828.000,00 Roll 8 0 8 6.624.000,00

Page 41: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

35

No Nama Barang

Harga

Satuan

(Rp)

Satuan

Kuantitas

Kekurangan

Penerimaan

Obat

Nilai

(Rp) Kontrak Kartu

Stok

1 2 3 4 5 6 7 8 = 3 X 7

4 Cat Gut Cromic No 2/0 959.000,00 Roll 6 0 6 5.754.000,00

5 Cat Gut Cromic No 3 876.000,00 Roll 6 0 6 5.256.000,00

6 Cat Gut Cromic No 3/0 932.000,00 Roll 6 0 6 5.592.000,00

7 Aminopilin Injeksi 1.283,00 Ampul 600 480 120 153.960,00

Jumlah 5.415.162,00 631 480 151 27.976.718,00

f. Pemeriksaan terhadap dokumen Berita Acara Pembayaran

Berdasarkan pemeriksaan terhadap Berita Acara Pembayaran

Nomor14/BAP/APBD/RSUD/2008 pada tanggal 10 Desember 2008, diketahui bahwa berita

acara pembayaran dibuat setelah adanya surat permohonan permintaan pembayaran atas

pengadaan obat-obatan dari PT AMS dengan Nomor 21/PP-AMS/XII/2008 tanggal 9

Desember 2008 dan ditindaklanjuti dengan adanya berita acara pemeriksaan atas pengadaan

obat-obatan RSUD Lubuk Sikaping Nomor 14a PPBU/APBD/RSUD/XII-2008 tanggal 10

Desember 2008 yang dibuat oleh Panitia Pemeriksa Barang. Hasil Konfirmasi kepada Panitia

Pemeriksa Barang diketahui bahwa Berita Acara Pemeriksaan Nomor 14a

PPBU/APBD/RSUD/XII-2008 tanggal 10 Desember 2008 dibuat hanya sebagai formalitas

untuk pencarian dana kepada PT AMS sebesar nilai kontrak atau senilai Rp418.010.000,00.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berita acara pembayaran tersebut sebenarnya

tidak layak untuk diterbitkan karena masih terdapat kekurangan penerimaan obat-obatan

sebagaimana yang diungkapkan pada poin c dan poin f sehingga pembayaran kepada PT AMS

seharusnya belum bisa dilakukan dan dikenakan denda keterlambatan maksimal.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana diubah terakhir

dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah yaitu:

1) Pasal 10 ayat (4) yang menyatakan bahwa panitia/pejabat pengadaan harus memenuhi

persyaratan antara lain memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas serta memahami keseluruhan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

2) Pasal 37 ayat (1) yang menyatakan bahwa bila terjadi keterlambatan penyelesaian

pekerjaan akibat dari kelalaian penyedia barang/jasa, maka penyedia barang/jasa yang

bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang kurangnya 10/00 (satu perseribu) per

hari dari nilai kontrak.

b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 696/Menkes/Per/VI/2007 tentang Harga Obat Generik

Bernama Dagang pada Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah:

1) Pasal 2 menetapkan sarana pelayanan kesehatan pemerintah wajib menyediakan obat

generik untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2) Pasal 3 ayat (1) menetapkan dalam hal terdapat kekosongan obat generik, sarana pelayanan

kesehatan pemerintah dapat menggunakan obat generik bernama dagang.

Page 42: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

36

3) Pasal 3 ayat (3) menetapkan besarnya harga obat generik bernama dagang maksimal 3

(tiga) kali harga obat generik.

c. Lampiran Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 302/Menkes/SK/III/2008 tentang Harga

Obat Generik pada angka 89 dan angka 194 yang menyatakan bahwa harga diazepam injeksi

5mg/ml adalah Rp872,57 dan harga ketamin injeksi 10mg/ml adalah Rp11.020,00.

d. Pasal 9 ayat (2) Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor 12/SPK/APBD/RSUD/2008

mengenai sanksi dan denda yang menyatakan bahwa apabila terjadi keterlambatan penyerahan

sebagaimana jangka waktu tersebut pada pasal enam diatas akibat dari kelalaian dari Pihak

Kedua (PT AMS), maka Pihak Kedua dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya

1‰ (satu perseribu) dari nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan, setinggi-tingginya 5%

(lima persen) dari nilai kontrak.

Kondisi tersebut mengakibatkan terjadi kerugian daerah atas pengadaan obat-obatan

RSUD Lubuk Sikaping Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp43.265.776,00

(Rp27.976.718,00+Rp15.289.058,00) dan kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan dari

denda keterlambatan penyerahan obat-obatan yang tidak dipungut sebesar Rp20.900.500,00 (5%

x Rp418.010.000,00).

Hal tersebut terjadi karena:

a. Direktur RSUD lemah dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap

pengadaan obat-obatan RSUD Lubuk Sikaping.

b. PPBJ Kabupaten Pasaman tidak cermat dalam menyusun HPS obat-obatan yang tidak

mengacu ketentuan Menteri Kesehatan dan lalai dalam melakukan evaluasi atas dokumen

penawaran PT AMS sehingga menunjuk PT AMS sebagai rekanan pelaksana kegiatan

pengadaan obat-obatan RSUD Lubuk Sikaping TA 2008.

c. Panitia Pemeriksa Barang lalai dalam membuat Berita Acara Serah Terima Barang dan

melaksanakan tugasnya untuk memeriksa jenis, merk dan kuantitas barang yang diterima dari

pengadaan obat-obatan RSUD TA 2008.

d. PPTK lalai dalam melaksanakan tugasnya tidak mempedomani ketentuan yang berlaku.

e. PT AMS selaku rekanan pelaksana tidak beritikad baik untuk menyelesaikan pekerjaan yang

disepakati dalam kontrak.

Atas permasalahan tersebut, PPBJ Kabupaten Pasaman melalui Direktur RSUD Lubuk

Sikaping menyatakan bahwa memang benar ada kealpaan PPBJ dalam melakukan evaluasi

penawaran dokumen teknis rekanan pelaksana dhi. PT AMS. Disamping itu, penetapan harga obat

ketalar injeksi dan valium injeksi memang tidak mengacu pada SK Menkes Nomor

302/Menkes/SK/III/2008 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 696/Menkes/Per/VI/2007

namun mengacu pada price list yang dibuat keagenan obat tersebut. Selain itu, Direktur RSUD

Lubuk Sikaping selaku Pengguna Anggaran mengakui bahwa memang terdapat kekurangan

penerimaan atas kegiatan pengadaan obat-obatan RSUD TA 2008.

BPK RI merekomendasikan Bupati Pasaman agar:

a. Memberikan sanksi secara tertulis kepada Direktur RSUD supaya meningkatkan pengawasan

dan pengendalian terhadap pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan satuan kerjanya

b. Memberikan sanksi secara tertulis kepada PPBJ supaya lebih cermat dan teliti dalam

melaksanakan tugasnya dan menetapkan calon rekanan pelaksana.

Page 43: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

37

c. Memberikan sanksi secara tertulis kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Panitia

Pemeriksa barang supaya dalam melaksanakan tugasnya lebih mempedomani ketentuan yang

berlaku.

d. Memerintahkan secara tertulis kepada Direktur RSUD supaya PPBJ bersama-sama dengan PT

AMS untuk mempertanggungjawabkan pemahalan atas harga obat ketalar injeksi dan Valium

injeksi sebesar Rp15.289.058,00 dan segera disetorkan ke Kas Daerah.

e. Memerintahkan secara tertulis Direktur RSUD supaya menarik kelebihan pembayaran atas

kegiatan pengadaan obat-obatan RSUD Lubuk Sikaping TA 2008 sebesar Rp27.976.718,00

kepada PT AMS dan segera disetorkan ke Kas Daerah.

f. Memerintahkan secara tertulis Direktur RSUD supaya menagih denda keterlambatan

maksimal sebesar Rp20.900.500,00 kepada PT AMS dan segera disetorkan ke Kas Daerah.

g. Menginstruksikan kepada Direktur RSUD Lubuk Sikaping untuk mengenakan sanksi kepada

PT AMS berupa larangan untuk mengikuti kegiatan pengadaan barang dan jasa di instansi

pemerintah (black list) selama dua tahun.

7. Terjadi Keterlambatan atas Penyelesaian Beberapa Pekerjaan pada Tiga SKPD Kabupaten

Pasaman TA 2009 dan Belum Dikenakan Denda Keterlambatan Minimal Sebesar

Rp31.037.638,00

Pemerintah Kabupaten Pasaman pada Tahun Anggaran 2009 mengalokasikan anggaran

untuk Belanja Modal Bangunan dan Gedung sebesar Rp29.766.173.900,00 dengan realisasi

sampai dengan bulan Oktober 2009 sebesar Rp27.564.915.448,00 atau 92,61% dari anggaran.

Dari jumlah tersebut diantaranya dianggarkan pada RSUD Lubuk Sikaping, Dinas Tanaman

Pangan dan Hortikultura serta Dinas Pendidikan yang realisasinya antara lain dengan rincian

sebagai berikut:

No SKPD Pekerjaan Nilai Kontrak

(Rp)

1 RSUD Lubuk

Sikaping

a. Pembangunan Gedung VIP 539.562.000,00

b. Keramiksasi dan Partisi Bangunan Rumah Sakit 185.911.000,00

Sub Jumlah 725.473.000,00

2 Dinas Tanaman

Pangan dan

Holtikultura

a. Pembangunan Gedung Kantor 691.396.000,00

Sub Jumlah 691.396.000,00

3 Dinas Pendidikan a. Penambahan Ruang Kelas Sekolah (Paud) 2

Lokal

116.742.000,00

b. Penambahan Ruang Kelas Sekolah 103.336.000,00

Sub Jumlah 220.078.000,00

Jumlah (1+2+3) 1.636.947.000,00

Hasil pemeriksaan terhadap dokumen kontrak atas beberapa paket perkerjaan tersebut

diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. RSUD Lubuk Sikaping

1) Pekerjaan Pembangunan Gedung VIP dilaksanakan oleh CV Restu Utama sesuai Kontrak

Nomor 01/SPK/RSUD/2009 tanggal 22 Juni 2009 melalui proses pelelangan umum dengan

nilai kontrak sebesar Rp498.282.000,00. Jangka waktu pelaksanaan adalah 120 hari

kalender yang dimulai pada saat Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan yaitu

Page 44: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

38

tanggal 19 Juni 2009 s.d. tanggal 6 Oktober 2009. CV Restu Utama telah menyerahkan

Jaminan Pelaksanaan Nomor 082/JB-LS/949 tanggal 22 Juni 2009 dengan nilai

Rp99.656.400,00 yang diterbitkan PT Bank Nagari Cabang Lubuk Sikaping. Pada tanggal 1

Oktober 2009, CV Restu Utama mengajukan permohonan addendum pertama berupa

penambahan volume pekerjaan dan penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada

Pengguna Anggaran RSUD Lubuk Sikaping. Sebagai tindak lanjut atas surat permohonan

tersebut, pada tanggal 2 Oktober 2009, pengguna anggaran telah memerintahkan Pejabat

Pengendali Teknis Kegiatan (PPTK) RSUD Lubuk Sikaping bersama dengan rekanan

untuk meneliti ke lapangan terhadap pekerjaan tambah yang diusulkan oleh rekanan.

Pengguna Anggaran melalui Surat Nomor 31/PA/RSUD/X/2009 tanggal 7 Oktober 2009,

menyetujui permohonan atas addendum kontrak yang dituangkan dalam Addendum

Kontrak Nomor 01/ADD-I/PA/RSUD/X/2009 tanggal 9 Oktober 2009. Nilai kontrak

bertambah menjadi Rp539.562.000,00 dan jangka waktu pelaksanaan menjadi 150 (seratus

lima puluh) hari kalender atau berakhir pada tanggal 22 November 2009.

Berdasarkan Laporan Kemajuan Fisik Minggu ke XXII (dua puluh dua) periode tanggal 15

s.d. 22 November 2009 diketahui bahwa persentase pekerjaan baru mencapai 86,01%. yang

seharusnya pekerjaan tersebut telah mencapai bobot 100%.

Pengguna Anggaran melalui Surat Teguran I Nomor 15/PPTK/RSUD/2009 tanggal 28

September 2009 menegur rekanan pelaksana agar mengejar keterlambatan bobot pekerjaan,

dimana pada periode tersebut bobot pekerjaan baru mencapai 65,17% yang seharusnya

sudah mencapai 89,10%.

Pemeriksaan lebih lanjut atas SP2D yang telah diterbitkan oleh Kepala Dinas Pendapatan

dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kabupaten Pasaman diketahui bahwa jumlah pekerjaan

yang telah dibayar adalah sebagai berikut:

- SP2D Nomor 03490/SP2D/2009 tanggal 11 Agustus 2009 dengan nilai

Rp142.010.370,00 dan bobot pekerjaan sebesar 33,99%,

- SP2D Nomor 05975/SP2D/2009 tanggal 13 November 2009 dengan nilai

Rp242.427.555,00 dan bobot pekerjaan sebesar 79,95%.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tanggal 10 Desember 2009 di lapangan diketahui

bahwa pembangunan Gedung VIP tersebut belum selesai dikerjakan oleh CV Restu Utama

padahal jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sudah lewat 18 hari (terhitung tanggal 23

November s.d tanggal 10 Desember 2009), sehingga dikenakan denda keterlambatan

minimal sebesar Rp9.712.116,00 (10/00 x 18 hari x Rp539.562.000,00)

2) Pekerjaan Keramiksasi dan Partisi Bangunan Rumah Sakit dilaksanakan oleh CV Umega

sesuai Kontrak Nomor 02/SPK/RSUD/2009 tanggal 10 Juli 2009, melalui proses

pelelangan umum dengan nilai kontrak sebesar Rp170.565.000,00. Jangka waktu

pelaksanaan adalah 90 hari kalender terhitung mulai diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK) Nomor 10/PA/RSUD/VII/2009 tanggal 7 Juli 2009 dan s.d. berakhirnya kontrak

tanggal 5 Oktober 2009. CV Utama telah menyerahkan Jaminan Pelaksanaan Nomor

095/JB/LS/950 tanggal 10 Juli 2009 senilai Rp18.083.690,00 yang diterbitkan PT Bank

Nagari Cabang Lubuk Sikaping. Seiring dengan berjalannya waktu dan pelaksanaan

pekerjaan diketahui bahwa pada tanggal 2 Oktober 2009, CV Umega telah mengajukan

permohonan addendum pertama berupa penambahan volume pekerjaan dan penambahan

waktu pelaksanaan pekerjaan dengan alasan memaksimalkan dana sisa tender kepada

Pengguna Anggaran RSUD Lubuk Sikaping. Sebagai tindak lanjut atas surat permohonan

tersebut, pengguna anggaran pada tanggal 5 Oktober 2009, telah memerintahkan PPTK

Page 45: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

39

RSUD Lubuk Sikaping bersama dengan CV Umega untuk meneliti ke lapangan terhadap

pekerjaan tambah yang diusulkan CV Umega. Pada tanggal 6 Oktober 2009, Panitia

Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ) RSUD Lubuk Sikaping melakukan negosiasi harga atas

penambahan pekerjaan oleh CV Umega dengan menerbitkan berita acara negosiasi harga

penawaran Nomor /PA/NEGO/PPBJ/RSUD-PAS/2009 yang menjadi dasar diterbitkannya

addendum atas kontrak. Selanjutnya permohonan addendum rekanan pelaksana disetujui

dan dituangkan dalam Addendum Kontrak Nomor 02/ADD.1/SPK/RSUD/2009 tanggal 9

Oktober 2009, dengan nilai kontrak bertambah menjadi Rp185.911.000,00 dan jangka

waktu pelaksanaan menjadi 120 hari kalender atau berakhir pada tanggal 10 November

2009.

Pemeriksaan lebih lanjut atas SP2D Nomor 03272/SP2D/2009 tanggal 3 Agustus 2009

diketahui bahwa jumlah pekerjaan yang telah dibayar adalah sebesar Rp51.169.500,00 dari

nilai bobot sebesar 19,58%.

Berdasarkan pemeriksaan atas laporan kemajuan fisik pekerjaan yang dibuat oleh konsultan

pengawas, diketahui bahwa CV Umega telah lalai dalam melaksanakan pekerjaan sehingga

realisasi pekerjaan jauh dibawah rencana pencapaian kerja. Dalam hal ini mengacu kepada

laporan kemajuan fisik pekerjaan Minggu ke XII periode tanggal 27 September 2009 s.d. 3

Oktober 2009, diketahui bahwa realisasi pekerjaan pada saat itu semestinya sudah

mencapai bobot 97,54%, namun baru dapat terealisasi sebesar 45,11%. Berdasarkan

penjelasan PPTK bahwa CV Umega telah ditegur sebanyak 2 (dua) kali sesuai dengan

Surat Teguran I Nomor 6/PPTK/RSUD 2009 tanggal 7 September 2009 dan Surat Teguran

II Nomor 14/PPTK/RSUD 2009 tanggal 28 September 2009. Menurut tim pemeriksa apa

yang telah dilakukan oleh PPTK RSUD Lubuk Sikaping tidak sepenuhnya benar, karena

PPTK tidak melakukan pembuktian atas laporan kemajuan pekerjaan dari pengawas dengan

melakukan peninjauan ke lapangan dan mengadakan rapat dengan pelaksana untuk dapat

mengejar ketertinggalan bobot pekerjaan (show cause meeting) bagi kontrak yang

dikategorikan kritis. Pemeriksaan lanjutan atas laporan kemajuan fisik pekerjaan Minggu

ke XVII periode tanggal 1 s.d. 7 November 2009 diketahui bahwa prosentase pekerjaan

baru mencapai 59,56%, dari yang seharusnya sudah mencapai bobot 100%.

Dari uraian di atas diketahui bahwa kemajuan bobot pekerjaan dalam kurun waktu 35 hari

(terhitung tanggal 3 Oktober s.d. 7 November 2009) hanya sebesar 14,45% (59,56% -

45,11%).

Berdasarkan kondisi tersebut, menunjukkan bahwa CV Umega tidak mampu/lalai dalam

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai kontrak maupun addendum kontrak, sehingga

dikenakan denda maksimal sesuai kontrak yaitu sebesar Rp18.591.100,00 (10% x

Rp185.911.000,00).

b. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura

Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

dilaksanakan oleh CV Indo Sandi melalui proses pelelangan umum sesuai dengan Kontrak

Nomor 521/12/SPK/Distanhor/2009 tanggal 9 Juli 2009 dengan nilai pekerjaan sebesar

Rp691.386.000,00. Jangka waktu pelaksanaan adalah 120 hari kalender terhitung tanggal 9

Juli s.d. 2 November 2009. CV Indo Sandi telah menyerahkan Jaminan Pelaksanaan Nomor

092/JB/LS/945 tanggal 9 Juli 2009 senilai Rp34.569.800,00 yang diterbitkan PT Bank Nagari

Cabang Lubuk Sikaping. Pada tanggal 26 Oktober 2009, CV Indo Sandi mengajukan

permohonan addendum pertama berupa perubahan volume pekerjaan dan penambahan waktu

pelaksanaan pekerjaan dengan alasan adanya penghentian pekerjaan oleh konsultan pengawas

selama 21 hari (tanggal 3 s.d 23 Agustus 2009). Sebagai tindak lanjut atas surat permohonan

Page 46: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

40

tersebut, pada tanggal 27 Oktober 2009, Pengguna Anggaran telah memerintahkan PPTK

RSUD Lubuk Sikaping bersama CV Indo Sandi untuk meneliti ke lapangan terhadap

perubahan volume pekerjaan yang diusulkan CV Indo sandi. Selanjutnya permohonan

addendum tersebut disetujui, yang kemudian dituangkan dalam Addendum Kontrak Nomor

521/12a/ADD.I/SPK/Distanhort/2009 tanggal 28 Oktober 2009, dengan jangka waktu

pelaksanaan menjadi 150 hari kalender atau berakhir pada tanggal 7 Desember 2009.

Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas beberapa SP2D diketahui bahwa jumlah pekerjaan yang

telah dibayar adalah sebagai berikut:

- SP2D Nomor 02922/SP2D/2009 tanggal 16 Juli 2009 dengan nilai Rp207.418.800,00 dan

bobot pekerjaan sebesar 0,46%;

- SP2D Nomor 04601/SP2D/2009 tanggal 16 September 2009 dengan nilai Rp96.622.591,00

dan bobot pekerjaan sebesar 24,20%;

- SP2D Nomor 05411/SP2D/2009 tanggal 22 Oktober 2009 dengan nilai Rp47.187.777,00

dan bobot pekerjaan sebesar 37,67%;

- SP2D Nomor 05986/SP2D/2009 tanggal 13 November 2009 dengan nilai Rp89.881.000,00

dan bobot pekerjaan sebesar 58,27%;

- SP2D Nomor 06389/SP2D/2009 tanggal 26 November 2009 dengan nilai Rp56.175.925,00

dan bobot pekerjaan sebesar 66,18%;

Berdasarkan Laporan Kemajuan Fisik Minggu ke XXI periode tanggal 1 s.d. 5 Desember 2009

diketahui bahwa persentase pekerjaan baru mencapai 70,49% yang seharusnya telah mencapai

bobot 96,17%. Berdasarkan penjelasan PPTK diketahui bahwa CV Indo Sandi sudah ditegur

sebanyak 2 (dua) kali sesuai dengan Surat Teguran I Nomor 521/1932/Distanhort/2009 tanggal

2 September 2009 dan Surat Teguran II Nomor 521/2899/Distanhort/2009 tanggal 15 Oktober

2009.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik di lapangan pada tanggal 7 Desember 2009 diketahui

bahwa pekerjaan pembangunan gedung kantor tersebut belum selesai dikerjakan oleh CV Indo

Sandi dan bobot pekerjaan ± 70%, sehingga atas keterlambatan pekerjaan tersebut sampai

dengan tanggal 10 Desember 2009, kepada CV Indo Sandi harus dikenakan denda minimal

sebesar Rp2.074.188,00 (10/00 x 3 hari x Rp691.396.000,00).

c. Dinas Pendidikan

1) Pekerjaan Penambahan Ruang Kelas Sekolah (Paud) 2 (dua) lokal dilaksanakan oleh CV

Kahadi Putra melalui proses pelelangan umum sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja

(Kontrak) Nomor /SPK/Disdik/2009 (tanpa nomor) tanggal 9 Oktober 2009 senilai

Rp116.742.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 60 (enam puluh) hari kalender atau

berakhir pada tanggal 7 Desember 2009. CV Kahadi Putra telah menyerahkan Jaminan

Pelaksanaan Nomor 265/JB/BT/508 tanggal 9 Oktober 2009 senilai Rp5.837.100,00 yang

diterbitkan PT Bank Nagari Cabang Bukittinggi.

Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa atas pekerjaan tersebut telah

dibayarkan uang muka sebesar Rp35.022.600,00 sesuai dengan SP2D Nomor

05501/SP2D/2009 tanggal 28 Oktober 2009.

Berdasarkan penjelasan PPTK diketahui bahwa sampai dengan tanggal 10 Desember 2009

pekerjaan belum selesai 100% dan belum dilakukan Serah Terima Pekerjaan Pertama

(PHO), sehingga CV Kahadi Putra dikenakan denda keterlambatan minimal sebesar

Rp350.226,00 (10/00 x 3 hari x Rp116.742.000,00).

Page 47: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

41

2) Pekerjaan Penambahan Ruang Kelas Sekolah dilaksanakan oleh CV Rekacipta Prakarsa

melalui proses pelelangan umum sesuai dengan Kontrak Nomor 17/SPK/Disdik/2009

tanggal 9 Oktober 2009 senilai Rp103.336.000,00. Jangka waktu pelaksanaan adalah 60

(enam puluh) hari kalender atau berakhir pada tanggal 7 Desember 2009. CV Rekacipta

Prakarsa telah menyerahkan Jaminan Pelaksanaan Nomor 122/JB/LS/967 tanggal 9

Oktober 2009 senilai Rp5.166.800,00 yang diterbitkan PT Bank Nagari Cabang

Bukittinggi.

Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa atas pekerjaan tersebut telah

dibayarkan uang muka sebesar Rp31.000.800,00 sesuai dengan SP2D Nomor

05256/SP2D/2009 tanggal 16 Oktober 2009.

Berdasarkan penjelasan PPTK diketahui bahwa sampai dengan tanggal 10 Desember 2009

pekerjaan belum selesai 100% dan belum dilakukan Serah Terima Pekerjaan Pertama

(PHO), sehingga CV Rekacipta Prakarsa dikenakan denda keterlambatan minimal sebesar

Rp310.008,00 (10/00 x 3 hari x Rp103.336.000,00).

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana

diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yaitu:

a. Pasal 3 yang menyatakan bahwa Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip:

1) Efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan

daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan;

2) Efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan

dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang

ditetapkan.

b. Pasal 36 ayat (3) yang menyatakan bahwa pengguna barang/jasa menerima penyerahan

pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak.

c. Pasal 37 ayat (1) yang menyatakan bahwa bila terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan

akibat dari kelalaian penyedia barang dan jasa, maka penyedia barang dan jasa yang

bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1‰ (satu perseribu) per

hari dari nilai kontrak.

d. Kontrak Nomor 01/SPK/RSUD/2009 tanggal 22 Juni 2009 dan Kontrak Nomor

02/SPK/RSUD/2009 tanggal 10 Juli 2009 pasal 11 poin 7 yang menyatakan bahwa apabila

terbukti bahwa pekerjaan tidak sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat yang antara lain

meliputi: bahan, peralatan, personil, administrasi, metode dan manajemen pelaksanaan yang

mengakibatkan terhentinya pelaksanaan pekerjaan, maka pengguna jasa dapat mengenakan

denda atas keterlambatan waktu pelaksanaan sebesar 10/00 dari harga borongan terhitung sejak

berakhirnya waktu pelaksanaan dengan setinggi-tinginya 10%.

e. Kontrak Nomor 521/12/SPK/Distanhor/2009 tanggal 9 Juli 2009 pasal 11 ayat (2) yang

menyatakan bahwa apabila terjadi keterlambatan penyerahan sebagaimana jangka waktu

tersebut pada pasal 6 di atas akibat dari kelalaian pihak kedua, maka pihak kedua dikenakan

denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1‰ (satu perseribu) dari nilai kontrak untuk setiap

hari keterlambatan, setinggi-tingginya 5% dari nilai kontrak.

f. Kontrak Nomor /SPK/Disdik/2009 (tanpa nomor) tanggal 9 Oktober 2009 dan Kontrak

Nomor 17/SPK/Disdik/2009 tanggal 9 Oktober 2009 pasal 12 ayat (2) yang menyatakan

bahwa apabila terjadi keterlambatan penyerahan sebagaimana jangka waktu tersebut pada

Page 48: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

42

pasal 6 di atas akibat dari kelalaian pihak kedua, maka pihak kedua dikenakan denda

keterlambatan sekurang-kurangnya 1‰ (satu perseribu) dari nilai kontrak untuk setiap hari

keterlambatan, setinggi-tingginya 5% dari nilai kontrak.

Hal tersebut mengakibatkan Pemerintah Kabupten Pasaman kehilangan kesempatan

memperoleh pendapatan dan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang belum dipungut

minimal sebesar Rp31.037.638,00 yang terdiri dari:

a. CV Restu Utama sebesar Rp9.712.116,00;

b. CV Umega sebesar sebesar Rp18.591.100,00;

c. CV Indo Sandi sebesar Rp2.074.188,00;

d. CV Kahadi Putra sebesar Rp350.226,00;

e. CV Rekacipta Prakarsa sebesar Rp310.008,00.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Direktur RSUD Lubuk Sikaping, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Kepala

Dinas Pendidikan lemah dalam melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap

pelaksanaan pembagunan gedung di satuan kerjanya.

b. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan lalai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

c. Para Rekanan dalam melaksanakan pekerjaan tidak mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan

dalam kontrak.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dhi. Direktur RSUD Lubuk Sikaping, Kepala

Dinas Tanaman dan Holtikultura dan Kepala Dinas Pendidikan mengakui bahwa hal tersebut

benar dan akan mengenakan denda keterlambatan sebagaimana yang diatur dalam Keputusan

Presiden Nomor 80 Tahun 2003.

BPK RI merekomendasikan Bupati Pasaman agar:

a. Menegur secara tertulis Direktur RSUD Lubuk Sikaping, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan

Holtikultura dan Kepala Dinas Pendidikan supaya lebih sungguh-sungguh melakukan

pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan dalam kewenangannya.

b. Memerintahkan Direktur RSUD Lubuk Sikaping, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan

Holtikultura dan Kepala Dinas Pendidikan menegur secara tertulis PPTK pada masing-masing

SKPD supaya melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh serta menagih denda

keterlambatan dari masing-masing rekanan, selanjutnya menyetorkan ke kas daerah minimal

sebesar Rp31.037.638,00 dengan rincian sebagai berikut:

1) CV Restu Utama sebesar Rp9.712.116,00;

2) CV Umega sebesar sebesar Rp18.591.100,00;

3) CV Indo Sandi sebesar Rp2.074.188,00;

4) CV Kahadi Putra sebesar Rp350.226,00;

5) CV Rekacipta Prakarsa sebesar Rp310.008,00.

Page 49: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

43

8. Terdapat Kekurangan Fisik Pekerjaan TA 2008 dan 2009 pada Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Pasaman Sebesar Rp231.738.469,29

Pemerintah Kabupaten Pasaman melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) pada TA 2008

mengalokasikan dana APBD untuk Belanja Modal sebesar Rp48.174.958.400,00 dengan realisasi

sebesar Rp42.407.834.836,00 atau 88,03% sedangkan pada TA 2009 sebesar

Rp58.150.224.643,00 dengan realisasi sampai dengan Oktober 2009 sebesar

Rp43.205.216.197,00 atau 74,30% dari anggaran. Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap

pelaksanaan pembangunan fisik diketahui terdapat beberapa pekerjaan yang tidak sesuai dengan

kontrak, dengan rincian sebagai berikut:

a. TA 2008

1) Pekerjaan Peningkatan Jalan Pasar Inpres – Bukoreh – Tapus Lama dilaksanakan oleh CV

Roza Utama melalui proses pelelangan umum sistem pasca kualifikasi berdasarkan Kontrak

Nomor 97/SPP/KPA-BM/DPU-PAS/2008 tanggal 25 Agustus 2008 dengan nilai pekerjaan

sebesar Rp628.312.000,00. Jangka waktu pelaksanaan 120 hari kalender terhitung mulai

tanggal 25 Agustus s.d. 22 Desember 2008. Panjang jalan efektif yang ditangani sepanjang

2km dengan lebar jalan 3,5m. Atas kontrak tersebut dilakukan addendum untuk tambah

kurang pekerjaan yaitu Addendum Nomor 97.A/ADD.1/SPP/KPA-BM/DPU-PAS/2008

tanggal 26 September 2008 sehingga nilai kontrak bertambah menjadi Rp689.743.000,00.

Pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan sesuai dengan berita acara serah terima

pekerjaan sementara (Provisional Hand Over/PHO) Nomor 16/BA/PHO/DPU-BM/PAS-

2008 tanggal 15 Desember 2008 dan telah dilakukan serah terima pekerjaan kedua (Final

Hand Over/FHO) sesuai Berita Acara Nomor 28/BA/FHO/DPU-BM/PAS-2009 tanggal 29

Juni 2009. Pekerjaan telah dibayar lunas sebesar Rp689.743.000,00 dengan rincian yaitu:

No SP2D Jumlah

Keterangan Nomor Tanggal (Rp)

1 03056 /SP2D /2008 29 Agus 2008 188.493.600,00 Uang Muka

2 04763 /SP2D /2008 7 Nov 2008 170.236.950,00 MC 01,02

3 07303 /SP2D /2008 22 Des 2008 296.525.300,00 MC 03,04

4 05467 /SP2D /2008 27 Okt 2008 34.487.150,00 Retensi

Jumlah 689.743.000,00

Dari hasil pemeriksaan dokumen kontrak beserta dokumen pendukungnya

diketahui salah satu pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan Lapis Pondasi kelas C2

(Sirtu) tebal yang dipersyaratkan dalam kontrak sebesar 0,15m dengan total volume yang

terealisasi pada back up data sebesar 1088,43m3. Harga satuan pekerjaan sebesar

Rp60.390,42/m3, sehingga total pekerjaan senilai Rp65.730.744,84 (Rp60.390,42/m

3 x

1.088,43m3). Pemeriksaan fisik terhadap panjang ruas jalan yang efektif dikerjakan,

dilakukan secara sampling dan telah disepakati oleh rekanan beserta pihak Dinas PU yang

dituangkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan dan ditandatangangani oleh Tim Pemeriksa

BPK, Dinas PU dan kontraktor pelaksana.

Dari hasil pemeriksaan fisik secara uji petik tanggal 5 Desember 2009 di lapangan

oleh Tim Pemeriksa BPK bersama dengan asisten PPTK dan kontraktor pelaksana

diketahui bahwa tebal Lapis Pondasi kelas C2 (Sirtu) rata-rata terpasang sebesar 0,13m

dengan volume terpasang sebesar 943,31m3. Sehingga terdapat kekurangan pekerjaan

sebesar 145,12m3

(1.088,43 - 943,31)m3 atau senilai Rp8.763.857,75 (Rp60.390,42/m

3 x

145,12 m3).

2) Pekerjaan Pembangunan Jembatan Batang Sumpur dilaksanakan oleh PT Graha Bangun

Persada melalui proses pelelangan umum sistem pasca kualifikasi berdasarkan Kontrak

Page 50: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

44

Nomor 25/SPP/PA-BPJ/PAS-2007 tanggal 23 November 2008 dengan nilai pekerjaan

sebesar Rp4.847.830.000,00. Kontrak pekerjaan merupakan kontrak multy years dengan

jangka waktu pelaksanaan selama 400 hari kalender terhitung mulai tanggal 23 November

2007 s.d. 26 Desember 2008. Bentang jembatan efektif yang ditangani sepanjang 60m

dengan lebar 3,5m. Atas kontrak tersebut dilakukan addendum untuk tambah kurang

pekerjaan yaitu Addendum Nomor 25.a/ADD.I/PA-BPJ/PAS/2007 tanggal 21 Desember

2007 sehingga nilai kontrak bertambah menjadi Rp5.331.700.000,00. Pekerjaan tersebut

telah selesai dikerjakan sesuai dengan berita acara serah terima pekerjaan sementara (PHO)

Nomor 17/BA/PHO/DPU-BM/PAS-2008 tanggal 22 Desember 2008 dan telah dibayar

sebesar Rp5.331.700.000,00 dengan rincian yaitu:

No SP2D Jumlah

Keterangan Nomor Tanggal (Rp)

1 8116/SP2D/2007 6 Desember 2007 969.566.000,00 Uang Muka

2 00120/SP2D/2008 1 April 2008 898.563.451,00 Termin ke-1

3 01216/SP2D/2008 6 Juni 2008 1.444.500.132,00 Termin ke-2

4 01681/SP2D/2008 30 Juni 2008 187.166.589,00 Termin ke-3

5 02351/SP2D/2008 25 Juli 2008 142.934.660,00 Termin ke-4

6 04378/SP2D/2008 27 Oktober 2008 288.736.205,00 Termin ke-5

7 06547/SP2D/2008 16 Desember 2008 316.176.383,00 Termin ke-6

8 07985/SP2D/2009 30 Desember 2008 817.471.580,00 Termin ke-7

9 07986/SP2D/2009 30 Desember 2008 266.585.000,00 Termin ke-8

Jumlah 5.331.700.000,00

Dari hasil pemeriksaan dokumen kontrak beserta dokumen pendukungnya

diketahui salah satu pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan pipa pembuangan air

jembatan dengan total volume yang terealisasi pada back up data sebesar 96m1. Harga

satuan pekerjaan sebesar Rp155.000,00/m1, sehingga total pekerjaan senilai

Rp14.880.000,00 (Rp155.000,00/m1

x 96m1). Pemeriksaan fisik terhadap pekerjaan telah

disepakati oleh rekanan beserta pihak Dinas PU yang dituangkan ke dalam Berita Acara

Pemeriksaan dan ditandatangangani oleh Tim Pemeriksa BPK, Dinas PU dan kontraktor

pelaksana.

Dari hasil pemeriksaan fisik secara uji petik tanggal 5 Desember 2009 di lapangan

oleh Tim Pemeriksa BPK bersama dengan asisten PPTK dan kontraktor pelaksana

diketahui bahwa pipa pembuangan air jembatan terpasang pada lantai jembatan sebanyak

24 titik (12 titik kanan dan 12 titik kiri) masing-masing setinggi 1m1

sehingga volume

terpasang sebesar 24m1

(24 x 1m1). Sehingga terdapat kekurangan pekerjaan sebesar 72m

1

(96 - 24)m1 atau senilai Rp11.160.000,00 (Rp155.000,00/m

1 x 72m

1).

b. TA 2009

1) Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan Pasar Benteng-Pintu Rimbo, Lubuk Sikaping-

Jambak, Petok-Tapus, dan Batung Balirik-Perumnas dilaksanakan oleh PT Subur Brothers

melalui proses pelelangan umum sistem pasca kualifikasi berdasarkan Kontrak Nomor

02/SPP/KPA-BM/DPU-PAS/2009 tanggal 2 Maret 2009 dengan nilai pekerjaan sebesar

Rp6.101.827.000,00. Jangka waktu pelaksanaan 120 hari kalender terhitung mulai tanggal

2 Maret s.d. 29 Juni 2009. Realisasi pekerjaan pemeliharaan adalah sepanjang 12,712 km

dengan lebar bervariasi. Atas kontrak tersebut dilakukan dua kali yaitu Addendum Nomor

02/Add-01/SPP/KPA-BM/DPU-PAS/2009 tanggal 2 April 2009 berupa tambah kurang

pekerjaan tanpa merubah nilai kontrak dan Addendum Kedua Nomor 02.b/Add-

02/SPP/KPA-BM/DPU-PAS/2009 tanggal 2 Juni 2009 berupa tambah kurang pekerjaan

sehingga menambah nilai kontrak menjadi Rp6.291.827.000,00. Pekerjaan pemeliharaan

Page 51: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

45

berkala ruas jalan tersebut telah selesai dikerjakan sesuai dengan berita acara serah terima

pekerjaan sementara (PHO) Nomor 08/BA/PHO/DPU-BM/PAS-2009 tanggal 26 Juni 2009

dan telah dibayar lunas sebesar Rp6.291.827.000,00 dengan rincian yaitu:

No SP2D Jumlah

Keterangan Nomor Tanggal (Rp)

1 00253 /SP2D /2009 18 Maret 2009 1.109.423.091,00 Uang Muka

2 00254 /SP2D /2009 18 Maret 2009 110.942.309,00 Uang Muka

3 01119 /SP2D /2009 18 Mei 2009 1.684.198.370,00 MC 01 ,02

4 01120 /SP2D /2009 18 Mei 2009 168.419.837,00 MC 01 ,02

5 01695 /SP2D /2009 11 Juni 2009 2.171.227.345,00 MC 03

6 01696 /SP2D /2009 11 Juni 2009 217.122.734,00 MC 03

7 04121 /SP2D /2009 7 Sept 2009 469.001.785,00 MC 04

8 04120 /SP2D /2009 7 Sept 2009 46.900.178,00 MC 04

9 04304 /SP2D /2009 10 Sept 2009 285.992.136,00 MC 04

10 04305 /SP2D /2009 10 Sept 2009 28.599.214,00 MC 04

Jumlah 6.291.826.999,00

Dari hasil pemeriksaan atas dokumen kontrak beserta dokumen pendukungnya

diketahui pekerjaan mayor yang dikerjakan meliputi pekerjaan pelebaran jalan, patching

atau tambal sulam dan overlay. Material yang digunakan diantaranya lapis pondasi agregat

(LPA) kelas A dengan desain tebal yang bervariasi, Asphalt Treated Base (ATB) dengan

tebal bervariasi serta lapis aus aspal beton (AC-WC) tebal 4cm. Pemeriksaan fisik terhadap

panjang ruas jalan yang efektif dikerjakan, dilakukan secara sampling dan telah disepakati

oleh rekanan beserta pihak Dinas PU yang dituangkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan

dan ditandatangangani oleh Tim Pemeriksa BPK, Dinas PU dan kontraktor pelaksana.

Dari hasil pengujian fisik tanggal 30 November dan 1 Desember 2009 di lapangan

oleh Tim Pemeriksa BPK bersama dengan PPTK dan kontraktor pelaksana diketahui hal-

hal sebagai berikut:

a) Pekerjaan pemeliharaan ruas jalan Batung Balirik-Perumnas dilaksanakan sepanjang

3,737km. Pada ruas jalan ini terdapat pekerjaan LPA kelas A dengan tebal bervariasi

berkisar 0,04 - 0,13cm dan volume sebesar 648,44 m3. Harga satuan pekerjaan tersebut

diatas sebesar Rp364.070,53/m3 sehingga total nilai pekerjaan sebesar

Rp236.076.802,26. Hasil uji fisik diketahui bahwa rata-rata tebal LPA kelas A terpasang

sebesar 0,090m dengan volume terpasang sebesar 595,51m3. Sehingga terdapat

kekurangan pekerjaan sebesar 52,93m3 (648,44-595,51)m

3 atau senilai Rp19.270.253,15

(Rp364.070,53/m3 x 52,93m

3).

b) Pekerjaan pemeliharaan ruas jalan Petok-Tapus dilaksanakan sepanjang 5,250km. Pada

ruas jalan ini terdapat pekerjaan patching dengan menggunakan ATB dengan ketebalan

berkisar antara 0,04 - 0,05m dan volume sebesar 72,65m3. Harga satuan pekerjaan

sebesar Rp2.463.604,65/m3 sehingga total nilai pekerjaan sebesar Rp178.979.946,39.

Hasil uji fisik diketahui bahwa rata-rata tebal ATB terpasang sebesar 0,034m dengan

volume terpasang sebesar 52,56m3. Sehingga terdapat kekurangan pekerjaan sebesar

20,09m3 (72,65-52,56)m

3 atau senilai Rp49.493.817,42 (Rp2.463.604,65/m

3 x 20,09m

3).

2) Pekerjaan Peningkatan Jalan Keliling Stadion Tuanku Imam Bonjol Lubuk Sikaping dan

Limo Koto-Usus dilaksanakan oleh PT Subur Brothers melalui proses pelelangan umum

sistem pasca kualifikasi berdasarkan Kontrak Nomor 03/SPP/KPA-BM/DPU-PAS/2009

tanggal 2 Maret 2009 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp4.325.438.000,00. Jangka waktu

pelaksanaan 120 hari kalender terhitung mulai tanggal 2 Maret s.d. 29 Juni 2009. Panjang

Page 52: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

46

jalan efektif yang ditangani sepanjang 3,970km dengan lebar jalan bervariasi. Atas kontrak

tersebut dilakukan dua kali addendum untuk tambah kurang pekerjaan tanpa merubah nilai

kontrak yaitu Addendum Nomor 03/Add-01/SPP/KPA-BM/DPU-PAS/2009 tanggal 2

April 2009 dan Addendum Nomor 03/Add-02/SPP/KPA-BM/DPU-PAS/2009 tanggal 2

Juni 2009. Pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan sesuai dengan berita acara serah

terima pekerjaan sementara (PHO) Nomor 21/BA/PHO/DPU-BM/PAS-2009 tanggal 23

Juli 2009 dan telah dibayar sebesar Rp4.109.166.100,00 dengan rincian yaitu:

No SP2D Jumlah

Keterangan Nomor Tanggal (Rp)

1 00252 /SP2D /2009 18 Maret 2009 865.087.600,00 Uang Muka

2 01118 /SP2D /2009 18 Mei 2009 1.327.690.290,00 MC 01,02

3 01636 /SP2D /2009 10 Juni 2009 862.634.763,00 MC 03

4 04084 /SP2D /2009 3 Sept 2009 1.053.753.447,00 MC 04

Jumlah 4.109.166.100,00

Selisih nilai kontrak dengan pembayaran sebesar Rp216.271.900,00 merupakan retensi

pekerjaan.

Dari hasil pemeriksaan dokumen kontrak beserta dokumen pendukungnya salah

satu pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan Lapis Pondasi Agregat (LPA) kelas A tebal

yang dipersyaratkan dalam kontrak sebesar 0,15m dengan total volume yang terealisasi

pada back up data sebesar 1.136,93m3. Harga satuan pekerjaan sebesar Rp328.672,21/m

3,

sehingga total pekerjaan senilai Rp373.677.295,72 (Rp328.672,21/m3 x 1.136,93m

3).

Pemeriksaan fisik terhadap panjang ruas jalan yang efektif dikerjakan, dilakukan secara

sampling dan telah disepakati oleh rekanan beserta pihak Dinas PU yang dituangkan ke

dalam Berita Acara Pemeriksaan dan ditandatangangani oleh Tim Pemeriksa BPK, Dinas

PU dan kontraktor pelaksana.

Dari hasil pemeriksaan fisik secara uji petik tanggal 24 November 2009 di

lapangan oleh Tim Pemeriksa BPK bersama dengan PPTK dan kontraktor pelaksana

diketahui bahwa tebal LPA kelas A rata-rata terpasang sebesar 0,093 dengan volume

terpasang sebesar 707,17m3. Sehingga terdapat kekurangan pekerjaan sebesar 429,76m

3

(1.136,93-707,17)m3 atau senilai Rp141.250.168,97 (Rp328.672,21/m

3 x 429,76m

3).

3) Pekerjaan Perbaikan dan Pengamanan Alur Sungai sebesar Rp945.641.000,00 dilaksanakan

oleh PT Wahana Duta Perkasa sesuai Kontrak Nomor 40/SPP/PENG-DPU/PAS-2009

tanggal 3 April 2008 melalui proses pelelangan umum. Jangka waktu pelaksanaan selama

150 hari kalender terhitung mulai tanggal 3 April s.d 30 Agustus 2009. Kontrak tersebut

telah addendum dengan Addendum Nomor 40.a/ADD.I/SPP/PENG-DPU/PAS/2009

tanggal 25 Mei 2009 perihal tambah kurang pekerjaan sehingga nilai kontrak bertambah

menjadi Rp1.039.762.000,00. Pekerjaan perbaikan dan pengamanan alur sungai telah

selesai dikerjakan sesuai dengan berita acara serah terima pekerjaan (PHO) Nomor

150/KPA-PENG/DPU-PAS/2009 tanggal 18 Juni 2009 dan telah dibayar dengan rincian

yaitu:

No SP2D Jumlah

Keterangan Nomor Tanggal (Rp)

1 00648 /SP2D /2009 21 April 2009 189.128.200,00 Uang Muka

2 01293 /SP2D /2009 28 Mei 2009 482.276.910,00 MC 01,02

3 02735 /SP2D /2009 13 Juli 2009 316.368.790,00 MC 03

4 05467 /SP2D /2009 27 Okt 2009 51.988.100,00 MC 04

Jumlah 1.039.762.000,00

Page 53: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

47

Dari hasil pemeriksaan dokumen kontrak beserta dokumen pendukungnya

diketahui bahwa terdapat item pekerjaan beton cor pada sisi kanan dan kiri sungai dengan

total volume pekerjaan sesuai actual check adalah sebesar 352,40m3 dengan harga satuan

sebesar Rp642.990,00/m3. Hasil pemeriksaan fisik tanggal 21 November 2009 oleh Tim

Pemeriksa BPK bersama dengan PPTK dan pengawas lapangan diketahui bahwa terdapat

kekurangan fisik pekerjaan cor beton sebesar 2,8m3 atau sebesar Rp1.800.372,00

(Rp642.990,00/m3 x 2,8m

3).

Dari uraian tersebut di atas dapat dihitung bahwa jumlah kekurangan fisik pekerjaan TA

2008 sebesar Rp19.923.857,75 (Rp8.763.857,75 + Rp11.160.000,00) dan TA 2009 sebesar

Rp211.814.611,54 (Rp19.270.253,15 + Rp49.493.817,42 + Rp141.250.168,97 + Rp1.800.372,00)

atau seluruhnya sebesar Rp231.738.469,29 (Rp19.923.857,75 + Rp211.814.611,54 ).

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003

sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pada:

a. Pasal 5 point f yang antara lain menyatakan bahwa pengguna barang/jasa, penyedia

barang/jasa dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus

mematuhi etika sebagai berikut: menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan

kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barang/jasa.

b. Pasal 30 ayat (3) yang menyatakan bahwa kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan

barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga

satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis

tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan

pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-

benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.

c. Pasal 33 ayat (2) beserta penjelasannya yang menyatakan bahwa pembayaran prestasi

pekerjaan dilakukan dengan sistem sertifikat bulanan atau sistem termin, dengan

memperhitungkan angsuran uang muka dan kewajiban pajak. Khusus untuk pekerjaan

konstruksi, pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak

termasuk bahan-bahan, alat-alat yang ada di lapangan.

Hal tersebut mengakibatkan terjadi kerugian daerah atas kekurangan volume pekerjaan

TA 2008 sebesar Rp19.923.857,75 dan TA 2009 sebesar Rp211.814.611,54 atau seluruhnya

sebesar Rp231.738.469,29.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Kepala Dinas Pekerjaan Umum sebagai Pengguna Anggaran dan KPA lemah dalam

melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pekerjaan.

b. PPTK lalai dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pekerjaan yang

dikerjakan pihak rekanan.

c. Para Rekanan dalam melaksanakan pekerjaan kurang memperhatikan kualitas pekerjaan dan

berusaha memperoleh keuntungan secara tidak wajar dan Konsultan Pengawas lalai dalam

melaksanakan pekerjaannya.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dhi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum menyatakan

bahwa memang terdapat kekurangan volume pekerjaan namun dalam pelaksanaan pekerjaan telah

berusaha untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan telah dilakukan

pengawasan dengan baik. Dinas PU telah melakukan uji ketebalan pada pekerjaan jalan dan

hasilnya telah sesuai dengan back up data.

Page 54: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

PERWAKILAN BPK RI PROVINSI SUMATERA BARAT

48

BPK RI menjelaskan bahwa dasar perhitungan Tim Pemeriksa BPK RI sudah sangat jelas

sesuai dengan hasil cek fisik di lapangan dan sampel yang yang diuji telah disepakati bersama di

awal pemeriksaan.

BPK RI merekomendasikan Bupati Pasaman agar:

a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk lebih meningkatkan

pengawasan dan pengendalian terhadap pekerjaan lapangan pada SKPD yang merupakan

lingkup tanggung jawabnya;

b. Menegur secara tertulis PPTK, Konsultan Pengawas, Pengawas Lapangan dan Tim Serah

Terima (PHO) untuk lebih sungguh-sungguh dalam melaksanakan pekerjaan;

c. Memerintahkan PPTK untuk menagih kelebihan pembayaran dari kekurangan fisik pekerjaan

kepada CV Roza Utama sebesar Rp8.763.857,75, PT Graha Bangun Persada sebesar

Rp11.160.000,00, PT Subur Brothers sebesar Rp210.014.239,54, dan PT Wahana Duta

Perkasa sebesar Rp1.800.372,00 serta menyetorkan ke kas daerah.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 55: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

Lampiran 1

Tabel Biaya Personil Dan Non Personil Jasa Konsultan

Nilai Kontrak Biaya Personil Biaya Non Personil

(Rp) (Rp) (Rp)

1

Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Pasar Kamis-

Sopo Duo 77.401.000,00 42.075.000,00 28.290.250,00

2

Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan

Bt.Timbawan 86.600.000,00 47.600.000,00 31.128.000,00

3

Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan

Bt.Sibinail 85.550.000,00 46.675.000,00 31.098.500,00

4

Perencanaan Teknis Pembangunan Bangunan Atas

Jembatan Bt.Timah dan Jembatan Durian Kunyuik 84.286.000,00 46.775.000,00 29.849.000,00

5

Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Pasar Kamis-

Sopo Duo Segmen III 78.086.000,00 42.275.000,00 27.803.375,00

6

Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Pasar Kamis-

Sopo Duo Segmen II 77.401.000,00 42.075.000,00 28.290.250,00

7

Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Rao-Rokan

Hulu 78.000.000,00 42.600.000,00 28.309.750,00

8

Perencanaan Pembangunan Tribun Utama dan Gapura

Arena MTQ 71.200.000,00 48.770.000,00 15.958.000,00

9

Perencanaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor,Rehab Sedang/Berat Gedung Kantor 41.900.000,00 26.440.000,00 11.651.000,00

10

Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air

Limbah 49.800.000,00 28.425.000,00 16.848.000,00

11

Perencanaan Pembangunan Gedung dan Bangunan

27.400.000,00 15.795.000,00 9.114.500,00

12

Pengawasan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan

Irigasi Tahun 2008 114.000.000,00 83.280.000,00 20.360.000,00

13

Supervisi/Pengawasan Pembangunan Jalan Tahun

2008 322.767.500,00 175.212.500,00 118.212.500,00

SUB JUMLAH 1 1.194.391.500,00 687.997.500,00 396.913.125,00

1 Perencanaan Pembangunan Fisik 2009 (Paket I) 49.500.000,00 27.115.000,00 17.890.000,00

2 Perencanaan Pembangunan Fisik 2009 (Paket 2) 49.500.000,00 27.700.000,00 17.300.000,00

3 Perencanaan Pembangunan Fisik 2009 (Paket III) 49.500.000,00 27.115.000,00 17.890.000,00

4 Perencanaan Pembangunan Fisik 2009 (Paket 4) 49.600.000,00 16.387.500,00 17.115.000,00

5

Jasa Pengawasan Konsultan Penunjang Kegiatan

DAK TA 2009 118.068.000,00 85.200.000,00 22.135.000,00

SUB JUMLAH 2 316.168.000,00 183.517.500,00 92.330.000,00

1

Perencanaan Pembangunan Gedung dan Kantor pada

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kab.Pasaman 34.600.000,00 25.533.333,33 5.921.500,00

2

Pengadaan Jasa Konsultant Pengawasan

Pembangunan Fisik Gedung Baru 34.562.000,00 23.774.400,00 7.646.000,00

SUB JUMLAH 3 69.162.000,00 49.307.733,33 13.567.500,00

1

Belanja Jasa Konsultan Perencanaan Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Perkantoran 29.900.000,00 10.150.000,00 17.038.000,00

SUB JUMLAH 4 29.900.000,00 10.150.000,00 17.038.000,00

1

Penyusunan Revisi Total Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Pasaman 325.897.000,00 181.545.000,00 -

SUB JUMLAH 5 325.897.000,00 181.545.000,00 -

1

Pengawasan teknis kegiatan kramiksasi dan partisi

bangunan 6.600.000,00 4.264.000,00 1.736.500,00

2

Pengawasan teknis kegiatan pembangunan gedung

VIP 19.635.000,00 12.813.632,00 5.037.000,00

SUB JUMLAH 6 26.235.000,00 17.077.632,00 6.773.500,00

JUMLA (1+2+3+4+5+6) 1.961.753.500,00 1.129.595.365,33 526.622.125,00

BAPPEDA

RSUD

No Nama Pekerjaan

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)

DINAS KESEHATAN

DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SEKRETARIAT DAERAH

Halaman 1 dari 1

Page 56: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

Lampiran 2.a.

Tabel Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non Personil Pada Dinas Pekerjaan Umum

Waktu

(Bulan) Harga (Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (7) - (3) (9) = (5)*(6)*(8) (10)

1 - Driver (survey pendahuluan) 1 1.250.000,00 0,1 0,10 125.000,00

- Driver (survey pengukuran) 1 1.250.000,00 0,2 0,20 250.000,00

- Driver (perencanaan teknik) 1 1.250.000,00 0,9 0,90 1.125.000,00

2 - Driver (survey pendahuluan) 1 1.250.000,00 0,1 0,10 125.000,00

- Driver (survey pengukuran) 1 1.250.000,00 0,3 0,30 375.000,00

- Driver (perencanaan teknik) 1 1.250.000,00 0,9 0,90 1.125.000,00

3 Perencanaan Teknis Pembangunan

Jembatan Bt.Sibinail1,5 Typist/operator komputer 1 1.600.000,00 2 0,50 800.000,00 800.000,00

4 - Driver (survey pendahuluan) 1 1.250.000,00 0,1 0,10 125.000,00

- Driver (survey pengukuran) 1 1.250.000,00 0,5 0,50 625.000,00

- Driver (perencanaan teknik) 1 1.250.000,00 0,9 0,90 1.125.000,00

5 - Driver (survey pendahuluan) 1 1.250.000,00 0,2 0,20 250.000,00

- Driver (survey pengukuran) 1 1.250.000,00 0,4 0,40 500.000,00

- Driver (perencanaan teknik) 1 1.250.000,00 0,8 0,80 1.000.000,00

6 Perencanaan Teknis Pembangunan

Jembatan Bt.Timbawan1,5 Typist/operator komputer 1 1.700.000,00 2 0,50 850.000,00 850.000,00

7 1,5 Typist/operator komputer 1 1.700.000,00 2 0,50 850.000,00

1,5 Draftman 1 1.700.000,00 2 0,50 850.000,00

8 Perencanaan Teknis Pembangunan

Jalan Pasar Kamis-Sopo Duo Segmen

III

1,5 Typist/operator komputer 1 1.725.000,00 2 0,50 862.500,00 862.500,00

9 Perencanaan Teknis Pembangunan

Jalan Pasar Kamis-Sopo Duo Segmen

II

1,5 Typist/operator komputer 1 1.700.000,00 2 0,50 850.000,00 850.000,00

10 Perencanaan Teknis Pembangunan

Jalan Pasar Kamis-Sopo Duo1,5 Typist/operator komputer 1 1.700.000,00 2 0,50 850.000,00 850.000,00

11 Perencanaan Teknis Pembangunan

Jalan Rao-Rokan Hulu1,5 Typist/operator komputer 1 1.725.000,00 2 0,50 862.500,00 862.500,00

12 Supervisi Pembangunan Jalan Tahun

2008- Sopir 1 1.471.250,00 5 5,00 7.356.250,00 7.356.250,00

13 Supervisi Rehabilitasi/Pemeliharaan

Jaringan Irigasi Tahun 2008- Office boy 1 1.000.000,00 4 4,00 4.000.000,00 4.000.000,00

JUMLAH 24.881.250,00 24.881.250,00

Keterangan :

* = sesuai dengan Surat Edaran Bersama Bappenas dan Jangka Waktu pada Kontrak Masing-masing Pekerjaan

1.700.000,00

1.875.000,00

No Pekerjaan

1.500.000,00 Perencanaan Pembangunan Gedung

dan Bangunan

Perencanaan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor,Rehab Sedang/

Berat Gedung Kantor

Uraian

Kelebihan

1.625.000,00

Perencanaan Pembangunan Tribun

Utama dan Gapura Arena MTQ 1.750.000,00

Jangka

Waktu

Pelaksanaan

seharusnya*

(bulan)

1. Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil

Jumlah

Personil

(orang)

Harga Satuan

(Rp)

Waktu

RAB

(Bulan)

Perencanaan Pembangunan Sarana

dan Prasarana Air Limbah

Perencanaan Teknis Pembangunan

Bangunan Atas Jembatan Bt.Timah

dan Jembatan Durian Kunyuik

Halaman 1 dari 2

Page 57: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

Lampiran 2.a.

Unit Bulan

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5)*(6)*(7)

1Sewa Kantor Unit 1 5 500.000,00 2.500.000,00

2.500.000,00

Harga (Rp) Jumlah Harga (Rp)Biaya Non Personil

yangTidak DiperbolehkanSatuan

VolumePekerjaan

(2)

Supervisi Pembangunan Jalan Tahun 2008

JUMLAH

2. Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Non Personil

No

Halaman 2 dari 2

Page 58: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

Tabel Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non Personil Pada Dinas Kesehatan

Waktu

(Bulan) Harga (Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (7) - (3) (9) = (5)*(6)*(8) (10)

1 Perencanaan Pembangunan Fisik 2009

(Paket I)

-Sopir 2 400.000,00 1 1,0 800.000,00 800.000,00

- Office boy 1 750.000,00 1,5 1,5 1.125.000,00 1.125.000,00

- Sopir 1 750.000,00 1,5 1,5 1.125.000,00 1.125.000,00

- Tenaga Lokal 1 700.000,00 1,5 1,5 1.050.000,00 1.050.000,00

3 Perencanaan Pembangunan Fisik 2009

(Paket III)- Sopir 2 400.000,00 1,5 1,5 1.200.000,00 1.200.000,00

- Office boy 1 750.000,00 1,5 1,5 1.125.000,00 1.125.000,00

- Sopir 1 750.000,00 1,5 1,5 1.125.000,00 1.125.000,00

- Tenaga Lokal 1 700.000,00 1,5 1,5 1.050.000,00 1.050.000,00

JUMLAH 8.600.000,00 8.600.000,00

Unit Bulan

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5)*(6)*(7)

1 Biaya sewa kantor unit 1 1,5 500.000,00 750.000,00

2 Biaya sewa kantor Ls 1 1,5 500.000,00 750.000,00

3 Biaya sewa kantor unit 1 1,5 500.000,00 750.000,00

4 Biaya sewa kantor Ls 1 1,5 500.000,00 750.000,00 3.000.000,00

3. Potensi Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil

Waktu

(Bulan) Harga (Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (7) - (3) (9) = (5)*(6)*(8) (10)

1 Jasa Pengawasan Konsultan Penunjang

Kegiatan DAK TA 2009 - Sopir 1 1.000.000,00 3 3 3.000.000,00 3.000.000,00

JUMLAH 3.000.000,00 3.000.000,00

Keterangan :

* = sesuai dengan Surat Edaran Bersama Bappenas dan Jangka Waktu pada Kontrak Masing-masing Pekerjaan

4 Perencanaan Pembangunan Fisik 2009

(Paket 4)

2

Kelebihan

Harga Satuan

(Rp) Uraian

No Pekerjaan Uraian Harga Satuan

(Rp)

Kelebihan

Volume Jumlah Harga

(Rp)

JUMLAH

Perencanaan Pembangunan Fisik 2009 (Paket I)

Perencanaan Pembangunan Fisik 2009 (Paket 2)

Lampiran 2.b.

Perencanaan Pembangunan Fisik 2009

(Paket 2)

Harga

(Rp)Satuan

Biaya Non Personil

yangTidak Diperbolehkan

2. Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Non Personil

No

1. Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil

No

Pekerjaan

Jangka

Waktu

Pelaksanaan

seharusnya*

(bulan)

Jumlah

Personil

(orang)

Waktu

RAB

(Bulan)

Jangka

Waktu

Pelaksanaan

seharusnya*

(bulan)

Jumlah

Personil

(orang)

Waktu

RAB

(Bulan)

Perencanaan Pembangunan Fisik 2009 (Paket III)

Perencanaan Pembangunan Fisik 2009 (Paket 4)

(2)

Pekerjaan

Halaman 1 dari 1

Page 59: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

Tabel Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non Personil Pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Waktu

(Bulan) Harga (Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (7) - (3) (9) = (5)*(6)*(8) (10)

- Direktur 1 4.000.000,00 0,6 0,60 2.400.000,00 2.400.000,00

0,83 Konstruktur 1 3.250.000,00 0,93 0,10 325.000,00 325.000,00

0,83 Arsitek 1 3.250.000,00 1 0,17 552.500,00 552.500,00

0,83 Surveyor 2 1.500.000,00 1 0,17 510.000,00 510.000,00

0,83 Draftman 4 1.500.000,00 1 0,17 1.020.000,00 1.020.000,00

0,83 Estimator 4 1.500.000,00 1 0,17 1.020.000,00 1.020.000,00

- Driver 1 1.000.000,00 1 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00

- Office boy 1 850.000,00 1 1,00 850.000,00 850.000,00

JUMLAH 7.677.500,00 7.677.500,00

Unit Bulan

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5)*(6)*(7)

1

Pengawasan Berkala kali 5 1 450.000,00 2.250.000,00

2.250.000,00

3. Potensi Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil

Waktu

(Bulan) Harga (Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (7) - (3) (9) = (5)*(6)*(8) (10)

1 Pengadaan Jasa Konsultant

Pengawasan Pembangunan Fisik

Gedung Baru

- Sopir 1 1.040.000,00 1 1,00 1.040.000,00 1.040.000,00

JUMLAH 1.040.000,00 1.040.000,00

Keterangan :

* = sesuai dengan Surat Edaran Bersama Bappenas dan Jangka Waktu pada Kontrak Masing-masing Pekerjaan

Pekerjaan

Jumlah

Personil

(orang)

Kelebihan

No Pekerjaan

SatuanVolume

Kelebihan

Biaya Non Personil

yangTidak Diperbolehkan

Uraian

No

JUMLAH

Lampiran 2.c.

2. Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Non Personil

1. Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil

No Harga (Rp)Jumlah Harga

(Rp)

Perencanaan Pembangunan Gedung

dan Kantor pada Dinas Tanaman

Pangan dan Hortikultura

Kab.Pasaman

1

Jangka

Waktu

Pelaksanaan

seharusnya*

(bulan)

Harga Satuan

(Rp)

Waktu

RAB

(Bulan)

Jangka

Waktu

Pelaksanaan

seharusnya*

(bulan)

Jumlah

Personil

(orang)

Waktu

RAB

(Bulan)

Uraian Harga Satuan

(Rp)

Pekerjaan

Perencanaan Pembangunan Gedung dan Kantor pada

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kab.Pasaman

(2)

Halaman 1 dari 1

Page 60: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

Tabel Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non Personil Pada Sekretariat Daerah

Waktu

(Bulan) Harga (Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (7) - (3) (9) = (5)*(6)*(8) (10)

1 Belanja Jasa Konsultan Perencanaan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Perkantoran

- Sopir 1 250.000,00 1 1,00 250.000,00 250.000,00

250.000,00 250.000,00

Unit Bulan

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5)*(6)*(7)

1Biaya sewa kantor unit 1 1,5 350.000,00 525.000,00

525.000,00

Keterangan :

* = sesuai dengan Surat Edaran Bersama Bappenas dan Jangka Waktu pada Kontrak Masing-masing Pekerjaan

Lampiran 2.d.

No Pekerjaan

1. Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil

Uraian

Kelebihan

JUMLAH

No

2. Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Non Personil

Harga (Rp)Jumlah Harga

(Rp)

Biaya Non Personil

yangTidak DiperbolehkanSatuan

VolumePekerjaan

Jangka

Waktu

Pelaksanaan

seharusnya*

(bulan)

Jumlah

Personil

(orang)

Harga Satuan

(Rp)

Waktu

RAB

(Bulan)

(2)

Belanja Jasa Konsultan Perencanaan Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Perkantoran

JUMLAH

Halaman 1 dari 1

Page 61: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

Tabel Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non Personil Pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah

Waktu

(Bulan) Harga (Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (7) - (3) (9) = (5)*(6)*(8) (10)

1 Penyusunan Revisi Total Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Pasaman

- Sopir 1 1.501.500,00 5 5,00 7.507.500,00 7.507.500,00

7.507.500,00 7.507.500,00

Unit Bulan

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5)*(6)*(7)

1

Sewa kantor/Studio unit/bulan 1 5 750.000,00 3.750.000,00

3.750.000,00

Keterangan :

* = sesuai dengan Surat Edaran Bersama Bappenas dan Jangka Waktu pada Kontrak Masing-masing Pekerjaan

Lampiran 2.e.

No Pekerjaan

1. Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Personil

Uraian

Kelebihan

JUMLAH

No

2. Kelebihan Pembayaran Biaya Langsung Non Personil

Harga (Rp)Jumlah Harga

(Rp)

Biaya Non Personil

yangTidak DiperbolehkanSatuan

VolumePekerjaan

Jangka

Waktu

Pelaksanaan

seharusnya*

(bulan)

Jumlah

Personil

(orang)

Harga Satuan

(Rp)

Waktu

RAB

(Bulan)

(2)

Penyusunan Revisi Total Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Pasaman

JUMLAH

Halaman 1 dari 1

Page 62: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2010/04/HP-Belanja-Kab-Pasa… · (audit coverage) sebesar Rp9.850.537.997,00 atau 29,96%. b. Anggaran Belanja

Lampiran 3

Perbandingan Spesifikasi Teknis antara HPS dengan Pemenang Tender

No Jenis Pengujian Spesifikasi teknis

lelang ulang

Spesifikasi yang

ditawarkan CV

Simpatich *)

1 Lebar kain, cm (inchi) 151,7 (59,7) 148

2 Berat kain, g/m2 (g/m) 221,1 (335,3) 294,3 (435,36)

3 Konstruksi:

- Tetal lusi hl/cm (hl/inchi) 40,9 (104) 65,3 (166)

- Tetal pakan hl/cm (hl/inchi) 26,0 (66) 32,7 (83)

- No. benang lusi Tex (Td) 21,6 (194,4) 26,38 (237,42)

- No. benang pakan Tex (Td) 43,9 (395,1) 25,49 (229,46)

- Anyaman Keper silang 2/2 /1 Keper silang 3/2 /1

4 Kekuatan tarik kain/2,5 cm

- Arah lusi N (kg) 597,4 (60,9) 567,99 (57,9)

- Arah pakan N (kg) 685,7 (69,9) 306,07 (31,2)

5 Kekuatan sobek (elmendorf)

- Arah lusi N (kg) 72,6 (7,4) n/a

- Arah pakan N (kg) 89,3 (9,1) n/a

6 Tahan selip benang pada jahitan (beban 12 kg)

- Lusi mm 3,9 n/a

- Pakan mm 2,9 n/a

7 Pilling 3 jam 4-5 n/a

8 Perubahan ukuran setelah pencucian

- Arah lusi -0,3% 0,40%

- Arah pakan -0,1% 0,80%

9 Perubahan ukuran setelah penyetrikaan

- Arah lusi -0,5% 0,4

- Arah pakan -0,5% 0,8

10 Ketahan luntur warna terhadap

a. Pencucian 40 C

Perubahan warna 4-5 4

Penodaan pada polyester 4-5 4-5

Penodaan pada kapas 4-5 4-5

b. Keringat

Keringat asam

Perubahan warna 4-5 4

Penodaan pada polyester 4-5 4-5

Penodaan pada kapas 4-5 4-5

Keringat asam

Perubahan warna 4-5 4

Penodaan pada polyester 4-5 4-5

Penodaan pada kapas 4-5 4-5

c. Gosokan

Gosokan kering 4-5 4-5

Gosokan basah 4-5 4-5

*) = Spesifikasi CV Simpatich Medhatama sama dengan spesifikasi pada lelang tahap I

Halaman 1 dari 1