aterosklerosis

10

Click here to load reader

Upload: yudis-pramana

Post on 11-Feb-2015

90 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

aterosklerosis koroner

TRANSCRIPT

Page 1: aterosklerosis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Coronary heart disease (CAD) atau aterosklerosis CAD adalah pembunuh nomer satu di

Amerika Serikat dan seluruh dunia. Setiap menit, satu warga meninggal oleh karena

CAD. Sekitar 37% orang pasien dari seluruh dunia meninggal per tahun. Angka

kematian CAD sudah menurun setiap tahun sejak tahun 1968, dengan sekitar setengah

dari penurunan dari tahun 1980 sampai tahun 2000 akibat pengobatan dan setengahnya

lagi karena faktor risiko yang membaik. CAD masih bertanggung jawab untuk sekitar

satu dari lima kematian dan lebih dari 600.000 kematian per tahun di Amerika Serikat.

Prevalensi CAD meningkat searah dengan laju usia. (McPhee dan Papadaks, 2012)

Kebanyakan pasien dengan penyakit jantung koroner memiliki beberapa faktor

risiko yang dapat diidentifikasi. Termasuk riwayat keluarga atau yang bersifat keturunan,

jenis kelamin laki-laki, kelainan lipid darah, diabetes melitus, hipertensi, aktivitas fisik

yang kurang, obesitas perut dan merokok, konsumsi buah-buahan dan sayuran yang

sedikit dan jarang dan minum alkohol terlalu banyak. Merokok tetap menjadi penyebab

penyakit kardiovaskular nomor satu yang dapat dicegah di seluruh dunia. Menurut

WHO, 1 tahun setelah berhenti, risiko penyakit jantung koroner mengalami penurunan

sebesar 50%. Berbagai intervensi telah dilakukan terbukti berhasil dalam meberhentikan

merokok. (Stone dkk, 2011)

1

Page 2: aterosklerosis

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun yang menjadi permasalahan yang akan dibahas dalam sintesis jurnal ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah definisi dari aterosklerosis?

2. Apa saja faktor yang mendukung terjadinya aterosklerosis?

3. Bagaimana hubungan sistem imun dengan aterosklerosis?

4. Apakah ada hubungan penyakit infeksi dengan aterosklerosis?

5. Bagaimana mekanisme plak ruptur?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

Adapun tujuan dari pembahan makalah ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana definisi dari aterosklerosis

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung aterosklerosis

3. Untuk mengetahui hubungan sistem imun dengan aterosklerosis

4. Untuk mengetahui hubungan penyakit infeksi dengan aterosklerosis

5. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme plak ruptur

2

Page 3: aterosklerosis

BAB II

ISI

2.1 DEFINISI

Aterosklerosis merupakan penebalan dinding dalam arteri atau tunika intima.

Aterosklerosis terbentuk dari jaringan ikat, lemak, sel-sel otot polos, dan lain-lain.

Sistem imun merupakan penyebab perkembangan ateroskeloris karena sistem imun akan

menyebabkan inflamasi sehingga menyebabkan penumpukan lemak bebas pada endotel

dan menyebabkan plak. Infark miokard merupakan msnifestasi dari coronary artery

disease (CAD) yang disebabkan oleh arterosklerosis. Infark miokard terjadi jika

aterosklerosis yang terbentuk sudah terlalu besar membentuk trombus sampai

menyebabkan rupture sehingga menghalangi transportasi darah lewat arteri koroner

jantung. Arterosklerosis memegang peranan kunci dalam penyakit-penyakit yang

berhubungan dengan CAD (Hanson, 2005). Aterosklerosis dimulai dari perubahan

kualitatif dari sel endotel ketika menerima rangsangan biokimia (dari rokok, hipertensi,

hiperkolesterol), arteri mengalami perubahan permeabilitas dan elastisitas sehingga

pemasukan dan penyimpanan monosit serta LDL kedalam dinding dalam arteri atau

tunika intima menjadi sangat mudah. (Nabel, 2012)

Studi menunjukkan bahwa hiperkolesteromia mengakibatkan aktivasi pada dinding

endotel arteri menyebabkan infiltrasi dan retensi LDL dalam tunika intima dan akhirnya

memulai suatu respon inflamasi. Pola khas hemodinamik pada lokasi ateroskleris adalah

meningkatnya molekul adhesi dan gen inflamasi pada sel endotel. (Hanson, 2005)

2.2 HUBUNGAN MAKROFAG DENGAN PEMBENTUKAN PLAK

Sitokin atau growth factor diproduksi pada tunika intima yang mengalami inflamasi

menyebabkan monosit masuk melalui dinding endotel yang rusak dan berdiferensiasi

menjadi makrofag. Bakteri endotoksin, fragmen-fragmen sel yang telah mengalami

apoptosis dan LDL partikel, semua akan difagositosis oleh makrofag. Hasil penguraian

partikel LDL teroksidasi yang tidak dapat dimobilisasi keluar dari sel akan terakumulasi

3

Page 4: aterosklerosis

menjadi cytosolic droplets sehingga sel normal bertransformasi menjadi foam cell yang

merupakan sel prototipikal dalam perkembangan aterosklerosis. (Hanson, 2005)

Toll like receptor yang terdapat pada makrofag dapat mengikat molekul patogen atau

asing sehingga dapat menyebabkan produksi sitokin inflamasi, kemokin, oksigen

sitotoxic, dan beberapa mediator inflamasi lainnya. Pengaruh dari makrofag tersebut

akan menyebabkan inflamasi dan kerusakan jaringan sehingga menjadi tahapan yang

lebih lanjut dalam perkembangan aterosklerosis. (Hanson, 2005)

2.3 AKTIVASI SEL T DAN INFLAMASI VASKLULER.

Sel imun termasuk sel T, APC ( antigen presenting cell), monosit, makrofag dan mast

cell memantau jaringan-jaringan termasuk arteri yang terinflamasi untuk mencari

antigen. Timbunan sel T selalu ada pada aterosklerosis. Yang paling banyak adalah

CD4+ T-cell yang berikatan dengan major histocompatibility complex (MHC) class II

molekul, yang akan mengenali protein antigen. Sedangkan sel T yang bersifat minor

pada sel adalah natural killer T-cell. Natural killer T-cell mengenali lipid antigen.

(Hanson, 2005)

Pada saat antigen berikatan dengan reseptor sel T, terjadi sinyal kaskade yang akan

memanggil sitokin. Sitokin akan memacu produksi dari Type 1 helper T (Th1) . Th1

respon mengakibatkan respon inflamasi yang akan menstimulasi lebih banyak makrofag

pada lokasi inflamasi dan memberikan pertahanan lebih jika ada patogen intracellular.

Sedangkan type 2 helper T (Th2) fungsinya lebih kepada inflamasi yang diakibatkan oleh

alergi. (Hanson, 2005)

2.4 MEKANISME PLAK RUPTUR

Apa yang menyebabkan plak pecah? Makrofag yang teraktivasi, sel T, dan sel mast pada

lokasi pecahnya plak menghasilkan beberapa jenis molekul - sitokin inflamasi, protease,

faktor koagulasi, radikal, dan molekul vasoaktif - yang dapat mengakibatkan plak ruptur.

Mereka menghambat terbentuknya stable fibrous cap, menyerang kolagen di bagian cap

dari fibrous cap, dan memulai pembentukan trombus. Semua reaksi ini dapat merangsang

aktivasi dan pecahnya plak dan trombosis. Terdapat dua jenis protease dalam aktivasi

4

Page 5: aterosklerosis

plak, yaitu matriks metaloproteinase (MMPs) dan cysteine proteases. aktivitas MMP

dikendalikan pada beberapa tingkatan: sitokin inflamasi mempengaruhi ekspresi gen

MMP, plasmin mengaktifkan proforms enzim, dan inhibitor protein menekan aksi MMP.

(Hanson, 2005)

Beberapa studi aterosklerosis telah menghasilkan hasil yang kompleks, dengan

MMPs tertentu yang mengurangi ukuran lesi daripada meningkatkan ukuran lesi. Pada

saat yang sama, enzim ini jelas mempengaruhi komposisi plak. (Hanson, 2005)

2.5 PENYAKIT INFEKSI DAN CAD

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti hubungan beberapa penyakit infeksi

dengan aterosklerosis. Infeksi bakteri chlamydia pneumoniae ditemukan di beberapa

pasien yang menderita CAD. Namun bakteri C. Pneumoniae bukan penyebab langsung

ateroskeloris melainkan C. Pneumoniae ini dapat merangsang perkembangan penyakit

dan aktivasi plak. (Hanson, 2005)

Virus Herpes bisa juga menyebabkan CAD. Cytomegalivirus ditemukan pada lesi

aterosklerosis. Virus ini dapat mengatur sistem imun tubuh dan aktivitas sel vaskular.

(Hanson, 2005)

5

Page 6: aterosklerosis

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Aterosklerosis merupakan penebalan dinding dalam arteri atau tunika intima. Dalam plak

aterosklerosis terdapat foam cell yang dasarnya adalah LDL. Sebelumnya, retensi LDL

mengakibatkan plak teraktivasi dan memicu makrofag. Makrofag menganggap LDL

adalah patogen sehingga dilakukannya fagositosis, hasil LDL yg terurai tidak dapat

dimobilisasi keluar dari sel akan terakumulasi menjadi cytosolic droplets sehingga sel

normal berubah menjadi foam cell. Salah satu dari manifestasi aterosklerosis adalah

infark miokard. Infark miokard terjadi jika plak aterosklerosis yang sudah terlalu besar,

membentuk trombus, sampai akhirnya menyebabkan ruptur. Aterosklerosis merupakan

dasar dari coronary artery disease (CAD).

3.2 SARAN

Mengurangi gaya hidup yang tidak sehat membantu mencegah aterosklerosis, yang harus

dihilangkan adalah faktor-faktor risikonya. seseorang hendaknya menurunkan kadar

kolesterol darah, menurunkan tekanan darah, berhenti merokok, menurunkan berat

badan, berolah raga secara teratur.

6

Page 7: aterosklerosis

DAFTAR PUSTAKA

Hansson, GK. 2005. Inflammation, Atherosclerosis and Coronary Artery Disease. NEJM.

Available from: http://www.nejm.org/doi/pdf/10.1056/NEJMra043430. Accessed on 20

Januari 2013.

McPhee, S.J., Papadaks, MA. 2012. Current Medical Diagnosis and Treatment. 51th Ed.

Lange: Amerika.

Nabel, E.G., et al. 2012. A Tale of Coronary Artery Disease and Myocardial Infarction.

NEJM. Available from: http://www.nejm.org/doi/pdf/10.1056/NEJMra1112570.

Accessed on 3 Februari 2013.

Stone, G.W. et al. 2011. A Prospective Natural-History Study of Coronary Atherosclerosis.

NEJM. Available from: http://www.nejm.org/doi/pdf/10.1056/NEJMoa1002358.

Accessed on 20 Januari 2013.

7