atenuasi

Upload: dwi-cahyo-wibowo-s

Post on 18-Jul-2015

65 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ATENUASI Dalam arti lain atenuasi adalah melemahnya sinyal yang diakibatkan oleh adanya jarak yang semakin jauh yang harus ditempuh oleh suatu sinyal dan juga oleh karena makin tingginya frekuensi sinyal tersebut Apabila sebuah sinyal dilewatkan suatu medium seringkali mengalami berbagai perlakuan dari medium (kanal) yang dilaluinya. Ada satu mekanisme dimana sinyal yang melewati suatu medium mengalami pelemahan energi yang selanjutnya dikenal sebagai atenuasi (pelemahan atau redaman) sinyal. Dalam bentuk operasi matematik sebagai pendekatannya, peristiwa ini dapat diberikan sebagai berikut: y(t) = att x(t) Dalam hal ini nilaiatt < 1, yang merupakan konstanta pelemahan yang terjadi. Kejadian ini sering muncul pada sistem transmisi, dan munculnya konstanta pelemahan ini dihasilkan oleh berbagai proses yang cukup komplek dalam suatu media transmisi. Bentuk diagram blok dari sebuah operasi pernguatan sinyal dapat diberikan pada gambar berikut ini.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa proses penguatan dan pelemahan sinyal merupakan dua hal yang hampir sama. Dalam pengatan sinyal amplitudo sinyal output lebih tinggi disbanding sinyal input, sementara pada pelemahan sinyal amplitudo sinyal output lebih rendah disbanding sinyal input. Tetapi pada kedua proses operasi ini bentuk dasar sinyal tidak mengalami perubahan.

Konvolusi dengan metode tabular (komputational)Proses konvolusi adalah proses menentukan sinyal output y[n] dari sebuah input tertentu x[n] dengan fungsi transfer tertentu h[n]. Konvolusi dapat memiliki input berupa sinyal kontinyu, maupun sinyal diskret. Deretan input x[n] ini berupa impuls satuan yang dilambangkan dengan [n]. Sedangkan deretan output berupa respon sistem deretan yang disimbolkan dengan h[n]. Proses konvolusi dapat definisikan (dilambangkan) dengan : Dengan perubahan variabel, berlaku pula :

Kita sebut rumus diatas dengan rumus konvolusi. Fungsi transfer h[k] dari sebuah sinyal dikalikan dengan pencerminan sinyal dari sinyal input yang digeser sejauh n (x[n-k]). Proses konvolusi dapat dilakukan dengan cara grafis/langsung (menggambar deretan sinyal input, transfer dan output), maupun dengan cara komputational (menggunakan perhitungan pada komputer). Kali ini akan dibahas tentang cara komputational. Misal sinyal inputan x[n] dirumuskan dengan : atau dapat ditulis dengan x[n]={2 , 4 , 0 , 1 , 2 , 3}. Tulisan yang tercetak tebal adalah nilai saat [n] = 0. Hal ini diperlukan untuk mengetahui pusat dari suatu deretan sinyal Kuantisasi adalah operasi pemotongan (truncation) atau pembulatan (rounding) nilai data dengan suatu presisi (precision) tertentu. Proses kuantisasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu kuantisasi linear dan nonlinear. Kuantisasi linear: Menggunakan presisi yang serba sama untuk seluruh bagian sinyal yang dikuantisasi. Kuantisasi nonlinear: Menggunakan presisi yang kecil untuk aras sinyal yang rendah dan menggunakan presisi yang besar untuk sinyal yang arasnya tinggi.

Perbedaan hasil diantara keduanya ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Grafik Hasil Kuantisasi Linear (a) dan Non-Linear (b) Dari gambar tersebut terlihat bahwa kuantisasi non-linear memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan kuantisasi linear terutama bila aras sinyal yang dikuantisasi rendah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai galat yang lebih kecil (pada kuantisasi non-linear) seperti

ditunjukkan pada gambar berikut:

Perbandingan Galat Hasil Kuantisasi Linear dan Non-Linear Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan dinamika sinyal aras rendah karena dinaikkan amplitudenya pada saat proses kompresi sedangkan masukan aras tinggi ditekan. Diposkan oleh IIN di 6:04 AM