asykar lapis legit “si munster” perancis kecamatan … · an kegiatan di tingkat desa dan...

16
MENCIPTAKAN DESA MANDIRI Aha > Hal 10 Korosi SOSOK > HAL 5 ASYKAR “SI MUNSTER” DARI SOROWAKO KREASI > HAL 8 LAPIS LEGIT PERANCIS KUE SERIBU LAPIS PEMDA MENYAPA > HAL 13 KECAMATAN MALILI LUWU TIMUR PUNYA PUSAT INDUSTRI SEPATU EDISI 3, DESEMBER 2013 I 16 HALAMAN Dipublikasikan oleh Divisi Komunikasi PT Vale Indonesia Tbk - Tidak Diperjualbelikan - Laporan Utama > Hal 3 PTPM Bentuk Tim Fasilitator Wawasan > Hal 6 Ada Keajaiban dari Uang Receh Karyamu > Hal 9 Sebuah Impian Safety > Hal 11 Tips Aman Berkendara Jarak Jauh Komunitas > Hal 15 SICMA: Tempat Kumpul Kaum Kreatif Fasilitator Kabupaten, Kecamatan, dan Puluhan Kader Desa mengikuti pelatihan PTPM, pada 30 September hingga 4 Oktober 2013 di Sorowako.

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

MENCIPTAKAN DESA MANDIRI

Aha > Hal 10Korosi

SOSOK > HAL 5ASYKAR

“SI MUNSTER”DARI SOROWAKO

KREASI > HAL 8LAPIS LEGIT PERANCIS

KUE SERIBU LAPIS

PEMDA MENYAPA > HAL 13KECAMATAN MALILI

LUWU TIMUR PUNYA PUSAT INDUSTRI SEPATU

E D I S I 3 , D E S E M B E R 2 0 1 3 I 1 6 H A L A M A ND i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T Va l e I n d o n e s i a T b k

- T i d a k D i p e r j u a l b e l i k a n -

Laporan Utama > Hal 3 PTPM Bentuk Tim

FasilitatorWawasan > Hal 6

Ada Keajaiban dari Uang Receh

Karyamu > Hal 9 Sebuah Impian

Safety > Hal 11 Tips Aman Berkendara

Jarak JauhKomunitas > Hal 15

SICMA: Tempat KumpulKaum Kreatif

Fasilitator Kabupaten, Kecamatan, dan Puluhan Kader Desa mengikuti pelatihan PTPM, pada 30 September hingga 4 Oktober 2013 di Sorowako.

Page 2: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

Pembaca yang budiman,

Ada kabar menggembirakan dari Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM), pintu gerbang menuju Program Mitra Desa Mandi-ri. Bulan September lalu terpilih 1 orang fasilitator tingkat kabupaten dan empat orang fasilitator tingkat kecamatan. Mereka akan dibantu 38 orang kader desa dari 38 desa wi-layah pemberdayaan. Fasilitator punya peran penting dalam pelaksanaan PTPM. Mereka akan menjadi ujung tombak dalam melakukan mediasi, pendampingan, hingga menjadi penghubung antaraperusahaan, pemerintah, dan mas-yarakat. Karena itu, calon fasilitatorterpilih mesti melewati serangkaiantes yang cukup ketat. Program Mitra Desa Mandiri sen-diri—salah satu bagian program pember-dayaan yang dilaksanakan bersama oleh PT Vale, Pemkab Lu-tim, dan masyarakat—adalah pro-gram yang dijalankan dengan per-spektif berkelanjutan. Acuannya ada-lah Undang-Undang Nomor 25 ta-hun 2004 tentang Sistem Perenca-na-an Pembangunan Nasional. Berbeda dengan program Com-dev sebelumnya, Program Mitra De-sa Mandiri akan bersinergi dengan program-program pemerintah da-lam mengentaskan kemiskinan. Prinsipnya adalah berpihak pada masyarakat rentan dan miskin, ke-lompok perempuan, bertumpu pa-da pembangunan sumber daya ma-nusia, partisipasif, memiliki akunta-bilitas, transparansi, kemandirian, dan kemitraan. Laporan utama Verbeek kali inimengangkat proses pemilihan fasi-litator PTPM tingkat kabupaten dankecamatan. Kami sajikan pula rubrik-rubrik tetap lainnya. Patut disimak, misalnya, tulisan tentang kiat-kiat memulai usaha rumahan. Data eko-nomi Indonesia menunjukkan, sek-tor UKM, termasuk di dalamnya usa-ha rumahan, memiliki kontribusi luar biasa dalam penyerapan tena-ga kerja Indonesia. Laporan BPS 2007 menyatakan, tahun 2006 sek-tor UKM menyerap 85,4 juta jiwa. Kami suguhkan pula cerita pendek karya pelajar lokal lewat ru-brik “Karyamu”. Memang, salah sa-tu misi Verbeek adalah mengakomo-dasi calon-calon penulis berbakat, baik fiksi maupun non-fiksi. Misi lainnya, menampilkan sosok-sosok inspiratif dari wilayah Luwu Timur. Semoga sajian kami kali ini bisa memberi Anda pengetahuan dan in-formasi yang berguna. Akhirnya, re-daksi mengucapkan terima kasih a-tas masukan Anda semua lewat ru-brik “Surat Pembaca”.

Selamat membaca.

Redaksi

Redaksi Verbeek Pelindung: Dewan Direksi PT Vale. Penasihat: Basrie Kamba (Director of External Relations & Corporate Affairs). Penanggungjawab: Teuku Mufizar Mahmud (GM Communications). Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela. Editor: Busman Dahlan Shirat, Bayu Aji Suparam, Sohra, La Ode M. Ichman, Miftahuddin Hadilang, Andi Zulkarnain, Baso Haris, Takiuddin, Charles Christian, Iskandar ismail Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Maman Ashari, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Eko Rusdianto. Fotografer: Doni Setiadi. Desain & Layout: Sandy Pauling. Alamat Redaksi: Kantor Departemen External Relations, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan, HP. 0812 4321 2222

2 EDITORIAL V E R B E E K I E D I S I 3 , D E S E M B E R 2 0 1 3

Salam.Pertama, saya mengucapkan selamat atas terbitnya tabloid Verbeek. Tabloid ini menurut saya cukup memberikan informasi. Beberapa artikelnya lebih pada pengetahuan umum, dan hanya bagian kecil tentang perusahaan. Selainitu, saya juga sangat senang karena tabloid ini menyediakan rubrik untuk ke-luarga. Tentu sebagai ibu ibu rumah tangga saya berharap informasi seperti ini bisa diperbanyak lagi. Dan semoga kedepa bisa terbit lebih sering, mungkinsaja sebulan sekali.

Tapi, sebagai pembaca, saran saya, sebaiknya pola layout dan teks di rubrik keluarga seperti puisi dan cerita rakyatnya bisa diperbesar dan tambah gam-bar atau foto. Sebab, teks yang padat buat saya susah bacanya. Selain itu, biaranak saya bisa ikut baca sendiri. Terima kasih.

Rachmawati Sari, Ibu Rumah Tangga

Ibu Rachmawati,Terima kasih atas masukannya. Kami senang Anda membaca Verbeek bersamasi kecil. Salam hangat untuk keluarga Anda.

Hai Verbeek.Saya mendapat tabloid ini dari seo-rang kawan. Anggapan saya pertama kali melihat, terbitan ini cukup baik. Beberapa artikel memberi wawasan umum yang menyenangkan, karena pengemasannya yang simpel dan se-derhana. Saya berharap rubrik “Jen-dela” dan “Fantasi” untuk cerita rak-yat sebaiknya tidak hanya mendapat ruang setengah halaman, melainkansatu halaman penuh. Kasihan meli-hat foto dan ilustrasi dijejalkan, sep-erti memaksa berdampingan teks.

Tak hanya itu, sebagai media yang si-fatnya umum dan dibaca semua ka-langan, sebaiknya memberi pelaja-ran yang baik. Judul, misalnya, tak perlu menggunakan huruf kapital se-mua. Terima kasih.

Andhika, kontraktor, Sorowako

Hai Andhika,Saran Anda sangat bermanfaat untukperbaikan kami di edisi-edisi menda-tang. Kami akan selalu menjadikan Verbeek tabloid yang bisa memenuhi kebutuhan pembaca seperti Anda.

Salam untuk Verbeek.Saya cukup senang mendapatkan tabloid ini. Rubriknya sangat variatif. Dari kegiatan perusahaan, masyarakat, keluarga, hingga anak. Saya sangat menyenangi rubrik “Aha!” dan “Jendela”. Rubrik ini seperti mata pelajaran sekolah, namun penyajiannya dilakukan dengan sederhana tidak ribet. Maju terus Verbeek dan terbit dengan rutin, ya.

Ilham, pelajar SMA Negeri 1 Nuha

Salam untuk Ilham,Kami senang sekali mendapat apresiasi dari pelajar. Semoga kehadiran rubrik seperti “Aha!” dan “Jendela” bisa memperkaya wawasan dan para pelajar lain untuk mendapatkan materi belajar. Salam dari kami untuk teman-teman Andadi SMA Negeri 1 Nuha.

Dear Verbeek,Dengan adanya tabloid Verbeek ini,setidaknya masyarakat semakin tahuapa saja sih program pengembangan masyarakat yang telah berjalan danyang telah dilakukan PT Vale Programpengembangan ini akan memotret apa saja dan dampak yang telah dida-patkan masyarakat. Saya kira ini sesu-ai dengan semangat transparansi pro-gram pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan.

Secara umum, isi Verbeek sudah bagusdan menarik, tapi kiranya diperhati-kan lagi kesesuaian antara nama ru-brik dan konten. Misalnya, jika “Aha!” menjadi semacam rubrik untuk pe-ngetahuan dan sains, apakah bisa mencari nama yang lebih baik. Seba-gai pembaca saya hanya melihatnya demikian. Maju terus Verbeek.

Lyzza Bandaso, mahasiswi, Soro-wako

Dear Lyzza,Semangat Verbeek adalah mendukung prinsip transparansi dalam program pemberdayaan masyarakat.

Halo Verbeek,Tabloid Verbeek saya rasa sudah memenuhi hasrat pembaca yang ingin menge-tahui kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PT Vale. Selainitu, berbagai macam rubrik yang ada di dalamnya sangat menarik dan sangat bermanfaat. Misalnya rubrik “Safety” yang dapat menjadi panduan dalam pe-nyelamatan pertama saat terjadi kecelakaan.

Namun ada baiknya jika rubrik “Safety” disesuaikan dengan apa yang sering terjadi di lapangan. Misalnya, tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gem-pa. Mengingat daerah tempat tabloid ini terbit rawan gempa. Rubrik “Kreasi” juga bisa disertai gambar, sehingga pembaca lebih paham dalam proses pem-buatannya.

Widi Liliani, mahasiswa, Wawondula

Halo Widi,Untuk edisi 2 ini, Verbeek mengulas seputar respons gempa. Untuk Rubrik “Kre-asi”, terima kasih atas masukan Anda.

Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email ke:[email protected] atau kirimkan surat ke alamat redaksi.

@tabloidverbeekTabloid Verbeek

Page 3: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

3LAPORAN UTAMAE D I S I 3 , D E S E M B E R 2 0 1 3 I V E R B E E K

PTPM Bentuk Tim Fasilitator

K

Suasana tes tertulis tim Fasilitator Kabupaten dan Kecamatan untuk program PTPM, di Aula Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Malili, September 2013.

TUGAS DAN FUNGSI Fasilitator Kabupaten 1. Membantu Tim Koordinasi PTPM melakukan koordinasi, mengembang- kan, dan melestarikan program PTPM. 2. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait. 3. Memberikan bimbingan dan duku- ngan teknis pada pemangku kepen- tingan di tingkat kabupaten. 4. Memfasilitasi pertemuan atau musya- warah kabupaten dalam rangka sin- kronisasi kegiatan di wilayah pem- berdayaan. 5. Melakukan supervisi dan pemantau- an kegiatan di tingkat desa dan keca- matan.

Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat dalam PTPM, dimulai dari sosialisasi, pela- tihan, pemetaan sosial, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian. 2. Membimbing kader desa dan dusun. 3. Dalam melakukan tugasnya berkoor- dinasi dengan fasilitator kabupaten dan pemangku kepentingan.

Tim fasilitator menjadi garda terdepan pengembangan PTPM.

amis, 12 September 2013, aula kantor Badan Pemberdayaan Mas- yarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) di Malili tampak tenang-te-nang saja. Yang terdengar hanya bunyikeyboard laptop dan sesekali celetukanseorang dari dari 14 calon fasilitator Program Terpadu Pengembangan Mas-yarakat (PTPM) tingkat kabupaten dan kecamatan. Mereka terlihat tegang, tapi tetap santai. Hari itu dilakukan penjaringan calonfasilitator PTPM, bagian dari tahap se-leksi yang dilakukan sejak pembukaan lamaran akhir Agustus hingga awal Sep-tember 2013. Setelah dilakukan seleksi berkas pada Senin, 8 September, yang melibatkan Satuan Kerja Perangkat Da-erah (SKPD) terkait, diperoleh 30-anberkas calon fasilitator tingkat kecama-tan dan 5 berkas calon fasilitator ting-kat kabupaten. Calon-calon tersebut akan disaring sebanyak 28 orang, dan diperas lagi menjadi 14 orang. Pada tahap akhir, di-pilih satu orang fasilitator tingkat kabu-paten dan lima orang fasilitator tingkatkecamatan. Untuk menentukan fasilitator tingkatkabupaten dan tingkat kecamatan tidaksemudah yang diperkirakan. Tim Koor-dinasi, yang merupakan gabungan dari perusahaan dan pemerintah daerah, merumuskan persyaratan dengan cu-kup teliti dan ketat. Beberapa kali mere-ka berdiskusi dan berdebat dalam me-nentukan berbagai persyaratan. Salah satunya, setiap calon harus mengerti cara bersosialisasi dan membangun ko-munikasi dengan masyarakat. Syarat lainnya, calon fasilitator harus berdomi-sili di Luwu Timur (dibuktikan dengan KTP), pendidikan minimal D3/S1, danpengalaman minimal tiga tahun seba-

gai pendamping lapangan. Tahapan seleksi cukup panjang. Sete-lah pemeriksaan berkas, dilanjutkan de-ngan tes tulis, lalu tes wawancara. Da-lam tes wawancara, setiap calon fasili-tator diminta tampil dan memberikan penjelasan mengenai pengetahuan me-reka tentang pendam-pingan. Tahapan perekrutan hingga pengumu-man dibutuhkan waktu sekitar satu bu-lan. Hal ini penting, sebab tim fasilita-tor tingkat kabupaten dan kecamatan nantinya akan menjadi garda terdepan pelaksanaan PTPM PT Vale bersama Pemkab Luwu Timur. Mereka akan me-lakukan mediasi, membangun hubu-ngan, melakukan pendam-pingan, hing-ga menjadi penghubung antara perusa-haan, pemerintah, dan masyarakat. Fasilitator Kecamatan Wasuponda, Adolfina Sambo, mengatakan, seleksi penerimaan calon fasilitator yang dila-kukan PT Vale bersama Pemkab Luwu Timur memperli-hatkan itikad baik menuju perubahan. “Jadi kita yakin orang-orang yang ter-pilih adalah mereka yang benar-benar kom-peten,” katanya. Selama ini, kata Adolfina, pendampi-ngan yang dilakukan perusahaan untuk program Comdev dinilai tidak begitu terbuka. Tiba-tiba saja ada tim yang te-lah terpilih, kemudian bekerja di lapa-ngan.

Terobosan Kepala BPMPD yang sekaligus Sekre-taris Tim Koordinasi PTPM, Andi Taba-cina, mengatakan, proses seleksi ang-gota fasilitator merupakan terobosan pemerintah daerah dan perusahaan yang harus men-dapatkan apresiasi. “Saya kira, pengalaman masa lalu ten-tang pengelolaan program CSR sudah kita tinggalkan. Kini kita me-ngarah dan melakukan langkah yang lebih baik,” ujarnya.

Tim Koordinasi PTPM merupakan forum lintas SKPD, di dalamnya berga-bung Dinas Pertanian Peternakan danPerkebunan, Perdagangan dan Industri,BPMPD, Dinas Kesehatan, Dinas Pendi-dikan, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial (Nakertrans), Dinas Koperasi dan Perdagangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Peri-

kanan dan Kehutanan (BP4K), dan Ba-ppeda. Tim ini akan menjadi roh danpemantau pelaksanaan PTPM, terma-suk evaluasi. Sementara tim fasilitator tingkat ke-camatan dan kabupaten, yang dibantu kader desa dari 38 desa wilayah pem-berdayaan sebanyak 38 orang, akan memberikan pelaporan kepada Tim Ko-ordinasi PTPM. []

Page 4: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

4 LAPORAN UTAMA

Prinsip PTPM adalah memberdayakan masyarakat dan menciptakan kemandi-rian.

uangan pelatihan di kantor HRPD PT Vale Sorowako terasa sesak. Fasilitator tingkat kabupaten, kecamatan, dan kader desa sebanyak 44 orang berkumpul untuk mendapa-tkan pelatihan pendampingan PTPM. Selama sepekan, dari 30 September hingga 4 Oktober 2013. Salah seorang peserta fasilitator ke-camatan terpilih, Faizal Halim, menga-takan, pelatihan dan pengenalan me-ngenai PTPM merupakan langkah yangbaik. “Kami, fasilitator terpilih, sema-kin memahami fungsi serta tugas di PTPM,” katanya. Selama ini, program Comdev PT Valeberlangsung tidak terarah dan hanyamengandalkan kegiatan sesaat. Namunsejak menjadi PTPM, melalui konsultanA+CSR Indonesia, muncul program ba-ru bernama Program Mitra Desa Man-diri. Program ini dikoordinasi dengan rencana pembangunan Pemkab Luwu Timur. Konsepnya pun dijalankan lima tahunan. Alur dan mekanisme Program Mitra Desa Mandiri mengacu pada Udang-Un-dang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Na-sional, yang mensinergikan upaya peme-rintah dalam program pemberdayaan masyarakat dengan program pengenta-san kemiskinan lainnya. Jadi setiap pro-gram akan memiliki acuan dan kebu-tuhan pembangunan jangka panjang. Prinsipnya, keberpihakan pada mas-yarakat rentan dan miskin, kelompok perempuan, bertumpu pada pembangu-

nan sumber daya manusia, partisipasif, memiliki akuntabilitas, transparan, ke-mandirian, dan kemitraan. “Jadi untuk mewujudkan hal tersebut, semua pihakharus saling bantu, saling dukung,” kataGM Community Relations PT Vale, Bus-man Dahlan Shirat. Menurut Busman, pembekalan atau pelatihan fasilitator dan kader desa diha-rapkan mengubah pola pikir dari masa lalu ke masa kini yang sedang diupay-akan. Dalam beberapa kesempatan, Direc-tor of External Relation & Corporate Affairs, Basrie Kamba mengatakan, pen-tingnya kemitraan untuk program pem-berdayaan masyarakat yang berkelan-jutan, tanpa menciptakan ketergantu-ngan. “Dengan demikian, fasilitator dan kader desa menjadi sangat krusial. Fungsi mereka tidak main-main. San-gat menentukan,” katanya. Selama pelatihan, fasilitator dan ka-der dibekali cara melihat kebutuhan mendasar masyarakat yang acuannya dari Rencana Pembangunan Jangka Me-nengah Desa (RPJMDes) dan rencana pembangunan pemerintah daerah. Ke-pala BPMPD Luwu Timur yang juga Sek-retaris Tim Koordinasi PTPM, Andi Taba-cina Akhmad, mengatakan, dengan ke-rangka lima tahunan program dan kegi-atan semakin matang. Lebih daripada itu, konsep baru PTPM akan meningkatkan kapasitas masya-rakat, memperkuat kelembagaan lokal, mendorong pembangunan partisipatif, memperkuat fungsi dan peran pemerin-tah lokal, serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar dan ekonomi masyarakat. Pengamat CSR Indonesia, Jalal, menga-

Rtakan, keterlibatan pemerintah daerah dalam mengelola CSR perusahaan meru-pakan langkah penting dan sangat baik. “Selama ini, ada banyak perusahaan yang telah saya kunjungi dan lihat pro-gram CSR-nya, dan saya kira konsep PTPM yang dijalankan PT Vale jauh sangat maju,” ujarnya. Di beberapa tempat, regulasi CSR ti-dak terlalu dipahami pemerintah, na-mun di Luwu Timur dengan bergerak bersama dan melakukan monitoring, semua menjadi lebih baik. Tidak cepat, namun perubahaan telah terasa. Peru-bahaan itu, kata Jalal, dimulai dengan percobaan besar Crash Program. “Seka-rang, saya kira terutama masyarakat sudah sangat pro pada audit. Itu lom-patan besar,” sambungnya.

Posisi Masyarakat Membangun kemitraan dengan pe-merintah akan menguatkan program masyarakat, sebab usulan kegiatan ti-dak akan tumpang tindih dengan pro-gram yang akan dilaksanakan pemer-intah daerah. Tim Koordinasi akan me-lakukan cross check terhadap usulan ke-giatan. Program kegiatan pun akan menjang-kau lebih banyak kalangan, karena ter-buka peluang kerja sama pendanaan dengan perusahaan terhadap suatu ke-giatan yang membutuhkan sumber da-na besar. Hal lainnya, usulan yang diajukanoleh masyarakat akan semakin berkua-litas, karena pemerintah daerah akan melakukan verifikasi. Kelopok-kelom-pok masyarakat rentan akan terlindun-gi dan menjadi sasaran utama, karena pemerintah memiliki data kependudu-

kan lebih akurat, khususnya kelompok masyarakat rentan. Ketua Tim Koordinasi PTPM yang ju-ga Kepala Badan Pembangunan Daerah,Muh. Abrinsyah, mengakui hal itu. Ke-giatan akan berjalan selaras. “Rencana PTPM ini dibahas di Musrenbang. Art-inya PTPM akan menjadi pengawasan semua pihak,” ujarnya. Bukan hanya itu, dengan terbentuk-nya tim fasilitator dan keterlibatan ka-der desa, usulan-usulan dari bawah se-makin terakomodir. “Jadi, hubungan mas-yarakat dan pemerintah bersama peru-sahaan akan semakin baik,” kata Abrin-syah. Fasilitator Kabupaten terpilih, Andi Narwis mengatakan, keterlibatan masyarakat dalam proses pendampi-ngan akan membuka pengetahuan dan pemikiran baru. Sebab, usulan program tidak didasarkan pada kehendak orang per orang, melainkan melalui perenca-naan matang, dari tingkat bawah. Perkembangan kegiatan pun, kata Andi Narwis, setiap saat akan dimoni-toring. Kader desa membuat laporan kepada fasilitator tingkat kecamatan, kemudian diteruskan kepada fasilita-tor tingkat kabupaten, dan dilanjutkanke Tim Koordinasi dan pemangku kepen-tingan. “Semua akan terdata dengan baik. Jika ada kekurangan, akan cepat terdeteksi,” katanya. Hal senada diungkapkan Kepala BP3KKecamatan Nuha, Burhanuddin. Menu-rut dia, keterlibatan unsur desa, keca-matan, kabupaten, dan tokoh masyara-kat memberikan dampak sangat baik. “Jika ada kelompok yang tak memenuhi standar, tentu akan dicoret. Dan semua akan tahu,” ujarnya. []

Tim Koordinasi mengadakan pelatihan fasilitator Kabupaten, Kecamatan dan Kader Desa untuk PTPM . Nampak pengamat CSR Indonesia, Jalal, memberikan pengarahan.

V E R B E E K I E D I S I 3 , D E S E M B E R 2 0 1 3

Menciptakan Desa Mandiri

Page 5: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

5SOSOK

Matano Miners Rugby Sorowako“Si Munster” dari Sorowako

E D I S I 3 , D E S E M B E R 2 0 1 3 I V E R B E E K

Sejak pertandingan di Bali

beberapa orang mengang-

gap saya memiliki bakat.

Saya ingin memasyarakat-kan rugby seperti sepak- bola atau bu- lutangkis di Indonesia.

Nama : Asykar (20 tahun)Tempat Lahir : Sorowako, 20 Januari 1993Ayah : OtedeIbu : JumrahPendidikan : Saat ini Belajar Pusat Pelatihan Industri (PPI) PT Vale2010 – sekarang : Matano Miners Rugby Sorowako2011 – sekarang : Timnas Rugby Indonesia

Bersama Club Matano Miners Rugby Bermain di Bali dan Jakarta setiap tahun

Bersama Timnas Rugby Indonesia 2011 : Asian Five Nation (A5N) Malaysia dan Cricket Seven Singapura2012 : Asian Five Nation (A5N) Malaysia dan Cricket Seven Singapura2012 : Pertandingan eksebisi di Hongkong bersama tim terbaik rugby dunia dari New Zealand2013 : Asian Five Nation (A5N) Malaysia

Bagi Asykar, Rugby bukan hanya olahraga, melainkan wujud dari pemenu-han kebutuhan jiwa.

i Indonesia, olahraga rugby ti- dak sepopuler sepakbola, bulu- tangkis, ataupun bola basket. Atlet-atletnya tak pernah diidolakan atau disanjung sebagai pahlawan o-lahraga.Bahkan, sebagian orang, rug-by dianggap olahraga keras dan ha-nya mengandalkan otot. Sepertinya olahraga ini, yang lahir di Inggris ta-hun 1823 dan mulai populer pada 1871, tidak punya aturan. Anggapan tersebut tentulah tidak benar. Rugby sebenarnya penuh de-ngan teknik dan perhitungan yang ma-tang, mulai dari cara melempar bola hingga membentuk formasi. Rugby kini mulai diminati beberapa orang Indonesia. Salah seorang di antaranya Asykar, pemuda usia 20 tahun asalah Soro-wako. Dia mulai menggeluti rugby sejak kelas 2 SMA tahun 2011, dan telah bermain bersama tim nasional rugby Indonesia. Bagaimana Asykar kepincut dan mencin-tai permainan ini? Berikut petikan wawancaranya.

Kapan Anda mengenal olahraga Rugby? Sejak SMP, namun setelah masuk SMA saya mulai punya keinginan men-coba. Waktu itu saya lihat ada bebe-rapa orang bule latihan di lapangan SMA YPS Pontada dan di lapangan golf. Awalnya, saya hanya melihat. Sa-ya sendiri takut untuk memulai, se-bab melihat orang saling dorong, bah-kan saling banting. Dalam pikiran, tidak mungkin dengan badan kecil seperti saya bisa melakukannya.

Kapan Anda mulai bermain Rugby? Saya ingat, waktu itu sore hari. Sa-ya dan teman-teman hendak latihan sepak-bola di lapangan sekolah. Seki-tar empat orang bule datang lebih dulu dan memegang bola rugby. Me-reka latihan, dua lawan dua. Karena teman-teman saya belum datang, sa-ya minta izin memegang bolanya. Sa-ya diajari. Ternyata menyenangkan. Sejak itulah mereka memanggil saya untuk ikut latihan setiap Senin,Kamis, dan Sabtu. Dua bulan kemudi-an saya mengikuti pertandingan di Bali, bergabung dengan klub Matano MinerRugby Soro- wako. Saya masih pemain cada- ngan waktu itu.

Bagaimana perasaan Anda melihat pertan- dingan skala besar se- perti di Bali? Rasanya menyenangkan. Walaupun saya pemain cadangan, saya juga ber- main beberapa kali. Tim kami bermain hingga enam kali, sekali kalah dan sekali seri, selebih- nya kami menang. Anda tahu, bermain dan menja-tuhkan lawan yang lebih besar menjadi semangat dan gengsi tersendiri. Saat saya melakukannya, itu seperti candu.Saya ingin melakukannya terus mene-rus sampai kemampuan fisik saya tak bisa lagi.

Apa yang membuat Anda memantap-kan diri untuk menekuni rugby? Sederhana saja, ini olahraga yang me-nyenangkan dan sehat. Sebab, kondisi tubuh harus benar-benar baik. Selain itu, kita memasuki dunia orang luar.

Saya dengar selain bermain untuk Ma-tano Miners, Anda juga bermain untuk Timnas? Itu benar. Sejak pertandingan di Bali,beberapa orang menganggap saya memi-liki bakat. Akhirnya saya ikut semangat. Setahun kemudian, saat saya kelas 3 SMA, saya ikut seleksi di Jakarta selama dua minggu. Saya dinyatakan lulus dan bermain bersama tim Rhinoceros Indonesia (na-ma Timnas rugby Indonesia-Red) untuk posisi wing nomor 14. Pertandingan pertama saya di Timnas adalah Asian Five Nations (A5N) di Malaysia dan se-lanjutnya Cricket Seven di Singapura.Ditahun kedua, pelatih memberikan nomor11. Posisi ini sebagai wing back.

Jadi nomor punggung untuk pemain rugby itu berdasarkan posisi, ya? Benar. Rugby tidak seperti sepakbola, setiap pemain berhak memilih nomor punggung favorit. Di rugby, jika Anda bermain sebagai pengatur serangan ma-ka akan menggunakan nomor 10, kemu-dian dilanjutkan dengan membuang bola ke nomor 14. Setiap membuang bola ju-ga tidak boleh mengarah ke depan, mela-inkan mengumpan serong. Di rugby pun ada tiga tipe pertandingan, satu tim 15 pemain, 10 pemain, atau 7 pemain. Lama waktu pertandingan adalah 2 x 40 menit.

Apa yang Anda rasakan setelah berga-bung dengan Timnas? Pertama kali masuk Timnas, saya sa-ngat bangga bisa bermain dengan mem-bawa nama negara, meskipun tim Indo-nesia masih di Divisi Tiga. Teman-temandi Timnas berharap, tahun 2015 sudahbisa menembus Divisi Utama. Untuk mewujudkannya, Tim-nas akan berma-in untuk World Cup Rugby.

Saya dengar Anda punya nama julu-kan di rugby? Hehehehe.. itu pemberian seorang teman dari Australia. Pada Juni tahun

ini, kami bermain di Malaysia dan sayamenjatuhkan seorang bule yang badan-nya sangat besar. Sejak itu, beberapa te-man menganggap saya pendiam yangmenggila jika sudah bermain di lapa-ngan. Oh ya, saya tak pernah lari atau pura-pura jatuh setiap menghadapi lawan, sekuat apa-pun itu. Makanya saya diju-luki Eddie Munster (Eddie Munster ada-lah anak kecil tokoh fiksi sebuah film. Dia bisa mengalahkan ratusan anak sekaligus dalam sebuah pertandingan. Karakternya kuat dan pendiam.

Secara pendapatan bagaimana? Atau apakah sekarang Anda juga tetap be-kerja? Saat ini saya mengambil pelatihan di-PPI PT Vale. Saya berharap bisa menjadikaryawan. Bermain rugby adalah nalu-ri dan kebanggaan. Untuk menjadi pe-nopang hidup, jelas tak mungkin. Kan pertandingan setiap tahun hanya bisa dihitung jari.

Kenapa Anda tak mencari klub? Di Indonesia hanya punya bebera-pa klub rugby, seperti di Jakarta, Ma-nado, dan Matano Miners di Sulsel. Itu pun, setahu saya, karena ada peru-sahaan-perusahaan tambang, seperti Newmount dan Freeport. Kita juga tidak punya kompetisi rutin. Tahun ini, kawan dari Australia yang memberi julukan Eddie Muns-ter beberapa kali ini meminta saya ber-mukim di Australia dan bermain untuk klub mereka. Itu tawaran yang menyenang-kan, namun saya belum bi-sa meninggalkan kam-pung halaman. Jadi sa-ya memilih melatih a-dik-adik di Sorowako dan mungkin hanya membela Timnas ji-ka masih dibutuh-kan.

Harapan Anda sekarang? Saya ingin memasya-rakatkan rugby se-perti se-pakbo-la atau bulu-tang-kis di

Indonesia. Kami di Ma-tano Miners memulai-nya di Sorowako de-ngan mengunjungi se-kolah-sekolah. Sejak tahun lalu sudah ada puluhan orang berminat dan rutin ikut latihan se-tiap Kamis. Yang paling membahagiakan adalah SMA YPS Sorowako menja-

dikan rugby sebagai salah satu kegia-tan ekstrakurikuler.

Harapan anda sekarang? Saya ingin memasyarakat rugby se-perti sepakbola atau bulutangkis di Indonesia. Kini kami di Matano Miners memulainya di Sorowako. Memasuki sekolah-sekolah. Sejak tahun lalu sudahada puluhan orang berminat dan ru-tin ikut latihan setiap Kamis. Yang paling membahagiakan ada-lah SMA YPS Sorowako menjadikan rugby salahsatu kegiatan ekstrakurikuler. []

D

Page 6: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

ang receh kerap dianggap kurang praktis. Pasalnya, nilainya tak se- berapa dibanding “si kertas”. Ba-hannya yang logam juga kerap membu-at kantong celana atau dompet meng-gelembung tak keruan. Tak heran, ban-yak orang enggan menerima apalagi me-nyimpannya. Alhasil, uang recehan ber-ceceran di rumah, mobil, atau tempat kerja. Uang receh sebenarnya bukan hanya berguna untuk membayar transaksi kecil-kecil atau memberi ke pengamen atau lainnya. Tapi juga bisa menjadi penyangga ekonomi keluarga, menjadi modal usaha, hingga mengubah dunia. Tidak percaya? Salah satu cerita dari buku yang me-ngulas perjuangan para pengusaha suk-ses yang memulai usahanya dari modalkecil (recehan) hingga beromzet ratu-san juta hingga miliaran berjudul Men-jadi Jutawan dari Bisnis Recehan. Salah satunya adalah kisah Dimas Gi-nanjar Merdeka. Selepas kuliah dari Ju-rusan Administrasi Niaga Universitas Katolik Parahyangan Bandung, anakmuda ini memutuskan untuk berwira-usaha. ”Celengannya” yang berjumlah tidak banyak pun dia bongkar. Dimas mengendus peluang usaha membuat camilan keripik pedas berna-ma ”Maicih” dan mengincar segmen a-nak muda. Usahanya ketika itu hanya bermodal-kan Rp50.000 pada 2010. ”Tekad sayaketika itu, keuntungan yang dihasilkan tidak akan saya ambil untuk konsumtif. Tapi untuk menambah modal usaha,” ujar dia. Dengan harga Rp10.000 per bungkus, keripik pedas-nya sudah ma-suk ke pasaran Malaysia dan Brunei. Omzetnya Rp1 miliar per bulan. Di luar dari dunia bisnis, ada kisah Wang. Pria asal Cina yang berprofesi pedagang tepung ini begitu gigih me-ngumpulkan uang receh. Usahanya se-

lama belasan tahun menghasilkan uang senilai 60.000 yuan atau sekitar9.132 dollar AS dengan bobot mencapai 300 kilogram. Uang itu kemudian dia belikan mo-bil baru untuk mengembangkan usa-hanya. Sementara dari dunia kederma-wanan, ada cerita Chen Shu Chu asal Taiwan. Wanita berusia 60 tahun iniberhasil menyumbangkan uang seni-lai 10 juta dollar Taiwan atau setara dengan Rp2,9 miliar untuk sekolah, panti asuhan, dan anak-anak miskin.Padahal Chen bukanlah pengusaha kelas kakap, melainkan hanya pemilik lapak sayur sederhana di Pasar Taitung,Taiwan. Uang sebesar itu merupakan usahanya mengum-pulkan uang receh selama 20 tahunan. Sejak meninggalnya sang ibu dan a-dik bungsunya, kondisi ekonomi Chen tidak begitu baik. Apalagi dia juga mes-ti menanggung warisan utang sang ayah untuk biaya pengobatan ibunya ketika masih hidup. Sejak itulah dia bertekad berhemat mengumpulkan uang untuk berjaga-jaga. Chen hidup sederhana. Makan sesu-ai kebutuhan, berpakaian sederhana, dan menabung. Bagaimana seorang tukang sayur se-perti Chen memiliki tabungan dengan jumlah besar? ”Setiap orang pasti bisa melakukannya, karena hal ini sangat mudah. Belanja-kan uang hanya untuksesuatu yang benar-benar dibutuhkan,”ujar Chen. Dari usahanya tersebut, majalah For-bes mengukuhkannya dalam ”48 Pahla-wan Filantropis”. Sedangkan majalah Time memilihnya menjadi salah satu “100 Orang Paling Berpengaruh di Du-nia pada tahun 2010. ”Ketika saya me-nyumbang untuk membantu orang la-in, ada perasaan damai dan bahagia di hati saya,” ungkap dia ketika meneri-ma penghargaan. []

J U L I 2 0 1 3

6 WAWASAN

D E S E M B E R 2 0 1 3EDISI 3

V E R B E E K

Ada Keajaiban dari Uang Receh

T I N G K AT K E H I L A N G A N UA N G O R A N G I N D O N E S I A PA L I N G R E N DA H .

Hasil survei Visa Payment Attitudes Juni 2013 lalu menyebutkan, orang Indone-sia adalah kelompok yang paling disiplin mengelola uang tunai akibat tertinggal di rumah atau mobil. Indonesia berada pada tingkat kehilangan uang terendah, yakni cuma 21 dollar AS atau setara dengan Rp203.973 per tahun. Rata-rata ma-syarakat meninggalkan sebesar 80 dollar AS atau sekitar Rp777.040 uang receh yang tidak terpakai di dalam mobil, rumah, dan kantor. Yang mengejutkan, masyarakat Jepang memiliki angka paling mengejutkan. Tingkat uang receh yang terlupakan mencapai 337 dollar AS atau Rp3,27 juta pertahun. Sementara India berada di bawah Jepang dengan tingkat uang receh yang terlupakan mencapai sekitar Rp 780 ribu, diikuti Rusia dan Taiwan sekitar lebih dari Rp 1juta. Temuan ini didasarkan padai pengamatan bahwa gaya hidup yang sibuk mem-buat seseorang kadang tidak menyadari hal-hal kecil di sekitarnya, khususnya menyimpan uang receh atau uang kembalian.

U

MULAI DAN LAKUKANLAH!1. Siapkan celengan. 2. Targetkan kapan celengan penuh.3. Hitung dan pisahkan uang berdasar nominalnya.4. Tukarkan. Beberapa tempat yang dapat menjadi tujuan Anda untuk menukar uang receh, seperti Bank Indonesia cabang provinsi atau tempat- tempat yang membutuhkan banyak uang receh untuk kembalian transaksi, seperti di mini market dan tempat parkir.

Page 7: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

JULI 2013

7WAWASAN

Memulai Usaha RumahanJika dimulai dengan serius, usaha kecil dari garasi rumah bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan.

irus wirausaha sudah menyebar. Begitu banyak media yang meng- angkat kegiatan wirausaha yangmenginspirasi orang untuk melakukan hal serupa. Berbisnis memang meng-giurkan. Selain menjadi fondasi finansial yangkuat, usaha rumahan memberi kesem-patan besar untuk merasakan kehanga-tan keluarga setiap saat, sehingga je-nis pekerjaan ini ramah bagi para ibu rumah tangga. Bagi Anda yang tertarik memulai bis-nis dari rumah, kami merangkum sera-ngkaian kiat dari para pebisnis rumah-an yang tergabung dalam Komunitas Tangan di Atas (TDA). Ini adalah komu-nitas bisnis yang beranggotakan parapengusaha pemula dan UKM di Indone-sia dan berdiri tahun 2006.

Temukan Alasan Anda perlu alasan yang kuat menga-pa ingin berwirausaha. Alasanlah yang menggerakkan untuk menjalankan bis-nis dan mewujudkannya .Hindari ala-san sesaat karena akan mematahkan semangat, apalagi alasan kepepet kare-na tidak ada pekerja-an lain.

Tentukan Jenis Usaha Anda tidak perlu pusing memikirkan sesuatu yang benar-benar baru. Justru yang paling penting adalah memahami kecintaan Anda dan jeli melihat peluang.Misal-nya, di mana pun Anda tinggal,pasti sudah ada seseorang yang meneri-ma pesanan kue ulang tahun anak, ta-pi adakah yang mengkhususkan diri pa-da cupcakes cantik aneka bentuk? Ini peluang bagi Anda pencinta baking. Salon kecantikan bertebaran, tapi su-dah adakah salon khusus pemakai hi-jab yang memberikan perawatan ekstrabagi rambut para ibu dan gadis yang

setiap hari tertutup? Satu ide bagi An-da yang tertarik menekuni bisnis kecan-tikan. Usaha katering sudah begitu ra-mai, tapi adakah yang fokus pada penye-dia bekal makanan sehat untuk anak se-kolah yang bisa Anda tawarkan ke seko-lah-sekolah swasta atau yayasan? Pilihlah usaha yang sesuai dengankeahlian, atau hobi, atau memperhati-kan relasi yang Anda miliki. Usaha yangdipilih tidak harus dijalankan dengan mo-dal besar. Usaha bermodal kecil seper-ti menjadi agen penjualan busana, men-jual pulsa, sembako,waralaba, dan lain-lain bisa menjadi pilihan.

Mulai dengan Sederhana Gunakan fasilitas yang sudah Anda miliki di rumah. Misalnya, mesin jahitpeninggalan orangtua, lemari kaca yangbisa menampung barang-barang daga-ngan, atau laptop milik anak dalam me-masarkan produk secara online. Semua itu aset awal. Jangan menyewa tempat jika bisa bekerja dari rumah. Jangan mempekerjakan karyawan selama ma-sih sanggup menangani sendiri. Memu-lai bisnis sederhana karena lebih da-pat menoleransi kesalahan-kesalahan kecil.

Manajemen Waktu Bekerja di rumah bukan berarti be-kerja sesuka hati atau sesuai mood. Un-tuk menjaga konsistensi, fokus kerja, dan semangat, pebisnis rumahan harusbisa mengatur jadwal ketat yang pan-tang dilanggar. Buat jadwal sebelum me-mulai usaha. Usahakan membuatnya de-ngan detail tiap minggu. Misalnya, Anda bisa membuat pato-kan bekerja Senin hingga Jumat, mulaipukul 9.00 pagi hingga 15.00. Jika inginmemulai usaha kue, pada pagi hari di-mulai dengan aktivitas membuat kue, lalu memotret kue kreasi pada siang harinya, kemudian membuat katalog produk hingga jam kerja berakhir. Jika katalog sudah selesai, saatnya jadwal

kerja terfokus untuk pemasaran. Salah satu keuntungan bekerja dari rumah karena kesempatan bersama keluarga. Optimalkan keuntungan itudengan mengalokasikan waktu khusus,dan cukup panjang. Tentukan berapa jam Anda menjalankan bisnis, serta be-dakan jam kerja dan jam untuk mengu-rus keluarga.

Atur Keuangan Hindari kesalahan memulai usaha tanpa tabungan yang cukup. Jika Andahendak mengajukan pinjaman modalke bank atau ke tempat lain, pastikan Anda sanggup membayar, meskipun bisnis belum mendatangkan keuntu-ngan atau malah merugi. Selain itu, pi-sahkan kas keluarga dari kas bisnis agar lebih mudah menghitung modal, biaya operasional, dan keuntungan di masa mendatang.

Jaga Kebersihan Rumah Bekerja dari rumah artinya akan me-ngundang banyak orang datang ke ru-mah Anda. Sebagian besar adalah te-man dan kerabat. Tapi, ketika merekadatang untuk melihat barang dagangan, perlakukan sebagai calon pembeli. Na-mun, pembeli tertarik berbe-lanja di “toko” yang bersih, tertata rapi, terang, dan memajang produk de-ngan bagus. Saat seseorang menyukai suasana ru-mah Anda, hampir pasti dia akan datanglagi, bahkan mengajak orang lain untukikut bertamu ke rumah Anda sambil berbelanja. Meskipun Anda membuka bisnis ber-jualan pakaian secara online, tetap pen-ting menjaga kebersihan dan kerapian rumah. Rumah adalah toko Anda seca-ra langsung. Dan lingkungan yang ber-sih akan membuat Anda semakin ber-semangat.

Bergabung di Komunitas Wirausaha Bergabunglah dengan komunitas, grup, atau forum wirausaha yang bisa

BISNIS APA, YA? Pertanyaan yang kerap muncul ba-gi pemula: ”Enaknyabisnis apa, ya?” Berikut bisa menjadi pertimbangan.

1. Sesuai Minat Tak dipungkiri, berbisnis berda-sarkan hobi memberi awal yang ba-gus dan tak jarang berbuntut ke-suksesan. Salah satu contohnya be-berapa pengusaha bengkel yang tidak memiliki ijazah sekolah keju-ruan, apalagi sarjana teknik, sukses mengembangkan usaha bengkel karena sejak muda hobi memodifi-kasi kendaraan.

2. Memanfaatkan pekerjaan Se- belumnya Bisnis pun bisa berbekal keahli-an dari pekerjaan sebelumnya. Pe-ngalaman dan sederet pelatihan yang didapat akan menjadi modal hebat memulai bisnis.

3. Bisnis Keluarga Terbiasa menemani orangtua ber-jualan batik, misalnya, secara tidaklangsung memberi pengetahuan baik motif batik, tren, serta pemasa-ran. Tidak ada salahnya meneruskan usaha keluarga. Selain sudah punya pengetahuan dasar, relasi juga su-dah terbentuk.

EDISI 3D E S E M B E R 2 0 1 3

V E R B E E K

membantu Anda mendapatkan duku-ngan, pengetahuan dan pengalaman.

Pasarkan Usaha Anda Apalah artinya sebuah bisnis tanpa konsumen? Inilah bagian terpenting. Anda bisa mulai dengan membuat daf-tar singkat berisi nama pelanggan poten-sial dari sahabat dan kerabat dekat se-bagai target pasar. Misalnya, jika ingin memulai usaha pembuatan cupcakes atau suvenir u-lang tahun, pilih keluarga yang punya anak Balita dan senang menggelar a-tau kerap menghadiri pesta ulang ta-hun. Dan tentu saja jangan sia-siakan arisan keluarga dan reuni sekolah un-tuk memperkenalkan produk. Selain tatap muka, pasarkan juga dagangan Anda melalui media sosial di dunia maya. Dan sekaligus belajar trik-trik pemasaran online.

Siap Hadapi Kegagalan Menjadi pengusaha tidak bisa lang-sung menghasilkan keuntungan besar. Kadang Anda menemui kegagalan. Si-kapi itu sebagai pijakan untuk belajar dan mengubah strategi. []

Memulai Usaha Rumahan

V

Page 8: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

J U L I 2 0 1 3

8 KREASIV E R B E E K

D E S E M B E R 2 0 1 3EDISI 3

Kue Seribu Lapis ama aslinya Thousand Layer Cake alias kue seribu lapis. Di berba- gai negara, kue ini punya versi-nya sendiri-sendiri. Di Indonesia, misal-nya, orang sering mengartikan Thou-sand Layer Cake sebagai lapis legit ataulapis Surabaya. Tentu Anda sudah ak-rab dengan ben-tuk dan rasa kue basahtersebut. Nah, sekarang tidak ada sa-lahnya mencoba membuat kue seribu lapis versi Prancis. Di negeri Menara Eiffel itu, Thousand LayerCake dikenal dengan sebutan mi-lle crepes. Mille artinya ribuan, sehing-ga mille crepes jika diartikan secara bebas adalah tumpukan begitu banyak crepes. Yang khas dari cake ini adalah olesan atau filling di antara tiap tumpu-kan serta topping lezat di bagian atas. Olesan dan topping bisa terbuat dari bahan apapun: cokelat, kopi, vla, gula

N bubuk, whipped cream, aneka selai, hingga buah dan sayur-sayuran. Mille crepes termasuk salah satu kue klasik di Prancis dan semakin hari semakin digemari di Indonesia. Meskipun berasal dari negara Eropa, ternyata mille crepes mudah sekali di-buat. Apalagi Anda tidak perlu oven,karena semua dikerjakan dengan kom-por dan wajan anti lengket. Bahan-ba-hannya pun mudah Anda temukan dipasar tradisional atau ki-os bahan kue.Namun memang dibutuhkan waktu dankesabaran dalam membuat banyak cre-pes, biasanya 24-30 lapis. Kue lezat dan cantik ini cocok untuk menemani Anda dan keluarga di akhir pekan atau menjadi dagangan yang la-ris di pesta ulang tahun anak-anak. Se-lamat mencoba!

Bahan Crepes- 150 gram maizena - 30 gram tepung terigu- 25 gram cokelat bubuk - 3/4 sendok teh gula pasir - 1/2 sendok teh garam - 2 butir telur - 450 ml susu cair - 1 1/2 sendok makan mentega tawar, lelehkan- 1/4 sendok teh pasta vanila

Bahan Olesan- 150 ml susu cair - 75 gram keju krim, diamkan suhu ruang, lembutkan- 75 gram gula pasir - 1 1/2 sendok teh maizena, larutkan dengan 2 sendok teh air- 1 1/2 sendok makan mentega tawar - 150 gram krim bubuk dan 300 ml air es, kocok mengembang- 1/2 sendok teh pasta vanilla

Bahan Topping- 100 gram selai stroberi (atau selai buah yang lain)- 100 gram buah stroberi segar (atau bisa diganti dengan buah lain)- 1 sendok teh tepung sagu, larutkan dengan 2 sendok teh air

Cara Membuat Crepes1. Campur maizena, tepung terigu, co- kelat bubuk, gula pasir, dan garam. Aduk rata.

2. Campur telur, susu cair, pasta vanila, dan mentega tawar. Aduk rata.3. Tuang sedikit-sedikit campuran te- lur ke dalam campuran tepung. Aduk rata. Buat dadar tipis di wajan anti- lengket diameter 20 cm. Sisihkan.

Cara Membuat Olesan1. Panaskan susu cair. Masukkan keju krim. Aduk hingga larut. Setelah itu masukkan gula pasir, aduk rata, ken- talkan dengan larutan maizena Aduk hingga meletup-letup. Matikan api. Tambahkan mentega tawar. Aduk larut. Dinginkan.2. Kocok lembut adonan olesan.Tam- bahkan sedikit-sedikit krim dan ko- cok dengan rata. Masukkan vanila pasta. Aduk rata.3. Ambil selembar crepes, oles dengan filling. Lakukan hingga habis.

Cara Membuat Topping1. Aduk rata bahan topping. Masak sam- bil diaduk hingga kental. 2. Tata topping kreasi Anda di atas kue seribu lapis.

TipsKue seribu lapis ini paling enak disaji-kan dalam keadaan dingin. Maka sete- lah jadi, masukkan kue seribu lapis ini ke dalam kulkas hingga membeku dan santap keesokan hari. []

Page 9: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

KARYAMUV E R B E E K

9

EDISI 3D E S E M B E R 2 0 1 3

Ingin kar yamu dimuat di Verbeek? Kir im gambar, lukisan, puis i , cerpen, atau foto prakar ya ke [email protected], atau kir imkan hasi l kar ya Anda ke kantor redaksi tabloid Verbeek, di Jalan Ternate No. 44 Sorowako kantor Depar temen Ex ternal Relations PT Vale, atau kir im melalui email : [email protected]. Kar ya terpi l ih dan dimuat akan mendapatkan hadiah menarik dari redaksi .

Inilah kisah seorang gadis dari keluarga sederhana yang tumbuh dengan im-pian besar. Gadis itu bernama Inka. Usianya baru 17 tahun. Belajar di SMK Sorowako, kelas dua. Ayahnya bekerja sebagai seorang buruh di salah satu pabrik di Sulawesi Tengah. Ibunya bekerja sebagai penjual kue basah.

Inka sulung dari tiga bersaudara. Parasnya manis dan senyumnya menawan. Banyak orang yang bersimpati kepadanya. Adiknya duduk di kelas 2 sekolah dasar, dan si bungsu berusia 3 tahun.

Inka punya semangat keras, gigih, dan rasa ingin tahu yang begitu besar. Diatekun dan sabar menghadapi segala sesuatu. Namun entah kenapa, di seko-lah Inka sering menjadi bahan lede-kan teman-temannya, tapi ledekan itu dia balas dengan beragam prestasi di sekolah. Inka percaya, apa yang diha-dapinya harus disyukuri. Apapun bentuknya. “Tuhan memberi orang-orang terpilih kesempatan untuk diuji,” katanya.

Suatu hari, Inka mendapat tugas menulis teks pidato dan membacakannya di depan kelas. Pidatonya ternyata dinilai sangat baik, sehingga terpilih un-tuk dibacakan saat perpisahan sekolah. Inka memang memiliki kemampuan berbahasa. Tulisan-tulisannya lincah, seperti terlihat pada prosa-prosa yang dia karang. Majalah dinding dan media lokal menjadi langganan karyanya.

Setelah lulus SMK Inka berharap melanjutkan pendidikan di salah satu uni-versitas di Makassar untuk jurusan jurnalistik. Dia ingin seluruh hidupnya diabadikan untuk menulis, berbagi kisah, dan menyebarkan kedamaian mela-lui tulisan. Baginya, menulis adalah kehidupan, laku sosial.

Kita percepat kisahnya. Kini Inka telah kuliah, usianya sudah 22 tahun. Per-nah seorang dosen kepincut cerpennya. Diksi dan alurnya, kata Pak Dosen, sangat kuat. Bukan hanya bahasa, Inka juga tertarik pada kehidupan sosial.Karena itulah dia melakukan serangkaian kegiatan, seperti membuat sekolah untuk anak-anak jalanan. “Saya hanya berusaha berbagi pengetahuan untuk semua orang, karena ilmu yang saya dapat tidak ada artinya bila tidak saya bagikan kepada orang lain,” katanya. Ketika kuliah itulah Inka banyak mengenal negara-negara lain, semua lewatbahasa. Negeri impiannya adalah Prancis. Negeri yang dianggapnya ladang inspirasi dan penuh romantika. Dia menyenangi bahasa Prancis yang diang-gapnya merdu, seperti tuturan bahasa lokal Sorowako. “Kau akan hanyut bila mendengar orang bercakap Prancis. Intonasinya pelan dan syahdu, sam-pai ke tulang sumsum,” kata Inka memberi gambaran.

Sebuah ImpianSuatu kali, semua mahasiswa mendiskusikan pengumuman sayembara pe-nulisan novel. Hadiahnya menggiurkan: beasiswa ke Prancis. Inka tentu men-cobanya. Dia menulis semacam sejarah diri dan kampungnya, menceritakan-nya dengan penuh penghayatan. Judul novelnya: “Harapan Terindah”.

Hari pengumuman pun tiba. Inka menang, mengalahkan karya beberapa seniornya, bahkan mentor-mentornya. Betapa bahagianya dia bisa membuk-tikan kesungguhan tekadnya menjadi seorang penulis. Seperti kata penyair WS Rendra, “Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata.”

Demikianlah cerita terus berjalan. Inka mempersiapkan diri terbang ke Paris,kota tempat dia akan tinggal selama dua bulan. Malam itu, sebelum esokan harinya berangkat ke Paris, mata Inka tertuju pada seorang lelaki, Ricky na-manya. Inilah lelaki yang diam-diam dicintai Inka di masa sekolah menengah. Lelaki itu seperti tiba-tiba saja muncul di hadapannya seolah diturunkan langsung dari langit. Hatinya bergetar. Ada rasa yang sulit dijelaskan. Perte-muan itu seperti menyambung kembali simpul yang telah terurai.

Esok harinya, tanggal 9 juli 2012, sekitar pukul 2:30, Inka memberikan sebu-ah botol berisikan surat cinta kepada Ricky. “Jika kau merindukanku, maka bacalah surat ini. Saat itu kau dan aku akan selalu merasa menjadi lebih dekat,” katanya.

Setelah memberikan surat cinta itu, Inka segera melucur ke bandara. Dalam perjalanan dia terus tersenyum. Inka terjebak dalam lamunannya.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 3:45. Pesawat yang akan membawanyake Paris tinggal landas pukul 3:55. Waktu tersisa tinggal 10 menit. Inka kalut. Taksi yang ditumpanginya diperintahkan untuk melaju kencang. Begitu sopir menginjak pedal gas, Inka merasa pantatnya seolah tak menyentuh jok mobil lagi. Rasanya bagai terbang saja.

Tiba-tiba sebuah truk berhenti mendadak tepat di depan taksi yang ditumpangiInka. Sopir tak bisa mengendalikan setir dan akhirnya menubruk pantat truk. Inka terlempar keluar dari mobil dan tewas seketika. Tiket keberangkatan masih tergenggam di tangannya.

Sore itu pula jenazah Inka dibawa pu-lang ke kampung halamannya. Raungansirine jelang dinihari itu menyanyat ha-ti penduduk Sorowako. Jenazah Inka berbaring kaku di dalamnya. Keesokanharinya, ratusan orang mengantarnya ke kuburan, memanjatkan doa, dan me-naburkan bunga ke pusaranya.

Gadis muda usia 22 tahun itu telah me-ninggal. Namun keuletan dan semangat pantang menyerahnya telah menjadi se-mangat dan inspirasi. “Jangan berhenti pada apa yang kalian inginkan. Saat kaujatuh bangkitlah. Saat gagal coba lagi, sampai kau menemui takdirmu. Dan ke-tika Tuhan mengatakan selesai, maka kembalilah kepada-Nya dengan wajah gembira,” tulisnya dalam novel.

Yusniar Gahansa Kelas 11 SMK Budi Utomo Jurusan Teknik Jaringan dan Komputer.

Page 10: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

10 AHA!

JENDELA

Keunikan Pulau Sulawesi

ulau Sulawesi telah lama men- jadi lapangan penelitian para ilmuan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan dari me-reka ada yang sampai mendirikan stasiun riset selama bertahun-tahun. Apa yang yang membuat Sulawesi begitu istimewa? Jawabannya tentu bentang alam dan misteri yang mem-balutnya. Di tempat inilah ahli ilmu alam Alfred Russel Wallacea pada

1800-an menemukan garis imajiner un-tuk membagi wilayah berdasarkan spe-sies. Garis yang membentang di pung-gung Pulau Sulawesi dan berhadapan dengan Pulau Kalimantan. Di wilayah lainnya, terdapat Danau Matano yang lahir empat juta tahun si-lam. Danau ini, yang dihuni beberapa spesies ikan endemik dengan warna te-rang berwarna-warni, mirip ikan laut. Hal yang berbeda dari danau manapun,sebab ikannya rata-rata berwarna gelap. Danau Matano terbentuk karena per-gerakan sesar yang saling bergesekan, dan masih berlangsung hingga detik ini.Bagian utara danau bergeser ke kiri, se-mentara bagian selatan bergerak ke ka-nan, sekaligus menariknya ke bawah.Hal itu menjadikan Matano tidak sime-tris. Pada sudut tertentu kedalamannya bisa mencapai 700 meter, dan menjadi danau terdalam keenam di dunia. Matano hanyalah singkapan kecil yang jadi daya tarik Pulau Sulawesi. Wi-layah ini menjadi magnet para penelitigeologi dan biologi karena karakteristik-

nya yang dapat ditelusuri hingga puluhanjuta tahun silam. Pada masa Paleosen, sekitar 60 juta tahun yang lalu, sebuah dataran memanjang memecahkan diri dari sisi timur Kalimantan. Tepatnya Su-lawesi terselatan, yang saat ini berada di sekitar kota Masamba yang berbatasan dengan Sulawesi Tengah. Jika Anda melakukan perjalanan dariMasamba ke arah timur hingga tiba dikompleks danau-danau di Malili terma-suk Matano, sebenarnya kita telah ber-jalan di atas batuan dengan zona berbe-da. Puluhan juta tahun silam, daratan ini muncul dari dalam laut akibat pena-jaman lempeng bumi di bagian selatan. Hingga kini, Sulawesi masih berseng-kelit di bawah tekanan lempeng-lem-P

V E R B E E K I E D I S I 3 , D E S E M B E R 2 0 1 3

Korosi

Hans Goldschmidt

liveinternet.ru

Pierre Berthier

allposters.com

.mx

peng raksasa: Eurasia, Indo-Austra-lia, serta Lempeng Pasifik. Belum lagi sesar atau patahan yang menggores sekujur tubuhnya, yang menghasilkan pegunungan dengan tinggi mencapai 3.000 meter di atas permukaan laut. Apa konsekuensi dari keadaan Su-lawesi yang unik ini terhadap makhlukhidup yang ada di permukaanya? Mor-fologi pulau ini menjadikan satwa di atasnya memiliki endemisitas tinggi.Ungkapan mengatakan, Pulau Sula-wesi merupakan surga bagi para pene-liti geologi dan biologi dunia, selainPulau Madagaskar dan Pulau Galapagos. []DISARIKAN DARI MAJALAH NATIONALGEOGRAPHIC INDONESIA EDISI MEI TAHUN 2013

Dok. Rep

ianto

asiatravel.com

Reaksi kimia yang membuat logam rapuh dan kemudian rusak.

alam kehidupan sehari-hari, ko- rosi dapat kamu jumpai pada benda berbahan logam, sepertimobil, pagar, baut-baut, atau jemba-tan. Korosi atau pengaratan terjadi ketika logam kontak langsung dengan air dan oksigen. Cairan asam, basa, garam, amoniak, belerang, dan nitratmerupakan unsur penyebab korosi. Efek korosi bersifat merembet danmerusak logam. Coba kamu perhati-kan baut yang berkarat, pasti fungsi terganggu. Karat berbahaya bila bercampur air atau zat makanan. Karena itu, in-dustri makanan dan farmasi, tidak menggunakan logam yang mudah berkarat. Kecepatan korosi bergantung padatingkat kelembapan suatu lingkungandan bahan dasar logam. Untuk mengan-tisipasi karat dilakukan pengecatan, mengatur kelembapan, atau memilih logam yang anti karat.

Oksidasi: Air dingin membuat besi lebih cepat berkarat Masukan serbuk besi ke dalam ta-bung kaca. Goyang sebentar agar ser-buk menyatu dan merata. Isi wadah kaca dengan air dingin. Usahakan tinggi air sekitar 3 cm. Benamkan bagian tabung yang ter-buka di dasar wadah. Tunggu bebe-rapa menit. Serbuk besi perlahan akannaik ke bagian atas tabung. Warna la-rutan pun akan berubah menjadi keco-kelatan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Ser-buk besi mengalami kontak langsung dengan air dan udara (unsur penyebabkarat). Proses itu disebut oksidasi, se-hingga serbuk besi seketika menjadi kecokelatan atau berkarat.

Baja Antikarat: Logam yang dila-pisi krom tidak akan pernah ber-karat Baja tahan karat (stainless steel)adalah senyawa besi yang mengan-dung 10,5% krom. Lapisan krom da-pat menghalangi proses oksidasi besiatau pengaratan. Baja tahan karat terdiri atas besi,krom, mangan, silikon, karbon, dan ni-kel dalam jumlah tertentu. Komposisi ditemukan ahli logam Prancis, Pierre Berthier pada 1821. Akhir 1890-an, ilmuwan Jerman,Hans Goldschmidt, menyempurnakanpenggunaan krom pada baja anti ka-rat. Dan diproduksi massal industri besi Amerika Serikat pada 1912, un-tuk membuat pelek kendaraan. []

D

Alfred Russel Wallacea

wikip

edia.org

Page 11: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

11DOKTER MENJAWAB

Bagaimana Menghindari Cacingan?Oleh: dr. Kristiawan Basuki (Occupational Health Specialist RS Inco) acingan merupakan masalah kese- hatan yang perlu penanganan seri- us, terutama di daerah tropis se-perti Indonesia. Jika seseorang terkena cacingan, daya tahan tubuh penderita akan menurun, dan bahkan untuk anakdapat menghambat tumbuh kembang. Hal ini karena cacing mengambil sari makanan yang penting bagi tubuh, mi-salnya protein, karbohidrat, dan zat be-si yang dapat menyebabkan anemia. Untuk mengetahui gejala cacingan, biasanya terlihat perut kembung dan malas makan. Cacing masuk ke tubuh manusia dengan berbagai cara. Bisa me-lalui telur cacing sendiri yang terkon- sumsi, larva, atau karena makan maka-nan tertentu yang tidak higines, seper-ti daging yang belum matang. Penderita cacingan umumnya tidak dapat memprediksi kapan terserang cacing, sebab muncul tanpa gejala. Bah-kan keluhannya tidak spesifik, seperti kelelahan atau berat badan menurun. Penderita juga dapat saja mengalami sa-kit perut, kembung, dan bahkan menga-lami sumbatan usus. Di Indonesia adabeberapa jenis cacing yang dapat menye-babkan penyakit pada manusia, yakni:

Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)Cara penularan penyakit cacing gelangmelalui telur matang yang tertelan. Da-lam usus halus telur menetas dan kelu-ar larva yang bisa menembus usus, meng-ikuti aliran darah menuju jantung kanan lalu ke paru. Larva merangsang laring se-hingga batuk dan dapat masuk ke saluran cerna melalui kerongkongan. Larva men-jadi cacing dewasa di dalam usus halus.

C Gejala Penyakit Cacing Gelang • Rasa tidak enak pada perut (gangguan lambung).

• Kejang perut, diselingi dengan diare. • Kehilangan berat badan. • Demam.

Cacing Cambuk (Trichuris trichiura) Daur hidup cacing cambuk mirip seper-ti cacing gelang, hanya cacing cambuk tidak terdapat siklus paru.

Gejala Penyakit Cacing Cambuk• Nyeri di ulu hati. • Kehilangan nafsu makan. • Diare.• Anemia.

Cacing Kremi (Enterobius vermicu-laris atau Oxyuris vermicularis) Cara penularan penyakit cacing kremimelalui telur yang tertelan. Larva mene-tas dalam usus, kemudian menembus dan tumbuh dalam mukosa usus menja-di dewasa. Cacing dewasa akan mengem-bara ke sekitar dubur dan bertelur.

Gejala Penyakit Cacing Kremi • Gatal disekitar dubur, terutama pada malam hari pada saat cacing betina meletakkan telurnya. • Gelisah dan sukar tidur.

Cacing Tambang (Necator america-nus dan Ancylostoma duodenale) Cara penularan penyakit cacing tambangmelalui larva cacing yang terdapat di ta-nah dan menembus kulit. Biasanya di an-tara jari-jari kaki. Cacing ini akan berpin-dah ke paru, kemudian ke tenggorokan dan akan tertelan masuk saluran cerna.

Gejala Penyakif Cacing Tambang • Gangguan pencernaan berupa mual, muntah, diare, dan nyeri di ulu hati. • Pusing, nyeri kepala.

• Lemas dan lelah. • Anemia. • Gatal di daerah masuknya cacing.

Bagaimana Mencegah Cacingan? • Hati-hati bila makan makanan men- tah atau setengah matang, terutama pada tempat-tempat di mana sanita- si masih kurang. • Masak makanan sampai matang. • Selalu mencuci tangan setelah dari kamar mandi/WC atau sebelum memegang makanan.

• Infeksi cacing tambang bisa dihindari dengan selalu mengenakan alas kaki. • Gunakan desinfektan di tempat man- di dan tempat buang air besar.

Tindakan • Sebaiknya dilakukan dokter. Pengo- batan khusus tersedia bagi setiap je- nis infeksi cacingan dan hasilnya me- muaskan. []

SAFETY

Tips Aman Berkendara Jarak JauhM obilitas yang tinggi sering mem- buat kita bersentuhan dengan kendaraan. Untuk itu, perilaku berkendara sebaiknya menjadi perha-tian. Tentu saja, bukan sekadar menghi-dupkan mesin, memutar gas, mengijak pedal gas, dan kemudian melaju. Pemahaman tentang rambu lalu lintasserta perilaku berkendara yang baik danaman adalah faktor penting keselamatanAnda dan keluarga dalam perjalanan. Berikut tips bekendara di jalan raya.

Prilaku yang Harus Dihindari Saat Berkendara1. Menerima telefon dan membalas SMS.2. Mendahului kendaraan lain dan ber- belok tanpa menyalakan lampu sein. 3. Menyalakan lampu dan mengemudi di bawah pengaruh alkohol.

Perhatikan Lokasi Rawan Kecelakaan 1. Lokasi atau jalan yang ramai dengan pejalan kaki atau kendaraan.

2. Persimpangan jalan (blind spot). Se- baiknya memperlambat kendaraan ataupun mengerem. Nyalakan lampu sen 30 meter sebelum belok ke kiri atau ke kanan. Pastikan kendaraan Anda berada dalam jarak aman. 3. Perlambat kendaraan Anda sebelum masuk tikungan dengan mengerem, memindahkan gigi yang tepat, dan pastikan pandangan Anda ke depan 3 detik untuk melalui tikungan. Untuk perjalanan jauh, saat sedang mudik bersama keluarga, beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Berkendara dengan konsentrasi.2. Jaga jarak aman kendaraan Anda de- ngan kendaraan depan.3. Waspada terhadap penyeberang yang bisa terjadi tiba-tiba.4. Kurangi kecepatan di daerah peruma- han, permukiman, dan pasar.5. Istirahat jika merasa lelah/ngantuk.6. Beristirahatlah setiap 2 jam.7. Pastikan fisik dalam keadaan prima.8. Pastikan membawa SIM, STNK, dan surat-surat lainnya. 9. Cek kondisi kendaraan Anda, pasti kan dalam kondisi baik tekanan ban,

ulir ban, rem, oli, minyak rem, air ra diator, ban serep, lampu-lampu,dll. 10. Untuk pengendara sepeda motor dan penumpangnya, siapkan perlengka- pan seperti jas hujan, jaket, helm SNI berkaca bening, dan hindari mema- kai sandal sebagai alas kaki Anda. 11. Untuk pengendara dan penumpang mobil, sebaiknya menggunakan save belt atau sabuk pengaman.12.Berdoa sebelum berangkat.13.Bawalah uang secukupnya.

Jika telah berkendara, baiknya Anda juga mengenal beberapa tanda-tanda mengantuk atau kelelahan agar terhin-dar dari kecelakaan. Berikut tanda-tan-danya: 1. Mata Anda tertutup atau kehilangan fokus sendirinya.2. Sulit menjaga kepala tetap tegak.3. Berkhayal, berhenti berpikir.4. Tidak berhenti menguap.5. Tidak sadar sedang berkendara.6. Anda sering keluar jalur dan tidak melihat rambu lalu lintas. []SUMBER: EMERGENCY RESPONSE, HEALTH & SAFETY DEPARTMENT PT VALE.

E D I S I 3 , D E S E M B E R 2 0 1 3 I V E R B E E K

Ilustrasi denah area blind spot pada kendaraan.

audi.co.uk

blog

spot.com

DILARANG MENELEPON SAAT BERKENDARA

edm

und

s.com

DILARANG MENGANTUK SAAT BERKENDARA

wikih

ow.com

wikih

ow.com

wikih

ow.com

Page 12: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

Lutim Terima Penghargaan untuk Akta Lahir GratisB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar memberikan piagam penghargaan pada Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma.

12 PEMDA MENYAPA

Kecamatan Nuha: e-KTP untuk Satu Identitas wal September 2013, pemer intah Kecamatan Nuha mela- kukan pendataan penduduk untuk rentang usia 15-17 tahun. Pen-dataan ini dilakukan di tiga sekolah yang tersebar, yakni SMA Negeri 1 Nuha, SMA Yapman, dan SMA YPS. Kegiatan ini, kata Camat Nuha Kamal Rasyid, untuk memastikan jumlah penduduk potensial. “Jadi, se-telah dilakukan pendataan, anak-anak kita nantinya telah memiliki da-ta awal di kecamatan. Setelah men-capai usia 17 tahun, maka otomatis mereka akan dibuatkan E-KTP,” kata-nya. Di SMA YPS, beberapa siswa ter-lihat antusias. Mereka mengisi for-mulir dan mengantre dengan tertib. Data umum untuk usia pontensial ini mencakup nama, alamat, tempat lahir, dan jenis kelamin. Diambil pula pas foto, sepuluh sidik jari, dan foto retina mata. Di Kecamatan Nuha, kata Kamal Ra-syid, ada tiga kelompok masyarakat. Pertama, penduduk yang mengetahui dan antusias untuk mengurus KTP. Kedua, kelompok yang memiliki ak-ses informasi terbatas, memiliki kesi-bukan, dan terbatas waktunya. Keti-ga, kelompok yang ingin mengaksesnamun terkendala surat pindah da-

A

ri daerah sebelumnya. “Kelompok ke-tiga inilah yang banyak di Nuha,” ung-kapnya. Untuk membuat E-KTP, individu yang meninggalkan kampung halamannya diwajibkan mengurus surat pindah. Se-bab pendataan E-KTP berbasis internet. Artinya, sebelum dinyatakan pindah, data seseorang tak akan bisa diperba-rui di tempat lain di mana pun di Indo-nesia. Bagaimana bila tak memiliki E-KTP? Konsekuensinya, kata Kamal Rasyid, se-lama itu pula data individu tersebut

akan terhapus dari database kependu-dukan di Indonesia. Pentingnya memi-liki E-KTP adalah meminimalisir kepe-milikan KTP lebih dari satu. E-KTP nan-tinya mencantumkan Nomor Induk Ke-pendudukan (NIK), identitas tunggal dan berlaku seumur hidup. Nomor NIK nantinya juga dijadikan dasar penerbitan paspor, Surat Izin Me-ngemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, Sertifi-kat atas Hak Tanah, dan penertiban do-kumen identitas lainnya seperti tercan-tum dalam Pasal 13 UU No. 23 Tahun

2006 tentang Adminduk. Kartu identitas elektronik telah di-gunakan di beberapa negara Eropa, antara lain Australia, Belgia, Italia, Spanyol, Estonia, dan Swedia dan beberapa negara di Timur Tengah. Namun E-KTP di Indonesia lebih ko-perehensif dibandingkan di RRC danIndia, misalnya. Di RRC, kartu iden-titas tidak dilengkapi dengan bio-metrik atau rekaman sidik jari. India hanya menggunakan data kependu-dukan sistem UID (unique identifi-cation). []

V E R B E E K I E D I S I 3 , D E S E M B E R 2 0 1 3

upati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma, menerima penghar- gaan kebijakan pemberlakuan akta kelahiran gratis dari kementrianPemberdayaan Perempuan dan Perlin-dungan Anak, di Auditorium Kemente-rian Agama Jakarta, Selasa, 23 Juli 2013. Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Pemberdayaan Per-empuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar. Dalam sambutan-nya dia menyampaikan jika pemberianpenghargaan merupakan wujud kepe-dulian dan sumbangsih dari para kepa-la daerah dalam melindungi hak-hak warga Negara, khususnya anak. Tak hanya itu, pemberian akta kela-hiran bagi setiap anak menjadi bukti nyata, pengakuan dan bahkan perlind-ungan Negara pada seorang anak baik ditengah-tengah keluarga,masyarakat, hingga secara umum skala Indonesia dan dunia. “Ini adalah peristiwa dan kegiatan yang sangat penting penting bagi kita semua untuk mendukung ter-capainya tujuan program Kota Layak Anak. Untuk mencapainya, pemberian akte ada salah satu wujud terkecil,” je-las Linda. Untuk diketahui, Kota Layak Anak di-perkenalkan pertama kali oleh Kemen-terian Negara Pemberdayaan Perempu-an melalui kebijakan Kota Layak Anak. Dalam kebijakan tersebut, digambar-kan bahwa KLA merupakan upaya pe-

merintah kabupaten/kota untuk mem-percepat implementasi Konvensi Hak Anak (KHA) dari kerangka hukum ke dalam definisi, strategi dan intervensi pembangunan seperti kebijakan, insti-tusi, dan program yang layak anak. Usai menerima penghargaan ini, Andi Hatta menegaskan bahwa keluarga me-miliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter seorang anak untuk dapat berinteraksi dalam mas-yarakat. “Sangat penting bagi kita se-mua untuk bertanggung jawab dalammelindungi, mendidik dan mengem-bangkan anak, utamanya dimulai da-lam keluarga, “tegas Hatta. Ditambahkan pula bahwa Pemerin-tah Kabupaten Luwu Timur telah me-netapkan beberapa kebijakan-kebija-kan yang mendukung tujuan program yang disampaikan oleh Menteri Pem-berdayaan Perempuan dan Perlindu-ngan Anak dimana pemberian Akta Ke-lahiran Gratis adalah satu diantara 12 program gratis pemerintah lainnya un-tuk masyarakat Luwu Timur. Selain Laporan Panitia oleh drg. Ida Suselo Wulan turut hadir dan membe-rikan sambutan dalam kegiatan ini, Ke-pala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Sugiri Syariefdan Ketua Asosisasi Perusahaan Saha-bat Anak Indonesia yang merupakan wadah bagi perusahaan swasta dan pe-laku bisnis untuk bersama-sama de-

ngan pemerintah dan masyarakat dalampemenuhan hak-hak anak Indonesia. Selain penghargaan pemberian Peng-hargaan Akta Gratis/Bebas Biaya ke-pada 34 Bupati/Walikota, diserahkan pula penghargaan kepada 55 Bupati/Walikota untuk kategori Kota Layak Anak, 2 Radio Komunitas Anak serta

Forum Anak Sika dan Forum Anak Ke-bumen, serta penghargaan Pelangi atau Perusahaan Layak Anak Indone-sia kepada perusahaan-perusahaan yang dianggap terus serta berkontri-busi dalam pencapaian program peme-nuhan hak-hak anak Indonesia. (Hu-mas Pemda). []

Page 13: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

13PEMDA MENYAPA

Kecamatan Wasuponda: Lingkungan Bersih, Nyamuk Kabur emerintah Kecamatan Wasupon- da bersama tim desa dan ratu- san warga, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Luwu Timur dan PT Vale, melaksanakan aksi pembe-rantasan sarang nyamuk (PSN) seca-ra serentak di tiga desa, Tabarano, Ledu-ledu, dan Wasuponda. Kegia-tan berlangsung pada 16 September 2013. Aksi tersebut dilakukan untuk me-mutus rantai penyebaran dan pem-biakan nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk pembawa virus demam ber-

P darah. Sebagai catatan, hingga Agustus 2013, jumlah penderita demam berda-rah di Kecamatan Wasuponda menca-pai 60 orang. Angka ini dua kali lipat tahun-tahun sebelumnya yang hanya mencapai 30-an kasus. Tingginya angka penderita demamberdarah itu menjadikan Wasuponda sebagai daerah dengan kejadian luar bi-asa. “Saya kira dengan aksi PSN ini, kitamenunjukkan kepedulian pada masya-rakat,” kata Elvi Tomina, tim kecamatan yang juga Kepala Seksi Pemerintahan. Tingginya kasus penderita demam berdarah, kata Elvi, menunjukkan bah-wa selama ini kita mengabaikan kese-hatan lingkungan dengan baik. Sampah-sampah yang berpotensi dapat menam-pung genangan air tidak dikubur atau tidak dibakar. Tampak, ketika tim PSN mengunjungi beberapa rumah pendu-duk, beberapa rumah positif memiliki jentik nyamuk. Kepala Seksi Pemberantasan Penya-kit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Ka-bupaten Luwu Timur, Wardan, menga-takan, perkembangan nyamuk demamberdarah dapat juga berlangsung dalamsiklus lima tahunan. “Tapi lingkungan yang tak bersih akan menjadi pemicu lebih cepat dari siklus tahunan itu,” ka-tanya. Survey Lancer Puskesmas Wasupon-da, Samuel, mengatakan, PSN merupa-

Aksi berantas sarang nyamuk dilakukan secara bersama oleh pemerintah, masyarakat, dan PT Vale di Kecamatan Wasuponda.

E D I S I 3 , D E S E M B E R 2 0 1 3 I V E R B E E K

kan cara paling efisien untuk memutus rantai pembiakaan nyamuk. Sementara pengasapan (fogging) hanya dapat di-lakukan dalam keadaan tertentu, dan berisiko tinggi. “Fogging hanya membu-nuh nyamuk dewasa, sementara telur dan jentik nyamuk tak mati dengan ca-ra fogging,” katanya. Health Education Officer RS PT Inco,Siska Sofita, mengatakan, selain menja-ga lingkungan juga perlu mengubah ke-biasaan sehari-hari, seperti menggan-

tung pakaian di belakang pintu. “Ingat, nyamuk menyenangi tempat-tempat yang lembab dan menyenangi bau ke-ringat,” ungkapnya. Untuk itu, pemerintah Kecamatan Wasuponda menjadikan PSN sebagai agenda rutin bersama masyarakat. “Setiap Jumat dan Minggu, di rumah-rumah ibadah akan dilakukan sosial-isasi untuk melakukan aksi bersih-bersih dan bahaya demam berdarah,” ujar Elvi Tomina. []

Kecamatan Malili: Luwu Timur Punya Pusat Industri Sepatu

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo memperlihatkan sepatu Verbeck saat pamaren di Makassar.

usat industri sepatu di Malili resmi dibuka pada tang- 8 Juni 2013. Hadir dalam acara peresmian Bupati Luwu Timur H. Andi Hatta Marakarma, Wakil Bupa-ti Luwu Timur HM.Thoriq Husler, Wakil Ketua I DPRD Ka-bupaten Luwu Timur dan Ketua TP PKK A. Tenri Balobo Hatta, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah. Dari tem-pat ini muncul harapan baru dan peluang kerja bagi mas-yarakat Luwu Timur. Berdirinya pusat industri di setiap wilayah merupakan impian pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Dengan demi-kian, potensi SDM dan jiwa kreatif akan tersalurkan de-ngan baik. Menurut Andi Hatta, masa depan industri krea-tif sangat menjanjikan. Di dalamnya tercakup gagasan, se-ni, dan inovasi. Pangsa pasar usaha kreatif seperti sepatu masih luas danmenjanjikan. Radius jangkuannya bukan hanya sebatas kabupaten, melainkan bisa nasional bahkan internasional, asalkan produk dan desainnya benar-benar baik. Hal ini se-jalan dengan visi Kementerian Perindustrian Indonesia yangmenitikberatkan industri kreatif. “Karena itulah, saya harapkan kepada masyarakat di dae-rah ini dapat membantu program-program yang tengah dilakukan pemerintah melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan bekerja sama dengan PT Bumi Timur Agro,” kata Andi Hatta. Pusat industri sepatu di Malili itu diberi nama Verbeck. Verbeck, bagi sebagian masyarakat Malili, adalah pegunun-gan yang membentang sepanjang mata memandang. Pegu-nungan ini juga yang membawa berkah kekayaan alam seperti nikel dan besi. Untuk mendukung produksi industri sepatu itu, sedikit-nya dipilih 10 orang putra daerah untuk mendapatkan pe-latihan oleh instruktur yang didatangkan Asosiasi Perse-patuan Indonesia (Asprisindo), dibantu dua tenaga teram-pil. Pelatihan berjalan sembari berproduksi. Bentuk lain dukungan pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui di-nas terkait yakni menyediakan lahan kawasan industri. []

P

Page 14: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

14 KEMITRAAN

FKUB: Menjalin Komunikasi, Menjaga Masyarakat Harmonis

Menjalin kerjasama dengan pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk men-ciptakan situasi sosial yang kondusif. ndonesia yang multi-agama dan su- ku ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi, keberagaman tersebut membu-at Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang kaya budaya dan tradisi.Di sisi lain, keberagaman mudah memun-culkan konflik horizontal bila masyara-kat tidak saling toleran. Catatan Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) tahun 2012 menyebutkan, sedikitnya telah terjadi 32 konflik horizontal yang men-gakibatkan 28 nyawa melayang dan ratusan luka-luka. Disebutkan, salah satu pemicunya kegagalan komuni-kasi sengketa wilayah adat, dendam konflik lama antar-agama dan suku, ketidakpuasan penegakan hukum pada peristiwa-peristiwa kriminal, dan bere-darnya pesan-pesan provokatif. Melihat besarnya potensi kerawanan konflik horizontal itu maka diperlu-kan inisiatif masyarakat membentuk wadah untuk menjaga keharmonisan dan komunikasi antar-masyarakat ber-agama. Maka tebentuklah Forum Keru-kunan Umat Beragama (FKUB). ”FKUB lahir dari masyarakat, dan anggotanya terdiri para pemuka agama dan ditetap-kan pemerintah sebagai lembaga mas-yarakat yang bertujuan memelihara ke-rukunan umat beragama di tingkat pro-vinsi dan kabupaten,” ujar Ardias Bara, Ketua Umum FKUB Tingkat Kabupaten Luwu Timur. Keberadaan FKUB didasari KeputusanBersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksa-naan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepa-la Daerah. Fungsi dan tugas FKUB, an-tara lain, menghidupkan toleransi dan komunikasi antara umat beragama, menghimpun aspirasi masyarakat, hing-ga memberikan konsultasi terkait kon-

Idisi sosial dan moral masyarakat. Lantas apa peran FKUB Luwu Timur?Menurut Ardias Bara, dengan komposi-si masyarakat Luwu Timur yang multi-etnis, adat, dan agama ditambah banyak-nya pendatang, potensi konflik horizon-tal cukup tinggi. ”Konflik bisa terjadi de-ngan kondisi tersebut. Makanya sikap tenggang rasa dan tidak saling meng-hargai harus ditumbuhkan,” ujarnya Disinilah peran FKUB Luwu Timur sejak lahir tahun 2006 silam, sebagai lembaga yang mengampanyekan dan mensosialisasikan kerukunan an-tar-umat beragama. Hingga penyelesa-ian konflik sosial.

Menampung Aspirasi Cara sosialisasi dan kampanye hidup rukun, kata Ardias, dilakukan FKUB de-ngan cara yang bervariasi dan melibat-kan banyak pihak. Mulai dari dialog de-ngan pemuka agama dan tokoh masya-rakat hingga menampung aspirasi Or-mas keagamaan dan aspirasi masyara-kat. ”Karena pengurus dan anggota FKUB adalah para tokoh agama, biasanya ka-mi menyampaikan melalui dakwah atauceramah secara internal maupun ma-sing-masing pengurus dan anggota keti-ka beribadah. Termasuk menggelar per-temuan antar pemuka agama,” ujar Ar-dias Bara. Untuk itu FKUB dalam menjalank-an fungsinya berkoordinasi dengan pemerintah untuk menciptakan situasi sosial yang kondusif, menjadi mediator terhadap kelompok yang berseteru, menggelar dialog antar-umat beragama maupun antar-suku hingga pengaturan tentang pembangunan rumah ibadah. FKUB juga aktif berkoordinasi den-gan Kesbang (Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat—red) dan Kementerian Agama Kabupa-ten. Selain itu, FKUB tampil sebagai mit-ra perusahaan-perusahaan yang bera-da di Luwu Timur.

Mediator dan Rekonsiliator Konflik Sebagai wadah komunikasi dan per-satuan umat beragama, FKUB kerap ter-libat sebagai mediator hingga problem solver suatu konflik atau situasi yang dapat mengganggu ketertiban sosial. Misalnya pada tahun 2012, FKUB per-nah menjadi mediator dan rekonsilia-tor di konflik Tomoni. Fungsi dan misi yang sama juga per-nah diemban ketika muncul aliran-ali-ran baru di Luwu Timur dan sempat meresahkan masyarakat. ”Kami pun melakukan pendekatan dengan mas-yarakat, makanya pemerintah pun me-minta masukan penanganannya saat di Rapat Muspida Luwu Timur pada tahun 2009 dan banyak lagi. Tapi untuk-kasus konflik horizontal, kami langsung terjun ke lokasi untuk menengahi dan menenangkan masyarakat,” tambah dia. Menurut dia, peristiwa tersebut men-jadi potret kehidupan masyarakat Indo-nesia, khususnya Luwu Timur, bahwapotensi gesekan horizontal dapat bera-wal dari perbedaan kepentingan dan ke-yakinan serta dapat terjadi kapan saja di mana saja. Untuk itu sikap toleransi, saling menghargai, dan waspada men-cermati kehidupan sosial merupakan sesuatu yang paling utama, baik pemer-intah, pihak swasta, masyarakat, mau-pun lembaga, atau wadah masyarakat yang ada. []

Ketua FKUB, Ardias Bara bersama Wakil Bupati Luwu Timur, HM. Thoriq Husler, saat halal bi halal di Sorowako beberapa waktu lalu.

V E R B E E K I E D I S I 3 , D E S E M B E R 2 0 1 3

TRADISI YANG MEMBANGUN KERUKUNAN

FKUB Luwu Timur berencana meng-gelar Kemah Bakti Pemuda pada tahun depan.

Ada banyak pendekatan sosial untuk melahirkan perdamaian mau-pun kehidupan sosial yang kondu-sif. Setidaknya itu yang diyakini Ke-tua Umum FKUB Luwu Timur ArdiasBara. ”Sikap damai dan rukun itu bisa dibentuk lewat tradisi,” ujar dia. Keyakinan itu muncul dari penga-laman yang didapat ketika rombo-ngan FKUB Luwu Timur melakukan studi banding kehidupan sosial danberagama di Manado dan Bali. Di-mana tradisi gotong-royong, sikap terbuka, saling membantu dan sa-ling menghormati. Selain itu, ada pula tradisi lain yangdapat melahirkan kerukunan, yaknidengan mengangkat isu lingkungandan budaya sebagai misi bersama suatu masyarakat. “Lingkungan danbudaya, kita dapat menumbuhkan rasa cinta, perdamaian, dan keru-kunan. kata Ardias Bara. Maka, salah satu agenda yang a-kan direalisasikan FKUB Luwu Timur tahun depan adalah merangkul ka-um muda melakukan kegiatan pro-lingkungan bernama “Kemah BaktiPemuda”. Pemuda-pemudi diajakmengenal dan mencintai lingku-ngannya dengan berbagai cara danilmu terapan, hingga pentas budaya. “Ini salah satu agenda besar kamitahun depan. Bila terealisasi, ini yangpertama. Harapannya, sikap toleran-si tumbuh sejak usia muda.”

FUNGSI DAN TUGAS FKUBSesuai Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006, fungsi dan tugas FKUB sbb.

1. Wadah komunikasi, interaksi satu dengan lainnya dalam memberi- kan informasi terhadap tafsir aga- ma masing-masing, sehingga ter- cipta suasana saling memahami dan saling menghormati.2. Wadah mediasi setiap persoalan yang mengarah pada terjadinya konflik, baik yang laten maupun manifes. 3. Sebagai media harmonisasi hubu- ngan sesama manusia dalam ke- giatan keagamaan.4. Sosialisasi kepada masing-ma- sing umat beragama agar dalam kehidupan sosial tercipta sikap toleransi.5. Membantu pemerintah daerah menyukseskan program pemba- ngunan, serta menjaga keama- nan sosial politik yang kondusif.

PENGURUS FKUBKetua Umum : H. Ardias BaraSekretaris : Pdt. Lukas PaongananBendahara : I Gede Sudarsana

ALAMAT FKUBJl. Eboni Raya Blok A, No.1 Suma-sang, Kabupaten Luwu TimurTelepon : 0811 423 466 (Ardias Bara)Email : [email protected]

Page 15: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

15KOMUNITAS

Sejak tahun 2000, perangkat pesawat radio yang dirakit dengan sederhana itu mengudara dan menyebar-kan virus cinta.

ndi Ashari Jalil masih ingat betul kehidupan anak muda di Sorowako jelang tahun 1990-an hingga awal tahun 2000. Kelompok-kelompok antar gang bermunculan. Mereka saling memperlihatkan kekuatan dan adu nyali. Jiwa Ashari Jalil berkecamuk bila mendengar kabar kelompok-kelompok saling berkelahi dan saling membunuh. “Jika kelompok-kelompok itu kreatif, mungkin akan menyenang-kan,” katanya. Akhirnya, bersama kawan-kawannya Ashari Jalil membentuk komunitas Soroako Intelektual Club (SIC) pada tahun 2000, komunitas yang tujuan menjadi tempat bermain dan berbagi cerita menyenang-kan. Ashari Jalil bersa-ma teman-temannya urunan dan terkumpul uang sebanyak Rp1 juta. Uang terse-but kemudian digunakan untuk merakit pemancar dan pesawat sederhana untuk radio FM. Ketika radio sudah ada, SIC pun berubah menjadi SICMA (Soroako Intelektual Club Magani), sebab berlokasi di Kelurahan Magani. Saat radio SICMA pertama kali mengudara, beberapa anak muda mendatangi sekretariatnya di Jalan Gunung Krakatau F 279, sebuah bilik kecil yang dipinjamkan seorang kawan. Akhirnya, cerita dari mu-lut ke mulut pun tersebar. Anak-anak muda mulai belajar menyiar, atau sekadar membacakan pesanan lagu dari pendengar. “Semakin romantis,” kata Ashari Jalil. Dengan media radio, anak-anak muda yang setiap malam menghabiskan malam dengan mabuk-ma-bukkan atau sekadar bergadang tak keruan, mulai mengubah kebiasaan dengan saling mengirimkan lagu. Salah seorang anggota SICMA, Anton, mengatakan, komunitas ini banyak memberi dia perubahan positif. Kebiasaan menenggak minuman beralkohol ketika sedang menyiar terlupakan. “Saya kira sejak ada SICMA saya mulai mengurangi minum minuman beralkohol,” ujarnya. SICMA, bagi sebagian anggotanya, diibaratkan rumah besar yang menampung banyak hal. Di SICMA, kelompok-kelompok yang biasanya saling benci berkumpul di satu tempat. Tak ada sekat, beda suku, agama, ataupun ras. Semua bergabung dan bernyanyi bersama. “Di SICMA kita bercerita ten-tang musik, dan tempat saling berbagi,” kata Ketua SICMA, Fickry.

Kertas Lagu Tahun-tahun awal pendirian radio SICMA adalah momen penting anak-anak muda berkrea-si. Mereka membuat desain sederhana untuk kertas request lagu dan titip cetak di kantor PT Inco. Lembaran itu dijual Rp200 per buah. Kertas-kertas request lagu itu lantasdibagikan ke sekolah-sekolah dan kelompok pemuda. Peminatnya cukup banyak. Setiap hari ada ratusan permintaan. “Sejak saat itu, geliat anak mu-da menjadi lebih baik, ” kata Fickry. Menurut Fikri, SICMA menjadi semacam oase di tengah gurun pasir. Anak-anak muda yang menyelesaikan pendidikan dan tak tahu hendak berbuat apa mengembangkan bakatnya di SICMA. Ide-ide pun bermunculan bak jamur. Beberapa kegiatan dilakukan, seperti pelatihan menulishingga festival musik. “Kami melakukan apa yang kami inginkan jika itu adalah kegiatan positif. Teman-teman selalu mendukung,” kata Fikri. Kini anggota SICMA sudah ratusan, tersebar di berbagai tempat dan telah memiliki peker-jaan masing-masing. Namun SICMA tetap menjadi tempat yang nyaman untuk bersenda gu-rau. “Saya suka nongkrong, saya suka berbagi pengalaman. SICMA seperti membentuk karak-ter saya,” kata Asdar Said yang kini sudah memiliki dua orang anak.

Rumah Ide Kini SICMA tak hanya menjadi tempat bimbi- ngan belajar anak sekolah, namun mengembang- kan diri untuk merangkul setiap lapisan masyara- kat. Salah satunya adalah Rumah Ide, seperti Ru- mah Baca atau perpustakaan bagi semua kala- ngan. “Ada banyak ide, ada banyak kegelisahaan, dan semua ingin melihat Sorowako menjadi lebih baik,”kata Koordinator Divisi Rumah Ide, Harfi- andi. Ada pula program Dapur Ide yakni forum dis- kusi untuk membahas isu hangat di masyarakat, dan tidak menyinggung SARA. Untuk pegembangan kreatifitas melalui pendidikan, industri krea-tif (handy craft), usaha mandiri, parenting, dan media komunikasi, SICMA merangkulmelalui Bengkel Kreatif. Di bidang sosial, SICMA melaksanakan program Satu Hati. Atau program bea-siswa untuk membina adik angkat bagi siswa/siswa sekolah dasar yang tidak mampu, na-mun memiliki kemampuan akademik yang baik. []

A

FKUB: Menjalin Komunikasi, Menjaga Masyarakat Harmonis

E D I S I 3 , D E S E M B E R 2 0 1 3 I V E R B E E K

SICMA: Tempat Kumpul Kaum Kreatif

Nama Stasiun Radio : SICMA (Sorowako Intelektual Community Magani)Izin Penyelengaraan : JIRAK (Jaringan Independen Radio Komunitas) Frekuensi : 101.1 Mhz StereoCallsign : Seratus Satu Koma Satu Radio SicmaTagline : Bersama Menebar InformasiAlamat Studio : Jl. G karakatau F. 270, SorowakoTarget audience : Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, Komunitas, Masyarakat /PemerintahContact person : 0811423400, 085266988870, 08124275354

Susunan Pengurus Harian SICMA Periode 2013-2014Penasihat : Kepala Camat Nuha, Kepala Desa Magani, Ketua RT Magani 10Pembina/ MPO : Andi Ashari Jalil, Fachmi Amier Baso Ketua : Fickry Amier BasoWakil Ketua : Rano ArnaSekretaris : Ulva RahmaBendahara : Erni Afranisa Yani Divisi Rumah Tangga : FaizalDivisi Rumah Ide : Harfiadi ArifinDivisi Broadcasting : Moh. Rendra Nading Divisi Event/Entertainment/Usaha : Ahmad Rivai Divisi Training/Human Resources : Syaiful Amsal Divisi Public Relation/Infokom : Imas Yahya

Page 16: ASYKAR LAPIS LEGIT “SI MUNSTER” PERANCIS KECAMATAN … · an kegiatan di tingkat desa dan keca-matan. Fasilitator Kecamatan 1. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi masyarakat

16 EVENTV E R B E E K

Peresmian AIMI Ranting Sorowako i Luwu Timur, kampanye ASI eks- klusif dilakukan secara sinergis antara pemerintah daerah dan swasta serta masyarakat. Antara lain dengan RS Inco dan komunitas Pro ASI Sorowako (PAS). Dua entitas ini secara berkala mengadakan kelas edukasi yang membahas pentingnya ASI bagi tumbuh kembang bayi dan anak. PAS berawal dari sekelompok ibu di Sorowako yang berhasil memberikan ASI eksklusif pada enam bulan pertamausia bayi. Mereka berkumpul untuk ber-bagi pengalaman, bertukar informasi, dan saling dukung. Semangat untuk memberikan nutrisi terbaik di masaemas tumbuh-kembang anak berlanjut. Mereka meneruskan memberikan ASI hingga para Batita berusia 2 tahun. Keinginan untuk menularkan “virus ASI” membuat mereka mendirikan ke-lompok Pro-ASI Sorowako (PAS) pada Maret 2012. Setelah terbentuk, PAS me-ngadakan enam kali kelas edukasi de-ngan peserta ibu hamil, ibu menyusui, dan tenaga bidan. Beberapa penggagas PAS mengikuti pelatihan konseling me-nyusui 40 jam berstandar WHO dan

UNICEF untuk mendapatkan sertifikat Konselor Laktasi. Berkat kelas edukasi yang rutin dige-lar dan keberadaan para konselor lak-tasi, PAS memenuhi syarat untuk ber-transformasi menjadi sebuah organisa-si baru yang bernaung di bawah Asosi-asi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI). AIMI adalah organisasi nirlaba yang bertujuan meningkatkan pengetahuan,informasi tentang ASI, dan persentaseibu menyusui di Indonesia. AIMI CabangSulawesi Selatan Ranting Sorowako ter-bentuk pada Minggu, 29 September 2013. “Dengan menjadi AIMI Ranting Soro-wako, kami bisa mengadakan kelas sen-diri yang materinya dari AIMI langsung.Sebelumnya, kami harus mendatangkan pembicara. Karena AIMI adalah or-ganisasi nirlaba, tentu ini sangat mem-bantu dari sisi biaya. Selain itu, informa-si juga bisa lebih cepat tidak perlu menungu kesediaan pembicara dari luar,” kata Yuni Fitriani Natsir, Ketua AIMI Cabang Sulsel Ranting Sorowako. Aswita Amir, Ketua AIMI Cabang Sul-sel mengatakan, dalam sambutannya

D

D E S E M B E R 2 0 1 3EDISI 3

mengatakan pemberian ASI eksklusif di Sulsel masih di bawah target nasional. Meskipun trennya sudah meningkat. Dia menambahkan, Sorowako adalah ranting pertama AIMI Cabang Sulsel. Penggiat ASI di Sorowako menunjuk-kan kesiapannya menjadi bagian dari AIMI. Peresmian AIMI Cabang Sulsel Ranting Sorowako dan pelantkan pe-

Kelas edukasi AIMI Sorowako bagi tenaga bidan yang dilakukan di RS INCO, Minggu 29 September 2013.

epuk tangan, ledakan kembang api, dan suara terompet me- nyemarakkan partai final Nickel Cup V -2013 pada 29 Sep- tember 2013 di Lapangan Persesos, Sorowako. Dua tim kuatyang sudah dipre-diksi bakal melaju di partai puncak akhirnya sa-ling berhadapan, yakni Sorowako Baru FC dan Maharani FC. Pertandingan berlangsung dalam tempo cepat. Masing-masing tim bergantian saling menekan. Namun keperkasaan dan pengua-saan bola para pemain Sorowako Baru FC membuat kewalahan pertahanan belakang Maharani FC. Hingga peluit terakhir berbunyi,Sorowako Baru FC menundukkan Maharani FC dengan skor 2-1. Sementara tempat ketiga diduduki Duta Verbeck FC dan diikuti Towuti FC di posisi ke empat. Turnamen sepakbola Nickel Cup merupakan turnamen tahunanyang digelar dengan mengundang berbagai klub, mulai dari klub desa hingga klub perusahaan kontraktor. Untuk tahun ini, ajang diikuti sebanyak 16 tim seperti Sekata, Maharani, ATS, Thiess, To-wuti Paradise, Truba, dan Sorowako Baru. Pembukaan dan penutupan turnamen dihadiri Ketua KONI Lu-wu Timur Amir Baso Makmur, Wakil Presiden Direktur PT Vale Bernardus Irmanto, SGM of Mine & Exploration Basri Kambatu, Asisten I Bidang Pemerintahan Luwu Timur Saidin Halun, Ketua Pokja PSSI Luwu Timur Amran Syam, Camat Nuha Kamal Rasyid, tokoh masyarakat, dan kepala desa di Sorowako. Ketua KONI Luwu Timur Amir Baso Makmur dalam sambutan-nya mengatakan, ”Semoga turnamen yang kelima kalinya ini didapat semakin mempererat persaudaraan semua pihak sekaligus sebagai wadah penyaluran minat pemuda di Luwu Timur, khususnya Sorowako dalam bersepakbola.” Dia juga berharap pada turnamen ini muncul bibit-bibit baru pesepakbola. []

TSorowako Baru FC Juarai Nickel Cup 5

ngurus periode 2013-2016 ditandai de-ngan pemasangan pin logo AIMI kepa-da para pengurus inti. Acara berlangsung di Pantai Ide dandihadiri Kepala Dinas Kesehatan LuwuTimur, dr. H. April, Mkes. “Pemberian ASI eksklusif adalah merupakan salah satu upaya pemberantasan gizi kurang pada balita,” katanya. []