asuhan keperawatan tetanus

35
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.U DENGAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.U DENGAN TETANUS TETANUS DI BANGSAL ANAK C1L2 RSUP Dr. DI BANGSAL ANAK C1L2 RSUP Dr. KARIADI KARIADI SEMARANG SEMARANG Oleh : Oleh : ARIEF YANTO ARIEF YANTO G5A206010 G5A206010

Upload: thamam-thaluvicha

Post on 10-Aug-2015

180 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Tetanus

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.U ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.U DENGAN TETANUSDENGAN TETANUS

DI BANGSAL ANAK C1L2 RSUP Dr. DI BANGSAL ANAK C1L2 RSUP Dr. KARIADI KARIADI

SEMARANGSEMARANG

Oleh :Oleh :

ARIEF YANTOARIEF YANTO

G5A206010G5A206010

Page 2: Asuhan Keperawatan Tetanus

Tetanus Tetanus

Penyakit tetanus merupakan Penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi yang salah satu infeksi yang berbahaya karena berbahaya karena mempengaruhi sistem urat saraf mempengaruhi sistem urat saraf dan otot. Kata tetanus diambil dan otot. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu dari bahasa Yunani yaitu tetanostetanos dari dari teineinteinein yang berarti yang berarti menegang. Penyakit ini adalah menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di mana spasme penyakit infeksi di mana spasme otot tonik dan hiperrefleksia otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum, spasme otot umum, melengkungnya punggung melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, (opistotonus), spasme glotal, kejang dan spasme dan paralisis kejang dan spasme dan paralisis pernapasan (Wikipedia).pernapasan (Wikipedia).

Page 3: Asuhan Keperawatan Tetanus

Klasifikasi tetanusKlasifikasi tetanus

Derajat I  (tetanus Derajat I  (tetanus ringanringan)) Derajat II (tetanus Derajat II (tetanus sedang)sedang) Derajat III A (Derajat III A (tetanus berat)tetanus berat) Derajat III B  (Derajat III B  (tetanus dengan tetanus dengan

gangguan saraf otonom)gangguan saraf otonom)

Page 4: Asuhan Keperawatan Tetanus

Etiologi Etiologi

Clostridium tetani adalah kuman Clostridium tetani adalah kuman yang berbentuk batang seperti yang berbentuk batang seperti penabuh genderang, berspora, penabuh genderang, berspora, golongan gram positif, hidup golongan gram positif, hidup anaerob. Kuman ini mengeluarkan anaerob. Kuman ini mengeluarkan toksin yang bersifat neurotoksik toksin yang bersifat neurotoksik (tetanus spasmin), yang mula-(tetanus spasmin), yang mula-mula akan menyebabkan kejang mula akan menyebabkan kejang otot dan saraf perifer setempat. otot dan saraf perifer setempat. Timbulnya tetanus ini terutama Timbulnya tetanus ini terutama oleh clostridiumTetani yang oleh clostridiumTetani yang didukung oleh adanya luka yang didukung oleh adanya luka yang dalam dengan perawatan yang dalam dengan perawatan yang salah. salah.

Page 5: Asuhan Keperawatan Tetanus

Manifestasi klinik

Gejala awal adalah trismus; Gejala awal adalah trismus; pada neonatus tidak dapat/sulit pada neonatus tidak dapat/sulit menetek, mulut mencucu. Pada menetek, mulut mencucu. Pada anak besar berupa trismus, anak besar berupa trismus, akibat kekakuan otot masseter. akibat kekakuan otot masseter. Disertai dengan kaku kuduk, Disertai dengan kaku kuduk, risus sardonikus (karena risus sardonikus (karena kekakuan otot mimik, kekakuan otot mimik, opistotonus, perut papan. opistotonus, perut papan. Selanjutnya dapat diikuti kejang Selanjutnya dapat diikuti kejang apabila dirangsang atau apabila dirangsang atau menjadi makin berat dengan menjadi makin berat dengan kejang spontan, bahkan  pada kejang spontan, bahkan  pada kasus berat terjadi status kasus berat terjadi status konvulsivus.konvulsivus.

Page 6: Asuhan Keperawatan Tetanus

Pathway Pathway Clostridium tetani

Eksotoxin

Saraf tepi Kornu anterior

sumsum tl blkg SSP

Infeksi

Peningkatan suhu tubuh

Neuro transmiter

Spasme

Pernafasan Neuro muskulerSal kemih Sal cerna

Gg. eliminasi

BAK

Konstriksi sal pernafasan

Penumpukan sekret

Jln nafas tidak efektif

Kekakuan otot

Gg. aktivitas

Trismus

Gg. menelan

Gg Nutrisi kurang dari kebut tubuh

Intake kurang

Gg. komunikas

i verbal

Page 7: Asuhan Keperawatan Tetanus

Pemeriksaan Pemeriksaan penunjangpenunjang

Diagnosa didasarkan Diagnosa didasarkan pada : Riwayat pada : Riwayat perlukaan disertai perlukaan disertai keadaan klinis kekakuan keadaan klinis kekakuan otot rahang.otot rahang.

Laboratorium : Laboratorium : Leukositosis ringan, Leukositosis ringan, peninggian tekanan peninggian tekanan cairan otak, deteksi cairan otak, deteksi kuman sulit.kuman sulit.

Page 8: Asuhan Keperawatan Tetanus

Pengkajian Pengkajian

Keluhan utama :Keluhan utama :

An. U kejang sadar dan An. U kejang sadar dan EpistotonusEpistotonus

Riwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit sekarang

Keluarga mengatakan bahwa An. Keluarga mengatakan bahwa An. U panas tinggi dan kejang, U panas tinggi dan kejang, kemudian An. U diperiksakan ke kemudian An. U diperiksakan ke dokter umum dan dirawat di RISA dokter umum dan dirawat di RISA selama 2 hari. Selama perawatan selama 2 hari. Selama perawatan di RISA An. U selalu kejang bila di RISA An. U selalu kejang bila dilakukan tindakan infus, NGT, dilakukan tindakan infus, NGT, suntik dan lain-lain. Kemudian suntik dan lain-lain. Kemudian An. U dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi An. U dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tanggal 6 Juli Semarang pada tanggal 6 Juli 2007. Keluarga mengatakan pada 2007. Keluarga mengatakan pada saat pertama kali kejang An. U saat pertama kali kejang An. U sedang menderita sariawan.sedang menderita sariawan.

Page 9: Asuhan Keperawatan Tetanus

Riwayat keperawatan yang Riwayat keperawatan yang lalulalu

Keluarga mengatakan bahwa Keluarga mengatakan bahwa An. U belum pernah An. U belum pernah menderita penyakit seperti menderita penyakit seperti ini sebelumnya. Paling-paling ini sebelumnya. Paling-paling hanya batuk dan pilek biasa. hanya batuk dan pilek biasa. Bila An. U sakit keluarga Bila An. U sakit keluarga memberikan obat yang dibeli memberikan obat yang dibeli di warung.di warung.

Page 10: Asuhan Keperawatan Tetanus

Riwayat imunisasiRiwayat imunisasi

Keluarga mengatakan Keluarga mengatakan bahwa An. U hanya bahwa An. U hanya dilakukan imunisasi 2 kali dilakukan imunisasi 2 kali pada usia 4 hari dan pada pada usia 4 hari dan pada usia 4 bulan jenis usia 4 bulan jenis imunisasi yang diberikan imunisasi yang diberikan tidak diketahui. Keluarga tidak diketahui. Keluarga mengatakan An. U tidak mengatakan An. U tidak diberikan imunisasi diberikan imunisasi karena tidak ada yang karena tidak ada yang mengantar An. U untuk mengantar An. U untuk imunisasi karena kedua imunisasi karena kedua orang tua An. U sibuk orang tua An. U sibuk bekerja dan neneknya bekerja dan neneknya sudah tua.sudah tua.

Page 11: Asuhan Keperawatan Tetanus

Riwayat kehamilan & Riwayat kehamilan & persalinanpersalinan

Pre NatalPre Natal

Selama kehamilan An. U Ibu Selama kehamilan An. U Ibu tidak melakukan tidak melakukan pemeriksaan kehamilan ke pemeriksaan kehamilan ke pelayanan kesehatan. Ibu pelayanan kesehatan. Ibu mengatakan selama mengatakan selama kehamilan tidak pernah kehamilan tidak pernah mengalami sakit dan masih mengalami sakit dan masih dapat bekerja seperti biasa. dapat bekerja seperti biasa. Ibu mengatakan selama Ibu mengatakan selama kehamilan tidak pernah kehamilan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan.mengkonsumsi obat-obatan.

Page 12: Asuhan Keperawatan Tetanus

Intra NatalIntra Natal

An. U lahir ditolong oleh An. U lahir ditolong oleh dukun. An. U lahir secara dukun. An. U lahir secara spontan di rumah. Berat spontan di rumah. Berat badan lahir tidak diketahui. badan lahir tidak diketahui. Usia kehamilan aterm.Usia kehamilan aterm.

Post NatalPost Natal

An. U diasuh oleh neneknya, An. U diasuh oleh neneknya, diberikan ASI eksklusive diberikan ASI eksklusive sejak lahir, sekarang sudah sejak lahir, sekarang sudah makan makanan keluarga.makan makanan keluarga.

Page 13: Asuhan Keperawatan Tetanus

Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik Keadaan UmumKeadaan Umum

Letargis Letargis BB/PBBB/PB

13 kg / 89 cm13 kg / 89 cm Kepala Kepala

Mesosepal, rambut hitam Mesosepal, rambut hitam pirang, bersih, tidak berbau, pirang, bersih, tidak berbau, lurus, tidak mudah dicabutlurus, tidak mudah dicabut

MataMataBersih, conjungtiva tidak Bersih, conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, anemis, sklera tidak ikterik, pelpebra tidak edema, pupil pelpebra tidak edema, pupil ishokor, reaksi terhadap cahaya. ishokor, reaksi terhadap cahaya.

Hidung Hidung Kotor, tidak ada nafas cuping Kotor, tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada deviasi hidung, tidak ada deviasi septum. An. U terpasang NGT septum. An. U terpasang NGT dan O2 nasal.dan O2 nasal.

Page 14: Asuhan Keperawatan Tetanus

MulutMulutBersih, mukosa lembab, tidak Bersih, mukosa lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada ada stomatitis, tidak ada perdarahan gusi, tidak ada perdarahan gusi, tidak ada karies gigi, gigi belum lengkapkaries gigi, gigi belum lengkap

TelingaTelingaBersih, tidak ada Bersih, tidak ada sekret/serumen, fungsi sekret/serumen, fungsi pendengaran tidak ada pendengaran tidak ada gangguan, bentuk simetris.gangguan, bentuk simetris.

DadaDadaBentuk normal, pengembangan Bentuk normal, pengembangan simetris, tidak ada retraksi simetris, tidak ada retraksi dinding dada.dinding dada.

JantungJantungIctus cordis tidak tampak, Ictus cordis tidak tampak, konfigurasi jantung dalam batas konfigurasi jantung dalam batas normal, bunyi jantung II murni, normal, bunyi jantung II murni, tidak ada gallop.tidak ada gallop.

Paru-paruParu-paruEkspansi dada simetris, suara Ekspansi dada simetris, suara ronchi basah, hantaran ( + ) ronchi basah, hantaran ( + ) sonor seluruh lapang paru.sonor seluruh lapang paru.

Page 15: Asuhan Keperawatan Tetanus

AbdomenAbdomenDatar, bising usus 8 x/ menit, Datar, bising usus 8 x/ menit, tidak teraba pembesaran hati tidak teraba pembesaran hati dan limpa, perkusi timpani.dan limpa, perkusi timpani.

PunggungPunggungBentuk normal, tidak ada Bentuk normal, tidak ada kelainan bentukkelainan bentuk

GenetaliaGenetaliaBersih, normal, tidak ada Bersih, normal, tidak ada penyakit kelamin, tidak ada penyakit kelamin, tidak ada hemoroid, terpasang kateter.hemoroid, terpasang kateter.

EkstremitasEkstremitasTidak ada sianosis, akral Tidak ada sianosis, akral hangat, tidak ada kelemahan hangat, tidak ada kelemahan otot, refleks fisiologis ada, otot, refleks fisiologis ada, refleks patologis tidak ada.refleks patologis tidak ada.

KulitKulitWarna sawo matang, lembab, Warna sawo matang, lembab, tidak ada bekas luka, elastis.tidak ada bekas luka, elastis.

Tanda-tanda VitalTanda-tanda VitalSuhu Suhu : 37 o C: 37 o CNadiNadi : 120 x/mnt: 120 x/mntRRRR : 30 x/mnt: 30 x/mnt

Page 16: Asuhan Keperawatan Tetanus

Tingkat perkembangan

• Tingkat perkembangan pada An. U tidak dapat diukur karena An. U mengalami pembatasan aktivitas dan pergerakan. Hal ini dapat dilihat dari data bahwa An. U terpasang infus, NGT, kateter dan O2 nasal.

Page 17: Asuhan Keperawatan Tetanus

Data penunjangData penunjang

Pemeriksaan laboratorium tanggal Pemeriksaan laboratorium tanggal 12 juli 200712 juli 2007

Hematologi Hematologi HemoglobinHemoglobin : 8,04 gr%: 8,04 gr% HematokritHematokrit : 23,4 %: 23,4 % ErytrositErytrosit : 3,07 jt/ mmk: 3,07 jt/ mmk MCHMCH : 26,20 Pg: 26,20 Pg MCVMCV : 76,20 FL: 76,20 FL MCHCMCHC : 34,40 g/ dl: 34,40 g/ dl LekositLekosit : 17,80 ribu/ : 17,80 ribu/

mmkmmk LimfositLimfosit : 21 %: 21 % TrombositTrombosit : 402,0 ribu/ : 402,0 ribu/

mmkmmk

Page 18: Asuhan Keperawatan Tetanus

TherapiTherapi► OO22 nasal 2 l/ mnt nasal 2 l/ mnt

► Infus D 5% 960/ 40/ 10 tpmInfus D 5% 960/ 40/ 10 tpm

+ NaCl 5% 15 cc, KCl 13cc+ NaCl 5% 15 cc, KCl 13cc► Injeksi :Injeksi :

Penicillin Prokain 2 x 650.000 IUPenicillin Prokain 2 x 650.000 IU Drip Diazepam 5 mg/ kg BB/ 24 jam Drip Diazepam 5 mg/ kg BB/ 24 jam

= 0,5 cc/ jam= 0,5 cc/ jam

► Oral :Oral : Paracetamol syrup 4 x 1 cthParacetamol syrup 4 x 1 cth Metronidazol 3 x 250 mgMetronidazol 3 x 250 mg Luminal 2 x 20 mgLuminal 2 x 20 mg Vit B complex 3 x 1Vit B complex 3 x 1 Vit C 3 x 1Vit C 3 x 1

► Diit :Diit :

Vitaplus 6 x 200 ccVitaplus 6 x 200 cc

Page 19: Asuhan Keperawatan Tetanus

Analisa DataAnalisa Data

No Data Problem Etiologi

1 DS : Keluarga mengatakan bahwa An. U ngorok dan ingin meludah.DO :Suara ronchi basahAn. U mengalami pembatasan pergerakanRR : 30 x/ mnt

Kebersihan jalan nafas tidak efektif

Penumpukan sputum pada trakhea dan spasme otot pernafasan

2 DS :Keluarga mengatakan bahwa An. U selalu ingin meraih makananDO :Rahang kakuTerpasang NGT

Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Adanya trismus

Page 20: Asuhan Keperawatan Tetanus

3 DS :Keluarga menanyakan apakah An. U sudah membaik?DO :Keluarga tampak cemasSering bertanya

Kecemasan keluarga

Kurangnya informasi yang didapat

4 DS :Keluarga mengatakan An. U kadang terlihat menggigit (nggeget).DO :Rahang kakuTherapi diazepam 5 mg/ kg BB/ 24 jam = 0,5 cc/ jam

Resiko terjadi kontraktur

Adanya kejang

5 DS : Keluarga mengatakan bahwa An. U badanya hangatDO :Suhu : 37 °CKlien tidak mau dikasih selimutTherapi penicillin prokain 2 x 650.000IU

Peningkatan suhu tubuh

Proses infeksi

Page 21: Asuhan Keperawatan Tetanus

Prioritas masalahPrioritas masalah

Kebersihan jalan nafas tidak efektif Kebersihan jalan nafas tidak efektif b.d Penumpukan sputum pada b.d Penumpukan sputum pada trakhea dan spasme otot pernafasantrakhea dan spasme otot pernafasan

Peningkatan suhu tubuh b.d proses Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksiinfeksi

Resiko terjadi kontraktur b.d Resiko terjadi kontraktur b.d Adanya kejangAdanya kejang

Resiko nutrisi kurang dari Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Adanya kebutuhan tubuh b.d Adanya trismustrismus

Kecemasan keluarga b.d Kecemasan keluarga b.d Kurangnya informasi yang didapatKurangnya informasi yang didapat

Page 22: Asuhan Keperawatan Tetanus

ImplementasiImplementasi

Tanggal No. DxTindakan

KeperawatanRespon Klien

16/ 7/ 0717.0021.45

1, 2, 42

Mengukur tanda vital klienMemberikan vitaplus 200 cc per sonde

Memberikan injeksi penicillin prokain 650.000 IU IM

S :O :t : 37 °CRR : 30 x/mntDiit masuk 200 cc per sondeKlien tertidurKeluarga kooperatif

S :O :Klien menangisObat injeksi masuk IM 1/3 SIASKeluarga membantu menenangkan klienKeluarga kooperatif

Page 23: Asuhan Keperawatan Tetanus

17/ 7/ 0721.45

18/ 7/ 0703.00

23, 5

Memberikan injeksi penicillin prokain 650.000 IU IM

Memberikan therapi diazepam 5 mg/ kgBB/ 24jamMenjelaskan manfaat obat kepada keluarga

S :O :Klien menangisObat injeksi masuk IM 1/3 SIASKeluarga membantu menenangkan klienKeluarga kooperatif

S :O :Pemberian dizepam melalui syringe pump 0,5 cc/ jamKecemasan keluarga terlihat berkurangKeluarga kooperatif

Page 24: Asuhan Keperawatan Tetanus

19/ 7/ 0710.00

13.00

1, 2, 4

3, 4, 5

Memberikan diit per sonde vitaplus 200 ccMengukur suhu tubuh klienMengatur posisi klien

Menjelaskan proses penyakit, cara pencegahan dan pengobatan tetanusMenjelaskan penatalaksanaan kejang

S :O :Diit masuk 200 cc per sondeT : 36,8 °CPosisi klien miring ke kananKlien dan Keluarga kooperatif

S :Keluarga mengatakan mengerti dengan penjelasan perawatO :Keluarga dapat memberikan jawaban pada saat ditanya oleh perawatKeluarga tampak senangKeluarga kooperatif

Page 25: Asuhan Keperawatan Tetanus

Evaluasi Evaluasi

TanggalNo Dx

Evaluasi

16/ 7/ 07

22.00

1, 2, 4

S :O :t : 37 °CRR : 30 x/mntDiit vitaplus masuk 200 cc per sondeKlien menangis saat dilakukan injeksiObat penicillin prokain 650.000 IU masuk IM 1/3 SIASKeluarga membantu menenangkan klien Keluarga kooperatifA : masalah teratasi sebagianP : lanjutkan interversi selanjutnya

Page 26: Asuhan Keperawatan Tetanus

17/ 7/ 07

21.50

18/ 7/ 07

03.20

2

3, 5

S :O :Klien menangisObat penicillin prokain 650.000 IU masuk IM 1/3 SIASKeluarga membantu menenangkan klienKeluarga kooperatifA : masalah teratasi sebagianP : lanjutkan interversi selanjutnya

S :O :Pemberian dizepam melalui syringe pump 0,5 cc/ jamKecemasan keluarga terlihat berkurang setelah mendapatkan penjelasan dari perawatKeluarga kooperatifA : masalah teratasi sebagianP : lanjutkan interversi selanjutnya

Page 27: Asuhan Keperawatan Tetanus

19/ 7/ 07

13.20

1, 2, 3, 4, 5

S : Keluarga mengatakan mengerti dengan penjelasan perawatO :Diit vitaplus masuk 200 cc per sondeT : 36,8 °CPosisi klien miring ke kananKeluarga dapat memberikan jawaban pada saat ditanya oleh perawatKeluarga tampak senang Klien dan Keluarga kooperatifA : masalah teratasi sebagianP : lanjutkan interversi selanjutnya

Page 28: Asuhan Keperawatan Tetanus

Pembahasan Pembahasan Tetanus adalah suatu penyakit Tetanus adalah suatu penyakit

toksemik akut  yang disebabkan toksemik akut  yang disebabkan oleh oleh Clostridium tetaniClostridium tetani, dengan , dengan tanda utama kekakuan otot tanda utama kekakuan otot (spasme),  tanpa disertai gangguan (spasme),  tanpa disertai gangguan kesadaran (Ismoedijanto, 2003).kesadaran (Ismoedijanto, 2003).

Clostridium tetani adalah kuman Clostridium tetani adalah kuman yang berbentuk batang seperti yang berbentuk batang seperti penabuh genderang, berspora, penabuh genderang, berspora, golongan gram positif, hidup golongan gram positif, hidup anaerob. Kuman ini mengeluarkan anaerob. Kuman ini mengeluarkan toksin yang bersifat neurotoksik toksin yang bersifat neurotoksik (tetanus spasmin), yang mula-mula (tetanus spasmin), yang mula-mula akan menyebabkan kejang otot dan akan menyebabkan kejang otot dan saraf perifer setempat. Timbulnya saraf perifer setempat. Timbulnya tetanus ini terutama oleh tetanus ini terutama oleh clostridiumTetani yang didukung clostridiumTetani yang didukung oleh adanya luka yang dalam oleh adanya luka yang dalam dengan perawatan yang salah.dengan perawatan yang salah.

Page 29: Asuhan Keperawatan Tetanus

Gejala klinis timbul sebagai dampak Gejala klinis timbul sebagai dampak eksotoksin pada sinaps ganglion spinal eksotoksin pada sinaps ganglion spinal dan dan neuromuscular junctionneuromuscular junction serta syaraf serta syaraf otonom. Toksin dari tempat luka otonom. Toksin dari tempat luka menyebar ke menyebar ke motor endplatemotor endplate dan setelah dan setelah masuk lewat ganglioside dijalarkan masuk lewat ganglioside dijalarkan secara intraaxonal kedalam sel saraf tepi, secara intraaxonal kedalam sel saraf tepi, kemudian ke kornu anterior sumsum kemudian ke kornu anterior sumsum tulang belakang, akhirnya menyebar ke tulang belakang, akhirnya menyebar ke SSP.SSP.

Manifestasi klinis terutama Manifestasi klinis terutama disebabkan oleh pengaruh eksotoksin disebabkan oleh pengaruh eksotoksin terhadap susunan saraf tepi dan pusat. terhadap susunan saraf tepi dan pusat. Pengaruh tersebut berupa gangguan Pengaruh tersebut berupa gangguan terhadap inhibisi presinaptik sehingga terhadap inhibisi presinaptik sehingga mencegah keluarnya neurotransmiter mencegah keluarnya neurotransmiter inhibisi yaitu GABA dan glisin, sehingga inhibisi yaitu GABA dan glisin, sehingga terjadi eksitasi terus-menerus dan terjadi eksitasi terus-menerus dan spasme. Kekakuan dimulai pada tempat spasme. Kekakuan dimulai pada tempat masuk kuman atau pada otot masseter masuk kuman atau pada otot masseter (trismus), pada saat toxin masuk ke (trismus), pada saat toxin masuk ke sumsum belakang terjadi kekakuan yang sumsum belakang terjadi kekakuan yang makin berat, pada extremitas, otot-otot makin berat, pada extremitas, otot-otot bergaris pada dada, perut dan mulai bergaris pada dada, perut dan mulai timbul kejang. timbul kejang.

Page 30: Asuhan Keperawatan Tetanus

Penatalaksanaan medis atau Penatalaksanaan medis atau terapi dasar tetanus yang dilakukan terapi dasar tetanus yang dilakukan untuk klien tetanus adalah : untuk klien tetanus adalah : Antibiotik diberikan selama 10 hari, Antibiotik diberikan selama 10 hari, 2 minggu bila ada komplikasi 2 minggu bila ada komplikasi dengan catatan : Bila ada dengan catatan : Bila ada sepsis/pneumonia dapat sepsis/pneumonia dapat ditambahkan antibiotika yang sesuai. ditambahkan antibiotika yang sesuai. Imunisasi aktif-pasif, Anti konvulsi Imunisasi aktif-pasif, Anti konvulsi ppada dasarnya kejang diatasi ada dasarnya kejang diatasi dengan diazepam, dosis disesuaikan dengan diazepam, dosis disesuaikan dengan respon klinik (titrasi), dengan respon klinik (titrasi), Terapi Terapi suportif. Tetanus ringan dan sedang suportif. Tetanus ringan dan sedang diberikan pengobatan tetanus dasar, diberikan pengobatan tetanus dasar, Tetanus sedang Tetanus sedang Terapi dasar tetanus, Terapi dasar tetanus, erhatian khusus pada keadaan jalan erhatian khusus pada keadaan jalan nafas (akibat kejang dan aspirasi), nafas (akibat kejang dan aspirasi), dan pemberian cairan parenteral, dan pemberian cairan parenteral, bila perlu nutrisi secara parenteral.bila perlu nutrisi secara parenteral.

Page 31: Asuhan Keperawatan Tetanus

Masalah keperawatan yang dapat Masalah keperawatan yang dapat terjadi pada tetanus yaitu terjadi pada tetanus yaitu Kebersihan jalan nafas tidak efektif Kebersihan jalan nafas tidak efektif b.d Penumpukan sputum pada b.d Penumpukan sputum pada trakhea dan spasme otot trakhea dan spasme otot pernafasan. Diagnosa ini sebagai pernafasan. Diagnosa ini sebagai prioritas pertama karena menurut prioritas pertama karena menurut hirarki abraham maslow oksigen hirarki abraham maslow oksigen merupakan kebutuhan fisiologi yang merupakan kebutuhan fisiologi yang utama. Peningkatan suhu tubuh b.d utama. Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi, diagnosa ini sebagai proses infeksi, diagnosa ini sebagai prioritas kedua karena masalah ini prioritas kedua karena masalah ini lebih aktual dan menimbulkan reaksi lebih aktual dan menimbulkan reaksi untuk segera mengatasi daripada untuk segera mengatasi daripada ketiga diagnosa yang lain. ketiga diagnosa yang lain.

Page 32: Asuhan Keperawatan Tetanus

Resiko terjadi kontraktur b.d Adanya Resiko terjadi kontraktur b.d Adanya kejang rangsang. Diagnosa ini sebagai kejang rangsang. Diagnosa ini sebagai prioritas ke tiga dalam penanganan prioritas ke tiga dalam penanganan tetanus pada An. U karena merupakan tetanus pada An. U karena merupakan kebutuhan fisiologis. Resiko nutrisi kebutuhan fisiologis. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Adanya kurang dari kebutuhan tubuh b.d Adanya trismus, diagnosa ini sebagai prioritas ke trismus, diagnosa ini sebagai prioritas ke empat karena menurut hirarti maslow empat karena menurut hirarti maslow kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan fisiologis yang utama setelah oksigenasi, fisiologis yang utama setelah oksigenasi, akan tetapi pada klien belum akan tetapi pada klien belum menunjukkan data yang aktual dan menunjukkan data yang aktual dan masih resiko terjadinya gangguan masih resiko terjadinya gangguan pemenuhan nutrisi. Kecemasan keluarga pemenuhan nutrisi. Kecemasan keluarga b.d Kurangnya informasi yang didapat. b.d Kurangnya informasi yang didapat. Diagnosa ini sebagai prioritas ke lima Diagnosa ini sebagai prioritas ke lima karena menurut hirarki abraham maslow karena menurut hirarki abraham maslow kecemasan merupakan gangguan kecemasan merupakan gangguan ketidaknyamanan yang harus diatasi ketidaknyamanan yang harus diatasi setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi.setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi.

Page 33: Asuhan Keperawatan Tetanus

KesimpulanKesimpulan Penyakit tetanus merupakan salah satu Penyakit tetanus merupakan salah satu

infeksi yang berbahaya karena infeksi yang berbahaya karena mempengaruhi sistem urat saraf dan mempengaruhi sistem urat saraf dan otot. Penyakit ini adalah penyakit otot. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di mana spasme otot tonik dan infeksi di mana spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum, (lockjaw), spasme otot umum, melengkungnya punggung melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang (opistotonus), spasme glotal, kejang dan spasme dan paralisis pernapasan.dan spasme dan paralisis pernapasan.

Pencegahan terjadinya tetanus dapat Pencegahan terjadinya tetanus dapat dilakukan melalui vaksinasi adalah dilakukan melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus).DPT (difteri, pertusis, tetanus).

Masalah keperawatan yang muncul Masalah keperawatan yang muncul pada An. U dengan tetanus adalah pada An. U dengan tetanus adalah Masalah keperawatan yang dapat Masalah keperawatan yang dapat terjadi pada tetanus yaitu Kebersihan terjadi pada tetanus yaitu Kebersihan jalan nafas tidak efektif b.d jalan nafas tidak efektif b.d Penumpukan sputum pada trakhea dan Penumpukan sputum pada trakhea dan spasme otot pernafasan, peningkatan spasme otot pernafasan, peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi, resiko suhu tubuh b.d proses infeksi, resiko terjadi kontraktur b.d Adanya kejang terjadi kontraktur b.d Adanya kejang rangsang, resiko nutrisi kurang dari rangsang, resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Adanya trismus, kebutuhan tubuh b.d Adanya trismus, dan kecemasan keluarga b.d dan kecemasan keluarga b.d Kurangnya informasi yang didapatKurangnya informasi yang didapat

Page 34: Asuhan Keperawatan Tetanus

Saran Saran Anak-anak berada dalam masa Anak-anak berada dalam masa

pertumbuhan, sehingga memerlukan pertumbuhan, sehingga memerlukan pemantauan yang lebih dari orang pemantauan yang lebih dari orang tua agar pertumbuhan dan tua agar pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan perkembangannya sesuai dengan usia anak. Demikian pula dalam usia anak. Demikian pula dalam pemenuhan kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan dan perawatan kesehatan, hendaknya perawatan kesehatan, hendaknya keluarga memberikan pemantauan keluarga memberikan pemantauan dan memberikan sarana bermain dan memberikan sarana bermain yang aman bagi anak.yang aman bagi anak.

Baik tenaga medis maupun keluarga Baik tenaga medis maupun keluarga hendaknya selalu berusaha untuk hendaknya selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan tentang meningkatkan pengetahuan tentang tetanus karena penyakit ini sangat tetanus karena penyakit ini sangat beresiko tinggi mengakibatkan beresiko tinggi mengakibatkan kematian. Pemberian imunisasi tepat kematian. Pemberian imunisasi tepat waktu pada anak agar terhindar dari waktu pada anak agar terhindar dari PD3I seperti tetanusPD3I seperti tetanus

Page 35: Asuhan Keperawatan Tetanus

Matur Matur nuwun…!nuwun…!