asuhan keperawatan pasien dengan febris

5
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FEBRIS Diposkan oleh Rizki Kurniadi A. Pengertian Demam adalah peningkatan titik patokan (set point) suhu di hipotalamus (Corwin, Elizabeth J, 2000).Dikatakan demam jika suhu orang menjadi lebih dari 37,5 ºC (Oswari, E, 2006). Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi (Noer, Sjaifoellah,2004). Pengaruh pengaturan autonom akan mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi perifer sehingga pengeluaran (dissipation) panas menurun dan pasien merasa demam. Suhu badan dapat bertambah tinggi lagi karena meningkatnya aktivitas metabolisme yang juga mengakibatkan penambahan produksi panas dan karena kurang adekuat penyalurannya ke permukaan maka rasa demam bertambah pada pasien. B. Patofisiologi Dengan adanya peningkatan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk menaikkan suhu tubuh. Tubuh berespon dengan menggigil dan peningkatan metabolisme basal. Demam timbul sebagai respon terhadap pembentukkan interleukin-1, yang disebut pirogen endogen. Interleukin-1 dibebaskan oleh neurofil aktif, makrofag, dan sel- sel yang mengalami cedera. Interleukin-1 tampakanya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin, yang merangsang hipotalamus. C. Tipe-tipe Demam

Upload: annisa-putri

Post on 03-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

febris

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Febris

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FEBRIS

Diposkan oleh Rizki Kurniadi

A.     Pengertian

Demam adalah peningkatan titik patokan (set point) suhu di hipotalamus (Corwin, Elizabeth J,

2000).Dikatakan demam jika suhu orang menjadi lebih dari 37,5 ºC (Oswari, E, 2006). Demam terjadi

karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen

yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak

berdasarkan suatu infeksi (Noer, Sjaifoellah,2004).

Pengaruh pengaturan autonom akan mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi perifer sehingga

pengeluaran (dissipation) panas menurun dan pasien merasa demam. Suhu badan dapat bertambah tinggi

lagi karena meningkatnya aktivitas metabolisme yang juga mengakibatkan penambahan produksi panas

dan karena kurang adekuat penyalurannya ke permukaan maka rasa demam bertambah pada pasien.

B.     Patofisiologi

Dengan adanya peningkatan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk

menaikkan suhu tubuh. Tubuh berespon dengan menggigil dan peningkatan metabolisme basal.

Demam timbul sebagai respon terhadap pembentukkan interleukin-1, yang disebut pirogen

endogen. Interleukin-1 dibebaskan oleh neurofil aktif, makrofag, dan sel- sel yang mengalami cedera.

Interleukin-1 tampakanya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin, yang merangsang

hipotalamus.

C.     Tipe-tipe Demam

1.      Demam Septik

Pada demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada mlam hari dan

turun kembali ketingkat yang diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan

berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam

hektik.

2.      Demam Remiten

Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu

badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar

perbedaan suhuyang dicatat pad demam septic.

3.      Demam Intermiten

Page 2: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Febris

Pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam

satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali, disebut tersiana dan bila terjadi duahari

bebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.

4.      Demam Kontinyu

Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada

tingkat demam yang terus menrus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

5.      Demam Siklik

Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari ayng diikuti oleh

periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.

D.     Etiologi

Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau

reaksi terhadap pemakaian obat, juga gangguan pada pusat regulasi suhu sentral (misalnya : perdarahan

otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai diagnosis penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian

pengambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit, dan

evaluasi pemeriksaan laboratorium serta penunjang lain secara tepat dan holistic.

Beberapa hal khusus prlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama demam,

sifat harian demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang menyertai demam.

Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus

menerus selama 3 minggu dengan suhu badan diatas 38,3 ºC dan tetap belum ditemukan penyebabnya

walaupun telah diteliti ssatu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan

penunjang lainnya.

E.     Pemeriksaan Penunjang

Sebelum meningkat ke pemeriksaan- pemeriksaan yang mutakhir, yang siap tersedia untuk

digunakan seperti ultrasonografi, endoskopi atu scanning, masih pdapat diperiksa bebrapa uji coba darah,

pembiakan kuman dari cairan tubuh/ lesi permukaan atau sinar tembus rutin.

Dalam tahap berikutnya dapat dipikirkan untuk membuat diagnosis dengan lebih pasti melalui

biopsy pada tempat- tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti angiografi,

aortografi, atau limfangiografi.

F.      Penatalaksanaan therapeutik

Page 3: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Febris

Hindari kompres aklohol dan air es.

G.    Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a.       Identitas : umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan

b.      Riwayat kesehatan

a)              Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian) : panas.

b)          Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit): sejak

kapan timbul demam, sifat demam, gejala lain yang menyertai demam (misalnya: mual, muntah, nafsu

makn, eliminasi, nyeri otot dan sendi dll), apakah menggigil, gelisah.

c)  Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh

pasien).

d)      Riwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh

anggota keluarga yang lain baik bersifat genetik atau tidak).

2.      Pemeriksaan fisik

a.       Keadaan umum : kesadaran, vital sign, status nutrisi

b.      Pemeriksaan persistem

-          Sistem persepsi sensori-          Sistem persyarafan : kesadaran-          Sistem pernafasan-          Sistem kardiovaskuler-          Sistem gastrointestinal-          Sistem integumen-          Sistem perkemihan

3. Pada fungsi kesehatan

a)      Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatanb)      Pola nutrisi dan metabolismec)      Pola eliminasid)      Pola aktivitas dan latihane)      Pola tidur dan istirahatf)       Pola kognitif dan perseptualg)      Pola toleransi dan koping stressh)      Pola nilai dan keyakinani)        Pola hubungan dan peran

4. Pemeriksaan penunjang

Page 4: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Febris

a)      laboratoriumb)      foto rontgentc)      USG

H.    Diagnosa Keperawatan yang sering muncul

1.      Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit

2.      Resiko injury berhubungan dengan infeksi mikroorganisme

3.      Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang kurang dan diaporesisi

I.       Discharge Planning

1. ajarkan keluarga mengenal tanda-tanda kekambuhan dan laporkan dokter atau perawat

2. Instruksikan untuk memberikan pengobatan sesuai dengan dosis dan waktu

3. Ajarkan bagaimana mengukur suhu tubuh dan intervensi

4. Intruksikan untuk kontrol ulang

5. Jelaskan factor penyebab demam dan menghindari factor pencetus.