asuhan keperawatan pada pjk

11
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PJK (PENYAKIT JANTUNG KORONER) A. KONSEP DASAR MEDIS 1. PENGERTIAN PJK (Penyakit jantung Koroner) merupakan penyakit jantung yang ditandai dengan kondisi patologis pada arteri koronaria. 2. ETIOLOGI PJK disebabakan oleh adanya ateroklerosis pada pembuluh darah jantung. 3. MANIFESTASI KLINIK a. Ateroklerosis koroner menimbulkan gejala dan komplikasi sebagai akibat penyempitan lumen arteri dan penyumbatan aliran darah ke jantung. b. Kerusakan sel akibat iskemia c. Nyeri dada yang hilang timbul. d. Perubahan pola EKG e. Aneurisma ventrikel f. Distritmia g. Kematian mendadak 4. PENATALAKSANAAN Terapi obat-obatan, pemberian oksigen dan tirah baring dilakukan secara bersama untuk tetap memepertajamkan jantung. a. Istirahat b. Farmakologi 1. Hitrogliserin 2. Penyakit beta-adrenergik

Upload: buluk-rengas

Post on 02-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PJK

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Pjk

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PJK (PENYAKIT JANTUNG KORONER)

A. KONSEP DASAR MEDIS

1. PENGERTIAN

PJK (Penyakit jantung Koroner) merupakan penyakit jantung yang ditandai

dengan kondisi patologis pada arteri koronaria.

2. ETIOLOGI

PJK disebabakan oleh adanya ateroklerosis pada pembuluh darah jantung.

3. MANIFESTASI KLINIK

a. Ateroklerosis koroner menimbulkan gejala dan komplikasi sebagai akibat

penyempitan lumen arteri dan penyumbatan aliran darah ke jantung.

b. Kerusakan sel akibat iskemia

c. Nyeri dada yang hilang timbul.

d. Perubahan pola EKG

e. Aneurisma ventrikel

f. Distritmia

g. Kematian mendadak

4. PENATALAKSANAAN

Terapi obat-obatan, pemberian oksigen dan tirah baring dilakukan secara

bersama untuk tetap memepertajamkan jantung.

a. Istirahat

b. Farmakologi

1. Hitrogliserin

2. Penyakit beta-adrenergik

3. Antagonis ion kalsium/penyekat kanal.

5. PENCEGAHAN

Pencegahan PJK biasa bersifat primer dan sekunder

a. Pencegahan primer : meliputi segala usa yang dilakukan sebelum

timbulnya gejala peoses penyakit.

b. Pencegahan sekunder : meliputi segala usaha yang dilakukan untuk

mengurangi perkembangan atau mencegah kekambuhn proses

penyakit.

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Pjk

6. KOMPLIKASI

1. Edema paru akut

2. Gagal jantung kongestif

3. Syok kardiogenik

4. Efusi pericardial tamponade jantung

5. Ruptur miokardium

6. Henti jantung.

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Pjk

B.RENCANA KEPERAWATAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)NO

DATA PENUNJANG DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN RENCANA PERAWATAN RASIONAL

1. DS :- Klien mengeluh

sesak- Klien mengeluh

nyeri dada- Klien mengeluh

lelah- Klien mengeluh

pusingDO :

- Klien nampak sesak

- Ekspresi wajah nampak meringis

- Klien nampak lelah

- P : 40x / i

- SPO2 : 89 %

Gangguan pertukaran Gas b/d udema paru

Pertukaran gas membaik dengan kriteria :- Sesak berkurang- Nyeri berkurang- Klien tidak gelisa- Ekspresi wajah

ceria- P : 18-24 x / i- SPO2 : 98-100 %

1. Kaji tingkat kesadaran klien.

2. Observasi keadaan pernapasan klien

3. Bantu dalam posisi nyaman berikan posisi fowler

4. Ajarkan teknik napas dalam.

5. Penatalaksanaan diuretik dan broncodilator.

6.Penatalaksanaan pemberian O2

1. Menetapkan intervensi selanjutnya.

2. Kurangnya O2 dapat menurunkan kesadaran.

3. Meningkatkan rasa nyaman.

4.Meningkatkan kebutuhan O2

5.Menurunkan kongesti Alveolar meningkatkan aliran O2.

6. Meningkatkan kebutuhan O2

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Pjk

NO

DATA PENUNJANG DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN RENCANA PERAWATAN RASIONAL

2. DS :- Klien mengeluh

sesak- Klien mengeluh

nyeri dadaDO :

- Klien nampak sesak

- Ekspresi wajah meringis

- TD : 170/100 mmHg

- N : 120 X / i

- P : 40 X / i

- S : 36°C

Nyeri b/d penurunan aliran darah koroner

Nyeri teratasi dengan kriteria : - Klien

mengatakan nyeri berkurang batau hilang

- Ekspresi wajah ceria

- Klien tidak sesak lagi

- TD :120/80 mmHg

- N : 60-80 x / i

1. Kaji keluhan pasien mengenai nyeri dada, meliputi lokasi, radiasi, durasi nyeri dan faktor yang mempengaruhinya.

2. Observasi TTV tiap 8 jam.

3. Berikan istirahat fisik dengan posisi yang ditinggikan (semi fowler).

4. Kolaborasi pemberian : obat fasodilator dan antikoagulan, terapi trombolitik, dan pemberian oksigen bersamaan dengan analgetik

1. Terdapat berbagai kondisi yang berhubungan dengan nyeri dada.

2. dapat berubah selama fase akut

3. mengurangi rasa tidak nyaman serta dispnea dan istirahat fisik dapat juga mengurangi konsumsi oksigen jantung.

4. Untuk memulihkan otot jantung dan untuk memastikan peredaran maksimum nyeri (inhalasi O2 menurunkan nyeri yang berkaitan dengan rendahnya tingkat O2 yang bersirkulasi)

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Pjk

NO

DATA PENUNJANG DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN RENCANA PERAWATAN RASIONAL

3. DS : - Klien mengatakan

merasa lemah bila beraktivitas

- Klien mengatakan nyeri dada bila melakukan aktivitas.

DO :- Klien nampak

lemah- Klien nampak

berbaring di tempat tidur

- ADL di bantu keluarga.

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik

Setelah 4 x 24 jam dilakukan tindakan keperawatan, intoleransi aktivitas teratasi dengan kriteria :- Klien mampu

beraktivitas sendiri

- ADL mandiri.

1. Kaji aktivitas yang dapat ditolirir.

2. Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi/indikasi

3. Bantu klien latihan ROM aktif dan pasif

4. Anjurkan batasi aktivitas

1. Menetapkan kemampuan / kebutuhan klien dan memudahkan penetapan intervensi.

2. Tirah baring yang lama dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk beraktivitas serta dapat menyebabkan kekuatan otot.

3. Melatih anggota gerak dan memlihara kemampuan motorik serta mencegah terjadinya kekakuan.

4. Mengurangi beban kerja jantung

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Pjk

NO

DATA PENUNJANG DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN RENCANA PERAWATAN RASIONAL

4. DS :- Klien mengatakan

nyeri dada- Klien mengatakan

susah tidur- Klien mengatakan

sering terjaga bila tidur malam

DO :- Klien nampak

lemah- Konjungtiva

nampak anemis- Sklera nampak

merah- Muka nampak

pucat.- Ekspresi wajah

meringis.

Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri.

Setelah 4 x 24 jam dilakukan tindakan keperawatan, pola tidur klien teratasi dengan kriteria :- Klien tidur

nyenyak- Konjungtiva

tidak anemis- Sklera nampak

putih

1. Kaji kebiasaan / pola tidur klien

2. Beri lingkungan yang nyaman se belum tidur

3. Pastikan Obat anti nyeri telah diberikan/diminum

4. Kolaborasi pemberian obat tidur

1. Berguna dalam penetapan intervensi selanjutnya

2. Meningkatkan kualitas tidur

3. Bila nyeri dapat ditanggulangi maka klien dapat tidur.

4. Memberi efek dingin untuk tidur

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Pjk

NO

DATA PENUNJANG DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN RENCANA PERAWATAN RASIONAL

5. DS :- Klien mengatakan

malas makan- Klien mengeluh

sesak- Kllien mengeluh

nyeri dada- Klien mengatakan

nafsu makannya menurun

DO :- Klien nampak

lemah- Porsi makan yang

diberikan tidak dihabiskan

- Ekspresi wajah meringis.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

Setelah 2 x 24 jam dilakukan tindakan keperawatan, Nutrisi klien terpenuhi teratasi dengan kriteria :- Klien

mengatakan nafsu makan baik

- Porsi makan yang diberikan habis

1. Kaji status nutrisi, kebiasaan /pola makan klien.

2. Anjurkan keluarga memberi makan klien dengan makanan lunak sedikit tapi sering.

3. Anjurkan pada keluarga untuk memberi makan klien saat masih hangat dan lakukan oral hygiene sebelum makan

4. Kolaborasi pemberian terapi intravena

1. Untuk mengetahui status nutrisi dan kebiasaan, berguna dalam penetapan intervensi selanjutnya

2. Memenuhi kebutuhan nutrisi dengan tidak terlalu banyak mengeluarkan energi yang membebani kerja jantung untuk mengunyah.

3. Memberi rasa segar pada mulut, meningkatjan kenyamanan sehingga dapat menambah nafsu makan klien.

4. Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrien.

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Pjk

NO

DATA PENUNJANG DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN RENCANA PERAWATAN RASIONAL

6. DS :- Klien mengatakan

kwatir pada penyakitnya

-DO :

- Ekspresi wajah tegang

- Klien nampak sering bertanya tentang penyakitnya

Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

Setelah 2 x 24 jam dilakukan tindakan keperawatan Anisetas berkurang/hilang dengan kriteria :- K

lien tidak mengkhawatirkan penyakitnya.

- Ekspresi wajah tidak tegang

- Klien tidak nsering bertanya

1. Kaji tingkat kecemasan klien dan keluarga serta mekanisme koping

2. Beri kesempatan kepada klien dan keluarga untuk mengungkapakan perasaannya.

3. Beri informasi kepada klien tentang keadaan penyakitnya.

4. Ajarkan dan anjurkan klien teknik pengurangan stress

1. Data tersebut dapat memberikan informasi mengenai perasaan sehat secara umum dan psikologis sehinggagejala pasca terapi dapat dibandingkan

2. Kecemasan yang tidak dapat dihilangkan (respon stress) meningkatkan konsumsi oksigen jantung

3. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman klien tentang penyakitnya.

4. Pengurangan stress dapat membantu mengurangi konsumsi oksigen miokardium dan dapat meningkatkan perasaan sehat.