asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan...

56
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DENGAN PEMBERIAN TERAPI MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN SECARA PSIKORELIGIUS: ZIKIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GOMBONG II INAYATUL BAROROH A01401903 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 2017

Upload: ngohuong

Post on 07-Mar-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU

KEKERASAN DENGAN PEMBERIAN TERAPI

MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN

SECARA PSIKORELIGIUS: ZIKIR DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS

GOMBONG II

INAYATUL BAROROH

A01401903

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

2017

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

i

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU

KEKERASAN DENGAN PEMBERIAN TERAPI

MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN

SECARA PSIKORELIGIUS: ZIKIR DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS

GOMBONG II

Karya Tulis Ilmiah ini Disusun Sebagai Salah Satu Prasyarat Untuk

Menyelesaikan Tugas Diploma III Keperawatan

INAYATUL BAROROH

A01401903

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

2017

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA sehingga Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA RISIKO PERILAKU

KEKERASAN DENGAN PEMBERIAN TERAPI MENGONTROL

PERILAKU KEKERASAN SECARA PSIKORELIGIUS: ZIKIR DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS GOMBONG II”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai persyaratan untuk memenuhi

tugas akhir Program Studi D III Keperawatan. Tentu suksesnya hasil laporan ini

berkat bimbingan dari baerbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:

1. ALLAH SWT, yang telah memberikan Karunia-NYA sehingga saya dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Ibu Herniatun, M.Kep.Sp.Mat selaku Ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun

Karya Tulis Ilmiah.

3. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam

proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini, yang selalu mendoakan putrinya

untuk menyelesaikan tugas pendidikan ini dan selalu memberikan kasih

sayang yang hangat.

4. Ibu Nurlaila, S.Kep.Ns.M.Kep selaku Kepala Prodi DIII Keperawatan

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG yang telah memberi kesempatan

untuk dapat menimba ilmu di Stikes Muhammadiyah Gombong.

5. Bapak H. Sarwono, M. Kes selaku penguji yang telah memberikan bimbingan

dan arahan serta dukungan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

6. Ibu Ike Mardiati Agustin, M.Kep.Sp.Kep.J selaku dosen pembimbing yang

telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan dan inspirasi dalam

membimbing serta memfasilitasi demi sempurnanya Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

viii

7. Semua Dosen Program Studi D III Keperawatan Stikes Muhammadiyah

Gombong yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat

dengan sabar, selalu memberikan semangat.

8. Teman-teman seperjuangan DIII Keperawatan yang tidak bisa disebutkan

satu persatu, serta para sahabatku Nani Nur hidayah, Habibah, Ari, Desi,

Rizki, Warsito, Wartono, Andrianto, yang telah memberikan dukungan moril,

doa dan isnpirasi untuk membuat Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik

institusi dan untuk perkembangan ilmu keperawatan, Amin.

Gombong, 21 Agustus 2017

Inayatul Baroroh

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

ix

Program Studi D III Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

KTI, Agustus 2017

Inayatul Baroroh1, Ike Mardiati Agustin

2,

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

DENGAN PEMBERIAN TERAPI MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN

SECARA PSIKORELIGIUS: ZIKIR

DI WILAYAH KERJA PKM GOMBONG II

Latar Belakang: Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang

melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik pada diri sendiri,

orang lain maupun lingkungan. Salah satu tindakan mengontrol yang digunakan yaitu

terapi psikoreligius: zikir. Zikir merupakan suatu upaya untuk mengingat Allah yang

bertujuan membuat hati tenang.

Tujuan Penulisan: Memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien risiko

perilaku kekerasan dengan pemberian teknik psikoreligius: zikir.

Metode: Deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus (case study approach).

Terhadap 2 pasien yang mengalami perilaku kekerasan

Hasil: Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 4 hari, didapatkan

penurunan tanda gejala perilaku kekerasan, yaitu tanda gejala kognitif sebesar 3

(Pasien I), 5 (Pasien II), afektif sebesar 1 (Pasien I), 3 (Pasien II), fisiologis sebesar 1

(Pasien I), 2 (Pasien II), perilaku sebesar 1 (Pasien I), 2 (Pasien II), sosial sebesar 2

(Pasien I), 1 (Pasien II). Peningkatan kemampuan Pasien I sebesar 80% dan Pasien II

sebesar 75%. Rekomendasi: Zikir sebagai terapi psikoreligius dapat digunakan untuk klien dengan

resiko perilaku kekerasan dan dapat diterapkan baik di rumahsakit maupun di

masyarakat.

Kata kunci: Perilaku kekerasan, terapi psioreligius, asuhan keperawatan

1. Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

2. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

x

DIII Program of Nursing Department

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Scientific Paper, August 2017

Inayatul Baroroh1, Ike Mardiati Agustin

2,

ABSTRACT

THE NURSING CARE FOR PATIENTS WITH VIOLENT BEHAVIOUR RISK

BY APPLYING PSYCHORELIGIOUS VIOLENT BEHAVIOUR CONTROL

THERAPY: ZIKIR IN THE WORKING AREA OF

COMMUNITY HEALTH CENTRE II OF GOMBONG

Background: Violent behavior is a state in which someone perfoms an act that can

physically harm himself, other persons or the environment. One of the ways how to

control this behaviour is psychoreligious therapy (Zikir). It is an effort to get closer to

God to calm down the heart.

Objective: Describing nursing care for patients having violet behavior risk by

applying psychoreligius therapy (Zikir).

Method: This study is an analytical descriptive with a case study approach. The

subjects were 2 patients having violent behaviour risk.

Result: After having psychoreligious therapy for four days, there were decreases in

signs and symptoms of cogitive 3(patient I) and 5 (patient II), affective 1 (patient I)

and 3 (patient II), physiological 1 (patient I) and 2 (patient II), behavior 1(patient I)

and 2 (patient II), social 2 (patient I) and 1 (patient II). The increase in capability was

80% (patient I), and 75% (patient II).

Recomendation: Zikir as a psychoreligious therapy can be applied for a patient

having violent behaviour risk and can also be applied either in hospital or in the

comunity.

Keywords: Violent behavior risk, psychoreligious therapy, nursing care

1. Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

2. Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ........................................................................................... i

HALAMAN ORISINILITAS ................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............... ......................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

ABSTRAK .................. ......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

C. Tujuan Studi Kasus .................................................................................. 4

D. Manfaat Studi Kasus ................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN KASUS ................................................................................ 6

A. Konsep Dasar Risiko Perilaku Kekerasan ............................................... 6

1. Definisi Perilaku Kekerasan ............................................................. 6

2. Penyebab Perilaku Kekerasan ........................................................... 6

3. Rentang Respon ................................................................................ 9

4. Proses Terjadinya Masalah ............................................................... 9

5. Manifestasi ...................................................................................... 10

6. Akibat .............................................................................................. 11

7. Mekanisme Koping ......................................................................... 12

8. Penatalaksanaan .............................................................................. 13

9. Pohon Masalah ................................................................................ 15

B. Terapi Psikoreligius ............................................................................... 15

1. Pengertian Psikoreligius .................................................................. 15

2. Jenis Terapi Psikoreligius ............................................................... 15

3. Etika Studi Zikir .............................................................................. 17

4. Hikmah Zikir ................................................................................... 18

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ..................................................... 18

1. Pengertian ....................................................................................... 18

2. Pengkajian ....................................................................................... 18

3. Fokus Diagnosa Keperawatan ......................................................... 19

4. Fokus Intervensi Keperawatan ........................................................ 19

5. Implementasi Keperawatan ............................................................. 21

6. Evaluasi ........................................................................................... 21

BAB III METODE STUDI KASUS ................................................................... 23

A. Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus Karya Tulis Ilmiah ................. 23

B. Subjek Studi Kasus .............................................................................. 23

C. Fokus Studi Kasus ............................................................................... 23

D. Definisi Operasional ............................................................................ 24

E. Instrument Studi Kasus ........................................................................ 24

F. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 25

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus ........................................................... 25

H. Analisis Data dan Penyajian Data ....................................................... 26

I. Etika Studi Kasus ................................................................................ 26

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN ................................. 28

A. Hasil Studi Kasus ................................................................................. 28

B. Pembahasan ......................................................................................... 50

C. Keterbatasan Studi Kasus .................................................................... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 55

A. KESIMPULAN .................................................................................. 55

B. SARAN ................................................................................................ 56

LAMPIRAN ......................................................................................................

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan jiwa adalah kondisi sehat emosional, psikologis dan sosial

yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan

koping yang efektif, konsep diri yang positif dan kesehatan emosional

(videbeck, 2008). Menurut WHO (2009) memperkirakan 450 juta orang

diseluruh dunia mengalami gangguan mental, sekitar (10%) orang dewasa

mengalami gangguan jiwa saat ini dan (25%) penduduk diperkirakan akan

mengalami gangguan jiwa pada usia tertentu selama hidupnya. Berdasarkan

Riset Kesehatan Dasar pada tahun (2007) di Indonesia, menunjukan bahwa

prevalensi gangguan jiwa secara nasional mencapai (5,6%) dari jumlah

penduduk, dengan kata lain menunjukan bahwa pada setiap 1000 orang

terdapat empat sampai lima orang menderita gangguan jiwa. Berdasarkan dari

data tersebut bahwa data pertahun di Indonesia yang mengalami gangguan jiwa

selalu meningkat. Prevalensi gangguan jiwa tertinggi di Indonesia terdapat di

Povinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (24,3%), diikuti Nangroe Aceh

Darussalam (18,5%), Sumatera Barat (17,7%), Sumatera Selatan (9,2%) dan

Jawa Tengah (6,85) (Hidayanti,2011).

Jumlah gangguan jiwa tahun 2013 di propinsi Jawa Tengah sebanyak

121.962, sebagian besar kunjungan gangguan jiwa adalah di rumah sakit

(67,29%), sedangkan (32,71%) lainya di puskesmas dan sarana kesehatan lain

(Dinkes jateng, 2013). Prevalensi penderita schizophrenia di Indonesia adalah

(0,3-1%). Masalah utama dari ganguan jiwa adalah schizofrenia. Schizofrenia

merupakan sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area

fungsi individu, termasuk berfikir dan berkomunikasi, menerima,

mengiterpretasikan realitas, merasakan, menunjukkan emosi, dan berperilaku

dengan sikap yang tidak dapat diterima secara sosial. Masalah utama yang

sering terjadi pada pasien shizofrenia adalah perilaku kekerasan. Hal ini sesuai

dengan diagnosa NANDA yang biasa ditegakkan berdasarkan pengkajian

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

2

gejala psikotik atau tanda positif. Kondisi ini harus segera ditangani karena

perilaku kekerasan yang terjadi akan membahayakan diri pasien, orang lain dan

lingkungan. Hal ini yang menjadi alasan utama pasien schizofrenia dibawa

kerumah sakit. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang

melakukan tindakan yang membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri

maupun orang lain (Yosep, 2007).

Perilaku kekerasan sering disebut gaduh gelisah atau amuk dimana

seseorang marah berespon terhadap stressor dengan gerakan motorik yang

tidak terkontrol (Yosep, 2007). Menurut Kusumawati dan Hartono (2010)

kekerasan dianggap sebagai suatu akibat yang ektrem dari marah atau

ketakutan atau panik. Perilaku agresif dan perilaku kekerasan sering dipandang

sebagai rentang dimana agresif verbal di suatu sisi dan perilaku kekerasan

(violence) di sisi yang lain. Suatu keadaan yang menimbulkan emosi, perasaan

frustasi, benci atau marah. Hal ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.

Berdasarkan keadaan emosi secara mendalam tersebut terkadang perilaku

menjadi agresif atau melukai karena penggunaan koping yang kurang bagus.

Menurut Prabowo (2014) akibat pasien dengan perilaku kekerasan dapat

menyebabkan risiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Risiko

mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan akibat dari risiko

perilaku kekerasan. pa Standar Operasional Prosedur (SOP) (Depkes RI, 2006).

Salah satu jenis SOP nya adalah SOP tentang Strategi Pelaksanaan (SP)

tindakan keperawatan pada pasien. SP ini merupakan standar model

pendekatan asuhan keperawatan klien gangguan jiwa, salah satunya pasien

dengan masalah utama resiko perilaku kekerasan (Yosep, 2007). Ada empat

cara mengontrol perilaku kekerasan yaitu: latihan fisik 1 tarik nafas dalam dan

latihan fisik 2 (pukul bantal dan kasur), minum obat secara teratur, berbicara

secara baik dan melakukan teknik spiritual/psikoreligius. Penelitian Psikiatrik

membuktikan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara

komitmen agama dan kesehatan. Orang yang sangat religius dan taat

menjalankan ajaran agamanya relatif lebih sehat atau mampu mengatasi

penyakitnya sehingga proses penyembuhan penyakit lebih cepat (zainul z,

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

3

2007). Saat ini perkembangan terapi dunia kesehatan sudah berkembangan

kearah keagamaan (psikoreligius). Dari berbagai penelitian yang telah

dilakukan ternyata tingkat keimanan seseorang erat hubunganya dengan

kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan

yang merupakan stressor psikososial. Dalam hal ini penulis tertarik

mengaplikasikan terapi mengontrol Perilaku Kekerasan secara psikoreligius

zikir.

Terapi psikoreligius adalah terapi yang biasanya dilakukan melalui

pendekatan keagamaan yang dianut oleh klien dan cenderung untuk menyentuh

sisi spiritual manusia (Fanada, 2012). Dalam ajaran agama terapi psikoreligius

antara lain doa dan zikir dapat meningkatkan kekebalan dan daya tahan dalam

menghadapi berbagai problem kehidupan yang merupakan stressor psikososial

untuk peningkatan integritas kesehatan jiwa. Dalam sudut ilmu kedokteran jiwa

atau keperawatan jiwa atau kesehatan jiwa, doa dan zikir (psikoreligius terapi)

merupakan terapi psikiatrik setingkat lebih tinggi daripada psikoterapi biasa

(Ilham, 2008). Pendekatan terapi psikoreligius yang antara lain zikir apabila

dilafalkan secara baik dan benar dapat membuat hati menjadi tenang dan rileks.

Dengan demikian orang yang mengikuti terapi psikoreligus akan membatasi

geraknya karena dia berfokus pada kegiatannya sehingga dapat mengurangi

agresif fisik klien. Terapi psikoreligius pada kasus gangguan jiwa ternyata

membawa manfaat, angka rawat inap pada klien gangguan jiwa skizofrenia

yang mengikuti kegiatan keagamaan lebih rendah bila dibandingkan dengan

mereka yang tidak mengikutinya (videbeck, 2008).

Berdasarkan literatur diatas bahwa mengontrol perilaku kekerasan

menggunakan terapi psikoreligus: zikir memiliki manfaat untuk menurunkan

resiko perilaku kekerasan ketika dilakukan dengan khusyuk dan benar, hal ini

dibuktikan oleh beberapa penelitian seperti penelitian Dwi Ariani Sulistyowati

tahun 2015 bahwa terapi psikoreligius berpengaruh terhadap penurunan

perilaku kekerasan pada pasien schizofrenia RSJD Surakarta, ada perbedaan

penurunan perilaku kekerasan pada respon perilaku, respon verbal, respon

emosi dan respon fisik setelah mereka diberikan tindakan psikoreligius seperti

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

4

doa, zikir, mengikuti pengajian dan berwudlu. Berdasarkan penelitian diatas

penulis tertarik untuk lebih mengetahui lebih lanjut bagaimana pengaplikasian

teknik psikoreligius khusunya zikir pada klien risiko perilaku kekerasan dalam

sebuah karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Risiko Perilaku Kekerasan dengan Pemberian Terapi Mengontrol Perilaku

Kekerasan Secara Psikoreligius: Zikir”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran tentang asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku

kekerasan dengan pemberian terapi mengontrol perilaku kekerasan secara

psikoreligius: zikir ?.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan

dengan pemberian terapi mengontrol secara psikoreligius: zikir.

2. Tujuan Khusus:

a. Memberikan gambaran pengkajian pada pasien dengan masalah utama

risiko perilaku kekerasan.

b. Memberikan gambaran diagnosa keperawatan pada pasien dengan

masalah utama risiko perilaku kekerasan.

c. Meberikan gambaran rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan

masalah risiko perilaku kekerasan.

d. Memberikan gambaran implementasi keperawatan pada pasien dengan

masalah risiko perilaku kekerasan.

e. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan dengan masalah risiko

perilaku kekerasan.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

5

D. Manfaat Studi Kasus

Karya tulis ini diharapkan memberikan manfaat bagi :

1. Masyarakat sebagai pengelola pasien dengan risiko perilaku kekerasan

dalam meningkatkan pengetahuan terapi mengontrol menggunakan teknik

psikoreligius: zikir.

2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi keperawatan menambah

keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam

mengontrol risiko perilaku kekerasan menggunakan terapi psikoreligius:

zikir.

3. Bagi Penulis memperoleh gambaran dalam mengaplikasikan hasil riset

keperawatan, khususnya tentang pemberian terapi mengontrol perilaku

kekerasan secara psikoreligius: zikir pada pasien risiko perilaku kekerasan.

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR PUSTAKA

Akbar. (2008). Keperawatan Kesehatan Jiwa Pada Pasien Skizofrenia.

Jakarta: EGC.

Eko Prabowo. (2014). Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Fanada, Mery. 2012. Perawat Dalam Penerapan Therapi Psikoreligius.

Palembang.http:// www.banyuasinkab.go.id. Acces 03 April 2014.

Hidayanti, Eni. (2011). Pengaruh Terapi Kelompok Suportif Terhadap

Kemampuan Mengatasi Perilaku Kekerasan Pada Klien Skizofrenia

Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo.

http://www.lontar.org/mac-/ referensi. Acces-2012.

Ilham. (2008). Terapi Psikoreligius Terhadap Perilaku Kekerasan. Jakarta:

Salemba Medika.

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.

Kusumawati & Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:

Salemba Medika.

Mukripah Damaiyanti. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Samarinda: Refka

Aditama.

NANDA. (2010). Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi . Jakarta:

EGC

Nuraenah. 2012. Hubungan Dukungan Keluarga dan Beban Keluarga dalam

Merawat Anggota dengan Riwayat Perilaku Kekerasan di Rs Jiwa

Islam. Jakarta: Klender.

Notoatmojo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Prabowo, Eko. (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

Riskesdas. (2007). Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2007. Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Tahun

2007.http://www.slideshare.net/ssuer200d5e/riskesdas-2007031207.

Sari, K. (2015). Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta:

Trans Info Medika.

Struart, G.W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Studi Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sulistyowati, Ariyani. (2015). Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan Pengaruh

Terapi Psikoreligius Terhadap Penurunan Perilaku Kekerasan

Volume 4, hlm 72-77.

Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Yosep. (2007). Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Jiwa Perilaku

Kekerasan. Bandung: PT Refika Aditama.

Yosep. (2010). Laporan Pendahuluan Gangguan Jiwa Perilaku Kekerasan.

Bandung: PT Refika Aditama.

Yosep dan cloninger. (2007). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya

Gangguan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Yurisalidi. (2010). Terapi psikoreligius sebagai obat kesehatan jiwa. Jakarta:

Nuha medika.

Yustimun. (2007). Keperawatan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: EGC.

Zumaro. (2010). Terapi psikoreligius pdf. Jakarta: Salemba Medika.

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN
Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

Strategi Pelaksanaan (SP) Tindakan Keperawatan Klien dengan Halusinasi

(Pasien) menurut Yosep 2007:

A. SP I (Pasien): Mengenal perilaku kekerasan, penyebab, tanda gejala, dan

cara kontrol perilaku kekerasan dengan latihan fisik 1 ( tarik nafas

dalam) dan latihan fisik 2 ( pukul bantal kasur).

Fase Orientasi:

Salam

Selamat pagi, Pak. Perkenalkan, Saya Mahasiswa STIkes Muhammadiyah

Gombong, nama Saya I, senang dipanggil mba I. Nama bapak siapa ? senang

dipanggil apa ?

Evaluasi

Apa yang bapak rasakan saat ini ?

Validasi

Apa yang bapak lakukan ?

Kontrak (topik, tempat, waktu), tujuan

Nah, bagaimana kalau kita mengobrol di teras depan selama 30 menit tentang

apa yang terjadi di rumah sehingga bapak dibawa ke sini sehingga kita nanti

dapat menemukan tindakan keperawatan yang tepat untuk membantu bapak ?

Fase kerja:

Coba bapak ceritakan apa yang terjadi di rumah sehingga bapak di bawa ke

sini ? bapak merasa kesal? Apa yang bapak lakukan? Apa sebelumnya bapak

pernah marah? Apa penyebabnya? Baiklah jadiada ……(misalnya 3)

penyebab bapak marah.

Sekarang Saya akan memperagakan caranya. Bayangkan suara-suara itu

terdengar, kemudian Saya lakukan seperti ini (peragakan cara menghardik).

Nah sekarang coba bapak lakukan kembali seperti yang telah Saya ajarkan

tadi. Bapak, pak… coba ulangi sekali lagi… betul pak. Baik lah sekarang kita

akan melakukan teknik untuk mengontrol marah dengan cara latihan nafas

dalam dan pukul bantal atau kasur ya pak. Untuk tarik nafas dalam bapak bisa

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

melakukan dengan membaca istigfar di dalam hati. Sekarang saya akan

memperagakanya pak. Bapak konsentrasi terlebih dahulu kemudian dalam

hitungan ketiga bapak tarik nafas dalam, pelan-pelan tahan sambil

menghembuskan nafas bapak membaca istigfar di dalam hati ya pak. Untuk

cara kontrol yang kedua yaitu dengan pukul bantal atau kasur ya pak , bapak

bisa memfokuskan perhatian pada kasur dan kemudia memukulnya. Nah coba

sekarang praktekkan.

Bagus bapak bisa melakukan cara kontrol yang sudah saya ajarkan tadi..

Fase Terminasi:

Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan bapak setelah tadi latihan cara mengontrol perilaku

kekerasan ?

Evalusi Objektif

Apa yang telah bapak pelajari tadi ?

Rencana Tindak Lanjut

Berapa kali bapak mau mengontrol marah? bagaimana kalau tiga kali sehari ?

bagaimana kalau jam 08.00, 12.00, dan 17.00 WIB dan ketika marah itu

datang.

Kontrak yang akan Datang

Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi di sini jam 09.00 pagi untuk

berbincang-bincang cara kedua mengontrol marah ? sampai ketemu besok.

Selamat siang.

B. SP 2 (Pasien): Mengontrol halusinasi: minum obat.

Fase Orientasi:

Salam Terapeutik

Selamat pagi pak X

Kontrak (waktu dan tempat)

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

Bagaimana jika sekarang kita latih cara kedua mengontrol marah dengan

menggunakan obat ? kita latihannya di depan saja, setuju ? bagaimana jika

kurang lebih 15 menit kita latihannya ?

Evaluasi

Nah… sebelum kita latih tentang obat, saya lihat dulu apakah tanda dan gejala

marah ada atau sudah berkurang… baik, apa bapak masih merasa jengkel, lalu

apa yang bapak lakukan, marah ? bagaimana perasaan bapak setelah marah?

Selain itu apa yang bapak lakukan? Bapak memukul meja? Apa yang bapak

rasakan? Apa masalahnya selesai? Apa akibat?, betul, tangan bapak sakit,

meja menjadi rusak, masalah tidak teratasi dan akhirnya dibawa kerumah

sakit. Baiklah sekarang sesuai kontrak kita belajar mengontrol marah yang

kedua yaitu minum obat secara teratur.

Validasi

Bagaimana latihan cara kontrol marah sudah dicoba ? apa ada kesulitan ?

berapa kali dicoba ? apa manfaatnya yang bapak rasakan ?

Kontrak (tujuan)

Baiklah sekarang kita akan berlatih cara mengontrol marah dengan minum

obat, tujuannya supaya bapak teratur minum obat dan tidak lupa minum obat,

kemudian marh dan perilaku kekerasan bisa dicegah.

Fase Kerja:

Baik pak, cara kedua mengontrol marah adalah dengan menggunakan obat.

Untuk itu bapak harus tahu 6 benar tentang obat (benar jenis, guna, dosis,

frekuensi, cara, dan kontinuitas minum obat). Nah kalau bapak, jenis warna

obatnya ada… Yang warna ini namanya… gunanya untuk… Obatnya

diminum 3x sehari (pagi jam 07.00, siang jam 13.00, dan malam jam 20.00).

Nah, supaya tidak terjadi putus obat sebaiknya 2 hari sebelum obat habis

bapak harus kontrol ulang guna mendapatkan obat lagi. Bagaimana apa bapak

sudah mengerti ? bagus pak.

Terminasi:

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan tentang obat ?

Evaluasi Objektif

Coba bapak sebutkan jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, dan kontinuitas

minum obat. Bagus sekali, bapak sudah mengerti tentang obat yang dapat

mengontrol halusinasi ?

Rencana Tindak Lanjut

Baik bapak, nanti coba latihan sendiri ya menggunakan obat untuk

mengontrol marahnya.

Kontrak yang akan Datang

Bagaimana kalau besok kita latih cara yang ketiga yaitu berbicara secara

verbal? di sini lagi ? kita ketemu jam 09.00 pagi, baik bapak, Saya rasa cukup

untuk latihan hari ini, sampai ketemu besok, selamat pagi.

C. SP 3 (Pasien): Mengontrol perilaku kekerasan dengan bicara verbal.

Fase Orientasi

Salam

Selamat pagi, pak, bagaimana kabar bapak hari ini pak ?

Kontrak (tempat dan waktu)

Selama kurang lebih 30 menit kita akan bercakap-cakap di tempat ini iya pak

Evaluasi

Baiklah pak, bagaimana perasaan bapak hari ini ? apakah bapak masih sering

merasa jengkel ? apa yang bapak lakukan ? apakah dengan bapak melakukan

itu masalahnya selesai? apakah bapak telah melakukan cara kontrol marah

yang sudah kita pelajari ? bagaimana apakah dengan teknik cara mengontrol

yang pertama? apakah bapak sudah minum obat hari ini ?

Validasi

Baiklah pak. Tadi bapak mengatakan kalau bapak sudah melakukan cara

kontrol yang pertama dan yang kedua saat bapak sedang marah. Sekarang

coba bapak praktekkan kembali bagaimana bapak melakukannya ? bapak

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

bagus sekali, hari ini bapak sudah minum obat ? berapa obat yang bapak

minum ? coba tolong sebutkan lagi hari ini bapak minum obat apa saja ?

warnanya apa ? berapa kali bapak minum obat setiap hari ? bapak bagus sekali

Kontrak (tujuan)

Baiklah, pada hari ini kita akan belajar cara yang ketiga dari cara cara

mengontrol marah atau perilaku kekerasan yang sedang bapak alami yaitu

dengan berbicara secara verbal. Tujuannya agar rasa marah yang sedang

bapak alami semakin terkendali, bagaimana bapak ?

Fase kerja:

Caranya begini bapak, ketika bapak merasa marah atau ingin marah, coba

ketika bapak tidak menyukai sesuatu bapak dapat mengungkapkan dengan

mengajak orang lain berbicara verbal, misalnya seperti ini “ tolong jangan

berkata seperti itu nanti saya marah”. “ tolong jangan mengejek saya atau

nanti saya akan marah”.Nah, bagaimana bapak mengerti ? coba sekarang

bapak praktikkan cara yang tadi yang sudah diajarkan ? bapak bagus sekali

Terminasi:

Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih tentang cara mengontrol

perilaku kekerasan dengan teknik yang ketiga yaitu dengan berbicara secara

verbal?

Evaluasi Objektif

Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol marah ? coba

sebutkan ? bapak bagus sekali

Rencana Tindak Lanjut

Mari sekarang kita masukkan ke jadwal harian bapak ya berapa kali bapak

mau latihan bicara verbal, oh 2 kali iya ? jam berapa saja ? jangan lupa bapak

lakukan 3 cara yang sudah kita pelajari untuk mengontrol marah agar marah

bapak dapat terkontrol !

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

Kontrak akan Datang

Besok pagi kita akan bertemu lagi untuk melihat manfaat beribiacar verbal

dan berlatih cara yang ke empat untuk mengontrol marah dengan melakukan

kegiatan spiritual, apa yang akan kita lakukan ? oh, baiklah besok kita akan

melakukan kegiatan spiritual dengan berzikir, mau jam berapa ? mau di mana

? baiklah sampai bertemu besok iya, selamat pagi

D. SP 4 (Pasien): Mengontrol marah: Melakukan kegiatan spiritual

dengan psikoreligius zikir.

Fase Orientasi:

Salam Terapeutik

Selamat pagi bapak. Bagaimana kabar hari ini pak ?

Kontrak

Sesuai janji kita kemarin, saya akan latih cara keempat untuk mengontrol

marah dengan melakukan kegiatan psikoreligius atau spiritual dengan zikir.

Kita akan latihan kurang lebih 15 menit. Mau di mana ? di sini saja ?

Evaluasi/validasi

Bagaimana perasaan bapak hari ini ? apakah sudah dipakai cara yang telah

kita latih ?

Kontrak

Baiklah sekarang kita akan berlatih cara mengontrol halusinasi yang ke 4

yaitu melakukan kegiatan spiritual. Tujuannya agar ketika bapak marah

mampu mengontrol marah bapak.

Fase Kerja:

Cara keempat untuk mencegah/mengontrol marah yang lain adalah melakukan

kegiatan spiritual. Jadi, kegiatan spiritual ini mampu dilakukan ketika bapak

akan marah dengan cara melakukan zikir, wudlu atau kegiatan kegamaan yang

lain. Sekarang kita buat jadwal kegiatan sehari-hari sehingga bapak dapat

melakukan kegiatan spiritual untuk mengontrol marah. Nah, bapak sekarang

kita latihan dengan melakukan kegiatan spiritual zikir sesuai yang ditulis tadi

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

sehingga dapat membantu mengendalikan rasa marah yang bapak rasakan.

Nanti kalau bapak lupa lihat lagi caranya.

Terminasi:

Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan setelah latihan ini ?

Evaluasi Objektif

Jadi sudah ada berapa cara yang bapak pelajari untuk mencegah perasaan

marah ? Ibu bagus sekali. Cobalah keempat cara ini bapak lakukan kalau

bapak merasa ingin marah.

Rencana Tindak Lanjut

Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian bapak. Mau

jam berapa latihan ? nah, lakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah

dibuat. Nanti siang jam 12.45 WIB saya akan ke sini lagi untuk mengevaluasi

hasil latihan bapak

Kontrak yang akan Datang

Mba akan mengevaluasi kegiatan spiritual secara terjadwal yang bapak

lakukan. Apakah berjalan dengan baik, semisal ada pertanyaan bisa

ditanyakan ke mba. Mau di mana ? di sini lagi ? baiklah. Sampai nanti iya.

Selamat berlatih. Selamat pagi.

Strategi Pelaksanaan (SP) Tindakan Keperawatan Klien dengan perilaku

kekerasan (Pasien) ini menurut Program Studi DIII Keperawatan. 2016.

Modul Praktikum Laboratorium Keperawatan Jiwa. Gombong: STIkes

Muhammadiyah Gombong.

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pengkajian Tanda dan Gejala sebelum

diberikan Teknik Mengontrl Perilaku Kekerasan Secara Psikoreligius: Zikir

(n=2) kamis 6 Juli 2017.

No Tanda dan Gejala Pasien I Pasien II

1. Kognitif 3 5

2. Afektif 1 3

3. Fisiologis 1 2

4. Perilaku 1 2

5. Sosial 2 1

Berdasarkan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pengkajian Tanda dan

Gejala Risiko Perilaku Kekerasan sebelum diberikan Teknik Mengontrol

Perilaku Kekerasan Secara Psikoreligius, menunjukkan bahwa respon tanda

gejala kognitif pasien I sebesar 3, Afektif sebesar 1, Fisiologis sebesar 1,

Perilaku sebesar 1, Sosial sebesar 2. Tanda Gejala Respon Kognitif pasien II

sebesar 5, Afektif sebesar 3, Fisiologis sebesar 2, Perilaku sebesar 2. Sosial

sebesar 1.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Tanda dan Gejala setelah

diberikan Teknik Mengontrol Risiko Perilaku Kekerasan Secara

Psikoreligius: Zikir. (n=2) jumat 7 Juli 2017.

No Tanda dan Gejala Pasien I Pasien II

1. Kognitif 0 1

2. Afektif 0 1

3. Fisiologis 0 1

4. Perilaku 1 1

5. Sosial 1 0

Berdasarkan Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Pengkajian Tanda dan

Gejala Risiko Perilaku Kekerasan setelah diberikan Teknik Mengontrol

Perilaku Kekerasan Secara Psikoreligius, menunjukkan bahwa data respon

tanda gejala kognitif pasien I menurun, Afektif mengalami penurunan,

Fisiologis mengalami penurunan, Perilaku sebesar 1, Sosial sebesar 1. Tanda

gejala kognitif pasien II sebesar 1, Afektif sebesar 1, Fisiologis sebesar 1,

Perilaku sebesar 1, Sosial mengalami penurunan.

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Tanda dan Gejala setelah

diberikan Teknik Mengontrol Risiko Perilaku Kekerasan Secara

Psikoreligius: Zikir. (n=2) Sabtu, 7 Juli 2017.

No Tanda dan Gejala Pasien I Pasien II

1. Kognitif 0 0

2. Afektif 0 1

3. Fisiologis 0 0

4. Perilaku 0 0

5. Sosial 0 0

Berdasarkan Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Pengkajian Tanda dan

Gejala Risiko Perilaku Kekerasan setelah diberikan Teknik Mengontrol

Perilaku Kekerasan Secara Psikoreligius, menunjukkan bahwa respon tanda

gejala kognitif pasien I tidak muncul, Afektif tidak muncul, Fisiologis tidak

muncul, Perilaku tidak muncul, Sosial tidak muncul dan Afektif pasien II

sebesar 1, Fisiologis tidak muncul, Perilaku tidak muncul, Sosial tidak

muncul.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Tanda dan Gejala setelah

diberikan Teknik Mengontrol Risiko Perilaku Kekerasan Secara

Psikoreligius: Zikir. (n=2), Minggu, 7 Juli 2017.

No Tanda dan Gejala Pasien I Pasien II

1. Kognitif 0 0

2. Afektif 0 0

3. Fisiologis 0 0

4. Perilaku 0 0

5. Sosial 0 0

Berdasarkan Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Pengkajian Tanda dan

Gejala Risiko Perilaku Kekerasan setelah diberikan Teknik Mengontrol

Perilaku Kekerasan Secara Psikoreligius, menunjukkan bahwa respon tanda

gejala kognitif pasien I tidak muncul, Afektif tidak muncul, Fisiologis tidak

muncul, Perilaku tidak muncul, Sosial tidak muncul dan Afektif pasien II

tidak muncul, Fisiologisa tidak muncul, Perilaku tidak muncul, Sosial tidak

muncul.

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Hasil Pengkajian Kemampuan Klien Pre Test

Mengontrol Risiko Perilaku Kekerasan dengan Teknik Psikoreligius: Zikir

(n=2).

Kamis, 6 Juli 2017.

No Kemampuan Pasien I Pasien II

1. Melakukan teknik Berzikir lafal Laillahaillallah 1

2. Melakukan teknik Berzikir lafal Astagfirulloh 0 1

3. Melakukan teknik Berzikir lafal Subhanallah 0

4. Melakukan teknik Berzikir lafal Alhamdulillah

5. Melakukan teknik Berzikir lafal Allohu Akbar

Total (%) 0 25%

Berdasarkan Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Pengkajian Kemampuan Klien

Pre Test Mengontrol Risiko Perilaku Kekerasan dengan Teknik Psikoreligius

menunjukkan hasil pasien I belum mampu melakukan teknik zikir untuk

mengontrol perilaku kekerasan dan pasien II mampu melakukan 2 teknik zikir

dengan jumlah (25%).

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Pengkajian Kemampuan Klien Post Test

Mengontrol Risiko Perilaku Kekerasan dengan Teknik Psikoreligius: Zikir

(n=2).

Jumat, 7 Juli 2017.

No Kemampuan Pasien I Pasien II

1. Melakukan teknik Berzikir lafal Laillahaillallah 1 1

2. Melakukan teknik Berzikir lafal Astagfirulloh 1 1

3. Melakukan teknik Berzikir lafal Subhanallah 0 1

4. Melakukan teknik Berzikir lafal Alhamdulillah 0 0

5. Melakukan teknik Berzikir lafal Allohu Akbar 0 0

Total (%) 40% 60%

Berdasarkan Tabel 4.7 Hasil Pengkajian Kemampuan Klien Post Test

Mengontrol Risiko Perilaku Kekerasan dengan Teknik Psikoreligius: Zikir

menunjukkan hasil pasien I mampun melakukan 2 kemampuan berzikir untuk

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

mengontrol perilaku kekerasan dengan jumlah 40% dan pasien II mampu

melakukan 3 kemampuan teknik zikir dengan jumlah (60%).

Tabel 4.8 Hasil Pengkajian Kemampuan Klien Post Test Mengontrol Risiko

Perilaku Kekerasan dengan Teknik Psikoreligius: Zikir (n=2).

sabtu, 8 Juli 2017.

No Kemampuan Pasien I Pasien II

1. Melakukan teknik Berzikir lafal Laillahaillallah 1 1

2. Melakukan teknik Berzikir lafal Astagfirulloh 1 1

3. Melakukan teknik Berzikir lafal Subhanallah 1 1

4. Melakukan teknik Berzikir lafal Alhamdulillah 0 1

5. Melakukan teknik Berzikir lafal Allohu Akbar 0 0

Total (%) 60% 80%

Berdasarkan Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Pengkajian Kemampuan Klien

Post Test Mengontrol Risiko Perilaku Kekerasan dengan Teknik Psikoreligius:

menunjukkan 3 kemampuan berzikir pasien I sebesar (60%) dan pasien II

mampu melakukan 4 kemampuan teknik zikir sebesar (80%).

Tabel 4.9 Hasil Pengkajian Kemampuan Klien Post Test Mengontrol Risiko

Perilaku Kekerasan dengan Teknik Psikoreligius: Zikir (n=2).

Minggu, 8 Juli 2017.

No Kemampuan Pasien I Pasien II

1. Melakukan teknik Berzikir lafal Laillahaillallah 1 1

2. Melakukan teknik Berzikir lafal Astagfirulloh 1 1

3. Melakukan teknik Berzikir lafal Subhanallah 1 1

4. Melakukan teknik Berzikir lafal Alhamdulillah 1 1

5. Melakukan teknik Berzikir lafal Allohu Akbar 0 1

Total (%) 80% 100%

Berdasarkan Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Hasil Pengkajian Kemampuan Klien

Post Test Mengontrol Risiko Perilaku Kekerasan dengan Teknik Psikoreligius:

menunjukkan peningkatan 4 kemampuan berzikir pasien I sebesar (80%) dan

peningkatan 5 kemampuan pasien II sebesar (100%).

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/508/1/INAYATUL BAROROH NIM. A01401903.pdf · Tentu suksesnya hasil laporan ini ... BAB I PENDAHULUAN

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN

(PSP)

1. Kami adalah penulis program DIII Keperawatan STIKES

MUHAMMADIYAH GOMBONG dengan ini meminta anda untuk

berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Risiko Perilaku Kekerasan dengan Pemberian

Terapi Mengontrol Secara Psikoreligius: Zikir.

2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah menggambarkan asuhan

keperawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan dengan pemberian

teknik mengontrol perilaku kekerasan secara psikoreligius: zikir yang

dapat memberi manfaat kepada klien dan keluarga berupa terapi

mengontrol perilaku kekerasan secara psikoreligius: zikir.

3. Prosedur pengambilan dan dengan cara wawancara terpimpin dengan

menggunakan format asuhan keperawatan jiwa, yang akan berlangsung

kurang 15-20 menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan

tetapi anda tidak perlu khawatir karena studi kasus ini berhubungan

dengan tindakan yang akan diberikan.

4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian

ini adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan atau

tindakan yang diberikan.

5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan

akan tetap dirahasiakan.

6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan /engan penelitian

ini,silahkan menghubungi peneliti pada nomer Hp +628(......).

Penulis

Inayatul Baroroh