asuhan keperawatan pada lanjut usia.docx

30
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta (1983) telah disepakati bahwa keperawatan adalah “suatu bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang didasarkan pada pencapaian kebutuhan dasar manusia”. Dalam hal ini asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien bersifat komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat, baik dalam kondisi sehat dan sakit yang mencakup seluruh kehidupan manusia. Sedangkan asuhan yang diberikan berupa bantuian-bantuan kepada pasien karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemampuan dan atau kemauan dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Pada makalah ini akan dibahas secara singkat asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia di tatanan klinik (clinical area), dimanan pendekatan yang digunakan adalah proses keperawatan yang meliputi pengkajian (assessment), merumuskan diagnosa keperawatan (Nursing diagnosis), merencanakan tindakan keperawatan (intervention), melaksanakan tindakan keperawatan (Implementation) dan melakukan evaluasi (Evaluation). Dibawah ini ada beberapa alasan timbulnya perhatian kepada lanjut usia, yaitu : 1. Pensiunan dan masalah-masalahnya 2. Kematian mendadak karena penyakit jantung dan stroke 3. Meningkatnya jumlah lanjut usia 4. Pencemaran pelayanan kesehatan 5. Kewajiban Pemerintahterhadap orang cacat dan jompo 6. perkembangan ilmu 7. Program PBB 8. Konfrensi Internasional di WINA tahun 1983 9. Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit 10. Mahalnya obat-obatan BAB II PEMBAHASAN

Upload: hengkihanggara

Post on 28-Dec-2015

42 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta (1983) telah disepakati bahwa keperawatan adalah “suatu bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang didasarkan pada pencapaian kebutuhan dasar manusia”. Dalam hal ini asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien bersifat komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat, baik dalam kondisi sehat dan sakit yang mencakup seluruh kehidupan manusia. Sedangkan asuhan yang diberikan berupa bantuian-bantuan kepada pasien karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemampuan dan atau kemauan dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri.

Pada makalah ini akan dibahas secara singkat asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia di tatanan klinik (clinical area), dimanan pendekatan yang digunakan adalah proses keperawatan yang meliputi pengkajian (assessment), merumuskan diagnosa keperawatan (Nursing diagnosis), merencanakan tindakan keperawatan (intervention), melaksanakan tindakan keperawatan (Implementation) dan melakukan evaluasi (Evaluation). Dibawah ini ada beberapa alasan timbulnya perhatian kepada lanjut usia, yaitu :

1. Pensiunan dan masalah-masalahnya2. Kematian mendadak karena penyakit jantung dan stroke3. Meningkatnya jumlah lanjut usia4. Pencemaran pelayanan kesehatan5. Kewajiban Pemerintahterhadap orang cacat dan jompo6. perkembangan ilmu7. Program PBB8. Konfrensi Internasional di WINA tahun 19839. Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit10. Mahalnya obat-obatan

BAB II

PEMBAHASAN

1. A. Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi LansiaKegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lansia menurut Depkes, dimaksudkan untuk memberikan bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu maupun kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga, Panti Werda maupun Puskesmas, yang diberikan oleh perawat. Untuk asuhan keperawatan yang masih dapat dilakukan oleh anggota keluarga atau petugas sosial yang bukan tenaga keperawatan, diperlukan latihan sebelumnya atau bimbingan langsung pada waktu tenaga keperawatan melakukan asuhan keperawatan di rumah atau panti.

Adapun asuhan keperawatan dasar yang diberikan, disesuaikan pada kelompok lanjut usia, apakah lanjut usia aktif atau pasif, antara lain:

1        Untuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan keperawatan dapat berupa dukungan tentang personal hygiene: kebersihan gigi dan mulut atau pembersihan gigi palsu: kebersihan

diri termasuk kepala, rambut, badan, kuku, mata serta telinga: kebersihan lingkungan seperti tempat tidur dan ruangan : makanan yang sesuai, misalnya porsi kecil bergizi, bervariai dan mudah dicerna, dan kesegaran jasmani.

2        Untuk lanjut usia yang mengalami pasif, yang tergantung pada orang lain. Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan pada lanjut usia pasif pada dasarnya sama seperti pada lanjut usia aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota keluarga atau petugas. Khususnya bagi yang lumpuh, perlu dicegah agar tidak terjadi dekubitus (lecet).

Lanjut usia mempunyai potensi besar untuk menjadi dekubitus karena perubahan kulit berkaitan dengan bertambahnya usia, antara lain:

1. Berkurangnya jaringan lemak subkutan2. Berkurangnya jaringan kolagen dan elastisitas3. Menurunnya efisiensi kolateral capital pada kulit sehingga kulit menjadi lebih tipis dan rapuh4. Adanya kecenderungan lansia imobilisasi sehingga potensi terjadinya dekubitus.1. B. Pendekatan Perawatan Lanjut Usia1. Pendekatan fisik

Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian-kejadian yang dialami klien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bias di capai dan dikembangkan, dan penyakit yang yang dapat dicegah atau ditekan progresifitasnya. Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi atas dua bagian yaitu:

1. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih mampu bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannya sehari-hari masih mampu melakukan sendiri.

2. Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan fisiknya mengalami kelumpuhan atau sakit. Perawat harus mengetahui dasar perawatan klien usia lanjut ini terutama tentang hal-hal yang berhubungan dengan keberhasilan perorangan untuk mempertahankan kesehatannya.Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya peradangan, mengingat sumber infeksi dapat timbul bila keberhasilan kurang mendapat perhatian.

Disamping itu kemunduran kondisi fisik akibat proses penuaan, dapat mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan atau serangan infeksi dari luar. Untuk klien lanjut usia yang masih aktif dapat diberikan bimbingan mengenai kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan rambut dan kuku, kebersihan tempat tidur serta posisi tidurnya, hal makanan, cara memakan obat, dan cara pindahdari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya. Hal ini penting meskipun tidak selalu keluhan-keluhan yang dikemukakan atau gejala yang ditemukan memerlukan perawatan, tidak jarang pada klien lanjut usia dihadapkan pada dokter dalam keadaan gawat yang memerlukan tindakan darurat dan intensif, misalnya gangguan serebrovaskuler mendadak, trauma, intoksikasi dan kejang-kejang, untuk itu perlu pengamatan secermat mungkin.

Adapun komponen pendekatan fisik yang lebuh mendasar adalah memperhatikan atau membantu para klien lanjut usia untuk bernafas dengan lancar, makan, minum, melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh waktu berjalan, tidur, menjaga sikap, tubuh waktu berjalan, duduk, merubah posisi tiduran, beristirahat, kebersihan tubuh, memakai dan menukar pakaian, mempertahankan suhu badan melindungi kulit dan kecelakaan.Toleransi terhadap kakurangan O2 sangat menurun pada klien lanjut usia, untuk itu kekurangan O2 yang mendadak harus disegah dengan posisi bersandar pada beberapa bantal, jangan melakukan gerak badan yang berlebihan.

Seorang perawat harus mampu memotifasi para klien lanjut usia agar mau dan menerima makanan yang disajikan. Kurangnya kemampuan mengunyah sering dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan. Untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menghidangkan makanan agak lunak atau memakai gigi palsu. Waktu makan yang teratur, menu bervariasi dan bergizi, makanan yang serasi dan suasana yang menyenangkan dapat menambah selera makan, bila ada penyakit tertentu perawat harus mengatur makanan mereka sesuai dengan diet yang dianjurkan.

Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya peradangan, mengingat sumber infeksi bisa saja timbul bila kebersihan kurang mendapat perhatian. Oleh karena itu, kebersihan badan, tempat tidur, kebersihan rambut, kuku dan mulut atau gigi perlu mendapat perhatian perawatan karena semua itu akan mempengaruhi kesehatan klien lanjut usia.

Perawat perlu mengadakan pemeriksaan kesehatan, hal ini harus dilakukan kepada klien lanjut usia yang diduga menderita penyakit tertentu atau secara berkala bila memperlihatkan kelainan, misalnya: batuk, pilek, dsb. Perawat perlu memberikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan, jika ada keluhan insomnia, harus dicari penyebabnya, kemudian mengkomunikasikan dengan mereka tentang cara pemecahannya. Perawat harus mendekatkan diri dengan klien lanjut usia membimbing dengan sabar dan ramah, sambil bertanya apa keluhan yang dirasakan, bagaimana tentang tidur, makan, apakah obat sudah dimminum, apakah mereka bisa melaksanakan ibadah dsb. Sentuhan (misalnya genggaman tangan) terkadang sangat berarti buat mereka.

1. Pendekatan psikisDisini perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter , interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk keluhan agar para lanjut usia merasa puas. Perawat harus selalu memegang prinsip ” Tripple”, yaitu sabar, simpatik dan service.

Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih sayang dari lingkungan, termasuk perawat yang memberikan perawatan.. Untuk itu perawat harus selalu menciptakan suasana yang aman , tidak gaduh, membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya.

Perawat harus membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam memecahkan dan mengurangi rasa putus asa , rendah diri, rasa keterbatasan sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik, dan kelainan yang dideritanya.

Hal itu perlu dilakukan karena perubahan psikologi terjadi karena bersama dengan semakin lanjutnya usia. Perubahan-perubahan ini meliputi gejala-gejala, seperti menurunnya daya ingat untuk peristiwa yang baru terjadi, berkurangnya kegairahan atau keinginan, peningkatan kewaspadaan , perubahan pola tidur dengan suatu kecenderungan untuk tiduran diwaktu siang, dan pergeseran libido.

Perawat harus sabar mendengarkan cerita dari masa lampau yang membosankan, jangan menertawakan atau memarahi klien lanjut usia bila lupa melakukan kesalahan . Harus diingat kemunduran ingatan jangan dimanfaatkan untuk tujuan tertentu.

Bila perawat ingin merubah tingkah laku dan pandangan mereka terhadap kesehatan, perawat bila melakukannya secara perlahan –lahan dan bertahap, perawat harus dapat mendukung

mental mereka kearah pemuasan pribadi sehinga seluruh pengalaman yang dilaluinya tidak menambah beban, bila perlu diusahakan agar di masa lanjut usia ini mereka puas dan bahagia.

1. Pendekatan sosialMengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya perawat dalam pendekatan social. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama dengan sesama klien usia berarti menciptakan sosialisasi mereka. Jadi pendekatan social ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain

Penyakit memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para lanjut usia untuk mengadakan konunikasi dan melakukan rekreasi, misal jalan pagi, nonton film, atau hiburan lain. Tidak sedikit klien tidak tidur terasa, stress memikirkan penyakitnya, biaya hidup, keluarga yang dirumah sehingga menimbulkan kekecewaan, ketakutan atau kekhawatiran, dan rasa kecemasan.

Tidak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara lanjut usia, hal ini dapat diatasi dengan berbagai cara yaitu mengadakan hak dan kewajiban bersama. Dengan demikian perawat tetap mempunyai hubungan komunikasi baik sesama mereka maupun terhadap petugas yang secara langsung berkaitan dengan pelayanan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia di Panti Werda.

1. Pendekatan spiritualPerawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnua dalam kedaan sakit atau mendeteksikematian.

Sehubungan dengan pendekatan spiritual bagi klien lanjut usia yang menghadapi kematian, DR. Tony styobuhi mengemukakn bahwa maut sering kali menggugah rasa takut. Rasa semacam ini didasari oleh berbagai macam factor, seperti ketidak pastian akan pengalaman selanjutnya, adanya rasa sakit dan kegelisahan kumpul lagi bengan keluatga dan lingkungan sekitarnya. Dalam menghadapi kematian setiap klien lanjut usia akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung dari kepribadian dan cara dalam mengahadapi hidup ini. Adapun kegelisahan yang timbul diakibatkan oleh persoalan keluarga perawat harus dapat meyakinkan lanjut usia bahwa kalaupun kelurga tadi di tinggalkan , masih ada orang lain yang mengurus mereka. Sedangkan rasa bersalah selalu menghantui pikiran lanjut usia.

Umumnya pada waktu kematian akan datang agama atau kepercayaan seseorang merupakan factor yang penting sekali. Pada waktu inilah kelahiran seorang iman sangat perlu untuk melapangkan dada klien lanjut usia.

Dengan demikian pendekatan perawat pada klien lanjut usia bukan hanya terhadap fisik saja, melainkan perawat lebih dituntut menemukan pribadi klien lanjut usia melalui agama mereka.

1. C. Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut UsiaAgar lanjut usia dapat melaukan kegiatan sehari –hari secara mandiri dengan:

1. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut dengan jalan perawatan dan pencegahan.

2. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat hidup klien lanjut usia (life support)

3. menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit atau gangguan baik kronis maupun akut.

4. Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai kelainan tertentu

5. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita suatu penyakit, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal).

1. D. Fokus Keperawatan Lanjut UsiaKeperawatan lanjut usia berfokus pada :

1. Peningkatan kesehatan (helth promotion)2. Pencegahan penyakit (preventif)3. Mengoptimalkan fungsi mental4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.1. E. Diagnosa Keperawatan1. Aspek fisik atau biologis1. Dx : Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak mampu dalam

memasukkan, memasukan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena factor biologi.NOC I : Status nutrisi

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien diharapkan mampu:

1. Asupan nutrisi tidak bermasalah2. Asupan makanan dan cairan tidak bermasalah3. Energy tdak bermasalah4. Berat badan ideal

NIC I : Manajemen ketidakteraturan makan (eating disorder management)

1. Kolaborasi dengan anggota tim kesehatan untuk memuat perencanaan perawatan jika sesuai.2. Diskusikan dengan tim dan pasien untuk membuat target berat badann, jika berat badan

pasien tdak sesuia dengan usia dan bentuk tubuh.3. Diskusikan dengan ahli gizi untuk menentukan asupan kalori setiap hari supaya mencapai dan

atau mempertahankan berat badan sesuai target.4. Ajarkan dan kuatkan konsep nutrisi yang baik pada pasien5. Kembangkan hubungan suportif dengna pasien6. Dorong pasien untuk memonitor diri sendiri terhadap asupan makanan dan kenaikan atau

pemeliharaan berat badan7. Gunakan teknik modifikasi tingkah laku untuk meningkatkan berat badan dan untuk

menimimalkan berat badan.8. Berikan pujian atas peningkatan berat badan dan tingkah laku yang mendukung peningkatan

berat badan.b        Dx. Gangguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam waktu lama, terbangun lebih awal atau terlambat bangun dan penurunan kemampuan fungsi yng ditandai dengan penuaan perubahan pola tidur dan cemas

NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan dapat memperbaiki pola tidurnya dengan criteria :

1        Mengatur jumlah jam tidurnya

2        Tidur secara rutin

3        Miningkatkan pola tidur

4        Meningkatkan kualitas tidur

5        Tidak ada gangguan tidur

NIC : Peningkatan Tidur

1        Tetapkan pola kegiatan dan tidur pasien

2        Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya

3        Jelaskan pentingnya tidur selama sakit dan stress fisik

4        Bantu pasien untuk menghilangkan situasi stress sebelum jam tidurnya

c         Dx. Inkontinensia urin fungsional berhubungan dengan keterbatasan   neuromuskular yang ditandai dengan waktu yang diperlukan ke toilet melebihi waktu untuk menahan pengosongan bladder dan tidak mampu mengontrol pengosongan.

NOC            : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3×24 jam diharapkan pasien mampu :

1        Kontinensia Urin

2        Merespon dengan cepat keinginan buang air kecil (BAK).

3        Mampu mencapai toilet dan mengeluarkan urin secara tepat waktu.

4        Mengosongkan bladde dengan lengkap.

5        Mampu memprediksi pengeluaran urin.

NIC  : Perawatan Inkontinensia Urin

1        Monitor eliminasi urin

2        Bantu klien mengembangkan sensasi keinginan BAK.

3        Modifikasi baju dan lingkungan untuk memudahkan klien ke toilet.

4        Instruksikan pasien untuk mengonsumsi air minum sebanyak 1500 cc/hari.

d        Dx. Gangguan proses berpikir berhubungan dengan kemunduran atau kerusakan memori sekunder

NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan dapat meningkatkan daya ingat dengan criteria :

1        Mengingat dengan segera informasi yang tepat

2        Mengingat inormasi yang baru saja disampaikan

3        Mengingat informasi yang sudah lalu

NIC : Latihan Daya Ingat

1        Diskusi dengan pasien dan keluarga beberapa masalah ingatan

2        Rangsang ingatan dengan mengulang pemikiran pasien kemarin dengan cepat

3        Mengenangkan tentang pengalaman di masalalu dengan pasien

e         Dx. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh/fungsi yang ditandai dengan perubahan dalam mencapai kepuasan seksual.

TUJUAN

NOC            : Fungsi Seksual

1        Mengekspresikan kenyamanan

2        Mengekspresikan kepercayaan diri

NIC  : Konseling Seksual

1        Bantu pasien untuk mengekspresikan perubahan fungsi tubuh termasuk organ seksual seiring dengan bertambahnya usia.

2        Diskusikan beberapa pilihan agar dicapai kenyamanan.

f         Dx. Kelemahan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal dan neuromuscular

Yang ditandai dengan :

1        Perubahan gaya berjalan

2        Gerak lambat

3        Gerak menyebabkan tremor

4        Usaha yang kuat untuk perubahan gerak

NOC : Level Mobilitas ( Mobility Level )

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat :

1        Memposisikan penampilan tubuh

2        Ambulasi : berjalan

3        Menggerakan otot

4        Menyambung gerakan/mengkolaborasikan gerakan

NIC :  Latihan dengan Terapi Gerakan ( Exercise Therapy Ambulation )

1        Kosultasi kepada pemberi terapi fisik mengenai rencana gerakan yang sesuai dengan kebutuhan

2        Dorong untuk bergerak secara bebas namun masih dalam batas yang aman

3        Gunakan alat bantu untuk bergerak, jika tidak kuat untuk berdiri (mudah goyah/tidak kokoh)

g        Dx. Kelelahan b.d kondisi fisik kurang

Yang ditandai dengan:

1        Peningkatan kebutuhan istirahat

2        Lelah

3        Penampilan menurun

NOC Activity Tolerance

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat:

1        Memonitor  usaha bernapas dalam respon aktivitas

2        Melaporkan aktivitas harian

3        Memonitor ECG dalam batas normal

4        Memonitor warna kulit

NIC Energy Management

1        Monitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi yang adekuat

2        Tentukan keterbatasan fisik pasien

3        Tentukan penyebab kelelahan

4        Bantu pasien untuk jadwal  istirahat

h        Dx. Risiko kerusakan integritas kulit

NOC : Kontrol Risiko ( risk control )

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat :

1        Kontrol perubahan status kesehatan

2        Gunakan support system pribadi untuk mengontrol risiko

3        Mengenal perubahan status kesehatan

4        Monitor factor risiko yang berasal dari lingkungan

NIC : penjagaan terhadap kulit ( skin surveillance )

1        Monitor area kulit yang terlihat kemerahan dan adanya kerusakan

2        Monitor kulit yang sering mendapat tekanan dan gesekan

3        Monitor warna kulit

4        Monitor suhu kulit

5        Periksa pakaian, jika pakaian terlihat terlalu ketat

1. Dx. Kerusakan Memori b.d  gangguan neurologisYang ditandai dengan :

1        Tidak mampu mengingat informasi factual

2        Tidak mampu mengingat kejadian yang baru saja terjadi atau masa lampau

3        Lupa dalam melaporkan atau menunjukkan pengalaman

4        Tidak mampu belajar atau menyimpan keterampilan atau informasi baru

NOC : Orientasi Kognitif

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat :

1        Mengenal diri sendiri

2        Mengenal orang atau hal penting

3        Mengenal tempatnya sekarang

4        Mengenal hari, bulan, dan tahun dengan benar

NIC : Pelatihan Memori ( Memory Training )

1        Stimulasi memory dengan mengulangi pembicaraan secara jelas di akhir pertemuan dengan pasien.

2        Mengenang pengalaman masa lalu dengan pasien.

3        Menyediakan gambar untuk mengenal ingatannya kembali

4        Monitor perilaku pasien selama terapi

1. Aspek psikososial1. Dx. Coping tidak efektif b.d percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan koping, dukungan

social tidak adekuat yang dibentuk dari karakteristik atau hubungan.NOC I : koping (coping)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien secara konsisten diharapkan mampu:

1. Mengidentifikasi pola koping efektif2. Mengedentifikasi pola koping yang tidak efektif3. Melaporkan penurunan stress4. Memverbalkan control perasaan5. Memodifikasi gaya hidup yang dibutuhkan6. Beradaptasi dengan perubahan perkembangan7. Menggunakan dukungan social yang tersedia8. Melaporkan peningkatan kenyamanan psikologis

NIC I : coping enhancement

1. Dorong aktifitas social dan komunitas2. Dorong pasien untuk mengembangkan hubungan3. Dorong berhubungan dengan seseorang yang memiliki tujuan dan ketertarikan yang sama4. Dukung pasein untuk menguunakan mekanisme pertahanan yang sesuai.5. Kenalkan pasien kepada seseorang yang mempunyai latar belakang pengalaman yang sama.6. Dx. Isolasi social b.d perubhaan penampilan fisik, peubahan keadaan sejahtera, perubahan

status mental.NOC I : Lingkungan keluarga : internal ( family environment: interna)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien secara konsisten diharapkan mampu:

1. Berpatisipasi dalam aktifitas bersama2. Berpatisipasi dala tradisi keluarga3. Menerima kujungan dari teman dan  anggota keluarga besar4. Memberikan dukungan satu sama lain5. Mengekspresikan perasaan dan masalah kepada yang lain.6. Mendorong anggota keluarga untuk tidak ketergantungan7. Berpatisipasi dalam rekreasi dan acara aktifitas komunitas8. Memecahkan masalah

NIC I : Keterlibatan keluarga (Family involvement)

1. Mengidentifikasikan kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam perawatan pasien.2. Menentukan sumber fisik, psikososial dan pendidikan pemberi pelayanan kesehatan yang

utama.3. Mengidentifkasi deficit perawatan diri pasien4. Menentukan tinggat ketergantungan pasien terhadap keluarganya  yang sesuai dengan umur

atau penyakitnya.

5. Dx. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran, perubahan citra tubuh dan fungsi seksual.NOC :

Setelah dilakukan tindakan intervensi keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan akan bisa memperbaiki konsep diri dengan criteria :

1. Mengidentifikasi pola koping terdahulu yang efektif dan pada saat ini tidak mungkin lagi digunakan akibat penyakit dan penanganan (pemakaian alkohol dan obat-obatan; penggunaan tenaga yang berlebihan)

2. Pasien dan keluarga mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan dan reaksinya terhadap penyakit dan perubahan hidup yang diperlukan

3. Mencari konseling profesional, jika perlu, untuk menghadapi perubahan akibat pnyakitnya4. Melaporkan kepuasan dengan metode ekspresi seksual

NIC : Peningkatan harga diri

1. Kuatkan rasa percaya diri terhadap kemampuan pasien mengndalikan situasi2. Menguatkan tenaga pribadi dalam mengenal dirinya3. Bantu pasien untuk memeriksa kembali persepsi negative tentang dirinya4. Dx. Cemas b.d perubahan dalam status peran, status kesehatan, pola interaksi , fungsi peran,

lingkungan, status ekonomiYang ditandai dengan:

1. Ekspresi yang mendalam dalam perubahan hidup2. Mudah tersinggung3. Gangguan tidur

NOC  Anxiety Control

1. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat:2. Memonitor  intensitas  cemas3. Melaporkan tidur  yang adekuat4. Mengontrol respon cemas5. Merencanakan strategi koping dalamsituasi stress

NIC  Anxiety Reduction

1. Bantu pasien untuk menidentifikasi situasi percepatan cemas2. Dampingi pasien untuk mempromosikan kenyamanan dan mengurangi ketakutan3. Identifikasi ketika perubahan level cemas4. Instuksikan pasien dalam teknik relaksasi5. Dx. Resiko Kesendirian

NOC Family Coping

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat:

1. Mendemontrasikan fleksibelitas peran2. Mengatur masalah3. Menggunakan strategi penguranagn stress4. Menghadapi masalah

NIC  Family Support

1. Bantu pekembangan harapan yang realistis2. Identifikasi alami dukungan spiritual  bagi keluarga3. Berikan kepercayaan  dalam hubungan dengan keluarga4. Dengarkan untuk berhubungan dengan keluarga, perasan dan pertanyaan

5. Dx. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik (ketidakseimbangan mobilitas) serta psikologis yang disebabkan penyakit atau terapiNOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24jam pasien diharapkan meningkatkan citra tubuhnya dengan criteria :

1. Merasa puas dengan penampilan tubuhnya2. Merasa puas dengan fungsi anggota badannya3. Mendiskripsikan bagian tubuh tambahan

NIC : Peningkatan Citra Tubuh

1. Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan karena penyakit atau pembedahan2. Memutuskan apakah perubahan fisik yang baru saja diterima dapat masuk dalam citra tubuh

pasien3. Memudahkan hubungan dengan individu lain yang mempunyai penyakit yang sama4. Aspek spiritual

Dx : Distress spiritual b.d peubahan hidup, kematian atau sekarat diri atau orang lain, cemas, mengasingkan diri, kesendirian atau pengasingan social, kurang sosiokultural.

NOC I : pengaharapan (hope)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien secara luas diharapkan mampu:

1. Mengekspresikan orientasi masa depan yang positif2. Mengekspresikan arti kehidupan3. Mengekspresikan rasa optimis4. Mengekspresikan perasaan untuk mengontrol diri sendiri5. Mengekspresikan kepercayaan6. Mengekspresikan rasa percaya pada diri sendiri dan orang lain

NIC I : penanaman harapan (hope instillation)

1. Pengkaji pasian atau keluarga untuk mengidentifikasi area pengharapan dalam hidup2. Melibatkan pasien secara aktif dalam perawatan diri3. Mengajarkan keluarga tentang aspek positif pengharapan4. Memberikan kesempatan pasien atau keluarga terlibat dalam support group.5. Mengembangkan mekanisme paran koping pasien

NURSING CARE OF ELDERLY ( ELDERLY )CHAPTER IINTRODUCTIONbackgroundNursing at the National Workshop in Jakarta ( 1983 ) have agreed that nursing is " a form of health care to the community based on nursing science and troubleshooting services shaped bio - psycho - socio - cultural and spiritual , based on the achievement of basic human needs " . In this case the nursing care provided to patients is comprehensive , aimed at individuals , families and communities , both in healthy and diseased conditions covering the whole of human life . While the care provided in the form of bantuian - aid to the patient because of physical weakness and mental , as well as lack of knowledge or lack of ability and

willingness to carry out activities of daily living independently .This paper will briefly discuss nursing care to elderly patients in order clinic (clinical area ) , where N is the approach to the nursing process which includes assessment ( assessment) , formulate nursing diagnoses ( Nursing diagnosis ) , planning nursing actions ( intervention) , implement nursing actions ( Implementation ) and evaluation ( evaluation ) . Here are some reason for the attention to the elderly , namely :1 . Retired and its problems2 . Sudden death due to heart disease and stroke3 . The increasing number of elderly4 . Pollution health services5 . Pemerintahterhadap obligation disabled and elderly6 . development of science7 . UN program8 . International Conference on WINA 19839 . Lack of number of beds in the hospital10 . Costly medicinesCHAPTER IIDISCUSSION1 . A. Basic nursing care activities for the AgedBasic nursing care activities for the Aged, according to the Ministry of Health , is intended to provide assistance , guidance supervision , protection and assistance to elderly individuals and groups , such as home / family environment , nursing home or community health center , which is given by the nurse . For nursing care that can still be done by family members or social workers who are not nursing personnel , necessary prior training or guidance directly at nursing personnel perform nursing care or nursing home .The basic nursing care is provided, adapted to the elderly , whether active or passive elderly , among others :1 For the active elderly , nursing care can be support on personal hygiene : oral hygiene or cleaning dentures : personal hygiene including head , hair , body , nails , eyes and ears : the cleanliness of the environment such as the bed and the room : food appropriate , such as small portions of nutritious , easily digestible and bervariai , and physical fitness .2 For the elderly who are passive , who depend on others . Things to consider in providing nursing care to elderly passive is basically the same as the active elderly , with full assistance by a family member or officer . Especially for the lame , need to be prevented in order to prevent pressure sores ( blisters ) .Seniors have a great potential to be pressure sores because the skin changes associated with age , such as :1 . Reduction in subcutaneous fat tissue2 . Decreased collagen and elastic tissue3 . The reduced efficiency of capital collateral on the skin so that the skin becomes thinner and fragile4 . The tendency of elderly immobilization so that the potential for pressure sores .1 . B. Seniors Treatment Approach1 . physical approach

Health care that takes into account objective , needs , events experienced by elderly clients during his lifetime , the physical changes in the body's organs , the health of which is still biased in reach and developed , and the diseases that can be prevented or suppressed progresifitasnya . General physical care for elderly clients can be divided into two parts:1 . Elderly clients who are still active , the physical condition is still able to move without the help of others so as to day-to- day needs are still able to do themselves .2 . Clients are passive or elderly who can not get up , the physical state of paralysis or illness . Nurses should know the basic care of elderly clients is mainly about things that relate to the success of an individual to maintain his health .Good hygiene is essential in preventing the onset of inflammation , given the source of the infection can occur if the success received less attention .Besides physical debility due to aging , can affect the body's resistance to infection interference or attacks from outside . For elderly clients who are still active can be given guidance on oral hygiene and dental , hygiene and body skin , hair and nail hygiene , cleanliness and the position of her bed , things food , how to take the drug , and how pindahdari bed to chair or vice versa . It is important though not always expressed complaints or symptoms were found to need treatment , not uncommon in elderly clients faced with a doctor in an emergency that requires emergency action and intensive , such as sudden cerebrovascular disorders , trauma , intoxication and convulsions , the need for observations as closely as possible .The physical components that take more fundamental approach is to pay attention or help the elderly client to breathe smoothly , eating , drinking , eliminating , sleeping , keeping posture while walking , sleeping , maintaining posture , body while walking , sitting , sleeping position change , rest , body hygiene , wear and change clothes , maintaining body temperature and protects the skin against kakurangan kecelakaan.Toleransi O2 is decreased in elderly clients , to the sudden shortage of O2 must disegah with leaning positions on several pillows , do not exercise excessive .A nurse must be able to motivate the elderly client to want and accept the food served . Lack of chewing ability can often lead to loss of appetite . To overcome this problem is to put food rather soft or wear dentures . Regular mealtime , varied and nutritious menu , matching food and pleasant atmosphere can increase appetite , if there are certain diseases nurses must adjust their diet according to the recommended diet .Good hygiene is essential in preventing the onset of inflammation , given the source of infection could arise if the hygiene received less attention . Therefore , body hygiene , bedding , hygiene hair , nail and oral or dental care need attention because they will affect the health of elderly clients .Nurses need to conduct medical examination , this should be done to elderly clients suspected of suffering from a particular disease or periodically when showing abnormalities, such as : cough , runny nose , etc. . Nurses need to provide explanations and information on health, if there is a complaint of insomnia , to look for the cause , and then communicate with them on a solution. Nurses should be closer to elderly clients patiently guiding and friendly , asking what the complaints are perceived , how about sleeping , eating , whether the drug is dimminum , if they could practice their religion and so on . Touch ( eg hands ) sometimes meant the world to them .

1 . psychological approachHere, nurses have an important role to conduct educative approach to elderly clients , nurses can play a role as a supporter , interpreter against everything foreign , as a container for the personal and confidential as a familiar friend . Nurses should have the patience and thoroughness in providing opportunities and ample time to receive various forms of complaints that older people feel satisfied . Nurses should always hold the principle of " Tripple " , ie patient , sympathetic and service .Basically elderly client requires a sense of security and affection love of the environment , including nurses who provide care .. For that nurses should always create an atmosphere that is safe , not rowdy , let them do the activities within the limits of its abilities and hobbies .Nurses should evoke the spirit and creativity in solving elderly clients and reduce feelings of helplessness , low self-esteem , a sense of limitation as a result of a physical disability , and acquired problems .It is necessary because of physiological changes occur because along with the continued age . These changes include symptoms such as memory loss for recent events occurred , the reduced excitement or desire , increased alertness , changes in sleep patterns with a tendency to lie down during the time when , and the shift of libido .Nurses must patiently listen to stories from the past that boring , do not laugh or scold when forgotten elderly clients make mistakes . Memories do not have to remember setback utilized for a particular purpose .If nurses want to change their behavior and outlook on health , nurse when done slowly and gradually , nurses must be able to support their mental toward personal gratification in its path so that the whole experience does not add to the burden , when it needs to be put in order in the elderly is their satisfied and happy .1 . social approachDiscussions , exchange of ideas , and storytelling is one of the efforts of nurses in a social approach . Gives the opportunity to get together with fellow clients age means creating their socialization . So this social approach is a handbook for nurses that they face are social creatures who need othersDisease provide the broadest opportunity for seniors to hold konunikasi and do recreation , eg brisk walking , watching movies , or other entertainment . Not a few clients do not seem to sleep , stress thinking about sickness , cost of living , the family home , causing disappointment , fear or anxiety, and a sense of anxiety .Not infrequent quarrels and fights among the elderly , it can be mitigated in various ways of conducting mutual rights and obligations . Thus nurses continue to have good communication links among themselves and to the officers who are directly related to social welfare services for the elderly in a nursing home .1 . spiritual approachNurses should be able to give you peace of mind and satisfaction in relation to God or religion in kedaan dianutnua sick or mendeteksikematian .In connection with a spiritual approach to elderly clients who are facing death , DR . Tony styobuhi mengemukakn that death often inspires fear . Such a sense is constituted by a variety of factors , such as uncertainty will further experience , the pain and anxiety together again Bengan keluatga and the surrounding environment . In the face of death every elderly client

will give different reactions , depending on the personality and the way in facing this life . As for the anxiety that arises due to family issues nurses must be able to convince the elderly that if my family was in the left, there are still others who take care of them . Whereas guilt elderly always haunt the mind .Generally at the time of death will come one's religion or belief is a crucial factor . At this time of the birth of a faith is necessary to vacate the chest elderly clients .Thus the approach of nurses on elderly clients not only the physical , but more nurses are required finding elderly private clients through their religion .1 . C. Nursing goal SeniorsSo that the elderly can melaukan daily activities independently with :1 . Maintaining health and the ability of those whose age has been advanced by way of treatment and prevention .2 . Help maintain and raise the living or elderly clients living spirit ( life support)3 . helping and caring for elderly clients who suffer from diseases or disorders both acute and chronic .4 . Stimulate health workers to be able to recognize and enforce a proper diagnosis and early , when they encounter certain abnormalities5 . Looking for efforts as much as possible , so that the elderly client suffering from a disease , still able to retain maximum freedom without the need of a relief ( to maintain maximum independence ) .1 . D. Nursing Focus SeniorsElderly nursing focuses on :1 . Health promotion ( promotion Helth )2 . Disease prevention ( preventive )3 . Optimize mental function4 . Overcome common health problems .1 . E. Nursing Diagnosis1 . Physical or biological aspects1 . Dx : Imbalance nutrition : less than body requirements bd not able to enter , enter , digest , absorb food due to biological factors .NOC I: Nutritional statusAfter the nursing intervention for patients 3x24 hours are expected to:1 . Nutritional intake is not problematic2 . Food and fluid intake was not problematic3 . Energy tdak problematic4 . Ideal weightNIC I: Management of eating disorder ( eating disorder management)1 . Collaboration with health team members to load a treatment plan if appropriate .2 . Discuss with the team and the patient to make the target weight badann , if the patient's weight and age tdak conformity with the body shape .3 . Discuss with a nutritionist to determine your calorie intake each day in order to achieve and maintain weight or on target .4 . Teach and reinforce the concept of good nutrition in patients5 . Develop supportive relationships dengna patients

6 . Encourage patients to monitor themselves against rising food intake and weight gain or maintenance7 . Use behavior modification techniques to promote weight loss and weight for menimimalkan .8 . Give credit for the increase in body weight and behavior that support the increased weight .b Dx . Sleep disorders associated with insomnia in a long time , waking up early or late , and decreased ability to function yng aging is characterized by changes in sleep patterns and anxietyNOC : After nursing action for 2 × 24 hours the patient is expected to improve sleep patterns with the criteria :1 Set the number of hours of sleep2 Bed routinely3 Miningkatkan sleep patterns4 Improve quality of sleep5 No sleep disordersNIC : Improved Sleep1 Set the sleep patterns of activity and patient2 Monitor the patient's sleep patterns and the number of hours of sleep3 Explain the importance of sleep for pain and physical stress4 Help the patient to eliminate stressful situations before bedtimec Dx . Urinary incontinence associated with functional neuromuscular limitations characterized by the time required to hold the toilet to emptying over time and are not able to control bladder emptying .NOC : After nursing intervention for 3 × 24 hours the patient is expected to be able to:1 Urinary Continence2 Respond quickly desire to urinate ( BAK ) .3 Being able to reach the toilet and urine issued in a timely manner .4 Empty bladde to complete .5 Being able to predict urine output .NIC : Urinary Incontinence Treatment1 Monitor urine elimination2 Help clients develop complete bladder sensation .3 Modifications clothes and environment to facilitate clients to the toilet .4 Instruct patient to consume drinking water with 1,500 cc / day .d Dx . Thought process disturbance associated with deterioration or damage secondary memoryNOC : After nursing intervention for 2 × 24 hours the patient is expected to improve memory with criteria :1 Given the right information immediately2 Given inormasi newly delivered3 Given the information that has beenNIC : Memory Exercises1 Discussion with the patient and family some memory issues

2 Stimulate memory with repeat patients yesterday with a quick thought3 reminisce about experiences with patients masalalue Dx . Sexual dysfunction associated with changes in body structure / function which is characterized by a change in achieving sexual satisfaction .PURPOSENOC : Sexual Function1 Expressing comfort2 Expressing confidenceNIC : Sexual Counseling1 Help the patient to express changes in the function of the body including the sexual organs with age .2 Discuss some options in order to achieve comfort .f Dx . Physical mobility bd weakness musculoskeletal and neuromuscular damageCharacterized by :1 Changes in gait2 slow motion3 Motion cause tremors4 strong effort to change motionNOC : Level Mobility ( Mobility Level )After the nursing intervention for patients 2x24 expected to :1 Positioning the appearance of the body2 ambulation : walking3 Move muscle4 Connecting the motion / movement collaborateNIC : Exercise with Movement Therapy ( Exercise Therapy ambulation )1 physical therapy consultation to providers about the movement plan that suits your needs2 Push to move freely but still within safe limits3 Use the tool to move , if it is not able to stand ( easily shaken / not sturdy )g Dx . B.d exhausted physical condition are lessCharacterized by :1 Increased need a break2 Tired3 Appearance decreasedNOC Activity ToleranceAfter the nursing intervention for patients 2x24 expected to :1 Monitor the breathing effort in response to activity2 Report daily activities3 Monitor ECG within normal limits4 Monitor the color of skinNIC Energy Management1 Monitor nutritional intake to ensure adequate energy sources2 Determine the patient's physical limitations3 Determine the cause of fatigue4 Help the patient to schedule a break

h Dx . The risk of damage to skin integrityNOC : Control Risk (risk control )After the nursing intervention for patients 2x24 expected to :1 Control changes in health status2 Use a personal support system to control the risk3 Know the health status changes4 Monitor the risk factor derived from the environmentNIC : guard against skin (skin surveillance )1 Monitor area of skin that looks red and the damage2 Monitor the skin that often gets pressure and friction3 Monitor skin color4 Monitor the skin temperature5 Check the clothes , if clothes look too tight1 . Dx . Memory damage b.d neurological disordersCharacterized by :1 Not able to recall factual information2 Not able to recall events that had just occurred or past3 Lost in the report or show experience4 Do not capable of learning or skill or storing new informationNOC : Cognitive OrientationAfter the nursing intervention for patients 2x24 expected to :1 Know yourself2 Getting to know someone or something important3 Know the place now4 Know the day , month , and year correctlyNIC : Training Memory ( Memory Training )1 Stimulation memory by repeating conversations clearly in the end of the meeting with the patient .2 Recalling past experiences with patients .3 Provide the image to get to know him back4 Monitor the behavior of patients during therapy1 . psychosocial aspects1 . Dx . Ineffective coping bd confident inadequate in coping skills , inadequate social support formed from the characteristics or relationships .I NOC : coping ( coping )After the nursing intervention for patients 3x24 hours consistently be able to:1 . Identifying effective coping patterns2 . Mengedentifikasi ineffective coping patterns3 . Reported a decrease in stress4 . Control verbalize feelings5 . Modifying lifestyle required6 . Adapt to changes in the development7 . Using social support available8 . Reported increased psychological comfort

NIC I: coping enhancement1 . Encourage social activities and community2 . Encourage the patient to develop a relationship3 . Push in touch with someone who has the same goals and interests4 . Support for menguunakan pasein appropriate defense mechanism .5 . Introduce the patient to someone who has the same background experience .6 . Dx . Social isolation bd perubhaan physical appearance , peubahan prosperous circumstances , changes in mental status .NOC I: Family environment : internal ( family environment : internal )After the nursing intervention for patients 3x24 hours consistently be able to:1 . Participate in activities together2 . Dala participating family tradition3 . Kujungan received from friends and extended family members4 . Provide support to each other5 . Expressing feelings and problems to others .6 . Encourage family members to no dependence7 . Participate in recreational activities and community events8 . solve the problemNIC I: Involvement of family ( Family involvement)1 . Identify family members' ability to engage in patient care .2 . Determine the source of the physical , psychosocial and health care provider education major .3 . Identifying the patient's self-care deficit4 . Tinggat determine a patient's dependence on his family according to age or illness .5 . Dx . Disorders of self-esteem associated with dependency , role changes , changes in body image and sexual function .NOC :After the nursing intervention for 2 × 24 hours the patient is expected to be able to improve self-concept and criteria :1 . Identifying effective coping patterns earlier and now no longer possible to use due to illness and treatment ( use of alcohol and drugs ; excessive use of force )2 . Patients and families to identify and express their feelings and reactions to illness and life changes necessary3 . Seek professional counseling , if necessary , to deal with the changes caused by pnyakitnya4 . Reported satisfaction with the method of sexual expressionNIC : Increased self-esteem1 . Strengthen the confidence of the patient's ability control for the situation2 . Strengthen personal power within himself to know3 . Help the patient to re-examine the negative perception about her4 . Dx . Anxious bd role change in status , health status , interaction patterns , role functioning , environmental , economic statusCharacterized by :1 . Expression of profound changes in life

2 . choleric3 . sleep disordersNOC Anxiety Control1 . After the nursing intervention for patients 2x24 expected to :2 . Monitor the intensity of anxiety3 . Reported adequate sleep4 . Control the anxious response5 . Plan dalamsituasi stress coping strategiesNIC Anxiety Reduction1 . Help patients to identify acceleration anxious situations2 . Accompany patients to promote comfort and reduce fear3 . Identify when changes in the level of anxiety4 . Instuksikan patients in relaxation techniques5 . Dx . risk of LonelinessNOC Family CopingAfter the nursing intervention for patients 2x24 expected to :1 . Demonstrate flexibility in role2 . set problem3 . Using strategies stress penguranagn4 . facing problemsNIC Family Support1 . Bantu developments realistic expectations2 . Natural identification of spiritual support for families3 . Give trust in relationships with family4 . Listen to connect with family , juice and questions5 . Dx . Body image disturbance associated with changes and physical dependence ( an imbalance of mobility ) as well as due to illness or psychological therapyNOC : After nursing intervention for patients 2x24jam expected to improve his image with the criteria :1 . Was satisfied with his appearance2 . Feeling satisfied with the functioning of his limbs3 . Describing the additional body partsNIC : Improved Body Image1 . Help the patient to discuss the changes due to disease or surgery2 . Decide whether the physical change that has just been accepted to enter the patient's body image3 . Facilitate relationships with other individuals who have the same disease4 . spiritual aspectsDx : Distress bd peubahan spiritual life , death or dying themselves or others , anxiety , alienation , loneliness or social isolation , lack of socio-cultural .I NOC : pengaharapan (hope )After the nursing intervention for patients at 3x24 widely expected to:1 . Expressing a positive future orientation2 . Expressing the sense of life

3 . Expressing optimism4 . Expressing feelings to control yourself5 . expressing confidence6 . Expressing confidence in yourself and othersNIC I: planting hope (hope instillation )1 . Assessment Pasian or family to identify areas of hope in life2 . Actively engage patients in self-care3 . Teaches families about the positive aspects of hope4 . Giving patients the opportunity or family involved in the support group .5 . Patients develop coping mechanisms translucent