asuhan keperawatan konjungtivitis.pdf

Upload: bernardete-freitas-barros

Post on 08-Oct-2015

295 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 11/26/2014 Asuhan Keperawatan Konjungtivitis

    http://ayudwinastiti.blogspot.com/ 1/10

    ngeshare ilmu aja yah guys

    Asuhan KeperawatanKonjungtivitis

    Loading...

    Jumat, 14 September 2012

    ASUHAN KEPERAWATAN KONJUNGTIVITIS

    PENDAHULUANA. Latar BelakangPanca indra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima

    jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alatperantara yang membawa kesan rasa dari organ indra menuju ke otak tempatperasaan ini ditafsirkan. Beberapa kesan timbul dari luar seperti sentuhan,pengecapan, penglihatan, penciuman dan suara. Mata adalah organ penglihatan.Suatu struktur yang sangat kompleks, menerima dan mengirimkan data kekorteks serebral. Seluruh lobus otak, lobus oksipital, ditujukan khusus untukmenterjemahkan citra visual. Selain itu, ada tujuh saraf kranial yang memilkihubungan dengan mata dan hubungan batang otak memungkinkan koordinasigerakan mata. Salah satu penyakit yang dapat menyerang indra penglihatanyaitu konjungtivitis. Sebelumnya, pengertian dari konjungtiva itu sendiri adalahmembrana mukosa yang melapisi bagian dalam kelopak mata (palpebra) danberlanjut ke batas korneosklera permukaan anterior bola mata. Sedangkanpengertian konjungtivitis adalah inflamasi konjungtiva yang ditandai denganpembengkakan dan eksudat. Pada konjungtivitis mata nampak merah, sehinggasering disebut mata merah. Menurut sumber lainnya, Konjungtivitis atau matamemerah adalah salah satu penyakit mata yang bisa mengganggu penderitanyasekaligus membuat orang lain merasa tidak nyaman ketika berkomunikasidengan si penderita. Semua orang dapat tertular konjungtivis, bahkan bayi yangbaru lahir sekalipun. Yang bisa ditularkan adalah konjungtivitis yang disebabkanoleh bakteri dan virus. Penularan terjadi ketika seorang yang sehat bersentuhandengan seorang penderita atau dengan benda yang baru disentuh oleh penderitatersebut. Oleh karena itu, maka kita harus memahami tentang penyakitkonjungtivitis agar dapat memutus mata rantai dari penularannya. Conjunctivitis( konjungtivitis, pink eye ) merupakan peradangan pada konjungtiva ( lapisanluar mata dan lapisan dalam kelopak mata ) yang disebabkan oleh mikro-organisme (virus, bakteri, jamur, chlamidia), alergi, iritasi dari bahan-bahankimia seperti terkena serpihan kaca yang debunya beterbangan sehinggamengenai mata kita dan menyebabkan iritasi.. Boleh dikata masyarakat kitasudah sangat mengenalnya. Penyakit ini dapat menyerang semua umur.Konjungtivitis yang disebabkan oleh mikro-organisme (terutama virus dan kumanatau campuran keduanya) ditularkan melalui kontak dan udara.

    B. Tujuan

    1. Tujuan Instruksional Umum

    Adapun tujuan penulisan dari penyusunan makalah ini secara umum yaituuntuk mengetahui tentang Konsep Dasar Medis dan Konsep Dasar Keperawatantentang Konjungtivitis.

    2. Tujuan Instruksional Khusus

    BAB I

    health life

    2012 (6)September (6)

    Arsip Blog

    Ayu Dwi Nastiti Ikuti 7

    Lihat profil lengkapku

    Mengenai Saya

    0 Lainnya Blog Berikut Buat Blog Masuk

  • 11/26/2014 Asuhan Keperawatan Konjungtivitis

    http://ayudwinastiti.blogspot.com/ 2/10

    Sedangkan tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah untukmengetahui proses perjalanan penyakit dari pembuatan makalah seperti konsepteori sampai dengan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien penderitakonjungtivitis.

    BAB IITINJAUAN TEORITIS KLIEN DENGAN KONJUNGTIVITIS

    A. Anatomi Dan FisiologiOrgan eksternal oculi atau yang sering disebut dengan organ pada mata terdiridari:

    1. Palpebrae2. Conjungtiva3. Apparatus lacrimalis4. Musculi eksternal bulbiDan yang akan dibahas pada makalah ini adalah tentang konjungtivitis,

    dan arti konjungtivitis itu sendiri merupakan mukosa tipis, transparan, yangmelapisi bulbi hingga permukaan balakang palpebra.Jenis dari conjungtiva adalah :

    1. conjungtiva palpebralis2. conjungtiva bulbi3. conjungtiva fornix.

    ( Sumber: Handout dari dr. Teddy Nugroho Mata Ajar Sistem Persepsi Sensori ).

    B. Definisi

    Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang disebabkan olehmikroorganisme seperti bakteri, alergi, viral, dan sika. ( Sumber: Arif Mansoer,Kapita Selekta Kedokteran edisi ke3, jilid 1 tahun 2001 ).

    Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva akibat suatu proses infeksiatau respon alergi. (Corwin, 2001). Sedangkan menurut Brunner & Suddarth,konjungtivitis adalah inflamasi konjungtiva dan ditandai dengan pembengkakandan eksudat. Pada konjungtivis mata nampak merah, sehingga sering disebut

  • 11/26/2014 Asuhan Keperawatan Konjungtivitis

    http://ayudwinastiti.blogspot.com/ 3/10

    mata merah. ( Sumber: Brunner dan Suddarth, 2001,Keperawatan MedikalBedah, Vol. III, EGC, Jakarta )

    Konjunctivitis ( konjungtivitis, pink eye ) merupakan peradangan padakonjungtiva ( lapisan luar mata dan lapisan dalam kelopak mata ) yangdisebabkan oleh mikro-organisme (virus, bakteri, jamur, chlamidia), alergi,iritasi bahan-bahan kimia. Boleh dikata masyarakat kita sudah sangatmengenalnya. Penyakit ini dapat menyerang semua umur. Konjungtivitis yangdisebabkan oleh mikro-organisme (terutama virus dan kuman atau campurankeduanya) ditularkan melalui kontak dan udara. ( Sumber: www.komunitasdudungnet.com )

    C. EtiologiPembagian konjungtivitis berdasarkan penyebabnya :

    - Konjungtivitis akut bacterial, mis: konjungtivitis blenore, konjungtivitisgonore, - konjungtivitis difteri, konjungtivitis folikuler, konjungtivitis kataral.- Konjungtivitis akut viral, mis: keratokonjungtivitis epidemik, demamfaringokonjungtiva, keratokonjungtivitis herpetic.- Konjungtivitis akut jamur- Konjungtivitis akut alergik- Konjungtivitis kronis, mis: trakoma.Personal hygiene dan kesehatan lingkungan yang kurang, alergi, nutrisi kurangvitamin A, iritatif (bahan kimia, suhu, listrik, radiasi ultraviolet), jugamerupakan etiologi dari konjungtivitis. ( Sumber: Mansjoer, Arif dkk.,2001,Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid I, Medica Aesculapius FKUI,Jakarta.)

    D. Klasifikasi

    1). Konjungtivitis Bakteri

    Terutama disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcuspneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis. Konjungtivitisbakteri sangat menular, menyebar melalui kontak langsung dengan pasien dansekresinya atau dengan objek yang terkontaminasi.

    2). Konjungtivitis bakteri hiperakutNeisseria gonnorrhoeae dapat menyebabkan konjungtivitis bakteri

    hiperakut yang berat dan mengancam penglihatan, perlu rujukanke oftalmologis segera.

    3). Konjungtivitis ViralJenis konjungtivitis ini adalah akibat infeksi human adenovirus ( yang

    paling sering adalah keratokonjungtivitis epidermika ) atau dari penyakit virussistemik seperti mumps dan mononukleosis. Biasanya disertai denganpembentukan folikel sehingga disebut juga konjungtivitis folikularis. Mata yanglain biasanya tertular dalam 24-48 jam.

    4). Konjungtivitis AlergiInfeksi ini bersifat musiman dan berhubungan dengan sensitivitas

    terhadap serbuk, protein hewani, bulu, makanan atau zat-zat tertentu, gigitanserangga dan/atau obat ( atropin dan antibiotik golongan Mycin). Infeksi initerjadi setelah terpapar zat kimia seperti hair spray, tata rias, asap rokok.Asma, demam kering dan ekzema juga berhubungan dengan konjungtivitisalergi. Disebabkan oleh alergen yang terdapat di udara, yang menyebabkandegranulasi sel mast dan pelepasan histamin.. Pasien dengan konjungtivitisalergi sering memiliki riwayat atopi, alergi musiman, atau alergi spesifik (misalterhadap kucing)

    5). Konjungtivitis blenore, konjungtivitis purulen ( bernanah pada bayidan konjungtivitis gonore ). Blenore neonatorum merupakan konjungtivitis yangterdapat pada bayi yang baru lahir. ( Sumber: www.dhetective.com ).

    E. Patofisiologi

    Konjungtiva karena lokasinya terpapar pada banyak mikroorganisme danfaktor lingkungan lain yang menganggu. Beberapa mekanisme melindungipermukaan mata dari substansi luar. Pada film air mata, unsur berairnyamengencerkan materi infeksi, mukus menangkap debris dan kerja memompadari palpebra secara tetap menghanyutkan air mata ke duktus air mata dan air

  • 11/26/2014 Asuhan Keperawatan Konjungtivitis

    http://ayudwinastiti.blogspot.com/ 4/10

    mata mengandung substansi antimikroba termasuk lisozim. Adanya agensperusak, menyebabkan cedera pada epitel konjungtiva yang diikuti edemaepitel, kematian sel dan eksfoliasi, hipertrofi epitel atau granuloma. Mungkinpula terdapat edema pada stroma konjungtiva ( kemosis ) dan hipertrofi lapislimfoid stroma ( pembentukan folikel ). Sel sel radang bermigrasi dari stromakonjungtiva melalui epitel ke permukaan. Sel sel ini kemudian bergabungdengan fibrin dan mukus dari sel goblet, membentuk eksudat konjungtiva yangmenyebabkan perlengketan tepian palpebra saat bangun tidur

    Adanya peradangan pada konjungtiva ini menyebabkan dilatasi pembuluh pembuluh konjungtiva posterior, menyebabkan hiperemi yang tampak palingnyata pada forniks dan mengurang ke arah limbus. Pada hiperemia konjungtivaini biasanya didapatkan pembengkakan dan hipertrofi papila yang sering disertaisensasi benda asing dan sensasi tergores, panas, atau gatal. Sensasi inimerangsang sekresi air mata. Transudasi ringan juga timbul dari pembuluhdarah yang hiperemia dan menambah jumlah air mata. Jika klien mengeluhsakit pada iris atau badan silier berarti kornea terkena. ( Sumber:http//dhetective-dhetective.blogspot ).

    F. Konj.AkutAlergi

    Konj. Akut jamur

    Konj. Akut Viral

    Konj. Akut Bakterial

    J. Patways

  • 11/26/2014 Asuhan Keperawatan Konjungtivitis

    http://ayudwinastiti.blogspot.com/ 5/10

    G. Manifestasi Klinik

    1) Konjungtivitis BakteriGejalanya, dilatasi pembuluh darah, edema konjungtiva ringan, epifora

    dan rabas pada awalnya encer akibat epifora tetapi secara bertahap menjadilebih tebal atau mukus dan berkembang menjadi purulen yang menyebabkankelopak mata menyatu dalam posisi tertutup terutama saat bangun tidur pagihari. Eksudasi lebih berlimpah pada konjungtivitis jenis ini. Dapat ditemukankerusakan kecil pada epitel kornea

    2) Konjungtivitis Bakteri HiperakutSering disertai urethritis. Infeksi mata menunjukkan sekret purulen yang

    masif. Gejala lain meliputi mata merah, iritasi, dan nyeri palpasi. Biasanyaterdapat kemosis, kelopak mata bengkak, dan adenopati preaurikuler yangnyeri. Diplokokus gram negatif dapat diidentifikasi dengan pewarnaan Grampada sekret. Pasien biasanya memerlukan perawatan di rumah sakit untuk terapitopikal dan sistemik.

    3) Konjungtivitis ViralGejalanya : Pembesaran kelenjar limfe preaurikular, fotofobia dan

    sensasi adanya benda asing pada mata. Epifora merupakan gejala terbanyak.Konjungtiva dapat menjadi kemerahan dan bisa terjadi nyeri periorbital.Konjungtivitis dapat disertai adenopati, demam, faringitis, dan infeksi salurannapas atas.

    4) Konjungtivitis Alergia. Mata Gatalb. Panasc. Mata beraird. Mata merahe. Kelopak mata bengkak

    5) Konjungtivitis blenore, konjungtivitis purulen ( bernanah pada bayi dankonjungtivitis gonore ).

    Tanda- tanda blenore adalah sebagai berikut:a. ditularakn dari ibu yang menderita penyakit GOb. merupakakan penyebab utama oftalmia neonatorumc. memberikan sekret purulen padat sekret yang kentald. perdarahan subkonjungtiva. ( Sumber: http//dhetective.blogspot ).

    H. Komplikasi

    Komplikasi yang sering timbul biasanya adalah:Ulkus kornea dan menurut beberapa ahli komplikasi ini lebih cepat

    timbul pada orang dewasa dari pada bayi (pada bayi komplikasi ulkus korneatimbul sesudah minggu pertama) ulkus kornea dapat mengalami perforasidengan berakibat timbulnya endoftalmitis yang berakhir dengan kebutaan.

    Oleh karena itu setiap penderita konjungtuvitis gonoreika perlu sekaliuntuk diperiksa keadaan korneanya. Berhubung bahaya timbulnya komplikasiyang dapat menimbulkan kebutaan, maka setiap penderita konjungtivitisgonoreika harus dirawat dalam kamar isolasi.

    Kesulitannya ialah penderita anak dan dewasa yang sulit diisolasi,sehingga berbahaya untuk penularan sekitanya. Pengobatan dilakukan denganmemberikan salep mata penisilin tiap jam sesudah terlebih dahulu setiap kalimata dibersihkan dari pada sekret, selain itu juga diberikan penisilinintramuskulus. Bila kuman telah resisten terhadap penisilin, dapat dipakaiantibiotika lain seperti kloramfenikol atau tertasiklin.( Sumber: http//dhetective-dhetective.blogspot )

    BAB IIIMANAJEMEN KLIEN DENGAN KONJUNGTIVITIS

    A. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan yang sering dilakukan pada penyakit konjungtivitis adalah:

    - Pemeriksaan sitologi melalui pewarnaan gram atau giemsa.- Pemeriksaan darah (sel-sel eosinofil) dan kadar IgE.( Sumber: Mansjoer, Arif dkk., 2001, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3

    Jilid I, Medica Aesculapius FKUI, Jakarta ).B. Pemeriksaan Laboratorium

  • 11/26/2014 Asuhan Keperawatan Konjungtivitis

    http://ayudwinastiti.blogspot.com/ 6/10

    Pemeriksaan secara langsung dari kerokan atau getah mata setelah bahantersebut dibuat sediaan yang dicat dengan pengecatan gram atau giemsa dapatdijumpai sel-sel radang polimorfonuklear. Pada konjungtivitis yang disebabkanalergi pada pengecatan dengan giemsa akan didapatkan sel-sel eosinofil. (Sumber: www.KhaidirMuhajBlogsite.com )

    C. Penatalaksanaan KeperawatanUntuk penatalaksanaan keperawatan pada konjungtivitis meliputi:- Kojungtivitis bakteri biasanya diobati dengan tetes mata atau krim antibiotik,tetapi sering sembuh sendiri dalam waktu sekitar 2 minggu tanpapengobatan. Karena sangat menular diantara anggota keluarga lain dan temansekolah, maka diperlukan tehnik mencuci tangan yang baik dan pemisahanhanduk bagi orang yang terjangkit. Anggota keluarga jangan bertukar bantalatau seprei.- Kompres hangat pada mata dapat mengangkat rabas.- Konjungtivitis akibat virus biasanya diobati dengan kompres hangat. Untukmencegah penularan, diperlukan tehnik mencuci tangan yang benar- Konjungivitis alergi diobati dengan menghindari alergen apabila mungkin, danpemberian tetes mata yang mengandung anti histamin atau steroid untukmengurangi gatal dan peradangan.( Sumber: Mansjoer, Arif dkk., 2001, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid I,Medica Aesculapius FKUI, Jakarta )

    D. Manajemen Diet

    Penyakit Mata:a. Infeksi

    - Konjungtivitis bakteri/virus, keratitis, ulkus kornea, endoftalmitis, neuritis,retinitis

    b. Non Infeksi- Konjungtivitis alergi, glaukoma akut/kronik, katarak, diabetic retinopathy,macular degeneration (kelainan retina), trauma mata (asam/basa/benda asing),krelainan refraksi, tumor mata, buta senja, xeroftalmia, bitot spot, kebutaantotal- Penyebab lain : paparan zat asing/polusi, radiasi sinar UV, radiasi sinarkomputer, usia > 65 tahunTujuan Diet:- Mencegah terjadinya penyakit mata akibat infeksi, komplikasi & defisiensizat gizi (Circulus vitiosus)

    - Mencegah kerusakan mata berlanjut- Memperbaiki kerusakan sel syaraf mata

    Syarat Diet:- Konsumsi energi & zat gizi seimbang- Protein cukup (10 15 % energi total)- Protein & Zink (Zn) berfungsi mempengaruhi absorpsi, transport & penimbunan

    vitamin A ke hati & mobilisasi vitamin A dari hati.- Media perambatan impuls syaraf mata (rhodopsin)

    - Konsumsi vitamin A sesuai kebutuhan 12004000 IU/hari (1 IU = 0,3 gretinol): Berfungsi untuk "body regulators" & berhubungan erat dengan proses-proses metabolisme untuk fungsi penglihatan (pigmen rhodopsin = retinal &protein opsin) Antioksidan, pertumbuhan sel epitel, stimulasi pembentukan sel NK,sel T, limfosit, meningkatkan indra kepekaan pencium & perasa

    - Suplementasi vitamin A per oral 200.000 I.U dalam bentuk oil emulsion 2 kalisetahun pada Balita

    - Mengendalikan glukosa darah untuk penderita DM (diet DM)- Mengendalikan tekanan darah untuk penderita hipertensi (rendah garam,

    rendah lemak jenuh/kolesterol)- Sumber antioksidan lain : vitamin C, vitamin E dan karotenoid- Senyawa karotenoid (lutein, zeaxhantin, astaxhantin) mampu melindungi mata

    dari kerusakan oksidatif (radikal bebas) dan radiasi sinar UVContoh : sayuran hijau tua dan buah warna merah/kuning

  • 11/26/2014 Asuhan Keperawatan Konjungtivitis

    http://ayudwinastiti.blogspot.com/ 7/10

    ( Sumber: Handout dari Yulianto, SKM Sistem Persepsi Sensori ).

    E. Pengobatan Pada Penyakit Konjungtivitis

    Pada umumnya konjungtivitis sembuh sendiri (self limited) tanpapengobatan dalam 10-14 hari. Jika diobati biasanya akan sembuh sekitar 3 hari.Pengobatan yang bersifat spesifik bergantung pada penyebabnya.

    Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri, dapat menggunakanantibiotika topikal (obat tetes atau salep), misalnya Gentamycin 0,3%,Chloramphenicol 0,5%, dll. Adapun pengobatan pada konjungtivitis yangdisebabkan virus, lebih ditujukan untuk mencegah infeksi yang lebih bersifatsekunder dari pada primer.

    Dipedesaan kebanyakan penderita konjungtivitis mengobati sendiridengan obat tetes mata yang dijual bebas sebagai langkah awal. Sebagiansembuh dan sebagian akan berobat ketika dirasa makin berat dan mengganggupenglihatan maupun terasa menjanggal.

    Pada konjungtivitis karena alergi, ditandai dengan mata merah, gatal,tanpa kotoran mata dan berulang di saat-saat tertentu (misalnya oleh paparandebu dan sejenisnya), dapat menggunakan obat tetes mata antihistamin(antazoline 0,5%, naphazoline 0,05%, dan sejenisnya), kortikosteroid(deksamethason 0,1%, dan sejenisnya) atau kombinasi keduanya.( sumber: www.komunitasdudungnet.com )

    F. Pencegahan Penyakit Dari Konjungtivitis

    Untuk mencegah makin meluasnya penularan konjungtivitis, kita perlumemperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: Usahakan tangan tidak megang-megang wajah (kecuali untuk keperluantertentu), dan hindari mengucek-ngucek mata. Mengganti sarung bantal dan handuk dengan yang bersih setiap hari. Hindari berbagi bantal, handuk dan saputangan dengan orang lain. Mencuci tangan sesering mungkin, terutama setelah kontak (jabat tangan,berpegangan, dll) dengan penderita konjungtivitis. Untuk sementara tidak usah berenang di kolam renang umum. Bagi penderita konjungtivitis, hendaknya segera membuang tissue atausejenisnya setelah membersihkan kotoran mata. ( sumber: www.komunitasdudungnet.com )

    BAB IVASUHAN KEPERAWATAN KLIEN KONJUNGTIVITIS

    A. Pengkajian

    1). Biodata yang meliputi: Tanggal wawancara, tanggal MRS, No. RMK.Nama, umur, jenis kelamin, suku / bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan,status perkawinan, alamat, penanggung jawab.

    2). Keluhan Utama biasanya berupa keluhan yang dirasakan klien pada saatitu.

    3). RPS ( riwayat penyakit sekarang ) biasanya berisi tentang penyakit yangdialami klien

    4). RPK ( riwayat penyakit keluarga ) biasanya diambil dari penyakit yangpernah diderita oleh keuarga pasien.

    5). RPD ( riwayat penyakit dahulu ) diambil dari riwayat penyakit dahulu.Sedangkan data dasar pengkajian pada klien dengan konjungtivitis adalah :- Aktivitas/IstirahatGejala : Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguanpenglihatan.- NeurosensoriGejala : Gangguan penglihatan (kabur/tak jelas), kehilangan bertahap

  • 11/26/2014 Asuhan Keperawatan Konjungtivitis

    http://ayudwinastiti.blogspot.com/ 8/10

    penglihatan perifer.- Nyeri/KenyamananGejala : Ketidaknyamanan ringan/mata berair.Nyeri tiba-tiba/berat, menetap atau tekanan pada dan sekitar mata, sakitkepala.

    B. Diagnosa keperawatan1. Perubahan kenyamanan (nyeri) berhubungan denganpembengkakan pada konjungtiva.2. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penglihatanyang terganggu3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi yang kurangdidapat.

    C. Rencana KeperawatanDx Tujuan & KH Intervensi Rasional

    1. Tujuan : nyeri yangdirasakan kliendapat berkurang,dan klien tidakmerasa kesakitanKH: Nyeri berkurangatau terkontrol

    1) - Kaji tingkat nyeri yang dialamioleh klien.

    2) - Ajarkan klien metode distraksiselama nyeri, seperti nafasdalam dan teratur.

    3) - Ciptakan lingkungan tidur yangnyaman aman dan tenang

    4) Kolabo - Kolaborasi dengan tim medis

    dalam pemberian analgesik.

    - Untuk menentukan pilihanintervensi yang tepat.

    - - Berguna dalam intervensiselanjutnya.

    --- - Merupakan suatu carapemenuhan rasa nyamankepada klien denganmengurangi stressor yangberupa kebisingan.- Menghilangkan nyeri,karenamemblokir saraf penghantarnyeri

    2. Tujuan : Setelahdiberikan askepkeperawatandiharapkangangguan persepsisensori berkurangatau hilangKH : Pasien dapatmelihat denganbaik, pasien tidakmengalamikesusahan waktumelihat atauberinteraksi dgorang lain.

    - Kaji ketajaman penglihatanpasien

    - Anjurkan kepada keluarga atauorang terdekat klien untuktinggal bersama klien- Anjurkan kepada pasien dankeluarga untuk mematuhiprogam terapi yang telahdilaksanakan.

    - untuk mengkaji sejauhmana pasien dapat melihat- Megawasi dan membimbingselama pengobatanberlangsung.

    - untuk mempercepat dalamproses penyembuhan

    3. Tujuan: pasien tidakdalam keadaancemas maupungelisah cemasKH: Klienmengatakanpemahaman tentangproses penyakitnyadan dalam keadaantenang.

    - Kaji tingkat ansietas /kecemasan.

    - Beri penjelasan tentang prosespenyakitnya.- Beri dukungan moril berupadoa untuk klien.

    - Bermanfaat dalampenentuan intervensi.- Meningkatkan pemahamanklien tentang prosespenyakitnya- Memberikan perasaantenang kepada klien.

    D. ImplementasiNo. Dx IMPLEMENTASI

    1. A Mengkaji tingkat nyeri yang dialami oleh klien.

    2) - Mengajarkan klien metode distraksi selama nyeri, seperti nafas dalam dan

  • 11/26/2014 Asuhan Keperawatan Konjungtivitis

    http://ayudwinastiti.blogspot.com/ 9/10

    Posting LamaBeranda

    Langganan: Entri (Atom)

    Diposkan oleh Ayu Dwi Nastiti di 23.19 Tidak ada komentar:

    teratur.

    3) - Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman aman dan tenang

    - Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik2. - Mengkaji ketajaman penglihatan pasien

    - Menganjurkan kepada keluarga atau orang terdekat klien untuk tinggal

    bersama klien

    - Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mematuhi progam terapi yang

    telah dilaksanakan.

    3. - Mengkaji tingkat ansietas / kecemasan.

    - Memberi penjelasan tentang proses penyakitnya.

    - Memberi dukungan moril berupa doa untuk klien.

    E. Evaluasi

    No. Dx EVALUASI1. S: Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah mulai berkurang

    O: Klien menunjukkan perasaan yang rileks dan tidak mengalami kesakitan lagiA: Masalah teratasiP: Hentikan intervensi

    2. S: Klien mengatakan tidak bisa melihat seseorang jika dari jarak jauhO: Klien menunjukkan sikap kebingungan ketika diajak bertatap muka, dan seringsalah jika berhadapan dengan orang lain.A: Masalah belum teratasiP: Lanjutkan intervensi

    3. S: Klien mengatakan cemas dan gelisah ketika ditanya tentang penyakit yang iaderita.O: Klien tampak bingung dan wajah pucat, akral dingin dan cemasA: Masalah belum teratasiP: Lanjutkan intervensi

    Rekomendasikan ini di Google

    Translate

    Me

  • 11/26/2014 Asuhan Keperawatan Konjungtivitis

    http://ayudwinastiti.blogspot.com/ 10/10

    Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.