asuhan keperawatan kluarga
DESCRIPTION
asuhan keperawatan keluargaTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Laporan kasus ini termasuk dalam stase keperawatan keluarga. Salvicion
G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1978) mengatakan Perawatan kesehatan
keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau
dipusatkan pada keluarga pada unit atau kesatuan yag dirawat, dengan sehat
sebagai tujuan melalui pegobatan sebagai saran atau penyalur.
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Data umum
1) Identitas kepala keluarga
Nama : Tn. A
Umur : 58 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Alamat : Cibaduyut-Bandung
2) Daftar anggota keluarga
Nama L/P Umur Hubungan Pendidikan Keterangan
Ny. B P 53 Istri SD
Tn. C L 29 Anak SMP
Ny. D P 22 Anak SMA
An. E L 10 Anak -
An. F L 3 Anak -
3) Genogram
4) Tipe keluarga
Keluarga Tn. A adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak. 4 anak yang belum memiliki pasangan menikah (bercerai)
tinggal dalam satu rumah. Lalu ke 3 anak yang telah menikah
tinggal tidak seatap lagi dengan Tn. A.
5) Suku bangsa
Keluarga Tn. A berasal dari garis keturunan bangsa sunda. Baik
nenek/kakek atau pun semua anak-anaknya sehari-hari berbahasa
sunda.
6) Agama
Keluarga Tn. A beragama Islam. Semua sanak famili beragama
Islam.
7) Status sosial ekonomi
Keluarga Tn. A adalah keluarga berkecukupan. Anak-anak paling
besar tidak mampu membiayai keluarga Tn. A, karena merekapun
punya tanggungan masing-masing. Hanya anak yang ke 5 dan ke 6
yang sedikit bisa membantu dalam kecukupan sehari-hari. Tn. A
adalah seorang buruh bangunan yang jarang mendapatkan order,
karena sudah tua.
8) Aktifitas rekreasi keluarga
Aktifitas rekreasi keluarga Tn. A sehari-hari hanya menonton TV
di rumah (Tn. A, Ny. B dan anak paling bungsu). Setahun sekali
(saat idul fitri), mereka berkumpul dan jalan-jalan kesuatu tempat
yang biasanya belum pernah mereka kunjungi.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A saat ini sedang menginjak
dalam tahap perkembangan anak dewasa.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
a) Keluarga usia pertengahan
b) Keluarga usia lanjut
Karena anak pertama dari keluarga Tn. A masih menginjak usia 37
tahun (usia dewasa).
3) Riwayat keluarga inti
a) Riwayat penyakit keturunan
Menurut penuturan Tn. A, dalam silsilah keturunan keluarga
mereka tidak pernah ditemukan adanya penyakit keturunan.
Misal : asma, DM, dll
b) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Dalam keluarga Tn. A rata-rata anggota keluarganya pada
sehat. Namun untuk Ny. B sangat dikhawatirkan kondisi
kesehatannya, karena sedang mengandung untuk anak yang ke
8. juga untuk Tn. A sendiri sangat mudah terserang sakit,
karena mulai menginjak usia lanjut.
c) Sumber kesehatan yang bisa digunakan
Berhubung di lingkungan dekat rumah Tn. A terdapat bidan
juga perawat yang masih aktif dalam memberikan pelayanan,
maka dalam mengatasi masalah kesehatannya keluarga Tn. A
selalu memilih untuk pergi kesana. Mereka pikir berobat pada
perawat atau bidan merupakan pilihan yang sangat tepat.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn. A memiliki luas sekitar 12 X 10 m.
menghadap ke utara dengan kamar 4, ruang tamu, ruang tengah
dan ruang dapur terpisah.Ventilasi udara rumah yang cukup baik.
Tipe rumah sederhana sudah menggunakan tembok. Sanitasi air
bagus. Sumber air minum yang diperoleh keluarga Tn. A adalah
dari air tanah (sumur gali) Tn. A mempunyai tempat MCK sendiri.
Pembuangan MCK melalui spiteng. Serta dalam pembuangan
sampah rumah tangga, biasanya dibuang kelubang tanah yang
sudah dibuat. Lalu setelah penuh, kemudian dibakar.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn. A tinggal dalam wilayah kebanyakan berpenduduk
pribumi dan hanya beberapa saja yang merupakan pendatang.
Tinggal dalam area padat penghuni dan setiap rumah saling
berdempetan, maka interaksi antara penduduk sangat baik dalam
hal tolong-menolong.
3) Mobilitas geografis keluarga
Rumah keluarga Tn. A yang sekarang ditinggali merupakan rumah
keturunan dari orang tua-orang tuanya terdahulu, jadi ada sedikit
kepercayaan pada keluarga Tn. A untuk tidak boleh menjual harta
yang menjadi warisan para leluhur mereka. Dan dari semenjak
menikah dengan Ny. B, mereka tidak pernah berpindah tempat
tinggal.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. A merupakan salah satu keluarga yang dihormati
dalam lingkungannya. Seringkali Tn. A menjadi tokoh
berpengaruh dalam masyarakat. Mereka tidak jarang meminta
pendapat/solusi kepada Tn. A dalam menghadapi suatu masalah.
Interaksi dalam masyarakat biasanya sering terjadi pada sore hari
menjelang magrib, karena mungkin banyak juga masyarakat yang
bekerja dan pulang dikala sore hari.
5) Sistem pendukung keluarga
Dikarenakan keluarga Tn. A merupakan salah satu keluarga yang
terpandang dikalangan masyarakat, maka dalam menghadapi
kesulitan seringkali keluarga Tn. A mendapatkan bantuan dari
para tetangga untuk mengatasi masalahnya.
Dalam keluarga Tn. A juga mempunyai 2 anaknya yang sudah
mempunyai pekerjaan, walaupun belum begitu mapan, tetapi bisa
sedikit membantu dalam mengatasi masalah keluarga, terutama
masalah keuangan.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. A termasuk kedalam salah satu keluarga yang ceria
dan kooperativ. Mereka melakukan komunikasi satu sama lain
dengan nyaris tanpa masalah. Baik anak dengan anak, maupun
orang tua dengan anak semuanya terjadi tanpa adanya masalah.
2) Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarganya sendiri Tn. A merupakan kepala keluarga yang
sangat dihormati. Serta mampu menjadi pelindung keluarga, bila
ada masalah yang menimpa keluarga. Ia bertanggung jawab paling
depan jika keluarganya bermasalah.
3) Struktur peran
Peran serta Tn. A dalam masyarakat terutama, sangat berpengaruh
dan dihormati. Bisa dibilang, ia adalah tetua di kampungnya.
Istrinya sendiri merupakan ibu rumah tangga yang baik hati dan
jujur dalam mengurus semua anak-anaknya. Semua anak Tn. A
dapat menjadi orang yang jujur, karena telah dididik sejak dalam
lingkungan keluarga.
4) Nilai/norma keluarga
Tn. Selalu menerapkan disiplin yang tinggi dalam
keluarganya. Tidak terkecuali dalam kebersihan lingkungan rumah.
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Kondisi psikis keluarga Tn. A sangat baik dan mereka sanggup
untuk hidup dalam situasi sesulit apapun. Mereka dapat menjalani
semuanya yang menjadi beban dalam hidup.
2) Fungsi sosialisasi
Sebelum masuk kedalam jenjang melepaskan keluarga dalam
masyarakat luas, anak-anak Tn. A selalu bisa bersosial dengan baik
dalam keluarga.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Setiap anggota keluarga Tn. A selalu menjaga kesehatannya
masing-masing dan bila diantara mereka ada yang sakit, maka
dengan bahu-membahu mereka akan saling tolong menolong.
4) Fungsi reproduksi
Tn. A adalah mempunyai 7 orang anak (6 laki-laki dan 1
perempuan) dan 5 orang cucu. 4 orang sudah menikah, tetapi yang
satu telah bercerai. Serta satu anak lagi sedang dalam kandungan
Ny. B.
5) Fungsi ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, Tn. A dibantu
ke 2 orang anaknya yang tinggal serumah dengannya. Uang yang
mereka peroleh, dibelikan untuk sembako dan keperluan keluarga
lainnya.
f. Stres dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek dan jangka panjang
a) jangka pendek
Ny. B sedang mengandung anak yang ke-8. Dengan usia
kehamilan 8 bulan. Si ibu merasa cemas menghadapi kelahiran
anak tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan,
dengan melihat usia si ibu yang menginjak pra senilis dan
dengan kandungan yang ke-8.Sangatlah beresiko terhadap
kesehatan dalam kandungan si ibu.
b) jangka panjang
Dengan akan dilahirkannya anak yang ke-8, beban tanggungan
keluarga Tn. A menjadi bertambah (3 orang anak yang
sepenuhnya harus dibiayai keluarga). Keluarga Tn. A harus
mempersiapkan masa depan anak-anaknya agar menjadi orang
yang berhasil. Juga menikahkan 2 orang anaknya yang sudah
cukup umur.
2) Strategi koping
Saat keluarga Tn. A menghadapi suatu permasalahan, biasanya Tn.
A menjadi tokoh utama dalam penyelesaian masalah
tersebut.Mendiskusikannya dan mengambil keputusan sesuai
dengan kemufakatan bersama.
2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
Jenis
pemeriksaan
Tn. A Tn. C Ny. G An. H An. I
Keadaan
umum
Sehat Sehat Sehat sehat Sehat
TTV : T 130/80
mmHg
120/70
mmHg
110/70
mmHg
130/80
mmHg
140/80
mmHg
P
R
S
80 X/menit
16 X/menit
36 0C
80 X/menit
16 X/menit
36 0C,2
80
X/menit
16
X/menit
36 0C
84
X/menit
16
X/menit
36,2 0C
100
X/menit
20
X/menit
36,5 0C
Rambut dan
kulit kepala
- Penyebaran
- Warna
- Tekstur
- Kebersihan
Merata
Hitam
Halus
bersih
Merata
Hitam
Halus
Bersih
Merata
Hitam
Halus
bersih
Merata
Hitam
Halus
bersih
Merata
Hitam
Halus
bersih
Kuku
- Warna
- Tekstur
- Kebersihan
Transparan
Kasar
bersih
Transparan
Kasar
Bersih
Transpara
n
Kasar
bersih
Transpara
n
halus
bersih
Transpara
n
halus
bersih
Kulit
- Tekstur
- Turgor
- Kebersihan
- Warna
Licin
Baik
Bersih
Sawo
matang
Licin
Baik
Bersih
Sawo
matang
Licin
Baik
Bersih
Sawo
matang
Licin
Baik
Bersih
Sawo
matang
Licin
Baik
Bersih
Sawo
matang
Mata
- Bentuk
- Refleks
pupil
- Sclera
- Konjungtiv
a
- Pergerakan
bola mata
Simetris
Baik
Putih
Merah
muda
Bebas
Simetris
Baik
Putih
Merah
muda
Bebas
Simetris
Baik
Putih
Merah
muda
Bebas
Simetris
Baik
Putih
Merah
muda
Bebas
Simetris
Baik
Putih
Merah
muda
Bebas
- Fungsi
penglihatan
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Telinga
- Bentuk
- Warna
- Fungsi
pendengara
n
- Kebersihan
Simetris
Sawo
matang
Baik
bersih
Simetris
Sawo
matang
Baik
Bersih
Simetris
Sawo
matang
Baik
bersih
Simetris
Sawo
matang
Baik
bersih
Simetris
Sawo
matang
Baik
bersih
Hidung
- Bentuk
lubang
hidung
- Fungsi
- Penciuman
- Kebersihan
Simetris
Tidak ada
Baik
bersih
Simetris
Tidak ada
Baik
Bersih
Simetris
Tidak ada
Baik
bersih
Simetris
Tidak ada
Baik
bersih
Simetris
Tidak ada
Baik
bersih
Mulut
- Warna
bibir
- Kelembaba
n
- stomatitis
Merah
kehitaman
Lembab
Tidak ada
Merah
kehitaman
Lembab
Tidak ada
Merah
muda
Lembab
Tidak ada
Merah
muda
Lembab
Tidak ada
Merah
muda
Lembab
Tidak ada
Gigi
- warna
- jumlah
- kebersihan
Putih
kekuninga
n
Utuh
Putih
kekuninga
n
Utuh
Putih
Utuh
Bersih
Putih
Gigi susu
Bersih
Putih
Gigi susu
Bersih
- caries Bersih
Tidak ada
Bersih
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Lidah
- warna
- fungsi
- pergerakan
Merah
muda
Baik
bebas
Merah
muda
Baik
Bebas
Merah
muda
Baik
bebas
Merah
muda
Baik
bebas
Merah
muda
Baik
bebas
Leher
- peninggian
JVP
- kelenjar
tiroid
- pergerakan
tidak ada
tidak
membesar
bebas
tidak ada
tidak
membesar
bebas
tidak ada
tidak
membesar
bebas
tidak ada
tidak
membesar
bebas
tidak ada
tidak
membesar
bebas
Dada
- Frekwensi
nafas
- Bunyi paru
- Irama
jantung
- Frekwensi
nadi
16 X/menit
Vesikuler
Regular
80 X/menit
16 X/menit
Vesikuler
Regular
80 X/menit
16
X/menit
Vesikuler
Regular
80
X/menit
16
X/menit
Vesikuler
Regular
84
X/menit
20
X/menit
Vesikuler
Regular
100
X/menit
Abdomen
- Bentuk
- Nyeri tekan
- Pembesara
n hepar
Datar
Tidak ada
Tidak ada
Datar
Tidak ada
Tidak ada
Datar
Tidak ada
Tidak ada
Datar
Tidak ada
Tidak ada
Datar
Tidak ada
Tidak ada
Genitalia
- Frekwesni
BAK
4-5 X/hari
4-5 X/hari
4-5 X/hari
5-6 X/hari
6-7 X/hari
- Warna
- Bau
- Anus
- Haemorroi
d
- Frekwensi
BAB
Kuning
Khas urine
Tak ada
kelainan
Tidak ada
1X/hari
Kuning
Khas urine
Tak ada
kelainan
Tidak ada
1X/hari
Kuning
Khas urine
Tak ada
kelainan
Tidak ada
1X/hari
Kuning
Khas urine
Tak ada
kelainan
Tidak ada
1X/hari
Kuning
Khas urine
Tak ada
kelainan
Tidak ada
1X/hari
Ekstremitas
- Bentuk
- Pergerakan
- Oedema
- Keluhan
Simetris
Bebas
Tidak ada
Tidak ada
Simetris
Bebas
Tidak ada
Tidak ada
Simetris
Bebas
Tidak ada
Tidak ada
Simetris
Bebas
Tidak ada
Tidak ada
Simetris
Bebas
Tidak ada
Tidak ada
b. Pemeriksaan fisik pada Ny. B
Jenis pemeriksaan Ny,B
Keadaan umum Tampak lemas
TTV : T
P
R
S
110/70 mmHg
84 X/menit
20 X/menit
36,5 0C
Rambut dan kulit kepala
- Penyebaran
- Warna
- Tekstur
- Kebersihan
Merata
Hitam
Halus
bersih
Kuku
- Warna
- Tekstur
- Kebersihan
Transparan
Kasar
bersih
Kulit
- Tekstur
- Turgor
- Kebersihan
- Warna
Licin
Baik
Bersih
Sawo matang
Mata
- Bentuk
- Refleks pupil
- Sclera
- Konjungtiva
- Pergerakan bola mata
- Fungsi penglihatan
Simetris
Baik
Putih
Merah muda
Bebas
Baik
Telinga
- Bentuk
- Warna
- Fungsi pendengaran
- Kebersihan
Simetris
Sawo matang
Baik
bersih
Hidung
- Bentuk lubang hidung
- Fungsi
- Penciuman
- Kebersihan
Simetris
Tidak ada
Baik
bersih
Mulut
- Warna bibir
- Kelembaban
- stomatitis
Merah kehitaman
Lembab
Tidak ada
Gigi
- warna
- jumlah
- kebersihan
- caries
Putih kekuningan
Utuh
Bersih
Tidak ada
Lidah
- warna
- fungsi
- pergerakan
Merah muda
Baik
bebas
Leher
- peninggian JVP
- kelenjar tiroid
- pergerakan
tidak ada
tidak membesar
bebas
Dada
- Frekwensi nafas
- Bunyi paru
- Irama jantung
- Frekwensi nadi
20 X/menit
Vesikuler
Regular
84 X/menit
Abdomen Terdapat luka bekas operasi cesarea, striae
gravidarum ada, tidak ada lesi, tidak ada
benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
Leopold I : TFU = 30 cm, teraba bulat dan
tidak melenting
Leopold II : PUKI
Leopold III : bagian terendah janin yaitu
kepala belum masuk PAP
Leopold IV : konvergen
DJJ = 148 X/menit
TBF = 2.635 gram
Genitalia
- Frekwesni BAK
- Warna
- Bau
- Anus
4-5 X/hari
Kuning
Khas urine
Tak ada kelainan
- Haemorroid
- Frekwensi BAB
Tidak ada
1X/hari
Ekstremitas
- Bentuk
- Pergerakan
- Oedema
- Keluhan
Simetris
Bebas
Tidak ada
Tidak ada
3. Analisa data
No Data Kemungkinan
penyebab
Masalah
1 DS : Ibu mengatakan merasa
cemas, kadang tidak bisa
tidur, menghadapi
kehamilan yang ke-8 ini
DO : wajah klien terlihat
murung saat dikaji oleh
perawat. Ada insomnia dan
kadang terbangun tengah
malam
Kurangnya informasi
mengenai kehamilan
ini
↓
Kurangnya
pengetahuan
tentang resiko
kehamilan ini
↓
kurangnya tindakan
preventif yang
dilakukan klien
↓
Keadaan kehamilan
yang kurang baik
↓
cemas
Gangguan rasa
nyaman : cemas
pada Ny. B dalam
keluarga Tn. A
berhubungan
dengan
ketidaktahuan
tentang resiko
kehamilan ini
2 DS : klien mengatakan ini
kehamilan yang ke-8. klien
Pra-senilis
↓
↑ jumlah sel yang
Resiko tinggi
perdarahan pada
Ny. B dalam
mengatakan sering mules
DO : klien berusia 53 tahun,
dengan mengandung anak
yang ke-8. pada kehamilan
sebelumnya klien pernah di
SC
berdegenerasi
↓
Klien dengan 7X
partus
↓
Kekuatan uterus ↓
↓
Kontraksi otot uterus
kurang maksimal
↓
Resiko tinggi
perdarahan
keluarga Tn. A
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
kontraksi otot-otot
uterus dalam
kehamilan ini
4. Diagnosa masalah
1) Gangguan rasa nyaman : cemas pada Ny. B dalam keluarga Tn. A
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang resiko kehamilan ini
2) Resiko tinggi perdarahan pada Ny. B dalam keluarga Tn. A
berhubungan dengan ketidakmampuan kontraksi otot-otot uterus dalam
kehamilan ini
5. Skoring prioritas masalah
1) Gangguan rasa nyaman : cemas pada Ny. B dalam keluarga Tn. A
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang resiko kehamilan ini
No Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1 Sifat masalah
Skala : tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1
3/3 X 1 = 1
Masalah sudah terjadi,
dan sudah terjadi,
tetapi tidak dianggap
sebagai sesuatu yang
mengancam kesehatan
2 Kemungkinan masalah dapat 2 Keluarga memiliki
dirubah
Skala : mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
1/2 X 1
keinginan untuk
mencegah hal tersebut,
tapi kehamilan sudah
terjadi.
3 Potensial masalah untuk
dicegah
Skala : tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1
3/3 X 1 = 1
Apabila ibu rajin
minum pil KB, maka
kemungkinan
kehamilan bisa dicegah
4 Menonjolnya masalah
Skala : masalah berat, harus
segera ditangani
Ada masalah, tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
2
1
0
1
0 X 1 = 0
Keluarga merasa
keadaan tersebut telah
berlangsung lama dan
tidak pernah ada
kejadian yang
mengakibatkan ibu
hamil mengalami suatu
cidera (terjatuh) di
rumah akibat lantai
yang licin.
Jumlah skor 2,5
2) Resiko tinggi perdarahan pada Ny. B dalam keluarga Tn. A
berhubungan dengan ketidakmampuan kontraksi otot-otot uterus dalam
kehamilan ini
No Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1 Sifat masalah
Skala : tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1
2/3 X 1 =
0,67
Masalah dapat dicegah
dengan pengetahuan
keluarga tentang
persalinan dan
perawatan setelah
melahirkan
2 Kemungkinan masalah dapat
dirubah
Skala : mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
2
½ X 1 =
0,5
Sumber-sumber
tindakan yang
mendesak dapat
dijangkau oleh
keluarga
3 Potensial masalah untuk
dicegah
Skala : tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1
2/3 X 1 =
0,67
Masalah dapat dicegah
dengan pengetahuan
keluarga tentang
adanya bahaya
pendarahan
4 Menonjolnya masalah
Skala : masalah berat, harus
segera ditangani
Ada masalah, tetapi
tidak perlu ditangani
Masalah tidak
dirasakan
2
1
0
1
2/2 X 1 = 1
Keluarga merasakan
masalah harus segera
ditangani agar
pendarahan tidak
terjadi
Jumlah skor 2,84
6. Perencanaan
Tg
l
N
o
D
x
Tujuan Evaluasi
Umum Khusus Kriteri
a
Standar Intervensi
1 Setelah Ibu verbal Ibu dapat 1. kaji
dilakukan
tindakan
keperawata
n rasa
cemas ibu
hilang
memahami
tentang
pengertian
dan peñata
laksanaan
dari cemas
menyebutka
n tanda dan
gejala dari
cemas
tingkat
kecemasa
n ibu
2.berikan
pengetahuan
tentang
teknik
rileksasi
3.beri
pengetahuan
tentang
peningkatan
koping diri
4.jauhi
stimulus
sensori
5.. buat
suasana
lingkungan
senyaman
mungkin
6.evaluasi
secara
singkat
tentang apa
yang telah
dilakukan
2 Setelah
dilakukan
tindakan
keperawata
- Ibu dapat
mengetahui
akibat dari
pendarahan
verbal - Ibu dapat
menjelaskan
akibat dari
pendarahan
1. kaji
pengetahuan
ibu
2. kaji
n pasien
tidak
mengalami
pendarahan
saat
persalinan
saat
persalinan
- ibu dapat
menyebutka
n upaya
untuk
mencegah
pendarahan
saat
melahirkan
saat
melahirkan
- Ibu dapat
menyabutka
n upaya
untuk
mencegah
terjasinya
pendaraahan
saat
melahirkan
kemapuan ibu
3. beri
penyuluhan
tentang pola
hidup sehat
4.evaluasi
secata singkat
tentang apa
yang telah
dilakukan
7. Pelaksanaan Askep Keluarga
No Diagnosa
keperawatan
Tujuan
Khusus
Tanggal Implementasi Evaluasi
1 Gangguan rasa
nyaman : cemas
pada Ny. B dalam
keluarga Tn. A
Ibu
memahami
tentang
pengertian
- Memberikan
penyuluhan
tentang
Pengertian,
S :
Ibu dapat
menyebutkan
tentang
berhubungan
dengan
ketidaktahuan
tentang resiko
kehamilan ini
dan penata
laksanaan
dari cemas
tanda dan gejala
dan
penatalaksanaan
tentang cemas
pengertian,tanda
dan gejala dan
penatalaksanaan
cemas
O ;
Ibu mau
medapatkan
Resiko tinggi
perdarahan pada
Ny. B dalam
keluarga Tn. A
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
kontraksi otot-otot
uterus dalam
kehamilan ini
- Ibu dapat
mengetahui
akibat dari
pendarahan
saat
persalinan
- ibu dapat
menyebutkan
upaya untuk
mencegah
pendarahan
saat
melahirkan
Memberikan
penyuluhan
kesehatan
tentang akibat
pendarahan
disaaat
melahirakan
S ;
- ibu mengerti
tentang bahaya
pendarahan saat
melahirkan
O: