asuhan keperawatan klien dengan post operasi sectio caesarea atas indikasi gemelly

29
A. Konsep Dasar 1. Sectio cesarea a. Pengertian Sectio cesarea berasal dari bahasa latin “caedere” yang artinya memotong. Operasi caesar atau sectio cesarea adalah proses persalinan yang dilakukan dengan cara mengiris perut hingga rahim seorang ibu untuk mengeluarkan bayi (Soewarto, 2008). Sectio cesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus (Hakimi, 2010). Sectio cesarea adalah persalinan melalui sayatan pada dinding abdomen dan uterus yang masih utuh dengan berat janin >1000 gram atau umur kehamilan lebih dari 28 minggu (Manuaba, 2010). Sectio cesarea adalah prosedur bedah untuk melahirkan janin dengan insisi melalui abdomen dan uterus. Mengenai kontra indikasi perlu diketahui bahwa sectio cesarea perlu dilakukan baik untuk

Upload: share-keperawatan

Post on 23-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS KLIEN DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY info lebih lanjut kunjungi : http://sharekeperawatan.blogspot.com/2015/10/asuhan-keperawatan-klien-dengan-post.html

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

A. Konsep Dasar

1. Sectio cesarea

a. Pengertian

Sectio cesarea berasal dari bahasa latin “caedere” yang artinya memotong.

Operasi caesar atau sectio cesarea adalah proses persalinan yang dilakukan

dengan cara mengiris perut hingga rahim seorang ibu untuk mengeluarkan

bayi (Soewarto, 2008).

Sectio cesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan

membuka dinding perut dan dinding uterus (Hakimi, 2010).

Sectio cesarea adalah persalinan melalui sayatan pada dinding abdomen

dan uterus yang masih utuh dengan berat janin >1000 gram atau umur

kehamilan lebih dari 28 minggu (Manuaba, 2010).

Sectio cesarea adalah prosedur bedah untuk melahirkan janin dengan insisi

melalui abdomen dan uterus.

Mengenai kontra indikasi perlu diketahui bahwa sectio cesarea perlu

dilakukan baik untuk kepentingan ibu maupun untuk kepentingan anak. Oleh

sebab itu, sectio cesarea tidak dilakukan kecuali dalam keadaan terpaksa

apabila misalnya terjadi indikasi panggul sempit, atau apabila janin sudah

meninggal dalam rahim, janin terlalu kecil untuk hidup diluar kandungan,

atau apabila janin terbukti menderita cacat seperti hidrosefalus dan

sebagainya.

b. Anatomi dan Fisiologi System Reproduksi Wanita

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

1) Anatomi Sistem Reproduksi Wanita

a) Anatomi sistem reproduksi wanita

Organ reproduksi wanita terbagi atas 2 bagian yaitu organ reproduksi

eksterna wanita (organ bagian luar ) dan organ reproduksi interna wanita

(organ bagian dalam)

b) Organ reproduksi eksterna wanita

(1) Vulva atau pudenda, meliputi seluruh struktur eksternal yang dapat dilihat

mulai dari pubis sampai perineum, yaitu mons veneris, labia mayora dan labia

minora, klitoris, selaput darah (hymen), vestibulum, muara uretra, berbagai

kelenjar, dan struktur vaskular.

(2) Mons veneris atau mons pubis adalah bagian yang menonjol di atas simfisis

dan pada perempuan setelah pubertas ditutup oleh rambut kemaluan. Pada

perempuan umumnya batas atas rambut melintang sampai pinggir atas

simfisis, sedangkan ke bawah sampai ke sekitar anus dan paha.

(3) Labia mayora (bibir-bibir besar) terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong

mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada

di mons veneris.

(4) Labia minora (bibir-bibir kecil atau nymphae) adalah suatu lipatan tipis dan

kulit sebelah dalam bibir besar. Kulit yang meliputi bibir kecil mengandung

banyak glandula sebasea (kelenjar-kelenjar lemak) dan juga ujung-ujung saraf

yang menyebabkan bibir kecil sangat sensitif. Jaringan ikatnya mengandung

banyak pembuluh darah dan beberapa otot polos yang menyebabkan bibir

kecil ini dapat mengembang.

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

(5) Klitoris kira-kira sebesar kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoridis dan

terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis, dan dua krura yang

menggantungkan klitoris ke os pubis. Glans klitoridis terdiri atas jaringan

yang dapat mengembang, penuh dengan urat saraf, sehingga sangat sensitif.

(6) Vestibulum berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dan depan ke belakang

dan dibatasi di depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil dan

di belakang oleh perineum (fourchette).

(7) Bulbus Vestibuli sinistra et dekstra merupakan pengumpulan vena terletak di

bawah selaput lendir vestibulum, dekat namus ossis pubis. Panjangnya 3-4

cm, lebarnya 1-2 cm dan tebalnya 0,5-1 cm. Bulbus vestibuli mengandung

banyak pembuluh darah, sebagian tertutup oleh muskulus iskio kavernosus

dan muskulus konstriktor vagina.

(8) Introitus Vagina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Pada

seorang Virgo selalu dilindungi oleh labia minora yang baru dapat dilihat jika

bibir kecil ini dibuka. Introitus vagina ditutupi oleh selaput dara (himen).

Himen ini mempunyai bentuk berbeda-beda, dan yang semilunar (bulan sabit)

sampai yang berlubang- lubang atau yang bersekat (septum).

(9) Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm. Jaringan

yang mendukung perineum terutama ialah diafragma pelvis dan diafragma

urogenitalis (Prawirohardjo, 2009).

c) Organ reproduksi interna wanita

(1) Vagina (Liang Kemaluan/Liang Senggama)

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

Setelah melewati introitus vagina, terdapat liang kemaluan (vagina) yang

merupakan suatu penghubung antara. introitus vagina dan uterus. Dinding

depan dan belakang vagina berdekatan satu sama lain, masing- masing

panjangnya berkisar antara 6-8 cm dan 7-10 cm. Bentuk vagina sebelah

dalam yang berlipat-lipat disebut rugae.

(2) Uterus

Uterus berbentuk seperti buah avokad atau buah pir yang sedikit gepeng ke

arah depan belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga.

Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5

cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding 1,25 cm. Letak

uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio (serviks ke depan

dan membentuk sudut dengan vagina, sedangkan korpus uteri ke depan dan

membentuk sudut dengan serviks uteri).

3) Tuba Falloppi

Tuba Falloppi terdiri atas :

(a) Pars irterstisialis, yaitu bagian yang terdapat di dinding uterus.

(b) Pars ismika merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya. Pars

ampullaris, yaitu bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat

konsepsi terjadi.

(c) Infundibulum, yaitu bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan

mempunyai fimbriae. Fimbriae penting artinya bagi tuba untuk menangkap

telur dan selanjutnya menyalurkan telur ke dalam tuba. Bentuk infundibulum

seperti anemon (sejenis binatang laut).

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

(d) Ovarium (Indung Telur) Perempuan pada umumnya mempunyai 2 indung

telur kanan dan kiri. Mesovarium menggantung ovanium di bagian belakang

ligamentum latum kiri dan kanan. Ovarium berukuran kurang lebih sebesar

ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-

kira 1,5 cm (Prawirohardjo, 2009).

d) Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita

Secara garis besar berfungsi sebagai sistem reproduksi dapat

digolongkan sebagai berikut:

(1) Genetalia eksterna Fungsi dari genetalia eksterna adalah dikhususkan untuk

kopulasi (koitus)

(2) Genetalia interna

(3) Vagina berfungsi sebagai saluran keluar untuk mengeluarkan darah haid dan

secret lain dari rahim, alat untuk bersenggama, jalan lahir pada waktu

persalinan.

(4) ) Uterus setiap bulan berfungsi dalam siklus haid, tempat janin tumbuh dan

berkembang, berkontraksi terutama sewaktu bersalin.

(5) Tuba fallopi berfungsi untuk menyalurkan telur atau hasil konsepsi kearah

kavum uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh gertaran rambut getar

tersebut.

(6) Ovarium berfungsi sabagai saluran telur, menangkap dan membawa ovum

yang dilepaskan oleh indung telur, yempat terjadinya pembuahan

(Prawirohardjo, 2006).

e) Klasifikasi Sectio Caesarea

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

Abdomen ( Sectio Caesaria Abdominalis ) Sectio caesaria klasik atau

korporal dengan insisi memanjang pada korpus uteri kira-kira sepanjang 10

cm.

Kelebihan :

(1) Mengeluarkan janin lebih cepat

(2) Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih

(3) Sayatan biasa di perpanjang proksimal atau distal.

Kekurangan :

(a) Infeksi mudah menyebar secara intraabdominal karena tidak ada

reperitonealisasi yang baik.

(b) Untuk persalinan berikutnya lebih sering terjadi ruptur uteri spontan.

(c) Sectio Caesarea Ismika atau Profunda atau Low Cervical dengan insisi

pada segmen bawah rahim.

Kelebihan :

(a) Penjahitan luka lebih mudah

(b) Penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik.

(c) Tumpang tindih dari peritoneal Flap baik sekali untuk menahan penyebaran

isi uterus ke rongga peritoneum.

(d) Perdarahan kurang

(e) Dibandingkan dengan cara klasik kemungkinan ruptur uteri spontan kurang

atau lebih kecil.

Kekurangan :

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

(a) Luka melebar ke kiri, kanan, dan bawah sehingga dapat menyebabkan

pedarahan yang banyak.

(b) Keluhan pada kandung kemih postoperative tinggi.

c. Etiologi

Beberapa penyebab dilakukan sectio caesarea yaitu :

1) Cephalo pelvic disproportion/ disproporsi kepala panggul yaitu apabila bayi

terlalu besar atau pintu atas panggul terlalu kecil sehingga tidak dapat

meleawati jalan lahir dengan aman, sehingga membawa dampak serius bagi

ibu dan janin.

2) Plasenta previa yaitu plaesenta melekat pada ujung bawah uterus sehingga

menutupi serviks sebagian atau seluruhnya, sehingga ketika serviks membuka

selama persalinan ibu dapat kehilangan banyak darah, hal ini sangat

berbahaya bagi ibu maupun janin.

3) Tumor pelvis (obstruksi jalan lahir, dapat menghalangi jalan lahir akibatnya

bayi tidak dapat dikeluarkan melalui vagina. Kelainan tenaga atau kelainan

his, misalnya pada ibu anemia sehingga kurang kekuatan/tenaga ibu untuk

mengedan dapat menjadi rintangan pada persalinan, sehingga persalinan

mengalai hambatan/kemacetan.

4) Ruptura uteri imminent (mengancam) yaitu adanya ancaman akan terjadi

ruptur uteri bila persalinan spontan. Kegagalan persalinan : persalinan tidak

majui dan tidak ada pembukaan, disebabkan serviks yang kaku, sering terjadi

pada ibu primi tua atau jalan persalinan yang lama.

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

5) Pertimbangan lain yaitu ibu dengan resiko tinggi persalinan,apabila telah

mengalami sectio caesarea atau menjalani operasi kandungan sebelumya,

ruptur uteri bisa terjadi pada rahim yang sudah pernah mengalami operasi

sectio caesarea klasik, miomektomi, misalnya ibu dengan riwayat mioma

sehingga dilakukan miomektomi (Manuaba, 2007).

d. Patofisiologi

Sectio Cesarea merupakan tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat

diatas 500 gr dengan sayatan pada dinding uterus yang masih utuh. Indikasi

dilakukan tindakan ini yaitu distorsi kepala panggul, disfungsi uterus,

distorsia jaringan lunak, placenta previa dan lain-lain untuk ibu. Sedangkan

untuk janin adalah gawat janin. Janin besar dan letak lintang setelah

dilakukan SC ibu akan mengalami adaptasi post partum baik dari aspek

kognitif berupa kurang pengetahuan. Akibat kurang informasi dan dari aspek

fisiologis yaitu produk oxsitosin yang tidak adekuat akan mengakibatkan ASI

yang keluar hanya sedikit, luka dari insisi akan menjadi post de entris bagi

kuman. Oleh karena itu perlu diberikan antibiotik dan perawatan luka dengan

prinsip steril.

Nyeri adalah salah utama karena insisi yang mengakibatkan gangguan rasa

nyaman. Sebelum dilakukan operasi pasien perlu dilakukan anestesi bisa

bersifat regional dan umum. Namun anestesi umum lebih banyak

pengaruhnya terhadap janin maupun ibu anestesi janin sehingga kadang-

kadang bayi lahir dalam keadaan apnoe yang tidak dapat diatasi dengan

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

mudah. Akibatnya janin bisa mati, sedangkan pengaruhnya anestesi bagi ibu

sendiri yaitu terhadap tonus uteri berupa atonia uteri sehingga darah banyak

yang keluar. Untuk pengaruh terhadap nafas yaitu jalan nafas yang tidak

efektif akibat sekret yang berlebihan karena kerja otot nafas silia yang

menutup.

Anestesi ini juga mempengaruhi saluran pencernaan dengan menurunkan

mobilitas usus. Seperti yang telah diketahui setelah makanan masuk lambung

akan terjadi proses penghancuran dengan bantuan peristaltik usus. Kemudian

diserap untuk metabolisme sehingga tubuh memperoleh energi. Akibat dari

mortilitas yang menurun maka peristaltik juga menurun. Makanan yang ada

di lambung akan menumpuk dan karena reflek untuk batuk juga menurun.

Maka pasien sangat beresiko terhadap aspirasi sehingga perlu dipasang pipa

endotracheal. Selain itu motilitas yang menurun juga berakibat pada

perubahan pola eliminasi yaitu konstipasi (Saifuddin, 2002).

e. Pemeriksaan Penunjang

1) Pemeriksaan hemoglobin, dilakukan untuk mendeteksi adanya anemia dan

penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya

dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongesti

2) Urinalisis adalah analisa fisik kimia dan mikroskopik terhadap urin berguna

untuk menentukan kadar albumin/glukosa.

3) USG abdomen adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan

suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal otot, ukuran,

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

struktur dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa

organ, melokalisasi plasenta, menentukan pertumbuhan, kedudukan,

persentasi janin, mengetahui usia kehamilan, dan melihat keadaan janin.

4) Amnioskopi : Melihat kekeruhan air ketuban

5) Tes stress kontraksi atau tes nonstress : Mengkaji respon janin terhadap

gerakan/ stress dari pola kontraksi uterus/ pola abnormal (Smeltzer 2001).

f. Penatalaksanaan

Medis Penatalaksanaan medis dan perawatan setelah dilakukan Sectio

Caesarea yaitu sebagai berikut :

1) Perdarahan dari vagina harus dipantau dengan cermat.

2) Fundus uteri harus sering dipalpasi untuk memastikan bahwa uterus tetap

berkontraksi dengan kuat.

3) Analgesia meperidin 75-100 mg atau morfin 10-15 mg diberikan, pemberian

narkotik biasanya disertai anti emetik, misalnya prometazin 25 mg.

4) Periksa aliran darah uterus paling sedikit 30 ml/jam.

5) Pemberian cairan intra vaskuler, 3 liter cairan biasanya memadai untuk 24

jam pertama setelah pembedahan.

6) Ambulasi, satu hari setelah pembedahan klien dapat turun sebertar dari

tempat tidur dengan bantuan orang lain.

7) Perawatan luka, insisi diperiksa setiap hari, jahitan kulit (klip) diangkat pada

hari keempat setelah pembedahan.

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

8) Pemeriksaan laboratorium, hematokrit diukur pagi hari setelah pembedahan

untuk memastikan perdarahan pasca operasi atau mengisyaratkan

hipovolemia.

9) Mencegah infeksi pasca operasi, ampisilin 29 dosis tunggal, sefalosporin,

atau penisilin spekrum luas setelahjanin lahir (Cuningham, 2005).

g. Komplikasi

1) Infeksi, Lokasinya pada rahim dapat meluas ke organ-organ dalam rongga

panggul disekitarnya. Faktor-faktor predisposisi partus lama, ketuban pecah

dini, tindakan vaginal sebelumnya.

2) Pendarahan bisa timbul pada waktu pembedahan jika cabang-cabang arteri

uterina ikut terbuka atau karena atonia uteri.

3) Luka kandung kemih.

4) Kurang kuatnya parut pada dinding uterus, sehingga bisa terjadi ruptur uteri

pada kehamilan berikutnya.

5) Ruptur uteri pada kehamilan berikutnya (Wiknjosastro, 2005).

a. Pengertian

Gemelly adalah Kehamilan ganda atau kehamilan kembar adalah kehamilan

dengan dua janin atau lebih. Sejak ditemukannya obat-obat dan cara induksi

ovulasi maka dari laporan-laporan dari seluruh pelosok dunia, frekuensi

kehamilan kembar condong meningkat. Bahkan sekarang telah ada hamil

kembar lebih dari 6 janin.

1) Etiologi

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah bangsa umur dan paritas, sering

mempengaruhi kehamilan kembar 2 telur.

2) Factor obat-obat konduksi ovulasi: profertil, clomid, dan hormone

gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari

2.

Menurut penelitian Gruelich (1930) pada 121 juta persalinan memperoleh

angka kejadian kehamilan ganda yaitu gemelly 1:85, triplet 1:7,629,

quadruplet 1:670,743 dan quintuplet 1:4 I.600.000

Bangsa mempengaruhi kehamilan ganda, di Amerika serikat lebih banyak

dijumpai pada wanita Negro dibandingkan kulit putih. Angka tertinggi

kehamilan ganda adalah dijumpai di Finlandia dan terendah di Jepang. Factor

umum; makin tua umur makin tinggi angla kejadian kehamilan kembar dan

menurun lagi setelah umur 40 tahun. Paritas; pada primipara 9,8 per 1000 dan

pada multi para (oktipara) naik jadi 18,9 per 1000 persalinan.

Keturunan ; keluarga tertentu akan cenderung melahirkan anak kembar Yang

biasanya diturunkan secara paternal, namun dapat pula secara maternal.

b. Jenis Gemelly

1) Gemelly dizigotik(kembar 2 telur), heterolog, biovuler dan futernal, kedua

telur bisa berasal dari :

a) 1 ovarium dan dari 2 folikel de graft

b) 1 ovarium dan dari 1 folikel de graft

c) 1 ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

2) Gemelly monozigotik (kembar I telur), homotog, uniovuler, identik dapat

terjadi karena :

a) Satu telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula

b) Hambatan setelah amnion dibentuk, tetapi sebelum primitive steak

3) Coryoined fwins, super fekundasi dan superficial

conjoined twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin melengket

satu dengan yang lainnya. Misalnya torakopagus (dada dengan dada),

abdominopagus (perlengketan kedua abdomen), kraniopagus (kedua kepala)

dan sebagainya. Banyak kembar siam telah dapat dipisahkan secara operatif

dengan berhasil.

4) Superfukundasi adalah pembuahan dua telur yang dikeluarkan pada ovulasi

yang sama pada dua kali koiy\tus yang dilakukan pada jarak waktu yang

pendek. Hal ini dilaporkan oleh Archer seorang wanita kulit putih yang

melakukan koitus berturut-turut dengan seorang kulit putih dan kemudian

dengan pria Negro melahirkan bayi kembar : satu bayi putih dan satu bayi

Negro (mulatto). Superfetasi adalah kehamilan kedua yang terjadi beberapa

minggu atau bulan setelah kehamilan pertama. Belum pernah dibuktikan pada

manusia namun dapat ditemukan pada kuda. Pertumbuhan Janin Kembar

a. Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih ringan dari

janin tunggal

b. Badan baru lahir biasanya pada kembar dua di bawah 2500 gr, triplet di

bawah 2000 gr, quadriplet di bawah 1500 gr dan quintuplet di bawah I 000 gr.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

c. Berat badan masing-masin janin dari kehamilan kembar tidak sama umumnya

berselisih antara 50 sampai 1000gr, karena pembagian sirkulasi darah tidak

sama maka yang satu kurang bertumbuh dari yang lainnya.

d. Pada kehamilan ganda monozigotik: Pembuluh darah janin yang satu

beranastomosis dengan janin yang

lain, karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat harus diikat untuk

menghindari perdarahan Karena itu janin yang satu dapat terganggu

pertumbuhannya dan menjadi

monstrum seperti akardiakus dan kelainan lainnya.

Dapat terjadi sindroma transfuse fetal: pada janin yang dapat darah lebih

banyak terjadi: hidramnion, polisitemia, edema dan pertumbuhan yang baik.

Sedangkan

janin kedua kurang pertumbuhan nya terjadilah: kecil, anemia, dehidrasi,

oligohidramni dan mikrokardia.

e. Pada kehamilan kembar dizigotik dapat terjadi satu janin meninggal dan yang

satu tumbuh sampai cukup bulan.

Janin yang mati bisa diresorbsi (kalau pada kehamilan muda) atau pada

kehamilan agak tuajanin jadi gepeng disebut fetus papyraseus atau

kompresus. Letak Pada Presentasi lanin Pada kehamilan kembar sering terjadi

kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu pula letak janin kedua

dapat berubah setelah janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang berubah

menjadi letak sungsang atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak,

presentasi dan posisi bisa terjadi ; yang paling sering dijumpai adalah:

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

1) Kedua janin dalam letak membujur , presentasi kepala(44-47%)

2) Letak membujur,presentasi kepala bokong( 37-38%)

3) Keduanya presentasi bokong( 8-10%)

4) Letak lintang dan presentasi kepala( 5-5,3%)

5) Letak lintang dan presentasi bokong( 1,5-2%)

6) Dua-duanya letak lintang( 0,2-0,60/o)

7) Letak dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya, karena dapat terjadi

"kunci-mengunci" (interlocking) Diagnosis Kehamilan Kembar

c. Anamnesa

1) Inspeksi dan palpasi

a) Pada pemeriksaan pertama dan ulang pada kesan uterus lebih besar dan cepat

tumbuhnya dari biasa

b) Teraba gerakan-gerakan janin lebih banya

c) Banyak bagian-bagian kecil teraba

d) Teraba tiga bagian besar janin

e) Teraba 2 balotemen

2) Auskultasi

Terdengar dua denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak

berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya l0 denyut per menit atau

sama-sama dihitung dan berselisih

3) Pemerikaaan penunjang

a) Rontgen foto abdomen : keliatan 2 janin.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

b) Ultrasonografi : kelihatan 2 janin, dua jantung yang berdenyut telah dapat

ditentukan pada triwulan I.

c) Elektrokardiogram fetal : diperoleh dua EKG yang berbeda dari kedua janin.

4) Reaksi kehamilan :

Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada dua

plasenta" maka produksi HCG akan tinggi jadi reaksi kehamilan titrasi bisa

positif . Hal ini dapat meragukan dengan molahidatidosa. Kadang kala

diagnosa baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus masih besar dan

ternyata ada satu janin lagi dalam rahim. Kehamilan kembar sering

bersamaan dengan hidramnion dan toksemia gravidarum. Pengaruh Terhadap

Ibu dan janin :

a) Kebutuhan akan zat-zat bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan

defi siensi zat-zat lainnya.

b) Frekuensi hidramnion bertambah 10 kali lebih besar.

c) Frekuensi pre-eklamsi dan eklamsi lebih serin

d) Karena uterus yang besar, wanita mengeluh sesak nafas, sering miksi, edema

dan varises pada tungkai dan vulva.

e) Dapat terjadi inersia uteri, perdarahan post partum dan solusio plasenta dan

sesudah anak pertama lahir.

Terhadap janin:

a) Usia kehamilam tambah pendek dengan jumlah janin padakehamilan

kembar : 25% pada gemelli, 50% pada triplet dan 75% pada quadruplet akan

lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi bayi premature akan tinggi.

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

b) Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasenta, angka kematian bayi

kedua tinggi.

c) Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinngi angka

kematian janin.

Penanganan dalam Kehamilan Prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan

kembar dan mencegah komplikasi yang timbul, dan bila diagnosa telah

ditegakkan periksa akan lebih sering (1kali seminggu pada kehamilan 32

minggu ke atas). Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh

dilarang, karena akan merangsang partus premafurus. Pemakaian gurita

korset yang tidak terlalu ketat dibolehkan, supaya terasa lebih ringan.

Pemeriksaan darah lengkap.

d. Penanganan dalam Persalinan

1) Bila anak satu letaknya membujur, kala satu diawasi seperti biasa ditolong

seperti biasa dengan episiotomi mediolateralis

2) Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam untuk

menentukan Keadaan janin II. Tunggu, sambil memeriksa tekanan darah itu

dan lain-lain.

a) Biasanya dalam 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila janin II letaknya

membujur, ketuban dipecahkan pelan-pelan supaya air ketuban tidak deras

mengalir keluar.Tunggu dan pimpinan persalinan anak II seperti biasa.

b) Awas akan kemungkinan terjadinya perdarahan post partum, maka sebaiknya

dipasang infuse profilaksis.

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

c) Bila ada kelainan letak anak II, melintang atau terjadi prolaps tali pusat dan

solusio plasentae, maka janin dilahirkan dengan cara operatif obstetric; Pada

letak lintang coba versi luar dulu. Atau lahirkan dengan cara versi dan

ekstrasi. Pada letak kepala persalinan dipercepat dengan ekshasi vakum atau

forseps. Pada letak bokong atau kaki; ekstraksi bokong atau kaki.

d) Indikasi section caecarea hanya pada;

1) Janin I letak lintang.

2) Terjadi prolaps tali pusat.

3) Plasenta praevia.

4) Terjadi interlocking pada letak kedua janin 69; anak satu letak sungsang dan

anak II letak kepala.

5) Kala IV diawasi terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum;

berikan suntikan sinto-metrin yaitu l0 satuan sintosinon tambah 0,2 mg

methergin intravena.

e) Prognosis

Prognosis untuk ibu lebih jelek bila dibandingkan dengan kehamilan tunggal,

karena seringnya terjadi toksemi gravidarum, hidramnion, anemia

pertolongan obstetric operatif dan perdarahan post partum. Kematian

perinatal tinggi terutama karena premature, prolaps tali pusat soluiso tali

pusat. Kehamilan Supriae Kehamilan supriae atau kehamilan palsu atau

pseudocysis adalah keadaan dimana seorang wanita merasa dirinya benar-

benar hamil, tetapi sebenarnya dia sama sekali tidak hamil. Keadaan ini

sering dijumpai pada wanita yang mandul dan sangat ingin sekali punya anak.

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN  DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GEMELLY

Sebagai akibat kelainan rasa kejiwaannya maka timbullah gejala-gejala

seperti wanita hamil; mual muntah, amenorea, perut membesar atau dibesar-

besarkan, bahkan ada yang sampai merasakan gerakan-gerakan janinnya.

Pernah dilaporkan seorang wanita datang ke rumah sakit untuk melahirkan

bayi yang dikandungnya dan ibu ini dikirim bidan untuk bersalin. Setelah

diperiksa untuk diteliti, ternyata bahwa wanita ini tidak hamil; uterus besar

biasa dan tanda-tanda kehamilan lainnya tidak ada. Setelah diberitahukan

yang sebenarnya barulah ibu ini insyaf bahwa dia tidak hamil.