asuhan keperawatan klien dengan diabetes mellitus tipe ii

Upload: muhammad-iqbal-syahputra

Post on 06-Jul-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    1/29

    Asuhan Keperawatan Klien dengan Diabetes Mellitus TipeII

    Mata Kuliah Sistem EndokrinDosen Pengampu: Renny Wulan Apriliyasari, S.Kep.,Ns,M.Kep

    DISUSUN OLEH :

    Afrizal Mustaqim

    2011011179

    PSIK I!a

     

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

    CENDEKIA UTAMA KUDUS

    2013/2014

     

    BAB 1

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    2/29

     PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belaang Masalah

    . Diaetes sudah dikenal se!ak eraad"aad seelum Masehi. Pada

    Papyrus Eers di Mesir kurang leih #$%% SM, digamarkan adanya penyakitdengan tanda"tanda anyak ken&ing. Kemudian 'elsus atau Para&elsus ( )%

    th SM !uga menemukan penyakit itu, tapi aru *%% tahun kemudian,

    Aretaeus menyeutnnya seagai penyakit aneh dan menamai penyakit itu

    diaetes dari kata diabere  yang erarti siphon atau taung untuk

    mengalirkan &airan dari suatu tempat ketempat lain. Dia menggamarkan

    penyakit itu seagai melelehnya daging dan tungkai kedalam urin.

    'endekia+an 'ina dan ndia pada aad ) sampai - Masehi !uga menemukan

    penyakit ini, malah mereka mengatakan ah+a urine pasien rasanya manis.

     ahun #-/0 Willis melukiskan urin tadi seperti digelimangi madu dan gula,

    maka semen!ak itu nama penyakit terseut ditama kata mellitus  yang

    erarti madu.12K3, *%##4Saat ini diaetes mellitus merupakan penyakit degenerati5e yang

    diperkirakan akan terus meningkat pre5alensinya. Pada tahun *%%)

    pre5alensi diaetes didunia diperkirakan #60 !uta, !umlah ini kemungkinan

    men&apai ))) !uta ditahun *%*$. Data dari Departemen Kesehatan R tahun*%%/ menyeutkan pre5alensi DM se&ara nasional men&apai $,/7. .12K3,

    *%##4

    Melihat tendensi kenaikan pre5alensi diaetes se&ara gloal yang

    diseakan karena peningkatan kemakmuran suatu populasi, maka dengan

    demikian dapat dimengerti ila suatu saat atau leih tepat lagi dalam kurun

    +aktu # atau * dekade yang akan datang kekerapan DM ipe * di ndonesia

    akan meningkat dengan drastis, yang diseakan oleh eerapa 8aktor : 

    a!  2aktor keturunan 1genetik4 

     "!  2aktor kegemukan9oesitas  #4  Peruahan gaya hidup dari tradisional ke gaya hidup arat  *4  Makan erleihan  )4  idup santai, kurang gerak adan#!  2aktor Demogra;

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    3/29

      #4   i.12K3, *%##4 

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    4/29

    1.%  Man&aat Penulisan

     Man8aat dari penulisan makalah ini adalah :a.  Mementuk pola pikir mahasis+a men!adi terarah dan sistematik.  Mahasis+a mampu menyusun tulisan ilmiah yang aik dan enar

    &.  Menamah pengetahuan mahasis+a tentang mekanisme penyakit padasistem endrokin

    1.'  (iste#atia Penulisan

    Dalam penyusunan makalah ini terdiri eerapa a dan tiap"tiap a

    terdiri dari eerapa agian. Adapun isi dari tiap"tiap agian terseut adalah:

    a.  =agian 8ormalitas, terdiri dari halaman !udul, kata pengantar dan da8tar isi.

    .  =agian isi terdiri dari

    = Pendahuluan, meliputi: ?atar =elakang Masalah, u!uan Penulisan, Man8aat

    Penulisan, Sistematika Penulisan= in!auan eori, meliputi: Anatomi dan 2isiologi Sistem Endokrin, De;nisi,

    Etiologi, 2aktor Resiko, Mani8estasi Klinis, Pato;siologi, Path+ay, Komplikasi,

    Pemeriksaan Penun!ang dan Penatalaksanaan DM ipe .

    = Asuhan Kepera+atan meliputi: Pengka!ian, Diagnosa Kepera+atan, nter5ensi

    Kepera+atan

    =A= penutup meliputi:kesimpulan, saran, kata penutup&.  =agian akhir,erisi da8tar pustaka yang di gunakan penulis dalam men&ari

    resensi uku

    BAB IITIN)AUAN TE*+I

    !.1  Anat,#i dan -isi,l,gi (iste# End,rin

    a.  Pankreas=agian eksokrin pankreas 1 agian teresar prankeas4 mengahasilkan

    en>im"en>im pen&ernaan, agian endokrinnya , erupa pulau"pulau

    langerhans 1 sekitar satu !uta pulau4 , mengahsilkan hormon. Pulau

    langerhans terdiri atas sel"sel al8a, yang menghasilkan glukogaon sel"sel

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    5/29

    eta yang menghasilkan insulin. Blukoagon dan nsulin mengatur kadar gula

    darah : nsulin adalah hormon hipoglikemik 1 menurunkan gula darah 4

    sedangkan glukoagon ersi8at hiperglikemik 1 meningkatkan gula darah4.

    Selain ini ada sel delta yang menghasilkan somatostatin, yang menghamat

    pelepasan insulin dan glukagon C sel 8 mengahasilkan polipeptida

    pangkreatik, yang erperan mengatur 8ungsi eksokrin pakreas. 1

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    6/29

    =erikut ini adalah pengertian Deaetes Melitus ipe menurut eerapa

    ahli, diantaranya:

    a.  Diaetes mellitus ipe * atau dikenal dengan istilah Non-insulin Dependent 

    Millitus 1NDDM4 adalah keadaan dimana hormone insulin dalam tuuh tidak

    dapat er8ungsi dengan semestinya, hal ini dikarenakan eragai

    kemungkinan seperti ke&a&atan dalam produksi insulin atau erkurangnya

    sensiti;tas 1respon4 sel dan !aringan tuuh terhadap insulin yang ditandai

    dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. 1Nurul Wahdah, *%##4

    .  Diaetes Mellitus ipe adalah de8ek sekresi insulin, dimana pankreas tidak

    mampu menghasilkan insulin yang &ukup untuk mempertahankan glukosa

    plasma yang normal, sehingga ter!adi hiperglikemia yang diseakan

    insensiti;tas seluler akiat insulin. 1Eli>aeth < 'or+in, *%%64

    &.  Diaetes Mellitus ipe adalah keadaan dimana kadar glukosa tinggi, kadar

    insulin tinggi atau normal namun kualitasnya kurang aik, sehingga gagal

    mema+a glukosa masuk dalam sel, akiatnya ter!adi gangguan transport

    glukosa yang di!adikan seagai ahan akar metaolisme energi. 12K3,

    *%##4

    !.$  Eti,l,gi DM Tipe IIPenyea dari DM ipe antara lain:

    a.  Penurunan 8ungsi &ell β pankreas

    Penurunan 8ungsi &ell β diseakan oleh eerapa 8aktor, antara lain:

    #4  Blukotoksisitas

    Kadar glukosa darah yang erlangsung lama akan menyekan peningkatan

    stress oksidati8, ?"#β DAN N2"κ = dengan akiat peningkatan apoptosis sel

    eta

    *4  ?ipotoksisitas

    Peningkatan asam lemak eas yang erasal dari !aringan adiposa dalam

    proses lipolisis akan mengalami metaolism non oksidati8 men!adi &eramide

    yang toksik terhadap sel eta sehingga ter!adi apoptosis

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    7/29

    )4  Penumpukan amiloid

    Pada keadaan resistensi insulin, ker!a insulin dihamat sehingga kadar

    glukosa darah akan meningkat, karena itu sel eta akan erusaha

    mengkompensasinya dengan meningkatkan sekresi insulin hingga ter!adi

    hiperinsulinemia. Peningkatan sekresi insulin !uga diikuti dengan sekresi

    amylin dari sel eta yang akan ditumpuk disekitar sel eta hingga men!adi

     !aringan amiloid dan akan mendesak sel eta itu sendiri sehingga akirnya

     !umlah sel eta dalam pulau ?angerhans men!adi erkurang. Pada DM ipe

     !umlah sel eta erkurang sampai $%"-%7.

    04  E8ek inkretin

    nkretin memiliki e8ek langsung terhadap sel eta dengan &ara meningkatkan

    proli8erasi sel eta, meningkatkan sekresi insulin dan mengurangi apoptosis

    sel eta.

    $4  3mur

    Diaetes ipe iasanya ter!adi setelah usia )% tahun dan semakin sering

    ter!adi setelah usia 0% tahun, selan!utnya terus meningkat pada usia lan!ut.

    3sia lan!ut yang mengalami gangguan toleransi glukosa men&apai $% 6*7.

    Proses menua yang erlangsung setelah usia )% tahun mengakiatkan

    peruahan anatomis, ;siologis, dan iokimia. Peruahan dimulai dari tingkatsel, erlan!ut pada tingkat !aringan dan ahirnya pada tingkat organ yang

    dapat mempengaruhi 8ungsi homeostasis. Komponen tuuh yang mengalami

    peruahan adalah sel eta pankreas yang mengahasilkan hormon insulin,

    sel"sel !aringan terget yang menghasilkan glukosa, sistem sara8, dan hormon

    lain yang mempengaruhi kadar glukosa.

    -4  Benetik

    .  Retensi insulin

    Penyea retensi insulin pada DM ipe seenarnya tidak egitu !elas, tapi

    8aktor"8aktor erikut ini anyak erperan:

    #4  esitas terutama yang ersi8at sentral 1 entuk apel 4

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    8/29

    esitas menyeakan respon sel eta pankreas terhadap glukosa darah

    erkurang, selain itu reseptor insulin pada sel diseluruh tuuh termasuk di

    otot erkurang !umlah dan keakti8annya kurang sensiti8.

    *4  Diet tinggi lemak dan rendah karohidrat

    )4  Kurang gerak adan

    04  2aktor keturunan 1 herediter 4

    $4  Stress

    Reaksi pertama dari respon stress adalah ter!adinya sekresi sistem sara8 

    simpatis yang diikuti oleh sekresi simpatis adrenal medular dan ila stress

    menetap maka sistem hipotalamus pituitari akan diakti8kan. ipotalamus

    mensekresi corticotropin releasing factor  yang menstimulasi pituitari anterior

    memproduksi kortisol, yang akan mempengaruhi peningkatan kadar glukosa

    darah 12K3, *%##4

    !.%  -at,r +esi, DM Tipe II

    =erikut ini adalah 8aktor resiko yang dapat terkena DM ipe , antara lain:

    a.  3sia F 0$ tahun

    .  3sia leih muda, terutama dengan indeks massa tuuh 1M4 G*) kg9m*

    yang disertai dengan 8aktor resiko:

    #4  Keiasaan tidak akti8 

    *4   urunan pertama dari orang tua dengan DM

    )4  Ri+ayat melahirkan ayi dengan == lahir ayi G0%%% gram, atau ri+ayat

    DM gestasional

    04  ipertensi 1F#0%96% mmg4

    $4  Kolesterol D? H )$ mg9dl dan atau trigliserida F *$% mg9dl

    -4  Menderita polycyctic ovarial syndrome1P'S4 atau keadaan klinis lain yang

    terkait dengan resistensi insulin

    /4  Adanya ri+ayat toleransi glukosa yang terganggu 1B4 atau glukosa darah

    puasa terganggu 1BDP4 seelumnya

    @4  Memiliki ri+ayat penyakit kardio5askular

    &.  esitas terutama yang ersi8at sentral 1entuk apel4

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    9/29

    d.  Diet tinggi lemak dan rendah karohidrat

    e.  Kurang gerak adan

    8.  2aktor genetik

    g.  Konsumsi oat"oatan yang isa menaikkan kadar glukosa darah

    h.  Stress 12K3, *%##4

    !.'  Mani&estasi Klinis DM Tipe II

    a.   anda dan ge!ala spesi;k DM ipe , antara lain:

    #4  Penurunan penglihatan

    *4  Poliuri 1 peningkatan pengeluaran urine 4 karena air mengikuti glukosa dan

    keluar melalui urine.

    )4  Polidipsia 1peningkatan kadar rasa haus4akiat 5olume urineyang sangat

    esar dan keluarnya air yang menyeakan dehidrasi ekstrasel. Dehidrasi

    intrasel mengikuti ekstrasel karena air intrasel akan erdi8usi keluar sel

    mengikuti penurunan gradien konsentrasi keplasma yang hipertonik

    1konsentrasi tinggi4 dehidrasi intrasel menstimulasi pengeluaran hormon anti

    duretik 1AD, 5asopresin4dan menimulkan rasa haus

    04  Rasa lelah dan kelemahan otot akiat kataoisme protein di otot dan

    ketidakmampuan seagian esar sel untuk menggunakan glukosa seagai

    energi. Aliran darah yang uruk pada pasien DM kronis menyeakankelelahan

    $4  Poli8agia 1peningkatan rasa lapar4 akiat keadaan pas&aasorpti8 yang

    kronis, kataolisme protein dan lemak dan kelaparan relati8 sel. Sering

    ter!adi penurunan erat adan tanpa terapi

    -4  Kon8usi atau dera!at delirium

    /4  Konstipasi atau kemung pada adomen1akiat hipotonusitas lamung4

    @4  Retinopati atau pementukan katarak

    64  Peruahan kulit, khususnya pada tungkai dan kaki akiat kerusakan sirkulasi

    peri8er, kemungkinan kondisi kulit kronis seperti selulitis atau luka yang tidak

    kun!ung semuh, turgor kulit uruk dan memran mukosa kering akiat

    dehidrasi

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    10/29

    #%4  Penurunan nadi peri8er, kulit dingin, penurunan reIek, dan kemungkinan

    nyeri peri8er atau keas

    ##4  ipotensi ortostatik 1 S&haeJer,*%%/4

    .   anda dan ge!ala non spesi;k DM ipe , antara lain:

    #4  Peningkatan angka in8eksi akiat peningkatan konsentrasi glukosa diskresi

    mukus, gangguan 8ungsi imun dan penurunan aliran darah

    *4  Bangguan penglihatan yang erhuungan dengan keseimangan air atau

    pada kasus yang erat ter!adi kerusakan retina

    )4  Paretesia atau anormalitas sensasi

    04  Kandidiasis 5agina 1 in8eks ragi 4, akiat peningkatan kadar glukosa disekret

    5agina dan urine, serta gangguan 8ungsi imun . kandidiasis dapat

    menyeakan rasa gatal dan kadas di 5agina

    $4  Pelisutan otot dapat ter!adi kerena protein otot digunakan untuk memenuhi

    keutuhan energi tuuh

    -4  E8ek Somogyi: E8ek somogyi merupakan komplikasi akut yang ditandai

    penurunan unik kadar glukosa darah di malam hari, kemudian di pagi hari

    kadar glukosa kemali meningkat diikuti peningkatan reound pada paginya.

    Penyea hipoglikemia malam hari kemungkinan esar erkaitan dengan

    penyuntikan insulin di sore harinya. ipoglikemia itu sendiri kemudianmenyeakan peningkatan glukagon, katekolamin, kortisol, dan hormon

    pertumuhan. ormon ini menstimulasi glukoneogenesis sehingga pada pagi

    harinya ter!adi hiperglikemia. Pengoatan untuk e8ek somogyi ditu!ukan

    untuk memanipulasi penyuntikan insulin sore hari sedemikian rupa sehingga

    tidak menyeakan hipoglikemia. nter5ensi diet !uga dapat mengurangi

    e8ek somogyi. E8ek somogyi anyak di!umpai pada anak"anak.

    /4  2enomena 8a!ar 1 da+n phenomenon4 adalah hiperglikemia pada pagi hari

    1 antara !am $ dan 6 pagi4 yang tampaknya diseakan oleh peningkatan

    sirkadian kadar glukosa di pada pagi hari. 2enomena ini dapat di!umpai pada

    pengidap diaetes ipe atau ipe . ormone"hormon yang

    memperlihatkan 5ariasi sirkadian pada pagi hari adalah kortisol dan hormon

    pertumuhan, dimana dan keduanya merangsang glukoneogenesis. Pada

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    11/29

    pengidap diaetes ipe , !uga dapat ter!adi di pagi hari, aik seagai 5ariasi

    sirkadian normal maupun atau seagai respons terhadap hormone

    pertumuhan atau kortisol. 1Eli>aeth < 'or+in, *%%64

    !./  Pat,si,l,gi DM Tipe II

    Patogenesis diaetes melitus ipe ditandai dengan adanya resistensi

    insulin peri8er, gangguan hepati& glu&ose produ&tion 1BP4L, dan

    penurunan 8ungsi &ell , yang akhirnya akan menu!u ke kerusakan total sel

    . Mula"mula timul resistensi insulin yang kemudian disusul oleh

    peningkatan sekresi insulin untuk mengkompensasi retensi insulin itu agar

    kadar glukosa darah tetap normal. ?ama kelamaan sel eta tidak akan

    sanggup lagi mengkompensasi retensi insulin hingga kadar glukosa darah

    meningkat dan 8ungsi sel eta makin menurun saat itulah diagnosis diaetes

    ditegakkan. ernyata penurunan 8ungsi sel eta itu erlangsung se&ara

    progresi8 sampai akhirnya sama sekali tidak mampu lagi mengsekresi insulin.

    1 2K3,*%## 4

    ndi5idu yang mengidap DM ipe tetap mengahasilkan insulin. Akan

    tetapi !arang ter!adi keterlamatan a+al dalam sekresi dan penurunan

     !umlah total insulin yang di lepaskan. al ini mendorong semakin parah

    kondisi seiring dengan ertamah usia pasien. Selain itu, sel"sel tuuhterutama sel otot dan adiposa memperlihatkan resitensi terhadap insulin

    yang ersirkulasi dalam darah. Akiatnya pema+a glukosa 1transporter

    glukosa glut"04 yang ada disel tidak adekuat. Karena sel kekurangan glukosa,

    hati memulai proses glukoneogenesis, yang selan!utnya makin meningkatkan

    kadar glukosa darah serta mestimulasai penguraian simpanan trigliserida,

    protein, dan glikogen untuk mengahasilkan sumer ahan akar alternati5e,

    sehingga meningkatkan >at" >at ini didalam darah. anya sel"sel otak dan sel

    darah merah yang terus menggunakan glukosa seagai sumer energy yang

    e8ekti8 . Karena masih terdapa insulin , indi5idu dengan DM ipe !arang

    mengandalkan asam lemak untuk menghasilkan energi dan tidak rentang

    terhadap ketosis. 0Eliabeth ) 2,rwin3 !4456

    !.7  Pathwa8 DM Tipe II

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    12/29

    Terla#pir

    !.9  K,#pliasi DM Tipe II

    =eerapa komplikasi yang dapat mun&ul akiat DM ipe , antara lain:

    a.  ipoglikemia

    Komplikasi yang mungkin ter!adi pada penderita diaetes yang di oati

    dengan insulin atau oat"oatan antidiaetik oral. al ini mungkin di

    seakan oleh pemerian insulin yang erleihan, asupan kalori yang tidak

    adekuat, konsumsi alkohol, atau olahraga yang erleihan. Be!ala

    hipoglikemi pada lansia dapat erkisar dari ringan sampai erat dan tidak

    disadari sampai kondisinya mengan&am !i+a.

    .  Ketoasidosis diaeti&Kondisi yang ditandai dengan hiperglikemia erat, merupakan kondisi yang

    mengan&am !i+a. Ketoasidosis diaetik iasanya ter!adi pada lansia dengan

    diaetes ipe #, tetapi kadang kala dapat ter!adi pada indi5idu yang

    menderita diaetes ipe * yang mengalami stress ;sik dan emosional yang

    ekstrim.

    &.  Sindrom nonketotik hiperglikemi, hiperosmolar 1yperosomolar

    hypergly&emi& syndrome, NS4 atau koma hiperosmolar

    Komplikasi metaolik akut yang paling umum terlihat pada pasien yang

    menderita diaetes. Seagai suatu kedaruratan medis, NS di tandai

    dengan hiperglikemia erat1kadar glukosa darah di atas @%% mg9dl4,

    hiperosmolaritas 1di atas *@% mSm9?4, dan dehidrasi erat akiat deuresis

    osmoti&. anda ge!ala men&akup ke!ang dan hemiparasis 1yang sering kali

    keliru diagnosis men!adi &idera serero5askular4 dan kerusakan pada tingkat

    kesadaran 1iasanya koma atau hampir koma4.

    d.  Neuropati peri8er

    =iasanya ter!adi di tangan dan kaki serta dapat menyeakan keas atau

    nyeri dan kemungkinan lesi kulit. Neuropati otonom !uga ermani8estasi

    dalam eragai &ara, yang men&akup gastroparesis 1keterlamatan

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    13/29

    pengosongan lamung yang menyeakan perasaan mual dan penuh

    setelah makan4, diare noktural, impotensi, dan hipotensi ortostatik.

    e.  Penyakit kardio5askuler

    Pasien lansia yang menderita diaetes memiliki insidens hipertensi #% kali

    lipat dari yang di temukan pada lansia yang tidak menderita diaetes. asil

    ini leih meningkatkan resiko iskemik sementara dan penyakit

    serero5askular, penyakit arteri koroner dan in8ark miokard, aterosklerosis

    sereral, ter!adinya retinopati dan neuropati progresi8, kerusakan kogniti8,

    serta depresi sistem sara8 pusat.

    8.  n8eksi kulit

    iperglikemia merusak resistansi lansia terhadap in8eksi karena kandungan

    glukosa epidermis dan urine mendorong pertumuhan akteri. al ini

    memuat lansia rentan terhadap in8eksi kulit dan saluran kemih serta

    5aginitis. 1 S&haeJer, *%%/4

    !.5  Pe#erisaan Penun"ang DM Tipe II

    Pemeriksaan penun!ang DM ipe antara lain:

    a.  Pemeriksaan Kadar Blukosa Darah

    Kadar glukosa dapat diukur dari sample erupa darah iasa atau plasma.

    Pemeriksaan kadar glukosa darah leih akurat karena ersi8at langsung dandapat mendeteksi kondisi hiperglikemia dan hipoglikemia. Pemeriksaan

    kadar glukosa darah menggunakan glukometer leih aik daripada kasat

    mata karena in8ormasi yang dierikan leih o!ekti8 kuantitati8. 12K3,*%##4

    .  Pemeriksaan Kadar Blukosa 3rine

    Pemeriksaan kadar glukosa urin menggamarkan kadar glukosa darah

    se&ara tidak langsung dan tergantung pada amang atas rangsang gin!al

    yang agi keanyakan orang sekitar #@% mg9dl. Pemeriksaan ini tidak

    memerikan in8ormasi tentang kadar glukosa darah terseut, sehingga tak

    dapat memedakan normoglikemia atau hipoglikemia. 12K3, *%##4

    &.  Kadar Blukosa Serum Puasa dan Pemeriksaan oleransi Blukosa

      Memerikan diagnosis de;niti8 diaetes. Akan tetapi, pada lansia,

    pemeriksaan glukosa serum postprandial * !am dan pemeriksaan toleransi

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    14/29

    glukosa oral leih memantu menegakan diagnosis karena lansia mungkin

    memiliki kadar glukosa puasa hampir normal tetapi mengalami hiperglikemia

    erkepan!angan setelah makan. Diagnosis iasanya diuat setelah satu dari

    tiga kriteria erikut ini terpenuhi:

    #4  Konsentrasi glukosa plasma a&ak *%% mg9dl atau leih tinggi.*4  Konsentrasi glukosa darah puasa #*- mg9dl atau leih tinggi.)4  Kadar glukosa darah puasa setelah asupan glukosa per oral *%% mg9dl atau

    leih. 1 S&haeJer, *%%/4d.  Pemeriksaan emogloin erglikosilasi 1hemogloin A atau A#&4

     Menggamarkan kadar rata"rata glukosa serum dalam ) ulan seelumnya,

    iasanya dilakukan untuk memantau kee8ekti8an terapi antidiaetik.

    Pemeriksaan ini sangat erguna, tetapi peningkatan hasil telah ditemukan

    pada lansia dengan toleransi glukosa normal. 1

    S&haeJer, *%%/4e.  2ruktosamina serum

    Menggamarkan kadar glukosa serum rata"rata selama * sampai ) minggu

    seelumnya, merupakan indi&ator yang leih aik pada lansia karena kurang

    menimulkan kesalahan. Sayangnya pemeriksaan ini tidak stail sehingga

     !arang dilakukan. Namun pemeriksaan ini dapat erman8aat pada keadaan

    dimana pengukuran A' tidak dapat diper&aya, misalnya pada keadaan

    anemia hemolitik. 1 S&haeJer, *%%/48.  Pemeriksaan keton urine

    Kadar glukosa darah yang terlalu tinggi dan kurang hormone insulin

    menyeakan tuuh menggunakan lemak seagai sumer energy. Keton

    urin dapat diperiksa dengan menggunkan reaksi kolorimetrik antara enda

    keton dan nitroprusid yang menghasilkan +arna ungu. 12K3,*%##4g.  Pemeriksaan iperglikemia Kronik 1est A'4

    Pada penyandang DM, glikosilasi hemogloin meningkat se&ara proporsional

    dengan kadar rata"rata glukosa darah selama @"#% minggu terakhir. =ila

    kadar glukosa darah dalam keadaan normal antara /%"#0% mg9dl selama @"

    #% minggu terakhir, maka test A' akan menun!ukkan nilai normal.

    Pemeriksaan A' dipengaruhi oleh anemia erat, kehamilan, gagal gin!al dan

    hemogloinnopati. Pengukuran A' dilakukan minimal 0ulan sekali dalam

    setahun. 12K3, *%##4h.  Pemantauan Kadar Blukosa Sendiri 1PKBS4

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    15/29

    PKBS memerikan in8ormasi kepada penyandang DM mengenai kendali

    glikemik dari hai kehari sehingga memungkinkan klien melakukan

    penyesuaian diet dan pengoatan terutama saat sakit, latihan !asmani dan

    akti5itas lain. PKBS memerikan feedback &epat kepada pasien terhadap

    kadar glukosa setiap hari. 12K3,*%##4i.  Pemantauan Blukosa =erkesinamungan 1PB=4

    Merupakan metode sample glukosa &airan intestinal 1 yang erhuungan

    dengan glukosa darah4 telah anyak digunakan untuk mengetahui kendali

    glikemik. 'aranya adalah menggunakan sistem mikrodialisis yang dinsersi

    se&ara sukutan, konsentrasi glukosa kemudian diukur dengan dete&tor

    elektroda oksidasi glukosa. Sensor glukosa pada PB= memiliki alaram untuk

    mendeteksi kondisi hipoglikemi dan hiperglikemi. 12K34

    *.#% Penatalaksanaan DM ipe

    a.  Penatalaksanaan Medis

    Sarana pengelolaan 8armakologis diaetes dapat erupa:

    #4  at ipoglikemik ral

    a4  Pemi&u sekresi insulin

    1#4  Sul8onilurea

    Bolongan oat ini eker!a dengan menstimulasi sel eta pankreas untukmelepaskan insulin yang tersimpan. E8ek ekstra pankreas yaitu memperaiki

    sensiti5itas insulin ada, tapi tidak penting karena ternyata oat ini tidak

    erman8aat pada pasien insulinopenik. Mekanisme ker!a golongan oat ini

    antara lain:

    %a&  Menstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan 1 Stored insulin4

    %"&  Menurunkan amang sekresi insulin

    %#&  Meningkatkan sekresi insulin seagai akiat rangsangan glukosa 12K3,

    *%##4

    1*4  Blinid

    Blinid merupakan oat yang &ara ker!anya sama dengan sul8onylurea,

    dengan meningkatkan sekresi insulin 8ase pertama. Bolongan ini terdiri dari

    * ma&am oat yaitu: Repaglinid 1deri5ate asam en>oat4 dan Nateglinid

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    16/29

    1deri5ate 8enilalanin4. at ini diasorsi dengan &epat setelah pemerian

    se&ara oral dan diekskresi se&ara &epat melalui hati.12K3, *%##4

    4  Penamah sensiti5itas terhadap insulin

    1#4  =iguanid

    Saat ini dari golongan ini yang masih dipakai adalah met8ormin. Et8ormin

    menurunkan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap insulin pada

    tingkat selular, distal dari reseptor insulin serta !uga pada e8eknya

    menurunkan produksi glukosa hati. Met8ormin meningkatkan pemakaian

    glukosa oleh sel usus sehingga menurunkan glukosa darah dan menghamat

    asorsi glukosa dari usus pada keadaan sesudah makan. 12K3, *%##4

    1*4  ia>olidindion

     ia>olidindion adalah golongan oat yang mempunyai e8ek 8armakologis

    meningkatkan sesiti5itas insulin. Bolongan oat ini eker!a meningkatkan

    glukosa disposal pada sel dan mengurangi produksi glukosa dihati.1 2K3,

    *%##4

    &4  Penghamat glukosidase al8a

    at ini eker!a se&ara kompetiti8 menghamat ker!a en>im glukosidase al8a

    dalam saluran &erna sehingga dapat menurunkan penyerapan glukosa dan

    menurunkan hiperglikemia postprandial. at ini eker!a di lumen usus dantidak menyeaakan hipoglikemia dan !uga tidak erpengaruh pada kadar

    insulin.12K3, *%##4

    d4  n&retin mimeti&, penghamat DPP"0

    at ini eker!a merangsang sekresi insulin dan penekanan terhadap sekresi

    glukagon dapat men!adi lama, dengan hasil kadar glukosa dapat diturunkan.

    12K3, *%##4

    *4  nsulin

    nsulin adalah suatu hormone yang diproduksi oleh sel eta dari pulau

    ?angerhanss kelen!ar pankreas. nsulin dientuk dari proinsulin yang ila

    kemudian distimulasi, terutama oleh peningkatan kadar glukosa darah akan

    terelah untuk menghasilkan insulin dan peptide penghuung 1'"

    peptide4yang masuk kedalam aliran darah dalam !umlah ekuimolar.

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    17/29

    Se&ara keseluruhan seanyak *%"*$7 pasien DM ipe akan

    memerlukan insulin untuk mengendalikan kadar glukosa darahnya. Pada DM

     ipe tertentu akan utuh insulin ila:

    a4   erapi !enis lain tida dapat men&apai target pengendalian kadar glukosa

    darah

    4  Keadaan stress erat, seperti pada in8eksi erat, tindakan pemedahan,

    in8ark mio&ard akut atau stroke.

    Pengaruh insulin tehadap !aringan tuuh antara lain insulin

    menstimulasi pemasukan asam amino ke dalam sel dan kemudian

    meningkatkan sintesa protein. nsulin meningkatkan penyimpanan lemak

    dan men&egah penggunaan lemak seagai ahan energi. nsulin

    menstimulasi pemasukan glukosa ke dalam sel untuk di gunakan seagai

    sumer energi dan memantu penyimpanan glikogen di dalam sel otot dan

    hati.12K3,*%##4

    .  Penatalaksanaan Kepera+atan

    Penatalaksanaan kepera+atan pada kasus DM ipe antara lain:

    #4  Memerikan penyuluhan tentang keadaaan penyakit, symptom, hasil yang

    ditemukan dan alternati5e tindakan yang akan diamil pada pasien maupun

    keluarga pasien.*4  Memerikan moti5asi pada klien dan keluarga agar dapat meman8aatkan

    potensi atau sumer yang ada guna menyemuhkan anggota keluarga yang

    sakit dan menyelesaikan masalah penyakit diaetes dan resikonya.

    )4  Konseling untuk hidup sehat yang !uga dimengerti keluarga dalam

    pengoatan dan pen&egahan resiko komplikasi leih lan!ut

    04  Memerikan penyuluhan untuk pera+atan diri, udaya ersih, menghindari

    alkohol, penggunaaan +aktu luang yang positi8 untuk kesehatan,

    menghilangkan stress dalam rutinitas kehidupan atau peker!aan, pola makan

    yang aik

    $4  Memoti5asi penanggung !a+a keluarga untuk memperhatikan keluhan dan

    meluangkan +aktu agi anggota keluarga yang terkena DM atau yang

    memiliki resiko

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    18/29

    -4  Menga+asi diit klien DM ipe , ila perlu erikan !ad+al latihan !asmani

    atau keugaran yang sesuai.

    &.  Penatalaksanaan Diet

     u!uan umum terapi gi>i adalah memantu orang dengan diaetes

    memperaiki keiasaan gi>i dan olahraga untuk mendapatakan &ontrol

    metaoli& yang leih aik, dan eerapa tamahan tu!uan khusus yaitu:

    #4  Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan

    keseimangan asupan makanan dengan insulin1endogen9eksogen4 atau oat

    hipoglikemik oral dan tingkat akti;tas

    *4  Men&apai kadar serum lipid yang optimal.

    )4  Memerikan energy yang &ukup untuk men&apai atau mempertahankan

    erat adan yang memadai pada orang de+asa men&apai pertumuhan dan

    perkemangan yang normal pada anak dan rema!a, untuk peningkatan

    keutuhan metaoli& selama kehamilan dan laktasi atau penyamuhan dari

    penyakit metaoli&

    04  Dapat mempertahankan erat adan yang memadai

    $4  Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diaetes yang

    menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit !angka pendek,

    komplikasi kronik diaetes seperti penyakit gin!al, hipertensi, neuropatiautonomi& dan penyakit !antung

    -4  Meningkatkan kesehatan se&ara keseluruhan melalui gi>i yang optimal.

    Keutuhan >at gi>i penderita DM ipe

    #4  Protein

    Menurut &onsensus pengelolaan diaetes di ndonesia tahun *%%-,

    Keutuhan protein untuk penyandang diaetes seesar #%"*%7 energi dari

    protein total.

    *4  otal lemak

    Asupan lemak di an!urkan /7 energy dari lemak !enuh dan tidak leih #%7

    energy dari lemak titk !enuh ganda, sedangkan seleihnya dari lemak tidak

     !enuh tunggal. An!uran asupan lemak di ndonesia adalah *%"*$7 energi.

    )4  ?emak !enuh dan kolesterol

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    19/29

     u!uan utama pengurangan konsumsi lemak !enuh dan kolesterol adalah

    untuk menurunkan resiko penyakit kardio5askuler. leh karena itu /7

    asupan energy sehari seharusnya dari lemak !enuh dan asupan kolesterol

    makanan tidak leih dari )%%mg per hari.

    04  Karohidrat dan pemanis

    An!uran konsumsi karohidrat untuk penderita diaetes di ndonesia adalah

    0$"-$7 energy.

    a4  Sukrosa

    =ukti ilmiah menun!ukkan ah+a penggunaan sukrosa agian dari

    peren&anaan makan tidak memperuruk &ontrol glukosa darah pada indi5idu

    dengan diaetes.

    4  Pemanis

    2ruktosa menaikkan glikosa plasma leih ke&il daripada sukrosa dan

    keanyakan karohidrat !enis tepung"tepungan. Sakarin, aspartame,

    a&esul8ame K adalah pemanis tak ergi>i yang dapat di terima seagai

    pemanis pada semua penderita DM.

    $4  Serat

    Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan diaetessama dengan untuk

    orang yang tidak diaetes yaitu dian!urkan mengkonnsumsi *%")$ gr seratmakanan dari eragai sumer makanan. Di ndonesia an!urannya adalah

    kira"kira *$gr 9#%%% kalori perhari dengan mengutamakan serat larut

    -4  Natrium

    Asupan untuk orang diaetes sama dengan orang iasa yaitu tidak leih dari

    )%%% mg, sedangkan agi penderita hipertensi ringan sampai sedang di

    an!urkan *0%% mg natrium perhari.

    /4  Alkohol

    Asupan kalori dari alkohol di perhitungkan seagai agian dari asupan kalori

    total dan seagai penukar lemak 1 # minuman alkohol O * penukar lemak4

    @4  Mikronutrien: 5itamin dan mineral

    Apaila asupan gi>i &ukup, iasanya tidak perlu menamah suplemen

    5itamin dan mineral. Walaupun ada alasan teoritis untuk memerikan

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    20/29

    suplemen antioksidan pada saat ini hanya sedikit ukti yang menun!ang

    ah+a terapi terseut menguntungkan.1 2K3, *%## 4

     

    BAB IIIA(UHAN KEPE+A:ATAN

    $.1  Penga"ian Keperawatan1!  I$'(titas )asi'(

    2!  I$'(titas )'(a(**u(* +a,a" )asi'(

    -!  K'u.a( utama

    /!  i,aat 's'.ata( 'luar*a

    A$aa. 'luar*a a(* m'($'rita )'(ait s')'rti li'( 3

    4!  i,aat 's'.ata( )asi'( $a( )'(*5"ata( s'"'lum(a

    6'ra)a lama li'( m'($'rita DM "a*aima(a )'(a(*a(a((am'($a)at t'ra)i i(suli( +'(is a)a

     "a*aima(a #ara mi(um 5"at(a a)aa. t'ratur atau ti$a a)a sa+a a(* $ilaua( li'( u(tu 

    m'(a(**ula(*i )'(ait(a!

    8! P'm'risaa( isi 

    1!  Atiitas ; istira.at

    a($a : = >aiar$ia

    =  P'ru"a.a( t'a(a( $ara. )5stural .i)'rt'(si

    =   Na$i a(* m'(uru( ; ti$a a$a

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    21/29

    =  Disritmia

    =  Kr''ls

    =  Kulit )a(as 'ri(* 'm'ra.a( "5la mata #'u(*

    -!  I(t'*ritas E*5

    a($a : = Dis5ri'(tasi : m'(*a(tu l'tar*i stu)5r ; 5ma %ta.a) la(+ut&! a($a : = La)ar u$ara

    =  6atu $'(*a( ; ta()a s)utum )urul'( %i(f'si&

    =  r'u'(si )'r(afasa(

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    22/29

    !  K'ama(a(

    a($a : = D'mam $ia).5r'sis

    =  Kulit rusa l'si ; ils'rasi

    =  M'(uru((a 'uata( umum ; r'(ta(* *'ra

    $.!. Diagn,sa Keperawatan

    1! 

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    23/29

    Rasional : Pemerian makanan melalui oral leih aik !ika pasien sadar

    dan 8ungsi gastroisntetinal aikd.  Pantau pemeriksaan laoratorium, seperti glukosa darah, aseton, p, dan

    ')

    Rasional : Bula darah akan menurun perlahan dengan penggantian &airandan terapi insulin terkontrol.

    e.  Kolaorasi dengan ahli dietRasional : Sangat erman8aat dalam perhitungan dan penyesuaian diet

    untuk memenuhi keutuhan nutrisi pasien

    2!  De5isit 5olume &airan dan elektorlit 9d diuresis osmoti& dan poliuria

     u!uan : Setelah dilakukan tindakan kepera+atan

    selama **0 !am diharapkan keutuhan

    nutrisi pasien terpenuhi.Kriteria

    hasil :

    Pasien menun!ukkan hidrasi yang adekuat

    diuktikan oleh tanda 5ital stail, nadi peri8er

    dapat diraa, turgor kulit dan pengisian

    kapiler aik, haluaran urin tepat se&ara

    indi5idu dan kadar elektrolit dalam atas

    normal.

    nter5ensi :a.  Pantau tanda"tanda 5ital, &atat adanya peruahan D orotstatik

    Rasional : ipo5elemia dapat dimani8estasikan oleh hipotensi dan takikardia..  3kur erat adan setiap hari

    Rasional : Memerikan hasil pengka!ian yang teraik di status &airan yang

    sedang erlangsung dan selan!utnya dalam memerikan &airan pengganti.&.  Ka!i nadi peri8er, pengisian kapiler, turgor kulit dan memran mukosa

    Rasional : Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi atau 5olume

    sirkulasi yang adekuatd.  Pantau pemeriksaan la seperti : ematoksit 1t4, =3N 1kreatinin4 dan

    smulalitas darah, Natrium, kaliumRasional :

    =  t : Mengka!i tingkat hidrasi dan sering kali meningkat akiat

    homokonsentrasi yang ter!adi setelah dieresis osmotik

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    24/29

    =  =3N : Peningkatan nilai dapat men&erminkan kerusakan sel karena dehidrasi

    atau tanda a+itan kegagalan gin!al.=  smolalitas darah : Meningkat sehuungan dengan adanya hiperglikemia

    dan dehidrasi

    =  Natrium : Mungkin menurun yang dapat men&erminkan perpindahan &airandari intra sel 1dieresis osmotik4

    =  Kalium : A+alnya akan ter!adi hiperkalemia dalam reepons pada asodisis-!  ntoleransi akti5itas .d penurunan simpanan energy

     u!uan : Pada pasien tidak ter!adi kelelahan dengan

    penurunan produksi energi

    Kriteria

    hasil :

    = Mengungkapkan peningkatan tingkat energy=  Menun!ukkan peraikan kemampuan untuk

    erpartisipasi dalam akti5itas yangdiinginkan

     

    nter5ensi :#.  Diskusi dengan pasien keutuhan akan akti5itas. Memuat !ad+al

    peren&anaan dengan pasien dan identi;kasi akti5itas yang menimulkan

    kelelahan.Rasional : Pendidikan dapat memerikan moti5asi untuk meningkatkan

    tingkat akti5itas meskipun pasien mungkin sangat lemah.

    *.  =eri akti5itas alternati8 dengan periode istirahat yang &ukup 9 tanpa

    diganggu.Rasional : Men&egah kelelahan yang erleihan.

    ).  Pantau nadi, 8rekuensi perna8asan dan D seelum 9 sesudah melakukan

    akti5itas.Rasional : Mengidenti;kasi tingkat akti5itas yang dapat ditoleransi se&ara

    ;siologi.0.  Mendiskusikan &ara menghemat kalori selama mandi, erpindah tempat.

    Rasional : Pasien akan dapat melakukan leih anyak kegiatan dengan

    penurunan kegiatan akan pada energi pada setiap kegiatan.$.   ingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan akti5itas sehari"hari sesuai

    dengan yang dapat ditoleransi.Rasional : Meningkatkan keper&ayan diri 9 harga diri positi8 sesuai tingkat

    akti5itas yang dapat ditoleransi pasien./!  Bangguan integritas kulit 9d gangrene

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    25/29

     u!uan : Setelah dilakukan tindakan kepera+atan

    selama )*0 !am diharapkan integritas kulit

    dapat memaik.Kriteria

    hasil :

    =  Mempertahankan integritas kulit

    =  Mendemonstrasikan perilaku 9 teknikmen&egah kerusakan kulit.

    nter5ensi :#.  ?ihat kulit, area sirkulasinya terganggu 9 pigmentasi atau kegemukan 9 kurus

    Rasional : Kulit eresiko karena gangguan sirkulasinya peri8er, imoilitas

    ;sik dan gangguan status nutrisi.*.  Dapatkan kultur dari drainase luka saat masuk

    Rasional : Mengidenti;kasi pathogen dan terapi pilihan).  Rendam kaki dalam air steril pada suhu kamar dengan larutan etadine tiga

    kali sehari selama #$ menitRasional : Bermisidal lokal e8ekti8 untuk luka permukaan

    0.  =alut luka dengan kasa kering steril. Bunakan plester kertasRasional : Men!aga keersihan luka 9 meminimalkan kontaminasi silang.

    Plester adesi8 dapat memuat arasi terhadap !aringan mudah rusak.$.  =erikan dikloksasi $%% mg per oral setiap - !am, mulai !am #% malam amati

    tanda"tanda hipersensiti5itas, seperti : pruritus, urtikaria, ruamRasional : Pengoatan in8eksi 9 pen&egahan komplikasi. Makanan yang

    mengganggu asorsi oat memerlukan pen!ad+alan sekitar !am makan.

    Meskipun tidak ada ri+ayat reaksi peni&ilin tetapi dapat ter!adi kapan sa!a.

    4!  Bangguan &itra diri 9d ekstremitas gangrene

     u!uan : Setelah dilakukan tindakan kepera+atan

    selama **0 !am pasien dapat menerima

    keadaannya yang sekarang.Kriteria

    hasil :

    =  Pasien menerima keadaannya yang

    sekarang=  Menun!ukkan pandangan yang realistis dan

    pemahaman diri dalam situasi.nter5ensi :

    #.  Dengarkan dengan akti8 masalah dan ketakutan pasienRasional : Menyampaikan perhatian dan dapat leih e8ekti8 

    mengidenti;kasi keutuhan dan masalah dan !uga strategi koping pasien

    dan seerapa e8ekti8.*.  Dorong pengungkapan perasaan, penerima apa yang dikatakannya

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    26/29

    Rasional : Memantu pasien 9 orang terdekat untuk memulai menerima

    peruahan dan mengurangi ansietas mengenai peruahan 8ungsi atau gaya

    hidup.).  Diskusikan pandangan klien terhadap &itra diri dan e8ek yang ditimulkan

    dari penyakitRasional : Persepsi pasien mengenai pada peruahan &itra diri mungkin

    ter!adi se&ara tia"tia atau kemudian atau men!adi proses halus yang

    se&ara terus menerus.0.  =antu pasien atau orang terdekat dengan men!elaskan hal"hal yang

    diharapkan dan hal"hal terseut mungkin diperkukan untuk dilepaskan atau

    diuah.Rasional : Memeri kesempatan untuk mengidenti;kasi kesalahan konsep

    dan mulai melihat pilihan"pilihan, meningkatkan orientasi realita.$.  Ru!uk pada dukungan psikiatri atau group terapi, pelayanan sosial sesuai

    petun!ukRasional : Mungkin diutuhkan untuk memantu pasien 9 orang terdekat

    untuk men&apai kesemuhan optimal.-.  Resiko in!uri 9d gangguan penglihatan

     u!uan : Setelah dilakukan tindakan kepera+atan

    selama **0 !am diharapkan tidak ter!adi

    in!uri pada pasienKriteria

    hasil :

    =  Mengidenti;kasi 8aktor"8aktor resiko in!uri=  Memodi;kasi lingkungan sesuai petun!uk

    untuk meningkatkan keamanan dan

    penggunaan sumer"sumer se&ara

    tepat.nter5ensi :

    #.  indarkan alat"alat yang dapat menghalangi akti5itas pasienRasional : 3ntuk meminimalisir ter!adinya &edera

    *.  Bunakan ed yang rendah

    Rasional : Meminimalkan resiko &edera).  rientasikan untuk pemakaian alat antu penglihatan e. Ka&amata

    Rasional : Memantu dalam penglihatan klien0.  =antu pasien dalam amulasi atau peruahan posisi

    Rasional : Agar tidak ter!adi in!uri

    7!  'si5 t'r.a$a) i(f'si "'r.u"u(*a( $'(*a( a$ar *lu5sa ti(**i )'(uru(a( fu(*si l'u5sit!

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    27/29

    >u+ua( : Setelah dilakukan tindakan kepera+atan

    selama **0 !am diharapkan tidak ter!adi

    in8eksiKrit'ria .asil : >> $alam "atas (5rmal ta($a=ta($a i(f'si ti$a 

    a$a (ilai l'u5sit $alam "atas (5rmal%/000=

    10000;mm-&

    I(t'r'(si :a!  O"s'rasi ta($a=ta($a i(f'si%ru"5r $5l5r #al5r tum5r fu(*si5la'sa&

    asi5(al: )asi'( mu(*i( masu $'(*a( i(f'si a(* "iasa(a t'la. m'(#'tusa( 'a$aa(

    't5asi$5sis atau $a)at m'(*alami i(f'si (5s55mial "!  P'rta.a(a( t'(i as')ti# )a$a )r5s'$ur i(fasif 

    asi5(al: a$ar *lu5sa a(* ti(**i $alam $ara. aa( m'(+a$i m'$ia t'r"ai "a*i )'rtum"u.a(

    uma(

    #!  O"s'rasi .asil la"5rat5rium%l'u5sit&asi5(al: *ula $ara. aa( m'(uru( )'rla.a( $'(*a( )'(**a(tia( #aira( $a( t'ra)i i(suli(

    t'r5(tr5l$!  K5la"5rasi $alam )'m"'ria( a(ti"i5ti# s'suai i($iasi

    asi5(al: P'(a(*a(a( a,al $a)at m'm"a(tu m'(#'*a. t'r+a$i(a s')sis! % Hus(i201-&

    BAB I<PENUTUP

    %.1  Kesi#pulan

    Diaetes Mellitus ipe adalah keadaan dimana kadar glukosa tinggi,

    kadar insulin tinggi atau normal namun kualitasnya kurang aik, sehingga

    gagal mema+a glukosa masuk dalam sel, akiatnya ter!adi gangguan

    transport glukosa yang di!adikan seagai ahan akar metaolisme energi.

    Penyea DM ipe antara lain: penurunan 8ungsi &ell β  pankreas dan

    retensi insulin.2aktor"8aktor resiko yang dapat terkena DM ipe antara lain: usia F

    0$ tahun, usia leih muda, terutama dengan indeks massa tuuh 1M4 G*)

    kg9m*  yang disertai dengan keiasaan tidak akti8C turunan pertama dari

    orang tua dengan DMC ri+ayat melahirkan ayi dengan == lahir ayi G0%%%

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    28/29

    gram, atau ri+ayat DM gestasionalC hipertensi 1F#0%96% mmg4C kolesterol

    D? H )$ mg9dl dan atau trigliserida F *$% mg9dlC menderita  polycyctic

    ovarial syndrome1P'S4 atau keadaan klinis lain yang terkait dengan

    resistensi insulinC adanya ri+ayat toleransi glukosa yang terganggu 1B4

    atau glukosa darah puasa terganggu 1BDP4 seelumnyaC memiliki ri+ayat

    penyakit kardio5askular, oesitas terutama yang ersi8at sentral 1entuk

    apel4, diet tinggi lemak dan rendah karohidrat, kurang gerak adan, geneti&

    dan stress. anda ge!ala DM ipe antara lain: penurunan penglihatan, poliuri

    polidipsia, rasa lelah dan kelemahan otot, poli8agia, kon8usi atau dera!at

    delirium, konstipasi atau kemung pada adomen, retinopati atau

    pementukan katarak, peruahan kulit, penurunan nadi peri8er, kulit dingin,penurunan reIek, dan kemungkinan nyeri peri8er atau keas, hipotensi

    ortostatik , peningkatan angka in8eksi akiat peningkatan konsentrasi

    glukosa diskresi mukus, gangguan 8ungsi imun dan penurunan aliran darah ,

    paretesia atau anormalitas sensasi, kandidiasis 5agina, pelisutan otot, e8ek

    somogyi dan 8enomena 8a!ar.Komplikasi yang dapat mun&ul antara lain: hipoglikemia, ketoasidosis

    diaeti&, sindrom nonketotik hiperglikemi, hiperosmolar 1yperosomolar

    hypergly&emi& syndrome, NS4 atau koma hiperosmolar, neuropati peri8er,

    penyakit kardio5askuler dan in8eksi kulit.

    %.!  (aran

    Dari pemahasan diatas penulis memiliki eerapa saran diantaranya:

    a.  =iasakan diri untuk hidup sehat.

    .  =iasakan diri erolahraga se&ara teratur.

    &.  indari makanan siap sa!i dengan kandungan karohidrat dan lemak tinggi.

    d.  Konsumsi sayuran dan uah"uahan.

    e.  indari pemakaian alkohol dan konsumsi makanan yang terlalu manis.

    %.$  Kata Penutup

    Alhamdulillah makalah ini dapat terselesaikan dengan aik tanpa ada

    hamatan yang erarti. Penulis menyadari ah+a makalah ini masih

  • 8/16/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diabetes Mellitus Tipe II

    29/29

    terdapat anyak kekurangan. Maka penulis sangat mengharapkan saran dan

    kritik yang memangun dari para pema&a demi kesempurnaan makalah ini.

    anya kepada Allah penulis erharap semoga makalah ini erman8aat agi

    kita semua. Amin.

    DAFTAR PUSTAKA

    'or+in, Eli>aeth