asuhan keperawatan keluarga anyar

12
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp. S DENGAN GANGGUAN TUMBUH KEMBANG ANAK DI DESA BLUBUK, RT 03/02, KEC DUKUHWARU, KAB TEGAL I. Pengkajian A. Data umum a. Kepala Keluarga Nama : Bp. S Jenis Kelamin : Laki – Laki Suku : Jawa Umur : 54 Tahun Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Petani Alamat : Desa Blubuk Rt 03, Rw 02, Dukuhwaru, Tegal b. Susunan Anggota Keluarga No . NAMA L/ P USIA HUB.KK PEND PEKJ KET 1. 2. 3. 4. Bp. S Ibu. F Nn. R An. AF P P P L 48 tahun 38 tahun 14 tahun 3,6tah Sumi Istri Anak Anak - SD SMP - - Tani - - Sakit Sehat Sehat Sehat

Upload: idemjari

Post on 21-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

askep

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Keluarga Anyar

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp. SDENGAN GANGGUAN TUMBUH KEMBANG ANAK

DI DESA BLUBUK, RT 03/02, KEC DUKUHWARU, KAB TEGAL

I. Pengkajian

A. Data umum

a. Kepala Keluarga

Nama : Bp. S

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Suku : Jawa

Umur : 54 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Petani

Alamat : Desa Blubuk Rt 03, Rw 02, Dukuhwaru, Tegal

b. Susunan Anggota Keluarga

No. NAMA L/P USIA HUB.KK PEND PEKJ KET

1.

2.

3.

4.

Bp. S

Ibu. F

Nn. R

An. AF

P

P

P

L

48 tahun

38 tahun

14 tahun

3,6tahun

Sumi

Istri

Anak

Anak

-

SD

SMP

-

-

Tani

-

-

Sakit

Sehat

Sehat

Sehat

c. Genogram

Ibu.F

Bp.S

An.AF Nn.R

Page 2: Asuhan Keperawatan Keluarga Anyar

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Sakit

: Meninggal

: Tinggal serumah

6. Tipe Keluarga

Keluarga Tn.S adalah keluarga inti (Nuclear family) dimana dalam satu rumah tinggal

Tn.S, Isteri dan kedua anaknya.

7. Latar Belakang Budaya

Seluruh anggota keluarga Tn.S berasal dari suku jawa, bahasa sehari-hari yang digunakan

adalah bahasa jawa. Dalam keluarga Tn.S jika ada anggota keluarga yang sakit tidak

dibawa kedukun tetapi dibawa ke tempat pelayanan kesehatan (bidan desa).

8. Agama

Semua anggota keluarga Tn.S beragama Islam dan mereka selalu taat beribadah dan

menjalankan perintah Tuhan YME.

9. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Dalam keluarga Tn.S yang memiliki penghasilan hanya Tn.S, dimana Tn.S adalah

seorang wiraswasta dibidang pertanian dengan penghasilan rata-rata Rp.1.000.000,.

perbulan. penghasilan Tn.S digunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan

juga membiayai sekolah anak-anaknya yang duduk di bangku sekolah. Pengaturan

keuangan dipegang oleh Ny.F

10. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Setiap hari keluarga Tn.S dalam memenuhi kebutuhan rekreasi dan hiburan biasanya

nonton televisi, berkumpul dengan keluarga, terkadang juga pergi ketempat rekreasi.

Page 3: Asuhan Keperawatan Keluarga Anyar

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

11. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini

Tn.S mempunyai 2 orang anak, anak yang pertama perempuan berumur 14 tahun masih

sekolah Smp, anak kedua laki-laki berumur 3,6 tahun. Maka keluarga Tn.S berada dalam

tahap perkembangan keluarga dengan anak pre school.

12. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga saat ini sudah baik, dimana keluarga Tn.S memberikan

kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab pada Nn.R dan pola komunikasi dalam

keluarga juga terbuka.

13. Riwayat keluarga inti

Bp. S mengatakan tidak memiliki penyakit yang sama dengan An. AF, status imunisasi

tidak lengkap.

Ibu F mengatakan tidak memiliki penyakit yang sama dengan An. AF tetapi ia memiliki

riwayat magh dan jika kambuh Ibu F hanya minum obat yang dibelinya di warung, status

imunisasi tidak lengkap.

Nn.R tidak memiliki penyakit seperti kedua orang tuanya hanya batuk pilek yang pernah

dialaminya, status imunisasi tidak lengkap.

An. AF tidak diberi imunisasi lengkap hanya sewaktu lahir. Dari kecil dan mulai bayi,

anak AF sering sakit-sakitan (batuk, pilek).

14. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Orang tua Tn.S sudah lanjut usia kedua orang tuanya tidak memiliki penyakit degeneratif

atau penyakit keturunan, mereka sering mengeluh linu-linu pada sendinya

C. Pengkajian Lingkungan

Karakteristik Perumahan

Perumahan yang digunakan adalah semi permanen dan miliknya sendiri. Luas pekarangan 5 x

9 meter dengan bangunan rumah 8 x 12 meter. Lantai rumah sebagian dari plester semen dan

sebagian masih tanah, atap dari genting. Ventilasi ada beberapa yaitu : di ruang tamu ada

jendela, disekitar kamar dan ruang tengah serta dapur, disetiap kamar dan ruang tengah serta

dapur ada lubang angin, Penerangan menggunakan lampu listrik. Kamar tamu ada sebuah

Page 4: Asuhan Keperawatan Keluarga Anyar

lampu neon 15 watt, ruang tengah terdapat bola lampu 20 watt, masing–masing kamar dan

dapur terdapat lampu pijar 10 watt.

Ruang tamu cukup rapi dan bersih, terdapat perabotan (kursi), ruang tidur, dapur berdinding

bambu anyam dan lantai tanah. Keluarga mempunyai kamar mandi tapi tidak ada WC, bila

buang air besar di sungai atau numpang di WC tetangga. Halaman rumah tampak kurang

bersih oleh rerumputan disekitar rumahnya.

Keluarga menggunakan air sumber dari mata air sumur untuk minum dan memasak, keadaan

air secara fisik jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Keluarga menyimpan air dari sumur

dalam gentong yang kebersihannya cukup dan tertutup.

Keluarga mempunyai tempat pembuangan limbah yang dibuang langsung di belakang rumah

dan dibiarkan terbuka.

b. Denah rumah

keterangan :

LKM = Limbah kamar mandiLD = Limbah dapur

= Pintu= Jalan kampung/gang= Batas pekarangan

R. Tidur Nn.R

R. Tidur An.AF

R. Tidur Bp. S dan Ibu.F

R. Tamu

Ruang keluarga/ R. Makan

Kamar mandi

Dapur

LD

LKT

Page 5: Asuhan Keperawatan Keluarga Anyar

Keterangan denah rumah :

Rumah keluarga Bp. S terdiri dari 1 ruang tamu; 1 ruang keluarga yang sekaligus sebagai

tempat makan; 4 kamar tidur masing-masing untuk Nn.R, Bp. S bersama Ibu.F dan An.AF; 1

dapur; 1 kamar mandi tanpa WC.

Masing-masing kamar mempunyai ventilasi sekaligus sebagai pencahayaan sinar matahari

tapi masih terlalu sempit, kurang dari 10% luas lantai kamar. Pencahayaan dan ventilasi ruang

tamu cukup. Pencahayaan ruang keluarga kurang, sinar matahari kurang dapat menyinari

lantai ruang tamu. Sumber air bersih yang digunakan untuk mandi dan memasak berasal dari

mata air Sumur yang ada di dalam rumah. Tempat pembuangan air limbah dari kamar mandi

berupa selokan terbuka, pembuangan air limbah dari dapur tidak ada tempat khusus, langsung

dibuang atau dialirkan ke belakang dapur.

16. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

Tetangga di sekitar keluarga Tn. S adalah bersuku Jawa, bahasa komunikasi sehari-hari yang

digunakan adalah bahasa jawa, sebagian besar tetangga Tn. S bermata pencaharian sebagai

petani. Keluarga mempunyai alat komunikasi seperti televisi dan radio. Jika ada kegiatan

sosial kemasyarakatan biasanya diumumkan melalui pengeras suara yang ada di musholla

atau masjid.

17. Mobilitas Geografis Keluarga

. Keluarga Tn. S Keluarga jarang pergi ke tempat-tempat yang jauh. Kegiatan rutin harian

adalah bertani / pergi ke sawah yang tidak jauh dari rumahnya (sekitar 1 km). Tempat tinggal

keluarga juga tidak berpindah – pindah. Sanak famili dari Tn. S maupun Ibu.F juga berada di

sekitar tempat tinggalnya.

18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat

Komunikasi antar keluarga/warga biasanya dilakukan saat mereka melakukan kegiatan

keagamaan seperti tahlilan, yasiinan, dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.

19. Sistem Pendukung Keluarga

Jarak rumah ke Polindes sekitar ½ km, jarak ke puskesmas pembantu sekitar 1,5 km, jarak

ke Puskesmas sekitar 5 km. Keluarga juga mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan

keluarga miskin (Askes Maskin).

Page 6: Asuhan Keperawatan Keluarga Anyar

D. Stuktur Keluarga

20. Pola Komunikasi Keluarga

keluarga Bp. S dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Dalam keluarga

mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap saat dan waktu santai. Komunikasi saat

makan sering dilakukan, dan terbiasa makan bersama, jika ada anggota keluarga yang

sedang sakit keluarga selalu mengkomunikasikannya dengan anggota keluarga yang lain,

keluarga selalu menanyakan kondisi masing-masing anggota keluarga apabila ada yang

sedang sakit, mereka mengeluh apa yang sedang dirasakan.

21. Struktur Kekuatan Keluarga

Kekuatan dalam keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan

adalah Bp. S dan Ibu. F selalu berdoa kepada ALLAH, dan berikhtiar untuk kesembuhan

dan Bp. S cukup bijaksana, tampak sabar dalam menghadapi penyakit atau masalah yang

dialami oleh An. AF, dalam hal pengambilan keputusan adalah Bp. S, Ia selaku kepala

keluarga cukup bijaksana dalam mengambil keputusan yang ada dalam keluarganya.

22. Struktur Peran

Anggota Keluarga Peran Formal Peran Informal

Tn.S Sebagai suami, Kepala

rumah tangga, pencari

nafkah, ayah, anggota

masyarakat

Pelindung, pengambil

keputusan, pendamai,

penghibur dan pendidik

Ny.F Sebagai istri, dan ibu,

pengatur rumah tangga,

anggota masyarakat

Pelindung, pendamai,

penghibur dan pendidik

An.R Sebagai anak, kakak,

anggota karang taruna

Pengacau dan penghibur

An. AF Sebagai anak, adik Penghibur

Page 7: Asuhan Keperawatan Keluarga Anyar

23. Nilai Dan Norma Keluarga

Keluarga Tn.S selalu mengutamakan masalah sopan santun dalam bergaul baik dengan

anggota keluarga maupun masyarakat.

E. Fungsi Keluarga

24. Fungsi Afektif

Dalam keluarga Tn.S setiap anggota keluarga mempunyai rasa memiliki dan dimiliki,

saling menghormati, mendukung, peduli, dan melindungi antar anggota keluarga.

25. Fungsi Sosialiasi

Interaksi antar anggota keluarga dan masyarakat terjalin baik, keluarga Tn.S mengajarkan

sopan santun dan ramah tamah kepada orang lain.

26. Fungsi Perawatan Keluarga

a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

Keluarga tidak mengetahui mengenai penyakit gizi buruk pada anaknya maupun

penangananya. Ketika anaknya sakit mereka langsung membawanya ke bidan desa,

keluhan yang dialami Tn. S mengatakan , tubuh anaknya kurus, wajahnya kusam,

kulit kering, mukosa bibir kering dan kukunya kotor.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat

:

Anggota keluarga Tn.S cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun,

kadang masalah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu diperhatikan

lebih lanjut, keluarga cukup mendapat informasi yang tepat sehingga jika ada anggota

keluarga yang sakit dapat memutuskan tindakan yang tepat yaitu diperiksakan ke

pelayanan kesehatan.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Pengetahuan keluarga mengenai penyaki terbatas, keluarga tidak tahu cara

menyedikan sarana perawatan bagi penyakit anaknya. jika ada anggota keluarga yang

sakit maka keluarga akan membawa ke tenaga kesehatan, namun jika sakitnya masih

tergolong ringan, keluarga biasanya menganjurkan beristirahat dan meminum obat

dari warung.

Page 8: Asuhan Keperawatan Keluarga Anyar

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

Keluarga tidak menyadari tentang pentingnya sanitasi untuk menciptakan rumah yang

sehat, terbukti jendela rumah jarang dibuka dan pencahayaan di siang hari kurang.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat

Keluarga mengetahui tentang fasilitas yang ada di sekitar lingkungan. Keluarga

memahami dan mengerti keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika memanfaatkan

pelayanan kesehatan dengan optimal.

27. Fungsi Reproduksi

Jumlah anak Tn.S ada 2 orang semuanya masih hidup dan tinggal dalam satu rumah.

Ny.F ikut KB suntik sejak melahirkan anak keduaanya, sebelumnya Ny.F

menggunakan KB pil.

28. Fungsi Ekonomi

Semua kebutuhan keluarga Tn.S diperoleh dari penghasilan Tn.S. keluarga mampu

memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan serta mampu menyisihkan sedikit

pendapatan untuk keperluan yang tidak terduga.

F. Stressor Dan Koping Keluarga

1. Stressor Jangka Pendek Dan Jangka Panjang

Masalah yang dihadapi Tn.S adalah anaknya (An.AF) sakit Gizi buruk

2. Kemampuan Keluarga Untuk Berespon Terhadap Stress

Jika tidak mampu menangani sendiri maka keluarga membawa permasalahan kesehatan

tersebut ke bidan desa.

3. Strategi Koping Yang Digunakan

Bila ada masalah dalam keluarga Tn.S, sering diselesaikan dengan cara musyawarah.

4. Srategi Adaptasi Disfungsional

Keluarga Tn.S tidak pernah menggunakan kekerasan dalam mendidik anak, jika ada

masalah yang mendadak maka akan langsung diputuskan oleh salah satu anggota

keluarga, dimana akan merugikan anggota keluarga yang lain.

Page 9: Asuhan Keperawatan Keluarga Anyar