asuhan keperawatan ibu hamil dengan anemia

Upload: faisalado-candra-widyanto

Post on 03-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    1/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

    TUGAS INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI MATAKULIAH

    KEPERAWATAN MATERNITAS II

    Disusun oleh :

    KELOMPOK VI

    1. ADITYO LISTIYANO G1D0080052. GINA TRI AYU RAMADHAN G1D0080173. HENI PUSPITASARI G1D0080324. FAISALADO CANDRA W G1D0080455. ENDANG SULISTYOWATI G1D008058

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

    JURUSAN KEPERAWATAN

    PURWOKERTO

    2011

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    2/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangIbu hamil merupakan salah satu kelompok penderita anemia. Angka

    anemia ibu hamil tetap saja masih tinggi meskipun sudah dilakukan pemeriksaan

    kehamilan dan pelayanan kesehatan. Berdasarkan data SKRT tahun 1995 dan

    2001, anemia pada ibu hamil sempat mengalami penurunan dari 50,9% menjadi

    40,1% (Amiruddin, 2007).

    Angka kejadian anemia di Indonesia semakin tinggi dikarenakan

    penanganan anemia dilakukan ketika ibu hamil bukan dimulai sebelum

    kehamilan. Berdasarkan profil kesehatan tahun 2010 didapatkan data bahwa

    cakupan pelayanan K4 meningkat dari 80,26% (tahun 2007) menjadi 86,04%

    (tahun 2008), namun cakupan pemberian tablet Fe kepada ibu hamil menurun dari

    66,03% (tahun 2007) menjadi 48,14% (tahun 2008) (Depkes, 2008).

    Hasil laporan kemajuan pencapaian Millennium Development Goals

    (MDGs) tahun 2007 AKI ibu di Indonesia masih mencapai 307 per 100.000

    kelahiran hidup, tertinggi di Asia Tenggara dan anemia berkontribusi terhadap

    kematian ibu mencapai 50 % hingga 70% (Depkes, 2008).

    Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan

    dengan anemia. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya

    kesakitan ibu. Kehamilan dapat menimbulkan anemia karena saat hamil terjadi

    peningkatan volume darah sehingga sel darah merah relatif menjadi lebih rendah.

    Selain itu, berkurangnya asupan makanan karena mual dan muntah serta risikoperdarahan pada waktu persalinan juga akan meningkatkan risiko anemia

    (Kompas, 30 Januari 2010).

    Ada cukup banyak bukti yang menunjukkan bahwa ibu anemia pada awal

    kehamilan dapat mengakibatkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR). Misalnya

    :Welsh, wanita yang pertama kali didiagnosis dengan anemia (hemoglobin

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    3/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    yang lahir dari ibu anemia adalah lebih cenderung menjadi anemia sendiri (Allen,

    L. H. 2000).

    B. Rumusan Masalah1. Apakah definisi anemia?2. Bagaimana etiologi, patofisiologi dan manifestasi klinis anemia pada

    ibu hamil?

    3. Bagaimana penatalaksanaan anemia pada ibu hamil?4. Bagaimana asuahan keperawatan kehamilan dengan anemia?

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    4/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. DefinisiAnemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu hamil dengan kadar

    haemoglobin (Hb) dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar Hb

    kurang dari 10,5 gr% pada trimester II, pada ibu yang tidak hamil adalah

    kurang dari 12 gr% (Saifudin, 2002).

    Wanita hamil atau dalam masa nifas dinyatakan menderita anemia

    bila kadar hemoglobin di bawah 10 gr%. Perubahan fisiologis pada wanita

    hamil sering menyulitkan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit-

    penyakit kelainan darah. Penurunan kadar Hb pada wanita sehat yang

    disebabkan ekspensi volume plasma yang lebih besar dari pada

    peningkatan volume sel darah merah dan hemoglobin terutama terjadi

    pada trimester ke dua (Manjoer, 2000).

    Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim

    disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah

    kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi

    pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma

    30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam

    kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai

    puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. Secara fisiologis,

    pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang

    semakin berat dengan adanya kehamilan (Wiknjosastro, 2002).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan darah antara lain:1. Komponen (bahan) yang berasal dari makanan

    Protein, glukosa dan lemak Vitamin B12, B6, asam folat dan vitamin C Elemen dasar Fe, ion Cu dan Zink.

    2. Sumber pembentuk darah (sum-sum)3. Komponen reabsorpsi usus halus terhadap bahan yang diperlukan

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    5/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    4. Umur sel darah merah (eritrosit) yang terbatas sekitar 120 hari. Seldarah merah yang usdah tua dihancurkan dan dimanfaatkan

    kembali untuk membentuk sel darah merah yang baru.

    5. Pendarahan kronis Gagguan Menstruasi Penyakit yang menyebabkan pendarahan pada perempuan,

    seperti mioma uteri, polip serviks dan penyakit darah.

    Parasit dalam usus seperti askaris, ankilostomiasis, dan taenia(Manuaba, dkk., 2007)

    Bahaya anemia pada kehamilan dapat digolongkan menjadi :

    1. Pengaruh anemia terhadap kehamilana)Bahaya selama kehamilan

    Dapat terjadi abortus Persalinan premature Hambatan tumbuh kembang janin dalam kehamilan Mudah terjadi infeksi Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%) Mla hidatidoa Hiperemesis gravidarum Pendarahan antepartum Ketuban pecah dini (KPD).

    b) Bahaya saat persalinan Gangguan his kekuatan mengejan Kala satu akan berlangsung lama dan resiko partus terlantar Kala dua berlangsung lama sehingga melelahkan dan sering

    memerlukan tindakan pembedahan

    Kala tiga dapat diikuti retensi plasenta dan pendarahanpostpartum akibat atonia uteri

    Kala empat dapat terjadi pendarahan post partum dan antoniauteri.

    c) Pada kala nifas

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    6/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    Terjadi subunvolusi uteri yang menimbulkan perdahan postpartum

    Memudahkan infeksi puerperium Pengeluaran ASI berkurang Dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan Anemia kala nifas Mudah terjadi infeksi mamae

    2. Bahaya terhadap janin. Meskipun pada dasarnya janin mampumenyerap segala bentuk nutrisi dari ibu.

    B. KlasifikasiPemeriksaan hemoglobin ibu hamil secara rutin harus dilakukan

    minimal 2 kali yaitu trimester I dan trimesrter III (Dep. Kes RI, 2003).

    Klasifikasi anemia menurut Depkes RI :

    a)Normal : kadar Hb dalam darah >11 gr%b)Anemia Ringan : kadar Hb dalam darah 8-11 gr%b)Anemia ringan : kadar Hb 8 gr%c)Anemia berat : kadar Hb

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    7/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    dianjurkan untuk menstransfer zat besi dari ibu ke janin yang diatur

    oleh plasenta. Zat besi ditransfer ke janin setelah 30 minggu usia

    kehamilan dimana puncak efisiensi zat besi ibu. Ketika status zat besi

    ibu menurun, jumlah reseptor transferin plasenta meningkat sehingga

    lebih banyak zat besi diambil oleh plasenta (Allen, L. H. 2000).

    2) Anemia MegaloblastikAnemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi

    asam folik (pteroylglutamic acid), jarang sekali karena defisiensi

    vitamin B12 (cyanocobalamin).

    3) Anemia HipoplastikAnemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang

    kurang mampu membuat sel-sel darah baru, dinamakan anemia

    hipoplastik dalam kehamilan.

    4) Anemia HemolitikAnemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah merah

    berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia

    hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka anemianya

    biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa

    kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang

    sebelumnya tidak menderita anemia (Wiknjosastro, 1999).

    C. EtiologiSecara umum, ada tiga penyebab anemia pada ibu hamil :

    1.Kehilangan darah secara kronis, sebagai dampak perdarahan kronisseperti pada penyakit ulkus peptikum, hemoroid, infestasi parasit dan

    proses keganasan.

    2.Asupan zat besi tidak cukup dan penyerapan tidak adekuat.3.Peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk pembentukan sel darah

    merah yang lazim berlangsung pada masa pertumbuhan bayi, masa

    pubertas, masa kehamilan dan menyusui (Arisman, 2004).

    Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi

    besidan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi.

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    8/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    Kebutuhan ibu selama kehamilan ialah 800 mg besi, diantaranya 300 mg

    untuk janin dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu. Dengan demikian

    ibu membutuhkan tambahan sekitar 2-3 mg besi/hari (Saifuddin, 2002).

    Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan, yaitu:

    1. Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.2. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.3. Kurangnya zat besi dalam makanan.4. Kebutuhan zat besi meningkat.5. Gangguan pencernaan dan absorbsi (Amiruddin dkk, 2004).

    D. PatofisiologiPerubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh

    karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari

    pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada

    trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan

    meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta

    kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan

    volume plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan

    sekresi aldesteron (Sarwono, dkk. 2002).

    Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum

    tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya.

    Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan

    toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak

    diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis

    (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek seldarah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal

    atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan

    destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama

    dalam system fagositik atau dalam system retikuloendotelial terutama

    dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang

    sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap

    kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    9/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl

    atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera. Anemia

    merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar

    hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah

    membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini

    kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat

    menghambat kerja organ-organ penting, Salah satunya otak. Otak terdiri

    dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan

    seperti komputer yang memorinya lemah, lambat menangkap. Dan kalau

    sudah rusak, tidak bisa diperbaiki (Sarwono, dkk. 2002).

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    10/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    E. PathwayHamil Perdarahan Infeksi

    Keb. Gizi Sel darah Kerusakan

    merah encer sel darah merah

    Tercukupi Tidak tercukupi

    Defisiensi zat gizi

    Pembentukan sel darah merah

    di sumsum tulang belakang tidak optimal

    zat gizi dalam darah

    Hb

    Anemia

    Perubahan sirkulasi dan neurosensori Daya tahan tubuh

    Asupan makanan dan O2

    ke seluruh organ tubuh

    Dibiarkan

    Mati

    Perubahan nutrisi kurang

    dari keb. tubuh b.d.

    kegagalan untuk

    mencerna atau ketidak

    mampuan mencernamakanan /absorpsi

    nutrien yg diperlukan

    untuk pembentukan sel

    darah merah

    Intoleransi

    aktivitas b.d

    ketidakseimban

    gan antara

    suplai oksigen

    (pengiriman)

    dan kebutuhan.

    Perubahan perfusijaringan b.d penurunan

    komponen seluler yg

    diperlukan untuk

    pengiriman

    oksigen/nutrient ke sel

    Risiko tinggi thd

    kerusakan integritas

    kulit b.d. perubahan

    sirkulasi dan

    neurologis

    Kurang pengetahuan b.d. kurang

    terpajan/mengingat ; salah interpretasi

    informasi tidak mengenal sumber informasi

    Risiko tinggi

    terhadap infeksi

    b.d. tidak

    adekuatnya

    pertahanan

    sekunder

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    11/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    F. Manifestasi klinisManifestasi klinis pada anemia pada umumnya antara lain:

    1. Cepat lelah atau kelelahan, hal ini terjadi karena simpanan oksigendalam jaringan otot kurang sehingga metabolisme otot terganggu.

    2. Nyeri kepala dan pusing merupakan kompensasi dimana otakkekurangan oksigen, karena daya angkut haemoglobin berkurang.

    3. Kesulitan bernapas, terkadang sesak napas merupakan gejala,dimana tubuh memerlukan lebih banyak lagi oksigen dengan cara

    kompensasi pernapasan lebih dipercepat.

    4. Palpasi, dimana jantung berdenyut lebih cepat diikuti denganpeningkatan denyut nadi.

    5. Pucat pada muka, telapak tangan, kuku, membran mukosa mulutdan konjungtiva (Wasnidar, 2007).

    Keluhan anemia yang paling sering dijumpai dimasyarakat adalah

    yang lebih dikenal dengan 5L yaitu lesu, lemah, lelah, letih, lunglai.

    Disamping itu penderita kekurangan zat besi akan menurunkan daya tahan

    tubuh yang mengakibatkan mudah terkena infeksi (Depkes RI, 2003).

    G. Pemeriksaan diagnostik Jumlah darah lengkap (JDL): hemoglobin dan hemalokrit menurun Pemeriksaan dan pengawasan Hb dengan menggunakan alat Sahli Jumlah eritrosit: menurun (AP), menurun berat (aplastik); MCV

    (molume korpuskular rerata)

    MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun dan mikrositik denganeritrosit hipokronik (DB), peningkatan (AP). Pansitopenia (aplastik).

    Jumlah retikulosit: bervariasi, misal: menurun (AP), meningkat(respons sumsum tulang terhadap kehilangan darah/hemolisis).

    Pewarna sel darah merah: mendeteksi perubahan warna dan bentuk(dapat mengindikasikan tipe khusus anemia).

    LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal :peningkatan kerusakan sel darah merah: atau penyakit malignasi. Masa

    hidup sel darah merah: berguna dalam membedakan diagnosa anemia,

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    12/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    misal: pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu

    hidup lebih pendek.

    Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB). SDP: jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial)

    mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik).

    Jumlah trombosit: menurun caplastik; meningkat (DB); normal atautinggi (hemolitik)

    Hemoglobin elektroforesis: mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin. Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik). Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia

    sehubungan dengan defisiensi masukan/absorpsi

    Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik) TBC serum : meningkat (DB) Feritin serum : meningkat (DB) Masa perdarahan : memanjang (aplastik) LDH serum : menurun (DB) Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP) Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster,

    menunjukkan perdarahan akut / kronis (DB).

    Analisa gaster: penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan takadanya asam hidroklorik bebas (AP).

    Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi: sel mungkin tampakberubah dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan

    tipe anemia, misal: peningkatan megaloblas (AP), lemak sumsum

    dengan penurunan sel darah (aplastik).

    Pemeriksaan andoskopik dan radiografik: memeriksa sisi perdarahan :perdarahan (Manuaba, 2007).

    H. PenatalaksanaanPenatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan

    mengganti darah yang hilang

    Transpalasi sel darah merah

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    13/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah

    merah

    Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yangmembutuhkan oksigen

    Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.

    Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya) :

    1) Anemia defisiensi besiPenatalaksanaan : Mengatur makanan yang mengandung zat besi,

    usahakan makanan yang diberikan seperti ikan, daging, telur dan

    sayur. Pemberian preparat fe Perrosulfat 3x 200mg/hari/per oral

    sehabis makan Peroglukonat 3x 200 mg/hari /oral sehabis makan.

    2) Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B123) Anemia asam folat : asam folat 5 mg/hari/oral4) Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan

    pemberian cairan dan transfusi darah (Wasnidar, 2007).

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    14/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    BAB III

    ASUHAN KEPERAWATAN

    A. PENGKAJIANa. Data umum : nama, umur, agama, suku, pendidikan, pekerjaan, dan

    alamat.

    b.Keluhan utamaPengkajian ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya tanda-

    tanda bahaya pada ibu hamil, seperti rasa 5L (lesu, lemah, lelah, letih,

    lunglai) yang menunjukkan gejala anemia.

    c. Pola makan, tujuan untuk mengetahui tingkat kepatuahn ibu hamildalam mengkonsumsi zag gizi yang mempengaruhi pembentukan darah

    d.Keadaan sosial, ekonomi dan spiritualTidak mampu memenuhi standar makanan yang harus di konsumsi ibu

    hamil dan situasi lingkungan yang buruk sehingga masih terdapat

    penyakit parasit, seperti ankilostomiasis.

    e. Aktivitas sehari-hari1) Pekerjaan2) Pola istirahat

    Pada ibu hamil minimal pola istirahat / tidur adalah 8 jam / hari

    dimana pada siang hari (1-2 jam) dan pada malam hari (6-7 jam)

    (Doengoes, 2000).

    B. DIAGNOSIS1.

    Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungandengan intake yang kurang

    2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antarakebutuhan dan suplai oksigen

    3. Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan penurunankomponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen atau

    nutrien ke sel

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    15/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    4. Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahansirkulasi dan neurologis

    5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan, mengingatatau tidak mengetahui sumber informasi

    6. Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat(penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit

    (respons inflamasi tertekan))

    C. INTERVENSI1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan intake yang kurang

    NOC

    Tujuan: kebutuhan nutrisi terpenuhi

    Kriteria hasil: asupan nutrisi untuk meningkatkan pembentukan darah

    terpenuhi, mempertahankan berat badan normal, tidak mengalami

    tanda malnutrisi, menununjukkan perilaku dan perubahan pola hidup

    untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat badan yang

    sesuai.

    NIC

    a. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai dan alergimakanan

    b. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yangdibutuhkan

    c. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fed.

    Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein, vitamin C serta

    bahan lain yang mempengaruhi pembentukan darah

    e. Observasi dan catat masukkan makanan pasienf. Timbang berat badan setiap harig. Observasi dan catat kejadian mual atau muntah, flatus dan dan

    gejala lain yang berhubungan

    h. Kolaborasi pada ahli gizi untuk rencana diet

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    16/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antarakebutuhan dan suplai oksigen

    NOC

    Tujuan : dapat mempertahankan atau meningkatkan aktivitas

    Kriteria hasil : istirahat dan aktivitas seimbang, mengetahui

    keterbatasan energinya, mengubah gaya hidup sesuai dengan tingkat

    energi, memelihara nutrisi yang adekuat

    NIC

    a. Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aktivitasb. Monitor intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber energic. Kaji kehilangan atau gangguan keseimbangan, gaya jalan dan

    kelemahan otot

    d. Gunakan teknik menghemat energi, anjurkan pasien istirahat bilaterjadi kelelahan dan kelemahan, anjurkan pasien melakukan

    aktivitas semampunya (tanpa memaksakan diri)

    3. Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan penurunankomponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen atau

    nutrien ke sel

    NOC

    Tujuan: peningkatan perfusi jaringan

    Kriteria hasil: menunjukkan perfusi adekuat, misalnya tanda vital

    stabil

    NIC

    a.

    Awasi tanda vital kaji pengisian kapiler, warna kulit atau membranmukosa, dasar kuku

    b. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransic. Monitor frekuensi dan irama pernapasand. Kolaborasi pengawasan hasil pemeriksaan laboraturiume. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    17/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    4. Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahansirkulasi dan neurologis

    NOC

    Tujuan : dapat mempertahankan integritas kulit

    Kriteria hasil : mengidentifikasi faktor risiko atau perilaku individu

    untuk mencegah cedera dermal

    NIC

    a. Kaji integritas kulit, catat perubahan pada turgor, gangguan warna,hangat lokal, eritema, ekskoriasi.

    b. Reposisi secara periodik dan pijat permukaan tulang apabila pasientidak bergerak atau ditempat tidur

    c. Anjurkan pemukaan kulit kering dan bersihd. Bantu untuk latihan rentang gerak

    5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan, mengingatatau tidak mengetahui sumber informasi

    NIC

    Tujuan : pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur

    diagnostik dan rencana pengobatan

    Kriteria hasil : pasien menyatakan pemahamannya proses penyakit dan

    penatalaksanaan penyakit, mengidentifikasi faktor penyebab,

    melakukan tiindakan yang perlu perubahan pola hidup

    NOC

    a. Kaji tingkat pengetahuan pasien sebelumnyab.

    Menjelaskan proses penyakit dan efek jangka panjang bagi ibu danfetus

    c. Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe danberatnya anemia

    d. Anjurkan pasien untuk memperhatikan diet makanannya

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    18/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    6. Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat(penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit

    (respons inflamasi tertekan)).

    NOC

    Tujuan : Infeksi tidak terjadi

    Kriteria hasil : modifikasi perilaku untuk mencegah atau menurunkan

    risiko infeksi

    NIC

    a. Ajarkan pasien tentang cara mencuci tangan yang benarb. Berikan perawatan kulit, perianal dan oral dengan cermatc. Motivasi perubahan posisi atau ambulasi yang sering, latihan batuk

    dan napas dalam

    d. Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil dan takikardia denganatau tanpa demam.

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    19/20

    Kumpulan tugas, semoga bermanfaat

    BAB III

    PENUTUP

    A. KesimpulanAnemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu hamil dengan kadar

    haemoglobin (Hb) dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar Hb

    kurang dari 10,5 gr% pada trimester II, pada ibu yang tidak hamil adalah

    kurang dari 12 gr%. Sebagian besar anemia pada ibu hamil disebabkan

    oleh defisiensi zat besi.

    Ibu hamil memerlukan banyak tambahan zat besi untuk

    meningkatkan sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan

    plasenta. Kenaikan volume darah akan meningkatkan kebutuhan Fe dan

    zat besi.

    B. SaranUntuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil, maka perlu

    dilakukan pemeriksaan hemoglobin ibu hamil secara rutin harus dilakukan

    minimal 4 kali yaitu trimester I (1 kali), trimester 2 (1 kali) dan trimesrter

    III (2 kali). Selain itu ibu hamil juga harus mempertahankan asupan

    nutrisi misalnya mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat

    besi dan asam folat.

  • 7/28/2019 Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Anemia

    20/20

    DAFTAR PUSTAKA

    Allen, L. H. 2000. Anemia and Iron Deficiency: Effects on Pregnancy Outcome.

    The American Journal of Clinical Nutrition, 71, 1280S-1284S

    Amiruddin R & Wahyuddin, 2004. Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis

    Terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Bantimurung.

    Amiruddin, Ridwan, Ermawati Syam, Rusnah, Septi Tolanda, Irma Damayanti.

    2007. Anemia Defisiensi Zat Besi pada Ibu Hamil di Indonesia

    (Evidenced Based). Diakses tanggal 02 Maret 2011.

    http://ridwanamiruddin.wordpress.com

    Arisman M. B., 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC

    Departemen Kesehatan. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Diakses tanggal

    28 Maret 2011. http://www.depkes.go.id

    Depkes RI, 2003. Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada Wanita Usia

    Subur (WUS). Direktorat Jenderal Binkesmas. Jakarta

    Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk

    perencanaan dan pendokumentasian pasien. ed.3. Jakarta: EGC

    Mansjoer, Arif. 2000. Kapita selekta kedokteran Ed III, Jilid 2. FKUI: Media

    Aesculapius

    Manuaba, I.B.G., dkk. 2007. Pengantar kuliah Obstetri. Jakarta : EGC

    Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina

    Pustaka

    Saifudin, A.B. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

    Neonatal. Jakarta: YBP-SP

    Wasnidar, 2007.Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Penerbit Trans Info

    Media

    Wiknjosastro H, 1999.Ilmu Kebidanan Edisi Ke-3. Jakarta: Bina Pustaka Sarwon

    Prawirohardjo

    -------------------. 2002.Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP