asuhan keperawatan bph
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATANPENGKAJIANData Subjektif Tn. R Usia 65 tahun, Pasien mengatakan sebelumnya sulit untuk buang air kecil, Pasien mengatakan pancaran kencing lemah, harus menunggu lama untuk mengawali kencing, Pasien mengatakan butuh mengedan saat buang air kecil, Pasien mengatakan aliran BAKnya terputusputus Pasien mengeluh merasa masih ada air kencing yang belum keluar setelah buang air kecil. Pasien mengeluh sering bangun pada malam hari untuk buang air kecil +/- 5 kali setiap malam. Pasien mengatakan siang pun tdk dapat tidur Pasien mengatakan takut Data Objektif BAK pasien berwarna kuning Pengeluaran BAK pasien sehari 1000 cc Lingkar mata pasien tampak hitam Pasien tampak lemas Pasien tampak sering bertanya mengenai penyakitnya Pasien tampak gelisah Leukosit : 20.600/mm3
ANALISA DATAPROBLEM Gangguan eliminasi urin ETIOLOGI b.d Obstruksi anatomik SYMPTOM Pasien mengeluh sering bangun pada malam hari untuk buang air kecil +/5 kali setiap malam (nokturia) Pasien mengatakan sebelumnya sulit untuk buang air kecil, Pasien mengatakan pancaran kencing lemah, harus menunggu lama untuk mengawali kencing, Pasien mengatakan butuh mengedan saat buang air kecil, Pasien mengatakan aliran BAKnya terputus-putus Gangguan pola tidur b.d nokturia Pasien mengeluh sering bangun pada malam hari untuk buang air kecil +/5 kali setiap malam. Ansietas b.d Perubahan status kesehatan Risiko infeksi b.d Trauma jaringan Pasien mengatakan siang pun tdk dapat tidur Lingkar mata pasien tampak hitam Pasien tampak lemas Pasien tampak sering bertanya mengenai penyakitnya Pasien tampak gelisah Pasien tampak lemas Pasien mengatakan takut Leukosit : 20.600/mm3
Gangguan rasa nyaman
b.d perubahan fungsi tubuh
Pasien mengeluh merasa masih ada air kencing yang belum keluar
setelah buang air kecil. Pasien mengeluh sering bangun pada malam hari untuk buang air kecil +/5 kali setiap malam. Pasien mengatakan siang pun tdk dapat tidur Pasien mengatakan takut Pasien tampak gelisah
INTERVENSI KEPERAWATANNO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA HASIL 1 Gangguan eliminasi urin b.d Obstruksi anatomic Ditandai dengan Pasien mengeluh Kriteria : Klien mampu mengosongkan kandung kemih setiap 2 - 4 jam. Kandung kemih klien teraba kosong Klien mampu melakukan perineal exercise. Klien BAK 1500 cc / 24 jam. Catat waktu, jumlah, ukur an, urine setelah kateter diangkat. Retensi urine meningkatkan tekanan dalam saluran perkemihan yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal Meminimalkan retensi urin Kaji kemampuan klien untuk mengosongkan kandung kemih contoh, berapa kali klien ke kamar mandi untuk buang air kecil. Untuk mengetahui kemampuan kemampuan klien buang air kecil +/- 5 kali setiap malam (nokturia), Pasien mengatakan sebelumnya sulit untuk buang air kecil, Pasien mengatakan pancaran kencing Tujuan : Pola eliminasi urin Kaji pengeluaran urine dan sistem drainage atau kateter Untuk mengevaluasi obstruksi dan pilihan intervensi INTERVENSI RASIONAL
teratur setelah diberikan terutama selama blader askep 2x 24 jam irigasi.
lemah, Pasien mengatakan butuh mengedan saat buang air kecil, Pasien mengatakan aliran BAKnya terputusputus
Anjurkan klien untuk mengosongkan kandung kemih setiap 2 - 4 jam.
distensi berlebihan pada kandung kemih
Anjurkan klien banyak minum 2500 - 3000 cc perhari jika tidak ada kontra indikasi. Kurangi minum pada malam hari setelah keteter dilepaskan.
Peningkatkan aliran cairan meningkatkan perfusi ginjal serta membersihkan ginjal ,kandung kemih dari pertumbuhan bakteri
Anjurkan klien untuk perineal Membantu meningkatkan exercise, contoh dengan mengerutkan bokong, menahan urine, baru mengalirkan urine. control kandung kemih, meminimalkan inkontinensia
KOLABORASI: mengurangi spasme Berikan obat sesuai indikasi (antispamodik) kandung kemih dan mempercepat penyembuhan 2 Gangguan pola tidur b.d nokturia Ditandai dengan Pasien mengatakan siang pun tdk dapat tidur, Lingkar mata KH: Tujuan: Klien dapat tidur/beristirahat dengan baik setelah diberikan askep 1x24jam Berikan tempat tidur yang nyaman. Meningkatkan kenyamanan tidur serta dukungan fisilogis/psikologis Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi2. Mengkaji perlunya dan mengidentifikasi intervensi yang tepat
pasien tampak hitam, Pasien tampak lemas, Pasien mengeluh sering bangun pada malam hari untuk buang air kecil +/- 5 kali setiap malam
Lingkar mata klien tidak tampak bengkak Buat rutinitas tidur baru yang dimasukkan ke dalam pola lama dan lingkungan baru Bila rutinitas baru mengandung aspek sebnayak kebiasaan lama, stress dan ansietas berhubungan dapat berkurang
Klien tampak segar Klien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak
Kurangi kebisingan dan lampu.
Memberikasn suasana kondusif untuk tidur.
Batasi pemasukan cairan pada Mengurangi eliminasi urin sore hari jika masih terdapat masalah nokturia pada malam hari
KOLABORASI :
Berikan sedative, hipnitik, sesuai indikasi
Mungkin diberikan untuk membantu pasien tidut/istirahat.
3
Ansietas b.d Perubahan status kesehatan Ditandai dengan Pasien tampak sering bertanya mengenai penyakitnya
Tujuan: Ansietas berkurang setelah diberikan askep 1x24 jam
Evaluasi tingkat ansietas, catat respon verbal dan nonverbal. Dorong ekspresi bebas akan emosi
Ketakutan dapat terjadi karena ketidaktahuan mengenai penyakitnya atau tindakan selanjutnya
KH: Klien mengetahui mengenai penykitnya
Berikan informasi mengenai penyakitnya dan antisipasi tindakan
Mengetahui apa yang diharapkan dapt menurunkan ansietas
Pasien tampak gelisah
Klien mengtakan sudah tidak takut
Jadwalkan istirahat adekuat
Membatasi kelemahan, menghemat energy, dan
Pasien tampak lemas
Klien dapat mengatakan kesadaran akan perasaannya dan
dapat meningkatkan koping
Ajarkan cara mengurangi rasa Mengalihkan kecemasan cemas: membayangkan halhal yang paling disukai yang dirasakan
Pasien mengatakan takut
tahu cara sehat dalam menghadapi masalah Klien tampak tenang
Ajarkan teknik relaksasi
Menurunkan kecemasan dan meningkatkan rasa nyaman