asuhan keperawatan abdominal pain.doc

18
ASUHAN KEPERAWATAN ABDOMINAL PAIN A. Pengkajian

Upload: gordianus-semaun

Post on 30-Sep-2015

1.212 views

Category:

Documents


157 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN ABDOMINAL PAINA. PengkajianData subjektifData objektifKesimpulan

Pasien mengatakan terdapat nanah pada luka pasien dan luka semakin meluas.Terdapat pus dan lingkar merah pada luka pasien dan nampak tanda-tanda infeksi yaitu : kolor, dolor, rubor, infeksiosa.

Luka pasien mencapai grade II.

Luka pasien berbau.Resiko infeksi

Pasien mengatakan telapak tangan dan kaki dingin, sesak nafas,.TTV :

Suhu : 34,5 oC

Nadi : 50 x/menit

TD : 100/70 mmHg

RR : 16x/menit

Akral teraba dingin

Mukosa bibir kering

Pasien nampak pucat

Pasien bernafas menggunakan cuping hidungSyok hipovolemik

Pasien mengatakan lukanya semakin kemerahan.Luka pasien nampak kemerahan. Luka grade II ( epidermis dan dermis )Kerusakan integritas kulit

Pasien mengatakan nyeri di bagian abdomen.Skala nyeri pasien 3 dari skala (0-10), pasien nampak meringis, dan gelisah.

Pasien nampak memegang perutnya.Nyeri akut.

Pasien mengatakan mual, muntah, tidak nafsu makan, berat badan pasien 50 kg sebelum sakit.Pasien nampak menghabiskan 1/2 dari porsi yang di berikan, pasien nampak muntah 2 kali selama masuk rumah sakit, berat badan pasien setelah sakit 48 kgNutrisi kurang dari kebutuhan.

Pasien mengatakan tidak buang air besar selama 2 hari , pasien mengatakan tidak flatus selama 2 hari.Teraba keras saat di palpasi, perut pasien Nampak kembung. Saat auskultasi bising usus menurun.Perubahan eliminasi fekal ( konstipasi)

Pasien mengatakan sering terbangun di malam hari akibat ketidaknyamanan di daerah abdomen.Terlihat lingkar hiitam di bawah mata pasien, pasien nampak mengantuk.

Perubahan pola tidur

Pasien mengatakan cemas dan bingung terhadap penyakitnya.Pasien nampak gelisah, wajah nampak kebingungan.Ansietas.

B. Diagnosa Keperawatan1. Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya organisme sekunder terhadap trauma.

2. Syok hipovolemik berhubungan dengan pendarahan. 3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan cedera tusuk4. Nyeri akut berhubungan dengan penyebab luka.

5. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.6. Perubahan eliminasi fekal berhubungan dengan penurunan peristaltik usus.

7. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perasaan tidak nyaman pada daerah abdomen8. Ansietas berhubungan dengan kurangnya ilmu pengetahuan.

C. Rencana keperawatanDxTujuan dan kreteria hasilIntervensi Rasional

Dx1Setelah diberikan asuhan keperawatan selama x24 jam diharapkan tidak adanya infeksi yang berkelanjutan dengan criteria hasil :

Tidak adanya tanda infeksi (kolor, dolor, rubor, infeksiosa)

Pasien nyaman

1. Lakukan tekhnik aseptic setiap melakukan tindakan.1. Tindakan aseptic merupakan tindakan preventif terhadap kemungkinan terjadi infeksi.

1. Obsevasi TTV.2. Untuk mengetahui perkembangan pasien.

3. Ajarkan pasien cuci tangan yang baik dan benar.3. Untuk mencegah penyebaran bakteri.

Dx2Setelah diberikan asuhan keperawatan selama x24 jam diharapkan syok hipovolemik tidak terjadi dengan criteria hasil :

Keadaan pasien compos mentis.

TTV normal (suhu = 36,5-37,5oC , nadi = 60-100x/menit, RR = 16-24x/menit, TD; sistol = 110-120 mmHg, diastole = 60-80 mmHg)

1. Monitor keadaan umum pasien.1. Memantau kondisi pasien selama masa perawatan terutama pada saat terjadi perdarahan sehingga segera diketahui tanda syok dan dapat segera ditangani.

2. Observasi TTV2. TTV normal menandakan keadaan umum pasien baik.

3. Monitor tanda perdarahan.

3. Pendarahan cepat diketahui dan dapat diatasi sehingga pasien tidak mengalami syok hipovoemik.

Dx3Setelah diberikan asuhan keperawatan selama x24 jam diharapkan integritas kulit kembali baik dengan criteria hasil :

Penyatuan kulit selama 4-5 hari.

Resolusi pada daerah sekitar eritmia luka selama 4-5 hari.

Resolusi dari bau luka.1. Perawatan tempat insisi1. Meningkatkan proses penyembuhan pada luka yang tertutup dengan jahitan atau klip.

2. Pengawasan kulit selama perawatan.2. Mempertahankan integritasmembran mukosa fdan kulit.

3. Perawatan luka dengan pemberian larutan NaCl 0,9 %3. Dengan pemberian larutan NaCl 0,9% dapat mempercepat proses penyatuan jaringan pada kulit pasien yang luka.

Dx4Setelah diberikan asuhan keperawatan selama x24 jam diharapkan nyeri pasien berkurang atau menghilang dengan criteria hasil :

Pasien nyaman.

Skala nyeri pasien 0-1 dari skala nyeri (0-10).

Pasien tidak meringis lagi.1. Observasi TTV

1. Untuk mengetahui perkembangan pasien.

2. Ukur skala nyeri pasien dengan skala nyeri PQRST.

2. Mengetahui penyebab,kualitas, lokasi,skala dan waktu terjadinya

3. Ajarkan pasien manajemen nyeri dengan tehnik distraksi dan relaksasi.

3. Mengurangi nyeri dimana otot-otot menjadi relaks dengan peredaran darah lancar dan untuk mengalihkan fokus nyeri pasien.

4. Kolaborasi dalam pemberian analgetik.4. Pemberian analgetik berguna mengurangi rasa nyeri pasien yang dirasakan.

Dx5Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi dengan criteria hasil :

Pasien dapat menghabiskan makanan 1 porsi yang telah diberikan.

Nafsu makan pasien bertambah.

Bising usus 6-12 kali/menit. Mukosa bibir lembab. Tekstur kulit baik.

Berat badan pasien meningkat.1. Observasi TTV.1. Untuk mengetahui perkembangan pasien.

2. Kaji keluhan mual, sakit menelan, dan muntah yang dialami pasien.2. Untuk menetapkan cara mengatasinya.

3. Cara bagaimana menghidangkan makanan.3. Cara menghidangkan makanan dapat memningkatkan nafsu makan pasien.

4. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur.4. Membantu meningkatkan asupan makanan dan mengurangi kelelahan pasien.

5. Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering.

5. Untuk mengurangi atau menghindari mual.

6. Catat jumlah atau porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari.

Perhitungan balance cairan

Input :

Makanan = 100

Minuman = 100

Infuse = 200

Total = 400

Output :

Muntah = 200

Urine = 100

Keringat = 100

Feses = 50

Total = 450

IWL = input output

IWL = 400-450 = -50 (dehidrasi ringan)6. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien.

7. Jelaskan pada klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh

7. peningkatan pengetahuan klien dapat menaikan partisipasi bagi klien dalam asuhan keperawatan.

8. 8.

9. Ukur berat badan pasien setiap minggu.8. Untuk mengetahui status gizi pasien.

9. Kolaborasi dala;m pemberian antiemetic.

9. Antiemetik membantu pasien mengurangi rasa mual dan muntah.

Dx6Setelah diberikan asuhan keperawatan selama x24 jam diharapkan eleminasi fekal kembali normal dengan criteria hasil :

Konsitensi feses pasien normal dengan warna kuning kecoklatan lembek bau khas feses1. Obsevasi TTV1. Untuk mengetahui perkembangan pasien.

2. Pantau keadaan umum pasien.2. Mengetahui keadaan umum pasien.

3. Beri diet tinggi serat dan rendah lemak.

3. Agar pasien mudah dalam BAB.

4. Kolaborasi dalam pemberian obat pencahar.4. Untuk membantu mempermudah dalam proses defekasi.

Dx7Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan pola tidur pasien kembali normal dengan criteria hasil :

Pasien tidur dengan nyenyak.

Kuantitas dan kualitas tidur normal kurang lebih 8 jam.

Pasien tampak segar (tidak mengantuk).

1. Observasi TTV.1. Untuk mengetahui perkembangan pasien.

2. Pantau keadaan umunm pasien.2. Untuk mengetahui keadaan umum pasien.

3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

3. Dengan menciptakan lingkungan yang kondusifdapat membantu pasien tidur lebih berkulitas.

4. Lakukan identifikasi factor yang mempengaruhi masalah tidur (Pola tidur,waktu tidur )

4. Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas pola tidur pasien.

5. Atur posisi tidur pasien.

5. Dengan memberikan posisi yang nyaman dapat membuat pasien lebih rileks untuk menuju kualitas tidur yang lebihh baik.

6. Kurangi potensial-potensial cedera selama tidur

6. Untuk menghindari pasien dari cedera pada saat pasien tidur.

7. Beri alat bantu tidur seperti bantal

7. Mencegah aspirasi.

8. He pasien tentang pentingnya tidur yang cukup untuk tubuh pasien.8. Agar psien mengetahui akan pentingnya tidur bagi kesehatan.

Dx8Setelah diberikan asuhan keperawatan selama x24 jam diharapkan kecemasan pasien berkurang atau menghilang dengan criteria hasil :

Cenas pasien berkurang atau hilang.

Pengetahuan pasien meningkat.

Pasien nyaman dan tenang.1. Kaji rasa cemas yang dialami pasien.

1. Menetapkan tingkat kecemasan yang dialami pasien.

2. Jalin hubungan saling percaya dengan pasien.2. Agar pasien dapat bersifat terbuka dengan perawat.

3. Tunjukkan sifat empati.3. Sikap empati akan membuat pasien merasa diperhatikan dengan baik.

4. Gunakan komunikasi terapeutik.4. Agar segala sesuatu yang disampaikan diajarkan pada pasien memberikan hasil yang efektif.

5. Berikan He tentang penyakitnya.5. Agar pasien paham dan mengetahui penyakit yang dideritanya.

D. Penatalaksanaan (Implementasi)

Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana keperwatan. Tindakan keperawatan mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi ( Tarwoto & Wartonah, 2003)

E. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses yang bertujuan untuk menilai keberhasilan tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Setelah melaksanakan tindakan keperawatan maka hasil yang diharaapkan adalah sesuai dengan rencana tujuan yaitu :

1. Integritas kulit kembali baik

2. Tidak adanya infeksi yang berkelanjutan

3. Syok hipovolemik tidak terjadi. 4. Nyeri pasien berkurang atau menghilang.

5. Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.6. Eleminasi fekal kembali normal.

7. Suhu tubuh pasien turun atau normal.

8. Pola tidur pasien kembali normal.

9. Kecemasan pasien berkurang atau menghilang.