asuhan keperawatan
DESCRIPTION
Bagi yang punya tugas keperawatan, silahkan DL sbg sumber inspirasi.. :)TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Nn.I DENGAN DEMAM TYPOID
DI RUANG INTERNE
RUMAH SAKIT LANUD ISWAHJUDI
MAOSPATI,MAGETAN
LAPORAN
Sebagai salah satu syarat kelulusan
Lembaga Pendidikan Kesehatan Prima Husada
Oleh:
ANIK SULISTYANI
LEMBAGA PENDIDIKAN KESEHATAN
PRIMA HUSADA
MADIUN
2011
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan dengan judul Asuhan Keperawatan Pd Nn IDengan Demam Typoid di Ruang Interne RS. Lanud Iswahjudi maospati,
telah disetujui pada………………………….. 2011
2
Mengetahui
Manager Pendidikan
Madiun, 2011
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Keperawatan tentang Demam Typoid di
Ruang Interne RS. Lanud Iswahjudi Maospati, Magetan.
Dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini penullis banyak mendapatkan
bimbingan dan pengarahan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, Maka
perkenankanlah menyampaikan terima kasih kepada:
1. Direktur RS Lanud Iswahjudi Maospati, yang telah memberikan izin dan
kesempatan bagi penulis melakukan PKL.
2. Bapak Setiyo Wijanarko selaku Kepala Pembimbing RS Lanud iswahjudi yang telah
memberikan bimbingan selama PKL.
3. Bapak Agus Sumarsono, Amd. Kep selaku Manager Pendidikan Lembaga Prima
Husada Madiun.
4. Bapak Anafi Setyono, Amd. Kep selaku pembimbing PKL lembaga Prima Husada
Madiun yang telah membantu menyelesaikan tugas selama PKL.
5. Bapak Ibu Instruktur Lembaga Prima Husada Madiun yang telah memberikan Ilmu
sehingga penulis bisa menyelesaikan PKL dengan baik.
6. Orangtua, Kakak dan semua pihak yang telah memberikan bantuan Moril, spiritual
dan Materiil dalam masa pendidikan sampai terselesaikannya laporan ini.
Semoga dengan apa yang diberikan dengan penuh keikhlasan akan bermanfaat dan mendapat
ridho dari Tuhan YME. Amin.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangDemam typoid adalah suatu penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Demam typoid terjadi pada umur 3-19 th. Pada minggu pertama tanda dan gejala sama seperti demam biasa. Dalam minggu kedua gejela-gejala mulai tampak menjadi spesifik.Pasien yang terserang demam typoid akan menunjukkan K/U pucat dan lemas. Hal ini disebabkan karena output cairan yang tidak teratur.
B. Batasan MasalahDalam penulisan ini, penulis membatasi masalah Asuhan Keperawatan pada Nn. I dengan Demam Typoid di RS. Lanud Iswahjudi pada ruang Interne tanggal 30 April sampai 2 Mei 2011.
C. Tujuan
1. Tujuan UmumPenulis mampu menyerap Asuhan keperawatan pada px dengan demam typoid secara nyata di lapangan dengan meggunakan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan KhususPenulis mampu melaksanakan :a. Pengumpulan data pasien dengan demam typoidb. Melakukan analisa data pox dengan demam typoidc. Merumuskan diagnose keperawatand. Menyusun asuhan keperawatan sesuai dengan masalah yang muncule. Melaksanakan rencana keperawatan yang disusun dalam betuk tindakan
keperawatanf. Mengevaluasi hasil yang dicapaig. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan dalam bentuk laporan
4
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISITypoid dan Parathypoid adalah penyakit infeksi usus halus. Demam thypoid merupakan penyakit infeksi akut pada isis halus yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman serta makanan serta bahan lain yang tercemar oleh mikroorganisme tersebut.
B. Faktor Yang Memengaruhi Timbulnya Masalah
1. EtiologiEtiologinya adalah Salmonella typhi, sedangkan parathypoid disebabkan oleh organism yang termasuk Salmonella Enteristir yaitu S.Enteritis Bioserotipe Paratyphi A,B, dan C.
2. Tanda dan GejalaDalam minggu pertama keluhan dan gejala serupa dengan penyakit akut pada umumnya, yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia,mual, muntah, obtipasi/diare.Perasaan tidak enak di perut, batuk dan epitaksis pada pemeriksaan fisik hanya didapat peningkatan suhu.Dalam minggu kedua gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardi relative, lidah tipoid (kotor di tengah, tepi dan ujung merah) tremor, hepatomegali, sleno megali,meteorismus, gangguan kesadaran berupa samnolen sampai koma. (Mansjoer,A. 1999:422)
3. Diagnosis Biakan darah positif memastikan demam typoid, tetapi biakan darah negative tidak memungkiri typoid, BIakan tinja positif menyokong diagnosis klinis demam typoid. Peningkatan uji titer widal 4 kali lipat selama 2-3 minggu memastikan diagnosis demam typoid. Reaksi widal tunggal dengan titer antibody O 1/320 atau titer antibody H 1/640 menyokong diagnosis typoid pada pasien dengan gambaran klinis khas. (Mansjoer,A 1999:422)
4. KomplikasiKomplikasi typoid dapat dibagi dalam :
1. Komplikasi Instestinala. Perdarahan ususb. Perforasi ususc. Ileus Paralitik
2. Komplikasi ekstraintestinala. Komplikasi kardiovaskuler : Kegagalan sirkulasi perifer
(renjatan,sepsis),miokarditis, thrombosis, dan trombotlebitis. b. Komplikasi darah : anemia himolitik, trombositopenia, dan atau koagulasi
diseminata dan sindrom uremia hemolitik.
5
c. Komplikasi Paru : Pneunomia, empiema dan pleuritisd. Komplikasi hepar dan kandung kemih : hepatitis dan kolelitiasise. Komplikasi Ginjal : Glomerulonefritis,pielonefritis perinefritisf. Komplikasi tulang : Osteomilitis,periostitis,spondilitis, & artitisg. Komplikasi neuropsikiatrik : dewlirum, meningismus,meningistis,polyneuritis
perifer,GBS,psikosis, dan sindrom katakona.
5. Penatalaksanaana. Isolasi penderita dan desinfeksi pakaian,b. Perawatan yang baik untuk menghindarkan komplikasic. Istirahat selama demam sampai 2 minggu (bed rest total)d. Diet makanan cukup cairan,kalori dan tinggi proteine. Obat pilihan adalah kloramfenikol,ampisilin kortinoksasolf. Obat simtomatik : antipiretik dan kortikosteroidg. Terapi yang sesuai
6
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN1. Pengumpulan data
Nama : Nn IUmur : Umur 20 thNo Register : 01 90 93Agama : IslamSuku/Bangsa : IndonesiaAlamat : Plaosan,MagetanStatus perkawinan : Belum menikahPendidikan terakhir : SMAPekerjaan : MahasiswaGolongan Darah : -Pangkat/Golongan : -Tgl MRS : 30-04-2011Tgl Pengkajian : 30-04-2011Diagnosa masuk : Demam Typoid
a. Keluhan UtamaPasien mengatakan demam 3 hari
b. Riwayat penyakit sekarangPasien mengatakan mulai 26 April sore merasa badannya panas, kedinginan. Kemudian pasien minum paracetamol tetapi panasnya tidak berkurang selama 2 hari, lalu tanggal 28-4-2011 jam 11.00 WIB pasien dibawa ke dokter, dan oleh dokter dirujuk ke UGD RS TNI AU Lanud Iswahjudi.
c. Riwayat penyakit dahuluPasien mengatakan belum pernah masuk rumah sakit karena Typoid dan belum pernah mempunyai penyakit menular dan menurun.
d. Riwayat penyakit keluargaAnggota keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang diderita pasien / menular dan menurun.
e. Pola Kesehatan Sehari-hari Sebelum dan Saat Sakit1. Pola Nutrisi dan Metabolisme
a. Sebelum sakitPx mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi piring nasi habis, dengan komposisi nasi,lauk pauk. Minum 7-8 gelas / hari air putih.
b. Saat sakitPx mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi 3-4 sendok nasi, disebabkan mulut terasa pahit. Dengan komposisi bubur, sayur, lauk.Minum 3-5 gelas/hari air putih.
7
2. Pola EliminasiPx mengatakan sebelum sakit BAB 1 kali/hari dengan konsistensi lunak dan tidak kesulitan. Saat sakit selama di rumah sakit belum BAB. Sedangkan BAK 5-7 kali/hari dengan warna kuning, bau khas urine dan tidak kesulitan, saat sakit px mengatakan BAK 3-5 kali/hari,Urin bewarna kuning pekat serta bau khas.
3. Pola Istirahat dan TidurPasien mengatakan sebelum sakit tidur malam antara jam 21.00 WIB. Jumlah tidur kurang lebih 8 jam sehari, tidur siang 1,5 jam, tidur nyenyak dan tidak ada gangguan. Saat sakit pasien mengatakan sulit tidur, karena badannya terasa panas dan sering bangun.
4. Pola aktifitas sehari-hariPasien mengatakan sebelum sakit px sebagai mahasiswi, saat px bedrest di rumah sakit.
5. Interaksi SosialHubungan keluarga px sangat harmonis, terlihat dengan padatnya sanak keluarga yang mengunjungi, menunggu serta membantu px di rumah sakit.
6. Personal Hygiene
Sebelum sakit Saat sakitMandi 2x sehari 1x sehari sibinGosok gigi 3x sehari -Cuci Rambut 3x seminggu -
f. Pemeriksaan fisik1. Keadaan Umum
Badan tampak lemas, tingkat kesadaran baik (compos mentis),T L : 120/70 mmHg 5:38,7° C N :88x/menit RR : 22x/menit
2. Review of Systema. Kepala
Rambut agak kotor, tidak ada luka dan benjolanb. Muka
Pucat,bibir kering, lidah kotorc. Mata
Simetris dan agak merah.d. Hidung
Simetris, tidak ada Gx penciuman dan tidak ada pernafasan cuping hidung.e. Telinga
Simetris, tidak ada perdarahan dan tidak ada Gx pendengaranf. Leher
Simetris, tanpa pembesaran.g. Abdomen
Simetris, tanpa pembesaran.
8
h. Sistem inegumen dan kukuAkral hangat, kapila refill kembali dalam 3 detik, turgor baik dan berkeringat dingin.
i. EkstermitasTidak ada Gx dan tangan kiri terpasang infuse asering 20 tpm.
j. GenetaliaTanpa cateter, dan perdarahan
g. Penatalaksanaan terapi
1. Thiamphenikol 3x500 mg2. Rantin 2x1 ampul3. Infus RL 20 tpm
4. Sanmol 3x15. Curcuma 3x1
h. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lab tanggal 01-05-2011
Jenis pemeriksaan Hasil Normal
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Hemoglobin
Widal
O
H
A
B
11000 /cmm
290000 /cmm
45%
13,6 g/dl
-
+1/320
-
-
4000-10000/cmm
15000-350000/cmm
40% - 48%
13,5/dl - 189/dl
-
-
-
-
-
9
2. Analisa Data
Nama : Nn I Ruang : Interne
Umur : 20 th Register : -
No Data Etiologi Problem
1.
2.
30 – 4 – 2011
Data Subyektif
- Pasien
mengatakan
panas dan
kedinginan
Data Subyektif
- Px
mengatakan
tidak nafsu
makan
- Mulut pahit
dan mau
muntah
Data Obyektif
- Px makan 14
porsi
- Minum
2-4 gls/hari
- Perut
kembung
- Badan
tampak lemas
- T : 11080
N : 84
S : 38,5
Proses Injeksi
Anoseksia, mual,
muntah
Gangguan
termogulas
Gangguan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
10
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Nn I Ruang : Interne
Umur : 20 th Register : -
No. Tanggal Diagnosa TT
1
2
3
30-4-2011
30-4-2011
30-4-2011
Gangguan rasa nyaman
panas s/d proses infeksi.
Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan s/d output intake
yang kurang.
Gangguan pola eliminasi s/d
kelemahan fisik
11
C. RENCANA KEPERAWATAN
No. Tanggal Diagnosa
keperawatan
Intervensi Implementasi TT
1
2
30-4-2011
30-4-2011
Gangguan rasa
nyaman panas
Gangguan
Keseimbangan
nutrisi
Bina
hubungan baik
dengan pasien
Ajarkan teknik
relaksasi dan
nafas dalam
Observasi
TTV
Kolaborasi
dengan tim
medis untuk
pemberian
emtipiretik
Bina
hubungan baik
dengan pasien
Observasi
pemasukan
makanan
Hidangkan
makanan
dalam keadaan
hangat dan
menarik
Jaga
kebersihan
mulut
Membina
hubungan baik
dengan pasien
Mengajarkan
relaksasi dan
nafas dalam
Mengobservasi
TTV
Berkolaborasi
dengan tim
medis untuk
pemberian
antipiretik
Membina
hubungan baik
dengan pasien
Mengobservasi
pemasukan
makanan
Menghidangkan
makanan dalam
keadaan hangat
dan menarik
Menjaga
kebersihan
mulut
12
3 2-5-2011 Gangguan
pola eliminasi
Beri makanan
dalam porsi
kecil tapi
sering
Hindarkan
makanan yang
merangsang
Berikan
pengertian
tentang
kondisi
penyakitnya
Kolaborasi
dengan tim
medis
Observasi
keadaan
umumnya
Beri minum
yang cukup
Bersihkan
daerah anus
setiap kali
BAB
Kolaborasi
dengan tim
gizi dalam
pemberian diit
lunak
Beri tambahan
Vitamin untuk
menambah
nafsu makan
Memberikan
makanan dalam
porsi kecil tapi
sering
Menghindarkan
makanan yang
merangsang
Memberikan
pengertian
tentang kondisi
penyakitnya
Berkolaborasi
dengan tim
medis
Observasi
keadaan
umumnya
Memberi
minum yang
cukup
Membersihkan
daerah anus
setiap kali BAB
Berkolaborasi
dengan tim gizi
dalam
pemberian diit
lunak
Memberi
tambahan
Vitamin untuk
menambah
nafsu makan
13
14
D. CATATAN KEPERAWATANNama : Nn I Ruang : Interne
Umur : 20 th Register : -
No. 30-4-2011 01-05-2011 02-05-2011
1
2
3
S : Pasien mengatakan
tidak nafsu makan
O: Makan 14
porsi
tidak habis
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
S: Pasien mengatakan
belum BAB
O: Perut kembung
A : Tujuan belum tercapai
P: Lanjutkan intervensi
S: Pasien mengatakan
panas
O : Suhu 38°
A : Tujuan belum tercapai
P: Lanjutkan intervensi
S : Pasien mengatakan
tidak nafsu makan
O: Makan 12
porsi
tidak habis
A : Tujuan sebagian
belum tercapai
P : Lanjutkan
intervensi
S: Pasien mengatakan
belum BAB
O: Perut kembung
A: Tujuan belum
tercapai
P: Lanjutkan Intervensi
S: Pasien mengatakan
panas berkurang
O: 37,6°
A: Tujuan tercapai
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
S : Pasien mengatakan
mau makan tapi sedikit
O: Makan 34
porsi habis
A : Tujuan sebagian
tercapai
P : Pertahankan intervensi
S : Pasien mengatakan
BAB 1x/hari
O : BAB konsistensi
lembek
A: Tujuan tercapai
P: Pertahankan Intervensi
S: Pasien mengatakan
sudah tidak panas
O: Suhu 36,4°
A: Tujuan Tercapai
P: Pertahankan intervensi
15
PENUTUP
KESIMPULAN
Thypoid adalah suatu infeksi penyakit usus halus yang disebabkan oleh kuman
Salmonella typhi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan.
1. Pasien dengan demam thypoid harus dilakukan pemeriksaan penunjang
seperti tes widal karena dapat menunjang dalam menegakkan diagnose
sehingga mempermudah dalam pengobatan dan perawatan selanjutnya
2. Dampak dari demam thypoid, px akan mengalami gangguan pemenuhan
nutrisi, gangguan pola eliminasi dan istirahat tidur karena merasa tidak
nyaman pada suhu tubuhnya.
16