asuhan keperawatan

38
LAPORAN PENDAHULUAN MATERNITAS (RETENSIO PLASENTA) OLEH : 1. NILA YUNI 2. PRAMUDIA ERNANDA 3. RENI MANDASARI 4. TAUFIK TYAS 5. WENI LESTARI AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

Upload: pemuja-rahasia

Post on 27-Jun-2015

1.307 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN

LAPORAN PENDAHULUAN

MATERNITAS

(RETENSIO PLASENTA)

OLEH :

1. NILA YUNI

2. PRAMUDIA ERNANDA

3. RENI MANDASARI

4. TAUFIK TYAS

5. WENI LESTARI

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

PRODI D III KEPERAWATAN

KRIKILAN GLENMORE

BANYUWANGI

2010/2011

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Hanya dengan rahmat dan

karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dimana

merupakan tugas DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Dalam proses pembuatan makalah ini, banyak pihak yang telah membantu dan

mendukung untuk menyelesaikannya. Untuk ini kami mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ibu Anis Yuliastutik, S. Kep. Ns, selaku Direktur Akademi Kesehatan

Rustida Krikilan yang telah membantu dan menyediakan fasilitas.

2. Ibu SayektiNingsih, S.Kep.,Ns selaku dosen pengajar DOKUMENTASI

KEPERAWATAN

3. Rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang telah membantu dan

menyelesaikan dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam

makalah ini. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, kami sebagai penyusun

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini

dapat memberi manfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami pada khususnya.

Krikilan, Desember 2010

Penyusun

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN

LAPORAN PENDAHULUAN

KLIEN DENGAN KASUS RETENSIO PLACENTA

A. KONSEP PENYAKIT

1. DEFINISI

a. Retensio Plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama

setengah jam setelah kelahiran bayi. Plasenta harus dikeluarkan karena

dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karena sebagai benda

mati, dapat terjadi plasenta inkarserata dapat terjadi polip plasenta,

dan terjadi degenerasi ganas korio karsinoma.

(Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk

Pendidikan Bidan, hal. 300).

b. Retensio Plasenta adalah tertahannya plasenta atau belum lahirnya

plasenta liingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir.

(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002:178).

c. Retensio Plasenta adalah plasenta belum labir 1/2 jam sesudah anak

lahir.

(Obstetri Patologi, hal. 234).

2. ETIOLOGI

a. Fungsional

- His kurang kuat

- Plasenta sulit terlepas, karena :

Tempatnya : Insersi di sudut tuba

Bentuknya : Plasenta membranacea, plasenta anularis

Ukurannya : Plasenta yang sangat kecil

b. Patologi – Anatomis

Plasenta akreta, plasenta inkreta dan plasenta perkreta

(Obstetri Patologi, hal 236).

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN

3. KLASIFIKASI

Menurut Sarwono Prawirohardjo :

a. Plasenta Adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion

plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi

fisiologis.

b. Plasenta Akreta adalah implantasi jonjot korion plasetita hingga

memasuki sebagian lapisan miornetrium.

c. Plasenta Inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga

mencapai / memasuki miornetnum

d. Plasenta Perlireta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang

menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus

e. Plaserita Inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam kavum utrri

disebabkan oleh kontriksi osteuni uteri.

4. PATOFISIOLOGI

Pada dasarnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam

uterus masih terbuka. Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah

dalam stratum spongiosum sehingga sinus-sinus maternalis ditempat

insersinya plasenta terbuka.

Pada waktu uterus berkontraksi, pembuluh darah yang terbuka tersebut

akan menutup, kemudian pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah

sehingga perdarahan akan terhenti. Adanya gangguan retraksi dan

kontraksi otot uterus, akan menghambat penutupan pembuluh darah dan

menyebabkan perdarahan yang banyak. Keadaan demikian menjadi faktor

utama penyebab perdarahan paska persalinan. Perlukaan yang luas akan

menambah perdarahan seperti robekan servix, vagina dan perinium.

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN

5. MANIFESTASI KLINIS

a. Gejala Klinis umum yang terjadic adalah kehilangan darah dalam

jumlah yang banyak (> 500 ml), nadi lemah, pucat, lochea berwarna

merah, haus, pusing, gelisah, letih, dan dapat terjadi syok hipovolemik,

tekanan darah rendah, ekstremitas dingin, mual.

b. Retensio plasenta Gejala yang selalu ada: plasenta belum lahir setelah

30 menit, perdarahan segera, kontraksi uterus baik.

Gejala yang kadang-kadang timbul: tali pusat putus akibat traksi

berlebihan, inversi uteri akibat tarikan, perdarahan lanjutan

c. Tertinggalnya plasenta (sisa plasenta)

Gejala yang selalu ada : plasenta atau sebagian selaput (mengandung

pembuluh darah ) tidak lengkap dan perdarahan segera

Gejala yang kadang-kadang timbul: Uterus berkontraksi baik tetapi

tinggi fundus tidak berkurang.

Bila plasenta belum lepas sama sekali tidak akan terjadi perdarahan

tetapi bila sebagian plasenta sudah lepas maka akan terjadi perdarahan.

Ini merupakan indikasi untuk segera mengeluarkannya. Plasenta

mungkin pula tidak keluar karena kandung kemih atau rektum penuh.

Oleh karena itu keduanya harus dikosongkan.

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN

6. PENATALAKSANAAN

RETENSIO PLASENTA

Belum lahir setelah ½ jam bayi lahir

Sikap Bidan :

Evaluasi sebabnya

Konsultasi dengan : puskesmas & dokter

Merujuk ke : puskesmas atau rumah sakit

Indikasi Plasenta Manual :

Perdarahan 400 cc

Riwayat retensio plasenta berulang

Tindakan dengan narkosa

Sejarah habitual HPP

(berulang)Komplikasi :

Antonia uteri

Perforasi

Perdarahan terus

Tamponade gagal Segera merujuk penderita ke rumah sakit

Resusitasi. Pemberian oksigen 100%. Pemasangan IV-line dengan

kateter yang berdiameter besar serta pemberian cairan kristaloid (sodium

klorida isotonik atau larutan ringer laktat yang hangat, apabila

memungkinkan). Monitor jantung, nadi, tekanan darah dan saturasi

Retensio Plasenta tanpa Perdarahan :

Perdarahan terlalu banyak

Keseimbangan bekuan darah

di tempat plasenta lepas.

Perlekatan erat

Persiapan merujuk penderita

Tindakan di rumah sakit :

Perbaikan keadaan umum - Infus – transfusi - Antibiotika

Tindakan plasenta manual

Atau histerektomi.

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN

oksigen. Transfusi darah apabila diperlukan yang dikonfirmasi dengan

hasil pemeriksaan darah.

Drips oksitosin (oxytocin drips) 20 IU dalam 500 ml larutan Ringer

laktat atau NaCl 0.9% (normal saline) sampai uterus berkontraksi.

Plasenta coba dilahirkan dengan Brandt Andrews, jika berhasil

lanjutkan dengan drips oksitosin untuk mempertahankan uterus.

Jika plasenta tidak lepas dicoba dengan tindakan manual plasenta.

Indikasi manual plasenta adalah: Perdarahan pada kala tiga persalinan

kurang lebih 400 cc, retensio plasenta setelah 30 menit anak lahir, setelah

persalinan buatan yang sulit seperti forsep tinggi, versi ekstraksi, perforasi,

dan dibutuhkan untuk eksplorasi jalan lahir, tali pusat putus.

Jika tindakan manual plasenta tidak memungkinkan, jaringan dapat

dikeluarkan dengan tang (cunam) abortus dilanjutkan kuret sisa plasenta.

Pada umumnya pengeluaran sisa plasenta dilakukan dengan kuretase.

Kuretase harus dilakukan di rumah sakit dengan hati-hati karena dinding

rahim relatif tipis dibandingkan dengan kuretase pada abortus.

Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta, dilanjutkan dengan

pemberian obat uterotonika melalui suntikan atau per oral.

Pemberian antibiotika apabila ada tanda-tanda infeksi dan untuk

pencegahan infeksi sekunder.

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN

B. KONSEP ASKEP

1. Pengkajian

a. Identitas

Penyakit ini di derita oleh wanita hamil, Grandemultipara dengan

implantasi plasenta dalam bentuk plasenta adhesive.plasenta akreta.

Plasenta inkreta dan plasenta perkreta. Mengganggu kontraksi otot

rahim dan menimbulkan perdarahan.

b. Keluhan Utama

Klien mengatakan panas

c. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien mengatakan panas sejak sore, panas di rasakan seperti membakar

tubuh Panas tidak di sertai menggigil dengan suhu badan 38¹°C. Panas

terus menerus dsertai dengan mual dan tidak nafsu makan.

d. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien mengatakan belum pernah mengalami seperti ini

e. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami

seperti ini serta pemyakit menular seperti TBC, hepatitis, DBD dan

penyakit menurun seperti hipertensi, DM.

f. Riwayat Kesehatan Lingkungan

Klien mengatakan tinggal di lingkungan yang bersih, terdapat ventilasi

dan pencahayaan yang cukup, serta kamar mandi dan WC sendiri di

dalam rumah.

g. Riwayat Obstetri

1) Riwayat menstruasi

Riwayat menstruasi meliputi Menarche, Banyaknya, Siklus,

Lamanya, Keluhan, Flour dibus

2) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Meliputi umur anak pertama sampai yang terakhir, umur

kehamilan yang lalu, penyulit, jenis persalinan, penolong, apakah

ada laserasi, infeksi, perdarahan.

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN

h. Pemeriksaan Fisik

1) keadaan umum : klien tampak lemah

2) Mata: sclera warna putih, konjungtiva merah muda, pupil isokor

tidak ada sekret

3) Mulut dan tenggorokan:

a) Leher : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid, tidak ada nyeri telan, vena jugularis tidak

membengkak

b) Mulut : mukosa bibir lembab, gigi lengkap

4) Dada dan axila : mamae bentuk simetris dan membesar areola

mamae warna hitam tidak ada lesi papilla tampak menonjol,

colosterum sudah keluar

5) Pernafasan

a) Jalan nafas: normal tidak ada obstruksi jalan nafas

b) Suara nafas: normal tidak ada siara tambahan seperti wheezing

dan ronchi

6) Sirkulasi jantung

a) Kecepatan denyut jantung 92 x/menit

b) Irama regular bunyi S1-S2 tunggal

7) Abdomen

a) Luka bekas operasi: terbungkus kasa steril ± 15 cm

b) Bising usus: 12x/menit

c) TFU : 2 jari di bawah pusar

d) UC : terasa keras sa’at di raba(baik)

8) Extrimitas (integument/muskulus skeletal)

a) Integument: turgor kulit baik kembali dalam 1 detik, tidak ada

lesi

b) Extrimitas atas: dapat di gerakkan dengan baik, pada tangan

sebelah kiri terpasang infus RL 28 tetes.

c) Ektrimitas bawah: kedua kaki dapat bergerak dengan baik

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN

9) Vagina dan urogenetalia

a) Tidak ada lesi, bersih

b) Darah infus (+), lokea rubra, warna merah, sebatas tella penuh

2. Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium :

1) Hitung darah lengkap: untuk menentukan tingkat hemoglobin (Hb)

dan hematokrit (Hct), melihat adanya trombositopenia, serta

jumlah leukosit. Pada keadaan yang disertai dengan infeksi,

leukosit biasanya meningkat.

2) Menentukan adanya gangguan koagulasi dengan hitung protrombin

time (PT) dan activated Partial Tromboplastin Time (aPTT) atau

yang sederhana dengan Clotting Time (CT) atau Bleeding Time

(BT). Ini penting untuk menyingkirkan perdarahan yang

disebabkan oleh faktor lain.

3. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

kehilangan cairan

b. Resiko sepsis berhubungan dengan infeksi pada pengambilan placenta

c. Kecemasan berhubungan dengan pengeluaran darah berlebih

4. Intervensi Keperawatan

a. Diagnosa 1 : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

berhubungan dengan kehilangan cairan

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x

24 jam keseimbangan dan elektrolit dipertahankan

secara maksimal.

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN

Kriteria hasil :

1) Tanda vital dalam batas normal (TD : 100 – 130/80 – 90 mmhg,

S : 36⁵ - 37⁵ ̊c, N : 60 – 100 x/menit)

2) Turgor elastik , membran mukosa bibir basah, mata tidak cowong

Intervensi :

a) Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit

R/ Penurunan sisrkulasi volume cairan menyebabkan

kekeringan mukosa dan pemekataj urin. Deteksi dini

memungkinkan terapi pergantian cairan segera untuk

memperbaiki defisit

b. Pantau intake dan output

R/ Dehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus

membuat keluaran tak adekuat untuk membersihkan sisa

metabolisme

c. Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada klien, 8

glas/hr

R/ Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang secara oral

d. Kolaborasi :

a) Cairan parenteral ( IV line ) sesuai dengan umur

R/ Mengganti cairan dan elektrolit secara adekuat dan

cepat.

b) Obat-obatan : (antisekresin, antispasmolitik, antibiotik)

R/ anti sekresi untuk menurunkan sekresi cairan dan

elektrolit agar simbang, antispasmolitik untuk proses

absorbsi normal, antibiotik sebagai anti bakteri berspektrum

luas untuk menghambat endotoksin.

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN

b. Diagnosa 2 : Resiko sepsis berhubungan dengan infeksi pada

pengambilan placenta

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

dirumah sakit di harapkan tidak terjadi peningkatan

suhu

Kriteria : Akral hangat, suhu normal (37ºC), Tidak terdapat

tanda infeksi (rubur, dolor, kalor, tumor, fungtio

leasa)

Intervensi :

1) Berikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyebab

panas

R/ Klien dan keluarga mengerti tentang penyebab panas

2) Anjurkan kompres air hangat

R/ Air hangat bias mendilatasi pori – pori

3) Anjurkan klien memakai pakaian yang tipis

R/ Pakaian yang tipis bias meningkatkan evaporasi

4) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotic

R/ Antibiotic akan membunuh bakteri dan kuman

c. Diagnosa 3 : Kecemasan anak berhubungan dengan tindakan invasive

Tujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 x 24

jam, klien mampu beradaptasi

Kriteria hasil : Mau menerima tindakan perawatan, klien tampak

tenang

Intervensi :

a. Libatkan keluarga dalam melakukan tindakan perawatan

R/ Pendekatan awal pada pasien melalui keluarga

b. Hindari persepsi yang salah pada perawat dan RS

R/ mengurangi rasa takut pasien terhadap perawat dan lingkungan

RS

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN

c. Berikan pujian jika klien mau diberikan tindakan perawatan dan

pengobatan

R/ menambah rasa percaya diri pasien akan keberanian dan

kemampuannya

d. Lakukan kontak sesering mungkin dan lakukan komunikasi baik

verbal maupun non verbal (sentuhan, belaian dll)

R/ Kasih saying serta pengenalan diri perawat akan menunbuhkan

rasa aman pada klien.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN KASUS P70006 POST HPP

DI RUANG KANDUNGAN

RSBH-KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI

I. IDENTITAS

Nama : Ny.”p”

Umur : 41 thn

Suku : Jawa

Agama : Islam

Pendidikan : Tamat SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status perkawinan : Kawin

Alamat : Tegalharjo

Penanggung Jawab

Nama : Tn.”L”

Umur : 35 thn

Suku : Jawa

Agama : Islam

Pendidikan : Tamat SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Tegalharjo

Alasan masuk rumah sakit

Klien datang ke RSBH pada tanggal 18 oktober 2010 pukul 15.30

WIB rujukan dari bidan dengan perdarahan dari vagina dikarenakan ari-ari

belum keluar.

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN

Keluhan utama

Klien mengatakan panas

Upaya yang dilakukan

Klien di bawa ke bidan kemudian di rujuk ke RSBH untuk mendapatkan

perawatan selanjutnya.

II. RIWAYAT KESEHATAN

a. Riwayat penyakit dahulu

Klien mengatakan belum pernah mengalami seperti ini

b. Riwayat penyakit sekarang

Klien mengatakan panas sejak sore, panas di rasakan seperti

membakar tubuh Panas tidak di sertai menggigil dengan suhu badan

38¹°C. Panas terus menerus dsertai dengan mual dan tidak nafsu

makan.

c. Riwayat penyakit keluarga

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami

seperti ini serta pemyakit menular seperti TBC, hepatitis, DBD dan

penyakit menurun seperti hipertensi, DM.

d. Riwayat Lingkungan

Klien mengatakan tinggal di lingkungan yang bersih, terdapat

ventilasi dan pencahayaan yang cukup, serta kamar mandi dan WC

sendiri di dalam rumah.

III. Riwayat Obstetri

A. Riwayat menstruasi

Menarche : Umur 13 tahun

Banyaknya : Satu Softek Penuh

Siklus : Teratur

Lamanya : 7 hari

Keluhan : -

Flour dibus : -

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN

B. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Anak ke- Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas anak

no umurUmur

Kehamilan

Penyulit

jenispenolong

Penyulit

tempat

lasrasi

infeksi

pendarahan

JenisBB/PB

H/M

T/G

1. 23 thn 9 bln - normalduku

n-

Rumah

- - -Laki- laki

2,3/ 45

H T

2. 21 thn 9 bln - normalDuku

n- BPS - - -

Laki-laki

3,0/ 45

H T

3. 16 thn9 bln

10 hari- normal bidan - BPS - - -

Perempua

n

3,5/ 45

H T

4. -9 bln

10 hari- normal bidan - BPS - - -

Laki-laki

2,3/ 45

M satu thn

sakit

T

5. 10 thn 9 bln - normal bidan - BPS - - -Perempua

n

2,3/ 45

H T

6. 7 thn 9 bln - normal bidan - BPS - - -Perempua

n

2,5/ 45

H T

7. 1 hari9 bln

10 hari- normal bidan - BPS - - +

perempua

n

2,3/ 45

H T

C. Genogram

Keterangan:

: Laki Laki Meninggal

: Perempuan Meninggal

: Laki Laki Hidup

: Perempuan Hidup

: Klien

: Garis Tinggal Serumah

: Garis Perkawinan

: Garis Keturunan

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN

D. Rencana peraatan bayi

- Rencana perawatan bayi : Klien mengatakan bayi dirawat sendiri

- Bearts care : Klien mengatakan merawat

payudaranya sendiri

- Perineal Care : Klien mengatakan merawat

periniumnya sendiri

- nutrisi : Klien mengatakan pemenuhan nutrisi

mencukupi

- senam nifas : Klien mengatakan tidak pernah

mengikuti senam kehamilan

- KB : Klien mengatakan belum pernah KB

- Menyusui : Klien mengatakan akan menyusui

anaknya sendiri

E. Riwayat keluarga berencana

Klien mengatakan belum pernah KB dan akan KB setelah kelahiran

anak terakirnya ini

F. Aspek psikososial

- Persepsi ibu setelah melahirkan Klien merasa bahgia

- Apakah kejadian ini menimbulakan perubahan dalam kehidupan

sehari – hari ? Ya, karena klien lemah sehingga jika melakukan

aktivitas cepat lelah.

- Harapan klien setelah persalinan : Klien berharap cepat sembuh

- Ibu tinggal dengan siapa : Klien mengatakan tinggaldengan anak –

anaknya

- Siapa orang terpenting dalam hidupnya : Suami dan anak –

anaknya

- Sikap anggota keluarga dengan keada’an sa’at ini : Keluarga klien

memperhatikan lebih kepadanya.

- Kesiapan mental menjadi ibu : Klien sangat siap menjadi ibu

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN

G. Kebutuhan dasar khusus

- Pola nutrisi

Sebelum MRS : Klien mengatakan makan 2-3x/hari dengan

nasi dan lauk pauk porsi sedang

Sa’at MRS : Klien mengatakan makan 3x/hari dengan nasi

dan sayur

- Pola eliminasi uri dan alvi

Sebelum MRS : BAB klien lancer 2x sehari intensitas padat

warna kecoklatan bau khas feces,

BAK klien lancer 3x/hari warna kuning jernih

bau amoniak

Sa’at MRS : BAB belum pernah

BAK 2x/hari warna kuning jernih bau amoniak

- Pola personal hygine

Sebelu MRS : Klien mengatakan mandi 2-3x/hari gosok gigi

2x/hari cuci rambut 3x/minggu

Sa’at MRS : Klien mengataka di seka 2x/hari

- Pola istirahat tidur

Sebelum MRS : Klien mengatakan tidur 8 – 10 jam/24jam

Sa’at MRS : Klien mengatakan tidur 5 – 8 jam/24jam

H. Pemeriksa’an fisik

Kesadaran : composmentis GCS 4-5-6

T : 120/80 mmhg

S : 38 ˡ ̊ c

N : 92x/menit

Keadaan umum : klien tampak lemah

1. Mata: sclera warna putih, konjungtiva merah muda, pupil isokor

tidak ada sekret

2. Mulut dan tenggorokan:

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN

Leher : simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid, tidak ada nyeri telan, vena jugularis tidak membengkak

Mulut: mukosa bibir lembab, gigi lengkap

3. Dada dan axila : mamae bentuk simetris dan membesar areola

mamae warna hitam tidak ada lesi papilla tampak menonjol,

colosterum sudah keluar

4. Pernafasan

Jalan nafas: normal tidak ada obstruksi jalan nafas

Suara nafas: normal tidak ada siara tambahan seperti wheezing dan

ronchi

5. Sirkulasi jantung

Kecepatan denyut jantung 92x/menit

Irama regular bunyi S1-S2 tunggal

6. Abdomen

Luka bekas operasi: terbungkus kasa steril ± 15 cm

Bising usus: 12x/menit

TFU : 2 jari di bawah pusar

UC : terasa keras sa’at di raba(baik)

7. Extrimitas (integument/muskulus skeletal)

Integument: turgor kulit baik kembali dalam 1 detik, tidak ada lesi

Extrimitas atas: dapat di gerakkan dengan baik, pada tangan

sebelah kiri terpasang infus RL 28 tetes.

Ektrimitas bawah: kedua kaki dapat bergerak dengan baik

8. Vagina dan urogenetalia

Tidak ada lesi, bersih

Darah infus (+), lokea rubra, warna merah, sebatas tella penuh

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN

9. Data penunjang

Lab. Tgl 18-10-2010

Hb : 10,9 gl/dl N: L: 13,4 – 17,6 P: 11,4 – 15.00

Loko : 3800 sel/cmm N: L: 1100 – 10300 P: 1300 – 11300

P.C.V : 32,9% N: L: 40-50 P: 35 – 45

Trombo : 294000 N: 150000 – 400000

10. Therapy

Tgl. 18-10-2010

- Ceftriaxone 2x1 tab

- Asam mefenamat 3x1 tab

- Antasida 3x1/sendok

- Ranitidine 2x1 tab

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN

IV. ANALISA DATA

No Analisa data Etiologi masalah1. S : Klien mengatakan

panas sejak sore, panas di rasakan seperti membakar tubuh Panas tidak di sertai menggigil dengan suhu badan 38¹°C. Panas terus menerus dsertai dengan mual dan tidak nafsu makan.

O : K/U lemahAkral panasMukosa bibir keringT : 120/80 mmhgS : 38 ˡ ̊ cN : 92x/menit

Tersisa placenta di uterus

Benda asing masuk (infeksi)

Menyebar ke seluruh tubuh

Terjadinya proses inflamasi

Merangsang endogen pirogen

Hipotalamus

Peningkatan suhu tubuh

Resiko sepsis

Resiko sepsis

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN

No Tanggal

muncul

Diagnosa keperawatan

1. 18 – 10 – 2010 Resiko sepsis berhubungan dengan infeksi pada

pengambilan placenta yang di tandai dengan :

S: Klien mengatakan panas sejak sore, panas di rasakan

seperti membakar tubuh Panas tidak di sertai menggigil

dengan suhu badan 38¹°C. Panas terus menerus dsertai

dengan mual dan tidak nafsu makan.

O: k/u lemah

Akral panas

Mukosa bibir kering

T : 120/80 mmhg

S : 38 ˡ ̊ c

N : 92x/menit

VI. NURSING CARE PLAN (NCP)

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN

No Tujuan Intervensi Rasional1. Japen:

Setelah di lakukan tindakan selama 1x24jam di harapkan panas berkurang dengan kriteria hasilKlien mengatakan panas berkurang akral hangat k/u cukupTTV:

T : 120/80 mmhgS : 38 ˡ ̊ cN : 92x/menit

Japan:Setelah di lakukan tindakan selama 2x24 jam panas hilang, dengan kriteria hasilKlien mengatakan panas hilang akral hangat k/u baikTTV normalTD : 100 – 130 mmhg 80 – 90 S : 36⁵ - 37⁵ ̊cN : 60 – 100 x/menit

e. Berikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyebab panas

f. Anjurkan kompres air hangat

g. Anjurkan klien memakai pakaian yang tipis

h. Observasi TTVi. Kolaborasi

dengan dokter dalam pemberian antibiotik

1. Klien dan keluarga mengerti tentang penyebab panas

2. Air hangat bias mendilatasi pori – pori

3. Pakaian yang tipis bias meningkatkan evaporasi

4. Mengetahui perkembangan klien

5. Antibiotic akan membunuh bakteri dan kuman

VII. IMPLEMENTASI

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN

No Tanggal/jam Implementasi

1. 18 – 10 – 2010

17.00

17.00

17.30

17.50

1. Memberikan penjelasan tentang penyebab panas

pada klien dan keluarga

R/ klien dan keluarga mengerti

2. Anjurkan kompres air hangat

R/ setelah di kompres klien berkeringat

3. Observasi TTV

R/ TD : 120/80 mmhg N :

92x/menit

S : 37 ̊ c

4. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian

antibiotic

R/ klien mau minum obat

VIII. EVALUASI

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN

No Tanggal/jam Evaluasi

18 – 10 – 2010

19 – 10 – 2010

S : klien mengatakan panas berkurang

O : k/u cukup, mukosa bibir lembab

TD : 120/80 mmhg

S : 37 ̊c

N : 84 x/menit

A : tujuan tercapai sebagian

P: intervensi 2,3,4 dan 5 di lanjutkan

S : klien mengatakan panas hilang

O: k/u baik, mukosa bibir lembab

TD : 120/80 mmhg

S : 36 ̊c

N : 84 x/menit

A : tujuan tercapai

P : intervensi di hentikan