asuhan keperawatan

17
Asuhan Keperawatan Kretinisme KRETINISME 2.1.1 Definisi Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak lahir atau pada awal masa kanak-kanak (Adrian, 2011). Kretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormon tiroid dalam tubuh (Qeeya, 2010). 2.1.2 Etiologi Penyebab dari kretinisme ini berasal dari faktor bawaan, yang terdiri dari: 1. Agenesis atau disgenesis kelenjar tiroidea. 2. Kelainan hormogenesis : 1. Kelainan bawaan enzim (inborn error) 2. Defisiensi iodium (kreatinisme endemic) 3. Pemakaian obat-obatan anti tiroid oleh ibu hamil (maternal) Penyebab paling sering dari kekurangan hormone tiroid adalah akibat kurangnya bahan baku pembuat. Bahan baku terpenting untuk produksi hormon tiroid adalah yodium. Kretinisme dapat terjadi bila kekurangan berat unsur yodium terjadi selama masa kehamilan hingga tiga tahun pertama kehidupan bayi. Hormon tiroid bekerja sebagai penentu utama laju metabolik tubuh secara keseluruhan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta fungsi saraf. 2.1.3 Manifestasi Klinis Hipotiroidisme merupakan suatu keadaan klinik ditandai dengan :

Upload: julia-salwati-nababan

Post on 12-Dec-2014

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan

Asuhan Keperawatan KretinismeKRETINISME

2.1.1 Definisi

Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak lahir atau pada awal masa kanak-kanak (Adrian, 2011). Kretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormon tiroid dalam tubuh (Qeeya, 2010).

 

2.1.2 Etiologi

Penyebab dari kretinisme ini berasal dari faktor bawaan, yang terdiri dari:

1. Agenesis atau disgenesis kelenjar tiroidea.2. Kelainan hormogenesis :

1. Kelainan bawaan enzim (inborn error)2. Defisiensi iodium (kreatinisme endemic)3. Pemakaian obat-obatan anti tiroid oleh ibu hamil (maternal)

Penyebab paling sering dari kekurangan hormone tiroid adalah akibat kurangnya bahan baku pembuat. Bahan baku terpenting untuk produksi hormon tiroid adalah yodium. Kretinisme dapat terjadi bila kekurangan berat unsur yodium terjadi selama masa kehamilan hingga tiga tahun pertama kehidupan bayi. Hormon tiroid bekerja sebagai penentu utama laju metabolik tubuh secara keseluruhan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta fungsi saraf.

 

2.1.3 Manifestasi Klinis

Hipotiroidisme merupakan suatu keadaan klinik ditandai dengan :

1. Gangguan perkembangan fisik dan mental2. Sukar berkonsentrasi3. Letargi4. Anoreksia5. Kulit kasar, kering dan pucat6. Rambut kepala kasar dan rapuh7. Konstipasi8. Suara serak atau parau9. Wajah lembam10. Sensitif terhadap dingin11. Kelainan di rongga mulut, gigi permanen terlambat, terjadinya open bite, cenderung

mengalami karies dan penyakit periodontal yang lebih cepat.

Page 2: Asuhan Keperawatan

 

2.1.4 Patofisiologi

Kecepatan pertumbuhan tidak berlangsung secara kontinyu selama masa pertumbuhan, demikian juga faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan. Pertumbuhan janin, tampaknya sebagian besar tidak bergantung pada control hormon, ukuran saat lahir terutama ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor hormon mulai berperan penting dalam mengatur pertumbuhan setelah lahir. Faktor genetik dan nutrisi juga sangat mempengaruhi pertumbuhan pada masa ini.

Kelenjar tiroid yang bekerja dibawah pengaruh kelenjar hipofisis, tempat diproduksinya hormon tireotropik. Hormone ini mengatur produksi hormone tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan triiodo-tironin (T3). Kedua hormone tersebut dibentuk dari monoiodo-tirosin dan diiodo-tirosin. Untuk itu diperlukan dalam proses metabolic didalam badan, terutama dalam pemakaian oksigen. Selain itu juga merangsang sintesis protein dan mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak dan vitamin. Hormon ini juga diperlukan untuk mengolah karoten menjadi vitamin A. Hormone tiroid esensial juga sangat penting untuk pertumbuhan tetapi ia sendiri tidak secara langsung bertanggung jawab menimbulkan efek hormone pertumbuhan. Hormone ini berperan permisif dalam mendorong pertumbuhan tulang, efek hormone pertumbuhna akan maksimum hanya apabila terdapat hormone tiroid dalam jumlah yang adekuat. Akibatnya, pada anak hipotiroid pertumbuhan akan terganggu, tetapi hipersekresi hormone tiroid tidak menyebabkan pertumbuhan berlebihan.

Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme

2.1.5 Penatalaksanaan

Terapi yang paling baik untuk kretinisme adalah pencegahan. Pencegahan dapat dilakukan dengan :

1. Pemberian makanan yang adekuat dengan cukup kalori dan protein2. Mengkonsumsi makanan yang diberi garam beryodium atau pemberian suplemen

yodium untuk merangsang produksi hormon.3. Kecukupan kebutuhan vitamin dan mineral

Pemberian obat khusus, yaitu hormon tiroid (tiroid desikatus). Diberikan mulai dari dosis kecil, lalu dinaikan sampai kita mendekati dosis toksik (gejala hipertiroidisme), lalu diturunkan lagi. Penilaian dosis yang tepat ialah dengan menilai gejala klinis dan hasil laboratorium

2.1.6 Prognosis

Makin muda dimulai pemberian hormon tiroid, maka makin baik prognosisnya. Kalau terapi dimulai sesudah umur 1 tahun, biasanya tidak akan tercapai IQ yang normal. Pertumbuhan

Page 3: Asuhan Keperawatan

badan dapat baik. Pada kretinisme didapat dengan pengobatan yang baik, prognosisnya akan lebih baik.

3.1.3  Diagnosa Keperawatan:

1. Konstipasi b.d penurunan metabolisme gastrointestinal2. Gangguan citra tubuh b.d perubahan bentuk tubuh akibat kretinisme3. Pola nafas tidak efektif b.d gangguan metabolisme4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia

3.1.4  Intervensi

1.      Konstipasi berhubungan dengan penurunan metabolisme gastrointestinal

Tujuan : menunjukan pola eliminasi alvi yang normal

Kriteria hasil :

a.       Individu melaporkan pola defekasi 2x/ hari

b.      Mampu mengungkapkan pemahamannya mengenai keadaannya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No Intervensi Rasional1 Mandiri :Catat frekuensi BAB,

adanya BAB yang tidak dapat dikeluarkan, perasaan begah, ukuran/kekuatan dari keluaran feses.

Memberi info mengenai derajat gangguan BAB.

23.

4.

5

6.

Tingkatkan asupan cairan

Health Education

Anjurkan untuk meningkatkan makanan yang kaya akan serat

Beri pengetahuan pada klien tentang jenis-jenis makanan yang banyak mengandung air

Pantau fungsi usus

Kolaborasi  :

Pemberian obat pencahar dan enema bila diperlukan

Hidrasi yang cukup meningkatkan pengeluaran feses dan meminimalkan kehilangan panasMeningkatkan massa feses dan frekuensi BAB

Untuk peningkatan asupan cairan kepada pasien agar feses tidak keras

Memungkinkan deteksi konstipasi dan pemulihan kepada pola defekasi yang normal

Untuk mengencerkan feses dan meningkatkan frekuensi BAB

Page 4: Asuhan Keperawatan

2.      Gangguan citra tubuh b.d perubahan bentuk tubuh akibat kretinisme

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.      Pola nafas tidak efektif b.d gangguan metabolisme

Tujuan :

Menunjukkan pola nafas yang efektif

Kriteria hasil :

a.       Frekuensi napas normal klien 16-20x/menit

b.      Klien tidak bernapas  terengah-engah

c.       Irama nafas  normal

No Intervensi Rasional1. Mandiri :Pantau frekuensi,

kedalaman, pola pernapasan, oksimetri, denyut nadi dan gas darah

Mengidentifikasi hasil pemeriksaan dasar untuk memantau perubahan pola nafas dan mengevaluasi efektifitas

No Intervensi Rasional1

2

3

4

5

6

Bantu klien mengekspresikan perasaan, khususnya mengenai pikiran, perasaan, pandangan diriDorong individu untuk bertanya mengenai masalah, penanganan, perkembangan, prognosis kesehatan.

Siapkan orang terdekat terhadap perubahan fisik dan emosional, dukung keluarga dalam upaya beradaptasi

Dorong kunjungan dari teman sebaya dan orang terdekat. Anjurkan untuk berbagi dengan individu tentang nilai-nilai dan hal penting untuk mereka

Dorong kontak dengan teman sebaya dan keluarga (surat, telpon)

Beri kesempatan berbagi rasa dengan individu yang mengalami pengalaman sama

Memberi info mengenai derajat gangguan BAB.Melibatkan klien dalam perawatan

Keluarga dapat beradaptasi dan membantu klien untuk meningkatkan harga diri

Meningkatkan harga diri klien dari orang-orang terdekat

Mengenal lingkungan dan membantu sosialisasi

Menciptakan rasa aman dan nyaman pada klien.

Page 5: Asuhan Keperawatan

intervensi2. Dorong pasien untuk napas

dalamMencegah aktifitas dan meningkatkan pernapasan yang adekuat

3 Kolaborasi :Berikan obat (hipnotik dan sedatip) dengan hati-hati

Pasien kretinisme sangat rentan terhadap gangguan pernapasan akibat gangguan obat golongan  hipnotik-sedatif

4.      Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan yang buruk

Tujuan : Anak akan menunjukkan peningkatan nafsu makan

Kriteria Hasil :

Antropometri : berat badan, tinggi badan, lingkar lengan

a.       Berat badan tidak turun (stabil)

b.      Biokimia :

1)      Hb normal (laki-laki 13,5-18 g/dl dan perempuan 12-16 g/dl)

2)      Albumin normal (dewasa 3,5-5,0 g/dl)

c.       Klinis :

1)      Tidak tampak kurus

2)      Rambut tebal dan hitam

3)      Terdapat lipatan lemak subkutan

d.      Diet :

1)      Makan habis satu porsi

2)      Pola makan 3X/hari

No Intervensi Rasional1.2.

3.

4.

Mandiri :Pantau berat badan klien

Kolaborasi :

Kolaborasi dengan ahli gizi dalam diet

Health education :

Berikan informasi tentang zat-zat 

Page 6: Asuhan Keperawatan

makanan  yang sangat penting bagi keseimbangan metabolisme tubuh

Observasi :

Catat kebutuhan kalori yang dibutuhkan

ASUHAN KEPERAWATAN GIGANTISME DAN KRETINISME

PENDAHULUAN

Kelenjar hipofisis merupakan struktur kompleks pada dasar otak, terletak dalam sela tursika, di rongga dinding tulang sphenoid dan terbentuk sejak awal perkembangan embrional dari penyatuan dua tonjolanektodrmal yang berongga. Kantung Rathke, suatu invaginasi dari atap daerah mulut primitive yang meluas ke atas menuju dasr otak dan bersatu dengan tonjolan dasar ventrikel ketiga yang akan menjadi neurohipofisis. Kelenjar hipofisis manusia dewasa terdiri dari lobus posterior atau neurohipofisis sebagai lanjutan dari hipotalamus, dan lobus anterior atau adenohipofisis yang berhubungan dengan hipotalamus melalui tangkai hipofisis. Suatu struktur vascular, yaitu system portal hipotalamo-hipofisis, juga menghubungkan hipotalamus dengan bagian anterior kelenjar hipofisis. Melalui system vaskular ini hormone pelepasan dari hipotalamus dapat mencapai sel-sel kelenjar hipofisis untuk mempermudah pelepasan hormone.Bagian anterior kelenjar hipofisis mempunyai banyak fungsi dan karena memiliki kemampuan dalam mengatur fungsi-fungsi dari kelenjar endokrin lain, maka bagian anterior kelenjar hipofisis ini dikenal juga dengan nama kelenjar utama (master gland). Sel-sel hipofisis anterior merupakan sel-sel yang khusus menyekresi hormone-hormon tertentu. Tujuh macam hormone dan peranan metabolik fisiologinya telah diketahui g\dengan baik. Hormone-hormon tersebut adalah adenocorticotropic hormone (ACTH), melanocyte-

Page 7: Asuhan Keperawatan

stimulating hormone (MSH), thyroid-stimylating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), growth hormone (GH), dan prolactin (PRL). Bebrapa hormone ini (ACTH, MSH, GH dan prolaktin) merupakan polipeptida, sedangkan hormone yang lainnya (TSH, FSH, dan LH) merupakan gllikoprotein. Penelitian morfologis menemukan bahwa setiap hormone disintesis oleh satu jenis sel tertentu. Dapat dikatakan bahwa bagian anterior kelenjar hipofisis sesungguhnya merupakan gabungan dari beberapa kelenjar yang berdiri sendiri-sendiri, yang semuanya berada di bawah pengawasan hipotalamus.Lobus posterior kelenjar hipofisis atau neurohipofisis terutama berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan. Vasopressin atau hormone antidiuretik (ADH) terutama disintesis dalam nucleus supraoptik dan paraventrikular hipotalamus dan disimpan dalam neurohipofisis.GH, prolaktin dan MSH mempunyai pengaruh metabolic langsung pada jaringan sasaran. Sebaliknya ACTH, TSH, FSH, dan LH fungsi utamanya adalah mengatur sekresi kelenjar-kelenjar endokrin lainnya, karena itu dikenal sebagai hormone-hormon tropik,

Definisi A. Gigantisme1. Pengertian GigantismeGigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan besar yang diatas normal. Gigantisme disebabkan oleh kelebihan jumlah hormon pertumbuhan. Tidak terdapat definisi tinggi yang merujukan orang sebagai "raksasa." tinggi dewasa.

2. Penyebab GigantismeGigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan ini dapat diakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainan hipotalamus yang mengarah pada pelepasan GH secara berlebihan. Gigantisme dapat terjadi bila keadaan kelebihan hormone pertumbuhan terjadi sebelum lempeng epifisis tulang menutup atau masih dalam masa pertumbuhan. Penyebab kelebihan produksi hormone pertumbuhan terutama adalah tumor pada sel-sel somatrotop yang menghasilkan hormone pertumbuhan.

3. Ciri-ciri gigantismeManusia dikatakan berperawakan raksasa (gigantisme) apabila tinggi badan mencapai dua meter atau lebih. Ciri utama gigantisme adalah perawakan yang tinggi hingga mencapai 2 meter atau lebih dengan proporsi tubuh yang normal. Hal ini terjdi karena jaringan lunak seperti otot dan lainnya tetap tumbuh. gigantisme dapat disertai gangguan penglihatan bila tumor membesar hingga menekan khiasma optikum yang merupakan jalur saraf mata.

4. Gigantisme dan AkromegaliGigantisme adalah suatu kelainan yang disebabkan karena sekresi yang berlebih dari GH, bila kelebihan GH terjadi selama masa anak-anak dan remaja, maka pertumbuhan longitudinal pasien sangat cepat, dan pasien sangat cepat akan menjadi seorang raksasa. Setelah pertumbuhan somatic selesai, hipersekresi GH tidak akan menimbulkan gigantisme, tetapi menyebabkan penebalan tulang-tulang dan jaringan lunak. kelebihan hormone pertumbuhan ini terjadi setelah masa pertumbuhan lewat atau lempeng epifisis menutup. Hal ini akan menimbulkan penebalan tulang terutama pada tulang akral tanpa diikuti pertumbuhan

Page 8: Asuhan Keperawatan

jaringan lunak disekitarnya yang disebut akromegali. Penebalan tulang terutama pada wajah dan anggota gerak. Akibat penonjolan tulang rahang dan pipi, bentuk wajah menjadi kasar secara perlahan dan tampak seperti monyet.Tangan dan kaki membesar dan jari-jari tangan kaki dan tangan sangat menebal. Tangan tidak saja menjadi lebih besar, tetapi bentuknya akan makin menyerupai persegi empat (seperti sekop) dengan jari-jari tangan lebih bulat dan tumpul. Penderita mungkin membutuhkan ukuran sarung tangan yang lebih besar. Kaki juga menjadi lebih besar dan lebih lebar, dan penderita menceritakan mereka harus mengubah ukuran sepatunya. Pembesaran ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan dan penebalan tulang dan peningkatan pertumbuhan jaringan lunak. Sering terjadi gangguan saraf perifer akibat penekanan saraf oleh jaringan yang menebal. Dan karena hormone pertumbuhan mempengaruhi metabolisme beberapa zat penting tubuh, penderita sering mengalami problem metabolisme termasuk diabetes mellitus.Selain itu, perubahan bentuk raut wajah dapat membantu diagnosis pada inspeksi. Raut wajah menajdi makin kasar, sinus paranasalis dan sinus frontalis membesar. Bagian frontal menonjol, tonjolan supraorbital menjadi semakin nyata, dan terjadi deformitas mandibula disertai timbulnya prognatisme (rahang yang menjorok ke depan) dan gigi-geligi tidak dapat menggigit. Pembesaran mandibula menyebabkan gigi-gigi renggang. Lidah juga membesar, sehingga penderita sulit berbicara. Suara menjadi lebih dalam akibat penebalan pita suara.Deformitas tulang belakang karena pertumbuhan tulang yang berlebihan, mengakibatkan timbulnya nyeri di punggung dan perubahan fisologik lengkung tulang belakang. Pemeriksaan radiografik tengkorak pasien akromegali mnunjukkan perubahan khas disertai pembesaran sinus paranasalis, penebalan kalvarium, deformitas mandibula (yang menyerupai bumerang), dan yang paling penting ialah penebalan dan destruksi sela tursika yang menimbulkan dugaan adanya tumor hipofisis.Bila akromegali berkaitan dengan tumor hipofisis, maka pasien mungkin mengalami nyeri kepala bitemporal dan gangguan penglihatan disertai hemianopsia bitemporal akibat penyebaran supraseral tumor tersebut, dan penekanan kiasma optikum.Pasien dengan akromegali memiliki kadar basal GH dan IGF-1 yang tinggi dan juga dapat diuji dengan pemberian glukosa oral. Pada subjek yang normal, induksi hiperglikemia dengan glukosa akan menekan kadar GH. Sebaliknya, pada pasien, akromegali atau gigantisme kadar GH gagal ditekan. CT scan dan MRI pada sela tursika memperlihatkan mikroadonema hipofisis, serta makroadonema yang meluas ke luar sel mencakup juga sisterna di atas sela, dan daerah sekitar sela, atau sinus sphenoid.

5. Pengobatan Gigantisme dan AkromegaliPengobatan akromegali atau gigantisme lebih kompleks. Iradiasi hipofisis, pembedahan kelenjar hipofisis untuk mengangkat tumor hipofisis, atau kombinasi keduanya, dapat mengakibatkan penurunan atau perbaikan penyakit. Pengobatan medis dengan menggunakan ocreotide, suatu analog somatostatin, juga tersedia. Ocreotide dapat menurunkan supresi kadar GH dan IGF-1, mengecilkan ukuran tumor, dan memperbaiki gambaran klinis.Terapi yang paling tepat untuk kelebihan hormone pertumbuhan tak lain adalah pengangkatan tumor pada hipofisis sedini mungkin untuk mencegah efek negative darinya.

Page 9: Asuhan Keperawatan

6. Manifestasi klinik? Lingkar kepala bertambah? Hidung lebar? Lidah membesar? Wajah kasar? Mandibula tumbuh berlebihan? Gigi menjadi terpisah-pisah? Jari dan ibu jari tumbuh menebal? Kifosis? Kelelehan dan kelemahan gejala awal? Hipogonadisme? Keterlambatan maturasi seksual? Kehilangan penglihatan pada pemeriksaan lapang pandang secara seksama

7. Pemeriksaan penunjang? Laboratorium- Kadar GH berlebihan- Tes toleransi glukosa : hiperglikemia- Kadar somatomidin meningkat? CT. Scan? MRI8. Penatalaksanaan? Intervensi bedah? Radiasi konvensional / sinar proton energi tinggiPengkajian? Riwayat penyakit dahulu ?? Riwayat penyakit sekarang ?? Riwayat penyakit keluarga ?? Riwayat tumbuh kembang ?? Apakah klien mengalami penambahan pada lingkar kepala? Apakah klien mengalami pembesaran hidung ?? Apakah klien mengalami pembesaran hidung ?? Apakah mandibula tumbuh berlebihan ?? Apakah klien mengalami gigi yang terpisah-pisah? Apakah jari dan ibu jari tumbuh menebal ?? Apakah klien mengalami kifosis ?? Apakah klien mengalami kelelahan dan kelemahan pada gejala awal ?? Apakah klien mengalami hipogonadisme ?? Apakah kien mengalami keterlambatan maturasi seksual ?? Apakah terjadi tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial ?? Apakah klien mengalami kehilangan penglihatan pada pemeriksaan lapang pandang ?Diagnosa keperawatan1. Gangguan bodi image b.d perubahan struktur tubuh2. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolisme,

Page 10: Asuhan Keperawatan

lidah membesar, mandibula tumbuh berlebih, gigi menjadi terpisah-pisah.3. Perubahan proses keluarga b.d keluarga dengan gegantisme4. Kelelahan b.d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi

B. Kretinisme1. Pengertian KretinismeKretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak lahir atau pada awal masa kanak-kanak.2. Penyebab KretinismeKretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormone tiroid dalam tubuh. Hormone tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid (gondok) terutama sel folikel tiroid. Penyebab paling sering dari kekurangan hormone tiroid adalah akibat kurangnya bahan baku pembuat. Bahan baku terpenting untuk produksi hormone tiroid adalah yodium yang biasanya terdapat pada garam yang beryodium. Kretinisme dapat terjadi bila kekurangan berat unsur yodium terjadi selama masa kehamilan hingga tiga tahun pertama kehidupan bayi. Hormone tiroid bekerja sebagai penentu utama laju metabolic tubuh keseluruhan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta fungsi saraf. Sebenarnya gangguan pertumbuhan timbul karena kadar tiroid yang rendah mempengaruhi produksi hormone pertumbuhan, hanya saja ditambah gangguan lain terutama pada susunan saraf pusat dan saraf perifer. Bila kurangnya hormone tiroid terjadi sejak janin, maka gejalanya adalah Defisiensi mental (IQ rendah) disertai salah satu gejala atau keduanya yaitu:� gangguan pendengaran (kedua telinga dan nada tinggi) dan gangguan wicara, gangguan cara berjalan (seperti orang kelimpungan) ,mata juling, cara berjalan yang khas, kurangnya massa tulang, terlambatnya perkembangan masa pubertas dll.� cebol dan hipotiroidisme.Bila kekurangan hormone tiroid akibat kurangnya yodium terjadi pada masa kanak-kanak atau masa pertumbuhan, maka hanya terjadi perawakan yang pendek tanpa retardasi mental. Penderita biasanya kurus dan mukanya tetap menua sesuai umur disertai cara berjalan yang khas.Kekurangan hormone tiroid dapat menyebabkan perawakan pendek tetapi kelebihan hormone tiroid tidak menambahn tinggi badan tetapi menyebabkan penyakit lain yaitu hipertiroidisme.Penyakit lain yang mirip dengan kretinisme adalah mongolisme dan kekurangan hormon tiroid akibat kurangnya hormon perangsang kelenjar tersebut (TSH-thyroid stimulating hormone). TSH diproduksi oleh kelenjar hipofisis. Bedanya, pada mongolisme, ditemukan kelainan genetik yang menjadi penyebabnya. Hormon tiroid pada penderitanya tetap normal. Kekurangan hormon TSH dapat diketahui dari pemeriksaan kadar hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis.Perawakan pendek juga dapat disebabkan oleh factor di luar hormonal diatas yaitu :a. Sindrom Acushingb. Pseudihipoparatiroidismec. Perawakan pendek konstitusionald. Perawakan pendek genetice. Retardasi pertumbuhan dalam janin

Page 11: Asuhan Keperawatan

f. Sindroma-sindroma dengan salah satu gejala perawakan pendek misalnya sindroma turner dllg. Penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan malnutrisi dalam perkembangan penyakitnya.

3. Ciri-ciri KretinismeCiri-ciri penderita kretinisme sangat khas. Cirinya antara lain bentuk tubuhnya pendek dengan proporsi yang tak normal. Ciri lainnya adalah lidahnya besar dan lebar, pangkal hidungnya datar, rambutnya kasar dan kering, kulitnya kusam, serta otot-ototnya lembek. Anak-anak penderita kretin ini biasanya mengalami gangguan pencernaan, pendengaran, dan kemampuan berbicara. Bila kelainan ini terjadi sebelum usia dua tahun, biasanya anak mengalami keterbelakangan mental untuk selamanya. Bila munculnya kelainan ini pada umur setelah dua tahun, anak hanya mengalami kelambatan pertumbuhan dan perkembangan fisik. Selain itu, bila tulang diperiksa dengan rontgen, pada anak kretin ditemukan kelainan yang sangat khas, yaitu umur tulang lebih muda daripada umur yang seharusnya. Ditambah lagi, pertumbuhan tulang tungkai terganggu.

4. Pengobatan KretinismeKelainan ini diobati dengan pemberian hormon tiroid. Hormon diberikan tiap hari secara terus-menerus. Bila kelainan muncul sebelum usia dua tahun, pengobatan ini tak dapat memperbaiki keterbelakangan mental yang ditimbulkannya.

C. Pengaruh gigantisme dan kretinisme dalam kehidupan sehari-hariTerlepas dari postur tubuh yang cebol ataupun raksasa, mereka dapat berfungsi dan memiliki keturunan layaknya manusia pada umumnya kecuali pada kretinisme dengan retardasi mental yang kurang dapat berfungsi normal. Perawakan yang pendek maupun tinggi berlebih ini tidak diturunkan kecuali yang terkait genetic. Sehingga bila asupan bahan baku cukup dan tidak ada tumor pada hipofisis maka diharapkan keturunan yang dihasilkan akan normal-normal saja. (Hygiena Kumala Suci).Kesimpulan1. Gigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan besar yang diatas normal. Gigantisme disebabkan oleh kelebihan jumlah hormon pertumbuhan.2. Ciri utama gigantisme adalah perawakan yang tinggi hingga mencapai 2 meter atau lebih dengan proporsi tubuh yang normal.3. Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak lahir atau pada awal masa kanak-kanak.4. Kretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormone tiroid dalam tubuh. Hormone tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid (gondok) terutama sel folikel tiroid. Penyebab paling sering dari kekurangan hormone tiroid adalah akibat kurangnya bahan baku pembuat.5. Cirin kretinisme antara lain bentuk tubuhnya pendek dengan proporsi yang tak normal. Ciri lainnya adalah lidahnya besar dan lebar, pangkal hidungnya datar, rambutnya kasar dan kering, kulitnya kusam, serta otot-ototnya lembek. Anak-anak penderita kretin ini biasanya mengalami gangguan pencernaan, pendengaran, dan kemampuan berbicara.

Page 12: Asuhan Keperawatan

6. Terlepas dari postur tubuh yang cebol ataupun raksasa, mereka dapat berfungsi dan memiliki keturunan layaknya manusia pada umumnya kecuali pada kretinisme dengan retardasi mental yang kurang dapat berfungsi normal.

DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.http://202.155.15.208/suplemen/indeks_suplemen.asp?PageIndex=5&mid=2&kat_id=105&kat_id1=150&kat_id2=190http://www.purwakarta.go.id/tahu.php?beritaID=52http://id.wikipedia.org/wiki/Gigantisme