asuhan keperawatan

11
Asuhan Keperawatan/Askep BerandacoNtAcTaBouT mE POLIOMILITIS A. Pengertian Polio, kependekan dari poliomyelitis, adalah penyakit yang dapat merusak sistem saraf dan menyebabkan paralysis. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak di bawah umur 2 tahun. Infeksi virus ini mulai timbul seperti demam yang disertai panas, muntah dan sakit otot. Kadang-kadang hanya satu atau beberapa tanda tersebut, namun sering kali sebagian tubuh menjadi lemah dan lumpuh (paralisis). Kelumpuhan ini paling sering terjadi pada salah satu atau kedua kaki. Lambat laun, anggota gerak yang lumpuh ini menjadi kecil dan tidak tumbuh secepat anggota gerak yang lain Poliomilitis adalah penyakit menular yang akut disebabkan oleh virus dengan predileksi pada sel anterior massa kelabu sumsum tulang belakang dan inti motorik batang otak, dan akibat kerusakan bagian susunan syaraf tersebut akan terjadi kelumpuhan serta autropi otot. Poliomielitis atau polio, adalah penyakit paralysis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ketubuh melalui mulut, menginfeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir kesistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralysis). B. Jenis Polio

Upload: zezen-ade-s

Post on 08-Dec-2014

23 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan

Asuhan Keperawatan/Askep BerandacoNtAcTaBouT mE

POLIOMILITIS

A.      Pengertian

Polio, kependekan dari poliomyelitis, adalah penyakit yang dapat merusak sistem saraf dan

menyebabkan paralysis. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak di bawah umur 2

tahun. Infeksi virus ini mulai timbul seperti demam yang disertai panas, muntah dan sakit otot.

Kadang-kadang hanya satu atau beberapa tanda tersebut, namun sering kali sebagian tubuh

menjadi lemah dan lumpuh (paralisis). Kelumpuhan ini paling sering terjadi pada salah satu atau

kedua kaki. Lambat laun, anggota gerak yang lumpuh ini menjadi kecil dan tidak tumbuh secepat

anggota gerak yang lain

Poliomilitis adalah penyakit menular yang akut disebabkan oleh virus dengan predileksi pada

sel anterior massa kelabu sumsum tulang belakang dan inti motorik batang otak, dan akibat

kerusakan bagian susunan syaraf tersebut akan terjadi kelumpuhan serta autropi otot.

Poliomielitis atau polio, adalah penyakit paralysis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus.

Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ketubuh

melalui mulut, menginfeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir

kesistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralysis).

B.      Jenis Polio

·         Polio non-paralisis

Polio non-paralisis menyebabkan demam, muntah, sakit perut, lesu, dan sensitif. Terjadi kram

otot pada leher dan punggung. Otot terasa lembek jika disentuh.

·         Polio Paralisis

Kurang dari 1 persen orang yang terinfeksi virus polio berkembang menjadi polio paralisis atau

menderita kelumpuhan. Polio paralisis dimulai dengan demam. Lima sampai tujuh hari

berikutnya akan muncul gejala dan tanda-tanda lain, seperti:

Ø  Sakit kepala

Ø  Kram otot leher dan punggung

Ø  Sembelit/konstipasi

Ø  Sensitif terhadap rasa raba

Polio paralisis dikelompokkan sesuai dengan lokasi terinfeksinya, yaitu:

Page 2: Asuhan Keperawatan

a.       Polio Spinal

Strain poliovirus ini menyerang saraf tulang belakang, menghancurkan sel tanduk anterior yang

mengontrol pergerakan pada batang tubuh dan otot tungkai. Meskipun strain ini dapat

menyebabkan kelumpuhan permanen, kurang dari satu penderita dari 200 penderita akan

mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan paling sering ditemukan terjadi pada kaki. Setelah

poliovirus menyerang usus, virus ini akan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus dan

diangkut ke seluruh tubuh. Poliovirus menyerang saraf tulang belakang dan motorneuron yang

mengontrol gerak fisik. Pada periode inilah muncul gejala seperti flu. Namun, pada penderita

yang tidak memiliki kekebalan atau belum divaksinasi, virus ini biasanya akan menyerang

seluruh bagian batang saraf tulang belakang dan batang otak. Infeksi ini akan mempengaruhi

sistem saraf pusat dan menyebar sepanjang serabut saraf. Seiring dengan berkembangbiaknya

virus dalam sistem saraf pusat, virus akan menghancurkan motorneuron. Motorneuron tidak

memiliki kemampuan regenerasi dan otot yang berhubungan dengannya tidak akan bereaksi

terhadap perintah dari sistem saraf pusat. Kelumpuhan pada kaki menyebabkan tungkai menjadi

lemas. Kondisi ini disebut acute flaccid paralysis (AFP). Infeksi parah pada sistem saraf pusat

dapat menyebabkan kelumpuhan pada batang tubuh dan otot pada dada dan perut, disebut

quadriplegia. Anak-anak dibawah umur 5 tahun biasanya akan menderita kelumpuhan 1 tungkai,

sedangkan jika terkena orang dewasa, lebih sering kelumpuhan terjadi pada kedua lengan dan

tungkai.

b.      Bulbar polio

Polio jenis ini disebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami sehingga batang otak ikut

terserang. Batang otak mengandung motorneuron yang mengatur pernapasan dan saraf otak,

yang mengirim sinyal ke berbagai otot yang mengontrol pergerakan bola mata; saraf trigeminal

dan saraf muka yang berhubungan dengan pipi, kelenjar air mata, gusi, dan otot muka; saraf

auditori yang mengatur pendengaran; saraf glossofaringeal yang membantu proses menelan dan

berbagai fungsi di kerongkongan; pergerakan lidah dan rasa; dan saraf yang mengirim sinyal ke

jantung, usus, paru-paru, dan saraf tambahan yang mengatur pergerakan leher.

Tanpa alat bantu pernapasan, polio bulbar dapat menyebabkan kematian. Lima hingga sepuluh

persen penderita yang menderita polio bulbar akan meninggal ketika otot pernapasan mereka

tidak dapat bekerja. Kematian biasanya terjadi setelah terjadi kerusakan pada saraf otak yang

bertugas mengirim ‘perintah bernapas’ ke paru-paru. Penderita juga dapat meninggal karena

Page 3: Asuhan Keperawatan

kerusakan pada fungsi penelanan; korban dapat ‘tenggelam’ dalam sekresinya sendiri kecuali

dilakukan penyedotan atau diberi perlakuan trakeostomi untuk menyedot cairan yang

disekresikan sebelum masuk ke dalam paru-paru. Namun trakesotomi juga sulit dilakukan

apabila penderita telah menggunakan ‘paru-paru besi’ (iron lung). Alat ini membantu paru-paru

yang lemah dengan cara menambah dan mengurangi tekanan udara di dalam tabung. Kalau

tekanan udara ditambah, paru-paru akan mengempis, kalau tekanan udara dikurangi, paru-paru

akan mengembang. Dengan demikian udara terpompa keluar masuk paru-paru. Infeksi yang jauh

lebih parah pada otak dapat menyebabkan koma dan kematian.

Tingkat kematian karena polio bulbar

C.      Gambaran Klinis

Poliomielitis terbagi menjadi empat bagian yaitu :

1.       Poliomielitis asimtomatis : Setelah masa inkubasi 7-10 hari, tidak terdapat gejala karena daya

tahan tubuh cukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali.

2.       Poliomielitis abortif : Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala

berupa infeksi virus seperti malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan,

konstipasi dan nyeri abdomen.

3.       Poliomielitis non paralitik : Gejala klinik hamper sama dengan poliomyelitis abortif , hanya

nyeri kepala, nausea dan muntah lebih hebat. Gejala ini timbul 1-2 hari kadang-kadang diikuti

penyembuhan sementara untuk kemudian remisi demam atau masuk kedalam fase ke2 dengan

nyeri otot. Khas untuk penyakit ini dengan hipertonia, mungkin disebabkan oleh lesi pada batang

otak, ganglion spinal dan kolumna posterior.

4.       Poliomielitis paralitik : Gejala sama pada poliomyelitis non paralitik disertai kelemahan satu

atau lebih kumpulan otot skelet atau cranial. Timbul paralysis akut pada bayi ditemukan

paralysis fesika urinaria dan antonia usus. Adapun bentuk-bentuk gejalanya antara lain :

Ø  Bentuk spinal. Gejala kelemahan / paralysis atau paresis otot leher, abdomen, tubuh, diafragma,

thorak dan terbanyak ekstremitas.

Ø  Bentuk bulbar. Gangguan motorik satu atau lebih syaraf otak dengan atau tanpa gangguan pusat

vital yakni pernapasan dan sirkulasi.

Ø  Bentuk bulbospinal. Didapatkan gejala campuran antara bentuk spinal dan bentuk bulbar.

Ø  Kadang ensepalitik. Dapat disertai gejala delirium, kesadaran menurun, tremor dan kadang

kejang.

Page 4: Asuhan Keperawatan

Berikut fase-fase infeksi virus tersebut:

Ø  stadium akut

Yaitu fase sejak adanya gejala klinis hingga 2 minggu. Ditandai dengan suhu tubuh yang

meningkat. Kadang disertai sakit kepala dan muntah-muntah. Kelumpuhan terjadi akibat

kerusakan sel-sel motor neuron di bagian tulang belakang (medula spinalis) lantaran invasi virus.

Kelumpuhan ini bersifat asimetris sehingga cenderung menimbulkan gangguan bentuk tubuh

(deformitas) yang menetap atau bahkan menjadi lebih berat. Kelumpuhan yang terjadi sebagian

besar pada tungkai kaki (78,6%), sedangkan 41,4% pada lengan. Kelumpuhan ini berlangsung

bertahap sampai sekitar 2 bulan sejak awal sakit.

Ø  stadium subakut

Yaitu fase 2 minggu sampai 2 bulan. Ditandai dengan menghilangnya demam dalam waktu 24

jam. Kadang disertai kekakuan otot dan nyeri otot ringan. Terjadi kelumpuhan anggota gerak

yang layuh dan biasanya salah satu sisi saja.

Ø  stadium konvalescent

Yaitu fase pada 2 bulan sampai dengan 2 tahun. Ditandai dengan pulihnya kekuatan otot yang

sebelumnya lemah. Sekitar 50-70 persen fungsi otot pulih dalam waktu 6-9 bulan setelah fase

akut. Selanjutnya setelah 2 tahun diperkirakan tidak terjadi lagi pemulihan kekuatan otot.

Ø  stadium kronik

Ø  Yaitu lebih dari 2 tahun. Kelumpuhan otot yang terjadi sudah bersifat permanen.

D.      Etiologi

Penyebab poliomyelitis Family Pecornavirus dan Genus virus, dibagi 3 yaitu :

1.       Brunhilde

2.       Lansing

3.       Leon ; Dapat hidup berbulan-bulan didalam air, mati dengan pengeringan/oksidan. Masa

inkubasi : 7-10-35 hari

Klasifikasi virus

Golongan: Golongan IV ((+)ssRNA)

Familia: Picornaviridae

Genus: Enterovirus

Spesies: Poliovirus

E.       Penularan

Page 5: Asuhan Keperawatan

Virus masuk melalui mulut dan hidung lalu berkembang biak di dalam tenggorokan dan saluran

pencernaan atau usus. Selanjutnya, diserap dan disebarkan melalui sistem pembuluh darah dan

pembuluh getah bening.

Penularan virus terjadi secara langsung melalui beberapa cara, yaitu:

Ø  fekal-oral (dari tinja ke mulut)

Maksudnya, melalui minuman atau makanan yang tercemar virus polio yang berasal dari tinja

penderita lalu masuk ke mulut orang yang sehat.

Ø  oral-oral (dari mulut ke mulut)

Yaitu melalui percikan ludah atau air liur penderita yang masuk ke mulut orang sehat lainnya.

Sebenarnya, kondisi suhu yang tinggi dapat cepat mematikan virus. Sebaliknya, pada keadaan

beku atau suhu yang rendah justru virus dapat bertahan hidup bertahun-tahun. Ketahanan virus

ini di dalam tanah dan air sangat bergantung pada kelembapan suhu dan adanya mikroba lain.

Virus ini dapat bertahan lama pada air limbah dan air permukaan, bahkan dapat sampai berkilo-

kilometer dari sumber penularan.

Meskipun cara penularan utama adalah akibat tercemarnya lingkungan oleh virus polio dari

penderita yang terinfeksi, namun virus ini sebenarnya hidup di lingkungan yang terbatas. Nah,

salah satu inang atau mahluk hidup perantaranya adalah manusia secara ringkas, Cara

penularannya dapat melalui :

a.       Inhalasi

b.      Makanan dan minuman

c.       Bermacam serangga seperti lipas, lalat, dan lain-lain.

Penularan melalui oral berkembambang biak diusus→verimia virus+DC faecese beberapa

minggu.

F.       Pencegahan

Cara pencegahan dapat dilalui melalui :

1.       Imunisasi

2.       jangan masuk daerah endemis

3.       jangan melakukan tindakan endemis

Tempatkan anak yang sakit di kamar terpisah, jauh dari anak-anak lainnya. Ibu harus mencuci

tangan setiap kali menyentuhnya. Perlindungan terbaik terhadap polio ialah dengan memberikan

vaksin polio/pemberian kekebalan.

Page 6: Asuhan Keperawatan

Seorang anak yang cacat akibat polio harrus makan makanan bergizi dan melakukan gerak badan

untuk memperkuat otot-ototnya. Selama tahun pertama, sebagian kekuatan dapat pulih kembali.

Bantulah anak agar belajar berjalan sebaik-baiknya, pasanglah 2 buah tiang, sebagai penyangga

dan kemudian buatkan tongkat penopang.

G.     Insiden Kejadian polio

Virus polio dapat melumpuhkan bahkan membunuh. Virus ini menular melalui air dan

kotoran manusia. Sifatnya sangat menular dan selalu menyerang anak balita. Dua puluh tahun

silam, polio melumpuhkan 1.000 anak tiap harinya di seluruh penjuru dunia. Tapi pada 1988

muncul Gerakan Pemberantasan Polio Global. Lalu pada 2004, hanya 1.266 kasus polio yang

dilaporkan muncul di seluruh dunia. Umumnya kasus tersebut hanya terjadi di enam Negara.

Kurang dari setahun ini, anggapan dunia bebas polio sudah berakhir.

Pada awal Maret tahun 2005, Indonesia muncul kasus polio pertama selama satu dasa

warsa. Artinya, reputasi sebagai negeri bebas polio yang disandang selama 10 tahun pun hilang

ketika seorang anak berusia 20 bulan di Jawa Barat terjangkit penyakit ini. (Lebih lanjut baca 

"Polio: cerita dari Jawa Barat)  Menurut analisa, virus tersebut dibawa dari sebelah utara

Nigeria. Sejak itu polio menyebar ke beberapa daerah di Indonesia dan menyerang anak-anak

yang tidak diimunisasi. Polio bisa mengakibatkan kelumpuhan dan kematian. Virusnya

cenderung menyebar dan menular dengan cepat apalagi di tempat-tempat yang kebersihannya

buruk.

Indonesia sekarang mewakili satu per lima dari seluruh penderita polio secara global tahun

ini. Kalau tidak dihentikan segera, virus ini akan segera tersebar ke seluruh pelosok negeri dan

bahkan ke Negara-negara tetangga terutama daerah yang angka cakupan imunisasinya masih

rendah.

Indonesia merupakan Negara ke-16 yang dijangkiti kembali virus tersebut. Banyak pihak

khawatir tingginya kasus polio di Indonesia akan menjadikan Indonesia menjadi pengekspor

virus ke Negara-negara lain, khususnya di Asia Timur. Wabah polio yang baru saja terjadi di

Indonesia dapat dipandang sebagai sebuah krisis kesehatan dengan implikasi global.

Page 7: Asuhan Keperawatan

H.     Kebijakan pemerintah tentang polio

Cegah Virus Polio dengan Vaksinasi

Hingga saat ini belum ditemukan cara pengobatan penyakit polio. Yang paling efektif hanyalah

pencegahan dengan cara imunisasi. Kasus penyakit polio di Sukabumi, Jawa Barat,sangat

mengejutkan pemerintah dan masyarakat. Penyakit yang diakibatkan infeksi virus ini jelas

mencemaskan para orang tua yang punya anak balita karena begitu mengerikan dampak buruk

yang bisa ditimbulkan. Sayangnya lagi, hingga saat ini belum ditemukan cara pengobatannya.

Yang paling efektif hanyalah pencegahan dengan cara imunisasi.

Virus polio (poliomyelitis) sangat menular dan tak bisa disembuhkan. Virus ini menyerang

seluruh tubuh (termasuk otot dan sistem saraf) dan bisa menyebabkan kelemahan otot yang

sifatnya permanen dan kelumpuhan total dalam hitungan jam saja. Bahkan sekitar 10-15 persen

mereka yang terkena polio akhirnya meninggal karena yang diserang adalah otot pernapasannya.

Virus polio terdiri atas 3 tipe (strain), yaitu tipe 1 (brunhilde), tipe 2 (lanzig) dan tipe 3 (Leon).

Tipe 1 seperti yang ditemukan di Sukabumi adalah yang paling ganas (paralitogenik) dan sering

menyebabkan kejadian luar biasa atau wabah. Sedangkan tipe 2 paling jinak

http://solihinners.blogspot.com/2012/03/askep-poliomielitis.html