astrocytoma gbm

Upload: aeeraadeeva

Post on 06-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Astrocytoma GBM

TRANSCRIPT

Glioblastoma multiforma (GBM) adalah tumor otak yang kadang-kadang disebut artrositoma derajat tinggi atau kelas IV, yang tumbuh dengan cepat, menyerang jaringan di dekatnya, dan mengandung sel-sel yang sangat ganas.http://thousands-fortuna.blogspot.com/2011/10/astrocytoma.htmlAstrocytoma

Otak merupakan organ tubuh paling kompleks dan merupakan struktur pusat pengaturan keseluruhan tubuh. Peranan sentral dan adanya gangguan fungsional yang terjadi akan mencerminkan beratnya akibat yang ditimbulkan oleh tumor otak. Tumor yang melibatkan SSP termasuk neoplasma yang paling merusak, diperkirakan bertanggung jawab sekitar 2,5% dari semua lesi massa, yang menyebabkan sekitar 3,9 4,4 kematian per 100.000 populasi per tahun di Amerika Serikat. Kematian akibat tumor otak ini besarnya 2% dari seluruh kematian akibat tumor, dan insiden tumor otak besarnya 7 per 100.000 penduduk per tahun.(1,2,3)Tumor otak merupakan suatu pertumbuhan jaringan yang

abnormal didalam otak, yang terbagi atastumor otak benignayang bersifattidak ganasdantumor otak malignayang merupakankeganasanyang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan disebelahnya atau yang telah menyebar (metastase) ke otak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah. Jenis tumor otak sangat beraneka ragam dari yang jinak sampai ganas. Salah satu tumor yang mempunyaifrekuensi terbesardari semua jenis tumor di otak adalahglioma. Insiden dari glioma besarnya 5 per 100.000 penduduk. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WorldHealth Organization/WHO), terdapattiga jenis gliomayang dapat dibedakan dari pemeriksaan histopatologis, yaitu :astrositoma, oligendroglioma, dan mixed oligoastrositoma.(1,2,3)Astrositomamerupakan jenis tumor otak yang mempunyaibatasan yang jelas, berwarnaabu-abu putih,tumbuhinfiltratmeluas danmerusak jaringan otak dibawahnya. WHO membagi diagnosis derajat astrositoma menjadi 4 bagian, yaitu :(4)1. Derajat I :Juvenila Pilocytic Astrocytoma (JPA)2. Derajat II :Low-grade Astrocytoma3. Derajat III :Analplastic Astrocytoma4. Derajat IV :Glioblastoma Multiforme (GBM)EPIDEMIOLOGIAstrositoma derajatIdanIIdisebut sebagaiastrositoma derajat rendah (ADR), dan astrositoma derajatIIIdanIVdisebut sebagaiastrositoma derajat tinggi (ADT). Di Indonesia, astrositoma merupakan keganasan otaktersering keduasetelah meningioma, selama periode 2003-2010, Departemen RSCM mendapatkan 60 kasus astrositoma dengan 30 kasus merupakan astrositoma derajat rendah (ADR) dan 19 kasus merupakan astrositoma derajat tinggi (ADT), sedangkan sisanya merupakan tipe campuran. Untuk Astrositoma derajat rendah (ADR), dilaporkan pria lebih sedikit mendominasi yaitu rasio pria dan wanita adalah 1,18 : 1. Pria juga mendominasi perkembangan astrositoma anaplastik dengan rasio pria dan wanita 1,87.(1,5,6)Kebanyakan kasusastrositoma pilositiktimbul pada2 dekadeawal kehidupan. Tetapi pada astrositomaderajat rendah, 25% kasus berlaku pada orang dewasa pada usia 30-40 tahun, 10% astrositoma derajat rendah terjadi pada orang berumur kurang dari 20 tahun, 60% astrositoma derajat rendah terjadi pada usia 20-45 tahun dan 30% pada astrositoma derajat rendah terjadi pada usia > 45 tahun. Lokasi yang paling sering padafronto-temporo-parietalterletak pada cerebrum, dengan predominan padalobus frontalis(64%) yang diikutilobus temporalis(29%).(1,5,6)ETIOLOGISejumlah penelitian epidemiologi belum berhasil menentukan faktor penyebab terjadinya tumor otak, terkecualipemaparan terhadap sinar- X. Anak-anak denganleukemia limfositikakut yang menerimaradioterapi profilaksispada susunan saraf pusat akan meningkatkan resiko untuk menderita astrositoma, bahkan glioblastoma. Tumor ini juga dihubungkan dengan makanan yang banyak mengandungsenyawa nitroso(seperti nitosurea, nitrosamine, dan lain-lain). Saat ini penelitian yang menghubungkan tumor jenis ini dengan kerentanan genetik tertentu terus dikembangkan. Tumor ini sering dihubungkan dengan berbagai sindroma sepertiLi-FraumeniSyndrome, mutasi Germline p53, TurcotSyndrome, dan neurofibromatosis tipe 1 (NF-1).(1)PATOFISIOLOGIAstrositoma adalah kelompok tumor SSP primeryang tersering. Astrositoma adalah sekelompok neoplasmaheterogenyang berkisar dari lesiberbatas tegastumbuhlambatseperti astrositoma pilositik hingga neoplasma infiltratif, yang sangat ganas seperti glioblastoma multiform. Astrositomafibriler (difus)mempunyai pertumbuhan yang infiltratif. Meskipun paling sering ditemukan pada orang dewasa, tumor ini dapat timbul pada semua usia. Tumor tipe ini paling sering ditemukan padahemisferium serebrimeskipun dapat ditemukan dimana saja pada SSP. Astrositomapilositiklebih sering terjadi padaanakmeskipun dapat timbul pada semua usia. Tempat yang paling sering terkena adalahserebelum, ventrikel ketiga, dan saraf optikus, tetapi seperti pada kasus astrositoma fibrilar (difus), semua bagian SSP dapat terkena.(1)Astrositomamenginfiltrasi otakdan sering berkaitan dengan kista dalam berbagai ukuran. Walaupun menginfiltrasi jaringan otak,efeknya pada fungsi otak hanyasedikitsekali pada permulaan penyakit. Pada umumnya, astrositomatidak bersifat ganaswalaupun dapat mengalami perubahan keganasan menjadiglioblastoma, suatu astrositoma yang sangat ganas. Tumor-tumor ini pada umumnya tumbuh lambat. Oleh karena itu, penderita sering tidak datang berobat walaupun tumor sudah berjalan bertahun-tahun sampai timbul gejala.(7)Astrositoma merupakan tumor yangberpotensitumbuh menjadiinvasif, progresif, dan menimbulkan berbagai gejala klinik. Tumor ini akan menyebabkanpenekananpada jaringan otak sekitarnya, invasi dan destruksi pada parenkim otak.Fungsi parenkimakan terganggu karenahipoksiaarterial dan vena, terjadi kompetisi pengambilan nutrisi, pelepasan produk metabolisme, serta adanya pengaruh pelepasan mediator radang sebagai akibat lanjut dari hal diatas. Efek massa yang ditimbulkan, dapat menimbulkan gejala defisit neurologis fokal berupakelemahan suatu sisi tubuh, gangguan sensorik, parese/kelemahan nervus kranialis atau bahkan kejang.(8)Astrositoma derajat rendah yang merupakan gradeIIklasifikasi WHO, akan tumbuh lebihlambatdibandingkan dengan bentuk yang maligna. Tumordoubling timeuntuk astrositoma tingkat rendah kira-kiralebih lambatdari astrositoma anaplastik (grade III astrocytoma). Sering dibutuhkan beberapa tahun sejak munculnya gejala hingga diagnosa astrositoma derajat rendah ditegakkan kira-kira sekitar 3,5 tahun.(8)GEJALA KLINIKAstrositoma, secara umum dan yang paling banyak dipakai, menurutWorld Health Organizationdibagi didalam beberapa tipe dan grade:(9)1. Astrositoma Pilositik (Grade I)

Tumbuhlambatdanjarang menyebarke jaringan disekitarnya. Tumor ini biasa terjadi padaanak-anak dan dewasa muda. Mereka dapat disembuhkan secara tuntas dan memuaskan. Namun demikian, apabila mereka menyerang pada tempat yang sukar dijangkau, masih dapat mengancam hidup.(9)2. Astrositoma Difusa (Grade II)Tumbuhlambat, namunmenyebarke jaringan sekitarnya. Beberapa dapat berlanjut ke tahap berikutnya. Kebanyakan terjadi padadewasa muda.(9)3. Astrositoma Anaplastik (Grade III)Sering disebut sebagai astrositomamaligna. Tumbuh dengancepatdanmenyebarke jaringan sekitarnya. Sel-sel tumornya terlihat berbeda dibanding dengan sel-sel yang normal. Rata-rata pasien yang menderita tumor jenis ini berumur41 tahun.(94. Gliobastoma multiforme (Grade IV)Tumbuh dan menyebar secaraagresif. Sel-selnyasangat berbedadari yang normal. Menyerang pada orangdewasaberumur antara45 sampai 70tahun. Tumor ini merupakan salah satutumorotak primerdengan prognosis yang sangatburuk.(9)Kejang umummerupakan manifestasi utama yang seringkali dijumpai, walaupun secara retrospektif dapat dijumpai gangguan-gangguan lain terlebih dahulu sepertikesulitan berbicara, perubahan sensibilitas, dan gangguan penglihatan. Pada tumorlow gradeastrositoma kejang-kejangdijumpai pada80%kasus dibandingkanhigh gradesebesar30%. Jika dibandingkan denganastrocytoma anaplastic, gejala awal berupa kejang lebihjarangdijumpai.Gejala lainnya adalahmeningginya tekanan intracranialsebagai akibat dari pertumbuhan tumor yang dapat menimbulkanedema vasogenik. Pasien mengalami keluhan-keluhan sakit kepala yang progresif, mual, muntah-muntah, mengantuk, dan gangguan penglihatan. Akibat peninggian tekanan intrakranial menimbulkanhidrosefalus.Semakin bertumbuhnya tumor gejala-gejala yang ditemukan sangat bergantung dari lokasi tumor. Tumorsupratentorialdapat menyebabkan gangguan motorik dan sensitivitas, hemianopsia, afasia,atau kombinasi gejala-gejala. Sedangkan tumorfossa posteriordapat menimbulkan kombinasi dari gejala-gejalakelumpuhan saraf kranial, disfungsi serebeler dan gangguan kognitif.(8)PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Computed TomographyScan(CT-Scan)2. AstrositomaTingkatRendahDapat memperlihatkan gambaranhipodensdengan bentuk yang ireguler dan tepinya bergerigi. Astrositoma yang lain berbentukbulat atau ovaldengantepi yang tegasyang dapat disertai dengan kista. Adanya tumor kistik akan lebih nyata bila ditemukanfluid leveldi dalam lesi atau adanya kebocoran kontras media ke dalam tumornya.Kalsifikasitampak pada81%dan efekmasatampak pada50%.Enhancementterlihat pada 50%, biasanya merata dan tidak tajam.(9)1. Astrositoma AnaplastikCT polos, tampak sebagai gambaranhipodensatau densitas campuranyang heterogen.Enhancementmedia kontras tampak pada 78%, dapat berupa gambaranlesi yang homogen,noduleratau polacincinyang kompleks.(9)2. Glioblastoma multiformeTampak gambaran yangtidak homogen, sebagianmassa hipodens, sebagian hiperdens dan terdapat gambaran nekrosis sentral. Tampak penyangatan pada tepi lesi sehingga memberikan gambaran seperticincin dengan dinding yang tidak teratur.(8)1. Magnetic Resonance Imaging (MRI)Pada MRI penampakan tumor pada potonganaxial dan sagitalialah metode pilihan pada kasus-kasus curiga astrositoma. MRI memberikan garis batas tumor lebih akurat dibandingkan dengan CT Scan, dan MRI Scan yang teratur dapat dilakukan sebagai kontrol pasca penatalaksanaan. Dengan CT Scan, Astrositoma biasanya terlihat sebagai daerah denganpeningkatan densitasdan menunjukkan peningkatan setelah penginfusan dari bahan kontras. Pergeseran struktur-struktur garis tengah dan penipisan daripada dinding ventrikel lateralis di sisi tumor dapat terlihat.(9)

Gambaran HistopatologiTerdapatempat variasigambaran histopatologilow grade astrocytomaantara lain, astrositomaprotoplasmik,umumnya terdapat pada bagiankorteksdengan sel-sel yang banyak mengandung sitoplasma. Bentuk ini mencakup 28% dari jenis astrositoma yang menginfiltrasi keparenkimsekitarnya, astrositomagemistositik, sering ditemukan padahemisfer serebralorang dewasa terdiri dari sel bundar yang besar dengan sitoplasma eosinofilik dan eksentrik. Bentuk ini mencakup 5-10% dari glioma hemisfer, astrositomafibrilar, merupakan bentuk yang paling sering ditemukan dan berasal dari massa putih serebral dengan sel yang berdiferensiasi baik berbentuk oval dan kecil. Tumor ini ditandai dengan jumlah sel yang meningkat dengan gambaran latar belakang yang fibriler. Untuk melihat gambaran fibriller ini dapat digunakanglial fibrillary acidic protein(GFAP) dan campuran.(9)PENATALAKSANAAN1. KonservatifBiasanya,astrositoma anaplastikditangani denganoperasi, radioterapi, dan temozolomide adjuvan. Beberapa praktisi menambahkan temozolomide secara bersamaan, meskipun tidak ada data dari percobaan terkontrol yang ada untuk mendukung temozolomide bersamaan.(10,11)Astrositoma anaplastik biasanyalebih responsifterhadap kemoterapi dibandingkan glioblastoma. Untuk astrositoma anaplastik berulang yang sebelumnya diobati dengannitrosoureas, temozolomide menunjukkan tingkat respons 35% dan dibandingkan dengan terapi dengan tingkat respon yang lebih rendah, temozolomide memberikan peningkatan harapan hidup 6-bulan ( 31% 46%).(10)Pasien dengan astrositoma dan riwayatkejangharus menerimaterapi antikonvulsandengan monitoring konsentrasi obat dalam aliran darah. Penggunaan antikonvulsan profilaksis pada pasien astrositoma tanpa riwayat kejang telah dilaporkan tetapi masih kontroversial.(10)Penggunaankortikosteroid, seperti deksametason, dapatmempercepat pengurangan efek massa tumorpada kebanyakan pasien sekunder. Profilaksis untuk ulkus gastrointestinal pemberian resep harus bersamaan dengan kortikosteroid.(10)AntikonvulsanAgen ini mencegah terulangnya kejang dan mengakhiri aktivitas kejang klinis.(10) Levetiracetam (Keppra)

Digunakan sebagai terapi tambahan untukkejang parsial dan kejang mioklonik. Juga diindikasikan untuk primer umum tonik-klonik. Mekanisme tindakan tidak diketahui.

Phenytoin (Dilantoin)

Efektif dalamparsial dan umum tonik-klonik. Blok salurannatriumdan mencegah penghambatanaksi potensial repetitif.

Carbamazepine (Tegretol)

Mirip dengan fenitoin. Efektif dalamparsial dan umum tonik-klonik. Blok saluran natrium dan mencegah penghambatan aksi potensial repetitif.

Kortikosteroid

Obat ini mengurangiedemasekitar tumor, sering mengarah padaperbaikan gejala dan obyektif. Deksametason (Decadron, AK-Dex, Alba-Dex, Dexone, Baldex)

Tindakanmekanisme postulasipada tumor otak termasuk penurunan permeabilitas pembuluh darah, efek sitotoksik pada tumor, penghambatan pembentukan tumor, dan penurunan produksi CSF.

Antineoplastik Agen, Agen alkilasi

Agen inimenghambat pertumbuhan sel dan proliferasi. Temozolomide (Temodar)

Alkilasi agen oral dikonversi ke MTIC pada pH fisiologis; 100% tersedia secara herbal, sekitar 35% melintasi sawar darah otak.

OperatifPeran dari operasi pada pasien dengan astrositoma adalah untuk mengangkat tumor dan untuk menyediakan jaringan untuk diagnosis histologis, memungkinkan menyesuaikan terapi adjuvan dan prognosis.(10)Teknik biopsiadalah cara aman dan metode sederhana untuk menetapkan diagnosis jaringan. Penggunaan biopsi dapat dibatasi oleh sampel gagaldanrisiko biopsi oleh perdarahan intraserebral. Pengalihan CSF dengandrainase ventrikel eksternal (EVD)ataushunt ventriculoperitoneal (VPS)mungkin diperlukan untuk mengurangi tekanan intrakranial sebagai bagian dari manajemennon-operativeatau sebelum terapi bedah definitif jika desertai dengan hidrosefalus.(10)Reseksi total astrositomasering tidak mungkin karena tumor sering menyerang ke wilayah fasih otak dan menunjukkan infiltrasi tumor yang hanya terdeteksi pada skala mikroskopis. Oleh karena itu, reseksi bedah hanya menyediakan manfaat kelangsungan hidup yang lebih baik dan diagnosis histologis tumor daripada menawarkan penyembuhan. Namun,kraniotomiuntuk reseksi tumor dapat dilakukan dengan aman dan umumnya dilakukan dengan maksud untuk menyebabkan cedera neurologis paling mungkin untuk pasien. Reseksi total ( > 98% berdasarkan volumetrik MRI ) ditujukan untukmeningkatkan harapan hiduprata-rata dibandingkan dengan reseksi subtotal ( 8,8 13 bulan).(10)KOMPLIKASIMeskipun cedera neurologis (berpotensi merugikan) dan kemungkinan kematian tetap ada, tindakan bedah untuk astrositoma tetap harusdipertimbangkanuntukmengurangi massa tumordan untuk menghindari cedera saraf permanen.Defisit neurologissementara karena peradanganan lokal atau luka mungkin terjadi, tetapi sering membaik setelah fisioterapi dan rehabilitasi.(10)PROGNOSISHarapan hidup setelah tindakanoperatifdanradioterapidapat menguntungkan bagi astrositomagrade rendah. Bagi pasien yang menjalani operasi, prognosis tergantung pada perkembangan neoplasma, apakah berkembang menjadi lesi yang lebih ganas atau tidak. Untuk lesi grade rendah, waktu harapan hidup setelah tindakan bedah dirata-ratakan mncapai 6-8 tahun.(10)Dalam kasusastrositoma anaplastik, perbaikan keadaan umum atau stabilisasi dapat ditentukan setelah reseksi bedah dan radioerapi,dan rata-rata 60 80% pasien dapat melanjutkan hidupnya dengan optimal. Faktor-faktor sepertisemangat hidup, status fungsional, tingkat pembedahan, dan radioterapiyang memadai juga mempengaruhi harapan hidup pasca operasi.(10)Laporan terakhir menunjukkan bahwaradioterapi tumor yang direseksi tidak sempurnameningkatkan 5 tahun harapan hidup pasca operasi 0-25% untuk tingkat rendah astrocytomas dan 2-16% untuk astrositomas anaplastik. Selanjutnya tingkat harapan hidup rata-rata pasien dengan astrositoma anaplastik yang menjalani reseksi dan radioterapi telah dilaporkan dua kali lipat lebih baik dari pasien yang hanya menerima terapi operatif tanpa radioterapi (2,2 5 tahun).(10)DAFTAR PUSTAKA1. Japardi Iskandar. Astrositoma : insidens dan pengobataan. Jurnal Kedokteran Trisakti. No.3/Vol.22/September-desember 2003 : 110-5.

2. Sabiston C,David. 1994. Buku Ajar Bedah, ed.2. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC : 504.

3. Adam and Victors, Intracranial Neoplasms and Paraneoplastic Disorders in Manual of Neurology. ed.7. McGraw Hill, New York, 2002 : 258-263.

4. Capodano AM. Nervous system : Astrocytic tumors. Atlas Genet Cytogenet Oncol Haematol. November 2000. Availaible fromhttp://atlasgeneticsoncology.org/Tumors/AstrocytID5007.html. di akses tanggal 17 agustus 2011.

5. Anonym. Astrositoma. Available fromhttp://e-infomu.com/berita-129-astrositoma.html. di akses tanggal 17 agustus 2011.

6. M.L. Grunnet M.D. Cerebellar Astrocytoma. Synopsis. Available fromhttp://esynopsis.uchc.edu/eatlas/cns/1764.htmdi akses tanggal 17 agustus 2011.

7. Robins, Kumar, Cotran. Buku Ajar Patologi. Volume 2. Edisi 7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002 h. 928-30.

8. Price A. Sylvia, Wilson M. Lorraine. Patofisiologi. Volume 2. Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005 h. 1184.

9. Taufik Maulana. Kumpulan Makalah Kedokteran. Astrositoma. [online]. Available fromURL:http://kumpulanmakalahkedokteran.blogspot.com/2010/04/astrositoma_16.html10.Kennedy Benjamin. Astrocytoma. [online] 2011. Available from URL:http://emedicine.medscape.com/article/283453-overview11. Fauci A BE, Kesper D, Hauser S, Longo D, Jameson J, Loscalzo J. Harrisons Manual of Medicine. New York.2009. Mc Graw Hill. p 1031-5

(sumber : http://www.artikelkedokteran.com/707/referat-astrocytoma.html)

Diposkan oleheMHa Muflihatul Ulfadi23.12Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3591007966720966450&postID=7924974280403009774&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3591007966720966450&postID=7924974280403009774&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3591007966720966450&postID=7924974280403009774&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke Facebook