asses ment
DESCRIPTION
xhjgkgasTRANSCRIPT
![Page 1: Asses Ment](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021113/563db942550346aa9a9b988e/html5/thumbnails/1.jpg)
7/17/2019 Asses Ment
http://slidepdf.com/reader/full/asses-ment-568f322544945 1/4
1. Assesment (penalaran klinis) :
Pada pasien ini, ditemukan benjolan pada lipatan paha kiri. Kita dapat mencurigai beberapa
penyakit yang mungkin terjadi, seperti: hidrokel, limfadenopati inguinal, dan juga hernia
inguinal lateralis, testis ektopik, ataupun orkitis.
Pada hidrokel benjolan yang ditemukan mempunyai batas atas tegas , iluminensi positif dan
tidak dapat dimasukkan kembali. Testis pada pasien hidrokel tidak dapat diraba. Pada
hidrokel, pemeriksaan transiluminasi atau diapanoskopi akan memberi hasil positif.
Pada limfadenopati inguinal, kita perlu perhatikan apakah ada infeksi pada kaki sesisi. Testis
ektopik, yaitu testis yang masih berada di kanalis inguinalis. Orkitis, biasanya disebabkan oleh
irus, dengan gejala, seperti: pembengkakan dan kemerahan, demam, dan sakit kepala.
Pada pasien ini, didapati benjolan yang tidak dapat dimasukkan kembali (irreponible)
sehingga diagnosa hidrokel dapat disingkirkan. Pasien merasakan nyeri dan tidak ada infeksi pada daerah tungkai ba!ah. "ehingga diagnosa pasien ini lebih mengarah pada #ernia
inkarserata sinistra
Gambaran Klinik Hernia
$enis %eponibel &yeri Obstruksi "akit
%eponibel'bebas
*reponibel'akreta
*nkarserata
"trangulata
2. Plan :
Diagnosis: #ernia *nkarserata
Pengobatan:
+ Pengobatan konseratif,
Terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk
mempertahankan isi hernia yang telah di reposisi. %eposisi tidak dilakukan pada hernia
inguinalis strangulate, kecuali pada pasien anak anak. %eposisi dilakukakan secara
bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan
mendorongnya kearah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi
reposisi. Pada anak anak inkarserasi lebih sering terjadi pada umur diba!ah - tahun.
1
![Page 2: Asses Ment](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021113/563db942550346aa9a9b988e/html5/thumbnails/2.jpg)
7/17/2019 Asses Ment
http://slidepdf.com/reader/full/asses-ment-568f322544945 2/4
%eposisi spontan lebih sering dan sebaliknya gangguan italitas isi hernia jarang terjadi
dibandingkan dengan orang de!asa. #al ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis
pada anak anak. %eposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedatie
dan kompres es diatas hernia. ila usaha repoisisi ini berhasil anak disiapkan untuk operasa
berikutnya. $ika reposisi hernia tidak berhasil dalam !aktu / jam harus dilakukan operasi
segera.
- Pengobatan operatif
0erupakan satu satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. *ndikasi operasi sudah
ada begitu diagnosis ditegakan. 1ntuk memperoleh keberhasilan maka factor factor yang
menimbulka terjadinya hernia harus dicari dan diperbaiki (batuk kronik, prostate,tumor,
ascites, dll) dan defek yang ada direkonstruksi dan diaproksimasi tanpa tegangan.
Prinsip dasar operasi hernia, terdiri dari:
#erniotomy,
2ilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi
hernia dibebaskan kalau ada perlengketan, kemudian direposisi. Kantong hernia dijahit
ikat setinggi mungkin kemudian dipotong.
#ernio raphy,
2ilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan memperkuat dinding
belakang kanalis ingunalis. #ernioraphy lebih penting artinya dalam menegah terjdinya
residif dibandingkan dengan herniatomy. 2ikenal berbagai metode hernioplasty seperti
memperkecil annulus inguinalis internus dengan jahitan tertutup, menutup dan
memperkuat fascia transersal, dan menjahitkan pertemuan 0. transersus internus
abdominis dan 0. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint
tendon keligamentum inguinale Poupart menurut metode assini, atau menjahitkan
fascia tranersa, 0. tranersus abdominis, 0. oblikus internus abdominis ke ligamentum
2
![Page 3: Asses Ment](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021113/563db942550346aa9a9b988e/html5/thumbnails/3.jpg)
7/17/2019 Asses Ment
http://slidepdf.com/reader/full/asses-ment-568f322544945 3/4
3ooper pada metode 0c 4ay.
0etode assini merupakan tehnik hernioraphy yang pertama dipublikasi tahun +556 dan
sampai sekarang masih merupakan operasi baku. &amun ahli bedah harus memilih dan
memodifikasi tahnik mana yang akan dipakai sesuai dengan temuan pada operasi dan
patogenesis hernia menurut usia dan keadaan penderita.
Pada bayi dan anak anak dengan hernia congenital lateral yang factor penyebabnya
adalah prosesus aginalis yang tidak menutup sedangkan annulus ingunalis internus
cukup elastis dan dinding belakang cukup kuat, hanya dilakukan herniotomy tanpa
hernioplasty. Kadang ditemukan insufisiensi dinding belakan kanalis inguinalis d!ngan
hernia ingunalis medialis besar yang biasanya bilateral. 2alam hal ini diperlukan
hernioplasty yang dilakukan secara cermat dan teliti. Tidak satupun teknik yang dapat
menjamin bah!a tidak akan terjadi residif. 7ang penting diperhatikan adalah mencegah
terjadinya tegangan pada jahitan dan kerusakan pada jaringan. Pada hernia inguinalis
lateralis penyebab residif yang paling sering adalah menutupan annulus inguinalis
internus yang tidak memadai, diantaranya karena diseksi kantong yang kurang
sempurna, adanya lipoma preperitonial atau kantong hernia tidak ditemukan. Pada
hernia inguinalis medialis penyebab residif umunya karena tegangan yang berlebihan
pada jahitan plasti atau kekurangan lain dalam teknik. 8ngka residif operasi hernia
umumnya mendekati +9
Kontrol:
Kegiatan Periode Hasil yang diharapkan
• ;aboratorium • "ebelum operasi • Parameter laboratorium
semuanya membaik atau
mendekati normal
•
%ontgen •
"ebelum operasi •
#asil bacaan rontgen untuk paruparu dan jantung semua
3
![Page 4: Asses Ment](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021113/563db942550346aa9a9b988e/html5/thumbnails/4.jpg)
7/17/2019 Asses Ment
http://slidepdf.com/reader/full/asses-ment-568f322544945 4/4
dalam batas normal
• <K= • "ebelum operasi • #asil bacaan <K= semua
dalam batas normal
• &asehat • "etiap kali kunjungan • Kepatuhan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter
spesialis bedah bila ada tanda
tanda terjadinya kekambuhan
atau komplikasi pasca operasi
4