assalamu’alaikum wr · web viewjenis dan kondisi jalan beraspal kabupaten boyolali tahun 201 6...
TRANSCRIPT
-Drs. Seno Samodro
Bupati Boyolali
INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAHKABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2017
M.Said Hidayat,SHWakil Bupati Boyolali
Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu’alaikum Wr.Wb. Masyarakat Boyolali yang berbahagia,
Dalam rangka melaksanakan amanat ketentuan Pasal 69 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kabupaten
Boyolali Tahun 2017 kepada masyarakat dan komponen yang ada di Kabupaten
Boyolali.
Dalam kesempatan ini kami sampaikan juga bahwa berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (EPPD), Pemerintah Pusat setiap tahun melakukan
evaluasi penyelenggaran pemerintahan dan otonomi daerah sebagai konsekuensi
penyerahan beberapa kewenangan urusan wajib dan pilihan dari Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah. Evaluasi dan penilaian dilakukan berdasarkan
atas LPPD yang disampaikan Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Mendagri
melalui Gubernur. Dari hasil penetapan evaluasi dan penilaian terhadap seluruh
Pemerintah Daerah tersebut Kabupaten Boyolali setiap tahun menunjukkan hasil
kinerja yang semakin meningkat. Hal tersebut tercermin dari hasil penilaian
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) tahun 2017 (penilaian
atas LPPD Tahun 2016), Kabupaten Boyolali termasuk dalam kategori Pemerintah
Kabupaten dengan status KINERJA SANGAT TINGGI (ST) dengan skor 3,1037.
Dan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah tahun 2017 secara garis
besar dapat kami sampaikan sebagai berikut :
A. Kebijakan Pemerintah Daerah1. Visi
Dalam rangka memberikan arah penyelenggaraan pemerintahan daerah
dan pelaksanaan pembangunan daerah, maka ditetapkan Peraturan
Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021 yang merupakan
penjabaran Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati masa jabatan 2016-2021. ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017
Dengan memperhatikan pada situasi, kondisi, kekuatan, kelemahanan,
peluang, tantangan, dan memperhitungan kontinuitas pelaksanaan
pembangunan, maka telah ditetapkan Visi Pembangunan Kabupaten
Boyolali Tahun 2016-2021 adalah: "Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera"
2. Misi, sebagai penjabaran dari visi :
Misi pembangunan Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021 dirumuskan sebagai berikut:
a. Boyolali Meneruskan semangat Pro Investasi.
b. Boyolali membangun untuk lebih maju dan berkelanjutan.
c. Boyolali bersih, berintegritas, sejahtera.
d. Boyolali sehat, produktif dan berdaya saing.
e. Boyolali lumbung padi dan pangan nasional.
f. Boyolali kota susu, produsen daging dan hasil ternak/perikanan.
g. Boyolali lebih maju dan berteknologi.
3. PANDUAN ARAH PEMBANGUNANDalam rangka mewujudkan visi dan Misi tersebut telah ditetapkan 3
(tiga) agenda utama arah pembangunan 2016-2021 yaitu :
Agenda pertama, pembangunan tata kelola Pemerintah dan pelayanan
publik yang berintegritas, responsif, dan akuntabel.
Agenda kedua, pembangunan infrastruktur dan ekonomi produktif berdaya
saing dan berwawasan lingkungan.
Agenda ketiga, pembangunan sosial budaya masyarakat yang maju dan
sejahtera. Dalam rangka mencapai visi masyarakat maju dan lebih
sejahtera, dalam 5 (lima) tahun ke depan Kabupaten Boyolali
mencanangkan program unggulan pembangunan, yakni:
a. Boyolali Kabupaten Air (Water City), sebagai kabupaten yang
mewariskan mata air kepada generasi yang akan datang;
b. Boyolali Kabupaten Cerdas (Smart City), sebagai kabupaten yang
menerapkan Teknologi Informasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan (e-governance) melalui upaya antara lain
Pengembangan e-governance, Pengembangan jaringan IT,
pengembangan sistem informasi manajemen berbasis IT, Pendidikan
dan pengembangan SDM yang melek teknologi, dukungan penelitian,
pengembangan karakter sosial budaya masyarakat dll;
c. Boyolali Kabupaten Hijau (Green City), yaitu sebagai Kabupaten yang
berketahanan menghadapi perubahan iklim dan antisipasi resiko
bencana, serta pengembangan potensi ekonomi hijau
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 2
4. Arah Kebijakan Dan Prioritas Daerah Tahun 2017 Arah kebijakan pada periode tahun pertama memiliki makna strategis
di mana kinerja yang dicapai akan menjadi dasar atau faktor penentu
keberhasilan bagi tema tahap-tahap berikutnya, tema pembangunan
tahap ini adalah:
" Pemantapan Budaya Pro Investasi”
Penyelenggaraan pembangunan Tahun 2017 diarahkan untuk membangun
iklim yang semakin kondusif bagi pertambahan dan perluasan investasi.
Komitmen Pemerintah Kabupaten Boyolali mengarahkan penggunaan
investasi untuk mengembangkan diri sebagai Kabupaten Hijau, Kabupaten
Air, dan Kabupaten Cerdas (Smart City). Komitmen tersebut perlu
dukungan payung hukum regulasi daerah yang bersifat mengikat fokus
alokasi anggaran. Selain fokus tahun pertama, agenda pembangunan juga
tetap menangani urusan rutin dan pelayanan publik yang terus menerus
berlangsung. Jadi program prioritas Tahun 2017 adalah yang mendukung:
a. Penyediaan regulasi daerah ramah investasi dan peningkatan skema
KPS (Kerjasama Pemerintah-Swasta) untuk peningkatan kapasitas
pembangunan daerah untuk mendukung prioritas: (i) Boyolali
Kabupaten Air; (ii) Boyolali Kabupaten Hijau; (iii) Boyolali Smart City;
dan (iv) Program Peningkatan produktivitas dan daya saing
masyarakat;
b. Pengaturan struktur organisasi pemerintah beserta infrastruktur
pendukungnya sesuai rasionalitas tuntutan kebutuhan untuk
mendukung prioritas Program Tata Kelola Pemerintahan yang
berintegritas dan pemenuhan kecukupan sarana prasasarana
pemerintahan menuju penyelenggaraan pelayanan publik yang
responsif dan akuntabel;
c. Pemenuhan kebutuhan infrastruktur E-governance untuk mendukung
prioritas Smart City;
d. Peningkatan kualitas dan pemerataan infrastruktur dasar dan
penunjang mendukung prioritas Boyolali Kabupaten Air dan Boyolali
Kabupaten Hijau;
e. Peningkatan produksi pertanian, peternakan/perikanan dan
pemasaran hasil untuk mendukung prioritas pengembangan daya
saing ekonomi, daya tarik wisata, peningkatan kesejahteraan dan
penurunan kemiskinan; dan
f. Penguatan ketertiban, keamanan dan kondusivitas wilayah.
5. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daeraha. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 3
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk mewujudkan
pengelolaan keuangan daerah yang efisien dan efektif dengan
memberikan proporsi yang lebih tinggi kepada kepentingan dan
kebutuhan masyarakat secara langsung. Di mana sasaran yang hendak
dicapai adalah meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD),
meningkatnya proporsi APBD, khususnya belanja modal yang langsung
menyentuh kepentingan dan kebutuhan masyarakat, serta penerapan
anggaran berbasis kinerja dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
secara utuh.
b. Kebijakan Umum AnggaranPembangunan Daerah Kabupaten Boyolali hakekatnya merupakan
proses dimana Pemerintah Daerah bersama seluruh komponen
masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki dan
membentuk kemitraan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Indikator
tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari sasaran
pembangunan antara lain : meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi,
meningkatnya pendapatan perkapita, berkurangnya jumlah kemiskinan,
berkurangnya jumlah pengangguran dan kesenjangan ekonomi baik
antar golongan masyarakat maupun antar wilayah.
Dengan arah kebijakan keuangan tersebut, dapat digambarkan target
serta realisasi APBD tahun 2017 Kabupaten Boyolali sebagai berikut :
Tabel 1Ringkasan Target dan Realisasi APBD Kabupaten Boyolali
Tahun Anggaran 2017 (unaudited BPK)
Uraian Target Tahun 2017
(Rp.)
RealisasiTahun 2017
(Rp.)Pendapatan 2.192.322.162.000,00 2.176.447.704.314,00
Belanja 1.924.110.055.000,00 1.787.133.997.452,00
Surplus / Defisit ( 99.565.944.000) 28.019.349.277,00
Pembiayaan Netto 99.565.944.000 125.651.115.702.50
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Tahun Berkenaan
- 153.670.464.979,50
Sumber data:BKD Kabupaten Boyolali
c. Target dan Realisasi Pendapatan Target dan realisasi APBD Tahun Anggaran 2017 data unaudited BPK
sebagaimana pada tabel berikut :
Tabel 2ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 4
Target dan Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2017 (unaudit BPK)
NO URAIAN TARGET (Rp.)
REALISASI (Rp.)
LEBIH/ (KURANG)
(Rp.)%
1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 362.931.489.000 387.966.331.446 25.034.842.446 106,89%
a. Pajak Daerah 88.486.500.000 103.389.100.380 14.902.600.380 116,84%
b. Retribusi Daerah 14.895.115.000 14.753.885.679 (141.229.321) 99,05%
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 11.632.060.000 15.138.775.318 3.506.715.318 130,15%
d. Lain-lain PAD Yang Sah 247.917.814.000 254.684.570.069 6.766.756.069 102,72
JUMLAH 1 362.931.489.000 387.966.331.446 25.034.842.446 106,90%
2. Pendapatan Transfer - LRA 1.808.422.313.000 1.775.272.436.868 (33.149.876.132) 98.17%
Bagi hasil pajak - LRA 44.883.787.000 43.660.919.971 (1.222.867.029) 97.28%
Bagi hasil Bukan pajak - LRA 2.392.124.000 1.543.131.977 (848.992.023) 64.51%
Dana Alokasi Umum - LRA 1.014.602.019.000 1.014.602.019.000 0 100%
Dana Alokasi Khusus – LRA 325.805.101.000 294.632.409.920 (31.172.691.080) 90,43%
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – lainnya – LRA
261.922.667.000 261.922.667.000 0 100%
Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya – LRA
123.959.425.000 123.876.899.000 (82.526.000) 99,93%
Bantuan Keuangan - LRA 34.857.190.000 35.034.390.000 177.200.000 100.51%
Jumlah 2 1.808.422.313.000 1.775.272.436.868 (33.149.876.132) 98.17%
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH – LRA
20.968.360.000 13.208.936.000 (7.759.424.000) 62,99%
Pendapatan Hibah dari Pemerintah –LRA
20.968.360.000 13.208.936.000 (7.759.424.000) 62,99%
JUMLAH 3 20.968.360.000 13.208.936.000 (7.759.424.000) 62,99%
JUMLAH 1 s/d 3 2.192.322.162.000 2.176.447.704.314 (15.874.457.686) 99,28%
Sumber data: BKD Kab. Boyolali.
Dari tabel tersebut dan data laporan anggaran dan realisasi (unaudit
BPK) dari APBD, Pendapatan Daerah tahun 2017 terealisasi sebesar
Rp.2.176.447.704.314,00 sehingga tercapai 99,28% atau kurang sebesar
Rp. 15.874.457.686,00 dari rencana target pendapatan.
.
d. Target dan Realisasi Belanja DaerahTabel 3
Target dan Realisasi Belanja APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2017 (unaudit BPK)
NO URAIAN TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) LEBIH/ KURANG (Rp.) %
5 BELANJA 1.924.110.055.000 1.787.133.997.452,00 (136.976.057.538) 92,88%
5.1 Belanja Operasi 1.478.087.784.000 1.366.155.429.830 (111.900.494.673) 92,43%
Belanja Pegawai 940.438.036.500 879.903.256.401 (60.534.780.099) 92,43%
Belanja Barang dan jasa 480.750.460.500 434.054.107.439 (46.696.353.061) 90,29%
Belanja Hibah 35.209.287.000 31.007.099.990 (4.202.187.010) 88,07%
Belanja Bantuan Sosial 21.690.000.000 21.190.966.000 (499.034.000) 97,70%
5.2 Belanja Modal 443.972.271.000 420.149.743.344 (23.822.527.656) 94,63%
Belanja Tanah 45.109.820.000 38.847.552.540 (6.262.267.460) 86,12%
Belanja Peralatan dan Mesin 69.886.281.000 64.761.380.735 (5.124.900.965) 92,67%Belanja Bangunan dan Gedung 118.693.969.500 113.187.593.467 (5.506.376.033) 95,36%
Belanja jalan, irigasi dan 171.518.591.000 166.288.326.060 (5.230.264.940) 96,95%
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 5
NO URAIAN TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) LEBIH/ KURANG (Rp.) %
jaringan
Belanja Aset Tetap lainnya 37.297.718.800 35.916.531.385 (1.381.187.415) 96,30%
Belanja Modal- Pengadaan Aset Tak Berwujud 1.465.890.000 1.148.359.157 (317.530.843) 78,34%
5.3 Belanja Tak Terduga 2.050.000.000 828.824.278 (1.221.175.722) 40,43%
5.3
Transfer
Transfer bagi hasil Pendapatan
10.341.662.000 5.841.497.000 (4.500.165.000) 56,49%
6 Bagi Hasil Pajak Daerah 8.848.651.000 4.935.905.000 (3.912.746.000) 55,78%Bagi Hasil pendapatan lainnya 1.493.011.000 905.592.000 (587.419.000) 60,66%
Transfer bantuan keuangan 357.436.389.000 355.452.860.585 (355.095.424.196) 99,45%
Transfer bantuan keuangan ke Desa 355.992.132.000 354.491.992.250 (1.500.139.750) 99,58%
Tranfer Bantuan Keuangan lainnya 1.444.257.000 960.868.335 (483.388.665) 66,53%
Surplus/ (Defisit) (99.565.944.000) 28.019.349.277 127.585.293.277 28,14%
7 PEMBIAYAAN
7.1 Penerimaan Pembiayaan 143.343.927.000 153.343.928.335,50 10.000.001.335,50 106,98%
Penggunaan SiLPA 143.082.813.000 143.082.813.902,50 902,50 100%
Pinjaman dalam negeri - 9.500.000.000 9.500.000.000 0%
Penerimaan kembali Piutang 261.114.000 761.114.433 500.000.433 291.49%
7.2 Pengeluaraan Pembiayaan 43.777.983.000 27.692.812.633 (16.085.170.367) 63,26%
Penyertaan Modal/ Investasi Pemerintah daerah 40.670.168.000 24.670.167.821 (16.000.000.179) 60,66%
Pemberian Pinjaman Daerah 3.000.000.000 3.000.000.000 0 100%
Pengembalian Titipan Uang Jaminan Bongkar 107.815.000 22.644.812 (85.170.188) 126,20%
PEMBIAYAAN NETTO 99.565.944.000 125.651.115.702,50 26.085.171.702,50 126,20%SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) 153.670.464.979,50
Sumber data: BKD Kab. Boyolali
Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui struktur APBD dari sisi
belanja Tahun Anggaran 2017 dan besarnya sisa lebih pembiayaan
anggaran untuk tahun anggaran 2017 enunaudit BPK/ belum diaudit yaitu
Rp.153.670.464.979,50 Data tersebut juga menggambarkan bahwa
realisasi belanja tahun anggaran 2017 hanya sebesar 92,88% karena
target belanja sebesar Rp.1.924,110.055,00 dan realisasinya
Rp.1.787.133.997.452.,00 atau terjadi penghematan dan kondisi lain
sebesar Rp.136.976.057.548,00 atau 92,88%.
Realisasi belanja tersebut dikontribusi oleh Belanja Operasi target
belanja sebesar Rp 1.478.087.784.000,00 dengan realisasi
Rp.1.366.155.429.830 atau 92,43% sedangkan belanja Modal dari target
belanja sebesar Rp.443.972.271.000,00 dengan realisasi
Rp.420.149.743.344 atau 94,63%. Belanja Transfer Target
Rp. 367.778.051.000,00 Realisasi Rp.361.294.357.585,00 atau 98,24%.
Sedangkan pembiayaan daerah untuk penerimaan pembiayaan dari target ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 6
sebesar Rp.143.343.927.000,00 realisasinya sebesar
Rp.153.343.928.335,50 atau 106,98%, sementara pengeluaran
pembiayaan dari target Rp.43.777.983.000,00 dengan realisasi
Rp.27.692.812.633,00 atau 63,26%.
Masyarakat Boyolali yang kami hormati,B. Capaian Kinerja Makro
Gambaran secara umum Kabupaten Boyolali dan hasil pelaksanaan kebijakan
umum maupun teknis yang dilaksanakan selama Tahun 2017 dapat kami
sampaikan sebagai berikut :
1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kabupaten Boyolali kurang lebih 101.510,10 hektar, yang
secara administratif dibagi menjadi 19 (sembilan belas) kecamatan terdiri
261 (dua ratus enam puluh satu) desa dan 6 (enam) kelurahan. Secara
astronomis terletak pada posisi geografis antara 110022’-110050’ Bujur
Timur dan antara 707’ - 7036’ Lintang Selatan. Posisi geografis wilayah
Kabupaten Boyolali yang strategis merupakan kekuatan yang dapat
dijadikan sebagai modal pembangunan daerah karena berada pada
segitiga emas wilayah Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar).
2. Kondisi Geologi Kabupaten Boyolali sebagian besar adalah dataran rendah dan dataran
bergelombang dengan perbukitan yang tidak begitu terjal. Kabupaten
Boyolali secara umum termasuk bagian lereng gunung api kuarter
Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Sedangkan kondisi hidrologi,
potensi hidrologi yang dimiliki Kabupaten Boyolali dan dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, irigasi maupun
kepentingan lainnya, baik alami maupun buatan. Potensi hidrologi
Kabupaten Boyolali terdiri 46 Sungai, 37 sumber mata air besar dan 33
waduk/embung. Dalam Penggunaan lahan untuk pertanian, telah
ditetapkan Perda Kabupaten Boyolali Nomor 17 Tahun 2016 tentang
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) bahwa LP2B telah
ditetapkan seluas 16.500,990 ha.
3. Kondisi Demografis Penduduk Kabupaten Boyolali pada tahun 2017 berjumlah 974.579 jiwa..
Sedangkan pada tahun 2016 berjumlah 969.625 jiwa. Data tersebut
memberikan gambaran bahwa jumlah penduduk Kabupaten Boyolali
tahun 2017 terjadi penambahan 4.954 jiwa atau terjadi pertumbuhan
sekitar 0.51%.
4. Kondisi Ekonomi
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 7
Kondisi ekononomi Kabupaten Boyolali tercermin dari pertumbuhan
ekonomi apabila dilihat dari indikator Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB), secara agregat PDRB Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun
2017 apabila dibandingkan tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar 7,20%.
Sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2017 tumbuh
5,41 % jika dibandingkan tahun 2016. Berdasarkan hasil penghitungan
angka sementara yang dilakukan BPS Kabupaten Boyolali, laju
pertumbuhan PDRB Boyolali tahun 2017 mencapai 5,41%, lebih cepat di
bandingkan tahun 2016 dengan pertumbuhan sebesar 5,27%.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan
komunikasi sebesar 10,98%. Sedangkan lapangan usaha yang
mengalami pertumbuhan paling rendah adalah pertambangan dan
penggalian dengan angka sebesar 0,72%.
PDRB Boyolali tahun 2017 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai
Rp 27.797.183,94 juta rupiah meningkat dibanding tahun 2016 sebesar
Rp 25.929.835,07 juta rupiah. Jika dilihat dari PDRB Atas Dasar Harga
Konstan (ADHK) pada tahun 2017 mencapai Rp. 20.153.132,21 juta
rupiah sedangkan pada tahun 2016 sebesar Rp. 19.118.756,30 juta
rupiah. Inflasi tahun kalender 2017 di Kabupaten Boyolali sebesar
3,08%, dengan andil terbesar disumbangkan oleh kelompok sandang
sebesar 3,70%.
5. Aspek Kesejahteraan RakyatSalah satu fokus program dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dilakukan terhadap kebijakan dalam penanggulangan
kemiskinan yang secara ekplisit bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekaligus memberikan kontribusi dalam mengurangi angka
kemiskinan di tingkat nasional. Berdasarkan tren perkembangannya,
persentase penduduk miskin di Kabupaten Boyolali dalam 5 (lima) tahun
terakhir (2012-2017) cenderung menurun. Pada tahun 2012 sebesar
13,88 %, tahun 2013 sebesar 13,27 %, tahun 2014 sebesar 12,36 %,
tahun 2015 sebesar 12,45 %, tahun 2016 sebesar 12,09 %, dan pada
tahun 2017 ini sebesar 11,96%
Bahwa Angka Kemiskinan pada tahun 2017 sebesar 11,96 % dengan
jumlah rumah tangga miskin sebesar 116.390 jiwa. Apabila
dibandingkan dengan jumlah rumah tangga miskin dalam Basis Data
Terpadu ( BDT ) tahun 2017 dengan menggunakan Sistem Informasi
Kesejahteraan Sosial Next Generation tahun 2017 sebesar 118.428
jiwa terdapat perbedaan angka yang cukup signifikan. Hal ini
disebabkan karena jumlah rumah tangga miskin 116.390 yang
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 8
merupakan pencerminan Angka Kemiskinan 11,96 % diperoleh
berdasarkan survey yang dilakukan secara sampel terbatas dan
dihitung berdasarkan besarnya pengeluaran per kapita, sehingga data
yang diperoleh adalah data makro. Sedangkan jumlah rumah tangga
miskin Basis Data Terpadu sejumlah 118.428 diperoleh berdasarkan
sensus/pendataan dengan indikator yang telah ditentukan, sehingga
diperoleh data mikro By Name By Address (BNBA). Sehingga jumlah
rumah tangga miskin dalam BDT lebih besar dari yang dirilis
berdasarkan angka kemiskinan.
6. Human Development Index (HDI) Angka HDI Kabupaten Boyolali selalu meningkat dari dari Tahun ke
Tahun dan angka terakhir pada Tahun 2016 yang terdiri dari beberapa
indikator Angka Harapan Hidup (AHH) 75,65, Angka Harapan Sekolah
(EYS) 12,14, Angka Rata-Rata Lama Sekolah (MYS) 7,17, Angka PPP
(Ribu Rp) 12.192, IPM 72,18. Dimana IPM merupakan variabel bebas
yang sifatnya state, yaitu sebuah variabel yang perubahannya
berlangsung sangat lambat dan akan meningkat/menurun sedikit demi
sedikit sebagai respon terhadap perubahan berbagai kondisi fisik, sosial,
ekonomi dan lingkungan. Untuk Tahun 2017 angka IPM belum dapat
ditampilkan, karena proses penghitungannya dilaksanakan pada interval
Bulan Juli – November 2018 seperti tahun sebelumnya.
7. Penanaman modal Capaian kinerja di bidang penanaman modal dalam 6 (enam) tahun
terakhir menunjukkan angka yang cukup baik dan membanggakan yaitu
tahun 2011 sebesar 19,5%, tahun 2012 sebesar 21,44%, tahun 2013
sebesar 63,78 %, tahun 2014 sebesar 59,9% tahun 2015 sebesar 24,6
%, tahun 2016 sebesar 15,6 % dan pada tahun 2017 sebesar 11,8 %.
Perkembangan Jumlah Investor dan Nilai Investasi PMDN Tahun 2017
yaitu Jumlah Investor Masuk sebanyak 357 investor, Akumulasi Jumlah
Investor sampai tahun 2017 sebanyak 7.413 investor, Nilai Realisasi
Investasi Tahun 2017 Rp. 992.585.347.562,00 dengan Akumulasi
Jumlah Investasi sampai tahun 2017 sebesar Rp.7.688.297.407.121
Perkembangan Investasi PMA di Kabupaten Boyolali 2017 dengan
JUMLAH Proyek Realisasi Investasi Rp.268.145.240.000, dengan
Jumlah Investasi Kumulatif Sampai Tahun 2017 Rp 2.129.572.831.369,
sedangkan jumlah Perusahaan PMA yang berinvestasi di Kabupaten
Boyolali sampai akhir 2017 sebanyak 18 perusahaan.
8. Inovasi Daerah
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 9
Pemerintah Kabupaten Boyolali telah menerapkan inovasi-inovasi yang
mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan public. Beberapa inovasi yang telah
dilakukan sampai dengan tahun 2017 ini telah melakukan antara lain
sebagai berikut :
1) Inovasi di bidang infrastruktur
a) Kebijakan Tata Kota dg konsep “Green City, Water City, dan
Smart City”
Komplek perkantoran terpadu, tempat ibadah lima agama,
alun-alun, museum, icon sapi ndekem.
Penataan lingkungan hidup dengan embung,sawah lestari,
ruang terbuka hijau, dan kebun raya.
Landmark Kota Simpang Lima Arjuna Wijaya, pusat
industri, ekonomi, perdagangan, pembangunan jalan dan
jalan baru serta Dome/ Mahesa.
Penataan TPA Winong yang tidak hanya sebagai tempat
pembuangan sampah namun juga sebagai tempat edukasi.
Pembangunan Kebun Raya Indrokilo sebagai tempat wisata
sekaligus pelestarian tanaman-tanaman langka.
b) Inovasi anggaran, mempertahankan komposisi Belanja Modal
selalu meningkat tiap tahun 2015 Rp 320 M, Tahun 2016
Rp 380 M dan Tahun 2017 Rp 411 M
c) Infrastruktur jalan, dari 678 km, 494 km dalam kondisi baik,
ditahun 2010 hanya 283 km baik
d) Infrastruktur ekonomi, revitalisasi pasar tradisional, kawasan
industri, serta pembebasan PBB Pertanian dengan luasan
5000 m.
e) Infrastruktur sosial, menerima apresiasi dari Rabithah Ma'ahid
Islamiyah (RMI) sebagai Pemerintah Daerah yang
menyalurkan bantuan bagi Pondok Pesantren terbesar
se- Jawa Tengah
f) Infrastruktur Smart City dimulai dengan pembangunan data
center, sinkronisasi berbagai sistem informasi, tanda tangan
digital dengan konsep paperless,salah satu yang diunggulkan
adalah Inovasi Bookless Library.
2) Inovasi pro investasi (Implementasi PTSP)
a) Penyediaan Sistem Pelayanan Perizinan yang Smart
Anjungan Informasi (touchscreen);Aplikasi Peta Potensi;
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 10
Perizinan Online; SMS Gateway; E–Document; Barcode; GIS
Survey
b) Pemanfaatan Sistem Informasi Perusahaan On Line (SIPO)
yang difasilitasi Kementrian Perdagangan
c) Penerapan SOP yang lebih sederhana, cepat, transparan dan
akuntabel, Kawasan/Zona bebas korupsi
d) Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan
e) Pemberian pelayanan paralel untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi perizinan
f) Pelayanan jemput bola bekerjasama dengan BPJS
Ketenagakerjaan
g) Deregulasi terhadap 33 Perda menjadi 3 Perda
h) Membebaskan retribusi seluruh 46 jenis perizinan, kecuali IMB
dan HO.
i) Sistem informasi perijinan yang di replikasi beberapa
kabupaten/kota lainnya seperti : PTSP, Top 99 Sinovik
Inovasi Pelayanan Publik 2015.
3) Inovasi bidang kesehatan
a) Public Service Centre/ PSC :
Layanan cepat kegawatdaruratan dengan menelpon 119,
dimana masyarakat akan dijemput, ditangani, dan dirujuk
secara gratis.
Menurunkan angka kematian, angka kecelakaan, dan
menurunkan AKI dan AKB.
Masyarakat dapat mengakses keadaan kamar kosong,
ketersediaan darah, dokter jaga,
Pasien dapat memilih RS sedini mungkin,
Tidak ada lagi penolakan pasien di Rumah Sakit karena
alasan kamar penuh.
b) Antrian Regol Puskesmas :
Inovasi ini membuka pelayanan pendaftaran online yang
mempunyai kelebihan :
Pasien dapat memantau antrian yang ada di semua lokasi
pelayanan puskesmas
tidak harus menunggu terlalu lama untuk mendapatkan
pelayanan.
4) Inovasi e- Pangan
Sistem informasi pangan menjadikan pelaporan petugas lebih
cepat, akurat, tepat waktu, membantu petani dan produsen,
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 11
masyarakat/ konsumen mengetahui setiap saat harga komoditas
dari setiap kecamatan. Inovasi ini memperoleh apresiasi berupa :
Terpilih dari 524 TPID di Indonesia menjaga kestabilan harga
sampai kelancaran distribusi hingga ketersediaan pasokan
pangan; Boyolali menjadi lumbung pangan Nasional, dengan
penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara selaku Pelayanan
Ketahanan Pangan dan Balai penyuluhan kecamatan terbaik
Nasional tahun 2016.
Manfaat dan dampak pelaksanaan inovasi ini adalah sebagai
berikut :
memotong rantai distribusi sehingga dapat meminimalisir
adanya kerja tengkulak dan mendorong stabilisasi harga,
mendorong pelaku usaha pangan dan unggulan daerah/ produk
lokal dan tumbuhnya inovasi usaha di daerah,
mendorong investor dibidang pangan untuk masuk ke
Kabupaten Boyolali,
5) Inovasi Pilkades melalui e-votting
Pilkades e-voting telah dilaksanakan mulai tahun 2013 (8 Desa),
tahun 2016 (15 desa), tahun 2017 (6 desa), dan direncanakan
pada tahun 2019/2020 sebanyak 240 desa. Inovasi ini telah
banyak direplikasi di kabupaten lainnya.
9. Prasarana dan Sarana DaerahPrasarana dan sarana daerah di Kabupaten Boyolali menjadi prioritas
penanganan, baik peningkatan kelas maupun rehabilitasinya guna
memperlancar roda ekonomi daerah, gambaran kondisi prasarana dan
sarana daerah sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4Jenis dan Kondisi Jalan Beraspal Kabupaten Boyolali
Tahun 2016 dan 2017
NO INDIKATOR 2016 2017
1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 71,24 73,00
2 Panjang Jalan (Km) 678,00 678,00- Kondisi Baik 483,44 494,93- Kondisi Sedang 90,16 80,42- Kondisi Rusak 59,48 65,60- Kondisi Rusak Berat 44,92 37,05
3 Proporsi Jembatan dalam kondisi baik (buah) 291 426
- Kondisi Baik 288 303- Kondisi Sedang/ringan 3 123- Kondisi Rusak Berat 0 0
4 Rasio Jaringan Irigasi dalam Kondisi baik (%) 80,98 82,36
Sumber data: DPUPR Kabupaten Boyolali ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 12
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 900/0245 Tahun
2016 tentang Penetapan Status Jalan Sebagai Jalan Kabupaten Di
Wilayah Kabupaten Boyolali bahwa jumlah ruas jalan kabupaten
sebanyak 203 ruas jalan dan panjang jalan adalah 678 km. Proporsi
panjang jaringan jalan dalam kondisi baik, untuk tahun 2017 menjadi
sebesar 73% atau 494,93 km dari total panjang jalan kabupaten
sepanjang 678 km, atau naik 11,49 km bila dibandingkan kondisi untuk
tahun 2016. Untuk kondisi jalan rusak ringan dan rusak berat berkurang
9,74 km dan 7,87 km, namun untuk kondisi jalan rusak sedang
bertambah menjadi 65,60 km dari semula sepanjang 59,48 km atau
bertambah panjang 6,12 km.
Jumlah jembatan sampai dengan tahun 2017 sebanyak 426
buah jumlah ini merupakan hasil penelusuran/validasi aset
terhadap jembatan yang berada di ruas jalan kabupaten,
kondisi jembatan sampai dengan tahun 2017 dengan kondisi
baik sebanyak 303 buah, sedangkan kondisi rusak
sedang/ringan sebanyak 123 buah. Pada tahun anggaran 2017
untuk kegiataan jembatan hanya melakukan pemeliharaan
ringan yaitu untuk jembatan Traban II dan jembatan Gladagsari
Kecamatan Ampel.
Rasio Jaringan Irigasi dalam kondisi baik untuk tahun
2016 sebesar 80,98% atau 8.657,70 ha dari total luas irigasi
yang menjadi kewenangan Kabupaten Boyolali sebesar
10.691,16 ha dan untuk tahun 2017 Rasio Jaringan Irigasi
dalam kondisi baik menjadi sebesar 82,36 %, atau 8.805,39
ha. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan
memperbaiki/merehab daerah irigasi yang memiliki potensi
yang besar bagi kelangsungan para petani untuk tahun 2017
dilakukan pembangunan dan pemeliharaan jaringan daerah
irigasi.
Jumlah waduk/embung sampai dengan tahun 2016
sejumlah 21 (dua puluh satu) buah waduk/embung. Tahun
2017 ada penambahan pembangunan embung sebanyak 12
(dua belas) buah embung dengan total kapasitas yang
dibangun sebesar 39.935 m3 dan Total luas areal genangan
1,405 ha.
C. Urusan Wajib Pelayanan Dasar yang Dilaksanakan
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 13
Untuk melaksanakan urusan ini ditempuh melalui 8 (delapan) urusan Wajib
Pelayanan Dasar. Adapun sebagian informasi yang dapat kami sajikan,
yaitu :
Tabel 5Capaian Kinerja Kegiatan Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Kabupaten Boyolali Tahun 2017
No Indikator Kinerja Satuan Target2017
Realisasi2017
Capaian Kinerja
2017 (%)
1. Pendidikan
1 Nilai Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD usia 3-6 tahun
% 75 74,41 99,21
2 Nilai Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/SDLB/Paket A
% 99,50 99,65 100,15
3 Nilai Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/SMPLB/Paket B
% 95, 95,06 100,06
4 Nilai Angka Partisipasi Murni (APM) SD/SDLB/Paket A % 86,10
87,92 102,11
Nilai Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/SMPLB/Paket B % 70,15 69,96 99,73
5 Persentase peserta didik SD/SDLB putus sekolah % 0,03 0,01 166,67
6 Persentase peserta didik SMP/ SMPLB putus sekolah % 0,25 0,02 192,00
7Persentase lulusan SD/sederajat yang melanjutkan yang ke jenjang SMP
%98,75 98,64 99,89
8 Persentase RK SD dalam kondisi baik % 94,15 95,87 101,83
9 Persentase RK SMP dalam kondisi baik
% 97,50 94,80 97,23
10 Persentase guru SD bersertifikat pendidik
%54,10
51,40 95,01
11 Persentase guru SMP bersertifikat pendidik % 66,97
67,26 100,43
12 Rasio Guru terhadap Jumlah Siswa SD % 14,75
12,68 85,97
13 Rasio Guru terhadap Jumlah Siswa SMP
%15,75
16,11 102,29
14 Presentase Buta Aksara > 15 tahun % 0,32 0,32 100,00
2. Kesehatan
15 Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan bulan 12 12 100
16 Terlaksananya kegiatan upaya kesehatan masyarakat bulan 12 12 100
17 Terbinanya puskesmas dalam program prioritas Puskesmas 29 29 100
18 Tersedianya data penyakit program P2ML yang valid dan Akurat. dokumen 6 6 100
19 Terkendalinya vektor menular DBD kali 12,00 12,00 100
20Balita dan bayi di Kabupaten Boyolali mendapatkan imunisasi secara lengkap sesuai jadwal
% 100 100 100
21 Terlaksananya kegiatan manajemen jampersal Paket 1 1 100
22 Masyarakat miskin mendapat jaminan pelayanan kesehatan. % 38,60 38,73 100,34
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
23 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik % 72,09 73,00 101,26
24 Jembatan dalam Kondisi Baik (jumlah jembatan 426 buah) % 71 71,83 101,17
25 Rasio Jaringan Irigasi dalam Kondisi % 82,98 82,36 99,25 ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 14
No Indikator Kinerja Satuan Target2017
Realisasi2017
Capaian Kinerja
2017 (%)
baik26 Kapasitas embung terbangun M2 25.000 25.000 100
27 Terlaksana Program PAMSIMAS paket 6 6, 100
28 Jumlah siujk terbit tepat waktu lembar 42, 42 100 4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman29 Jumlah RTLH terbangun unit 890 889 99,89
30 Terlaksananya kegiatan pemugaran rumah keluarga miskin
rumah tangga miskin
1.000, 1.000 100
31 Tercukupinya Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran % 100 100 100
5. Ketentraman dan Ketertiban Umum serta perlindungan masyarakat
32Tercapainya Kegiatan Operasi Tipiring,Cukai Tembakau,PKL dan Baliho/Iklan
% 100 100 100
33
Terselenggaranya Kegiatan Patroli Wilayah,tertib Lalu Lintas Terpadu, PAM Lebaran,Natal 2017 dan Tahun Baru 2018
% 100 100 100
34 Meningkatnya rasa solidaritas pemerintah kepada alim ulama, anak panti asuhan, petugas kebersihan, buruh gendong dan pemulung
% 100 100 100
6. Sosial
35Jumlah anak terlantar yang mendapatkan pelayanan dan perlindungan sosial
orang 465 510 109,68
36Jumlah kader PSKS yang meningkat pemahamannya dalam penanganan PMKS di 4 desa
orang 200 200 100
37Jumlah penyandang disabilitas yang mendapatkan pelayanan sosial
orang 220 328 149,09
Sumber data: OPD Kab. Boyolali terolah
D. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar yang DilaksanakanUntuk melaksanakan urusan ini ditempuh melalui 17 (tujuh belas) urusan
Wajib Bukan Pelayanan Dasar. Adapun sebagian informasi yang dapat
kami sajikan, yaitu :
Tabel 6Capaian Kinerja Kegiatan Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
Kabupaten Boyolali Tahun 2017
No Indikator Kinerja SatuanTarget2017 Realisasi
2017Capaian Kinerja
2017 (%)1. Tenaga Kerja
1.
Terpenuhinya penempatan para pencari kerja di perusahaan (Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja)
orang 2.500 5.448 217,92
2.
Jumlah perusahaan yang menggaji sesuai regulasi (Pembinaan sarana hubungan industrial, kesejahteraan, pekerja, pengupahan dan usulan UMK)
perusahaan 70 70 100
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 15
No Indikator Kinerja SatuanTarget2017 Realisasi
2017Capaian Kinerja
2017 (%)3. Jumlah Tenagakerja yang
meningkat kompetensinya (kegiatan Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja)
Jiwa 240 240 100
2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
4. Tersedianya buku Evaluasi KLA dan PUG Dokumen 1 1 100
5. Terlaksananya Evaluasi Kecamatan Sayang Ibu dan Bayi kecamatan 2 2 100
6. Jumlah Kelompok UPPKS dan Pos Daya Aktif
Kelompok 57 57 100
3. Ketahanan Pangan7. Terwujudnya data dan informasi
harga, akses, dan pasokan pangan kecamatan 19 19 100
8. Persentase desa yang memiliki Lumbung Pangan Masyarakat Desa
% 19,46 19,46 100
9. Tersedianya data Neraca Bahan Makanan
dokumen 2, 2 100
4. Pertanahan10. Tertanganinya Permasalahan di
Bidang Keagrariaan% 100 100 100
11. tersusunnya database aset pemkab Boyolali berupa tanah kecamatan boyolali dan kecamatan mojosongo
paket 1 1 100
5. Lingkungan Hidup12. Tertanganinya sampah di
kabupaten Boyolali m3/hari 95 95 100
13. Terwujudnya kepatuhan pelaku usaha/kegiatan dalam pengelolaan limbah B3
Pelaku usaha / kegiatan
50 50 100
14. Bertambahnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah Paket 1 1 100
15. Peningkatan sarana dan prasarana kebun Raya Indrokilo Paket 1 1 100
6. Kependudukan & Catatan Sipil16. Penerbitan dokumen
kependudukan dokumen 105.000 102.800 97,90
17. Kelancaran pelayanan adminduk di Kabupaten Boyolali bulan 12 12 100
18. Jumlah dokumen kependudukan yang diterbitkan dokumen 130.000 138.863 106,82
217. Pemberdayaan Masyarakat & Desa
19. Terlaksananya pemberdayaan masyarakat desa dalam partisipasi pembangunan
Desa 261 261 100
20. Terpantaunya Pelaksanaan BP SPAMS kelompok 93 110 118,28
21. Terwujudnya rancangan peraturan desa tentang APBDes % 100 100 100
22. Terisinya jabatan perangkat desa Jabatan 400 688 172
23. Terselesaikannya Pendataan / validasi Tanah Kas Desa Desa 261 261 100
8. KB & KS (Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera)
24. Jumlah akseptor terlayani orang 1.300 1.300 100
25. Terlayaninya akseptor MKJP akseptor 800 800 100
26. PIK KRR aktif kecamatan 19 19 100
27. jumlah PPKBD aktif PPKBD 282 282,00 10016. 9. Perhubungan
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 16
No Indikator Kinerja SatuanTarget2017 Realisasi
2017Capaian Kinerja
2017 (%)28. Terwujudnya pemilihan sopir
angkutan umum teladan orang 3 3100
29.Terpilihnya pelajar pelopor keselamatan LLAJ di kabupaten boyolali
orang 3 3 100
30. Terbangunnya terminal di Kabupaten Boyolali
paket 1 1 100
31. Terpenuhinya prasarana perlengkapan jalan
% 100 100 100
10. Komunikasi & Informatika32. Web site dan sms center milik
pemerintah daerah Ada Ada 100
33. Terpenuhinya jaringan komunikasi dan informasi % 100 100 100
34. teraksesnya penyelenggaraan pemerintahan oleh publik % 100 100 100
11. Koperasi & UKM35. Jumlah UMKM yang melaksanakan
pola kemitraan UMKM 30 30 100
36.
Jumlah Koperasi dan UMKM yang mengakses kredit(Pengembangan kebijakan dan program peningkatan ekonomi lokal)
Koperasi 120 120 100
37. jumlah Koperasi yang dibina yang meningkat nilai kesehatannya(Pembinaan, pengawasan, dan perhargaan koperasi berprestasi.)
Koperasi 75 75 100
12. Penanaman Modal
38.
terwujudnya laporan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal serta peningkatan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah
perusahaan 50 50 100
39. Terbangunnya gedung penunjang promosi dan investasi unit 2 2 100
40. meningkatnya sarana pendukung peningkatan iklim investasi % 100 100 100
41. Meningkatnya promosi produk unggulan % 100 100 100
13. Kepemudaan & Olahraga
42. Meningkatkanya prestasi TUB BB tingkat karesidenan dan propinsi, terpilihnya peserta PKKP
kegiatan 3 3 100
43.Terlaksananya seleksi dan terpilihnya calon peserta pemuda pelopor di tingkat karesidenan dan propinsi
kegiatan 1 1 100
44. Mewakili Kabupaten pada ajang yang lebih tinggi Kegiatan 2 2 100
14. Statistik45. Tersedianya buku indeks harga
konsumenDokumen 1 1 100
46. Terpenuhinya buku nilai tukar petani
Dokumen 1 1100
47. Tersedianya buku indikator ekonomi dan statistik industri
Dokumen 1 1100
48. Tersusunnya buku IPM Kabupaten Boyolali tahun 2016.
dokumen 1 1100
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 17
No Indikator Kinerja SatuanTarget2017 Realisasi
2017Capaian Kinerja
2017 (%)
49. Terpenuhinya dokumen penetapan kawasan industri dokumen 1 1
100
50.Tersusunnya data profil daerah SIPD Kab.Boyolali dan data sebaran kecamatan, data spasial.
dokumen 4 5 125
15. Kebudayaan51. Pelestarian dan pelaksanaan even
budaya event 10 10 100
52. Pelestarian ragam seni budaya Boyolali event 6 6 100
16. Perpustakaan
53. Bertambahnya koleksi bahan pustaka di perpustakaan umum daerah
buku 1.250 1.250 100
54. Peningkatan upaya pengembangan perpustakaan dan budaya gemar membaca
orang 31.000 51.302 165,49
17. Kearsipan
55.
Peningkatan Kemampuan SDM dalam pengelolaan kearsipan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Boyolali melalui Bimbingan Teknis Kearsipan
orang 50 50 100
56.
Termonitor dan terevaluasinya pengelolaan kearsipan OPD/UPT/Pemerintah Desa di lingkungan Kabupaten Boyolali
OPD/UPT/
Pemerintah Desa
50 50 100
Sumber data: OPD Kab. Boyolali terolah
E. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan
Untuk melaksanakan urusan ini ditempuh melalui 6 (enam) urusan Pilihan.
Adapun sebagian informasi yang dapat kami sajikan, yaitu :
Tabel 7Capaian Kinerja Kegiatan Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Kabupaten Boyolali Tahun 2017
No Indikator Kinerja Satuan Target2017
Realisasi2017
Capaian Kinerja
2017(%)
1. Kelautan dan Perikanan1. Peningkatan produksi perikanan
melalui pemenuhan bibit ikan % 30 30 100
2. Produksi pengolahan hasil perikanan Ton 63 63 100
2. Pertanian
3. Termonitornya pemanfaatan kelembagaan UPJA Kelompok 38 38 100
4.
Terlaksananya promosi unggulan daerah dalam pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan Komoditas 12 12 100
5. Tersedianya jaringan irigasi tersier meter 4.000 4.000,00 100
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 18
No Indikator Kinerja Satuan Target2017
Realisasi2017
Capaian Kinerja
2017(%)
6.Cakupan peningkatan populasi ternak (Pembibitan dan perawatan ternak)
% 54 54 100
7.Cakupan peningkatan produksi hasil peternakan (Daging sapi/ Ayam, Telur dll)
% 100 100 100
3. Pariwisata8. Terlaksananya promosi pariwisata
melalui forum kerjasamaforum
kerjsama 2, 2 100
9. Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara. Orang 435.067, 529.810,00 121,78
10.Kemudahan dan terupdatenya data akses dan penyebaran informasi pariwisata
tahun 1 1 100
4. Perdagangan11. Terwujudnya data base informasi
potensi unggulan Eksemplar 75 75 100
12. Meningkatnya mutu produk UMKM/IKM potensial ekspor
UMKM/IKM potensial
ekspor/ekportir
50 50 100
13. Lokasi pedagang pasar, PKL, asongan yang tertib dan tertata UPTD 12 12 100
5. Industri14. Meningkatnya nilai tambah dan
daya saing produk IKM melalui pembinaan
Orang 90 90 100
15. Meningkatnya penerapan teknologi dan standart produk industri daerah.
Orang 155 155 100
16. Tersedianya data industri yang up to date,meningkatnya motivasi berwirausaha bagi IKM
Orang 120 120 100
6. Transmigrasi17. Meningkatnya taraf hidup para
transmigrasi di lokasi transmigrasi KK 10,00 4,00 40
Sumber data: OPD Kab. Boyolali terolah
F. Urusan Pemerintah Fungsi Penunjang yang Dilaksanakan
Untuk melaksanakan urusan ini ditempuh melalui 7 (tujuh) urusan
Pemerintah Fungsi Penunjang. Adapun sebagian informasi yang dapat
kami sajikan, yaitu :
Tabel 8Capaian Kinerja Kegiatan Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Kabupaten Boyolali Tahun 2017
No Indikator Kinerja Satuan Target2017
Realisasi2017
Capaian Kinerja
2017(%)
1. Administrasi Pemerintahan
1. Tersedianya jasa peralatan dan kelengkapan kantor Bulan 12 12 100
2. Terbayarnya jasa kebersihan dan keamanan kantor bulan 12 12 100
3. Terpeliharanya kendaraan dinas / operasional bulan 12 12 100
4. Tercukupinya barang cetakan dan penggandaan bulan 12 12 100
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 19
No Indikator Kinerja Satuan Target2017
Realisasi2017
Capaian Kinerja
2017(%)
5.Tercukupinya kebutuhan jasa komunikasi, listrik, air dan langganan koran
bulan 12 12 100
6. Tercukupinya akan kebutuhan logistik kantor bulan 12 12 100
7. Kelancaran administrasi perkantoran bulan 12 12 100
2.Pengawasan
8. Prosentase pelaksanaan pemeriksaan reguler terhadap seluruh obyek pemeriksaan
% 23 23 100
9. Terkirimnya LHKASN laporan 8.000 9.315,00 116,44
10. Tersusunnya laporan reviu laporan keuangan pemerintah daerah laporan 2 2 100
11. Capaian level maturitas SPIP Kabupaten Boyolali level 2 3 150
12. Terselesainya kasus TPTGR % 100 100 100 3. Perencanaan13. Tersusunnya dokumen
perencanaan OPD % 100 100 100
14.Tersusunnya dokumen evaluasi perencanaan dan pembangunan OPD
% 100 100 100
15.Tertib administrasi KAD sehingga dapat meningkatkan potensi pengelolaan daerah melalui KAD
% 100 100 100
4. Keuangan16. Tersedianya dokumen standar
satuan harga murni dan perubahan dokumen 2 2 100
17.tersediannya pedoman penata usahaan pelaksanaan APBD secara elektronik
dokumen 2 2 100
18. tersediannya buku DPA dan DPPA SKPD dan SKPKD % 100 100 100
19. tersediannya laporan evaluasi pelaksanaan APBD
laporan 4 4 100
20.Terpenuhinya data aset yang valid guna menyusun laporan keuangan pemerintah kab. Boyolali
SKPD 179 179 100
21. Jumlah desa yang melaksanakan administrasi desa dengan tertib % 100 100 100
5. Kepegawaian22. Tersusunnya formasi pegawai dokumen 1 1 100
23. Terpenuhinya pengisian jabatan di Pemkab Boyolali % 100 87,53 87,53
24. Ditertibkannya SK KP tepat waktu Berkas 1.110 1.110 100
25. Diberikannya Karis, Karsu, Karpeg dan Kartu Taspen orang 346 346 100
26. Terbitnya SK pensiun Tepat Waktu orang 580 345 59,48
6. Pendidikan dan Pelatihan27. Lulusnya peserta Diklat Pim II, III
dan IV orang 63 63 100
28. Terlaksananya penyusunan analisa kebutuhan diklat % 100 100 100
29. Meningkatnya jumlah aparatur yang menguasai keterampilan dan keahlian di bidang pengadaan Barang Jasa
Orang 50 50 100
7. Penelitian dan Pengembangan
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 20
No Indikator Kinerja Satuan Target2017
Realisasi2017
Capaian Kinerja
2017(%)
30. Inventor pemenang lomba krenova. inventor 2 2 100
31. Terkoordinasinya kegiatan kelitbangan. bulan 4 4 100
Sumber data: OPD Kab. Boyolali terolah
G. Tugas Pembantuan yang DilaksanakanSelain menyelenggarakan urusan desentralisasi, Pemerintah Kabupaten
Boyolali juga melaksanakan tugas-tugas pembantuan, yang diklasifikasikan
menjadi 3 (tiga) bidang. Penyelenggaraan tugas pembantuan yang diterima
oleh Kabupaten Boyolali pada tahun 2017, meliputi:
1. Bidang PertanianInstansi pemberi tugas pembantuan, yaitu Kementerian Pertanian Republik
Indonesia. Organisasi perangkat daerah yang melaksanakan tugas
pembantuan, yaitu Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali. Anggaran tugas
pembantuan pada bidang pertanian dialokasikan untuk Program
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan
sebesar Rp.5.389.012.000, Program Penyediaan dan Pengembangan
Prasarana dan Sarana Pertanian Rp.1.556.680.000, Program Peningkatan
Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan
Rp.3.105.000.000.
2. Bidang PerdaganganInstansi pemberi tugas pembantuan, yaitu Kementerian Perdagangan
Republik Indonesia Direktorat Jendral Perdagangan Dalam Negeri.
Organisasi perangkat daerah yang melaksanakan tugas pembantuan, yaitu
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali. Anggaran
tugas pembantuan pada bidang perdagangan sebesar Rp.
12.000.000.000,00 dialokasikan untuk Program Pengembangan
Perdagangan Dalam Negeri dan Kegiatan Pengembangan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Kapasitas Logistik Perdagangan.
(Pembangunan Pasar Kebonagung dan Pasar Kacangan)
3. Bidang Koperasi dan Tenaga KerjaInstansi pemberi tugas pembantuan, yaitu Kementerian Koperasi dan
Pengusaha Kecil Menengah Republik Indonesia. Organisasi perangkat
daerah yang melaksanakan tugas pembantuan, yaitu Dinas Koperasi dan
Pengusaha Kecil Menengah Kabupaten Boyolali. Anggaran tugas
pembantuan pada bidang ketenagakerjaan sebesar Rp.950.000.000,00 ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 21
dialokasikan untuk program Peningkatan Penghidupan berkelanjutan
Berbasis Usaha Mikro. Kegiatan: Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pemasaran bagi Usaha Mikro
Masyarakat Boyolali yang berbahagia,Disamping tugas pembantuan, Pemerintah Kabupaten Boyolali juga
menyelengarakan tugas pemerintahan umum yang meliputi:
A. Kerjasama Antar Daerah, meliputi :Kerjasama Antar Daerah, yaitu kerjasama yang telah dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Boyolali dengan beberapa pemerintah daerah lainnya,
adapun forum yang telah terbentuk, antara lain :
a. Melanjutkan kerjasama Java Promo;
b. Melanjutkan kerjasama Subosukawonosraten;
c. Kerjasama penempatan transmigrasi, daerah yang bekerjasama ialah
Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, Kabupaten Kuburaya
Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi
Sulawesi Utara, Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat,
Kabupaten Gorontalo provinsi Gorontalo, Kabupaten Lahat Provinsi
Sumatera Selatan.
d. Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Dan
Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan tentang
Kerjasama Replikasi Model Inovasi Daerah Bidang Pelayanan Perizinan.
B. Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga.Kerjasama daerah dengan pihak ketiga, utamanya lembaga – lembaga yang
kredibel selama ini antara lain, dengan :
1. Kerjasama dengan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi Republik
Indonesia (BPPT). Kerjasama dalam bidang pemanfaatan teknologi
informasi dalam mendukung pembangunan terutama dalam pelaksanaan
Pilkades secara e-voting;
2. Kerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
3. Kerjasama dengan Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
4. Kerjasama dengan Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia Provinsi Jawa Tengah;
5. Kerjasama dengan Institusi Pendidikan dalam rangka Pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi;
6. Kerjasama dengan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia;
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 22
7. Kerja sama dengan Balai Sertifikasi Elektronik Lembaga Sandi Negara
Jakarta;
8. Kerjasama dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Provinsi Jawa Tengah;
9. Program Beasiswa Pendidikan Strata I Join Degree University Of
Gloucestershire Inggris;
10.Kerja sama dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Tengah;
Pemerintah Kabupaten Boyolali terbuka untuk melaksanakan kerja sama
dengan pihak luar dalam memenuhi kebutuhan daerah dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan publik dan peningkatan kinerja pemerintah
daerah, selain itu hasil dari kerjasama daerah dapat mempercepat
implementasi prinsip good governance seperti semangat untuk meningkatkan
transparansi, partisipasi masyarakat, law inforcement, akuntabilitas kinerja
baik teknis maupun keuangan, pengembangan ekonomi masyarakat, dan
peningkatan peran Civil Society Organization (CSO). Hal ini sejalan dengan
Visi “"Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera"
Manfaat dari kerjasama daerah dapat mengadopsi teknologi,
manajemen, informasi, membangun kepercayaan dunia luar, guna
meningkatkan capaian kinerja program dan kegiatan yang telah ditetapkan
termasuk penghematan anggaran.
C. Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah
Kordinasi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali dengan instansi vertikal di daerah, diarahkan, untuk :
a. Terlaksananya suatu konsolidasi penyelenggaraan
pemerintahan dari unsur-unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali
maupun instansi vertikal secara efektif.
b. Terwujudnya persamaan persepsi antara pemerintah daerah
dengan instansi vertikal terhadap keselarasan dan pemantapan dalam
mengimplementasikan penyelenggaraan pemerintahan di daerah
Kabupaten Boyolali.
c. Terciptanya peningkatan kinerja penyelenggaraan
Pemerintahan di Kabupaten Boyolali dalam rangka pemantapan Otonomi
Daerah.
d. Terselenggaranya kegiatan-kegiatan pemerintahan yang
diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali.
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 23
Koordinasi antar instansi vertikal di Kabupaten Boyolali diwadahi dalam
rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), bentuk kegiatan
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi terkini yang terjadi namun tidak
menutup kemungkinan dilakukan secara mendadak sesuai dengan kebutuhan
Berdasarkan dengan ketentuan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 jo UU
Nomor 9 Tahun 2015, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)
sebenarnya hanya Bupati, Pimpinan DPRD, Pimpinan Kepolisian, Pimpinan
Kejaksaan, dan Pimpinan Satuan Teritorial Tentara Nasional Indonesia.
Namun untuk Kabupaten Boyolali selain unsur tersebut ditambah Wakil
Bupati, Komandan Lanud Adi Soemarmo, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua
Pengadilan Agama, dan Sekretaris Daerah sebagai Sekretaris bukan anggota,
sehingga komposisi tersebut dikenal dengan Forkopimda Plus.
Beberapa kegiatan yang merupakan perwujudan kemanunggalan
Forkopimda terutama dengan jajaran TNI/POLRI adalah dalam pelaksanaan
TMMD/KBBT.
Tabel 9Waktu Pelaksanaan Kegiatan TMMD Tahun 2017
No Kegiatan Lokasi Tahap PelaksanaanPra TMMD Pembukaan Penutupan
1. TMMD Sengkuyung I
Desa Karanganyar Kec. Musuk
29-3-2017 05-4-2017 25-4-2017
2. TMMD Sengkuyung II
Desa Cermo Kec. Sambi
29-6-2017 06-7-2017 26-7-2017
3. TMMD Sengkuyung III
Desa Kadireso Kecamatan Teras
27-9-2017 04-10-2017 24-10-2017
Sumber data: Dispermasdes Kab. Boyolali
Tabel 10Waktu Pelaksanaan Kegiatan KBBT Tahun 2017
No Kegiatan Lokasi Tahap PelaksanaanPra KBBT Pembukaan Penutupan
1. KBBT I Desa Gondangrawe Kec. Andong
21-2-2017 28-2-2017 20-3-2017
2. KBBT II Desa Sumur Kec. Musuk
01-8-2017 08-8-2017 28-8-2017
3. KBBT III Desa Banyuanyar Kec. Ampel
29-8-2017 05-9-2017 25-9-2017
Dispermasdes Kab. Boyolali
D. Pembinaan Batas WilayahPelaksanaan kegiatan pembinaan batas wilayah telah dibentuk Tim
Penegasan Batas Daerah berdasarkan Keputusan Bupati Boyolali tentang
Pembentukan Tim Penegasan Batas Daerah Kabupaten Boyolali. Pada Tahun
Anggaran 2017, kegiatan yang dilaksanakan monitoring dan inventarisasi pilar
batas daerah dilaksanakan sebagai tindak-lanjut dari Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah. ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 24
Tabel 11Lokasi Pilar Batas Kabupaten Boyolali
Dengan Daerah Antara
No Lokasi Pilar Batas Daerah Antara Keterangan
Jumlah Terletak Di Desa/Kel1 Kabupaten Boyolali dengan
Kabupaten KlatenA Kecamatan Sawit 3 Manjung 2, Tegalrejo 1B Kecamatan Teras 2 Doplang 2C Kecamatan Mojosongo 6 Manggis 2, Tambak 3, Singosari 1D Kecamatan Musuk 12 Keposong 2, Karanganyar 2, Dragan
3, Lampar 4, Jemowo 12 Kabupaten Boyolali dengan
Kabupaten SemarangA Kecamatan Selo 1 Jrakah 1B Kecamatan Ampel 19 Jlarem 3, Ngadirojo 2, Kembang 1,
Urutsewu 3, Ngampon 4, Gondangslamet 3, Ngenden 1, Selodoko 1, Ngargosari 1
C Kecamatan Boyolali 1 Kebonbimo 1 D Kecamatan Mojosongo 1 Dlingo 1E Kecamatan Sambi 3 Catur 1, Cermo 1, Nglembu 1 F Kecamatan Simo 2 Pentur 1, Gunung 1G Kecamatan Karanggede 3 Pinggir 1, Tegalsari 2H Kecamatan Wonosegoro 7 Karangjati 2, Gilirejo 1, Jatilawang 1,
Gunungsari 1, Repaking 23 Kabupaten Boyolali dengan
Kabupaten GroboganA Kecamatan Wonosegoro 6 Repaking 4, Bengle 2B Kecamatan Juwangi 27 Krobokan 3, Kalimati 2, Sambeng 3,
Cerme 4, Juwangi 4, Jerukan 1, Kayen 4, Ngaren 1, Ngleses 4, Wonoharjo 1
C Kecamatan Kemusu 8 Kedungmulyo 2, Wonoharjo 3, Ngleses 1, Wonoharjo 2
4 Kabupaten Boyolali dengan Kabupaten Karanganyar
A Kecamatan Nogosari 1 Jeron 1B Kecamatan Ngemplak 3 Kismoyoso 1, Donohudan 1,
Gagaksipat 1C Kecamatan Banyudono 1 Batan 1
5 Kabupaten Boyolali dengan Kota Surakarta
A Kecamatan Ngemplak 5 Sawahan 56 Kabupaten Boyolali dengan
Kabupaten SragenA Kecamatan Kemusu 3 Kedungrejo 2, Watugede 1B Kecamatan Andong 5 Kunti 1, Kedungdowo 1, Senggrong
1, Pakel 2C Kecamatan Nogosari 3 Pulutan 1, Ketitang 2
7 Kabupaten Boyolali dengan Kabupaten Magelang
A Kecamatan Selo 43 Jrakah 17, Klakah 6, Tlogolele 20B Kecamatan Andong 5 Kunti 1, Kedungdowo 1, Senggrong
1, Pakel 28 Kabupaten Boyolali dengan
Kabupaten SukoharjoA Kecamatan Banyudono 5 Sambon 3, Kuwiran 2B Kecamatan Sawit 4 Kateguhan 1, Bendosari 2,
Karangduren 1
E. Pencegahan dan Penanggulangan BencanaKabupaten Boyolali merupakan daerah yang memiliki kondisi geografis
dan topografis yang memungkinkan terjadinya beberapa jenis bencana. ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 25
Kondisi tersebut dapat terjadi karena faktor alam maupun non alam. Beberapa
kejadian bencana yang sering terjadi di Kabupaten Boyolali antara lain : banjir,
banjir lahar dingin, tanah longsor, letusan gunung berapi, kebakaran hutan,
angin topan, kekeringan dan gempa bumi.
Tabel 12Kejadian Bencana Alam
di Kabupaten Boyolali Selama Tahun 2017
NAMA KECAMATAN
FREKUENSI BENCANA / KEJADIAN
TANAH LONGSOR/ GERAKAN
TANAH
BANJIR PETIR ANGIN RIBUT
ANGIN HUJAN
KEBAKARAN
HUTAN
KEKERINGAN
LAIN- LAIN
JUMLAH
AMPEL 1 1 1 3
ANDONG 1 2 1 4BANYUDONO 2 1 3BOYOLALI 1 4 5CEPOGO 4 3 1 8JUWANGI 1 1KARANGGEDE 1 1 2KEMUSU 1 1 1 1 1 5KLEGO 1 2 2 1 6MOJOSONGO 3 2 2 7MUSUK 3 1 1 5NGEMPLAK 2 1 1 4NOGOSARI 0SAMBI 1 1SAWIT 1 2 3SELO 13 1 2 16SIMO 3 1 2 6TERAS 2 2WONOSEGORO 3 1 1 1 6JUMLAH 36 8 0 11 21 0 6 5 87Kerugian 335.886. 200 361.430.140 112.225.000 276.300.000
Sumber data : BPBD Kab. Boyolali
Langkah-langkah penanggulangan bencana yang telah kami lakukan,
yaitu: memberikan bantuan logistik dan penanganan kesehatan atau
memberikan tanggap darurat, memberikan bantuan alat berat utamanya pada
bencana tanah longsor, membuat laporan kepada Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dan/atau Pemerintah pusat, melakukan koordinasi ke samping
utamanya kepada seluruh jajaran yang ada di Kabupaten Boyolali, dan
menginstruksikan kepada pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan untuk
segera melakukan penanganan darurat maupun penanganan lebih lanjut.
Kelembagaan yang khusus dibentuk menangani bencana berdasarkan
Peraturan Bupati Boyolali Nomor 37 Tahun 2016 yaitu Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Boyolali didukung oleh PMI,
FPRB, SAR, LKTS, Sabana, Orari, Tagana, KLM, ASA, KRI, Satgana, TDS,
dan lain-lain.
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 26
Untuk mengantisipasi dan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana
Pemerintah Kabupaten Boyolali telah menyusun dan melaksanakan langkah-
langkah pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam, meliputi:
a. Penetapan anggota TRC BPBD; Pemetaan
daerah rawan bencana;
b. Pemetaan daerah rawan bencana;
c. Mengoptimalkan koordinasi dan sinergitas
dengan stakeholder terkait dan instansi vertikal dalam wadah Rakor
Penanganan Bencana;
d. Mengadakan sosialiasi penanggulangan
bencana secara umum;
e. Mengadakan pelatihan penggunaan sarpras
kebencanaan;
f. Menyelenggarakan Forum Pengurangan risiko
bencana;
g. Menyusun rencana kontingensi dan Rencana
Penanggulangan Bencana;
h. Membentuk Desa Tangguh bencana dan
membentuk Sister Village (Desa Bersaudara);
i. Rehabilitasi daerah rawan bencana;
Melengkapi sarana dan prasarana tanggap darurat;
j. Pembentukan Posko Tanggap Darurat;
k. Mengikuti rakor kebencanaan Tingkat Provinsi
Jateng dan Nasional.
l. Pembentukan Posko Tanggap Darurat; Glady
penanggulangan Bencana;
m. Membuat Rencana Kontigensi; Sekolah
Sungai;
F. Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban UmumBeberapa peristiwa yang terjadi di Kabupaten Boyolali tahun 2017 tidak
berlarut dan tidak berkembang menjadi gangguan ketentraman dan ketertiban
umum baik konflik horisontal maupun yang berdampak pada konflik vertikal.
Hal ini dikarenakan telah dilakukan antisipasi dan penyelesaian konflik yang
diambil cukup efektif dengan jalinan koordinasi solid dan kerjasama serta
pelibatan unsur aparat keamanan, pemerintah daerah, organisasi
kemasyarakatan serta stakeholder yang terlibat. Aparat keamanan yang
terlibat adalah Polres Boyolali, Kodim 0724 Boyolali, Kompi B Batalyon 408,
dan Denpor A Brimob Gunung Kendil.
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 27
Masyarakat Boyolali yang berbahagia,Perlu kami sampaikan juga bahwa peningkatan mutu pelayanan dan penanganan
permasalahan daerah dapat memberikan dampak bagi penyelenggaraan
pemerintahan, diantaranya :
1. Penanganan Masalah Kemiskinan
Dalam menangani masalah kemiskinan ditempuh melalui beberapa program
dan kegiatan, antara lain :
a. Penyaluran Rastra Bulan Januari – Desember 2017 sebesar 11.549.880 kg
kepada 64.166 RTS-PM, selama 1 (satu) tahun dengan pagu rastra yang
ditetapkan 15 kg/RTS-PM, harga jual sebesar Rp.1.600,00/Kg/ RTS-PM.
b. Program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan pada tahun 2017
dikoordinasikan oleh TKPKD, dengan sumber anggaran APBN, APBD
Provinsi maupun APBD Kabupaten. Intervensi kegiatan yang kami lakukan,
antara lain :
Bidang pekerjaan umum melalui bantuan pembangunan infrastruktur
perdesaan/perkotaan dengan program nasional PPIP,
Bidang kesehatan melalui jaminan kesehatan keluarga miskin,
bantuan operasional kesehatan dengan program bina gizi dan
kesehatan ibu dan anak, pelayanan kesehatan penduduk miskin.
Bidang pendidikan melalui Kejar Paket A, B, C dan Keaksaraan
Fungsional (KF), beasiswa bagi siswa gakin.
Bidang sosial diantaranya melalui penyaluran bantuan stimulan bagi
Kelompok Usaha Bersama (KUBE), penyelenggaraan bimbingan dan
pelatihan ketrampilan bagi penyandang cacat dan PMKS,
pendampingan PKH
Bidang perumahan diantaranya melalui pemugaran rumah keluarga
miskin 1.000 unit dan pemugaran RTLH sebanyak 889 unit.
c. Pemberian bantuan beasiswa dan BOS
Berikut siswa yang menerima Beasiswa dan BOS , pada semua tingkatan
di Kabupaten Boyolali tahun 2017 :
Tabel 13Siswa Penerima Beasiswa Pada Semua Tingkatan
Di Kabupaten Boyolali Tahun 2017No Sumber Dana Jumlah
(Rp)1 2 3
I APBN (Pusat)A. Dekon
1. Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP)
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 28
No Sumber Dana Jumlah (Rp)
1 2 3SMP : 13.450 Siswa 8.511.000.000,00
2. Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP)SD : 31.837 Siswa 13.181.625.000,00
TOTAL 1 + 2 21.692.625.000,00
II APBD Kabupaten Boyolali
A. SD1. Bantuan Keluarga
Kurang Mampu (BKKM) SD : 3.000 Siswa @ 250.000;
750.000.000,00
TOTAL 750.000.000,00
B. SMP1.
SMP : 750 Siswa @ Rp. 500.000 375.000.000,002.
SMP : 126 Siswa 45.000.000,00
TOTAL 420.000.000,00
TOTAL APBD KAB. BOYOLALI 1.170.000.000,00
TOTAL BANTUAN TAHUN 2017 22.862.625.000,00
Sumber data : Disdikbud Kab. Boyolali
Dana BOS Tahun anggaran 2017 diberikan selama 12 bulan untuk periode
Januari-Desember 2017 untuk siswa SD/SDLB dan
SMP/SMPLB/SMPT/SATAP dengan ketentuan sebagai berikut :
1. SD/SDLB : Rp.800.000,00/siswa /tahun
2. SMP/SMPLB/SMPT/SATAP : Rp.1.000.000,00/siswa/tahun
Jumlah anggaran BOS regular Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2017
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 14Anggaran BOS Regular Kabupaten Boyolali
Tahun Anggaran 2017
No Uraian Jumlah Siswa
Jumlah Sekolah
Jumlah Anggaran
(Rp)1
2
SD/SDLB
SMP/SMPLB/SMPT/SATAP
71.572
32.744
598
90
56.928.479.940
32.698.250.000
Total 104.316 703 93.320.400.000
Sumber data : Disdikbud Kab. Boyolali
Dana BOS pendamping yang berasal dari Pemerintah Kabupaten
Boyolali. untuk jenjang SMP, SMP swasta sebesar
Rp.50.000,-/siswa/tahun, dan untuk jenjang SD swasta sebesar
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 29
Rp.30.000,-/siswa/tahun. Jumlah anggaran BOS pendamping Kabupaten
Boyolali dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 15Anggaran BOS Pendamping Kabupaten
Tahun Anggaran 2017
No Uraian Jumlah Siswa Jumlah Sekolah
Jumlah Anggaran(Rp)
1
2
SMP Swasta
SD Swasta
4.760
5.441
38
29
272.050.000
142.800.000
Total 10.101 67 414.850.000
Sumber data : Disdikbud Kab. Boyolali
2. Untuk mewujudkan komunikasi yang efektif, Bupati membuka layanan baik
melalui SMS untuk masyarakat (081 393 499 911), WA (082 145 555 155),
instagram (seno_samodro), facebook (Seno Samodro), dan email
Dengan kemudahan komunikasi tersebut diharapkan masyarakat dapat
menyampaikan aduan, kritik maupun saran yang konstruktif tanpa harus
bertemu dengan Bupati dan Wakil Bupati secara langsung. Dengan dibukanya
layanan ini secara nyata telah memberikan dampak positif terhadap
peningkatan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Untuk informasi
kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan Pemerintah
Kabupaten Boyolali masyarakat mengakses melalui situs
www.boyolalikab.go.id.
Pada kesempatan ini perlu kami sampaikan juga bahwa kita patut berbangga
bahwa atas upaya dan kerja keras seluruh komponen di Kabupaten Boyolali, pada
Tahun Anggaran 2017 kita dapat mempertahankan dan meraih berbagai
penghargaan atas prestasi yang dicapai baik ditingkat nasional maupun provinsi
yang dapat mengharumkan nama dan citra Kabupaten Boyolali. Berbagai
penghargaan atas prestasi tersebut, antara lain :
1. Penghargaan Nominasi Prestasi Kinerja Tertinggi dalam Penyelenggaran
Pemerintahan Daerah berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah Tahun 2016 dari Kemendagri;
2. Penghargaan Pemerintah Daerah dengan kinerja dan Tata Kelola Baik dalam
acara Anugerah Pandu Negeri (APN) 2017 dari Yayasan Tata Kelola
Pengembangan Indonesia melalui Indonesian Institute for Public Governance
(IIPGP bekerjasama dengan TEMPO);
3. Penghargaan Bupati Boyolali sebagai Pelopor Inovasi Daerah;
4. Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2017 dari Kemendagri;
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 30
5. Piagam Penghargaan Pemerintah Kabupaten Boyolali atas Pencapaian Level
3 skala 1 s.d 5 otoritas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
6. Penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI;
7. Penghargaan Menteri Hukum & HAM RI atas upaya membina &
Mengembangkan Kabupaten Boyolali menjadi Kabupaten yang peduli HAM;
8. Piagam Penghargaan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 002.5/0015187,
Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 002/56 Tanggal 10 Oktober 2017
Tentang Pemberian Penghargaan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan (TLHP) Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) Provinsi
Jawa Tengah Terbaik Tahun 2017;
9. Penilaian atas Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah tahun 2017 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi RI mendapat predikat penilaian B ( Baik );
10. Penghargaan Adipura tahun 2017 ke-12 kali berturut-turut;
11. Penghargaan atas berbagai prestasi lainnya yang diraih instansi pemerintah
daerah, masyarakat, oganisasi serta unsur lainnya di Kabupaten Boyolali baik
di tingkat nasional maupun provinsi yang tidak dapat kami cantumkan satu
persatu.
Masyarakat Boyolali yang berbahagia,Pada kesempatan yang berbahagia ini tak lupa kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Boyolali dan segenap komponen
yang ada di Kabupaten Boyolali yang telah bersinergi dan memberikan dukungan
serta dorongan dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di
Kabupaten Boyolali dalam mewujudkan masyarakat Boyolali yang maju, sejahtera
berdaya saing dan pro investasi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan bimbingan, petunjuk dan kekuatan lahir batin kepada kita semua.
Sekian, terima kasih.Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Boyolali, 29 Maret 2018
ILPPD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 31