aspek psikososial dan manajemen pada pasien …stik-sintcarolus.ac.id/upload/source/materi 4.pdf ·...

29
ASPEK PSIKOSOSIAL DAN MANAJEMEN PADA PASIEN DENGAN CA SERVIKS JESIKA PASARIBU

Upload: phungkhue

Post on 12-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASPEK PSIKOSOSIAL DAN MANAJEMEN PADA PASIEN DENGAN

CA SERVIKS

JESIKA PASARIBU

KANKER

Masalah psikososial

Sosial

Psikis Fisik

Berduka

TAKUT Mengisolasi

diri

Putus asa

Gg citra tubuh

Frustasi

Rasa bersalah

MARAH

Ansietas

Cemas

Takut Mati

Sorrow

Depresi

Tidak Berdaya

Sedih

MASALAH PSIKOSOSIAL PADA PENDERITA KANKER

Tidak berarti

Depresi

• Penyebab utama penderita kanker untuk dikonsultasikan ke bagian psikiatrik.

• Masalah yang mengikuti : gangguan penyesuaian (adjustment disorder), major depressive disorder.

• Faktor yang memengaruhi : ketidakmampuan fisik, stadium, nyeri, efek samping pengobatan (kemotherapi, radiasi, pembedahan), body image.

Ansietas

• Merupakan respons emosional sebagai antisipasi terhadap bahaya

• Masalah yang mengikuti : PTSD

• Ansietas dialami saat sebelum-sesudah diagnosis ditegakkan dan proses pengobatan

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN CA SERVIKS

Psychosocial services :

the continuum of cancer care

Cancer

Screening

Events

High Risk

Screening for

Psychosocial

Distress

Counseling

Individuals

Families

Groups

Case

Management

Referral, Linking, Advocacy

DX RX

SURVIVORSHIP

EOL/Palliative CARE BEREAVEMNT

Comprehensive

Psychosocial

Assessment

Education

Pt/Caregiver

Public

SW Students

Community

Organization/

Coalition

Building

Discharge Planning

Program Development

Supervision

Administration

Legislation/

Policy

Patient

Navigation

Pre-DX

Genetic

Counsel

ing

Evaluation

Treatment plan

Remission/ Recurrence

Prevent

tion

Screening tools

• The Brief Symptom Inventory (BSI)-18 mengukur tingkat depresi, ansietas.

• The Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) : 14-item, mengukur tingkat fatigue, pain, dan masalah somatic yang menunjukkan masalah psikososial.

• Brief Zung Self-Rating Depression Scale;

• Rotterdam Symptom Checklist;

• Beck Depression Inventory-Short Form

• PTSD Checklist-Civilian Version

• Patient Health Questionnaire (PHQ)

• The Patient Care Monitor (PCM) 2.0 86-item untuk mengukur psychological status, peran dan kualitas hidup.

• The Psychosocial Assessment Tool (PAT) 2.0 untuk mengukur risiko masalah psikososial selama pengobatan bagi penderita baru.

• Psychosocial Screen for Cancer (PSSCAN), 21-item untuk mengukur social support yang didapatkan (instrumental, emotional, network size) dan social support yang diinginkan, ansietas, depresi dan kualitas hidup.

Screening Addresses Seven Areas of Need

Cancer Treatment Information

Emotions Related to Cancer

Managing the Illness

Changing Behaviors

Material and Logistical Resources

Disruptions in Work, School, and

Family

Financial Advice and Assistance

Kondisi Yang Memperberat Masalah Psikososial Penderita Kanker

• Kemampuan koping yang rendah

• Ketidakmampuan mengatasi masalah

• Motivasi yang turun

• Penurunan fungsi-fungsi tubuh

• Ketidakmampuan secara finansial dan sumber material lain

• Dukungan sosial yang tidak adekuat

Manajemen Penanganan Masalah Psikososial Pada Pasien Dengan Ca Serviks

• Tingkatkan kemampuan koping mekanisme

• Teknik pengalihan perhatian : latihan relaksasi, guided imagery, self-hypnosis, mindfulness meditation dan teknik distraksi pikiran dan kegiatan.

• Teknik kognitif-perilaku

– cognitive restructuring

• Intervensi edukasi

• Terapi kelompok supportif

Interdisciplinary Team Collaboration

Patient/Family

MD

Psychologist

Spiritual Counselor

Nursing

Social Work

•Screening

•Assessment

•Case Management

•Medication management

•Counseling and other

•Psychosocial Interventions

•Financial Assistance

•Education

•Advocacy

•Research

Siapa Yang Bisa Memberi Dukungan?

• We are

Bentuk Dukungan Keluarga

• Perhatian emosional – Simpati dan empati, cinta, kepercayaan, dan penghargaan.

• Bantuan penilaian – Suatu bentuk penghargaan yang diberikan seseorang kepada

pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari penderita.

• Bantuan instrumental – Mempermudah pasien melakukan aktifitasnya berkaitan dengan

persoalan-persoalan yang dihadapinya

• Bantuan Informatif – Meliputi pemberian nasehat, pengarahan, ide-ide atau informasi

lainnya yang dibutuhkan dan informasi ini dapat disampaikan kepada orang lain yang mungkin menghadapi persoalan yang sama atau hampir sama.

How we ca provide psychosocial care?

• Pendampingan psikososial datang dari kemampuan komunikasi

• Trust dan hubungan yang baik menjadi modal utama dalam penanganan masalah psikososial

Komunikasi non-verbal menyiratkan berita baik atau buruk

Komunikasi verbal sangat penting untuk membangun dan mempertahankan hubungan, memperoleh informasi, memberikan dukungan dan negosiasi untuk mengambil keputusan (Rodin et al 2009).

Memahami Kebutuhan Dasar

”Para penjenguk kadang-kadang cenderung membicarakan keadaan penderita sambil berdiri di samping tempat tidurnya, seolah-olah ia tidak ada di situ.”

Kebutuhan dasar lainnya adalah harapan.

Jika tidak ada lagi harapan untuk sembuh? Ingatlah bahwa pasien perlu membahas kematian secara terbuka memberi kesempatan untuk membuat pengaturan yang praktis serta persiapan bagi kematiannya.

Pasien mungkin ingin menyelesaikan perselisihan di masa lalu, menyatakan penyesalan, atau meminta maaf.

Menyediakan Penghiburan

”Biarkan pasien itu menyatakan permintaannya yang terakhir. Dengarkan baik-baik. Kalau bisa, cobalah ikuti keinginan si pasien. Jika tidak mungkin mengabulkan permintaannya, katakan terus terang.”

Pasien merasa perlu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang paling penting atau berarti dalam kehidupannya. ”Bantulah pasien mengadakan kontak dengan mereka, meskipun percakapannya hanya singkat karena kondisi pasien yang sudah melemah.”

Saat ada kesempatan, biarkan pasien menghibur Anda. Pengalaman ini menjadi sesuatu yang teramat penting baginya

• Mengajak pasien mengungkapkan perasaan-perasaan maupun apa yang dipikirkannya, tetapi jangan memaksa.

• Dengarkan pembicaraannya baik-baik. Berikan komentar atau menyatakan pendapat lain, tetapi jangan menghakimi.

• Hindari menyuruhnya secara langsung untuk “bergembira” saat ia sedang merasa tertekan atau sangat sedih.

• Putuskan bersama apa yang bisa dilakukan untuk membuat situasinya lebih baik.

• Jangan mengajaknya beradu argumen jika ketakutan, kegelisahan, atau depresinya cukup parah.

• Libatkan pasien dalam aktivitas sehari-hari yang bisa dinikmatinya.