aspek keperilakuan pada penganggaran dan laba
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Aspek Keperilakuan pada Penganggaran dan Laba
1/10
Acuan aspek keperilakuan dari penganggaran ialah pada perilaku manusia yang muncul
dalam proses penyusunan anggaran dan dorongan dari perilaku manusia ketika manusia mencoba
untuk hidup dengan anggaran. Anggaran berpengaruh langsung terhadap perilaku manusia, yaitu
tekanan dari anggaran yang ketat dirasakan oleh manusia, laporan yang buruk sehingga orang-
orang menjadi gelisah, dan anggaran yang terpenuhi menimbulkan kegembiraan pada orang-
orang. Anggaran sering dianggap sebagai ancaman birokratis terhadap kemajuan karir.
Anggaran dan akuntansi memiliki hubungan yang erat, akuntansi menyediakan data
realisasi pelaksanaan anggaran yang lengkap. Data ini akan dibandingkan dengan data yang
tertera dalam taksiran anggaran untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Perusahaan dikatakan
sukses apabila hasil data akuntansi lebih bagus dari yang dianggarkan.
A. Dilema Bisnis
Berikut ini adalah kasus dilema bisnis yang berkaitan dengan perencanaan laba dan
anggaran. Pada Maret 2!, Bimo direkrut sebagai direktur perencanaan laba dan
bertanggungja"ab pada pelaksanaan perencanaan laba dan teknik penganggaran. Pada a"al
2!, laporan laba rugi perusahaan mengalami kerugian. #aba sebenarnya sudah mulai menurun
pada tahun 2$-2%. Pada tahun 2&, Bala seorang pengontrol memperbaiki keadaan yang
tidak menguntungkan tersebut dengan menghilangkan struktur teknik penganggaran partisipati'
penuh. (eknik penganggaran yang disusun Bala gagal, laba menurun lagi pada tahun 2&.)etika Bimo direkrut, *akpar selaku direktur perusahaan meminta Bimo untuk meningkatkan
labanya setidaknya sama dengan laba tahun 2+.
Bimo menyadari dampak positi' dari partisipasi perencanaan anggaran terhadap motivasi,
identi'ikasi dan kesatuan. eluruh proses perencanaan anggaran melalui partisipasi membantu
memberikan lingkungan kerja yang kondusi' dari hubungan pribadi yang baik serta e'isiensi
dalam laporan.
Bimo mengalami dilema mengenai partisipasi dan peran manajemen puncak dalam
menciptakan lingkungan kerja. Apabila Bimo mengikuti strategi Bala pada tahun 2! yang
menghilangkan partisipasi manajerial dalam proses perencanaan, maka Bimo akan terlihat jatuh
pada kesalahan yang sama. Apalagi ini akhir tahun, akan menimbulkan sikap egois, sikap negati'
terhadap anggaran, sikap iri hati dan standar kualitas yang tidak terkontrol. Bimo mengambil
suatu pendekatan pengambilan keputusan otoriter dan setiap manajer departemen diberi suatu
1
-
8/18/2019 Aspek Keperilakuan pada Penganggaran dan Laba
2/10
batasan atas jatah produksi dan belanja mereka. )etika tidak ada partisipasi dari para manajer
dalam perencanaan tujuan anggaran, permusuhan terhadap proses anggaran mungkin terjadi.
Maka keberhasilan anggaran memerlukan kerja sama dan koordinasi untuk e'isiensi operasional
akan berkurang.
Bimo menghadapi dilema, apakah Bimo akan meminta *akpar dan Bala untuk
memberikan dukungan yang lebih tinggi terhadap anggaran, atau mencoba untuk mengusahakan
penerimaan terhadap anggaran tanpa dukungan kuat dari manajemen puncak. )emudian Bimo
mengadakan rapat dengan agenda usulan prosedur perencanaan dengan para manajer departemen
pada eptember 2!. etiap manajer diminta menentukan tujuan laba dan persentase labanya
sendiri.
B. Anggaran
asil kerja output/ terutama berupa rencana yang akan dilaksanakan pada masa
mendatang merupakan pengertian anggaran. Penganggaran ialah proses kegiatan yang
menghasilkan anggaran dan proses kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan 'ungsi-'ungsi
anggaran. Pemimpin tertinggi perusahaanlah yang paling ber"enang dan bertanggung ja"ab
terhadap penyusunan anggaran. Di dalam mempersiapkan dan menyusun anggaran sangat
tergantung pada struktur organisasi dari setiap perusahaan, tetapi dapat di"akili bagian
administrasi dan panitia anggaran untuk mempersiapkan dan menyusun anggaran tersebut.
Angaran memiliki beberapa 'ungsi, yaitu0
1. Merupakan hasil akhir dari proses perencanaan perusahaan.
2. Merupakan cetak biru perusahaan untuk bertindak yang menjadi prioritas manajemen
dalam alokasi sumber daya organisasi.
+. Bertindak sebagai suatu alat komunikasi internal.
. ebagai standar terhadap hasil operasi aktual yang dapat dibandingkan.$. ebagai alat pengendalian manajemen dalam menemukan bidang-bidang yang menjadi
kelemahan atau kekuatan perusahaan.
%. ebagai motivasi untuk bertindak secara konsisten dengan operasi yang e'ekti' dan
e'isien serta selaras dengan tujuan organisasi.
Berikut langkah-langkah dalam menyusun suatu anggaran0
2
-
8/18/2019 Aspek Keperilakuan pada Penganggaran dan Laba
3/10
1. Manajemen puncak harus memutuskan tujuan jangka pendek perusahaan dan strategi
dalam pencapaiannya.2. Penetapan suatu tujuan dan alokasi sumber daya.
+. Anggaran komprehensi' harus disusun, lalu disetujui manajemen puncak dan
dikomunikasikan kepada penyelia dan karya"an.. Membandingkan hasil kinerja aktual dengan tujuan yang telah dianggarkan secara
periodik.
Adapun tiga tahapan utama dalam proses penyusunan anggaran yaitu0
1. (ahap penetapan tujuanDimulai dengan menerjemahkan tujuan organisasi yang luas ke dalam tujuan-tujuan
aktivitas yang khusus. Perlu kehati-hatian ketika menyusun tujuan organisasi dan
menginterpretasikan ke dalam target operasi. Proses perencanaan yang meliputi partisipasi, kesesuaian tujuan, dan komitmen merupakan konsep utama perilaku yang
berpengaruh terhadap penetapan tujuan.
2. (ahap implementasi
Pada tahap ini, rencana 'ormal digunakan untuk mengomunikasikan tujuan dan strategi
organisasi, dan untuk memotivasi orang secara positi' dalam organisasi. Pada tahap ini
yang dipengaruhi oleh konsep ilmu keperilakuan utama ialah komunikasi, kerjasama, dan
koordinasi.
+. (ahap pengendalian dan evaluasi kinerja
etelah tahap implementasi, anggaran yang menjadi tolak ukur terhadap kinerja aktual
dibandingkan dan ber'ungsi sebagai suatu dasar untuk melakukan manajemen
berdasarkan pengecualian.
3
-
8/18/2019 Aspek Keperilakuan pada Penganggaran dan Laba
4/10
C. Konsekuensi Disfungsional dari Proses Penyusunan Anggaran
Didalam 'ungsi-'ungsi anggaran dapat memicu adanya konsekuensi dis'ungsional,
seperti0
1. 3asa tidak percaya
Anggaran menjadi suatu sumber tekanan yang dapat menimbulkan rasa tidak percaya,
rasa permusuhan dan mengarah pada kinerja yang menurun. Alasan dari rasa tidak
percaya ini didasarkan pada keyakinan penyelia.a/ Anggaran cenderung terlalu mendistorsi situasi riil dan gagal dalam memasukkan
variasi dalam 'aktor-'aktor eksternal.
b/ Anggaran mencerminkan variabel-variabel kualitati' c/ Anggaran hanya mengon'irmasikan hal yang telah diketahui oleh penyelia.
d/ Anggaran sering digunakan untuk memanipulasi penyelia.
e/ #aporan anggaran menekankan pada hasil bukan pada alasan.
'/ Anggaran cenderung menekankan pada kegagalan.2. 3esistensi
Anggaran masih ditolak oleh banyak partisipan dalam suatu organisasi karena anggaran
menandai dan memba"a perubahan sehingga merupakan suatu ancaman terhadap status
quo. Alasan dari resistensi anggaran ialah proses anggaran memerlukan "aktu dan
perhatian yang besar.
+. )on'lik internal
)on'lik internal menciptakan suatu lingkungan kerja yang kompetiti' dan bermusuhan.
4ntuk mengatasi ini, manajemen harus mengidenti'ikasikan dan mendiagnosis
penyebabnya. )emudian, tindakan untuk menghilangkan kon'lik internal dan
mengembalikan hubungan kerja yang harmonis dan produkti' dapat dimulai.
. 5'ek samping lain yang tidak diinginkan
Anggaran menghasilkan pengaruh yang tidak diinginkan, yaitu 0a/ (erbentuknya kelompok-kelompok in'ormal yang menentang tujuan anggaran.
b/ Anggaran sering dipandang alat tekanan manajerial.
c/ (ekanan anggaran lebih bahaya bagi penyelia yang bertanggungja"ab memenuhi
target tertentu. Penyelia sering tidak mampu melimpahkan tanggung ja"ab ini
kepada ba"ahannya sehingga ia mengambil tindakan yang dis'ungsional salah
satunya mendistorsi proses pengukuran. al ini dapat dilakukan dengan
memanipulasi data secara terang-terangan.
d/ Penekanan yang berlebihan pada kinerja departemental dan kurang menekankan
pada kinerja organisasi secara keseluruhan.
e/ Anggaran juga dapat menghambat inisiati' individual dan inovasi yang e'ekti'
biaya.
4
-
8/18/2019 Aspek Keperilakuan pada Penganggaran dan Laba
5/10
D. Relevansi Konsep Ilmu Keperilakuan dalam Lingkungan Perencanaan
6aktor-'aktor yang mempengaruhi lingkungan kerja dimana perencanaan terjadi ialah
ukuran dan struktur, gaya kepemimpinan, jenis sistem pengendalian, dan stabilitas lingkungan
dari suatu organisasi. (indakan yang sama di lingkungan berbeda dapat mendorong perilaku
yang tidak diinginkan dan hasil anggaran yang dis'ungsional. edangkan dalam satu lingkungan,
tindakan tertentu manajemen puncak dapat mendorong perilaku dan hasil anggaran yang
menguntungkan.
1. 4kuran dan struktur organisasi4kuran organisasi mempengaruhi struktur organisasi. Di perusahaan-perusahaan
kecil struktur perencanaan dan pengendaliannya relati' sederhana sehingga aktivitasnya
dapat dikendalikan dengan mudah dan masalah keselarasan tujuan dapat dibahas dengancepat. jika diperusahaan-perusahaan besar harus mengembangkan struktur birokrasi yang
kompleks untuk berurusan dengan administrasi dari berbagi 'ungsi organisasi.
#ingkungan perencanaan dipengaruhi oleh tingkat "e"enang untuk pengambilan
keputusan yang diberikan kepada manajer subunit dan tingkat ba"ah. 7rganisasi
tersentralisasi mengacu pada pengambilan keputusan pada tingkatan manajerial yang
lebih tinggi, karena rencana laba yang e'isien harus dibuat maka membutuhkan sistem
yang menyediakan pemantauan yang sangat ketat terhadap seluruh aktivitas organisasi.
edangkan organisasi terdesentralisasi mengacu pada manajer tingkat ba"ah yang
memiliki "e"enang untuk pengambilan keputusan yang relati' lebih besar, karena
rencana laba yang e'isien harus dibuat maka membutuhkan sistem yang meningkatkan
partisipasi, kerjasama, dan koordinasi tingkat perusahaan.
2. 8aya )epemimpinan
8aya kepemimpinan mempengaruhi perencanaan organisasi, yang termasuk
didalam perencanaan laba dan penganggaran. Pada perencanaan laba dan pengganggaran,
teori 9 dan : oleh Mc8regor mengungkapkan bah"a0
Teori X Teori
Penyusun anggaran Manajemen puncak
pengontrol atau
direktur
perencanaan/
Manajemen tingkat
ba"ah bersama
dengan karya"an
5
-
8/18/2019 Aspek Keperilakuan pada Penganggaran dan Laba
6/10
dilimpahkan kepada
manajemen tingkat
ba"ah
Par!isipasi karya"an (idak mendorong
partisipasi karya"an
)arya"an menampakkan
bakat dan idenya,
serta diberikan
peluang untuk
terlibat dalam
perancangan
Kele#i$an Men'asilitasi koordinasi
dan pengendalian
atas aktivitas,
sehingga tujuan
jelas.
Memberikan gaji yang
sepadan agar
mendorong perilaku
karya"an dalam
bekerja
Memberikan usaha yang
terbaik dari
karya"an dan
manajemen agar
anggaran sesuai
dengan harapan
yang diinginkan
Kelema$an (ekanan anggaran yang
berlebihan,
kegelisahan, dan
rusaknya motivasi
)ekurangan "aktu,
negosiasi terkesan
bolak balik antar
departemen
Penga"asan didalam teori 9 menugaskan karya"an untuk mengumpulkan in'ormasi
yang memungkinkan penga"asan tidak langsung/, namun terdapat pengontrol atau direktur
perencanaan menginvestigasi varians anggaran 'ungsi lini tidak berjalan/.
Menurut op"ood 1;&/ dalam #ubis 21/ membedakan gaya kepemimpinan suatu
perusahaan yang dibatasi oleh anggaran dengan perusahaan yang sadar terhadap laba.
1. Perusahaan yang sadar terhadap laba lebih mengedepankan kesuksesan jangka panjang,
sehingga tidak terlalu menekankan kepada anggaran saat itu.
2. Perusahaan yang dibatasi oleh anggaran umumnya dihubungkan dengan pelayanan yang
buruk kepada pelanggan, tidak percaya diri serta tegang diantara karya"an, dan
kurangnya motivasi.
6
-
8/18/2019 Aspek Keperilakuan pada Penganggaran dan Laba
7/10
Agar gaya kepemimpinan diterapkan secara e'ekti', manajer harus memperhatikan dan
menyesuaikan dengan tingkat perkembangan ba"ahannya.
Tingka! Perkem#angan Ba"a$an %aya Kepemimpinan yang &esuai
A1
)ecakapan rendah)omitmen tinggi
B1
M5
-
8/18/2019 Aspek Keperilakuan pada Penganggaran dan Laba
8/10
1. )eselarasan (ujuan
Permasalahan yang timbul dalam tahap penetapan tujuan adalah mencapai suatu tingkat
keselarasan tujuan atau kompatibilitas diantara tujuan-tujuan organisasi subunit-subunit divisi
atau departemen/ dan anggota-anggotanya yang berpartisipasi.
)eselarasan tujuan akan terjadi ketika individu berpandangan kebutuhan pribadinya
dapat terpenuhi dengan pencapaian tujuan organisasi. Dari pandangan tersebut, tujuan organisasi
dibuat untuk memotivasi karya"an untuk menyelesaikan tindakan yang diinginkan.
2. Partisipasi
Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran diklaim untuk memenuhi kebutuhan akan
harga diri dan aktualitas diri dari para anggota organisasi. )edalaman, lingkup, dan bobot
partisipasi dalam penetapan bergantung pada gaya kepemimpinan organisasi, struktur organisasi,
dan kecepatan dimana keputusan harus dibuat, keahlian dari angkatan kerja, dan jenis kontribusi
yang mereka berikan.
Dengan demikian, organisasi harus memutuskan apakah melibatkan manajer tingkat
menengah, manajer tingkat ba"ah, penyelia, mandor, pekerja pabrik, atau pekerja kantor dalam
proses penyusunan anggaran. )eputusan aktivitas anggaran dimana anggota-anggota organisasi
ini akan berpartisipasi harus dibuat. Akhirnya, manajemen puncak harus memutuskan apakah
akan melakukan intervensi untuk menyelesaikan pertikaian, mendoronng diskusi anggaran yang
stagnan, atau mengumumkan bah"a "aktunya sudah habis dan suatu keputusan harus dibuat
oleh partisipan anggaran.
Didalam suatu perbuatan pasti terdapat permasalahan, baik sederhana maupun
permasalahan yang kompleks. Batasan dan permasalahan yang terdapat dalam partisipasi adalah0
1. Penggelembungan anggaran budgetary slack /
Slack adalah selisih antara sumberdaya yang sebenarnya diperlukan untuk secara
e'isien menyelesaikan suatu tugas dan jumlah sumberdaya yang lebih besar yang
diperuntukkan bagi tugas tersebut. Slack bisa menjadi suatu kerugian jika slack
berlebihan maupun tanpa slack sehingga anggaran menjadi terlalu longgar atau terlalu
8
-
8/18/2019 Aspek Keperilakuan pada Penganggaran dan Laba
9/10
ketat. Apabila terlalu longgar, motivasi karya"an tidak ada. Apabila terlalu ketat,
karya"an menjadi menyerah karena tidak bisa mencapai anggaran yang diharapkan.
2. Partisipasi semu pseudo participation/
Partisipasi semu lebih menekankan pada penerimaan tujuan, namun yangsebenarnya pihak yang terkait belum tentu menerima perubahan tujuan baru atau dalam
satu bahasa yaitu penerimaan setengah hati. *ika perusahaan tidak mampu menggunakan
partisipasi sesungguhnya secara e'ekti', maka lebih bijak untuk mengikuti penyusunan
anggaran otoriter dan mengaku dengan jujur.
3. tatus jabatan
7rang yang mempunyai posisi yang lebih tinggi akan memiliki pengaruh yang
berlebih dalam proses penentuan kebijakan dan penetapan keputusan. )arya"an yang
kurang dominan akan merasa terancam, terintimidasi, atau tidak mampu ketika
dihadapkan dengan rekannya yang lebih berkuasa. Apabila gaya kepemimpinan otoriter,
karya"an dipaksakan untuk menekankan in'ormasi yang diperlukan pada saat
penyusunan anggaran.
). Ta$ap Implemen!asi
Pengounikasian Anggaran
Pengontrol atau direktur perencanaan bertanggung ja"ab mengimplementasikan
anggaran. al ini dapat dicapai dengan mengomunikasikan sasaran operasional yang disetujui
oleh pihak yang terkait kepada tingkat departemen organisasi yang lebih rendah. (erdapat
banyak masalah komunikasi, karena pesan harus dipahami. 4ntuk menghilangkan beberapa
masalah yang cukup riskan, pengontrol harus menerjemahkan sasaran organisasi secara
keseluruhan kedalam sasaran yang mudah dipahami oleh setiap sub unit organisasi.
asaran dapat dikomunikasikan secara e'ekti' dengan pedoman tertulis, atau diskusi
tindak lanjut secara in'ormal dengan pimpinan sub bagian. Direktur perencanaan sebaiknya
menjelaskan dasar-dasar dari proses penyusunan anggaran dan asumsi-asumsi yang
menghasilkan jumlah anggaran akhir.
!erjasaa dan !oordinasi
9
-
8/18/2019 Aspek Keperilakuan pada Penganggaran dan Laba
10/10
=mplementasi anggaran membutuhkan kerjasama dan koordinasi dari beranekaragam
keterampilan dan bakat yang dimiliki oleh setiap karya"an. Penting halnya direktur perencanaan
memperimbangkan sepenuhnya kon'lik yang muncul didalam suatu kelompok yang
menyebabkan berkurangnya kerjasama antar unit. Masalah harus ditangani segara agar
menghindai konsekuensi organisasional yang lebih serius. Direktur juga harus menyadari sikap
karya"an terhadap anggaran dan proses penyusunan anggaran.
Dengan demikian, untuk menciptakan komunikasi dan kerjasama yang baik, diharapkan
pengetahuan karya"an diperbanyak melalui pengenalan struktur organisasi. )arya"an harus
mengetahui peran yang dikerjakan.
%. Ta$ap Pengendalian dan 'valuasi Kiner*a
Dalam tahap pengendalian dan evaluasi kinerja, kinerja aktual dibandingkan dengan
standar yang dianggarkan, dengan tujuan untuk menentukan permasalahan dan menyarankan
tindakan yang sesuai untuk memperbaiki kinerja diba"ah standar. Perbandingan antara biaya
aktual dengan biaya yang dianggarkan juga mengindikasikan kinerja yang diatas anggaran.
4ntuk mempertahankan kendali biaya dan menjaga karya"an termotivasi pada
pencapaian sasaran, laporan kinerja sebaiknya disusun dan didistribusikan dalam kurun "aktu
bulanan. Penerbitan laporan kinerja yang tepat "aktu memiliki dampak mendorong moral
karya"an. 4mpan balik dikatakan menghasilkan peningkatan dalam akurasi tugas dan keyakinan
serta hubungan baik yang tinggi. #aporan kinerja juga dapat mendorong karya"an untuk
merasakan tekanan, kegelisahan, iri hati, kemarahan, kecil hati, penyesalan, kegembiraan, dan
perasaan lainnya.
Dengan demikian, umpan balik kinerja secara periodik memicu perasaan subjekti' akan
keberhasilan atau kegagalan. )arya"an menghadapi laporan dua minggu atau bulanan yang
mengindikasikan mereka telah menghasilkan sebanyak yang mereka harus hasilkan dalam "aktu
yang sesingkat mungkin, sementara pengeluaran serendah mungkin tanpa pengorbanan kualitas.
10