aspek hukum dalam pelayanan kesehatan, t. balai 1

45
ASPEK HUKUM DALAM ASPEK HUKUM DALAM PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN Prof. dr. Amri Amir Sp.F(K),DFM, SH Prof. dr. Amri Amir Sp.F(K),DFM, SH MKEK IDI Wilayah Sumatera Utara MKEK IDI Wilayah Sumatera Utara

Upload: erik-wu

Post on 24-Dec-2015

61 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hukum kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

ASPEK HUKUM ASPEK HUKUM DALAM PELAYANAN DALAM PELAYANAN

KESEHATANKESEHATAN

Prof. dr. Amri Amir Sp.F(K),DFM, SHProf. dr. Amri Amir Sp.F(K),DFM, SHMKEK IDI Wilayah Sumatera UtaraMKEK IDI Wilayah Sumatera Utara

Page 2: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Hukum KesehatanHukum Kesehatan

PengertianPengertian::

Ketentuan hukum yang Ketentuan hukum yang berhubungan dengan berhubungan dengan pemeliharaan dan pelayanan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan dengan penerapan hak kesehatan dengan penerapan hak dan tanggung-jawab para dan tanggung-jawab para penyelenggara dan penerima penyelenggara dan penerima pelayanan kesehatan.pelayanan kesehatan.

Page 3: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Hukum KesehatanHukum Kesehatan mencakup mencakup semua ketentuan hukum yang semua ketentuan hukum yang berhubungan dengan berhubungan dengan pemeliharaan dan pelayanan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan (health care).kesehatan (health care).

Hukum KedokteranHukum Kedokteran merupakan merupakan bagian dari hukum kesehatan bagian dari hukum kesehatan yang berhubungan dengan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan.pelayanan kesehatan.

Page 4: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

ETIKETIKH.PIDANAH.PIDANA H.PERDATAH.PERDATA

HUKUM TATA USAHA NEGARAHUKUM TATA USAHA NEGARA

- Malpraktek- Malpraktek- Kelalaian- Kelalaian- Informed Consent- Informed Consent- Rekam Medis- Rekam Medis- Abortus- Abortus- Bayi Tabung- Bayi Tabung- Euthanasia- Euthanasia- Transplantasi- Transplantasi- Hak/Kewajiban tenkes- Hak/Kewajiban tenkes dan Pasien/keldan Pasien/kel- UU Praktik Kedokteran- UU Praktik Kedokteran- Hospital by laws- Hospital by laws

Transaksi TerapeutikTransaksi Terapeutik

Hak atas kesehatanHak atas kesehatan Hak menentukan nasib sendiri Hak menentukan nasib sendiri(The right to health care) (The right to self-determination)(The right to health care) (The right to self-determination)

Page 5: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Perkembangan Ilmu KedokteranPerkembangan Ilmu Kedokteran SyamanismeSyamanisme Hippokrates (460-377 s.M) Filsuf Yunani Hippokrates (460-377 s.M) Filsuf Yunani

yang kemudian menjadi dokter, yang kemudian menjadi dokter, Body of Body of knowledge of medicineknowledge of medicine dan dasar etika dan dasar etika dalam pelayanan kesehatandalam pelayanan kesehatan

Abu Ali Al-Husain Ibn Abdalah Ibn Sina di Abu Ali Al-Husain Ibn Abdalah Ibn Sina di dunia barat dikenal sebagai Avicenna dunia barat dikenal sebagai Avicenna (980-1037) Filsuf dari Persia yang menjadi (980-1037) Filsuf dari Persia yang menjadi dokter mengangkat kembali pemikiran dokter mengangkat kembali pemikiran Hippokrates dan menjadikannya Hippokrates dan menjadikannya ensiklopedi ensiklopedi Qanun Fi’ll Tibb,(Cannon of Qanun Fi’ll Tibb,(Cannon of Medicine)Medicine)

Abad ke 12 dan 13 berkembang melalui Abad ke 12 dan 13 berkembang melalui universitas-universitas di Eropa melalui universitas-universitas di Eropa melalui terjemahan terjemahan Cannon of Medicine Cannon of Medicine ke ke dalam bahasa Latin oleh Gerardus.dalam bahasa Latin oleh Gerardus.

Page 6: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Hubungan Dokter-Hubungan Dokter-PasienPasien

1.1.Hubungan KebutuhanHubungan Kebutuhan

2.2.Hubungan KepercayaanHubungan Kepercayaan

3.3.Hubungan KeprofesianHubungan Keprofesian

4.4.Hubungan HukumHubungan Hukum

Page 7: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Hubungan Tradisional; Hubungan Tradisional; PaternalisticPaternalistic

Father know bestFather know best Proteksi oleh dokterProteksi oleh dokter Profesi dokter mandiri, dianggap Profesi dokter mandiri, dianggap

bertanggung jawab terhadap hati bertanggung jawab terhadap hati nuraninya sendiri dan asas-asas etika nuraninya sendiri dan asas-asas etika yang ditetapkan oleh komunitas yang ditetapkan oleh komunitas profesinyaprofesinya

Asas utama : - BeneficenceAsas utama : - Beneficence

- Non Maleficence- Non Maleficence

Page 8: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Hubungan KeprofesianHubungan Keprofesian

Antara Profesi dan klienAntara Profesi dan klien Terdapat dalam masyarakat Terdapat dalam masyarakat

moderenmoderen Klien berharap mendapatkan Klien berharap mendapatkan

nilai-nilai tertentu yang tidak nilai-nilai tertentu yang tidak dapat dicapainya tanpa bantuan dapat dicapainya tanpa bantuan keahlian dari sang profesionalkeahlian dari sang profesional

Page 9: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Hubungan HukumHubungan Hukum

Transaksi terapeutik.Transaksi terapeutik. Dokter berjanji memberikan asuhan medis, Dokter berjanji memberikan asuhan medis,

pasien berjanji mematuhi instruksi medis pasien berjanji mematuhi instruksi medis dokterdokter

Masing-masing pihak harus mematuhi hak Masing-masing pihak harus mematuhi hak dan kewajiban.dan kewajiban.

Undang-undang kesehatan tahun 1992 pasal Undang-undang kesehatan tahun 1992 pasal 53: Tenaga kesehatan dalam melakukan 53: Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya wajib untuk mematuhi standar tugasnya wajib untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.profesi dan menghormati hak pasien.

Page 10: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

P R O F E S IP R O F E S I

Sekelompok pekerjaan yg dlm AKTIVITASNYASekelompok pekerjaan yg dlm AKTIVITASNYA

dilakukan oleh profesional dr disiplin yg dilakukan oleh profesional dr disiplin yg samasama

terkait dengan masalah kemanusiaan,terkait dengan masalah kemanusiaan, membutuhkan pelatihan, pendidikan danmembutuhkan pelatihan, pendidikan dan keahlian khusus yang didapat secara formalkeahlian khusus yang didapat secara formal dan membutuhkan kepercayaan dan membutuhkan kepercayaan

masyarakat.masyarakat.

Page 11: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

CIRI-CIRI PROFESICIRI-CIRI PROFESI

( Banerjee, 1984, Levinson, 1978, ( Banerjee, 1984, Levinson, 1978, Withbourne, 1986, John Kultgen,1988)Withbourne, 1986, John Kultgen,1988)

1. Intelektual didukung oleh “body of 1. Intelektual didukung oleh “body of knowledge”.knowledge”.

2. Kegiatan praktis/ketrampilan berdasar 2. Kegiatan praktis/ketrampilan berdasar “body of theory”.“body of theory”.

3. Didapat dari pendidikan yang ekstensif, 3. Didapat dari pendidikan yang ekstensif, intensif, berat dan lama.intensif, berat dan lama.

4. Profesional bergabung dalam organisasi 4. Profesional bergabung dalam organisasi (asosiasi) profesi khusus.(asosiasi) profesi khusus.

Page 12: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Ciri-Ciri ProfesiCiri-Ciri Profesi

Para profesional :Para profesional :a. bertanggung jawab terhadap masalah a. bertanggung jawab terhadap masalah

kemanusiaan atau “public good”kemanusiaan atau “public good”b. mempunyai INTEGRITAS yang luhur b. mempunyai INTEGRITAS yang luhur

( SINLESS,SOUDNESS OF MORAL ( SINLESS,SOUDNESS OF MORAL PRINCIPLE, UPRIGHTNESS, HONESTY, PRINCIPLE, UPRIGHTNESS, HONESTY, SINCERELY X wholeness ; SINCERELY X wholeness ; completeness )completeness )

c. melayani masyarakat dengan ALTRUISMc. melayani masyarakat dengan ALTRUISM

(Altruism : devotion to others or to (Altruism : devotion to others or to humanity X selfish )humanity X selfish )

Page 13: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

6.6. Profesional harus mempunyai Profesional harus mempunyai “Lisensi” , agar dapat diakui “Lisensi” , agar dapat diakui oleh masyarakat.oleh masyarakat.

7.7. Profesional merupakan “praktisi Profesional merupakan “praktisi independen” danmelayani klien independen” danmelayani klien secara “individual”.secara “individual”.

8.8. Hubungan dengan klien adalah Hubungan dengan klien adalah HUBUNGAN KEPERCAYAAN.HUBUNGAN KEPERCAYAAN.

Page 14: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Tenaga KesehatanTenaga Kesehatan

PP No. 32 Tahun 1996 tentang PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.Tenaga Kesehatan.

Pengganti Undang-Undang Pokok Pengganti Undang-Undang Pokok Tenaga Kesehatan tahun 1966Tenaga Kesehatan tahun 1966

Page 15: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Tenaga KesehatanTenaga KesehatanPP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga KesehatanPP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga KesehatanTenaga medis: dokter dan dokter gigi.Tenaga medis: dokter dan dokter gigi.Tenaga keperawatan: perawat dan bidan.Tenaga keperawatan: perawat dan bidan.Tenaga kefarmasian: apoteker, analis farmasi Tenaga kefarmasian: apoteker, analis farmasi

dan asisten apoteker.dan asisten apoteker.Tenaga kesehatan masyarakat: epidemiolog Tenaga kesehatan masyarakat: epidemiolog

kese-hatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kese-hatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian.kesehatan dan sanitarian.

Tenaga gizi:nutrisionis dan dietisien.Tenaga gizi:nutrisionis dan dietisien.Tenaga ketrampilan fisik: fisioterapis, Tenaga ketrampilan fisik: fisioterapis,

okupasiterapis dan terapis wicara.okupasiterapis dan terapis wicara.Tenaga keteknisian medis: radiografer, Tenaga keteknisian medis: radiografer,

radiotherapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, radiotherapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis.prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis.

Page 16: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

The Idea of Informed ConsentThe Idea of Informed Consent

Keputusan tentang pengobatan harus Keputusan tentang pengobatan harus

terjadi secara kolaboratif (kerjasama) terjadi secara kolaboratif (kerjasama)

antara dokter dan pasien.antara dokter dan pasien. Prinsip Informed Consent:Prinsip Informed Consent:

- Suatu proses.- Suatu proses.

- Bukan minta pasien menanda-tangani- Bukan minta pasien menanda-tangani

formulir.formulir.

Page 17: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

DefinisiDefinisi

Permenkes No. 585/Menkes/Per/IX/1989 Permenkes No. 585/Menkes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindak Medis tentang Persetujuan Tindak Medis (PTM/Informed Consent).(PTM/Informed Consent).

Suatu Suatu izinizin ( (consentconsent) atau pernyataan ) atau pernyataan setujusetuju dari pasien yang diberikan dari pasien yang diberikan dengan dengan bebasbebas dan dan rasionalrasional, sesudah , sesudah mendapat informasi dari dokter dan mendapat informasi dari dokter dan yang sudah dimengertinya.yang sudah dimengertinya.

Page 18: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Definisi Definisi (sambungan)(sambungan)

Persetujuan oleh pasien atau Persetujuan oleh pasien atau keluarganya atas dasar keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan penjelasan mengenai tindakan medik untuk tujuan diagnosis medik untuk tujuan diagnosis atau terapi, yang akan dilakukan atau terapi, yang akan dilakukan terhadap pasien tersebutterhadap pasien tersebut

(Permenkes No 585/Menkes/Per/IX/1989)(Permenkes No 585/Menkes/Per/IX/1989)

Page 19: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

InformasiInformasi (penjelasan)(penjelasan)

Jenis tindakan medikJenis tindakan medik ResikoResiko Manfaat dan kerugianManfaat dan kerugian Alternatif lainAlternatif lain Bila tidak dilaksanakan, apa Bila tidak dilaksanakan, apa

yang akan terjadiyang akan terjadi

Page 20: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Komunikasi efektif dapat Komunikasi efektif dapat dicapai:dicapai:

Informasi yang jelasInformasi yang jelas Bahasa sederhanaBahasa sederhana Dimengerti pasienDimengerti pasien Sesuai tingkat pendidikan, Sesuai tingkat pendidikan,

intelektual, kondisi, situasi intelektual, kondisi, situasi pasienpasien

Page 21: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Garis Besar Komunikasi yang Garis Besar Komunikasi yang baikbaik

Memahami dan menghormati hak-hak Memahami dan menghormati hak-hak pasien dalam pelayanan kesehatan.pasien dalam pelayanan kesehatan.

Meminta persetujuan untuk melakukan Meminta persetujuan untuk melakukan tindakan medis sesudah memberikan tindakan medis sesudah memberikan informasi yang dimengerti oleh pasien informasi yang dimengerti oleh pasien dan keluarganya (dan keluarganya (informed concentinformed concent).).

Memberikan informasi yang jujur dan Memberikan informasi yang jujur dan jelas kepada pasien ttg apa yang jelas kepada pasien ttg apa yang sudah dan sedang terjadi serta sudah dan sedang terjadi serta bagaimana prognosa keadaan bagaimana prognosa keadaan kesehatannya.kesehatannya.

Page 22: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Kemampuan berkomunikasi dengan Kemampuan berkomunikasi dengan pasien sangat pentingpasien sangat pentingKetidak-mampuan dokter untuk melakukan Ketidak-mampuan dokter untuk melakukan komunikasi yang baik dengan pasien komunikasi yang baik dengan pasien dapat melanggar dapat melanggar etika profesi etika profesi yang dapat yang dapat menjurus kepada pelanggaran menjurus kepada pelanggaran disiplin disiplin kedokteran/kedokteran gigikedokteran/kedokteran gigi..

Page 23: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Yang tidak perlu mendapat Yang tidak perlu mendapat informasiinformasi

Pasien dalam pengobatan dengan Pasien dalam pengobatan dengan placebo.placebo.

Pasien dengan kondisi penyakit yang Pasien dengan kondisi penyakit yang dapat diperberat oleh informasi yang dapat diperberat oleh informasi yang diberikan.diberikan.

Pasien dengan gangguan penyakit Pasien dengan gangguan penyakit jiwa.jiwa.

Pasien yang belum dewasa.Pasien yang belum dewasa.

Page 24: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Komunikasi efektif mampu Komunikasi efektif mampu menghindarkan kesalah-pahaman menghindarkan kesalah-pahaman yang bisa menimbulkan dugaan yang bisa menimbulkan dugaan

malpraktek.malpraktek.

Page 25: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Dua hal pentingDua hal penting1. Persetujuan/izin pasien 1. Persetujuan/izin pasien

secara lisan setelah diberikan secara lisan setelah diberikan informasi oleh dokterinformasi oleh dokter

2. Penandatanganan formulir 2. Penandatanganan formulir oleh pasien, pengukuhan, dan oleh pasien, pengukuhan, dan kelanjutan dari kesepakatan kelanjutan dari kesepakatan dokter pasiendokter pasien

Page 26: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Manfaat IC/ PTMManfaat IC/ PTM Melindungi pasien dari segala Melindungi pasien dari segala

tindakan medik tanpa tindakan medik tanpa sepengetahuan pasiensepengetahuan pasien

memberi perlindungan hukum bagi memberi perlindungan hukum bagi dokter terhadap akibat yang tidak dokter terhadap akibat yang tidak terduga dan bersifat negatifterduga dan bersifat negatif– hak autonomi dikembangkanhak autonomi dikembangkan– pasien/ subyek dilindungipasien/ subyek dilindungi

Page 27: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Manfaat (2)Manfaat (2)– Mencegah penipuan atau paksaanMencegah penipuan atau paksaan– Merangsang profesi medis untuk Merangsang profesi medis untuk

introspeksiintrospeksi– Mengajukan keputusan yang rasionalMengajukan keputusan yang rasional– Melibatkan masyarakat memajukan Melibatkan masyarakat memajukan

prinsip autonomiprinsip autonomi– pengawasan dalam penelitian pengawasan dalam penelitian

biomedikbiomedik

Page 28: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Bentuk/ Jenis IC/ PTMBentuk/ Jenis IC/ PTM Dinyatakan (Dinyatakan (expressedexpressed))

– lisan (lisan (oraloral))– tertulis (tertulis (writtenwritten))

Tersirat = dianggap diberikan Tersirat = dianggap diberikan ((implied, tacit, presumed consentimplied, tacit, presumed consent))– dalam keadaan biasa (normal)dalam keadaan biasa (normal)– dalam keadaan darurat (dalam keadaan darurat (emergencyemergency))

Page 29: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Bentuk/ Jenis IC/ PTM (2)Bentuk/ Jenis IC/ PTM (2) Lisan Lisan TM tidak mengandung TM tidak mengandung

resiko tinggiresiko tinggi Tertulis Tertulis TM mengandung resiko TM mengandung resiko

tinggitinggi Biasa Biasa pemeriksaan fisik, pem. pemeriksaan fisik, pem.

Laboratorium, melahirkan, Laboratorium, melahirkan, perawatan luka, program perawatan luka, program pemerintahpemerintah

Darurat Darurat life saving, limb savinglife saving, limb saving

Page 30: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Hak WaiverHak Waiver Hak pasien untuk melepaskan Hak pasien untuk melepaskan

hak guna memperoleh hak guna memperoleh informasi atau menolak informasi atau menolak diberikan informasi dan diberikan informasi dan menolak untuk memutuskan menolak untuk memutuskan sendiri dan menyerahkan sendiri dan menyerahkan sepenuhnya kepada doktersepenuhnya kepada dokter..

Page 31: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Blanket ConsentBlanket Consent Surat pernyataan secara Surat pernyataan secara

umum dari pasien pada waktu umum dari pasien pada waktu masuk Rumah Sakit untuk masuk Rumah Sakit untuk menjalani perawatan yang menjalani perawatan yang menyatakan setuju atas segala menyatakan setuju atas segala tindakan medis yang akan tindakan medis yang akan dilakukan selama perawatandilakukan selama perawatan

Page 32: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Proforma ConsentProforma Consent PTM yang ditandatangani pasien PTM yang ditandatangani pasien

saat dibawa masuk ke kamar saat dibawa masuk ke kamar bedah tanpa diberi informasi bedah tanpa diberi informasi terlebih dahuluterlebih dahulu

– bukan bukan informed consentinformed consent– tidak punya nilai yuridistidak punya nilai yuridis

Page 33: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Gawat DaruratGawat Darurat Tidak perlu IC/ PTM (Tidak perlu IC/ PTM (constructive constructive

consentconsent)) Keadaan sangat gawat, tidak ada Keadaan sangat gawat, tidak ada

waktu cari keluargawaktu cari keluarga Operasi dibatasi hanya untuk Operasi dibatasi hanya untuk live live

savingsaving atau atau limb savinglimb saving

Page 34: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

IC tidak Sah:IC tidak Sah: Diperoleh dengan paksaan Diperoleh dengan paksaan

((duressduress)) Dari orang yang tidak berwenangDari orang yang tidak berwenang Diberi dengan gambaran yang Diberi dengan gambaran yang

salahsalah Tidak sepenuhnya sadarTidak sepenuhnya sadar

Page 35: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Informed ConsentInformed ConsentPasien Dokter

Informasi

Keputusan(informed decision)

Menolak (refusal)

Setuju (consent)

Tandatangan setuju

Tandatangan menolak

Page 36: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Konsil Kedokteran Konsil Kedokteran IndonesiaIndonesia

Tahun lalu KKI telah menerbitkan buku Tahun lalu KKI telah menerbitkan buku berisi tentang penyelenggaraan praktik berisi tentang penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik di Indonesia.kedokteran yang baik di Indonesia.

Komunikasi effektif Dokter–Pasien.Komunikasi effektif Dokter–Pasien.Kemitraan Dalam Hubungan Dokter–Pasien.Kemitraan Dalam Hubungan Dokter–Pasien.Manual Persetujuan Tindakan KedokteranManual Persetujuan Tindakan Kedokteran

(PTK=PTM), dan Manual RM.(PTK=PTM), dan Manual RM.

Page 37: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Komunikasi Efektif Dokter-Komunikasi Efektif Dokter-

PasienPasien

Tentang pengetahuan dan petunjuk Tentang pengetahuan dan petunjuk bagi para dokter dan dokter gigi bagi para dokter dan dokter gigi mengenai komunikasi khususnya mengenai komunikasi khususnya dalam hubungan dokter-pasien di dalam hubungan dokter-pasien di ruang praktik perorangan, poliklinik, ruang praktik perorangan, poliklinik, rumah sakit, puskesmas dalam rumah sakit, puskesmas dalam keadaan biasa , bukan bersifat gawat keadaan biasa , bukan bersifat gawat darurat.darurat.

Page 38: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Komunikasi :

Jelek ( worst )Gagal ( failed )Menyimpang ( missed )

~ terabaikan~ no time~ keahlian / keterampilan (-)~ bad attitude ( tidak menghargai )

Rugikan

Pasien Dokter

Page 39: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Segi Hukum pelanggaran

• Dokter tidak lakukan upaya kesehatan

• Dokter lakukan upaya kesehatan di luar kompetensi

Transaksi Terapeutik

Dokter-Pasienketerikatan hak dan kewajiban para pihak

( KUH Perdata 1338 )

Page 40: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

PIRS dan PISMPIRS dan PISM

Peraturan yang berkaitan dengan Peraturan yang berkaitan dengan penyeleng-garaan pelayanan kesehatan di penyeleng-garaan pelayanan kesehatan di RS yang dibuat oleh masing-masing RS RS yang dibuat oleh masing-masing RS (taylor’s made).(taylor’s made).

KepMenKes RI No. 772/Menkes/SK/VI/02 KepMenKes RI No. 772/Menkes/SK/VI/02 tentang Peraturan Internal RS (Hospital tentang Peraturan Internal RS (Hospital Bylaws).Bylaws).

KepMenKes RI No. 631/Menkes/SK/IV/2005 KepMenKes RI No. 631/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di rumah sakit.Medis (Medical Staff Bylaws) di rumah sakit.

Page 41: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

•Perobahan pola pelayanan di RS dari pelayanan sosial menjadi sosio-ekonomis.

•Masyarakat penerima pelayanan kesehatan makin sadar akan haknya dalam pelayanan kesehatan.

•Memerlukan manajemen yang jelas terukur.

Page 42: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Tailor-MadeTailor-Made

Peraturan-peraturan dibuat oleh masing-Peraturan-peraturan dibuat oleh masing-masing RS secara jelas dan rinci.masing RS secara jelas dan rinci.

Dapat dikatakan sebagai perpanjangan Dapat dikatakan sebagai perpanjangan tangan hukum untuk kepentingan tangan hukum untuk kepentingan internal RS sendiri.internal RS sendiri.

Sebagi pedoman dalam Sebagi pedoman dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan guna menyele-saikan masalah dan guna menyele-saikan masalah internal RS.internal RS.

Lembaga profesi yang self-governance.Lembaga profesi yang self-governance.

Page 43: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

TripartitTripartit

Tiga tungku sejarangan, dalihan nan tolu,Tiga tungku sejarangan, dalihan nan tolu,

tri tunggal :tri tunggal :

1.1. Pemilik, Badan Pengampu, Wali Amanah. Pemilik, Badan Pengampu, Wali Amanah.

2.2. Pimpinan, Manejemen, badan eksekutif.Pimpinan, Manejemen, badan eksekutif.

3.3. Staf medis, pelaku pelayanan RS.Staf medis, pelaku pelayanan RS.

Ketiganya harus berkerjasama dalam Ketiganya harus berkerjasama dalam mencapai tujuan penyelenggaraan mencapai tujuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di RS.pelayanan kesehatan di RS.

Page 44: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Peraturan Internal Staff MedisPeraturan Internal Staff Medis(Medical Staff Bylaws)(Medical Staff Bylaws)

Staf medis sebagai core busines di RS.Staf medis sebagai core busines di RS. Untuk menjaga mutu pelayanan Untuk menjaga mutu pelayanan

kesehatan, perlu dibuat peraturan kesehatan, perlu dibuat peraturan sendiri yang dapat mengatur staf sendiri yang dapat mengatur staf medis secara internal.medis secara internal.

Mengenai: self-governing, self-Mengenai: self-governing, self-controlling dan self-disiplining dalam controlling dan self-disiplining dalam otonomi kolektif.otonomi kolektif.

Page 45: Aspek Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, t. Balai 1

Terima kasihTerima kasih