aspek hpt

12
A. Gejala Penyakit pada benih jagung 1. Bercak daun Gejala : Disebabkan oleh cendawan Sclerospora maydis. Penyakit bercak daun pada tanaman jagung dikenal dua tipe menurut ras patogennya yaitu ras O, bercak berwarna coklat kemerahan dengan ukuran 0,6 x (1,2_1,9) Cm. Ras T bercak berukuran lebih besar yaitu (0,6_1,2) x (0,6_2,7) Cm, berbentuk kumparan dengan bercak berwarna hijau kuning atau klorotik kemudian menjadi coklat kemerahan. Kedua ras ini, ras T lebih virulen dibanding ras O dan pada bibit jagung yang terserang menjadi layu atau mati dalam waktu 3_4 minggu setelah tanam. Tongkol yang terinfeksi dini, biji akan rusak dan busuk, bahkan tongkol dapat gugur. Bercak pada ras T terdapat pada seluruh bagian tanaman (daun, pelepah, batang, tangkai kelobot, biji dan tongkol). Permukaan biji yang terinfeksi ditutupi miselium berwarna abu-abu sampai hitam sehingga dapat menurunkan hasil yang cukup besar. Cendawan ini dalam bentuk miselium dan spora dapat bertahan hidup dalam sisa tanaman di lapang atau pada biji di penyimpanan. Konidia yang terbawa angin atau percikan air hujan dapat menimbulkan infeksi pertama pada tanaman jagung. 2. Hawar daun Gejala :

Upload: agung-wijaya

Post on 18-Feb-2015

50 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tekben

TRANSCRIPT

Page 1: aspek HPT

A. Gejala Penyakit pada benih jagung

1. Bercak daun

Gejala :

Disebabkan oleh cendawan Sclerospora maydis. Penyakit bercak daun pada tanaman

jagung dikenal dua tipe menurut ras patogennya yaitu ras O, bercak berwarna coklat

kemerahan dengan ukuran 0,6 x (1,2_1,9) Cm. Ras T bercak berukuran lebih besar yaitu

(0,6_1,2) x (0,6_2,7) Cm, berbentuk kumparan dengan bercak berwarna hijau kuning atau

klorotik kemudian menjadi coklat kemerahan. Kedua ras ini, ras T lebih virulen

dibanding ras O dan pada bibit jagung yang terserang menjadi layu atau mati dalam

waktu 3_4 minggu setelah tanam.

Tongkol yang terinfeksi dini, biji akan rusak dan busuk, bahkan tongkol dapat gugur.

Bercak pada ras T terdapat pada seluruh bagian tanaman (daun, pelepah, batang, tangkai

kelobot, biji dan tongkol). Permukaan biji yang terinfeksi ditutupi miselium berwarna

abu-abu sampai hitam sehingga dapat menurunkan hasil yang cukup besar. Cendawan ini

dalam bentuk miselium dan spora dapat bertahan hidup dalam sisa tanaman di lapang

atau pada biji di penyimpanan. Konidia yang terbawa angin atau percikan air hujan dapat

menimbulkan infeksi pertama pada tanaman jagung.

2. Hawar daun

Gejala :

Pada awal infeksi gejala berupa bercak kecil, berbentuk oval kemudian bercak

semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang menjadi nekrotik dan disebut

hawar, warnanya hijau keabu-abuan atau coklat. Panjang hawar 2,5_15 Cm, bercak

muncul awal pada daun yang terbawah kemudian berkembang menuju daun atas. Infeksi

berat dapat mengakibatkan tanaman cepat mati atau mengering dan cendawan ini tidak

menginfeksi tongkol atau klobot. Cendawan ini dapat bertahan hidup dalam bentuk

miselium dorman pada daun atau pada sisa sisa tanaman di lapang. Penyebab penyakit

hawar daun adalah : Helminthosporium turcicum

3. Penyakit busuk tongkol dan busuk biji

Dapat diketahui setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna

merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo

matang.

Page 2: aspek HPT

4. Penyakit Gosong (smut)

Disebabkan oleh cendawan Ustilago maydis. Gejala tanaman yang terseramg penyakit

gosong adalah warna hitam pada tongkol, batang atau daun jagung. Gejala: masuknya

cendawan ini ke dalam biji pada tongkol sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan

kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus rusak dan spora tersebar

5. Busuk pelepah

Gejala

Gejala penyakit busuk pelepah pada tanaman jagung umumnya terjadi pada pelepah

daun, bercak berwarna agak kemerahan kemudian berubah menjadi abu-abu, bercak meluas

dan seringkali diikuti pembentukan sklerotium dengan bentuk yang tidak beraturan mula-

mula berwarna putih kemudian berubah menjadi cokelat.

Page 3: aspek HPT

Gejala hawar dimulai dari bagian tanaman yang paling dekat dengan permukaan tanah

dan menjalar kebagian atas, pada varietas yang rentan serangan jamur dapat mencapai pucuk

atau tongkol. Cendawan ini bertahan hidup sebagai miselium dan sklerotium pada biji, di

tanah dan pada sisa-sisa tanaman di lapang. Keadaan tanah yang basah, lembab dan drainase

yang kurang baik akan merangsang pertumbuhan miselium dan sklerotia, sehingga

merupakan sumber inokulum utama. Penyebab penyakit busuk pelepah adalah Rhizoctonia

solani

6. Busuk tongkol

Busuk tongkol Fusarium

Gejala:

Bentuk morfologi cendawan Fusarium sp. yaitu spora dalam bentuk konidia

dibentuk diujung tangkai konidia atau klamidospora. Konidia ada yang bersekat satu dan

tidak bersekat, sedangkan makrokonidia ada yang bersekat sampai 10 walaupun ada yang

tidak bersekat. Gejala busuk tongkol jagung bervariasi, tergantung cendawan dan berat

ringannya serangan. F. graminearum bila menyerang tongkol jagung menyebabkan

pembusukan yang berwarna merah jambu dan berkembang dari ujung ke pangkal

tongkolkadang kadang diikuti oleh pertumbuhan miselium seperti kapas yang berwarna

merah jambu. Cendawan berkembang pada sisa tanaman dan di dalam tanah, cendawan ini

dapat terbawa benih , dan penyebarannya dapat melalui angin atau tanah. Penyakit busuk

tongkol fusarium disebabkan oleh infeksi cendawan Fusarium moniliforme

Page 4: aspek HPT

Busuk tongkol Diplodia

Gejala

Kelobot yang terinfeksi pada umumnya berwarna coklat, infeksi pada kelobot

setelah 2 minggu keluarnya rambut jagung, menyebabkan biji berubah menjadi coklat,

kisut dan busuk. Miselium berwarna putih, piknidia berwarna hitam tersebar pada klobot

infeksi dimulai pada dasar tongkol berkembang ke bongkol kemudian merambat ke

permukaan biji dan menutupi klobot. Cendawan dapat bertahan hidup dalam bentuk spora

dan piknidia yang berdinding tebal pada sisa tanaman di lapang. Gejala busuk tongkol

Dilodia disebabkan oleh infeksi cendawan Diplodia maydis

Busuk tongkol Gibberella

Gejala

Tongkol yang terinfeksi dini oleh cendawan dapat menjadi busuk dan klobotnya

saling menempel erat pada tongkol, badan buah berwarna biru hitam tumbuh di

permukaan klobot dan bongkol. Gejala busuk tongkol Gibberella disebabkan oleh infeksi

cendawan Gibberella roseum

Busuk Tongkol F. verticillioides

Gejala

Pada bagian yang terserang dicirikan dengan terkadang adanya kumpulan miselia

pada bagian permukaan batang, pelepah dan tongkol, berwarna merah jambu (pink) atau

dominan memperlihatkan warna keputih-putihan, pada batang biasanya dijumpai bagian

yang membusuk. Infeksi dari biji adalah berawal dari ujung tongkol, selanjutnya

menginvasi biji yang terletak pada bagian dalam tongkol (Munklov and Derjdais, 1997).

Pada penelitian yang dilakukan Munklov and Derjdais, (1997) bahwa sebagian biji yang

terinfeksi F. verticillioides bersifat endophytic atau tidak menampakkan gejala

(Symptomless), serta dapat ditularkan melalui biji, gejala akan tampak setelah tanaman

tumbuh. Infeksi sistemik fusarium pada tanaman jagung adalah dimulai dari konidia atau

miselia yang berasal dari dalam ataupun bagian permukaan biji kemudian berkembang

pada tanaman muda dari akar ke batang dan terakhir menginfeksi kebagian tongkol dan

biji ( Oren et al, 2003).

Page 5: aspek HPT

B. Gejala Penyakit Pada Benih Kedelai

1. Karat Kedelai

Makroskopis Phakopsora pachyrhizi

mikroskopis Phakopsora pachyrhizi

Penyakit karat kedelai disebabkan oleh cendawan Phakopsora pachyrhizi,

Uromuces sojae, Uredo sojae, P. Sojae, P. Vignae, P. Crotalaria, Phusopella concors,

Rust Disease, atau Soybean Rust. Inang cendawan-cendawan tersebut antara lain tanaman

komak, bengkuang, kacang kroto

Gejala kerusakan tanaman akibat serangan penyakit karat kedelai adalah

terdapatnya bintik-bintik kecil yang kemudian berubah menjadi bercak-bercak berwarna

coklat pada bagian bawah daun, yaitu uredium penghasil uredospora. Serangan berat

menyebabkan daun gugur dan polong hampa.

2. Kerdil Kedelai

Page 6: aspek HPT

Makroskopis Soybean Stunt Virus

Kerdil kedelai atau Soybean Stunt disebabkan oleh Soybean Stunt Virus (SSV)

yang ditularkan oleh Aphis glycines dan A. Craccivora atau melalui benih kedelai.

Tanaman inang virus kerdil kedelai sangat banyak sehingga mudah tersebar.

Gejala kerusakan tanaman akibat serangan penyakit kerdil kedelai adalah tanaman

tumbuh kerdil, pada helai daun tampak adanya mosaik, daun agak menggulung dan

keriput, dan tulang daun terang (vein clearing). Gejala khas yang menunjukkan adanya

serangan penyakit ini adalah terdapatnya belang coklat yang konsentris pada kulit biji

yang terserang virus.

3. Mosaik Kedelai

Penyakit mosaik kedelai atau Soybean Mosaik disebabkan oleh virus mosaik

kedelai atau Soybean Mosaik Virus (SMV). Virus ini dapat ditularkan melalui benih,

Aphis glycines, serta Myzus persicae.

Gejala kerusakan tanaman akibat serangan penyakit mosaik kedelai adalah daun

melilit, melengkung, tulang daun jernih (vein clearing), mosaik, berwarna lebih tua

dibandingkan dengan daun yang sehat, dan rapuh. Gejala khas yang nampak pada kulit

biji yang terserang virus adalah terdapatnya belang coklat yang radial.

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: aspek HPT

Anonymousa. 2010. Pengetahuan Dasar Hama & Penyakit (online). http://epetani.deptan.go.id/budidaya/penyakit-pada-tanaman-jagung-812. diakses tanggal 7 Mei 2012 jam 16.29

Anonymousb. 2011. Penyakit Pada Tanaman Kedelai (online). http://yusufsila-

tumbuhan.blogspot.com/2011/08/penyakit-pada-tanaman-kedelai.html. diakses tanggal 7

Mei 2012 Jam 17.15

Munklov and Derjdais. 1997. Fumonisin in maize, can we reduce their accurance. Plant Diseases

(81); 556-565.

Page 8: aspek HPT

TIKET MASUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

Nama : Dasa Novi Kartikasari

NIM : 105040203111004

Kelompok : Selasa, 09.15 WIB

Asisten : Karina

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

MALANG

2012