askep polio
DESCRIPTION
askepTRANSCRIPT
B. KonsepDasar Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Polio1. Pengkajian
a) Identitas
Mengkaji identitas pasien yang meliputi nama, usia, jenis kelamin, status pernikahan, agama, dan pekerjaan alamat.
b) Riwayat Kesehatan Riwayat Kesehatan Sekarang Keluhan utama Tindakan pertama Riwayat Kesehatan Terdahulu Penyakit waktu kecil
Pernah MRS Alergi
Imunisasi Riwayat Kesehatan Keluarga Penyakit keturunan
Penyakit menular Riwayat Antenatal Keluhan selama hamil ANC Riwayat Natal Umur kehamilan
Jenis persalinan Keadaan bayi
Penyakit saat persalinan Riwayat Neonatal Kondisi bayi
BB waktu lahir TB waktu lahir Riwayat Gizi Pemberian ASI
Pemberian MPASI Makan sehari-hari Riwayat Psikososial Yang mengasuh
Hubungan dengan keluarga Hubungan dengan lingkungan sekitar Riwayat Tumbuh Kembang Mengangkat kepala
Tengkurap Duduk
Gigi tumbuh pertama Merangkak
Berdiri Berjalan dituntun
Berjalan berpegangan Berjalan sendiri
Berbicara Tidak ngompolc) Pengkajian 11 Pola Gordon:1) Pola Persepsi KesehatanPerawat perlu mengkaji bagaimana klien/keluarga pasien memandang penyakit yang dideritanya, apakah klien/keluarga pasien tau apa penyebab penyakitnya sekarang? Pernah atau tidak menerima vaksin polio?2) Pola nutrisi dan metabolic
Biasanya pada pasien berkurangnya nafsu makan, mual, muntah3) Pola eliminasi
Biasanya pasien mengalami konstipasi
4) Pola latihan /aktivitas
Biasaya pada pasien polio akan mengalami keterbatasan aktivitas akibat nyeri sendi, malaise, paralisis5) Pola istirahat tidur Pasien
Diduga mengalami gangguan tidur dikarenakan klien mengalami nyeri sendi dan sering terbangun karena mual.
6) Pola persepsi kognitif
Biasanya tidak terjadi Perubahan status mental
7) Pola persepsi diri
Pasien belum mampu memaparkan konsep dirinya.
8) Pola Koping dan toleransi stress
Pasien belum mampu memaparkan secara tepat keadaan jiwanya
9) Pola peran hubungan
Biasanya pasien mengalami Perubahan pada interaksi keluarga/orang terdekat, aktivitas meningkat tetapi terganggu. Atau menutup diri karena gangguan citra diri.10) Pola reproduksi seksual
Biasanya pasien tidak mengalami masalah reproduksi
11) Pola keyakinan
Pola keyakinan perlu dikaji oleh perawat terhadap klien agar kebutuhan spiritual klien data dipenuhi selama proses perawatan klien di RS. Kaji apakah ada pantangan agama dalam proses pengobatan klien.d) Pemeriksaan fisik1) Keadaan Umum Tingkat kesadaran (apatis, sopor, koma, gelisah, kompos mentis yang bergantung pada keadaan klien) Kesakitan atau keadaan penyakit (akut, kronis, ringan, sedang, dan paa kasus osteomielitis biasanya akut) Tanda-tanda vital: Terdapat peningkatan suhu tubuh
2) Kepaladan leher: Terdapat nyeri kepala dan otot leher mengalami kram / kaku dan terdapat nyeri saat menelan.3) Axila
: Axila teraba hangat.4) Abdomen
: Adanya nyeri tekan.
5) Ekstremitas
: Adanya paralysis atau kaku/kram.
Pemeriksaan fisik pada ekstremitas dapat dilakukan dengan :
Pada Bayi
Perhatikan posisi tidur. Bayi normal menunjukkan posisi tungkai menekuk padalutut dan pinggul. Bayi yang lumpuh akan menunjukkan tungkai lemas dan lutut menyentuh tempat tidur.
Lakukan rangsangan dengan menggelitik atau menekan dengan ujung pensil padatelapak kaki bayi. Bila kaki ditarik berarti tidak terjadi kelumpuhan.
Pegang bayi pada ketiak dan ayunkan. Bayi normal akan menunjukkan gerakan kaki menekuk, pada bayi lumpuh tungkai tergantung lemas.
Anak besar
Mintalah anak berjalan dan perhatikan apakah pincang atau tidak.
Mintalah anak berjalan pada ujung jari atau tumit. Anak yang mengalamikelumpuhan tidak bisa melakukannya.
Mintalah anak meloncat pada satu kaki. Anak yang lumpuh tak bisa melakukannya.Mintalah anak berjongkok atau duduk di lantai kemudian bangun kembali. Anak yang mengalami kelumpuhan akan mencoba berdiri dengan berpegangan merambat pada tungkainya.
Tungkai yang mengalami lumpuh pasti lebih kecil.
2. Diagnosaa. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.b. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan gangguan saluran pencernaanc. Nyeri berhubungan dengan proses infeksi yang menyerang syaraf.d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan atropi otot3. Intervensi
Diagnosa Kep.Tujuan dan Kriteria HasilIntervensiRasional
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama x jam diharapkan suhu tubuh dalam batas normal dengan kriteria hasil :
Suhu tubuh 36-37 C
Klien merasa nyaman tanpa rasa panas1. Observasi suhu tiap 2 jam
2. Beri kompres hangat
3. Anjurkan pasien mengenakan pakaian yang menyerap keringat
4. Anjurkan pasien untuk banyak minum
5. Kolaborasi pemberian antipiretik 1. Mengetahui perkembangan suhu tubuh pasien dan keadaan umum pasien
2. Merangsang vasodilatasi dan evaporasi panas tubuh
3. Meningkatkan rasa nyaman pasien
4. Mencegah terjadinya dehidrasi oleh karena demam
5. Mengurangi dan membantu dalam menurunkan suhu tubuh
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan gangguan saluran pencernaanSetelah diberikan tindakan keperawatan selama .. x .. jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi dan seimbang dengan kriteria hasil :
Melaporkan peningkatan nafsu makan
Porsi makan habis
BMI normal1. Monitor intake makanan klien
2. Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi masukan oral: kemampuan mengunyah, merasakan,menelan3. Berikan perawatan mulut sebelum makan
4. Timbang BB pasien secara rutin pada interval yang spesifik.
5. Kolaborasi dengan ahli gizi1. Mengkajji status perkembangan lien
2. Membantu dalam menentukan pengaruh faktor lain terhadap ketidakmampuan serta sebagai indicator menentukan intervensi selanjutnya
3. Meningkatkan rasa nyaman klien untum makan
4. Membantu mengetahui perkembangan status gizi klien.
5. Gizi yang tepat membantu dan mempercepat proses penyembuhan
3. Nyeri berhubungan dengan proses infeksi yang menyerang syaraf.
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama .. x .. jam diharapkan tingkat kenyamanan nyeri dapat terkontrol dengan kriteria hasil : Nyeri dapat hilang/ terkontrol. Mengikuti program terapeutik Menunjukkan penggunaan metode yang menghilangkan nyeri.1. Kaji skala nyeri (0-10), selidiki keluhan nyeri.2. Pertahankan tirah baring. 3. Berikan pilihan tindakan nyaman.Dorong penggunaan teknik relaksasi atau aktivitas hiburan.4. Kolaborasi dalam pemberian analgetik.
1. Memudahkan kita dalam pemberian tindakan.2. Menurunkan rasa metabolik dan rangsangan/ sekresi GI. 3. Meningkatkan relaksasi dan memampukan pasien untuk memfokuskan perhatian, dapat meningkatkan koping.4. Mengurangi rasa nyeri.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan atropi otot
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x ... jam, diharapkan aktivitas dapat ditoleransi dengan kriteria hasil :
Mampu melaksanakan ADL
Mengungkapkan merasa lebih kuat beraktivitas1. Kaji TTV
2. Kaji respon pasien terhadap aktivitas
3. Kaji sejauh mana aktivitas yang dapat ditoleransi.4. Anjurkan pasien menggunakan teknik napas dalam dan terkontrol selama aktivitas
5. Instruksikan pasien tentang teknik penghematan energy
1. TTV adalah indicator pada aktivitas yang tidak di toleransi
2. Mengkaji respons fisiologi terhadap stres aktivitas 3. Mengidentifikasi sejauh mana kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas 4. Napas dalam dan terkontrol meningkatkan rasa nyaman saat beraktivitas
5. Teknik menghemat energi mengurangi pengguanan energi, juga membantu keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
4. Imlementasi Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal.Pelaksanaan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah di susun pada tahap pencanaan. (Nasrul Effe)
5. Evaluasi
Evaluasi yang dilaksanakan pada asuhan keperawatan pasien dengan polio mengacu pada tujuan yang telah dibuat yaitu :a. Suhu tubuh normalb. Nutrisi terpenuhic. Nyeri hilangd. Aktivitas lancar