askep keluarga ispa

20
SKALA PRIORIHTAS MASALAH Dx. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada An.”Z” keluarga Tn. “S” b/d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah Dx. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit menular (DHF, Diare dan Thypoid) pada keluarga Tn. “S” b/d sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan No. Kriteria Perhitungan Skor 1. 2. 3. 4. Sifat masalah Ancaman kesehatan Kemungkinan masalah dapat diubah Mudah Potencial masalah untuk cegah Tinggi Menonjolnya masalah Masalah besar harus ditangani 2/3 x 1 2/2 x 2 3/3 x 1 2/2 x 1 2/2 2 1 1 Total 3 2/3 No. Kriteria Perhitungan Skor 1. 2. 3. 4. Sifat masalah Tidak / kurang sehat Kemungkinan masalah dapat diubah Mudah Potencial masalah umntuk cegah Tinggi Menonjolnya masalah Madalah besar harus segera ditangani 3/3 x 1 2/2 x 2 3/3 x 1 2/2 x 1 1 2 1 1 Total 5

Upload: faris-andrianto

Post on 06-Jul-2015

1.636 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

asuhan keperawatan keluarga tentang penyakit ISPA (inpeksi saluran pernafasan atas)

TRANSCRIPT

Page 1: Askep keluarga ispa

SKALA PRIORIHTAS MASALAH

Dx. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada An.”Z” keluarga Tn. “S” b/d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah

Dx. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit menular (DHF, Diare dan Thypoid) pada keluarga Tn. “S” b/d sanitasi lingkungan yang tidak

memenuhi syarat kesehatan

No. Kriteria Perhitungan Skor

1.

2.

3.

4.

Sifat masalah

Ancaman kesehatan

Kemungkinan masalah dapat diubah

Mudah

Potencial masalah untuk cegah

Tinggi

Menonjolnya masalah

Masalah besar harus ditangani

2/3 x 1

2/2 x 2

3/3 x 1

2/2 x 1

2/2

2

1

1

Total 3 2/3

No. Kriteria Perhitungan Skor

1.

2.

3.

4.

Sifat masalah

Tidak / kurang sehat

Kemungkinan masalah dapat diubah

Mudah

Potencial masalah umntuk cegah

Tinggi

Menonjolnya masalah

Madalah besar harus segera

ditangani

3/3 x 1

2/2 x 2

3/3 x 1

2/2 x 1

1

2

1

1

Total 5

Page 2: Askep keluarga ispa

PRIORITAS MASALAH

Berdasarkan hasil pembahasan diatas :

Maka urutan prioritas masalah :

1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada An.”Z” keluarga Tn. “S” b/d ketadak mampuan keluarga mengenal masalah ISPA skor (5).

2. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit menular (DHF, Diare dan Thypoid) pada keluarga Tn. “S” b/d sanitasi lingkungan yang tidak

memenuhi syarat kesehatan skor (3 2/3).

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No Masalah

Kesehatan

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Kriteria Standar Rencana tindakan Rasional

Umum Khusus

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1.

ISPA pada An.

“Z” Keluarga

Tn. “S”

Hipertermia

pada An.”Z”

keluarga Tn.

“S”

berhubungan

dengan :

- ketidak

mampuan

keluarga

Setelah

melakukan

intervensi

keperawatan

keluarga

An. ”Z”

tidak

mengalami

ISPA.

Setelah melakukan

intervensi keluarga

di harapkan :

1. keluarga mampu

mengenal masalah

penyakit ISPA.

Respon

verbal

Masalah

kesehatan

yang terkait

dengan ISPA

:

1.Hipertermi

2. Gangguan

pola nafas

1.1 Kaji tingkat

pengetahuan

keluarga tentang

penyakit ISPA

1.2 Beri penjelasan

tentang ISPA

1.1 Untuk mengetahui

tingkat pengetahuan

keluarga

1.2 Untuk menambah

tingkat pengetahuan

keluarga tentang

ISPA dan cara

Page 3: Askep keluarga ispa

mengenal

masalah

2. Keluarga mampu

mengambil

keputusan

3. Keluarga mampu

m

4. Keluarga mampu

menciptakan

lingkungan rumah

yang sehat

2.1 Motivasi keluarga

dalam mengambil

keputusan untuk

membawa

An.”Z” ke

posyandu atau

ke puskesmas

3.1. Anjurkan

orang tua klien

untuk

memberikan

kompreks air

hangat

3.2.Anjurkan untuk

minum air hangat

bila ada sekret

3 .3 Anjurkan klien

untuk banyak

istirahat

perawatannya serta

pencegahannya

2.1 Agar keluarga

mampu mengambil

keputusan untuk

meningkatkan derajat

kesehatannya

3.1. Kompres hangat dapat

membantu

evaporasi,karena

terjadi vasodilatasi

pembuluh darah

3.2. Air hangat dapat

membantu

mengencerkan sekret

3.3. Istirat yang

cukup dapat

membantu

mempercepat proses

penyembuhan

Page 4: Askep keluarga ispa

5. Keluarga mampu

memanfaatkan

fasilitas kesehatan.

Setelah melakukan

intervensi

keperawatan

keluarga di

harapkan :

4.1. Motivasi

keluarga untuk

menciptakan

lingkungn rumah

yang bersih

suasana rumah

yang tenang dan

nyaman

5.1. Motivasi keluarga

untuk mengontrol

kesehatan An.

”Z” ketempat

pelayanan

kesehatan

terdekat

5.2. Anjurkan kepada

lekuarga untuk

memeriksakan

kesehatan

kepuskesmas

minimal sebulan

1x

1.1 Kaji pngetahuan

klien tentang

4.1. Lingkungan yang

bersih dan suasana

rumah yang nyaman

dapat memberikan

kedamaian dan tidak

menjadi tempat

berkembangnya

kuman penyakit

5.1. Untuk meningkatkan

derajat /tarap

kesehatannya

5.2. Memberi motivasi

kepada keluarga

untuk memanfaatkan

fasilitas yang ada

Page 5: Askep keluarga ispa

2.

Sanitasi

lingkungan pada

keluarga Tn. “S”

Resiko

terjadinya

penyakit

menular (DHF,

diare, dan

Thypoind)

pada keluarga

Tn. ”S”

berhubungan

dengan :

Ketidak

mampuan

keluarga

mengenal

pentingnya

Setelah

melakukan

intevensi

keperawatan

keluarga Tn.

”S” di

harapkan

tidak terjadi

penyakit

menular

1. Keluarga mampu

mengenal masalah

kesehatan yang

terkait dengan

kesehatan

lingkungan

2. Keluarga mampu

menganbil

keputusan yang

tepat mengenai

lingkungan yang

memenuhi syarat

kesehatn

3. Keluarga mampu

merawat

lingkungan

rukmah yang

memenuhi syarat

kesehatan

Respon

verbal

Masalah

kesehatan

yang terkait

dengan

kesehatan

lingkuangan :

1. Dampak yang

timbul dari

sanitasi

lingkungan

yang tidak

memenui

syarat

kesehatan

pengertian

sanitasi linkungan

.1.2.Beri penyuluhan

tentang kesehatan

lingkungan dan

syarat –syarat

rumah sehat

2.1.Motivasi

keluarga untuk

membersihkan

SPALnya

2.2 .Motivasi

keluarga untuk

menutup

SPALnya yang

terbuka

3.1.Motivasi

keluarga untuk

memelihara dan

menciptakan

lingkungan rumah

yang sehat.

1.1 sebagai dasar

untuk menentukan

intervensi selanjutnya

1.2. untuk menanbah

pengetahuan klien

tentang pentingnya

sanitasi lingkungan

2.1. SPAL yang bersih

tidak menjadi tempat

berkembangnya

nyamuk.

2.2. SPAL yang

tertutup tidak

menimbulkan

pencemaran

lingkungan

3.1. Lingkungan

rumah yang bersih

tidak menjadi tempat

berkembangnya bibit

Page 6: Askep keluarga ispa

kesehatan

lingkungan

yang

memenuhi

syarat

kesehatan

4. Keluarga mampu

menciptakan

lingkungan rumah

yang bersih

5. Keluarga mampu

memanfaatkan

fasilitas yang ada

di rumah

3.2.Motivasi

keluarga untuk

menata perabotan

rumah tangga

dengan baik

4.1. Motivasi keluarga

untuk

membersihkan

rumah setiap hari

dan anjurkan agar

tidak membuang

sampah

disembarang

tempat

5.1 Motivasi

keluarga untuk

membuang

sampah pada

tempatnya

5.2 Anjurkan

keluarga untuk

membuat lubang

tempat

penampungan

sampah.

penyakit dan rumah

nampak indah dan

rapi

3.2. Perabotan dapur yang

tidak tertata rapi

dapat mengganggu

keindahan rumah

4.1. Agar keluarga mampu

menciptakan

lingkungan yang

sehat dan keluarga

merasa nyaman

tinggal di rumah

5.1 Agar sampah tidak

berserakan di

lingkungan sekitar

dan menjadi tempat

berkembangnya

kuman penyakit

5.2 Agar sampah

berkumpul pada satu

tempat dan tidak

Page 7: Askep keluarga ispa

menyebar yang bisa

menimbulksn suatu

penyakit dan

pencemaran

lingkungan.

Page 8: Askep keluarga ispa

CATATAN PERKEMBANGAN

No. Tgl/Hari No DX Tujuan khusus Imlementasi Evaluasi

1.

Sabtu /14

06 2008

1.

1. Keluarga mampu

mengenal

masalah tentang

ISPA

1.1 Mengkaji tingkat

pengetahuan keluarga

tentang penyakit

ISPA

1.2 Memberi

penjelasan tenteng

ISPA:

a. Pengertian ISPA

adalah infeksi yang

disebabkan oleh

mikroorganisme dan

hanya mengenai

saluran pernapasan

atas termasuk rongga

hidung, faring

danlaring

b. Penyebab ISPA

sebagian besar

disebabkan oleh virus

walaupun bakteri juga

terlibat. ISPA juga

bisa disebabkan

karena kelelahan

lingkungan yang

Tanggal 14-06-2008

Jam 10:00

S :

Keluarga mengatakan

belum mengerti tentang

penyakit ISPA

Keluarga mengatakan

mengompres anaknya

jika demam

O : Badan An. ”Z” teraba

panas

An. “Z” masih batuk-

batuk

An. “Z” masih rewel

Tanda-tanda vital :

TD : 90/60 mmHg

N. 100 x /menit

S : 38,5 C

P :30 x/ menit

A : Masalah belum

teratasi

P : Lanjutkan intervensi

(3.1,3.2,3.3,4dan5)

Page 9: Askep keluarga ispa

2. Keluarga

mampu

mengambil

keputusan

3. Keluarga

mampu merawat

An. “Z” yang

menderita

penyakit ISPA

kotor dan perubahan

cuaca

.2.1 Memotivasi

keluarga dalam

mengambil keputusan

untuk membawa

An.”Z” ke posyandu

atau ke puskesmas

3.1 Menganjurkan

orang tua klien untuk

memberikan

kompreks air hangat

3.2 Menganjurkan

untuk minum air

hangat bila ada sekret

3.3 Menganjurkan

klien untuk banyak

istirahat

3.1 Menganjurkan

orang tua klien untuk

memberikan kompres

air hangat

3.2 Menganjurkan untuk

minum air hangat bila

ada sekret

Tanggal 15-06-2008

Jam 08 :00

S : Keluarga mengatakan

anaknya sudah tidak

demam lagi

Page 10: Askep keluarga ispa

Minggu

15-06-

2008

3.. Keluarga

mampu merawat

An. “Z” yang

menderita

penyakit ISPA

4. Keluarga

mampu

menciptakan

lingkungan bersih

dan suasana

rumah yang

nyaman

3.3. Menganjurkan

klien untuk banyak

istirahat

4.1 Memotivasi

keluarga untuk

menciptakan

lingkungn rumah

yang bersih suasana

rumah yang tenang

dan nyaman

5. Memotivasi

keluarga untuk

mengontrol kesehatan

An. ”Z” ketempat

pelayanan kesehatan

terdekat (puskesmas

tau posyandu)

1.1 Mengkaji

pengetahuan klien

tentang pengertian

sanitasi lingkungan

.1.2.Memberikan

penyuluhan tentang

Keluarga mengatakan

selalu memberikan

kompres air hangat

Keluarga mengatakan

anaknya diberikan obat

hupagrif sirup 3x1

sendok/ hari

O : Badan klien tidak

teraba panas lagi

An. “Z” masih batuk

Tanda-tanda vital

TD : 90/60 mmHg

N : 96x/i

S : 37 C

A : Masalah belum

teratasi

P: Lanjutkan intervensi 4

dan 5.

Tanggal 16-06-2008

Jam 16:30

S : Keluarga mengatakan

membawa anaknya ke

puskesmas

O : An. “Z” tidak nampak

rewel lagi

A : Masalah teratasi

Page 11: Askep keluarga ispa

2.

Senin

16-06-

2008

Selasa

17-06-

2008

NDX .1

5. Keluarga

mampu

memanfaatkan

fasilitas yang ada

4. Keluarga

mampu

menciptakan

lingkungan rumah

yang bersih dan

nyaman

5. Keluarga

mampu

memanfaatkan

fasilitas kesehatan

yang ada

kesehatan lingkungan

dan syarat –syarat

rumah sehat

a. Kesehatan

lingkungan adalah

suatu kondisi atau

keadaan lingkungan

yang optimal sehingga

berpengruh positif

terhadap terwujudnya

status kesehatan yang

optimal pula

b. Cara pengolahan

sampah yaitu dengan

mengumpukan

sampah di tempat

sampah di rumah

kemudian di buang ke

tempat penampung

sementara sampah

dapat di timbun atau

di bakar

c. Syarat-syarat air

limbah adalah tidak

mencemari air minum

permukaan tanah dan

tidak menjadi tempat

P :-

Tanggal 17-06-2008

Jam 08 : 00

S : Keluarga

mengatakan belum

mengetahui tentang

kesehatan lingkungan

yang memenuhi syarat

kesehatan

M O : Rumah nampak

kotor perabotan dapur

tidak tertata rapi, selokan

nampak tergenang dan

banyak plastik serta

sampah-sampah

berserahkan.

A : Masalah belum

teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2.1, 2.2, 3.1, 3.2, 4 dan 5

Page 12: Askep keluarga ispa

1. Keluarga

mampu mengenal

tentang

pentingnya

kesehatan

lingjkungan yang

memenuhi syarat

kesehatan

lingkuangan

berkembangbiakannya

nyamuk dan lalat.

d. Syarat-syarat

rumah yang sehat

tersedianya air bersih

adanya pembuangan

air limbah jamban

keluarga dan tempat

sampah serta ventilasi

3.1.Memotivasi

keluarga untuk

memelihara dan

menciptakan

lingkungan rumah

yang sehat

3.2. Memotivasi

keluarga untuk

menata perabotan

rumah tangga dengan

baik

4. Memotivasi

keluarga untuk

membersihkan rumah

setiap hari dan

menganjurkan agar

tidak membuang

sampah disembarang

tempat

Tanggal 19-06-2008

Jam 17 : 00

S : Keluarga mengatakan

sudah membersikan

selokan dan membuang

sampah pada tempatnya

Page 13: Askep keluarga ispa

3. Keluarga

mampu merawat

lingkungan yang

memenuhi syarat

kesehatan

5. Memotivasi

keluarga untuk

membuang sampah

pada tempatnya

2.1.Memotivasi

keluarga untuk

membersihkan

SPALnya

2 .2 .Memotivasi

keluarga untuk

menutup SPALnya

yang terbuka

3.1.Memotivasi

keluarga untuk

memelihara dan

menciptakan

lingkungan rumah

yang sehat

3.2.Memotivasi

keluarga untuk

menata perabotan

rumah tangga dengan

baik

4.1. Memotivasi

keluarga untuk

membersihkan rumah

setiap hari dan

O : Selokan tidak

tergenang lagi dan

nampak bersih

SPAL masih terbuka,

perabot rumah nampak

tertata rapi

A : Masalah teratasi

sebagian

P :

Page 14: Askep keluarga ispa

3.

Kamis

19-06-

2008

NDX. 1

4. Keluarga

mampu

menciptakan

lingkungan yang

mamanuhi syarat

kesehatan

5. Keluarga

mampu

memanfaatkan

fasilitas yang ada

2. Keluarga

mampu

mengambil

keputusan

anjurkan agar tidak

membuang sampah

disembarang tempat

4.2.Motivasi keluarga

untuk menata

perabotan dapur

5. Memotivasi keluarga

untuk membuang

sampah pada

tempatnya

2.1 Memotivasi

keluarga untukm

membersihkan

SPALnya

2.2 .Memotivasi

keluarga untuk

menutup SPALnya

yang terbuka

3.1.Memotivasi

keluarga untuk

memelihara dan

menciptakan

lingkungan rumah

yang sehat

3.2.Memotivasi keluarga

untuk menata

Page 15: Askep keluarga ispa

4.

NDX. 2

3. Keluarga

mampu merawat

lingkungan yang

memenuhi syarat

kesehatan

4. Keluarga

mampu

menciptakan

lingkungan yang

mamanuhi syarat

kesehatan

perabotan rumah

tangga dengan baik

4. Memotivasi keluarga

untuk membersihkan

rumah setiap hari dan

anjurkan agar tidak

membuang sampah

disembarang tempat

5.1. Memotivasi

keluarga untuk

membuang sampah

pada tempatnya

5.2.Menganjurkan

kepada keluarga untuk

membuat lubang

tempat penampungan.

Page 16: Askep keluarga ispa

5. Keluarga

mampu

memanfaatkan

fasilitas yang ada

2. Keluarga

mampu

mengambil

keputusan

3. Keluarga

mampu merawat

lingkungan yang

memenuhi syarat

kesehatan

Page 17: Askep keluarga ispa

5.

6.

NDX. 2

NDX. 2

4. Keluarga

mampu

menciptakan

lingkungan yang

mamanuhi syarat

kesehatan

5. Keluarga

mampu

memanfaatkan

fasilitas yang ada

Page 18: Askep keluarga ispa

RESUME KASUS

Tn”S” berumur 35 tahun mempunyai anggota keluarga 4 orang terdiri dari 3 orang anak dan seorang istri myang merupakan keluarga inti

yang tinggal serumah dilingkungan heterogen, keluarga Tn”S” adalah suku Makassar yang menganut agama Islam. Dalam pelayanan kesehatan,

keluarga memanfaatkan sarana kesehatan terdekat yaitu puskesmas.

Tahap perkembangan keluarga yaitu berada pada tahap anak sekolah, dimana orang tua membantu anak untuk bersosialisasi baik dengan

tetangga maupun di sekolah serta memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat.

Jenis bangunan rumah Tn “S” adalah semi permanen dengan luas bangunan 3 m x 4 m. Lantai rumah terbuat dari semen, status pemilikan

rumah kontrakan, atap rumah seng, dapur nampak kotor, ventilasi rumah tidak ada, penerangan rumah menggunakan listrik.

Keadaan lingkungan rumah kurang memenuhi syarat dimana halaman nampak kotor, selokan nampak kotor, dan SPAL terbuka.klien

menampung sampahnya di kantong plastik dan kemudian di buang di tanah kosong disamping rumah dan jika sudah bertumpuk kemudian dibakar.

Pengkajian fisik pada anggota keluarga yang bermasalah yaitu An.”Z” dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas dengan TTV : TD : 90/60

mmHg, N : 100 x/I, S : 38,5C, Ibu klien mengatakan anaknya demam, batuk-batuk, ingusan, dan suka menangis.

Rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya pengetahuan sehingga keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan yang terjadi

sehingga tidak mampu mencegah dan mengatasi masalah yang ada.

Adapun diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, serta evaluasi yang dilakukan yaitu :

1. Hipertimia b/d ketidak mampuan mengenal masalah penyakit ISPA.

Intervensi :

Page 19: Askep keluarga ispa

a. Beri penjelasan tentang ISPA

b. Anjurkan kepada orang tua klien untuk memberikan kompres air hangat..

c. Anjurkan minum air hangat bila ada sekret.

d. Ajarkan posisi yang nyaman (semi fowler) apabila timbul sesak.

e. Anjurkan untuk istirahat yang cukup.

Implementasi yang dilakukan :

a) Memberi penjelasan kepada keluarga tentang penyakit ISPA

b) Menganjurkan ibu klien untuk memberi minum air hangat bila masih ada sekret.

c) Mengajarkan posisi yang nyaman (semi fowler) apabila timbul sesak.

d) Menganjurkan untuk beristirat yang cukup.

Evaluasi :

Setelah melakukan implementasi keluarga mengatakan sudah mengerti tentang manfaat memberikan kompres air hangat.

Resiko terjadinya penyakit menular (DHF, Diare, Thypoid pada keluarga Tn”S” b/d ketidakmampuan keluarga mengenal sanitasi lingkungan

syarat kesehatan.

Intervensi:

a. Beri penjelasan (HE) tentang kesehatan lingkungan, syarat rumah sehat, dan penyakit yang ditimbulkan jika sanitasi lingkungan tidak memenuhi

syarat kesehatan

b. Jelaskan kepada keluarga tentang penyakit yang ada hubungannya dengan lingkungan yang kurang bersih,terutama penyakit menular.

c. Motivasi dan anjurkan keluarga untuk memelihara dan membersihkan rumah setiap hari.

d. Anjurkan dan motivasi untuk memelihara dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat.

Implementasi yang dilakukan :

a) Memberikan penjelasan tentang kesehatan lingkungan, syarat rumah sehat, dan penyakit yang ditimbulkan jika sanitasi lingkungan tidak memenuhi

syarat kesehatan.

b) Memotivasi keluarga untuk memelihara dan membersihkan rumah setiap hari.

c) Menganjurkan dan memotivasi keluarga untuk memelihara dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat.

Page 20: Askep keluarga ispa

Evaluasi :

Setelah melakukan implementasi keluarga mengatakan sudah mengerti tentang sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan, dan

mengatakan akan membersihkan rumahnya setiap hari.