askep keluarga bapak m
TRANSCRIPT
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
1/18
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Keperawatan Komunikasi bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakatdengan menekankan pada peningkatan peran
serta masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, peningkatkan dan
mempertahankan kesehatan. Salah satu sasaran Praktek Keperawatan Komunitas
adalah keluarga sehingga dikenal dengan sebutan asuhan Keperawatan Kesehatan
Keluarga. Hal ini karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat itu
sendiri. Namun kenyataan menunjukkan bahwa penerapan konsep asuhan
Keperawatan Kesehatan Keluarga sampai dengan saat ini belum dilaksanakandengan baik oleh perawat Puskesmas.
Menurut Salvicion G. Bailon & Arracelis Maglaya, Perawat Kesehatan
Keluarga, 1978), selama ini perawat kesehatan diakui dan dihormati sebagai
anggota tim Kesehatan karena sifat-sifat pribadi dan kemampuannya sebagai
individu bukan karena kemampuan profesionalitasnya sebagai perawat. Hal ini
disebabkan karena kurang pengetahuan atau ketidakmampuan perawat untuk
menegaskan perannya, tidak ada polahan yang sama dalam keperawatan dan tidak
ada kesepakatan perawat tentang peranan sebenarnya dari perawat. Tentu dalam
hal ini termasuk juga perawat kesehatan masyarakat dalam kondisi seperti ini,
praktek keperawatan kesehatan masyarakat seperti tidak nampak untuk dinikmati
oleh masyarakat dari perawat sebagai sebuah profesi, oleh karena itu kehadiran
perawat dalam tim kesehatan hanyalah sebagai pelengkap belaka terutama sebagai
pembantunya dokter.
Jenjang pendidikan keperawatan di Indonesia yang beraneka ragam tanpa
adanya batasan yang jelas akan peran dan fungsi masing-masing semakin
mempersulit praktek Keperawatan Komunitas. Belum adanya standart praktek
Keperawatan Komunitas yang diakui berdasarkan kesepakatan masyarakat
Keperawatan Indonesia mengakibatkan praktek Keperawatan Komunitas menjadi
kabur. Termasuk belum adanya jenjang spesialisasi perawat Komunitas
mengakibatkan persepsi konsep Keperawatan Komunitas ditafsir secara sendiri-
sendiri oleh perawat dan tidak adanya figur narasumber yang bisa didengar dan
dipanuti berdasarkan tingkat kepahaman. Konsep Keperawatn Komunitas yang
ada saat ini masih merupakan adopsi dari konsep-konsep luar negeri yang belum
tentu cocok dengan karakteristik masyarakat Indonesia.
Berdasarkan berbagai uraian yang telah dipaparkan di atas maka tantangan
perawat kesehatan masyarakat begitu berat untuk dipecahkan. Namun
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
2/18
Keperawatan Nasioanal Indonesia sebagai sebuah profesi yang diakui
berdasarkan hasil Lokakarya Keperawatan Nasional tahun 1985 dituntut mampu
memecahkan berbagai persoalan tersebut sebagai konsekwensi profesi masyarakat
Keperawatan yang tergabung dalam wadah PPNI harus mampu merumuskan
bersama akan peran, fungsi dan standart praktek Keperawatan Komunitas. Perlu
dirujuk kembali berdasarkan ketentuan WHO (Salvicion G. Bailon & Arracelis
Maglaya, 1978) dimana untuk mencapai sasaran kesehatan masyarakat Perawat
Kesehatan harus mendapat tanggungjawab yang lebih luas dalam hal diagnostik
dan penggobatan.
B. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas dan
bagaimana upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat
dengan menekankan pada aspek peran serta masyarakat dalam melakukan upaya
pencegahan, peningkatan dan mempetahankan status kesehatan sebagai tujuan
praktek Keperawatan Komunitas perlu dilakukan berbagai studi dalam Kontes
Keperawatan Komunitas. Namun karena dibatasi oleh waktu dan biaya maka
penulisan ini hanya didasarkan pada studi Kasus Perawatan Kesehatan Keluarga
dengan fokus pengalaman belajar yang ditekankan pada aspek Metode Proses
Keperawatan yang meliputi :
1. Bagaimana melakukan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga ?
2. Bagaimana menetapkan diagnose keperawatan kesehatan keluarga ?
3. Bagaimana menetapkan perencanaan keperawatan kesehatan keluarga ?
4. Bagaimana melaksanakan perawatan kesehatan keluarga ?
5. Bagaimana melaksanakan evaluasi perawatan kesehatan keluarga ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Untuk memepelajari penerapan asuhan Keperawatan Kesehatan
Keluarga secara konprehensip dengan menggunakan Metode Proses
Keperawatan.
2. Tujuan Khusus :
a. Agar mampu menerapkan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga.
b. Agar mampu menegakkan diagnose keperawatan kesehatan keluarga.
c. Agar mampu membuat perencanaan keperawatan kesehatan keluarga.
d. Agar mampu menginplementasikan keperawatan kesehatan keluarga.
e. Agar mampu melakukan evaluasi keperawatan kesehatan keluarga.
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
3/18
Kasus pemicu
Keluarga bapak M (45 tahun) mempunyai 5 orang anak sekolah. Anak
pertama Bapak M, laki-laki (anak ) berusia 22 tahun, duduk dibangku kuliyah
semester 6 perguruan negri jombang, sedang adiknya laki-laki , berusia 21
tahun, duduk di bangku kuliyah semester 6 perguruan kesehatan swasta tuban.
No tiga anak Bapak M laki-laki berumur 17 tahun,dudk dibangku sekolah
SMA di jombang. Adiknya laki-laki berumur 9 tahun, sekolah 3 MI swasta.
Dan yang paling bungsu berumur 6 tahun sekolah 1 MI giginya sudah
permanen walaupun belum lengkap.anak bapak M terahir seringkali lupa
gosok gigi terutama saat menjelang tidur. Anak Bapak M (anak ) sering
mengeluh sakit gigi, istrinya Bapak M hanya menganjurkan kumur-kumur airgaram jika rasa nyeri gigi itu datang. Menurut kedua anak Bapak D rata-rata
teman-temannya di sekolah mengeluh sering sakit gigi juga. Petugas UKS
dari Puskesmas sesekali datang untuk memeriksa kesehatan di sekolah.
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
4/18
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum :
1. Nama Kepala Keluarga : mohammad lutfi mahrus sidiq
2. Alamat dan Telepon : jl. Rondo kuning bangilan
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : pedagang
4. Pendidikan Kepala Keluarga : sma
5. Komposisi Keluarga : inti
No Nama JenisKelamin
Hubungandengan KK
Umur Pendidikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Iig zairoh
M sulton aziz alfani
M robeth rohmawan
M manja alam
M A khasin m dlf
M iqbal sh
P
L
L
L
L
L
Isteri
Anak
Anak
Anak
Anak
Anak
38 th
22 th
21 th
17 th
9 th
6 th
SMA
Kuliyah
Kuliyah
SMA
MI
MI
Genogram :
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal Laki-laki
: Meninggal Perempuan
6. Tipe Keluarga.
Keluarga inti terdiri dari Pak M, Ibu Z dan kelima anak kandung.
45 38
17 9 62122
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
5/18
7. Suku bangsa.
Jawa Indonesia. Pak M berasal dari Tuban dan Ibu Z asli Tuban.
8. Agama.
Seisi keluarga menganut agama Islam. Tidak ada keyakinan yang berdampak
buruk pada status kesehatan.
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga.
Penghasilan keluarga perbulan > Rp. 4.000.000,- yang diperoleh dari hasil
berdagang Pak M , usaha Bu Z membantu Pak M berdagang di toko. Pak M
dan Ibu mengatakan dari penghasilan yang ada lebih dari cukup unuk biaya
makan, minum, berobat dan beli pakaian serta biaya sekolah anak.
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga.Pada saat hari liburan sekolah bapak M sering mengajak anak anaknya
untuk jalan jalan ketempat rekreasi.
II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Anak I berusia 22 tahun dan sedang sekolah / kuliyah. Bapak M dan Ibu Z
mengatakan komunikasi dengan anak-anaknya bersifat terbuka dan masing-
masing anak tahu akan tugas dan kewajibannya.
3. Riwayat keluarga inti :
Bapak M dan Ibu D mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan
tertentu..
4. Riwayat keluarga sebelumnya :
Bapak M dan Ibu D mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan
tertentu.
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Rumah bapak M berukuran 30x20 meter. Terdapat ruang tamu,kamar tidur
3, dapur 1, gudang 1, ruang keluarga 1, kamar mandi 2, wc 2, sumber air
dari tanah 1, bagasi 1, bagunan rumah permanen.
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
6/18
Denah Rumah :
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
Keluarga pak M bertetangga dengan keluarga Petani dan lainnya
wiraswasta. Semua tetangga beragama Islam dari suku jawa asli yang taat
beribadah kebiasaan kerja bakti dilakukan bersama sebulan sekali.
hubungan dengan tetangga baik dan saling membantu.
3. Mobilitas geografis keluarga :Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal.bangunan rumah
permanen.
4. Perkumpulan keluaraga dan interaksi dengan masyarakat :
Keluarga Pak M aktif dalam perkumpulan Tahlilan bagi Bapak dan Ibu.
Sedangkan anak-anak aktif kegiatan ngaji dan remaja masjid dan sebagai
anggota pondok pesantren.
5. Sistem pendukung keluarga :
Keluarga Bp. M, jika ada salah satu anggota keluarga bapak M yang sakit
maka yang pertama dilakukan adalah berobat ke mantra atau puskesmas
terdekat.
IV. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga :
Keluarga Bp. M Dalam memutuskan permasalahan selalu dengan
bermusyawarah, dan yang mengambil keputusan adalah kepala keluarga
2. Struktur Peran Keluarga :
Bp. M berperan dalam memutuskan masalah terkait kesehatan di
keluarganya.
gudangKamar
tidur
Kamar
tidur
Kamar
tidur
Ruang
keluarga
Dapur, ruang
makan
Ruang tamu
bagasi
wc km Km dan wc
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
7/18
3. Struktur Peran (formal dan informal) :
Formal: Bp. M berperan sebagai suami, mencari nafkah, kepala keluarga
dan ibu Z berperan sebagaiseorang istri, ibu rumah tangga
Informal: Bp. M aktif sebagai bendahara masjid setempat. Sedangkan ibu Z
hanya sebagai aggota arisan RT.
4. Nilai dan Norma Keluarga :
Keluarga memandang sakit disebabkan oleh penyakit, bukan karena faktor
magis dan lainnya. Menurut pak M hal magis memang ada tetapi tidak
terlalu diperhitungkannya karena selama ini keluarganya tidak pernah
menyusahkan orang lain.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif :
Keluarga Bp. M mengembangkan pola kasih sayang dan saling mengasihi
2. Fungsi Sosial :
Keluarga Bp. M dalam kehidupan sehari-hari dapat bersosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya dengan baik
3. Fungsi Perawatan Kesehatan :
Keluarga Bp. M jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga bisa mencari
solusi perawatannya, misalnya Anak S sakit gigi maka ibu M menganjurkan
anaknya untuk kumur-kumur air garam.
4. Fungsi Reproduksi :
Bapak M mempunyai 5 orang anak laki laki yang pertama sudah berumur
22 tahun, dan sudah merasa cukup mempunyai anak 5 laki - laki. Ibu Z
memakai pil KB.
5. Fungsi Ekonomi :
Ekonomi bapak M lebih dari cukup untuk memenuhu kebutuhan sehari
hari dan untuk memebiayai ke 5 anaknya yang masih sekolah.
VI. Stres dan Koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek dan panjang :
Bapak M mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah menghadapi masalah
yang berkepanjangan, sehingga membuat keluarganya menjadi khawatir,
bingung dan cemas. Bila ada masalah keluarga, mereka selalu
menyelesaikan secara kekeluargaan.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor :
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
8/18
Bapak M mengatakan bila ada masalah dalam keluarga, maka segera
dibicarakan dengan anggota keluarga untuk mencari pemecahan masalah.
3. Strategi Koping Yang Digunakan :
Bapak M mengatakan bahwa keluarga tidak pernah melakukan hal-hal yang
menyimpang dalam menghadapi segala masalah yang ada seperti
menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dengan bersama-
sama dan selalu menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional :
Bapak M mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang menggunakan
cara-cara diluar cara umum seperti kekerasan dalam menghadapi
masalahnya.
VII. Pemeriksaan Fisik.
Pak M : T : 120/80, N : 72x/m, S : 365c.
Ibu Z : T : 130/90, N : 68x/m, S : 360c.
Anak petama : T:110/80 , N:65 , S: 360c
Anak kedua : T:115/90 , N:75 , S: 360c
Anak ketiga : T:110/80 , N:68 , S: 36
0
c Anak keempat : T:100/70 , N:65 , S: 360c
Anak kelima : T:90/60 , N:60 , S: 360c. sering sakit gigi.
VIII. Harapan Keluarga.
Bapak M berharap kesehatan untuk seluruh anak anaknya. Dan untuk anak
yang terahir bias sembuh dari sakit gigi, dan lebih rajin gosok gigi pada saat
sebelum tidur dan sesudah makan.agar tidak menggangu aktivitasnya dan
belajarnya.
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
9/18
Analisa Data, Perumusan masalah dan Diagnosa Keperawatan
No Data subyektif Data obyektif Etiologi Masalah
1 Ibu Z mengatakan:
anaknya terahirnya seringkali
lupa gosok gigi terutama saat
menjelang tidur.
Anak sering mengeluh sakit
gigi.
Dia hanya menganjurkan
kumur-kumur air garam jika
nyeri gigi itu datang.
Anak I mengatakan:
Giginya sering sakit.
Teman-temannya di sekolah
juga sering sakit gigi.
Anak Imengalami gigi
bengkak,
Ketidakmampuankeluarga dalam
mengenali masalah
kesehatan pada anak
I
Perubahanpemeliharaan
kesehatan.
2 Anak I mengatakan sering sakit
gigi, terutama saat makan.
Gigi anak I
terlihat
bengkak.
Peradangan gigi Nyeri
DIAGNOSA:
1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bp. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenali masalah kesehatan pada anak I.
2. Nyeri berhubungan dengan peradangan gigi.
B. Perencanaan
Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana perawatan
keluarga pak D terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah kesehatan sebagai
berikut :
1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bp. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenali masalah kesehatan pada anak I.
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah:
Aktual: 3
1 3/3x1=1 Anak I mengatakan sakit gigi,
dari pengkajian fisik juga
didapatkan bengkak pada gigi
anak I.
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
10/18
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah: sebagian: 1
2 1/2x2=1 Anak I sering lupa menggosok
gigi pada malam hari menjelang
tidur.
3 Potensi masalah bisa dicegah:
cukup: 2
1 2/3x1=2/3 Anak I mengatakan kalau makan
giginya akan terasa tambah sakit.
4 Menonjolnya masalah: ada
masalah tapi tidak dirasakan: 0
1 0/2x1=0 Anak I mengatakan bahwa teman-
temannya di sekolah juga sering
sakit gigi.
Jumlah: 2 2/3
2. Nyeri berhubungan dengan peradangan gigi.No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah:
Aktual: 3
1 3/3x1=1 Anak I mengatakan sakit gigi, apalagi
kalau untuk makan.
Gigi anak I terlihat bengkak.
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah: mudah: 2
2 2/2x2=2 Nyeri bisa dikurangi dengan
memberikan obat baik tradisional
maupun obat medis.
3 Potensi masalah bisa
dicegah: tinggi: 3
1 3/3x1=1 Nyeri bersifat sementara.
4 Menonjolnya masalah:
segera ditangani: 2
1 2/2x1=1 Sakit gigi ini sangat dirasakan oleh anak
I, dan anak I ingin sakit giginya segera
sembuh.
Jumlah: 5
C.Diagnosa keperawatan keluarga bapak M berdasarkan prioritas
1.Nyeri berhubungan dengan peradangan gigi.
2. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bp. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenali masalah kesehatan pada anak I.
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
11/18
D. Rencana intervensi keperawatan
No.
DiagnosaKeperawatan
Tujuan Evaluasi Intervensi
TUM TUK Kriteria Standar
1 Nyeriberhubungan
denganperadangan
gigi
Selama 1 kalikunjungan ke
rumah, keluarga bapak M dapat
merawat anak Iyang sedang sakit
gigi.
1. Selama 1 x 60menit kunjungan,
keluarga mampumengenal masalah
kesehatan padaanggota keluarga
bapak M khususnyaanak I
Dengan cara :
1.1. Menyeb
utkan apa itusakit gigi
1.2. Menyeb
utkan penyebabsakit gigi
Respon
verbal
Responverbal
Sakit gigi adalah rasa
nyeri yang dirasakanpada gigi karena adanya
peradangan gigi.
Sakit gigi bisadisebabkan karena tidak
rajin menggosok gigi.
1.1.1 Diskusikan bersama keluarga pengertian sakit
gigi dengan lembar balik
1.1.2 Tanyakan kembali pada keluarga tentang
pengertian sakit gigi.1.1.3 Berikan reinforcement positif atas jawaban
yang tepat
1.2.1Diskusikan dengan keluarga tentang penyebabsakit gigi dengan menggunakan lembar balik
1.2.2. motivasi keluarga untuk menyebutkan kembalipenyebab sakit gigi
1.2.3. beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
12/18
1.3. Menyebutkan tanda-
tanda sakit gigi
1.4. Menyebukan cara
mencegahterjadinya sakit
gigi
Responverbal
Respon
verbal
Dapat menyebutkantanda-tanda peradangan
gigi:Gigi terasa nyeri,
apalagi untuk makandan minum dingin.
Dapat menyebutkancara mencegah sakit
gigi:- Ajarkan anak tentang
pentingnyamenggosok gigi
dengan benar danteratur
- Ajarkan ibu dan
keluarga tentang
memilih sikat gigidan pasta gigi yang
sesuai.
- Anjurkan ibu untuk
membawa kepelayanan kesehatan :
puskesmas untukmendapatkan terapi
1.3.1. Diskusi bersama keluarga tentang tanda-tandasakit gigi.
1.3.2. Motivasi kembali keluarga untuk menyebutkankembali tanda-tanda sakit gigi
1.3.3. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga.
1.4.1. Dorong keluarga untuk menyebutkan caramencegah terjadinya sakit gigi
1.4.2. Beri reinforcement positif atas usaha yangdilakukan keluarga
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
13/18
2. Keluargamemutuskan untukmerawat anggota
keluarga denganSakit gigi
2.1 menyebutkan akibat
tidak merawat gigi
2.2 ungkapan keinginan
untuk merawatanggota keluarga
dengan sakit gigi
ResponVerbal
Responverbal
secara tepat apabila
sakti gigi tidak bisadiatasi secara
mandiri.
Keluarga mampumemutuskan untuk
merawat anggotakeluarga yang sakit
Ungkapan keinginan
merawat anggotakeluarga dengan sakit
gigi
2.1.1 diskusikan dengan keluarga akibat sakit gigi
2.1.2 tanyakan kembali pada keluarga tentang akibat
dari sakit gigi
2.1.3 beri reinforcement positif atas jawaban
keluarga
2.2.1 tanyakan kepada keluarga keinginan untuk
merawat anggota keluarga dengan sakit gigi
2.2.2 fasilitasi keluarga dalam membuat keputusan
terkait perawatan sakit gigi
2.2.3 motivasi keluarga untuk merawat anggotakeluarga yang sakit gigi
2.2.4 beri penguatan tas pencapain keluarga
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
14/18
3. Merawat anggota
keluarga dengansakit gigi
3.1 menjelaskan cara perawatan sakit
gigi
3.2meredemonstrasikancara perawatan
sakit gigi
ResponVerbal
ResponVerbal
Cara perawatan sakitgigi
- Kurangi konsumsi
makanan manis danmudah melekat pada
gigi- Ajak anak-nak untuk
- menggosok gigi
secara teratur dan
benar pada pagi soredan menjelang tidur
- Jaga hygiene oral
dengan baik
- Anjurkan berkumur
dengan air garamhangat
- Cara menggosok gigi
- Cara membuat cairan
air garam
3.1.1 jelaskan pada keluarga tentang perawatan sakit
gigi
3.1.2 anjurkan keluarga untuk menyebutkan caraperawatan gigi
3.1.3 jelaskan kembali cara perawatan gigi jikadiperlukan.
3.1.4 beri pujian atas pencapaian keluarga
3.2.1 latih keluarga dalam merawat anak dengan
sakit gigi
3.2.2 anjurkan keluarga untuk meredemonstrasikancara-cara perawatan sakit gigi
3.2.3 beri pujian atas usaha keluarga
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
15/18
3.3 melakukan perawatan sakit
gigi
Kunjung
an tidakterencan
a
Pada kunjungan tidak
terencana keluargamelakukan peawatan
gigicara mencegah sakit
gigi:- Ajarkan anak tentang
pentingnya
menggosok gigidengan benar dan
teratur- Ajarkan ibu dan
keluarga tentang
memilih sikat gigidan pasta gigi yang
sesuai.
- Anjurkan ibu untuk
membawa kepelayanan kesehatan :
puskesmas untukmendapatkan terapi
secara tepat apabilasakti gigi tidak bisa
diatasi secaramandiri.
3.3.1 kaji kemampuan keluarga melakukan
perawatan gigi yang telah diajarkan
3.3.2 beri pujian atas usaha yang telah dilakukan
keluarga
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
16/18
4. Keluarga mampu
memdifikasilingkungan dalam
peawatan gigidengan cara:
4.1 menyebutkan carapencegahan
4.2 menyebutkan cara
memodifikasilingkungan untuk
mencegah sakitgigi
5. Memanfaatkanfasilitas kesehatan
guna menceagah
sakit gigi5.1mengidentifikasi
fasilitas pelayanan
kesehatan yang
ResponVerbal
ResponVerbal
Respon
Verbal
Cara memodifikasilingkungan untuk
mencegah sakit gigi
Fasiliats pelayanankesehatan yang dapat
digunakan: puskesmas,RS, praktek dokter,
praktek bidan.
Adanya kartu berobat,
tanggal kunjungan, dan
obat yang diperoleh
4.1.1 jelaskan pada keluarga cara- cara pencengahan
gigi pada anak
4.1.2 anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembalicara- cara pencegahan sakit gigi
4.1.3 beri pujian atas usaha keluarga
4.2.1 selalu menyediakan perlengkapan perawatangigi untuk keluarga
4.2.2. ganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali atau
bila bulu sikatnya sudah mekar
5.1.1 diskusikan dengan keluarga fasilitas kesehatanyang dapat digunakan untuk penanganan sakit
gigi
5.1.2 anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali
fasilitas kesehatan yang dapat digunakan
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
17/18
dapat digunakan
dalam penanganansakit gigi
5.2 memanfaatkanpelayanan kesehatandalam penanganan
sakit gigi
5.1.3 tanyakan kepada keluarga fasilitas kesehatan
yang akan digunakan dalam perawatan gigipada anggota keluarga
5.1.4 beri pujian atas usaha keluarga
5.2.1 Anjurkan keluarga untuk menggunakan
fasiliatas kesehatan untuk mengatasi sakit gigisesuai kemampuan
5.2.2 Tanyakan kepada keluarga tentangpemanfaatan fasiliats kesehatan dalam
penanganan sakit gigi
5.2.3 Minta kepada keluarga kartu berobat yang telah
digunakan untuk penanganan sakit gigi
5.2.4 Beri pujian jika keluarga telah memenfaatkanfasilitas pelayanan kesehatan.
-
8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m
18/18
BAB IV
PENUTUP
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang mendukung status
kesehatan masyarakat. Status kesehatan antar anggota keluarga saling mempengaruhi
satu sama lain. Perawat keluarga berfokus kepada hubungan antara kehidupan
keluarga beserta status sehat-sakit anak-anaknya, perawat membantu kelaurga dan
anggota keluarga untuk mencapai keadaan sejahtera.
Di dalam menilai status kesehatan keluarga, diperlukan pengkajian dan
penentuan skoring dengan seksama. Karena hal ini dapat membantu dalam
menentukan rencana asuhan keperawatan selanjutnya. Untuk itu, perawat keluargaperlu mempunyai pengetahuan tentang teori dan konsep keluarga beserta asuhan
keperawatannya. Selain pengetahuan secara teori dan konsep, perawat keluarga juga
perlu mengetahui cara-cara dalam melakukan pendekatan kepada keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M., Marilyn. (1998).Family Nursing:Research, Theory & Practice. USE:
Appleton and Lange.