askep keluarga bapak m

Upload: mrrohmawan

Post on 08-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    1/18

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Praktek Keperawatan Komunikasi bertujuan untuk meningkatkan dan

    memelihara kesehatan masyarakatdengan menekankan pada peningkatan peran

    serta masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, peningkatkan dan

    mempertahankan kesehatan. Salah satu sasaran Praktek Keperawatan Komunitas

    adalah keluarga sehingga dikenal dengan sebutan asuhan Keperawatan Kesehatan

    Keluarga. Hal ini karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat itu

    sendiri. Namun kenyataan menunjukkan bahwa penerapan konsep asuhan

    Keperawatan Kesehatan Keluarga sampai dengan saat ini belum dilaksanakandengan baik oleh perawat Puskesmas.

    Menurut Salvicion G. Bailon & Arracelis Maglaya, Perawat Kesehatan

    Keluarga, 1978), selama ini perawat kesehatan diakui dan dihormati sebagai

    anggota tim Kesehatan karena sifat-sifat pribadi dan kemampuannya sebagai

    individu bukan karena kemampuan profesionalitasnya sebagai perawat. Hal ini

    disebabkan karena kurang pengetahuan atau ketidakmampuan perawat untuk

    menegaskan perannya, tidak ada polahan yang sama dalam keperawatan dan tidak

    ada kesepakatan perawat tentang peranan sebenarnya dari perawat. Tentu dalam

    hal ini termasuk juga perawat kesehatan masyarakat dalam kondisi seperti ini,

    praktek keperawatan kesehatan masyarakat seperti tidak nampak untuk dinikmati

    oleh masyarakat dari perawat sebagai sebuah profesi, oleh karena itu kehadiran

    perawat dalam tim kesehatan hanyalah sebagai pelengkap belaka terutama sebagai

    pembantunya dokter.

    Jenjang pendidikan keperawatan di Indonesia yang beraneka ragam tanpa

    adanya batasan yang jelas akan peran dan fungsi masing-masing semakin

    mempersulit praktek Keperawatan Komunitas. Belum adanya standart praktek

    Keperawatan Komunitas yang diakui berdasarkan kesepakatan masyarakat

    Keperawatan Indonesia mengakibatkan praktek Keperawatan Komunitas menjadi

    kabur. Termasuk belum adanya jenjang spesialisasi perawat Komunitas

    mengakibatkan persepsi konsep Keperawatan Komunitas ditafsir secara sendiri-

    sendiri oleh perawat dan tidak adanya figur narasumber yang bisa didengar dan

    dipanuti berdasarkan tingkat kepahaman. Konsep Keperawatn Komunitas yang

    ada saat ini masih merupakan adopsi dari konsep-konsep luar negeri yang belum

    tentu cocok dengan karakteristik masyarakat Indonesia.

    Berdasarkan berbagai uraian yang telah dipaparkan di atas maka tantangan

    perawat kesehatan masyarakat begitu berat untuk dipecahkan. Namun

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    2/18

    Keperawatan Nasioanal Indonesia sebagai sebuah profesi yang diakui

    berdasarkan hasil Lokakarya Keperawatan Nasional tahun 1985 dituntut mampu

    memecahkan berbagai persoalan tersebut sebagai konsekwensi profesi masyarakat

    Keperawatan yang tergabung dalam wadah PPNI harus mampu merumuskan

    bersama akan peran, fungsi dan standart praktek Keperawatan Komunitas. Perlu

    dirujuk kembali berdasarkan ketentuan WHO (Salvicion G. Bailon & Arracelis

    Maglaya, 1978) dimana untuk mencapai sasaran kesehatan masyarakat Perawat

    Kesehatan harus mendapat tanggungjawab yang lebih luas dalam hal diagnostik

    dan penggobatan.

    B. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas dan

    bagaimana upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat

    dengan menekankan pada aspek peran serta masyarakat dalam melakukan upaya

    pencegahan, peningkatan dan mempetahankan status kesehatan sebagai tujuan

    praktek Keperawatan Komunitas perlu dilakukan berbagai studi dalam Kontes

    Keperawatan Komunitas. Namun karena dibatasi oleh waktu dan biaya maka

    penulisan ini hanya didasarkan pada studi Kasus Perawatan Kesehatan Keluarga

    dengan fokus pengalaman belajar yang ditekankan pada aspek Metode Proses

    Keperawatan yang meliputi :

    1. Bagaimana melakukan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga ?

    2. Bagaimana menetapkan diagnose keperawatan kesehatan keluarga ?

    3. Bagaimana menetapkan perencanaan keperawatan kesehatan keluarga ?

    4. Bagaimana melaksanakan perawatan kesehatan keluarga ?

    5. Bagaimana melaksanakan evaluasi perawatan kesehatan keluarga ?

    C. Tujuan

    1. Tujuan Umum :

    Untuk memepelajari penerapan asuhan Keperawatan Kesehatan

    Keluarga secara konprehensip dengan menggunakan Metode Proses

    Keperawatan.

    2. Tujuan Khusus :

    a. Agar mampu menerapkan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga.

    b. Agar mampu menegakkan diagnose keperawatan kesehatan keluarga.

    c. Agar mampu membuat perencanaan keperawatan kesehatan keluarga.

    d. Agar mampu menginplementasikan keperawatan kesehatan keluarga.

    e. Agar mampu melakukan evaluasi keperawatan kesehatan keluarga.

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    3/18

    Kasus pemicu

    Keluarga bapak M (45 tahun) mempunyai 5 orang anak sekolah. Anak

    pertama Bapak M, laki-laki (anak ) berusia 22 tahun, duduk dibangku kuliyah

    semester 6 perguruan negri jombang, sedang adiknya laki-laki , berusia 21

    tahun, duduk di bangku kuliyah semester 6 perguruan kesehatan swasta tuban.

    No tiga anak Bapak M laki-laki berumur 17 tahun,dudk dibangku sekolah

    SMA di jombang. Adiknya laki-laki berumur 9 tahun, sekolah 3 MI swasta.

    Dan yang paling bungsu berumur 6 tahun sekolah 1 MI giginya sudah

    permanen walaupun belum lengkap.anak bapak M terahir seringkali lupa

    gosok gigi terutama saat menjelang tidur. Anak Bapak M (anak ) sering

    mengeluh sakit gigi, istrinya Bapak M hanya menganjurkan kumur-kumur airgaram jika rasa nyeri gigi itu datang. Menurut kedua anak Bapak D rata-rata

    teman-temannya di sekolah mengeluh sering sakit gigi juga. Petugas UKS

    dari Puskesmas sesekali datang untuk memeriksa kesehatan di sekolah.

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    4/18

    BAB II

    TINJAUAN KASUS

    A. Pengkajian Keluarga

    I. Data Umum :

    1. Nama Kepala Keluarga : mohammad lutfi mahrus sidiq

    2. Alamat dan Telepon : jl. Rondo kuning bangilan

    3. Pekerjaan Kepala Keluarga : pedagang

    4. Pendidikan Kepala Keluarga : sma

    5. Komposisi Keluarga : inti

    No Nama JenisKelamin

    Hubungandengan KK

    Umur Pendidikan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    Iig zairoh

    M sulton aziz alfani

    M robeth rohmawan

    M manja alam

    M A khasin m dlf

    M iqbal sh

    P

    L

    L

    L

    L

    L

    Isteri

    Anak

    Anak

    Anak

    Anak

    Anak

    38 th

    22 th

    21 th

    17 th

    9 th

    6 th

    SMA

    Kuliyah

    Kuliyah

    SMA

    MI

    MI

    Genogram :

    Keterangan :

    : Laki-Laki

    : Perempuan

    : Klien

    : Meninggal Laki-laki

    : Meninggal Perempuan

    6. Tipe Keluarga.

    Keluarga inti terdiri dari Pak M, Ibu Z dan kelima anak kandung.

    45 38

    17 9 62122

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    5/18

    7. Suku bangsa.

    Jawa Indonesia. Pak M berasal dari Tuban dan Ibu Z asli Tuban.

    8. Agama.

    Seisi keluarga menganut agama Islam. Tidak ada keyakinan yang berdampak

    buruk pada status kesehatan.

    9. Status Sosial Ekonomi Keluarga.

    Penghasilan keluarga perbulan > Rp. 4.000.000,- yang diperoleh dari hasil

    berdagang Pak M , usaha Bu Z membantu Pak M berdagang di toko. Pak M

    dan Ibu mengatakan dari penghasilan yang ada lebih dari cukup unuk biaya

    makan, minum, berobat dan beli pakaian serta biaya sekolah anak.

    10. Aktifitas Rekreasi Keluarga.Pada saat hari liburan sekolah bapak M sering mengajak anak anaknya

    untuk jalan jalan ketempat rekreasi.

    II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

    1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

    Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja.

    2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

    Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

    Anak I berusia 22 tahun dan sedang sekolah / kuliyah. Bapak M dan Ibu Z

    mengatakan komunikasi dengan anak-anaknya bersifat terbuka dan masing-

    masing anak tahu akan tugas dan kewajibannya.

    3. Riwayat keluarga inti :

    Bapak M dan Ibu D mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan

    tertentu..

    4. Riwayat keluarga sebelumnya :

    Bapak M dan Ibu D mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan

    tertentu.

    III. Lingkungan

    1. Karakteristik rumah :

    Rumah bapak M berukuran 30x20 meter. Terdapat ruang tamu,kamar tidur

    3, dapur 1, gudang 1, ruang keluarga 1, kamar mandi 2, wc 2, sumber air

    dari tanah 1, bagasi 1, bagunan rumah permanen.

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    6/18

    Denah Rumah :

    2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :

    Keluarga pak M bertetangga dengan keluarga Petani dan lainnya

    wiraswasta. Semua tetangga beragama Islam dari suku jawa asli yang taat

    beribadah kebiasaan kerja bakti dilakukan bersama sebulan sekali.

    hubungan dengan tetangga baik dan saling membantu.

    3. Mobilitas geografis keluarga :Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal.bangunan rumah

    permanen.

    4. Perkumpulan keluaraga dan interaksi dengan masyarakat :

    Keluarga Pak M aktif dalam perkumpulan Tahlilan bagi Bapak dan Ibu.

    Sedangkan anak-anak aktif kegiatan ngaji dan remaja masjid dan sebagai

    anggota pondok pesantren.

    5. Sistem pendukung keluarga :

    Keluarga Bp. M, jika ada salah satu anggota keluarga bapak M yang sakit

    maka yang pertama dilakukan adalah berobat ke mantra atau puskesmas

    terdekat.

    IV. Struktur Keluarga

    1. Pola Komunikasi Keluarga :

    Keluarga Bp. M Dalam memutuskan permasalahan selalu dengan

    bermusyawarah, dan yang mengambil keputusan adalah kepala keluarga

    2. Struktur Peran Keluarga :

    Bp. M berperan dalam memutuskan masalah terkait kesehatan di

    keluarganya.

    gudangKamar

    tidur

    Kamar

    tidur

    Kamar

    tidur

    Ruang

    keluarga

    Dapur, ruang

    makan

    Ruang tamu

    bagasi

    wc km Km dan wc

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    7/18

    3. Struktur Peran (formal dan informal) :

    Formal: Bp. M berperan sebagai suami, mencari nafkah, kepala keluarga

    dan ibu Z berperan sebagaiseorang istri, ibu rumah tangga

    Informal: Bp. M aktif sebagai bendahara masjid setempat. Sedangkan ibu Z

    hanya sebagai aggota arisan RT.

    4. Nilai dan Norma Keluarga :

    Keluarga memandang sakit disebabkan oleh penyakit, bukan karena faktor

    magis dan lainnya. Menurut pak M hal magis memang ada tetapi tidak

    terlalu diperhitungkannya karena selama ini keluarganya tidak pernah

    menyusahkan orang lain.

    V. Fungsi Keluarga

    1. Fungsi Afektif :

    Keluarga Bp. M mengembangkan pola kasih sayang dan saling mengasihi

    2. Fungsi Sosial :

    Keluarga Bp. M dalam kehidupan sehari-hari dapat bersosialisasi dengan

    lingkungan sekitarnya dengan baik

    3. Fungsi Perawatan Kesehatan :

    Keluarga Bp. M jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga bisa mencari

    solusi perawatannya, misalnya Anak S sakit gigi maka ibu M menganjurkan

    anaknya untuk kumur-kumur air garam.

    4. Fungsi Reproduksi :

    Bapak M mempunyai 5 orang anak laki laki yang pertama sudah berumur

    22 tahun, dan sudah merasa cukup mempunyai anak 5 laki - laki. Ibu Z

    memakai pil KB.

    5. Fungsi Ekonomi :

    Ekonomi bapak M lebih dari cukup untuk memenuhu kebutuhan sehari

    hari dan untuk memebiayai ke 5 anaknya yang masih sekolah.

    VI. Stres dan Koping Keluarga

    1. Stresor Jangka Pendek dan panjang :

    Bapak M mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah menghadapi masalah

    yang berkepanjangan, sehingga membuat keluarganya menjadi khawatir,

    bingung dan cemas. Bila ada masalah keluarga, mereka selalu

    menyelesaikan secara kekeluargaan.

    2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor :

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    8/18

    Bapak M mengatakan bila ada masalah dalam keluarga, maka segera

    dibicarakan dengan anggota keluarga untuk mencari pemecahan masalah.

    3. Strategi Koping Yang Digunakan :

    Bapak M mengatakan bahwa keluarga tidak pernah melakukan hal-hal yang

    menyimpang dalam menghadapi segala masalah yang ada seperti

    menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dengan bersama-

    sama dan selalu menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

    4. Strategi Adaptasi Disfungsional :

    Bapak M mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang menggunakan

    cara-cara diluar cara umum seperti kekerasan dalam menghadapi

    masalahnya.

    VII. Pemeriksaan Fisik.

    Pak M : T : 120/80, N : 72x/m, S : 365c.

    Ibu Z : T : 130/90, N : 68x/m, S : 360c.

    Anak petama : T:110/80 , N:65 , S: 360c

    Anak kedua : T:115/90 , N:75 , S: 360c

    Anak ketiga : T:110/80 , N:68 , S: 36

    0

    c Anak keempat : T:100/70 , N:65 , S: 360c

    Anak kelima : T:90/60 , N:60 , S: 360c. sering sakit gigi.

    VIII. Harapan Keluarga.

    Bapak M berharap kesehatan untuk seluruh anak anaknya. Dan untuk anak

    yang terahir bias sembuh dari sakit gigi, dan lebih rajin gosok gigi pada saat

    sebelum tidur dan sesudah makan.agar tidak menggangu aktivitasnya dan

    belajarnya.

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    9/18

    Analisa Data, Perumusan masalah dan Diagnosa Keperawatan

    No Data subyektif Data obyektif Etiologi Masalah

    1 Ibu Z mengatakan:

    anaknya terahirnya seringkali

    lupa gosok gigi terutama saat

    menjelang tidur.

    Anak sering mengeluh sakit

    gigi.

    Dia hanya menganjurkan

    kumur-kumur air garam jika

    nyeri gigi itu datang.

    Anak I mengatakan:

    Giginya sering sakit.

    Teman-temannya di sekolah

    juga sering sakit gigi.

    Anak Imengalami gigi

    bengkak,

    Ketidakmampuankeluarga dalam

    mengenali masalah

    kesehatan pada anak

    I

    Perubahanpemeliharaan

    kesehatan.

    2 Anak I mengatakan sering sakit

    gigi, terutama saat makan.

    Gigi anak I

    terlihat

    bengkak.

    Peradangan gigi Nyeri

    DIAGNOSA:

    1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bp. M berhubungan dengan

    ketidakmampuan keluarga mengenali masalah kesehatan pada anak I.

    2. Nyeri berhubungan dengan peradangan gigi.

    B. Perencanaan

    Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana perawatan

    keluarga pak D terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah kesehatan sebagai

    berikut :

    1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bp. M berhubungan dengan

    ketidakmampuan keluarga mengenali masalah kesehatan pada anak I.

    No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

    1 Sifat masalah:

    Aktual: 3

    1 3/3x1=1 Anak I mengatakan sakit gigi,

    dari pengkajian fisik juga

    didapatkan bengkak pada gigi

    anak I.

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    10/18

    2 Kemungkinan masalah dapat

    diubah: sebagian: 1

    2 1/2x2=1 Anak I sering lupa menggosok

    gigi pada malam hari menjelang

    tidur.

    3 Potensi masalah bisa dicegah:

    cukup: 2

    1 2/3x1=2/3 Anak I mengatakan kalau makan

    giginya akan terasa tambah sakit.

    4 Menonjolnya masalah: ada

    masalah tapi tidak dirasakan: 0

    1 0/2x1=0 Anak I mengatakan bahwa teman-

    temannya di sekolah juga sering

    sakit gigi.

    Jumlah: 2 2/3

    2. Nyeri berhubungan dengan peradangan gigi.No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

    1 Sifat masalah:

    Aktual: 3

    1 3/3x1=1 Anak I mengatakan sakit gigi, apalagi

    kalau untuk makan.

    Gigi anak I terlihat bengkak.

    2 Kemungkinan masalah

    dapat diubah: mudah: 2

    2 2/2x2=2 Nyeri bisa dikurangi dengan

    memberikan obat baik tradisional

    maupun obat medis.

    3 Potensi masalah bisa

    dicegah: tinggi: 3

    1 3/3x1=1 Nyeri bersifat sementara.

    4 Menonjolnya masalah:

    segera ditangani: 2

    1 2/2x1=1 Sakit gigi ini sangat dirasakan oleh anak

    I, dan anak I ingin sakit giginya segera

    sembuh.

    Jumlah: 5

    C.Diagnosa keperawatan keluarga bapak M berdasarkan prioritas

    1.Nyeri berhubungan dengan peradangan gigi.

    2. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bp. M berhubungan dengan

    ketidakmampuan keluarga mengenali masalah kesehatan pada anak I.

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    11/18

    D. Rencana intervensi keperawatan

    No.

    DiagnosaKeperawatan

    Tujuan Evaluasi Intervensi

    TUM TUK Kriteria Standar

    1 Nyeriberhubungan

    denganperadangan

    gigi

    Selama 1 kalikunjungan ke

    rumah, keluarga bapak M dapat

    merawat anak Iyang sedang sakit

    gigi.

    1. Selama 1 x 60menit kunjungan,

    keluarga mampumengenal masalah

    kesehatan padaanggota keluarga

    bapak M khususnyaanak I

    Dengan cara :

    1.1. Menyeb

    utkan apa itusakit gigi

    1.2. Menyeb

    utkan penyebabsakit gigi

    Respon

    verbal

    Responverbal

    Sakit gigi adalah rasa

    nyeri yang dirasakanpada gigi karena adanya

    peradangan gigi.

    Sakit gigi bisadisebabkan karena tidak

    rajin menggosok gigi.

    1.1.1 Diskusikan bersama keluarga pengertian sakit

    gigi dengan lembar balik

    1.1.2 Tanyakan kembali pada keluarga tentang

    pengertian sakit gigi.1.1.3 Berikan reinforcement positif atas jawaban

    yang tepat

    1.2.1Diskusikan dengan keluarga tentang penyebabsakit gigi dengan menggunakan lembar balik

    1.2.2. motivasi keluarga untuk menyebutkan kembalipenyebab sakit gigi

    1.2.3. beri reinforcement positif atas usaha yang

    dilakukan keluarga

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    12/18

    1.3. Menyebutkan tanda-

    tanda sakit gigi

    1.4. Menyebukan cara

    mencegahterjadinya sakit

    gigi

    Responverbal

    Respon

    verbal

    Dapat menyebutkantanda-tanda peradangan

    gigi:Gigi terasa nyeri,

    apalagi untuk makandan minum dingin.

    Dapat menyebutkancara mencegah sakit

    gigi:- Ajarkan anak tentang

    pentingnyamenggosok gigi

    dengan benar danteratur

    - Ajarkan ibu dan

    keluarga tentang

    memilih sikat gigidan pasta gigi yang

    sesuai.

    - Anjurkan ibu untuk

    membawa kepelayanan kesehatan :

    puskesmas untukmendapatkan terapi

    1.3.1. Diskusi bersama keluarga tentang tanda-tandasakit gigi.

    1.3.2. Motivasi kembali keluarga untuk menyebutkankembali tanda-tanda sakit gigi

    1.3.3. Beri reinforcement positif atas usaha yang

    dilakukan keluarga.

    1.4.1. Dorong keluarga untuk menyebutkan caramencegah terjadinya sakit gigi

    1.4.2. Beri reinforcement positif atas usaha yangdilakukan keluarga

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    13/18

    2. Keluargamemutuskan untukmerawat anggota

    keluarga denganSakit gigi

    2.1 menyebutkan akibat

    tidak merawat gigi

    2.2 ungkapan keinginan

    untuk merawatanggota keluarga

    dengan sakit gigi

    ResponVerbal

    Responverbal

    secara tepat apabila

    sakti gigi tidak bisadiatasi secara

    mandiri.

    Keluarga mampumemutuskan untuk

    merawat anggotakeluarga yang sakit

    Ungkapan keinginan

    merawat anggotakeluarga dengan sakit

    gigi

    2.1.1 diskusikan dengan keluarga akibat sakit gigi

    2.1.2 tanyakan kembali pada keluarga tentang akibat

    dari sakit gigi

    2.1.3 beri reinforcement positif atas jawaban

    keluarga

    2.2.1 tanyakan kepada keluarga keinginan untuk

    merawat anggota keluarga dengan sakit gigi

    2.2.2 fasilitasi keluarga dalam membuat keputusan

    terkait perawatan sakit gigi

    2.2.3 motivasi keluarga untuk merawat anggotakeluarga yang sakit gigi

    2.2.4 beri penguatan tas pencapain keluarga

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    14/18

    3. Merawat anggota

    keluarga dengansakit gigi

    3.1 menjelaskan cara perawatan sakit

    gigi

    3.2meredemonstrasikancara perawatan

    sakit gigi

    ResponVerbal

    ResponVerbal

    Cara perawatan sakitgigi

    - Kurangi konsumsi

    makanan manis danmudah melekat pada

    gigi- Ajak anak-nak untuk

    - menggosok gigi

    secara teratur dan

    benar pada pagi soredan menjelang tidur

    - Jaga hygiene oral

    dengan baik

    - Anjurkan berkumur

    dengan air garamhangat

    - Cara menggosok gigi

    - Cara membuat cairan

    air garam

    3.1.1 jelaskan pada keluarga tentang perawatan sakit

    gigi

    3.1.2 anjurkan keluarga untuk menyebutkan caraperawatan gigi

    3.1.3 jelaskan kembali cara perawatan gigi jikadiperlukan.

    3.1.4 beri pujian atas pencapaian keluarga

    3.2.1 latih keluarga dalam merawat anak dengan

    sakit gigi

    3.2.2 anjurkan keluarga untuk meredemonstrasikancara-cara perawatan sakit gigi

    3.2.3 beri pujian atas usaha keluarga

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    15/18

    3.3 melakukan perawatan sakit

    gigi

    Kunjung

    an tidakterencan

    a

    Pada kunjungan tidak

    terencana keluargamelakukan peawatan

    gigicara mencegah sakit

    gigi:- Ajarkan anak tentang

    pentingnya

    menggosok gigidengan benar dan

    teratur- Ajarkan ibu dan

    keluarga tentang

    memilih sikat gigidan pasta gigi yang

    sesuai.

    - Anjurkan ibu untuk

    membawa kepelayanan kesehatan :

    puskesmas untukmendapatkan terapi

    secara tepat apabilasakti gigi tidak bisa

    diatasi secaramandiri.

    3.3.1 kaji kemampuan keluarga melakukan

    perawatan gigi yang telah diajarkan

    3.3.2 beri pujian atas usaha yang telah dilakukan

    keluarga

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    16/18

    4. Keluarga mampu

    memdifikasilingkungan dalam

    peawatan gigidengan cara:

    4.1 menyebutkan carapencegahan

    4.2 menyebutkan cara

    memodifikasilingkungan untuk

    mencegah sakitgigi

    5. Memanfaatkanfasilitas kesehatan

    guna menceagah

    sakit gigi5.1mengidentifikasi

    fasilitas pelayanan

    kesehatan yang

    ResponVerbal

    ResponVerbal

    Respon

    Verbal

    Cara memodifikasilingkungan untuk

    mencegah sakit gigi

    Fasiliats pelayanankesehatan yang dapat

    digunakan: puskesmas,RS, praktek dokter,

    praktek bidan.

    Adanya kartu berobat,

    tanggal kunjungan, dan

    obat yang diperoleh

    4.1.1 jelaskan pada keluarga cara- cara pencengahan

    gigi pada anak

    4.1.2 anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembalicara- cara pencegahan sakit gigi

    4.1.3 beri pujian atas usaha keluarga

    4.2.1 selalu menyediakan perlengkapan perawatangigi untuk keluarga

    4.2.2. ganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali atau

    bila bulu sikatnya sudah mekar

    5.1.1 diskusikan dengan keluarga fasilitas kesehatanyang dapat digunakan untuk penanganan sakit

    gigi

    5.1.2 anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali

    fasilitas kesehatan yang dapat digunakan

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    17/18

    dapat digunakan

    dalam penanganansakit gigi

    5.2 memanfaatkanpelayanan kesehatandalam penanganan

    sakit gigi

    5.1.3 tanyakan kepada keluarga fasilitas kesehatan

    yang akan digunakan dalam perawatan gigipada anggota keluarga

    5.1.4 beri pujian atas usaha keluarga

    5.2.1 Anjurkan keluarga untuk menggunakan

    fasiliatas kesehatan untuk mengatasi sakit gigisesuai kemampuan

    5.2.2 Tanyakan kepada keluarga tentangpemanfaatan fasiliats kesehatan dalam

    penanganan sakit gigi

    5.2.3 Minta kepada keluarga kartu berobat yang telah

    digunakan untuk penanganan sakit gigi

    5.2.4 Beri pujian jika keluarga telah memenfaatkanfasilitas pelayanan kesehatan.

  • 8/6/2019 Askep Keluarga Bapak m

    18/18

    BAB IV

    PENUTUP

    Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang mendukung status

    kesehatan masyarakat. Status kesehatan antar anggota keluarga saling mempengaruhi

    satu sama lain. Perawat keluarga berfokus kepada hubungan antara kehidupan

    keluarga beserta status sehat-sakit anak-anaknya, perawat membantu kelaurga dan

    anggota keluarga untuk mencapai keadaan sejahtera.

    Di dalam menilai status kesehatan keluarga, diperlukan pengkajian dan

    penentuan skoring dengan seksama. Karena hal ini dapat membantu dalam

    menentukan rencana asuhan keperawatan selanjutnya. Untuk itu, perawat keluargaperlu mempunyai pengetahuan tentang teori dan konsep keluarga beserta asuhan

    keperawatannya. Selain pengetahuan secara teori dan konsep, perawat keluarga juga

    perlu mengetahui cara-cara dalam melakukan pendekatan kepada keluarga.

    DAFTAR PUSTAKA

    Friedman, M., Marilyn. (1998).Family Nursing:Research, Theory & Practice. USE:

    Appleton and Lange.