askep gizi buruk.docx

27
“GIZI BURUK/KURANG” OLEH : KELOMPOK II PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR MAKASSAR RAHMANI FAJRI SURATMAN KAYANO HERMANSYAH

Upload: rahmani-rama

Post on 07-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

GIZI BURUK/KURANG

OLEH : KELOMPOK II

RAHMANIFAJRISURATMAN KAYANOHERMANSYAH

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM MAKASSARMAKASSAR2015ASUHAN KEPERAWATANGIZI BURUK/KURANG

I. KONSEP MEDISA. DEFINISIMalnutrisi (gizi buruk) adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi medis yang disebabkan oleh diet yang tak tepat atau tak cukup. Walaupun seringkali disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi, buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan oleh makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara berlebihan ke dalam tubuh. Seorang akan mengalami malnutrisi jika tidak mengkonsumsi jumlah atau kualitas nutrien yang mencukupi untuk diet sehat selama suatu jangka waktu yang cukup lama. Malnutrisi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan kelaparan, penyakit, dan infeksi.Tanda-tanda dari banyak kasus malnutrisi yaitu ketika cadanagn nutrisi dihabiskan dan nutrisi serta energi yang masuk tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau tidak memenuhi tanbahan metabolic yang meningkat.Defisiensi gizi dapat terjadi pada anak yang kurang mendapatkan masukan makanan dalam waktu lama. Istilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gizi amat bervariasi dan masih merupakan masalah yang pelik. Walaupun demikian, secara klinis digunakan istilah malnutrisi energi dan protein (MEP) sebagai nama umum. Penentuan jenis MEP yang tepat harus dilakukan dengan pengukuran antropometri yang lengkap (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit), dibantu dengan pemeriksaan laboratoriumGizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam waktu lama. Itu ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB terhadap TB) dan atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.B. ETIOLOGI1. Penyebab langsung Kurangnya asupan makanan: Kurangnya asupan makanan sendiri dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah. Adanya penyakit: Terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.2. Penyebab tidak langsung Kemiskinan keluarga Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua yang rendah Sanitasi lingkungan yang buruk Pelayanan kesehatan yang kurang memadaiSelain itu ada beberapa penyebab dari gizi buruk seperti : Balita tidak mendapat makanan pendanping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan atau lebih Balita tidakmendapat ASI ekslusif (ASI saja) atau sudah mendapat makanan selain ASI sebelum umur 6 bulan Balita tidakmendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan atau lebih MP-ASI kurang dan tidak bergizi Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui Balita menderita sakit dalam waktu lama,seperti diare,campak, TBC, batukpilek Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.

C. KLASIFIKASIUntuk kepentingan praktis di klinik maupun di lapangan klasifikasi MEP ditetapkan dengan patokan perbandingan berat badan terhadap umur anak sebagai berikut:1. Berat badan 60-80% standar tanpa edema : gizi kurang (MEP ringan)2. Berat badan 60-80% standar dengan edema : kwashiorkor (MEP berat)3. Berat badan